mozaik edisi fesba 2012

16
1 Banyak hal yang dapat dipetik sebagai pelajaran, bahkan sejak persiapannya. Itulah yang dirasakan panitia yang terlibat dalam proses yang sebenarnya telah berjalan dua tahun terakhir. Aktivitas mulai intensif sekitar lima bulan sebelum hari-H, Sabtu 19 Mei 2012 lalu. Sebagai kegiatan yang melibatkan banyak orang, jumlah panitia sendiri lebih dari lima ratus, Festival Baitul Amin 2012 punya begitu banyak hal menarik yang dapat di-”rekam”. Ribuan orang juga datang dan menyemarakkan “Fesba”, kependekan Festival Baitul Amin. Perkiraan enam ribu pengunjung yang akan hadir, tercapai. Mulai dari ibu-ibu dan jamaah majelis taklim yang memenuhi acara tabligh akbar. Para tamu khusus, atau VIP dan VVIP, yakni para anak yatim dari panti-panti di kawasan sekitar, juga pendukung kelompok finalis lomba marawis, dan masyarakat. Juga para fans musisi yang mengisi acara, dan tentunya para jamaah surau dari berbagai daerah di Indonesia. Perasaan santai, seru, riang, puas, juga lelah bercampur jadi satu. Itulah yang dirasakan panitia dan sebagian pengunjung setelah mengikuti acara yang berlangsung dari awal pagi hingga hampir penghujung malam. Walaupun tidak mungkin dapat mendekati pengalaman hadir lang- sung di Fesba, Mozaik mencoba untuk dapat menyampaikan rasa berada bersama dalam suasana yang penuh sukacita. Sesuai tema Fesba 2012. Mari kita simak laporan Mozaik tentang jalannya bera- gam kegiatan Fesba 2012 mulai dari pagi hari hingga larut malam, yang juga ditulis oleh para pewarta muda anggota Youth Club Baitul Amin (YCBA) di edisi khusus Fesba 2012 ini. Bersama Dalam Sukacita! (Redaksi) Bersama. Bersuka cita. Sebuah acara akbar untuk masyarakat kembali digelar di Surau Baitul Amin (SBA), Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Tahun ini adalah momen ketiga kalinya dihelat. Sebelumnya juga telah dibuat acara serupa pada tahun 2010 dan 2008 di SBA. Namun, baru dua kali ini digunakan nama “Festival”. Sebab saat yang pertama kali di tahun 2008, acara ini disebut ‘Tabligh Akbar’. Tujuan acara ini adalah untuk mewujudkan suatu karya bersama, menjalin silaturrahim dan berbagi kebahagiaan. Panggung Utama Fesba menjelang pertunjukan musik. Festival Baitul Amin 2012 Ajang Silaturrahim bagi Masyarakat Luas Gebyar UKM Ajang Kenalkan Produk dan Perluas Jaringan Bisnis Tabligh Akbar Ustadz Jefri Al Bukhori Menggugah Pemikiran Lewat Paduan Tausyiah dan Lagu Kisah Hikmah Kisah Nabi Musa a.s dengan Seorang Pezina 2 5 11 15

Upload: baitul-amin

Post on 31-Jul-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sebuah acara akbar untuk masyarakatkembali digelar di Surau Baitul Amin (SBA),Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Tahun ini adalah momen ketiga kalinya dihelat.Sebelumnya juga telah dibuat acara serupa pada tahun 2010 dan 2008 di SBA. Namun,baru dua kali ini digunakan nama “Festival”. Sebab saat yang pertama kali di tahun2008, acara ini disebut ‘Tabligh Akbar’. Tujuan acara ini adalah untuk mewujudkan suatukarya bersama, menjalin silaturrahim dan berbagi kebahagiaan.

TRANSCRIPT

Page 1: Mozaik edisi Fesba 2012

1

Banyak hal yang dapat dipetik sebagai pelajaran, bahkan sejak persiapannya. Itulah yang dirasakan panitia yang terlibat dalam proses yang sebenarnya telah berjalan dua tahun terakhir. Aktivitas mulai intensif sekitar lima bulan sebelum hari-H,

Sabtu 19 Mei 2012 lalu.Sebagai kegiatan yang melibatkan

banyak orang, jumlah panitia sendiri lebih dari lima ratus, Festival Baitul Amin 2012 punya begitu banyak hal menarik yang dapat di-”rekam”. Ribuan

orang juga datang dan menyemarakkan “Fesba”, kepen dekan Festival Baitul Amin.

Perkiraan enam ribu pengun jung yang akan hadir, tercapai. Mulai dari ibu-ibu dan jamaah majelis taklim yang memenuhi acara tabligh akbar. Para tamu khusus, atau VIP dan VVIP, yakni para anak yatim dari panti-panti di kawasan sekitar, juga pendukung kelompok finalis lomba marawis, dan masyarakat. Juga para fans musisi yang mengisi acara, dan tentunya

para jamaah surau dari berbagai daerah di Indonesia.

Perasaan santai, ser u, riang, puas, juga lelah bercampur jadi satu. Itulah yang dirasakan panitia dan sebagian pengunjung setelah mengikuti acara yang berlangsung dari awal pagi hingga hampir penghujung malam.

Walaupun tidak mung kin dapat mendekati pengalaman hadir lang-sung di Fesba, Mozaik men coba untuk dapat menyampaikan rasa ber ada bersama dalam sua sana yang penuh suka cita. Sesuai tema Fesba 2012. Mari kita simak laporan Mozaik ten tang jalannya bera-gam kegiatan Fesba 2012 – mulai dari pagi hari hingga larut malam, yang juga ditulis

oleh para pewarta muda anggota Youth Club Baitul Amin (YCBA) di edisi khusus Fesba 2012 ini. Bersama Dalam Sukacita! (Redaksi)

Bersama. Bersuka cita.Sebuah acara akbar untuk masyara kat kembali digelar di Surau Baitul Amin (SBA), Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Tahun ini adalah momen ketiga kalinya dihelat. Sebelumnya juga telah dibuat acara serupa pada tahun 2010 dan 2008 di SBA. Namun, baru dua kali ini digunakan nama “Festival”. Sebab saat yang pertama kali di tahun 2008, acara ini disebut ‘Tabligh Akbar’. Tujuan acara ini adalah untuk mewujudkan suatu karya bersama, menjalin silaturrahim dan berbagi kebahagiaan.

Panggung Utama Fesba menjelang pertunjukan musik.

Festival Baitul Amin 2012Ajang Silaturrahim bagi Masyarakat Luas

Gebyar UKMAjang Kenalkan Produk dan Perluas Jaringan Bisnis

Tabligh Akbar Ustadz Jefri Al BukhoriMenggugah Pemikiran Lewat Paduan Tausyiah dan Lagu

Kisah HikmahKisah Nabi Musa a.s dengan Seorang Pezina

2

5

11

15

Page 2: Mozaik edisi Fesba 2012

2

http://facebook.com/mozaiksurau http://twitter.com/baitulamin http://blog.baitulamin.org

Artikel dan informasi seputar kegiatan kesurauan, Islam dan Tasawuf berupa soft copy dapat dikirimkan disertai data diri pengirim ke Kontak Redaksi yang tertulis diatas. Redaksi berhak untuk mengedit isi artikel atau tidak menerbitkan artikel

yang telah dikirimkan. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi situs web: http://media.baitulamin.org

Penanggung Jawab H. Akhmad Syukran Bestari, SE, MMSI | Pemimpin Umum Drs. H. Tugirin Yusuf Sonokarto, MM | Pemimpin Redaksi M. Reza Hoesin, SE, MBA | Kontak Redaksi

Kampus Baitul Amin, Jl. Curug Raya No. 35, Curug, Bojongsari, Depok 16517, Email: [email protected] | Kontak Iklan dan Sirkulasi: 0816103035, Email: [email protected]

www.baitulamin.org

Festival Baitul Amin 2012: Ajang

Silaturrahim bagi Masyarakat Luas

Di pagi yang cerah, Sabtu, 19 Mei 2012, semesta mendukung dengan sinar mataharinya yang memancar kuat membersihkan langit dari mendung, seakan ingin menembus untuk segera mengeringkan bumi yang basah lantaran guyuran hujan sehari sebelumnya – beberapa jam pada hari Jum’at petang. Proses penguapan air dari permukaan tanah, rerumputan dan dedaunan menyebarkan hawa segar di pagi hari. Terima kasih kepada alam yang memulai acara Festival Baitul Amin (Fesba) dengan memberikan suasana segar dan ceria.

Beberapa microbus pelan-pelan me-masu ki komplek Surau Baitul Amin (SBA), dari perut bus keluar banyak anak yang berkopiah dan berjilbab. Saat itu, baru sekitar pukul tujuh pagi. Mereka dipandu masuk ke dalam ruang auditorium bawah. Anak laki-laki dan perempuan dipisahkan oleh pembatas dari kayu, mereka seperti sudah biasa dengan lingkungan SBA. “Tadi kami dijemput menggunakan mobil dan bis oleh petugas. Memang sudah sering kami datang kesini. Setiap bulannya panti asuhan kami mendapatkan sumbangan, baik beras atau makanan dari SBA,” cerita Siti Yatini (16 tahun), salah seorang dari rombongan. Kemudian per kelompok anak yatim dari masing-masing panti dipanggil, tiap anak mendapatkan “uang saku” dan sarapan. Merekapun segera keluar menuju lokasi utama acara; panggung pertunjukan di Lapangan Ai Ghaizel, di sisi selatan areal SBA.

Pada waktu yang bersamaan mulai pukul 08.00 WIB para tamu undangan juga mulai berdatangan, tampak di panggung kehormatan telah duduk Mayjen (Purn) Ir. H. Azwar Anas, mantan Menko Kesra RI didampingi sejumlah anggota keluarga Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya, serta Prof. Dr. KH. Djamaan Nur, guru besar STAIN Bengkulu. Selain pejabat pemerintah Kota Depok, ikut hadir dalam upacara pembukaan adalah Dr. H. Asep Usman Ismail, MA, dosen senior UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta undangan lainnya.

Dibagian lain, dibeberapa tempat tampak panitia dan peserta sibuk mempersiapkan berbagai acara yang akan dilaksanakan serempak selepas acara pembukaan. Di samping lapangan Ai Gheizel dekat panggung utama ada persiapan acara Gebyar UKM, di sekitar kantor Baitul Amin Medical Centre (BAMC) ada persiapan acara donor darah, dan di ruang pelatihan auditorium atas ada persiapan acara Bedah Buku dan Tausyiah Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sementara itu, tampak keramaian di ruang auditorium bawah yang bersebelahan dengan ruangan istirahat rombongan anak yatim, grup-grup finalis Freestyle Marawis Competition (FMC) yang bersiap untuk tampil di panggung. Peralatan musik disiapkan, dan masing-masing grup bersiap dengan kostumnya.

Ada dua ruang ganti untuk para pemain marawis. Beberapa peserta yang sudah selesai dengan persiapannya terlihat santai di atas karpet yang mengalasi ruangan auditorium itu.

Di lapangan bo la Aigheizel tampak ten da besar meneduhi ham-pir seluruh bagian la-pangan, yang akan me-lindungi penonton yang menikmati berbagai acara di panggung utama dari panas terik atau kehujanan. Karpet dan terpal digelar di bawah tenda, sehingga para penonton yang lesehan dapat duduk dengan nyaman dan bersih. Suasana bersih juga tercipta karena disediakan kantong sampah besar di banyak titik keramaian.

Acara pembukaan dimulai, pembawa acara menyilahkan ketua panitia pelaksana M. Reza Hoesin, untuk menyampaikan laporannya. “Festival Baitul Amin 2012 yang mengusung tema ‘Bersama Dalam Sukacita’ merupakan karya gotong ro-yong yang intensif. Di dalamnya digelar berbagai kegiatan, diantaranya: Bazar Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diikuti 37 peserta dari Jabodetabek, donor darah bekerjasama dengan PMI dan RS. Sentra Medika Depok dengan jumlah pendonor 150 orang. Bersamaan dengan pelaksanaan donor darah juga

diselenggarakan bedah buku, dilanjutkan tausyiah oleh Ketua PB NU Prof. Dr. KH. Said Agil Siradj di tempat yang sama. Paralel dengan kegiatan yang berada di dalam ruangan, pada panggung utama berlangsung final Freestyle Marawis Competition yang diikuti 9 finalis berasal dari Jabodetabek. Setelah shalat Dzuhur acara dilanjutkan dengan Tabligh Akbar oleh Ustadz Jefry al-Bukhori, didahului dengan penampilan musik ‘Bona Band’ dan sambutan dari perwakilan Kementrian Agama RI. Malam harinya, pembagian hadiah bagi pemenang Freestyle Marawis Competition dilanjutkan hiburan musik kolaborasi antara anak-anak jamaah Baitul Amin (Kidz Point) dengan LIGRO dan sebagai penutup acara Fesba adalah penampilan kelompok musik Debu” papar ketua panitia.

Sebagai tamu khusus dalam Fesba

ini adalah 600 anak yatim-piatu dari 16 panti asuhan yang selama ini disantuni oleh Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY). Mereka datang dengan dijemput, mendapatkan uang saku dan kupon makan siang, serta diantarkan kembali pulang seusai acara. “Tidak lupa, kami sampaikan ucapan terima kasih kepada 13 sponsor dan para donator yang mendukung terselenggaranya kegiatan ini. Semoga kerjasama yang baik ini berbuah menjadi kebaikan yang bermanfaat bagi orang banyak,” ungkap Moh Fajar Setiarama, yang juga berlaku sebagai ketua panitia Fesba 2012 ini.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh H. Rahman Moenggah, SH. LLM selaku Pengurus III SBA Bojongsari. “Festival Baitul Amin ini merupakan yang ketiga kalinya digelar oleh Surau Baitul Amin Bojongsari, bertempat di komplek

Tulisan Utama

Acara seperti ini tidak hanya memberikan hiburan

yang bermutu, tapi juga memberikan pencerahan

kepada masyarakat.

(Drs. Yudi Suparyadi, Camat Bojongsari)””

Page 3: Mozaik edisi Fesba 2012

3

surau yang di dalamnya terdapat masjid, tempat jamaah Tarekat Naqsyabandiyah mela ku kan aktivitas ibadah shalat dan dzikir berjamaah pada setiap Senin dan Kamis malam. Selain itu hampir setiap bulan sekali, terkait hari-hari besar keagamaan dan agenda rutin, di surau ini juga diselenggarakan suluk atau suluk atau i’tikaf selama 10 hari. Surau Baitul Amin Bojongsari adalah salah satu dari sekitar 700 tempat wirid di seluruh Indonesia dan mancanegara. Jumlah jamaah kiranya sudah tak terbilang banyaknya, dengan beragam latar belakang profesi. Sungguhpun begitu, tujuan mereka dalam mengikuti aktivitas di surau hanyalah satu, yakni demi menggapai ridha Illahi Rabbi,” ujar Abangda Rahman yang dipanggil

akrab dengan sapaan Bang Ramon.“Mengapa Festival Baitul Amin

diadakan?” tanya Rahman Moenggah da-lam sambutannnya. “Ini tidak terlepas dari visi Yayasan, yakni membentuk masyarakat dzikrullah yang rahmatanlilalamin. Fes-tival ini tidak lain ajang silaturrahim, di-laksanakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai akhlakul karimah, dan tentu saja diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat luas, Insya Allah, Surau Baitul Amin tetap memberikan kontribusi lebih banyak lagi terhadap sesama, karena manusia yang dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat,” paparnya.

Giliran berikutnya sambutan Walikota

Depok yang diwakili oleh Camat Bojongsari Drs. Yudi Suparyadi. Dalam sambutan singkatnya, Pemerintah Kota Depok mengucapkan terima kasih kepada SBA yang selama ini telah banyak berkontribusi kepada masyarakat Depok khususnya Bojongsari, diantaranya memberi santunan kepada ratusan anak yatim yang diasuh oleh beberapa panti-panti di wilayah Depok dan Bogor. Pelayanan kesehatan murah bagi masyarakat kurang mampu. Perihal kegiatan sosial kemasyarakatan seperti donor darah dan bazar yang dikemas dengan kegiatan bermuatan nilai-nilai religi seperti tabligh, bedah buku dan pertunjukan musik Islami, pemerintah kota mengharapkan ditingkatkan dari dua tahunan menjadi agenda tahunan.

Karena acara seperti ini tidak hanya memberikan hiburan yang bermutu, tapi juga memberikan pencerahan kepada masyarakat.

“Selanjutnya, dalam rangka mening-kat kan kesejahteraan masyarakat, dima-na ada program-program yang be lum ter-cover, kami berharap Surau Baitul Amin dapat turun tangan berperan serta; seperti misalnya program beasiswa untuk 100 mahasiswa, dan program me majukan kelompok UKM di wilayah Depok dan sekitarnya. Di sini kita tidak memberikan ikannya, namun kailnya. Nah, bagaimana formu lasinya? Lain hari dapat kita bicarakan secara lebih rinci. Singkat

kata, kami melihat potensi yang ada di Surau Baitul Amin ini sungguh luar biasa, berpeluang besar sebagai dinamisator pemberdayaan kemaslahatan umat,” ucap Pak Camat.

Setelah berdoa bersama yang dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Bojongsari, secara resmi Fesba 2012 dibuka oleh Camat Bojongsari dengan memukul alat musik rebana dan diteruskan dengan permainan musik rebana oleh kelompok marawis Kidz Point SBA.

Pagi itu adalah penampilan pertama kelompok marawis yang dibentuk dari anak-anak Kidz Point, yakni tempat penitipan anak selama orang tuanya melaksanakan ibadah sholat Isya berjamaah dan dzikir, di

malam-malam wirid, yakni hari Senin dan Kamis. Tak hanya bermain, mereka juga diajari untuk dapat memainkan alat musik. Seiring waktu maka terbentuklah kelompok marawis ini. Anak-anak sekolah SD dan SMP ini juga tampil lagi di sesi malam hari dalam pagelaran musik, berkolaborasi dengan grup musik bergenre jazz, Ligro.

Camat dan undangan selanjutnya meninjau stand-stand bazar di arena Gebyar UKM. Lima belas menit setelah melakukan kunjungan stand, undangan menuju auditorium atas untuk mengikuti bedah buku. (BAM, NAV)

Pembukaan FESBA 19 Mei 2012, ditandai dengan pemukulan rebana oleh Camat Bojongsari, Drs. Yudi Suparyadi.

Page 4: Mozaik edisi Fesba 2012

4

Kegiatan donor darah Festival Baitul Amin (Fesba) 2012 dibuka pada pukul 09.00 WIB di Baitul Amin Medical Center (BAMC), yang terletak di bagian depan kompleks Surau Baitul Amin (SBA).Kegiatan yang digagas oleh BAMC yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) kota Depok ini disambut baik oleh jamaah SBA maupun yang di luar daerah.

Lurah Curug, Drs. Manguluang Mansyur, Msi dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada SBA yang telah menyelenggarakan kegiatan donor darah ini. ”Sebagai makhluk sosial memang sudah semestinya kita saling membantu saudara kita sebisa mungkin, ini adalah bukti kepedulian terhadap sesama dan kedepannya kegiatan sosial seperti ini dapat kita lanjutkan,” tuturnya.

Sementara itu, dr. H. M. Yusuf Wibisono selaku Ketua BAMC dalam pembukaan menjelaskan, bahwa kegiatan yang mengusung tema “Sedekah Untuk Sesama” ini sekiranya bisa mempererat tali silaturrahim antara jamaah SBA maupun masyarakat sekitar. Selain itu Ketua BAMC juga memberikan penjelasan mengenai BAMC yang merupakan unit pelayanan kesehatan di SBA kepada para tamu dan pendonor serta kegiatan yang dilakukan oleh BAMC seperti sunatan masal, pelayanan papsmear gratis serta pengobatan dan layanan kesehatan lainnya. Hal senada juga diungkapkan oleh dr. Mas Roebini. Dokter yang biasa disapa dr. Roebi ini adalah koordinator dari kegiatan donor darah di Fesba 2012. Menurutnya, kegiatan ini sekiranya dapat membantu masyarakat didalam memenuhi ketersediaan darah.

Antusiasme pun terlihat dari beberapa pendonor yang selain jamaah SBA juga datang dari wilayah sekitar. Lurah Curug

Drs. Manguluang Mansyur, Msi juga ikut mendonorkan darahnya sekaligus menjadi pendonor pertama pada kegiatan ini.

Harapan muncul dari peserta donor darah, M.Taufik (43) agar kegiatan donor ini agar kedepannya dapat terus berlanjut. “Kegiatan ini bagus dan sudah saya tunggu cukup lama. Harapan saya kegiatan ini rutin dapat diadakan 3 bulan sekali sesuai dengan ketentuan dari PMI,” ungkapnya. Memang, kedepannya,BAMC merencanakan donor darah secara reguler, yakni 6 bulan sekali, sebagaimana disampaikan dr. Yusuf. (DIB)

Kartu Komunitas Donor Darah (K2D2) Setiap pendonor darah di Fesba

2012 dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh langsung Kartu Komunitas Donor Darah atau yang disingkat K2D2 dari penerbitnya, yaitu Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI). PDDI bermitra dengan Palang Merah Indonesia (PMI) didalam menginformasikan ketersediaan darah dan memberikan informasi akan

kebutuhan darah dari PMI maupun masyarakat.

K2D2 ini berfungsi sebagai kartu identitas komunitas donor darah yang juga dapat digunakan sebagai kartu diskon di gerai-gerai yang telah bekerja sama dengan PDDI, antara lain untuk pelayanan yang terkait kesehatan, seperti medical check up, tes di laboratorium dan sebagainya.

“Apabila ada masyarakat yang membutuhkan darah yang ‘urgent’ bisa menghubungi customer service kita di alamat email [email protected] dan kita bisa membantu memberikan informasi mengenai persediaan darah yang ada,” kata Tia Maryati salah seorang anggota komunitas PDDI. Informasi tentang PDDI juga dapat dilihat melalui situs resminya, di http://www.komunitasdonordarah.com. Saat ini PDDI memiliki jaringan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Komunitas ini memberikan kartu keanggotaan seumur hidup bagi siapa saja yang mendaftarkan diri sebagai anggota. DE (Dibby Ermanda)

Donor Darah Fesba 2012:

Sedekah untuk Sesama

Petugas dari PMI sedang mempersiapkan pengambilan darah dari peserta donor.

Page 5: Mozaik edisi Fesba 2012

5

Antrean pengunjung memadati meja penerima tamu peluncuran dan bedah novel karya Bambang Mulyantono (Bamton). Mereka terlihat antusias. Pada buku tamu, daftar hadir pengunjung tercatat sebanyak 130 orang, dan masih banyak lagi yang tidak mengisi karena acara sudah dimulai. Panitia sibuk mengambil kursi tambahan untuk pengunjung yang berdiri karena kursi yang disediakan sudah terisi penuh.

Pada deretan paling depan nampak Mayjen (Purn) Ir. H. Azwar Anas, mantan Menko Kesra RI, Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, beserta anggota keluarga Pendiri Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) yang lain turut mendampinginya.

Juga Prof. Dr. KH. Djamaan Nur. Selain itu, hadir jamaah SBA yang berkiprah di militer, Brigjen TNI (Mar) Achmad Faridz

Washington, Kepala Staf Korps Marinir, sederet dengan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. Juga Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag. dari

Penerbit TransPustaka, serta sang penulis novel, yang bersebelahan dengan ayah kandungnya, Saekan Adi Partono.

Acara peluncuran buku dimulai pukul 09.20 WIB, diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. Selanjutnya sambutan Pengurus Surau Baitul Amin Bojongsari yang diwakilkan kepada Ir. Budi Kardian, MT.

“Kami bersyukur dan bangga atas diterbitkannya novel yang sebentar lagi diluncurkan kepada khalayak pembaca. Dalam ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya ada istilah populer yang disebut ubudiyyah.

Secara lebih luas ubudiyyah bermakna sebagai karya seorang murid (apa pun

bentuknya-red) yang bertujuan memuliakan dan melestarikan ajaran tarekat ini. Nah, dalam bentuk karya tulis, Bambang Mulyantono atau kami akrab memanggil Mas Bams, melakukan ubudiyyah sesuai hobi dan bakatnya. Semoga setelah ini menyusul karya-karya berikutnya,” pesan Bang Budi Kardian.

Peluncuran novel ditandai dengan penandatanganan secara bersama-sama oleh Pengurus Surau Baitul Amin Bojongsari H. Akhmad Syukran Bestari, SE. MMSI, pembedah novel Dr. Asep Usman Ismail, MA, penerbit Dr. Ahmad Saekhuddin, M.Ag dan penulis Ir. Bambang Mulyantono. Selanjutnya dilakukan penyerahan novel secara simbolis dari penerbit dan penulis

kepada pembaca.Setelah

seremoni peluncuran selesai, acara dilanjutkan dengan bedah novel. Pemandu acara adalah H. Noor Rahmat, MSI, seorang ustadz dari Pontianak,

sedangkan narasumber atau pembedah novel adalah Dr. H. Asep Usman Ismail, MA, didampingi oleh penulis yang sarjana peternakan. “Di novelnya, Bamton

mence ri ta kan pengalaman

hidupnya yang men cari tuntunan ajaran Islam yang

kaffah, yang utuh dan sempurna,” ungkap Dr. Asep. (BAM)

Bedah Novel:

Menyampaikan Tarekat dan

Tasawuf Secara Membumi

Dr. H. Asep Usman Ismail, MA. sebagai pembedah buku (kiri).

Gebyar UKM:

Ajang Kenalkan Produk dan

Perluas Jaringan Bisnis

“Bisnis adalah silaturrahim”, pesan Al Mukarram Sayyidi Syaikh H. Abdul Khalik Fajduani, SH., Ketua Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY). Pesan beliau lah yang melandasi penyelenggaraan Gebyar UKM (Usaha Kecil dan Menengah) pada Fesba 2012.

Gebyar UKM yang terdiri dari bazar produk dan kuliner bukanlah hanya sekadar tempat untuk berjualan. Acara yang berlangsung sejak pagi hingga

malam hari ini bertujuan untuk memberikan tempat ber silatur rahim bis nis anta-ra komponen pengun jung dan pe ser ta Fesba. Pun menciptakan kesempatan bagi para jamaah dan masyarakat sekitar untuk mengenalkan aneka produk. Kulinernya memberikan tempat bersantai bagi para pengunjung.

Stand peserta Gebyar UKM dinaungi sebuah tenda besar, menghalangi pengunjung dan peserta dari terik matahari. Tepat di tengah tenda besar tersebut deretan meja dan kursi penuh dengan pengunjung yang meriung sambil menikmati berbagai sajian kuliner. Pengunjung lain berlalu-lalang melihat produk-produk apa saja yang dijajakan. Ada 37 peserta bazar dan kuliner, masing-masing menawarkan produk yang berbeda. Mulai dari biro perjalanan haji dan

umroh hingga aksesoris telepon seluler. Kulinernya pun beragam dari gudeg, lontong medan hingga dim sum.

Tidak hanya antar pengunjung, beberapa peserta juga menjadikan silaturrahim sebagai tujuan membuka stand. Seperti yang disampaikan oleh salah satu peserta, Siti Aisyah Ratna Furi atau yang akrab dipanggil Icha, “Tertarik jadi peserta karena kesempatan bisa ketemu banyak orang, sebisa mungkin memperkenalkan ke banyak orang kesempatan haji dan umroh dengan cara mudah tapi sesuai syariat.”

Selain silaturahim, ada juga peserta yang membuka stand dengan niat untuk memudahkan orang lain. Seperti yang dikatakan Linda Syahri, pemilik Bento & Friends, mengaku menjual makanan khas Jepang tersebut agar pengunjung

Page 6: Mozaik edisi Fesba 2012

6

mempunyai al ternatif makanan.Dengan tujuan yang tidak semata

mencari keuntungan, Kak Linda malah kaget ketika dagangannya laris, “Ini di luar dugaan, ternyata banyak yang suka juga, padahal kita juga tidak lengkap dalam penyajian menu yang ada.

Dalam arti

hanya menu-menu sederhana saja.Tapi ternyata banyak yang minat juga. Dari menu biasa saja sampai dengan menu Rp 25 ribu per porsi laku terjual.”

Demikian juga dengan Kak Icha yang membuka stand biro perjalanan haji dan umroh Arminareka Perdana perwakilan

Bekasi, “Alhamdulillah dapat langsung bertemu calon jamaah, bahkan ada yg mendaftar.”

Memang pada Gebyar UKM ini peserta diharapkan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata,

tetapi lebih menekankan

pada peluang untuk

mengenalkan produk-

produknya dan

memperluas bisnis yang tengah dijalani. Bagaimana bisnis yang dijalani menjadi ibadah bagi pelakunya. “Tujuan bazaar tidak semata mencari keuntungan, yaitu bagaimana dalam satu usaha memberi nilai ibadah. Bagaimana mencapai ridho Allah, dan bagaimana kita mencapai surga. Bagaimana dalam satu usaha kita ber-akhlakul karimah,” demikian penjelasan Bang Sarwedi selaku Koordinator Divisi Gebyar UKM beberapa hari sebelumnya kepada peserta pada saat pertemuan teknis sekaligus forum diskusi bisnis, 12

Mei 2012. (ANG)

Tausyiah Ketua Umum PB Nahdlatul

Ulama, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA.:

Islam Mengubah Dunia dengan

Akhlak Satu jam berlalu sejak acara bedah

buku berakhir, namun pengunjung tidak banyak yang beranjak karena dalam ruangan yang sama hadir pembicara berikutnya yaitu Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, MA. “Sejarah dunia mencatat peran Islam dalam mengubah dunia dari jahiliyah kepada yang lebih beradab dengan senantiasa mengedepankan akhlak. Hal ini memang sesuai dengan misi Kenabian Muhammad SAW yakni menyempurnakan akhlak umat manusia. Terhadap sendi-sendi kehidupan apa pun Islam membawa perubahan, mulai dari ilmu kedokteran, teknologi, seni budaya, bahkan pranata sosial termasuk mengangkat har kat dan martabat wani ta. Oleh ulama pewarisnya, dalam me nye bar luaskan ajaran Islam, pen-dekatan akhlak te tap dikedepankan. Ter-masuk apa yang dilakukan oleh para wali yang menye bar kan ajaran islam di Jawa,” tutur Prof. Said Agil.

Dikatakan o leh pria kelahiran Cirebon ini bahwa apa yang dilakukan oleh para wali adalah implementasi dari ilmu tasawuf.

Ketika masyarakat Jawa sa at menganut keya kinan lama punya tra disi memberi se saji berupa bunga, bu ah dan bahan ma kanan mentah ke pa da pohon dan batu-besar untuk meminta keselamatan, ketika Islam datang, tradisi itu masih diteruskan dengan berdoa bersama dan bahan makanannya dimasak lalu dimakan bersama dan tradisi ini dikenal dengan sebutan slametan. “Sunan Kudus dengan sangat arif tidak membolehkan sapi sebagai hewan kurban untuk masyarakat Kudus dan sekitarnya. Ini atas dasar sikap menjaga perasaan umat Hindu di Jawa yang menggap bahwa sapi merupakan ‘kendaraan’ dewata. Sikap tenggang rasa yang mengedepankan akhlak seperti inilah yang semestinya dilakukan oleh umat Islam hingga hari ini,” jelasnya.

Sepuluh menit sebelum adzan Dzuhur, tausyiah yang disampaikan oleh Ketua PB NU berakhir, ditutup dengan pemberian cindera mata dan sambutan singkat Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, mewakili Yayasan. Selain mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan tausyiah beliau, Bang Dhani – sapaan akrab Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH, -- mengucapkan terima kasih bahwa sejumlah jamaah Tarekat Naqsyabandiyah al-Khalidiyah telah dipercaya mendapatkan amanah menduduki kepengurusan JATMAN (Jami’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An-Nahdliyah).

Adzan Dzuhur pun ber kuman-

dang. Semua acara dihentikan untuk memberikan kesempatan semua orang untuk beribadah sholat dzuhur berjamaah. Setelahnya, makan siang pun disajikan. Sebagian menikmatinya dalam kotak yang diantarkan ke lokasi kegiatan, dan sebagian lainnya mengantri dengan tertib dan menyantapnya di samping kantin SBA. (NAV)

Dr. H. Akhmad Qadri Ramadhani, SH, MH,memberikan cin dera mata kepada Ketua PB NU Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, MA.

Page 7: Mozaik edisi Fesba 2012

7

Festival Baitul Amin 2012 dalam Gambar

Page 8: Mozaik edisi Fesba 2012

8

Pembukaan

Penulis buku ‘Suluk’

Festival Baitul Amin 2012 dalam Gambar

Anak yatim

Penilaian awal Festival Marawis

Page 9: Mozaik edisi Fesba 2012

9

Pembukaan

Bedah buku ‘Suluk’

Penulis buku ‘Suluk’

Donor Darah

Ketua PBNU dan Azwar Anas

Tausiah Ketua PBNU

Page 10: Mozaik edisi Fesba 2012

10

Page 11: Mozaik edisi Fesba 2012

11

Tabligh Akbar Ustadz Jefri Al Bukhori:

Menggugah Pemikiran Lewat Paduan

Tausyiah dan Lagu

Pada pukul 12.30 WIB setelah sholat Jumat berjamaah, acara kembali digelar. Lapangan Aigheizel yang sempat sepi kembali ramai. Kali ini ibu-ibu penggiat Majelis Taklim di sekitar Depok hadir untuk menyimak Tabligh Akbar yang dibawakan oleh Ustadz Jefri Al Bukhori. Lebih dari 3.000 orang memadati karpet dan terpal yang disediakan.

Da’i yang sering mondar-mandir di TV ini sebelum naik ke panggung sempat bersilaturrahim dulu dengan Bang Arie dan komunitas Harley Davidson yang turut hadir dalam acara ini. Uje, panggilan akrab Ustadz Jefri Al Bukhori, juga salah seorang rider Harley Davidson.

Ustadz yang ramah senyum ini bercerita banyak hal. Salah satunya tentang manusia yang diciptakan hanya untuk beribadah “‘Kita hidup untuk ibadah, untuk apa kita diciptakan? dihidupkan untuk dimatikan. Supaya nggak bosan nunggu mati, maka dikasih anak, dicari kerjaan, dan lain-lain. Alhamdulillah, Allah tidak ingkar janji” pesannya. Dalam tausyiahnya Uje juga banyak bercerita mengenai akhlak Rasulullah SAW, dan

mengajak jamaah yang menghadiri tabligh untuk sering membaca Al-Quran dan menjadikannya sebagai tuntunan dalam menjalani kehidupan.

Acara tabligh diakhiri oleh Uje dengan menyanyikan beberapa buah lagu yang ada di album Shalawat Cinta. Dalam wawancara sesudah tabligh, ia bercerita tentang alasan kenapa melibatkan kesenian di tablighnya. “Orang yang

Ustadz Jefri Al Bukhori bercerita mengenai akhlak Rasulullah SAW.

Akhlak Bersih (AKSI):

Menjaga kebersihan dengan Sigap,

Cepat dan Efisien

Setelah pembentukan Panitia

Peradaban Bersih (Pandabsih) setahun yang lalu, masalah kebersihan menjadi perhatian utama dalam setiap kegiatan yang diadakan di Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari. Melalui program Akhlak Bersih (AKSI), dengan empat langkah menjaga kebersihan, yaitu lihat, pungut, bawa dan buang, Pandabsih mengajak seluruh jamaah SBA ataupun setiap orang yang berkunjung ke SBA untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Tak terkecuali dalam kegiatan besar yang diadakan SBA baru-baru ini, yaitu Festival Baitul Amin (Fesba) 2012, urusan kebersihan dimasukkan secara khusus dalam satu divisi di kepanitiaan Fesba, yaitu Divisi Kebersihan. Divisi ini dikoordinir oleh Abangda H. Wafi Asnawi, yang juga sebagai ketua Serikat Tolong Menolong Baitul Amin (STMBA). Dalam kepanitiaan Pandabsih ia juga berperan sebagai koordinator divisi Landscape sehingga

mendengarkan tausyiah itu biasanya mempunyai beban berat, dengan lagu ini kita ingin meringankan. Bukan lagu biasa tapi lagu yang dapat membuat orang berpikir,” ujar Uje.

Uje di panggung sampai menjelang Ashar. Kembali peserta, panitia dan orang yang di lingkungan SBA berbondong-bondong naik ke Masjid. (NAV)

tidak heran jika dalam persiapan Fesba, masalah perbaikan sarana prasarana dan kebersihan area sekitar SBA tidak lepas dari sentuhannya.

Divisi Kebersihan yang dikoordinatori Bang Wafi ini, secara tertulis awalnya berjumlah 86 orang. Namun saat pelaksanaan Fesba jumlahnya meningkat tajam, yaitu menjadi lebih dari 120 personil.

Hal ini dikarenakan sehari sebelum Fesba, beberapa jamaah yang datang dari beberapa daerah, seperti Indramayu, Karawang, Bandung, dan beberapa daerah lainnya, ikut bergabung membantu pelaksanaan tugas-tugas divisi ini.

Di malam sebelum Fesba, Bang Wafi mengumpulkan sejumlah personilnya

untuk dilakukan briefing dan pembagian tugas, “Intinya sih jaga kebersihan di Surau, jangan sampai terlihat kotor,” ungkap Bang Wafi. Awalnya, ia merencanakan akan melakukan sweeping di tiap lokasi setiap rentang waktu tertentu. Akan tetapi, dalam prakteknya, tanpa ada instruksi untuk sweeping, para personil divisi kebersihan sudah secara otomatis bergerak menangani kebersihan setiap waktu. “Jadi begitu ada sampah langsung ambil,” ungkapnya dengan semangat. Begitu juga saat ada permintaan kebersihan di lokasi tertentu, misalnya ada yang minta dibersihkan di lokasi bazaar, maka Bang Wafi segera mengirim personilnya untuk membersihkan sesuai permintaan, “Jadi intinya divisi kebersihan menyiapkan personil yang siap saat dibutuhkan,” lanjut Bang Wafi.

Salah seorang pengunjung Tabligh Akbar dari Cirebon Ibu Kasmawati yang merupakan penggemar Ustadz Jefri Al Bukhori, mengaku sangat kagum dengan kebersihan yang ada di SBA. Hal ini dikarenakan ia melihat tim kebersihan pada saat baru saja selesai acara Tabligh Akbar langsung bergerak membersihkan area sekitar panggung, dan dalam waktu singkat area Tabligh Akbar sudah kembali bersih. Ibu Kasmawati sudah sering mengunjungi beberapa pengajian dan baru kali ini melihat pengelolaan kebersihan dengan sigap, cepat dan efisien. (EL)

Page 12: Mozaik edisi Fesba 2012

12

Pengurus Surau Baitul Amin Mengucapkan

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1433 H.Mohon Maaf Lahir & Batin

Page 13: Mozaik edisi Fesba 2012

13

LB Production sedang menunjukkan aksinya.

LB Production Hadir Lagi di FMC,

“Wajah Lama” Rebut Juara Freestyle

Marawis Competition 2012

Selepas sholat Ashar berjamaah, acara berlanjut lagi, diawali dengan acara sesi kedua Final Freestyle Marawis Competition (FMC) yang menampilkan empat peserta finalis. Seperti halnya lima peserta finalis yang tampil pada sesi pertama yang diselenggarakan setelah acara pembukaan Fesba di pagi hari, empat peserta finalis ini juga membawakan satu lagu wajib dan satu lagu ciptaan sendiri.

Lagu ciptaan ini yang menjadi tantangan bagi peserta FMC. Termasuk bagi kelompok marawis Ar Ruhama. Kelompok ini rata-rata adalah ibu setengah

baya. “Membuat lirik lagu itu yang paling susah, karena akhirannya harus sama. Maklum lama tidak ikut pelajaran sekolah sehingga saya lupa lagi, mencari nada yang pas dengan lirik,” ungkap salah seorang

dari mereka sambil tertawa.

Ada sembilan grup marawis yang beradu

kemampuan di grand final.

Kesembilan ini mewakili

Jabodetabek seperti dari Bogor, Jakarta Utara, Bekasi dan Rajeg Tangerang. Mereka telah lolos di babak penyisihan yang diadakan di tanggal 28 April yang diikuti sekitar

36 pendaftar dan yang ikut audisi 16 grup. Audisi sendiri berlangsung hampir sebulan, Panitia Fesba melalui divisi FMC mendatangi tempat tiap peserta untuk merekam suara dan aksinya.

Di grand final kesembilan finalis beradu kemampuan didepan tiga orang juri, yaitu drummer dan pemain perkusi Daood Debu, musisi perkusi senior Iwan Wiradz dan vokalis J-Rocks yang sekaligus jamaah Surau Baitul Amin, Iman Taufik Rachman. Dan pemenangnya adalah kelompok marawis LB Production, diikuti kelompok marawis Nurul Jannah sebagai juara II, dan kelompok Nurul Iman sebagai

juara III.Pemberian penghargaan kepada

para juara diberikan selepas maghrib. Untuk juara I diberikan oleh Kak Sri Hayati (Kak Yet), dan pemberian penghargaan untuk juara II oleh Mami, istri almarhum H. Sayyidi Syaikh Iskandar Zulkarnain SH, mantan Pimpinan Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya. Sementara itu pemberian penghargaan juara III dan Favorit dilakukan oleh Kak Siti Maryam Marry, yang lebih dikenal di kalangan surau dengan sapaan beliau, Kak Mer. Sesudah pengumuman acara kembali diistirahatkan untuk sholat Isya. (NAV)

Suasana Happy itu Ternyata

Menular!

Memudahkan dan tidak ingin membuat peserta repot menjadi suatu pertimbangan besar dalam penyisihan Freestyle Marawis Competition (FMC). Para peserta yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi, atau Jabodetabek tidak perlu bepergian jauh datang ke Bojongsari dari tempat masing-masing untuk mengikuti babak penyisihan.

Pendekatan yang berbeda dengan pelaksanaan lomba marawis sebelumnya pun dilakukan. Konsepnya adalah panitia yang mendatangi setiap peserta yang mendaftar untuk mengambil rekaman tampilan mereka. Sehingga hampir sebulan lamanya sebelum acara Festival Baitul Amin 2012 (Fesba) berlangsung, secara bergiliran Divisi Marawis melakukan proses pengambilan gambar dan suara tampilan para peserta. Dan kemudian hasil rekamannya digunakan untuk penjurian pada saat babak penyisihan.

Untuk menghasilkan rekaman yang prima dibutuhkan persiapan yang matang. Sehingga setiap kali tim berangkat melakukan kunjungan ke tempat para peserta, minimal sekitar delapan orang yang ikut untuk mengurusi berbagai hal, seperti merekam suara, pengambilan gambar, mengatur tripod (alat bantu kamera), mengatur perjalanan, mengatur konsumsi, dan mempersiapkan reportase. Untuk memudahkan penjurian, hasil rekaman juga diupayakan dengan kualitas tinggi. Sehingga diperlukan keahlian dan peralatan khusus agar hasilnya berupa rekaman video dengan resolusi tinggi (high definition), dan rekaman suara yang menghasilkan suara yang jernih.

Meski persiapan sudah direncanakan dengan cukup matang, namun di lapangan tim audisi seringkali harus siap dengan beberapa perubahan yang muncul akibat kendala-kendala teknis dan lainnya. Alhamdulillah kendala-kendala tersebut tidak menjadi masalah karena adanya kebersamaan baik antar tim maupun dengan peserta audisi. Seperti pada saat

sound system mati, tim audisi sangat berterimakasih kepada peserta yang bersedia meminjamkan alat dengan fungsi yang sama sehingga proses rekaman dapat dilanjutkan. Komitmen tinggi dari teman-teman tim audisi juga jelas terlihat. Dalam beberapa kesempatan karena ada kondisi khusus beberapa anggota tim dengan sukarela dan sukacita merangkap beberapa tugas, seperti bagian konsumsi yang merangkap juga jadi bagian reportase, dan lainnya. Mereka melakukan audisi yang berlangsung dari pagi hari saat berangkat dari Surau Baitul Amin sampai pulang larut malam dengan suasana penuh kebersamaan dan sukacita.

Suasana tersebut akhirnya “menular” kepada peserta audisi yang berupaya keras dan serius menampilkan penampilan mereka yang terbaik. “Senang, deg-degan, campur aduk, happy aja, karena pelayanan dari panitia bagus,” ujar Neti, awak grup Marawis Dawahul Hazan, Jakarta Utara, menjawab pertanyaan saat ditanyakan perasaan mereka dalam mengikuti audisi. (NAV/ASD)

[email protected]. 031 8069 713Sidoajo - Jawa Timur

Telp. 0817 313 513

Page 14: Mozaik edisi Fesba 2012

14

Pagelaran Musik Fesba 2012:

Gelegar Jazz Experimental dan

World Music di Bojongsari

Sehabis Isya, sound system kembali bergetar. Masuk ke segmen pagelaran musik. Band Jazz Experimental Ligro menghentak. Masuk ke segmen pagelaran musik.Band Jazz Experimental Ligro menghentak. Kali ini Ligro menggunakan additional player, dua musisi senior kelas dunia, Saat Syah Borneo di Seruling dan perkusi oleh Jalu Pratidina.

Sesudah lagu pertama, mereka berkolaborasi dengan Marawis Kidz Point. Komposisi yang dibawakan Ligro dan Grup Marawis Kidz Point adalah “Astaghfirullah”. Sebuah syair yang sering dilantunkan di Surau Baitul Amin, sebuah permintaan ampun kepada Allah atas segala dosa dan maksiat. Hampir semua orang terdiam saat lagu ini dimainkan, menyimak kedalaman

syair dan keindahan musik yang mengiringi. Tepuk tangan panjang membahana saat lagu ini berakhir.

Grup world music yang syairnya penuh dengan pesan kebaikan, Debu kembali tampil di panggung setelah penampilannya di Fesba 2010. Mendahului Debu adalah grup bentukan Debu yang berisi anak-anak muda. Mereka membawakan dua lagu.

Personel Debu sebanyak 14 orang langsung memenuhi panggung Fesba. Lagu pertama adalah Bahtera Mustafa. Mustafa Daood sang front man bercerita yang artinya menyampaikan kalau kehidupan kita seperti lautan, yang kita cari dalam hidup adalah kenyamanan, yaitu syariat yang bahteranya Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari satu setengah jam mereka menampilkan lagu-lagu religinya. Sambutan hangat penonton dipuji oleh Mustafa di tengah-tengah pertunjukan “Siapa yang tidak merasa terhormat jika sambutannya hangat seperti ini. Kami merasa sangat terhormat”. Pertunjukan Debu mengakhiri Festival Baitul Amin 2012. (NAV)

Group Debu membawakan lagu-lagu religi selama 1,5 jam.

Pengurus II Surau Baitul Amin, Abangda H. Akhmad Syukran Bestari, SE.MMSI

Kedepankan Sukacita, Persaudaraan dan Akhlakul Karimah.

“Festival Baitul Amin (Fesba) adalah bentuk kebersamaan jamaah Surau Baitul Amin dalam rangka syiar dan dakwah agama melalui budaya. Kita sebagai muslim harus bangga memiliki budaya, karena budaya adalah ekspresi seni yang menambah nilai manusia,”kata Pengurus II Surau Baitul Amin (SBA) Bojongsari H. Akhmad Syukran Bestari SE, MMSi, dalam pengarahannya kepada panitia Fesba lima hari sebelum hari H.

Dalam kesempatan tersebut Bang Arie, begitu sapaan akrab Pengurus II SBA ini, menegaskan bahwa penyelenggaraan Fesba mempunyai dua sasaran, yang pertama adalah jamaah Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) sendiri, dan kedua adalah masyarakat luas. Bagi jamaah, penyelenggaraan Fesba merupakan karya bersama, tidak membeda-bedakan besar dan kecilnya kontribusi, karena masing-masing dari kita melakukannya sebagai ungkapan bakti atau pengabdian.

Dalam pesannya, Bang Arie menyampaikan bahwa sebagai pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah kita menyadari bahwa apapun pekerjaan di surau telah mendapat restu dari Guru, bahkan sebagian besar dari pekerjaan tersebut menjadi bagian Guru, sedangkan yang sedikit adalah bagian murid-muridnya. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang gilang gemilang maka yang menjadi bagian dari pekerjaan kita sebagai murid-

muridnya harus kita laksanakan dengan sebaik-baiknya.

“Bagi masyarakat luas, Fesba adalah bentuk dakwah, sarana menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang bernaung dibawah Yayasan Prof. Dr. H. Kadirun Yahya (YPDKY) berlandaskan Al-Qur’an dan Al-Hadist dalam bingkai Islam yang kaffah. Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah adalah tarekat yang besar – salah satu indikatornya tarekat ini tetap melaksanakan suluk atau i’tikaf setiap bulan di rumah-rumah suluk yang ditunjukdan diikuti ribuan orang,“ jelas Bang Arie.

“Fesba juga menjadi sarana me-nyampaikan bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dalam naungan YPDKY adalah tarekat yang tidak eksklusif. Hal seperti ini juga pernah dicontohkan oleh Pendiri Yayasan melalui kuliah umum di beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Fesba juga menegaskan bahwa Tarekat Naqsyabandiyah Al Khalidiyah yang berada dalam naungan YPDKY adalah tarekat yang mengikuti kesepakatan ijma’ ulama yang berlaku di Indonesia,” imbuh Bang Arie.

Untuk itu semua, Bang Arie mengajak panitia dan jamaah surau, agar dalam menyambut para tamu – baik muslim maupun non muslim -- yang datang ke SBA dalam rangka menghadiri Fesba 2012, hendaknya bersikap ramah, sukacita, penuh persaudaraan dan berakhlakul karimah.

Komunikasi dengan Empati

Tidak hanya dalam bentuk ceramah atau pidato, untuk memberi bekal dan motivasi kepada panitia dan jamaah SBA selaku tuan rumah, sebulan sebelum

pelaksanaan Fesba 2012, di ruang pelatihan SBA diselenggarakan pelatihan High Tech Spiritual Communication dengan pemateri Indrawan H. Siregar, PhD., seorang jamaah yang pernah bekerja di kantor PBB di New York dan tercatat sebagai tenaga pengajar di Harvard University.

“Ini adalah pelatihan untuk membangun ‘empati’, persisnya adalah bagaimana berkomunikasi dengan kekuatan empati dan akhlak. Diawali dengan mengenali tipe dan karakter manusia, proses berpikir, proses berkomunikasi, hambatan dalam komunikasi, sampai pada menyusun kalimat-kalimat mujarab dalam membangun ‘empati’. Inilah ilmu yang dipelajari oleh diplomat-diplomat handal agar sukses menjalankan tugasnya. Bahkan para misionaris atau pun wali-wali yang menyampaikan ajaran agama kepada suatu masyarakat yang baru dikenalnya, mereka datang dengan berbekal ilmu ini. Ilmu menaklukkan ‘hati’ manusia,” ujar Indrawan yang kelahiran Medan.

Memang, manfaat dari pelatihan ini sangat terasa oleh anggota panitia Fesba 2012. Dengan beragam latar belakang dan jumlah pekerjaan yang demikian banyak, kemampuan untuk berempati dengan berbagai hal yang dialami sesama anggota panitia adalah hal yang sangat penting. Sesuatu yang unik dan indah, bekerjasama untuk suatu karya dimana semua saling memahami dan bahu membahu. Sejumlah anggota panitia Fesba mengaku mengalami suatu hal yang berbeda dengan pengalaman mereka sebelum-sebelumnya, “Semua orang bekerjasama dengan senang dan sukacita, tak kenal lelah. Betul-betul suasana yang kita semua idamkan melalui tema acara Fesba 2012, “Bersama dalam Sukacita”. (BAM)

Page 15: Mozaik edisi Fesba 2012

15

Kisah Hikmah

Kisah Nabi Musa a.s dengan Seorang

Pezina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya.”

“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya Nabi Musa a.s. terkejut. “Saya takut mengatakannya,” jawab wanita cantik itu. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun

terpatah bercerita, “Saya… telah berzina. “Kepala Nabi Musa terangkat,hatinya

tersentak. Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun…lantas

hamil. Setelah anak itu lahir,langsung saya… cekik lehernya sampai… tewas,” ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, “Perempuan bejad, enyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”… teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan.Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?” Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang

lebih besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh itu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. “Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?”

“Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” tanya Musa kian penasaran.”Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.”

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah SWT untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah teladan – KH Abdurrahman Arroisy). (Kak Maryam Marry)

juga adalah media untuk memperkenalkan Surau serta konsep freestyle marawis. Di audisi itu, sembilan anggota Junior Kidz menampilkan lagu Si Penggembala Sapi dan Seandainya Semua, lagu dari Vierra, dengan cara penyajian yang bergaya bebas alias freestyle. Kak Dewi Engkos, sebagai pembina/pembimbing Junior Kidz mengaku dengan waktu latihan yang singkat, hanya sekitar seminggu, timnya tampil cukup memuaskan. “Yang lebih penting, perasaan anak-anak senang,” aku Kak Dewi. Tentunya, peran dan dukungan dari para orang tua sangat penting. Gagasan tampil di IMB ini disambut antusias oleh para orang tua untuk mendukung dan mengembangkan bakat-bakat musik yang dimiliki para putra-putri mereka, lanjut Kak Dewi.

Junior Kidz Ramaikan Kontes

Indonesia Mencari Bakat (IMB)

Rupanya jam terbang, atau mungkin lebih tepatnya ‘jam panggung’, bagi suatu kelompok musik sangat penting. Buktinya, setelah berkesempatan tampil bersama Ligro, tim marawis Kidz Point lanjut ke ajang yang lebih luas jangkauan pemirsanya. Ya, dengan pengalaman manggung didepan penonton Fesba yang jumlahnya ribuan itu, pada pertengahan Juni lalu mereka menjajal ajang besar lainnya, dengan beraudisi di program Indonesia Mencari Bakat yang diselenggarakan oleh TransTV.

Dengan nomor urut audisi ke 10, audisi yang dimaksudkan untuk mengisi liburan sekolah para anggota tim Kidz Point

Group marawis Kidz Point tampil di pembukaan Festival Baitul Amin 2012.

Satria Gunayoman & Co

“ “

provide positive results

The focus of our company is gathering data for business in

order to reduce your exposure to employee liability and risk

Administration OfficeSequis Center 9th FloorJl. Jend.Sudirman 71 Jakarta 12190 Phone 087 864 1766 [email protected]

http://media.baitulamin.org/

hubungi ke nomor 081314740135untuk pemasangan iklan di Mozaik

atau kunjungi dan dapatkan penawaran menarik dari:

Page 16: Mozaik edisi Fesba 2012

16

Pengurus Surau Baitul Amin Mengucapkan Terima Kasihyang Sebesar-besarnya atas Dukungan Berbagai Pihak dalam

Pelaksanaan Festival Baitul Amin 2012

Dr. Ir. H. Nurmahmudi Isma’il, M.Sc Walikota Depok

Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siradj, M.A Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Drs. Yudi Suparyadi Camat Bojongsari

Bapak Supianto Ka. KUA Sawangan

Drs. Manguluang Mansyur, M.Si Lurah Bojongsari

Tokoh masyarakat dan Warga Bojongsari, Depok

Ustadz H. Jefri Al-Bukhori Penceramah

Bona Paputungan Pengisi Acara

Dr. Asep Usman Ismail, M.A Narasumber Bedah Novel 'Suluk'

Iman Taufik Rachman Juri Freestyle Marawis Competition

Iwan Wiradz Juri Freestyle Marawis Competition

Daood Abdullah Juri Freestyle Marawis Competition

LigroPengisi Acara

DebuPengisi Acara

Kelompok Marawis

1. Al- Husainy, Serpong2. Ar- Rahmah, Serpong3. Nurul Ihsan, Serpong4. An Nissa, Sawangan5. Yabunaya, Gunung Sindur6. As Syarifiyah, Bogor7. Hayatul Bannat, Sawangan8. Dawahul Azan, Penjaringan9. Nurul Jannah, Bekasi10. Miftahul Huda, Maruyung11. SMPN 10, Kemayoran12. LB Production, Bogor13. SMP Raudlatul Falah, Depok14. SMA Nurul Iman, Tangerang15. Miftahuttarbiyah, Bogor16. Ar- Ruhama, Kp Gedong