naik 57,7% -...

1

Upload: duongxuyen

Post on 15-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

22 Kamis, 24 Juli 2014F I N A N S I A L

Novita S. Simamora & Wan Ulfa N. [email protected]

Kenaikan laba itu disebabkan oleh pe ningkatan pembiayaan pada kuartal II/2014 senilai Rp45,91 triliun atau tumbuh hingga 49,92% secara year-on-year.

Direktur Pelaksana III Indonesia Exim-bank Basuki Setyadjid mengungkapkan target pembiayaan sudah tercapai, tetapi laju pembiayaan masih terus jalan, se-panjang ada permintaan maka pembia-yaan masih melaju.

“Kami tidak akan melakukan korek-si ke atas, karena kalau ada revisi rencana bisnis, maka harus melalui menteri keuangan,” ungkapnya, Rabu (23/7).

Basuki mengutarakan, meskipun pem-biayaan cukup tinggi, perseroan akan tetap menjaga kualitas aset.

Hal itu, terbukti dari rasio pembiayaan bermasalah (NPL) yang masih di level 0,92%.

Dari total penyaluran pembiayaan, pembiayaan pada sektor usaha kecil dan menengah (UKM) terbilang masih kecil, yakni Rp3,76 triliun.

Target pembiayaan UKM tahun ini diturunkan menjadi 22% dari realisasi pada tahun sebelumnya 53,73%.

Menurut Isnen Sutopo, Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank, penu-

runan pertumbuhan pembiayaan UKM dikarenakan minimnya jumlah UKM yang melakukan ekspor.

“Pembiayaan kami export oriented, dan tahun ini kami mengakui, kesulit-an mencari UKM eksportir,” ungkap-nya.

Sampai akhir tahun, pihaknya menar-getkan pembiayaan UKM senilai Rp4,45 triliun.

TUMBUH 140,24%Hingga Juni 2014, total pinjaman yang

diterima perseroan mencapai Rp24,94 triliun, tumbuh 140,24% dari periode sebelumnya Rp12,8 triliun.

Selain mencari pinjaman, perseroan juga menerbitkan efek dengan nilai Rp18,46 triliun, naik 77,8% dari periode sebelumnya.

Setelah akhir Juni 2014, perseroan menerbitkan obligasi senilai Rp4 triliun, pencarian dana segar pun siap digelar kembali pada Oktober 2014 dengan nilai Rp3,5 triliun.

I Made Gde Erata, Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank mengungkapkan selama mencari pinjaman ke luar negeri (LN), perseroan tidak melakukan hed-ging (lindung nilai).

Alasannya, pinjaman valas yang diraih akan diberikan kepada eks-portir atau importir dalam bentuk valas juga, sehingga pembayaran dan bunga yang dikenakan juga dalam bentuk valas.

“Kalau perusahaan butuh valas, akan kami beri valas. Bila butuh rupiah, akan diberikan pinjaman rupiah,” ung-kapnya.

I Made mengungkapkan perseroan be-rencana untuk tumbuh di atas pertum-buhan pertumbuhan ekspor yang tinggi dan merencanakan untuk tumbuh lebih tinggi dari industri perbankan.

�KINERJA SEMESTER I

Laba Eximbank Naik 57,7%

JAKARTA—PT Sarana Multigriya Fi nansial, perusahaan pembiayaan se-kunder, tengah mempertimbangkan un tuk menerbitkan surat utang Rp1,6 tri-liun dalam sejumlah tahap pada semes-ter II/2014.

Raharjo Adisusanto, Direktur Utama SMF, mengatakan penerbitan surat utang Rp1,6 triliun tersebut tidak dirilis secara sekaligus. “Kemungkinan dibagi dua kali atau tiga kali,” katanya seusai meng-hadiri acara penyerahan PKBL, Selasa (22/7) malam.

Raharjo mengatakan perseroan tengah mempertimbangkan untuk menerbitkan obligasi dengan nilai sekitar Rp500 mili-ar dalam sejumlah tahap.

SMF saat ini tengah mengkaji renca-na penerbitan tersebut sebagai bagian pemenuhan sumber pendanaan.

Menurutnya, perusahaan berencana me nerbitkan surat utang dengan nilai total Rp2,5 triliun pada tahun ini.

Dari jumlah tersebut, SMF telah me-ner bitkan surat utang Rp829 miliar pada semester I/2014 dalam bentuk obligasi maupun medium term notes.

Penerbitan surat utang yang bakal dilakukan pada semester II/2014 akan disesuaikan dengan kebutuhan penda-naan dalam penyaluran pembiayaan. “Penerbitan obligasi itu akan

kami lakukan sepanjang kami dapat

memenuhi target atau tidak,” katanya.Seperti diketahui, perusahaan membi-

dik penyaluran pembiayaan Rp3 triliun pada tahun ini atau tumbuh sekitar 16,73% dibandingkan dengan Rp2,57 triliun pada 2013.

Dari target tersebut, SMF telah menya-lurkan Rp1,25 triliun pada semester I/2014. Raharjo meyakini pihaknya dapat menggapai target yang telah diten-tukan karena penyaluran kredit oleh perbankan bakal lebih menanjak pada semester II.

Secara akumulatif, total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perusahaan sejak 2006 hingga semester I/2014 telah mencapaiRp13,27 triliun atau tumbuh 36,82% dibandingkan dengan Rp9,7 tri-liun pada periode sama 2013.

Dari penyaluran pinjaman tersebut, perseroan mengumpulkan pendapat-an Rp318,8 miliar pada paruh pertama tahun ini atau tumbuh 20,88% diban-dingkan dengan Rp263,8 miliar pada periode sama 2013.

Sejumlah lembaga yang telah beker-ja sama dengan SMF tersebut a.l. PT Bank Tabungan Negara Tbk., PT Bank Muamalat Tbk., PT BNI Syariah, PT BRI Syariah, PT MNC Finance, PT Bank Nusa Tenggara Barat, dan sebagainya.(Yodie Hardiyan )

JAKARTA—Lembaga Pembiayaan Eks por Impor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank pada semester

I/2014 membukukan kenaikan laba hing ga 57,71%, menjadi Rp509 miliar di bandingkan pada periode yang

sama tahun sebelumnya.

�Target pembiayaan sudah tercapai, akan tetapi laju pembiayaan masih terus jalan.

�Penurunan pembiayaan UKM dikarenakan minimnya jumlah UKM yang melakukan ekspor.

�PENERBITAN SURAT UTANG

SMF Siap Rilis Obligasi Rp1,6 Triliun

pusdok
Typewritten Text
Bisnis, 24 Juli 2014
pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text
pusdok
Typewritten Text