musyawarah masyarakat desa jkaj

Upload: meldaiska

Post on 14-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Musyawarah Masyarakat Desa Jkaj

    1/3

    MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)

    Definisi

    MMD adalah pertemuan seluruh warga desa/kelurahan atau warga masyarakat yang

    mewakili semua komponen masyarakat di desa/kelurahan untuk membahas hasil survei

    mawas diri dan merencanakan upaya penanggulangan masalah kesehatan, lingkungan dan

    perilaku yang diperoleh dari hasil survei mawas diri.

    Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) adalah musyawah yang dihadiri oleh

    perwakilan masyarakat (FMD) untuk membahas masalah-masalah (terutama yang erat

    kaitannya dengan kemungkinan KLB, Kegawat daruratan & Bencana) yang ada di desa serta

    merencanakan penanggulanggannya.Topik yang dibahas fokus kepada hasil SMD yang telah

    diperoleh.

    Tujuan MMD

    a. Masyarakat mengenal masalah kesehatan di wilayahnya.

    b. Masyarakat bersepakat untuk menanggulangi masalah kesehatan melalui penggerakan dan

    pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.

    c. Masyarakat membentuk forum Desa/Kelurahan Siaga dan menetapkan

    Poskesdes sebagai koordinator pelaksanaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.

    d. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan di

    wilayahnya.

    e. Mempersiapkan pelatihan kader dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan

    keterampilan kader dalam mengembangkan Desa Siaga dan operasional Poskesdes.

    Tempat pertemuan

    Tempat pertemuan sebaiknya di desa, dengan memilih balai desa atau tempat lain

    yang bisa menampung kurang lebih 20 - 30 orang peserta.

    Peserta pertemuan

    Peserta pertemuan dibagi menjadi dua yaitu :

  • 7/29/2019 Musyawarah Masyarakat Desa Jkaj

    2/3

    a. Peserta tingkat kecamatan Camat Kepala Puskesmas

    Staf Puskesmas Departemen Agama

    b. Peserta tingkat desa Kepala Desa TP-PKK Desa Sekertaris Desa BPD Tokoh Agama Tokoh masyarakat/Guru Karang Taruna

    Waktu

    Waktu pertemuan segera setelah SMD atau disesuaikan dengan kesediaan dan

    kondisi desa/kelurahan yang bersangkutan, agar memungkinkan semua yang diundang dapat

    hadir serta cukup memberikan ksesempatan untuk tercapainya tujuan musyawarah

    masyarakat desa.

    Pelaksanaan

    a. Kepala Desa/Kelurahan yang mengundang para peserta MMD.

    b. MMD dibuka oleh kepala Desa/Kelurahan dengan menguraikan maksud

    dan tujuan musyawarah.

    c. Pengenalan masalah kesehatan oleh masyarakat sendiri melalui curah pendapat dengan

    menggunakan alat peraga, poster dan lain-lain dipimpin oleh petugas Puskesmas atau bidan

    di desa.

    d. Penyajian hasil SMD oleh tokoh masyarakat/kader/kelompok SMD.

  • 7/29/2019 Musyawarah Masyarakat Desa Jkaj

    3/3

    e. Perumusan dan penentuan perioritas masalah kesehatan atas dasar pengenalan masalah

    dan hasil SMD dilanjutkan dengan rekomendasi teknis dari petugas Puskesmas/bidan di

    Desa.

    f. Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) dalam rangka penanggulangan masalah

    kesehatan, dipimpin oleh kepala Desa/Kelurahan, dilanjutkan dengan pembentukan forum

    Desa Siaga dan penetapan Poskesdes sebagai koordinator UKBM.

    g. Penutup.

    Pola Penyelenggaraan MMD

    Susunan tempat duduk sebaiknya berbentuk lingkaran (round table), tidak ada peserta

    membelakangi peserta yang lainnya. Pimpinan pertemuan duduk sederetan, setara dan berada

    diantara para peserta, tidak memisah atau duduk dikursi istemewa, duduk tidak harus selalu

    dikursi, boleh juga dilantai diatas tikar/permadani/matras.

    Peran Ketua MMD

    Mengarahkan pembicaraan agar jangan menyimpang dari arah yang ditetapkan. Menjadi penengah jika terjadi perselisihan pendapat dalam pembicaraan. Mengatur lalu-lintas pembicaraan diantara sesama peserta Ketua harus selalu berusaha memotivasi setiap peserta Ketua jangan terlalu banyak berbicara, ketua sebaiknya lebih banyak memandu Ketua harus sabar, tidak emosional bila ada hal-hal yang menjengkelkan

    Ketua harus jeli, cerdik dan segera bisa menangkap apa yang dimaksud oleh peserta Setiap pendapat harus dihargai, jangan memaksakan kehendak untuk disetujui, semua

    keputusan harus berdasarkan musyawarah, bukan paksaan

    Ketua harus selalu memantau kepada bahasa tubuh, ekspresi, gerak-gerik peserta,apakah mereka kelihatan bosan/jengkel mendengarkan , bila perlu diselingi dengan

    gurauan untuk mencairkan suasana, bila ada hal-hal tekhnis yang kurang jelas,

    terutama tentang masalah/info yang berkaitan dengan kesehatan, dapat meminta

    kejelasan / penjelasan dari dokter Puskesmas / stafnya