multimeter atau multitester

3
Keselamatan kerja 1. Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut : Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). da beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah- susah memasang. !enis tegangan. "ebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui #enis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan $ (alternating current) atau tegangan D$ (direct current). %. Dengan mengetahui #enis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian $ atau D$. !ika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan $ arahkan selektor pada bagian $. !ika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan D$ maka arahkanlah selektor pada bagian D$. !ika kita belum mengetahui #enis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian $ (karena tegangan D$ sebenarnya bagian dari tegangan $). &'. Pengukuran arus dan tegangan D$ dengan multimeter  1. Pilih #angkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan. %. "ambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang benar. eter Digital akan selamat pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mungkin men#adi rusak. . !ika pembacaan melampaui skala : sesegera mungkin lepaskan dan pilih  #angkah ukur yang lebih tinggi. ultimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:  1. "elalu melepas meter sebelum memindah #angkah ukur. %. "elalu periksa letak #angkah sebelum dihubungkan kerangkaian. . !angan membiarkan #angkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan ukuran). *. !angkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi rendah . Cara mengukur tegangan : Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya terminal negatif batteray atau catu daya. merah ujung (positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur tegangan.

Upload: vergusta-chandra-ch

Post on 19-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.

TRANSCRIPT

Keselamatan kerja

1. Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut : Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang. Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current).

2. Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan AC).

IV. Pengukuran arus dan tegangan DC dengan multimeter1. Pilih jangkah ukur dengan lebih besar dari dengan pembacaan yang masih dapat dilakukan.2. Sambungkan meter, yakinkan sambungan pada sisi yang benar. Meter Digital akan selamat pada penyambungan terbalik, tetapi meter analog mungkin menjadi rusak.3. Jika pembacaan melampaui skala : sesegera mungkin lepaskan dan pilih jangkah ukur yang lebih tinggi.

Multimeter sangat mudah rusak oleh perlakuan sembrono mohon diperhatikan hal ini:1. Selalu melepas meter sebelum memindah jangkah ukur.2. Selalu periksa letak jangkah sebelum dihubungkan kerangkaian.3. Jangan membiarkan jangkah ukur pada pengukuran arus (kecuali saat pembacaan ukuran).4. Jangkah pengukur arus paling besar resiko kerusakannya karena berada pada resistansi rendah .Cara mengukur tegangan :Hubungkan hitam ujung (negatif -) ke 0V, normalnya terminal negatif batteray atau catu daya. merah ujung (positif +) titik dimana anda menginginkan mengukur tegangan.Pembacaan skala analog :

Perhatikan penempatan sakelar jangkah ukur pilih skala yang sesuai. Untuk beberapa jangkah ukur anda perlu mengalikan atau membagi 10 atau 100 seperti ditunjukan pembacaan dibawah ini. Untuk jangkah ukur teganagn AC gunakan tanda merah sebab calibrasi skala sedikit geser.Contoh pembacaan skala ditunjukan pada:~ Jangkah ukur DC 10V: 4.4V (baca langsung skala 0-10~ Jangkah ukur DC 50V: 22V (baca langsung skala 0-50~ Jangkah ukur DC 25mA : 11mA (baca 0-250 dan bagi dengan 10)~ Jangkah ukur AC 10V : 4.45V (gunakan skala merah, baca 0-10) Rumus :

VDC= Tegangan DCBU = Batas UkurSM = Skala maksimum yang dipakaiJP = Jarum PenunjukCara menghitung :Misalnya Batas Ukur yang digunakan 10 VDC dengan Skala Maksimum 10 VDC dan jarum diatas menunjuk pada angka 4 lebih 2 kolom kecil masing-masing kolom kecil bernilai 0,2 karena antara angka 4 dan 5(tidak tertulis), terbagi jadi (5 kolom kecil) Sehingga JP=4,4VDC = (BU/SM)JP=(10/10)4,4

Jadi, nilai terukur=4,4VDCSalah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Volt-meter dalam mengukur tegangan listrik, baik Tegangan Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV).

Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes "HV 50").

Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur (range) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range) tegangan (ACV-DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik (probes). Apakah ada yang terkelupas?

Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes) warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-). Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel penyidik (probes) bolehbolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya. Lihat gambar di bawah ini.