nasionalisme masyarakat australia dalam olahraga …
TRANSCRIPT
1 Universitas Indonesia
NASIONALISME MASYARAKAT AUSTRALIA DALAM OLAHRAGA
CRICKET 1877-1882
Dimas Satrio Sudewo, Agus Setiawan
Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok
Abstrak
Skripsi ini membahas kaitan antara nasionalisme masyarakat Australia dengan olahraga cricket di tahun 1877 sampai dengan 1882. Pemilihan judul tersebut dengan alasan bahwa olahraga cricket merupakan olahraga yang populer di Australia dan olahraga cricket menjadi salah satu unsur pembentuk nasionalisme Australia selain melalui jalur sosial dan politik. Olahraga cricket menjadi salah satu sarana masyarakat Australia dalam melawan dominasi Inggris di tengah lemahnya gerakan-gerakan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari tahap heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini adalah kemenangan tim Australian Eleven atas kesebelasan cricket Inggris di bulan Agustus tahun 1882 menunjukkan bahwa dengan kemenangan tersebut masyarakat Australia dapat berdiri sejajar dengan orang-orang Inggris di bidang olahraga terutama dalam olahraga cricket.
Kata kunci:
Australia, Cricket, Nasionalisme.
Nationalism of Australian Society in Cricket 1877-1882
Abstract
This research discusses the relations between Australian nationalism and cricket in 1877 until 1882. The selection of the title is the reason that cricket is a popular sport in Australia and cricket became one of the elements forming the Australian nationalism aside from social and political movements. Cricket became one of the means of the Australian community in the fight against British dominance amid weak social movements. The method used in this research is the historical method comprising the steps of heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results of this study are Australian Eleven victory over representative England cricket team in August 1882 showed that by winning the Australian people could be respected by the British people in the level of sports especially in cricket.
Key words:
Australia, Cricket, Nationalism.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
2 Universitas Indonesia
Pendahuluan
Cricket1 hingga kini termasuk salah satu olahraga yang populer di dunia terutama di
negara – negara yang mendapat pengaruh dari Inggris. Olahraga ini berkembang di negara-
negara yang memiliki latar belakang historis maupun budaya yang diadaptasi dari tradisi
Inggris. Cricket berkembang dengan pesat dan diminati oleh masyarakat di negara–negara
commonwealth2 atau persemakmuran seperti Australia, Selandia Baru, Pakistan, India, Sri
Lanka dan sebagainya. Permainan yang dimainkan oleh dua tim ini membutuhkan sebelas
pemain dalam tiap tim dan dimainkan di lapangan berbentuk oval.3 Tidak dibutuhkan ukuran
luas lapangan, namun lapangan tersebut harus mempunyai batas lingkaran yang dibatasi oleh
tali atau bendera. Di tengah lingkaran lapangan memerlukan sebuah tempat datar bertekstur
padat atau dikenal dengan istilah Pitch.
Bila dikaitkan dengan kategori olahraga yang dikeluarkan oleh Joseph Strutt, cricket
adalah olahraga yang berkategori sebagai Club – Ball.4 Peralatan yang digunakan dalam
permainan cricket antara lain adalah: Bat (pemukul), Bola, Stump, Pad (Pelindung Kaki),
Glove (Sarung Tangan), Helmet (pelindung kepala), Abdomonal Protector/Box (pelindung
alat kelamin). Durasi dari permainan cricket tidak dibatasi oleh waktu, melainkan
menggunakan sistem over (perpindahan). Sebelum permainan dimulai biasanya akan
dilakukan lempar koin untuk menentukan peran masing – masing tim, biasanya lempar koin
diwakili oleh kapten dari kedua tim. Setelah melakukan lempar koin, umpire atau wasit akan
memutuskan peran kedua tim.
Peran kedua tim dibagi menjadi dua, apabila salah satu kapten tim memenangkan
lempar koin, maka ia berhak untuk memilih apakah timnya akan memukul bola (batting) atau
menjaga bola (fielding) terlebih dahulu.5 Tugas bagi tim yang sedang memiliki giliran untuk
memukul bola (Tim X) adalah memukul bola sebanyak – banyaknya untuk mengumpulkan
1 Cricket berasal dari kata Creag yang diyakini oleh para sejarawan sebagai sebuah kata yang menjadi cikal bakal dari kata cricket. Kata ini ditemukan dari sebuah dokumen teks Latin 10 Maret 1300 milik Pangeran Edward, putra Edward 1. Selain Creag, kata lain yang mengacu pada asal mula kata cricket adalah Criquet. Lihat Rowland Bowen, Cricket: A History of its Growth and Development, 1970. Lihat juga Royal Navy Cricket,Education&Youth,Ltd,London,hlm.34 2 Asosiasi Internasional yang terdiri dari United Kingdom dengan negara-negara yang sebelumnya merupakan wilayah kekuasaan dari kerajaan Inggris. Simbol monarki kerajaan Inggris juga merupakan simbol negara persemakmuran. 3 PCI,ULTRAJAYA ULTRA MILK U-15 Junior Development Program 2008/09:Semua Tentang Kricket hal 12, lihat juga buku modul pelatihan Cricket yang diterbitkan oleh Royal Navy (Angkatan Laut Inggris) yang berjudul Royal Navy Cricket 4 PCI Op.Cit, hlm. 13. 5 PCI Ibid ,hlm.5.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
3 Universitas Indonesia
nilai, sementara tim yang sedang menjaga bola (Tim Y) bertugas untuk menaham tim lawan
yang sedang memukul bola guna menekan poin yang mereka kumpulkan. Pertandingan
dilanjutkan sampai pergantian over yang dilakukannya pertukaran peran kedua tim. Tim
pemukul bola berganti peran menjadi tim penjaga bola, begitu pula sebaliknya. Tim yang
kemudian berperan sebagai tim pemukul bola (Tim Y) bertugas untuk mengejar nilai dari tim
lawan (Tim X), apabila tim X nilainya melebihi tim Y dan tidak terkejar, maka tim X adalah
pemenang pertandingan selama over yang berlaku.
Munculnya cricket sebagai olahraga populer di Australia dimulai dari adanya
pemukim – pemukim yang dibawa oleh Arthur Philip6 ke wilayah New South Wales pada
tahun 1787.7Terdapat sebuah pertandingan antara 57th Regiment8 dengan warga sipil9 pada
tahun 1804, dimana masih terdapat catatan skornya. Dua tahun kemudian terdapat laporan
bahwa diadakan pertandingan antara dua resimen di kota Sydney yang dihadiri oleh 2000
penonton. Setelah New South Wales, wilayah kedua yang dijadikan koloni adalah Van
Diemen’s Land yang kemudian berganti nama menjadi Tasmania pada tahun 1856. Pada
tahun 1834 terjadi migrasi yang dilakukan oleh masyarakat Van Diemen’s Land ke wilayah
Victoria. Populasi masyarakat berkembang dengan pesat disana dimana dalam kurun waktu 4
tahun terdapat kurang lebih 30.00010 jiwa masyarakat Eropa yang menetap di sekitar maupun
dalam kota Melbourne.
Selama masa paruh pertama abad 19 klub cricket di Australia berkembang dengan
tidak stabil. Koloni Victoria memiliki sedikit klub unggulan pada tahun 185011, keberadaan
mereka tidak diorganisir menjadi sebuah liga. Situasi ini kemudian mulai berubah pada tahun
1858 ketika George Coppin12 menghadirkan sebuah tantangan berupa kejuaraan lelucon yang
ditujukan bagi klub yang ada di wilayah Melbourne13, salah satu tujuannya adalah untuk
6 Arthur Phillip(1738-1813) adalah seorang admiral dan gubernur yang memimpin pelayaran sebuah armada yang membawa narapidana dari Inggris ke Australia. http://adb.anu.edu.au/biography/phillip-arthur-2549. Diakses pada tanggal 27 Desember 2016 pukul 02:20. 7 Peter Wynne – Thomas, The History Of Cricket: From The Weald to The World, The Stationery Office,1997. hlm. 70. 8Pasukan Infantri Inggris yang bertugas untuk mengawal para tahanan dari negara Induk, berjumlah 15 detasemen. Bertugas dari tahun 1825-1832 . http://www.jaunay.com/garrisons.html. Diakses pada tanggal 12 Januari 2016, pukul 20:52. 9 Warga sipil yang terdiri atas warga kulit putih yang lahir di wilayah koloni yang merupakan warga kelas dua 10 Peter Wynne-Thomas, Op.Cit, hlm. 72. 11 Ibid hal 106 12Aktor dan Pengusaha terkemuka Australia abad 19 . Pria kelahiran Inggris yang merupakan tokoh penggiat drama. 13 Richard Fotheringham. Sport in Australian Drama. Cambridge University Press 1992, hlm.30. https://books.google.co.id/books?id=l3HmaYHko48C&printsec=frontcover&dq=inauthor:%22Richard+Fotherin
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
4 Universitas Indonesia
mendekatkan usaha teaternya dengan komunitas olahraga. Sedangkan di wilayah New South
Wales, klub cricket yang ada belum diorganisir menjadi sebuah liga. Klub unggulan pada era
1860-an di Sydney adalah Albert Club, klub ini didirikan pada tahun 1852. Selain itu juga
terdapat Warwick Club yang telah membuat William Caffyn untuk tetap berada di Australia
sebagai pelatih setelah adanya tur Tim Inggris pada tahun 1863-1864.
Tim cricket Australia yang terdiri dari 15 – 22 pemain pernah bertanding melawan tim
Inggris yang berkunjung pada tahun 1861 – 1862, 1863 -1864, 1873- 1874, 1876-1877 dan
beberapa kali meraih kemenangan.14 Tahun 1861 menjadi salah satu peristiwa bersejarah
dalam cricket Australia dimana tim cricket Inggris yang dipimpin oleh H.H Stephenson
melakukan kunjungan ke wilayah Melbourne.15 Pertandingan yang diadakan pada 15 – 17
Maret 1877 dimenangkan oleh Australia. Pertandingan ini mendapat perhatian yang besar
bagi masyarakat Australia pada masa itu.
Olahraga memainkan peran penting dalam penyampaian gagasan Pemerintah Inggris
dan konsep nasionalisme16 pada akhir abad ke-19. Olahraga cricket pada khususnya, hadir
dengan arti khusus bagi Kekaisaran Inggris.17 Konferensi Cricket Inggris pertama kali
diadakan pada puncak Perang Boer18 pada sebuah atmosfer atau perhatian semangat kolonial.
Pertandingan teratur dengan format Test Match19 antara Inggris dan Australia yang pertama
kali diadakan pada tahun 1880-an menjadi sangat populer di kedua negara.
Olahraga tidak hanya dapat dilihat sebagai pelatihan dan hiburan untuk kelompok dan masyarakat kolonial20, tetapi juga sebagai cara untuk memperluas nilai-nilai budaya Inggris sekaligus membangun jembatan budaya melalui permainan. Ada dua aspek yang sangat berbeda untuk ini. Pertama ada keuntungan yang jelas menjaga pada hubungan baik dengan penguasa lokal menyesuaikan diri dengan cara hidup Inggris. Kedua, ada keterkaitan namun menjadi isu terpisah yang mempromosikan kesetiaan kepada Kerajaan Inggris antara emigran gham%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjJotXay5LRAhXJLI8KHTcQDFkQ6AEIIDAB#v=onepage&q&f=false . Diakses pada tanggal 27 Desember 2016,pukul 2:28. 14Frank Crowley , A Documentary History of Australia 3 : Colonial Australia 1875 – 1900, Thomas Nelson Australia Pty Ltd,1980,hlm.26. 15Frank Crowley , A Documentary History of Australia 2 : Colonial Australia 1841 - 1874 ,Thomas Nelson Australia Pty Ltd,1980,hlm.447. 16Sebuah ideologi yang mengajarkan untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. http://kbbi.web.id/nasionalisme. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016, pukul 22:38. 17Richard Holt. Sport And The British: A Modern History ,Clarendon Press.Oxford,1989,hlm.203. 18Perang antara Britania Raya melawan dua bangsa Boer(Afrika) pada tahun 1899-1902 di wilayah Afrika Selatan. http://www.britannica.com/event/South-African-War. Diakses pada tanggal 27 Desember 2016, pukul 2:31. 19Salah satu format pertandingan Cricket dimana terdapat dua kubu internasional yang dimainkan maksimal selama lima hari. Masing-masing pihak memiliki dua babak untuk mencetak poin lebih dari lawan. Jumlah putaran tidak terbatas, tetapi dapat diselesaikan lebih awal jika hasilnya dicapai dalam lima hari. http://www.sportsdefinitions.com/cricket/Test-match.html. Diakses pada tanggal 28 September 2016. 20 Richard Holt, Op.Cit, hlm.212.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
5 Universitas Indonesia
kulit putih yang berada di Kanada, Afrika Selatan, dan Australia. Olahraga Cricket bukan satu – satunya cara untuk memberi gaya hidup khas Inggris kepada penguasa lokal di wilayah koloni, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang jauh lebih kompleks dari propaganda21 yang disadari oleh pemerintah Inggris. Bermain permainan Anglo-Saxon tidak membuat semua olahragawan mencerminkan pro-Inggris.22
Periode tahun 1877-1884 adalah sebuah periode dimana Tim Nasional Cricket
Australia mampu mengalahkan Tim Nasional Inggris di negara induk . Hal ini menimbulkan
minat dan perhatian yang besar pada masyarakat koloni Australia. Kembalinya tim Australia
dari Inggris pada tahun 1879 menciptakan adanya istilah “Australian Eleven”23 yang terdiri
dari para pahlawan olahraga cricket. Penelitian ini akan membahas tentang sepak terjang
olahraga Cricket yang berpengaruh pada nasionalisme Australia, khususnya melalui bidang
olahraga. Selain itu, penelitian ini akan memaparkan perkembangan olahraga cricket Australia
pada masa koloni dan pada tahun 1870-an sampai dengan tahun 1880-an. Penelitian ini juga
akan membahas peristiwa – peristiwa yang berkaitan dengan kondisi sosial masyarakat
Australia beserta hubungannya dengan perkembangan olahraga. Penelitian ini akan dibahas
dengan batasan Temporal 1877—1882 dan spasial Australia, Inggris dan beberapa koloni
yang terlibat dengan peristiwa – peristiwa terkait. Pada tahun 1877 terdapat sebuah
pertandingan cricket antara Australia dan Inggris yang merupakan Test Match pertama dalam
sejarah olahraga cricket, sedangkan pada tahun 1882 Tim Nasional Cricket Australia berhasil
mengalahkan Tim Nasional Inggris. Periodisasi yang diambil atas dasar perkembangan
olahraga, khususnya cricket pada masa koloni. Selain itu, penelitian ini akan membahas
keberhasilan Tim Nasional Cricket Australia yang bertanding melawan Tim Nasional Inggris
di awal tahun 1880an beserta dampaknya bagi masyarakat Australia dan Inggris.
Metode Penelitian
Proses penelitian ini menggunakan metode sejarah dalam pencarian dan pengolahan
data. Metode sejarah yang digunakan terdiri dari heuristik, verifikasi, dan historiografi.
Tahap pertama yang digunakan adalah heuristik atau pengumpulan data. Tahap ini
merupakan tahap dimana penulis melakukan pencarian data – data dan sumber – sumber yang
21 Propaganda adalah penerangan (paham, pendapat, dan sebagainya) yang benar atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu. http://kbbi.web.id/ . Diakses pada tanggal 27 Desember 2016, pukul 02:36. 22 Richard Holt, Op.Cit.hal.221. 23 Istilah bagi para pemain cricket yang menjadi perwakilan Australia.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
6 Universitas Indonesia
berasal dari buku – buku. Dalam pencarian data – data, penulis melakukan studi kepustakaan
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data-data yang digunakan oleh penulis
merupakan koleksi Perpustakaan Universitas Indonesia dan Perpustakaan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menyimpan koleksi buku yang
sebelumnya dimiliki oleh Perpustakaan The British Council dan Kedutaan Besar Australia .
Selain itu penulis juga menggunakan beberapa website yang menyediakan buku-buku
elektronik terkait.
Selanjutnya, penulis melakukan tahap verifikasi (kritik) terhadap sumber yang
didapat. Data – data yang terkumpul, dikritik terlebih dahulu untuk menguji kebenaran
sumber sejarah tersebut. Tahapan verifikasi meliputi kritik sumber secara intrinsik dan
ekstrinsik. Kritik sumber intrinsik adalah kritik terhadap substansi yang terdapat dalam
sumber sejarah, sementara kritik terhadap sumber ekstrinsik adalah kritik terhadap material
dan wujud sumber sejarah. Penulis melakukan pencarian koran sebagai perbandingan sumber
yang kredibel.
Penulis menemukan kesamaan judul dan isi berita tentang perjalanan Australian
Eleven ke Inggris dari surat kabar Clarence and Richmond Examiner and New England
Advertiser yang terbit di New South Wales antara tahun 1859-1889 dan surat kabar Leader
yang terbit di Victoria antara tahun 1862-1918. Berita ini dimuat oleh surat kabar Clarence
and Richmond Examiner and New England Advertiser pada tanggal 14 Oktober 1882 dan
merujuk pada sebuah kolom berjudul “MID-ON” dari surat kabar Leader yang terbit pada
tanggal 30 September 1882. Namun isi berita dari Clarence and Richmon Examiner and New
England Advertiser adalah versi ringkas dari berita yang diterbitkan oleh Leader.
Tahap selanjutnya setelah tahap kritik adalah tahap interpretasi. Tahap interpretasi
merupakan tahap untuk memahami sumber-sumber yang telah diverifikasi dan menafsirkan
substansi sumber-sumber tersebut. Tahap terakhir adalah tahap historiografi atau tahap
penulisan sejarah. Pada tahap ini, penulisan sejarah yang disusun oleh penulis memiliki
penekanan khusus pada topik tertentu. Penulis menekankan pada data-data dan fakta yang
memaparkan kondisi cricket Australia dan kondisi masyarakat yang mempengaruhi
perkembangan olahraga tersebut.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
7 Universitas Indonesia
Hasil Temuan
Nasionalisme merupakan faktor yang menciptakan sebuah negara, dan bukan
sebaliknya.24 Nasionalisme menggunakan persamaan budaya yang sudah tercipta, secara
historis mewariskan pengembangan budaya dan kekayaan budaya, meskipun digunakan
secara selektif, dan budaya sering diubah secara radikal. Misalnya dengan menghidupkan
kembali bahasa-bahasa yang hampir punah serta menciptakan tradisi – tradisi.
Para pemukim kulit putih yang datang ke benua Australia adalah orang-orang Eropa.
Migrasi ke luar negeri yang dilakukan secara permanen dan sukarela oleh masyarakat Eropa
di masa abad kesembilan belas dan dua puluh merupakan salah satu migrasi terbesar dalam
sejarah migrasi manusia.25 Armada kapal yang membawa mereka dari Inggris terdiri dari
sebelas kapal yang berlayar ke Botany Bay(pantai Timur Australia) sekitar tanggal 18-20
Januari 1788.26 Para pemukim awal ini tidak hanya berasal dari golongan Protestan Inggris
dan narapidana Wales, tapi mereka juga berasal dari Skotlandia dan Irlandia.27
Sejak kedatangan orang-orang Inggris pertama yang datang ke Australia, semakin
banyak orang-orang Eropa yang pergi ke benua tersebut. Mereka umumnya berasal dari Eropa
Utara, Eropa Tengah dan Selatan. Di kemudian hari warga Australia berasal dari segala
benua.28 Masyarakat ini tidak hanya bermukim di benua Australia, namun mereka juga
membawa kebudayaan dari wilayah asal. Kebudayaan yang dibawa oleh masyarakat kulit
putih ini juga meliputi hiburan, termasuk olahraga. Dalam perkembangannya olahraga
menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap nasionalisme Australia.
Berbeda dengan nasionalisme di Asia dan Afrika, nasionalisme di Australia muncul
dan terus berkembang hingga sekarang. Peristiwa-peristiwa di abad 19 yang memiliki gejolak
yang dapat dianggap sebagai benih-benih nasionalisme Australia seperti peristiwa Eureka
Stockade yang merupakan gerakan masyarakat dalam bidang ekonomi dan politik. Namun
dengan adanya dominasi Inggris yang tetap berjalan, sehingga muncul gerakan lain
24 Ernest Gellner. Nations and Nationalism:Second Edition. New York. Blackwell Publishing.2008.hlm.54. 25 Malcolm D.Prentis. The Scots in Australia: A Study of New South Wales, Victoria and Queensland, 1788-1900,Sydney University Press,1983,hlm.14 26 Frank Crowley.A Documentary History of Australia 1: Colonial Australia 1788-1840, Thomas Nelson Australia Pty Ltd, 1980,hlm.1. 27 Agama yang memiliki banyak penganut di masyarakat kolonial Australia pada era pertengahan abad kesembilan belas sama seperti di Inggris. Yang diantaranya adalah Katholik Roma, Anglican dan aliran Dissenters dan Noncorformist. Gereja Anglican tertua di wilayah Sydney mulai dibangun pada tahun 1793, sementara kathedral pada tahun 1836. 28 Leo Suryadinata,Nationalism and Globalization:East and West,Institute of Southeast Asian Studies,2000, hlm.176.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
8 Universitas Indonesia
diantaranya melalui olahraga. Sehingga kemenangan atas Inggris dalam olahraga cricket dapat
menjadi tonggak nasionalisme Australia. Untuk memahami akar nasionalisme Australia
diperlukan upaya untuk mengidentifikasi sumber-sumber sejarah yang menjelaskan beberapa
peristiwa yang mempengaruhi sebuah akumulasi perasaan nasionalisme Australia seperti yang
dapat dilihat sekarang.
Dalam melihat nasionalisme sebuah bangsa, kita dibantu dengan adanya keterangan
waktu, tempat, dan karakteristik masyarakatnya. Kelahiran sebuah negara berbanding lurus
dengan kelahiran manusia. Lebih hebat daripada bangsa lain pada umumnya, bangsa Australia
tidak menanggung aib dari kepedihan masa lalunya. Nasionalisme Australia adalah produk
dari waktu, tempat dan karakter kolonisasi.29
Karena pada awalnya Australia dikembangkan sebagai koloni hukuman, para
administrator30, militer dan pemukim bebas yang tiba di tahun-tahun awal sering melakukan
pelecehan terhadap keturunan dari emancipist31 mengenai status narapidana yang menjadi
asal-muasal mereka. Para pemukim bebas masih memiliki hubungan yang kuat dengan
Inggris dan menganggap diri mereka sebagai para pria dan wanita Inggris yang saat itu
tinggal di New South Wales, sedangkan the currencies melihat koloni di mana mereka
dilahirkan sebagai rumah mereka dan memiliki sedikit atau tidak ada kesamaan dengan orang-
orang Inggris.32 Tentu saja para currency lads mengkhususkan diri mereka dari para
pendatang baru dari Inggris di awal tahun 1800-an dengan kekuatan dan kelincahan fisik
yang mereka miliki. Mereka menjadi olahragawan Australia pertama yang bermain cricket
dan bersaing dalam atletik, dayung, berlayar, pacuan kuda, tinju dan gulat.
Para generasi awal yang lahir di Australia yang diremehkan disebut sebagai currency
dan orang-orang yang tiba dengan status pemukim bebas sebagai sterling, mereka yang lahir
di Negara Induk dianggap lebih unggul dan mulia. Istilah cornstalks33 juga digunakan untuk
menggambarkan orang kulit putih kelahiran asli Australia, karena kulit mereka kecokelatan,
rambut yang lantang karena matahari dan kuat, serta tubuh yang ramping dan tinggi. Mereka
29 Noel McLachlan, Waiting For The Revolution: A History of Australian Nationalism. Ringwood,Victoria. Penguin Books.hlm.12. 30 Seseorang yang secara pribadi legal terhadap hak administrasi di sebuah wilayah http://www.merriam-webster.com/dictionary/administrator. Diakses pada tanggal 29 Desember 2016, pukul 21:26. 31 Orang-orang yang merupakan bekas narapidana di New South Wales pada akhir abad kedelapan belas sampai awal abad kesembilan belas yang menuntut hak-hak sipil mereka. https://www.britannica.com/topic/Emancipist. Diakses pada tanggal 29 Desember 2016, pukul 21:27. 32 John Bloomfield,Australia’s Sporting Success: The Inside Story. Sydney. UNSW Press.2003.hlm.6. 33 Ibid.,hlm.3.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
9 Universitas Indonesia
juga punya gaya bicara yang khas. Sebagai perbandingan, para anak pendatang baru dari
Inggris sering tampak pucat, kurus dan tidak sehat. Olahraga pernah dan masih menjadi salah
satu faktor nasionalisme di Australia.34 Sebagai pengganti gerakan politik, Australia
memanfaatkan semaksimal mungkin dengan cara penaklukan lewat olahraga. Sejak tantangan
seorang Currency Lad bernama Jack Kable melawan non-pribumi dengan imbalan 500
guinea35 pada tahun 1827, semangat mereka telah menyebar.
Pada tahun 1832 para Currency Lad mencatat kemenangan pertama mereka melawan
orang-orang Eropa dalam olahraga cricket.36 Sebagai akibat dari anggapan yang sering
ditegaskan bahwa orang Australia tidak bisa bersaing dalam pertandingan cricket melawan
orang Eropa tanpa bantuan pemain asing, pertandingan dilakukan pada Senin sore,
kesebelasan Australia melawan kesebelasan Eropa. Tim Australia dibantu oleh beberapa
anggota klub cricket di Australia, penduduk asli Australia, dan beberapa orang yang terikat
pada klub, yang memiliki rasa kebangaan sebagai warga Australia.
Seperti masyarakat pemukim lainnya, masyarakat Anglo-Australia tidak memiliki
cerita-cerita yang dimiliki oleh masyarakat negara-negara Eropa dengan perjalanan sejarah
yang relatif panjang, memiliki mitologi dan cerita-cerita rakyat, lagu-lagu, gambar atau
lukisan dan nama-nama heroik nenek moyang yang memberikan penghargaan atas identitas
nasional mereka dengan penampilan yang alami dan otentik.37 Pada peringatan satu abad
berdirinya Federasi di surat kabar The Australian pada 1 Januari 2001, David Malouf
membuat pernyataan bahwa federasi tidak akan bekerja dengan baik jika masyarakat tetap
berada di zona kenyamanan ekonomi atau kebutuhan keamanan. Dia beranggapan bahwa apa
yang mungkin disebut 'perasaan federasi' adalah dasar yang lebih baik bagi bangsa federasi
dan Australia sudah memiliki perasaan ini pada 1870-an dan 1880-an dalam bidang olahraga,
terutama pertandingan antar bangsa khususnya dengan Inggris dalam olahraga criket.38
Beberapa penulis bersikeras bahwa olahraga yang berkembang di Australia pada abad
ke-19 dan awal abad ke-20 memiliki efek positif pada evolusi sosial. Elford menyatakan
bahwa Australia tidak sedang dalam pertumbuhan masyarakat baru tapi, lebih tepatnya,
34 McLachlan,Op.Cit.,.hlm.151. 35 Sebuah koin emas yang pernah menjadi mata uang kerajaa Inggris yang diedarkan pada tahun 1662. Nilainya setara dengan 20 shillings. http://www.dictionary.com/browse/guineas. Diakses pada tanggal 1 Januari 2017, pukul 18:30. 36 McLachlan,Op.Cit.,hlm.69. 37 Stephen Wagg,Cricket and National Identity in The Post Colonial Age. Taylor and Francis Group.2005.hlm.13. 38 Bloomfield,Op.Cit.hlm8.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
10 Universitas Indonesia
pertumbuhan dari fragmen kehidupan Inggris, tanpa fitur terburuk dari hak istimewa, kelas
dan tradisi. Olahraga dan permainan Inggris yang dominan, seperti yang ditandai banyak
sejarawan, berasal dari sistem politik yang demokratis dan sebagai aturan dan kode etik yang
berkembang, gagasan 'fair play' adalah pusat dalam perkembangan mereka.39
Beberapa tim cricket dari Inggris pernah mengunjungi Australia di tahun 1862, 1864,
1873 dan 1876, berlaga di pertandingan menghadapi rintangan dan memenangkan sebagian
besar pertandingan yang mereka lakukan.40 Di tahun 1877, untuk pertama kalinya Test Match
diadakan di Melbourne dan Australia berhasil mengukir sejarah dengan menang 45 runs.41
Skor dari pertandingan ini adalah: Australia 245 dan 104, sedangkan Inggris 196 dan 108.
Setelah adanya kejadian famous victory ini, muncul ide untuk membawa tim Australia ke
Inggris.
Kedatangan dari kesebelasan pemain Cricket Inggris yang dikenal dengan
Lillywhite’s Eleven42 pada tahun 1876-1877 ke Australia bertujuan untuk melatih para atlet
cricket di wilayah koloni dan perbaikan segala aspek permainan.43 Namun, pada musim gugur
di tahun 1877, sebuah kesebelasan cricket yang merupakan gabungan atlet dari New South
Wales dan Victoria mengalahkan para pemain profesional Inggris di Melbourne Ground.
Kejadian ini berdampak pada munculnya sebuah ide untuk membawa Australian Eleven ke
negara induk dan bersaing dengan para atlet Inggris.
Menurut Julian Thomas44, munculnya ide untuk mengadakan tur tim cricket Australia
dimulai dari mendengar sebuah percakapan pada tahun 1877 antara Thomas dan profesional
cricket dan promotor tur Inggris ke Australia yang keempat, James Lilywhite.45 Thomas
merasa bahwa ini akan menjadi bisnis yang menguntungkan ternyata menarik perhatian tanpa
39 Bloomfield,Op.Cit.hlm.6. 40 Kalgoorlie Miner (WA:1895-1950), First Australian Eleven Sensational Tour Of England. Sabtu 21 November 1936, hlm.15. 41Sebuah penilaian(scoring) dalam olahraga cricket yang menghitung poin dari jumlah berapa banyak lari yang dilakukan ke sisi lain pitch oleh batsman. Michael Rundell, The Wisden Dictionary of Cricket Third Edition. London. A&C Black.2006.hlm.152. 42 Tim cricket asal Inggris yang dipimpin oleh James Lilywhite dan menjadi perwakilan Inggris.Forbes Advocate(NSW:1911-1954), Australian XI. Test Match Of 1877. Jumat 25 Juni 1926, hlm.1. 43 Argus (Melbourne, Vic.:1848-1957), Return Of The Australian Eleven. Rabu 11 Desember 1878, hlm .6. 44 John Stanley James alias Julian Thomas(1843-1896) adalah seorang jurnalis Australia kelahiran Inggris, ia pernah menjadi kontributor surat kabar The Argus yang berada di kota Melbourne. http://adb.anu.edu.au/biography/james-john-stanley-3848. Diakses pada tanggal 10 Januari 2017, pukul 23:03. 45 James Lilywhite (1825-1882) adalah seorang atlet cricket profesional yang di kemudian hari menjadi seorang promotor bagi tim Inggris http://www.espncricinfo.com/england/content/player/16581.html. Diakses pada tanggal 2 Januari 2017, pukul 16:35.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
11 Universitas Indonesia
diketahui oleh John Conway46, seorang pemain cricket dari Melbourne yang juga bergerak di
bidang kewirausahaan. Ia bergerak untuk merekrut beberapa pemain cricket terbaik yang
tersedia di koloni untuk tur yang akan berkunjung ke seluruh koloni Australia, Selandia Baru,
Inggris, Skotlandia, Kanada dan Amerika Serikat.47 Ia mendapat kesulitan untuk menyeleksi
beberapa pemain terbaik karena sebagian besar dari mereka adalah pegawai sipil yang sulit
mendapat jatah cuti.48
Rata-rata usia anggota tim yang dibentuk adalah 24 tahun.49 Delapan dari sebelas
pemain lahir di wilayah koloni: Francis Allen dan James Blackham lahir di Victoria,
Frederick Spofforth, Alick Bannerman, Harold Boyle, Thomas Garrett, William Murdoch dan
kapten tim, David Gregory, merupakan warga New South Wales. Charles Bannerman lahir di
Inggris sebelum orang tuanya beremigrasi. George Bailey lahir di Ceylon (Srilanka) dan
Thomas Horan adalah orang Irlandia. Masing-masing anggota mendapat seragam dan
diberlakukan peraturan berupa menyumbang 50 poundsterling untuk keberlangsungan hidup
selama tur yang mereka jalankan.
Di tahun 1882 tim Australian Eleven kembali ke Inggris dengan komposisi pemain
yang berbeda. Tim ini terdiri dari:
W. L. Murdoch (Kapten, NSW), H. H. Massie (NSW), A.Bannerman (NSW), F.
Spofforth (NSW), T. Garrett (NSW), S. P. Jones (NSW), H. F. Boyle (Victoria), T. Horan
(Victoria), G. E. Palmer (Victoria), J. Bonnor (Victoria), P. M’Donnell (Victoria), J. M’C.
Blackham (Victoria) dan G. Giffen (SA).50
Pada tanggal 10 Maret 1882, kesebelasan ini berlayar dari Melbourne untuk kembali
berkunjung ke Inggris. Tim ini berlabuh di Plymouth pada tanggal 3 Mei 1882.51 Dalam
kunjungan kali ini, tepatnya pada tanggal 28-29 Agustus 1882, Australia berhadapan dengan
Inggris di lapangan Kennington Oval, London. Pada tanggal 28 Agustus, Australia menang
lempar koin dan memilih untuk melakukan batting terlebih dahulu. Skor akhir pertandingan
185 – 178, Australia menang dengan hasil 7 runs lebih unggul dari Inggris. Setelah
46 John Conway (1842-1909). http://oa.anu.edu.au/obituary/conway-john-jack-15976. Diakses pada tanggal 2 Januari 2017, pukul 16:35. 47 David Montefiore,Cricket In The Doldrums:The Struggle between Private and Public Control of Australian Cricket in the 1880s .Sydney. Macarthur Print Shop1992.hlm.28. 48 Kalgoorlie Miner,Loc.Cit. 49 Montefiore,Op.Cit.hlm.29. 50 Illustrated Australian News (Melbourne, Vic: 1876 – 1889), Our Illustrations. Rabu 29 November 1882, hlm 186. 51 Illustrated Australian News, Loc.Cit.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
12 Universitas Indonesia
pertandingan stumps52 dibakar dan ditempatkan di sebuah guci lalu diberikan kepada pihak
Australia.53 Abu ini yang menjadi kepemilikan untuk sementara waktu dari pemenang Test
Match di setiap seri masing-masing antara Australia dan Inggris, hal ini dilakukan sebagai
tradisi dan mengenang sejarah bagi kedua belah pihak.
Australian Eleven telah menyelesaikan tur sukses selama berada di Inggris, menjadi
hal yang menarik untuk membahas apa yang telah mereka lakukan disana dan memperkirakan
hasil yang sebenarnya dari perjalanan mereka.54 Kunjungan dari tim Australian Eleven
pertama, yang menjadi pelopor dalam mencetak pencapain baru melakukan banyak hal untuk
menunjukkan ke publik Inggris bahwa Australia tidak ingin bermain cricket dengan
membawa ciri khas Inggris, dan sebagai kumpulan pemain cricket yang lahir di bawah
Southern Cross55 memiliki kiasan untuk menerangi negara induk. Publik harus mengakui
bahwa Australian Eleven di era ini telah membangun hak cricket Australia untuk dianggap
setara dengan negara induk. Selain itu Australian Eleven telah menunjukkan superioritas atas
semua tim cricket counties yang terkemuka di Inggris dan hal ini tidak bisa disangkal
sehingga menunjukkan bahwa All England Eleven56 punya kualitas untuk bersaing melawan
tim Australia.57
Kunjungan Australian Eleven ke Inggris di tahun 1882 sudah selesai, hal ini menarik
untuk dicatat melihat sejauh mana pendapat dari para kritikus olahraga di Australia telah
keliru, dan sejauh mana tim Australia telah melampaui bentuk antisipasi mengenai perubahan
yang sukses. Di masa ketika tim Australia membuat permulaan yang menjanjikan saat
melawan kesebelasan cricket Oxford University merupakan pertandingan yang seharusnya
ditunda sampai mereka kaki mereka pulih dari cedera sebagai dampak dari perjalanan laut
yang jauh, sampai pada kesimpulan dari pertandingan terakhir mereka di tanah Inggris. Tim
Australia yang dipimpin oleh Murdoch telah bertanding melawan semua counties secara
bergiliran dan tanpa pengecualian, tim ini telah mengalahkan mereka dengan cara yang paling
menentukan.58
52 Tiga buah batang kayu yang menjadi target wicket dalam permainan cricket. Rundell,Op.Cit.hlm,180. 53 Australian Worker (Sydney, NSW : 1913 – 1950), “The Ashes”. Rabu 22 Februari 1933, hlm 22. 54 Sydney Mail and New South Wales Advertiser,Loc.Cit. 55 Bintang yang tersebar di belahan bumi selatan. 56 Sebutan bagi Tim Nasional Inggris. 57 Horsham Times (Vic: 1882 – 1954), The Australian Eleven of 1882. “Umpire “ Writes Of Its Worth. Jumat 1 Juli 1938.hlm.3. 58 Argus (Melbourne, Vic: 1848-1957). The Third Australian Eleven. Sabtu 23 September 1882,hlm.13.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
13 Universitas Indonesia
Terlepas dari karakter para anggota Australian Eleven yang mereka miliki sebagai
pemain cricket, secara sosial dan dalam setiap cara lain, mereka layak dilihat sebagai sosok
warga Australia. Setelah mereka membuktikan diri dengan pembawaan diri yang tenang dan
santun secara keseluruhan. Bahwa mereka telah membuat banyak pertemanan di Inggris
dibuktikan oleh banyak kehangatan yang mereka terima disana, dan dalam sifat antusias dan
ramah publik dengan demonstrasi yang dibuat atas nama mereka ketika mereka meninggalkan
pantai Inggris untuk kembali ke Australia. Murdoch dan anggota timnya telah menjadi media
promosi yang baik sebagai warga koloni.59 Status Australian Eleven sebagai pahlawan
olahraga cricket Australia menyita perhatian banyak pihak, baik dari publik Australia maupun
Inggris. Sejumlah catatan kemenangan yang mereka dapatkan selama melakukan tur ke
Inggris menjadi kebanggan warga koloni Australia. Dari kemenangan ini, publik Australia
ingin menunjukkan kesetaraan mereka dengan orang-orang Inggris.
Beberapa pemain cricket Inggris meragukan bahwa di negaranya terdapat materi yang
berlimpah untuk membangun kesebelasan yang lebih baik daripada di koloni. Banyak yang
tidak merasa cukup yakin bahwa kesebelasan cricket Inggris lebih unggul dari Australia,
kecuali pelatihan awal untuk membangun kohesi, solidaritas, esprit de corps60 dibina oleh
sentimen lokal yang kuat, ambisi untuk mempertahankan prestasi, adalah sumber utama dari
kemenangan Australia.61 Kualitas ini yang ada di sekelompok orang (dalam hal ini atlet) dan
membentuk banyak keunggulan bagi pemain cricket. Tim cricket Australia tanpa diragukan
lagi memiliki kualifikasi tersebut dengan baik.
Lalu apakah yang dimaksud dengan "The Ashes?" . Istilah ini mengacu kepada abu
cricket Inggris. Surat kabar London mengabadikan mereka di tahun 1882 saat Australian
Eleven mengalahkan Inggris di Kennington Oval, dan sejak penulis koran menyinggung Test
Match antara perwakilan Inggris dan Australia sebagai perjuangan untuk memperebutkan abu
tersebut. Sampai di tahun 1882 tidak ada istilah bagi abu tersebut. 62
Pada tahun 1877 Australia mengalahkan kesebelasan profesional yang menjadi
perwakilan Inggris di Sydney, tapi meskipun pertandingan tersebut dianggap sebagai
pertandingan pertama dari seri ratusan Test Match, tidak ada satu orang pun pada saat itu
yang menganggap bahwa tim Lilywhite secara menyeluruh menjadi perwakilan Inggris. 59 Sydney Mail and Advertiser, Sabtu 7 Oktober 1882.Loc.Cit. 60 Hubungan loyalitas yang ditunjukkan oleh suatu kelompok terhadap sesama anggotanya. 61 Sydney Morning Herald (NSW: 1842 – 1954), The Australian Eleven. Selasa 14 November 1882, hlm 9. 62 Chronicle (Adelaide, SA : 1895 – 1954), Cricket. With Bat And Ball. Twenty-Five Years Reminiscences Of Australian And Anglo-Australian Cricket. Sabtu 4 Desember 1897, hlm 30.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
14 Universitas Indonesia
Supremasi Inggris tidak perlu dipertanyakan lagi dan terus berlanjut sampai tahun 1882 ketika
Australian Eleven yang sensasional memenangkan pertandingan melawan mereka di Oval.
Sejak momen tersebut ada banyak pertandingan sengit untuk memperebutkan abu tersebut
dan beberapa diantaranya merupakan pertandingan terbesar dalam sejarah cricket.63
Dari sekian banyak pertandingan olahraga yang dimainkan sampai saat itu selama
bertahun-tahun dan satupun tidak ada permainan olahraga lain yang menciptakan insiden
besar seperti ini. Tentu tidak pernah ada pertandingan internasional yang berakhir dengan luar
biasa dan salah satunya adalah catatan kemenangan atas Inggris yang dibuat oleh Australian
Eleven di tahun 1882.64 Sebelum munculnya pencapaian tersebut, tim Australia sudah
memiliki catatan yang baik. Pers dan masyarakat Inggris yang merasa reputasi mereka cukup
kuat, dengan berbagai cara tidak merasa percaya diri dengan peristiwa besar seperti ini.
Penutup
Dengan adanya dua golongan masyarakat kulit putih yang membuat pemukiman baru
di Australia menciptakan adanya diskriminasi terhadap kelompok atau individu yang berstatus
sebagai narapidana (convicts) oleh para pemukim bebas (free settlers) yang merasa status
sosialnya lebih tinggi. Keluarga-keluarga yang berasal dari latar belakang narapidana
mengalami diskriminasi hingga beberapa keturunan dan mereka juga dikenal sebagai
emancipist. Selain itu juga terdapat diskriminasi berdasarkan tempat kelahiran, orang-orang
kulit putih yang lahir di negara induk (Inggris) dan pada umumnya yang berstatus sebagai
pemukim bebas mendapat julukan Sterling, sementara bagi masyarakat yang lahir di Australia
dan berstatus sebagai mantan narapidana mendapat julukan Currency.
Seiring dengan berkembangnya pemukiman dan lahan-lahan di Australia, terdapat
penemuan emas yang mengundang orang-orang dari luar benua untuk berburu emas.
Peristiwa ini dikenal dengan istilah Gold Rush. Semasa Gold Rush, orang-orang yang tersebar
di wilayah koloni terpaksa untuk saling bekerja sama tanpa memandang statusnya.
Kekerabatan yang tercipta selama masa ini dikenal dengan istilah mateship, kekerabatan ini
bukan sekedar hubungan pertemanan namun juga memiliki prinsip loyalitas terhadap anggota
kelompok dan saling bahu membahu dalam menghadapi kerasnya hidup.
63 Chronicle,Loc.Cit. 64 Ibid.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
15 Universitas Indonesia
Di masa Gold Rush terdapat sebuah peristiwa yang dikenal dengan peristiwa Eureka
Stockade pada tahun 1854 di koloni Victoria. Peristiwa ini diyakini sebagai benih dari
nasionalisme Australia dengan adanya rasa kebencian terhadap Inggris. Pada tanggal 3
Desember 1854 pasukan tentara dan polisi dari Melbourne melawan sekitar 150 orang
penambang yang menempati sebuah benteng yang dibangun pada ladang emas di Eureka
Hill, dekat Ballarat, Victoria. Serangan itu berlangsung hanya dalam waktu singkat, pasukan
tentara dengan cepat mengatasi para penggali emas dengan korban tewas lima orang tentara
sedangkan terdapat sekitar tiga puluh korban jiwa dari para penambang. Gerakan
pemberontakan ini memiliki tuntutan yang diantaranya adalah otonomi di bidang ekonomi,
penghapusan pajak yang tidak adil dan bebas dari campur tangan pemerintah Inggris.
Peristiwa Eureka memberikan dorongan yang banyak dibutuhkan untuk membangkitkan
harapan gerakan nasionalis Australia, terutama di akhir abad kesembilan belas. Meskipun
Eureka bukan pemberontakan dari gerakan republik, di kemudian hari peristiwa ini dinilai
sebagai simbol kemerdekaan.
Australia berdiri sebagai sebuah Federasi pada tahun 1901, namun di era 1800-an
sudah terdapat bibit-bibit nasionalisme yang mengarah kepada keinginan untuk menjadi
negara mandiri. Perkembangan nasionalisme di Australia pada era tersebut dipengaruhi oleh
berbagai faktor, salah satunya adalah olahraga. Pada awalnya olahraga dijadikan sarana untuk
membuktikan loyalitas kepada Kerajaan Inggris, namun seiring perkembangannya olahraga
tidak lagi menjadi atribut bagi masyarakat yang mencerminkan pro terhadap Kerajaan Inggris.
Olahraga menjadi sarana untuk memperlihatkan perlawanan terhadap Inggris. Dengan
keterbatasan sarana dan sumber daya untuk melawan superioritas Inggris, olahraga menjadi
salah satu cara untuk menunjukkan karakter nasionalisme Australia. Hal ini dibuktikan dalam
pertandingan kecil antara para currency melawan orang-orang Eropa di tahun 1830-an.
Sayangnya pertandingan ini tidak memiliki dampak yang besar karena beberapa faktor yang
diantaranya adalah ketersediaan teknologi komunikasi dan informasi serta latar belakang
pemain yang berpartisipasi.
Dan komposisi pemain Australia yang berlaga pertandingan tahun 1830-an tidak
merepresentasikan warga koloni. Hal ini tentu sangat berbeda dengan pertandingan di tahun
1877 antara Australian Eleven melawan tim cricket Inggris yang diwakili oleh James
Lilywhite dan rekan. Komposisi tim cricket Australia di tahun tersebut diwakili oleh pemain-
pemain dari koloni Victoria dan New South Wales yang dipimpin oleh John Conway selaku
manager dan Dave Gregory sebagai Kapten. Kemenangan tim ini atas tim perwakilan dari
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
16 Universitas Indonesia
Inggris menciptakan ide untuk membawa mereka mencari pengalaman bertanding ke negara
induk. Kunjungan tim Australia ke Inggris pada tahun 1882 akhirnya menjadi sebuah momen
besar bagi dunia cricket Australia. Pada tanggal 28-29 Agustus 1882, Australian Eleven
berhadapan dengan tim nasional Inggris di Kennington Oval, London. Pertandingan ini
dimenangkan oleh Australia dengan skor 185-178. Dari pertandingan ini menghasilkan istilah
Ashes yang mengacu pada sebuah penghargaan yang diberikan ke tim pemenang dari seri Test
Match antara Inggris dan Australia. Bagi publik Australia, kemenangan ini menjadi
pembuktian bahwa mereka berada dalam tingkat sejajar dengan masyarakat Inggris yang
merupakan warga negara induk. Sedangkan bagi pihak Inggris menjadi sebuah pelajaran besar
karena mereka dikalahkan oleh Australia yang memiliki keterbatasan sarana dan prasarana
dalam bidang olahraga.
Daftar Referensi
Surat Kabar
• Argus (Melbourne, Vic: 1848-1957). Return Of The Australian Eleven. Rabu 11
Desember 1878,hlm.6.
• Argus (Melbourne, Vic: 1848-1957). The Third Australian Eleven. Sabtu 23
September 1882,hlm.13.
• Australian Worker (Sydney, NSW: 1913-1950). “The Ashes”. Rabu 22 Februari
1933,hlm.12.
• Chronicle (Adelaide,SA :1895-1954). Cricket. With Bat And Ball. Twenty-Five Years’
Reminiscences of Australian And Anglo-Australian Cricket. Sabtu 4 Desember
1879,hlm.30.
• Forbes Advocates (NSW:1911-1954). Australian XI. Test Match Of 1877. Jumat 25
Juni 1926,hlm.1.
• Horsham Times (Vic:1882-1954). The Australian Eleven of 1882. “Umpire” Writes
Of Its Worth. Jumat 1 Juli 1938,hlm.3.
• Illustrated Australian News (Melbourne, Vic:1876-1889). Our Illustrations. Rabu 29
September 1882,hlm.186.
• Sydney Mail and New South Wales Advertiser (NSW: 1871-1912). The Australian
Eleven. Sabtu 7 Oktober 1882,hlm.610.
• Sydney Morning Herald (NSW:1842-1954). The Australian Eleven. Selasa 14
November 1882, hlm.9.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
17 Universitas Indonesia
Buku
• Bloomfield,John. 2003. Australia’s Sporting Success: The Inside Story. Sydney.
UNSW Press.
• Crowley,Frank. 1980. A Documentary History of Australia Volume 1: Colonial
Australia 1788-1840. West Melbourne.Victoria. Thomas Nelson Australia Pty Ltd.
• Crowley,Frank. 1980. A Documentary History of Australia Volume 2: Colonial
Australia 1841– 1874. West Melbourne.Victoria. Thomas Nelson Australia Pty Ltd.
• Crowley,Frank.1980. A Documentary History of Australia Volume 3: Colonial
Australia 1875 – 1900. West Melbourne.Victoria. Thomas Nelson Australia Pty Ltd.
• Gellner, Ernest. 2008. Nations and Nationalism:Second Edition. New York. Blackwell
Publishing.
• Holt,Richard. 1989. Sport And The British: A Modern History. Oxford. Oxford
Universities Press.
• McLachlan,Noel. Waiting For The Revolution: A History of Australian Nationalism.
Ringwood,Victoria. Penguin Books.
• Montefiore, David. 1992. Cricket In The Doldrums:The Struggle between Private and
Public Control of Australian Cricket in the 1880s .Sydney. Macarthur Print Shop.
• Persatuan Cricket Indonesia.2008. Ultrajaya Ultra Milk U-15 Junior Development
Program 2008/2009: Semua Tentang Kricket. Jakarta. Persatuan Cricket Indonesia.
• Rundell, Michael. 2006. The Wisden Dictionary of Cricket Third Edition. London.
A&C Black.
• Suryadinata,Leo. 2000. Nationalism and Globalization:East and West. Pasir
Panjang,Singapura. Insitute of South East Asian Studies.
• Thomas,Whynne – Peter.1997. The History Of Cricket: From The Weald to The
World. Norwich. The Stationery Office.
• Wagg,Stephen. 2005. Cricket and National Identity in The Post Colonial Age. Taylor
and Francis Group.
Sumber Internet
• http://adb.anu.edu.au/biography/james-john-stanley-3848. Diakses pada tanggal 10
Januari 2017, pukul 23:03.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017
18 Universitas Indonesia
• http://adb.anu.edu.au/biography/phillip-arthur-2549. Diakses pada tanggal 27
Desember 2016 pukul 02:20.
• https://books.google.co.id/books?id=l3HmaYHko48C&printsec=frontcover&dq=inaut
hor:%22Richard+Fotheringham%22&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjJotXay5LRAhX
JLI8KHTcQDFkQ6AEIIDAB#v=onepage&q&f=false . Diakses pada tanggal 27
Desember 2016,pukul 2:28.
• http://kbbi.web.id/nasionalisme. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016, pukul 22:38.
• http://kbbi.web.id/propaganda . Diakses pada tanggal 27 Desember 2016, pukul 02:36.
• http://www.britannica.com/event/South-African-War. Diakses pada tanggal 27
Desember 2016, pukul 2:31
• http://oa.anu.edu.au/obituary/conway-john-jack-15976. Diakses pada tanggal 2 Januari
2017, pukul 16:35.
• https://www.britannica.com/topic/Emancipist. Diakses pada tanggal 29 Desember
2016, pukul 21:27.
• http://www.dictionary.com/browse/guineas. Diakses pada tanggal 1 Januari 2017,
pukul 18:30.
• http://www.espncricinfo.com/england/content/player/16581.html. Diakses pada
tanggal 2 Januari 2017, pukul 16:35.
• http://www.jaunay.com/garrisons.html. Diakses pada tanggal 12 Januari 2016, pukul 20:52.
• http://www.merriam-webster.com/dictionary/administrator. Diakses pada tanggal 29
Desember 2016, pukul 21:26.
• http://www.sportsdefinitions.com/cricket/Test-match.html. Diakses pada tanggal 28
September 2016.
Nasionalisme Masyarakat ..., Dimas Satrio Sudewo, FIB UI, 2017