muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

20
MAKALAH AIK 3 “Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang berwatak Tajdid” Makalah kelompok ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah AIK 3 yang diampu oleh : Bapak Abu Bakar . MM Oleh Kelompok 2 1. Erik Kuswanto (201310060311136) 2. Ela Verhat Veles Rela Pasa (20131006031163) 3. Ika Wiji Khusnul Khotimah (201310060311158) 4. Andika

Upload: erik-kuswanto

Post on 04-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

mengulas tentang muhammadiyah sebagai gerakan islam yang berwatak tajdid

TRANSCRIPT

Page 1: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

MAKALAH AIK 3

“Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang berwatak Tajdid”

Makalah kelompok ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah AIK 3 yang

diampu oleh : Bapak Abu Bakar . MM

Oleh Kelompok 2

1. Erik Kuswanto (201310060311136)

2. Ela Verhat Veles Rela Pasa (20131006031163)

3. Ika Wiji Khusnul Khotimah (201310060311158)

4. Andika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Page 2: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tadjid yang dibimbing

oleh Abu Bakar , MM

Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai Muhammadiyah

Sebagai Gerakan Islam yang Berwatak Tadjid. Penulis menuliskannya dengan

mengambil dari beberapa sumber baik dari buku maupun dari internet dan

membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada tersebut.

Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu

penulis dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai

dihadapan pembaca pada saat ini.

Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih

banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk

menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah

yang lebih baik.

Malang, 25 Oktober 2015

Penulis

Page 3: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

Daftar Isi

Page 4: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modernitas muhammadiyah lahir sebagai respon atas sejarah, pukan

spontanitas. Ketika rakyat tenggelam dalam kemiskinan dan kebodohan

semasa rezim kolonial, muhammadiyah lahir dengan banyak respon;

pendidikan modern dan mengembangkan spirit PKO ( Pertolongan

Kesengsaraan Oemoem) ketikamassyarakat terlena dalam tradisional dan

pencampuradukan ajaran agama, muhammadiyah memberikan wacana dan

spirit baru, tajdid dan purifikasi.

Muhammadiyah sebagai gerakan islam merumuskan gerakan

pembaharuannya dalam bentuk purifikasi dan dinamisasi. Purifikasi

didasarkan pada sumsi bahwa kemunduran umat islam terjadi karena umat

islam tidak mengembangkan aqidah islam yang benar, sehingga harus

dilakukan purifikasi dalam bidang aqidah-ibadah dengan teori “ segala sesuatu

dalam ibadah madlah dilaksanakan bila ada perintah dalam Al-Qur’an dan

Hadist” sedangkan dinamisasi dilakukan dalam bidang muamalah, dengan

melakukan gerakan modernisasi sesuai dengan teori “ segala sesuatu boleh

dikerjakan selama tak ada larangan dala Al-qur’an dan Hadist”.

Muhammadiyah dalam gerakan pembaharuannya delakukan bersamaan

antara gerakan purifikasi dengan gerakan muamalah. Purifikasi dalam bidang

aqidah yang dilakukan oleh muhammadiyah adalah aqidah yang memiliki

keterkaitan dengan aspek sosial kemasyarakatan. Dalam konteks purifikasi

Muhammadiyah mendahulukan nash yang otentik sebagai landasan dan

pelaksanaan ibadah, dan setiap orang yang melanggarnyaakan dikategorikan

sebagai ahlu bid’ah. Sedangkan konteks rasionalistik dapat menerima konsep

dan bentuk pengamalan amaliah dari mana saja asalnya, sepanjang tidak

bertentangan dengan nilai-nilai dasar ajaran agama islam.

Page 5: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana definisi tajdid menurut faham muhammadiyah

2. Bagaimana model-model tajdid dalam muhammadiyah

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah

1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang muhammadiyah sebagai gerakan

islam yang berwatak ajdid

2. Diharapkan mahasiswa mampu memahami secara mendalam tentang

muhammadiyah sebagai gerakan islam yang berwatak tajdid.

D. Manfaat

Adapun yang manfaat dari makalah ini yaitu memberikan penjelasan kepada

mahasiswa mengenai gerakan muhammadiyah yang berwatakkan tajdid, model-

model tajdid dalam muhammadiyah, serta bidang-bidang yang menjadi tempat

gerakan tajdid muhammadiyah

E. Batasan Masalah

Batasan Makalah Ini yaitu hanya mengacu pada judul makalah “

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Yang Berwatak Tajdid”.

Page 6: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

BABA II

PEMBAHASAN

A. Tadjid Menurut Faham Muhammadiyah

Tajdid berarti pembaharuan, peningkatan, dan pengembangan. Dalam arti

pemurnian, tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran islam yang

berazas al-quran dan as Sunah magbullah. Dalam arti peningkatan

pengembangan dan modernisasi, tadjid demaksudkan sebagai penafsiran

pengalaman. Dalam melaksanakan tadjid diperlukan aktualisasi akal pikiran

yang cerdas dan budi pekerti yang bersih dan dijiwai ajaran islam. Tadjid juga

merupakan proses pembaharuan umat islam menuju pada kondisi yang lebih

baik. Tadjid oleh Muhammadiyah memaknai tajdid mengandung dua

pengertian yakni purifikasi ( pemurnian ) dan dinamisasi (pembaharuan).

Tajdid bersifat purifikasi yaitu “Tandhif al-Aqidah”, yaitu purifikasi dalam

aqidah. Dalam aqidah islam harus benar-benar dibersihkan dari elemen-

elemen syirik ”Rowasyia asy-syirik”. Akidah yaitu keyakinan hidup atau

keimanan dengan meliputi semua hal yang harus diyakini oleh semua muslim.

Langkah dakwah dan tadjid muhammadiyah tercermin dalam berbagai

keploporan diantranya:

1. kepeloporan mendirikan sekolah islam modern.

2. Kepeloporan mendirikan pelayanan kesehatan.

3. Keppeloporan kegiatan penyantunan anak yatim miskin melalui

gerakan Al-Ma’un

4. Kepeloporan dalam mendobrak pemikiran islam yang jumud

(statis,beku) dengan istihad.

Karena kepeloporan muhammadiyah dalam pembaharuan maka

muhammadiyah juga dikenal sebagai gerakan reformisme atau modernisme

islam. (Nashir, 2006n : xxii – xxiv).

Dalam hal pembaharuan Muhammadiyah memaknai tadjid dengan

pembaharuan islam yang membangun, mengembangkan,memperbaharui

potensi SDM dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi umat islam.

Page 7: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

Sedangkan dalam pembaharuan yang menyangkut organisasi

muahammadiyah merujuk pada pesan al-Qur’an yang terkandung dalam QS.

3: 104, yang menegaskan bahwa melakukan gerakan dakwah harus melalui “

waltakum minkum ummatan”. Jadi berdakwah di era global seperti sekarang

dakwah dilakukan secara organisasi dimana organisasi dilengkapi manjement

modern.

Muhammadiyah sebagai organisasi mengartika diri sebagai gerakan islam,

dakwah amar ma’ruf nahi munkar. Salah satu perioritas program

muhammadiyah periode yang lalu ialah pengembangan tajdid dibidang tarjih

dan tajdid secara itensif dengan menguatkan kembali rumusan teologis seperti

tauhid sosial, sera gagasan operasional seperti dakwah jamaah, dengan tetap

memperhatikan prinsip dasar organisasi dan nilai islam yang hidup dang

menggerakkan. Sejak berdirinya muhammadiyah ia menyatakan dirinya

sebagai gerakan yang memperluas ajaran islam yang berdasarkan al-qur’an

dan as-sunah shahihah sekaligus membersihkan berbagai amalan yang secara

jelas menyimpang dari ajaran islam baik berupa khurafat, syirik maupun

bid’ah.

Sifat tajdid muhammadiyah tidak hanya bersifat memurnikan, melaikan

juga termaksuk upanya pembaharuan dalam tata cara pelaksanaan ajaran islam

dalam kehidupan bermasyarakat.

Karakter gerakan muhammadiyah yaitu dakwah dan tajdid, yang juga

mengandung demensi pemurnian sekaligus pembaharuan. Bukan hanya

semata-semata dakwah tetapi juga pembaharuan. Bukan semata-semata

pembaharuan , tetapi juga dakwah. Bukan semata-semata pemurnian , tetapi

juga pembaharuan. Bukan hanya semata-mata pembaharuuan tetapi juga

pemurnian. Permurnian berarti pengontentikan kembali pada islam yang

benar-benar murni atau asli sebagai ajaran al-Qur’an dan Sunah Nabi yang

shahihah dengan ijtihat sesuai dengan manhaj tarjih.

Ketika muhammadiyah didirikan dan para tokohnya termahsuk K.H.

Ahmad Dahlan belum memikirkan landasan konsepsional dan teoritis tentang

apa yang harus dilalkukan, yang terjadi pada saat itu mereka melakukan

Page 8: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

penyebaran ajaran agama islam secara praktis dan pragmatis, dengan cara

yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rosulloloh.seperti pembetulan

arah kiblat. Jargon yang diusung pada saat itu adalah kembali kepada Al-

Qur’an dan sunah Nabi.

B. Model-model Tajdid dalam Muhammadiyah

Model tajdid muhammadiyah secara ringkas dapat dibagi dalam tiga

bidang, yaitu bidang keagamaan, pendidikan dan kemasyarakatan.

1. Bidang keagamaan

Pembaharuan dalam bidang keagamaan adalah penemuan kembali

ajaran atau prinsip dasar yang berlaku abadi, yang karena waktu

lingkungan situasi dan kondisi mungkin menyebabkan dasar-dasar tersebut

kurang jelas dan tertutup oleh kebiasan dan pemikiran tambahan lain.

Pembaharuan dalam bidang kaagamaan adalah memurnikan kembali atau

mengembalikan kepada aslinya, oleh karena itu dalam pelaksanaan agama

baik yang menyangkut akidah atau pun ibadah harus sesuai dengan

aslinya, yang sebagai mana diperintahkan dalam Al-Qur’an dan as sunah.

Pembaharuan teologi yang dilakukan muhammadiyah meliputi :

dimensi kelasyarakatan, agar islam tetap berada di tengah tengah

masyarakat bahkan dapat memiliki kontribusi yang sangat positif dalam

memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan. Muhammadiyah secara

teologis bedasarkan islam yang berkemajuan, namun secara sosiologis

memiliki korelasi dengan konteks hidup umat islam dan masyarakat

indonesia yang berada dalam keterbelakangan. Muhammadiyah

berorientasi pada kemajuan dalam pembaharuannya, yang mengarahkan

hidup umat islam untuk beagama secara benar dan melahirkan rahmat bagi

kehidupan.

Dalam masalah akidah muhammadiyah bekerja untuk tegaknya

akidah islam yang murni, bersih dari gejala kemusyrikan, bid’ah dan

curafat tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut islam. Sedangkan

dalam ibadah, muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah tersebut

Page 9: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

sebagaimana yang dituntunkan Rasullah tanpa perubahan dan tambahan

dari manusia. Usaha permurnian yang dilakukan muhamaadiyah terhadap

keadaan keagamaan yang tampak dari serapan berbagai unsur kebudayaan

yang ada di indonesia yaitu

a. Penentuan arah kiblat dalam sholat, yang sebelumnya

mengarah tepat ke arah barat.

b. Penggunaan perhitungan astronomi dalam menentukan awal

dan akhir bulan romadhon ( hisab) sebagai kebalikan dari

pengamatan perjalanan bulan oleh petugas agama

c. Menyelenggarakan shalat bersama di lapangan terbuka pada

hari raya islam, idul fitri dan idul adha, sebagai ganti seperti

sholat yang serupa dalam jumlah jamaah yang lebih kecil, yang

diselenggarakan di masjid

d. Perngumpulan dan pembagian zakat fitrah dan kurban pada

hari raya tersebut diatas, oleh panitian khusus, mewakili

masyarakat islam setempat, yang dapat dibandingkan

sebelumnya dengan memberikan hak istimewa dalam persoalan

ini pada pegawai tau petugas agama( penghulu , naib, kaum,

modin dan lain sebagainya)

e. Penyampaian kutbah dalam bahasa indonesia/daeerah, sebagai

ganti dari penyampaian khutbah dalam bahasa arab.

f. Penyerderhanaan upacara dan ibadah dalam upacara kelahiran,

khitanan, perkawinan dan pemakaman, dengan menghilangkan

hal hal yang bersifat politheistis.

g. Penyerderhanaan makam yang semula dihiasi secara berlebihan

h. Menghilangkan kebiasaan berjiarah kemakam-makam orang

suci (wali)

i. Membersihkan adanya berkah yang bersifat ghoib, yang

dimiliki oleh beberapa kiay terteentu, dan perngaruh ekstrim

pemujaan terhadap mereka.

Page 10: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

j. Penggunaan kerudung untuk wanita, dan pemisahan laki-laki

dan wanita dalam pertemuan-pertemuan yang bersifat

keagamaan.

2. Bidang pendidikan

Dalam bidang ini Muhammadiyah mempelopori dan meyelenggarakan

sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata. Bagi Muhammdiyah

pendidikan memiliki arti yang penting dalam penyebaran ajaran islam,

karena melalui bidang pendidikan pemahaman tentang islam dapat

diwariskan dan ditanamkan dari generasi kegenerasi.

Pembaharuan dari segi pendidikan memiliki dua segi yaitu

a. Segi cita-cita

Dari segi ini ingin membentuk manusia muslim yang baik budi,

alim dalam agama, luas dalam pandangan dan paham masalah ilmu

keduniaan, dan bersidia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

b. Segi teknik pengajaran

Dari segi ini lebih banyak berhubungan dengan cara

penyelenggaraan pengajaran. Dengan mengambil unsur-unsur yang

baik dari sistem pendidikan barat dan sistem pendidikan tradisonal,

muhammadiyah berhasil membangun sistem pendidikan sendiri.

Seperti sekolah model barat yang dimasukkan pelajaran agama

didalamnya, sekolah agama dengan menyertakan perlajaran umum.

Selain pembaharuan dalam pendidikan formal, Muhammadiyah juga

telah mempebaharui pendidika tradisional non formal yaitu pengajian.

Dimana yang semula pengajarnya hanya mengajar ngaji dan ibadah oleh

muhammadiyah diperluas dan pengajian di sistematiskan dan diarahkan

pada masalah kehidupan sehari-hari.

Begitupula muhammadiyah telah mewujudkan bidang bimbingaan

dan penyuluhan agama dalam masalah-masalah yang diperlukan dan

mungkin bersifat pribadi.

Page 11: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

3. Bidang sosial masyarakat

Muhammadiyah merintis bidang sosial kemasyarakatan dengan

mendirikan rumah sakit, piklinik, panti auhan, rumah singgah, panti

jompo, Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), posyandu lansia yang

dikelola melalui amal usahanya dan bukan secara individual sebagai mana

dilakukan orang pada umumnya. Usaha pembaharuan dalam bidang sosial

kemasyarakatan ditandai dengan didirikannya Pertolongan Kesengsaraan

Oemoen (PKO)di tahun 1923. Perhatian terhadap kesengsaraan orang lain

merupakan kewajiban orang muslim, sebagai perwujudan tuntunan agama

yang jelas untuk ber amal ma’ruf dan juga sebagai bentuk pengamalan

firman Allah dalam surat Al-ma;un 107: 1-7

Yang artinya

“ Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama, itulah orang yang

menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makanan orang

miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,(yaitu) orang

yang lalai dari sholatnya, orang-orang berbuat riya dan

enggan(menolong dengan) barang berguna.”.

Pesan yang terkandung dalam surat Al-Ma’un adalah ajaran tolong

menolong sebagai bentuk dari amal shaleh yang dapat menunculkan

solidaritas yang berujung pada mahabbah atau saling mencintai yang

dimulai dari ta’aruf(mengenal), tafahum(memahami), lalu tadhamun

(saling menghargai). Tadhamun akan melahirkan trahum dan akhirnya

terbentuklah suasana ta’awun saling tolong menolong. Pembaharuan sosial

masyarakatan yang dilakukan oleh muhammadiyah merupakan salah satu

wujud dari ketaatan beragama dalam dimensi sosialnya unutk tujuan

menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam sehingga terwujud

masyarakat islam yang sebenar benarnya.

Page 12: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat difahami, bahwa tajdid dalam

Muhammadiyah mengalami perubahan yang sangat berarti. Tajdid dalam

Muhammadiyah pada tataran praktis dan gerakan aksi yang mengarah

pada pemurnian akidah dan ibadah, sebagai reaksi terhadap penyimpangan

yang dilakukan oleh umat Islam. Model model Tajdid dalam

Muhammadiyah digolongkan dalam tiga bidang diantaranya (a) bidang

keagarmaan yaitu Pembaharuan dalam bidang keagamaan adalah

penemuan kembali ajaran atau prinsip dasar yang berlaku abadi, yang

karena waktu lingkungan situasi dan kondisi mungkin menyebabkan

dasar-dasar tersebut kurang jelas dan tertutup oleh kebiasan dan pemikiran

tambahan lain. (b) bidang pendidikan yaitu Muhammadiyah mempelopori

dan meyelenggarakan sejumlah pembaharuan dan inovasi yang lebih nyata

dimana bidang pendidikan dipandang sangat penting dalam penyebaran

ajaran agama islam. (c) bidang sosial masyarakat Muhammadiyah merintis

bidang sosial kemasyarakatan dengan mendirikan rumah sakit, piklinik,

panti auhan, rumah singgah, panti jompo, Pusat kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM), posyandu lansia yang dikelola melalui amal

usahanya dan bukan secara individual sebagai mana dilakukan orang pada

umumnya.

2. Saran

Tajdid atau pembaharuan dalam Islam khususnya dalam

Muhammadiyah memang perlu terus dilakukan oleh kader–kader

Muhammadiyah. Hal ini untuk melindungi ajaran–ajaran agama yang

semakin hari luntur oleh fenomena modern yang berkembang di

masyarakat. Pola kehidupan masyarakat modern yang memiliki budaya

baru yang lebih bebas cenderung melupakan ajaran – ajaran agama yang 

sebenarnya.

Page 13: muhamamadiyah sebagai gerakan islam berwatak tajdid