naskah publikasi cd - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. naskah publikasi.pdftingkat...

18
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEPERCAYAAN DIRI, PERILAKU BELAJAR, DAN BUDAYA AKADEMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh: AIGA KARTIKA B 200110232 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Upload: trandieu

Post on 14-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEPERCAYAAN DIRI,

PERILAKU BELAJAR, DAN BUDAYA AKADEMIK TERHADAP

TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

(Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh:

AIGA KARTIKA

B 200110232

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan
Page 3: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

ABSTRAK

AIGA KARTIKA. B 200110232. PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KEPERCAYAAN DIRI, PERILAKU BELAJAR, DAN BUDAYA AKADEMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta). 2015. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik terhadap

tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Program Studi Akuntansi.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi

linier berganda. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1626 Mahasiswa. Sampel

penelitian ini berjumlah 100 mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kecerdasan emosional secara

individual berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat

signifikansi 0,05, dengan nilai sig. kecerdasan emosional 0,000<0,05; (2)

kepercayaan diri secara individual berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig. kepercayaan diri

0,000<0,05; (3) perilaku belajar secara individual berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig. perilaku

belajar 0,040<0,05; (4) budaya akademik secara individual berpengaruh terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig.

budaya akademik 0,000<0,05; (5) kecerdasan emosional, kepercayaan diri,

perilaku belajar, dan budaya akademik secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan

nilai sig. F 0,000<0,05. (6) Pengaruh yang dapat dijelaskan oleh kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan

6,8% dijelaskan faktor selain dalam model tersebut seperti aktivitas belajar,

kedisiplinan, dan kesungguhan dalam mengikuti perkuliahan di kampus.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kepercayaan Diri, Perilaku Belajar,

Budaya Akademik, Tingkat Pemahaman Akuntansi

Page 4: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

ABSTRACT

AIGA KARTIKA. B 200110232. EFFECT OF EMOTIONAL INTELLIGENCE, SELF CONFIDENCE, LEARNING BEHAVIOR, AND ACADEMIC CULTURE ON THE LEVEL OF UNDERSTANDING OF ACCOUNTING (Empirical Study On Student of Accounting Studies Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Surakarta). 2015. Thesis. Faculty of Economy and Business, Accounting Department. Muhammadiyah University of Surakarta.

The purpose of this research is to determine the effect of emotional

intelligence, self-confidence, learning behavior, and academic culture on the level

of understanding of accounting.

Data analysis in this study is multiple linear regression analysis. Research

populations are 1626 students and samples are 100 students of Accounting

Program of Muhammadiyah University of Surakarta.

The results showed that: (1) emotional intelligence individually affecting

the level of understanding of Accounting at the level 0.05, with sig. emotional

intelligence 0.000<0.05; (2) self-confidence individually affecting the level of

understanding of Accounting at the level 0.05, with sig. self-confidence

0.000<0.05; (3) learning behavior partial individually affecting the level of

understanding of Accounting at the level 0.05, with sig. learning behavior

0.040<0.05; (4) academic culture individually affecting the level of understanding

of Accounting at the level 0.05, with sig. academic culture 0.000<0.05; (5)

emotional intelligence, self-confidence, learning behavior and academic culture

simultaneously affecting the level of understanding of Accounting at the level

0.05, with sig. F 0,000<0,05. (6) Influence can be explained by emotional

intelligence, self-confidence, learning behavior and academic culture the level of

understanding of Accounting in this research is 93,2%, while 6.8% in addition to

the factors described in the model such as learning activities, discipline, and

seriousness in studying in campus.

Keywords: Emotional Intelligence, Self Confidence, Learning Behavior, Academic

Culture, Level of Understanding of Accounting

Page 5: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

1

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan asset yang tidak terhingga nilainya yang

merupakan dasar bagi individu dan masyarakat (Bakar dan Luddin, 2010: 4).

Salah satu faktor yang dapat mendukung keberhasilan pendidikan tinggi

akuntansi adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional merupakan

kemampuan merasakan, memahami secara efektif dalam penerapan daya dan

kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang

manusiawi (Goleman, dalam Wiyono, 2011).

Kepercayaan diri merupakan modal penting untuk memahami

akuntansi karena berkaitan motivasi yang mendukung atau memperlancar

antara kemampuan dan potensi serta cara memanfaatkannya. Tentu

kepercayaan diri dalam ruang lingkup proses belajar mengajar sangat penting,

tanpa kepercayaan diri yang tinggi mustahil akan terjadi pemahaman yang

tinggi pula.

Perilaku belajar dan budaya akademik merupakan hal penting

pemahamaan akuntansi. Karena perilaku belajar berkaitan dengan gaya belajar

pada individu mahasiswa yang dimulai dari memahami makna kuliah,

pengalaman belajar atau nilai, konsepsi dosen, kemandirian dalam belajar,

konsep memiliki buku, dan kemampuan berbahasa. Sedangkan budaya

akademik merupakan tindakan yang didasari atas hasil ilmiah teknis dan

mampu menjelaskan tindakannya itu atas dasar logika dan ilmu pengetahuan

seperti hanya mengikuti diskusi, seminar, dan simposium.

Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Surakarta merupakan salah satu Fakultas yang pada saat ini

terakreditasi BAN-PT dengan akreditasi A. Hasil wawancara awal terhadap

beberapa mahasiswa program studi akuntansi, ditemukan ada beberapa

mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang tidak memahami visi misi Program Studi Akuntansi. Terutama nilai-nilai

ke-islaman yang dituangkan dalam visi-misi tersebut. Selain itu hasil

wawancara awal beberapa mahasiswa akuntansi, sebagian besar tidak

Page 6: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

2

memahami muatan yang dipelajari dalam ilmu akuntansi, namun masih ada

beberapa mahasiswa yang memahaminya.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji

tentang pemahaman akuntansi dengan judul “PENGARUH KECERDASAN

EMOSIONAL, KEPERCAYAAN DIRI, PERILAKU BELAJAR, DAN

BUDAYA AKADEMIK TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN

AKUNTANSI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) pengaruh kecerdasan

emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Program

Studi Akuntansi, 2) pengaruh kepercayaan diri terhadap tingkat pemahaman

akuntansi pada mahasiswa Program Studi Akuntansi, 3) pengaruh perilaku

belajar terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Program Studi

Akuntansi, 4) pengaruh budaya akademik terhadap tingkat pemahaman

akuntansi pada mahasiswa Program Studi Akuntansi, 5) pengaruh kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik secara

simultan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa Program

Studi Akuntansi.

B. METODE PENELITIAN

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiwa Program Studi

Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 1626

mahasiswa. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100

mahasiwa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

yang terpilih menjadi sampel dengan teknik purposive sampling.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data mengenai

pengaruh kecerdasan emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan

budaya akademik terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner (angket).

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010: 142).

Page 7: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

3

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Analisis regresi digunakan untuk menggambarkan pola

pengaruh antara variabel dependen (variabel tak bebas) dengan variabel

independen (variabel bebas). Penaksiran model menyatakan bahwa analisis

tertentu berkenaan dengan analisis penaksiran nilai-nilai (Gujarati, 2003: 17).

Analisis data penelitian ini juga menggunakan uji t yang bertujuan untuk

mengetahui apakah pengaruh masing-masing variable independen terhadap

variable dependen. Uji ini dengan membandingkan signifikansi t hitung < α

(0,05), atau jika hasil t hitung dari t tabel maka ada pengaruh atau signifikan

Selain itu, dilakukan analisis uji ketepatan model antara lain: 1)

Koefisien Determinasi (R2) yaitu perbandingan antara variasi Y yang

dijelaskan oleh X1 dan X2 secara bersama-sama dibanding dengan variasi total

Y. 2) Uji F bertujuan mengetahui apakah perumusan model sudah tepat atau

fit. Uji ini dengan membandingkan signifikansi F hitung < α (0,05), atau jika

hasil F hitung dari F tabel maka model yang dirumuskan sudah tepat

(goodness of fit).

C. HASIL PENELITIAN

1. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 1 di bawah

ini.

Tabel 1 Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted RSquare Std. Error of the

Estimate

1 ,0966a 0,932 0,929 5,870

Sumber: Data diolah by SPSS, 2015

Hasil pengujian mengindikasikan bahwa nilai Adjusted R² sebesar

0,932 yang menunjukkan bahwa 93,2%. Hasil ini mengindikasikan bahwa

Kecerdasan Emosional, Kepercayaan Diri, Perilaku Belajar, dan Budaya

Akademik mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen Tingkat

Page 8: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

4

Pemahaman Akuntansi sebesar 93,2%. Sementara itu, sisanya sebesar

6,8% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian ini.

2. Uji Signifikan-F (Uji F)

Uji signifikansi-F dilakukan guna menentukan good of fit test atau

uji kelayakan model regresi untuk digunakan dalam melakukan analisis

hipotesis dalam penelitian. Berikut disajikan hasil uji signifikansi-F pada

tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2 Uji Signifikan-F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 45062,568 4 11265,642 326,946 0,000b

Residual 3273,432 95 34,457

1

Total 48336,000 99

Sumber: Data diolah by SPSS, 2015

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukkan bahwa probability value

dari model regresi yang digunakan dalam penelitian lebih kecil dari tingkat

signifikansi penelitian 5% sebesar 0,000. Hasil ini mengindikasikan bahwa

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak (fit) untuk

digunakan sebagai model regresi pengujian hipotesis. Sehingga secara

simultan variabel bahwa Kecerdasan Emosional, Kepercayaan Diri,

Perilaku Belajar, dan Budaya Akademik berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

3. Uji Koefisien Regresi (Uji-t)

Hasil uji signifikansi-t dalam penelitian ini sebagaimana pada tabel

3 di bawah ini.

Tabel 3 Uji Koefisien Regresi (Uji-t)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

Motivasi Internal 0,484 0,060 0,246 8,071 0,000

Motivasi Eksternal 0,825 0,139 0,380 5,955 0,000

Persepsi Biaya 0,139 0,066 0,058 2,084 0,040

1

Lama Pendidikan 0,922 0,125 0,460 7,402 0,000

Sumber: Data diolah by SPSS, 2015

Page 9: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

5

Hasil pengujian statistik t pada tabel 3 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan pada hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.14 di

atas, menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional secara

individual berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada

tingkat signifikansi 0,05, dikarenakan nilai sig. kecerdasan emosional

0,000<0,05. Adapun tanda koefisien untuk variabel kecerdasan

emosional adalah positif dengan nilai 0,484. Artinya bertambahnya

nilai kecerdasan emosional sebesar 1, akan mempengaruhi

bertambahnya Tingkat Pemahaman Akuntansi. Sebaliknya penurunan

nilai kecerdasan emosional juga akan menurunkan terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi. Interpretasi pada hasil hipotesis ini diterima,

yaitu Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

b. Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan pada hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.14 di

atas, menunjukkan bahwa variabel kepercayaan diri secara individual

berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat

signifikansi 0,05, dikarenakan nilai sig. kepercayaan diri 0,000<0,05.

Adapun tanda koefisien untuk variabel kepercayaan diri adalah positif

dengan nilai 0,825. Artinya bertambahnya nilai kepercayaan diri

sebesar 1, akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman

Akuntansi. Sebaliknya penurunan nilai kepercayaan diri juga akan

menurunkan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Interpretasi

pada hasil hipotesis ini diterima, yaitu Terdapat pengaruh kepercayaan

diri terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi .

Page 10: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

6

c. Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh perilaku belajar terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

Berdasarkan pada hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.14 di

atas, menunjukkan bahwa variabel perilaku belajar secara individual

berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat

signifikansi 0,05, dikarenakan nilai sig. perilaku belajar 0,040<0,05.

Adapun tanda koefisien untuk variabel perilaku belajar adalah positif

dengan nilai 0,139. Artinya bertambahnya nilai perilaku belajar

sebesar 1, akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman

Akuntansi. Sebaliknya penurunan nilai perilaku belajar juga akan

menurunkan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Interpretasi

pada hasil hipotesis ini diterima, yaitu Terdapat pengaruh perilaku

belajar terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

d. Hipotesis 4 : Terdapat pengaruh budaya akademik terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

Berdasarkan pada hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.14 di

atas, menunjukkan bahwa variabel budaya akademik secara individual

berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat

signifikansi 0,05, dikarenakan nilai sig. budaya akademik 0,000<0,05.

Adapun tanda koefisien untuk variabel budaya akademik adalah positif

dengan nilai 0,139. Artinya bertambahnya nilai budaya akademik

sebesar 1, akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman

Akuntansi. Sebaliknya penurunan nilai budaya akademik juga akan

menurunkan terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Interpretasi

pada hasil hipotesis ini diterima, yaitu Terdapat pengaruh budaya

akademik terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

e. Hipotesis 5 : Terdapat pengaruh kecerdasan emosional, kepercayaan

diri, perilaku belajar, dan budaya akademik terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan pada hasil uji regresi berganda pada Tabel 4.14 di

atas, menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosional, kepercayaan

Page 11: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

7

diri, perilaku belajar, dan budaya akademik secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat

signifikansi 0,05, dikarenakan nilai sig. F 0,000<0,05. Interpretasi

pada hasil hipotesis ini diterima, yaitu Terdapat pengaruh kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik

terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi.

D. PEMBAHASAN

Berdasarkan uji hipotesis sebagaimana rumusam masalah diperoleh

kesimpulan bahwa kecerdasan emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar

dan budaya akademik berpengaruh terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

diterima. Hasil analisis tersebut teruji secara parsial maupun simultan. Temuan

tersebut dikaji dalam pembahasan berikut.

1. Terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi

Hipotesis 1 (H1) yang menyatakan “Terdapat pengaruh kecerdasan

emosional terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi” dapat terima. Secara

teoritis hasil penelitian ini relevan dengan pendapat Goleman (dalam

Wiyono, 2011) Kecerdasan emosional merupakan kemampuan merasakan,

memahami secara efektif dalam penerapan daya dan kepekaan emosi

sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi.

Begitu juga dengan penelitian pendapat Goleman (dalam Hardywinoto,

2003: 52) yang mengatakan Kecerdasan emosional adalah kemampuan

pribadi untuk membedakan dan menanggapi secara tepat suasana hati,

kelakuan dan keinginan orang lain. Mahasiswa yang memiliki kecerdasan

emosional tentunya mampu mengendalikan emosi dan amarah, sehingga

akan mempengaruhi ketekunan dan keuletan dalam proses belajar

mengajar sehingga akan berdampak pada kualitas belajar yang baik.

Tentunya berdasarkan teori ini kecerdasan emosional, dapat

mempengaruhi peningkatan pemahaman akuntansi. Artinya kemampuan

mahasiswa dalam mengenal potensi, mengendaliakan diri, memahami diri,

Page 12: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

8

motivasi dan kemampuan berinteraksi dengan lingkungan sosial sebagai

bagian dari kecerdasan emosional dapat membantu dalam peningkatan

pemahaman akuntansi.

Secara empiris penelitian ini relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuraeni (2008) yang menunjukkan bahwa kecerdasan

emosional berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Selain itu juga relevan dengan penelitian Hariyoga dan Suprianto (2011)

yang menunjukkan ada pengaruh positif secara signifikan antara

kecerdasan emosional terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Wiyono

(2012) yang menunjukkan bahwa secara parsial pengenalan diri,

pengendalian diri, dan keterampilan mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap pemahaman akuntansi mahasiswa. Jayadi (2014) yang

menunjukkan menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh

secara signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini

secara normatif menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosional

mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman mahasiswa dalam

mengikuti proses belajar mengajar.

2. Terdapat pengaruh kepercayaan diri terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi

Hipotesis 2 (H2) yang menyatakan “Terdapat pengaruh kepercayaan

diri terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi” dapat terima. Secara teoritis

hasil penelitian ini relevan dengan pendapat Suharmoko, (2005:6) yang

mengatakan bahwa kepercayaan diri merupakan pelumas yang

memperlancar roda hubungan antara Anda, kemampuan, yaitu bakat,

keahlian, dan potensi dan cara Anda memanfaatkannya. Begitu juga

pendapat Perry, (2005:11) Kepercayaan diri adalah kemampuan untuk

mempercayai kemampuan sendiri. Artinya berdasarkan teori ini baik

langsung maupun tidak langsung kepercayaan akan mempengaruhi

aktivitas atau memberikan pengaruh positif untuk berbuat lebih. Tentu

apabila mahasiswa memiliki prilaku tersebut maka bukan hal yan tidak

Page 13: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

9

mungkin dalam proses belajar akan menambahkan peningkatan

pemahaman.

Penelitian ini juga sejalan dengan pendapat Elfiky, (2009: 54) rasa

percaya diri adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk maju dan

berkembang serta selalu memperbaiki diri. Rasa percaya diri yang tinggi

akan berpengaruh terhadap keyakinan untuk berkembang atau

meningkatkan kapasitas mahasiswa. Hal ini juga sesuai dengan pendapat

Fatimah dalam Khusnia dan Rahayu (2010: 41) mengatikan kepercayaan

diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya

untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri

maupun lingkungan atau situasi yang dihadapinya

Secara empiris penelitian ini relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nuraeni (2008) yang menunjukkan bahwa: Kecerdasan

kepercayaan diri berpengaruh positif terhadap tingkat pemahaman

akuntansi. Karena keyakinan atas kemampuan diri sendiri akan membantu

meningkatkan pemahaman akuntansi. Artinya percaya pada kemampuan

diri sendiri, optimis, objektif dan bertanggung jawab sebagai bagian dari

kepercayaan diri dapat membantu dalam peningkatan pemahaman

akuntansi. Hasil penelitian ini secara normatif menunjukkan semakin

tinggi kepercayaan diri mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat

pemahaman mahasiswa terhadap matakuliah, dalam hal ini akuntansi.

3. Terdapat pengaruh perilaku belajar terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi

Hipotesis 3 (H3) yang menyatakan “Terdapat pengaruh perilaku

belajar terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi” dapat terima. Hasil ini

konsisten dengan pendapat Sutikno, (2009: 4) yang mengatakan bahwa

belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan yang baru, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Begitu juga dengan

pendapat Aunurrahman (2009: 185) mendefinisikan bahwa kebiasaan

belajar merupakan perilaku belajar siswa yang telah berlangsung lama

Page 14: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

10

sehingga memberikan karakteristik tertentu terhadap aktivitas belajarnya.

Banyak perilaku belajar siswa yang tidak baik sehingga berpengaruh pada

penurunan hasil belajar mereka.

Secara empiris penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilaku

kan oleh Hariyoga dan Suprianto (2011) yang menunjukkan ada pengaruh

positif secara signifikan antara perilaku belajar terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Selain itu juga Jayadi (2014) yang menunjukkan

menunjukkan bahwa Perilaku belajar yang diukur dari kebiasaan

mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke

perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian berpengaruh secara

signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Artinya kebiasaan mengikuti

perkuliahan, kegiatan membaca buku, perilaku mengunjungi perpustakaan,

kebiasaan menghadapi ujian dan Perilaku belajar di rumah/ kos sebagai

bagian dari perilaku belajar dapat membantu dalam peningkatan

pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini secara normatif menunjukkan

semakin tinggi perilaku belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula

tingkat pemahaman mahasiswa terhadap matakuliah, dalam hal ini

akuntansi.

4. Terdapat pengaruh budaya akademik terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi

Hipotesis 4 (H4) yang menyatakan “Terdapat pengaruh budaya

akademik terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi” dapat terima. Hasil ini

relevan dengan pendapat Elfindri (2006: 7) Budaya akademik adalah

budaya yang dihasilkan oleh suatu komunitas yang tindakannya didasari

atas hasil ilmiah teknis dan mampu menjelaskan tindakannya itu atas dasar

logika dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut tentunya memberikan

gambaran bahwa budaya akademik mampu memberikan dan

menjembatani mahasiswa untuk lebih dapat menjelaskan berdasrkan

logika dan ilmu pengetahuan. Menurut Latansa (2013: 4) dapat dipahami

sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang

dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di

Page 15: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

11

lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian. Artinya berdasarkan

teori dan hasil penelitian ini mahasiswa yang mempunyai budaya

akadamik baik akan mampu dan dapat meningkatakna pemahaman

terhadap tingkat pengetahuan. Tentunya budaya akademik bagi mahasiswa

mampu dilihat melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik,

yang mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran kritis-

analitis; rasional dan obyektif oleh warga masyarakat akademik.

Secara empiris penelitian ini tidak sejalan dengan hasil studi yang

dilakukan oleh Hariyoga dan Suprianto (2011) yang menunjukkan tidak

ada pengaruh positif secara signifikan antara budaya terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Artinya penghargaan terhadap pendapat orang lain

secara obyektif, pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan

tanggungjawab moral, kebiasaan membaca, penambahan ilmu dan

wawasan, kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat, penulisan

artikel, makalah, buku, diskusi ilmiah, proses belajar-mengajar dan

manajemen perguruan tinggi yang baik sebagai bagian dari budaya

akademik dapat membantu dalam peningkatan pemahaman akuntansi.

Hasil penelitian ini secara matematis menunjukkan semakin tinggi perilaku

belajar mahasiswa maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman

mahasiswa terhadap matakuliaha atau apabila mahasiswa mempunyai

budaya akademik yang baik, maka akan meningkatkan pemahaman

mahasiswa, dalam hal ini pemahaman akuntansi.

5. Terdapat pengaruh kecerdasan emosional, kepercayaan diri, perilaku

belajar, dan budaya akademik terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi

Hipotesis 5 (H5) yang menyatakan “Terdapat pengaruh kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik

terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi” dapat terima. Kecerdasan

emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik dalam

penelitian ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat

pemahaman akuntansi. Hasil ini secara empiri sesuai dengan hasil studi

Page 16: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

12

yang dilakukan oleh Jayadi (2014) yang menunjukkan menunjukkan

bahwa Kecerdasan emosional dan perilaku belajar secara bersama-sama

berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi. Hasil ini juga memberikan

gambaran bahwa apabila mahasiswa mempunyai kecerdasan emosional

yang tinggi, kepercayaan diri yang tinggi, perilaku belajar yang tinggi, dan

budaya akademik yang tinggi, maka baik langsung maupun tidak langsung

akan mempengaruhi pemahaman akuntansi yang tinggi juga.

E. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh kecerdasan emosional,

kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik berperngaruh

terhadap tingkat pemahaman akuntansi maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Variabel kecerdasan emosional secara individual berpengaruh terhadap

Tingkat Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan

nilai sig. kecerdasan emosional 0,000<0,05. Artinya bertambahnya nilai

kecerdasan emosional akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

2. Variabel kepercayaan diri secara individual berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig.

kepercayaan diri 0,000<0,05. Artinya bertambahnya nilai kepercayaan diri

akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman Akuntansi.

3. Variabel perilaku belajar secara individual berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig.

perilaku belajar 0,040<0,05. Artinya bertambahnya nilai perilaku belajar

akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman Akuntansi.

4. Variabel budaya akademik secara individual berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig.

budaya akademik 0,000<0,05. Artinya bertambahnya nilai budaya

akademik akan mempengaruhi bertambahnya Tingkat Pemahaman

Akuntansi.

Page 17: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

13

5. Variabel kecerdasan emosional, kepercayaan diri, perilaku belajar, dan

budaya akademik secara bersama-sama berpengaruh terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi pada tingkat signifikansi 0,05, dengan nilai sig. F

0,000<0,05. Artinya terdapat pengaruh kecerdasan emosional,

kepercayaan diri, perilaku belajar, dan budaya akademik terhadap Tingkat

Pemahaman Akuntansi.

6. Pengaruh yang dapat dijelaskan oleh kecerdasan emosional, kepercayaan

diri, perilaku belajar, dan budaya akademik terhadap Tingkat Pemahaman

Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

faktor selain dalam model tersebut seperti aktivitas belajar, kedisiplinan,

dan kesungguhan dalam mengikuti perkuliahan di kampus.

F. DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Elfiky, Ibrahim. 2009. Terapi Berpikir Positif. Jakarta: Zaman.

Elfindri . 2006. Cara Cerdas Mendapatkan Dana Riset. Cibubur :Visimedia Gujarati, Damodar. 2003. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hardywinoto. 2003. Anak Unggul Berotak Prima. Hardywinoto & Tony Setiabudi (editor). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hariyoga, Septian dan Suprianto, Edy. 2011. “Pengaruh kecerdasan emosional, perilaku belajar, dan budaya terhadap tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel pemoderasi”. SIMPOSIUM NASIONAL AKUNTANSI XIV ACEH 2011:Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. www.sna 14aceh.com.

Jayadi, Ahmad Rizal. 2014. “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Perilaku Belajar Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Program S1 Universitas Brawijaya)”. Abstract. Malang: Universitas Brawijaya.

Khusnia, Suniatul dan Rahayu, Siti Azizah. 2010. “Hubungan Antara Dukungan Sosial dan Kepercayaan Diri Remaja Tuna Netra”. Jurnal Penelitian Psikologi. Volume 01, No. 01, Hal. 40-47.

Latansa, Samudi. 2013. “Kajian Pendidikan Islam STAI Latansa Mashiro. Artikel. Diakses dari http://samudi-mpd.blogspot.com/2013/10/budaya-akademik-di-perguruan-tinggi_1687.html

Page 18: NASKAH PUBLIKASI CD - eprints.ums.ac.ideprints.ums.ac.id/35084/15/11. NASKAH PUBLIKASI.pdfTingkat Pemahaman Akuntansi dalam penelitian ini sebesar 93,2%, sedangkan 6,8% dijelaskan

14

Nuraeni, Ike. 2008. ““Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Dan Kepercayaan Diri Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Pada Perguruan Tinggi Se-Surakarta”. Abstract. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Perry, Martin. 2005. Confidence Boosters Pendongkrak Kepercayaan Diri. Jakarta: Esensi.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharmoko, Aditya. 2005. Confidence Boosters: Pendongkrak Kepercayaan Diri Jakarta: Erlangga.

Wiyono, M. Wimbo. 2012. “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi. Jurnal WIGA, Vol. 2, No. 2, September 2012, hal: 72-89.