terapi tertawa
TRANSCRIPT
P a g e | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses menua merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan
hidup terhadap jejas (infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita( Darmojo
& Hartono, 1994).
Semua orang akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan
masa hidup manusia yang terakhir, dimana masa ini terjadi secara terus menerus
dan alamiah dan keadaan tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan
beradaptasi terhadap lingkungan untuk dapat bertahan hidup.
Dimasyarakat sering sekali keberadaan lanjut usia dipersepsikan secara
negative, mereka dianggap sebagai beban keluarga dan masyarakat sekitarnya
sehingga cenderung dipandang tidak lebih dari sekelompok orang yang sakit-
sakitan. Kenyataan ini mendorong semakin berkembangnya anggapan bahwa
menjadi tua itu identik dengan semakin banyaknya masalah kesehatan yang
dialami oleh lanjut usia (Nugroho,2008).
Pada usia lanjut terdapat permasalahan – permasalahan yang membebani
kehidupan diantaranya ganguan mental, gangguan emosional dan gangguan fisik
Program Profesi Ners Angkatan VI STIKES Mataram
seperti penyakit yang diderita. Penyakit yang sangat erat hubunganya dengan
proses menua ada 4 gangguan penyakit diantaranya ganggauan sirkulasi darah
seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah, gangguan pembuluh darah di otak
(koroner), ginjal, gangguan yang kedua metabolisme hormonal misalnya diabetes
militus, klimakterium dan ketidakseimbangan tiroid, gangguan yang ketiga yaitu
gangguan pada persendian misalnya osteoatritis, gout arthritis, ataupun penyakit
kolagen lainnya, dan gangguan yang terakhir adalah berbagai macam gangguan
neoplasma. Gangguan sirkulasi darah seperti hipertensi, kelainan pembuluh darah
diotak (koroner), ginjal yang merupakan peringkat pertama yang hubungannya
sangat erat dengan proses menua. Dimana dari banyak penelitian epidemiologi
didapat bahwa dengan meningkatnya umur maka tekanan darah akan meninggi,
hipertensi sering menjadi masalah pada lanjut usia karena sering ditemukan pada
lanjut usia dan menjadi faktor utama payah jantung dan penyakit jantung koroner
(Nugroho,2008).
Untuk itu diperlukan terapi yang dapat membantu terapi dokter dalam
pengobatan penyakit gangguan sirkulasi darah khususnya penyakit hipertensi.
Selama lebih dari dua dekade terakhir telah dilakukan penelitian mendalam
diseluruh dunia yang membuktikan bahwa tawa berdampak positif bagi berbagai
system didalam tubuh kita. Tawa dapat membantu menyingkirakan efek-efek
negativ yang ada dalam tubuh seperti darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung,
kecemasaan, depresi, batuk-batuk dan flu kronis, gangguan pencernaan, insomnia,
berbagai alergi, asma, gangguan haid, sakit kepala, sakit perut dan bahkan kanker.
P a g e | 2
Juga telah jelas terbukti bahwa tawa membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh yang merupakan kunci utama untuk mempertahankan kesehatan kita.
Dimana terapi tertawa adalah terapi yang diyakini mampu membangkitkan
semangat hidup sekalipun dalam kondisi stess (Kataria, 2004).
Dari fakta didapatkan bahwa lansia yang menderita hipertensi di PSTW
Puspakarma Mataram dalam dua tahun terakhir (2008) berjumlah 22 orang, dan
study pendahuluan pada dua tahun terakhir (2008) menyatakan bahwa di PSTW
Puspakarma Mataram pernah dilakukan penelitian tentang terapi tertawa namun
hingga kini belum ada aplikasi lanjutan dari penelitian tersebut.
Dari berbagai fakta diatas, kami tertarik untuk memaparkan kembali
mengenai terapi tawa bagi para lansia.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan jurnal ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui tentang terapi tawa dan fungsinya dalam membantu menyembuhkan
berbagai masam penyakit pada lansia.
C. Manfaat
Diharapkan dari jurnal ini akan memberikan gambaran tentang seberapa
besar pengaruh terapi tertawa terhadap penurunan angka kejadian penyakit pada
lansia, serta dapat meningkatkan dan mengembangkan pelayanan bagi lanjut usia
P a g e | 3
dan dapat menyelenggarakan terapi tertawa sebagai bentuk pelayanan bagi lanjut
usia terutama di PSTW Puspakarma Mataram.
P a g e | 4
BAB II
TERAPI TERTAWA
A. KONSEP TERAPI TERTAWA
a. Pengertian Terapi Tertawa
Tertawa adalah kemampuan yang hanya dimiliki manusia yang
merupakan ekspresi kebahagian dan bisa dilakukan tanpa syarat dan sama
khasiatnnya dengan meditasi sehingga sering disebut yoga tawa.
Terapi tertawa atau yoga tawa adalah terapi yang diyakini mampu
membangkitkan semangat hidup, sekalipun kita dalam kondisi strees
(Kataria,2004).
Lebih dari 70% penyakit mempunyai hubungan dengan stress,
diantaranya tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kecemasan, depresi,
batuk dan flu kronis, gangguan syaraf, insomnia, gangguan pencernaan,
alergi, asma, colitis, gangguan haid, migrain bahkan kanker. Dalam terapi
tertawa tidak menggunakan humor sebagai sebab untuk membuat
seseorang tertawa tetapi dalam terapi tertawa hanya menggunakan tawa
sebagai sebuah sebab yang membantu orang menyingkirkan rasa takut dan
P a g e | 5
malu mereka serta membuat mereka menjadi lebih terbuka dan mulai
melihat kelucuan hidup.
b. Jenis-Jenis Terapi Tertawa
Terapi tawa atau yoga tawa mempunyai dua jenis kegiatan (Kataria, 2004):
1. Latihan yoga tawa dimana sekelompok orang melakukan kegiatan
sebagai olahraga berdasarkan yoga, disusul dengan sikap bermain–
main yang membantu para peserta untuk tertawa secara spontan.jenis
latihan seperti ini biasa dilakukan diluar, seperti di taman umum atau
pantai, atau di dalam ruangan. Latihan ini dilakukan sambil berdiri dan
sepanjang sesi ada banyak gerakan, interaksi, dan kontak mata.
2. Jenis kegiatan kedua disebut meditasi tawa, dimana anda tidak harus
berusaha untuk tertawa. meditasi tawa tidak dapat dilakukan diluar
ruangan karena membutuhkan keheningan dan konsentarsi, biasanya
meditasi tawa hanya bisa dilakukan di dalam ruangan, sambil duduk di
lantai dan berbaring terlentang dengan tutup mata.
Sebuah sesi tawa pada umumnya merupakan kombinasi sempurna
antara berbagai tekhnik tawa stimulus, dipadukan dengan latihan
pernafasan dan peregangan. Sebuah sesi tawa berdurasi 20-30 menit bisa
dibagi menjadi bagian-bagian berikut :
P a g e | 6
a. Bertepuk tangan berirama: dilakukan dengan kedua lengan terjulur
penuh. Gerakan ini merupakan latihan pemanasan yang merangsang
titik-titik acupressure (pijat ala akupuntur) di telapak tangan,
membantu menciptakan rasa nyaman serta meningkatkan energi.
b. Pendarasan atau (canting) Ho HO Ha Ha: dilakukan bersamaan
dengan tepuk tangan berirama. Gerakan ini berdasarkan tekhnik-
tekhnik pernafasn yoga.
c. Pernafasan Dalam: teknik-teknik pernafasan pelan dan berirama
dengan gerakan lengan yang membantu terciptanya relaksasi fisik dan
mental.
d. Tekhnik-teknik tawa yoga: teknik-teknik tawa yoga dikembangkan
dari berbagai postur yoga yang berbeda untuk kesehatan tubuh. Misal,
tawa bersemangat, tawa singa, tawa bersenandung, tawa bertahap, dan
sebgainya.
e. Teknik-teknik tawa bermain-main: tujuannya untuk membantu orang
menjadi lebih suka bermain-main, supaya mereka bisa mengurangi
rasa takut dan malu mereka. Sikap bermain-main juga membantu tawa
stimulus menjadi tawa sponntan. Beberapa contoh teknik tawa
bermain-main adalah tawa satu meter, tawa milkshake, tawa bantahan,
tawa ponsel, tawa sup panas, tawa malu-malu, tawa ayunan, tawa
menari, tawa boneka pegas.
P a g e | 7
f. Teknik-teknik tawa berdasarkan nilai: teknik-teknik tawa ini
dirancang sedemikian rupa sehingga kita melekatkan sebuah arti
khusus kepada gerakan tertentu yang dibuat ketika sedang tertawa,
sehingga pikiran bawah sadar kita merekam nilai-nilainya yang
bermakna dalam, yang membantu mengembangkan sikap positif
dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya tawa penghargaan
mengingatkan kiat betapa pentingnya memberikan penghargaan
kepada orang lain untuk membangun hubungan yang kuat dan selaras.
Beberapa teknik tawa berdasarkan nilai adalah tawa menyapa, tawa
penghargaan, tawa memaafkan, tawa berjabat tangan, tawa memeluk,
dan tawa guru.
c. Tekhnik-tekhnik terapi tertawa :
1. Teknik tawa yoga, misalnya
a. Tawa Bersemangat
Dalam tawa bersemangat, orang tertawa sambil mengangkat
tangan keatas dan tertawa penuh semangat. Peserta tidak terus -
menerus mengangkat tangan ke atas selama tawa bersemangat, angkat
tangan keatas selama beberapa saat lalu turunkan dan angkat lagi.
Diakhir tawa semangat, koordinator mulai tepuk tangan dan
mendaraskan Ho-Ha Ha-Ha-Ha sebanyak 5-6 kali.
b. Tawa Singa
P a g e | 8
Tawa ini diambil dari dari postur yoga yang disebut simba
mudra (postur singga). Dalam postur singa, lidah dijulurkan keluar
sepenuhnya dan mulut dibuka lebar-lebar. Dengan mata terbuka lebar,
peserta mengacungkan tangan seperti cakar singa dan mengaum
seperti singga, lalu tertawa dari perut. Tawa singa merupakan latihan
yang sangat baik untuk otot – otot wajah, lidah dan kerongkongan.
Latihan ini menyingkirkan rasa takut atau malu bagus untuk
memperkuat kerongkongan. Tawa singa memperbaiki pasokan darah
ke kelenjar tiroid.
c. Tawa Bersenandung
Dalam jenis tawa ini, bibir dikatupkan dan peserta berusaha
tertawa saat mengeluarkan suara senandung hmmmmmm…. Yang
bergema diseluruh kepala. Peserta dapat terus saling pandang, sambil
membuat beberapa gerakan yang saling merangsang tawa. Mereka bisa
saling berjabat tangan atau melakukan gerakan apa pun yang bersifat
main-main. Beberapa orang juga menyebutkanya tawa burung dara.
d. Tawa Bertahap
Tawa ini dilakukan pada akhir sesi. Semua peserta di minta
untuk mendekat ke koordinator. Tawa bertahap di mulai dengan
tersenyum dan melihat sekeliling, saling pandang. Secara perlahan dn
bertahap intensitas tawa semakin ditingkatkan dan kemudian para
P a g e | 9
peserta secara bertahap mulai tertawa penuh semangat. Tawa ini
sangat menyenangkan dan mudah menular.
2. Teknik Tawa Bermain-Main, misalya :
a. Tawa Satu Meter
Tawa ini bersifat main-main dan meniru cara kita mengukur
panjang satu meter. Tawa ini dilakukan dengan menggerakkan satu
tangan sepanjang bentangan lengan kita yang lain (seperti gerakan
merentangkan busur untuk melepaskan anak panah). Tangan
digerakkan dalam tiga gerakan pendek sambil mendaraskan Ae……
Ae……Aeee……… dan kemudian para peserta tiba-tiba tertawa
sambil merentangkan kedua tangan dan sedikit mengadahkan kepala
serta tertawa dari perut.
b. Tawa Milk Shake
Tawa milk shake adalah variasi tawa baru, dimana para peserta
diminta berpura-pura memegang gelas yang berisi susu atau kopi dan
sesuai aba-aba koordinator, susu dituang dari gelas yang satu ke gelas
yang lain sambil mendaraskan Aeee……, dan kemudian dituang lagi
ke gelas pertama sambil mendaraskan Aeee……. Setelah itu, setiap
orang tertawa sembari membuat gerakan seolah-olah sedang minum
susu. Proses ini diulangi empat kali, diikuti dengan berepuk tangan
sambil mendaraskan Ho-HO Ha-Ha-Ha.
c. Tawa Bantahan
P a g e | 10
Tawa ini merupakan jenis tawa yang bersifat bersaing antar
dua kelompok yang dipisahkan oleh sebuah jarak. Kedua kelompok
saling pandang dan mulai tertawa dengan menudingkan jari telunjuk
mereka kepada para anggota kelompok lain.
d. Tawa Ponsel
Jenis tawa ini juga dikenal dengan tawa HP, tawa ini sangat
menyenangkan dan bersifat main-main. Para peseerta berura-pura
memegang HP dan mencoba tertawa, sambil membuat berbagai
gerakan dan berkeliling untuk bertemu dengan orang-orang yang
berbeda dan tertawa seolah-olah mereka sungguh-sungguh
menikmatinya. Tawa HP juga bisa dilakukan dalam format dua
kelompok yang saling berhadapan dan sesuai dengan aba-aba
koordinator, kedua kelompok saling menyeberang sambil tertawa dan
memegang HP mereka.
e. Tawa Ayunan
Jenis tawa ini menarik karena mengandung banyak siakp main-
main. Semua peserta bergerak kebelakang sejauh dua meter untuk
memperluas lingkaran. Berdasarkan aba-aba koordinator, para peserta
bergerak maju dan mengeluarkan suara Ae Ae-Aeeeee……, semua
mengangkat tangan dan serentak tertawa, sambil bertemu di tengah
dan melambai-lambaikan tangan mereka. Setelah satu putaran, mereka
kembali ke posisi awal. Yang kedua kali, mereka bergerak maju
P a g e | 11
sambil mengatakan Oh-Oooooo…… dan serentak tertawa. Demikian
juga yang ketiga dan keempat kalinya mereka mereka membuat suara
Eh-Eh… E… dan Oh-Oh……O…… banyak orang terlihat bertingkah
laku seperti anak-anak dan senang melakukannya.
3. Teknik Tawa Berdasarkan Nilai, misalnya :
a. Tawa Sapaan
Tawa sapaan ini dilakukan ddengan cara para peserta saling
mendekat dan menyapa satu sama lain dengan gerakan tertentu, sambil
tertawa dengan nada menengah dan tetap menjaga kontak mata ketika
bergerak keliling dan berrtemu dengan orang yang berbeda. Orang
bisa berjabat tangan dan memandang mata orang yang disapa sambil
tertawa pelan.
b. Tawa Penghargaan
Ini adalah tawa berdasarkan nilai dimana koordinator
mengingatkan para peserta mengenai betapa pentingnya menghargai
orang lain. Dalam tawa jenis ini. Ujung jari telunjuk dihubungkan
dengan ujung ibu jari sehingga di gerakkan ke depan dan ke belakang
dengan cepat sambil memandang peserta lain dan tertawa denngan
sangat lembut, seolah-olah anda memberikan penghargaan kepada
sesama anggota kelompok.tawa ini diikuti dengan pendarasan Ho Ho
Ha Ha Ha dan tepuk tangan.
c. Tawa Memaafkan/ Meminta Maaf
P a g e | 12
Tawa ini adalah tawa berdasarkan nilai dimana tawa ini memiliki
pesan yaitu jika anda bertengkar dengan seseorang, anda harus minta
maaf. Dalam tawa memaafkan peserta memegang kedua cuping
telinga, dengan menyilangkan lengan dan kemudian berlutut lalu
tertawa.
B. MODEL BARU SESI TERAPI TERTAWA
Ada 15 langkah model baru sesi terapi tertawa:
Lama : 20-30 menit (maksimum) setiap putaran tawa berlangsung selama
30-40 detik, diikuti dengan tepuk tangan dan latihan ho ho ha ha ha. Tarik
nafas dalam dua kali setelah setiap tawa.
Langkah 1 : Bertepuk tangan selama 1-2... 1-2-3 sambil mendaras
Ho-Ho... Ha-Ha-Ha
Langkah 2 :Pernafasan dalam dengan tarikan nafas melalui hidung
dan diembuskan pelan-pelan. (bersamaan kata-kata
penyembuhan, memaafkan, melupakan, hidup dan tetap
hidup) sebanyak 5 kali.
Langkah 3 : Latihan bahu, leher, dan peregangan (masing-masing
5 kali ).
Langkah 4 : Tawa bersemangat – tertawa dengan mengangkat
kedua belah lengan di udara dan kepala agak mendogak
P a g e | 13
kebelakang. Rasakan seolah tawa langsung keluar dari
hati anda.
Langkah 5 : Tawa sapaan – mengatupkan kedua telapak tangan
dan menyapa ala india atau berjabat tangan ala barat
dengan sedikitnya 4-5 oranng anggota kelompok.
Langkah 6 : Tawa penghargaan - bentuk sebuah lingkaran kecil
dengan telunjuk dan ibu jari anda sambil memutar
membuat gerakan anda sedang memberikan
penghargaan atau memuji anggota kelompok anda
sambil tertawa.
Langkah 7 : Tawa satu meter: gerakkan satu tangan disepanjang
bentangan lengan anda yang lain (seperti merentangkan
busur untuk melepaskan anak panah). Tangan
digerakkan dalam tiga gerakan cepat sambil
mendaraskan Ae...Ae...Aeeee....dan kemudian para
peserta tertawa sambil merentangkan kedua lengan
dengan sedikit mendorongkan kepala serta tertawa dari
perut (ulangi 4 kali).
Langkah 8 : Tawa hening tanpa suara : Bukalah mulut anda lebar –
lebar dan tertawalah tanpa mengaluarkan suara sambil
saling menatap dan membuat gerakan – gerakan lucu.
P a g e | 14
Langkah 9 : Tawa bersenandung dengan mulut tertutup - Tertawa
dengan mulut tertutup dan mengaluarkan suara
senandung hmmmmmmmm....Saat bersenandung
teruslah bergerak dalam kelompok dan berjabat tangan
dengan orang yang berbeda.
Langkah 10 : Tawa mengayun - Berdirilah dalam lingkaran dan
bergerak ketengah sambil mendaras
Aee....Ooo....Eee...Uuu.
Langkah 11 : Tawa singa - Julurkan lidah sepenuhnya dengan mata
terbuka lebar dan tangan teracung seperti cakar singa
dan tertawa dari perut.
Langkah 12 : Tawa ponsel - Berpura puralah memegang sebuah hp
dan coba untuk tertawa, sambil membuat berbagai
gerakan kepala dan tangan serta berkeliling dan
berjabat tangan dengan orang yang berbeda.
Langkah 13A : Tawa bantahan - tertawa sambil menudingkan jari
keberapa anggota kelompok seolah sedang
berbantahan.
Langkah 13B: Tawa memaafkan atau meminta maaf langsung sesudah
tawa bantahan, pegang kedua cuping telinga anda dan
tertawa sambil menggelengkan kepala anda (ala india)
P a g e | 15
atau angkat kedua telapak tangan anda seolah anda
minta maaf.
Langkah 14 : Tawa bertahap-tawa bertahap dimulai dengan
tersenyum, perlahan tambah tawa kecil dan intensitas
tawa semakin ditingkatkan. Lalu para anggota secara
bertahap melakukan tawa bersemangat kemudian
perlahan – lahan melirihkan tawa dan berhenti.
Langkah 15 : Tawa dari hati-kehati tawa keakraban - mendekat dan
berpegangan tanganlah serta tertawa. Peserta bisa saling
berjabat tangan atau memeluk, apapun yang terasa
nyaman.
Tehnik Penutupan :
Meneriakan tiga selogan
“Aku orang paling berbahagia didunia ini”Y..A,
“Aku orang paling sehat didunia ini”Y..A,
“Aku anggota kelub tawa”Y..A,
Yang Terpenting:
Diakhir sesi semua anggota berdiri dengan mata terpejam selama satu
menit dengan lengan terpentang kearah atas,
mengharapkan perdamaian dunia
C. MANFAAT TERAPI TERTAWA UNTUK KESEHATAN
P a g e | 16
Tawa lebih merupakan terapi pelengkap dan pencegahan. orang yang
menderita berbagai penyakit yang berhubungan dengan stress dengan cara
tertentu telah merasakan manfaat sesi tawa.
Adapun manfaat dari terapi tertawa adalah sebagai berikut :
1. Antistres
Tawa dalah penangkal stress yang paling baik, mudah dan
murah. Tawa adalah salah satu cara terbaik untuk mengendurkan otot,
tawa dapat memperlebar pembuluh darah dan mengirim lebih banyak
darah hingga ke ujung-ujung dan kesemua otot diseluruh tubuh. Satu
putaran tawa yang bagus juga mengurangi hormon stres, epineprin,
dan cortisol. Bisa dikatakan tawa adalah sebentuk meditasi dinamis
atau relaksasi.
2. Memperkuat Sistem Kekebalan
Sistem kekebalan memainkan peranan yang sangat penting
dalam menjaga kesehatan tubuh menjauhkan diri dari infeksi, alergi
dan kanker. Menurut Dr. Lee S. Berk dari universitas Loma Linda
California AS, tawa membantu meningkatan jumlah sel-sel pembunuh
alami (sel NK-semacam sel putih) dan juga menaikkan antibodi. Para
peneliti telah menemukan bahwa setelah mengikuti terapi tertawa
peserta mengalami peningkatan antibodi (immunoglobulin A) dalam
P a g e | 17
lendir di hidung dan saluran pernafasan, yang dipercaya mempunyai
kemampuan melawan virus, bakteri dan mikroorganisme lain.
3.Terapi tertawa merupakan latihan aerobik terbaik
Sebuah manfaat yang didapat oleh hampir setiap orang
adalah perasan enak. Penyebab dari perasaan enak ini adalah karena
anda menghirup lebih banyak oksigen saat tertawa. Tawa biasa
dibandingkan dengan aerobik.
Menurut Dr. William Fry dari Universitas Stanford, satu
menit tertawa sebanding dengan sepuluh menit melakukan latihan
mendayung. Dengan kata lain, tawa merangsang jantung dan sirkulasi
darah dan sama dengan latihan aerobik
4. Depresi, Kecemasan Dan Gangguan Psikomatis
Penyakit - penyakit yang berhubungan dengan pikiran, seperti
kecemasan, depresi, gangguan syaraf dan yang mengalami insomnia
dapat di bantu dengan terapi tertawa. Tawa telah membantu banyak
orang yang menggunakan obat anti depresi dan obat penenang dan
dengan tawa juga orang-orang yang mengalami kecenderungan bunuh
diri mulai mendapat harapan.
P a g e | 18
5. Tekanan Darah Tinggi Dan Penyakit Jantung
Tawa memang membantu mengontrol tekanan darah dengan
mengurangi pelepasan hormon - hormon yang berhubungan dengan
stres dan dengan memberikan relaksasi. Dalam eksperimen telah di
buktikan bahwa terjadi penurunan 10-20mm tekanan setelah seseorang
penderita mengikuti 10 menit sesi tawa. Tapi yang pasti tawa akan
mengendalikan dan menghentikan penyakit ini. Demikian juga bila
anda beresiko tinggi menjadi penderita penyakit jantung, tawa bisa
menjadi obat pencegah yang paling baik.
6. Mengurangi Bronkhitis Dan Asma
Tawa merupakan latihan terbaik untuk mereka yang menderita
asma dan bronkhitis. Tawa meningkatkan kapasitas paru-paru dan
tingkat oksigen dalam darah. Para dokter menyarankan fisioterapi dada
untuk mengeluarkan lendir (dahak) dari saluran pernafasan dengan
meniup ke dalam sebuah alat atau balon merupakan salah satu latihan
yang biasa diberikan pada penderita asma. Tawa melakukan hal yang
sama dan cara ini lebih mudah dilakukan dan nyaris tanpa ongkos.
Terapi tertawa menaikkan tingat antibodi dalam selaput lendir
pernafasan, dengan begitu mengurangi frekuensi pernafasan. Terapi
tertawa juga meningkatkan sistem pembersihan lendir dalam saluaran
nafas. Stres adalah faktor lain yang bisa memicu serangan asma,
P a g e | 19
dengan mengurangi stres tawa bisa memperbaiki prognosis penyakit
asma. Tetapi tawa juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan bila anda
mengalami gangguan penyempitan pernafasan yang parah. Ada juga
beberapa kasus asma yang mungkin akan sedikit diperburuk oleh
latihan fisik apapun (latihan fisik pemicu asma). Orang-orang yang
seperti ini harus terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter sebelum
mengikuti terapi tertawa.
7. Merupakan Joging Internal
Ada banyak latihan yang bisa dilakukan untuk melatih otot-otot
anda, tetapi terapi tertawa memberikan pujatan yang bagus untuk
semua organ internal. Tawa memperlancar pasokan darah dan
meningkatkan efisiensinya. Orang membandingkan latihan ini dengan
jari – jari ajaib, yang menjangkau kedalam perut dan meningkatkan
efisiensinya. Kegiatan terbaik tawa adalah pada usus.Hal ini bisa
meningkatkan persediaan darah dan membantu kerja usus.
8. Membuat anda tampak lebih muda
Tawa merupakan latihan yang sangat bagusuntuk otot – otot
wajah anda. Tawa mengencangkan otot – otot ewajah dan
memperbaiki ekspresi wajah. Ketika tertawa, wajah anda tampak
merah karena peningkatan posokan darah yang menyegarkan kulit
P a g e | 20
wajah dan membuat kulit wajah tampak cerah. Orang – orang yang
suka tertawa tampak lebih cerah dan menarik.
9. Rasa percaya diri melalui tawa
Ketika anda tertawa dalam kelompok dengan kedua lengan
terangkat kelangit, rasa takut atau malu anda akan hilang dan setelah
beberapa lama anda akan menjadi orang yang suka bergaul, terbuka,
dan ramah. Secara bertahap, tawa juga akan menambah rasa percaya
diri.
D. BERBAGAI PENELITIAN PENDUKUNG
Terapi tertawa dapat dikenal dan dipakai bukan tanpa perjalanan panjang.
Berbagai penelitian telah di lakukan baik di dalam maupun di luar negeri. Metode
tertawa sebagai pengobatan mulai di pakai di India pada awal tahun 1900-an oleh
sebuah kelompok spiritual untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Pada
awal tahun 1974 barulah mulai dilakukan penelitian secara ilmiah mengenai
efektifitas tertawa sebagai metode terapi penyembuhan penyakit. Negara pertama
yang melakukannya adalah inggris, yang kemudian diikuti oleh Amerika Serikat,
Kanada, India, dan Mesir. Dari berbagai penelitian tersebut disimpulkanlah bahwa
tertawa memang dapat membantu meringankan bahkan menyembuhkan beberapa
penyakit, yang tentunya jika dilakukan dengan metode yang benar.
P a g e | 21
Di Indonesia sendiri, terapi tertawa baru mencuat sekitar tahun 1998. Sejak
saat itu, terapi ini terus di pakai dan di modifikasi sehingga bukan hanya dapat
meringankan penyakit tetapi juga untuk kebugaran. Pada tahun 2009, Indah Septiarini
S.Kep melakukan penelitian yang memfokuskan pada penurunan tekanan darah pada
lansia dengan hipertensi melalui terapi tertawa. Beliau memberikan terapi tertawa
pada 20 orang lansia yang menderita hipertensi sedang dan berat. Dari penelitiannya
tersebut, diperoleh hasil dimana 85% responden mengalami penurunan tekanan darah.
Sekalipun tidak dignifikan, namun penelitian tersebut dapat membuktikan betapa
efektifannya terapi tertawa terutama bagi lansia yang notabene merupakan kaum yang
rentan terhadap penyakit.
P a g e | 22
BAB III
PEMBAHASAN
Peningkatan umur harap hidup lansia yang bergerak naik dari tahun ke tahun
merupakan bukti bahwa kesadaran akan hidup sehat telah dimiliki oleh masyarakat
Indonesia. Sejalan dengan itu, usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas hidup para
lansia terus dilakukan dan di kembangkan dalam usaha meningkatkan derajad
kesehatan seoptimal mungkin. Kenyataan ini membari arti bahwa semakin tinggi
jumlah lansia maka semakin banyak pula kaum yang rentan terhadap penyakit dimana
dibutuhkan beragai upaya untuk menangani berbagai masalah tersebut dalam konteks
pemeliharaan kesehatan.
Terapi tertawa merupakan salah satu solusi sederhana namun cukup efektif
dalam mengatasi masalah kesehatan pada lansia dengan hipertensi ataupun penyakit-
penyakit lainnya. Betapa tidak, metode ini telah dibuktikan keampuhannya melalui
berbagai riset dan penelitian ilmiah oleh berbagai pihak yang kesemuanya
memberikan hasil nyata dalam penurunan status penyakit pada pemakainya,
P a g e | 23
khususnya lansia. Bukan itu saja, terapi ini juga dapat digunakan untuk kebugaran
dan antistres yang juga telah dibuktikan melalui riset ilmiah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan perawat penanggung jawab di PSTW
Puspakarma mataram, tercatat bahwa semua lansia memiliki keluhan penyakit dan
80% diantaranya mengalami hipertensi sebagai penyakit penyerta. Di samping itu,
tercatat pula 6 orang lansia mengalami asma, 17 lansia mengalami gangguan pada
bagian dada selain asma, serta berbagai penyakit lainnya. Data lain menyebutkan
bahwa dalam bulan Maret hingga September 2010 pengeluaran obat untuk penyakit
hipertensi, ISPA, asma, anti nyeri serta obat antibiotik menduduki peringkat teratas di
PSTW Puspakarma Mataram. Hal ini menunjukkan tingginya keluhan akan kelima
penyakit diatas. Tentu saja angka-angka diatas dapat ditekan dengan menerapkan
terapi tertawa yang notabene murah, mudah dilaksanakan, serta menyenangkan dari
pada terus memberikan obat yang adalah “racun” bagi para lansia. Pemberian terapi
tertawa juga dapat meminimalisir efek obat pada lansia yang telah mengalami
penurunan berbagai fungsi akibat aging proses.
PERLUKAH TERAPI TERTAWA DILAKSANAKAN DI PSTW PUSPAKARMA
MATARAM???
Pertanyaan diatas tentunya hanya dapat dijawab apabila sebelumnya
dilakukan analisa mendalam. Kami menggunakan analisa SWOT untuk mencoba
menjawab pertanyaan diatas;
Strength ( Kekuatan )
P a g e | 24
1. Terapi tertawa memiliki metode yang sederhana dan mudah dipelajari (dapat
di modifikasi sesuai keadaan lingkungan atau pasien)
2. Terapi tertawa telah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan derajad bahkan
menyembuhkan penyakit seperti hipertensi (tidak menutup kemungkinan
berbagai penyakit lainnya)
3. PSTW Puspakarma mataram memiliki sebuah aula loka kerja yang dapat
digunakan untuk melakukan terapi tertawa
4. PSTW Puspakarma Mataram memiliki berbagai peralatan penunjang seperti
sound system, alat music, televisi, pemutar music, dll.
Weakness (Kelemahan)
1. Saat ini PSTW Puspakarma Mataram belum memiliki terapis tertawa yang
terlatih
Opportunity (Peluang)
1. Terapi tertawa sudah pernah dilaksanakan di PSTW Puspakarma Mataram
2. PSTW Puspakarma Mataram memiliki 6 orang perawat, beberapa dokter dan
psikolog yang professional
3. Banyaknya pelatihan terapi tertawa bagi para calon terapis
4. Adanya pedoman pelaksanaan terapi tertawa yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya (Indah Septiarini S.Kep)
P a g e | 25
5. Cukup banyak waktu yang tersedia untuk melakukan terapi tertawa di PSTW
Puspakarma Mataram
Threat (Ancaman)
1. Pelaksanaan terapi tertawa yang kurang memperhatikan kondisi kelayan yang
adalah lansia (tenaga tidak terlatih) bisa saja malah akan memperburuk
kondisi kelayan lansia.
Dari analisa diatas, kami menyimpulkan bahwa terapi tertawa perlu dan dapat
dilaksanakan di PSTW Puspakarma Mataram. Berbagai kelemahan dan ancaman
dapat diatasi dengan meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki oleh PSTW
Puspakarma Mataram melalui pelatihan para trainer terapi tertawa.
Kami menyadari, analisa SWOT yang kami buat diatas hanyalah berdasarkan
kajian sederhana. Pihak PSTW pasti memiliki pertimbangan tersendiri tentang
perlunya pelaksanaan terapi tertawa tersebut. Walau demikian, besar harapan dan
keinginan kami agar nantinya terapi tertawa ini dapat dilaksanakan dan dijadikan
program kerja di PSTW Puspakarma Mataram.
P a g e | 26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terapi tertawa merupakan salah satu terapi modalitas yang telah terbukti
secara ilmiah dapat menurunkan derajad dan menyembuhkan berbagai penyakit
salah satunya penyakit hipertensi. Berdasarkan analisa SWOT yang dilakukan,
disimpulkan bahwa terapi tertawa sangat penting dan dapat dilaksanakan di
PSTW Puspakarma Mataram
B. Saran
1. Bagi Panti Sosial Tresna Werdha ”puspakarma” Mataram
Diharapkan PSTW “Puspakarma” Mataram sebagai tempat pelayanan sosial
lanjut usia dapat melaksanakan terapi tertawa sebagai salah satu bentuk
pelayanan lanjut usia.
2. Bagi Institusi Pendidikan
P a g e | 27
Di upayakan dapat menambah literatur yang berhubungan dengan
keperawatan gerontik sehingga memudahkan mahasiswa meningkatkan
wawasan.
P a g e | 28