n ssi-skh brebes kembangkan program paud holistikrepository.isi-ska.ac.id/2581/1/wawasan...

1
DEMAK- Sekitar pukul 10.00 alarm Sekolah Luar Biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Luar Biasa (Yaspenlub) Demak tiba-tiba berdering, Kamis (18/10). Ber- samaan nyala lampu rotator di kelas-kelas siswa tuna rungu, yang diikuti berhamburannya anak-anak berkebutuhan khu- sus itu keluar sekolah. Walau suasana tegang, ka- rena bunyi alarm serta nyala lampu rotator menandakan adanya keadaan genting dan bahaya, gerakan mereka terli- hat tertib. Sebab di antara 205 pelajar SLBB (tuna rungu) dan SLBC (tuna grahita) tersebut terda- pat guru kelas masing-ma- sing, yang dengan sabar membimbing menuju la- pangan yang kebetulan ada di depan sekolah. Sementara petugas pe- madan kebakaran berupaya memadamkan api, personel BPBD dan PMI sigap berkoor- dinasi mengevakuasi sejumlah siswa yang masih tertinggal di gedung lantai II. Hingga api berhasil dijinakkan dalam kurun waktu singkat. Dibantu anggota Polsek, Koramil Kota, MDMC serta masyarakat seki- tar, siswa-siswi berkebutuhan khusus itu berhasil terselamat- kan. Kabar baiknya lagi, sederet kejadian di SLB Yaspenlub Demak tersebut merupakan ba- gian simulasi kesiapsiagaan pe- nanganan bencana di sekolah pada program Sekolah / Ma- drasah Aman Bencana (SMAB). Yang dimaksudkan agar sege- nap warga sekolah siaga, ketika sewaktu-waktu terjadi bencana atau hal-hal tak diinginkan. Kepala SLBC Suwoto men- jelaskan, tuajuan diseleng- garakannya simulaai adalah untuk menguji kesiapsiagaan tim siaga sekolah dalam menghadapi bencana di ling- kungan sekolah. Seperti dike- tahui, Kabupaten Demak termasuk daerah dengan ri- siko bencana besar. ‘’Seperti kekeringan, kebakaran, banjir dan angin puting beliung,’’ je- lasnya didampingi Kepala SLBB Wati. Kabid Pencegahan dan Ke- siapsiagaan BPBD Kabupaten Demak Rezky Soedibyo me- nyampaikan, apresiasi atas ke- sigapan para guru juga kepatuhan murid-murid isti- mewa iti sehingga simulasi berlangsung sesuai prosedur. “Mereka anak-anak isti- mewa yang harus diperlakukan istimewa pula. Sejauh ini simu- lasi berjalan lancar sesuai tar- get. Maka itu acungan dua jempol pantas untuk mereka,” kata Resky Soedibyo.n ssi-skh SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga resmi menerima surat keputusan Menristekdikti ten- tang izin pembukaan program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG). Penyerahan SK PPG ini di- serahkan langsung oleh Ke- pala Lembaga Layanan Direktorat Jenderal Pendi- dikan Tinggi (LLDIKTI) Wila- yah VI Jawa Tengah Prof Dr Dwi Yuwono Puji Sugiharto MPd Kons kepada Rektor Neil S Rupidara SE MSc PhD di Balairung Universitas, Selasa (16/10) lalu. Ada delapan program studi PPG yang diizinkan di- buka oleh UKSW yakni untuk bidang studi Matematika, Fisika, Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Guru Sekolah Dasar, Ekonomi, Bimbingan dan Konseling, Bahasa Inggris, dan Teknologi Informasi dan Komputer. Rektor menyambut baik dan bersyukur atas disetu- juinya permohonan atas pem- bukaan profesi guru. Sebagai universitas yang lahir sebagai Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPG-KI), UKSW siap meng- emban amanat negara ini de- ngan bertanggung jawab. “Hasil dari keputusan ini akan segera kami tindaklanjuti de- ngan seluruh prodi yang terli- bat sehingga dalam waktu dekat program ini dapat se- gera dimulai,” terang rektor. Sebelumnya, UKSW juga mendapatkan penugasan me- nyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPGDJ) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendi- dikan (FKIP). Sebanyak 60 peserta meng- ikuti Program Pendidikan Pro- fesi Guru Dalam Jabatan (PPGDJ) dan 54 peserta untuk program Pendidikan Profesi Guru Pra Jabatan (PPGPJ). Pe- serta PPGDJ adalah guru dari beberapa daerah seperti Sala- tiga, Wonogiri, Kudus, Yogya- karta, Karanganyar, Rembang, Magelang, Batang, Pati, Sra- gen, Grobogan, Kabupaten Se- marang dan Boyolali. Program PPGDJ ini dimulai pada awal Oktober lalu.n rna-skh Tiga Jurus Bermedia Sosial Oleh Mustofa M EDIA sosial saat ini seperti tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup masyarakat In- donesia, khususnya di daerah per- kotaan. Tidak dipungkiri bahwa Facebook, Twitter, Line, Instagram, Path, adalah menu wajib yang di- tampilkan dalam gedget. Setiap sen- ggang, setiap orang nyaris selalu utak-utik menelusuri sosial media yang tujuan hanya mencari infor- masi atau hanya ingin mengetahui status teman-temannya. Kadang tidak sadar bahwa informasi yang begitu deras yang terpampang di status atau beranda orang me- rupakan informasi penting dan harus disebarkan ke orang lain. Padahal, tanpa filter, informasi tadi akan menjadi bumerang bagi penyebar informasi itu sendiri. Apalagi UU ITE saat ini benar-benar diterapkan oleh pemerintah dalam hal ini pihak ke- polisiam. Informasi yang menyinggung orang/golongan lain bisa diperkarakan sampai ke pengadilan setelah menjadi viral di sosial media. Hoak atau berita bohong akhir-akhir ini mudah dijumpai di media sosial. Sebagai contoh, ketika dolar sudah tembus 15.000 dengan cepat mucul berita bahwa harga bbm akan naik menjadi sekian pada pukul 24.00 nanti. Padahal pengumuman dari pe- merintah belum ada sama sekali. Setelah dikonfirmasi, ternyata informasi itu didapatkan dari percakapan sebuah grup. Efek- nya, masyarakat panik, dan lalu sibuk untuk antre BBM. Belum lagi, tiba-tiba kritik ramai muncu akibat ‘’kebijakan’’ yang ter- nyata hoak tersebut. Masih belum hilang dari ingatan kita ketika terjadi gempa susulan di Lombok yang juga besar skala ricthernya. Berita yang terlihat di televisi ternyata merusak dan memang mengkhawatirkan. Lantas hal tersebut dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab, kemudian membuat serta me- nyebar berita bohong, akan terjadi gempa yang lebih besar lagi di daerah tertentu. Tanpa mencari berita sandingan atau konfir- masi validitasnya, informasi ini menjadi viral, dan menjadi kece- masam baru yang beranak pinak di masyarakat Sosial media memiliki manfaat yang besar bagi pengguna- nya. Tetapi jika hanya dijadikan tempat untuk menyebarkan berita bohong, yang terjadi adalah sebaliknya, kerugian semata. Karena itu, perlu kehati-hatian ketika menerima sebuah infor- masi di dunia maya atau media sosial. Satu, tanpa nama. Di dalam sosial media banyak kita jumpai berita dan informasi yang tidak ada nama pembuat berita terse- but. Selain dari itu ada juga berita yang memiliki nama yang membuat berita, namun nama tersebut bukan nama sebenar- nya. Jika kita menjumpai sebuah berita yang tidak memiliki nama penanggung jawab atau ada nama tapi bukan nama sebe- narnya sebaiknya berita tersebut jangan dibagikan dan disebar luaskan di grup. Dua, link yang jelas. Berita yang baik harus memiliki sumber berita yang terpercaya. Dalam hal ini link sumber serita yang bisa dipertanggung jawabkan. Berita di sosial media sangat ba- nyak yang tidak mencantumkan sumbernya, mereka dengan mudahnya bilang share “dari grup sebelah”. Di samping itu ada juga berita yang sudah memiliki link sumber berita, namun link tersebut merupakan link abal-abal alias tidak dapat dipertang- gung jawabkan. Tiga, konten berita. Di dalam sosial media seseorang dengan bebas dapat menyuarakan suasana hatinya, berkomentar sesuai dengan keinginannya. Seakan-akan bahwa media sosial tersebut hanya milik dirinya sendiri. Padahal ketika kita sudah menulis di dalam status atau beranda, maka semua orang yang ter- hubung dengan mudah akan membacanya. Padahal konten atau isi berita tersebut mungkin bertentangan dengan aturan, mungkin juga isinya dapat menyinggung orang lain dan SARA. Sosial media harus kita gunakan secara bijak, sehingga orang lain akan dapat menerimanya secara utuh dan benar. Ja- ngan sampai informasi yang kita sebar di sosial berakibat per- pecahan, permusuhan, saling mencaci, membenci, dan menjadikan kita seorang kurir kebohongan.n Penulis adalah Pustakawan Muda di ISI Surakarta. Jumat Pahing, 19 Oktober 2018 UKSW Peroleh Izin Resmi Penyelenggaraan PPG Foto: ero Imam Sugiharto SEMARANG -Perguruan tinggi harus terus mengem- bangkan tri darma, terkait ben- tuk pengabdian kepada masya- rakat. Termasuk dalam solusi untuk mengentaskan kema- cetan lalu lintas (lalin). Hal ini seperti yang dilakukan oleh Se- kolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AKA Semarang, yang bekerjasama dengan Polres Demak. ‘’Kami melakukan kerja sama dalam penelitian dan pengabdian kepada masyara- kat, terkait dengan penanganan kemacetan lalu lintas di Demak. Pasalnya, diduga ada beberapa faktor penyebab ke- macetan lalu lintas,’’ jelas Ketua Pusat Penelitian dan Pengab- dian Masyarakat (P3M) Amin Kuncoro SE MM, Kamis (18/10). Menurutnya, di antaranya disebabkan karena populasi kendaraan bermotor yang makin meningkat, di sejumlah jalan pantura Demak yang te- rendam air rob, yang berujung pada meningkatnya ketinggian air di jalanan, krodit di sejum- lah ruas jalan seperti pasar, kondisi fisik jalan, dan faktor lain. Kerja sama dilakukan an- tara Ketua P3M STIE AKA Se- marang Amin Kuncoro SE MM dengan Kasatlantas Polres Demak, AKP Christian C Lolowang SH SIK. Menurut Amin Kuncoro, peran STIE AKA adalah sebagai peneliti dan mitranya adalah anggota Polantas Polres Demak. Menu- rutnya, perguruan tinggi punya kewajiban untuk mensukses- kan tri dharma perguruan tinggi diantaranya adalah pene- litian dan pengabdian kepada masyarakat. Lewat riset atau penelitian ilmiah, nantinya kami akan memberi solusi terkait dengan penataan lalu lintas yang bisa memberikan kenyamanan ke- pada masyarakat. ‘’Intinya kami membantu kepolisian untuk mengurai persoalan kemacetan dan lalu lintas di sana,’’ jelasnya. n M13/skh Urai Kemacetan Lalin, Polres Demak Gandeng STIE AKA Pelajar SLB Latihan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana SIAGA BENCANA: Siswa-siswi SLB Yaspenlub Demak dibimbing guru kelas masing-masing meninggalkan kelas menuju ruang terbuka di depan sekolah, pada simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di sekolah. n Foto: sari jati Tujuannya, dengan pendi- dikan yang diberikan anak sejak usia 0-6 tahun ini, diha- rapkan perkembangan anak dalam mengembangkan po- tensi atau kemampuannya akan semakin lebih meningkat. Penegasan tersebut disam- paikan Kepala Disdikpora Ka- bupaten Brebes Dr Tahroni MPd melalui Kabid PAUD- PNFI Drs Imam Sugiharto MPd saat dihubungi di ruang kerja- nya, Kamis (18/10). “Pengembangan Program PAUD Holistic ini, melibatkan kelompok bermain/taman kanak-kanak (KB/TK) yang ada di seluruh wilayah Kabu- paten Brebes. Peran lembaga pendidikan di tingkat dasar ini terhadap anak-anak hanya be- berapa jam saja memberikan pembelajarannya. Selebihnya, itu menjadi tugas dan tang- gung jawab orang tua masing- masing di rumah,” lanjut Imam. Dia menambahkan, agar ada sinkronisasi pendidikan antara orang tua dengan guru- guru yang ada di PAUD, apa yang diajarkan di KB/TK bisa diselaraskan dengan pendi- dikan yang ada di rumah, maka dikembangkanlah metode pembelajaran parent- ing. Di mana, ibu-ibu dilibat- kan di dalam proses mendidik anak. “Jadi, kami di KB/TK tidak hanya mendidik anak-anak saja. Tapi, ibu-ibunya juga dili- batkan dengan diberikan suatu pengetahuan dan pemahaman bagaimana pola asuh anak yang benar dan sesuai dengan perkembangan usianya. Kalau misalnya, di TK diajarkan per- mainan atau ketrampilan ter- tentu maka di rumah ibu-ibunya juga sama. Se- hingga, tidak ada suatu gap an- tara pendidikan di rumah atau sekolah,” paparnya. Imam menjelaskan, pro- gram PAUD Holistik dengan metode pembelajaran parenting sudah diperkenalkan sejak 2017 lalu. Namun, untuk lebih mem- berikan pemahaman akan di- laksanakan sosialisasi 1000 pertama kelahiran anak di akhir Okober ini. “Dalam sosialisasi tersebut, akan diberikan pembelajaran bagaimana pola asuh mendidik anak di rumah dan di TK/KB dengan pola-pola asuh yang se- suai dengan perkembangan jiwa/mental maupun perkem- bangan fisik anak,” ungkap Imam.n ero-skh Brebes Kembangkan Program PAUD Holistik KERJA SAMA: Ketua P3M STIE AKA Semarang Amin Kuncoro (kanan) dan Kasatlantas Polres Demak, AKP Christian C Lolowang SH SIK, mewakili dua institusi, melakukan kerja sama dalam solusi untuk mengentaskan kemacetan lalu lintas.n Foto: dok BREBES – Pemkab Brebes melalui Dinas Pendi- dikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) terus me- ngembangkan program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik. KAJEN - Ratusan mahasiswa program studi Perencanaan Wi- layah Kota (PWK) dan Akun- tansi Universitas Diponegero (Undip) di Kajen, Kabupaten Pekalongan, mengikuti perku- liahan di alam terbuka di wanawisata Kalipaingan, Desa Linggoasri, Kecamatan Kajen. Bupati Pekalongan Asip Khol- bihi menjadi dosen tamu untuk mengisi mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan. Bupati dicecar sejumlah ma- hasiswa yang kritis dalam men- sikapi berbagai persoalan di masyarakat. Implementasi pengamalan Pancasila dalam pembangunan dan kebijakan di Kabupaten Pekalongan juga di- gambarkan dengan gamblang oleh Asip Kholbihi. Salah satu mahasiswa, Gumelar, misalnya, menanya- kan pelayanan publik oleh birokrat yang dinilainya masih berbelit-belit. Ia mengaku meng- urus dokumen administrasi ke- pendudukan secara prosedural justru kalah cepat dengan me- reka yang memiliki koneksi di instansi terkait. Mahasiswa lain- nya juga menyoroti masih ting- ginya praktik korupsi di Indonesia. Bahkan, praktik ko- rupsi ini juga menimpa pejabat muda yang hidup di era mile- nial. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyatakan, untuk mencegah korupsi ada tiga hal yang harus diperhatikan, yakni bekerja sesuai regulasi, kehati- hatian, dan selalu berdoa ke- pada Tuhan YME. Untuk pelayanan publik, Asip menyatakan, jika mental aparatur sipil negara paradig- manya dirubah dari minta di- layani menjadi khadimul ummah atau pelayanan masya- rakat. Penataan birokrasi yang transparan dan akuntabel juga terus dilakukan. “Pembenahan terus kita lakukan,” ujarnya.n haw-skh Bupati Ajak Mahasiswa Jauhi Korupsi MENGAJAR: Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengajar mahasiswa Undip di Kajen di wanawisata Kalipaingan, kemarin.n Foto: Hadi Wa- luyo.

Upload: others

Post on 23-Oct-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • DEMAK- Sekitar pukul 10.00alarm Sekolah Luar Biasa (S LB)Yayasan Pendidikan Luar Biasa(Yaspenlub) Demak tiba-tibaberdering, Kamis (18/10). Ber-samaan nyala lampu rotator dikelas-kelas siswa tuna rungu,yang diikuti berhamburannyaanak-anak berkebutuhan khu-sus itu keluar sekolah.Walau suasana tegang, ka-

    rena bunyi alarm serta nyalalampu rotator menandakanadanya keadaan genting danbahaya, gerakan mereka terli-hat tertib. Sebab di antara 205 pelajar

    SLBB (tuna rungu) dan SLBC(tuna grahita) tersebut terda-pat guru kelas masing-ma-sing, yang dengan sabarmembimbing menuju la-pangan yang kebetulan adadi depan sekolah.Sementara petugas pe-

    madan kebakaran berupaya

    memadamkan api, personelBPBD dan PMI sigap berkoor-dinasi mengevakuasi sejumlahsiswa yang masih tertinggal digedung lantai II. Hingga apiberhasil dijinakkan dalamkurun waktu singkat. Dibantuanggota Polsek, Koramil Kota,MDMC serta masyarakat seki-tar, siswa-siswi berkebutuhankhusus itu berhasil terselamat-kan. Kabar baiknya lagi, sederet

    kejadian di SLB YaspenlubDemak tersebut merupakan ba-gian simulasi kesiapsiagaan pe-nanganan bencana di sekolahpada program Sekolah / Ma-drasah Aman Bencana (S MAB).Yang dimaksudkan agar sege-nap warga sekolah siaga, ketikasewaktu-waktu terjadi bencanaatau hal-hal tak diinginkan. Kepala SLBC Suwoto men-

    jelaskan, tuajuan diseleng-garakannya simulaai adalah

    untuk menguji kesiapsiagaantim siaga sekolah dalammenghadapi bencana di ling-kungan sekolah. Seperti dike-tahui, Kabupaten Demaktermasuk daerah dengan ri-siko bencana besar. ‘’Sepertikekeringan, kebakaran, banjirdan angin puting beliung,’’ je-lasnya didampingi KepalaSLBB Wati. Kabid Pencegahan dan Ke-

    siapsiagaan BPBD KabupatenDemak Rezky Soedibyo me-nyampaikan, apresiasi atas ke-sigapan para guru jugakepatuhan murid-murid isti-mewa iti sehingga simulasiberlangsung sesuai prosedur. “Mereka anak-anak isti-

    mewa yang harus diperlakukanistimewa pula. Sejauh ini simu-lasi berjalan lancar sesuai tar-get. Maka itu acungan duajempol pantas untuk mereka,”kata Resky Soedibyo.n ssi-skh

    SALATIGA - UniversitasKristen Satya Wacana (UKSW)Salatiga resmi menerima suratkeputusan Menristekdikti ten-tang izin pembukaan programstudi Pendidikan Profesi Guru(PPG). Penyerahan SK PPG ini di-

    serahkan langsung oleh Ke-pala Lembaga LayananDirektorat Jenderal Pendi-dikan Tinggi (LLDIKTI) Wila-yah VI Jawa Tengah Prof DrDwi Yuwono Puji SugihartoMPd Kons kepada Rektor NeilS Rupidara SE MSc PhD diBalairung Universitas, Selasa

    (16/10) lalu.Ada delapan program

    studi PPG yang diizinkan di-buka oleh UKSW yakni untukbidang studi Matematika,Fisika, Guru Pendidikan AnakUsia Dini, Guru SekolahDasar, Ekonomi, Bimbingandan Konseling, Bahasa Inggris,dan Teknologi Informasi danKomputer.Rektor menyambut baik

    dan bersyukur atas disetu-juinya permohonan atas pem-bukaan profesi guru. Sebagaiuniversitas yang lahir sebagaiPerguruan Tinggi Pendidikan

    Guru Kristen Indonesia(PTPG-KI), UKSW siap meng-emban amanat negara ini de-ngan bertanggung jawab.“Hasil dari keputusan ini akansegera kami tindaklanjuti de-ngan seluruh prodi yang terli-bat sehingga dalam waktudekat program ini dapat se-gera dimulai,” terang rektor.Sebelumnya, UKSW juga

    mendapatkan penugasan me-nyelenggarakan ProgramPendidikan Profesi GuruDalam Jabatan (PPGDJ) danPendidikan Profesi Guru(PPG) Pra Jabatan di Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendi-dikan (FKIP).Sebanyak 60 peserta meng-

    ikuti Program Pendidikan Pro-fesi Guru Dalam Jabatan(PPGDJ) dan 54 peserta untukprogram Pendidikan ProfesiGuru Pra Jabatan (PPGPJ). Pe-serta PPGDJ adalah guru daribeberapa daerah seperti Sala-tiga, Wonogiri, Kudus, Yogya-karta, Karanganyar, Rembang,Magelang, Batang, Pati, Sra-gen, Grobogan, Kabupaten Se-marang dan Boyolali. ProgramPPGDJ ini dimulai pada awalOktober lalu.n rna-skh

    Tiga Jurus Bermedia SosialOleh Mustofa

    MEDIA sosial saat ini sepertitidak bisa dipisahkan darigaya hidup masyarakat In-donesia, khususnya di daerah per-kotaan. Tidak dipungkiri bahwaFacebook, Twitter, Line, Instagram,Path, adalah menu wajib yang di-tampilkan dalam gedget. Setiap sen-ggang, setiap orang nyaris selaluutak-utik menelusuri sosial mediayang tujuan hanya mencari infor-masi atau hanya ingin mengetahuistatus teman-temannya. Kadangtidak sadar bahwa informasi yang

    begitu deras yang terpampang di status atau beranda orang me-rupakan informasi penting dan harus disebarkan ke orang lain.Padahal, tanpa filter, informasi tadi akan menjadi bumerang

    bagi penyebar informasi itu sendiri. Apalagi UU ITE saat inibenar-benar diterapkan oleh pemerintah dalam hal ini pihak ke-polisiam. Informasi yang menyinggung orang/golongan lainbisa diperkarakan sampai ke pengadilan setelah menjadi viral disosial media.Hoak atau berita bohong akhir-akhir ini mudah dijumpai di

    media sosial. Sebagai contoh, ketika dolar sudah tembus 15.000dengan cepat mucul berita bahwa harga bbm akan naik menjadisekian pada pukul 24.00 nanti. Padahal pengumuman dari pe-merintah belum ada sama sekali. Setelah dikonfirmasi, ternyatainformasi itu didapatkan dari percakapan sebuah grup. Efek-nya, masyarakat panik, dan lalu sibuk untuk antre BBM. Belumlagi, tiba-tiba kritik ramai muncu akibat ‘’kebijakan’’ yang ter-nyata hoak tersebut. Masih belum hilang dari ingatan kita ketika terjadi gempa

    susulan di Lombok yang juga besar skala ricthernya. Berita yangterlihat di televisi ternyata merusak dan memangmengkhawatirkan. Lantas hal tersebut dimanfaatkan oleh orangyang tidak bertanggung jawab, kemudian membuat serta me-nyebar berita bohong, akan terjadi gempa yang lebih besar lagidi daerah tertentu. Tanpa mencari berita sandingan atau konfir-masi validitasnya, informasi ini menjadi viral, dan menjadi kece-masam baru yang beranak pinak di masyarakatSosial media memiliki manfaat yang besar bagi pengguna-

    nya. Tetapi jika hanya dijadikan tempat untuk menyebarkanberita bohong, yang terjadi adalah sebaliknya, kerugian semata.Karena itu, perlu kehati-hatian ketika menerima sebuah infor-masi di dunia maya atau media sosial.Satu, tanpa nama. Di dalam sosial media banyak kita jumpai

    berita dan informasi yang tidak ada nama pembuat berita terse-but. Selain dari itu ada juga berita yang memiliki nama yangmembuat berita, namun nama tersebut bukan nama sebenar-nya. Jika kita menjumpai sebuah berita yang tidak memilikinama penanggung jawab atau ada nama tapi bukan nama sebe-narnya sebaiknya berita tersebut jangan dibagikan dan disebarluaskan di grup.Dua, link yang jelas. Berita yang baik harus memiliki sumber

    berita yang terpercaya. Dalam hal ini link sumber serita yangbisa dipertanggung jawabkan. Berita di sosial media sangat ba-nyak yang tidak mencantumkan sumbernya, mereka denganmudahnya bilang share “dari grup sebelah”. Di samping itu adajuga berita yang sudah memiliki link sumber berita, namun linktersebut merupakan link abal-abal alias tidak dapat dipertang-gung jawabkan. Tiga, konten berita. Di dalam sosial media seseorang dengan

    bebas dapat menyuarakan suasana hatinya, berkomentar sesuaidengan keinginannya. Seakan-akan bahwa media sosial tersebuthanya milik dirinya sendiri. Padahal ketika kita sudah menulisdi dalam status atau beranda, maka semua orang yang ter-hubung dengan mudah akan membacanya. Padahal kontenatau isi berita tersebut mungkin bertentangan dengan aturan,mungkin juga isinya dapat menyinggung orang lain dan SARA.Sosial media harus kita gunakan secara bijak, sehingga

    orang lain akan dapat menerimanya secara utuh dan benar. Ja-ngan sampai informasi yang kita sebar di sosial berakibat per-pecahan, permusuhan, saling mencaci, membenci, danmenjadikan kita seorang kurir kebohongan.n

    Penulis adalah Pustakawan Muda di ISI Surakarta.

    Jumat Pahing, 19 Oktober 2018

    UKSW Peroleh Izin Resmi Penyelenggaraan PPG

    Foto: ero

    Imam Sugiharto

    SEMARANG -Perguruantinggi harus terus mengem-bangkan tri darma, terkait ben-

    tuk pengabdian kepada masya-rakat. Termasuk dalam solusiuntuk mengentaskan kema-

    cetan lalu lintas (lalin). Hal iniseperti yang dilakukan oleh Se-kolah Tinggi Ilmu Ekonomi(STIE) AKA Semarang, yangbekerjasama dengan PolresDemak.‘’Kami melakukan kerja

    sama dalam penelitian danpengabdian kepada masyara-kat, terkait dengan penanganankemacetan lalu lintas diDemak. Pasalnya, diduga adabeberapa faktor penyebab ke-macetan lalu lintas,’’ jelas KetuaPusat Penelitian dan Pengab-dian Masyarakat (P3M) AminKuncoro SE MM, Kamis(18/10).

    Menurutnya, di antaranyadisebabkan karena populasikendaraan bermotor yangmakin meningkat, di sejumlahjalan pantura Demak yang te-rendam air rob, yang berujungpada meningkatnya ketinggianair di jalanan, krodit di sejum-lah ruas jalan seperti pasar,kondisi fisik jalan, dan faktor

    lain.Kerja sama dilakukan an-

    tara Ketua P3M STIE AKA Se-marang Amin Kuncoro SE MMdengan Kasatlantas PolresDemak, AKP Christian CLolowang SH SIK. MenurutAmin Kuncoro, peran STIEAKA adalah sebagai penelitidan mitranya adalah anggotaPolantas Polres Demak. Menu-rutnya, perguruan tinggi punyakewajiban untuk mensukses-kan tri dharma perguruantinggi diantaranya adalah pene-litian dan pengabdian kepadamasyarakat. Lewat riset atau penelitian

    ilmiah, nantinya kami akanmemberi solusi terkait denganpenataan lalu lintas yang bisamemberikan kenyamanan ke-pada masyarakat. ‘’Intinya kami membantu

    kepolisian untuk menguraipersoalan kemacetan dan lalulintas di sana,’’ jelasnya. nM13/skh

    Urai Kemacetan Lalin, Polres Demak Gandeng STIE AKA

    Pelajar SLB Latihan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

    SIAGA BENCANA: Siswa-siswi SLB Yaspenlub Demak dibimbing guru kelas masing-masing meninggalkankelas menuju ruang terbuka di depan sekolah, pada simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di sekolah.n Foto: sari jati

    Tujuannya, dengan pendi-dikan yang diberikan anaksejak usia 0-6 tahun ini, diha-rapkan perkembangan anakdalam mengembangkan po-tensi atau kemampuannyaakan semakin lebih meningkat. Penegasan tersebut disam-

    paikan Kepala Disdikpora Ka-bupaten Brebes Dr TahroniMPd melalui Kabid PAUD-

    PNFI Drs Imam Sugiharto MPdsaat dihubungi di ruang kerja-nya, Kamis (18/10).“Pengembangan Program

    PAUD Holistic ini, melibatkankelompok bermain/tamankanak-kanak (KB/TK) yangada di seluruh wilayah Kabu-paten Brebes. Peran lembagapendidikan di tingkat dasar initerhadap anak-anak hanya be-

    berapa jam saja memberikanpembelajarannya. Selebihnya,itu menjadi tugas dan tang-gung jawab orang tua masing-masing di rumah,” lanjutImam.Dia menambahkan, agar

    ada sinkronisasi pendidikanantara orang tua dengan guru-guru yang ada di PAUD, apayang diajarkan di KB/TK bisadiselaraskan dengan pendi-dikan yang ada di rumah,maka dikembangkanlahmetode pembelajaran parent-ing. Di mana, ibu-ibu dilibat-kan di dalam proses mendidik

    anak.“Jadi, kami di KB/TK tidak

    hanya mendidik anak-anaksaja. Tapi, ibu-ibunya juga dili-batkan dengan diberikan suatupengetahuan dan pemahamanbagaimana pola asuh anakyang benar dan sesuai denganperkembangan usianya. Kalaumisalnya, di TK diajarkan per-mainan atau ketrampilan ter-tentu maka di rumahibu-ibunya juga sama. Se-hingga, tidak ada suatu gap an-tara pendidikan di rumah atausekolah,” paparnya.Imam menjelaskan, pro-

    gram PAUD Holistik denganmetode pembelajaran parentingsudah diperkenalkan sejak 2017lalu. Namun, untuk lebih mem-berikan pemahaman akan di-laksanakan sosialisasi 1000pertama kelahiran anak diakhir Okober ini.“Dalam sosialisasi tersebut,

    akan diberikan pembelajaranbagaimana pola asuh mendidikanak di rumah dan di TK/KBdengan pola-pola asuh yang se-suai dengan perkembanganjiwa/mental maupun perkem-bangan fisik anak,” ungkapImam.n ero-skh

    Brebes Kembangkan Program PAUD Holistik

    KERJA SAMA: Ketua P3M STIE AKA Semarang Amin Kuncoro(kanan) dan Kasatlantas Polres Demak, AKP Christian C Lolowang SHSIK, mewakili dua institusi, melakukan kerja sama dalam solusi untukmengentaskan kemacetan lalu lintas.n Foto: dok

    BREBES – Pemkab Brebes melalui Dinas Pendi-dikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) terus me-ngembangkan program Pendidikan Anak Usia Dini(PAUD) Holistik.

    KAJEN -Ratusan mahasiswaprogram studi Perencanaan Wi-layah Kota (PWK) dan Akun-tansi Universitas Diponegero(Undip) di Kajen, KabupatenPekalongan, mengikuti perku-liahan di alam terbuka diwanawisata Kalipaingan, DesaLinggoasri, Kecamatan Kajen.Bupati Pekalongan Asip Khol-bihi menjadi dosen tamu untukmengisi mata kuliah Pancasiladan Kewarganegaraan.Bupati dicecar sejumlah ma-

    hasiswa yang kritis dalam men-sikapi berbagai persoalan dimasyarakat. Implementasipengamalan Pancasila dalampembangunan dan kebijakan diKabupaten Pekalongan juga di-gambarkan dengan gamblangoleh Asip Kholbihi.Salah satu mahasiswa,

    Gumelar, misalnya, menanya-kan pelayanan publik olehbirokrat yang dinilainya masihberbelit-belit. Ia mengaku meng-urus dokumen administrasi ke-pendudukan secara proseduraljustru kalah cepat dengan me-reka yang memiliki koneksi diinstansi terkait. Mahasiswa lain-nya juga menyoroti masih ting-ginya praktik korupsi diIndonesia. Bahkan, praktik ko-rupsi ini juga menimpa pejabatmuda yang hidup di era mile-nial. Bupati Pekalongan Asip

    Kholbihi menyatakan, untukmencegah korupsi ada tiga halyang harus diperhatikan, yaknibekerja sesuai regulasi, kehati-hatian, dan selalu berdoa ke-pada Tuhan YME. Untuk pelayanan publik,

    Asip menyatakan, jika mentalaparatur sipil negara paradig-manya dirubah dari minta di-layani menjadi khadimulummah atau pelayanan masya-

    rakat. Penataan birokrasi yangtransparan dan akuntabel jugaterus dilakukan. “Pembenahanterus kita lakukan,” ujarnya.nhaw-skh

    Bupati Ajak Mahasiswa Jauhi Korupsi

    MENGAJAR: Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengajar mahasiswaUndip di Kajen di wanawisata Kalipaingan, kemarin.n Foto: Hadi Wa-luyo.