mudi pp2

17
ANALISIS DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL CALA IBI” KARYA NUKILA AMAL

Upload: layar-van-ahmad

Post on 11-Aug-2015

25 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: mudi pp2

ANALISIS DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL

“CALA IBI” KARYA NUKILA AMAL

Page 2: mudi pp2

I. PENDAHULUANA.LATAR BELAKANGKarya sastra pada umumnya sebagai cerminan kenyataan atau mimesis. Khususnya novel, merupakan sesuatu yang lahir dan dipengaruhi oleh pandangan dunia. Seorang pengarang seolah mengisyaratkan dunia yang ideal menurut pandangannya. Pengarang menuangkan gagasannya melalui cerita. Dan didalamnya terdapat beberapa aspek berupa story, realitas yang terdegradasi, dan nilai-nilai otentik. Sebuah miniatur dunia digambarkan oleh pengarang dengan menyisipkan muatan-muatan filosofis yang dapat di tafsirkan dengan berbagai metode. Dan salah satu pendekatan yang dapat di gunakan adalah Dekonstruksi. Berdasarkan pertimbangan itu, maka peneliti tertarik untuk meneliti novel “Cala Ibi” karya Nukila Amal.

Page 3: mudi pp2

B. Rumusan Masalah1.Bagaimanakah teks dekonstruksi

dalam novel Cala Ibi karya Nukila Amal?2.Bagaimanakah bentuk Teks hierarki

oposisi dalam Novel “Cala Ibi” karya Nukila Amal ?

C. TujuanPenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mendepskripsikan aspek dekonstruksi dalam novel Cala Ibi karya Nukila Amal.

D. Manfaat penelitianManfaat yang di harapkan dari hasil penelitian ini adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis

Page 4: mudi pp2

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. SASTRATeeuw (1984:23) mengatakan bahwa kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa sansekerta, akar kata “sas” dalam kata kerja turunan berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk atau intruksi. Akhiran “tra” dapat berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku intruksi, atau pengajaran; misalnya silpa sastra, buku arsitektur, kamasastra, buku petunjuk, mengenai seni cinta. Awalan “su” berarti baik, indah sehingga sastra dapat dibandingkan dengan belles-lettres.

Page 5: mudi pp2

Karya sastra merupakan pengungkapan hidup dan kehidupan yang dipadu dengan daya imajinasi dan kreasi seorang pengarang serta didukung pengalaman dan pengetahuannya atas kehidupan tersebut. Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah kehidupan manusia sehari-hari. Persoalan yang menyangkut kehidupan manusia merupakan hasil perenungan pengarang, kontempelasi pengarang terhadap realita kehidupan dan keadaan dalam sekitarnya

(Djojosuroto Dkk 2009:15)

Page 6: mudi pp2

2. NOVELNovel merupakan karangan prosa yang

panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel berasal dari bahasa latin “novelus” yang diturunkan dari kata “noveis” yang berarti baru. Sebutan novel dalam bahasa inggris kemudian teredupsi kedalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Itali “novella”, .Secara harfiah “novella” berarti sebuah barang baru yang kecil dan kemudian diartikan sebagai cerita pendek dalam bentuk prosa. Dewasa ini, novella mengandung pengertian yang sama dengan istilah Indonesia novelette, dalam bahasa Inggris novelette, yang berarti sebuah karya sastra prosa fiksi yang panjangnya cukupan, tidak terlalu panjang dan tidak juga terlalu pendek (Nurgiyantoro, 2007:9).

Page 7: mudi pp2

Novel dapat dibedakan atas beberapa jenis yaitu: Novel Bertendens, Novel Sejarah, Novel Adat, Novel Anak-anak, Novel Politik, Novel Psikologi, dan Novel Percintaan (Ali, Munandar 2012:18).

Novel yang akan menjadi objek kajian “Cala Ibi” dapat di kategorikan sebagai Novel Bertendens. Mengutip tentang pandangan Lukasc (dalam Faruk, 2003:18-19) sebelumnya tentang Novel yang memberi pengetahuan atau mendidik pembaca dapat di sebut Novel bertujuan atau bertendens.

Page 8: mudi pp2

3. PASCASTRUKTURALISPascastrukturalisme lahir dari perbaikan

terhadap strukturalisme. Persamaan antara pascastrukturalisme dan strukturalisme terletak pada beberapa segi, yakni konsep tentang budaya dan konsep kematian subjek. Meskipun demikian, antara pascastrukturalisme dengan strukturalisme memiliki beberapa perbedaan. Hal yang paling utama dari perbedaan keduanya terletak dalam usaha yang kuat dalam menyelidiki pengetahuan, kebenaran, epistimologi, kekuasaan dan sejarah. Strukturalisme lebih pada usaha yang terarah untuk mengungkapkan kebenaran yang sifatnya tunggal yang bersifat terdalam dan objektif. Sedangkan pascastrukturalis berusaha mengeksplorasi sistem kuasa pengetahuan melalui kondisi-kondisi sosiologis (persoalan konstruksi sosial dan historis dari para pembaca dan sistem pengetahuan yang mereka miliki dalam menentukan langkah dan teori yang ada).

Page 9: mudi pp2

Pascastruturalisme mengembangkan satu pemikiran bahwa segala teks budaya baik sastra dan yang bukan sastra dapat ditafsirkan dengan beraneka ragam cara dan hasil yang berbeda ataupun hasil yang saling bertentangan. Selain itu, bila kaum strukturalis hanya berbicara pada persoalan hukum-hukum yang terpolakan secara matematis, pascastrukturalis justru kebalikan. Pascastrukturalis merayakan hasrat, kesenangan, dan permainan sebagai bagian dari pembaca mereka. Bila hasil kebudayaan merupakan suatu produk social melalui kesepakatan dan ikatan-ikatan tertentu, pascastrukturalisme memiliki pandangan bahwa hal itu adalah produk dari kekuasaan dengan berbagai operasinya. Bila strukturalisme mengusung mematika subjek, pascastrukturalisme justru memproklamasikan kelahiran subjek (Susanto, 2012:225-226).

Page 10: mudi pp2

4. DEKONSTRUKSIDekonstruksi dikenalkan oleh Jacques Derrida dalam bukunya On Grammatology, Writing and Difference, dan Dissemination. Dekonstruksi dalam kritik sastra digunakan dengan mendasarkan pada model atau metode filosofis guna menunjukkan ketidaksesuaian logika yang secara eksplisit maupun implisit terdapat dalam satu teks. Dekonstruksi mampu menunjukkan pertentangan-pertentangan dalam teks yang sengaja atau tidak sengaja disembunyikan atau disamarkan. Metode dekonstruksi ini pada awalnya diterapkan oleh Jacques Derrida terhadap teori linguistic structural dari Ferdinand de Sausure.

Page 11: mudi pp2

Bagaimana dekonstruksi bisa diterapkan bila kita berhadapan pada teks ? 1.Mengidentifikasi hierarki oposisi dalam teks, dimana biasanya terlihat peristilahan makna yang di istimewakan secara sistematis dan mana yang tidak. 2.Oposisi-oposisi itu dibalik dengan menunjukkan adanya saling ketergantungan diantara yang saling bertentangan atau privilisenya dibalik. 3.Memperkenalkan sebuah istilah atau gagasan baru yang yang ternyata tidak bisa dimasukkan ke dalam kategori oposisi lama.

(Norris, 2006 : 13 ).

Page 12: mudi pp2

B. KERANGKA PIKIR

Karya Sastra

Puisi Prosa

Novel ‘Cala Ibi’

Pos-Struktural

DekonstruksiAnali

sisTemuanHasil

Drama

Page 13: mudi pp2

III. METODE PENELITIANA.Ruang lingkup dan Desain penelitian 1. Ruang lingkup Masalah yang akan diangkat adalah tinjauan Dekonstruksi dalam novel “Cala Ibi” karya Nukila Amal. 2. Desain PenelitianMenurut jenisnya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Oleh karena itu, dalam penyusunan desain harus dirancang berdasarkan prinsip metode deskriptif kualitatif, yaitu mengumpulkan , mengolah, mereduksi, menganalisis dan menyajikan data secara objektif atau sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan untuk memperoleh data. Untuk itu, peneliti dalam menjaring data akan mendeskripsikan Dekonstruksi dalam novel “Cala Ibi” karya Nukila Amal, berdasarkan teori posstruktural.

Page 14: mudi pp2
Page 15: mudi pp2
Page 16: mudi pp2
Page 17: mudi pp2

Terima Kasih