naskah khotbah gigi ganti gigi

Upload: james-theophilus-tumole

Post on 14-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Naskah Khotbah Chapel STT Bandung

TRANSCRIPT

NASKAH KHOTBAH CHAPEL, 05 Mei 2014NATS: KELUARAN 21:12-36Saudara-saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus. Mari beri salam kepada teman di samping anda dan katakan, Anda BerhargaApakah Saudara memperhatikan senyumnya? Apakah Saudara memperhatikan giginya? Ini penting karena tema Khotbah kita adalah soal gigi. Apakah Artinya Gigi Ganti Gigi? Marilah kita membaca Keluaran 21:12-36, ayat 1-7, 22-25, 33-36. Pada minggu yang lalu Saudara kita Silvi telah menyampaikan dari Keluaran 21 ayat 1-11, ini aturan sipil sebagai penjabaran hukum moral dalam Keluaran 20:1-17, yang di dalamnya kita dapat menemukan prinsip bagaimana seharusnya kita memperlakukan sesama kita, yaitu dengan adil dan bermartabat/berperikemanusiaan. Pada kesempatan ini kita akan mendalami apa artinya hal tersebut, dengan pertanyaan, Apa artinya gigi ganti gigi?Gigi ganti gigi (Lex Talionis) Hukum Membalas adalah suatu ketentuan dalam perjanjian lama yang menegaskan asas sebab akibat yang adil. Perbuatan kita akan mendapatkan balasan yang setimpal. Apa maknanya bagi kita?Pertama, Gigi ganti Gigi bermakna bahwa kita Harus Menghargai Hidup Sesama Kita.Jika kita memperhatikan Keluaran 21 ayat 12-17 berbicara mengenai ketentuan atau peraturan bagi tindakan atau perbuatan yang berakibat hukuman mati, yaitu jika seseorang dengan sengaja memukul orang lain sehingga orang lain itu mati; atau jika terjadi pembunuhan berencana, juga siapa yang memukul ayah atau ibunya; juga orang yang menculik sesamanya dalam hal ini untuk dijadikan sebagai budak atau yang kita kenal sebagai human traffic; perdagangan manusia, juga mereka yang mengutuki orang tuanya. Semua itu berakibat hukuman mati. Seorang yang dengan sengaja membunuh orang lain bahkan melakukan pembunuhan berencana adalah orang yang tidak menghargai nyawa orang lain. Hal ini melanggar hukum ke enam yaitu Jangan Membunuh . Memukul orang tua atau mengutuki orang tua melanggar hukum ke lima. Menculik orang lain melanggar hukum ke delapan dan sepuluh. Perbuatan-perbuatan ini menandakan kita tidak menghargai orang lain. Hukuman yang terkesan kejam ini menunjukkan pentingnya hubungan yang patut antara manusia dan hubungan keluarga yang patut. Bagian ini menekankan bagaimana Tuhan menegaskan kehidupan kita yang berkemanusiaan dan berkeadilan.Kita mungkin berpikir bahwa kemungkinan besar kita tidak menghilangkan nyawa orang lain, tapi perbuatan seperti ; memaki, menghina, rasisme, , berlaku kasar, sengaja menyinggung, melukai perasaan, stigma, stereotip sesungguhnya membunuh orang lain dan itu menandakan bahwa kita tidak menghargai orang lain. Itu sama saja dengan membunuh.Perbuatan-perbuatan seperti itu sangat ditentang oleh Tuhan. Tuhan Yesus berkata dalam Mat 5:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyalaSebagai hamba-hamba Tuhan, sebaliknya mari kita memberikan penghargaan terhadap orang lain melalui kata-kata yang baik, ucapan yang membangun dan memberi penguatan. Rasul Paulus berkata dalam Ef 4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.Kedua, Gigi ganti gigi Mengingatkan supaya kita Jangan Merugikan Orang Lain.Jika kita memperhatikan dalam ayat 18-27 maka akan kita temukan ketentuan-ketentuan yang pada intinya menuntut tanggung jawab kita terhadap orang lain, dengan cara memberi kompensasi atau ganti rugi terhadap perbuatan kita yang merugikan orang lain. Budak, perempuan hamil dan janin yang lemah mendapatkan perlindungan. Pembayaran denda atau kompensasi di sini menggambarkan prinsip keadilan, bahwa setiap tindakan yang mencelakakan orang lain ada sangsinya.Ayat yang ke-24 dan 25 menggambarkannnya dengan tepat; mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak. (Lex Talionis/Hukum Membalas).Bagian ini mengingatkan kita agar mengawasi tindakan atau perbuatan kita, jangan sampai kita merugikan orang lain. Dengan kata lain peraturan ini mengingatkan bahwa kita seharusnya bertanggung jawab terhadap tindakan kita. Ilustrasi;Saya teringat kata Saudara kita Dedi dalam khotbahnya mengingatkan kita agar jangan sampai kita membuat adik-adik kita atau rekan-rekan kita bertumbuh tanduknya karena keteladanan yang buruk dari hidup kita.. Salah satu contoh misalnya masalah pornografi. Semoga ini tidak terjadi di antara kita. Kita harus menghindarkan diri dari pornografi karena itu merusak diri kita, menghambat kita untuk bertumbuh. Jika kita dengan sengaja menyebarkan gambar porno, atau dengan sengaja mengakses atau menikmati situs porno, apalagi kemudian melibatkan orang lain, maka kita sedang mencelakakan tidak hanya diri kita saja melainkan orang lain. Tuhan Yesus mengecam orang-orang yang menyesatkan orang lain dengan berkata dalam Luk 17:2 Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Sebaliknya , mari kita bangun kehidupan rohani yang baik, Kita dapat menyediakan waktu kita untuk membimbing orang lain agar dapat semakin mencintai firman dan menghidupinya Jika ada yang jatuh dalam dosa, marilah kita yang lebih dewasa menolongnya. Paulus dalam Gal 6:1 berkata; Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.Ketiga, Gigi ganti gigi mendorong kita untuk peduli Dengan Orang lain. Jika kita memperhatikan pad ayat 28-36, berbicara mengenai peraturan berkenaan dengan ternak dan harta milik. Yang dihindarkan adalah jangan sampai ternak dalam hal ini lembu yang dipunyai bangsa Israel mengakibatkan kematian orang lain, laki-laki maupun perempuan, anak, budak bahkan terhadap lembu yang lain. Demikian juga dengan harta tidak bergerak yaitu sumur yang tidak ditutup yang menyebabkan kecelakaan kepada lembu atau keledai orang lain. Kesengajaan dan ketidak pedulian diganjar dengan sangsi ganti rugi bahkan kematian baik ternak maupun pemiliknya. Aturan ini mengingatkan bangsa Israel agar tidak lalai menjaga harta milik mereka supaya tidak merugikan orang lain dan agar mereka peduli dengan orang lain. Saya teringat ketika suatu kali salah seorang rekan kita memperbaiki heaternya. Heater termasuk salah satu alat penting di kampus ini, dan karenanya termasuk juga alat yang paling sering berpindah tangan. Maklumlah memang demikian adanya kehidupan asrama. Rekan saya ini berusaha memperbaiki heaternya karena kawatir nantinya bisa korslet. Heater yang korslet dapat mencelakakan dirinya dan orang lain. Saya pikir ini adalah salah satu contoh yang baik, bahwa kita menjaga agar jangan milik kita mencelakakan orang lain. Pada masa menjelang UAS seperti sekarang, tukar menukar buku ketika mengerjakan paper pasti meningkat. Janganlah lupa untuk mengembalikan barang yang kita pinjam. Dan jangan lupa memberi tahu pemiliknya jika kita menggunakan barang mereka. Juga, jangan lalai menjaga milik orang lain supaya tidak rusak. Masih banyak contoh lain yang dapat dilakukan dengan milik kita, uang kita, waktu kita, kebiasaan kita, yang perlu kita awasi agar lebih banyak manfaatnya bagi orang lain daripada ruginya.Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan,Gigi ganti gigi, telah digenapkan di dalam Kristus yang meringkaskan ketentuan Hukum Taurat dalam dua Hukum Utama (Mat22:37-40), yaitu kasih kepada Allah dengan segenap hati dan jiwa dan akal budi, dan kasih kepada manusia seperti kasih kepada diri kita sendiri. Tuhan Yesus membela perempuan yang kedapatan berzinah, menerima Zakheus yang dikucilkan masyarakat, membela perempuan yang pendarahan, membela mereka yang sakit kusta, merampas orang yang kerasukaan setan, dan memperlakukan murid-murid-Nya sebagai saudara-Nya. Tuhan Yesus bukan hanya mengganti gigi kita, tapi merentangkan tangan-Nya dan mati di kayu salib, agar kita ditebus dan diperdamaikan dengan Allah. Di dalam Kristus kita tidak mendapatkan renovasi gigi, tapi pembaharuan hidup. Kita yang berdosa disucikan, menjadi ciptaan baru.Di dalam Kristus gigi saya dan saudara sama nilainya. Di dalam Dia Saya dan Saudara diterima dan dikasihi-Nya, sehingga kita dapat saling menerima, tidak peduli bagaimana model gigi kita. Tidak peduli bagaimana penampilan kita. Di dalam Dia kita diingatkan untuk saling mengasihi, karena dengan itu orang akan tahu bahwa kita Murid Tuhan. Di dalam kasih, jika kita saling menggigit dan saling menelan, diperingatkan supaya kita jangan saling membinasakan. (Galatia 5:14-15) Akhirnya saudara-saudara,Hargailah orang lain, merugikan orang lain, dan bersikap peduli terhadap orang lain. Ingatlah kata Tuhan Yesus dalam Matius 5:16, Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Biarlah senyum dan gigi kita memancarkan terang kasih Kristus. Tuhan kiranya menolong kita semua. Amin4