mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan juni...

99

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:
Page 2: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:
Page 3: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

i

Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni dan Desember

12345678901234561234567890123456123456789012345612345678901234561234567890123456123456789012345612345678901234561234567890123456

Vol. 21, Nomor 2 - Desember 2017

Daftar isi

Editorial ..................................................................................................................... ii - iv

Kumpulan Abstrak ..................................................................................................... v - xi

MEDIA E-LEARNING BERBASIS CMS JOOMLA:PELENGKAP PEMBELAJARAN FISIKA SMA. .......................................................... 99 - 110

Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati

DESAIN INSTRUKSIONAL PROGRAM GURU PEMBELAJAR DARING DANDUKUNGANNYA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBELAJAR DEWASA ............. 111 - 122

Indarti

PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBUATAN MEDIAPEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS ....................................................................... 123 - 134

Yulia Isratul Aini

STREAMING RADIO EDUKASI:FASILITAS BAGI MASYARAKAT UNTUK MENGEDUKASI DIRI .............................. 135 - 144

Innayah

KELAYAKAN MODUL PRAKTIK DASAR-DASAR AKUNTANSI BERBASISSPREADSHEET DENGAN PENDEKATAN SIKLUS TRANSAKSI ........................... 145 - 154

I Made Ariana

PEMANFAATAN GOOGLE TRANSLATOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARANPADA TERJEMAHAN TEKS BERITA ASING ............................................................. 155 - 166

Muhammad Shalehuddin Al-Ayubi

EVALUASI MODEL MEDIA AUDIO DAILY ENGLISH CONVERSATION PADASISWA SMP DI YOGYAKARTA .................................................................................. 167 - 179

Suparti

T E K N O L O G I P E N D I D I K A N

Page 4: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

iiJurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

EditorialJurnal Teknologi Pendidikan (TEKNODIK) diterbitkan oleh Pusat Teknologi Informasi dan

Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Pustekkom Kemendikbud) secara berkala (setiap enam bulan) pada bulan Juni dan Desember.

Tujuan penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil pengembangan, penelitian

atau pemikiran/gagasan, yang berhubungan dengan teknologi pendidikan/pembelajaran maupun

pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk pendidikan dan kebudayaan.

Syukur Alhamdulillah, Jurnal Teknodik Volume 21 Nomor 2 edisi Desember 2017 dapat

hadir kembali untuk para pembaca setia. Jurnal Teknodik edisi ini memuat 7 artikel yang disajikan

berikut ini. Ketujuh artikel ini meliputi hasil pengembangan, penelitian maupun kajian pada

kawasan desain, produksi, penerapan atau pemanfaatan, dan evaluasi media/model/aplikasi

atau inovasi pembelajaran berbasis TIK.

Melalui Jurnal Teknodik edisi ini para pembaca akan mendapat informasi dan wawasan

baru dari kawasan desain, yaitu mengenai desain instruksional program guru pembelajar moda

daring (online). Kemudian pada kawasan produksi, menyajikan artikel pembuatan perangkat

media e-learning berbasis Content Management System (CMS) Joomla untuk pembelajaran

Fisika SMA. Selain itu, juga menjelaskan tentang penggunaan aplikasi Macromedia Flash untuk

mengembangkan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Selanjutnya pada kawasan penerapan atau pemanfaatan, menyajikan artikel tentang

pemanfaatan streaming radio edukasi www.radioedukasi.kemdikbud.go.id untuk memfasilitasi

masyarakat mengedukasi dirinya.Pada kawasan evaluasi menyajikan artikel tentang menguji

kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus

transaksi, dan menilai efektivitas Google translator sebagai media pembelajaran bahasa. Selain

itu, pada kawasan evaluasi ini menyajikan juga evaluasi tentang model media audio Daily

English Conversation (DEC) untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris khususnya

menyimak dan berbicara.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penerbitan Jurnal

Teknodik ini, khususnya kepada para penulis, mitra bestari, tim penyunting, dan sekretariat.

Selamat membaca!.

Page 5: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media onlineiii

123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123123

JURNAL TEKNODIK

Keywords is extracted from paper.Abstract sheet may reproduted without permission and charge.

ISSN: 2088 - 3978e-ISSN:2579-4833 (media online)

Volume 21 No. 2, December 2017

DDC 371.334

Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi MuliyatiProgram Studi Pendidikan Fisika, UniversitasNegeri JakartaJl. Rawamangun Muka No.1, Jakarta 13220,IndonesiaE-LEARNING MEDIA BASED CMS JOOMLA:PHYSICS SENIOR HIGH SCHOOL LEARNINGSUPPLEMENTJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 99 - 110

ABSTRACT: The 21st century learning can be donewithout limitation of space and time with e-learningmedia. The problem is how Joomla ContentManagement System (CMS) based e-learningmedia devices for Physics in senior high school isdeveloped. This study aims to produce a CMSJoomla-based e-learning device for physics insenior high school. The method used in thisresearch is research and development method ofDick and Carey model. The e-learning device ismaterial exposure in multiple-representation.Material is enriched with learning videos, exercisequestions, learning evaluation tools, and discussionforums to facilitate interaction between students andteachers. Students learn independently, withoutlimited space and time. This research uses Likertscale instrument 1-5 for formative evaluation of e-learning media device. For data analysis, thisresearch uses qualitative data processingtechniques. The result of the product assessmentwith the Likert instrument is expressed in the scalevalue of 100. The result of the material feasibilitytest is 86,33, media is 86.3, study eligibility is 92,14,field trial for physics teacher is 91,78, and field trialwith questionnaire is 85.44. The result of e-learningmedia usage trial as a complement to learningindicates a value of 0.335. The result of

DDC 371.395

IndartiPPPPTK Matematika, Jl.Kaliurang Km.6,Sleman,Yogyakarta, IndonesiaTHE INSTRUCTIONAL DESIGN OF ONLINELEARNING TEACHER PROGRAM AND ITSSUPPORT TO ADULT LEARNERS’CHARACTERISTICSJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 111 - 122

ABSTRACT: Ministry of Education and Culture hasbeen carrying out Guru Pembelajar Program toensure the teachers’ competence andprofessionalism improvement sustainability. Thisprogram is based on the result of teachercompetence test held in 2015. One of theimplementations of this program is teacher trainingwhich is conducted fully online. E-training needsspecific instructional design to facilitate theparticipants who have different computer literacyand characteristics as adult learners in achieving

development research shows that Joomla CMSbased e-learning media is feasible to be used insenior high school physics learning with excellentquality. In addition, students claim to gain significantadditional knowledge after doing the learningindependently through this e-learning media. Inconclusion, CMS Joomla based e-learning mediadevice is feasible and can be used as a physicslearning model in senior high school. Therecommendation is that teachers and/or studentsin senior high school use CMS Joomla basedlearming device for physics.

Keywords: e-learning media, Joomla CMS, physicslearning

Page 6: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media onlineiv

DDC 371.3331

InnayahBalai Pengembangan Media Radio Pendidikandan Kebudayaan (BPMRPK)Jl. Sorowajan Baru No. 367 BanguntapanYogyakarta, IndonesiaRADIO EDUKASI STREAMING: FACILITY FORTHE COMMUNITY TO EDUCATE THEMSELVESJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 135 - 146

ABSTRACT: Radio Edukasi Streamingbroadcasts various educational contents onlinewhich can be accessed through www.radioedukasi.kemdikbud.go.id. However, the problemis its utilization has not been optimum yet. Theobjective of this research is to describe RadioEdukasi contents that are preferred by thecommunity and to know the function of RadioEdukasi Streaming for them to educatethemselves. The method applied in this researchis a descriptive method. The population is thelisteners of Radio Edukasi Streaming in Januarithrough November 2016. The result shows:firstly, the contents preferred by the communityare “Pesona ASEAN”, “BIDIK” (BeritaPendidikan), “Intermezo” (Ensipop), “Dongeng”,“Telusur Sejarah”, RE Bimbel”, “Ekspresi Anak”,dan “Indie Go”; secondly, the role of RadioEdukasi Streaming is to enrich the community’sknowledge as well as appreciative attitudetowards various situation. The summary is thatRadio Edukasi Streaming can facilitate thecommunity to educate themselves. I t issuggested that the community utilize the radioedukasi streaming to educate themselves.

Keywords: streaming, Radio Edukasi, educatethe community

DDC 371.333

Yulia Isratul AiniLPMP BengkuluJl. Zainul Arifin No. 2 Lingkar Timur Bengkulu,Bengkulu, IndonesiaUTILIZATION OF MACROMEDIA FLASH TODEVELOP ENGLISH INSTRUCTIONAL MEDIAJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 123 - 134

ABSTRACT: The utilization of macromedia flashfor developing English educational media hasn’tbeen optimally done by English teachers, whichis particularly related to the description ofmacromedia flash application, the use ofapplication, and steps in developing instructionalmedia. The aim of this article is to describe theuse of macromedia flash to develop Englishinstructional media. The method used is aliterature review, while the data collection isconducted by reviewing several existing studies.The result shows that macromedia flash can beused to develop instructional media in the form ofslides, animation, and interactive quizzes. Thisarticle concludes that English teachers need tobe trained to master the application of macromediaflash for developing English instructional media.

educational objectives. This research tries todiscuss the specific characteristics of teachers inregard to their being adult learners in a digital classand the instructional design to facilitate theparticipants achieving their educational objectives.The method of this research is a literature reviewand a study case of some participants of GuruPembelajar Program held by PPPPTK Matematikain 2016. The result shows that Online GuruPembelajar Program has its instructional designthat is relatively in line with the participants’ needand able to facilitate variuos characteristics andlearning style of teachers as adult learners. Thegovernment is suggested to strengthen and everlydistribute the internet facility through out Indonesiaso that it will support the success of Online GuruPembelajar Program.

Keywords: instructional design, guru pembelajar,adult learner characteristics

The recommendation is that there shouldbe training programs for teachers to developand utilize English instructional media withmacromedia flash.

Keywords: macromedia flash, instruc-tional media development, utilization ofapplication

Page 7: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media onlinev

DDC 371.333 1

I Made ArianaJurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bali

Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung,

Bali, 80364, IndonesiaFEASIBILITY OF SPREADSHEET-BASED

BASIC ACCOUNTING PRACTICE MODULE

WITH TRANSACTION CYCLE APPROACHJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017

page 147 - 156

ABSTRACT: The purpose of this research is to

test and describe the feasibility of spreadsheet-

based basic accounting practice module withtransaction cycle approach. So far, there hasn’t

been any learning materials of spreadsheet-based

basic accounting practice modul with transactioncycle approach available. The research method

used is Borg & Gall research and development

model that is focused on the stage of modulefeasibility testing. The subjects of the test are

experts and users. Qualitative data are analyzed

by using qualitative descriptive analysistechniques, and quantitative data are analyzed by

using the percentage analysis technique, which is

comparing the number of answers to the numberof ideal answers in 1 (one) item. Feasibility of

spreadsheet-based basic accounting practice

module with transaction cycle approach isdetermined by comparing the percentage of

measured aspects to the scale of feasibility

assessment scale. The conclusion is that thespreadsheet-based basic accounting practice

module with transactional cycle approach is: (1)

developed based on the spreadsheet-basedaccounting application with the transaction cycle

approach, and (2) very feasible in term of its

content, presentation, graph feature, andlanguage. Therefore, it is recommended that the

accounting lecturers use the spreadsheet-based

basic accounting practice module with transactioncycle approach because it can help the learning

process.

Key words: module, accounting practice,

spreadsheet, transaction cycle

DDC 657.042

Muhammad Shalehuddin Al-Ayubi

Pustekkom KemdikbudJl. RE. Martadinata, Km. 15,5 Ciputat

Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

UTILIZATION OF GOOGLE TRANSLATOR AS ALEARNING MEDIUM AT FOREIGN

NEWS TEXT TRANSLATION

Journal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 157 - 170

ABSTRACT: Google Translator is a medium thatcan facilitate learners to translate text of various

languages into a certain language, including text

of English into Bahasa Indonesia. However,learners often find errors and irregularities in the

translated text. The purpose of this study is to

analyze the effectiveness of Google Translationused as a medium of language learning, viewed

from the translation results. In translation, there are

two forms of equivalences, namely formalequivalence and dynamic equivalence. This

research is a qualitative descriptive case study. The

analized data is translated foreign news text inonline media. Data sampling is done through

random technique. The result shows that the formal

equivalence is almost achieved by GoogleTranslator. However, based on acceptability

parameter, it can be concluded that the translation

results with Google Translator is not in goodcategory. Meanwhile, translation result by

kompas.com journalist as the comparison shows

that eventhough it doesn’t reach formalequivalence, it is in good category of acceptability.

Based on the analysis, Google Translator is

considered effective as a language instructionalmedium eventhough it is not in good level of

acceptability.

Key words: Google Translator, language learning

media, translation acceptability, news text

translation

Page 8: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media onlinevi

DDC 371.334

SupartiBalai Pengembangan Media Radio Pendidikan danKebudayaan (BPMRK) Kementerian Pendidikandan KebudayaanJl. Surowajan Baru 367 Banguntapan Yogyakarta,IndonesiaEVALUATION OF DAILY ENGLISHCONVERSATION AUDIO MEDIA MODEL FORJUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS INYOGYAKARTAJournal Teknodik, Vol. 21 No. 2, December 2017page 171 - 184

ABSTRACT: The developed Daily EnglishConversation (DEC) learning model for junior highschool students has never been evaluated itsfeasibility. Therefore, this research aims atevaluating the feasibility degree of DEC model inrespect to its content quality, media, excellences,as well as weaknesses. Data collecting is donethrough observation, questionnaire, and interviews.The research is carried out from August throughSeptember 2016 with the population of Junior HighSchool students at SSC-I Course inYogyakarta.Sample is taken by random samplingtechnique involving 36 respondents. Besidestudents, this research also involves two educators.The result shows that: (1) the content qualityconsisting of listening and speaking skills, materialscope-presentation-as well as difficulty degree, andlanguage usage shows effectiveness value of74,7%; and (2) the media consisting of speakingfluency, voice clarity and attractiveness, programtune, sound effect usage, music illustration,duration, and utilization easiness shows theeffectiveness value of 70,1%. However, there aresome points suggested to be improved for the nextmodel development.

Key words: evaluation, audio media, Daily EnglishConversation

Page 9: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

viiJurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

DDC 371.395

IndartiPPPPTK Matematika, Jl.Kaliurang Km.6,Sleman, Yogyakarta, IndonesiaDESAIN INSTRUKSIONAL PROGRAM GURUPEMBELAJAR DARING DAN DUKUNGANNYATERHADAP KARAKTERISTIK PEMBELAJARDEWASAJurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017halaman 111 - 122

ABSTRAK: Kementerian Pendidikan danKebudayaan menyelenggarakan Program GuruPembelajar untuk menjamin keberlangsunganpeningkatan kompetensi dan profesionalismeguru. Program ini berbasis pada data nilai UjiKompetensi Guru (UKG) tahun 2015. Salahsatu representasi program ini adalah pelatihan

1212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212121212

JURNAL TEKNODIK

Kata kunci yang dicantumkan berasal dari tulisan ini.Lembar abstrak ini boleh diperbanyak tanpa izin dan biaya.

ISSN: 2088 - 3978e-ISSN: 2579-4833 (media online)Volume 21 No. 2, Desember 2017

DDC 371.334

Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi MuliyatiProgram Studi Pendidikan Fisika, UniversitasNegeri JakartaJl. Rawamangun Muka No.1, Jakarta 13220,IndonesiaMEDIA E-LEARNING BERBASIS CMSJOOMLA: PELENGKAP PEMBELAJARANFISIKA SMAJurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017halaman 99 - 110

ABSTRAK: Pembelajaran abad 21 bisadilakukan tanpa batasan ruang dan waktudengan media e-learning. Masalahnya adalahbagaimana pengembangan perangkat mediae-learning berbasis Content ManagementSystem (CMS) Joomla untuk pembelajaranFisika di SMA. Penelitian ini bertujuan untukmenghasilkan perangkat e-learning berbasisCMS Joomla untuk pembelajaran Fisika diSMA. Metode yang digunakan pada penelitianini adalah metode penelitian danpengembangan model Dick and Carey.Perangkat e-learning yang dihasilkan adalahpaparan materi secara multi representasi.Materi diperkaya video pembelajaran, latihansoal, perangkat evaluasi pembelajaran, sertaforum diskusi untuk memudahkan interaksiantara peserta didik dan guru. Peserta didikbelajar secara mandiri, tanpa terbatas ruangdan waktu. Penelitian ini menggunakaninstrumen skala Likert 1-5 untuk evaluasiformatif perangkat media e-learning. Analisisdata dalam penelitian ini menggunakan teknikpengolahan data kualitatif. Hasil penilaianproduk dengan instrumen berskala Likertdinyatakan dalam nilai skala 100. Hasil ujikelayakan materi mendapat nilai 86,33,kelayakan media 86,3, kelayakanpembelajaran 92,14, uji coba lapangan untukguru Fisika 91,78, dan uji coba lapangan

dengan kuesioner 85,44. Hasil uji cobapenggunaan media e-learning sebagaipelengkap pembelajaran memberikan nilai gainsebesar 0,335. Hasil penelitian pengembanganini menunjukkan bahwa media e-learningberbasis CMS Joomla layak digunakan dalampembelajaran Fisika SMA dengan kualitassangat baik. Selain itu, peserta didikmenyatakan mendapatkan tambahanpengetahuan cukup signifikan setelahmelakukan pembelajaran secara mandirimelalui media e-learning ini. Kesimpulannyamedia e-learning yang dikembangkanmenggunakan CMS Joomla dinyatakan layakdan dapat digunakan sebagai modelpembelajaran Fisika di SMA. Sarannya adalahagar pendidik dan/atau peserta didikmenggunakan atau memanfaatkan media e-learning berbasis CMS Joomla dalampembelajaran Fisika di SMA.

Kata Kunci: media e-learning, CMS Joomla,pembelajaran fisika

Page 10: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

viiiJurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

DDC 371.333 1

Yulia Isratul AiniLPMP BengkuluJl. Zainul Arifin No. 2 Lingkar Timur Bengkulu,Bengkulu, IndonesiaPEMANFAATAN MACROMEDIA FLASHUNTUK PEMBUATAN MEDIAPEMBELAJARAN BAHASA INGGRISJurnal Teknodik Vol.21 No. 2, Desember 2017halaman 123 - 134

ABSTRAK: Pemanfaatan macromedia flashuntuk pengembangan media pembelajaranbahasa Inggris belum dilakukan guru secaraoptimal, khususnya yang menyangkut deskripsiaplikasi macromedia flash, penggunaanaplikasi, dan langkah-langkah pembuatanmedia pembelajaran. Tujuan artikel ini adalahmenggambarkan pemanfaatan macromediaflash untuk pengembangkan media

DDC 371.333 1

InnayahBalai Pengembangan Media Radio Pendidikandan Kebudayaan (BPMRPK)Jl. Sorowajan Baru No. 367 BanguntapanYogyakarta, IndonesiaSTREAMING RADIO EDUKASI: FASILITASBAGI MASYARAKAT UNTUKMENGEDUKASI DIRIJurnal Teknodik Vol.21 No. 2, Desember2017halaman 135-146

ABSTRAK: Streaming Radio Edukasimenyajikan berbagai konten pendidikan secaraonline yang dapat diakses melalui websitewww.radioedukasi. kemdikbud.go.id. Namunpermasalahannya adalah pemanfaatannyamasih belum optimal. Tujuan penelitian iniadalah untuk mendeskripsikan konten radioedukasi yang diminati masyarakat danmengetahui peran Streaming Radio Edukasidalam mengedukasi masyarakat. Metoda yangdigunakan adalah deskriptif. Populasi penelitianini adalah pendengar Radio Edukasi melaluiweb streaming pada bulan Januari s.d.November 2016. Hasil penelitian inimenunjukkan: pertama, konten yang diminatimasyarakat pendengar adalah “PesonaASEAN”, “BIDIK” (Berita Pendidikan),“Intermezo” (Ensipop), “Dongeng”, “TelusurSejarah”, “RE Bimbel”, “Ekspresi Anak”, dan“Indie Go”; kedua, peran Streaming RadioEdukasi adalah menambah pengetahuan dan

guru, dengan modalitas daring murni. Modalitasini membutuhkan desain pembelajaran yangkhusus untuk dapat memfasilitasi pesertadengan latar belakang literasi komputer yangsangat beragam, dan karakteristik khususmereka sebagai pembelajar dewasa yang akanmempengaruhi keberhasilan tujuanpembelajaran dari program ini. Tulisan ini akanmembahas karakter khusus guru tersebutberkaitan dengan keterlibatan mereka sebagaipembelajar dewasa dalam kelas digital, dandesain pembelajaran (instructional design) yangditujukan untuk memfasilitasi peserta mencapaitujuan pembelajaran. Metoda yang digunakanadalah literature review dan studi kasusterhadap sejumlah peserta Guru Pembelajaryang dilaksanakan oleh PPPPTK Matematikatahun 2016. Hasil studi menyimpulkan bahwaProgram Peningkatan Kompetensi GuruPembelajar Moda Daring memiliki desaininstruksional yang relatif memenuhi kebutuhanguru dan mampu memfasilitasi keragamankarakteristik dan gaya belajar mereka sebagaipembelajar dewasa. Disarankan agarpemerintah melakukan penguatan danpemerataan jaringan internet di seluruhIndonesia sehingga dapat mendukungkeberhasilan upaya peningkatan kompetensiguru moda daring.

Kata Kunci: desain pembelajaran, gurupembelajar, karakter pembelajar dewasa

pembelajaran bahasa Inggris. Metode yangdigunakan adalah kajian literatur danpengumpulan datanya dilakukan denganmengkaji hasil-hasil kajian sejenis yang sudahada. Hasil kajian menunjukkan bahwamacromedia flash dapat dimanfaatkan untukpembuatan media pembelajaran berupa slides,animasi, dan kuis-kuis interaktif. Kesimpulannyaadalah bahwa guru-guru bahasa Inggris perludilatih untuk menguasai aplikasi ini agar mampumengembangkan media pembelajaran bahasaInggris. Saran yang dapat diajukan adalahmelakukan pelatihan pembuatan danpemanfaatan aplikasi macromedia flash untukmedia pembelajaran bahasa Inggris.

Kata Kunci: macromedia flash, pembuatanmedia pembelajaran, pemanfaatan aplikasi.

Page 11: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

ixJurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

DDC 371.333 1

I Made ArianaJurusan Akuntansi, Politeknik Negeri BaliBukit Jimbaran, Kuta Selatan, KabupatenBadung, Bali, 80364, IndonesiaKELAYAKAN MODUL PRAKTIK DASAR-DASAR AKUNTANSI BERBASIS SPREAD-SHEET DENGAN PENDEKATAN SIKLUSTRANSAKSIJurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember2017halaman 147 - 156

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalahmenguji dan mendeskripsikan kelayakan modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Sejauh ini, belum tersedia modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Metode penelitian yang digunakanadalah penelitian dan pengembangan(Research & Development) model Borg & Gallyang difokuskan pada tahap pengujiankelayakan modul. Subjek uji coba adalahkelompok ahli dan pengguna. Data kualitatifdianalisis dengan teknik analisis kualitatifdeskriptif; sedangkan data kuantitatif dianalisisdengan menggunakan teknik analisispersentase yaitu dengan membandingkanjumlah jawaban dengan jumlah jawaban idealdalam 1 (satu) butir. Kelayakan modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi ditentukandengan membandingkan persentase aspekyang diukur dengan skala penilaian kelayakan.Simpulan penelitian ini adalah bahwa modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasis

DDC 657.042

Muhammad Shalehuddin Al-AyubiPustekkom KemendikbudJl. RE. Martadinata, Km. 15,5 CiputatTangerang Selatan, Banten, IndonesiaPEMANFAATAN GOOGLE TRANSLATORSEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADATERJEMAHAN TEKS BERITA ASINGJurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017halaman 157 - 170

ABSTRAK: Google Translator merupakansalah satu media yang dapat memudahkanpembelajar untuk menerjemahkan teks dariberbagai bahasa ke dalam bahasa yangdiinginkan, termasuk dari bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia. Namun demikian,seringkali pembelajar menemukan kesalahandan kejanggalan dalam penerjemahan teksyang dimasukkan. Tujuan penelitian ini adalahuntuk menganalisis keefektifan GoogleTranslator sebagai media pembelajaran bahasadilihat dari hasil terjemahannya. Dalam duniapenerjemahan, ada dua bentuk kesepadananyang menjadi acuan, yaitu kesepadanan formaldan kesepadanan dinamis. Penelitian ini adalahpenelitian deskriptif kualitatif untuk satu kasus.Data objektif yang dianalisis adalah naskah tekshasil terjemahan pada berita di media onlinedari kantor berita asing yang dijadikan tekssumber.Teknik pengambilan sampel beritadilakukan secara acak. Dari hasil penelitian,ditemukan fakta bahwa bentuk kesepadananformal hampir dapat dicapai oleh teks

pengembangan sikap apresiatif terhadapberbagai kondisi tertentu. Kesimpulannyaadalah bahwa Streaming Radio Edukasi dapatmemfasilitasi dan mengedukasi masyarakat.Sarannya agar masyarakat memanfaatkanstreaming radio edukasi untuk mengedukasidirinya.

Kata Kunci: streaming, Radio Edukasi,mengedukasi masyarakat

spreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi: (1) dikembangkan berdasarkanaplikasi akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi; dan (2)sangat layak dari aspek isi, penyajian,kegrafikaan, dan kebahasaan. Oleh karena itu,disarankan kepada dosen pengampu matakuliah akuntansi untuk menggunakan modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi dalam pembelajaran karena bisasangat membantu.

Kata Kunci: modul, praktik akuntansi,spreadsheet, siklus transaksi

Page 12: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

xJurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

DDC 371.334

SupartiBalai Pengembangan Media Radio Pendidikandan Kebudayaan (BPMRK) KementerianPendidikan dan KebudayaanJl. Surowajan Baru 367 Banguntapan,Yogyakarta, IndonesiaEVALUASI MODEL MEDIA AUDIO DAILYENGLISH CONVERSATION PADA SISWASMP DI YOGYAKARTAJurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017halaman 171 - 184

ABSTRAK: Model bahan belajar Daily EnglishConversation (DEC) yang telah dikembangkanuntuk peserta didik SMP belum pernahdievaluasi kelayakannya. Oleh karena itu,penelitian ini bertujuan menilai tingkatkelayakan model DEC ditinjau dari aspekkualitas isi/materi, kemediaan, dan kelebihanserta kekurangan. Metode pengumpulan datadalam penelitian ini adalah pengamatan,kuesioner, dan wawancara. Penelitiandilakukan pada bulan Agustus-September 2016dengan populasi siswa SMP di lembagabimbingan belajar SSC-I Yogyakarta. Sampeldiambil dengan teknik simple random samplingyang melibatkan 36 responden siswa. Selainsiswa, dilibatkan juga dua praktisi pendidikan/pengajar. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa:(1) aspek isi/materi pembelajaran yang meliputipengembangan kemampuan menyimak dan

terjemahan Google Translator. Namun,berdasarkan parameter dan skalakeberterimaan yang peneliti gunakan, dapatdisimpulkan bahwa teks hasil terjemahanGoogle Translator tidak tergolong dalam teksterjemahan dengan keberterimaan yang baik.Sementara itu, teks terjemahan dari jurnaliskompas.com sebagai pembanding masuk kedalam kategori teks terjemahan dengankeberterimaan yang baik. Berdasarkan hasilanalisis tersebut, Google Translator tergolongefektif sebagai media pembelajaran bahasa,meskipun dari sisi keberterimaannya, teksterjemahan Google Translator tergolong teksterjemahan yang tidak berterima.

Kata Kunci: google translator, mediapembelajaran bahasa, keberterimaanterjemahan, terjemahan teks berita

berbicara, cakupan materi, penyajian materi,tingkat kesulitan materi, dan penggunaanbahasa menunjukkan tingkat efektivitas sebesar74,7%; dan (2) aspek media yang meliputikecepatan ucapan, kejelasan dan kemenarikansuara, tune program, penggunaan efek suara,ilustrasi musik, durasi, dan kemudahanpenggunaan. Efektivitas model media audioDEC menunjukkan persentase sebesar 70,1%.Namun disarankan agar beberapa hal yangterkait pengembangan materi dan pengemasanprogram diperbaiki pada pengembangan modelberikutnya.

Kata Kunci: evaluasi, media audio, DailyEnglish Conversation

Page 13: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

99Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

ABSTRACT: The 21st century learning can be done without limitationof space and time with e-learning media. The problem is how JoomlaContent Management System (CMS) based e-learning mediadevices for Physics in senior high school is developed. This studyaims to produce a CMS Joomla-based e-learning device for physicsin senior high school. The method used in this research is researchand development method of Dick and Carey model. The e-learningdevice is material exposure in multiple-representation. Material isenriched with learning videos, exercise questions, learning evaluationtools, and discussion forums to facilitate interaction between studentsand teachers. Students learn independently, without limited spaceand time. This research uses Likert scale instrument 1-5 for formativeevaluation of e-learning media device. For data analysis, this researchuses qualitative data processing techniques. The result of the productassessment with the Likert instrument is expressed in the scale valueof 100. The result of the material feasibility test is 86,33, media is86.3, study eligibility is 92,14, field trial for physics teacher is 91,78,and field trial with questionnaire is 85.44. The result of e-learningmedia usage trial as a complement to learning indicates a value of0.335. The result of development research shows that Joomla CMSbased e-learning media is feasible to be used in senior high schoolphysics learning with excellent quality. In addition, students claim togain significant additional knowledge after doing the learningindependently through this e-learning media. In conclusion, CMSJoomla based e-learning media device is feasible and can be usedas a physics learning model in senior high school. Therecommendation is that teachers and/or students in senior highschool use CMS Joomla based learming device for physics.

Key words: E-learning media, Joomla CMS, physics learning

ABSTRAK: Pembelajaran abad 21 bisa dilakukan tanpa batasanruang dan waktu dengan media e-learning. Masalahnya adalahbagaimana pengembangan perangkat media e-learning berbasisContent Management System (CMS) Joomla untuk pembelajaranFisika di SMA. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkate-learning berbasis CMS Joomla untuk pembelajaran fisika di SMA.Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitiandan pengembangan model Dick and Carey. Perangkat e-learningyang dihasilkan adalah paparan materi secara multi representasi.Materi diperkaya video pembelajaran, latihan soal, perangkat

MEDIA E-LEARNING BERBASIS CMS JOOMLA:PELENGKAP PEMBELAJARAN FISIKA SMA

E-Learning Media Based CMS Joomla:Physics Senior High School Learning Supplement

Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Jakarta

Jl. Rawamangun Muka No.1, Jakarta 13220

Email: [email protected]

Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati

Diterima:10 April 2017,

direvisi:28 April 2017,

disetujui:5 Mei 2017.

1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890112345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789011234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901

Page 14: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

100Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Pembelajaran dalam abad 21 memilikibanyak perbedaan dibandingkanpembelajaran dalam abad 20. Tren abad 21ditandai dengan berkembangnya TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK) serta sistemotomatisasi yang sangat pesat. Banyakpekerjaan rutin dan berulang-ulang mulaidigantikan oleh mesin, baik mesin produksimaupun komputer (Wijaya Sudjimat, & Nyoto,2016). Dalam paradigma lama pembelajaran,peserta didik ditempatkan sebagai individuyang belum dewasa, individu yang pasif, objekdalam proses pembelajaran, dan jugamenempatkan guru sebagai pusat kegiatanbelajar. Paradigma pembelajaran ini tidak lagimemadai untuk menyiapkan Sumber DayaManusia (SDM) abad 21 sebagai wargamasyarakat global (Haryono, 2017).

Pemanfaatan TIK dalam sistempembelajaran telah mengubah sistempembelajaran pola konvensional atau polatradisional menjadi pola modern. Salah satubentuknya adalah media komputer yang

menghasilkan pembelajaran elektronik. Lebihdari itu, media komputer yang dilengkapiinternet bahkan dapat menghasilkan sistempembelajaran digital atau pembelajaranberbasis TIK secara online (e-learning).

Pada model pembelajaran yangmemanfaatkan media berbasis TIK, pesertadidik dapat memilih materi pembelajaranberdasarkan minatnya sendiri. Prosespembelajaran menjadi menyenangkan, tidakmembosankan, penuh motivasi, semangat,menarik perhatian dan penuh kesadaran.Penggunaan TIK dalam pembelajaranmemberikan manfaat, baik bagi pendidik,peserta didik maupun masyarakat. Bagipendidik, penggunaan TIK akanmeningkatkan efektivitas dan efisiensipembelajarannya. Bagi peserta didik,penggunaan berbagai teknologi akanmemberikan kesempatan belajar yang lebihberkualitas (Husamah, 2014: 1-2).

E-learning didefinisikan sebagai prosespembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar

evaluasi pembelajaran, serta forum diskusi untuk memudahkaninteraksi antara peserta didik dan guru. Peserta didik belajarsecara mandiri, tanpa terbatas ruang dan waktu. Penelitian inimenggunakan instrumen skala Likert 1-5 untuk evaluasi formatifperangkat media e-learning. Analisis data dalam penelitian inimenggunakan teknik pengolahan data kualitatif. Hasil penilaianproduk dengan instrumen berskala Likert dinyatakan dalam nilaiskala 100. Hasil uji kelayakan materi mendapat nilai 86,33,kelayakan media 86,3, kelayakan pembelajaran 92,14, uji cobalapangan untuk guru Fisika 91,78, dan uji coba lapangandengan kuisioner 85,44. Hasil uji coba penggunaan media e-learning sebagai pelengkap pembelajaran memberikan nilaigain sebesar 0,335. Hasil penelitian pengembangan inimenunjukkan bahwa media e-learning berbasis CMS Joomlalayak digunakan dalam pembelajaran Fisika SMA dengankualitas sangat baik. Selain itu, peserta didik menyatakanmendapatkan tambahan pengetahuan cukup signifikan setelahmelakukan pembelajaran secara mandiri melalui media e-learning ini. Kesimpulannya media e-learning yangdikembangkan menggunakan CMS Joomla dinyatakan layakdan dapat digunakan sebagai model pembelajaran Fisika diSMA. Sarannya adalah agar pendidik dan/atau peserta didikmenggunakan atau memanfaatkan media e-learning berbasisCMS Joomla dalam pembelajaran Fisika di SMA.

Kata Kunci: media e-learning, CMS Joomla, pembelajaranFisika

Page 15: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

101Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

dapat memenuhi kebutuhannya dalammemahami suatu materi pembelajaran.

Hasil penelitian tentang “Analisis KonsepsiPeserta Didik Pada Konsep Kinematika GerakLurus” menggambarkan bahwa peserta didiklebih banyak memiliki konsepsi yang tidakbenar ketika menganalisis suatu kasus,khususnya tentang materi kinematika geraklurus. Salah satu faktor penyebab rendahnyakonsepsi peserta didik adalah pengalamansehari-hari (Pujianto, Nurjanah & Darmadi,2013). Oleh karena itu, pembelajaran haruskontekstual sehingga dapat memberipengalaman yang bermakna.

Mata pelajaran Fisika merupakan salahsatu ilmu dasar yang memegang perananpenting dalam perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi (Sari, Bektiarso& Yushardi, 2012). Fisika sebagai salah satucabang ilmu pengetahuan (sains) terdiri daribeberapa konsep dasar tentang berbagaifenomena yang terjadi dalam kehidupansehari-hari. Hal ini menyebabkandiperlukannya aktivitas-aktivitas dan pola pikiryang cermat oleh guru dan peserta didikdalam proses pembelajaran Fisika di sekolah(Kurniawan, Bektiarso & Subiki, 2012).

Sekarang ini, sebagian besar lembagapendidikan (universitas, institut, akademi, dansekolah) menggunakan beberapa alat e-learning sebagai bagian integral dari sistempembelajaran yang mereka kembangkan.Pengembangan e-learning ini dimaksudkanuntuk meningkatkan kualitas sistempembelajaran tradisional yang berbasis kelasatau menggunakan pendekatan alternatifuntuk lingkungan belajar virtual. Media inidapat dikembangkan berdasarkan padapengelolaan pembelajaran atau pengelolaankonten pembelajaran (Ninoriya, Chawan &Meshram, 2011).

Pemanfaatan media pembelajaran Fisikaberbasis web dinilai dapat mengatasiketerbatasan pada proses pembelajaran dandapat memfasilitasi peserta didik dalammemahami materi Fisika (Bakri & Muliyati,2017). Mengembangkan e-learning berbasisweb dapat menggunakan ContentManagement System (CMS). Dengan aplikasitersebut, web developer tidak harusmenguasai pemrograman web, namun cukup

cetak kertas. E-learning adalah penggunaanTIK untuk menyampaikan materi dalamkegiatan pembelajaran. Kemajuan danperkembangan TIK telah memunculkan e-learning sebagai model pembelajaranmodern. Keuntungan besar e-learningmencakup interaksi yang membebaskanpeserta didik dan pendidik dari keterbatasanwaktu dan ruang. Interaksi membentuk modeljaringan pembelajaran yang dilakukan secaratidak sinkronous maupun secara sinkronous(Goyal, 2012).

Dalam studi empiris dari tahun 1996 dan2008 disimpulkan bahwa peserta didik yangmenggunakan e-learning lebih baik daripadapeserta didik yang tidak menggunakan e-learning. Selain itu, peserta didik yangberprestasi terbaik adalah mereka yangmendapat pembelajaran campuran. Untukmemaksimalkan potensi ini, implementasi e-learning harus berusaha untuk memenuhikebutuhan dan keprihatinan semua kelompokpemangku kepentingan sebanyak mungkin(Jethro, Grace & Thomas, 2012).

Manfaat desain program e-learning adalahkemudahannya sehingga bisa menggunakanberbagai sumber belajar. Desainpembelajaran yang mapan dan jelas sertaberorientasi pada tujuan diperlukan untukmembuat e-learning lebih fokus, efektif, danefisien (Srihartini, 2014). E-learning dapatdipandang sebagai perangkat pembelajarandengan bantuan komputer. Prosesinstruksional dalam e-learning berpusat padapeserta didik dan bersifat kolaboratif. E-learning terdiri dari semua bentukpembelajaran dan pengajaran yang didukungsecara elektronik (Jethro, Grace & Thomas,2012). Oleh karena itu, e-learning merupakanpembelajaran yang memanfaatkan danmengintegrasikan TIK.

Peserta didik memiliki kebutuhan untukmemahami dan menguasai suatu materipelajaran yang diterima dari pendidik. Pesertadidik dapat memahami suatu pelajaran yangdisajikan oleh pendidik dengan menggunakanlebih dari satu metode dan mediapembelajaran. Oleh karena itu, pendidik haruskreatif dan inovatif untuk mengembangkandan menggunakan berbagai mediapembelajaran yang membuat peserta didik

Page 16: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

102Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

meng-install dan mengganti isi sesuai yangdikehendaki (Daru, 2013). Artinyapenggunaan CMS dalam mengembangkanmedia e-learning dapat dilakukan secaramudah tanpa harus menguasai sistempemrograman.

Sistem Manajemen Konten (ContentManagement System atau CMS) didefinisikansebagai kombinasi dari tiga konsep yangberbeda, yaitu: konten, proses, dan teknologiyang dalam hal ini perangkat lunak. Kontenadalah teks, grafik, animasi, audio, video, dansemua media lainnya yang menjadi dasarsistem. Suatu proses didefinisikan sebagaikumpulan kegiatan yang mengambil satu ataulebih input dan melakukan tindakan untukmenghasilkan keluaran. Sebuah prosesmengacu pada cara yang terintegrasi kedalam sistem agar pengguna dapatmelakukan tugas pembelajaran. Teknologiatau perangkat lunak (software) diperlukanuntuk melakukan proses dalammengendalikan konten pembelajaran melaluiinternet (Altun, Gulbahar, & Madran, 2008).

CMS bisa didefinisikan sebagai softwareyang mampu mengelola isi atau content darisebuah website seperti melakukan publikasi,edit ataupun menghapus sebuah konten.Kategori konten ini bisa berupa tulisan,gambar, file ataupun yang lainnya (Gunadi &Lirva, 2007). Salah satu CMS Open Sourceadalah CMS Joomla. Kelebihan CMS initerletak pada kemudahan instalasi danpengelolaannya. Oleh karena itu,penggunaan CMS Joomla dalammengembangkan media e-learning Fisikasangat mudah dan sesuai kebutuhanpembelajaran sains. Media dapat disajikansecara multi representasi sains dankontekstual.

Perangkat lunak CMS Joomla dapatmembangun situs web dan sistempengelolaan komunitas pembelajaran yanghebat. Banyak aspek, termasuk kemudahanpenggunaan dan perluasan, membuat CMSJoomla menjadi perangkat lunak situs webterpopuler. CMS Joomla adalah solusi opensource yang tersedia secara gratis untuk

semua orang. Pendidik dapatmengembangkan keterampilan dankemampuan siswa melalui portal elektronikdan meningkatkan kualitas pembelajaranpeserta didik (Hussein & Afaf, 2014). Kelasyang menggunakan modul berbasis e-learning dengan perangkat lunak CMS Joomlamendapat hasil yang baik dan media yangdigunakan dapat membantu peserta didikbelajar mandiri (Wibawa, 2017).

Berdasarkan uraian di atas, rumusanmasalah penelitian ini adalah bagaimanapengembangan perangkat media e-learningberbasis CMS Joomla untuk pembelajaranFisika SMA kelas X semester 1. Adapun tujuanpenelitian ini adalah untuk menghasilkanperangkat media e-learning berbasis CMSJoomla untuk pembelajaran Fisika di SMA.Akhirnya perangkat e-learning berbasis CMSJoomla hasil penelitian ini diharapkan dapatbermanfaat untuk mempermudah pesertadidik dalam belajar Fisika di SMA yang tidakberbatas ruang dan waktu.

METODA

Penelitian ini dilakukan pada bulanDesember 2016 sampai Juni 2017 dilaboratorium digital pendidikan FisikaUniversitas Negeri Jakarta (UNJ). Ujikelayakan dilakukan oleh ahli materi, ahlimedia, serta ahli pembelajaran yangmerupakan Dosen UNJ. Ujicoba lapangandilakukan di SMA Negeri 30 Jakarta dengansampel peserta didik kelas X sejumlah 15orang pada tahun pelajaran 2017/2018.Pengumpulan data menggunakan instrumenangket dengan skala Likert 1-5. Analisis datadalam peneitian ini menggunakan teknikpengolahan data kualitatif. Hasil penilaianproduk dengan instrumen berskala Likertdinyatakan dalam nilai skala 100.

Metode penelitian yang digunakan adalahmetode penelitian dan pengembangan(Research and Development). Metodetersebut paling tepat karena metode inidigunakan untuk pengembangan produk baruatau menyempurnakan produk yang sudah

Page 17: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

103Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

ada. Adapun model pengembanganinstruksional yang digunakan dalammelakukan penelitian pengembangan iniadalah model pengembangan instruksionalDick and Carey (Dick & Carey, 2015).

Model pengembangan sisteminstruksional oleh Walter Dick dan Lou Careymerupakan salah satu model yang palingbanyak digunakan dalam penelitian danpengembangan pembelajaran. Modelpengembangan instruksional Dick and Careymemiliki beberapa langkah perancangan yangharus dilakukan dalam prosespengembangan dan perencanaan tersebut.Penelitian ini hanya mengikuti sembilantahapan mulai dari awal pengembangansampai pada evaluasi formatif denganmenggunakan uji kelayakan produk oleh ahlimedia. Adapun langkah-langkahnya adalah:(1) Identify Instructional Goals, melakukanidentifikasi kompetensi inti yang harusdikuasai peserta didik dalam mata pelajaranFisika di SMA; (2) Conduct InstructionalAnalysis, melakukan analisis kompetensidasar yang harus dimiliki peserta didik dalammata pelajaran Fisika di SMA; (3) AnalyzeLearners and Contexts, mengidentifikasi entrybehaviors dan learner characteristics pesertadidik dalam mata pelajaran Fisika SMA; (4)Write Performance Objectives, menuliskantujuan pembelajaran yang akan ditampilkandalam media e-learning untuk setiapkompetensi yang sudah dirumuskan; (5)Develop Assessments Instruments,merancang bentuk penilaian dan instrumenpenilaian yang akan digunakan untukmengukur capaian kompetensi yang dimilikipeserta didik setelah mengikuti pembelajarandengan media e-learning; (6) DevelopInstructional Strategy, mengembangkanstrategi pembelajaran yang dikembangkansecara kontekstual dan multi representasidalam sistem e-learning mata pelajaran FisikaSMA, dan disajikan; (7) Develop and SelectInstructional Materials, melakukan pemilihandan pengembangan materi pembelajarandengan memilih representasi video, gambar,animasi, data, grafik, persamaan Matematikayang relevan dengan materi pembelajaranFisika SMA yang kontekstual serta dengan

mengembangkan bahan belajar yangrepresentatif pada perangkat e-learningberbasis CMS Joomla; (8) Design andConduct Formative Evaluation of Instruction,merancang evaluasi formatif untukmenyempurnakan media e-learning untukpelengkap pembelajaran Fisika SMA; dan (9)Revise instructional, melakukan revisi dalampenyempurnaan media e-learning matapelajaran Fisika SMA berdasarkan hasilevaluasi formatif. Revisi dilakukan terhadapsemua aspek yang memiliki kelemahan, baikdari strategi e-learning maupun perangkatrepresentasi pendukungnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Komponen Perangkat Media E-LearningPenelitian ini menghasilkan produk berupa

media belajar e-learning berbasis websitedengan menggunakan CMS Joomla.Perangkat media e-learning denganmenggunakan CMS Joomla untukpembelajaran Fisika SMA dapat diaksesdengan menggunakan alamat: http://sma10a.fisika-unj.ac.id.

Homepage merupakan bagian depan webe-learning yang mengatur penggunaanperangkat melalui proses masuk (login).Halaman sebelum login berisi kolom loginpengguna (username) dan sandi masuk(password), menu petunjuk, tempat registrasi,serta informasi yang sedang menggunakanmedia (who’s online) seperti pada Gambar 1berikut.

Hasil Evaluasi Formatif

Gambar 1: Tampilan Halaman Sebelum login

Page 18: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

104Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Halaman EvaluasiHalaman evaluasi/tes berisi pilihan materi

untuk evaluasi/tes. Evaluasi dibuat denganmenggunakan component ARI Quiz Lite.

Halaman PetunjukHalaman petunjuk berisi petunjuk untuk

melakukan registrasi, dan penjelasanpenggunaan website FisikaKu E-learning.Menu petunjuk ini dapat diakses saat beradadi halaman sebelum login maupun sesudahlogin.

Halaman MateriHalaman materi berisi pilihan materi

pelajaran pada SMA kelas X semester 1.Pengguna dapat memilih materi yang ingindipelajari. Setelah pengguna memilih salahsatu materi, seperti materi Kinematika GerakLurus, maka akan tampil daftar sub materipelajaran.

Di dalam materi, terdapat beberapa video.Video dapat dilihat setelah meng-klik gambaryang menandakan bahwa terdapat video didalam gambar tersebut. Video menggunakancomponent All Video Share sebagai salah satuextensions pada CMS Joomla ini sehinggadapat muncul seperti pada Gambar 5 berikutini.

Gambar 5, Tampilan Video Saat Sudah Di-playHalaman Latihan Soal

Halaman latihan soal berisi pilihan materiuntuk latihan soal. Latihan soal dibuat denganmenggunakan component ARI Quiz Lite.Pengguna dapat memilih latihan soal padamateri yang ingin dikerjakan. Setelahpengguna memilih salah satu materi untuklatihan soal, seperti materi Kinematika GerakLurus, akan tampil latihan soal tentangKinematika Gerak Lurus dalam bentuk soalfree text. Setelah pengguna (peserta didik)selesai mengerjakan latihan soal, akanmuncul rincian hasil/nilai dari latihan soal yangtelah peserta didik kerjakan. Guru dapatmelihat hasil dari soal-soal yang dikerjakanpeserta didik secara detail pada back end.

Gambar 6, Tampilan Awal Halaman Latihan SoalKinematika Gerak Lurus

Gambar 2, Tampilan homepage Sesudah login Bagian Atas

Gambar 3, Tampilan homepage Sesudah loginBagian Tengah

Gambar 4, Tampilan homepage Sesudah loginBagian Bawah

Page 19: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

105Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

Halaman Hasil TesHalaman hasil tes berisi seluruh hasil tes

yang telah dikerjakan oleh pengguna (pesertadidik), baik latihan soal maupun evaluasiseperti pada Gambar 7 berikut ini.

Gambar 7 Tampilan Halaman Hasil Tes

Halaman Forum DiskusiPada halaman ‘forum diskusi’, admin/guru

dan pengguna (peserta didik) dapat berinteraksiatau berdiskusi dengan mengisi kolom commentyang telah tersedia. Forum diskusi inimenggunakan component comments yangmerupakan extensions dari e-learning berbasisCMS Joomla ini. Guru/admin dapat mengelolaforum diskusi dan memantau diskusi pada backend. Misalnya, jika ada komentar yang tidaksesuai, guru/admin dapat menghapus komentartersebut pada back end seperti pada Gambar8 berikut ini.

Gambar 8, Tampilan Halaman Forum DiskusiPada front end

Halaman About UsHalaman ‘about us’ berisi informasi

tentang e-learning dan yang mengembangkanFisikaKu E-learning menggunakan CMSJoomla seperti Gambar 9 berikut ini.

Gambar 9, Tampilan Halaman About Us

Halaman LogoutAgar akun pengguna aman, setelah

selesai menggunakan web FisikaKu E-learning ini, pengguna dapat keluar denganmengklik tombol ‘logout’ pada menu logout.

Hasil evaluasi formatif terhadap media e-learning yang dihasilkan menunjukkaninformasi dan data bahwa media mendapatinterpretasi dinilai sangat baik untukdigunakan sebagai media e-learning. Evaluasiformatif dilakukan dalam bentuk uji kelayakan.Pengembangan model e-learning berbasisCMS Joomla diuji kelayakannya oleh ahlimateri, ahli media, ahli pembelajaran, dan ujilapangan kepada peserta didik dan guruFisika SMA Negeri 30 Jakarta.

Uji validasi materi dilakukan oleh ahlimateri yaitu dosen program studi FisikaUniversitas Negeri Jakarta. E-learning diujikelayakannya menggunakan angket dengan16 pertanyaan dari 3 aspek, yaitu: (1) desainmateri e-learning; (2) paparan materi; dan (3)bahasa. Skala penilaian menggunakan skalaLikert 1-5. Proses validasi materi dilakukansebanyak tiga kali. Ada beberapa perbaikanpaparan materi sesuai hasil masukan ahli dariproses validasi pertama dan kedua. Data hasilvalidasi materi pada tahap ketiga oleh ahlimateri dengan nilai skala 100 disajikan padaTabel 1 berikut ini.

Pengguna dapat memilih evaluasi/tes padamateri yang ingin dikerjakan. Setelahpengguna memilih salah satu materi, sepertimateri Kinematika Gerak Lurus, akan tampilsoal-soal evaluasi tentang Kinematika GerakLurus dalam bentuk soal pilihan ganda.Kemudian, setelah pengguna (peserta didik)selesai mengerjakan evaluasi/tes, maka akanmuncul rincian hasil/nilai dari evaluasi/tesyang telah peserta didik kerjakan.

Page 20: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

106Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

kali. Pada validasi pertama didapat beberapamasukan untuk penyempurnaan media e-learning. Data hasil validasi media tahapkedua disajikan dalam skala 100 pada Tabel2 berikut ini.

Tabel 2, Hasil Validasi oleh Ahli Media

No. Aspek yang diamati Presentase Interpretasi

1. Desain media e-learning 90 Sangat baik 2. Tampilan media e-learning 88,89 Sangat baik 3. Kualitas media e-learning 80 Baik

Rata-rata 86,30 Sangat baik

Berdasarkan data di atas, hasil rata-ratavalidasi ahli media untuk ketiga aspek tersebutadalah 86,30. Dengan interpretasi skala likert,hasil rata-rata tersebut menunjukan bahwa e-learning berbasis CMS Joomla dari segi mediadinilai sangat baik, seperti digambarkan dalamhistogram berikut ini.

Gambar 10, Histogram Hasil Validasi Materi oleh Ahli

Berdasarkan data di atas, hasil validasimateri oleh ahli menunjukkan nilai rata-ratauntuk ketiga aspek adalah 88,33. Denganinterpretasi skala Likert, hasil rata-ratatersebut menunjukan bahwa e-learningberbasis CMS Joomla dari segi isi materiFisika dinilai sangat baik, seperti digambarkandalam histogram berikut ini.

Tabel 1, Hasil Validasi Materi oleh Ahli

No. Aspek yang diamati Presentase Interpretasi

1. Desain materi isi e-learning 93,33 Sangat baik

2. Paparan materi 86,67 Sangat baik

3. Bahasa 85,00 Sangat baik

Rata-rata 88,33 Sangat baik

Ahli materi memberikan penilaian bahwamodel e-learning telah menampilkan kontenFisika yang sesuai dengan materi dan konsepFisika yang terkait. Penyajian gambar, video,data, tabel, grafik, dan persamaan matematisdalam model e-learning sangat mendukungbagi peserta didik untuk memahami konsepFisika yang dipelajari. Multi representasi sainsyang disajikan telah menghasilkan model e-learning yang kontekstual.

Uji validasi media dilakukan oleh ahli yangmerupakan dosen Program Studi PendidikanFisika Universitas Negeri Jakarta. Media E-learning diuji kelayakannya menggunakanangket dengan 20 pertanyaan dari tiga aspek,yaitu: (1) desain media e-learning; (2) tampilanmedia e-learning; dan (3) kualitas media e-learning. Proses validasi media dilakukan dua

100908070605040302010

0 Desain materi e-learning

Paparanmateri

Bahasa Rata-rata

93,3386,67 85

88,33

9080706050403020100 Desain Media

e-learningTampilanMediaE-learning

KualitasMediaE-learning

Rata-rata

9088,89 80

86,13

Gambar 11, Histogram Hasil Validasi oleh Ahli Media

Secara media, e-learning yangdikembangkan dengan perangkat CMSJoomla memberikan desain media yangmenarik. Desain ini ditengarai akanmeningkatkan minat peserta didik dalammemanfaatkan media e-learning dalammembangun konsep Fisika yang harusdipelajarinya. Komponen e-learning yangdisajikan secara runtut dan desain tampilanyang menarik merupakan nilai positif yangdiberikan oleh ahli media pada model e-learning berbasis CMS Joomla ini.

Uji validasi pembelajaran dilakukan olehahli yaitu dosen pedagogik program studipendidikan Fisika. E-learning diujikelayakannya menggunakan angket dengan17 pertanyaan dari tiga aspek, yaitu: (1)

Page 21: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

107Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

penyajian materi pembelajaran; (2) kegiatanpembelajaran; dan (3) penilaian pembelajaran.Proses validasi pembelajaran dilakukan 3 kali.Pada proses validasi pertama dan keduadidapat beberapa masukan untukpenyempurnaan proses pembelajaran yangkontekstual dan menampilkan multirepresentasisains. Data hasil validasi pembelajaran oleh ahlipada tahap ketiga disajikan dalam nilai skala100 pada Tabel 3 berikut.

No. Aspek yang diamati Presentase Interpretasi

1. Penyajian materi pembelajaran 90 Sangat baik 2. Kegiatan pembelajaran 91,42 Sangat baik 3. Penilaian pembelajaran 95 Sangat baik

Rata-rata 92,14 Sangat baik

Berdasarkan data di atas, hasil validasiahli pembelajaran menunjukkan rata-ratauntuk ketiga aspek adalah 92,14. Denganinterpretasi skala Likert, hasil rata-ratatersebut menunjukkan bahwa e-learningberbasis CMS Joomla dari segi pembelajarandinilai sangat baik, seperti digambarkan dalamhistogram berikut ini.

Berdasarkan data di atas, hasil uji cobalapangan oleh guru Fisika SMA menunjukkanrata-rata untuk ketiga aspek adalah 91,78.Dengan interpretasi skala Likert, hasil rata-rata tersebut menunjukan bahwa kelayakane-learning berbasis CMS Joomla yang akandigunakan oleh peserta didik SMA dinilaisangat baik. Materi sudah disajikan secarakontekstual dengan tampilan multiplerepresentasi sains. Proses pembelajaranyang saintifik sudah sesuai dengan tuntutankurikulum yang digunakan di SMA. Penilaianperangkat e-learning oleh guru digambarkandalam histogram berikut ini.

Gambar 12, Histogram Hasil Validasi Pembelajaranoleh Ahli

1009080706050403020100Penyajian

MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

PenilaianPembelajaran

Rata-rata

90 91,42 95 92,14

Uji coba lapangan dilakukan oleh guruFisika SMA Negeri 30 Jakarta. E-learning diujikelayakannya menggunakan angket dengan18 pertanyaan dari tiga aspek. Data hasil ujicoba lapangan oleh guru Fisika SMA disajikandalam nilai skala 100 pada Tabel 4 berikut.

Tabel 3, Hasil Validasi oleh Ahli Pembelajaran

Tabel 4 Hasil Uji Coba Lapangan (Guru)

No. Aspek yang diamati Presentase Interpretasi

1. Cakupan materi 93,3 Sangat baik 2. Kegiatan pembelajaran 92 Sangat baik 3. Bahasa 90 Sangat baik

Rata-rata 91,78 Sangat baik

Gambar 13, Histogram Hasil Uji Coba Lapangan (Guru)

1009080706050403020100Penyajian

MateriPembelajaran

KegiatanPembelajaran

Bahasa Rata-rata

90 91,42 95 92,14

Setelah melakukan uji validasi oleh ahlidan uji lapangan oleh guru didapat beberapasaran untuk perbaikan e-learning berbasisJoomla, yaitu: (1) untuk paparan materi masihperlu banyak contoh video dalam kehidupansehari-hari; dan (2) penulisan simboldiusahakan dapat diberikan kepada siswasesuai dengan konsep awal saat siswa diSMP untuk menyelaraskan konsep.

Kemudian dilakukan revisi berdasarkansaran-saran yang diberikan. Selanjutnya,dilakukan uji keterbacaan materi Fisika yangdipaparkan secara kontekstual danmultirepresentasi sains oleh peserta didikSMA sebanyak 15 orang. Proses ini dilakukanuntuk menyempurnakan produk e-learningberbasis CMS Joomla. Diperoleh beberapasaran perbaikan dari peserta didik. Adabeberapa bagian yang kurang dipahami atauterjadi kesalahtafsiran terhadap konsep yangdipelajari peserta didik. Saran perbaikantampilan waktu dalam pelaksanaan tes akhirpembelajaran sebaiknya dilakukan dalamhitungan mundur.

Page 22: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

108Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Setelah melakukan perbaikan, dilakukanuji coba skala kecil kepada 20 peserta didikSMA kelas X. Proses uji coba dilakukan tigalangkah yaitu pre-test, penggunaan media e-learning, dan diakhiri dengan post-test.Peserta didik mengerjakan 20 soal pre-test.Setelah pre-test, peserta didik diberipenjelasan tentang penggunaan perangkat e-learning. Peserta didik mempelajari konsepkinematika gerak pada kecepatan danpercepatan tetap selama 3 hari. Setelahbelajar menggunakan perangkat e-learning,proses diakhiri dengan post-test. Post-tesdilakukan dengan menggunakan perangkattes sebanyak 20 soal yang setingkat dengansoal pre-test. Hasil pre-tes mempunyai nilairata-rata 42,5 dan post-tes mendapat nilairata-rata 61,75. Hasil tersebut diolahmenggunakan uji gain ternormalisasi. Hasilujicoba penggunaan media oleh peserta didikmemberikan nilai gain 0,335. Artinya,penggunaan media e-learning secara mandirioleh peserta didik memberikan tambahanpengetahuan yang cukup signifikan. Media e-learning dapat digunakan sebagai modelpembelajaran Fisika.

Setelah menggunakan media e-learning,peserta didik diberikan angket agar merekamemberikan penilaian terhadap tampilan,konten, dan bahasa yang digunakan. Hasilpenilaian dalam skala 100 oleh peserta didikdisajikan pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5, Hasil Uji Coba Lapangan olehPeserta Didik SMA

No. Aspek yang diamati Presentase Interpretasi

1. Tampilan E-learning 86,75 Sangat baik

2. Konten E-learning 81,56 Sangat baik

3. Bahasa 88 Sangat baik

Rata-rata 85,44 Sangat baik

Hasil uji coba lapangan pada peserta didikSMA menunjukkan bahwa tampilan media e-learning sudah sangat baik. Peserta didiksangat tertarik dengan tampilan materi,penempatan dan jenis video yang mendukungpembelajaran, representasi sains yangdisajikan sangat mendukung prosespembelajaran serta bahasa yang digunakansangat mudah dimengerti.

Secara materi, media, pembelajaran, dankajian oleh pengguna guru dan peserta didik,media e-learning berbasis CMS Joomlamendapatkan penilaian yang positif. Model e-lerning yang dibangun melalui perangkat CMSJoomla dapat digunakan sebagai modelpembelajaran Fisika berbasis web.Kemudahan dalam menampilkan beberapamedia, menghasilkan model e-learning yangmulti representasi sains. Selain itu, paparanmateri dapat dibuat kontekstual sehinggapeserta didik dapat belajar secara mandiri.Media e-learning yang menyajikan materiFisika secara kontekstual, multi representasi,dan ditata secara pedagogik dapatdimanfaatkan sebagai model pembelajaranbagi peserta didik. Tampilan multi representasimemperkaya konten yang dikembangkanterutama untuk program pembelajaran(Srihartini, 2014).

Tampilan model e-learning yang dihasilkandapat mendukung proses pembelajaran danpengajaran secara elektronik (Jethro, Grace& Thomas, 2012). Tampilan secara elektronikakan memudahkan peserta didik memahamikonsep yang dipelajari. Video dan animasiyang disajikan memperkaya pemahamanpeserta didik akan konsep Fisika yangdipelajarinya. Model e-learning yang multirepresentatif dan disajikan secara kontekstualtelah memenuhi model pembelajaran masadepan seperti yang dinyatakan Goyal dalamartikelnya yang berjudul “E-Learning: Futureof Education”. Model ini memberikankebebasan kepada peserta didik untukmelakukan pembelajaran. Konten e-learningsudah disajikan secara interaktif, menarik, danmenghibur (Goyal, 2012).

SIMPULAN DAN SARAN

Media e-learning yang dikembangkanmenggunakan CMS Joomla dinyatakan layakdan dapat digunakan sebagai modelpembelajaran Fisika di SMA. Selain itu, mediae-learning yang berbasis CMS Joomla inimenunjukkan bahwa tampilannya sudahmenarik untuk digunakan, isi materinya sangatmembantu peserta didik untuk memahamikonsep yang dipelajari, serta bahasa yangdigunakan mudah dimengerti dan tidak

Page 23: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

109Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati: Media e-learning berbasis CMS Joomla: Pelengkap pembelajaran Fisika SMA

PUSTAKA ACUAN

BukuDick, W., Carey, L., & Carey, J. O. 2015. The

Systematic Design of Instruction. United Statesof America: Pearson.

Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran (BlendedLearning): Terampil Memadukan KeunggulanPembelajaran Face-To-Face, E-LearningOffline-Online dan Mobil Learning. Jakarta:Prestasi Pustaka Publisher.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsiAltun, A., Y. Gulbahar, O. Madran. 2008. Use of A

Content Management System for BlendedLearning: Perceptions of Pre-ServiceTeachers, dalam Turkish Online Journal ofDistance Education-TOJDE October 2008ISSN 1302-6488 Volume: 9 Number: 4, pp138-153.

Bakri, F, D. & Muliyati. 2017. PengembanganPerangkat E-Learning untuk Matakuliah FisikaDasar II Menggunakan LMS CHAMILO,Jakarta: Jurnal Wahana Pendidikan Fisika.Februari 2017 Vol.2 No.1, ISSN: 2338-1027,hal 25-30.

Daru, A. F. 2013. Integrasi CMS dan LMS untukMembangun Web Berbasis E-learning denganSingle Login, Semarang: JurnalTransformatika, Univ Negeri Semarang, Vol11 No 1, Juli 2013, hal 23-31.

Goyal S. 2012. E-Learning: Future of Education,dalam Journal of Education and Learning.Vol.6 Issue 2, hal. 239-242.

Haryono. 2017. Teknologi Pendidikan danPembelajaran Abad 21, Banjarmasin:Prosiding Seminar Nasional TeknologiPendidikan, 15 Juli 2017, hal. 425-436.

Hussein, Reem Razzaq Abdul, Afaf Badie Al-Kaddo, 2014, E-Learning by Using ContentManagement System (CMS). DalamInternational Journal of AdvancedComputer Science and Applications(IJACSA), Volume 5 (10), hak 106 - 111.

multitafsir. Jadi media e-learning berbasisCMS Joomla yang disajikan secarakontekstual dan multi representasi dapatmemudahkan peserta didik memahamikonsep Fisika yang dipelajari. Media e-learning yang menyajikan materi Fisika secarakontekstual, multi representasi dan ditatasecara pedagogik dapat dimanfaatkansebagai model pembelajaran bagi pesertadidik.

Media e-learning berbasis CMS Joomlayang sudah dihasilkan supaya digunakan ataudimanfaatkan pendidik dan/atau peserta didikdalam proses pembelajaran Fisika di SMAkhususnya kelas X. Selain itu, media e-learning berbasis CMS Joomla perlu ditelitiefektivitasnya sebagai model pembelajaransehingga proses pembelajaran di kelas lebihditekankan pada pemantapan kompetensi dankarakteristik peserta didik.

Jethro, O.O., A.M. Grace, dan A.K. Thomas.2012.E-Learning and Its Effects on Teaching andLearning in a Global Age, dalam InternationalJournal of Academic Research in Businessand Social Sciences, January 2012, Vol 2Issue 1, hal. 203-210.

Kurniawan, B. P., Bektiarso, S., & Subiki., 2012.Penerapan Model Pembelajaran ChildrenLearning In Science (Clis) disertai PenilaianKinerja dalam Pembelajaran Fisika untukMeningkatkan Aktivitas Belajar dan HasilBelajar Siswa Kelas VIII-A MTS Nurul AminJatiroto, Jember: Jurnal Pembelajaran FisikaUniversitas Jember Volume 1, Nomor 3,Desember 2012, ISSN : 2301-9794, hal. 328-333.

Pujianto, A., Nurjannah, & Darmadi, I. W., 2013.Analisis Konsepsi Siswa Pada KonsepKinematika Gerak Lurus, Palu: JurnalPendidikan Fisika Tadulako, Vol 1 No 12013, hal. 16-21.

Ninoriya, S., P.M. Chawan, B.B. Meshram. 2011.CMS, LMS and LCMS for e-Learning, dalamInternational Journal of Computer ScienceIssues, Vol. 8, Issue 2, March 2011, hal. 644-647.

Sari, A. T., Bektiarso, S., & Yushardi. 2012.Penerapan Model Pembelajaran Generatifdengan Metode Demostrasi dalamPembelajaran Fisika di SMP, Jember: JurnalPembelajaran Fisika Universitas JemberVolume 1, Nomor 3, Desember 2012 ISSN :2301-9794, hal 145-148.

Srihartini. 2014. Pengembanan Sumber BelajarE-Learning. Surakarta: Jurnal Widya WacanaVol. 9 Nomor 1 Januari 2014, hal. 67-75.

Wibawa, M. Fandi, 2017, Pengembangan ModulBerbasis E-Learning Dengan MenggunakanCMS Joomla Pada Mata Pelajaran Animasi2d Kelas XI di SMKN 3 Surabaya. Surabaya:Jurnal IT-Edu, Vol 01 (02) hal 32-37.

Wijaya, E.Y., D.A. Sudjimat, A. Nyoto. 2016.Transformasi Pendidikan Abad 21 sebagaiTuntutan Pengembangan Sumber Daya

Page 24: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

110Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Manusia Di Era Global, Malang: ProsidingSeminar Nasional Pendidikan Matema-tika2016 ~ Universitas Kanjuruhan Malang, Vol1 Tahun 2016, hal. 263-278.

Lain-lainGunadi, I. Made, & Lirva. 2007. Joomla! Website

Magic, Dengan Joomla! bikin websitesemudah memasak Mie Instan. Jasakom,Jakarta. http://www.jasakom. com/penerbitan(diunduh pada 20 November 2017).

*******

Page 25: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

111Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

DESAIN INSTRUKSIONAL PROGRAM GURU PEMBELAJARDARING DAN DUKUNGANNYA TERHADAP KARAKTERISTIK

PEMBELAJAR DEWASA

PPPPTK Matematika,

Jl. Kaliurang Km.6, Sleman, Indonesia

[email protected];

[email protected]

Indarti

Diterima:5 Mei 2017,

direvisi:18 Mei 2017,

disetujui:10 Juni 2017.

ABSTRACT: Ministry of Education and Culture has been carryingout Guru Pembelajar Program to ensure the teachers’ competenceand professionalism improvement sustainability. This program isbased on the result of teacher competence test held in 2015. One ofthe implementations of this program is teacher training which isconducted fully online. E-training needs specific instructional designto facilitate the participants who have different computer literacy andcharacteristics as adult learners in achieving educational objectives.This research tries to discuss the specific characteristics of teachersin regard to their being adult learners in a digital class and theinstructional design to facilitate the participants achieving theireducational objectives. The method of this research is a literaturereview and a study case of some participants of Guru PembelajarProgram held by PPPPTK Matematika in 2016. The result showsthat Online Guru Pembelajar Program has its instructional designthat is relatively in line with the participants’ need and enably facilitateveriuos characteristics aand learning style of teachers as adultlearners. The goverment is suggested to strengthen and everlydistribute the internet facility through out Indonesia so that it willsupport the success of Online Guru Pembelajar Program.

Key words: Instructional design, guru pembelajar, adult learnercharacteristics

ABSTRAK: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaanmenyelenggarakan Program Guru Pembelajar untuk menjaminkeberlangsungan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru.Program ini berbasis pada data nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)tahun 2015. Salah satu representasi program ini adalah pelatihanguru, dengan modalitas daring murni. Modalitas ini membutuhkandesain pembelajaran yang khusus untuk dapat memfasilitasi pesertadengan latar belakang literasi komputer yang sangat beragam, dankarakteristik khusus mereka sebagai pembelajar dewasa yang akanmempengaruhi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran dariprogram ini. Tulisan ini akan membahas karakter khusus gurutersebut berkaitan dengan keterlibatan mereka sebagai pembelajardewasa dalam kelas digital, dan desain pembelajaran (instructionaldesign) yang ditujukan untuk memfasilitasi peserta mencapai tujuanpembelajaran. Metoda yang digunakan adalah literature review dan

The Instructional Design of Online Student Teachers Program andIts Support to Adult Learners’ Characteristics

Page 26: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

112Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Salah satu kunci kesuksesan belajarsiswa adalah peran guru dalampembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntutuntuk mampu meningkatkan kemampuanprofesionalismenya agar dapat menciptakanpembelajaran yang efektif, memajukanpendidikan, dan akhirnya menghasilkangenerasi bangsa yang berkualitas.

Salah satu upaya pemerintah dalammemfasilitasi guru adalah ProgramPeningkatan Kompetensi Guru Pembelajar.Program ini dikembangkan pada tahun 2016berdasarkan peta kompetensi guru yangindikatornya antara lain dapat dilihat dari hasilUji Kompetensi Guru (UKG) tahun 2015. Guruyang kompetensinya masih di bawah KriteriaCapaian Minimal (KCM) akan diberikankesempatan untuk mengikuti kegiatanpeningkatan kompetensi untuk mencapaistandar kompetensi minimal. Programpeningkatan kompetensi guru pembelajar inidilaksanakan dalam tiga modalitas, yaitumoda tatap muka, moda daring, dan modadaring kombinasi. Penentuan modalitaskegiatan didasarkan pada rapot hasil UKGtahun 2015 masing-masing guru.

Moda dalam jejaring (daring) merupakansalah satu modalitas pelatihan yangdigunakan dalam Program Guru Pembelajardengan memanfaatkan teknologi jaringankomputer dan internet. Pelatihan yang selamaini lebih dikenal dengan diklat onlinedilaksanakan tanpa kehadiran fasilitator danpeserta secara fisik di tempat yang sama.Sistem dipersiapkan agar dapat melayanipeserta untuk melakukan pembelajaran

secara mandiri dengan keleluasaan waktudan tempat. Mereka dapat belajar kapanpundan di manapun tanpa harus meninggalkantugas mengajar mereka.

Dalam moda daring, peserta diberikan hakakses ke suatu sistem untuk belajar secaramandiri. Sistem ini membutuhkan desainpembelajaran yang khusus dan berbedadengan pelatihan konvensional agar prosespembelajaran berlangsung lancar. Terlebihsasaran peserta Program Guru Pembelajaradalah para guru sebagai pembelajar dewasa(adult learner) yang tentunya memilikikarakteristik berbeda dengan siswa ataupembelajar pada umumnya.

Paradigma lama menggambarkan bahwapembelajaran tradisional berlangsung dalamsuatu kelas dan ditandai dengan hadirnyaseorang pendidik yang mengendalikanpembelajaran. Paradigma lama ini cenderungmerupakan pembelajaran yang berpusat padaguru (teacher centred learning). Paradigmaini mulai bergeser dengan munculnyakeinginan untuk menjadikan peserta didiksebagai active learner dan sekaligus jugasebagai pusat pembelajaran (student centredlearning), yang mengacu pada kesempatanbelajar yang relevan dengan kebutuhanpeserta didik (PPPPTK Matematika, 2015).Konsep inilah yang memberikan nuansa padaProgram Guru Pembelajar Moda Daring.Sistem pembelajaran yang didesain untukmemenuhi kebutuhan belajar parapesertanya, menjadikan peserta sebagaipusat pembelajaran, pembelajaran secaramandiri, dan pembelajaran yang memfasilitasi

studi kasus terhadap sejumlah peserta Guru Pembelajar yangdilaksanakan oleh PPPPTK Matematika tahun 2016. Hasil studimenyimpulkan bahwa Program Peningkatan Kompetensi GuruPembelajar Moda Daring memiliki desain instruksional yangrelatif memenuhi kebutuhan guru dan mampu memfasilitasikeragaman karakteristik dan gaya belajar mereka sebagaipembelajar dewasa. Disarankan agar pemerintah melakukanpenguatan dan pemerataan jaringan internet di seluruhIndonesia sehingga dapat mendukung keberhasilan upayapeningkatan kompetensi guru moda daring.

Kata Kunci: desain pembelajaran, guru pembelajar, karakterpembelajar dewasa

Page 27: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

113Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

sebagai penggunanya.Manfaat kedua diperuntukkan bagi

pemerintah dan khususnya pengambilkebijakan Program Guru Pembelajar sebagaibahan referensi pertimbangan kebijakan yangdiambil karena Sistem Program GuruPembelajar ini masih akan berlangsung dandigunakan dalam jangka waktu lama.Selebihnya, tulisan ini diharapkan akanmemberikan manfaat bagi dunia penelitian,khususnya yang berkaitan denganpembelajaran berbasis online.

METODA

Metoda yang digunakan dalam penulisanartikel ini adalah literature review dan studikasus terhadap peserta guru pembelajar yangdilaksanakan oleh PPPPTK MatematikaYogyakarta. Untuk mendapatkan datapenilaian sistem oleh peserta, penulismembuat kuesioner online yang tautannyadibagikan kepada peserta. Untuk keperluanpenulisan artikel ini, responden yang dijaringadalah peserta Program PeningkatanKompetensi Guru Pembelajar Moda Daringpada satuan pendidikan SMP pengampu matapelajaran matematika yang diselenggarakanoleh PPPPTK Matematika mulai pertengahanbulan Oktober hingga Desember 2016.Sampai artikel ini dibuat, terdapat 3.360responden yang telah mengisi angket.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelatihan Berbasis OnlineProgram Guru Pembelajar Moda Daring

merupakan salah satu bentuk pelatihansecara online yang ditujukan untukmeningkatkan kompetensi guru yang memilikiprofil hasil UKG 2015 dengan tiga hingga tujuhkelompok kompetensi yang nilainya di bawahKCM, berada di wilayah yang tersedia aksesinternet, dan bersedia melaksanakanpembelajaran secara online dengankomitmen yang tinggi (Kemendikbud, 2016).Pelatihan yang dilaksanakan secara onlinesecara umum sering disebut e-training.Pengertian e-training tidak jauh dari e-learning, keduanya bertujuan untukmengantarkan pengetahuan. Namun dalam

keanekaragaman kondisi dan gaya belajarpeserta.

Salah satu tantangan kesuksesan sistemGuru Pembelajar Moda Daring ini adalahkeragaman latar belakang peserta terkaitliterasi Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK). Peserta Program Guru Pembelajaradalah guru yang telah mengikuti tes UjiKompetensi Guru (UKG) tahun 2015. Merekatersebar di seluruh wilayah Indonesia denganberbagai kondisi geografis yang sangatberagam. Lepas dari kendala tersedianyajaringan internet di daerah peserta,kemampuan literasi TIK juga menjadi faktorpenentu keberhasilan pencapaian tujuanpembelajaran. Tantangan berikutnya adalahkarakteristik khusus peserta sebagaipembelajar dewasa (adult learner) dalammenghadapi situasi belajar yang berbedadengan pendekatan yang berbeda pula.Pembelajar dewasa umumnya memilikikeleluasaan belajar yang lebih terbatas, baikkarena tanggungan keluarga, tuntutan jamkerja, keterampilan dalam menggunakanteknologi dan menerima kecepatanperkembangan teknologi, maupun kebutuhanhidup yang lain.

Apakah sistem Guru Pembelajar ModaDaring yang digunakan saat ini telah didesainuntuk dapat memfasilitasi keragaman kondisiguru pembelajar terkait karakteristik merekasebagai pembelajar dewasa serta kondisiliterasi komputer mereka? Sejauh manakahdukungan desain instruksional dalam programini terhadap keragaman kondisi tersebut?

Tujuan penulisan artikel ini adalah untukmendeskripsikan desain instruksional padasistem Guru Pembelajar Moda Daring dilihatdari sisi pengembang dan fleksibilitas sistemdilihat dari sudut pandang peserta sertamemberikan deskripsi desain instruksionalpembelajaran online yang sesuai untukpembelajar dewasa dengan keterbatasan dankeragamannya.

Artikel ini memiliki arti penting khususnyabagi perancang dan pengembang sistemGuru Pembelajar, terutama untuk menjadiacuan dalam pengembangan dan revisisistem berikutnya sehingga desaininstruksional yang dikembangkan dapat lebihmemfasilitasi kebutuhan Guru Pembelajar

Page 28: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

114Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

e-training, lebih dikhususkan untukpengetahuan atau materi yang berhubungandengan profesi (Widodo, 2014). Sementarae-learning sendiri dapat diartikan sebagaipembelajaran berbantuan teknologi denganpemanfaatan berbagai bentuk teknologi untukmendistribusikan materi dan menjalankanproses pembelajaran (Mayes & Freitas, 2014).

Peserta program ini mendapat aksespembelajaran melalui Learning ManagementSystem (LMS). LMS didefinisikan sebagaisuatu sistem informasi berbasis web yangmemfasilitasi pembelajaran, memproses,menyimpan, mendiseminasikan materipembelajaran, serta mendukung administrasidan komunikasi yang berkaitan denganproses belajar mengajar (McGill, Tanya J. danKlobas, Jane E. 2009).

LMS yang digunakan dalam ProgramGuru Pembelajar Moda Daring adalahMoodle. Moodle merupakan akronim dariModular Object-Oriented Dynamic LearningEnvironment. Dengan sifat modularnya,portal pembelajaran online dapat dimodifikasisesuai kebutuhan. Kumar, S. dan Dutta, K(2011) mengungkapkan beberapa alasanpenting memilih Moodle sebagai LMS, yaituantara lain Moodle merupakan open sourcesoftware (OOS) sehingga pengguna bebasmengunduh dan memodifikasinya,memberikan peluang bagi guru untukmenyediakan dan membagi dokumen,memberikan penilaian, serta membuka forumdiskusi. Alasan lain adalah bahwa Moodleyang dikembangkan dari sisi pedagogis danteknologis sekaligus, mendasaripembelajaran konstruktifisme sosial secarakuat, serta memiliki fitur-fitur bermanfaat bagipembelajar seperti halnya setting yang dapatdisesuaikan dengan kebutuhan dandokumentasi yang baik.

Pemilihan Moodle ini sangat tepatmengingat variabel guru di Indonesia yangsangat beragam. Keragamannya dimulai darijenjang mengajar, jenis mata pelajaran,kelompok kompetensi yang perlu diperbaikihingga modalitas pelatihan yang harus diikuti.Di samping itu, rentang penguasaan pesertaterhadap teknologi informasi yang jugaberragam menjadi modal awal merekamengikuti pelatihan berbasis web ini. Semua

variabel tersebut merupakan faktor yangharus diperhatikan dalam mendesainpembelajaran secara online.

Desain Pembelajaran Yang EfektifDesain instruksional (instructional design)

didefinisikan oleh Asociation for EducationalCommunications and Technology (AECT)sebagai teori dan praktek merancang,mengembangkan, memanfaatkan,mengelola, dan mengevaluasi proses dansumber pembelajaran (Donald, 1999). DesainInstruksional lebih berkaitan denganpenentuan kurikulum dan instruksipembelajaran yang ditujukan untukmenghasilkan sistem pembelajaran yangspesifik, baik secara pedagogis maupunpraktis pelaksanaan dari pembelajarantersebut.

Guru Pembelajar Moda Daring diharapkanmemiliki desain instruksional yang efektifuntuk memfasilitasi segala keragamanpeserta dalam mencapai tujuan belajar.Menurut Clark dan Mayer (2008) yang termuatdalam makalah Effective E-learning Design(Steen H, 2008), e-learning adalah instruksiyang diantarkan melalui sistem komputerdengan tujuan membangun keterampilan dankemampuan yang dapat ditransfer.

E-learning yang efektif selayaknyamemiliki karakteristik (1) meliputi konten yangrelevan dengan fitur pembelajaran, (2)menggunakan instruksi yang membantu danmemudahkan pembelajaran seperti contohdan praktik, (3) memanfaatkan berbagaielemen media untuk menyampaikan kontendan metode, dan (4) membangunpengetahuan dan keterampilan baru yangdapat meningkatkan performa.

Karakteristik Guru PembelajarGuru pembelajar sebagai seorang

pembelajar dewasa (adult learner) berbedadengan pelajar pada umumnya. Merekamemiliki tanggungan yang lebih banyakseperti halnya keluarga, pekerjaan, dan situasihidup. Keadaan ini menjadi tantangan saatmengikuti pelatihan. Namun demikian,umumnya pembelajar dewasa memilikimotivasi tinggi dalam belajar terlebih jikadikaitkan dengan tugas profesional mereka

Page 29: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

115Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

(Merriam dan Caffarella, 1999 dalamCercone, 2008).

Dalam sebuah studi, Brey (1988)mengungkapkan bahwa pembelajar dewasamemiliki karakteristik: sudah berkeluarga danmemiliki tanggungan dalam keluarga,didominasi oleh kaum perempuan, umumnyasudah berhenti lama dari bangku kuliah/bangku sekolah, memiliki jadwal kegiatanyang berbeda-beda, dan memilikipengalaman hidup dan pengalaman bekerjayang beragam.

Adapun implementasi sistem GuruPembelajar Moda Daring dalam memfasilitasikarekteristik-karakteristik tersebut diuraikanberikut ini. Peserta program guru pembelajarmoda daring merupakan adult learner yangumumnya sudah berkeluarga dan memilikianggota keluarga yang membutuhkankehadirannya. Hampir 96% respondenberstatus menikah. Lebih dari 70% darimereka menyatakan bahwa sistem GuruPembelajar Moda Daring tidak menyulitkanmereka dalam mengelola tugas, baik sebagaipeserta maupun sebagai bagian keluarga.Sebagian besar dari mereka berpendapatbahwa hal itu dikarenakan fleksibilitas waktudan tempat. Peserta dapat mengakses sistemkapanpun dan di manapun.

Sistem Guru Pembelajar Moda Online inidibuka 24 jam sehari dan 7 hari dalamseminggu. Satu modul diklat yang mewakilisatu kelas daring dilaksanakan selama enamminggu setara dengan 60 jam pelajaran.Dengan asumsi peserta mengakses sistemselama dua jam dalam seharinya. Meskipundemikian, sistem tidak diatur berdasar waktu(deadline) atau lama tayang (time limit),namun berdasarkan ketuntasan pesertamelakukan aktivitas pembelajaran (activitycompletion).

Suatu materi atau aktivitas pembelajaranakan dapat diakses jika peserta telah tuntaspada aktivitas prasyaratnya. Cara inimemberikan kesempatan kepada pesertauntuk menyelesaikan pembelajaran sesuaidengan tingkat kecepatan belajar masing-masing. Hal ini juga menambah fleksibilitaswaktu. Jika pada minggu pertama pesertabelum tuntas pada sesi awal, peserta masihmungkin untuk mengejar ketinggalan tersebut

pada minggu berikutnya tanpa takut terkejardeadline. Pengaturan inilah yang mendukungpeserta untuk dapat menyesuaikanpembelajaran dengan jadwal keseharianmereka.

Permasalahan yang muncul adalahdengan berlimpahnya jumlah pesertaProgram Guru Pembelajar, server pusatmengalami kepayahan ketika mendapatkanakses yang bersamaan dari sebagian besarpeserta. Dari sisi peserta, sering munculnotifikasi bahwa sistem sedang dalamperawatan atau tiba-tiba saja sistem berhentidan tidak dapat diakses. Permasalahan inimengurangi nilai fleksibilitas akses darisistem, dan sangat mengganggukenyamanan peserta.

Karakteristik kedua menyatakan bahwaadult learner didominasi oleh kaumperempuan. Hasil kuesioner menunjukkanperbandingan responden laki-laki danperempuan adalah 3:7. Tentu sistem GuruPembelajar tidak memperlakukan peserta lakilaki dan perempuan secara beda, sistemhanya mencatat perbedaan ini sebagai bagiandari data profile peserta, sebagaimana yangdisajikan pada diagram berikut ini.

Gambar 1. Pengaturan Restrictions Access

Page 30: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

116Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Gambar 3. Petunjuk Penggunaan Ikon

Hal ini tentu tidak lepas dari desain sistemyang memudahkan semua pihak terkait untukmengakses pembelajaran di dalamnya.Bahasa yang digunakan adalah bahasainstruksi teknis sehari-hari yang mudahdimengerti. Terdapat dua versi bahasa yangdapat dipilih, bahasa Inggris dan bahasaIndonesia. Selain itu, penggunaan ikon yangkonsisten menyediakan bahasa visual yanglebih mudah dimengerti oleh pengguna. Diawal modul juga disediakan petunjukpenggunaan ikon, sehingga peserta dapatlebih mudah memahami maksud dari ikonyang terdapat dalam konten pembelajaran.

Pembelajar dewasa juga memilikipengalaman hidup dan pengalaman kerjayang berbeda-beda dan lebih kompleksdaripada pembelajar pada umumnya. Dalamteori Authentic Learning dikatakan bahwapembelajaran harus sesuai denganpengalaman hidup nyata. Adult learnermembutuhkan belajar yang sesuai dengankenyataan hidup atau pengalaman merekadalam dunia kerja. Dalam hal ini, pembelajarharus didasarkan pada pengalaman merekadan pengalaman tersebut merupakan sumberbelajar yang berharga (Jonassen, 1994,dalam Huang, 2002). Program GuruPembelajar dilengkapi dengan fitur essayataupun blog untuk memberi kesempatankepada peserta menyampaikan refleksi dirisebelum memulai kegiatan pembelajaran.Refleksi diri digunakan sebagai wahana untukmenyampaikan pengalaman mengajar ataukesulitan yang pernah dialami dalammengajar, dan selanjutnya dapat menjadibahan diskusi lebih lanjut.

Pasal 35 UU nomor 14 tahun 2015 tentangGuru dan Dosen menyebutkan bahwa bebankerja guru adalah 24 sampai 40 jam pelajaransetiap minggunya. Meskipun padakenyataannya jam mengajar guru sangatvariatif. Berdasarkan kuesioner, rentang jammengajar guru mulai dari 2 hingga 52 jampelajaran per minggu. Terdapat lebih dari 30responden yang seminggunya mengajarhampir 50 jam pelajaran, umumnya karenamereka mengajar di lebih dari satu sekolah.Sekitar 15% responden mengajar kurang dari24 jam per minggu, namun umumnya merekamempunyai tugas tambahan sebagai kepalasekolah, wakil kepala sekolah, atau tugasadministrasi yang lain. Sedangkan mayoritasresponden (84%) memenuhi jam mengajarantara 24 sampai 40 jam.

22%

29%

18%

18%9%

3% 1%

Gambar 2. Persentase Pembelajar BerdasarkanLamanya Meninggalkan Bangku Sekolah

Sama dengan atau lebih dari 30 th yang lalu

antara 20-29 th yang lalu

lebih dari 13 th yang lalu

antara 9-12 th yang lalu

antara 5-8 th yang lalu

kurang dari 4 th yang lalu

kurang dari 1 th yang lalu

22%

29%

18%

18%

9%

1%

3%

Page 31: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

117Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

Guru-guru tersebut sebagian besar (67%)tidak diijinkan meninggalkan tugas mengajaruntuk keperluan pelatihan peningkatankompetensi. Namun dengan Program GuruPembelajar Moda Daring ini, mereka seringmendapatkan kembali peluang untuk meng-

upgrade kompetensinya. Sebanyak 76% daripara responden menyatakan bahwa kegiatanguru pembelajar tidak mengganggu kegiatanmengajar mereka karena dapat dilaksanakankapanpun dan di manapun selama aksesinternet memungkinkan.

Gambar 4. Grafik Garis Banyaknya Peserta Berdasar Jam MengajarBerkaitan dengan Gangguan Aktifitas Pelatihan Terhadap Proses Mengajar

1234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901123456789011234567890112345678901

2500

2000

1500

1000

500

0 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123451234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234512345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345kurang dari 24 JP antara 24-49 JP lebih dari 40 JP

123456789012345678901234567890112345678901234567890123456789011234567890123456789012345678901123456789012345678901234567890112345678901234567890123456789011234567890123456789012345678901

12345678901234567890123456789012121234567890123456789012345678901212123456789012345678901234567890121212345678901234567890123456789012121234567890123456789012345678901212

mengajar tidak terganggumengajar jadi terganggu

Adapun 24% responden menyebutkanbahwa ada bagian dari kegiatan gurupembelajar yang mengganggu jadwalmengajar mereka, yaitu vicall (video calling)yang dilakukan secara sincronous dengansoftware UmeetMe. Gangguan lain adalahyang berkaitan dengan jaringan internet yangmenuntut mereka untuk menyediakan waktuekstra guna mendapatkan akses jaringanatau harus mencapai kota atau daerah lainyang memiliki akses internet yang layak.Selain itu, antusiasme mereka terhadapProgram Guru Pembelajar cukup menyitaperhatian guru sehingga mengurangikonsentarsi mengajar.

Menyikapi kondisi kesibukan guru ini,setting ketuntasan belajar sebagai syaratberlanjutnya aktivitas dalam sistem sepertiyang dikemukakan sebelumnya, dirasakansangat membantu kelancaran pembelajaran.Dukungan lain adalah bahwa layananProgram Guru Pembelajar secara online jugadapat diakses melalui berbagai devices,antara lain komputer personal, laptop, tablet,maupun smartphone. Aplikasi Android jugatersedia bagi pengguna sehingga akses ke

LMS guru pembelajar makin mudah. Hal inisangat membantu peserta untuk dapatmengakses LMS di sela-sela kesibukanmereka.

Berkaitan dengan kekurangan pembelajardewasa, Cercone (2008) memberikanrekomendasi dalam hal desain lingkunganbelajar online, yaitu antara lain penggunaanhuruf berukuran lebih besar, sederhana danmudah dibaca, penggunaan grafis, tabel, dangambar untuk menjelaskan paparan,menggunakan struktur yang jelas, fasilitaspencarian, penyediaan latihan yang disertaidengan umpan balik (feedback), penyediaanfasilitas penyimpanan, ketersediaan menukeluar dan masuk secara berkala, konsistendalam penggunaan simbol, fungsi bantuan(help), penggunaan diagram, flowchart, dangrafis yang terorganisir serta informasi yangdiberikan dalam potongan-potongan kecil(chunk information bits). Sebagian besarrekomendasi yang dikemukakan tersebuttelah dipenuhi dalam sistem Program GuruPembelajar Moda Daring.

Knowles, Holton, and Swanson (1998,dalam Huang, 2002) mengemukakan enam

Page 32: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

118Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

prinsip pembelajaran orang dewasa ataudikenal dengan six principles of Andragogy.Keenam prinsip tersebut besertarepresentasinya dalam Program GuruPembelajar diuraikan berikut ini.

The Learner’s Need to KnowPembelajar dewasa butuh untuk

memahami terlebih dahulu bagaimana prosespembelajaran akan dilaksanakan danpentingnya mereka mengikuti prosespembelajaran tersebut. Bagian awal site GuruPembelajar menyediakan buku manualsebagai panduan peserta dan berisi segalainformasi tentang Guru Pembelajar sehinggasebelum guru mengikuti kegiatan, merekasudah memahami prinsip dan pentingnyaprogram ini, serta memahami kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dengan ProgramGuru Pembelajar serta hubungannya dengantugas mereka sebagai guru yang dibina dandibiayai oleh pemerintah.

Self-directed learningPembelajaran untuk orang dewasa

diharapkan menganut paradigma studentactive learner dan student centred learning,di mana peserta pelatihan memilikikemampuan dan kemungkinan untukmengontrol cara belajar dan tujuan belajarnya.Sistem guru pembelajar moda daringdirancang agar peserta mandiri dalammelakukan kegiatan pembelajaran,pengampu hanya akan memberikan asistensijika terjadi kesulitan yang tidak teratasi. Sistemmerepresentasikan kehadiran pengampudalam desain instruksional. Hal ini dapatditunjukkan pada aktivitas mengerjakan kuisdalam lesson. Kuis dirancang untuk mendapatinput jawaban dari peserta. Sistem akanmemberikan umpan balik berupa clue untukmendapatkan jawaban, bukan langsungmemberikan kunci jawabannya. Pengalamanpeserta menjelajahi sistem juga akanmembuka wawasan mereka bahwa sumberbelajar terbuka dan ada di mana saja sertadapat diakses tanpa harus tergantung padakehadiran seorang fasilitator.

Prior Experience of The Learner ImpactsLearning

Pengetahuan awal peserta sangatmemberi manfaat terhadap kelancarandan kesuksesan pembelajaran. Sebagaicontoh keterampilan komputer akanmemudahkan peserta melakukan aktivitaspembelajaran yang berbasis komputer. Selainitu, pengalaman profesionalisme merekamerupakan sumber belajar yang sangatbernilai. Dalam forum diskusi, pesertadiharapkan berbagi pengalamanmenyelesaikan masalah yang dikemukakanserta beradu argumen berdasarkan penalaranmereka. Forum ini merupakan ajang pesertauntuk membangun kolaborasi di mana pesertayang berpengalaman membantu yang belumberpengalaman.

Komunikasi ini akan menciptakanlingkungan sosial konstruktivisme. Dalamforum diskusi, pembelajar salingberkolaborasi untuk memperoleh data danmenginformasikan pengetahuan awalnya dankemudian mengkonstruksikannya menjadipengetahuan lain yang lebih bermakna(Jonassen, 1995). Tentu saja tidak semuapercakapan dalam forum diskusi mengarahpada pembelajaran yang produktif, akan tetapiproses belajar ini akan menjadikanpembelajar menjadi lebih kritis dalam berfikir(Brown, 2000).

Bisa jadi peserta enggan bergabungdalam diskusi karena merasa inferior ataualasan lain. Sistem Guru Pembelajar didesainuntuk menjadikan semua peserta memilikiandil dalam kolaborasi dan diskusi. Forumdiskusi yang disiapkan dalam setiap sesimenjadi sebuah keharusan bagi peserta untukaktif di dalamnya. Forum ini menjadi syaratuntuk terbukanya menu aktivitas selanjutnya.Syarat forum ini dianggap tuntas adalah setiappeserta harus melakukan posting satu topikdiskusi dan memberikan respons minimal duakomentar peserta lain. Di sini pula pesertamenjadi lebih memahami proses belajar,learning to learn, yang akan secara alamiterjadi ketika peserta disituasikan untukberpartisipasi dalam komunitas (Brown,2000).

Page 33: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

119Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

Pembatasan jumlah kata dalam komentarpada diskusi forum digunakan untukmencegah peserta mem-posting sesuatuyang tidak bermakna, misalkan hanyasekedar ucapan “setuju” pada komentarpeserta lain, ataupun komentar berbusa-busayang hanya merupakan copy paste darinaskah online lain. Pengaturan ini dilakukanpada sistem untuk menggatikan peranpengampu dalam kelas konvensional.

Adapun peran pengampu dalam diskusisedikit dikurangi untuk mendorong terjadinyapembelajaran yang berpusat pada siswa.Diskusi dibiarkan bergulir di antara sesamapeserta, mereka akan berargumen, danmengonstruksi pengetahuan mereka tanpa“disuapi” fakta oleh pengampu. Pengampudimungkinkan untuk memantau danmenggiring diskusi pada jalur yangdiharapkan namun dilarang mendikte peserta.

Namun salah satu sisi lemah dalam desainini adalah adanya pembatasan maksimalpostingan peserta dalam forum diskusi.Peserta hanya diijinkan memposting satu kali(satu tread) dalam satu topik diskusi.Meskipun ini ditujukan untuk menghindaripostingan yang tidak penting, namun hal inijuga menjadi keterbatasan bagiberkembangnya topik diskusi. Ini juga menjadikendala ketika peserta salah melakukanposting dan kehilangan kesempatan untukmengungkapkan idenya.

Forum diskusi dalam Program GuruPembelajar Moda Daring merupakan salahsatu bentuk komunikasi asinkronous (tidakreal time). Bentuk komunikasi inimendatangkan respons yang lebih bermakna

dari peserta, dibandingkan dengankomunikasi sinkronous (real time) di manapeserta cenderung menjawab hanya denganucapan sederhana tanpa makna, misalnya “Yasaya setuju” (Vonderwell dkk, 2007). Dalamdiskusi asinkronous, peserta memilikikesempatan luas untuk bereksplorasi danmemikirkan jawaban yang lebih bermakna.

Penelitian yang dilakukan oleh Vonderwelldkk (2007) menyebutkan aspek penting yangmempengaruhi kemanfaatan diskusiasinkronous dalam pembelajaran online,antara lain struktur, komunitas belajar,pengaturan kognisi diri, otonomi pembelajardan keterampilan menulis dari peserta.Kaitannya dengan struktur, disebutkan dalampenelitian tersebut bahwa bentuk diskusi yangmengijinkan peserta membuat topik baru(threated discussion) akan lebih mengundangrespons yang dalam dan bervariasi serta akanmemunculkan pola respons yang lebihinteraktif; sedangkan non-threated discusioncenderung mendatangkan respons yangsifatnya mengulang-ulang. Hal ini akanmengurangi makna pembelajaran. Settingyang digunakan dalam diskusi pada ProgramGuru Pembelajar Moda Daring menggunakanbentuk diskusi yang pertama, threateddiscussion. Dalam Moodle, bentuk diskusiseperti ini antara lain berupa Standard Forumfor General Use.

Readiness to LearnSeorang pembelajar dewasa akan merasa

siap untuk belajar jika situasi telah menuntutmereka untuk belajar. UU nomor 14 tahun2005 yang menyebutkan pentingnya peranguru serta perlunya peningkatan kompetensi

Gambar 5. Contoh Instruksi dan Penjelasan Forum Diskusi

Setelah Anda mengikuti pembelajaran pada Sesi 1. berdasarkan pengalaman Anda sebagai guru,silakan Anda menyampaikan hal-hal berikut ini:

Berikan contoh aktivitas yang telah Anda lakukan dalam proses pembelajaran dalam satu KDyang merupakan penerapan dari salah satu teori belajar Behavioristik!

Petunjuk pemberian tanggapan dalam forum:1. Peserta hanya diberi satu kali kesempatan untuk menjawab pertanyaan.2. Jawaban berkisar antara 100 - 150 kata.3. Peserta diminta memberi tanggapan/komentar terhadap tulisan minimal 2 peserta yang lain.4. Setiap jawaban dan tanggapan merupakan hasil perenungan dan pengalaman belajar serta dapat memberi solusi kepada peserta lain.

Page 34: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

120Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

profesionalisme mereka, manjadikan programpeningkatan kompetensi guru pembelajar inisebagai suatu keharusan untuk diikuti.Tuntutan keberhasilan pendidikan yangsangat tergantung pada kemampuan gurudalam menciptakan pembelajaran yang tepatmembutuhkan guru untuk senantiasa terusbelajar dan meningkatkan kapabilitasnya.

Orientation of LearningPembelajar dewasa akan lebih sukses

dalam belajar jika pengetahuan disajikandalam konteks kehidupan nyata. Sesuaidengan prinsip guru pembelajar moda daringyang dikembangkan oleh Ditjen GTK,rumusan tujuan pembelajaran pada setiapmodul adalah jelas, spesifik, teramati danterukur untuk mengubah perilaku pembelajar,serta konten yang dikembangkan relevandengan kebutuhan pembelajar, masyarakat,dunia kerja, dan dunia pendidikan (RahimaSari I, dkk, 2016). Sistem Guru Pembelajarmewadahi aktivitas peserta dan mampumelakukan grading dan penilaian padabeberapa aktivitas peserta yang dianggapperlu. Grading dan penilaian pada sistem inidi-setting otomatis dilakukan oleh sistemkarena mempertimbangkan jumlah pesertapelatihan yang sifatnya sangat masal.

Motivation to LearnPembelajar dewasa merasa memiliki

motivasi tinggi dalam belajar jika mereka yakinakan mendapatkan pengetahuan baru yangdapat memecahkan permasalahan dalamkehidupan mereka. Program guru pembelajar,selain bertujuan untuk meningkatkankompetensi guru yang terdefinisikan dalamhasil UKG, sebenarnya juga merupakanproses pembelajaran sepanjang hayat. Tujuanutama program ini adalah menciptakan jiwapembelajar pada diri guru. Guru PembelajarModa Daring merupakan suatu pengalamanberbeda bagi sebagian besar guru. Guru diIndonesia yang umumnya masih jarangberinteraksi dengan teknologi, terutamainternet, menjadi mau tak mau harusmenggunakan teknologi ini.

Berikut ini perubahan sikap gurupembelajar sebagai akibat langsung darimereka mengikuti pembelajaran moda daring,

yang disarikan dari testimoni responden.- Peserta menjadi terbiasa menggunakan

komputer tidak hanya untuk urusan

administrasi sekolah namun juga untuk

proses dan kegiatan belajar-mengajar.

- Peserta makin terbiasa menjelajah internet,

menyadarinya sebagai sumber belajar yang

tanpa batas, dan menyadari manfaatnya

untuk pengembangan kompetensi dan

profesionalisme mereka.

- Peserta makin menyadari bahwa komputer

dan internet memberikan kemudahan dan

berbagai kemungkinan dalam proses

belajar -mengajar.

- Peserta makin menyadari bahwa kendala

merupakan suatu tantangan untuk

mencapai kesuksesan.

- Peserta makin menyadari bahwa

pertemuan fisik dengan fasilitator bukan

suatu keharusan untuk terciptanya proses

belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN

Program peningkatan kompetensi GuruPembelajar Moda Daring sebagai salah satualternatif terbaik yang mampu memfasilitasikeragaman karakteristik dan gaya belajar paraguru sebagai pembelajar dewasa. Desaininstruksional dalam Sistem Guru PembelajarModa Daring telah memberikan banyakdukungan pada pembelajar dewasa, baikuntuk kelangsungan pembelajaran secaramandiri, pembelajaran yang fleksibel, maupunpembelajaran yang penuh makna.

Salah satu keuntungan terpenting dariprogram pembelajaran dengan moda daringini adalah bahwa sistem ini memberikanpengalaman istimewa bagi sebagian besarpeserta yang baru pertama kali mengenalpembelajaran berbasis internet, atau bahkanbaru mengenal teknologi komputer.Pengalaman ini menumbuhkan kemandirianpada cara belajar para guru dengan cukupsignifikan.

Namun demikian, layanan GuruPembelajar Moda Daring tetap tak lepas dari

Page 35: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

121Indarti: Desain Instruksional program guru pembelajar daring dan dukungannya terhadap karakteristik pembelajar dewasa.

PUSTAKA ACUAN

Buku

Brey R. 1998.Constructivism in Mass Higher

Education: A Case Study, British Journal of

Education Technology.

Brown. 2000.Growing Up Digital: How The Web

Changes Work, Education, And The Ways

People Learn, Change: The Magazine of

Higher Learning, Vol. 32, 2000-Issue 2, pp 11-

20.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsi

Cercone, K. 2008. Characteristics Of Adult

Learners With Implications For Online

Learning Design, AACE Journal, 16(2), pp

137-159.

Donal, E. 1999. Toward a Phylosophy of

kesalahan dan kealpaan sistem, serta kondisiyang di luar kendali sistem. Literasi TIK dandukungan jaringan internet masih merupakanfaktor utama penentu keberhasilanpembelajaran. Diharapkan pemerintahmemikirkan penguatan dan pemerataanjaringan internet di seluruh Indonesia, sertamemberikan dukungan infrastruktur bagiserver sistem Guru Pembelajar Moda Daringdemi menjaga kestabilan sistem agar tidakmenjadi kendala saat diakses secara massal.Selain itu, pengembang dalam mendesaininstruksional sistem diharapkan untuk lebihmemberikan dukungan terhadapkeberagaman latar belakang peserta.

Bagi peserta, sebaiknya segala kesulitanyang dialami selama mengikuti programpeningkatan kompetensi Guru PembelajarModa Daring ini akan memberikanpengalaman bermakna yang bermanfaat bagiketangguhan Guru Pembelajar Indonesia.Pemanfaatan teknologi informasi dengandesain instruksional yang tepat akanmemperkaya pembelajaran secara online dansangat mungkin diimplementasikan untukmeningkatkan kualitas pembelajaran padaabad 21 ini serta untuk mendorongpembelajar lebih aktif dan belajar lebihbermakna.

Instructional Technology: Thirty Years On,

British Journal Of Educational Technology, Vol.

3 No. 4, 1999 pp 305-310.

Huang, H. 2002.Toward Constructivism For Adult

Learners In Online Learning Environment,

Britislh Jourrnal of Educational Teclznology,

Vol. 33 No. 1, 2002 pp 27-37. Diunduh dari

http://umsl.edu/~wilmarthp/modla-links-2011/

Toward-a-constructivism-for-adult-learners—

in-online-learning-environments.pdfpada

tanggal 28 Oktober 2016.

Kumar, S. Dan Dutta, K. 2011. Investigation on

security in LMS Moodle, International Journal

of Information Technology and Knowledge

Management, Vol. 4, No. 1, 2011, pp 233-238.

McGill, Tanya J. And Klobas, Jane E. 2009. A Task-

technology Fit View of Learning Management

System Impact, Jurnal Computer & Education.

No. 52, 2009, pp 496-508.

Steen, H.L. 2008. Effective eLearning Design,

MERLOT Journal of Online Learning and

Teaching, Vol. 4, No. 4, December 2008.

Vonderwell, S., Liang, X, dan Alderman,

K.2007.Asynchronous Discussions and

Assessment in Online Learning, Journal of

Research on Technology in Education, Vol. 39,

No.3, pp 309-328.

Widodo. 2014. Three Training Strategies for

Improving Mathematics Teacher

Competencies in Indonesia 2015-2019 Based

on Teacher Competency Test (TCT) 2012-

2014. Electronic Proceedings of The 19th

Asian Technology Conference in Mathematics

(ATCM) 2014, Yogyakarta, November 2014.

Lain-lain

Jonassen, D., Davidson, M., Collins M., Campbell

J., Haag B. 1995. Constructivism and Computer

Mediated Communication in distance

Education. http://www.themedfomscu.org/

media/elip/jonassen95.pdfdiakses 28 Oktober

2016.

Kemdikbud. 2016. Petunjuk Teknis Program

Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

Moda Dalam Jejaring, Jakarta: Kemdikbud.

Page 36: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

122Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Mayes, Terry dan de Freitas, Sara. 2010. JISC e-

Learning Models Desk Study, Stage 2: Review

of e-learning theories, frameworks and

model,https://www.jisc.ac.uk/, diakses17

Maret 2017.

PPPPTK Matematika. 2015. E-Learning untuk

PKB Guru, Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

*******

Page 37: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

123Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia Flash untuk pembuatan media pembelajaran bahasa asing

PEMANFAATAN MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBUATAN MEDIAPEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Utilization of Macromedia Flash to Develop EnglishInstructional Media

Diterima10 Juni 2017,

direvisi25 Juni 2017,

disetujui5 Juli 2017.

ABSTRACT: The utilization of macromedia flash for developingEnglish educational media hasn’t been optimally done by Englishteachers, which is particularly related to the description ofmacromedia flash application, the use of application, and stepsin developing instructional media. The aim of this article is todescribe the use of macromedia flash to develop Englishinstructional media. The method used is a literare review, whilethe data collection is conducted by reviewing several existingstudies. The result shows that macromedia flash can be used todevelop instructional media in the form of slides, animation, andinteractive quizzes. This article concludes that English teachersneed to be trained to master the application of macromedia flashfor developing English instructional media. The recommendationis that there should be training programs for teachers to developand utilize English instructional media with macromedia flash.

Keywords: macromedia flash, instructional mediadevelopment, utilization of application

ABSTRAK: Pemanfaatan macromedia flash untukpengembangan media pembelajaran bahasa Inggris belumdilakukan guru secara optimal, khususnya yang menyangkutdeskripsi aplikasi macromedia flash, penggunaan aplikasi, danlangkah-langkah pembuatan media pembelajaran. Tujuan artikelini adalah menggambarkan pemanfaatan macromedia flashuntuk pengembangkan media pembelajaran bahasa Inggris.Metode yang digunakan adalah kajian literatur dan pengumpulandatanya dilakukan dengan mengkaji hasil-hasil kajian sejenisyang sudah ada. Hasil kajian menunjukkan bahwa macromediaflash dapat dimanfaatkan untuk pembuatan media pembelajaranberupa slides, animasi, dan kuis-kuis interaktif. Kesimpulannyaadalah bahwa guru-guru bahasa Inggris perlu dilatih untukmenguasai aplikasi ini agar mampu mengembangkan mediapembelajaran bahasa Inggris. Saran yang dapat diajukan adalahmelakukan pelatihan pembuatan dan pemanfaatan aplikasimacromedia flash untuk media pembelajaran Bahasa Inggris.

Kata Kunci: macromedia flash, pembuatan mediapembelajaran, pemanfaatan aplikasi

LPMP Bengkulu

Jl. Zainul Arifin No. 2 Lingkar Timur Bengkulu, Indonesia

[email protected]

Yulia Isratul Aini

Page 38: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

124Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Pembelajaran merupakan suatu prosesperubahan sikap, pengetahuan, dan/atauketerampilan. Dalam proses ini, diharapkanterjadi perubahan sikap ke arah yang lebihbaik, peningkatan pengetahuan, dan/ataupeningkatan keterampilan. Pada prinsipnya,perubahan sikap dari yang belum baikmenjadi baik, perubahan dari yang belum tahumenjadi tahu, dan dari yang belum terampilmenjadi terampil.

Kesuksesan pelaksanaan pembelajarandidukung oleh beberapa faktor penting sepertitenaga pendidik, peserta didik, kurikulum,sarana prasarana pembelajaran, dan media.Tampaklah bahwa media merupakan salahsatu faktor penting di dalam prosespembelajaran, dan menjadi bagian yangterintegrasi dalam suatu sistem pembelajaran.Perannya sangat berarti yaitu sebagaipenyampai pesan. Pesan dimaksud adalahpesan yang disampaikan dari pemberi pesandalam hal ini adalah pesan dari berbagaisumber/media kepada penerima pesan yaitupeserta didik atau peserta didik dapat jugamenjadi pemberi pesan kepada peserta didiklainnya. Pesan di sini dapat berupa berbagaiinformasi misalnya materi pembelajaran.Media berperan penting sebagai wadahpenyampaian pesan.

Media pembelajaran yang berperansebagai penyampai pesan ini dibuat untukdigunakan secara efektif dan efisien dalammencapai tujuan pembelajaran. Ketercapaiantujuan menjadi satu pertimbangan dalammengkreasikan media pembelajaran. Hal inimengindikasikan bahwa betapa perlunyasebuah media dalam proses pembelajarandan betapa perlunya pertimbangan mediayang akan dikreasikan. Menurut Susilana danRiyana (2007), salah satu kaitan fungsi mediadalam pembelajaran adalah penggunaannyaharus relevan dengan kompetensi yang akandicapai dan isi pembelajaran itu sendiri.

Secara khusus, Suyanto (2007)mengemukakan bahwa salah satu faktor yangmemengaruhi pembelajaran bahasa Inggrisadalah media pembelajaran. Oleh karena itu,perancangan pembelajaran bahasa perlumempertimbangkan media pembelajaran

yang akan digunakan terutama pertimbanganusia pembelajar. Hal ini menunjukkan bahwausia belajar seseorang memberi pengaruhterhadap keterlaksanan proses belajar itusendiri. Terkait dengan media, Daryanto(2011) menyatakan bahwa pemilihan mediadan metode pembelajaran akan sangatberpengaruh terhadap hasil belajar siswa disamping persepsi siswa sendiri tentangbelajar.

Media pembelajaran yang ada saat inisangatlah beragam jenis dan kegunaannya.Berbagai jenis media tersebut memilikikelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu,jenis media yang satu dapat salingmendukung dan dikombinasikan dengan jenismedia lainnya dalam memainkan perannyasebagai penyampai pesan. Seiring dengankemajuan teknologi informasi dan komunikasi(TIK) dan dengan ditemukannya komputersebagai alat kerja dan belajar telah membawakita sekarang ini pada era pembelajarandigital.

Kelebihan yang dimiliki mediapembelajaran berdimensi digital yang dibahasdi dalam tulisan ini adalah kemampuan dariaspek audio dan visualnya yang telahmenjadikan media ini terus dikembangkan.Salah satu kemampuan media ini adalahdapat memfasilitasi kebutuhan belajar pesertadidik dengan gaya belajarnya yang variatif,baik yang bersifat auditif, visual, maupunkinestetik. Menurut hasil penelitian M. Iksan(2015), penggunaan media pembelajaranmelalui aplikasi macromedia flashmenunjukkan peningkatan prestasi danmotivasi belajar siswa. Penelitian lain terkaitpembelajaran yang memanfaatkanmultimedia yang dikembangkan denganmenggunakan aplikasi macromedia flashadalah yang dilaksanakan D. Sudrajat. Hasilpenelitiannya menyimpulkan bahwapemanfaatan multimedia pembelajaranbahasa Inggris menghasilkan peningkatankualitas belajar siswa. Sebagai buktinyaadalah data perolehan nilai siswa kelas XI IPS2 dan MAN 2 Kota Cirebon (Sudrajat, 2013).

Berbagai hasil penelitian yang telahdikemukakan menunjukkan besarnyapengaruh media terhadap hasil belajar siswa.Pemanfaatan multimedia juga menghasilkan

Page 39: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

125Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia Flash untuk pembuatan media pembelajaran bahasa asing

peningkatan motivasi siswa untuk dapatmenyukai dan terus belajar bahasa Inggris.

Penelitian relevan lainnya adalah yangdilaksanakan oleh Majidah dan Dian. Hasilpenelitiannya menyimpulkan bahwapengembangan media pembelajaran berbasismultimedia pada materi pelajaran silinderdinilai valid, praktis, dan efektif (Majidah danDian, 2016). Kemudian, penelitian yangdilakukan oleh Togik dan Aisyah (2013)menunjukkan bahwa penerapan mediapembelajaran berbasis Macromedia Flash 8pada materi pelajaran Computer NumericallyControlled (CNC) TU 2A mampumeningkatkan respon belajar peserta didikdengan persentase 86,72% dari 34responden yang dapat dikategorikan ‘SangatKuat’. Hasil belajar juga meningkat menjadi84,12 dan dinyatakan tuntas denganketuntasan belajar di kelas mencapai 91,42%.

Selanjutnya, Herman dan Heni (2013) didalam penelitiannya menyimpulkanpenggunaan media pembelajaran CDinteraktif Bahasa Inggris yang dikembangkanmenggunakan aplikasi macromedia flashdapat meningkatkan hasil belajar siswa, baikdari aspek afektif maupun kognitif yangdibuktikan dengan meningkatnya jumlahsiswa yang mencapai KKM (dari 10% hasilpre-test menjadi 70% saat post-test). Darihasil penelitian di atas, terlihat pengaruhpemanfaatan media dalam belajar yangdibuktikan dengan hasil belajar yangmeningkat.

Ruwaida di dalam penelitiannyamenemukan bahwa: (1) pada siklus pertamarata-rata hasil nilai tes adalah 76,5 dan siklus2 adalah 80,1; (2) nilai tes formatif adalah73,4; dan (3) sikap dan respons siswaterhadap pembelajaran matematika denganmenggunakan macromedia flash adalahbahwa siswa menjadi lebih mudah dalammengingat materi pembelajaran dan terlihatlebih aktif dalam kegiatan pembelajaran(Ruwaida, 2012). Penelitian ini menunjukkanperan media dalam meningkatkanpemahaman siswa.

Dari hasil penelitian yang telahdikemukakan dapatlah disimpulkan bahwamedia pembelajaran yang memanfaatkanaplikasi macromedia flash ini memengaruhi

hasil belajar dan pembelajaran sehingga perludikembangkan untuk meningkatkan mutupembelajaran.

Media komputer terus mengalamiperkembangan dalam hal aplikasi dan terusdimanfaatkan untuk mendukung aktivitaspembelajaran. Sebagai contohnya adalahprogram Microsoft Office yang di antaranyaterdapat Microsoft Word sebagai pengolahkata, Microsoft Excel sebagai pengolah data,Microsoft PowerPoint sebagai pengolahtampilan untuk presentasi, Paint untukpengolah gambar, dan Microsoft Publicationuntuk pengolah bahan publikasi. Semuaaplikasi ini jika dieksplorasi akan sangatmendukung produktivitas mediapembelajaran yang dalam hal ini untukkeperluan pembelajaran Bahasa Inggris.Keberagaman media yang dihasilkan jugaakan akan mendukung proses pembelajaran.

Sebagaimana dituangkan dalamPermendiknas No. 19 Tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan (SNP), salahsatu kompetensi yang dituntut dari tenagapendidik adalah kompetensi di bidangteknologi informasi dan komunikasi (TIK).Selanjutnya, Munir (2010) menjelaskanbahwa pengajar dalam pembelajaranberbasis TIK adalah: (1) perencanapengajaran dengan menyiapkan berbagaikeperluan sebelum proses pengajaran berupamateri pengajaran, sumber belajar, media,atau alat bantu yang akan digunakan; (2)penyampai informasi dengan berbagaimetode pendukung; dan (3) penilai denganmenyiapkan alat penilaiannya danmemberikan penilaian.

Para pendidik sangat diharapkan memilikikompetensi di bidang TIK dan dapatmemanfaatkan kemajuan teknologi ini untukmeningkatkan kualitas pembelajaran. Di eradigital saat ini, pembelajaran tidak hanyadibatasi dengan pelaksanaan di dalam ruangkelas namun dapat dilakukan di mana sajadan kapan saja. Pembelajaran dengan istilahpembelajaran berbasis digital adalah yangmemanfaatkan media TIK. Menurut Danim(2012), pendidik atau guru sebagaipengembang diharapkan terusmengembangkan potensi dirinya, maumenularkan kemampuan dan

Page 40: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

126Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

keterampilannya kepada siswa dan untuksemua orang. Guru juga harus peka terhadapperkembangan IPTEK agar mampu danterampil menggunakan komputer, internet, danberbagai model pembelajaran multimedia.

Selain kemampuan di bidang TIK ini,pendidik juga dituntut untuk mengembangkanranah kognitif berupa penguasaan bahasaInggris yang merupakan bahasa asing yangdipelajari di Indonesia. Menyikapi hal tersebut,pendidik perlu mengenal salah satu aplikasiyang sangat potensial dikembangkan untukpembuatan media pembelajaran, bahasaInggris.

Pembelajaran bahasa Inggris dimaksudadalah pembelajaran yang terintegrasi antaraketerampilan dan unsur bahasa sehinggapendidik dapat membuat media pembelajaranyang sesuai dengan kebutuhan pesertadidiknya. Adapun kedua unsur pentingpembelajaran bahasa dimaksud menjadipertimbangan dalam kreasi mengembangkanmedia pembelajaran.

Keterampilan bahasa yang dimaksudkanadalah membaca, menulis, dan menyimak;sedangkan unsur bahasa dimaksud adalahkosa kata, tata bahasa, pelafalan danpungtuasi atau tanda baca. Penguasaanbahasa artinya penguasaan kedua aspek inisehingga dapat menggunakannyaberdasarkan fungsi bahasa dimaksud.

Kondisi yang ada di atas menunjukkanpentingnya penguasaan bahasa Inggris secaraoptimal di mana guru sebagai tenaga pendidikdapat menyiapkan media pembelajarannyadengan salah satu fasilitas pendukungnya yaitumedia pembelajaran berbantuan komputer.Pembelajaran berbantuan komputer inidimaksudkan untuk memanfaatkan kemajuanTIK.

Salah satu program yang bisadimanfaatkan adalah macromedia flash.Aplikasi ini terkait dengan kelebihannya yangdapat digunakan untuk mendesain animasi,baik berupa objek grafis, teks, maupun suara.Pemanfaatan media pembelajaran berbasismacromedia flash ini dilakukan karenakemampuan yang dimilikinya, yaitu yang dapatmembuat animasi gerak, animasi masking,tombol interaktif, animasi logo, animasi form,presentasi multimedia, games, kuis interaktif,

simulasi/visualisasi, dapat dikonversi serta di-publish ke dalam beberapa tipe (Asyhar, 2011).

Bila dikaitkan dengan pembelajaranbahasa, tentu saja media pembelajaran yangdapat diakomodasikan oleh pembuatan mediapembelajaran dengan aplikasi ini terkait eratkarena belajar bahasa artinya terkait denganteks, grafis, dan interaktif. Winia dkk. (2016)menyimpulkan bahwa penerapan aplikasipembelajaran bahasa Inggris berbasismultimedia interaktif akan bermanfaat bagisiswa dan mempermudah mereka memahamimateri pelajaran bahasa Inggris.

Penelitian lain yang relevan denganpengembangan media pembelajaran yangmemanfaatkan aplikasi macromedia flash iniadalah penelitian Musyarrafah (2016). Hasilpenelitiannya menyimpulkan bahwa mediapembelajaran berbasis multimedia interaktifdapat menjadi suplemen bagi mahasiswa.Walaupun sifatnya hanya sebagai pilihan tetapidapat dimanfaatkan juga untuk menambahpengetahuan, wawasan, khususnya tentangmata kuliah pembelajaran bahasa Inggris.Pemanfaatan media pembelajaran membantumempermudah proses belajar-mengajar dosendan mahasiswa serta meningkatkan kualitaspembelajaran dan prestasi belajar mahasiswakhususnya dan kompetensi pengembanganbahan belajar dan rencana pelaksanaanpembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitiannya tentangpengembangan media pembelajaran bahasaInggris berbasis komputer dengan aplikasimacromedia flash Professional 8 dengantombol yang dapat berinteraksi denganpengguna (tombol suara dan animasi), Ainimenyimpulkan bahwa pemanfaatan mediapembelajaran dapat menjadi alternatif untukmeningkatkan hasil belajar bahasa Inggrissiswa SD di Kota Bengkulu (Aini, 2013).

Berbagai uraian yang telah dikemukakantentang penelitian terkait media pembelajaranyang memanfaatkan macromedia flash denganpotensi yang dimilikinya sangat dirasa perluuntuk mengembangkan aplikasi tersebutdengan mengenal lebih lanjut aplikasi danmemanfaatkannya untuk pembelajaranterutama pembelajaran bahasa Inggris.

Artikel ini secara umum bertujuan untukmendeskripsikan pemanfaatan aplikasi

Page 41: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

127Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia Flash untuk pembuatan media pembelajaran bahasa asing

macromedia flash dalam pembuatan mediapembelajaran bahasa Inggris berbasis TIK.Secara khusus, tujuannya adalah untukmendeskripsikan: (1) pengenalan aplikasimacromedia flash; (2) cara-cara pemanfaatanmedia pembelajaran bahasa Inggris dengankemampuan aplikasi ini; dan (3) memberikanlangkah-langkah pembuatan mediapembelajaran bahasa Inggris denganmenggunakan aplikasi ini.

METODA

Metoda yang digunakan adalah kajianliteratur. Pengumpulan data dilakukan denganmengkaji hasil-hasil kajian dan penelitiansejenis yang sudah ada serta mengkajiaplikasi pengembangan media pembelajaranyang sejenis. Analisis data dilakukan secaradeskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Aplikasi Macromedia FlashSalah satu komponen penting dalam

pembelajaran adalah media pembelajaran.Menurut Sadiman yang dirujuk oleh Rahayu(Rahayu, 2011), kata media berasal dari katamedium yang berarti perantara ataupengantar untuk penyampaian pesan dalamberkomunikasi. Artinya media pembelajaranmerupakan wadah penyampai pesan.

Menurut Wilbur Schramm yang dirujukoleh Yusufhadi Miarso (1986:46-47), mediamerupakan pengembangan dari guru(extension of teacher). Hal ini menunjukkanbahwa media pembelajaran merupakanperpanjangan guru dalam menyampaikanpesan (pesan berupa materi pembelajaranatau informasi pembelajaran).

Mengenal media pembelajaran berartijuga mengenal pembagian media menurutmacam dan jenisnya. Beberapa ahli membagimacam dan jenis media, sebagaimana yangdirujuk Daryanto (2011) dapat dikelompokkanke dalam lima model klasifikasi, yaituklasifikasi menurut Wilbur Schramm, Gagne,Allen, Gerlach dan Ely, serta Ibrahim.

Ahli lain mengelompokkan mediapembelajaran ini berdasarkan ciri fisiknya.Dalam kaitan ini, Gerlach dan Ely dalam

Ashyar (2011:47) mengelompokkan mediamenjadi: real object and model, printedverbal, printed visual, still pTIKure, motionpTIKure, audio recorder, programmedinstruction, dan simulation.

Berdasarkan pemahaman atas klasifikasimedia pembelajaran, diharapkan akanmempermudah pengajar melakukanpemilihan media yang tepat pada saatmembuat rencana pembelajaran untukmencapai tujuan pembelajaran yang akandilaksanakan.

Perkembangan TIK telah memberikandampak besar pada inovasi pengembanganragam/jenis media pembelajaran yangmampu mengakomodasikan suara, visualdan/atau gerak dalam bentuk multimedia ataukomputer. Pembuatan media pembelajaranyang menuntut kreativitas tenaga pendidikuntuk memanfaatkan kemajuan TIKmemberikan kontribusi dalammengakomodasikan gaya-gaya belajarpeserta didik perihal audio, visual, dan/ataukombinasi keduanya.

Pengertian multimedia yang didefinisikanoleh Najjar dan dirujuk oleh Asyhar (2011:75)diartikan sebagai penggunaan teks, grafik,animasi, gambar, video, dan suara untukpenyajian informasi. Hal ini menunjukkanbahwa multimedia mengakomodasikanpemuatan unsur teks, grafis, suara, dananimasi. Hal ini juga mendukung gaya-gayabelajar peserta didik yang bervariasi.

Pemanfaatan multimedia dibagi dalamdua kategori yaitu content production danmultimedia communication. Kategori contentproduction artinya terkait dengan hasil produkmultimedia untuk keperluan pembelajaran,sedangkan multimedia communication terkaitdengan penggunaan untuk komunikasi materimisalnya melalui internet.

Menurut Heinich dkk., yang pendapatnyadirujuk oleh Susilana dan Riyana,mengatakan bahwa pembelajaran multimediadapat dibagi menjadi empat model dasarpembelajaran yaitu bentuk drill, tutorial,simulasi, dan games (Heinich dkk., 2007:138).

Bentuk drill atau pengulangan berisikansajian latihan soal untuk pembelajaran. Modeltutorial disajikan dalam bentuk materi danlatihan soal dalam unit-unit di mana peserta

Page 42: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

128Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

didik dituntun untuk mengikutipembelajarannya. Model simulasi berisikanmateri dengan prinsip memperolehpengalaman belajar melalui tiruan-tiruan.Model games adalah model belajar sambilbermain di mana materi disajikan dalambentuk permainan.

Semua model pembelajaran yang telahdiuraikan dapat dikreasikan dalampemanfaatan aplikasi macromedia flashdengan konten pembelajaran terkaitpembelajaran bahasa Inggris yang berprinsippada muatan communicative approach dannuansa meaningfulness (Alwasilah, 2007).

Aplikasi-aplikasi komputer untuk membuatmedia pembelajaran sudah cukup banyakberedar di pasaran. Salah satu dari aplikasitersebut adalah aplikasi macromedia flash.Saat ini terdapat versi terbaru yaituMacromedia Flash 8 Professional yangmerupakan aplikasi terfleksibel untukpembuatan animasi di samping jugamerupakan versi terbaru dari seri-serisebelumnya (Madcoms, 2007:1).

Di dalam artikel ini, aplikasi yang akandigunakan adalah Macromedia Flash 8Professional. Aplikasi macromedia flash inimemiliki banyak kelebihan yang bermanfaatsekali untuk pengembangan mediapembelajaran sebagaimana diungkapkanoleh Ashyar (2011:187). Beberapa di antarakeunggulannya adalah dapat membuatanimasi gerak, perubahan bentuk dan warna,animasi masking dan animasi mengikuti jalur,tombol interaktif movie atau obyek, animasilogo, form, presentasi, game, kuis interaktif,simulasi dan visualisasi, dan dapat dikonversiserta di-publish dalam beberapa tipe.

Dengan potensi keunggulan yang dimiliki,macromedia flash menjadi salah satu alternatifaplikasi yang perlu dikuasai dan dimanfaatkansebesar-besarnya oleh guru dalampengembangan media pembelajaran. Mediapembelajaran yang memanfaatkan aplikasi iniuntuk menghasilkan kreasi media berbasisTIK perlu disikapi untuk peningkatan hasilbelajar. Jika dikaitkan dengan pembelajaranbahasa Inggris, keunggulan yang dimilikiaplikasi tersebut menjadi tepat sekali untukpengembangan media pembelajaran bahasaInggris. Dukungan keunggulan aplikasi ini

yaitu dukungan suara, gambar, animasi, daninteraktif.

Keunggulan terkoneksi kuat denganpotensi pembuatan tampilan atau slidepembelajaran yaitu di antaranya pembuatantombol yang dapat berinteraksi, perubahan-perubahan warna, penggunaan teknikpewarnaan yang dapat menjadikan gambarsederhana menjadi lebih bagus dengan efekkedalaman atau 3 dimensi (Zeembry,2007:26). Keunggulan dalam penampilangambar-gambar berbagai variasi efek dandimensi akan memberikan dukungan tampilanmedia pembelajaran yang kondusif untukmeningkatkan minat belajar peserta didik.

Hari dan Yuli (2013) mengemukakanbahwa macromedia flash dapat membantuguru dalam pembelajaran membaca melaluipengembangan media permainan, kartun,gambar, dan animasi. Selain gambar, potensiyang dimiliki aplikasi ini adalahmengakomodasikan gerakan atau animasi.Animasi dimaksud dapat dilengkapi denganmasukan suara. Untuk pembelajaran bahasaInggris, salah satunya adalah contoh dalampelafalan kosakata yang akan sangatmembantu peserta didik mempelajari bahasaInggris.

Potensi aplikasi ini jugamengakomodasikan pembuatan mediabelajar interaktif. Multimedia interaktifbertujuan untuk lebih memperjelas danmempermudah penyampaian pesanpembelajaran. Hal ini juga untuk mengatasiketerbatasan belajar terhadap waktu, ruang,dan daya indera peserta didik.

Penggunaan multimedia interaktif yangdibuat dengan baik berdampak juga terhadapmotivasi dan gairah belajar peserta didiksebagaimana disampaikan Susilana danRiyana (2007:125). Interaktif di sinidimaksudkan dapat berupa materi pelajaranyang dikombinasikan dengan latihan-latihansoal sebagai salah satu bentuk latihan danevaluasi.

Penggunaan media pembelajaran yangdibuat dari aplikasi Macromedia Flash dalampembelajaran direspons dengan baik. Hal iniditunjukkan dengan beberapa hasil penelitiansebagaimana dinyatakan oleh Pram Setyo(2013) bahwa pemanfaatan media

Page 43: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

129Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia Flash untuk pembuatan media pembelajaran bahasa asing

pembelajaran menggunakan MacromediaFlash di SMAN 6 Purworejo berpengaruh danefektif untuk meningkatkan prestasi belajarsiswa pada kompetensi dasar menggunakaninternet untuk informasi dan komunikasi.Penelitian lain juga menunjukkan pengaruhyaitu bahwa dengan penerapan macromediaflash pada materi fungsi komposisi dan inversidalam pembelajaran dapat meningkatkanaktivitas dan pemahaman konsep peserta didikkelas X TO SMK Ma’arif Pangenanan dandapat meningkatkan motivasi belajar pesertadidik (Mustamid, 2015).

Penelitian lain menunjukkan penggunaanmedia pembelajaran macromedia flash dapatmeningkatkan pemahaman konsep siswapada pokok bahasan hukum Newton(Mananda, 2017). Penggunaan mediapembelajaran dengan aplikasi macromediaflash ini telah terbukti memberikan pengaruhpada hasil dan motivasi pembelajaran.

Deskripsi Penggunaan AplikasiAplikasi Macromedia Flash 8 Professional

merupakan versi terbaru dari programMacromedia. Berikut adalah gambar bentuktampilan home dari Macromedia Flashdimaksud.

Terlihat di aplikasi ini, area kerjamacromedia flash sebagai aplikasi yangsangat potensial karena keungggulan yangdimilikinya dalam pengelolaan gambar dansuara. Istilah yang dipakai di dalam aplikasimacromedia flash ini adalah: (1) properties;(2) action script; (3) movie clip; (4) frame; (5)scene; (6) timeline; (7) layer; dan (8) keyframeyang deskripsinya disampaikan berikut ini.

Properties merupakan kelengkapan alatyang terkait dengan suatu perintah. Actionscript adalah bentuk perintah yang diberikanpada frame atau obyek. Movie clip yaitutombol yang digabungkan dengan animasilainnya. Frame sebagai bagian dari layer.Scene merupakan slide. Timeline merupakanpenampung layer untuk tempat meletakkanperintah gerakan obyek. Key frame sebagaiarea pembatas gerak animasi (Madcoms,2007:6-7). Aplikasi ini didukung jugaintegrasinya dengan pengolah gambar Paintdan pengolah suara yaitu aplikasi PowerEditor Free. Jika kita tidak membuat sendirigambar, gambar dan suara hasil rekamandapat di-import dari library selanjutnya di-inputke tombol yang diperlukan.

Untuk pembuatan multimedia interaktif,langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:(1) menyusun program media; (2) membuatflowchart; (3) membuat storyboard; (4)mengumpulkan bahan-bahan yangdibutuhkan; (5) pemrograman; dan (6)finishing. Bentuk tampilan interaktif dapatdibuat dalam bentuk kuis interaktif sebagaisalah satu bentuk evaluasi.

Beberapa jenis media yang sudah dibuatmelalui pemanfaatan aplikasi ini di antaranyaadalah: (1) slide tampilan; (2) tampilan animasi;dan (3) kuis-kuis interaktif. Berikut adalahcontoh dari pemanfaatan aplikasi ini di lapangan.

Slide tampilan. Perhatikan Home yang adadi aplikasi macromedia flash. Jika kita memiliharea kerjanya untuk slide presentasi, kitadapatkan lembar kerja yang selanjutnya dapatkita olah menjadi slide-slide untuk presentasimateri yang akan kita sampaikan dalampembelajaran. Tampilan yang memadai dapatmenarik perhatian peserta didik. Lengkapilahtampilan sesuai dengan kebutuhanpembelajaran yang dapatmengakomodasikan gaya belajar pesertadidik yang audio, visual, dan/atau kinestetik.Pada sisi kanan, terdapat tools yang bisa kitagunakan untuk pembuatan gambar dan teksuntuk slide. Terdapat properties untuk warnadan ukuran teks. Terdapat juga bentuk-bentukgambar yang bisa kita padupadankan untukpembuatan tampilan gambar.

Tampilan animasi. Untuk animasi ini kitadapat membuat sendiri atau bisa meng-import

Gambar 1. Home dari Aplikasi Macromedia FlashSumber http://www.adisumaryadi.net,20

Page 44: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

130Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

yang sudah jadi. Jika kita membuat sendirigambar-gambar, maka selanjutnya gambar-gambar itu akan kita buat gerakan-gerakannya dengan menggunakan tweenmotion dan atau tween shape. Tween motionartinya animasi akan bergerak sesuai yangkita arahkan, sedangkan tween shape animasiakan berubah bentuk sesuai yang kitainginkan bentuknya.

Berikut adalah contoh tampilan animasibergerak. Setelah di-test movie denganmenekan ctrl+enter akan muncul gambartampilan yang dapat bolak-balik bergerak kesana ke mari sesuai dengan perintah yangdimasukkan ke dalam scene.

Kuis-Kuis Interaktif. Pemanfaatan lain dariaplikasi macromedia flash ini adalah untukpembuatan kuis-kuis interaktif. Berbagaibentuk kuis dapat dibuat dengan aplikasi ini,misalnya bentuk esai dan pilihan ganda.

Langkah-langkah Pembuatan MediaPembelajaran

Pembelajaran bahasa Inggris telahditetapkan sebagai salah satu mata pelajaranwajib di sekolah-sekolah di Indonesia. Tujuanpembelajaran bahasa Inggris adalah agardapat dipakai oleh mereka yang belajarsebagai sarana berkomunikasi, baik lisanmaupun tulisan. Hal ini jugalah yangmendorong pemakaian media pembelajaranagar pembelajaran bahasa Inggris ini menjadilebih mudah dan menarik serta tidak menjadimata pelajaran yang dianggap sulit danmenyeramkan.

Fungsi dan peran bahasa Inggris telahmendorong mereka yang berkecimpung dibidang TIK berkreasi membuat berbagaimedia pembelajaran bahasa Inggris berbasisTIK. Kombinasi pembelajaran bahasa Inggrisdimaksud menggunakan TIK dalampembelajaran akan memberikan efek yangbaik dalam pembelajaran. Berbagai aplikasidikembangkan untuk mendukungnya. Salahsatu yang sudah diperkenalkan adalahaplikasi macromedia flash yang sangatpotensial dengan kemampuan olah suara,gambar, dan teks yang merupakan kebutuhanpembuatan media pembelajaran bahasaInggris terhadap unsur visual dan audio.

Kebutuhan akan media pembelajaran

yang dapat mengakomodasikan gaya belajarvisual dan/atau audio di mana secaramayoritas masih terdapat permasalahandalam pembelajaran bahasa Inggris, terutamadari segi kosakata dan pelafalan. Sehubungandengan permasalahan yang demikian inimedia pembelajaran menuntut berbagaialternatif untuk mengakomodasikansolusinya. Salah satu alternatif solusidimaksud adalah dengan pemanfaatanaplikasi macromedia flash yang akandideskripsikan berikut ini dalam beberapacontoh pembuatan media pembelajaran.

Pembuatan media pembelajaran dapatmengikuti salah satu model pembuatan mediapembelajaran sebagaimana yang dituangkandalam bagan prosedur yang diadaptasi olehPuslitjaknov (2008:10-13) yaitu:

Proses berdasarkan alur di atas dapatdideskripsikan sebagai berikut. Tahap awal,kita mengidentifikasi permasalahankebutuhan media pembelajaran bahasaInggris di lapangan agar pengembagan yang

Gambar 2. Alur Model Pengembangan MediaPembelajaran diadaptasi dari Puslitjaknov

(2008:10-13)

Identifikasi Permasalahan

Alternatif Pemecahan

Merancang Produk1. Menyusun Prosedur

2. Membuat Sampel Produk

Uji Ahli

Revisi

Uji Coba Terbatas

Revisi

Uji Coba Produk akhir

Diskusi Produk Akhir

Uji Terhadap Hasil Belajar

Peserta didik

Page 45: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

131Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia Flash untuk pembuatan media pembelajaran bahasa asing

kita lakukan nanti dapat menjadi solusipemenuhan kebutuhan tersebut. Setelahmengidentifikasi permasalahan kebutuhan,kita lanjutkan ke langkah berikutnya yaitumerancang alternatif pemecahan masalahdengan pijakan analisis kebutuhan.

Langkah selanjutnya adalah merancangmedia sesuai yang dibutuhkan. Setelahsampel media selesai dibuat/dikembangkankita ujicobakan dalam tahapan ujicoba ahli,ujicoba sampel terbatas, dan uji coba luas.Ujicoba ini dimaksudkan untuk memperbaikikekurangan-kekurangan yang masih terdapatdi dalam media yang kita kreasikan/hasilkan/kembangkan.

Ujicoba ahli dilakukan oleh mereka yangahli di bidang teknologi pembelajaran dan ahlimateri dalam bentuk penilaian kelayakanmedia yang dirancang. Ujicoba ahli ini akanmenghasilkan berbagai masukan untukperbaikan sebagai bentuk evaluasi pertamaterhadap hasil kreasi. Ujicoba sampel terbatasartinya ujicoba dilakukan kepada calonpemakai media dengan sampel terbatas,misalnya dengan beberapa perwakilanpeserta didik saja. Ujicoba sampel terbatasini juga akan memberikan masukan-masukanuntuk perbaikan pada tahapan kedua.Selanjutnya, ujicoba sampel luas pada sampelyang lebih banyak. Ujicoba sampel luas iniakan menghasilkan berbagai masukan untukperbaikan sebagai bentuk evaluasi padatahapan ketiga. Hasil ujicoba ditindaklanjutidengan perbaikan-perbaikan terhadapkekurangan-kekurangan yang masih ada.

Ketiga tahapan ujicoba beserta evaluasitersebut akan memberikan penyempurnaanterhadap media yang kita kreasikan/hasilkansehingga setidak-tidaknya akanmeminimalisasi kekurangan.

Secara teknis, pembuatan mediapembelajaran melalui pemanfaatan aplikasimacromedia flash kita awali dengan membuatrencana pembelajaran yang memuat tujuanpembelajaran. Berdasarkan tujuan ini, kitamembuat langkah-langkah pembelajaran danmerencanakan jenis media yang akan kitapakai. Apakah visual saja, audio saja, ataukeduanya? Apakah perlu dikembangkandalam bentuk kuis interaktif?

Semua tahapan kita rencanakan dengancermat. Selanjutnya, kita siapkan bahan-bahan pembuat media, misalnya gambar-gambar, rekaman suara, teks, sesuaikeperluan yang sudah kita rencanakan.Bahan-bahan yang berupa gambar, suara,dan teks dapat kita produksi sendiri atau bisakita mengunduhnya. Dalam kaitan ini, satu halyang penting jika mengunduh, kita perlumencantumkan sumber-sumber rujukannya.

Langkah berikutnya adalah meng-installaplikasi macromedia flash beserta aplikasipendukung lainnya misalnya paint dan powersound editor. Setelah itu, open aplikasi. Jikasudah berada di area kerja macromedia flashini, buatlah gambar atau bisa import saja,berikan gerakkan agar gambar terlihat hidupdengan tween motion atau tween shape. Jikadiperlukan teks, dapat kita tuliskan sesuaikebutuhan yang direncanakan. Setelahselesai mengolah gambar dan teks, hasil kerjakita dapat kita publikasikan dalam bentuk fileexe sehingga bisa dibuka di mana saja.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari deskripsi yang disampaikan di atas,kita dapat ambil beberapa simpulan.Macromedia flash merupakan aplikasi yangsangat potensial untuk digunakan dalampembuatan media pembelajaran bahasaInggris karena mampu mengakomodasikankebutuhan akan gaya pembelajaran pesertadidik yang audio, visual, dan/atau keduanya.Beberapa cara pemanfaatan aplikasi ini dalampembuatan media pembelajaran bahasaInggris adalah untuk pembuatan slide untukpresentasi, tampilan animasi, dan kuis-kuisinteraktif. Pembuatan media pembelajaranbahasa Inggris dengan aplikasi ini dimulaidengan melakukan analisis kebutuhan media,dilanjutkan dengan perancangan media,kemudian dilanjutkan dengan ujicoba mediayang dibuat dengan memperbaiki media jikamasih terdapat kekurangan-kekurangan darihasil ujicoba atau evaluasi.

Berdasarkan potensi yang dimiliki aplikasiini, sangat disarankan agar dilakukanpelatihan-pelatihan bagi tenaga pendidik atauguru untuk dapat menguasai aplikasimacromedia flash dan memanfaatkannyauntuk pengembangan media pembelajaran.

Page 46: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

132Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PUSTAKA ACUAN

BukuAlwasilah, A. Chaedar. 2007. Perspektif Pendidikan

Bahasa inggris di Indonesia dalam KonteksPersaingan Global. Bandung: CV Andira.

Asyhar, R. 2011. Kreatif Mengembangkan MediaPembelajaran Jakarta: Gaung Persada Press.

Danim, S. 2012. Profesi Kependidikan. Bandung:CV Alfabeta.

Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung:PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Madcoms. 2006. Macromedia Flash Pro 8.Jogyakarta: Penerbit Andi.

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis TeknologiInformasi dan Komunikasi. Bandung: CVAlpabeta.

Puslijaknov. 2008. Metode PenelitianPengembangan. Jakarta: Depdiknas.

Suyanto, K. 2008. English for Young Learners.Jakarta: Bumi Aksara.

Susilana, R. dan Riyana, C. 2007. MediaPembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Zeembry. 2007. Animasi Kartun dengan Flash 8.Jakarta: Elex Me.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsiAini, Y. I. 2013. Pengembangan Media

Pembelajaran bahasa Inggris BerbantuanKomputer untuk Meningkatkan Hasil belajarsiswa sekolah Dasar di Kota Bengkulu. JurnalIlmiah Teknologi Pendidikan Diadik Ikatansarjana Pendidikan Indonesia bekerjasamadengan Prodi S2 TP FKIP UniversitasBengkulu, Juli 2013 Th. II No. 2.

D. Sudrajat. 2013. Pembelajaran Multimedia untukMeningkatkan Kualitas Belajar siswa dalamMempelajari Materi bahasa Inggris kelas XIIPS Menggunakan Macromedia Flash MX diMAN 2 Kota Cirebon. Jurnal online TIK STMIKIKMI Vol 1 No. 1 edisi Juli 2013.

Hari Julian Agung Saputra dan Yuli Tiarina. 2013.Using Macromedia Flash 8 to Help EnglishTeacher to Build Media Toward TeachingReading. Journal of English LanguageTeaching Volume I No. 2 March 2013.

Herman Dwi Suryono dan Heni Rita Susila 2013.Pengembangan Multimedia Pembelajaranbahasa Inggris untuk SMK. Jurnal PendidikanVokasi Vol. 3 Nomor 1 Febrruari 2013.

Iksan, M. 2015. Pengaruh PenggunaanMacromedia Flash dalam MeningkatkanMotivasi dan Prestasi belajar sisiwa pada Matapelajaran sejarah Kebudayaan Islam Kelas VIdi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Malang 1. Tesis.Universitas Islam Negeri Maulana MalikIbrahim Malang.

Majidah Khairani dan Dian Febrinal 2016.Pengembangan Media Pembelajaran dalam

bentuk macromedia Flash Materi tabung untukSMP kelas IX. Jurnal IPTEKS Terapan Researchof Applied Science and Education V10.i2 2016.

Mananda, I. 2017. Penggunaan MediaPembelajaran Macromedia Flash untukMeningkatkan Pemahaman Konsep Siswapada Pokok Bahasan Hukum Newton. E-Jurnal Mahasiswa Prodi Fisika Volume 1Nomor 1 Tahun 2017.

Mustamid. Henri Raharjo. 2015. PengaruhEfektivitas Multimedia PembelajaranMacromedia Flash 8 terhadap Motivasi BelajarSiswa pada Motivasi Fungsi komposisi danInvers. Jurnal EduMa Vol. 4 No. 1 Juli 2015.

Musyarrafah. 2016. Pengembangan Bahan AjarBahasa Inggris Bermuatan Karakter BerbasisMultimedia Interaktif menggunakanMacromedia Flash (Studi kasus mata KuliahPembelajaran Bahasa Inggris MI JurusanPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. JurnalTarbiyah (Jurnal Ilmu Pendidikan) volume 5No. 2 Juli Desember 2016.

Pram Setyo dan Suparman. 2013. PengaruhMedia Pembelajaran MenggunakanMacromedia Flash 8 Pokok Bahasan Internetpada Pelajaran TIK terhadap Prestasi BelajarSiswa kelas XI IPA SMAN 6 Purworejo. JurnalPendidikan Teknik Informatika Fakultas TeknikUNY edisi 1 tahun 2013.

Ruwaida, Muhammad. 2012. PenggunaanAnimasi dengan Macromedia Flash untukMeningkatkan Daya Ingat terhadapMatematika pada Materi Geometri di kelas XSMA Negeri 3 Banda Aceh. Jurnal IlmiahDikdaktika Vol XII No. 2 Februari 2012.

Togik Hidayat dan Aisyah Endah Palupi. 2013.Penerapan Media Pembelajaran BerbasisMacromedia Flash 8 Melalui Pembelajaranlangsung untuk meningkatkan hasil Belajarpada pelajran Mesin CNC TU 2A Siswa KelasXI TPM 3 di SMK Negeri 3 Boyolangu. JurnalJPTM Volume 02 Nomor 01 tahun 2013.

Winia Waziana, Leni Anggraeni, dan Nur LaelaSari. 2016. Penerapan Aplikasi PembelajaranBahasa Inggris Berbasis Multimedia. JurnalTAM (Technology Acceptance Model) Volume7 Desember 2016.

Lain-lainAdi Sumaryadi. Mengenal Macromedia Flash.

2013. http://yudigoyangyuk.blogspot.co.id/2013/05/macromedia-flash.html (diunduh 18Agustus 2017).

Depdiknas. 2005. Permendiknas No. 19 Tahun2005. Jakarta: Kemdiknas.

Rahayu. 2011. Media Pembelajaran. http://skripsi-tesis-karyailmiah.blogspot.com (diunduh 25Juni 2012).*****

Page 47: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

133Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

ABSTRACT: Radio Edukasi Streaming broadcasts variouseducational contents online which can be accessed throughwww.radioedukasi.kemdikbud.go.id. However, the problem isits utilization has not been optimum yet. The objective of thisresearch is to describe Radio Edukasi contents that arepreferred by the community and to know the function of RadioEdukasi Streaming for them to educate themselves. The methodapplied in this research is a descriptive menthod. The populationis the listeners of Radio Edukasi Streaming in Januari throughNovember 2016. The result shows: firstly, the contents preferredby the community are “Pesona ASEAN”, “BIDIK” (BeritaPendidikan), “Intermezo” (Ensipop), “Dongen”, “TelusurSejarah”, RE Bimbel”, “Ekspresi Anak”, dan “Indie Go”; secondly,the role of Radio Edukasi Streaming is to enrich the community’sknowledge as well as appreciative attitude towards varioussituation. The summary is that Radio Edukasi Streaming canfacilitate the community to educate themselves. It is suggestedthat the community utilize the radio edukasi streaming toeducate themselves.

Keywords: streaming, Radio Edukasi, educate the community

ABSTRAK: Streaming Radio Edukasi menyajikan berbagaikonten pendidikan secara online yang dapat diakses melaluiwebsite www.radioedukasi.kemdikbud.go.id. Namunpermasalahannya adalah pemanfaatannya masih belumoptimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikankonten radio edukasi yang diminati masyarakat dan mengetahuiperan Streaming Radio Edukasi dalam mengedukasimasyarakat. Metoda yang digunakan adalah deskriptif. Populasipenelitian ini adalah pendengar Radio Edukasi melalui webstreaming pada bulan Januari s.d. November 2016. Hasilpenelitian ini menunjukkan: pertama, konten yang diminatimasyarakat pendengar adalah “Pesona ASEAN”, “BIDIK”(Berita Pendidikan), “Intermezo” (Ensipop), “Dongeng”, “TelusurSejarah”, “RE Bimbel”, “Ekspresi Anak”, dan “Indie Go”; kedua,peran streaming Radio Edukasi adalah menambahpengetahuan dan pengembangan sikap apresiatif terhadapberbagai kondisi tertentu. Kesimpulannya adalah bahwastreaming Radio Edukasi dapat memfasilitasi dan mengedukasimasyarakat. Sarannya agar masyarakat memanfaatkanstreaming Radio Edukasi untuk mengedukasi dirinya.

Kata Kunci: streaming, Radio Edukasi, mengedukasi masyarakat

STREAMING RADIO EDUKASI:FASILITAS BAGI MASYARAKAT UNTUK MENGEDUKASI DIRI

Radio Edukasi Streaming: Facility for the Community toEducate Themselves

Innayah

Balai Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK)

Jl. Sorowajan Baru No. 367 Banguntapan Yogyakarta, Indonesia

[email protected]

Diterima:15 Juni 2017,

direvisi:10 Juli2017,

disetujui18 Juli 2017.

Page 48: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

134Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)khususnya internet merupakan suatukebutuhan yang tidak bisa dielakkan dalamkehidupan sehari-hari dewasa ini. Peraninternet sebagai salah satu sumber informasiterbukti dapat memberikan pelayananan yanglebih cepat, murah, efektif, efisien, dan praktis,baik di bidang pendidikan, hiburan, maupunpengetahuan umum. Pemanfaatan internetsebagai salah satu kebutuhan telahmerambah hampir ke seluruh bidang kerja,baik di lingkungan birokrasi pemerintahmaupun swasta.

Keberadaan internet saat ini telah banyakmemengaruhi kinerja. Sebagai contohmisalnya adalah kinerja operasional yangmelanda berbagai media massa cetak yangmengakibatkan keprihatinan sehingga ada diantaranya yang hampir tutup dan bahkansudah ada yang tutup. Perkembangan yangterjadi adalah bahwa koran masa kini tidaklagi dalam bentuk tercetak tetapi sudahberbentuk digital sehingga dapat dibaca dimana saja dan oleh siapa saja sejauh tersediakoneksi internet.

Kehadiran internet juga mempunyaipengaruh besar tidak hanya terhadap mediacetak tetapi juga terhadap media siaran, baikradio maupun televisi. Siaran radio dari modelsiaran yang dipancarkan melalui gelombangsiaran beralih menjadi siaran melalui teknologiinternet. Peralihan inilah yang dikenal sebagaistreaming. Artinya, siaran radio tidak lagiharus didengarkan melalui perangkat radiosaja, tetapi kini dapat didengarkan melaluiperangkat komputer yang terkoneksi denganjaringan internet atau melalui aplikasi padahandphone (HP). Streaming adalah prosesmultimedia yang secara terus-menerus dapatditerima dan disediakan oleh content providerkepada end users dengan mengirimkanplayback audio atau video secara real time(Djamal dan Fachruddin, 2013).

Dewasa ini, kita juga dapat mengamatibahwa perilaku pendengar lebih cenderungmengedepankan teknologi dan fleksibilitasdalam mendengarkan radio. Radio telahmenjadi media yang lebih personal bagimasing-masing konsumen. Berdasarkan data

di tiga kota terbesar di Indonesia tentangkonsumen yang mendengarkan radio dariperangkat mobile, yaitu mereka yang beradadi kota Makassar (69%), Medan (44%), danJakarta (38%) (Lubis, 2016).

Tampaklah betapa besarnya pengaruhteknologi internet terhadap perkembanganradio. Kehadiran internet dalam penyiaranradio telah menyebabkan terjadinyaperubahan drastis pada pola produksi,distribusi, dan akses terhadap radio siaran,termasuk Radio Edukasi (RE). Adopsiteknologi terus bergerak dan eksistensiinternet berdampak pada proses siaran radiomenjadi relatif lebih murah, cepat, mudah, danglobal.

Penyelenggaraan siaran radio streamingsangatlah berbeda dibandingkan denganpenyelenggaraan siaran radio konvensional.Dalam aspek pendanaan, membuat sebuahstasiun radio streaming sangatlah ringan, jauhlebih murah dibandingkan dengan dana yangdiperlukan untuk membuat sebuah stasiunradio konvensional pada umumnya.

Jika untuk kapasitas radio streaming kelasrumahan saja misalnya, yang dibutuhkan ituhanyalah sebuah komputer (PC), jaringaninternet yang stabil, blog atau website gratis,dan stok playlist lagu yang sekiranya cukupuntuk diputar selama 24 jam nonstop. Darisegi teknis penyiaran, radio streaming tidakmembutuhkan perangkat pemancar sepertipada radio konvensional yang harganya jauhlebih mahal.

Untuk jangkauan pendengar dari radiostreaming ini juga jauh lebih luas karenaberbasis pada layanan internet yang mampumenjangkau masyarakat konsumen secaraglobal. Hal ini tentunya berbanding terbalikdengan radio konvensional yang memilikijangkauan terbatas karena hanyaberdasarkan jauhnya gelombang pancar(Prasetya, 2016).

Perkembangan era digital inimenyebabkan jumlah pendengar siaran radiokonvensional mengalami penurunan. Jumlahlayanan internet saat ini semakin meningkat.Pertumbuhan konsumsi internet melalui aksesbergerak (mobile ) seperti telepon genggamdan wi-fi lebih tinggi di Jawa (5x lipat)dibandingkan di luar Jawa (3x lipat). Dalam

Page 49: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

135Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

hal konsumsi radio, konsumen di luar Jawatercatat lebih banyak mendengarkan radio(37%) dibandingkan dengan konsumen diJawa (18%) (Nielson, 2014).

Diungkapkan lebih jauh bahwa penurunanjumlah pendengar siaran radio menurut ScriptWriter Radio Geronimo adalah disebabkankemudahan mendapatkan lagu lewat internet,mengakses informasi lewat android dan tidakadanya lagi rasa bangga dan spesial ketikalagu yang diminta masyarakat diputar di radiokesayangan mereka (Febriarni, 2014).

Siaran Radio Edukasi (RE) merupakanradio pendidikan yang diselenggarakan olehBalai Pengembangan Media RadioPendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(BPMRPK Kemdikbud). Dalammenyelenggarakan siarannya, REmemancarkan siarannya melalui stasiunradio dengan jangkauan jarak sekitar 10kilometer. Seiring dengan perkembanganatau kemajuan teknologi internet, RE jugamelakukan siaran melalui streaming diwww.rad ioedukas i .kemdikbud.go. id .Dengan teknologi streaming yang diterapkanRE ini, diharapkan konten/materi layananpendidikan yang disajikannya dapat dinikmatimasyarakat luas, tidak hanya yang beradadi seluruh nusantara tetapi bahkan jugamasyarakat mancanegara sehingga merekaterfasilitasi untuk meng-edukasi dirinya.

Memerhatikan berbagai permasalahanyang terjadi pada peralihan teknologi radiodari analog ke streaming khususnya padaRadio Edukasi, rumusan permasalahan padakajian ini adalah: (1) konten/materipendidikan apa saja yang banyak diminatioleh pendengar streaming Radio Edukasi;dan (2) apa peran streaming Radio Edukasidalam mengedukasi masyarakat. Adapuntujuan penelitian ini adalah untuk: (1)mendeskripsikan konten/materi pendidikanyang banyak diminati oleh pendengarstreaming Radio Edukasi; dan (2)mengetahui peran streaming Radio Edukasidalam meng-edukasi masyarakat.

Manfaat kajian terhadap streaming RadioEdukasi ini secara praktis adalah sebagai:(1) deskripsi atau narasi pemberdayaanmasyarakat melalui berbagai informasi

pendidikan, pengetahuan populer, sertaragam kekayaan tradisi dan budaya; (2)pemanfaatan radio streaming untukpembelajaran masyarakat; dan (3) referensiuntuk kajian selanjutnya yang berkaitandengan pengembangan konten/materi siaranstreaming radio khususnya siaranpendidikan. Secara akademis, kajian inibermanfaat sebagai bahan pertimbanganbagi penentu kebijakan di bidangpembangunan pendidikan dan pembelajaranmelalui pemanfaatan teknologi khususnyateknologi streaming siaran radio.

METODA

Metoda yang digunakan dalam penelitianini adalah metode deskriptif. Penelitian inimengumpulkan, merangkum, danmenginterpretasikan data yang diperoleh darisumber data, yang selanjutnya diolahkembali sehingga dengan demikiandiharapkan dapat menghasilkan gambaranyang jelas, terarah, dan menyeluruh darimasalah yang menjadi objek penelitian.Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 21November sampai dengan tanggal 9Desember 2016.

Populasi dalam penelitian ini adalahpendengar Radio Edukasi. Sampel adalahpendengar yang memanfaatkan webstreaming Radio Edukasi selama 11 bulan,yaitu dari bulan Januari sampai dengan bulanNovember 2016. Pengambilan sampeldilakukan dengan teknik purposif yaitu teknikpenentuan sampel dengan pertimbangantertentu (Sugiyono, 2014). Hanya pendengaryang mendengarkan Radio Edukasi melaluiweb streaming Radio Edukasi yang diambilsebagai sampel penelitian.

Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah studi dokumentasi melaluipencatatan data dari web streaming RadioEdukasi. Teknik ini dilakukan untukmengetahui data pendengar, kota/provinsi/negara asal, dan jam/waktu mengaksessiaran streaming Radio Edukasi. Data daninformasi yang telah terkumpul dianalisissecara statistik deskriptif.

Page 50: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

136Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konten Pendidikan yang DiminatiRadio ternyata merupakan suatu medium

komunikasi di mana pesan yang berupa suaradiubah menjadi sinyal suara, dipancarkan darisuatu sumber dengan antena pemancar,tanpa perangkat kabel, melalui gelombangelektromagnetik, kemudian diterima olehantena penerima pada pesawat penerima,yang mengubah sinyal suara menjadi pesanberupa suara kembali (Wibowo, 2012). Radiomerupakan media auditif (hanya bisadidengar) yang relatif murah, merakyat, danbisa dibawa atau didengar di mana-mana.Radio is sound only, media radio, melaluisarana apapun didengarkannya, tetap saja iamerupakan media suara/bunyi. Oleh karenaitu, salah satu kekuatan khas radio adalahterletak pada suara, karena dengan suaradapat menciptakan imajinasi tanpa batas ataudikenal dengan “Radio is Theatre of Mind”(Prayudha dan Rustam M., 2013).

Undang-Undang Penyiaran Nomor 32Tahun 2002 mengatur bahwa radio siaransebagai kegiatan pemancarluasan siaranmelalui sarana pemancar dan/atau saranatransmisi di darat, di laut, atau di antariksadengan menggunakan spektrum frekuensiradio melalui udara, kabel, dan/atau medialainnya. Dengan sarana yang demikian ini,disertai dengan penggunaan perangkatpenerima siaran, siaran radio dapat diterimamasyarakat luas secara serentak danbersamaan. Melalui siaran radio, berbagaiinformasi dapat disebarluaskan dalam waktuyang relatif cepat, bahkan sampai ke daerahyang dikategorikan sebagai blank spots.

Kehadiran RE diyakini menjadi salah satualternatif dalam mengimbangi derasnya arussiaran radio dan media lain yang berorientasikomersial dan kurang menyiarkan konten-konten yang berkaitan dengan pembangunanpendidikan. Beban sosial Radio Edukasi lebihberat ketimbang radio komersial karena RadioEdukasi tidak hanya sekedar menghiburpendengar tetapi yang jauh lebih utama lagiadalah mendidik masyarakat pendengar.Radio Edukasi ini telah memenuhi fungsinyasebagai sumber belajar, yaitu: meningkatkanproduktivitas pendidikan; memberikan

kemungkinan pendidikan yang lebih bersifatindividu; memberikan dasar yang lebih ilmiahuntuk belajar; memungkinkan belajar instan;memungkinkan penyajian pendidikan yanglebih luas, terutama dengan media;pendidikan dapat memilih radio sebagaisumber belajar karena memenuhi kriteriaekonomi, praktis, mudah, fleksibel dan sesuaidengan tujuan. Radio pendidikan (RE)merupakan media yang dapat digunakansebagai alat belajar, peningkatan wawasandan pengetahuan, dan pengetahuan fasilitaspencarian atau informasi (Innayah, 2014).

Siaran RE tidak semata-mata hanyamenyiarkan konten pendidikan, seperti halnyapendidikan di dalam kelas, namun konten/materi pendidikan yang disajikanberkonsepkan edutainment (konsep belajaryang dikemas menghibur). Konsepedutainment mengupayakan prosespembelajaran yang kondusif danmenyenangkan. Oleh karena itu, StreamingRadio Edukasi mempertimbangkanpenyediaan konten/materi siaran yang tepatdan penataan distribusinya pada jam tayangyang sesuai dengan karakter masyarakatpendengar dari berbagai segmen, baikpelajar, pekerja, maupun masyarakat secaraumum.

Lain halnya dengan streaming radio diIndia yang dapat diakses padawww.schoolradio.in/#next. Radio Sekolah inimenciptakan sebuah program bagi siswa danakademisi untuk memamerkan bakat merekadalam kreativitas, inovasi, teknologi, danmenemukan solusi dan tindakan di bidangstudi masing-masing. Di Georgia AmerikaSerikat, radio streaming pendidikan dapatdiakses melalui http://www.gpb.org/education.Pendidikan GPB (Georgia PublicBroadcasting) mendorong pembelajaranseumur hidup melalui konten berkualitas tinggidan terpercaya serta kemampuan untukmenghubungkan pendidik, siswa, dankeluarga di semua tingkat.

Setiap stasiun penyiaran radio mempunyaisegmen-segmen pendengar yang bisadiidentifikasi dengan mudah (Prayudha danRustam M., 2013). Lebih jauh dikemukakanbahwa pengelola RE telah menentukan formatstasiun yang tepat guna menentukan format

Page 51: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

137Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

konten/materi pendidikan yang sesuai dengankebutuhan masyarakat pendengar sehinggamampu eksis dan bersaing denganbanyaknya jumlah stasiun radio. Mengingatformat stasiun merupakan formulasi seluruhaktivitas siaran dalam melayani pendengar,konten/materi siaran yang akan disajikanharuslah menjawab pertanyaan apa, untuksiapa, dan bagaimana suatu acara disajikan(Masduki, 2003).

Adopsi teknologi radio dari analog kestreaming sangat berdampak pada aksespendengar yang harus membutuhkan biayayang cenderung mahal terutama pada tempat-tempat yang layanan internetnya masihkurang baik. Meskipun demikian,pemanfaatan siaran pendidikan melaluistreaming telah mendapat banyak respons/tanggapan dari pendengar, baik yang berasaldari dalam maupun luar negeri. Informasi inidiketahui melalui data statistik web streamingRadio Edukasi dengan memerhatikan jamakses dan jadwal siar Radio Edukasi.

Berikut disajikan data tentang pendengardari Indonesia, luar negeri dan unknown(pendengar yang tidak terdeteksi asal namakota/propinsi/negara) yang telah mengaksesstreaming Radio Edukasi, seperti pada Grafik1 di bawah ini.

Jadwal siar Streaming Radio Edukasi onair mulai dari pukul 12.35 sampai denganpukul 19.35 WIB (live) dengan program siarmeliputi “Kata Mutiara”, “Pesona Asean”,“Bidik” (Berita Pendidikan), “Intermezo”(program musik dengan sisipan ensikopedi

popular/ensipop), “Edu Publik”, “RE Medika”,“Telusur Sejarah”, “Dongeng”, “RE Bimbel”,“Belajar Yuks”, dan “Kisah Tokoh”. Sedangkanuntuk hari Minggu, jadwal siaran berbedadengan hari-hari lainnya, yaitu menyajikan“Apresiasi Sastra”, “Intermezo Spesial”,“Ekspresi Anak”, “Dongeng Live”, “RE Musisi”,dan “RE Indie Go”. Setelah jam siar tersebut,dilakukan re-run (pemutaran ulang) dua kali.Radio pendidikan mempunyai nilai tertentu,seperti memberikan berita yang mutakhir (up-to-date), menarik minat, jangkauan luas,berdasarkan kenyataan, mendorongpengembangan kreativitas, dan mempunyainilai rekreatif (Danim, 2008). Adapunpersentase konten/materi pendidikan yangbanyak diminati masyarakat pendengarmelalui streaming Radio Edukasi padawww.radioedukasi. kemdikbud.go.id.

Data yang disajikan pada Gambar 2

Grafik 1. Data Pendengar Indonesia, Luar Negeri &Unknown pada Streaming Radio Edukasi

Sumber: laporan evaluasi siaran streaming RE

21%

16%

14%

8%

9%

7%7%

8%

3%

3%

2%2%

Gambar 2, Data tentang Konten/Materi Pendidikan yangdiminati pendengar Streaming Radio Edukasi.

Sumber: laporan evaluasi siaran streaming RE

Pesona ASEAN (21%)

BIDIK (16%)

Intermezo (Ensipop) (7%)

Telusur sejarah (8%)

Dongeng (7%)

RE Bimbel (8%)

Belajar Yuk!@ (2%)

Kisah Tokoh (2%)

Apresiasi Sastra (3%)

Ekspresi Anak (9%)

RE Musi (3%)

RE Indie Go (14%)

Page 52: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

138Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

menunjukkan bahwa kecenderunganmasyarakat pendengar Streaming RadioEdukasi ternyata adalah pada konten/materipendidikan yang dikemas dalam program: (1)“Pesona ASEAN”; (2) “BIDIK” (BeritaPendidikan); (3) “Intermezo” (Ensipop); (4)“Dongeng”; (5) “Telusur Sejarah”; (6) “REBimbel”, (7) “Ekspresi Anak”; (8) “ApresiasiSastra”; (9) “RE Musisi”; dan (10) “RE IndieGo”. Konten/materi pendidikan yang lainnyamemiliki sangat sedikit atau kecil persentasepeminatnya. Dengan demikian, masyarakatpendengar, baik di wilayah nusantara maupundi mancanegara, secara tidak langsungmendapatkan informasi tentang kebijakan danperkembangan pembangunan pendidikanmelalui program “BIDIK”, promosi tempat-tempat wisata di wilayah Asia Tenggaramelalui konten/materi pendidikan “PesonaASEAN”. Masyarakat pendengar juga dapatmengetahui berbagai bentuk peninggalansejarah yang terdapat di seluruh nusantaramelalui konten/materi “Telusur Sejarah”.

Konten/materi siaran untukpengembangan pendidikan karakter anak danpenanaman semangat kebangsaan(nasionalisme), meneladani ketokohan parapahlawan nasional dan orang-orang sukses,disajikan melalui konten/materi pendidikanyang dikemas dalam bentuk “Dongeng” dan“Kisah Tokoh”. Di samping untukpengembangan pendidikan karakter danpenanaman semangat kebangsaan, pesertadidik jenjang tertentu juga dapatmeningkatkan tingkat penguasaan materipelajarannya apabila tekun mengikuti materisajian “BIMBEL” dan “Belajar Yuks”. Melaluimateri sajian ini, peserta didik untuk satuanpendidikan SD dan SMP mendapatkanbimbingan belajar tentang mata-matapelajaran yang menjadi materi ujian nasional.

Anak-anak yang masih bersekolah padajenjang SD, SMP, SMA dan juga masyarakatpada umumnya dapat memperluas khasanahpengetahuan umum mereka melalui konten/materi sajian yang berjudul “Ensipop”(ensiklopedi popular) atau serangkaianpengetahuan tentang berbagai hal yangdikemas dalam program musik “Intermezo”.

Selanjutnya, Streaming Radio Edukasijuga menyajikan materi yang bersifat

motivasional yang dikemas dalam bentukkata-kata mutiara sebagai program sisipan.Sebagai bentuk penghargaan terhadap karyaanak bangsa di bidang sastra dan musik,Streaming Radio Edukasi juga menyajikankonten/materi tentang “Apresiasi Sastra”(pengenalan hasil karya sastra Indonesia) dan“RE Musisi” (membahas seputar kisahperjalanan karir musisi legendaris Indonesia)dan tersedianya ruang bagi anak bangsauntuk menampilkan hasil karya sastra danseni musiknya melalui “RE Indie Go”. BagiGenerasi muda yang ingin menampilkankarya musiknya dapat mengikuti program “REIndie Go”. Sedangkan anak-anakmemperoleh kesempatan untukmengekspresikan kemampuannya di bidangbercerita, bernyanyi, bermain peran, dan bacapuisi melalui konten/materi sajian “EkspresiAnak”.

Dengan teratur dan intensif mengikutiberbagai konten/materi pendidikan yangdisajikan melalui Streaming Radio Edukasi,masyarakat pendengar, baik masyarakat dinusantara maupun di berbagai penjuru dunia,diharapkan dapat meng-edukasi diri sendiridan sesamanya. Dampak dari keteraturan danintensitas mengikuti atau mendengarkankonten/materi yang disajikan Streaming RadioEdukasi diharapkan dapat meningkatkankhasanah pengetahuan dan informasimasyarakat pendengar. Dengan demikian,radio juga mempunyai karakteristik yang kuatuntuk memengaruhi masyarakat di sampingperan untuk mendidik, memberitahu danmenstimulasi agar masyarakat menjadi pintar,dan kritis/tanggap/berinisiatif (Prayudha danRustam M., 2013). Dalam kaitan ini, sejalandengan hasil penelitian terdahulu adalahterjadinya peningkatan pengetahuanmasyarakat tentang pelayanan PLN diKecamatan Jetis, Yogyakarta. Sebagaidampak atau pengaruh dari intensitasmasyarakat mendengarkan siaran radio,masyarakat termotivasi untuk membayartagihan listrik sesuai dengan waktu yangditentukan (Priyadi dan Vincencia, 2015).

Penelitian lain oleh Wati (2011)menunjukkan bahwa strategi radio swara slenkdalam mengedukasi masyarakat pendengaryaitu dengan memberikan kebebasan kepada

Page 53: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

139Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

direktur dan narasumber untukmengeksplorasi program budaya yangdisiarkan guna membentuk masyarakat yangmemiliki wawasan budaya dan sikapapresiatif.

Peran Streaming Radio Edukasi dalamMeng-edukasi Masyarakat

Sejarah mencatat bahwa siaran radio dariawal berdirinya pada zaman penjajahanBelanda hingga kini terus mengalamiperkembangan seiring dengan kemajuanteknologi. Pada tahun 1930-an, siaran radiomasih mengudara dengan menggunakangelombang AM di mana media radio ini telahmenjadi bentuk komunikasi massa yangpaling efektif dan menguntungkan.

Perkembangan berikutnya adalah padatahun 1950-an di mana siaran radio berubahbentuk menjadi media massa baru lewatgelombang FM. Sekarang ini, radio sudahmenjamah dunia internet denganmengembangkan inovasi radio online atauradio streaming (Musman dan Sugeng, 2011).Dengan menggunakan perangkat komputerdan HP yang terkoneksi internet, seseorangatau banyak orang dapat menikmati berbagaikonten/materi yang disajikan.

Beberapa kelebihan dari stasiun radiostreaming antara lain adalah: (1)memanfaatkan internet sebagai mediapenyiarannya sehingga terbebas dariketergantungan sumber daya radio yangterbatas; (2) terbebas dari gangguan (noise)transmisi radio; (3) memiliki jangkauan global;(4) biaya operasi yang lebih murah; (5) kontendapat dinikmati melalui berbagai perangkatterminal yang banyak digunakan dalamaktivitasnya sehari-hari; (6) penyediaankonten membuka peluang untuk pengayaandan pemutakhiran konten sehingga siaranradio dapat dinikmati dalam berbagai bentukdan berbagai cara; dan (7) dapat diketahuijumlah pendengar sehingga membantumempermudah pengambilan keputusanpengiklanan (Radio KIISS FM Makassar,2016).

Lain halnya dengan kelebihan hasilpenelitian tentang live streaming yang dapatmemberikan solusi dari masalah jangkauanyang ada pada radio konvensional. Dengan

adanya l ive streaming, radio dapatmenjangkau pasar atau audience diseluruhdunia (Putra & Sulistyo, 2013).

Streaming Radio Edukasi merupakanmodel siaran radio yang digunakan sebagaiupaya kreatif dalam penyebarluasan konten/materi pendidikan kepada masyarakat luasyang tersebar di nusantara dan bahkan dimancanegara secara lebih mudah, dengansegala kelebihan dan kekurangannya.Kelemahan utama siaran Radio Edukasiadalah kurangnya umpan balik (feedback)yang bisa diperoleh seketika. Hal ini selarasdengan hasil penelitian yang mendukung teoriuse gratification yang berarti kepuasaninformasi, identitas pribadi, interaksi danintegrasi, serta hiburan dalam mendengarkanradio streaming. Hal ini dibangun olehpersepsi yang tertanam di benak pendengar(audiens) dari stimulus, registrasi, sertainterpretasi yang dipresentasikan radiostreaming. Persepsi tersebut selanjutnya akanmelahirkan umpan balik yang dapatmemberikan kepuasan dalam mendengarkanradio streaming pada audiens (Jati danHerlina, 2013).

Konten/materi atau pesan pendidikan yangdisajikan oleh setiap radio pada umumnyatanpa dibebani misi verbal mendidik. Hal inisebenarnya sudah tersisipkan pada berbagaiformat acara yang menyajikan inspirasikemandirian, kreativitas, motivasi, dan nilai-nilainasionalisme untuk khalayaknya. Sedangkanuntuk streaming Radio Edukasi, pesanpendidikan sengaja dirancang dan dikemassebagai konten pendidikan dalam bentuk “KataMutiara”, “Siaran Berita dan InformasiPendidikan (BIDIK)”, musik/lagu yangmendidik, budaya, pengetahuan umum,pendidikan kesehatan, pendidikan karakter,iklan layanan masyarakat serta gaya penyiaryang cerdas, santun, dan menghibur.

Pada konteks perannya sebagai mediaedukasi, Radio Edukasi telah menunjukkanbukti empiris. Hal ini dapat diketahui darirespons pendengar siaran Streaming RadioEdukasi. Jumlah pendengar dari bulanJanuari sampai dengan November 2016adalah 1.437 pendengar yang berasal dari 25provinsi di Indonesia dan 370 pendengar darimanca Negara (Radio Edukasi, 2016).

Page 54: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

140Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

kedua. Di samping itu, masih ada 272pendengar (27%) yang memanfaatkanStreaming Radio Edukasi tetapi tidakterdeteksi nama provinsinya (unknown).

Berdasarkan data tersebut, dapatdikemukakan bahwa masyarakat pendengardari sembilan provinsi, intensitasnya tinggidalam mengakses Streaming Radio Edukasi;sedangkan 15 provinsi lainnya masuk kategorikurang karena berada pada interval 1-10pendengar selama waktu 11 bulan.Selanjutnya, delapan provinsi yang belummengakses Streaming Radio Edukasi adalahMaluku, Papua, Papua Barat, Sulawesi Utara,Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, BangkaBelitung, dan Maluku Utara.

Selain itu, pendengar yang mengaksesStreaming Radio Edukasi berasal dari 37negara, dengan 370 orang pendengar.Jumlah pendengar yang paling banyakberasal dari negara Amerika Serikat (251orang) dan Ukraina (23 orang). Banyaknyaakses pendengar dimungkinkan dilakukanoleh WNI yang tinggal di kedua negaratersebut, karena WNI yang tinggal di AmerikaSerikat ada 127.222 (Nurrizki, 2015) danUkraina 76 WNI (Kedubes RI, 2016).Sedangkan 35 negara lainnya yangmengakses mempunyai persentase yangrendah karena masih berada pada interval 1-10 pendengar selama waktu 11 bulan.

Dengan jumlah masyarakat pendengaryang berasal dari beberapa provinsi diIndonesia dan manca negara dapat diketahuibahwa konten/materi pendidikan yangdisiarkan melalui Streaming Radio Edukasitelah memfasilitasi masyarakat pendengaruntuk mengedukasi atau membelajarkan dirisendiri dan sesama mereka. Dengan jaringaninternet, streaming dapat digunakan untukmengirim penyiaran oleh content provider keend user dengan mengirimkan playback audioatau video secara real time (Djamal &Fachruddin, 2013).

Dengan demikian, Streaming RadioEdukasi (komunikator) menyiarkan konten/materi sebagai pesan pendidikan kepadamasyarakat (komunikan) dan akanmemberikan dampak yang membelajarkan.Sebagai salah satu bentuk komunikasi massa,radio mempunyai tiga efek, yaitu: (1) Efek

Pada Grafik 2 berikut ini, disajikan datatentang masyarakat pendengar di Indonesiayang telah mengakses Streaming RadioEdukasi.

Data tersebut menunjukkan persentasependengar yang paling banyak berasal dariProvinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, JawaTengah, DIY, dan Jawa Barat. Hal tersebutmungkin dikarenakan adanya 49 radio mitrayang tersebar di pulau Jawa yang turut sertamenyiarkan konten/materi pembelajaran yangdiproduksi oleh BPMRPK Kemdikbud. Secaratidak langsung radio mitra dalam siarannyaakan mengenalkan program-programpembelajaran sekaligus Streaming RadioEdukasi. Di samping itu, BPMRPK juga telahmelakukan bimbingan teknis dan pelatihanpemanfaatan media radio pendidikansekaligus sosialisasi dengan guru-guru danpengelola radio di 32 kabupaten di pulauJawa.

Besarnya persentase pendengar secarateknis didukung oleh jaringan/layanan internetdi pulau Jawa lebih stabil/baik daripada di luarJawa. Penggunaan radio streaming sangattergantung oleh kualitas koneksi internet. Jikakoneksi internet baik, siaran terdengar secarautuh. Namun jika koneksi internetnya lambat,siaran radio yang didengar akan putus-putus(Safa’atun, 2015).

Hal lain yang mungkin bisa dijelaskanadalah kurangnya sosialisasi tentangStreaming Radio Edukasi di luar Jawa.Persentase jumlah pendengar StreamingRadio Edukasi di Banten, Bali, Riau, danSumatera Utara merupakan kelompok urutan

123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345123451234512345

300

250

200

150

100

50

0 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678

DKI Jatim Jateng DIY Jabar Banten Bali Sumut Riau Unknow

Grafik 2. Data PendengarStreaming Radio Edukasi Indonesia

Sumber: laporan evaluasi siaran streaming RE

Page 55: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

141Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

kognitif: pesan yang mengakibatkan khalayakberubah dalam hal pengetahuan, pandangan,dan pendapat terhadap sesuatu yangdiperolehnya. Efek ini berkaitan dengantransmisi pengetahuan, keterampilan,kepercayaan, atau informasi; (2) Efekafektif: pesan yang mengakibatkanberubahnya perasaan tertentu dari khalayak.Orang dapat menjadi lebih marah danberkurang rasa tidak senangnya terhadapsuatu akibat membaca surat kabar,mendengarkan radio atau menonton televisi;dan (3) Efek konotatif, pesan yangmengakibatkan orang mengambil keputusanuntuk melakukan atau tidak melakukansesuatu (Liliweri, A., 2004).

Radio merupakan perlengkapanelektronik yang dapat digunakan untuk (1)mendengarkan berita yang aktual; (2)mengetahui beberapa kejadian danperistiwa penting dan terkini; dan (3)mengetahui masalah-masalah kehidupan,dan lain sebagainya (Musfiqon, 2012).Dengan demikian, siaran radio dapatdimanfaatkan untuk menyampaikanberbagai informasi kepada masyarakatpendengar. Siaran radio memil ikikemampuan menyampaikan informasisecara cepat sehingga mendorongterjadinya penyebarluasan berbagai konten/materi pendidikan, baik yang berupapengetahuan, kebudayaan maupun hiburandan motivasi (Wibowo, 2012).

Dengan demikian, pesan-pesanpendidikan (termasuk konten/materibermuatan moral/karakter) yang menjaditujuan utama siaran pendidikan dapatmenginspirasi dan menanamkan sikap,memotivasi, mengembangkan karakter/moral pada masyarakat pendengar.Pendengar merupakan ujung tombak siaranradio. Dalam kaitan ini, dikemukakan bahwapendengar adalah pertemuan publik,berlangsung dalam rentang waktu tertentu,dan terhimpun bersama oleh tindakanindividual untuk memilih secara sukarelasesuai dengan harapan tertentu, berbagimasalah, menikmati, mengagumi,mempelajari, merasa gembira, tegang,kasihan atau lega (McQuail, 2006).

Salah satu hasil penelitian tentang peranradio dilakukan pada radio PAS FM Pati yangtelah berperan dalam pendidikan karakteranak yang terlihat melalui materi siaran yangdisajikannya yang berjudul Dunia Anak sertaRuang Ibu dan Anak. Siaran tentang DuniaAnak ini diikuti oleh anak-anak TK. Materisiarannya mencakup bernyanyi, bercerita,berdo’a, mendengarkan dongeng, dan belajarmenjadi pemandu acara Dunia Anak sertaRuang Ibu dan Anak (Anisah, 2013).

SIMPULAN DAN SARAN

Di antara ke-12 kemasan konten/materilayanan pendidikan yang disajikan melaluistreaming Radio Edukasi dalam berbagaiprogram, ternyata yang banyak diminatimasyarakat pendengar adalah “PesonaASEAN”, “BIDIK” (Berita Pendidikan),“Intermezo” (Ensipop), “Dongeng”, “TelusurSejarah”, “RE Bimbel”, “Ekspresi Anak”, dan“Indie Go”. Dengan konten/materi pendidikanyang disiarkan tersebut, Streaming RadioEdukasi secara tidak langsung telahmemfasilitasi masyarakat pendengar untukmeng-edukasi dirinya sendiri.

Pemanfaatan Streaming RE tidak hanyamemfasilitasi masyarakat mengedukasidirinya sendiri tetapi sekaligus juga dapatmengedukasi sesama anggota masyarakat.

Bertambahnya khasanah pengetahuan(misalnya: informasi tempat-tempat wisata diwilayah ASEAN, informasi pendidikan,peninggalan sejarah, pendidikan karakter,bimbingan mata pelajaran yang diujinasionalkan, serta serangkaian pengetahuanumum), berkembangnya sikap apresiatifterhadap berbagai kondisi atau situasitertentu (misalnya: menjaga kebersihanlingkungan sekitar, membayar pajak danlistrik tepat waktu, mengapresiasi budayadan tradisi bangsa, meneladani ketokohanpahlawan nasional dan orang-orang sukses,serta mengapresiasi sastra Indonesia)merupakan contoh bentuk mengedukasi diri.

Untuk menghasilkan konten/materi yangmenarik, menghibur, dan juga mendidikperlu dilakukan analisis kebutuhan yangtepat terutama dalam pemberdayaanmasyarakat.

Page 56: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

142Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PUSTAKA ACUAN

BukuDanim, S. 2008. Media Komunikasi Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.Djamal, H. dan Fachruddin, A. 2013. Dasar-Dasar

Penyiaran Sejarah, Organisasi, Operasional,dan Regulasi. Jakarta: PT. Kharisma PutraUtama.

Liliweri, A. 2004. Dasar-Dasar KomunikasiAntarbudaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Masduki. 2003. Menjadi Broadcaster Profesional.Yogyakarta: LkiS.

McQuail, D. 2006. Mass Communication, Volume1. London: Sage Publications.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media danSumber Pembelajaran. Jakarta: PrestasiPustaka Publisher.

Musman, A. dan Sugeng W. A. 2011. MarketingMedia Penyiaran: Bukan Sekadar Jual Kecap.Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Prayudha, H. H. dan Rustam M, Andi. 2013. Radiois Sound Only, Pengantar & Prinsip PenyiaranRadio di Era Digital. Jakarta: Broadcastmagz.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D).Bandung: Alfabeta.

Wibowo, F. 2012. Teknik Produksi Program RadioSiaran. Yogyakarta: Grasia Book Publisher.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsiAnisah, K. 2013. Peran Radio Swasta (PAS Fm

Pati) Dalam Pendidikan Karakter Anak (StudiKasus Tujuh Belas Tk Di Kabupaten Pati).Under Graduates thesis, Universitas NegeriSemarang. http://lib.unnes.ac.id/18510/(Diakses tanggal 13 Januari 2017).

Innayah. 2014. Radio Edukasi sebagai Salah SatuSumber Belajar dalam KegiatanPembelajaran. Jurnal Kwangsan, Vol 2, No. 1Nopember 2014 hal 1-70.

Jati, R.P. dan Herlina, M. 2013. Hubungan antaraRadio Streaming dengan Persepsi danKepuasan Audiens di PT. MNC SkyvisionJakarta. Jurnal Komunikasi ASPIKOM, Volume2, Nomor 1, Juli 2013, hlm. 589-602. (Diaksestanggal 09 Januari 2017).http://www.e-

jurnal.com/2016/04/ hubungan-antara-radio-streaming-dengan. html (Diakses 15 Januari2017).

Priyadi dan Vincencia, Evellyn. 2015. PengaruhIntensitas Mendengarkan Siaran RadioTerhadap Tingkat Pengetahuan MasyarakatTentang Pelayanan PLN di Kecamatan Jetis.Tesis. Sumber: UAJY. http://e-journal.uajy.ac.id/9597/ (Diakses tanggal 16Januari 2017).

Putra, Umbu Lagoru Robinson Maha dan Sulistyo,Wiwin.2013.Analisis Pemanfaatan Iceacast2Pada Perancangan dan Pembangunan LiveStraming Radio.Jurnal Teknologi Informasi-Aiti,Vol. 10. No.2, Agustus 2013:101-200.

http://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3899 /2 /ART_%20Umbu%20LRM%20P u t r a % 2 C % 2 0 W % 2 0S u l i s t y o _ % 2 0 A n a l i s i s % 2 0Pemanfaatan%20%20Icecast2_fulltext.pdf(Diakses tanggal 10 Nopember 2017).

Safa’atun. 2015.Strategi Komunikasi Radio Dais107.9 FM Semarang dalam SiaranStreaming.Skripsi.Semarang.UIN Walisongo.http://eprints.walisongo.ac.id/4816/(Diakses tanggal 15 Agustus 2017).

Lain-lain:Febriarni, Uli. 2014. Jumlah Pendengar Radio

Terus Menurun. Perkembangan gadget daninternet menjadi penyebab persoalan tersebutterjadi. http://www.harianjogja.com/baca/2014/12/28/jumlah-pendengar-radio-menurun-ini-penyebabnya-563220.(Diakses tanggal 11Januari 2017).

Kedubes RI. 2016. Profil Ukraina. https://www.kemlu.go.id/kyiv/id/Pages/Ukraina.aspx(Diakses 29 Agustus 2017).

Lubis, M. 2016. Radio Masih Memiliki Tempat diHati Pendengarnya. http://www.nielsen.com/id/en /p ress - room/2016 /RADIO-MASIH-M E M I L I K I - T E M P A T - D I - H A T I -PENDENGARNYA.html (Diakses tanggal 16Januari 2017).

Nielson.2014.Konsumsi Media Lebih Tinggi DiluarJawa. http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-media-lebih-tinggi-di-luar-jawa.html (Diakses tanggal 9Nopember 2017).

Nurrizki, A. 2015. Jumlah WNI di Luar Negeri CapaiJutaan Orang. https://merahputih.com/post/read/jumlah-wni-di-luar-negeri-capai-jutaan-orang. (Diakses tanggal 25 Agustus 2017).

Prasetya, M.Y. 2016. Radio streaming, babak barupenyiaran radio. Sumber:https://www.merdeka.com/khas/radio-streaming-

Perlu dilakukan evaluasi setiap tahunterhadap konten/materi pendidikan yangditayangkan melalui Streaming RadioEdukasi, sehingga diketahui respons/tanggapan pendengar yang kurang diminatiuntuk segera diganti dengan yang lebihdibutuhkan masyarakat.

Page 57: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

143Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitasi bagi masyarakat untuk mengedukasi diri.

babak-baru-penyiaran-radio-bisnis-radio-digital-1.html (Diakses tanggal 19 Januari2017).

Radio Edukasi.2016. Radio Edukasi Real TimeStat.http://radioedukasi.kemdikbud.go.id/streamstat/ (Diakses 23 Nopember 2016).

Radio KIISS FM Makassar. 2016. Kelebihan RadioStreaming Online. http://radiokiissfm.com/kelebihan-radio-streaming-online/ (Diaksestanggal 23 Januari 2017).

Undang-Undang No. 32 Tahun 2002 TentangPenyiaran. www.kpi.go.id. (3 Mei 2015).

Wati, Tri Dewi Mei Ira. 2011. Strategi PenyiaranProgram Acara “Semarakata” Di Radio SwaraSlenk FM 92,5 MHZ.http://eprints.ums.ac.id/27335/ (Diakses 5 Januari 2017).

Ucapan Terima KasihUcapan terima kasih kepada kepala BPMRPK,

Pustekkom, Kemendikbud yang memberikankesempatan untuk melakukan kajian terhadapStreaming Radio Edukasi berdasarkanpemanfaatan data sekunder dan memberikanarahan sehingga konsep artikel yang ditulisberdasarkan hasil kajian tersebut dapatterselesaikan.

*******

Page 58: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

144Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Lembar ini sengaja dikosongkan

Page 59: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

145I Made Ariana: Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi.

ABSTRACT: The purpose of this research is to test anddescribe the feasibility of spreadsheet-based basic accountingpractice module with transaction cycle approach. So far, therehasn’t been any learning materials of spreadsheet-based basicaccounting practice modul with transaction cycle approachavailable. The research method used is Borg & Gall researchand development model that is focused on the stage of modulefeasibility testing. The subjects of the test are experts and users.Qualitative data are analyzed by using qualitative descriptiveanalysis techniques, and quantitative data are analyzed by usingthe percentage analysis technique, which is comparing thenumber of answers to the number of ideal answers in 1 (one)item. Feasibility of spreadsheet-based basic accounting practicemodule with transaction cycle approach is determined bycomparing the percentage of measured aspects to the scale offeasibility assessment scale. The conclusion is that thespreadsheet-based basic accounting practice module withtransactional cycle approach is: (1) developed based on thespreadsheet-based accounting application with the transactioncycle approach, and (2) very feasible in term of its content,presentation, graph feature, and language. Therefore, it isrecommended that the accounting lecturers use thespreadsheet-based basic accounting practice module withtransaction cycle approach because it can help the learningprocess.

Keywords: module, accounting practice, spreadsheet,transaction cycle

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah menguji danmendeskripsikan kelayakan modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Sejauh ini belum tersedia modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitiandan pengembangan (Research & Development) model Borg &Gall yang difokuskan pada tahap pengujian kelayakan modul.Subjek uji coba adalah kelompok ahli dan pengguna. Datakualitatif dianalisis dengan teknik analisis kualitatif deskriptif;sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakanteknik analisis persentase yaitu dengan membandingkan jumlah

Diterima:29 Juni 2017,

direvisi :16 Juli 2017,

Disetujui:25 Juli 2017.

KELAYAKAN MODUL PRAKTIK DASAR-DASAR AKUNTANSIBERBASIS SPREADSHEET DENGAN PENDEKATAN SIKLUS

TRANSAKSI

Feasibility of Spreadsheet-Based Basic Accounting Practice Modulewith Transaction Cycle Approach

I Made Ariana

Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Bali

Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, 80364, Indonesia

[email protected]

Page 60: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

146Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) Jurusan Akuntansi, beban SKS praktiklebih besar dibandingkan dengan beban SKSteori. Hal ini sesuai dengan PeraturanPresiden No. 8/2012 tentang KerangkaKualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) danUndang-Undang No. 12 Tahun 2012, sertaStandar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT).Pada Program Studi Diploma 3, beban SKSdiatur dengan perbandingan 40%-45% teoridan 55%-60% praktik. Sementara itu,Program Studi Diploma 4 diatur denganperbandingan 45%-50% teori dan 50%-55%praktik.

Praktik dasar-dasar akuntansimerupakan salah satu mata kuliah praktikyang umumnya diajarkan pada program studidiploma akuntansi. Setelah menyelesaikanmata kuliah ini, mahasiswa diharapkanmempunyai kemampuan menerapkan siklusakuntansi pada perusahaan jasa dandagang, baik secara manual maupunberbasis komputer. Untuk itu, diperlukanmodul manual dan berbasis komputer untukmemberikan keterampilan tentangpenerapan siklus akuntansi secara manual,dan pengembangan serta penggunaanaplikasi siklus akuntansi berbasis komputer.

Pendekatan siklus transaksi digunakandalam penyusunan bahan belajar di bidangakuntansi. Bahan belajar untuk mata kuliahdasar-dasar akuntansi, sistem informasiakuntansi, audit, dan paket program

akuntansi lain umumnya disusun denganpendekatan siklus transaksi. Pendekatansiklus transaksi juga digunakan dalampengembangan modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet. Praktikdasar-dasar akuntansi manual relatif lebihmudah diperoleh dibandingkan denganmodul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet.

Berdasarkan hasil survei terbatas diperpustakaan dan di toko-toko buku,diketahui bahwa belum tersedia modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Oleh karena itu, perludikembangkan modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet denganpendekatan siklus transaksi untukmeningkatkan pencapaian kompetensimahasiswa Jurusan Akuntansi.

Pengembangan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi sangatdiperlukan karena: (1) modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi belumtersedia, baik di perpustakaan maupun toko-toko buku; (2) perlu disesuaikan denganpendekatan penyusunan bahan belajarmodul sebagaimana yang telah dilakukanuntuk mata kuliah lainnya, seperti dasar-dasar akuntansi, sistem informasi akuntansi,audit, dan paket program akuntansi lain yang

jawaban dengan jumlah jawaban ideal dalam 1 (satu) butir.Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi ditentukandengan membandingkan persentase aspek yang diukur denganskala penilaian kelayakan. Simpulan penelitian ini adalah bahwamodul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi: (1) dikembangkanberdasarkan aplikasi akuntansi berbasis spreadsheet denganpendekatan siklus transaksi; dan (2) sangat layak dari aspekisi, penyajian, kegrafikaan, dan kebahasaan. Oleh karena itu,disarankan kepada dosen pengampu mata kuliah akuntansiuntuk menggunakan modul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksidalam pembelajaran karena bisa sangat membantu.

Kata Kunci: modul, praktik akuntansi, spreadsheet, siklustransaksi.

Page 61: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

147I Made Ariana: Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi.

seseorang atau peserta didik mampu belajarsecara mandiri, tidak tergantung pada pihaklain; (2) self-contained, yaitu seluruh materipembelajaran dari satu unit kompetensi atausub kompetensi yang dipelajari terdapat didalam satu modul secara utuh; (3) standalone (berdiri sendiri), di mana modul yangdikembangkan tidak tergantung pada medialain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media pembelajaran lain; (4)adaptive, berarti memiliki daya adaptif yangtinggi terhadap perkembangan ilmu danteknologi; dan (5) user friendly, yang berartibahwa modul dapat dipelajari denganmudah. Setiap instruksi dan paparaninformasi yang disajikan di dalam modulbersifat membantu atau mempermudahpemakainya (Daryanto, 2013; Widodo danJasmadi, 2008).

Pengembangan bahan belajar bentukmodul penting dilakukan dalam penerapankurikulum berbasis kompetensi. Bahanbelajar mampu mengatasi perbedaankarakteristik dan kemampuan belajarmahasiswa (Pujiati, 2007). Pengembanganbahan belajar meningkatkan pemahamanmahasiswa terhadap materi perkuliahan, danpemahaman materi perkuliahanberhubungan secara signifikan denganprestasi belajar mahasiswa (Trisnaningsih,2007). Pengembangan bahan belajarmeningkatkan hasil belajar mahasiswa(Harijanto, 2007).

Sistem komputerisasi dengan MicrosoftExcel memberikan informasi yang lebihakurat, tingkat kesalahan yang lebih kecil,dan proses pengolahan data mulai dariposting sampai dengan laporan keuanganlebih cepat (Pamungkas dan Triandi, 2007;Triandi dan Stephanie, 2010). Pembelajaranlaboratorium pengantar akuntansimenggunakan Microsoft Excel dapatmeningkatkan pelaksanaan program belajar,aktivitas belajar, dan hasil belajar (Sugiarta,2008).

Pada perusahaan besar, setiap transaksiyang terjadi diakuntansikan secara terpisahdalam siklus pendapatan, sikluspengeluaran, siklus produksi, dan sikluskeuangan. Hasil proses dari empat siklustersebut akan diproses lebih lanjut dalam

sudah disusun dengan pendekatan siklustransaksi; dan (3) sangat bermanfaat bagidosen dan mahasiswa dalam pembelajaranpraktik dasar-dasar akuntansi.

Penelit ian ini bertujuan untukmendeskripsikan pengembangan bahanbelajar modul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi dan menguji kelayakannya.Bahan belajar merupakan bagian yangsangat penting dari suatu prosespembelajaran secara keseluruhan (Ramdani,2012). Bahan belajar adalah bahan-bahanatau materi perkuliahan yang disusun secarasistematis untuk digunakan oleh dosen danmahasiswa dalam proses perkuliahan(Unpad, 2011). Bahan belajar bisa berbentukbahan cetak (hand out, buku, modul, lembarkerja siswa, brosur), audio visual (video/film,VCD), audio (radio, kaset, CD audio), visual(foto, gambar, model/maket), dan multimedia(CD interaktif, computer based, internet).

Modul merupakan salah satu bentuk bahanbelajar berbasis cetakan yang dirancang untukbelajar mandiri (Kemdikbud, 2011). Moduladalah bahan belajar yang dikemas secarautuh dan sistematis yang dirancang untukmembantu peserta didik menguasai tujuanbelajar yang spesifik (Daryanto, 2013). Moduldirancang untuk mencapai kompetensi yangdiharapkan sesuai dengan tingkatkompleksitasnya (UII, 2009).

Tujuan penulisan modul adalah untuk (1)memperjelas dan mempermudah penyajianpesan agar tidak terlalu bersifat verbal; (2)mengatasi keterbatasan waktu, ruang, danindra peserta didik dan sumber belajar; dan(3) dapat digunakan secara tepat danbervariasi agar dapat meningkatkan motivasidan gairah belajar peserta didik,mengembangkan kemampuan peserta didikdalam berinteraksi langsung denganlingkungan dan sumber belajar lainnya, sertamemberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk belajar mandiri sesuaikemampuan dan minatnya (Dikti, 2014;Universitas Brawijaya, 2010).

Modul bisa dikatakan baik dan menarikserta meningkatkan motivasi belajar apabilamemiliki karakteristik: (1) self-instructional,yang berarti bahwa modul dapat dipelajari

Page 62: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

148Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

siklus pelaporan keuangan (Samryn, 2012).Pengggunaan pendekatan siklus transaksiatau siklus akuntansi lebih konsisten denganpendekatan database pada sistem akuntansidibandingkan dengan pendekatan akunlaporan keuangan. Siklus transaksi terdiriatas siklus pendapatan, siklus pembelian,siklus penggajian, siklus produksi, dan sikluskeuangan (Perry dan Scheneider, 2005).Demikian juga halnya dalam hal audit ataslaporan keuangan, audit dilakukan atassiklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklusproduksi dan siklus keuangan (Rama danJones, 2006). Beberapa pendapat tentangpengertian dan klasifikasi siklus transaksidikemukakan dengan cara yang berbedasesuai sudut pandang masing-masing, tetapipada prinsipnya adalah sama.

Siklus pendapatan meliputi aktivitas yangterkait dengan penerimaan order, pengirimanbarang, dan penerimaan kas. Sikluspembelian meliputi aktivitas yang terkaitdengan order pembelian, penerimaanbarang, dan pembayaran atas pembelian.Siklus penggajian meliputi aktivitas untukmenghitung pembayaran kotor,pengurangan, dan pembayaran bersihkepada karyawan. Siklus produksi meliputiaktivitas yang terkait dengan pengolahanbahan baku, tenaga kerja menjadi barang jadi(Perry dan Scheneider, 2005).

Aplikasi akuntansi berbasis spreadsheetyang sudah dikembangkan selama inimenggunakan pendekatan akun danpendekatan jurnal. Aplikasi akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan akun danpendekatan jurnal memiliki banyakketerbatasan. Oleh karena itu, perlupengembangan aplikasi akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi.

Pendekatan siklus transaksi digunakanuntuk mengoptimalkan kemampuan aplikasispreadsheet pada pemrosesan dataakuntansi. Kelebihan aplikasi akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi antara lain adalah inputtransaksi dilakukan dengan lebih mudah,pemrosesan informasi lebih cepat dan akurat,serta kuantitas dan kualitas laporan yang lebihbaik (Ariana, 2016).

METODA

Pengembangan modul praktik dasar-dasar akuntansi diadaptasi dari modelpenelitian dan pengembangan (Research &Development) Borg & Gall yang dimodifikasisesuai dengan pengembangan yangdilakukan. Penelitian ini fokus padapengembangan modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet denganpendekatan siklus transaksi dan pengujiankelayakannya.

Subjek uji coba atau validator padapenelitian ini adalah kelompok ahli dankelompok pengguna. Kelompok ahli yaitu ahlimateri dan pembelajaran akuntansi/komputerserta ahli desain modul. Ahli materi danpembelajaran dalam penelitian ini adalahdosen akuntansi/komputer yang telahmenempuh pendidikan minimal S2, dan telahberpengalaman mengajar akuntansi/komputer. Ahli desain penyusunan moduldalam penelitian ini adalah dosen sastraIndonesia yang menguasai bidangpengembangan media pembelajaran, yangtelah menempuh pendidikan minimal S2, danberpengalaman dalam menyusun modul.Untuk uji pengguna, dilakukan kepadamahasiswa peserta kuliah praktik dasar-dasarakuntansi.

Data yang diperoleh dalam penelitian iniadalah data kuantitatif dan kualitatif. Datakuantitatif berupa angka yang diperoleh dariangket penilaian produk pengembangan yangdisusun dengan skala Likert (skalabertingkat). Data kualitatif berupa komentardan saran yang dituangkan dalam angket.

Komponen penilaian modul praktik dasar-dasar akuntansi mencakup kelayakan isi,kebahasaan, sajian, dan kegrafikaan.Komponen kelayakan isi mencakup (1)kesesuaian dengan Standar Kompetensi (SK)dan Kompetensi Dasar (KD); (2) kesesuaiandengan karakteristik; (3) kesesuaiandengan kebutuhan bahan belajar; (4)kebenaran substansi materi pembelajaran; (5)manfaat untuk penambahan wawasan; dan(6) kesesuaian dengan nilai moral dan nilai-nilai sosial. Komponen kebahasaanmencakup (1) keterbacaan; (2) kejelasaninformasi; (3) kesesuaian dengan kaidah

Page 63: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

149I Made Ariana: Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi.

bahasa; (4) penggunaan bahasa Indonesiayang baik dan benar; dan (5) pemanfaatanbahasa secara efektif dan efisien (jelas dansingkat). Komponen penyajian mencakup (1)kejelasan tujuan (indikator) yang ingindicapai; (2) urutan sajian; (3) pemberianmotivasi, daya tarik; (4) interaksi (pemberianstimulus dan respons); dan (5) kelengkapaninformasi.

Komponen kegrafikaan mencakup (1)penggunaan jenis dan ukuran huruf (font);(2) lay-out atau tata letak; (3) ilustrasi,gambar, foto, dan (4) desain tampilan(Kemdikbud: 2011).

Data kualitatif dianalisis dengan teknikanalisis kualitatif deskriptif. Data kuantitatifdianalisis dengan menggunakan teknikanalisis persentase, yaitu denganmembandingkan jumlah jawaban dalam 1(satu) item dengan jumlah jawaban idealdalam 1 (satu) item yang dinyatakan dalampersentase. Simpulan tentang kelayakanmodul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi diketahui dengan caramembandingkan persentase aspek yangdiukur dengan skala persentase penilaiankelayakan yang disajikan pada Tabel 1berikut ini.

Tabel 1 Tingkat Kelayakan dan Kriteria Revisi

Rentang Nilai Tingkat Kelayakan 82,3 – 95,0 Sangat layak, tidak perlu direvisi 69,7 – 82,3 Layak, tidak perlu direvisi 44,3 – 69,7 Cukup layak, perlu direvisi 31,7 – 44,3 Kurang layak, perlu direvisi 19,0 – 31,7 Sangat kurang layak,

sangat perlu direvisi

Sumber: BSNP, 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

Modul Praktik Dasar-dasar AkuntansiModul praktik dasar-dasar akuntansi

berbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi dikembangkan berdasarkanaplikasi akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi. Aplikasiakuntansi ini dapat digunakan untuk siklusakuntansi perusahaan jasa dan perusahaandagang. Fasilitas pada aplikasi akuntansi ini

terdiri atas (1) data awal yang meliputiinformasi perusahaan, akun, vendor,pelanggan, persediaan; (2) siklus transaksiyang meliputi siklus pembelian, sikluspenjualan, dan siklus kas; (3) jurnal yangmeliputi jurnal khusus (pembelian, penjualan,penerimaan kas, pengeluaran kas) dan jurnalumum; (4) buku besar dan buku pembantuyang meliputi buku besar dan bukupembantu utang, piutang, serta persediaan;(5) neraca percobaan, neraca saldo, danneraca lajur, (6) laporan keuangan yangmeliputi laporan laba rugi dan pendapatankomprehensif lain, laporan posisi keuangan,laporan perubahan equitas, dan laporan aruskas; serta (7) neraca saldo penutupan.

Aplikasi akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi memilikiperbedaan dengan aplikasi yang dibuatdengan pendekatan akun atau pendekatanjurnal. Pendekatan siklus transaksidiharapkan dapat mengatasi beberapakekurangan pada aplikasi akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan akun ataupendekatan jurnal.

Pengembangan konsep modulmempertimbangkan hasil eksplorasiberbagai pedoman yang berkaitan denganpenyusunan modul di Jurusan Akuntansi.Tujuannya adalah agar modul yangdihasilkan sesuai dengan kebutuhankompetensi mahasiswa, karakteristikmahasiswa, dan dosen pengampu matakuliah praktik dasar-dasar akuntansi. Modulterdiri atas 3 buku, yaitu informasiperusahaan, petunjuk praktikum, danpenyelesaian. Informasi perusahaanberisikan informasi umum perusahaan daninformasi lain seperti identitas perusahaan,akun, vendor, pelanggan, dan persediaan.Informasi tersebut akan digunakan dalamproses pengolahan transaksi lebih lanjut.

Petunjuk praktikum terdiri atas 18 babyang mencakup menu dan proteksi data,informasi perusahaan, daftar akun, neracapercobaan, daftar vendor, daftar pelanggan,persediaan, siklus pembelian, sikluspenjualan, siklus kas, jurnal, buku besar,buku pembantu, neraca saldo, neraca lajur,laporan keuangan, daftar utang dan piutang,serta neraca saldo penutupan.

Page 64: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

150Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Bagian penyelesaian berisikanpenyelesaian atau kunci jawaban kasus.Penyelesaian ini berguna bagi dosenpengampu mata kuliah dalam mengawasiproses praktik dan menilai hasil praktikmahasiswa. Dalam proses, dosen dapatmengetahui kesalahan yang dilakukanmahasiswa sehingga bisa diarahkan denganbenar. Pada saat menilai hasil praktik, dosenmenggunakan penyelesaian kasus ini sebagaistandar yang harus dihasilkan mahasiswa.

Bagian penyelesaian berisikan (1) dataawal yang meliputi informasi perusahaan,akun, vendor, pelanggan, dan persediaan;(2) siklus transaksi yang meliputi sikluspembelian, siklus penjualan, dan siklus kas;(3) jurnal yang meliputi jurnal khusus(pembelian, penjualan, penerimaan kas,pengeluaran kas), dan jurnal umum; (4)neraca percobaan yang meliputi neracasaldo dan neraca lajur; (5) laporan keuanganyang meliputi laporan laba rugi danpendapatan komprehensif lain, laporanposisi keuangan, laporan perubahan equitas,dan laporan arus kas; dan (6) neraca saldopenutupan.

Kelayakan Modul Praktik Dasar-DasarAkuntansiUji Ahli

Pengujian kelayakan modul dilakukan olehpara ahli. Uji ahli meliputi uji ahli materi danuji ahli media. Uji ahli materi menyangkutkelayakan isi dan kelayakan penyajian. Uji ahlimedia menyangkut kelayakan kegrafikaandan kelayakan kebahasaan.

Pengujian kelayakan isi oleh ahli materimeliputi (1) kesesuaian dengan SK dan KD;(2) kesesuaian dengan karakteristik matakuliah; (3) kesesuaian dengan kebutuhanbahan belajar; (4) kebenaran substansimateri pembelajaran; (5) manfaat untukpenambahan wawasan; dan (6) kesesuaiandengan nilai-nilai moral dan nilai-nilai sosial.

Berdasarkan pengujian ahli materi ataskelayakan isi modul dapat diketahui bahwarata-rata persentase penilaian aspek isiadalah 90,83%. Oleh karena itu, dari aspekisi dapat disimpulkan bahwa modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi

dinyatakan sangat layak dan tidak perludirevisi. Secara visual, hasil uji kelayakan isikonsep modul oleh ahli materi disajikan padaTabel 2 berikut ini.

Pengujian kelayakan penyajian oleh ahlimateri meliputi (1) kejelasan tujuan (indikator)yang ingin dicapai; (2) urutan sajian; (3)pemberian motivasi; (4) daya Tarik; (5) interaksi(pemberian stimulus dan respon); dan (6)kelengkapan informasi. Selanjutnya, hasil ujikelayakan penyajian konsep modul oleh ahlimateri disajikan pada Tabel 3 berikut ini.

Berdasarkan pengujian ahli materi ataskelayakan penyajian dapat diketahui bahwarata-rata persentase penilaian aspek penyajianadalah 87,50%. Oleh karena itu, dari aspekpenyajian dapat disimpulkan bahwa modulpraktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklus

Tabel 2 Hasil Uji Kelayakan Isi

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Tabel 3. Hasil Uji Kelayakan Penyajian

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Page 65: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

151I Made Ariana: Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi.

Uji PerseoranganUji perseorangan terhadap modul

dilakukan oleh 3 orang mahasiswa SemesterII yang sedang mengikuti kuliah praktik dasar-dasar akuntansi. Ketiga mahasiswa yangdipilih adalah mahasiswa yang memperolehnilai A pada mata kuliah pengantar akuntansipada Semester I. Pemilihan ini didasarkan ataspertimbangan bahwa mahasiswa yangmempunyai prestasi akademik lebih baikumumnya lebih mampu memberikan penilaianterhadap modul yang digunakan. Berdasarkanpengujian perseorangan dapat diketahuibahwa rata-rata persentase penilaian pada ujiperorangan adalah 90,00 %. Oleh karena itu,dari aspek pengujian perseorangan dapatdisimpulkan bahwa modul praktik dasar-dasarakuntansi berbasis spreadsheet denganpendekatan siklus transaksi dinyatakan sangatlayak dan tidak perlu direvisi. Secara visual,hasil uji kelayakan konsep modul pada ujiperorangan disajikan pada Tabel 6 berikut ini.

Uji Kelompok kecil

transaksi dinyatakan sangat layak dan tidakperlu direvisi.

Pengujian kelayakan kegrafikaan oleh ahlimedia meliputi (1) penggunaan jenis danukuran huruf (font); (2) lay out atau tata letak;(3) ilustrasi, gambar, foto; dan (4) desaintampilan. Berdasarkan pengujian ahli mediaatas kelayakan kegrafikaan dapat diketahuibahwa rata-rata persentase penilaian aspekkegrafikaan adalah 83,33%. Oleh karena itu,dari aspek kegrafikaan dapat disimpulkanbahwa modul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi dinyatakan sangat layak tetapimemerlukan perbaikan pada aspek gambardan foto. Secara visual, hasil uji kelayakankegrafikaan konsep modul oleh ahli mediadisajikan pada Tabel 4 berikut.

Pengujian kelayakan kebahasaan oleh ahlimedia meliputi (1) keterbacaan; (2) kejelasaninformasi; (3) kesesuaian dengan kaidahbahasa; (4) penggunaan bahasa Indonesiayang baik dan benar; (5) pemanfaatan bahasasecara efektif dan efisien (jelas dan singkat).

Berdasarkan pengujian ahli media ataskelayakan kebahasaan dapat diketahui bahwarata-rata persentase penilaian aspekkebahasaan adalah 88,00%. Oleh karena itu,dari aspek kebahasaan dapat disimpulkanbahwa modul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi dinyatakan sangat layak dantidak perlu direvisi. Secara visual, hasil ujikelayakan kebahasaan konsep modul oleh ahlimedia disajikan pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 4. Hasil Uji Kelayakan Kegrafikaan

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Tabel 5. Hasil Uji Kelayakan Kebahasaan

Tabel 6. Hasil Uji Perorangan

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Page 66: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

152Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Uji kelompok kecil dilakukan oleh 10 orangmahasiswa semester II yang sedang mengikutikuliah praktik dasar-dasar akuntansi.Kesepuluh mahasiswa yang dipilih terdiri atas3 orang mahasiswa yang memperoleh nilai A,4 orang mahasiswa yang memperoleh nilai B,dan 3 orang mahasiswa yang memperoleh nilaiC pada mata kuliah pengantar akuntansi padaSemester I. Pemilihan ini didasarkan padapertimbangan keterwakilan mahasiswa yangakan menggunakan modul. Selanjutnya, hasiluji kelayakan konsep modul pada uji kelompokkecil disajikan pada Tabel 7 berikut.

Berdasarkan pengujian kelompok kecildapat diketahui bahwa rata-rata persentasepenilaian pada uji kelompok kecil adalah89,50%. Oleh karena itu, dapat disimpulkanbahwa modul praktik dasar-dasar akuntansiberbasis spreadsheet dengan pendekatansiklus transaksi dinyatakan sangat layak dantidak perlu direvisi.

Berdasarkan pengujian yang telahdilakukan, pada dasarnya tidak ada revisiyang harus dilakukan terhadap kelayakan isi,penyajian, kegrafikaan, dan kebahasaan darimodul praktik dasar-dasar akuntansi berbasisspreadsheet dengan pendekatan siklustransaksi. Namun apabila dilihat per itemaspek yang diukur, masih ada aspek yangbelum memperoleh penilaian maksimal. Ataskekurangan tersebut, telah dilakukanperbaikan seperlunya. Aspek ilustrasi,gambar, dan foto pada kelayakan kegrafikaandinilai belum maksimal karena modul hanyamenyertakan sedikit ilustrasi, gambar, danfoto.

Uji KelasUji kelas dilakukan oleh mahasiswa dan

dosen sebagai pengguna modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi. Kelasyang digunakan dalam uji kelas adalahmahasiswa Kelas IIA dan Kelas IIB AkuntasiManajerial. Respons mahasiswa tentangmodul meliputi tampilan modul, indikatorpembelajaran, isi modul, ketertarikan padamodul, dan kemudahan penggunaan modul.Selanjutnya, hasil uji kelayakan konsepmodul pada uji kelompok kecil disajikan padaTabel 8 berikut.

Berdasarkan pengujian kelas, dapatdiketahui bahwa rata-rata persentasepenilaian pada uji kelas adalah 88,43%. Olehkarena itu, dari aspek pengujian kelas dapatdisimpulkan bahwa modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksidinyatakan sangat layak dan tidak perludirevisi.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil dan pembahasandapat disimpulkan bahwa modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksidikembangkan berdasarkan aplikasiakuntansi berbasis spreadsheet denganpendekatan siklus transaksi. Modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksidinyatakan sangat layak, baik dari aspek isiatau konten, penyajian, kegrafikaan, maupunkebahasaan.

Tabel 7. Hasil Uji Kelompok Kecil

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Tabel 8. Hasil Uji Kelas

Sumber: Dokumen tentang data yang diolah

Page 67: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

153I Made Ariana: Kelayakan modul praktik dasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheet dengan pendekatan siklus transaksi.

PUSTAKA ACUAN

Buku

Daryanto. 2013. Menyusun Modul Bahan Ajaruntuk Persiapan Guru dalam Mengajar.

Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Perry, James T. dan Scheneider, Gary P.. 2005.Building Accounting Systems Using Access

2003. USA: Thomson South-Western.

Rama, Dasaratha V. dan Jones Frederick L. 2006.Accounting Information Systems. USA:

Thomson South-Western.

Samryn. 2012. Pengantar Akuntansi, MudahMembuat Jurnal dengan Pendekatan Siklus.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsi

Ariana, I Made. 2016. Pengembangan Aplikasi

Akuntansi dengan Microsoft Excel denganPendekatan Siklus Transaksi. Mataram. Jurnal

Valid. Vol. 13, No. 2.

Harijanto, Mohammad. 2007. PengembanganBahan Ajar untuk Peningkatan Kualitas

Pembelajaran Program Pendidikan

Pembelajar Sekolah Dasar. Yogyakarta. JurnalDidaktika, Vol. 2 No.1.

Pamungkas, Bambang dan Triandi. 2007.

Telaahan Penerapan Sistem InformasiAkuntansi Berbasis Komputer Akuntansi

(Menggunakan Microsoft Excel) dalam

Penyajian Laporan Keuangan. Jurnal IlmiahKesatuan. Bogor. Volume 9 No. 2.

Pujiati. 2007. Bahan Ajar Praktikum Pengantar

Akuntansi untuk Mahasiswa JurusanAkuntansi. Yogyakarta. Jurnal Ekonomi &

Pendidikan. Volume 4 No. 2.

Ramdani, Yani. 2012. Pengembangan Instrumendan Bahan Ajar untuk Meningkatkan

Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan

Koneksi Matematis dalam Konsep Integral.Semarang. Jurnal Penelitian Pendidikan.

Volume 13 No. 1.

Sugiarta, I Komang. 2008. Metode PembelajaranLaboratorium Pengantar Akuntansi

Menggunakan Microsoft Excel pada Jurusan

Akuntansi di Politeknik Negeri Bali. Singaraja.Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Undiksa.

No. 2.

Triandi dan Stephanie, Thresia. 2010. PenerapanProses Akuntansi Menggunakan Microsoft

Excel pada Perusahaan Sinar Harapan.

Bogor. Jurnal Ilmiah Ranggagading. Volume10 No. 2.

Trisnaningsih, 2007. Pengembangan Bahan Ajar

untuk Meningkatkan Pemahaman Materi MataKuliah Demografi Teknik. Yogyakarta. Jurnal

Ekonomi & Pendidikan, Volume 4 Nomor 2.

Lain-lain

BSNP. 2009. Standar Penilaian Buku Teks

Pelajaran. Sumber: www.bsnpindonesia.org.Diakses 31 Mei 2014.

Dikti. 2014. Pengembangan Bahan Ajar. Sumber:

www.http://dikti.go.id/files/atur/ KTSP. Diaksestanggal 1 Maret 2014.

Kemdikbud. 2011. Penilaian Buku Teks Pelajaran.

Jakarta: Balitbang Kemdikbud.Universitas Brawijaya. 2010. Pedoman Umum

Penulisan Bahan Ajar. Malang:

Pascasarjana Unibra.Universitas Islam Indonesia. 2009. Panduan

Pembuatan Bahan Ajar Bagi Program Studi

di Lingkungan Universitas Islam Indonesia.Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Universitas Padjadjaran. 2011. Pedoman

Penulisan Buku Ajar. Bandung: UniversitasPadjadjaran.

Widodo, S., Chomsin dan Jasmadi. 2008.

Panduan Penyusunan Bahan Ajar BerbasisKompetensi. Jakarta: PT. Elex Media

Komputindo.

Ucapan Terima KasihTerima kasih kepada Direktorat Riset dan

Sebagai tindak lanjut dari simpulan hasilpenelit ian disarankan agar JurusanAkuntansi menggunakan modul praktikdasar-dasar akuntansi berbasis spreadsheetdengan pendekatan siklus transaksi dalampembelajaran karena modul ini dinyatakansangat layak untuk digunakan dalampembelajaran. Modul ini juga sangatmembantu dosen pengampu mata kuliahdan peserta didik dalam pembelajaranpraktik dasar-dasar akuntansi.

Page 68: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

154Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Pengabdian Masyarakat-Direktorat JenderalPenguatan Riset dan Pengembangan KementerianRiset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang telahmemberikan pembiayaan sesuai dengan SuratPerjanjian Penugasan Pelaksanaan ProgramPenelitian Nomor: 093/SP2H/LT/DRPM/II/2016,tanggal 17 Februari 2016.

*******

Page 69: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

155Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

Pustekkom Kemendikbud

Jl. RE. Martadinata, Km. 15,5 Ciputat Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

[email protected]

Diterima:10 April 2017,

direvisi:28 April 2017,

disetujui:5 Mei 2017.

ABSTRACT: Google Translator is a medium that can facilitatelearners to translate text of various languages into a certain language,including text of English into Bahasa Indonesia. However, learnersoften find errors and irregularities in the translated text. The purposeof this study is to analyze the effectiveness of Google Translatorused as a medium of language learning, viewed from the translationresults. In translation, there are two forms of equivalences, namelyformal equivalence and dynamic equivalence. This research is aqualitative descriptive case study. The analized data is translatedforeign news text in online media. Data sampling is done throughrandom technique. The result shows that the formal equivalence isalmost achieved by Google Translator. However, based onacceptability parameter, it can be concluded that the translationresults with Google Translator is not in good category. Meanwhile,translation result by kompas.com journalist as the comparison showsthat eventhough it doesn’t reach formal equivalence, it is in goodcategory of acceptability. Based on the analysis, Google Translatoris considered effective as a language instructional mediumeventhough it is not in good level of acceptability.

Keywords: Google Translation, language learning media,translation acceptability, news text translation

ABSTRAK: Google Translator merupakan salah satu media yangdapat memudahkan pembelajar untuk menerjemahkan teks dariberbagai bahasa ke dalam bahasa yang diinginkan, termasuk daribahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Namun demikian,seringkali pembelajar menemukan kesalahan dan kejanggalandalam penerjemahan teks yang dimasukkan. Tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis keefektifan Google Translator sebagaimedia pembelajaran bahasa dilihat dari hasil terjemahannya. Dalamdunia penerjemahan, ada dua bentuk kesepadanan yang menjadiacuan, yaitu kesepadanan formal dan kesepadanan dinamis.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk satu kasus.Data objektif yang dianalisis adalah naskah teks hasil terjemahanpada berita di media online dari kantor berita asing yang dijadikanteks sumber. Teknik pengambilan sampel berita dilakukan secaraacak. Dari hasil penelitian, ditemukan fakta bahwa bentukkesepadanan formal hampir dapat dicapai oleh teks terjemahanGoogle Translator. Namun, berdasarkan parameter dan skalakeberterimaan yang peneliti gunakan, dapat disimpulkan bahwa teks

PEMANFAATAN GOOGLE TRANSLATOR SEBAGAI MEDIAPEMBELAJARAN PADA TERJEMAHAN TEKS BERITA ASING

Utilization Of Google Translation As A Learning Medium At ForeignNews Text Translation

Muhammad Shalehuddin Al-Ayubi

Page 70: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

156Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

PENDAHULUAN

Penerjemahan adalah cara mengalihkanpesan dari satu bahasa ke bahasa lain, dalamhal makna maupun bentuk bahasanya.Dengan menerjemahkan suatu bahasa, kitajuga belajar bahasa, baik bahasa sumbermaupun bahasa sasaran, selain bidang kajianyang diterjemahkan (Wuryantoro, 2015: 1).

Secara historis, penerjemahan dilakukanoleh seseorang yang memiliki kemampuanbilingual dan dilengkapi dengan pengetahuankhusus tentang topik yang akanditerjemahkan. Pada abad ke-20pertengahan, teori tekstual dan analisiswacana membuka jalan bagi penerjemahmodern yang memiliki keahlian transferlinguistik untuk menerapkan pendekatanwhole text (teks/wacana secara keseluruhan)dalam melakukan kegiatan penerjemahan.Hal ini ditambah lagi dengan revolusi digitalyang dimulai pada tahun 90-an danmenyebabkan peningkatan permintaanpenerjemahan. Pada akhirnya, muncultranslation tools, yang pada prinsipnya adalahterjemahan berbasis Teknologi Informasi danKomunikasi (TIK) (Garcia, 2009: 1).

Sesuai dengan fenomena aktual danhistoris yang ada dalam dunia terjemahan,dapat kita lihat bahwa dunia penerjemahankini semakin dibuat mudah denganperkembangan TIK. Mahasiswa atau pesertadidik yang membutuhkan teori atau materibelajar dari sumber asing dapat denganmudah memperoleh terjemahannya melaluifasilitas mesin penerjemah, seperti GoogleTranslator, Bing Translator, Yandex Translator,Babelxl, atau Dictionary.com. Namundemikian, beberapa penelitian menyebutkan

bahwa hasil terjemahan yang terlahir dariperangkat TIK tersebut masih belum dapatdiandalkan.

Munculnya teknologi Translation Memorymembawa perubahan pada peranpenerjemah. Penerjemah tidak lagi terfokuspada penerjemahan teks, tetapi hanyamelakukan perubahan pada bagian-bagian teks(segmen teks). Penerjemah hanya akanmemeriksa dan/atau mengedit, tidakmenerjemahkan (Hennessy dalam Garcia,2008: 3).

Mesin penerjemah Google Translator,berbasis pada statistically based machinetranslation yang mampu menerjemahkandokumen, teks atau halaman web ke dalambahasa lain. Fasilitas ini merupakan hasilpengembangan dari penelitian yang dilakukanoleh Franz Joseph Och, yang pada tahun 2003memenangkan kontes kecepatan mesinpenerjemah (Santoso, 2010: 6).

Wuryantoro menemukan beberapa buktibahwa hasil terjemahan dengan menggunakanmesin penerjemah mempunyai banyakkesalahan, baik di tingkat kata, frasa, ataupunkalimat yang sangat dipengaruhi oleh konteksyang ada. Namun, mesin penerjemah inisangat membantu meringankan tugas dalammenerjemahkan meskipun banyakkekurangannya (Wuryantoro, 2015: 1).

Dari hasil analisis yang dilakukan Santosoterhadap kesalahan penerjemahan GoogleTranslator, dari bahasa Indonesia ke dalambahasa Jerman, ditemukan bahwa kesalahanterbanyak terjadi pada tataran morfologi,kemudian disusul kesalahan pada tataransemantik, sintaksis, kemudian ortografi. Hasil

hasil terjemahan Google Translation tidak tergolong dalam teksterjemahan dengan keberterimaan yang baik. Sementara itu,teks terjemahan dari jurnalis kompas.com sebagai pembandingmasuk ke dalam kategori teks terjemahan dengankeberterimaan yang baik. Berdasarkan hasil analisis tersebut,Google Translation tergolong efektif sebagai mediapembelajaran bahasa, meskipun dari sisi keberterimaannya,teks terjemahan Google Translation tergolong teks terjemahanyang tidak berterima.

Kata Kunci: google translation, media pembelajaran bahasa,keberterimaan terjemahan, terjemahan teks berita

Page 71: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

157Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

terjemahan dari sebuah mesin penerjemahsemacam ini masih memiliki banyakkekurangan dan tidak menghasilkanterjemahan yang akurat, sehingga hasilterjemahan tersebut lebih layak disebutsebagai pre-translation yang masih perludisempurnakan oleh penggunanya. Meskipundemikian, hasil terjemahan dari GoogleTranslator, ini dapat dimanfaatkan untukmemahami sebuah teks secara global. Bagipara pengajar di perguruan tinggi, mesinpenerjemah ini cukup membantu untukmengalihbahasakan abstrak ke dalam bahasalain, terutama bahasa Inggris (Santoso, 2010:10-11).

Dalam dunia pembelajaran, pemanfaatanGoogle Translator, memberikan dampakterhadap hasil belajar. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa media pembelajaranPower Point berbasis Google Translator,berpengaruh positif dan signifikan terhadappeningkatan kemampuan pemahamankosakata bahasa Inggris. Dari 24 siswa yangada pada kelas kontrol (kelas A), 22 siswaatau sekitar 83% berada pada interpretasipeningkatan pemahaman kosakata yangrendah dan 2 siswa atau sekitar 17% beradapada interpretasi peningkatan pemahamankosakata yang sedang. Sementara itu, dari26 siswa yang ada pada kelas eksperimen(kelas B), 23 siswa atau sekitar 89% beradapada interpretasi peningkatan pemahamankosakata yang sedang dan 3 siswa atausekitar 11% berada pada interpretasipeningkatan kosakata yang tinggi dan tidakada siswa yang berada pada interpretasipeningkatan pemahaman kosakata yangrendah (Sofyanti, 2014: 9).

Fenomena manfaat dan perubahansignifikan terhadap siswa yang menggunakanGoogle Translator dalam pembelajaran bahasasangat bertolak belakang dengan hasilpenelitian yang menyebutkan bahwa GoogleTranslator hanya dapat dimanfaatkan sebagaiPre-Translation (Santoso, 2010: 10-11).

Salah satu manfaat Google yang dapatdipakai oleh masyarakat umum adalahkemampuan Google menerjemahkan teksberita secara keseluruhan. Dengan demikian,berita dari belahan dunia manapun dapatdibaca dan dimengerti oleh masyarakat di

seluruh dunia. Dalam pembelajaran disekolah-sekolah, khususnya jenjangpendidikan menengah, tidak jarang para gurubahasa Inggris juga memberikan tugasmemahami teks berita kepada siswa-siswanya. Tugas pemahaman terhadap teksberita sangat mudah dikerjakan denganhadirnya Google Translator.

Pemahaman terhadap teks berita asingmenjadi penting ketika kebutuhan akaninformasi semakin meningkat. Sejalan denganitu, kebenaran informasi yang didapatkanseharusnya menjadi pegangan yang kuat bagipara penulis maupun pembacanya. Ketepatanatau keakuratan makna dalammenerjemahkan fakta yang disampaikan padateks sumber berita internasional menjadisangat penting karena kekuatan berita adapada kesesuaian faktanya. Akan sangatmembahayakan jika sebuah teks beritadipahami berbeda oleh peserta didik ataupembacanya hanya karena kesalahan yangdilakukan oleh mesin penerjemahan.

Oleh karena itu, tujuan penelitian iniadalah untuk menganalisis keefektifan GoogleTranslator jika dijadikan sebagai mediapembelajaran bahasa, jika dilihat dari hasilterjemahannya. Adapun hasil terjemahanyang saya gunakan untuk bahan analisisadalah teks berita asing. Teks berita diambilsebagai teks sumber karena teks beritamerupakan jenis teks yang umum dibacamasyarakat, bahkan bisa menjadi salah satumateri dalam pembelajaran kosa kata bahasaInggris.

Sebagai pembanding, penelitian ini jugaakan menganalisis hasil terjemahan yangdilakukan oleh penerjemah berita profesionalyang bekerja di kantor berita dengan hasilterjemahan Google Translator agar terlihatjelas perbedaan dari sisi keberterimaan hasilterjemahannya dan kesepadanan yangdigunakan. Larson (1984) menyatakan bahwapenerjemahan merupakan pengalihan maknadari bahasa sumber ke dalam bahasasasaran. Pengalihan ini dilakukan dari bentukbahasa pertama ke dalam bentuk bahasakedua melalui struktur semantik. Pernyataantersebut menunjukkan bahwa pengalihanmakna merupakan unsur yang sangat pentingdalam menerjemahkan dengan

Page 72: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

158Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

memperhatikan struktur semantiknya.Kegiatan ini membutuhkan kemampuantersendiri bagi seorang penerjemah karenabila penerjemah kurang mampu dalammelakukan kegiatan mengalihkan maknayang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu sebelum mengambilkeputusan maka hasil yang dicapainyakurang maksimal ataupun akan sia-sia.

Nida dan Taber (1969) berpendapatbahwa penerjemahan merupakan kegiatanreproduksi dalam bahasa sasaran denganpadanan yang sealamiah mungkin dari pesanbahasa sumber, pertama dalam segi maknadan kedua dalam segi bentuk. Menurut Nidadan Taber, dalam mereproduksi pesan, aspekmakna merupakan prioritas utama dalammenerjemahkan tanpa mengabaikanpentingnya bentuk bahasa.

Dalam kegiatan penerjemahan, ada duahal yang menjadi sorotan utama bagi seorangpenerjemah, yaitu: (1) teks bahasa sumberyang akan diterjemahkan yang dipengaruhioleh sistem bahasa dan budaya yangdimilikinya; dan (2) teks yang dihasilkan dariproses pengalihan, teks bahasa sasaran, yangpastinya mempunyai sistem bahasa danbudaya yang berbeda dengan bahasa sumber.Dengan demikian, seorang penerjemah dalammenerjemahkan bukan hanya harusmemahami apa makna yang tersurat dalamsuatu teks, namun juga dapat menyepadankanmakna teks yang sesuai dengan nilai budayayang ada dalam bahasa sumber.

Menurut Rossi dan Breidle dalam(Sanjaya, 2010:204), media pembelajaranadalah seluruh alat dan bahan yang dapatdipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio,televisi, buku, koran, majalah, dansebagainya. Menurut Rossi, alat-alatsemacam radio dan televisi kalau digunakandan diprogram untuk pendidikan merupakanmedia pembelajaran. Menurut Kustandi(2011:9), media pembelajaran adalah alatyang dapat membantu proses belajar-mengajar dan berfungsi untuk memperjelasmakna pesan yang disampaikan sehinggadapat mencapai tujuan pembelajaran denganlebih baik dan sempurna.

TIK dapat dan harus menjadi elemenkunci dalam kurikulum, karena pembelajaran

dengan TIK adalah cara pembelajaran yangkonsisten dan konstruktif untukpengembangan keterampilan profesional(Chouc, 2010: 1). TIK menjadi salah satumedia pembelajaran yang memiliki peranpenting dalam proses transfer ilmu. Guru tidaklagi menjadi satu-satunya sumber ilmu.Peserta didik dapat dengan mudahmendapatkan materi pelajaran yang ingindiketahuinya hanya dengan satu klik, yaitudengan perangkat TIK.

Demikian juga halnya dengan materi yangmenggunakan bahasa Inggris. Para siswatidak perlu kesulitan lagi untuk mengetahuimaksud teori yang ada pada materi yangmenggunakan bahasa Inggris tersebut.Hanya dengan menyalin materi di web GoogleTranslator, siswa sudah dapat mengetahuimaknanya. Hal ini seperti yang diungkapkanoleh Wuryantoro, yaitu bahwa mesinpenerjemah sangat membantu meringankantugas dalam menerjemahkan meskipunbanyak kekurangannya (Wuryantoro, 2015:1).

Dalam pengajaran bahasa asing, parapakar telah membagi status bahasa Inggrismenjadi 2 kategori, yaitu Bahasa Inggrissebagai bahasa asing dan Bahasa Inggrissebagai bahasa ke dua. Hal ini terkait denganlingkungan belajar yang dapat menentukanproses belajar-mengajar peserta didik. Guruperlu mengetahui pada lingkungan apa prosesbelajar-mengajar itu terjadi, apakahmengajarkan bahasa sebagai bahasa keduaatau sebagai bahasa asing karena faktortersebut sangat menentukan materi ataupunmetode yang digunakan dalam proses belajar(Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI, 2007).

Pembelajaran di Indonesia memosisikanbahasa Inggris sebagai bahasa asing karenabahasa Inggris belum menjadi bahasapercakapan sehari-hari peserta didik. Terkaitdengan pemanfaatan TIK dalampembelajaran Bahasa Inggris, bagi gurubahasa, internet merupakan media yangsangat sempurna. Guru dan peserta didikdapat memanfaatkanya untuk menjaringmateri, baik berupa teks, video maupun audio(Dudeney, 2000).

Berikut adalah salah satu contoh web yangbisa dimanfaatkan sebagai mediapembelajaran bahasa.

Page 73: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

159Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

Gambar 1. Web Google Translation

Google Translator merupakan salah satupenerjemah bahasa yang dipersembahkanoleh Google . Google Translatormenerjemahkan bahasa menggunakanpendekatan yang disebut denganpenerjemahan berdasarkan statistik. Sistempenerjemah dalam Google Translator inimemerlukan koneksi teks paralel dalam duabahasa, yang terdiri lebih dari satu juta katadan dua koleksi teks lainnya untuk masing-masing bahasa yang terdiri lebih dari satumiliar kata. Google Translator dapatmenerjemahkan bahasa Inggris ke dalambahasa Indonesia, demikian juga sebaliknya.

Kamus dan tabel frasa merupakan basisyang digunakan sistem mesin terjemahanseperti Google Translator dalammenerjemahkan, baik kata, frasa, maupunkalimat (Mikolov, Quoc & Ilya, 2013:1).Strategi penerjemahan yang umumnyadigunakan oleh Google Translator adalahharfiah/ l i teral , serapan/transference,peminjaman kata asing/loan word, dancampuran (gabungan dari dua atau tigastrategi penerjemahan).

Penelitian untuk pengembangan mesinterjemahan yang lebih akurat banyakdilakukan, salah satunya adalah penelitianyang berjudul “Exploiting Similarities amongLanguages for Machine Translation” (Mikolov,Quoc & Sutskever, 2013). Dalam penelitianini dikembangkan potensi mesin terjemahandalam menerjemahkan kata-kata yangsecara tata bahasa jauh berbeda namunmenghasilkan terjemahan yang mendekatikesepadanan dengan menggunakansejumlah data monolingual dan kamus kecil

sederhana seperti antara Bahasa Inggris danCzech, atau Inggris dan Vietnam.

Gambar 2. Diagram Jenis Jenis Terjemahan

Pada diagram jenis terjemahan menurutZuchridin dan Sugeng (2003), terjemahanberita menjadi salah satu jenis terjemahanyang dikategorikan berdasarkan jenis atau isidari informasi teks bahasa sumber. Tidakdapat dipungkiri bahwa memang jenisterjemahan berita dipengaruhi padapertimbangan bisnis sehingga kerapkali isiberita hasil terjemahan berbeda sudutpandang penulisannya dengan teks aslinya.

Menurut Bani (2006), meskipun globalisasimedia kini menjadi hal yang menarikdiperbincangkan, namun peranpenerjemahan media ternyata tidak lepas dariperhatian. Hal ini dibuktikan denganmudahnya berita-berita internasional masukke berbagai negara yang berbeda. Bahkan,meskipun tidak melampirkan fakta data padaartikelnya, menurut Bani, penerjemahan persmendapatkan banyak pembaca dibandingkandengan penerjemahan kesusasteraan. Selainitu, penerjemahan berita juga memiliki peranterhadap perkembangan pendapatmasyarakat internasional atas kejadian-kejadian yang ada di seluruh dunia.

Bani mengkarakterisasikan penerjemahanberita sebagai penerjemahan yang menuntutkecepatan penerjemahnya dalammenyelesaikan tugas terjemahan. Duakecepatan yang dituntut pada penerjemahanberita adalah: kecepatan dalammenerjemahkan dan kecepatan dalammengembangkan penerjemahan.

Menurut Gambier (2006), ada beberapatahapan proses antara mendapatkan fakta dilapangan sampai dengan menjadi produkakhir berita, dan dicetak untuk para pembaca.

Page 74: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

160Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

Penerjemahan menjadi bagian dari tahapan-tahapan itu. Selain tahapan penerjemahan,juga dilakukan tahap editing oleh editorsehingga menjadi proses transediting, yaitumengubah bahasa dan struktur pesanBahasa Sumber (BSu) denganmenggunakan strategi reorganisasi,penghapusan (deletion), penambahan(addition), dan penggantian (substitution).

Reorganisasi adalah merubah strukturTeks Sumber (TSu) dengan cara (1)memperhatikan kembali informasi yang adapada masing-masing paragraf dalam sebuahberita; dan (2) memindahkan atau mengubahbeberapa fakta yang ada dalam berita kebagian-bagian atau paragraf lain dalamsusunan badan berita. Reorganisasi dapatdilakukan pada bagian per bagian beritakarena adanya perbedaan bahasa, tradisiretorika yang berlaku di salah satu negara,dan untuk memenuhi target jumlah pembaca.

Berkaitan dengan penghapusan,persentase jumlah bagian-bagian yangdihilangkan pada penerjemahan beritatergantung pada (1) jumlah fakta yang adapada berita, (2) tingkatan ketepatan, dan (3)pengulangan (unsur segmental yang dilebih-lebihkan dalam ujaran) pada teks sumber.Menurut Gambier, rata-rata jumlahpenghilangan atau penghapusan bagian tekssumber sebesar 60%-25% tergantung padateks sumbernya.

Pada penerjemahan berita, biasanyapenerjemah membutuhkan kalimat-kalimatpenjelas, membuat informasi tambahan yanglebih eksplisit, membuat asumsi, dan lain-lain. Menurut Gambier, hal ini sama dengantransfer bahasa dalam penerjemahanaudiovisual, meskipun kebanyakan orangberanggapan bahwa penerjemahanaudiovisual lebih cenderung melakukanstrategi penghilangan atau penghapusan.

Melalui penggantian, penerjemah akanmembuat hal-hal yang kecil menjadi lebihdetail. Penerjemah terkadang harusmengubah fokus teks, menggantipenyebutan nama narasumber (sepertimenyebutkan jabatan seorang narasumberatau posisinya di pemerintahan tempatnarasumber bertugas, meskipun pada teksaslinya tidak dicantumkan), dan diakhiri

dengan membuat rangkuman ataukesimpulan.

Hal lain yang harus diperhatikan dalampenerjemahan adalah aspek keberterimaanteks terjemahan. Aspek ini harus diperhatikanoleh penerjemah karena perbedaan antarasatu bahasa dengan bahasa lainnya tidakhanya menyangkut perbedaan strukturgramatikal saja, namun juga menyangkutkaidah, kebiasaan, ataupun norma budaya.Menurut Nida dan Taber dalam Hoed (2006),penerjemahan yang baik adalahpenerjemahan yang berorientasi padakeberterimaan dalam bahasa pembacanya.

Nababan (2012) menyatakan bahwatingkat keberterimaan teks terjemahanmengacu pada kesesuaian kaidah penulisanteks terjemahan pada bahasa sasaran. Dapatsaja terjemahan yang dihasilkan pada teksberita akurat atau sesuai dengan teks sumber,namun belum tentu terjemahan tersebutberterima dengan kaidah bahasa sasaran,yakni bahasa Indonesia. Dengan demikian,penting untuk mengetahui tingkatkeberterimaan terjemahan naskah beritainternasional.

Berikut ini adalah paramater dan skalayang peneliti gunakan untuk mengetahuitingkat keberterimaan teks terjemahan beritainternasional.

Kategori Skor Parameter

Berterima 3 Terjemahan alami, istilah-istilah yang ada pada tekssasaran biasa digunakanpada Bahasa Sasaran (Bsa)dan akrab bagi peneliti.

Kurang 2 Terjemahan sudah terasaBerterima alami, namun terjadi

kesalahandalam penerjemahanistilah-istilah yang adapada teks sumber

Tidak 1 Terjemahan tidak alami atauBerterima terlihat seperti karya

terjemahan, istilah-istilahyang digunakan tidak biasadan tidak akrab bagi peneliti.

Page 75: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

161Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

METODA

Pendekatan yang digunakan padapenelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Cresswell dalam Raco (2010) mendefinisikanpendekatan kualitatif sebagai suatupendekatan atau penelusuran untukmengeksplorasi dan memahami suatu gejalasentral. Untuk memahami gejala sentraltersebut, peneliti harus menggali informasiberupa kata atau teks yang kemudiandianalisis. Hasil analisis dapat berupapenggambaran atau deskripsi dan dapat puladalam bentuk tema-tema. Dari data tersebut,penelit i membuat interpretasi untukmendapatkan arti yang mendalam. Dalam halini, peneliti akan menghimpun data atauinformasi, teks berita internasional yang telahditayangkan, dan sumber beritanya.

Dalam bukunya Research Design:Qualitative and Quantitative Approaches(1994), Cresswell menyebutkan bahwatahapan atau prosedur dalam pendekatankualitatif meliputi langkah-langkah: (1) theassumptions of qualitative designs; (2) thetype of design; (3) the researcher’s role;(4) the data dollection procedures; (5) datarecording procedures; (6) data analysisprocedures; (7) verification steps; dan (8) thequalitative narrative.

Melalui pendekatan ini, diharapkan akanada analisis yang menghasilkan pemahamanmendalam terhadap hasil terjemahan GoogleTranslation, dilihat dari unsur keberterimaandan kesepadanannya. Oleh karena itu,melalui pendekatan ini peneliti mencobamengetahui bentuk kesepadanan teksterjemahannya, lalu menganalisis strategiyang digunakan penerjemah untuk mencapaikesepadanan yang terdekat dan terwajar,serta untuk mengetahui secara mendalamkualitas terjemahan yang ditentukan oleh 3hal, yaitu: ketepatan, keberterimaan, danketerbacaan teks terjemahan.

Metode penelitian yang digunakan sesuaidengan jenis penelitian kualitatif adalahmetode analisis isi. Krippendorf (2004)mendefinisikan analisis isi sebagai teknikpenelitian untuk membuat kesimpulan dariteks yang valid dan replicable dengankonteksnya. Adapun data atau teks yang

dianalisis oleh penulis adalah yang berupateks-teks sumber dari kantor beritainternasional dan teks-teks sasaran dariterjemahan berita-berita internasional dimedia online “Kompas.com”.

Penelit i menggunakan pendekataninduktif. Neuman dalam Hamad (2004)menjabarkan pendekatan induktif sebagaipendekatan penelitian untuk melakukanpengamatan terhadap realitas empirisdengan memanfaatkan kerangka teori(theoritical framework) sebagai acuan untukmemahami suatu realitas sosial. Teori-teoridan konsep yang berada dalam kerangkateori dipakai bukan untuk diuji tingkatrealitasnya namun untuk lebih memahamirealitas empiris di lapangan.

Peneliti mencari 5 teks sumber dan 5 tekssasaran yang berisikan berita-beritainternasional di media dalam jaringanKompas.com. Kemudian penelit imenganalisis bentuk kesepadanan antarateks sumber dan teks sasaran. Setelah itu,penelit i mengidentif ikasi strategipenerjemahan teks-teks berita internasionaldi media dalam jaringan “Kompas.com”sebagai Teks Sasaran (Tsa) dan naskahberita dari beberapa kantor beritainternasional seperti Reuters, AFP, dan GulfNews sebagai Teks Sumber (Tsu). Analisisteks dilakukan pada masing-masing kalimatyang ada pada teks terjemahan, sehinggadidapatkan strategi yang paling seringdigunakan oleh penerjemah. Tahap akhiradalah dengan menelaah kembali dampakstrategi yang digunakan terhadapkeakuratan, keberterimaan, dan keterbacaanteks sasaran. Teks sumber juga akan dicobaditerjemahkan dengan mesin penerjemahanGoogle Translator dan dilakukan analisisyang sama dengan hasil terjemahan darikantor berita.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Terjemahan Kantor BeritaBerikut ini adalah hasil analisis yang

penelit i lakukan pada terjemahan dikompas.com yang sumber beritanya diambildari beberapa kantor berita asing seperti AFP,Gulfnews, Reuters, dan lain-lain. Terdapat

Page 76: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

162Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

107 kalimat terjemahan yang memenuhiparameter penilaian sebagai terjemahan yangberterima, yaitu terjemahan alami, istilah-istilah yang ada pada teks sasaran biasadigunakan pada TSa dan akrab bagi peneliti.Berikut ini adalah contoh terjemahanberterima.

Tabel 2: Terjemahan Kalimat Lead Berita dari TheTelegraph

Last tweet before conclave: May Our Father

hear and answer with love and mercy all

prayers and sacrifices offered for fruitful

outcome. God bless!”, South African cardinal

Wilfrid Napier told his thousands of followers.

“Tweet terakhir sebelum konklaf: Semoga

Bapa mendengar dan menjawab dengan cinta

semua doa dan pengorbanan akan berbuah.

Tuhan memberkati!” kata Kardinal Afrika Sela-

tan, Wilfrid Napier, kepada ribuan follower-nya.

Istilah-istilah yang ada pada situs jejaringsosial di atas adalah istilah yang sudahdikenal masyarakat, sehingga keputusanpenerjemah untuk tidak menerjemahkannyamenjadi “kicauan” dan “pengikut” sudahsangat tepat, karena jika diterjemahkan justruakan menjadi terasa tidak alami.

Tabel 3 Terjemahan Judul Berita

Tsu Nepali TV host earns Guinness

record for longest talk show

Tsa Pria Nepal Pecahkan Rekor

“Talk Show” Terlama

Istilah talkshow juga sudah sangat dikenalmasyarakat sehingga judul berita ini sudahberterima di masyarakat Indonesia meskipuntidak diterjemahkan menjadi “Acara Bincang-Bincang”.

Terdapat beberapa terjemahan yangdikategorikan sebagai terjemahan kurangberterima. Menurut peneliti, dari 129 kalimatyang diterjemahkan, ada 20 kalimat terjemahanyang kurang berterima. Berikut adalah contohterjemahan yang kurang berterima.

Tabel 4 Terjemahan Judul Berita

Tsu Hamas arrests ‘collaborators’ after

amnesty ends

Tsa Hamas Mulai Tangkapi Kolaborator

Israel

Dalam penulisan judul berita, penerjemahsering menggunakan kata dasar tanpadiberikan afiksasi, seperti contoh di atas.Berikut ini adalah contoh lainnya.

Tabel 5 Terjemahan Badan Berita

“This incident shows what kind of

brutes do we have in society.

Tsu Society is also responsible for this.

It has become full of perverts,” said

Ranjana Kumari of the Delhi-based

Centre for Social Research.

“Insiden ini menunjukkan seperti apa

kebrutalan yang terjadi di masyarakat

Tsa kita. Masyarakat ikut bertanggung

jawab. Semakin banyak orang cabul

di tengah masyarakat,” kata Ranjana

Kumari, dari Pusat Riset Sosial New

Delhi.

Penulisan kata “cabul” untukmenggantikan kata perverts terasa tidakberterima pada budaya bahasa sasaran.Apalagi untuk media kompas yang memilikitarget pembaca kelas menengah ke atas.Akan lebih baik jika ditulis menjadi “semakinbanyak orang yang berperilaku menyimpang”.

Untuk hasil terjemahan yang tidakberterima, didapatkan hasil analisis bahwatidak ada terjemahan yang memenuhiparameter penilaian sebagai terjemahan yangtidak berterima karena penggunaan metodefree translation dalam penerjemahannyasehingga terjemahan berita tersebut sangatterasa alami oleh peneliti.

Analisis Terjemahan melalui GoogleTranslation

Berikut ini adalah contoh hasil analisis danperbandingan hasil terjemahan olehpenerjemah di Kompas.com danpenerjemahan berita melalui Google

Tsu

Tsa

Page 77: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

163Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

Translation. Dari 8 berita yang dianalisis,diambil beberapa kalimat secara acak yangmemenuhi bagian-bagian dalam strukturberita, seperti: judul, lead berita, body berita,kalimat penutup berita, dan kalimat langsungpetikan hasil wawancara.

Hampir semua kalimat yang diterjemahkanmelalui mesin penerjemahan berbasis TIKyaitu Google Translator tidak memiliki unsurkeberterimaan seperti terjemahan dari kantorberita “Kompas.com”. Hal ini semakinmenguatkan penelitian-penelitian sebelumnyayang mengatakan bahwa mesin penerjemahsemacam ini masih memiliki banyakkekurangan dan tidak menghasilkanterjemahan yang akurat sehingga hasilterjemahan tersebut lebih layak disebutsebagai pre-translation yang masih perludisempurnakan oleh penggunanya. Meskipundemikian, hasil terjemahan dari GoogleTranslator ini dapat dimanfaatkan untukmemahami sebuah teks secara global.

Adapun pemanfaatannya untukpembelajaran, hanya disarankan padakalimat-kalimat singkat atau kata. Beberapacontoh hasil terjemahan yang tidak berterimaantara lain:

Tabel 6 Terjemahan Lead Berita

Teks Sumber

Insurgents fired mortar rounds at one of President

Bashar al-Assad’s palaces in the Syrian capital on

Tuesday, as the death toll mounted from a

devastating missile strike on second city Aleppo.

Terjemahan Google

Gerilyawan menembakkan mortir di salah satu

istana Presiden Bashar al-Assad di ibukota Suriah

pada hari Selasa, sebagai korban tewas dipasang

dari serangan rudal yang menghancurkan kota

kedua Aleppo.

Terjemahan Kompas.com

Pemberontak Suriah menembakkan sejumlah

mortir ke salah satu istana presiden Bashar AL-

Ashad

Terjemahan di atas menggambarkanbahwa terjadi kesalahan morfologi dalamterjemahan Google Translator. Kalimat

“sebagai korban tewas dipasang dariserangan..............” tidak memiliki makna yangjelas karena susunan gramatikal yang rusak.Konteks kalimat yang ada pada akhir kalimattidak dapat terangkai dengan baik.Sedangkan terjemahan Kompas.comdianalisis sebagai terjemahan dengan metodefree translation yaitu penerjemahan yang tidakterikat pada struktur dan ketentuan tertentu.Metode ini mengedepankan isi dibandingbentuknya, dan sering digunakan padapenerjemahan berita.

Berikut ini adalah contoh terjemahan padabagian judul berita.

Tabel 7 Terjemahan Judul Berita

Teks Sumber

Hamas offers clemency for ‘collaborators’

Terjemahan Google

Hamas menawarkan grasi untuk ‘kolaborator’

Terjemahan Kompas.com

Hamas imbau Kolaborator Israel Bertobat

Pada kalimat-kalimat pendek seperti ini,terjemahan Google Translator hampirmendekati kesepadanan formal yaitukesepadanan yang diarahkan untukmenangkap bentuk dan isi dari pesan asli.Bentuk pesan dan isi yang ada pada GoogleTranslator tidak lebih dan tidak kurang.Sedangkan pada terjemahan “Kompas.com”masih diberikan kalimat yang mengundangpembaca untuk membacanya sehinggasusunan kata pun diubah dengan tujuanmeraih isi pesan yang serupa dengan kalimatyang lebih menarik bagi pembaca indonesia.

Tabel 8 Terjemahan Lead Berita

Teks Sumber

The Hamas yesterday launched a month-long

campaign in Gaza urging alleged Palestinian

“collaborators” with Israel to turn themselves

in return for leniency.

Terjemahan Google

The Hamas kemarin meluncurkan kampanye

selama sebulan di Gaza mendesak dugaan

Page 78: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

164Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

Palestina “kolaborator” dengan Israel untuk

menyerahkan diri dengan imbalan keringanan

hukuman.

Terjemahan Kompas.com

Penguasa Jalur Gaza, Hamas, Selasa (12/3/2013)

memberikan waktu selama satu bulan untuk para

kolaborator israel “menyerahkan diri”. Hamas

menjanjikan keringanan bagi mereka yang

menyerahkan diri.

Namun demikian, kesepadanan formaltidak dapat dipertahankan oleh mesinpenerjemahan Google Translator untukmenerjemahkan kalimat-kalimat panjang. Kata“the” yang tidak masuk ke dalam programmesin penerjemahan masih muncul danmembuat hasil terjemahan Google Translatorterasa janggal. Pada kalimat-kalimat seperti iniGoogle Translator belum dapat membuatkesepadanan yang lebih dinamis sehinggaketerbacaan makna dan pesan dapat terlihatbaik.

Contoh lainnya adalah pada kalimat yangmerupakan bagian judul dari sebuah berita.

Tabel 9 Terjemahan Judul Berita

Teks Sumber

Russian soldier missing in Afghanistan for 33 years

is FOUND living as nomadic sheikh in remote

Afghan province.

Terjemahan Google

Tentara Rusia yang hilang di Afghanistan selama

33 tahun adalah DITEMUKAN hidup sebagai syekh

nomaden di provinsi Afghanistan terpencil.

Terjemahan Kompas.com

Hilang 33 tahun, Tentara Rusia ditemukan hidup

Nomaden.

Secara sekilas, hasil terjemahan GoogleTranslator dapat ditangkap dengan baik,hanya saja terjadi kesalahan susunan kalimatyang masih sering terjadi. Kesepadananformal menjadi kelebihan yang dihasilkanterjemahan Google Translator. Sedangkanterjemahan Kompas.com mencarikesepadanan yang lebih dinamis, bahkancenderung memilih pesan tertentu saja, dan

mengabaikan pesan-pesan lainnya, denganmenggunakan strategi deletion yang menjadisalah satu strategi dalam metodepenerjemahan teks berita.

Teks Sumber

Are cardinals electing the last pope? If you

believe Nostradamus...

Terjemahan Google

adalah kardinal pemilihan paus terakhir?

Jika Anda percaya Nostradamus

Terjemahan Kompas.com

Apakah Paus Baru adalah Paus Terakhir?

Contoh di atas menunjukkan kelemahanGoogle Translator dalam menyajikan maknapesan yang utuh. Perbaikan dalam morfologihasil terjemahan merupakan salah satubagian yang harus diutamakan. Berikut iniadalah beberapa contoh kesalahan-kesalahanmorfologi yang terjadi pada beberapa kalimatberita.

Tabel 10 Terjemahan Kalimat Penutup Berita

Teks Sumber

Perhaps the end isn’t so near.

Terjemahan Google

Mungkin akhirnya tidak begitu dekat.

Terjemahan Kompas.com

Dengan demikian, jika anda percaya legenda

ini, maka akhir zaman tampaknya masih

cukup jauh.

Tabel 11 Terjemahan Judul Berita

Teks SumberHugo Chávez: Nine Unlikely Facts aboutVenezuela’s Unusual Late Leader

Terjemahan GoogleHugo Chavez: Sembilan Fakta Tidak mungkintentang Leader Akhir Unusual Venezuela

Terjemahan Kompas.comSembilan Fakta Unik Hugo Chavez

Page 79: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

165Mohammad Shalehuddin Al-Ayubi: Pemanfaatan Google Translator sebagai media pembelajaran pada terjemahan teks berita asing.

Tabel 12 Terjemahan Badan Berita

Teks SumberGuinness World Records allowed a break offive minutes every hour. It was not clear howmany people watched the show.

Terjemahan GoogleGuinness World Records diperbolehkan istirahatlima menit setiap jam. Tidak jelas berapabanyak orang menonton pertunjukan.

Terjemahan Kompas.comDalam upaya pemecahan rekor ini, guinnesmemberikan waktu istirahat selama lima menit

setiap jam.

Tabel 13 Terjemahan Lead berita

Teks SumberSaudi Arabia’s King Abdullah on Tuesday swore inthe country’s first female members of the shuracouncil, an appointed body that advises on newlaws, in a move that has riled conservative clericin the islamic monarchy.

Terjemahan GoogleRaja Arab Saudi Abdullah pasa selassamelantik anggota perempuan pertama negara itudari dewan syura, badan yang ditunjukyang memberikan nasihat pada undang-undangbaru, dalam sebuah langkah yang telah gusarulama konservatif di monarki islam.

Terjemahan Kompas.comRaja Arab saudi Abdullah bin andul aziz,selasa (19/2/2013), untuk pertama kalinyamelantik perempuan sebagai anggota DewanSyura Kerajaan. Dewan ini bertugasmenjadi penasihat raja khususnya terkait

penerbitan undang-undang baru.

Jika dilihat secara keseluruhan, meskipunterjemahan Google Translator tidak dapatmengirim isi pesan secara sempurna, dengansedikit perbaikan dan penghapusan, maknadan bentuk pesan dapat disampaikan denganbaik. Salah satu contoh yang dapat dilakukanadalah pada kalimat berikut ini. Tabel 14.

Tabel 14 Terjemahan Lead Berita

Teks Sumber

Russian soldier missing in Afghanistan for

33 years is FOUND living as nomadic sheikh in

remote Afghan province

Terjemahan GoogleTentara Rusia yang hilang di Afghanistan selama33 tahun adalah DITEMUKAN hidup sebagaisyekh nomaden di provinsi Afghanistan terpencil

Terjemahan Kompas.comHilang 33 tahun, Tentara Rusia ditemukan hidupNomaden.

Hasil perbaikan: “Tentara Rusia yang hilangdi Afghanistan selama 33 tahun DITEMUKANhidup sebagai syekh nomaden di provinsiterpencil Afghanistan”.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tentangkeberterimaan terjemahan teks berita denganmenggunakan media pembelajaran berbasisTIK (Google Translator), dapat dikemukakanbahwa bentuk kesepadanan penerjemahan teksberita yang diterapkan di Google Translatorcenderung pada bentuk kesepadanan formal.Namun demikian, isi pesan yang disampaikanseringkali tidak terbaca dengan baik. Perluupaya perbaikan agar struktur kalimatterjemahan dapat sesuai dengan strukturbahasa Indonesia sehingga terjemahan dengankategori keberterimaan yang memiliki hasilterjemahan alamiah dan mudah dipahamipembaca dapat terwujud. Terjemahan yang baikadalah terjemahan yang dapat mencapaikesepadanan dalam bentuk dan juga isi.

Kesalahan pada mesin penerjemahanGoogle Translator seringkali terjadi padasusunan kalimat yang panjang dan memilikianak kalimat. Namun jika kalimat yangditerjemahkan adalah kalimat-kalimat singkat,Google Translator berhasil menerjemahkannyadengan bentuk dan isi yang sama.

Jika Google Translator dimanfaatkan olehpembelajar dalam menerjemahkan teks beritadan teks-teks lainnya, para pembelajar harusmenyadari bahwa mesin memilikiketerbatasan yang tidak dapat disamakandengan penerjemah yang memahami bentukmorfologi, sintaksis dan semantik. Namundemikian, kehadiran mesin penerjemahanmerupakan media belajar yang sangatmembantu siswa dalam memahami kata demikata dalam teks berita.

Page 80: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

166Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

PUSTAKA ACUAN

BukuBani, Sara.2006. Translation in Global News.

United Kingdom: University of Warwick.Creswell, John W. 1994. Research Design;

Qualitative and Quantitative Approaches.United Kingdom: SAGE Publications.

Dudeney, Gavin.2000. The Internet and theLanguage Classroom.United Kingdom:Cambridge University Press.

Gambier, Yves. 2006. Transformation inInternational News. UK: University of Warwick.

García, Ofelia. 2009. Bilingual Education in the21st Century: A Global Perspective. Malden,MA and Oxford: Basil/Blackwell.

Hoed, Beny. 2006. Penerjemahan danKebudayaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Politikdalam Media Massa. Jakarta: Granit.

Krippendorff, Klauss. 2004. Content Analysis: AnIntroduction to its Methodology. UnitedKingdom: Sage Publications.

Kustandi. 2012. Media Pembelajaran: Manual danDigital. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nida, A. Eugene, dan Charles Russel Taber.1974.The Theory and the Practice ofTranslation. Leiden: E.J.Brill.

Raco J.R. , M.E.,M.Sc. 2010. Metode PenelitianKualitatif; Jenis, Karakteristik danKeunggulannya. Jakarta: Grasinda.

Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran berorientasi

Pengguna jasa Google Translatordisarankan untuk memperhatikan kaidahpenulisan bahasa Indonesia yang baik danbenar sehingga penulisan teks terjemahandapat sesuai dengan kaidah BahasaIndonesia.

Salah satu strategi yang dapat digunakanketika menerjemahkan teks denganmenggunakan Google Translator adalahdengan cara menerjemahkan kalimat demikalimat karena penggunaan kalimat yangpanjang hanya membuat struktur terjemahanyang dihasilkan Google tidak memilikiketerbacaan yang baik.

Bagi pembelajar, Google Translator dapatdimanfaatkan, baik untuk pembelajaranpemahaman kosa kata maupun strukturkalimat, karena belajar dari kesalahankebahasaan merupakan salah satu cara untukdapat memahami kosa kata atau strukturmenjadi lebih baik.

Standar Proses Pendidikan. Jakarta: KencanaPranada Media.

Suryawinata, Zuchridin, Sugeng L., 2003.Translation Bahasan Teori dan PenuntunPraktis Menerjemah. Yogyakarta: Kanisius.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI Bandung.2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Grasindo:Bandung.

Jurnal/prosiding/disertasi/tesis/skripsiGarcia, Ignacio. 2009. Beyond Translation

Memory: Computers and the ProfessionalTranslator. The Journal of SpecialisedTranslation, Issue 12-July 2009. Hal. 201-202.Tersedia di: http://jostrans.org/issue12/art_garcia.pdf diunduh Januari 2017.

García, Ofelia. 2008. Spanish as a GlobalLanguage. The International MultilingualResearch Journal 2, Issue 1. Routledge: Taylor& Francis.

Sofyanti, Yanti. 2012. Pengaruh PenggunaanMedia Pembelajaran Power Point BerbasisGoogle Translation terhadap PemakaianKosakata Bahasa Inggris. Jurnal WawasanIlmiah AMIK Garut, Vol. 5, No.10. Hal 9-10.Tersedia di: http://jurnal.amikgarut.ac.id/index.php/jwi/article/view/8/7 (diunduh padaJanuari 2017)

Wuryantoro, Aris. 2015. Analisis Hasil Terjemahandalam Pengajaran Penerjemahan. E-JournalIKIP PGRI Madiun. Hal 13-14. Tersedia di :file:///C:/Users/Win%207%20Pro/Downloads/118-209-1-SM.pdf(diunduh Januari 2017).

Lain-lainGoldberg, John dan Louis Markoczy. Complex

Rhetoric and Simple Games. CranfieldUniversity. Tersedia di: http: //www.Cranfield.ac.za/public/ cc/cc047/papers/ complex/html/ complex.html, diakses30 Agustus 2000.

Santoso, Iman. 20100 Analisis KesalahanKebahasaan Hasil Terjemahan GoogleTranslation Teks Bahasa Indonesia ke dalamBahasa Jerman. Hal 4-10. Tersedia di: http://eprints.uny.ac.id/2865/(diunduh pada Januari 2017).

Tomas Mikolov, Quoc V. Le, Ilya Sutskever. 2013.Exploiting Similarities among Languages forMachine Translation. Hal. 9 tersedia di: https://stat ic.googleusercontent.com/media/research.google.com/en//pubs/archive/44931.pdf (diunduh Januari 2017).

*******

Page 81: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

167Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

Suparti

Diterima:15 Juli 2017,

direvisi:28 Juli 2017,

disetujui:10 Agustus 2017.

ABSTRACT: The developed DEC learning model for junior highschool students has never been evaluated its feasibility.Therefore, this research aims at evaluating the feasibility degreeof Daily English Conversation (DEC) model in respect to itscontent quality, media, excellences, as well as weaknesses.Data collecting is done through observation, questionnaire, andinterviews. The research is carried out from August throughSeptember 2016 with the population of Junior High Schoolstudents at SSC-I Course in Yogyakarta. Sample is taken byrandom sampling technique involving 36 respondents. Besidestudents, this research also involves two educators. The resultshows that: (1) the content quality consisting of listening andspeaking skills, material scope-presentation-as well as difficultydegree, and language usage shows effectiveness value of74,7%; and (2) the media consisting of speaking fluency, voiceclarity and attractiveness, program tune, sound effect usage,music illustration, duration, and utilization easiness shows theeffectiveness value of 70,1%. However, there are some pointssuggested to be improved for the next model development.

Keywords: evaluation, audio media, Daily EnglishConversation

ABSTRAK: Model bahan belajar Daily English Conversation(DEC) yang telah dikembangkan untuk peserta didik SMPbelum pernah dievaluasi kelayakannya. Oleh karena itupenelitian ini bertujuan menilai tingkat kelayakan model DECditinjau dari aspek kualitas isi/materi, kemediaan, dan kelebihanserta kekurangan. Metode pengumpulan data dalam penelitianini adalah pengamatan, kuesioner, dan wawancara. Penelitiandilakukan pada bulan Agustus-September 2016 denganpopulasi siswa SMP di lembaga bimbingan belajar SSC-IYogyakarta. Sampel diambil dengan teknik simple randomsampling yang melibatkan 36 responden siswa. Selain siswa,dilibatkan juga dua praktisi pendidik/pengajar. Hasil evaluasimenunjukkan bahwa: (1) aspek isi/materi pembelajaran yangmeliputi pengembangan kemampuan menyimak dan berbicara,cakupan materi, penyajian materi, tingkat kesulitan materi, dan

EVALUASI MODEL MEDIA AUDIO DAILY ENGLISH CONVERSATIONPADA SISWA SMP DI YOGYAKARTA

Evaluation of Daily English Conversation Audio MediaModel for Junior High School Students in Yogyakarta

Balai

Pengembangan Media Radio Pendidikan dan Kebudayaan (BPMRK)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jl. Surowajan Baru 367 Banguntapan Yogyakarta, Indonesia

[email protected]

Page 82: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

168Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

PENDAHULUAN

Balai Pengembangan Media RadioPendidikan dan Kebudayaan (BPMRPK)merupakan sebuah institusi yang bergerakdalam bidang pengembangan model danformat sajian media audio radio untukpendidikan dan kebudayaan. Dalam rangkamengemban tugas tersebut, setiap tahunnyaBPMRPK selalu mengembangkan berbagaimodel dan format sajian media audio/radiountuk kepentingan dunia pendidikan diIndonesia. Salah satu pengembangan yangdilakukan BPMRPK pada tahun 2016 adalahpengembangan media audio Daily EnglishConversation (DEC).

Pembuatan bahan belajar DECdilatarbelakangi oleh kenyataan bahwakemampuan berbahasa Inggris orangIndonesia, khususnya para pelajar bahkanmahasiswa masih sangat rendah. Hal inidiperburuk dengan kenyataan bahwa gurubahasa Inggris cenderung mengabaikanpembelajaran listening dibandingkan ketigaketerampilan berbahasa lainnya (speaking,reading, dan writing). Akibatnya pembelajaranlistening menjadi kurang berkembang (Adnan,2012: 1). Hal itu sejalan dengan penelitianyang menyatakan bahwa kemampuan lulusansekolah setingkat SMA masih belummemadai. Kenyataan itu semakin tampakketika mereka diminta mengungkapkangagasan mereka dalam bahasa Inggris,banyak yang mengalami kesulitan (Nurkamto,2003: 288). Pada intinya, meskipun sudahbertahun-tahun belajar bahasa Inggris,kemampuan berbicara dalam bahasa Inggrissiswa atau mahasiswa di Indonesia padaumumnya masih rendah.

Hasil survei yang dilakukan oleh sebuahperusahaan pendidikan skala internasional

bernama English First (EF) menunjukkanbahwa kemampuan kecakapan berbahasaInggris orang dewasa di Indonesia beradapada urutan ke-32 dari 72 negara yangdisurvei (Valentina, 2016). Selain itu,berdasarkan survei dari hasil tes awal yangdilakukan calon siswa EF, 46,5% dari merekamemiliki kemampuan berbicara dua level lebihrendah di bawah kemampuan membaca danmenyimak. Selain itu, kemampuan berbicaracalon siswa tersebut juga rendah, padahalkemampuan berkomunikasi dalam berbahasaInggris terutama dalam skala nasional daninternasional sangat diperlukan (Citra, 2016).

Bahasa Inggris merupakan bahasa asingutama yang penting untuk tujuan mengaksesinformasi, menyerap dan mengembangkanilmu pengetahuan dan teknologi,mengenalkan seni budaya dan membinahubungan dengan bangsa-bangsa lain.Bahasa Inggris merupakan bahasainternasional yang memainkan peran sangatpenting dalam komunikasi dunia. Selain itu,bahasa Inggris juga digunakan untukmengontrol teknologi yang semakinberkembang dan menuntut pembelajar untukbelajar lebih banyak lagi (Astuti, Sunardi,Nurkamto, 2014: 394). Hal ini menjadi ironikarena keterampilan berbahasa Inggris,khususnya dalam kehidupan sehari-hari,sangat diperlukan apalagi dalam rangkamenyambut adanya program MasyarakatEkonomi Asia (MEA).

Beberapa kendala yang dihadapi pelajarIndonesia dalam berbicara bahasa Inggrisantara lain menyangkut pengucapan ataupronunciation, kelancaran berbicara ataufluency, tata bahasa atau grammar, dan kosakata atau vocabulary. Selain itu,permasalahan lain yang dihadapi adalahkurangnya kepercayaan diri, malu untuk

penggunaan bahasa menunjukkan tingkat efektivitas sebesar74,7%; dan (2) aspek media yang meliputi kecepatan ucapan,kejelasan dan kemenarikan suara, tune program, penggunaanefek suara, ilustrasi musik, durasi, dan kemudahan penggunaanefektivitas model media audio DEC menunjukkan persentasesebesar 70,1%. Namun disarankan agar beberapa hal yangterkait pengembangan materi dan pengemasan programdiperbaiki pada pengembangan model berikutnya.

Kata Kunci: evaluasi, media audio, Daily English Conversation

Page 83: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

169Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

kalimat, tekanan, dan nada yang disampaikanpembicara dalam suatu konteks komunikasitertentu. Sementara itu, seseorang dikatakanmemiliki keterampilan berbicara apabila yangbersangkutan terampil memilih bunyi-bunyibahasa dan memformulasikannya secaratepat untuk menyampaikan pikiran, perasaan,gagasan, fakta, perbuatan dalam suatukonteks komunikasi tertentu (Mulyati, 2015:6). Jadi keterampilan menyimak merupakanmateri penting dalam pembelajaran bahasaInggris karena untuk bisa merespons suatuucapan, seseorang harus memilikikemampuan atau keterampilan menyimakyang baik.

Pada kenyataannya, sebagaimanadiungkapkan oleh Sekretaris JenderalKemendikbud bahwa keterampilanberbahasa Inggris lulusan SMP dan SMA,terutama keterampilan berbicara danmenyimak relatif masih rendah dan kalahdibandingkan negara-negara lain, misalnyaFilippina. Pustekkom, khususnya BPMRPK,punya andil untuk meningkatkan perannya,dengan rutin melakukan evaluasi, bersinergidengan semua direktorat yang ada diKemendikbud, khususnya dalam halpengembangan media audio pendidikan,salah satunya media audio pendidikanbahasa Inggris (Susanti, 2017). Sejalandengan himbauan Sekjen Kemendikbudtersebut, media audio DEC merupakan salahsatu media yang diharapkan dapatmemberikan peran dalam menyediakansumber belajar bahasa Inggris bagipembelajar, khususnya untuk meningkatkanketerampilan menyimak dan berbicara.

DEC pada dasarnya dikembangkandengan mengadopsi pengembangan modelADDIE yang terdiri dari 5 tahapan yaitu:Analyze, Design, Develop, Implement,Evaluate yang merupakan terjemahan dariAnalisis, Desain, Pengembangan,Pemanfaatan, dan Evaluasi (Forest, 2014: 1).Secara umum, tujuan pengembangan modelDEC adalah membantu pembelajar bahasaInggris mengenal berbagai percakapanBahasa Inggris yang lazim digunakan dalamkehidupan sehari-hari sebagai upaya untukmeningkatkan kemampuan menyimak danberbicara.

berbicara dalam bahasa Inggris, takut berbuatkesalahan, dan tidak tahu apa yang harusdikatakan (Sayuri, 2016: 47). Rendahnyakemampuan berbicara ini beriringan dengankemampuan menyimak di manapermasalahan yang dihadapi pembelajardalam menyimak teks bahasa Inggris relatifsama dengan kendala yang dihadapi dalamberbicara dalam bahasa Inggris.

Ada beberapa kendala yang dialamipembelajar dalam kaitannya dengankemampuan menyimak bahasa asing, antaralain: tidak dapat memahami pengucapan(pronunciation), keterbatasan kosa katapembelajar, kesulitan/kegagalan dalamberkonsentrasi, dan keterbatasan mengaksesauthentic materials atau materi otentik dalampembelajaran (Alzuhdy, 2014: 2).

Sebagai sebuah institusi yang berada dibawah Kementerian Pendidikan danKebudayaan (Kemendikbud), BPMRPKberusaha menjawab tantangan tersebutmelalui pengembangan model media audioDaily English Conversation (DEC). DECmerupakan media audio yang berisi modelteks percakapan dalam bahasa Inggris yangdiikuti penjelasan narator mengenaiungkapan-ungkapan yang digunakan;menjelaskan bagaimana percakapan tersebutdigunakan dalam konteks tertentu sertamemberikan contoh pengucapan ataupronounciation yang benar dalam BahasaInggris. Dalam pemanfaatannya, DEC dapatdimanfaatkan secara offline dalampembelajaran di kelas, pembelajaran mandiriataupun disiarkan melalui stasiun radio. Mediaaudio ini diharapkan dapat digunakan untukmeningkatkan kemampuan l istening(menyimak) dan speaking (berbicara).

Menyimak sendiri merupakan sebuahproses dalam mendengarkan suara ataubunyi yang memanfaatkan inderapendengaran, yang dilakukan dengan penuhperhatian, apresiasi, dan interpretasi untukmenangkap pesan yang diperdengarkan danmemperoleh informasi serta memahami isipesan yang disampaikan lewat suara/bunyiyang diperdengarkan (Risa, 2015: 7-8).Keterampilan menyimak menyangkutkemampuan dalam menafsirkan makna daribunyi-bunyi bahasa yang berupa kata,

Page 84: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

170Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Dalam konteks ini, tahap analisisdilakukan dengan menentukan tujuan dantarget sasaran model bahan siar yang akandikembangkan. Pada tahap desain,disusunlah blue print atau cetak biru mengenaimodel bahan siar yang akan dikembangkan,terutama menyangkut pemetaan materi danformat sajian program. Pada tahappengembangan, proses produksi dimulai, baikmenyangkut proses penulisan maupunproduksi program. Setelah proses produksiselesai, masuk pada tahap implementasi ataupemanfaatan dan selanjutnya tahap terakhiradalah evaluasi.

Salah satu manfaat dari evaluasi adalahmengumpulkan data dan informasi yang akandigunakan untuk menentukan kebijakanberikutnya dan menentukan tolak ukurmengenai efektivitas dan efisiensi dari modelmedia audio yang dikembangkan (Suparti,2016: 86). Umumnya, evaluasi programdigunakan untuk mengukur kemajuan dalampencapaian tujuan, meningkatkanimplementasi suatu program, menyediakaninformasi yang memadai bagi pengambilkebijakan, dan menjamin keefektifannya(Wang, 2010: 130). Dengan demikian,evaluasi memegang peranan penting dalampenentuan suatu kebijakan. Dengan evaluasi,efektivitas dan efisiensi suatu program atausebuah model media pembelajaran yang telahdan akan dilakukan dapat ditingkatkan.Evaluasi bermanfaat untuk perbaikan mutusebuah program atau model mediapembelajaran, termasuk media pembelajaranberbasis audio. Pada umumnya evaluasimerupakan tahapan akhir dalampengembangan sebuah model mediapembelajaran, namun sesungguhnya evaluasijuga dilakukan pada setiap langkahpengembangan.

Evaluasi pengembangan media jugadiartikan sebagai upaya dalam rangkapengumpulan, pengolahan, serta interpretasidata dan informasi terhadap proses dan hasilpengembangan dan pemanfaatan programmedia, yang selanjutnya digunakan untukmenentukan alternatif yang tepat dalammengambil keputusan (Rahadi, 2015).Dengan demikiani, evaluasi merupakansebuah proses untuk mendapatkan data dan

informasi apakah proses pengembanganmedia telah sesuai tujuan, apakah produkyang dihasilkan sesuai dengan rancangan,apakah bisa diimplemantasikan sesuai desainmodel dan memberikan pengaruh positifsesuai dengan tujuan pengembangan.

Berdasarkan prosesnya, evaluasipengembangan media dapat dibedakanmenjadi evaluasi formatif dan sumatif.Evaluasi formatif merupakan evaluasi yangberfokus pada kinerja yang lebih baik, baikitu menyangkut kebijakan maupun program,sementara evaluasi sumatif lebih fokus padahasil atau akibat dan ditujukan untukmemberikan informasi tentang kegunaansebuah program (Rahadi, 2015).

Pendapat lain mengemukakan bahwaevaluasi formatif diarahkan pada evaluasiproses untuk menyempurnakan suatu prosessementara evaluasi sumatif diarahkan untukmengevaluasi hasil apakah program cukupefektif dan efisien atau tidak untukmenentukan keberlanjutan program, apakahakan diteruskan atau dihentikan(Sukmadinata, 2005: 122). Jadi evaluasiformatif dimaksudkan untuk mengumpulkandata tentang efektivitas dan efisiensi mediauntuk mencapai tujuan yang ditetapkandengan maksud memperbaiki media yangdikembangkan agar efektif dan efisien.Sementara dalam evaluasi sumatif, prosespengumpulan data dimaksudkan untukmenentukan apakah media yang telahdiperbaiki tersebut benar-benar efektif atautidak.

Ada beberapa penelitian yang dilakukanmenyangkut evaluasi media pembelajaran.Salah satunya adalah penelitian evaluatifdalam pengembangan model pembelajaranbahasa Inggris yang mengintegrasikan antarabuku siswa, buku guru, dan materi rekamanberbasis audio. Hasil penelitian inimemberikan beberapa rekomendasi terkaitevaluasi produk yang dihasilkan. Evaluasitersebut melibatkan ahli bahasa, ahli media,guru, dan siswa.

Menurut masukan dari ahli bahasa, mediayang dikembangkan perlu lebih variatif dalammenyediakan jenis-jenis teks dan lebihdisesuaikan dengan konteks dan situasi dimana teks tersebut digunakan dan

Page 85: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

171Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

memperhatikan siapa yang terlibat didalamnya. Sementara itu, saran dari ahlimedia mengungkapkan bahwa perlu adasinkronisasi antara media audio denganbahan penyerta yang berupa buku guru danbuku siswa; sedangkan masukan dari gurumenyatakan bahwa “pauses’ atau jeda dalammerespons perintah/pertanyaan dari mediaaudio perlu disesuaikan dengan kebutuhan,penggunaan kosakata hendaknya lebih dekatdengan siswa, dan penggunaan musiksebaiknya dibuat lebih menarik. Sementaraitu, dari sisi siswa, mereka cenderung masihenggan untuk merespons perintah-perintahdalam media audio dan masih memerlukandukungan dari guru untuk meresponnya (Adi,2016:5-6).

Penelitian relevan lain yang pernahdilakukan terhadap evaluasi kualitas bahanajar Listening adalah yang berupa mediarekam pembelajaran listening yang disertaidengan modul pembelajaran padapembelajaran jarak jauh. Evaluasi inimelibatkan ahli materi, ahli pengembanginstruksional, dan ahli produksi media dankelompok pengguna. Secara umum hasilpenelitian merekomendasikan bahwa dari sisikualitas audio maupun modul cetak secaraumum sudah baik, namun kodifikasidiperlukan untuk mempermudahpenggunaan, serta tingkat kecepatanpengucapan penutur asli (native speaker)dalam menyampaikan materi pembelajaranlistening perlu dikurangi (Ardiasih dan Juhana,2013: 28-32).

Penelitian evaluatif yang dilakukan penulismerupakan bagian dari penelitian dalamrangkaian pengembangan model media audioDEC. Penelitian ini diperlukan karenaketersediaan bahan ajar yang berkualitassangat diperlukan dalam membantupembelajar untuk meningkatkan kemampuanbahasa Inggris mereka, terutamaketerampilan menyimak dan berbicara. Untukmengetahui apakah bahan ajar yangdikembangkan tersebut telah sesuai dengantujuan pengembangan program, sudah layak,efektif, efisien, serta menarik bagi calonpengguna, perlu dilakukan evaluasi sehinggamenghasilkan rekomendasi yang bermanfaatbagi perbaikan dan pengembangan media

audio bahasa Inggris yang dikembangkan.Dengan demikian, penelitian evaluasi inibertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakanatau efektivitas media audio DEC, apakahtelah memenuhi standar kualitas, baik dari sisimateri maupun media sehingga layakdimanfaatkan sebagai salah satu bahan ajarbahasa Inggris yang mendukungpembelajaran menyimak dan berbicara.

Dari sisi materi, hal yang dievaluasimeliputi kelayakan DEC dalam mendukungkemampuan menyimak dan berbicara,cakupan materi, penyajian materi, tingkatkesulitan materi, dan penggunaan bahasa.Sementara itu, dari sisi media, hal yangdievaluasi meliputi tempo/kecepatan ucapan,kejelasan suara, kemenarikan suara,kemenarikan tune program, penggunaan efeksuara, ilustrasi musik, ketepatan durasi, dankemudahan penggunaan.

Bagi lembaga, penelitian evaluasi inibermanfaat dalam perbaikan model mediaaudio bahasa Inggris dan bermanfaat pulauntuk menentukan kebijakan dalampengembangan model media audio bahasaInggris berikutnya: apakah model ini akandilanjutkan, dilanjutkan dengan perbaikan,atau dihentikan sama sekali karena dianggaptidak layak.

Bagi calon pengguna, rekomendasi hasilpenelitian evaluasi ini bermanfaat dalammemberikan informasi apakah model mediaaudio yang dimaksud telah memenuhikelayakan untuk digunakan sebagai salahsatu sumber belajar bahasa Inggris yangmenitikberatkan pada aspek pembelajaranmenyimak dan berbicara.

METODA

Penelitian ini merupakan penelitianevaluatif yang menekankan pada evaluasiproses dengan pendekatan evaluasi sumatifyaitu evaluasi yang dilakukan pada akhirprogram. Penelitian ini dilaksanakan bulanAgustus-September 2016 dengan mengambilpopulasi siswa-siswa SMP yang mengikutibimbingan belajar di lembaga SSC-IYogyakarta. Sampel diambil dengan tekniksimple random sampling.

Dalam penelitian ini, sampel yang diambil

Page 86: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

172Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

berjumlah 36 responden. Selain itu, penelitianini juga melibatkan dua orang praktisipendidikan sebagai pengajar. Sampel yangdiambil tersebut sekaligus menjadi subyekpenelitian, sementara yang menjadi obyekpenelitian adalah model media audio DECdengan judul Complimenting dan InvitingSomeone. Instrumen yang digunakan dalampenelitian ini adalah kuesioner, observasi, danwawancara; sedangkan teknik analisis datayang digunakan adalah analisis data kuantitatifdan deskriptif kualitatif. Teknik kuantitatifdigunakan untuk menganalisis hasil kuesionerditinjau dari sisi materi dan kemediaan denganmenggunakan persentase sedangkan teknikdeskriptif kualitatif digunakan untukmenganalisis hasil observasi dan wawancaradengan praktisi pendidikan, ahli bahasa, dansiswa. Teknik pengumpulan data melaluilembar pengamatan, kuesioner, dan panduanwawancara dilakukan dengan tujuanmendapatkan jawaban yang lebih valid terkaitkuesioner yang telah diberikan.

Sebelum evaluasi model media audioDEC dilakukan, kesiapan praktisi pendidikan/pengajar dilakukan. Mereka diberikanpengarahan bagaimana media audio tersebutdimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas.Dari hasil pengamatan, pada awalnya kepadasiswa diperdengarkan media audio tersebuttanpa intervensi apa pun. Selanjutnya siswadiminta untuk menceritakan isi percakapandalam media audio tersebut. Setelah itu, siswadiberikan intervensi dengan bimbinganpengajar untuk memanfaatkan media audiotersebut dalam pembelajaran dan selanjutnyadiminta untuk menceritakan kembali isipercakapan dan mempraktikannya. Padatahap berikutnya siswa diberikan kuesioneruntuk mengukur keefektifan model mediaaudio DEC dalam mendukung pembelajaranbahasa Inggris. Selain kuesioner, wawancarajuga dilakukan terhadap siswa, dan pengajarterkait penilaian mereka terhadap media audioyang telah digunakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bagian ini disusun untuk menjawab tujuanpenelitian yaitu mengetahui tingkat kelayakanatau efektivitas model media audio DEC

ditinjau dari sisi materi dan media sertamenyajikan kelebihan dan kekurangannya.

Gambar 1 berikut mendeskripsikan tingkatkelayakan/efektivitas model media audio DECdari sisi calon pengguna (siswa).

Berdasarkan hasil pengolahan data hasilkuesioner mengenai tingkat kelayakan/efektivitas media audio DEC ditinjau dariaspek materi yang meliputi pengembangankemampuan berbicara, kemampuanmendengarkan, cakupan materi, penyajian,tingkat kesulitan materi, dan penggunaanbahasa, tingkat efektivitasnya menunjukkanpersentase sebesar 74,7%. Sedangkanditinjau dari sisi kemediaan yang mencakupaspek tempo/kecepatan ucapan, kejelasansuara, kemenarikan suara, tune program,penggunaan efek suara, ilustrasi musik,durasi, dan kemudahan penggunaan, tingkatefektivitasnya menunjukkan persentasesebesar 70,1%.

Sementara itu, menurut pendapat praktisipendidikan (pendidik/guru) secara umum, DECmerupakan media audio yang sangat baik,terutama untuk meningkatkan kemampuanmenyimak dan berbicara. Media audio inidiyakini sangat bermanfaat dalam mendukungpembelajaran bahasa Inggris siswa-siswa diIndonesia. Hal Ini berarti, secara umum modelmedia audio DEC yang dikembangkan telahmemenuhi syarat untuk digunakan sebagaibahan ajar dalam pembelajaran bahasaInggris. Hal ini sejalan dengan prinsip mediapembelajaran yang baik dengan beberapakriteria yang antara lain: mempertimbangkancalon pengguna, kebenaran materi, adanyakejelasan isi materi, adanya tujuanpengembangan media yang spesifik, danadanya kejelasan dalam konteks seperti apa

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890121234567890

Efektivitas Model Media Audio DEC

Gambar 1. Efektivitas DEC dari Aspek Materi dan Media

Page 87: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

173Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

media tersebut digunakan (Roger, 2012: 6-9).Menurut sebuah penelitian, evaluasi

kualitas sumber belajar memegang perananpenting dalam mendesain danmengembangkan konten pembelajaran yangmenarik dan baik. Ada empat kriteria yangdigunakan sebagai acuan yaitu kualitasakademik, kualitas pedagogik, kualitasdidaktik, dan kualitas teknik. Kualitasakademik menyangkut apakah informasi ataumateri yang dikembangkan dapat dipercayadan akurat. Kualitas pedagogik ditentukanoleh kualitas penyajian materi yangsederhana, adanya interaktivitas yang sesuai,adanya penjelasan yang memadai, adanyatujuan pembelajaran secara jelas, dan adanyalatihan untuk penilaian atau assessment.Sementara itu, kualitas dikdaktik menyangkutpada aktivitas belajar dan kontenpembelajaran yang tepat; sedangkan aspekkualitas teknis lebih menyangkut pada desaintampilan media (Mhouti, 2013: 30-32).

Hal ini sejalan dengan penelitian senadayang mengungkapkan bahwa materipembelajaran yang efektif hendaknyamemenuhi beberapa persyaratan yang antaralain: memenuhi tujuan pembelajaran yangditetapkan, akurat, relevan, dan kekinian atauup to date, koheren, tingkat kesulitan danpenggunaan vocabulary/kosa kata yang tepat,penyajian tampilan yang menarik, konsepsederhana dengan tema yang variatif,pengembangan kemampuan bukan hanyapada level mengingat namun juga berpikir,berorientasi pada aplikasi atau penerapandalam dunia nyata (real world), dan dapatdimanfaatkan sebagai materi pendukungdalam pembelajaran (Carraway, 2008: 11).

Dengan demikian, secara umum mediaaudio DEC telah memenuhi kriteria standarkelayakan yang dikategorikan dalam 2 aspekutama yaitu aspek isi/materi yang menyangkutaspek edukatif dan aspek media yangmenyangkut aspek kemenarikan dan teknisdengan persentase di atas 70% (kategoribaik). Pembahasan berikut akan menguraikanlebih rinci hasil evaluasi model media audioDEC untuk aspek isi/materi dan aspek mediayang mengarah pada hal-hal yang bersifatteknis estetis.Evaluasi DEC dari Aspek Isi/Materi

Gambar 2 berikut menyajikan persebaranbutir pertanyaan mengenai efektivitas modelmedia audio DEC ditinjau dari sisi isi/materi.Bila dirunut dari butir-butirnya, terlihat bahwagrafik tertinggi berada pada tingkatpengembangan kemampuan menyimak ataul istening dengan persentase tingkatkelayakan sebesar 88% yang diikuti denganpeningkatan kemampuan berbicara atauspeaking dengan persentase sebesar 83%.Ini berarti media audio DEC tepat digunakansebagai media untuk meningkatkankemampuan menyimak dan berbicara untukpembelajar bahasa Inggris. Ini sejalandengan hasil observasi/pengamatan di manapada awal pemutaran media, banyakresponden yang tidak bisa menangkap isipercakapan, apalagi mempraktikkanberbicara dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang ada pada percakapantersebut. Namun, seiring dengan adanyaintervensi pembelajaran denganmemanfaatkan media audio DEC ini,kemampuan menyimak dan mendengarkansiswa pun meningkat.

Media audio DEC memberikan modelingyang tepat bagaimana mengucapkan bahasaInggris yang lazim digunakan dalamkehidupan sehari-hari. Setelah siswamenyimak media audio DEC setidaknyasebanyak 3 kali, siswa mulai memahami isimateri yang diperdengarkan, bahkanmenirukan perintah-perintah narator untukmengucapkan ungkapan-ungkapan yang

Gambar 2. Butir Pertanyaan dari Aspek Isi/Materi

123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789123456789

Efektivitas Media Audio DECdari Aspek Isi/Materi

1009080706050403020100

peng

emba

ngan

spea

king

peng

emba

ngan

liste

ning

caku

pan

mat

eri

peny

ajia

ntin

gkat

kes

ulita

npe

nggu

naan

baha

sa

Page 88: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

174Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

lazim digunakan dalam percakapan tersebut.Dengan demikian, saat diminta untuk

secara berpasangan melakukan percakapandalam bahasa Inggris, siswa dapatmenggunakan contoh-contoh ungkapan darimodel teks atau modeling text yangdiperdengarkan. Menurut hasil wawancaradengan pengajar, pola penyajian media audioyang terdiri dari pembukaan, model teks,penjelasan ungkapan, contoh, dan drillingsangat sesuai dengan pola pembelajaranbahasa.

Hasil evaluasi menyangkut aspek materitersebut sejalan dengan hasil penelitian yangdilakukan terhadap sekelompok pelajarsetingkat SMA di Iran dalam penggunaanmedia audio untuk meningkatkan kemampuanlistening. Dari hasil penelitian dinyatakanbahwa kemampuan listening siswa meningkatsecara signifikan dengan adanyapemanfaatan media audio yangmenggunakan native speaker atau penuturasli sebagai pengisi suaranya(Mohamaskhani, 2013: 132). Hal ini relevandengan media audio DEC yang jugamenggunakan native speaker atau penuturasli dalam memberikan modelling percakapanbahasa Inggris sesuai dengan kontekskehidupan sehari-hari sebagaimana yangtelah diungkapkan pada data sebelumnya.

Penelitian senada juga pernah dilakukanpada mahasiswa semester 1 jurusanPendidikan Bahasa Inggris (PBI) UniversitasNegeri Yogyakarta (UNY), dan hasilnyamenunjukkan bahwa pemberian input materil istening secara intensif berpengaruhterhadap kemampuan speaking mahasiwa.Pada awalnya, para mahasiswa tersebutmengalami beberapa kesulitan untukmenangkap isi materi listening karenamengalami kesulitan dalam membedakanpengucapan dalam bahasa Inggris, terutamauntuk kata-kata yang terdengar mirip. Selainitu, mereka juga belum terbiasa menghadapiaktivitas-aktivitas dalam listening taskssehingga listening comprehension ataupemahaman mereka pun masih rendah.Namun, seiring dengan pembelajaranl istening yang lebih intensif denganmenerapkan strategi pre listening activities(aktivitas sebelum pembelajaran listening),

kemampuan l istening mahasiswa punmeningkat. Peningkatan kemampuanlistening ini berpengaruh pada peningkatankemampuan speaking mahasiswa jurusanPBI UNY tersebut (Floriasti, 2013: 373-374).

Dengan demikian, media audio DEC yangdidesain untuk meningkatkan kemampuanlistening dan speaking relevan denganbeberapa hasil penelitian yang adasebelumnya.

Pada gambar 2, diketahui juga bahwapersentase terendah ditinjau dari sisi materijatuh pada tingkat kesulitan materi yang hanyamencapai 60% diikuti dengan penyajianmateri dengan persentase sebesar 69%.Berdasarkan hasil wawancara dengan siswadan pengajar, tingkat kesulitan materi relatifcukup tinggi karena dialog yang cukuppanjang padahal tingkat kemampuanmenyimak teks bahasa Inggris siswa terbatas.Selain itu, tidak adanya penjelasan situasipercakapan membuat pendengar kesulitanuntuk mendapatkan gambaran tentangkonteks percakapan tersebut.

Selanjutnya berkaitan dengan kemudahanpenggunaan bahasa, terlihat bahwa tingkatpersentase menunjukkan angka 70%.Menurut hasil wawancara dengan pengajardan siswa, penggunaan bahasa hendaknyalebih mudah dipahami. Pembahasansebaiknya lebih berisi deskripsi tentangungkapan, bukan penjelasan panjangsehingga mudah dipahami dan diingat olehpendengar/pembelajar. Sementara itu,cakupan materi menunjukkan persentasesebesar 78%. Berdasarkan hasil wawancaraberkaitan dengan cakupan materi, contohungkapan sebaiknya disajikan secaraberkelompok sesuai dengn jenis ungkapandan diberikan pula contoh ungkapan yang laindi luar yang digunakan pada dialog. Demikianjuga contoh ungkapan pada bagian drillingsebaiknya disajikan secara berpasangan agarpendengar mendapat gambaran menyeluruhtentang penggunaan ungkapan tersebut.

Dengan demikian, yang harusdiperhatikan dalam pengembangan modelmedia audio bahasa Inggris berikutnya adalahmenurunkan tingkat kesulitan materi padalevel pembelajaran bahasa Ingggris tingkatdasar dan menyesuaikannya dengan

Page 89: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

175Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

kurikulum yang berlaku di sekolah. Penyajianmateri haruslah lebih memperhatikan siapayang menjadi target sasaran pengguna,perlunya ada aktivitas atau pemberian task/latihan sebagai sarana evaluasi untukmengecek tingkat pemahamanan siswa danmengaktifkan siswa dalam belajar, sertapenggunaan bahasa dan kosa kata yang lebihdekat dengan kehidupan siswa.

Evaluasi DEC dari Aspek MediaGambar 3 berikut menyajikan persebaran

butir pertanyaan mengenai efektivitas modelmedia audio DEC ditinjau dari sisi media. Biladirunut dari butir-butir pertanyaan yangdiberikan, terlihat bahwa persentase tingkatkelayakan terbesar ditunjukkan padapemilihan durasi audio yang menunjukkanpersentase kelayakan sebesar 81%. Menurutpendapat responden, durasi pembelajaranaudio selama 5 menit cukup efektif dalammenjaga konsentrasi pembelajar untukmenyerap materi pembelajaran audio yangdisampaikan. Durasi yang relatif pendek inisangat sesuai dengan rentang perhatianpendengar. Persentase terbesar berikutnyaadalah dari sisi kemenarikan suara sebesar80% dan kejelasan suara sebesar 76%.

Menurut hasil wawancara, penggunaansuara penutur asli atau native speaker dalampembelajaran bahasa Inggris pada awalnyamemang menyulitkan karena siswa tidakterbiasa mendengar bagaimana nativespeaker berbicara. Namun, setelah beberapakali mendengarkan, diberikan motivasi, siswamulai terbiasa dan dapat memahaminya. Akantetapi, menurut pendapat responden, lebihbaik jika karakter suara yang ditampilkandisesuaikan dengan tingkat usia, misalnya jikakarakter yang ditampilkan adalah suara anakseusia SMP, perlu dipilih pengisi suara anakseusia SMP, bukan karakter suara dewasa.Dalam pengucapan pun, tempo ataukecepatan pengucapannya perlu diperlambatdi mana persentase kelayakan tempo barumenduduki persentase sebesar 68%.

Selanjutnya ditinjau dari sisi tune program,tingkat efektivitasnya menunjukkanpersentase sebesar 74%, sedangkan ilustrasimusik menunjukkan persentase 69% dan efeksuara 67%. Tune program pada dasarnya

sudah baik dan singkat, dan narasi lagu yangberbunyi: Make your conversation, easy,joyful, and so happy. Daily EnglishConversation menggambarkan sebuahmotivasi untuk mempelajari percakapanbahasa Inggris dengan mudah danmenyenangkan. Berbeda denganpenggunaan tune program yang sudahdianggap baik, untuk ilustrasi musik,responden lebih menginginkan musik yangbernuansa lebih energik dan riang.Persentase terendah justru ditunjukkan padapenggunaan efek suara untuk memberiilustrasi suasana di mana percakapantersebut dilangsungkan. Tingkat kelayakanyang masih rendah ini disebabkan karenamenurut pendapat responden, beberapa efeksuara yang disajikan justru mengganggu.Oleh karena itu, untuk menggambarkansetting tempat atau suasana, efek suarahanya keras di bagian awal saja, sebelumdialog dimulai lalu melemah pada bagiandialog agar tidak mengganggu konsentrasipercakapan.

Gambar 3. Butir Pertanyaan dari Aspek Media

Dalam sebuah penelitian, diungkapkanbahwa tidak ada pedoman yang pastimenyangkut durasi/lama sebuah programaudio. Menurut pendapat sebagianresponden, durasi yang ideal adalahsepanjang sebuah lagu. Sebagian yang lainberpendapat bahwa durasi sekitar 10 menitatau 15 menit adalah durasi yang ideal.Namun durasi yang melebihi 15 menit dirasakurang tepat atau terlalu lama untuk sebuahprogram audio pembelajaran (Taylor dan Clark,

12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890

ilust

rasi

mus

ik

tem

poke

jela

san

suar

a

kem

enar

ikan

suar

a

kem

enar

ikan

tune

efek

sua

ra

dura

si

kem

udah

an p

engg

unaa

n

Page 90: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

176Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

2010:393). Dengan demikian, program DECdengan durasi sekitar 5 menit cukup ideal untukdigunakan sebagai sebuah programpembelajaran. Namun pada dasarnyakecukupan durasi sebuah program audiosangat dipengaruhi oleh sasaran pengguna,jenis program, sajian program, dan berbagaipertimbangan teknis lain.

Aspek kemediaan lain yang relevan adalahmenyangkut suara. Menurut sebuah penelitian,responden berpendapat bahwa rekaman suaradengan kualitas suara pemain yang baguslebih dipilih, misalnya rekaman serangkaianprogram audio yang disajikan oleh penyiar/presenter yang professional lebih dipilihdaripada seorang dosen/guru dengan kualitassuara yang kurang baik (Taylor dan Clark,2010:392). Jadi, kualitas suara ataukemenarikan suara merupakan hal pentingyang harus diperhatikan dari segi teknis estetiskemediaan yang sedikit banyak berpengaruhpada ketertarikan pendengar untuk menyimakprogram-program pembelajaran yangdisajikan. Namun kebenaran materitetaplah menjadi hal utama. Jadi pada saatperekaman suara pun, pendampingan oleh ahlimateri untuk mengantisipasi kesalahan materisaat rekaman sangat diperlukan. Dalamkonteks ini, pengisi suara media audio bahasaInggris DEC yang dipilih adalah sekaligus ahlibahasa (native speakers) sehinggakemungkinan salah dalam pengucapan relatifkecil. Selain itu, karena DEC ini didesain untukkepentingan belajar, kecepatan/tempopengucapan juga diperlambat agar lebihberterimakan dan materi yang disajikan lebihmudah dipahami.

Menurut penelitian lain dinyatakan bahwapenggunaan musik yang menyenangkan dantepat memberi pengaruh positif pada kualitaspembelajaran. Penggunaan musik penting bagiperkembangan bahasa, literasi, kecerdasan,kreativitas, koordinasi, disiplin diri dan relaksasi(Hallam, 2010: 269). Jadi, baik penggunaanmusik maupun efek suara berpengaruh padakemenarikan sebuah program audio. Dalamkonteks ini penggunaan musik dan efek suarapada media audio DEC masih perlu diperbaikiagar lebih memberikan atmosfir yang tepatdalam mendukung suasana.Analisis Kelebihan dan Kekurangan Model

Media Audio DECMedia yang baik adalah media yang dapat

membantu guru dan siswa untuk mengikutiproses pembelajaran dalam rangka mencapaitujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.Demikian juga dengan DEC, sebuah modelmedia audio pembelajaran bahasa Inggris,yang didesain khusus untuk menjawabkebutuhan pembelajar dalam membantumeningkatkan kemampuan berbahasaInggris, khususnya keterampilan menyimakdan berbicara. Model ini memiliki kelebihandibandingkan model-model pembelajaranaudio bahasa Inggris yang berkembang dilapangan, karena secara umum prosespengembangan DEC telah melibatkanberbagai pihak terkait. Secara umum, prosespengembangan DEC telah melibatkan ahlibahasa yaitu native speaker (penutur aslibahasa Inggris), praktisi lapangan dan ahlimateri (guru dan dosen bahasa Inggris), danpengembang media dari BPMRPK sejak awalpengembangan, proses penulisan, hinggaproses produksi sehingga secara kualitasterjaga dengan baik.

DEC merupakan salah satu referensisumber pembelajaran bahasa Inggris yangberkualitas dengan penyajian materi berupainput text, yaitu teks lisan yang dikemas dalamformat dialog yang menyajikan keterampilanberbahasa tertentu (language function) yangbiasanya dipergunakan dalam kehidupansehari-hari. Pada dasarnya media audio inidapat dimanfaatkan guru sebagai modellingof the text atau contoh teks yang akandipelajari. Pada tahap ini, siswa mendengardan merespon berbagai macam teks dengantujuan komunikasi yang sama. Pemberiansebuah model teks penting karena menjadiacuan bagi siswa dalam mencapai target atautujuan pembelajaran yang diinginkan. Dengandemikian, mereka mempunyai konsep yangjelas mengenai tujuan yang ingin dicapaidengan membandingkan karya merekadengan model yang telah diberikan.

Namun demikian, pengembangan modelmedia audio DEC tersebut belum sepenuhnyamerujuk pada kurikulum pembelajaran bahasaInggris yang berlaku di sekolah. Dengandemikian, pada pengembangan model mediaaudio pembelajaran bahasa Inggris di masa

Page 91: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

177Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

mendatang, hal tersebut perludipertimbangkan. Selain itu, DEC tidakdilengkapi dengan bahan penyerta berupapanduan pemanfaatan untuk guru sehinggakurang maksimal dalam pemanfaatannya.Berbagai kekurangan lain, khususnya terkaitdengan hal-hal teknis perlu juga mendapatperhatian dalam pengembangan model mediaaudio pembelajaran bahasa Inggrisberikutnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Tingkat kelayakan model media audioDEC dari sisi konten/materi dalam kategoribaik. Model media audio ini layak digunakansebagai media alternatif untuk pembelajaranbahasa Inggris, khususnya untukmeningkatkan kemampuan menyimak danberbicara dalam bahasa Inggris. Media audioyang dikembangkan ini tepat untuk menjawabtantangan penyediaan sumber belajar bahasaInggris khususnya untuk meningkatkankemampuan menyimak dan berbicara.

Model media audio DEC ini sangat baiksebagai model teks pembelajaran berbasisaudio yang dapat dipertanggungjawabkan sisikebenarannya, terutama dari segi isi/materi.Namun, tingkat kesulitan dan materi yangdisajikan masih relatif tinggi untuk kalanganpembelajar setingkat SMP. Hal inimenyangkut tingkat penggunaan teks dialogyang relatif masih panjang padahal tingkatkemampuan menyimak dan berbicarapembelajar masih terbatas. Selain itu, teksdialog yang ditampilkan belum disertai denganpenjelasan situasi percakapan sehinggamembuat pendengar kesulitan untukmenangkap konteks pembicaraan.

Tingkat kelayakan model media audioDEC dari sisi media khususnya menyangkutaspek teknis dan estetis dalam katagori baik.Durasi program DEC yang berkisar 5 menituntuk tiap programnya dianggap sesuaidengan rentang daya perhatian dankonsentrasi pendengar dalam menyimakmateri pembelajaran berbasis audio. Namununtuk hal teknis estetis yang menyangkutpenggunaan efek suara, ilustrasi musik, dankecepatan pengucapan perlu diperbaikisehingga media audio yang disajikan menjadi

lebih baik dan menarik.Model media audio DEC merupakan model

audio pembelajaran bahasa Inggris yangsecara kualitas unggul karena telah melibatkanberbagai komponen, baik ahli bahasa, ahlimateri, ahli media, maupun praktisi lapangandalam proses pengembangannnya. Mediaaudio ini sangat baik untuk dijadikan sebagaiinput text dalam tahap modelling of the text(pemberian contoh teks yang akan dipelajari)dalam proses pembelajaran bahasa Inggris.Meskipun demikian, ada beberapa hal yangperlu diperbaiki terutama menyangkutpengembangan materi dan hal-hal yangberkaitan dengan teknis estetis padapengembangan model media audio bahasaInggris berikutnya.

Berkaitan dengan tingkat kesulitan materidan penyajian materi, perlu ditata ulang dandisesuaikan dengan level kemampuanberbahasa Inggris siswa yang sebagian besarberada pada level dasar atau elementary.Pemetaan materi perlu dilakukan secara cermatdengan mempertimbangkan tujuanpembelajaran yang telah ditetapkan dan tingkatkemampuan pendengar. Penyajian programjuga perlu diperbaiki dengan memberikanpenjelasan oleh narator mengenai kontekspercakapan yang disajikan.

Kemudian pengemasan program,khususnya penggunaan ilustrasi musik danefek suara perlu dikerjakan dengan lebih baiksehinga bisa lebih menghidupkan suasana,bukan justru mengganggu konsentrasi karenasuasana yang dibangun kurang tepat.Mengingat level kemampuan berbahasaInggris pembelajar masih rendah, maka tempopengucapan dialog oleh native speaker jugaperlu diperlambat, di bawah pembicaraandalam bahasa Inggris secara normal.

PUSTAKA ACUAN

BukuSukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode

Penelitian Pendidikan.Bandung: PT remajaRosdakarya.

Wang, Victor C.X. 2010. Assessing and EvaluatingAdult Learning in Career and TechnicalEvaluation. Hangzhou: Zhejiang UniversityPress.

Page 92: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

178Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 media online

Jurnal/Prosiding/Disertasi/Thesis/SkripsiAdi, Sugeng Susilo. 2016. The Development of

English Language Learning Instruments UsingAudio-Based Media. IOSR Journal ofResearch & Method in Education (IOSR-JRME), Volume 6, Issue 2 Ver. III (Mar. - Apr.2016), halaman 01-12.

Adnan, Aryuliva. 2012. Pengajaran MenyimakBahasa Inggris: Masalah dan Solusinya.Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa danPembelajaran Bahasa,Universitas NegeriPadang Volume 6 No 1, Desember 2012halaman 1-9.

Astuti, A.E, Sunardi, dan Nurkamto, Joko. 2014.Pengaruh Metode Pembelajaran Role Playdan Story Telling Berbantuan Video terhadapKeterampilan Berbicara Bahasa InggrisDitinjau dari Motivasi Belajar. Jurnal TeknologiPendidikan dan Pembelajaran. Vol.2 No.3 Mei2014.

Floriasti, Tri Wahyuni. 2013. Improving SpeakingSkills through the Use of Integrated Listeningand Speaking Material for Student TeachersAcademic Year 2012/2013 p 369-376.Conference Proceedings, Bangkok: 3rd

International Conference on ForeignLanguage Learning and Teaching, March 15-16, 2013, Language Institute of ThammasatUniversity (LITU), Thailand. Tersedia di: http://www.litu.tu.ac.th/journal/FLLTCP/Proceeding/369.pdf (diunduh 10 November 2013).

Hallam, Susan. 2010. The power of Music: ItsImpact on the Intellectual, Social and PersonalDevelopment of Children and Young People,pages 269-289 Tersedia di: http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/0255761410370658 (diunduh 10 November2017).

Mhouti, A.E.dkk. 2013. How to Evaluate the Qualityof Digital Learning Resources. InternationalJournal of Computer Science Research andApplication, 2013, Vol. 03, Issue. 03, pp. 27-36.

Mohamadkhani, Kamran. 2013. The Effect ofUsing Audio Files on Improving ListeningComprehension. International Journal ofLearning & Development, 2013, Vol. 3, No. 1.p 132-137.

Suparti. 2016. Evaluasi Model Media AudioPermata Nusantara untuk Pendidikan AnakUsia Dini (PAUD). Jurnal Teknodik Vol. 20 -Nomor 1, Juni 2016.

Sayuri. 2017. English Speaking Problems of EFLLearners of Mulawarman University.Indonesian Journal of EFL and Linguistics Vol.1 No. 1, 2016.

Taylor, Lucy dan Clark, Steve. 2010. EducationalDesign of Short, Audio-Only Podcasts: theTeacher and Student Experience. AustralasianJournal of Educational Technology Vol 26, No3. 2010. p 386-399

Lain-lainArdianingsih, Lidwina Sri dan Juhana. 2013.

Evaluasi Kualitas Bahan Ajar Jarak Jauh padaBahan Ajar PBIS4101/ Listening I (Tahun II).Laporan Penelitian Hibah Bersaing.Tangerang: Universitas Terbuka.

Alzuhdy, Yosa A. 2014. MeningkatkanKeterampilan Listening Lewat.Sumber-sumber Belajar . Tersedia di: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/yosa-abduh-alzuhdy-ss-mhum/artikel-ppm-belajar-listening-lewat-online.pdf (diunduh 1Agustus 2017).

Carraway, C. dkk. 2008. Priorities for Evaluating.Instructional Materials: Research Update.Florida: Florida Departement of EducationBureau of Curriculum and Instruction Officeof Instructional Materials.

Citra, Shelvy Dwi. 2016. Ini Hasil Survei EF SoalSkill Berbahasa Inggris Masyarakat Indonesia.Tersedia di: http://marketplus.co.id/2016/05/ini-hasil-survei-ef-soal-skill-berbahasa-inggris-masyarakat-indonesia/ (diunduh 1 Agustus2017).

Forest, Ed. 2014. ADDIE Model: InstructionalDesign. Terrsedia di: https://educationaltechnology.net/the-addie-model-instructional-design/ (diunduh 8 Agustus2017).

Mulyati, Yeti. 2015. Modul 1. Hakikat KeterampilanBerbahasa. Tersedia di: www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/.../pdfmk/PDGK4101-M1.pdf(diunduh 10 Agustus 2017).

Nurkamto, Joko. 2003. Problema PengajaranBahasa Inggris di Indonesia. Tersedia di: http:// l inguist ik- indonesia.org/ images/f i les/ProblemPengajaranBahasaInggrisdiIndonesia.pdf(diunduh 9 Agustus 2017).

Rahadi, Aristo. 2016. Evaluasi Pengembangandan Pemanfaatan Media. Yogyakarta: BahanPelatihan Penyusunan InstrumenPengembangan Model Media AudioPembelajaran tanggal 13 April 2015 di hotelSahid Raya, Yogyakarta.

Risa, S. 2015. Hubungan antara KeterampilanMenyimak Informasi melalui Media AudioVisual dan Keterampilan Berbicara SiswaKelas X Sekolah Menengah KejuruanKesehatan Widya Tanjungpinang TahunPelajaran 2014/2015. Tanjungpinang:

Page 93: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

179Suparti: Evaluasi model media audio Daily English Conversation pada siswa SMP di Yogyakarta.

Fakultas Kepengajaran dan Ilmu Pendidikan,Universitas Maritim Raja Ali HajiTanjungpinang.

Rogers, Fred. 2012. A Framework for Quality inDigital Media for Young Children. Tersedia di:http://cmhd.northwestern.edu/wp-content/uploads/2015/10/Framework_Statement_2-April_2012-Full_Doc-Exec_Summary-1.pdf(diunduh 3 November 2017).

Susanti, Mariana, 2017. Sesjen Kemdikbud:Tingkatkan Peran Lembaga dan SinergiOrganisasi. Tersedia di: http://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/1552/ses jen-kemdikbud- t ingkatkan-peran-lembaga-dan-sinergi-organisasi.html (diunduh11 Agustus 2017).

Ucapan Terima KasihPenulis menyadari bahwa artikel ini dapat

diselesaikan atas dukungan dan bantuan dariberbagai pihak. Oleh karena itu, penulismengucapkan terima kasih kepada semuapihak yang telah memberikan kontribusi dalampenyelesaian artikel ini. Secara khusus,ucapan terima kasih penulis sampaikankepada Drs. Bambang Warsita, M.Pd dan Dr.Oos M. Anwas sebagai dewan redaksi jurnalTeknodik atas koreksi dan masukannya.

*******

Page 94: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

A

Adult learner 111, 112, 113, 114, 115, 116, 121

Android 117, 135

Asociation for educational communication and

technology (AECT) 114

Authentic learning 116

B

Blank spots 136

C

Cms joomla 99, 100, 102, 103, 104, 105, 106, 107,

108, 109

Communicative approach 128

Component ari quiz lite 104

Computer numerically controlled (CNC) 125

Content production 127

D

Desain instruksional 111, 114, 120, 121

Desain pembelajaran 101, 111, 112, 114

E

Edutainment 136

E-learning 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 106,

107, 108, 109, 114

E-training 113

Extension of teacher 127

G

Google translation 155, 157, 159, 161, 163, 164,

165, 166

Grading 120

Guru pembelajar 110,111,112,113,114,115,

116,117,118,119,120,121

K

Karakter pembelajar dewasa 111,

Konstruktif 114,158

Kuis-kuis interaktif 123

Learning to learn 118

L

Literasi 113,121,

Live streaming 139

M

Macromedia flash 123,124,125,126,127,128,

129,130,131,132

Media pembelajaran 123,124,125,126,127,128,

129,130,131,132

Moda dalam jejaring (daring) 112

Modeling text 175,

Modul 102,114,115,116,120,145,146,147,

148,149,150,151,152,153,154,155

MM

Modular object-oriented dynamic learning

environment 158

Monolingual 159

Multimedia 124,125,126,127,128,129,130,

131,132

Multimedia communication 127

Macromedia flash 123,124,125,126,127,128,129,

130,131,132

Media pembelajaran 123,124,125,126,127,128,

129,130,131,132

Moda dalam jejaring (daring) 112

Modeling text 175,

Modul 102,114,115,116,120,145,146,147,148,

149,150,151,152,153,154,155

N

Native speaker 171, 174 ,175,176,177

Open source software (oos) 144

Ortografi 156

P

Praktik akuntansi 145

Radio edukasi 133,134,135,136,137,138,

139,140,141,142,143

Radio streaming 139,140,142

Replicable 161

INDEKS SUBJEKJURNAL TEKNODIK VOLUME 20 TAHUN 2017

Indek

Page 95: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978

S

Segmen teks 156

Siklus transaksi 145,146,147,148,149,150,

151,152,153

Sintaksis 156,165

Sosial konstruktivisme 116

Spreadsheet 145,146,147,148,149,150,

151,152,153

Streaming 133,134,135,136,137,138,139,

140,141,142,143

Student active learner 118

Student centred learning 112,118

Student centred learning 116

T

Teknik purposif 135

Threated discusion 119

Translation memory 156,166

U

Use gratification 139

***

Indek

Page 96: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

A

Arie Kurniawan: Persepsi Guru peserta TOT

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015,

terhadap Kelas Maya. 21 (1) 001-013.

D

Dwi Angga Oktavianto, Sumarmi, dan Budi

Handoyo: Pengaruh Pembelajaran

Berbasis Proyek Berbantuan Google

Earth Terhadap Keterampilan Berpikir

Spasial. 21 (1) 059-069.

F

Fauzi Bakri, Farah Fajriani, Dewi Muliyati:

Media e-Learning berbasis CMS Joomla:

Pelengkap Pembelajaran Fisika SMA. 20

(2) 99-110.

H

Haryono: Implementasi Jabatan Fungsional

Pengembang Teknologi Pembelajaran di

Sekolah. 21 (1) 070-079.

I

I Made Ariana: Kelayakan Modul Praktik

Dasar-Dasar Akuntansi Berbasis

Spreadsheet dengan Pendekatan Siklus

Transaksi. 21 (2) 145-154

Indarti: Desain Instruksional Program Guru

Pembelajar Daring dan Dukungannya

Terhadap Karakteristik Pembelajar

Dewasa. 21 (2) 111-122.

Innayah: Streaming Radio Edukasi: Fasilitas

Bagi Masyarakat Untuk Mengedukasi Diri.

21 (2) 135-144

INDEX PENULISJURNAL TEKNODIK VOLUME 20 TAHUN 2017

M

Muhammad Shalehuddin Al-Ayubi:

Pemanfaatan Google Translator Sebagai

Media Pembelajaran Pada Terjemahan

Teks Berita Asing. 21 (2) 155-166

R

Raja Jasal Saleh: Peningkatan Kemampuan

Menulis Mahasiswa Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw. 21 (1) 080-098.

Ririn Widiyasari: Meningkatkan Aktivitas dan

Hasil Belajar Mahasiswa Menggunakan

Mind Map Berbantuan E-Learning. 21 (1)

027-043.

S

Siti Mutmainah: Studi Kelayakan

Pengembangan Aplikasi Bank Soal dalam

Rumah Belajar. 21 (1) 014-025

Suparti: Evaluasi Model Media Audio Daily

English Conversation pada Pada Siswa

SMP di Yogyakarta.21 (2) 167-179

T

Tuti Alawiyah dan Ibnu Hamad: Penerimaan

Informasi Melalui Digital Talking Book

Oleh Siswa Tunanetra. 21 (1) 044-058.

Y

Yulia Isratul Aini: Pemanfaatan Macromedia

Flash untuk Pembuatan Media

Pembelajaran Bahasa Inggris. 21 (2)

123-134.

__

Indek

Page 97: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Panduan Penulisan Jurnal Teknodik Pustekkom

a. PENDAHULUAN meliputi latar belakang,

perumusan masalah, tujuan, kajian teori dan

hasil kajian sebelumnya yang relevan

dengan pengembangan dan

pendayagunaan teknologi pembelajaran.

Dalam pendahuluan tidak perlu

menggunakan sub judul.

b. METODA meliputi rancangan/model, tata

cara teknik pengumpulan data, tempat dan

waktu, serta proses pengolahan dan analisis

data. Dalam metoda tidak perlu

menggunakan sub judul.

c. HASIL DAN PEMBAHASAN meliputi

menyajikan data yang diperoleh serta

menganalisis data sesuai dengan tujuan

penulisan. Dalam hasil dan pembahasan

dapat menggunakan sub judul sesuai

dengan permasalahan yang dibahas. Sub

judul ini menggunakan teknik penulisan

yaitu ditulis dengan huruf miring dan tebal.

Apabila terdapat sub-sub judul ditulis dengan

huruf miring tetapi tidak tebal.

d. SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan

merupakan sintesa kesesuaian antara

masalah, tujuan, dan hasil. Penulisan

simpulan tidak menggunakan pointer dan

penomoran, tetapi menggunakan alenia.

Saran merupakan tindak lanjut atau

implementasi dari Simpulan.

e. PUSTAKA ACUAN.

- Pustaka acuan dalam karya tulis ilmiah (KTI)

paling sedikit berjumlah 10 sumber acuan,

dan 80% diantaranya adalah acuan primer

1. Naskah yang dimuat dalam jurnal ini adalah

artikel hasil pengembangan dan

pendayagunaan Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) pendidikan dan kebudayaan,

meliputi media/model/aplikasi/inovasi/kajian/

evaluasi teknologi pembelajaran.

2. Naskah belum pernah dimuat/diterbitkan di

jurnal lain didukung oleh pernyataan tertulis

tentang copyright transfer dan ethical

statement.

3. Naskah diformat dalam bentuk dua kolom dan

spasi 1. Ukuran kertas yang digunakan A4

dengan batas (margin) 2cm untuk setiap tepi.

Naskah ditulis dengan rata kiri-kanan (justified).

Naskah diketik menggunakan jenis huruf Arial

(font size: 11). Setiap naskah berjumlah 10

sampai dengan 15 halaman, dengan

memperhatikan keseimbangan antarkomponen

sistematika sesuai dengan tema yang dibahas.

4. Judul ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan

Inggris) dengan huruf kapital menggunakan

kalimat yang spesifik dan efektif sesuai dengan

isi artikel. Judul utama diketik dengan huruf

capital dan bold (huruf besar dan tebal);

sedangkan judul dalam bahasa Inggris ditulis

dengan huruf italic dan bold(miring dan tebal).

Huruf pertama pada setiap kata dalam judul

bahasa Inggris ditulis dengan huruf besar.

5. Di bawah judul, dicantumkan identitas penulis

(nama penulis tanpa gelar dan jabatan, nama

dan alamat lembaga, serta alamat email

penulis).

6. Abstrak memuat empat komponen, yaitu:(1)

Masalah dan Tujuan, (2) Metoda, (3) Hasil, dan

(4) Simpulan. Abstrak ditulis dalam dua bahasa

yaitu Indonesia dan Inggris. Ditulis dalam satu

paragraf tanpa kutipan paling banyak 250 kata

dalam bahasa Indonesia.

7. Kata Kunci terdiri 3-5 kata, mencerminkan

konsep yang dikandung dalam artikel. Ditulis

dalam bahasa Indonesia dan Inggris.

8. Naskah dikirim melalui Website: http://

jurnalteknodik.kemdikbud.go.id dan atau e-mail:

[email protected]

9. Naskah diproses melalui tim reviewer.

Redaksi berwenang untuk menentukan artikel

yang diterima atau ditolak setelah memperoleh

masukan dari reviewer.

10.Struktur dan sistematika sebagai berikut:

PANDUAN PENULISANJURNAL TEKNODIK PUSTEKKOM

Page 98: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN:

Jurnal TEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: 2088 - 3978 e-ISSN: 2579-4833 (media online)

jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/

jurnal teknodik/art ic le/v iew/150/149 .

(diunduh: 1 Juni 2017).

Lain-lain

Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014

Tentang Aparatur Sipil Negara. https://

w w w . s e t n e g . g o . i d / i n d e x . p h p ?

option=com_perundangan&id=

404080&task=detail&catid=1&Itemid=

42&tahun=2014 (diunduh: 1 Juni 2017).

Punaji, S. 2008. Pengertian, Fungsi, dan

pemanfaatan Media Pembelajaran. Makalah

lokakarya penyusunan GBIM, Peta

Kompetensi, Peta Konsep, Jabaran, di Hotel

Kusuma Madya Bandungan Semarang.

BPM Semarang. 1- 4 April 2008: tidak

diterbitkan.

f. Ucapan Terima Kasih (opsional).

11. Artikel resensi buku selain menginformasikan

bagian-bagian penting yang diresensi juga

menunjukkan bahasan secara mendalam

tentang kelebihan dan kelemahan buku tersebut

serta membandingkan teori/konsep yang ada

dalam buku tersebut dengan teori/konsep dari

sumber-sumber lain.

12. Tabel dan Gambar diberi nomor urut sesuai

pemunculannya dan keterangan. Keterangan

Tabel ditulis di atasnya, sedangkan keterangan

Gambar ditulis di bawahnya. Gambar harus jelas

terbaca dan dapat dicetak dengan baik (aplikasi

pengolah gambar dengan resolusi minimal 150

mega pixel).

13. Isi tulisan sepenuhnya tanggung jawab

penulis.

___

(jurnal ilmiah, prosiding, skripsi, tesis,

disertasi, serta buku teks/peraturan

perundang-undangan yang diacu secara

penuh.

- Pustaka acuan dalam KTI kajian/studi

literatur paling sedikit berjumlah 25 sumber

acuan.

- Pustaka acuan yang digunakan sebaiknya

terbitan 10 tahun terakhir. Untuk acuan dari

internet menggunakan website resmi.

- Untuk menghindari dugaan plagiasi acuan

yang dikutip dalam narasi wajib ditulis di

Pustaka Acuan, sedangkan dalam Pustaka

Acuan tidak diperkenankan menulis sumber

acuan yang tidak dikutip dalam narasi.

- Format penulisan Pustaka Acuan mengacu

pada Gaya Sitasi Harvard: Nama penulis.

Tahun. Judul. Kota penerbit: Nama Penerbit.

Publikasi dari penulis yang sama dan dalam

tahun yang sama ditulis dengan cara

menambahkan huruf a, b, atau c dan

seterusnya tepat di belakang tahun publikasi

(baik penulisan dalam pustaka acuan

maupun sitasi dalam naskah tulisan).

- Penulisan Pustaka Acuan dibagi menjadi 3

klasifikasi yaitu: buku, jurnal/prosiding/

disertasi/tesis/skripsi, dan lain-lain.

Contoh:

Buku

Miarso, Y. 2004. Menyemai Benih Teknologi

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Norton, P. and Apargue, D. 2001. Technology

for Teaching. Boston, USA: Allyn and Bacon.

Jurnal/prosiding/disertasi/thesis/skripsi

Diana, F. 2000. Pengaruh Cara Belajar pada

Siswa SMP terhadap Prestasi. Skripsi. Tidak

diterbitkan. Jakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia.

Sukra,I. N. dan Handay, L.N.C. 2015. Pengaruh

Penggunaan Buku Ajar (Modul) Terhadap

Hasil Belajar Bahasa Inggris Untuk

Akuntansi. Jurnal Teknodik Vol. 18 No. 3

Edisi Juni 2015.hal 96-103. https://

Page 99: Mulai tahun 2016, terbit dua kali setahun, pada bulan Juni ...repositori.kemdikbud.go.id/13138/1/2017 DES ok.pdf · ii Jurnal TEKNODIKTEKNODIK Vol. 21 - Nomor 2, Desember 2017 ISSN: