isrn - repositori.kemdikbud.go.id

40
ISRN:

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

ISRN:

Page 2: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Sen Informasi Kesejarahan No. 31/2012

Page 3: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id
Page 4: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Seri Informasi Sejarah No. 31/2012

Teunghu H. Muhammad Krueng Kalee

I, I'

'^1

Oleh:

Sri Waryanti

Editor:

Prof. DR. Rusjdi Ali Muhammad, SH. MA.

BALAI PELESTARIAN SEJARAH DAN NILAITRADISIONAL

BANDA ACEH

2012

Page 5: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Sri Waryanti

Teungku H. Muhammad Krueng Kalee -Banda Aceh:Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai TradisionalBanda Aceh, 2011

vi, him ; 14 x 21 cm, him. 31

ISBN : 978-602-9457-06-3

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Penulis : Sri Waryanti

Diterbitkan Oleh:

Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional

Banda Aceh

Jl. Twk. Hasyim Banta Muda No. 17 Banda Aceh

Provinisi Aceh

Telp/Fax. (0651) 23226

Cetakan Pertama : 2012

Editor: Prof. DR. Rusjdi All Muhammad, SH. MA.

Design Grafis/cover: Agus Budi Wibowo

© All Rights Reserved

Dilarang Mengutip Atau Memperbanyak Sebagian AtauSeluruh Isi Buku Ini Tanpa Izin Tertulis Dari

Penerbit/Penulis

Page 6: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

KATA SAMBUTAN

Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan NilaiTradisional Banda Aceh

Jati diri dan karakter merupakan salah

satu unsur penting dalam sebuah bangsa.Kemajuan dapat beijalan apabila ia mempunyaijati diri dan karakter yang mendukung untukmaksud tersebut. Salah satu upaya untuk jatidiri dan karakter ini dapat dilakukan melaluidunia pendidikan. Anak-anak sebagai generasipenerus hams mendapat pendidikan tentangjati diri dan karakter bangsa. Untuk itu,berbagai upaya dilakukan untuk melaksanakanpembangunan tersebut. Salah satunya adalahmelalui pelestarian yang meliputipendokumentasian, perlindungan, pelestariandan pemanfaatan

Buku yang berada di tangan pembacamempakan salah satu fragmen yangmenggambarkan biografi seseorang yangmempunyai sumbangsih terhadap bangsa dannegara sehingga dapat dijadikan teladan bagisemua komponen bangsa. Untuk itu, saya jugamenghargai apa yang dilakukan penulis. Hasil-hasil penulisan ini diharapkan dapatdigunakan untuk pengambilan kebijakanpembangunan kebudayaan baik di Aceh atauSumatera Utara khususnya dan Indonesia padaumumnya.

Page 7: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Penerbitan booklet ini tidak terlepas daribantuan dari berbagai pihak, Untuk itu, sayajuga mengucapkan terima kasih kepada semuapihak yang telah membantu hinggaterwujudnya tulisan ini. Kami sadari naskahini belumlah sempuma. Untuk itu saya jugamengharapkan kritik saran yang membangundari semua pihak sehingga dapat digunakansebagai upaya penyempipnjaanydi masa yangakan datang.

, Oktober 2012

—LOun/g^^.KosNIP^€9570 ̂07 197903 1 Oil

tv

Page 8: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

D AFTARISI

KATA SAMBUTAN iii

DAFTAR ISI V

A. Pendahuluan 1

B. Biografi Teungku H. M. Hasan Krueng 3Kalee ^ .

1. Asal Usul dan Later Belakang 3Keluarga ^ •,

' t

2. Later Belakang Pendidikan 6

C. Karya Tulis ' ^

1. Karya Tulis Yang Diterbitkan 9

2. Karya Tulis Yang Belum Diterbitkan 12

D. Sumbangsih Pada Bangsa dan Negara 13

1. Sebagai Ulama

2. Dunia Pendidikan dan 17Pengembangan Agama Islam diAceh

Page 9: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

3. Pergerakan Kemerdekaan (politik) 20

E. Akhir Hay at 27

F. Penutup 28

DAFTAR PUSTAKA 30

VI

Page 10: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

A. Pendahuluan

Presiden RI pertama Soekamo pemahmemberi wasiat kepada kita bahwa janganlahsekali-kali melupakan sejarah. Pemyataan inisungguh bijak karena sejarah merupakan suatupeijalanan yang dialami oleh setiap individu,bangsa dan negara. yang membentuk karakter danjati diri. Sejarah pulalah yang akan membentukmasa depan. Apabila kita renungi pengalamansejarah sebagai proses, maka kita akanmemperoleh kearifan dan kebijakan dalammenjalankan sesuatu di masa yang akan datang.

Peijalanan bangsa Indonesia hinggamerdeka tidak terlepas dari sebuh proses sejarahyang panjang. Sejarah yang diisi dengan tintaemas perjuangan putra-putri terbaik bangsa yangtelah mengorbankan harta benda dan jiwa seluruhpejuang. Tidak ada kata menyerah dan tidakmengharapkan balasan atas apa yang telahdiperjuangkan.

Sejarah tidak hanya abadi dalam memoriindividu dan memori kolektif pelaku dan saksinya ,tetapi juga harus dituliskan sebagai perenunganagar kita dapat mengambil hikmahnya. Melaluipembelajaran terhadap hikmah yang terdapatpada setiap peristiwa sejarah, maka kita akandapat menatap masa depan yang lebih baik.

Saat ini sedang hangat-hangatnyadiperbincangkan masalah jati diri dan karakterbangsa. Hal ini terlepas dari masalah-masalahyang mencuat saat ini bahwa telah terjadi

Page 11: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

degradasi moral, tawuran di kalangan remaja, dansebagainya. Pembentukan karakter dan jati diribangsa dapat dilakukan melalui pendidikan, yangsalah satunya dapat kita lakukan melaluipembelajaran sejarah, seperti sejarah dari pelakusejarah itu sendiri.

r' i • J ^ 'k

Foto 1: Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee (Dok: Repro Dayah Krueng Kalee)

Salah satu pelaku sejairah yang mempunyaiandil besar terhadap perjuangan bangsa danpembentukan karakter adalah Teungku Haji M.Hasan Krueng Kalee. la berasal dari Aceh dantelah mengabdikan diri bagi peijuanganmemperoleh kemerdekaan RI dan membentuk

Page 12: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungku H. Muhammad Krueng Kalee

karakter masyarakat melalui pendidikan. Buku iniditulis dan diterbitkan dengan maksud sepertitersebut.

B. Biografl Teungku H. M. Hasan Krueng Kalee

1. Asal Usul dan Latar Belakang Keluarga

Syaikh Teungku Hasan bin Teungku ̂Muhammad Hanafiyyah bin Teungku Syaikh'Abbas bin Teungku Muhammad Fadhli. Beliaulebih dikenali sebagai Syaikh Hasan Krueng Kaleeatau Abu Krueng Kalee adalah salah seorangulama besar Ahlus Sunnah wal Jama'ah kelahiranAceh.

la dilahirkan dari seorang ulama besar yangmemimpin Dayah Krueng Kalee di Aceh Besarpada tanggal 18 April 1883 bertepatan dengan 15Rajab 1303 H, di Meunasah Ketembu, KabupatenPidie. Ayahnya bernama Teungku Haji MuhammadHanafiah (Teungku Chik Krueng Kalee Satu)Ketika dilahirkan ayahandanya sedang hijrah kePidie dalam rangka mempertahankan sikap antipenjajahan terhadap kolonialisme Belanda di Aceh.

Seperti disebutkan di atas, apabila ditelusuriidari nama asal usulnya, maka Teungku Haji M.Hasan Krueng Kalee berketurunan suku Arab yangbemama Ibnu As Sab'ah atau dikenal dengan

' Teungku" adalah gelaran hormat masyarakat Aceh yangdiberi kepada ulama, sebagaimana "teuku" pula diberikan kepadabangsawan atau pemimpin.

Page 13: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

sebutan Teungku Syiah Tujuh.2 Sedangkan namaibu ia Nya' Ti Hafsah binti Teungku Syech Ismailyang berketurunan Arab juga.^ Ia mempunyaiseorang saudara saja yang bemama TeungkuSyech Abdul Wahab.'* Teungku Haji Hasan KruengKalee mempunyai tiga orang istri dan lima belasorang anak putera dan puteri. Nama isterinyaadalah : Nyak Safiah puteri panglima Husin yangberketurunan Keudah Malaysia, sedangkan isterikeduanya bemama Aisyah (Nyak Payet) yangberasal dari salah satu nama di daerah AcehTimur, yaitu Manyak Payet puteri dari TeungkuSu'ud bin Abbas paman dari Teungku Haji M.Hasan Krueng Kalee, dan isteri ketiga ia bernamaNyak Awan binti Ishak, cicit dari Teungku ChikLam Seunong, Aceh Besar. Dari perkawinandengan ketiga isteri di atas, Teungku Haji HasanKrueng Kalee dianugerahi lima belas orang anakputera dan puteri, masing-masing sebagai berikut:

"Teungku Syiah Tujuh adalah nama seorang bangsa Arabyang pemah datang ke Aceh sekitar tahun 1564, yaitu salahseorang utusan dari kerajaan Turki yang dikirim ke Acehsebanyak 40 orang dengan 200 meriam tembaga yang bertujuanuntuk membantu kerajaan Aceh melawan Portugis.

^ Teungku Syech Ismail dikenal dengan panggilanTeungku Chik Krueng Kalee Dua yang mempakan seorangpenda'i yang mengembangkan dakwah Islamiyah dari satu daerahke daerah lain, sehingga perjalanannya sampai ke Krueng Kalee.Di daerah inilah Teungku Syech Ismail menetap dan mempunyaianak bemama Nya' Ti hafsah yang kemudian dikawinkan denganTeungku Muhammad Hanafiah.

Teungku Syech Abdul Wahab tidak mempunyaiketumnan, karena telah meninggal dunia di Mekkah sebelumberkeluarga

Page 14: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Isteri yang pertama yaitu Nyak Safiahdianugerahi tujuh orang anak, lima orang puteradan dua orang puteri dengan nama masing-masing:

1. Teungku Haji Ghazali Hasan.

2. Teungku Haji Syech Marhaban.

3. Fatimah Syam.

4. Kamaruzzaman.

5. Asnawati.

6. Teungku Adnan.

7. Teungku Sanusi.

Pada isteri yang kedua yaitu Aisyah (NyakPayet) dianugerahi lima orang anak, tiga puteradan dua puteri yaitu:

1. Zulkhairsin.

2. Teungku Muhammad Hanafiah.

3. Ir.Ismail Hasan.

4. Muchtar.

5. Mekhran.

Sedangkan dengan isteri yang ketiga yaituNyak Awan dianugerahi seorang putera dan duaorang puteri yaitu:

1. Teungku Umar.

2. Maimunah.

3. Syarifah Nur.

Page 15: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

2. Latar Belakang Pendidikan

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee merupakan salah satu ulama besar yangdimiliki Aceh. Keulamaannya diperoleh melaluipendidikan dari beberapa ulama besar, termasukdari ayahnya. Sejak kecil ia telah mendapatpendidikan agama, terutama tata cara membacaAl-quran, ketauhidan, ubudiyah dan pendidikanakhlak dari kedua orang tuanya ketika merekadalam pengungsian akibat perang melawanBelanda. Setelah situasi perang relatif mereda,Muhammad Hasan kecil dibawa kembali oleh

orang tuan^ ke kampung halaman mereka diKrueng Kalee. Disanalah peijalanan keilmuannyadimulai di bawah asuhan ayahanda Tgk.Muhammad Hanafiyah yang dikenal denganpanggilan Teungku Haji Muda. Selain itu ia jugabelajar^ama di Dayah Tgk. Chik di Keubok padaTgk. Musannif yang menjadi guru pertama setelahayahnya sendiri.

Setelah mempunyai pengetahuan dasartentang agama Islam, bahasa Arab, sejarah Islamdan Iain-lain dan secara lisik ia telah beranjakdewasa, maka ia melanjutkan studinya ke YanKeudah (Semenanjung Tanah Melayu) untukmemperdalam pengetahuan agamanya selama limatahun pada seorang ulama besar Teungku SyechMuhammad Arsyad le Leubeu.

Setelah belajar ilmu agama di Yan Keudah,Teungku Haji Muhammad Hasan Krueng Kaleebersama adik kandungnya yang bernama Tgk.Abdul Wahab berangkat ke tanah suci Mekkah

Page 16: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 1910.namun tidak lama setiba mereka di sana, adiknyatersebut meninggal dunia karena sakit. Hal initidak membuat Tgk. Hasan patah semangat, iatetap sabar dan teguh melanjutkan pendidikannyadari para ulama besar Mesjid al-Haram sekaligusmemanfaatkan waktunya untuk belajar padaulama-ulama besar di Mekkah selama 4 tahun.^

Selama di Mekkah ia mendalami ilmu

tauhid, fiqih, tafsir, ilmu falak, ilmu tasawuf dansejarah Islam. Ia belajar ilmu falak dari seorangpensiunan jenderal kerajaaan Turki Ustmani yangmenetap di Mekkah. Hal mana kemudianmembuatnya alim dalam ilmu Falak dan digelardengan sebutan "Tgk. Muhammad Hasan Al-AsyieAl-Falaky." Semuanya mendapatkan ijazahsehingga ia bergelar lakab ulama.

Sekembalinya dari Mekkah Abu Krueng Kaleetidak langsung pulang ke Aceh tetapi terlebihdahulu singgah di pesantren gurunya Tgk. M.Irsyad le Leubeu di Yan Kedah. Di pesantren iniAbu Krueng Kalee sempat mengajar beberapatahun dan kemudian dijodohkan oleh gurunyadengan seorang gadis yatim keturunan Acehbemama Nyak Safiah binti Husein. Atas panggilanpamannya Tgk. Muhamad Sa'id- Pimpinan DayahMeunasah Bare- Tgk. M. Hasan pulang untukmengabdi dan mengajar di dayah tersebut. Setelah

^ Para ulama besar yang menjadi guru Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee di Mekkah yaitu: Syech SaidAl-Yamani Umar bin Fadhil, Syech Klialifah, Syech Said AbiBakar Ad-Dimyati dan Syech Yusuf An-Nabhany.

Page 17: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

itu ia mulai membuka dayahnysi sendiri yangdiberi nama "Dayah Luhur Krueng Kalee" diGampong Siem Kecamatan Darussalam KabupatenAceh Besar. Dalam waktu singkat Dayah LuhurKrueng Kalee telah menjadi pusat pendidikanagama Islam yang besar di Aceh. Sejajar dengannama-nama seperti Dayah Tanoh Abe, DayahLambirah, Dayah Rumpet, Dayah Jeureula, DayahIndrapuri, Dayah Pante Geulima, Dayah Tiro, danDayah Samalanga.

C. Karya-Karya Tulisnya

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee tidak hanya seorang ulama yang menuntunumatnya menuju kebahagian dunia dan akhirat,tetapi juga seorang pendidik yang mengajarkanmasalah-masalah keagamaan, tetapi juga penulisyang produktif. Dapat dikatakan ia merupakanulama yang pendidik dan penulis yang mumpuni.Selama hidupnya ia telah melahirkan beberapakarya-karya tulis yang cukup bagus di zamannya .Akan tetapi buku-buku tersebut masih sangatterbatas untuk kalangan para santri danmasyarakat Aceh saja. Pada umumnya Isi bukumembahas masalah-masalah ibadah yang menjadibahan bacaan dan pegangan para muridnya.Karya-karya tulis ia dapat dikelompokkan atas duabahagian yaitu: karya-karya tulisnya yang telahditerbitkan dan karya tulis yang belumditerbitkan.

Page 18: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teunghu H. Muhammad Krueng Kalee

a. Karya tulis yang telah diterbitkan

Kitab "Risalah Latifah Fi Adabi'z-Zikry", yaitusebuah buku kecil dalam bahasa Arab Jawi yangsangat popular dikalangan masyarakat Aceh,t^rutama mereka yang pernah berguru padanyamerupakan salah satu buku karya TeungkuTeungku Haji Muhammad Hasan Krueng Kaleeyang telah diterbitkan. Kitab ini berisi tentangpetunjuk dan tata cara melaksanakan samadiyahdan tahlil yang diamalkan oleh para wali Allah danAulia Allah. Isinya dimulai dari adab me-lakukannya saimpai manfaat dan hikmahmelakukannya dengan mengungkapkan dalil dariAl-quran dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Bukupetunjuk tarekat samadiyah dan tahlil tersebuttelah dicetak sejak tahun 1345 H atau 1958 M.

Kitab "Risalah" setebal 32 halaman tersebut

ditulis dalam dua bahasa; Arab dan Melayu Jawi.Kitab ini terbagi dalam empat bagian. Bagianpertama menerangkan adab berzikir dan bertahlil.Bagian kedua menerangkan cara membacashamadiyah menurut tarekat al-Haddadiyah.Bagian ketiga tentang silsilah sanad tarekat. Danbagian ke empat menerangkan adab dan metodemembaca kitab dalail khairat sebagaimana yangdiijazahkan oleh kedua gurunya, Syech AbdullahIslail dan Syech Hasan Zamzami.Pada bagian pertama buku ini, Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee menjelaskanbagaimana prosedur yang seharusnya dipeliharadalam berzildr. Dimulai dengan memelihara adabberzikir; berupa taubat dari segala dosa besar dankecil; duduk bersila menghadap kiblat sambil

Page 19: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

mengapitkan ibu kaki kanan ke dalam lipatanpaha kiri tepat pada urat besar di bawah lutut kiriyang bernama urat kaimas; meletakkan duatangan di atas kedua paha seraya menundukkankepala sekedarnya dan menetapkan seluruh^§§ota tubuhnya. Selanjutnya membaca istighfartiga kali dan shalawat atas Nabi sepuluh kalidengan bacaan tertentu.

Selanjutnya mulai berzikir dengan ucapankhusus, seraya memejamkan mata agar terbukamata hatinya. Dan dibayangkan wajah/rupa guru(orang yang memberinya ijazah tarekat) dihadapannya. Karena dengan berkat/'afwahgurunyalah ia mendapatkan kebajikan zikirtersebut. Hal inilah yang diistilahkan dengan"Rabithah" dikalangan ahlus sufi.

Buku yang selesai ditulis tanggal 5 Dzulhijjah1345 H ini, sangat menekankan pentingnya arti"Rabithah' dalam bertarekat. Rabithah diartikanpertambatan hati antara guru dan muridnya.Menurut Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee, guru adalah ganti dari Rasulullah dalam halmemberi ijazah, Talqin dan Bai'at. Rabitah disinijuga dimaknai dengan ikatan hati antara muriddengan gurunya lalu ikatan hati guru tersebutdengan gurunya yang lain hingga sampai kepadahati Rasululah SAW., selalu berharap kepada Allah'Azza wajalla dengan berzikir.

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee dalam buku ini juga menjelaskan bagaimanametode berzikir menurut tarekat al-Haddadiyah.Terlebih dahulu mengingat dalam hati kalimat

10

Page 20: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

"Allah, Allah" hingga hilang segala hal keduniaan(aghyar) pada hatinya. Bila telah sampai kepadakondisi itu, barulah dimulai dengan zikirmengucapkan kalimat "la" nafas diambil daripusar lalu dinaikkan ke otaknya, pada saat itukepala dicondongkan sedikit ke kanan sambilmengucapkan kalimat dan pada saatmengucapkan kalimat " seolah-olah kalimat itudihujamkan dalam hati yang terletak padalambung kiri kadar dua ibu jari bawah susu.Hentakan tersebut dilakukan dengan mesra dandimaksudkan untuk memberi bekas kepada hati,sebab ia adalah tempat bemaungnya syaitan yangbemama "Khannas". Metode dzikir semacam ini

juga dijumpai dalam berbagai tarekat sufi laindalam pengucapan kalimat tahlil.

Pada kesudahem buku ini jugamemperingatkan orang agar berzikir dengan tulusikhlas semata-mata karena Allah, sertamemelihsira bacaan dzikir agar tidak teijadikesalahan pengucapan yang berdampak kepadakufur. Dzikir tidak hanya dilakukan dalamkeadaan duduk, tapi boleh dalam keadaanbeijalan, maupun berbaring. Baik dengan lisanatau dengan hati,

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee juga menjelaskan sebaiknya seseorangterlebih dulu membaca samadhiah sepuluh ribukali yang diniatkan bagi dirinya sendiri, lalusepuluh ribu kali bagi orang tuanya, dan sepuluhribu kali bagi syaikh/ gurunya. Akan tetapi yangpaling afdhal untuk diri sendiri dibaca seratus ribukali.

• 11

Page 21: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Menurut Teungku Haji Muhammad HasanKrueng Kalee, keistimewaan membaca shamadiah(surat Ikhlas) didasari atas hadits Nabi yangdiriwayatkan oleh Bukhari Muslim bahwa "Barangsiapa membaccL surah Al-Ihhlas sepuluh ribukali, niscaya Allah akan membebaskan dart apineraka." Dalam riwayat Bukhari dan Muslim yanglain RasuluUah Saw, bersabda; " Barangsiapamembaca Allah sepuluh ribu kali bagi mayit,niscaya Allah akan membebaskannnya dari apineraka.".Tarekat Al-Haddadiyah memiliki ciri khasberupa kesederhanaan, khususnya dari segibacaan dan praktek dzikir yang terfokus kepadakalimat Tauhid dan tahlil " selain selawat dan doa-doa lainnya. Ini di dasari pada beberapa hadistRasuluUah yang menekankan pentingnya artikalimat Tauhid tersebut.

b. Karya tulis yang belum diterbitkan

Selain karya tuUs yang telah diterbitkan,Teungku Haji Muhammad Hasan Krueng Kaleemasih mempunyai beberapa karya tulis yangbelum diterbitkan. Karya tulis tersebut membahastentang pengajaran dan pendidikan agama Islam.Adapun karya tulis tersebut adalah adalah :

a. Jawahiru'l - 'ulum Fi Kasyfi'l-ma'lum, yangditulis pada tahun 1334 H. kitab inimembahas tentang masadah kelebihan danmanfaat menuntut ilmu pengetahuanditinjau dari ilmu tasawuf, yang terdiridari 300 halaman.

Page 22: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

An'amatu'l-fa-idah fi istVmali qa'idati'r-rabitah, yang ditulis pada tahun 1327 Hsetebal 35 halaman. Risalah ini

membahas tentang rabitah yaituhubungan atau ikatan antara muriddengan gurunya, yang mempunyai silsilah(hubungan) sampai kepada nabiMuhammad SAW.

Siraju's-Salikin'ala minhaji'l-'abidin, yangditulis pada tahun 1332 H, beijumlah 300halaman. Kitab ini membahas dan

menguraikan tentang isi kitab "Minhajul-'abidin" karangan Imam Ghazali, agarorang mudah memahami isi dan maksudkitab tersebut.

D. Sumbangsih Pada Bangsa dan Negara

Selama peijalanan kehidupannya, TeungkuHaji Muhammad Hasan Krueng Kalee telahmenorehkan tinta emas dalam berbagai aspekkehidupan. la tidak hanya dikenal sebagai ulamabesar Aceh, tetapi ia juga menyumbangkan tenaga,pikiran, pengetahuan dalam bidang pendidikan,politik, dan pengembangan agama Islam. Padabagian ini dipaparkan sumbangsihnya terhadapmasyarakat, negara, dan bangsa.

1. Sebagai Ulama

Per an Teungku Haji Muhammad HasanKrueng Kalee sebagai seorang ulama sangatlah

Page 23: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

besar. Tidak hanya menyangkut tentang masalah-masalah keagamaan saja, tetapi juga mendorongsemangat hidup masyarakat yang ketika itusedang beijuang melawan penjajahan Belanda.Melalui serQannya, masyarakat terdorong untukmelawan penjajahan apalagi seruan tersebutdilakukan pada saat semangat juang masyarakatsedang kendur. la menjadi panutan masyarakatyang kata-katanya sering didengar dan dipatuhiperintahnya. Semangat yang bergelora karenaadanya seruan dari Teungku Haji MuhammadHasan Krueng Kalee. Rakyat semakin yakin danpatuh terhadap perintah perang sabil, karena yangmenyerukan itu seorang ulama yang tidakdiragukan lagi tentang fatwa yang dikeluarkannya.13^ juga tidak sembarangan dalam mengeluarkanfatwa, karena setiap persoalan yang menyangkutdengan fatwa itu selalu berpedoman kepada Al-quran dan hadist serta hasil kesepakatan paraulama.

Pada bagian lain, Teungku Haji MuhammadHasan Krueng Kalee juga mengamalkan ilmu yangdimilikinya bagi kepentingan masyarakat. ladikenal ahli dalam bidang ilmu falaq^, juga seorangahli dalam menghitung peredaran bulan Arab(Hijriah). Dengan ilmu tersebut ia membuatImsakiyah Ramadhan dan jadwal waktu shalatyang diterbitkan mulai tahun 1924. Pembuatanimsakiyah dan jadwal waktu shalat tersebutdilakukannya hingga ia menutup mata. Imsakiyah

^ Kemahiran tentang ilmu falaq ini sampai ia mendapatgelar Teungku Haji Muhammad Hasan Kaieng Kalee Al-Fallaqy.

14

Page 24: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

ini dicetak oleh Atjeh Drukkerij (Percetakan Aceh)di Koetaradja (saat ini disebut Banda Aceh) dandikirim ke Sabang, Medan, dan Mesir padapercetakan Al-Baby Al-Halaby atas bantuanTeungku Haji Muhammad Lamjabat denganpenerbitnya Maktabah Atsyiaah Al-Kubra.

Dalam bidang aqidah peran Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee juga sangatbesar. la menjadi mujaddid^ bagi adat istiadat dantradisi yang dapat merusak aqidah kepada AllahSWT. Seperti di daerah lain Indonesia, Aceh jugamempunyai kepercayaan yaing dipengaruhi olehpaham animisme. Oleh karena itu tradisipemujaan terhadap kekuatan-kekuatan ghaibmenjadi ritual setiap akhir bulan Safar.

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee merubah kepercayaan yang merusak aqidahitu menjadi sesuatu yang lurus sesuai dengan A1Quran dan hadist. Misalnya hal ini tampak dariupayanya dalam memberantas kepercayaan-kepercayaan masyarakat (tradisi) yangmenyimpang dari ajaran Islam. Tradisi yang masihbanyak dilakukan masyarakat pada waktu ituadalah kenduri besar-besaran pada saat hendakturun ke sawah. Upacara kenduri itu dilakukandengan menyembelih hewan kurban yaitu sapi

^Miijaddid berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata jaddada,artinya orang yang mengadakan pembaliaruan. Pengertian miijaddidyang dimaksud dalam tulisan ini adalah usaha-usaha yang dilakukanoleh Teungku Muhanunad Hasan Krueng Kalee untuk mengadakanpembaharuan-pembaharuan dalam agama Islam yang berlandaskanpada A1 Quran dan Hadist.

Page 25: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

yang berbulu hitam. Sapi itu sebelum disembelihdipukul terlebih dahulu agar keluar darah danmengalir ke dalam sawah-sawab, masyarakat, yangbertujuan untuk menghindari dari berbagaimacam penyakit tanaman dan menghasilkanpanen yang berlipat ganda. Di samping itu jugamasih banyak terdapat upacara-upacarakeagamaan yang menjurus kepada syirik, sepertiupacara pada hari-hari yang dianggap keramatdengan menyembelih binatang dan menyediakanhidangan untuk rob para lelubur agar tidakmenganggu manusia. Tetapi dengan berkat usabayang dilakukannya dan bekerja sama dengantokob-tokob adat dan pemuka masyarakat,kebiasaan seperti itu lambat laun dapatditinggalkan.

Dapat dicontobkan juga kepercayaan ataupenyelewengan aqidab (syirik) yang berbasil beliauperbabarui pada waktu itu adalab kebiasaanmemuja kuburan yang dianggap keramat.Kuburan itu dijadikan sebagai tempat suci olebmasyarakat untuk meminta pertolongan ataubemazar (bajat). Sebagian masyarakatberanggapan babwa kuburan yang dianggapkeramat itu akan dapat menyampaikan doakepada Allab untuk menjaubkan datangnyamusim kemarau panjang, gagal panen, mati ternakdan sebagainya. Dengan meminta pertolonganpada kuburan yang dianggap keramat itu, semuapermintaan akan dikabulkan oleb Allab SWT. Danbila permintaan atau pertolongan yangdikebendaki dikabulkan, maka mereka

16

Page 26: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

mengadakan kenduri pada kuburan tersebutsetiap hari Senin dan Kamis.

Penyimpangan aqidah sepeiti itulah yangtelah diperbaharui dalam masyarakat pada waktuitu. Beliau mengajarkan bagaimana umat Islamuntuk berkomunikasi dengan khaliqnya tanpaharus ada perantaraan pada makhluk lain yangdianggap lebih suci. Dengan melaksanakanibadah-ibadah wajib dan sunat lainnya manusiaakan selalu dekat dengan Allah danpermintaannya akan dikabulkan.

2. Dunia Pendidikan dan PengembanganAgama Islam di Aceh

Melalui lembaga pendidikan Dayah LuhurKrueng Kalee ini, ia dapat mewariskanpengetahuannya kepada para santri dan anggotamasyarakat yang datang dari berbagai daerah,baik dari daerah Aceh maupun yang dari luarAceh. Dayah tersebut telah banyak berperandalam melahirkan tokoh-tokoh ulama, para da'i,pejuang dan pemimpin masyarakat yangberintegritas tinggi, seperti :

1. Teungku Haji Muda Wali, ulama dan pendiripesantren Darussalam, Labuhan Haji AcehSelatan.

2. Teungku Ishak Lambaro Kaphee, ulama danpendiri pesantren Ulee Titie.

Page 27: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

3. Teungku Ahmad Pantee, ulama dan mantanImam Mesjid Raya Baiturrahman BandaAceh.

4. Teungku Hasan Keubok, ulama dan qadhiXXVI Mukim, Aceh Besar.

5. Teungku Muhammad Saleh Lambhuk,ulama dan mantan Imam Mesjid RayaBaiturrahman banda Aceh.

6. Teungku Abdul Jalil Bayu, ulama danpejuang dan pemimpin pesantren Al-HudaAceh Utara.

7. Teungku Sulaiman Lhok Sukon, ulama danpendiri pesantren Lhok Sukon Aceh Utara.

8. Teungku Muhammad Yusuf Peureulak,ulama dan mantan ketua majelis ulamaAceh Timur.

9. Teungku Muhammad Rasyid, ulama danpendiri pesantren Glumpang Payong,Baktiya Aceh Utara.

lO.Syech Syahabuddin, ulama dan pendiripesantren Darussalam Medan.

11.Teungku H. Mahmud Blang Bladeh, Bireuen

12.Teungku. Haji Adnan Bakongan

13.Teungku H. Yusuf Kruet Lintang14.Teungku H. Idris Lamreung (Ayah Aim. Prof.

Dr. Safwan Idris, Rektor IAIN Ar-Raniry )

Page 28: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

15.Teungku Mahmud Simpang Ulim, ulamadan pendiri Dayah Simpang Ulim, AcehTimur

16.Teungku Syaikh Mud Blang Pidie, ulamadan pendiri Dayah Blang Pidie, Aceh Selatan

ly.Kolonel Nurdin, mantan bupati Aceh Timur.

Masih banyak ulama dan pemimpin terkenallainnya yang disebutkan di sini.

Dalam dunia pendidikan peran Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee tidak kalahpentingnya. la menjadi pembaharu dalam duniasistem pendidikan agama Islam, s Pada tanggal 1-2Oktober 1932 ketika diadakan MusyarawahPendidikan Islam di Lubuk, Aceh Besar, TeungkuHaji Muhammad Hasan Krung Kalee terlibat didalamnya. Kegiatan ini membicarakan masalahpembaharuan dan perbaikan sistem pendidikanIslam.^ . Keputusan-keputusan yang diambil darimusyawarah pendidikan Islam tersebut adalah :

^ Teungku Hasji Muhammad Hasan Krueng Kalee adalahseorang tasawuf yang menganut aliran tarekat Haddadiyah, yaitutarekat yang berpangkal pada Said Abdullah al Haddad. Aliran initermasuk paham yang keras dan sangat sulit untuk melakukanpembahanian-pembaharuan sistem pendidikan

^Ulama-ulama terkemuka Hadir menjadi peserta padakegiatan tersebut, di antaranya adalah Teungku Haji HasballahIndrapuri, Teungku Haji Abdul Wahab Seulimum, TeungkuMuhammad Daud Beureu-eh, Teungku Muhammad Hasbi Ash-Siddiqy, Teungku Haji Muhammad Hasan Krueng Kalee,Teungku Haji Abdullah Ujong Rimba, Teungku Haji HasballahPase, Teungku Jalaluddin Amin Sungai Limpah, Teungku Haji

19 ,

Page 29: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

1. Tiada sekali-kali terlarang dalam agama Islamkita mempelajari ilmu keduniaan yang tidakberlawanan dengan syariat, malah wajib dantidak layak ditinggalkan buat mem-pelajarinya.

2. Memasukkan pelajaran-pelajaran umum ituke sekolah-sekolah agama memang menjadihajat sekolah-sekolah itu.

3. Orang perempuan berguru kepada orang laki-laki itu tidak ada halangan dan tidak tercegahpada syara.

Dari hasil keputusan tersebut tampak bahwa telahteijadi pembaharuan si stem pendidikan agamaIslam yang berbeda dengan sistem pendidikansebelumnya.

3. Pergerakan Kemerdekaan (Politik)

RasuluUah Saw yang mulia memberi contohyang baik tentang kepemimpinan. la adalahwaliyul Auliya iva Ashfiya pemimpin para wali dansufi) juga merupakan pemimpin pemerintah Islam.Mengurus agama dan juga mengatur negara.Keduanya adalah satu kesatuan yang tidak dapatdipisahkan, dan saling melengkapi satu sama lain.Akhirat adalah tujuan, sementara dunia adalahjalan (wasilah) untuk menuju kesana.

Abdullah Lam-U, Teungku Zakaria Teupin Raya, TeungkuUsman Gigieng, Teungku Muhammad Amin Jumphoh, TeungkuHaji Umar Meureudu, Teungku Muhammad Saleh Iboih danTeungku Haji Trienggadeng

20

Page 30: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Pemahaman yang benar terhadap sirahRasul ini membuat Teungku Haji MuhammadHasan Kreung Kalee dapat mengkombinasikankedua hal tadi dalam kehidupannya. karenatasawuf adan tarikat tidak selalu identik denganuzlah (pengasingan diri) dari kehidupan sosial.Pemahaman ini pula yang kemudian membuatkiprah Teungku H. M. Hasan Krueng Kalee selaluhadir mengiringi setiap peristiwa yang muncul disekelilingnya. Me ski Abu Krueng Kalee seorangulama salafi dan sufi terkemuka di Aceh yeingdikenal sangat fanatik, namun hal tersebut tidaklantas membuatnya jauh dari dunia politik yangseolah dianggap tabu dan berseberangan denganajaran agama.

Hal ini dapat diambil contoh dari dalamupaya mengusir penjajahan kolonial Belandamisalnya, Teungku Haji Muhammad. HasanKrueng Kalee memiliki sikap jelas terlihat dariusahanya membentuk laskar Mujahidin yangterdiri dari para santri dan masyarakat gunamengusir penjajahan dari Bumi Serambi Mekkah.Hal ini terus berlanjut hingga perang Revolusimempertahankan kemerdekaan.

Puncak dari itu adalah dukungan TeungkuHaji Muhammad Hasan Krueng Kalee terhadapRepublik Indonesia yang baru lahir. Tampak padasaat setelah Proklamasi 17 Agustus 1945,Teungku Haji M. Hasan Krueng Kaleemenandatangani sebuah pernyataan bersamamengenai perang kemerdekaan. Bersama tigaorang ulama besar yaitu Teungku Haji JakfarSiddik Lamjabat, Teungku Haji Hasballah

Page 31: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Indrapuri dan Teungku Muhamma^Dau^eh. pernyataan itu terken lampirani-Oelama Seloeroeh Atjeh ( MuhamniadAdapun fatwa dari Teungku Haj:^.^Hasan Krueng Kalee yang Vlaxnapendorong ^ikeluark^nyaSeluruh Aceh menegaskan nerjuangan

-Menunit keyakinan J „g <iise"J.„i adalah PWJ™" 'p„c.y1al> ̂wiku'-bLhwarrk'y»rssf »■*rhik Ditiro dan pa^* ggbabkebangsaan J'Sru sSaliab, ^bangunlah t"ngangkat fpadu Jf'untuk mengikuh^Jidahmenuju ke muk ^ahulu. ^ gpntahperjuangan g^ja perint^'^ab airdengan patuh akan s § j^^atan tanpemimpin kita untuk keagama dan bangsa.

Page 32: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Kk'','vw, li - V>' ' '| " '"jl

1^ ^)l ill >U5 jjl." ^iij llj '*'*7' Mj

,JL1 ,fUi jh il'iwUi ./la# Jj liil i/1

')■■)'■") ■"") !'!'"

i:.A w'i. nJ: /" " + > '</'i i., j, Jr, .rf j' -rt > '' "■r1''f^^v.„,

V)ir'

,13M IM'U' 18 J)/ vT*

Foto 2: Fatwa Maklumat Ulama Seluruh Aceh(Dok; Repro)

Page 33: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Pemyataan tersebut bertanggal 15 Oktober1945. untuk menggerakkan orang-orang dewasadan orang-orang tua agar berjihad dalam satubarisan teratur, barisan sabil atau BarisainMujahiddin. Pada tanggal 25 Oktober TeungkuHaji Muhammad Hasan Krueng Kaleemengeluarkan sebuah seruan tersendiri yangsangat penting. Seruan ini ditulis dalam bahasaArab kemudian dicetak oleh Markas Daerah PRI

(Pemuda Republik Indonesia) dengan suratpengantar yang ditandatangani oleh ketuaumumnya All Hasjmy tertanggal 8 November 1945Nomor 116/1945 dan dikirim kepada parapemimpin dan ulama di seluruh Aceh. Setelahseruan penting itu tersiar luas, maka berdirilahBarisan Mujahiddin di seluruh Aceh yangkemudian menjadi Mujahiddin Divisi TeungkuChik Ditiro.

Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee tidak hanya berkiprah dalam duniapendidikan Islam, tetapi kiprahnya di dunia politikdan pemerintahan juga diperhitungkan.Sebelum Perang Dunia II, Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee telah menjadianggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI),bahkan menjadi salah satu tokoh pimpinannya diAceh. Setelah Indonesia merdeka dan setelah

PERTI menjadi organisasi politik ia tetap menjadianggota bahkan menjadi sesepuh yang penting,sehingga ia menjadi anggota konstituante mewakiliPERTI. Selama tahun revolusi ia diangkat menjadipenasihat Gubernur Militer Aceh, Langkat danTanah Karo. Teungku Haji Muhammad Hasan

Page 34: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Krueng Kalee juga aktif menjadi anggota BarisanMujahidin Aceh, sehingga dengan kegiatan ini iaterlibat langsung dalam berbagai masalahperjuangan di Aceh.

LFoto 3: Pertemuan antara Ir. Soekarno dan

Teungku H. Muhammad Hasan Krueng Kalee (Dok:Repro Dayah Krueng Kalee)

Disebabkan sikapnya yang anti penjajah

maka Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee diangkat oleh Komite Nasional Daerah Acehmenjadi anggota panitia yang dibentuk dalamsidangnya tanggal 5 Januari 1946. Panitia tersebutbertujuan untuk menyelidiki asal usul perangsaudara yang terjadi di Aceh pada akhir tahun1945 yang kemudian dikenal dengan nama"Peristiwa Cumbok". Pertempuran dasyat terjadiselama dua bulan antar-golongan ulama danrakyat di satu pihak dengan golongan uleebalang

Page 35: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

dan pengikut-pengikutnya di pihak lain yangmengakibatkan korban jiwa dan harta yang cukupbanyak.

Foto 4: Dayah Luhur Krueng Kalee (Dok: AgusBudi Wibowo)

Pemerintah dalam hal ini Komite Nasional

Daerah Aceh merasa perlu untuk menyelidikimasalah tersebut sedalam-dalamnya, seperti

Page 36: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

ditegaskan dalam keputusan pembentukan panitiaitu :

"...membentuk sebuah panitia terdiri dariorang-orang tua yang dianggap disegani,berpengaruh dan sanggup menyelidiki denganseluas-luasnya asal usul pertempuran itu danhal-hal yang berhubungan denganpertempuran yang tersebut sejakpermulaannya sampai dewasa ini danmelaporkan alasan-alasan yang dianggap sahuntuk mendesak pemerintah mengambiltindakan selanjutnya...".

Panitia tersebut terdiri dari :

1. Teungku Muhammad Daud Beureu-ehsebagai Ketua (dari golongan ulama)

2. Teungku Muhammad Amin sebagaiSekretaris (dari golongan uleebalang)

3. Teungku Haji Muhammad Hasan KruengKalee, Anggota (dari golongan ulama)

4. Teungku Ismail Yakub, Anggota (darigolongan ulama)

5. Teungku M. Yunus Jamil, Anggota (darigolongan ulama)

6. Teungku Ali Lamlagang, Anggota (darigolongan uleebalang)

E. Akhir Hayat

Kiprah Teungku Haji Muhammad HasanKrueng Kalee, baik dalam bidang pendidikanmaupun politik sangat besar artinya bagi

Page 37: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

kemajuan Aceh. la memikirkan kemajuanhingga akhir hayat dan meninggal pada 11973 dengan meninggalkan tiga orang ^ ̂Teungku Nyak Safiah di Kruengkalee, Te" gNyak Aisyah di Krueng Kalee dan Teungku yAwan di Lamseuneung. Dari tiga istn ^memperoleh tiga belas orang Syechwanita. Salah seorangnya yaitu g • j^^udaMarhaban sempat menjabat en _ gjjenPertanian pada masa pemenntahanSoekarno.

I'

jdasafl

Foto 5: Makam Teungku Haji ^jbowo)Krueng Kalee (Dok: Agus Bud

F. Penutup ^^gianSejarah Aceh

,ejar.h Lla- .'™ <"Tenggara. Sejarah u

2S

Page 38: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H, Muhammad Krueng Kalee

berabad-abad yang lalu, semenjak Islam dibawadan diterima sedikit demi sedikit di Aceh dan

seluruh Nusantara. Islam telah membawa

kecerdasan dan peradaban yang tinggi bagiumatnya. Sejarah Aceh telah membuktikan bahwaajaran-ajaran keagamaan, yaitu agama Islam telahdemikian mempengaruhi seluruh aspek kehidupanmasyarakat. Agama telah menjadi dasar utamadalam kehidupan bermasyarakat, sosial, ekonomi,politik, tata negara, hukum dan budaya. Bagiorang Aceh, ajaran agama merupakan tolok ukuratas segala sikap, tindak-tanduk perbuatan danpenampilan dalam pergaulan sesama.

Dalam sejarah peradaban Islam itu, ulamaseringkali muncul sebagai pemimpin gerakanpembaharuan sosial. Ulama merupakan orangyang ahli dalam hal pengetahuan agama yangsecara tradisional sebagai muballigh danpembimbing bagi umat Islam. Dalam kehidupansosial budaya, ulama mempunyai peranan yangsangat strategis di tengah-tengah umat Islam.

Kedudukan ulama dalam masyarakat tidakhanya sekedar menjadi bagian dari peran yangharus dijalankan, tetapi juga mempengaruhidalam banyak aspek seperti dalam pengambilankeputusan. Dalam kehidupan sehari-hari, ul^aberperan besar dalam menegakkan eksistensi ann^eneruskan cita-cita aspirasi umat, seor^g^lama dapat dianggap "perumus realitas (dejiner0/ reality), dan sebagai penerus penget^uan,terutama tentang apa yang disebut dalam A qurandan Hadist Nabi.

29

Page 39: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teungbu H. Muhammad Krueng Kalee

Apa yang dilakukan dan disumbangkan olehTeungku H. M. Hasan Krueng Kalee merupakansalah satu peran yang dijalankan oleh seorangulama yang tidak hanya bergerak dalampengembangan agama dan pembinaan umat,tetapi telah menjangkau beberapa aspek lain yangtidak kalah pentingnya seperti pendidikan, politik,kemasyarakatan, dan sebagainya. Peran dalamtataran agama Islam dibungkus dandikembangkan dalam tataran kehidupanmasyarakat.

Sepatutnya kita dapat meneladani apa yangpemah dilakukan oleh Teungku H. M. HasanKrueng Kalee dan mengamalkan segi-segi positifpemikiran, perilaku, dan sikapnya. Apalagitantangan pada masa yang akan datang sungguhberat.

DAFTAR PUSTAKA

Said, Muhammad. 1981. "Pendidikan Abad KeduaPuluh dengan Latar BelakangKebudayaannya", Jakarta: Mutiara.

Sufi, Rusdi dan Agus Budi Wibowo. 2007. Tokoh-tokoh Pendidikan di Aceh Awal Abad XX.

Banda Aceh: Badan Perpustakaan ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam.

Sufi, Rusdi dkk. 2006. Ulama dan Umara di Aceh.Banda Aceh: Badan Perpustakaan ProvinsiNanggroe Aceh Darussalam.

30

Page 40: ISRN - repositori.kemdikbud.go.id

Teunghu H. Muhammad Krueng Kalee

Daud, Muhammad Nasir. 1994. "Teungku HajiHasan Krueng Kalee sebagai TokohPendidikan Islam di Aceh". Skripsi FKIPUnsyiah.

Syah Reza A1 Ayyubi. 2012. Teungku HajiMuhammad Hasan Krueng Kalee: DariTarekat Al-Haddadiyah hingga Fatwasyahid Membela Kemerdekaan.http: / /ilmuushuluddin.blogspot.com/2009/06/teungku-haji-muhammad-hasan-krueng.html

-31-