m.sami'ulfauzi_universitasnegerimalang_pkmp.pdf

24
i PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGARUH LATIHAN FISIK INTENSITAS MODERAT DAN EXHAUST TERHADAP EKSPRESI HORMON KORTISOL (STRESS HORMONE) BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: M. Sami’ul Fauzi (100621403287/2010) Muhammad Dwi Hidayatullah (130612607888/2013) Ido Nur Abdulloh (120621403576/2012) UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG 2014

Upload: lely-arsero

Post on 10-Dec-2015

14 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGARUH LATIHAN FISIK INTENSITAS MODERAT DAN EXHAUST

TERHADAP EKSPRESI HORMON KORTISOL (STRESS HORMONE)

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

M. Sami’ul Fauzi (100621403287/2010)

Muhammad Dwi Hidayatullah (130612607888/2013)

Ido Nur Abdulloh (120621403576/2012)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MALANG

2014

Page 2: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

PENGESAHAN PROPOSAL PKM PENELITIAN

l. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana

a. Namalengkap

b. NIMc. Jurusan

d. Universitas/Institut/Politeknik

e. Alamat Rumah dan No.TelAIp

f. Alamat email

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis:

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar

b. NIDN

c. Alamat Rumah dan No. Telp/HP

6. Biaya Kegiatan Total

a. Dikti

b. Sumber Lain

7. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Pengaruh Latihan Fisik Intensitas

Moderat dan Exhausr Terhadap Ekspresi

Hormon Kortisol (Srress Hormone)

PKM-P

M. Sami'ul Fauzi

100621403287

Sl Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Malang

Desa Darungan RT 3/RW 1 Kecamatan

Kademangan Kabupaten Blitar

fauzisamiul@ gmail.com

2 orung

Dr. Sugiharto, M.S

909640t

Jl. Pluto 5 Tlogomas

Malang/O81334274994

Rp. 12.386.000,00

4 Bulan

Malang, 22 Septemb er 2014

NIP. 96s 1 1001

Wakil Rektor IIIBidang Kemahas

Ketua Pelaksana Kegiatan

F;

danAlumni

r0\rakil Dekan III[iOAng Kemahasiswaan

NIM. 100621403287

0325 198601 1001

Page 3: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL …………….…………………………………………... i

HALAMAN PENGESAHAN …………….…………………………………… ii

DAFTAR ISI …………….……………………………………………………... iii

RINGKASAN…………………..……………………………………………….. iv

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang…....……………………………………………………… 1

Rumusan Masalah……………………………………………………….. 1

Tujuan……………….………………………………………………….... 1

Urgensi…………….……………………………………………………... 1

Luaran……………….………………………………………………….... 2

Manfaat……………….………………………………………………….. 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Latihan Fisik (Olahraga)………………………………………………….. 2

Latihan Moderat………………………………………………………….. 2

Latihan Exhaust…………………………………………………………… 2

Kortisol (Stress Hormone) ...……………………………………………… 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian …………………………………………………………... 4

Jumlah Sampel ...…………………………………………………………. 4

Tempat Penelitian.………………………………………………………... 5

Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………….. 5

Cara Penafsiran Data ….........…………………………………………….. 5

Penyimpulan Hasil Penelitian.…………………………………………….. 5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Anggaran Biaya…….........………………………………………………… 6

Jadwal Kegiatan…………………………………………………………… 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………….................................................... 8

LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .............................. 11

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan............................................................ 15

Lampiran 3 Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................... 19

Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti......................................................... 20

Page 4: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

iv

RINGKASAN

Olahraga yang dikemas dalam bentuk latihan fisik tidak hanya memberikan

dampak positif, namun juga negatif. Latihan fisik yang memberikan dampak positif

dapat menyehatkan tubuh dengan peningkatan kapasitas fungsional tubuh seperti

sistem kardiovaskuler, hormonal, dan imunologi. Sedangkan latihan fisik yang

memberikan dampak negatif dapat menyebabkan penurunan fungsi imun, kerusakan

sel dan jaringan dan penyakit seperti kanker. Oleh karena itu diperlukan dosis yang

sesuai dengan prinsip berbeda dari setiap individu yang berkaitan dengan FITT

(Frekuensi, Intensitas, Time, dan Tempo).

Setiap latihan fisik menyebabkan terganggunya homeostatis (keseimbangan

tubuh) yang menyebabkan stres. Stres yang terjadi dapat berupa stres yang

menguntungkan (eustress), jika tidak bisa ditoleransi maka terjadi stress yang

merugikan (distrees) yang menyebabkan gangguan pada tubuh. Dari stres yang

timbul akibat latihan menyebabkan disekresikannya hormon stres (Kortisol) yang

akan berdampak besar dalam metabolisme tubuh seperti sistem energi, imun dan

neuroendokrin. Sekresi kortisol diawali dengan teraktivasinya HPA-Axis

(hipothalamus-pituitary-adrenal-Axis). Terangsangnya hipotalamus menyebabkan

sekresi Corticotropin Relasing Hormone (CRH) yang mempengaruhi kelenjar

pituitary mensekresi Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) dan selanjutnya

mempengaruhi kelenjar adrenal untuk mensekresi hormon kortisol. Kortisol yang

disekresi berdampak sistemik terhadap tubuh karena berpengaruh besar terhadap

sistem metabolisme dan keseluruhan fungsi tubuh seperti ekspresi sel.

Terdapat dua jenis latihan fisik yang menjadi variabel bebas yaitu latihan

intensitas moderat (sedang) dan exhaust (kelelahan maksimal). Variabel terikatnya

adalah ekspresi kortisol dalam plasma darah. Metode penelitian yang dipakai

menggunakan Random Control Group Posttest-Only Design sedangkan subjek

penelitian menggunakan tikus jenis Ractus Norvegicus yang berjumlah 7 ekor

perkelompok yang merujuk pada rumus Higgain dan Klinbaum dan penelitian

sebelumnya oleh Kothiyal dan Ratan (2011), dengan SD = 1,65, mean kontrol= 3,98,

mean eksperimen = 9,20 Zα = 2,33, Zβ = 1,96. Sedangkan metode analisis darah

menggunakan ELISA (Enzim Linked Imunosorbant Assay).

Dari penelitian yang dilakukan diharapkan masyarakat umum, olahragawan

dan pelatih mengetahui intensitas yang sesuai dengan kemampuan masing-masing

individu agar latihan yang dapat menimbulkan stres dapat dikelola dengan baik

sehingga tidak menjadikan stres berlebih, dan peningkatkan derajat kesehatan dapat

tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Page 5: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

1

BAB I PENDAHULUAN

Olahraga yang dilakukan dalam bentuk latihan fisik merupakan salah satu

upaya pendekatan non-farmakologis (Iguichi, 2012) dan merupakan komponen

yang penting gaya hidup sehat, sehingga dapat menghindarkan dari berbagai

macam penyakit seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan osteoporosis

(Irfan, 2011) serta stroke (Hairudin dan Helianti, 2009). Namun masyarakat pada

umumya masih melihat parameter sehat hanya dari kondisi fisik, sehingga

parameter keberhasilannya hanya berdasarkan kemampuan fisik yang dilihat dari

luarnya saja. Padahal kondisi yang terlihat baik dari luar belum tentu diikuti oleh

kondisi yang baik di dalam tubuh. Hal ini dapat menjadi masalah mendasar dalam

upaya meningkatkan kesehatan itu sendiri sebab intensitas olahraga yang berat

yang memiliki resiko terhadap stres fisik, psikologi maupun kimiawi (Nayanatara

dkk, 2005) dan berbagai macam gangguan kesehatan.

Tingkat stres yang terjadi dapat berdampak pada sistem tubuh lainnya

karena olahraga memiliki potensi terjadinya gangguan homeostatis (McNaughton,

2006). Gangguan tersebut tidak pada tingkat sistem tetapi pada organ dan sel

bahkan molekuler. Gangguan yang terjadi mengakibatkan stres dan dapat

menyebabkan peningkatan sekresi hormon kortisol (Brownlee dkk, 2005).

Kortisol menyebabkan peningkatan asam amino dan mobilisasi lemak (Brownlee,

2005) sehingga menaikkan kandungan lemak dalam darah (Sukadiyanto, 2010).

Selain itu degradasi asam amino dan mobilisasi lemak yang berlebihan dapat

berakibat terganggunya struktur atau fungsi jaringan (Tkacova, 2012) bahkan

menurut Calabrese (2006) dapat menyebabkan kematian sel.

Beberapa penelitian mengenai latihan fisik dengan intensitas moderat

(sedang) hingga sub maksimal (berat) telah ditemukan adanya perubahan yang

berbeda terhadap ekspresi kortisol. Akan tetapi belum terdapat penelitian tentang

pengaruh latihan fisik sampai terjadi kelelahan (exhaust). Latihan fisik

menyebabkan peningkatan jumlah kortisol terjadi akibat stres terjadi dalam jangka

waktu lama, sehingga mengaktifkan Hipotalamus-Pituitari-Adrenal axis (HPA-

Axis) sehingga merangsang peningkatan Corticotropin Releasing Hormon (CRH)

(Powers dan Howley, 2009). Kemudian menuju kelenjar pituitary melepaskan

hormon seperti Adenocorticotropin Hormon (ACTH) (Powers dan Howley, 2009),

dan merangsang sekresi hormon kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar kortisol

sangat berdampak pada jumlah sistem imun dan metabolisme sel. Untuk itu perlu

diteliti lebih lanjut terkait dengan pengaruh olaghraga moderat dan exhauts yang

ditunjukkan dengan ekspresi kortisol.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan

pengaruh latihan fisik moderat dan exhaust terhadap kadar hormon kortisol

setelah terjadi adaptasi.

Urgensi (keutamaan) dari penelitian ini adalah memberikan informasi

ilmiah kepada dunia kesehatan/kedokteran dan olahraga bahwa olahraga tidak

hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga negatif serta mengubah paradigma

Page 6: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

2

masyarakat yang menyatakan bahwa kesehatan hanya dilihat dari parameter fisik

akan tetapi juga harus dilihat dari parameter seluler.

Luaran yang diharapkan dari penelitian yang akan dilakukan adalah dalam

bentuk artikel ilmiah maupun jurnal ilmiah serta estimasi intensitas latihan dalam

(VO2max) yang sesuai agar tidak menimbulkan stres berlebih yang ditandai

dengan peningkatan kadar kortisol.

Manfaat ketika hasil diperoleh adalah diterapkan olahraga yang sesuai

dengan prinsip individu dengan intensitas yang sesuai kapasitas tubuhnya. Karena

latihan antara orang satu orang dengan yang lain tidak bisa disamakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Olahraga yang dikemas dalam latihan fisik dapat berdampak positif dan

negatif (Mohebbi, 2012). Sebab olahraga memiliki potensi terganggunya

homeostatis (Mastorakos, 2005). Oleh sebab itu olahraga yang dilakukan harus

dikemas dalam program latihan yang baik dan benar dengan memperhatikan dosis

latihan (frekuensi, intensitas, durasi, recovery). Dari keempat hal tersebut saling

berkaitan erat satu sama lain. Oleh karena diperlukan dosis yang sesuai agar

tujuan olahraga yakni peningkatan derajat kesehatan dapat tercapai.

Secara fisiologi olahraga dimaknai sebagai pendekatan non-farmakologis

yang dapat digunakan sebagai upaya pencegahan dan pengurangan timbulnya

penyakit kronis yang berhubungan dengan usia (Iguichi, 2012:184). Olahraga

membantu mencegah penyakit dan menjadi bagian dari cara perawatan penyakit

dan menggantikan peran dari obat-obatan. Dengan berolahraga dampak yang

ditimbulkan lebih sistemik (mempengaruhi seluruh sistem tubuh), berbeda dengan

obat-obatan yang hanya mempengaruhi sel atau jaringan target dari obat tersebut.

Kelebihan olahraga terletak pada sifat alamiah tubuh dalam menganggapi setiap

rangsangan yang terjadi serta menjadi tindakan preventif terhadap terjadinya

patologis tubuh, sedangkan pengaruh obat-obatan secara kimiawi berdampak pada

ginjal dan hati yang berfungsi sebagai penyaring racun dan sisa metabolisme

tubuh.

Moderat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008) diartikan

sebagai tindakan menghindari perilaku yang ekstrim, menurut Kamus Bahasa

Inggris moderat diartikan cukup atau sekedarnya, tidak kurang ataupun tidak

berlebihan. Menurut Baltopoulos (2009) moderat merupakan latihan ringan.

Latihan moderat disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan, perkembangan dan

kondisi fisik seseorang yang melakukannya sehingga terdapat takaran yang tepat.

Sedangkan latihan exhaust adalah latihan berat. Kata exhaust diartikan sebagai

menghabiskan tenaga/sangat melelahkan (Echols dan Sadhily, 2003). Tingkat

kelelahan yang terjadi tergantung dari intensitas yang dilakukan. Takaran yang

digunakan untuk kedua latihan tersebut adalah VO2max (kemampuan maksimal

sistem kardiovaskuler mengirim dan memanfaatkan oksigen selama latihan

(Powers dan Howley, 2009:56). Pengaruh antara latihan moderat dan exhaust

Page 7: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

3

sangat berbeda. Terutama pada tingkat stres yang terjadi didalam tubuh. Stres

yang terjadi memicu sekresi hormon kortisol sebagai penanda.

Kortisol adalah hormon steroid (berasal dari kolesterol) merupakan

golongan glukokortikoid yang umumnya diproduksi oleh sel di dalam zona

fasikulata (Rahimi dan Tayebi, 2013). Penamaan glukokortikoid

(glukosa+korteks+steroid) menunjukkan bahwa golongan ini sebagai regulator

glukosa yang disintensis pada korteks adrenal dan mempunyai struktur steroid.

Zona fasikulata merupakan area terluas pada korteks adrenal yaitu sekitar 75%nya

(Guyton dan Hall, 2006).

Sekesi kortisol selama 24 jam selalu berubah-ubah. Pada tengah malam

kortisol disekresi pada tingkat terendah sekitar 5 µg/dl dan puncak sekresinya

pada jam 08.00 pagi atau sekitar 1 jam sebelum matahari terbit dengan tingkat

sekresinya 20 µg/dl” dengan toleransi sekresi maksimal antara pukul 06.00-08.00

setelah itu menurun secara bertahap (Hudson dan Bush, 2010). Konsentrasi

kortisol dalam darah rata-rata 12 µg/100 ml, dan rata-rata disekresi 15-20mg/hari

(Guyton & Hall, 2006). Sekitar 10 % dari kortisol bersifat bebas, sedangkan 15 %

dan 75 % itu mengarah pada albumin dan globulin (Rahimi dan Tayebi, 2013).

Latihan merupakan stres fisik yang menantang homeostasis (Tara, 2013).

Menanggapi stres yang terjadi, sistem saraf otonom dan HPA-Axis diketahui

bereaksi dan berpartisipasi dalam pemeliharaan homeostasis (Mastorakos, 2005).

HPA-Axis merupakan pusat kontrol terhadap organ tubuh melalui sistem hormon.

Gupta dan Silman (2004) mengatakan bahwa “HPA-Axis, bersama dengan

sympatho-adrenal system, adalah sistem stres respon utama dalam tubuh

manusia”. Respon ini merupakan bentuk pertahanan tubuh terhadap stresor yang

disebabkan oleh latihan. Pada gambar 2.2 dijelaskan proses teraktivasinya HPA-

Axis:

Latihan fisik yang memicu terjadinya stres mengakibatkan hipotalamus

mengeluarkan hormon melalui kelenjar endokrin. Hipotalamus merupakan pusat

integrasi pengaturan homeostatis dan juga berfungsi sebagai penghubung antara

sistem saraf otonom dan sistem endokrin (Meutia, 2005). Kelenjar endokrin

Gambar 2.1 Mekanisme stres dan HPA-Axis (Manenschinj, 2013)

Page 8: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

4

melepaskan hormon kedalam darah, yang akan membawa hormon ke jaringan

target (Powers dan Howley, 2009). Berawal dari rangsangan pada Hipotalamus-

Pituitari-Adrenal axis (HPA-Axis) sehingga merangsang peningkatan

Corticotropin Releasing Hormon (CRH) (Powers dan Howley, 2009). Kemudian

menuju kelenjar pituitary melepaskan hormon Adenocorticotropin Hormon

(ACTH) (Powers dan Howley, 2009), dan merangsang sekresi hormon kortisol.

Intensitas latihan moderat menurut Rahemi dan Tayebi (2013) adalah

latihan yang dilakukan dengan intensitas <60% - 70% VO2max. Pada penelitian

dengan menggunakan hewan coba jenis wistar latihan moderat dinyatakan dengan

pemberian beban 5% dari total berat badan (Contarteze, 2007). Sedangkan latihan

exhaust adalah latihan yang dilakukan dengan intensitas 80%-100% VO2max atau

sampai terjadi kelelahan (Revan dan Erol, 2011). Pada subjek penelitian dengan

menggunakan wistar latihan exhaust adalah latihan yang diberikan dengan beban

<15% dari berat badan tikus (Moura, 2002).

Dampak dari latihan exhaust menyebabkan tubuh menstimulasi

metabolisme energi dari proses glukoneogenesis, yaitu pembentukan glukosa dari

unsur non karbohidrat yang digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan energi.

Selain itu latihan exhaust dapat berdampak negatif terhadap tubuh karena

menyebabkan tingginya kadar kortisol yang menyebabkan degradasi protein

sehingga membahayakan sel otot terutama otot putih yang kaya glikogen

(Contarteze, 2007) beralih fungsi sebagai bahan bakar (energi). Akibatnya

keseimbangan protein dalam otot terganggu dan jika terjadi kerusakan protein

maka proses regenerasi sel tidak dapat terjadi sehingga kerusakan sel dan jaringan

tidak dapat diperbaiki.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian experimental laboratories. Adapun

rancangan penelitian yang digunakan adalah Random Control Group Posttest-

Only Design (Dwiyogo, 2010) dan secara skematis dapat digambarkan sebagai

berikut:

K1 P1

K2 P2

K3 P3

Jumlah sampel dalam penelitian ini mengacu pada rumus Higgins dan

Klinbaum dalam Rusli (2012) sebagai berikut:

Hasil dari penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa: n = jumlah sampel,

SD= simpangan baku (standart Deviasi), Xc = rata-rata kelompok kontrol, Xt =

S R

Page 9: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

5

rata-rata kelompok eksperimen, f = Kemungkinan proporsi yang gagal saat

pengambilan data ditentukan sendiri dengan jumlah 2 sampel, Zα = nilai tabel Z

dari α (jika α 0,01 maka Zα: 2,33), Zβ = nilai tabel Z dari β ( jika β 0,05 maka Zβ:

1,96). SD (standar deviasi) dan x (mean sampel) dari penelitian terdahulu, yaitu

penelitian yang dilakukan oleh Kothiyal dan Ratan (2011), SD = 1,65, mean

kelompok kontrol = 3,98 dan mean kelompok eksperimen = 9,20. Sehingga

jumlah sampel yang didapat adalah 21 ekor.

Tempat penelitian akan dilakukan di Laboratorium Biologi, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas

Negeri Malang. Adapun waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penelitian ini

adalah kurang lebih 2 bulan.

Terdapat 2 jenis variabel dalam penelitian yang akan dilakukan, yakni:

a. Variabel bebas, yaitu olahraga moderat dan exhaust dengan metode swimming

stress (renang)

b. Variabel terikat, yaitu kadar kortisol di dalam plasma darah tikus.

c. Varibel kendali, yaitu kolam tikus, jenis makan, intensitas dan waktu latihan,

suhu ruang 250C.

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini yakni melalui

tahapan sebagai berikut.

a. Persiapan materi dan konsep yang mendukung penelitian (survei pendahuluan).

b. Perlakuan hewan coba selama 2 bulan dengan metode swimming stress selama

2 bulan (moderat 60-70% VO2max, Exhaust, 70-100% VO2max)

c. Pemeriksaan kadar kortisol dengan mengambil sampel plasma darah hewan

coba tikus putih (rattus norvegicus strain wistar) menggunakan teknik ELISA

(Enzyme Linked Immunosorbent Assay)

d. Setelah penelitian selesai data dicatat dan diolah dengan aplikasi SPSS 16.0 for

windows (Statistic Packet for Social Science).

e. Setelah analisis statistik selesai kemudian dibuat pembahasan dan kesimpulan

dari penelitian ke dalam laporan hasil penelitian.

Data hasil penelitian diolah dengan analisis statistik deskriptif berupa uji

ANOVA untuk melihat pengaruh olahraga moderat dan exhaust terhadap ekspresi

kortisol. Setiap data berdistribusi normal akan dilakukan uji anova dengan taraf

signifikansi 0,01. Sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal akan

dilanjutkan dengan uji non parametrik.

Penafsiran data menggunakan pengujian normalitas dengan cara uji

signifikansi saphiro-wilk dan uji homogenitas menggunakan taraf signifikasi 0,01

dikatakan signifikan jika hasil > 0,01. Sedangkan uji anova maka jika P < 0.01,

maka Ho = ditolak dan H1 = diterima yang diartikan bahwa olahraga exhaust

menaikkan kadar kortisol dan olahraga moderat menurunkan kadar kortisol dari

dan sebaliknya, jika P > 0.01, maka Ho = diterima dan H1 = ditolak yang

diartikan olahraga moderat menaikkan kadar kortisol dan olahraga exhaust

menurunkan kadar kortisol.

Page 10: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

6

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan Penunjang

Penggandaan proposal dan penjilidan 100.000

Dokumentasi :

Kamera digital

1.400.000

Sewa alat laboratorium 2 x Rp. 500.000

1. Analisis darah kelompok moderat dan kontrol

2. Analisis darah kelompok exhaust.

1.000.000

Sewa Kandang 2 bulan (perbulan Rp. 300.000) 600.000

SUB TOTAL 3.100.000

2. Bahan Habis Pakai

Kertas A4 3 rim 99.000

ATK (Bolpoint, spidol, stabilo, tip x, penghapus, gunting,

label, papan lunak, lakban dll)

150.000

Timah lunak dan timbal (sebagai beban tikus) 200.000

Peralatan perlakuan (2 bulan)

Kapas @Rp. 6.000 x 4

Toples @Rp. 10.000 x 3

Sarung tangan @Rp. 50.000 x 3

Masker @Rp. 40.000 x 4

Sabun cuci tangan @Rp. 12.000 x 4

24.000

30.000

150.000

160.000

48.000

Tempat makan tikus @Rp. 5.000 x 21 105.000

Tempat minum tikus @Rp. 10.000 x 21 210.000

Sekam @Rp. 50.000 x 2 sak 100.000

Pakan tikus @ 6.000 x 60 hari 216.000

Kolam renang tikus @Rp. 160.000 x 3 buah 480.000

EDTA @Rp. 5.000 x 21 105.000

Spuit 5cc @4.000 x 21 84.000

Kit hormon kortisol (kit plasma darah) 1.000.000

Chloroform 100.000

Hewan coba (tikus putih jenis rattus norvegicus)

@40.000 x 21

1.050.000

SUB TOTAL 4.311.000

3. Perjalanan

Dari kampus UM – pasar besar (cari bahan penelitian)

PP dalam 4 bulan x 3 orang

900.000

Pengiriman hewan coba dari Sawojajar – UM 200.000

Operasional wawancara di kampus UB (3 orang x Rp

300.000) dalam 4 bulan

900.000

Page 11: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

7

Operasional observasi di kampus UM (dalam 4 bulan) 800.000

Kampus UM – Jl. Candi VI C (penyusunan laporan

dalam 2 bulan)

300.000

SUB TOTAL 3.100.000

4. Lain – lain

Komunikasi (3 orang x Rp 200.000) dalam 4 bulan 600.000

Administrasi Labolatorium 200.000

Konsumsi (3 orang x Rp. 200.000) dalam 4 bulan 600.000

Penyusunan laporan 100.000

Penggandaan laporan akhir 150.000

Penyusunan artikel 100.000

Perbanyak artikel 125.000

SUB TOTAL 1.875.000

JUMLAH 12.386.000

4.2 Jadwal Kegiatan

KEGIATAN Bulan Ke-

1 2 3 4

Persiapan Penelitian

Persiapan Administratif

Survei Awal Sumber

Data

Pelaksanaan Penelitian

Perijinan

Observasi

Pemeliharan Hewan

coba

Penelitian di

laboratorium

Analisis Data

Penyelesaian Penelitian

Penyusunan Laporan

Penulisan Hasil

Penelitian

Hasil Akhir Penelitian

Page 12: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

8

DAFTAR PUSTAKA

Brownlee, Kaye K, Moore, Alex W., & Hackney, Anthony C. 2007. Relationship

Between Circulating Cortisol and Testosterone: Influence Of Physical

Exercise. Journal of Sports Science and Medicine. 2005(4). 76-83.

Contarteze, Ricardo V.L. dkk. 2007. Biomarkers of Stress in Rats Exercised in

Swimming at Intensities Equal and Superior to The Maximal Estable

Lactate Phase. De Medicina do Esporte. 13 (3): 150-154.

Dwiyogo, Wasis D. 2010. Penelitian Keolahragaan. Malang: UM Press

Echols, Jhon M. dan Shadily Hassan. 2003. Kamus Inggris-Indonesia. Jakarta. PT

Gramedia Pustaka Utama

Gupta, Anindya. & Silman, Alan J. 2004. Psychological stress and fibromyalgia: a

review of the evidence suggesting a neuroendocrine link. Arthritis

Research & Therapy. 6 (3): 98-106.

Guyton, Arthur C. M.D dan Hall, John E. Ph.D. 1996. Text Book of Medical

Physiology Ninth Edition. Philadelphia, London, Toronto, Montreal,

Sydney, Tokyo. W.B. Saunders Company.

Hairrudin & Helianti, D. 2009. ‘Propolis’ Protective Effect to Prevent Oxidative

Stress Caused by Strenous Physical Activity (Swimming Stress), Jurnal

Ilmu Dasar. 10(2): 207.

Hudson, Tori & Bush, Bradley. 2010. The Role of Cortisol in Sleep. Natural

Medicine Journal. 2 (6): 26-29.

Iguichi, Masaki. dkk. 2012. Heat Stress and Cardiovascular, Hormonal, and Heat

Shock Protein in Human. Journal of Athletic Training. 47 (2): 184-190.

Irfan, M. 2011. Pedoman Berolahraga Yang Menyehatkan (Upaya Menggugah

Masyarakat untuk Aktif Melakukan Aktivitas Fisik dalam Usaha Preventif

Terhadap Penyakit Degeneratif di Sumatera Utara), Jurnal Pengabdian

Kepada masyarakat. 17 (65):23-33.

Mastorakos, George. dkk. 2005. Review: Exercise and the Stress System.

Hormones. 4 (2): 73-89.

Page 13: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

9

McNaughton, Lars., Lovell, Ric., & Madden, Leigh. 2006. Heat Shock Protein in

Exercise: A Review. Journal of Exercise Science and Physiotherapy. 2 (1):

13-26.

Mohebbi, H., Aziz, M., Moradiani, H. 2012. Effect of 8 Weeks Low and High

Intensity Resistance Training on Leukocyte Count, Igg, Cortisol and

Lactate Concentration in Untrained Men. World Applied Sciences Journal,

Exercise Physiology, University of Guilan Iran 16 (7): 949-954

Moura, Irlena M.W dkk. 2002. Creatin Supplementation Induces Alteration in

Cross-Sectional Area in Skeletal Muscel Fibers of Wistar Rats After

Swimming Training. Journal of Sports Science and Medicine. 2002 (1):87-

95.

Nayanatara, A K, Nagaraja, H S, & Anupama, B K. 2005. The Effect Of Repeated

Swimming Stress On Organ Weights And Lipid Peroxidation In Rats. Thai

Journal of Physiological Sciences Department of Physiology, Kasturba

Medical College, Mangalore and Department of Human Biology

International Medical University Malaysia. 18 (1): 3-9

Powers, Scott K & Howley, Edward T. 2009. Exercise Physiology. Theory and

Application to Fitness and Performance. Seventh Edition. Hormonal

Responses to Exercise. California: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Rahimi, Abbass, & Tayebi, Seyed M. 2013. The Effect of a Single Session of

Moderate and Heavy Intensity Weight-lifting Exercise on Plasma

Testosterone and Cortisol in Elite Male Weight-lifters. AASS Journal.1

(1):1-5.

Revan, S. dan Erol, Ali E. 2011. Effects of Endurance Training on Exhaustive

Exerciseinduced Oxidative Stress Markers. African Journal of Pharmacy

and Pharmacology. 5(3): 437-441

Sherwood L. 1996. Human Physiology : from Cells to Systems ,2th. Ed.

Virginia. Thomson Publishing, Inc.

Sukadiyanto, 2010. Stres dan Cara Menguranginya, Cakrawala Pendidikan. 29

(1): 60.

Tara, Myra K. dkk. 2013. Whey Protein, but Not Soy Protein, Supplementation

Alleviates Exerciseinduced Lipid Peroxidation in Female Endurance

Page 14: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

10

Athletes. School of Food Science, Washington State University, Pullman.

7: 13-19

Tkacova, Jana dan Angelovicova, Maria. 2012. Heat Shock Protein (HSPs): a

Review. Scientific Papers: Animal Science and Biotechnologies. 45 (1). 1-

5.

Page 15: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

TL

Lampiran 1.

Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata KetuaA. Identitas Diri

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalatr benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyate drju-paiketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah PKM-P.

Malang, 22 September 2014Pengusul

I Nama Lengkap (denean eelar) M. Samiul Fauzi

2. Jenis Kelamin LJ. Propram Studi 51 Ilmu Keolahrasaan

4- NIM 10062t403287

5. Tempat dan Tanssal Lahir Blitar. 20 Desember 1991

6. E-mail [email protected]

7. Nomor Teleoon/Ho 085755535752

B.SD SMP SMA

Nama Institut MI Jamiyatut Tholibin MTsN I KotaBlitar SMKN l KotaBlitarJurusan Teknik Komputer

Jarinsan (TKJ)

Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2W4-2007 2007-2010

D. institus

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

I Penggerak Kegiatan

Kemahasiswaan Bidang

Penalaran 20 l3Fakultas IlmuKeolahrasaan UM

Fakultas Ilmu Keolahragaan UM 20t3

2. Mahasiswa Berprestasi IIIFakultas Ilmu Keolahrasaan UM

Fakultas Ilmu Keolahragaan UM 20t3

3. Nominator Mahasiswa

Berprestasi Universitas NegeriMalans

Universitas Negeri Malang 20t3

Page 16: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

L2

Biodata AnggotaA. Identitas Diri

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalatr benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpaiketidaksesuaian dengan kerryataaq saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalampengajuan Hibah PKM-P.

I Nama Lenskao (densan selar) Muhammad Dwi Hidavatullah

2. Jenis Kelamin L

3. Propram Studi S l-Ilmu Kesehatan Masyarakat

4_ NIM 130612607888

5. Temoat dan Tanseal Lahir Palembans^ 10 Juli 1995

6. E-mail [email protected]. id7. Nomor Telepon&Ip 0857852986s2

E. Pendidll(anSD SMP SMA

Nama Institut SD Muhammadiyah IPalembang

SMPNegeri 47

Palembang & SMPNeeeri 18 Malane

SMANegeri 7 Malang

Jurusan IPA

Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2008 &2008-20t0 2010-2013

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari oemerintah, asosiasi atau institusi

No. JenisPenghmgaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

1 Juara 4 Lomba Basket Tingkat

SMA se-MalansRaya

Universitas Negeri Malang 20tt

2. Juara l LombaPKM-GTMahasiswa Baru 2013

Universitas Negeri Malang 2013

-r-

Malang, 22 Septnmber 2Ol4Pencusul

Page 17: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

13

Biodata Anggota

A. Identitas Diri

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpar

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah PKM-P.

Malang 22 September 2014

Pengusul "fl x

ilhhff/J,

,l/

Ido NurAbdulloh

Nama Lengkap (dens,an eelar) Ido Nur Abdulloh'1 JenisKeiemin LJ Propram Studi SI IImu Keolahraeaan

4. NIM 120621403576

5. Tempat dan Tanesal Lahir Pasuruan.8 April 1994

6. E-mail Nurabdulloh ifrDyalroo.com

7. Nomor Teleoon/Ho 08s6942169t6

B. Pendidikan

SD SPF SMA

Nama tnstitut SDN 1 Pandaan SMPN 6 Bocor SMA KornitaBocor

Jurusan IPATahun Masuk-Lulus 2000-2006 2006:2ffi9 2009-21)12

Page 18: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

L4

Biodata Dosen Pembimbing

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalatr benar dan dapat

dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari temyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataaq snya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam

pengajuan Hibah PKM-P.

A. DiriI Nama LenekaD (denean gelar) Dr. Suciharto. M.S.

2. Jenis Kelamin L

3. Proeram Studi Ilmu Keolahrasaan

4. NIDN 909il015. Tempat dan Tanseal Lahir Tuban- 9 Seotember 1964

6. E-mail

7. Nomor Teleoon/Hp (034,) 569524

B. Pendidikan

SD SMP SMA

Nama tnstitut SD Neseri Sima SMP Neseri Jatinesaxa SMANeeeri Jatinesara

Jurusan IPS

Tahun Masuk-Lulus t97G-1975 1976-t979 r979-19E2

Page 19: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

15

Lampiran 2

JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan Penunjang (15-25%) Rp. 3.100.000,-

2. Bahan Habis Pakai (20-35%) Rp. 4.311.000,-

3. Perjalanan (15-25%) Rp. 3.100.000,-

4. Lain-lain (15%) Rp. 1.875.000,-

Jumlah Rp. 12.386.000,-

1. Peralatan penunjang

Material Justifikasi pemakaian Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Keterangan

Penggandaan

proposal dan

penjilidan

Perencanaan penelitian,

revisi, pencetakan dan

pengajuan program ke

DIKTI

4 25.000 100.000

Dokumentasi :

Kamera digital

Mendokumentasikan

setiap tahap kegiatan dan

program latihan yang

dilakukan.

1 1.400.000 1.400.000

Sewa alat

laboratorium

3. Analisis

darah

kelompok

moderat dan

kontrol

4. Analisis

darah

kelompok

exhaust.

Pemeriksaan sampel

darah dengan

menggunakan sentrifuge

(sebagai pemisah antara

plasma dan serum) dan

analis ELISA.

2x

pemeriksaan

500.000 1.000.000

Sewa kandang 2

bulan

Tempat tikus dan tempat

perlakuan.

2 bulan 300.000 600.000

SUB TOTAL (Rp) 3.100.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Keterangan

Kertas A4 Penulisan program

latihan, evaluasi harian

dan laporan.

3 rim 33.000 99.000

Page 20: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

16

ATK (Bolpoint,

spidol, stabilo, tip

x, penghapus,

gunting, label,

papan lunak,

lakban dll)

Alat tulis menulis dan

pemberian perlakuan.

Bolpoint (pencatat)

Stabilo

Penghapus

Gunting (pemotong tali

dan timah lunak)

Label (penanda kandang)

Papan lunak

(menempatkan tulisan)

Lakban (perekat beban

latihan)

2 pak

2 buah

5 buah

2 buah

4 buah

1 buah

2 buah

20.000

5.000

2.000

10.000

2.500

30.000

15.000

40.000

10.000

10.000

20.000

10.000

30.000

30.000

Timah lunak dan

timbal

Sebagai beban tikus

ketika direnangkan

Timah lunak (tenol)

Timbal

2 gulung

2 ons

65.000

35.000

130.000

200.000

Peralatan

perlakuan

(2 bulan)

Kapas

Toples

Sarung tangan

Masker

Sabun cuci

tangan

Penghangat setelah

direnangkan

Tempat ketika

menimbang, dan

membius tikus

Pelindung ketika

pemberian makan dan

minum

Penutup hidung dan

saluran nafas ketika

masuk kandang dan

labolatorium

Penghilang kuman

setelah perlakuan dan

pemberian makan.

4

3

3

4

4

6.000

10.000

50.000

40.000

12.000

24.000

30.000

150.000

160.000

48.000

Tempat makan

tikus

Tempat makan agar tidak

bercampur dengan sekam

21 buah 5.000 105.000

Tempat minum

tikus

Tempat minum agar

tidak berceceran dalam

kandang.

21 buah 10.000 210.000

Sekam Penghangat tikus dalam

kandang

2 sak 50.000 100.000

Pakan tikus Makanan khusus tikus

dengan pakan standar

521

60 hari 6.000 216.000

Kolam renang

tikus

Kolam renang dengan

tinggi minimal 30cm,

lebar 50 cm dan panjang

3 bak 160.000 480.000

Page 21: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

17

60cm untuk

merenangkan tikus.

EDTA Tempat sampel darah

agar tidak terkoogulasi

21 biji 5.000 105.000

Spuit 5cc Menyuntik tikus ketika

mengambil darah

21 biji 4.000 84.000

Kit hormon

kortisol (kit

plasma darah)

Reagen hormon kortisol

agar bisa dilihat dalam

pembacaan ELISA

Reader.

1 paket 1.000.000 1.000.000

Chloroform Membius tikus sebelum

diambil darahnya.

1 botol 100.000 100.000

Hewan coba

(tikus putih jenis

rattus

norvegicus)

Hewan coba dalam

penelitian

21 ekor 40.000 1.050.000

SUB TOTAL (Rp) 4.311.000

3. Perjalanan

Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan

(Rp)

Keterangan

Dari kampus UM

– pasar besar

(cari bahan

penelitian) PP

dalam 4 bulan x 3

orang

Pembelian perlengkapan

penelitian (kolam, ATK,

pakan, tempat makan dan

minum dll)

4 bulan

15

kali/bulan

20.000 900.000

Pengiriman

hewan coba dari

Sawojajar – UM

Jasa pengiriman tikus

oleh peternak tikus

bersertifikasi

1 200.000 200.000

Operasional

wawancara di

kampus UB (3

orang x Rp

300.000) dalam 4

bulan

Interview dan mencari

informasi penelitian

4 bulan

15

kali/bulan

20.000 900.000

Operasional

observasi di

kampus UM

(dalam 4 bulan)

Interview, cindera mata

dan mencari informasi

penelitian

4 bulan

10

kali/bulan

20.000 800.000

Kampus UM – Jl.

Galunggung

(penyusunan

laporan dalam 2

bulan)

Penyusunan dan

penyelesaian laporan

kemajuan dll

2 bulan

15 x

20.000 300.000

SUB TOTAL (Rp) 3.100.000

Page 22: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

18

4. Lain-lain

Material Justifikasi perjalanan Kuantitas Harga satuan

(Rp)

Keterangan

Komunikasi

(3 orang)

Pembelian pulsa sebagai

media komunikasi selam

melaksanakan penelitian

3 200.000 600.000

Administrasi

Labolatorium

Pembayaran administrasi

labolatorium dan jaminan

lab.

1 200.000 200.000

Konsumsi

(3 orang )

Makan dan minum

peneliti selama penelitian

3 200.000 600.000

Penyusunan

laporan

Penyusunan laporan akhir

penelitian dan revisi.

1 100.000 100.000

Penggandaan

laporan akhir

Biaya fotocopy dan

pencetakan laporan

2 150.000 150.000

Penyusunan

artikel

Biaya rental dan

penyusunan artikel

1 100.000 100.000

Perbanyak artikel Biaya fotocopy dan

penggandaan artikel.

20 125.000 125.000

SUB TOTAL 1.875.000

JUMLAH 12.386.000

Page 23: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

19

Lampiran 3

Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

No. Nama/NIM Program

Studi Bidang Ilmu

Alokasi

Waktu

(Jam/Minggu)

Uraian Tugas

1. M. Samiul Fauzi /

100621403287

Ilmu

Keolahragaan Olahraga 12

Konseptor,

membuat

program

latihan

mencari

referensi,

menyusun

laporan

2.

Muhammad Dwi

Hidayatullah/

130612607888

Ilmu

Kesehatan

Masyarakat

Kesehatan 12

Mencari

bahan

penelitian,

mencari

referensi,

menyusun

laporan,

mengurus

perijinan.

3. Ido Nur Abdulloh/

120621403576

Ilmu

Keolahragaan Olahraga 12

Observasi

lapangan,

Peneliti

labolatorium,

mencari

referensi,

menyusun

laporan akhir.

Page 24: M.Sami'ulFauzi_UniversitasNegeriMalang_PKMP.pdf

Lampiran 4 20

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAA}[UIIIVERSITAS I\-EGERI MALAI\G

Jl. Semarang No. 5 Malang 65145

Telp. 0341-551312 psw.479

Laman: www.um.ac.id

SURAT PERIYYATAAII KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

NIM

Program Studi

Fakultas

M. Sami'ul Fatzi

100621403287

Sl Ilmu Keolahragaan

Ilmu KeolahragaflrL

Dengan ini menyatakan bahwa Proposal PKM-P saya dengan judul:

Pengaruh Latihan Fisik Intensitas Moderat dan Exhazsl Terhadap Ekspresi

Ilormon Kortisol (Sfress Hormone)

yang diusulkan untuk tahrur anggaran 2014 bersifat original dan belum pernah

dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pemyataan ini,

maka saya bersedia diturtut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku

dan mengembalikan seluruh biayapenelitian yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-

benarnya.

Mengetatrui,

Wakil Rektor IIIBidang Kemahasiswaan

Malang, 22 Septemb er 2014

Yang menyatakan,

0325 198601 1 001