negara dan konstitusi.doc

26
Negara dan Konstitusi 2010 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Membicarakan masalah hukum konstitusi artinya membahas dua variabel, apa itu hukum? Dan apa yang dimaksud dengan konstitusi? Keduanya terkait erat dengan persoalan negara dan karena itu untuk memahami pengertian hukum konstitusi haruslah dipahami terlebih dahulu tentang negara itu sendiri. Negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi, ada organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari masalah kenegaraan). Kurang tepat apabila negara dikatakan sebagai suatu masyarakat yang diorganisir. Adalah tepat apabila dikatakan diantara organisasi-organisasi di atas, negara 1

Upload: atandho-gama-magwasyar

Post on 26-Dec-2015

61 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Membicarakan masalah hukum konstitusi artinya membahas dua variabel, apa

itu hukum? Dan apa yang dimaksud dengan konstitusi? Keduanya terkait erat dengan

persoalan negara dan karena itu untuk memahami pengertian hukum konstitusi

haruslah dipahami terlebih dahulu tentang negara itu sendiri.

Negara adalah suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah (territorial) tertentu

dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan

keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang ada di

wilayahnya.Organisasi negara dalam suatu wilayah bukanlah satu-satunya organisasi,

ada organisasi-organisasi lain (keagamaan, kepartaian, kemasyarakatan dan

organisasi lainnya yang masing-masing memiliki kepribadian yang lepas dari masalah

kenegaraan). Kurang tepat apabila negara dikatakan sebagai suatu masyarakat yang

diorganisir. Adalah tepat apabila dikatakan diantara organisasi-organisasi di atas,

negara merupakan suatu organisasi yang utama di dalam suatu wilayah karena

memiliki pemerintahan yang berwenang dan mampu untuk dalam banyak hal campur

tangan dalam bidang organisasi-organisasi lainnya.

Rumusan Masalah

Tujuan

1

Page 2: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

BAB II

Dasar Teori

Pengertian Negara

Secara historis pengertian Negara senantiasa berkembang sesuai dengan

kondisi masyarakat pada saat itu. Pada zaman Yunani kuno para ahli filsafat Negara

merumuskan pengertian Negara secara beragam. Aristoteles yang hidup pada tahun

384- 322 SM, merumuskan Negara dalam bukunya politica, yang disebutnya sebagai

Negara polis, yang pada saat itu asih dipahami Negara masih dalam suatu wilayah

yang kecil. Dalam pengrtian itu Negara disebut sebagai Negara hokum, yang

didalamnya terdapat sejumlah warga Negara yang ikut dalam permusyawaratan. Oleh

karena itu menurut aristoteles keadilan merupakan syarat mutlak bagi

terselenggaranya Negara yanjg baik, demi terwujudnya cita- cita seluruh warga.

Pengetian lain tentang Negara dikembangnkan oleh agustinus, yang

merupakan tokoh katolik. Ia membagi Negara dalam dua pengertian yaitu civitas dei

yang artinya Negara tuhan dan civitas terrena atau civitas diaboli yang artinya Negara

duniawi. Sedangkan menurut Nicollo Machiaveli meerumuskannegar sebagai Negara

kekuasaan yang temaktub dalam bukunya yang berjudul “ II Principle”.

Menurut konsep pengertian Negara modern yangdikemukakan oleh para

tokoh anatara lain : Roger H, Soltou, mEngemukakan Bahwa Negara adlah sebagai

alat agency dan wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan- persoalan

bersama atas nama masyarakat ( Soltou, 1961). Sementara itu menurut Harold J.

Lasky, bahwa Negara itu merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena

mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung

daripada individu atau kelompok, yang merupakan dari bagian masyarakat itu. Dan

Miriam Budiarjo guru besar ilmu politik Indonesia mengemukakan bahwa Negara

2

Page 3: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

adalah suatu daerah territorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan

berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan dan peraturan perundang- undangan

melalui penguasaan monopolitis dari kekuasaan yang sah.

Konstitusionalisme

Setiap Negara modern dewasa ii senantiasa memerlukan suatu system

pengaturan yang dijabarkan dalam suatu konstitusi. Oleh karena itu

konstitusionalisme mengacu kepada pengertian system konstitusionalisasi secara

efektif dan teratur terhadap suatu pelaksanaan pemerintahan. Dengan kata lain untuk

menciptakan tertib pemerintahan diperlukan pengaturan sedemikian rupa, sehingga

dinamika kekuasaan dalam proses pemerintahan dapat dibatasi dan dikendalikan.

Gagasan mengatur dan membatasi kekuasaana ini secara alamiah muncul karena

adanya kebutuhan untuk merespon perkembangan peran relative kekuasaan umum

dalam suatu kehidupan umat manusi.

Ketika Negara- Negara bangsa mendapatkan bentuknya yang kua,

sentralistisdan sngat berkuasa selama abad ke- 16 dan ke- 17, berbagai teori politik

berkembang untuk memberikan penjelasan tentang perkembangan system yang kuat

tersebut.

Basis pokok konstitusionalisme adalah kesepakatan umum atau persetujuan

diantara mayoritas rakyat mengenai bangunan yang diidealkan berkaita dengan

Negara. Organisasi Negara itu diperlukan oleh warga masyarakat politik agar

kepentingan mereka bersama dapat dilindungi atau dipromosikan melalui

pembentukan dan penggunaan mekanisme yang disebut Negara. Oleh karena itu kata

kuncinya adalah consensus general agreement. Jika kesepakatan itu runtuh, maka

runtuh pula legitimasi kekuasaan Negara yang bersangkutan, dan pada gilirannya

dapat terjadi perang sipil, atau dapat pula suatu revolusi. Dalam sejarah perkembngan

Negara di dunia peristiwa tersebut terjadi di Perancis tahun 1789, di Amerika tahun

3

Page 4: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

1776, di Rusia tahun 1917 bahkan di Indonesia terjadi pada tahun 1945, 1965, dan

1998.

Konsensus yang menjamin tegaknya konstitusionalisme di zaman modern dewasa ini

pada umumnya dipahami berdasar pada 3 elemen kesepakatan, sebagai berikut:

1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita- cita bersama.

2. Kesepakatan tentang the rule of law sebagai landasan pemerintahan atau

penyelenggaraan Negara.

3. Kesepakatan tentang bentuk institusi- institusi dan prosedur- prosedur

ketatanegaraan.

Kesepakatan pertama yaitu berkenaan dengan cita- cita bersama yang sangat

menentukan tegaknya konstitusionalisme dan konstitusi dalam suatu nagara. Karena

cita- cita bersama itulah yang pada puncak abstraksinya paling mungkin

mencerminkan bahkan melahirkan kesamaan- kesamaan kepentingan di antara

sesama warga masyarakat yang pada kenyataannya harus hidup di tengah- tengah

pluralisme atau kemajemukan.. Oleh karena itu, pada suatu masyarakat untuk

menjamin kebersamaan dalam kerangka kehidupan bernegara, diperlukan perumusan

tentang tujuan- tujuan atau cita- cita bersama yang biasa juga disebut falsafah

kenegaraan yang berfungsi sebagai philosofhiscegronslagg dan common platforms, di

antara sesama warga masyrakat dalam konteks kehidupan bernegara.

Bagi bangs Indonesia dasar filosofis yang dimaksud adalah dasar filsafat Negara

pancasila. Lima prinsip dasar yang merupakan dasar filosofis bangsa Indonesia

tersebut adalah: (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adill dan

beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dan (5) Keadilan social bagi

seluruh rakyat Indonesia. Kelima prinsip dasar filsafat Negara tersebut merupakan

dasar filosofis- ideologis untuk mewujudkan cita- cita ideal dalam bernegara yaitu :

(1) melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia, (2) meningkatkan

4

Page 5: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan

ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.

Kesepakatan Kedua, adalah kesepakatn bahwa basis pemerintahan berdasarkan

atas aturan hokum dan konstitusi. Kesepakatan kedua ini juga sangat principal, karena

dalam setiap Negara harus ada keyakinan bersama bahwa segala hal dalam

penyelenggaraan Negara harus didasarkan atas rule of law. Bahkan di Amerika

dikenal istilah “the rule of law, not rule of man” untuk menggambarkan pengertian

bahwa hukumlah yang sesungguhnya memerintah atau memimpin dalam suatu

Negara, bukan manusia.

Istilah “The Rule of Law” harus dibedakan dengan istilah “ The rule by Law”.

Dalam istilah terakhir ini, kedudukan hokum digambarkan hanya bersifat

instrumentalis atau hanya sebagai alat, sedangkan kepemimpinan tetap berada pada

tangan orang atau manusia, yaitu “The Rule of Man by Law”. Dalam pengertian

demikian, hokum dapat dipandang sebagai suatu kesatuan sistem yang puncaknya

terdapat pengertian mengenai hukum dasar yang disebut konstitusi, baik dalam arti

naskah tertulis maupun yang tidak tertulis. Dari pengertian ini dikenal constitutional

state yang merupakan salah satu ciri penting Negara demokrasi modern. Oleh karena

itu kesepakatan tentang system aturan sangat penting sehingga konstitusi dapat

dijadikan pegangan tertinggi dalam memutuskan segala sesuatu yang harus

didasarkan hokum. Tanpa ada consensus seperti itu , konstitusi tidak berguna, karena

ia hanya berfungsi sebagai kertas dokumen yang mati, hanya bernilai semantic dan

tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

Kesepakatan ketiga, adlah berkenaan dengan (a) bangunan organ Negara dan

prosedur- prosedur yang mengatur kekuasaan, (b) hubungan- hubunngan antar organ

Negara itu satu sama lain, serta (c) hubungan antar organ Negara itu dengan warga

Negara. Dengan adanya kesepakatan tersebut, maka isi konstitusi dapat dengan

mudah dirumuskan karena benar- benar mencerminkan keinginan bersama, berkenaan

5

Page 6: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

dengan institusi kenegaraan dan mekanisme ketatanegaraan yang hendak

dikembangkan dalam kerangka kehidupan Negara berkonstitusi

Pengertian Konstusi

Konstitusi merupakan seperangkat aturan main dalam kehidupan bernegara

yang mengatur hak dan kewajiban warga negara dan negara. Konstitusi biasa disebut

dengan Undang-Undang Dasar (UUD). Keberadaan konstitusi di suatu negara

diharapkan dapat melahirkan sebuah negara yang demokratis. Namun hal itu tidak

akan terwujud apabila terjadi penyelewengan atas konstitusi oleh penguasa yang

otoriter.

Konstitusi berasal dari bahasa Perancis “Constituer” yang berarti membentuk.

Maksud dari istilah tersebut adalah pembentukan, penyusunan atau pernyataan akan

suatu negara. Dalam bahasa Latin, konstitusi merupakan gabungan dua kata “Cume”

berarti “bersama dengan ….” dan “Statuere” berarti: “membuat sesuatu agar berdiri

atau mendirikan, menetapkan sesuatu”. Sedangkan Undang-Undang Dasar

merupakan terjemahan dari istilah Belanda “Grondwet”. “Grond” berarti tanah atau

dasar, dan “Wet” berarti Undang-Undang.

Menurut istilah, konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan baik

yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cart-cara

bagaimana suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

Menurut F. Lasele konstitusi dibagi menjadi 2 pengertian, yakni:

Secara sosiologis dan politis, konstitusi adalah sintesa faktor-faktor kekuatan

yang nyata dalam masyarakat.

Secara yuridis konstitusi adalah suatu naskah yang memuat semua bangunan

negara dan sendi-sendi pemerintahan.

6

Page 7: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

BAB III

ANALISIS

Sejarah Berlakunya Konstitusi di Indonesia

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang

dibentuk pada tanggal 29 April 1945, adalah Badan yang menyusun rancangan UUD

1945. Pada masa sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei sampai

dengan tanggal 1 Juni 1945 Ir.Sukarno menyampaikan gagasan tentang "Dasar

Negara" yang diberi nama Pancasila. Kemudian BPUPKI membentuk Panitia Kecil

yang terdiri dari 8 orang untuk menyempurnakan rumusan Dasar Negara. Pada

tanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri

dari 9 orang untuk merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan

UUD 1945. Setelah dihilangkannya anak kalimat "dengan kewajiban menjalankan

syariah Islam bagi pemeluk-pemeluknya" maka naskah Piagam Jakarta menjadi

naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh

Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945

dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidang pada

tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada masa

Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK). Nama

Badan ini tanpa kata "Indonesia" karena hanya diperuntukkan untuk tanah Jawa saja.

Di Sumatera ada BPUPK untuk Sumatera. Masa Sidang Kedua tanggal 10-17 Juli

1945. Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagai Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia.

7

Page 8: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

Periode berlakunya UUD 1945 18 Agustus 1945- 27 Desember 1949

Dalam kurun waktu 1945-1950, UUD 1945 tidak dapat dilaksanakan

sepenuhnya karena Indonesia sedang disibukkan dengan perjuangan mempertahankan

kemerdekaan. Maklumat Wakil Presiden Nomor X pada tanggal 16 Oktober 1945

memutuskan bahwa KNIP diserahi kekuasaan legislatif, karena MPR dan DPR belum

terbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentuk Kabinet Semi-Presidensiel ("Semi-

Parlementer") yang pertama, sehingga peristiwa ini merupakan perubahan sistem

pemerintahan agar dianggap lebih demokratis.

Periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer. bentuk

pemerintahan dan bentuk negaranya federasi yaitu negara yang didalamnya terdiri

dari negara-negara bagian yang masing masing negara bagian memiliki kedaulatan

sendiri untuk mengurus urusan dalam negerinya.

Periode UUDS 1950 17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959

Pada masa ini sistem pemerintahan indonesia adalah parlementer.

Periode kembalinya ke UUD 1945 5 Juli 1959-1966

Karena situasi politik pada Sidang Konstituante 1959 dimana banyak saling

tarik ulur kepentingan partai politik sehingga gagal menghasilkan UUD baru, maka

pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah

satu isinya memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai undang-undang dasar,

menggantikan Undang-Undang Dasar Sementara 1950 yang berlaku pada waktu itu.

Pada masa ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya:

8

Page 9: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil

Ketua DPA menjadi Menteri Negara

MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup

Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September

Partai Komunis Indonesia

Periode UUD 1945 masa orde baru 11 Maret 1966- 21 Mei 1998

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan

menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun

pelaksanaannya ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang

murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan

beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi kekuasaan

pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita.

Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral",

diantara melalui sejumlah peraturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR

berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan

melakukan perubahan terhadapnya

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain

menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih

dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan

pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

9

Page 10: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

Periode 21 Mei 1998- 19 Oktober 1999

Pada masa ini dikenal masa transisi. Yaitu masa sejak Presiden Soeharto

digantikan oleh B.J.Habibie sampai dengan lepasnya Provinsi Timor Timur dari

NKRI.

Periode UUD 1945 Amandemen

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan

(amandemen) terhadap UUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945

antara lain karena pada masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan

pada kenyataannya bukan di tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada

Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehingga dapat menimbulkan

multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara

negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.

Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar

seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi

negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan

perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan

kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap

mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan atau selanjutnya lebih

dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas

sistem pemerintahan presidensiil.

Dalam kurun waktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan

(amandemen) yang ditetapkan dalam Sidang Umum dan Sidang Tahunan MPR:

10

Page 11: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

Sidang Umum MPR 1999, tanggal 14-21 Oktober 1999 → Perubahan

Pertama UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2000, tanggal 7-18 Agustus 2000 → Perubahan Kedua

UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2001, tanggal 1-9 November 2001 → Perubahan

Ketiga UUD 1945

Sidang Tahunan MPR 2002, tanggal 1-11 Agustus 2002 → Perubahan

Keempat UUD 1945

Penggolongan Konstitusi

Konstitusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Dilihat dari bentuknya, ada konstitusi yang tertulis (UUD) dan tidak tertulis

(Konvensi)

Dilihat dari cara mengubahnya dan kemampuan konstitusi itu mengikuti

perkembangan jaman apakah mudah atau tidak. Ada konstitusi fleksibel

(luwes) dan konstitusi rigid (kaku). Konstitusi fleksibel adalah konstitusi yang

dapat diubah melalui proses yang sama dengan undang-undang atau tidak

perlu melalui proses dan prosedur khusus yang sulit. Konstitusi ini harus

dapat dengan mudah diubah untuk menghadapi segala pekembangan keadaan

dan jaman, Artinya memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai

perkembangan dan tuntutan masyarakat.Sedangkan konstitusi rigid adalah

konstitusi yang perubahannya harus dilakukan melalui cara atau proses khusus

yang lebihsulit daripada Undang-undanag. Karena proses perubahan yang

sulit inilah maka konstiusi ini tidak mudah untuk disesuaikan dengan

perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat.Alasan sulitnya perubahan ini

adalah supaya konstitusi tudak mudah dibelokkan kemana saja, ditafsirkan

bermacam-macam dan dapat diubah atau dihapus setiap waktu. Oleh karena

11

Page 12: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

itu untuk mencegah penyelewengan dan salah tafsir maka pasal-pasal

konstitusi harus disusun secara tegas sehinga konstitusi tahan untuk

selamanya atau setidaknya untuk jangka waktu yang cukup lama.

Fungsi Konstitusi

Fungsi pokok konstitusi atau Undang-undang Dasar adalah membatasi kekuasaan

pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan negara tidak

dilakukan secara sewenang-wenang. Fungsi inilah yang melatar belakangi munculnya

sistim konstitusionalisme, yaitu bahwa pemerintahan dibatasi oleh ketentuan-

ketentuan konstitusi atau UUD.

Muatan Konstitusi

Secara umum ,seperangkat aturan dapat dikatakan sebagai konstitusi jika

memenuhi dua syarat materiil dan syarat formil.. Syarat materiil adalah bahwa

seperangkat aturan itu harus memuat hal-hal yang bersifat fundamental bagi suatu

negara. Artinya dalam konstitusi tersebut harus memuat hal-hal yang bersifat

mendasar atau sangat penting yang dikehendaki oleh bangsa tersebut yang nantinya

menjadi pedoman penyelenggaraan negara. Sedangkan syarat formiil adalah bahwa

konstitusi tersebut harus dibuat atau dikeluarkan oleh badan yangbberfenang. Yaitu

lembaga yang paling berkuasa dalam negara itu atau lembaga yang memeng dibentuk

untuk tugas tersebut.

Berdasarkan syarat materiil tersebut maka konstitusi suatu negara berisi hal-

hal yang dianggap sangat mendasar atau fundamental bagi suatu negara, yang dalam

hal ini antara neara yang satu dengan negara yang lain tidak sama dan sangat

dipengaruhi oleh nilai-nilai yang menjadi dasar penyusunan konstitusi tersebut.

Secra umum isi konstitusi suatu negara adalah sebagai berikut :

1. Pada bagian awal konstitusi memuat tentang :

dasar filsafat suatu Negara

konsidern atau dasar-dasar pertibangan suatu UUD

asas dan tujuan Negara

2. Pada isi konstitusi berisi tentang :

12

Page 13: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

sifat, bentuk Negara dan bentuk pemerintahan

identitas Negara, bahasa, bendera, lagukebansaan, lambing Negara

jaminan hak-hak asasi manusia

ketentuan organisasi , wewenang, cara pembentukan,kedudukan dan

lembaga-lembaga negara

3. Pada begian akhir konstitusi biasanya memuat tentang tetecara perubahan

konstitusi.

Secara keseluruhan konstitusi harus memuat tentang perimbangan kedudukan

pemerintah dengan yang diperintah, bagaimana pembagian kekuasaan antara berbagai

lembaga Negara, bagaimana peran dan penguruhnya bagi dinamika pemerintahan,

bagaimana tujuan Negara dilaksanakan, bagaimana jaminan dan perlindungan hak-

hak asasi serta kelangsungan hidup bangasa, dan bagaimana partisipasi rakyat

didalam pemerintahan

Perbandingan Muatan konstitusi Antar Negara

Meskipun isi konstitusi secara umum memuat hal-hal yang sama namun

penyelenggaraan pemerintahan suatu negara berbeda dengan Negara yang lain

karena factor perbedaan dasar filsafat negara. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari

materi yang diatur, semangat, sistimatika maupun daya jangkaunya.Untuk melihat

perbedaan tersebut berikut ini diuraikan substansi dari konstitusi Negara Indonesia,

konstitusi di Negara Liberal dan konstitusi di Negara Komunis.

1. Substansi Undang-undang Dasar 1945 ( Hasil Amandemen)

Pada bagian awal konstitusi (Pembukaan) diantaranya memuat dasar

negra yaitu Pancasila serta tujuan Negara

Dari isi konstitusi diantaranya dapat diketahui tentang jaminan hak

asasi manusia, bahasa dan bendera negara, bentuk negara dan

pemerintahan,lembaga-lembaga negara,serta ketentuan tentang sistim

pemerintahan seperti berikut ini :

Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republic

Sistim pemerintahan Indonesia adalah presidensial

13

Page 14: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

Kepala negara RI adalah pesiden dengan masa jabatan 5 tahun

Kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden dibantu seorang

wakil prsiden dan para menteri

Kekuasaan legislative di tangan DPR

Kekuasaan yudikatif berada di tangan MA dan MK( mahkamah

konstitusi)

Lembaga-lembaga negara RI terdiri atas MPR yang terdiri atas

DPR dan DPD, Prsiden, BPK, MA .MK,KY (komisi yudisial)

Pada bagian akhir konstitusi diuraikan tentang tata cara perubahan

UUD 1945

2. Substansi konstitusi Negara Liberal (misalnya Amerika Serikat )

Amerika Serikat menerapkan konsepsi pemikiran Liberal(liberalisme)

dimana tujuan pembentukan negara hanya berfungsi sebagai penjaga

malam yaitu sekedar menjaga ketertiban dan keamanan individu serta

menjamin seluas-luasnya hak-hak individu dalam memperjuangkan

kehidupannya. Oleh karena itu Negara tidak boleh ikut campur tangan

dalam urusan pribadi warga negaranya,masalah ekonomi dan agama.

Sistim pemerintahan AS adalah presidensial

Kepala negara AS adalah seorang presiden dengan masa jabatan 4

tahun

Amerika Serikat menerapkan sistim pemisahan kekuasaan

Kekuasaan eksekutif berada ditangan presiden

Kekuasaan legislative dipegang oleh kongres, house of representative

dan senat

Kekuasaan yudikatif dipegang oleh sebuah Mahkamah Agung.

3. Substansi konstitusi Negara Sosialis Komonis (misalnya RRC)

Komunisme merupakan aliran yang didasari oleh gagasan

meterialisme histories yang dicetuskan oleh Karl Marx yang inti

ajarannya menerangkanbahwa sejarah manusia pada hakekatnya

14

Page 15: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

adalah sejarah perjuangan kelas. Yaitu antara kelas borjuis melawan

kelas proletar yang akan selalu dimenangkan oleh kaum proletar.

Canpur tangan Negara sangat luas dan mendalam di bidang politik,

ekonomi, social dan budaya. Hukum dan alat Negara seperti

polisi,kejaksaan dan tentara dimobilisasi untuk pencapaian

komunisme.

Pembuat keputusan tertinggi di RRC adalah Partai Komunis China

yang menentukan semua kebijakan Negara sehinga tidak ada proses

legislative secara terbuka.

Pemegang kekuasaan eksekutif adalah Ketua dan Sekjen komunis

cina, yang mengendalikan Dewan Negara yang terdiri atas perdana

menteri dan wakil-wakil perdana menteri serta kepala semua

kementrian dan komisi.

Pemegang kekuasaan legislative adalah Kongres Rakyat Cina yang

merupakan badan perwakilan yang anggotanya terdiri dari wakil-wakil

yang diplih kongres tingkat profinsi ,angkatan Bersenjata dan orang-

orang cina perantauan.

Pemegang kekuasaan yudikatif adalah Mahkamah rakyat tertingi dan

Kejaksaan rakyat Tertinggi yang dilaksanakan secara bertingkat dan

kaku.

Dengan melihat substansi dari konstitusi di Negara-negara tersebut dapat

diketahui bahwa meskipun menganut sistim yang sama tetapi pelaksanaan sistim

tersebut tidak sama antara yng satu dengan yang lain. Sebagai contoh sistim

presidensial Amerika serikat tidak persis dengan yang idterapkan di Indonesia.

Demikian juga dengan pelaksanaan hak-hak rakyat di Negara Liberal tidak sama

degan di Indonesia, misalnya dalam hal beragama di Negara liberal pemerintah tidak

boleh mencampuri masalah ini dan sepenuhnya menjadi kepentingan dan urusan

individu, tetapi di Indonesia Negara mengatur tentang kebebasan beragama dan hal

ini dikukuhkan dalam konstitusi.. Di Negara komunis nampak sekali bahwa

15

Page 16: NEGARA DAN KONSTITUSI.doc

Negara dan Konstitusi 2010

demokrasi dan hak-hak rakyat tidak dapat terlaksana dengan baik jika dipandang dari

tinjauan bangsa Indonesia dan falsafah Liberal dan ternyata faham ini menjiwai

seluruh penyelenggaraan pemerintahan yang dapat kita lihat dari peran pimpinan

partai komunis yang sangat dominant. Dengan demiian jelaslah bahwa dasar falsafah,

nilai-nilai dan sejarah perkembangan suatu Negara sangat mewarnai substansi suatu

konstitusi

Cara Pembentukan dan Cara Perubahan Konstitusi

1. Cara pembentukan

Pemberian yaitu konstitusi itu diberikan oleh raja kepada rakyatnya ,dengan

janji bahwa raja akan mengunakan kekuasaannya dengan berdasarkan asas –

asas tersebut.

Secara sengaja artinya konstitusi sengaja dibuat oleh negara setelah negara

didirikan.

Dengan cara revolusi yaitu dibuat oleh pemerintahan baru yang melakukan

evolusi

Dengan cara evolusi yaitu perubahan secara berangsur-angsur suatu konstitusi

yang kemudian dapat meninbulkan konstitusi baru.

2. Cara Merubah konstitusi

Diubah oleh badan legislative atau badan perundang-undangan dengan syarat

yang lebih dari undang-undang biasa.

Dengan reforandum yaitu melalui pemungutan suara oleh rakyat yang telah

memiliki hak pilih secara langsung.

Diubah oleh badan khusus yang dibentuk dengan tugas mengubah konstitusi.

Khusus di negara serikat (federal) perubahan dapat dilakukan jika dikehendaki

oleh mayoritas negara bagian

16