my presentasi pendidikan dalam keperawatan
TRANSCRIPT
Manajemen Stress danPenanganannya
Presented by :
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes )
MUHAMMADIYAH LHOKSEUMAWETAHUN 2015
1. FARIDA HANUM 1107201029
Menurut Charles D, Spielbergermenyebutkan bahwa stres adalahtuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya obyek-obyek dalam lingkungan atau suatustimulus yang secara obyektif adalahberbahaya.
Ketidakmampuan mengatasi ancamanyang dihadapi oleh mental, fisik,
emosional, dan spiritual, yang padasuatu saat dapat mempengaruhi
kesehatan.
Kemampuan penggunaan sumber daya(manusia) secara efektif untuk mengatasi
gangguan atau kekacauan mental danemosional yang muncul karena tanggapan
(respon)
Stres Baik Stres Buruk
Stres Akut Stres kronik
Respon Stres
Gejala Yang muncul
Denyut Jantung
TD
Ketegangan otot
Produksi Keringat
EMERGENCY
I• Semangat kerja meningkat ( over acting ), penglihatan tajam,
merasa mampu menyelesaikan semuanya sendiri
II• Sudah muncul kejenuhan, semangat kerja menurun, tidak seperti pada tahap
pertama
III• Apabila tetap dipertahankan tanpa mempedulikan gejala yang sudah mulai
timbul, stress akan menjadi masalah serius bagi pekerjaan
IV&V
• Akan merasa sangat sulut untuk bertahan, semangat sudah tidak ada lagi, gangguan pola tidur disertai mimpi-mimpi yang menegangkan, dayakonsenterasi ingat menurun, muncul ketakutan dan kecemasan yang berlebihan, kesehatan menurun, depresi.
• Seseorang akan merasa takut akan kematian, serta serangan panic yang berlebihanVI
1. Analisa masalahMencari sumber masalah, dengan mengajukanberbagai pertanyaan pada diri sendiri
2. Menemukan inti masalahMenemukan masalah yang paling mendasar
3. Mencari jalan keluarMencari alternatif penyelesaian masalah
4. KonsultatifMemutuskan untuk berbicara dengan oranglain yang bisa diajak bicara
5. Menata ulang kondisi hidupImplementasi dari tahap konsultatif yaitu bergerak atau mulai menata kembali segalasesuatunya.
6. MeditatifMenenangkan diri, mengajak kita untukmundur, bisa dengan merenung, meditasi, relaksasi, atau melakukan ritual-ritual sesuaidengan agama yang dianut.
7. Evaluasi diriMerefleksikan kembali agar jika terjadi hal serupa bisa lebih siap dan sudah tau apa yang harus dilakukan, minimal mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang akan terjadi.
1. Mengatur diriBelajar mengatur diri menjadi lebih baik dari persoalan yang dihadapi
2. Berpikir rasionalBerpikir rasional berdasarkan fakta yang ada bukan perasaan semata
3. Menenangkan diri Ketika sudah bisa tenang maka emosi pun bisa dikendalikan.
4. Membantu mencari jalan keluarHanya membantu mencari solusi atau jalan keluar.
5. Meningkatkan produktivitasOrang yang manajemen stresnya bagus biasanya ketikaditimpah masalah, produktivitanya akan naik.
6. Pematangan diriSemakin sering kita menghadapi dan bisa mengatasi masalah yang terjadi, semakin matang pula kualitas diri.
Ciri-ciri orang yang manajemen stresnya baik:• Mampu mengendalikan emosi• Bisa menerima kenyataan• Positif thinking• Produktivitas meningkat
1. Primary preventionMerubah cara kita melakukan sesuatu.
2. Secondary preventionExercise, diet, rekreasi, istirahat , meditasi, dst.
3. Tertiary preventionStrateginya kita menangani dampak stress yang terlanjur ada, kalau diperlukan meminta bantuanjaringan supportive (social-network) ataupunbantuan profesional.
1. Relaksasi OtotPernafasan yang lambat dan dalam suatu usaha yang sadaruntuk memulihkan ketegangan otot.
2. Biofeedback Dapat dilihat dari fungsi tubuh hingga tekanan tertentuyang di kendalikan secara sukarela atau sadar.
3. MeditasiMengaktifkan suatu respons relaksasi denganmengarahkan ulang pemikiran seseorang jauh dari dirinyasendiri.Respon relaksasi adalah kebalikan fisiologis dan psikologisdari respons stress berperang atau lari.
1. Dampak FisiologikMudah masuk angin, mudah pening-pening, kejang otot (kram), dll.
2. Dampak Psikologik: a. Keletihan emosi, jenuh, dllb. Terjadi depersonalisasic. Pencapaian pribadi yang bersangkutan
menurun, sehingga menurun pula rasa kompeten & rasa sukses
3. Dampak Perilaku
a. Manakala stress menjadi distress, prestasi
belajar menurun dan sering terjadi tingkah laku
yang tidak diterima oleh masyarakat.
b. Level stress yang cukup tinggi berdampak
negative pada kemampuan mengingat informasi,
mengambil keputusan, mengambil langkah
tepat.
c. Mahasiswa yang ‘over-stressed’ ~ stress berat
seringkali banyak membolos atau tidak aktif
mengikuti kegiatan pembelajaran.