my journey _ jangan tertawa berlebihan !!!!
TRANSCRIPT
-
7/27/2014 my journey : Jangan Tertawa Berlebihan ! ! ! !
http://wijies.blogspot.com/2011/11/jangan-tertawa-berlebihan.html 1/4
apa yang kita pikir baik, tak berarti baik untuk dunia, begitu juga
sebaliknya
my journey
Selasa, 01 November 2011
Jangan Tertawa Berlebihan !!!!
Banyak analisa berbagai pakar ahli yang menyatakan bahwa tertawa itu menyehatkan, itu benar sekali,
terkadang kita sengaja mencari hiburan acara lawakan di televisi, atau membaca buku humor hanya
sekedar ingin menyegarkan pikiran. Bahkan ada perkumpulan olah raga tertawa, ini sejenis perkumpulan
yang mengajarkan orang-orang untuk menstimulus rangsang tawanya untuk bisa tertawa tanpa sebab :p,
disana ada semacam pembuktian bahwa tertawa itu semacam 'virus menular' , saat melihat sang instruktur
tertawa, maka para peserta di suruh untuk tertawa juga, (mmmhh, sepertinya tempat ini cocok di
rekomendasikan ke pengusaha yang frustasi saat menerima kenyataan neraca keuangan perusahannya
yang defisit atau pejabat negara yang tak sanggup menghadapi wacana resufle kabinet... Bhuahahahahaha
#nooffsen #piiiiss).
Selama semua tidak berlebihan tentu baik, karena dasarnya semua yang berlebihan tentu tidak baik,
termasuk juga tertawa.
'Jangan tertawa berlebihan, nggak baik! nanti jadi nangis loh!'
Inilah mungkin peringatan yang sering kita dengar dari orang tua sejak kita masih kecil. Kalimat ini
memang maknanya kiasan, maksudnya adalah jika kita tertawa terlalu berlebihan, hati-hatilah, bisa jadi
nantinya kesusahan akan datang. Tapi yang akan gue ceritain kali ini adalah berdasarkan kejadian nyata
dari tertawa berlebihan yang berdampak buruk dalam arti harfiah.
Kisah ini dialami oleh anaknya kakak sepupu gue, namanya Tristan. Keluarga kakak sepupu gue, mbak
Danti, tinggal di daerah kulon progo, pinggiran Yogyakarta, nah si Tristan ini adalah anak bungsunya yang
masih duduk di kelas 1 SMP. Tristan ini punya tingkat bakat kejailan yang maksimal, kalau saja anak bisa
di barter, mungkin mbak Danti dengan ikhlas mau menukarnya :p, bahkan terkadang khayalan absurdnya
terlintas kalau saja Tristan ini tertukar di Rumah Sakit, seperti yang kisah-kisah umum di Sinetron.
Malam itu yang jadi korban adalah kakak perempuannya sendiri, Bella. Si Bella yang terpaut 2 tahun dari
Tristan ini punya sifat penakut yang berlebihan, nah ceritanya Bella ini hendak ke kamar mandi untuk
buang air kecil, dengan tenang dia menyalakan lampu kamar mandi dan masuk ke dalam, namun tanpa di
sadarinya Tristan mengendap-endap mengikutinya dari belakang, begitu terdengar gemericik air dari dalam
0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
-
7/27/2014 my journey : Jangan Tertawa Berlebihan ! ! ! !
http://wijies.blogspot.com/2011/11/jangan-tertawa-berlebihan.html 2/4
toilet, dengan liciknya Tristan mematikan lampunya, walhasil Bella yang masih di dalam berteriak-teriak,
sementara itu Tristan tertawa keras, karena berhasil mengerjai kakaknya. Bella keluar dari kamar mandi,
celana pendeknya basah kena cipratan air, dia marah-marah, sementara Tristan kabur dari kakaknya,
sambil terus tertawa terbahak-bahak, Bella mengejar adiknya, menarik krah baju adiknya dan memukul-
mukul dengan brutal, sayang sasarannya terlalu lihai untuk mengelak dan tetap tertawa lebih keras lagi.
Hingga pada akhirnya suara tawa Tristan terhenti dan berubah menjadi seperti erangan dan mulutnya tetap
terbuka lebar. Bella terus memukul-mukul adiknya yang kini sudah tanpa perlawanan. Lama kelamaan
Bella merasa ada yang janggal dengan adiknya, kemudian menghentikan aksi 'penyerangannya', di
perhatikan wajah adiknya yang kepayahan, mukanya memerah dengan mulut yang masih menganga lebar,
air matanya menggenang pada sudut matanya, tinggal sedikit lagi pasti jatuh. Bella menyadari ada yang
serius menimpa adiknya.
Whoever playing with fire, you are will be burned a.k.a siapa yang bermain api, kamu akan terbakar, itulah
yang terjadi dengan Tristan. Tuhan maha Adil, ketika anak ini bermain-main dengan lawakan keterlaluan,
Tuhan pun menghukumnya lewat sarana dia tertawa, yaitu mulut.
Ketika ditanya kakaknya, Tristan tak mampu menjawab lagi, dia hanya memandangi kakaknya dengan
wajah kesakitan dan mulut yang masih terbuka sangat lebar, air matanya mengalir pelan. Dengan panik
Bella berteriak memanggil ibunya.
Just for share, rahang yang kita miliki ini terdiri dari rahang atas dan rahang bawah. Nah rahang atas kita
ini statis / diam, yang bergerak hanyalah rahang bawah kita dan keduanya di hubungkan oleh engsel (ayo
di coba mangap-mangap! Gue bener kan??). Engsel ini rawan sekali mengalami cidera, saat dia bergeser
dari letak seharusnya maka rahang kita tidak bisa mengatup lagi, mirip kayak engsel pintu rumah gitu, kalo
engselnya geser atau rusak, pintunya juga ngga bisa nutup kan. Nah jika rahang mengalami benturan yang
mengakibatkan cedera atau pergeseran pada engsel nya bisa terakibat pembengkakan, apalagi apabila ada
keretakan, pengobatannya harus diupayakan dengan tindakan operasi.
Mba Danti segera membawa Tristan ke Rumah Sakit, selama perjalanan yang lumayan jauh dia menopang
dagu Tristan. Sampai di Rumah Sakit Tristan langsung di masukkan ke UGD, dokter dengan sigap
menanganinya, memeriksa dan meraba sisi kanan kiri rahang Tristan yang di iringi erangan anak ini setiap
ada sentuhan tangan dokter yang di terimanya. Kemudian Dokter membalut tangan kirinya yang bersarung
tangan karet itu dengan kapas berlapis-lapis, selanjutnya memasukkan tangannya perlahan ke dalam
mulut Tristan yang terbuka lebar, sementara tangan kanannya menekan rahang bawah Tristan pelan ke
arah atas agar mulutnya tertutup. Agak mengilukan untuk membayangkannya, kenyataannya memang
demikian, perlahan mulut Tristan bisa menutup kembali, dan sang dokter mengeluarkan tangannya dari
mulut anak ini.
"Lain kali jangan tertawa terlalu lebar ya, menguap juga gitu, bisa bahaya loh, untungnya kamu ngga parah
ini, hanya sedikit selip aja engselnya!! hahaha, 3 sampai 4 hari kedepan jangan bicara banyak-banyak ya,
apalagi ketawa!! Supaya cepat pulih!!" pesan sang dokter sambil diiringi tawa ringan, sementara Tristan tak
minat menjawab dia hanya mengangguk pelan sambil sedikit meringis menahan nyeri yang masih
terasa.
God had calculated fairly between lough and tears that we receive. Believe it!! :* ;-)
-
7/27/2014 my journey : Jangan Tertawa Berlebihan ! ! ! !
http://wijies.blogspot.com/2011/11/jangan-tertawa-berlebihan.html 3/4
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Diposkan oleh Wijie Bekti di 22.02
Label: 2 November 2011
Salam sayang,
Rekomendasikan ini di Google
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: Google Account
Publikasikan
Pratinjau
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (1)
Already a member? Sign in
Pengikut
2013 (2)
Arsip Blog
-
7/27/2014 my journey : Jangan Tertawa Berlebihan ! ! ! !
http://wijies.blogspot.com/2011/11/jangan-tertawa-berlebihan.html 4/4
2012 (5)
2011 (2)
November (1)
Jangan Tertawa Berlebihan !!!!
Oktober (1)
Template Simple. Gambar template oleh nicodemos. Diberdayakan oleh Blogger.