nama

Upload: nadya-firstyani

Post on 16-Jul-2015

314 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Dewasa ini bahan pangan hewani merupakan bahan pangan yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tubuh manusia. Bahan pangan hewani sebagai pendamping sajian makanan sehari-hari sangat penting bagi pemenuhan kebutuhan zat gizi masyarakat karena di dalam bahan pangan hewani ini mengandung protein hewani yang fungsi utamanya sebagai zat pembangun pada masa pertumbuhan. Pada masa bayi hingga remaja, kebutuhan protein lebih besar persentasenya dibandingkan dengan pada masa dewasa dan manula. Pada masa dewasa dan manula protein dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan-jaringan tubuh dan mengganti sel-sel yang telah rusak. Dalam protein hewani ini mengandung asam amino lengkap. Asam amino merupakan hasil hidrolisis protein dengan asam, alkali, dan enzim. Bahan pangan hewani merupakan komoditas dari hasil ternak dan ikan yang meliputi susu, telur, daging, ikan, dan hasil laut serta produk olahannya.

A. SUSU Susu merupakan hasil sekresi dari kelenjar susu yang terdapat pada hewan golongan mamalia. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Susu memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dibandingkan dengan minuman yang lainnya. Kandungan susu meliputi kalsium, fosfor, zinc, vitamin A. vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino, dan asam pantotenat. Susu yang telah diolah memiliki umur simpan yang berbeda-beda tergantung bagaimana cara pengawetannya. Umumya susu diawetkan dengan cara dipanaskan untuk menjamin agar susu bebas dari mikroorganisme patogen.

Tabel 1. Hasil pengamatan susu bubukJenis Susu Bubuk Warna Aroma Tekstur

Full cream (cokelat) Full cream instant Full cream biasa

Cokelat Putih susu Cream susu

Wangi susu cokelat Wangi vanilla Wangi vanilla

Butiran kasar Butiran halus Butiran halus

Tabel 2. Hasil pengamatan rekonstruksi susu bubukJenis Susu Bubuk Full cream instant Full cream biasa Warna Putih Putih Aroma Wangi vanila Wangi vanila Kekentalan Terlarut Sukar larut Cita Rasa Tawar Tawar

Susu bubuk merupakan susu hasil pengeringan yang memiliki kadar air kirakira 5% atau kurang. Sebelum dikeringkan, susu dihomogenisasi dan diberi perlakuan panas baru dikeringkan. Pengeringan susu dilakukan dengan dua cara yaitu : - Metode drum (drum drying) Susu diteteskan diantara dua silinder panas (120o 140o C) yang berputar. Susu yang mengerak pada permukaan silinder dikerok menggunakan pisau. Proses pengeringan memakan waktu 2-3 menit. Cara ini jarang digunakan sekarang. Metode semprot (spray drying) Susu yang telah dikentalkan terlebih dahulu disemprotkan dengan halus dan dipaksakan secara cepat melalui suatu udara panas (65 150o C). Penyemprotan dilakukan dengan dengan mengaduk dengan gaya sentrifugal. Partikel susu kering jatuh ke dasar ruang pengering sementara udara panas menguapkan kandunga air. Perlakuan panas disini tidak sepanas pada metode drum drying oleh karena itu biasanya memiliki flavor dan daya larut yang baik. Susu bubuk full cream berwarna cokelat dan memiliki aroma wangi susu cokelat serta bertekstur kasar. Dalam pengamatan ini, susu yang diamati yaitu susu bubuk dancow full cream. Susu full cream memiliki kandungan lemak 4% dan umumnya mengandung vitamin A. perbedaan antara susu full cream instant dan susu full cream biasa yaitu susu full cream instant memiliki warna putih susu, sedangkan susu full cream biasa memiliki warna cream susu. Warna putih pada susu, serta kenampakannya adalah akibat penyebaran butiran-butiran koloid lemak, kalsium kaseinat dan kalsium fosfat, dan bahan utama yang memberi warna kekuningkuningan (krem) adalah karoten dan riboflavin (Buckle, 1985).

Tabel 3. Hasil pengamatan sifat inderawi berbagai susu cairJenis Susu Cair Susu Pasteurisasi Susu UHT Susu Segar Susu Sterilisasi (bear brand) Warna Putih Gading Putih Kekuningan Putih Gading Kuning Aroma Bau susu bercampur bau telur Tidak terlalu beraroma Tidak beraroma Wangi susu Kekentalan Lebih encer Lebih kental dari susu pasteurisasi Encer Encer Cita Rasa Tawar

Tawar Tawar (tidak ada rasa susu) Full cream dan segar

Tabel 4. Hasil Pengamaan Pembandingan Sifat Inderawi Berbagai Jenis SusuNo. Jenis Susu Susu kental manis 1. 42 gr dalam 150 mL air Susu pasteurisasi 2. 200 mL @kotak Susu UHT 3. 180mL @kemasan Putih kekuningan Tidak terlalu beraroma Lebih kental dari susu pasteurisasi Tawar Putih gading Bau susu+bau telur Lebih encer Tawar Sangat kuning Aroma susu Sangat kental Sangat manis Jumlah Susu yg diperlukan Warna Aroma Kekentalan Cita Rasa

Susu segar 4. Tidak diketahui Putih Gading Tidak beraroma Encer

Tawar (tidak ada rasa susu)

Susu lebih aman dikonsumsi (bebas dari mikroba patogen) dan akan memiliki umur simpan yang lama jika diberi perlakuan panas. Dalam praktikum ini dibahas

berbagai hasil olahan susu sapi menggunakan perlakuan panas. Contohnya susu kental manis, susu pasteurisasi, susu UHT, susu segar, dan susu sterilisasi. Susu kental manis atau sweetened condensed milk adalah pengawetan susu dengan cara ditambahkan gula (berfungsi sebagai pengawet) dan dihilangkan kandungan airnya hingga 40%. Gula yang ditambahkan harus bebas dari mikroorganisme patogen pencemar dan gula invert karena akan membantu terjadinya pengentalan selama penyimpanan (Buckle,1985). Susu kental manis dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka. Apabila akan diminum, susu terlebih dahulu diencerkan dengan air panas atau air hangat. Susu pasteurisasi merupakan hasil dari proses pengawetan susu dengan cara pasteurisasi (ditemukan oleh Louis Pasteur pada abad ke-19). Pasteurisasi adalah perlakuan panas pada makanan dalam temperature dan waktu tertentu yang cukup untuk menghancurkan mikroorganisme tetapi tidak cukup untuk mencapai streilisasi (Marion bennion, 1980). Tujuan pasteurisasi adalah untuk mematikan bakteri patogen tanpa mempengaruhi cita rasa dan kualitasnya. Ada dua metode pasteurisasi : - Holder method yaitu pemanasan pada suhu 63o C (145o F) selama 30 menit kemudian didinginkan dengan cepat. Metode ini jarang diterapkan - High temperature short time method (HTST) atau flash method yaitu pemanasan selama 15-16 detik pada suhu 71,7o C dan 75o C dengan menggunakan alat pemanas berbentuk lempengan (plate type heatexhanger) dengan pendinginan 10o C selama 15 menit. Sesudah pasteurisasi susu harus didinginkan dengan cepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang masih dapat hidup, dan untuk meminimalisir kerusakan zat gizinya. Setelah didinginkan, susu disimpan dalam dalam tanki stainless steel dan dibotolkan segera (Anita tull,1987) Susu UHT adalah susu hasil perlakuan panas dalam suhu 132o C (270o F) selama tidak lebih dari satu detik dalam suatu alat pindah panas kemudian dengan cepat didinginkan dan dikemas dalam kemasan bersegel. Kelebihan susu UHT adalah waktu simpannya yang sangat panjang pada suhu kamar yaitu mencapai 6-10 bulan tanpa bahan pengawet dan tidak perlu dimasukkan ke lemari pendingin. Kontak panas

yang sangat singkat pada proses UHT menyebabkan mutu sensori (warna,aroma dan rasa khas susu segar ) dan mutu zat gizi, relatif tidak berubah. Sterilisasi susu adalah proses pengawetan susu yang dilakukan dengan cara memanaskan susu sampai mencapai temperatur di atas titik didih, sehingga bakteri maupun kuman berikut sporanya akan mati semua. Steriliasi mematikan bacteria lebih komplit daripada pasteurisasi dan susu sterilisasi akan bertahan beberapa minggu setelah dibuka. Pertama susu dihomogenisasi terlebih dahulu, dimasukkan dalam botol kemudian disegel dengan segel logam. Sterilisasi silakukan dalam botol dengan cara : - Batch : susu dipanaskan dalam autoklaf (pressure cooker besar dalam pabrik industry) selama 15-40 menit dalam suhu 113o C (235o F) - Kontinyu : Botol susu diletakkan pada ban berjalan yang melalui tangki air panas kemudian masuk dalam ruang bertekanan tinggi pada suhu 113o C (235o F) kemudian masuk dalam tangki pendingin.

5. Hasil Pengamatan Label Jenis Susu Fungsional y y y Nama Produk Merk Dagang Komposisi Nutrisi : Susu Fungsional : Bear Brand Nestle : Lemak total Protein Karbohidrat Total Natrium y y Berat Neto : 189 mL

Nama dan Alamat Perusahaan : PT. Nestle Indonesia Jakarta 12520. Indonesia

y y y

No. Pendaftaran Kode Produksi Petunjuk Pemakaian

: BPOM RI ML 506405001260 : 908030001A : Tarik pembuka lubang, minum Digunakan sebagai susu cair, dapat disajikan hangat atau dingin

Jangan masak hingga mendidih Hangatkan jangan melebihi 98o F (37o C) y Nilai Gizi : Lemak Protein 7gr 6gr 13% 12% 3%

Karbohidrat 9gr Natrium y y y y Rekomendasi Penyimpanan Tanggal Kadaluarsa Tanggal Produksi Sifat Fisik

85mg 4%

: Simpan di tempat yang sejuk : 21-06-2010 :: Warna Aroma : Kuning : Wangi susu

Kekentalan : Encer Rasa y Gambar : : Full cream dan Segar

Kandungan lemak dalam susu seringkali menjadi tolok ukur terhadap kualitas susu dan terkadang berpengaruh terhadap harganya. Lemak yang terdapat dalam susu merupakan bahan pembakar sempurna dan sangat dibutuhkan untuk sumber energy. Lemak susu mempunyai sifat agak lain karena tidak dipakai sebagai cadangan badan sedangkan lemak dari hewan lain dipakai (dibentuk) sebagai lemak badan. Dalam proses metabolisme membutuhkan lemak yang disebut lemak fisiologis/ untuk membentuk lemak fisiologis diperlukan lemak susu. Pada anak-anak, kegunaan lemak susu dalam pembentukan lemak fisiologis tidak dapat digantikan dengan lemak lain. Potein susu disusun oleh asam-asam amino (17 diantaranya essensial). Dua protein yang mempunyai susunan asam amino terlengkap yaitu albumin dan globulin mempertinggi nilai susu sebagai zat pembangun yang dibutuhkan manusia. Protein ini baik dipakai dalam proses penggantian sel rusak pada orang dewasa dan menyokong pertumbuhan anak-anak.

Karbohidrat yang terdapat dalam susu yaitu laktosa yang merupakan disakarida dari glukosa dan galaktosa. Laktosa ini merupakan bahan yang muah dicerna dan berguna sabagai bahan pembakar.

B. TELUR Telur sebagai sumber protein mempunyai banyak keunggulan antara lain, kandungan asam amino paling lengkap dibandingkan bahan makanan lain seperti ikan, daging, ayam, tahu, tempe, dll. Disamping mengandung nilai nutrisi yang sempurna, telur juga dapat memberikan kesehatan, immunostimulating (menstimulasi system kekebalan), memberikan pengobatan dan memiliki banyak kegunaan, sehingga telur dikatakan sebagai produk yang serbaguna. Telur terdiri dari tiga bagian utama yaitu kulit telur (shell), putih telur (white) dan kuning telur (yolk). Kulit telur (cangkang/shell) terdiri dari tiga bagian yaitu kultikula, cangkang sejati dan membrane dalam. Cangkang sejati memiliki 97% CaCO3 dan 3% protein (Anita tull, 1987). Cangkang telur berpori-pori. Hal ini yang menyebabkan bakteri dari luar dapat masuk . Membran dalam berfungsi sebagai penyaring bakteri dan untuk melindungi bagian dalam telur. Warna dari cangkang telur tergantung pada jenis burung dan tidak berpengaruh pada nilai gizi telur. Pada putih telur terdapat dua lapis bagian yaitu bagian putih tebal (dekat dengan kuning telur) dan bagian putih tipis (dekat dengan cangkang). Dalam bagian putih tebal terdapat kandungan ovamucin (ovalbumin dan mucin) empat kali lebih banyak daripada bagian putih tipis. Ovamucin adalah glycoprotein yang sangat besar yang mengandung ester sulfat sehingga protein ini berbeda dari protein yang lain yang terdapat di putih telur (Marion Bennion,1980). Albumin telur (putih telur) digunakan sebagai penawar racun (menetralkan racun) dan iritasi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung racun. Albumin juga dapat melindungi selaput lendir pada usus dan lambung dan mencegah terbentuknya luka. Kandungan air dan ikatan yang dimilikinya, dapat menetralkan enteritis (radang usus) yang disebabkan oleh zat racun dan mikroba. Putih telur merupakan alternatif yang baik

untuk penderita gastritis, enteritis, diare, disentri dan dehidrasi. Putih telur terdiri dari 88.5% air, 10.5% protein, riboflavin dan vitamin B yang lain serta lemak. Kuning telur dilindungi oleh membrane untuk memisahkannya dengan putih telur. Membrane tersebut bernama khalaza yang juga berfungsi untuk melindungi kuning telur dari cangkang yang mengandung bakteri. Kuning telur (yolk) terdiri dari 16,5% protein, 33% lemak, 50% air, vitamin A,D,E, dan K. Di dalam kuning telur terdapat berbagai macam zat-zat, diantaranya : Pigmen Karotenoid yang merupakan antioksidan alami yang dapat mengurangi radikal bebas seperti agen anti kanker, pigmen alami dan prekusor vitamin A. Pigmen ini juga menurunkan level kolesterol darah LDL (low destiny lipoprotein) dan mencegah cardiovaskuler/ penyakit jantung (CVD). Asam-asam lemak dari kuning telur juga merupakan sumber asam lemak tidak jenuh untuk perkembangan jaringan otak, saraf, dan retina. Asam-asam lemak tidak jenuh sebagai komponen penyusun membran fosfolipid berperan penting dalam perkembangan otak dan retina. Pigmen karotenoid diantaranya yaitu xantofil yang memberikan warna kuning, lutein juga memberikan warna kuning. Berbeda jenis burungnya maka berbeda pula sifat inderawi telur. Berikut ini merupakan table hasil pengamatan mengenai sifat inderawi telur.

C. DAGING Daging segar adalah daging atau otot skeletal dari hewan yang disembelih secara halal dan higienis setelah mengalami pelayuan (aging) yang disimpan pada suhu dingin atau beku, yang tidak mengalami proses pengolahan lebih lanjut. Definisi daging secara umum adalah bagian dari tubuh hewan yang disembelih yang aman dan layak dikonsumsi manusia. Termasuk dalam definisi tersebut adalah daging atau otot skeletal dan organ-organ yang dapat dikonsumsi (edible portion). Dalam daging terdapat lemak yang dapat ditemukan di bawah kulit dalam jaringan adipose, di sekitar organ vital, diantara serabut otot. Lemak yang terdapat di bawah kulit berwarna kekuningan karena mengandung karoten yang didapat dari tanaman yang dimakan oleh hewan tersebut (Anita tull,1987) Daging yang telah dipisahkan dari bagian-bagian lain memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Daging merupakan bahan yang mudah rusak, hal ini disebabkan karena komposisi gizinya yang baik untuk manusia maupun mikroorganisme, dan juga karena pencemaran permukaan pada daging oleh mikroorganisme perusk. Indicator yang sering digunakan untuk mengukur kesegaran daging adalah denagn mengamati warna, tekstur, dan bau daging. Sebelum diolah biasanya daging disimpan dengan cara didinginkan atau penggaraman tetapi bukan menggunakan garam dapur melainkan menggunakan garam sendawa (nitrat-nitrit), sodium nitrit, atau dapat pula menggunakan gula, dan bumbu-bumbu. Penggaraman pada daging disebut curing, sedangkan produknya disebut cured meat. Suhu rendah digunakan untuk mempelambat kecepatan berkembangnya pencemaran permukaan dari tingkat awal sampai ke tingkat akhir dimana terjadi kerusakan. Berikut merupakan table hasil pengamatan curing daging dengan

menggunakan gula pasir dan menggunakan garam (NaCl 0,2M)

Tabel 1. Hasil pengamatan curing daging menggunakan gula pasirNo Kriteria Daging + gula pasir Daging + gula pasir setelah didiamkan 1hari 1. 2. 3. Warna Kekenyalan Aroma Metah tua Kenyal Bau amis Merah tua bercampur hijau Kenyal Busuk

Tabel 2. Hasil pengamatan curing daging menggunakan NaCl 0,2MNo 1. Nama Daging murni Warna Merah tua Kekenyalan kenyal Aroma Segar

2.

Daging+NaCl a.didiamkan sehari b.Setelah dikukus Cokelat muda Tidak kenyal, mudah disuwir (mudah keluar air) Busuk Merah memudar Kenyal Busuk

Dalam table diketahui warna daging yang diawetkan berwarna merah tua. Hal ini yang disebabkan oleh reaksi ion-ion nitrit dengan zat warna mioglobin yang menghasilkan senyawa nitrit-mioglobin. Mioglobin bereaksi dengan nitrogen oksida menghasilkan senyawa nitoso-mioglobin, yang selanjutnya mengalami perubahan oleh panas dan garam membentuk nitroso-myochromagen yang mempunyai warna merah muda yang relative stabil yang merupakan ciri khas produk cured meat. Pembentukan nitrosomyoglobin udah terjadi pada pH rendah. Pemanasan mengubah porsi globin dalam molekul metmyoglobin. Selain itu, besi berikatan koordinasi ditengah cincin heme dan teroksidasi menjadi ferric state (Fe+++). Hasilnya yaitu pigmen coklat (Marion Bennion,1980). Tarladgis (1862) menyebutkan bahwa warna daging curing hasil pengukusan sama dengan metmyoglobin. Ia memberi nama metmyochromogen. Reaksi mallard

(reaksi pencoklatan non enzymatic) juga berlangsuung dalam proses pengukusan, terutama jika permukaan daging kering dan penggunaan panas yang tinggi.

Berikut ini merupakan diagram alir pembuatan produk daging olahan : a.Bakso Daging sapi b.Abon Daging sapi

Pembekuan daging

Buang lemak

bumbu + sodium tripolofosfat + tepung + butiran es

Penggilingan daging

Potong ukuran 10 x 4 x 4 cm

Bubur daging

cuci dengan air bersih

rebus 30-60 menit Aduk Tumbuk daging Remas, bentuk bulatGading + kelapa+

Goreng

Rebus

santan + bumbu

Bakso

Abon masak

c. Sosis Daging sapi air + Garam + bumbu Dalam

d. Nugget

Daging Ayam Bersihkan, giling Dinginkan semalam Daging sapi giling Bumbu Blender daging

Tempat pengemulsi 10 g CMC Air + tepung maizena

Masukkan freezer semalam

Blender

Masukkan dalam adonan, goreng

D. IKAN DAN HASIL LAUT

Ikan merupakan bahan pangan yang meiliki kandungan zat gizi yang berguna bagi masyarakat. Ikan memiliki komposisi otot yang hampir sama dengan daging, tetapi pada ikan terdapat sedikit jaringan ikat sehingga dalam proses pemasakannya lebih mudah dan lebih cepat empuk. Ikan tidak boleh dimasak terlalu lama karena kandungan protein mudah rusak dan dagingnya akan mengering. Tidak seperti daging, pada ikan banyak terdapat bagian yang tidak dapat dikonsumsi seperti kepala, tulang, dan terkadang kulit. Organ dalam yang dapat dimakan yaitu hanya telur ikan dari beberapa spesies seperti ikan cod dan ikan haring. Ikan juga merupakan bahan pangan yang mudah rusak setelah mati. Kerusakan biasanya terjadi akibat adanya mikroorganisme pada ikan yang dapat menghasilkan lender di permukaan ikan mati. Selain itu juga dikarenakan adanya enzim yang masih aktif segera setelah ikan mati sehingga menimbulkan rigor mortis (kekakuan yang terjadi antara 24-48 jam setelah ikan mati). Berikut merupakan perbandingan antara ikan segar dengan ikan yang kurang segar.

Tabel 1. Hasil pengamatan Perbedaan Ikan Segar dan Ikan Tidak Segar Mata Insang Lendir Kulit Sisik Warna Aroma Tekstur Ikan Segar Bersih, terlihat tebal Ikan tidak Segar Kurang bersih,terlihat lembek Berwarna merah darah Kurang berwarna merah Sedikit memiliki lendir Banyak mengandung lendir Lentur Lentur Kasar dan berwarna abu- Halus berwarna kuning abu keemasan Bagian perut berwarna Bagian perut berwana putih putih kekuningan Amis Sedikit amis Ekornya sedikit kaku Ekornya kaku

Selain kaya protein ikan mengandung lemak, vitamin dan mineral. Komposisinya bervariasi, tergantung pada jenis, musim, siklus bertelur, letak geografis, dan umur ikan. Ikan mengandung protein tinggi

yang terdiri atas asam amino essensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Protein ini dapat membantu pertumbuhan sel otak,

sehingga ikan sering disebut makanan penunjang kecerdasan. Serat protein ikan pendek sehingga gampang dicerna oleh bayi sekalipun. Proporsi protein konektifnya (kolagen) juga jauh lebih rendah dari hewan ternak, yaitu hanya 3-5% dari total protein. Oleh karena itu, daging ikan terasa empuk dan lebih mudah hancur saat dukunyah dibandingkan daging sapi. Ikan juga mengandung lemak walaupun hanya sedikit. Sebagaian besar kandungan lemak berupa asam lemak tak jenuh yang justru berguna bagi tubuh diantaranya berfungsi meniurunkan kadar kolesterol dalam darah.dan asam lemak omega 3 yang tinggi. Kandungan ini berperan meningkatkan kekebalan tubuh, menurunkan risiko penyakit jantung koroner, menghambat pertumbuhan beberapa jenis kanker dan mempertahankan fungsi otak terutama yang berhubungan dengan daya ingat. Pada ikan, terdapat dua kelompok vitamin pada ikan pertama vitamin larut dalam air, antara lainvitamin B6, B12, Biotin dan Niacin. Vitamin ini banyak terdapat diikan yangdagingnya berwarna gelap. Sedangkan kelompok kedua, yaitu vitamin larut dalamlemak (vitamin A dan D) terkandung pada minyaknya. Didalam ikan juga terdapat zat mineral yang memiliki jumlah lumayan besar. diantaranya ada magnesium (memperkuat tulang, otot, gizi) , zat besi (mencegah anemia), yodium (mencegah sakit gondok & IQ rendah), seng (meningkatkan kekebalan tubuh, mempercepat penyembuhan luka) dan selenium (mencegah kanker, mempertahankan elastisitas jaringan (bersama vitamin E) sehingga kita terhindar dari penuaan dini.

VI.KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN Bahan pangan hewani merupakan bahan komoditi pangan yang mengandung berbagai zat yang berguna untuk tubuh seperti protein, lemak, dan mineral. Yang termasuk dalam bahan pangan hewani adalah susu, telur, daging, ikan dan hasil laut serta olahannya. Susu yang berasal dari sekresi kelenjar susu sapi memiliki kandungan air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Susu biasanya diawetkan dengan menggunakan perlakuan panas. Daging memiliki kandungan protein tinggi. Daging merupakan bagian dari tubuh hewan yang dapat dimakan. Penanganan daging sebelum diolah biasanya dilakukan dengan menggunakan pengawetan suhu rendahatau bisa juga dengan menggunakan penggaraman. Telur merupakan sumber protein hewani yang tinggi juga. Beberapa jenis telur yang dapat dikonsumsi diantaranya telur ayam, telur bebek, telur puyuh. Ikan dan hasil laut merupakan sumber protein hewani paling baik karena mengandung protein dengan kandungan asam amino lengkap dan memiliki kandungan lemak tak jenuh.

SARAN Sebaiknya bersikap teliti dalam memilih bahan pangan hewani yang belum mencapai kadaluarsa atau bila perlu yang masih segar. Bahan pangan hewani merupakan bahan pangan yang mudah rusak, oleh karena itu perlu dilakukan pengawetan untuk mematikan mikroorganisme patogen dan memperpanjang umur simpan sehingga disarankan agar menggunakan bahan pengawet yang alami agar tidak berbahaya bagi kesehatan tubuh.

VII.DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2009. Fungsi Zat Gizi Dan Sumbernya Dalam Bahan Makanan. Available at: dahlanforum.wordpress.com (Diakses 14 Oktober 2009) Astawan, made Prof Dr Ir. 2007. Artikel tentang susu. Available at : sandrafdewi.multiply.com (diakses 18 Oktober 2009) Baqi, daniar nur aziz. 2007. Tahukah Kamu Apa Itu Lemak Susu?. Available at : 1ggplus.wordpress.com (Diakses 18 Oktober 2009) Bennion, marion. 1980. The Science of food. Penerbit Wayne, Singapura Buckle, K.A., R.A Edwards, G.H Fleet,dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit UI-Press, Jakarta Meitha. 2008. Kandungan Gizi Telur. Available at : mietha.wordpress.com (diakses 14 Oktober 2009) Rasyid, yoebal ganesha Drh. - . Susu sumber makanan sempurna. Available at: http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/artikel/pangan/IPB/Susu%20makanan%20 sempurna.pdf Siswono. 2003. Kuning Telur Bukan Sekadar Warna. Available at : gizi.net Tjahjadi, C. dan H. Marta. 2009. Pengantar Teknologi Pangan : Volume 1. Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjajaran. Tull,A. 1987. Food and Nutrition. Oxford University Press. New York, NY. Yudi, Drh. 2009. Daging dan produk olahannya. Available at : drhyudi.blogspot.com (diakses tanggal 14 Oktober 2009)