motor listrik dan pompa

23
 MOTOR LISTRIK DAN POMPA LAPORAN 4 Oleh Nur Aini Hariyo Wati 121710201018 TEP-B JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2014

Upload: aini-hariyo

Post on 16-Oct-2015

510 views

Category:

Documents


92 download

DESCRIPTION

laporan tentang motor listrik dan pompa

TRANSCRIPT

  • MOTOR LISTRIK DAN POMPA

    LAPORAN 4

    Oleh

    Nur Aini Hariyo Wati

    121710201018

    TEP-B

    JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Semakin berkembangnya teknologi dan tuntutan kebutuhan terhadap

    teknologi tepat guna sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan

    biaya. Motor listrik merupakan alat pengubah energi listrik menjadi energi

    mekanik atau sebaliknya energi mekanik menjadi energi listrik. Motor listrik

    dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kipas angin, pompa air,

    mesin cuci, dan lain sebagainya.

    Pompa yang digerakkan oleh motor listrik dapat digunakan untuk

    menaikkan air dari bawah tanah menuju permukaan. Pompa kini menjadi barang

    penting yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat baik dalam industri maupun

    rumah tangga. Prinsip kerja pompa yaitu memindahkan energi dari pemutar atau

    penggerak (motor listrik) ke cairan menuju bejana yang bertekanan lebih tinggi.

    Selain memindahkan cairan, pompa juga dapat digunakan untuk meningkatkan

    kecepatan, tekanan, dan ketingian cairan. Untuk lebih mengetahui dan memahami

    tentang motor listrik dan pompa, maka dilakukan praktikum Motor Listrik dan

    Pompa.

    1.2 Tujuan Praktikum

    Adapun tujuan dilaksanakan praktikum Motor Listrik dan Pompa adalah

    sebagai berikut.

    a. Agar mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian motor listrik.

    b. Agar mahasiswa menyebutkan bentuk sudu pompa air yang digerakkan

    listrik.

  • BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Motor Listrik

    Sebagai alat penggerak, motor listrik mempunyai banyak keunggulan

    dibandingkan dengan alat penggerak lain. Keunggulannya antara lain batas

    kecepatan kerja luas, ukuran tenaga bervariasi dari kecil sampai besar,

    pengoperasian dan perawatan mudah, dapat dkendalikan secara otomatis maupun

    manual, mempunyai bentuk lebih ringkas, serta tidak menimbulkan polusi. Motor

    listrik juga mempuyai kekurangan, misalnya penggunaan terbatas karena tidak

    semua tempat tersedia jaringan listrik (Bintoro, 2000:23).

    Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi

    listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa putaran

    pada poros. Sumber arus listrik yang digunakan dapat berupa arus searah (DC)

    maupun arus bolak balik (AC). Jenis arus yang digunakan sebagai sumber akan

    mempengaruhi konstruksi motor (Bintoro, 2000:23).

    2.2 Jenis-Jenis Motor Listrik

    Pada dasarnya motor listrik dibedakan berdasarkan sumber arusnya, yaitu

    motor listrik DC dan motor listrik AC. Antara motor listrik DC dan motor listrik

    AC memiliki perbedaan cara kerja dan kosntruksi.

    a. Motor arus searah (DC)

    Tenaga mekanik yang diperoleh dari sebuah motor listrik berupa tenaga

    putar atau rotasi pada rotor. Torsi yang dihasilkan oleh motor listrik dapat

    digunakan untuk tenaga penggerak suatu alat atau sistem. Penggunaan tenaga

    putar motor listrik DC antara lain untuk penggerak pada starter mobil atau motor,

    konveyor, elevator, mesin drill, dan mainan anak-anak. Motor listrik DC

    mempunyai konstruksi sama dengan generator DC. Motor DC dapat diguakan

    sebagai generator DC dan sebaliknya. Generator DC dapat digunakan sebagai

    motor DC yaitu generator yang menggunakan penyearah mekanik (komutator).

    Adapun generator DC yang menggunakan penyearah dioda atau silikon tidak

  • dapat digunakan sebagai motor DC karena generator ini menggunakan prinsip

    kerja motor AC. Perbedaan antara motor DC dengan generator DC yaitu pada

    arah arusnya. Generator DC menghasilkan atau mengeluarkan arus searah karena

    diputar tetapi motor DC dimasuki arus searah untuk menghasilkan putaran

    (Bintoro, 2000:23).

    b. Motor arus bolak balik (AC)

    Motor Listrik Arus Bolak-Balik (AC) adalah jenis motor listrik yang

    beroperasi dengan sumber tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating

    Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan lagi berdasarkan

    sumber dayanya sebagai berikut.

    1. Motor sinkron, adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap pada sistim

    frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk

    pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu

    motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti

    kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor.

    2. Motor asinkron (induksi), merupakan motor listrik AC yang bekerja

    berdasarkan induksi medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat

    diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut.

    - Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator,

    beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang

    tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh

    ini motor ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam

    peralatan rumah tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering

    pakaian, dan untuk penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.

    - Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh

    pasokan tiga fase yang seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan

    daya yang tinggi, dapat memiliki kandang tupai atau gulungan rotor

    (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.

    Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri menggunakan jenis ini,

    sebagai contoh, pompa, kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan

    grinder. Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.

  • 2.3 Cara Kerja Motor Listrik

    Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus

    listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa

    arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu

    pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang

    berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torsi untuk memutar

    kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk

    memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan

    oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami

    sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.

    Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torsi sesuai dengan kecepatan yang

    diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok:

    a. Beban torsi konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya

    bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torsinya tidak bervariasi.

    Contoh beban dengan torsi konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan

    pompa displacement konstan.

    b. Beban dengan variabel torsi adalah beban dengan torsi yang bervariasi

    dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torsi adalah

    pompa sentrifugal dan fan (torsi bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).

    c. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torsi yang

    berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh: peralatan

    mesin.

    .

    2.4 Pompa

    Pompa merupakan suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga

    mesin untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat lain,

    dimana cairan tersebut hanya mengalir jika terdapat perbedaan tekanan. Selain

    dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan,

    tekanan, dan ketinggian cairan. Kapasitas pompa adalah kemampuan pompa

    untuk memindahkan air dari sumber air sampai ke titik akhir dalam jumlah

  • tertentu dengan satuan waktu, misalkan liter/menit (Susanta dan Agustoni,

    2007:44).

    2.5 Konstruksi Pompa

    Komponen utama dari pompa air ini adalah sebagai berikut.

    1. Impeller

    Impeller merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran

    fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,

    polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga

    digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka

    penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam

    kondisi yang baik.

    2. Kasing pompa

    Fungsi utama kasing adalah menutup impeler pada penghisapan dan

    pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan.Tekanan pada

    ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung

    pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap.

    3. Back Plate

    Back plate terbuat dari logam dimana dengan kasing pompa membentuk

    kamar cairan untuk fluida untuk dijadikan tekanan.

    4. Mechanical Seal

    Koneksi antara batang motor shaft/pompa dan selubung pompa dilindungi

    oleh suatu segel mekanik.

    5. Shroud and Legs

    Kebanyakan jenis pompa di coba dengan shourd dan legs yang dapat disetel.

    Shroud dibatasi untuk meredam suara gaduh dan melindungi motor dari kerusakan

    6. Pump Shaft

    Kebanyakan pompa mempunyai batang potongan yang ditempatkan

    dibatang motor untuk menggabungkan tekanan, menghapuskan penggunaan

    keyways. Perakitan batang potongan dapat didesain secara sederhana, sekalipun

    begitu masih menjamin pengarahan metode untuk mengurangi suara gaduh dan

  • getaran. Untuk pompa sentrifugal multi-stage panjang batang pompa akan berbeda

    tergantung dari banyaknya pendorong yang digunakan.

    2.6 Klasifikasi Pompa

    Berdasarkan klasifikasinya pompa yang sering digunakan dibedakan

    menjadi tiga kelas, yaitu sentrifugal, rotari, dan torak (reciprocating).

    a. Pompa sentrifugal

    Pompa sentrifugal mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga aliran

    zat cair yang keluar melalui mupller akan melalui sebuah bidang tegak lurus

    pompa impeller dipasang kopling untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros

    dan pada ujung yang lain diapsang kopling untuk meneruskan daya dari

    penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan. Sebuah packing atau perapat

    dipasang pada bagian rumah yang ditumpu untuk mencegah air bocor keluar dan

    masuk ke dalam pompa (Zuriman, 2010).

    Gambar 2.6.1. Pompa sentrifugal

    Jenis-jenis pompa sentrifugal.

    1. Pompa jenis rumah keong

    Pompa jenis rumah keong, impeller membuang cairan ke dalam rumah

    spiral yang secara berangsur-angsur berkembang. Dibuat sedemikian rupa untuk

    mengurangi kecepatan cairan dapat diubah menjadi tekanan statis. Rumah keong

    pompa ganda menghasilkan kesimetrisan yang hampir radial pada pompa

    bertekanan tinggi dan pada pompa yang dirancang untuk operasi aliran yang

  • sedikit. Rumah keong akan menyeimbangkan beban radial pada poros pompa,

    sehingga beban akan saling meniadakan dengan demikian akan mengurangi

    pembebanan poros dan resultan lenturan (Zuriman, 2010).

    Gambar 2.6.2. Rumah keong pompa tunggal mengkonversi energi cairan menjadi

    tekanan statis.

    2. Pompa jenis diffuser

    Baling-baling pengarah yang tetap mengelilingi runner atau impeler pada

    pompa jenis ini, lalu-laluan yang berangsur-angsur mengembang ini akan

    mengubah arah aliran dan mengkonversikannya menjadi tinggi tekan tekanan

    (pressure head) (Zuriman, 2010).

    Gambar 2.6.3. Diffuser mengubah arah aliran dan membantu dalam mengubah

    kecepatan menjadi tekanan.

    3. Pompa jenis turbin

    Pompa jenis turbin dikenal juga dengan pompa vorteks (vortex), periperi

    (periphery), dan regeneratif. Cairan pada pompa ini diputar dengan baling-baling

    impeller berkecepatan tinggi selama hampir dalam satu putaran dalam saluran

    yang berbentuk cincin (annular) tempat impeller berputar. Energi ditambahkan ke

    cairan dalam sejumlah impuls. Pompa sumur jenis diffuser sering disebut pompa

  • turbin. Namun, pompa tersebut tidak mirip pompa turbin regeneratif dari segi

    apapun (Zuriman, 2010).

    Gambar 2.6.4. Pompa turbin menambahkan energi kepada cairan dalam sejumlah

    impuls.

    4. Pompa jenis aliran campur dan aliran aksial

    Pompa jenis ini mengasilkan tinggi tekan (head) sebagian oleh

    pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter buang sisi baling-baling lebih

    besar dari diameter sisi masuknya. Pompa aliran aksial menghasilkan tinggi tekan

    oleh propeler atau aksi pengangkatan baling-baling pada cairan. Diameter baling-

    baling pada sisi hisap sama dengan sisi buang. Pompa propeler merupakan jenis

    pompa aliran aksial (Zuriman, 2010).

    Gambar 2.6.5. Pompa propeler menghasilkan hampir seluruh tinggi tekannya oleh

    aksi pada cairan.

    Gambar 2.6.7. Pompa aliran campur memakai gaya sentrifugal maupun sudu-sudu

    pada cairan.

  • b. Pompa rotari

    Pompa jenis rotari terdiri dari casing tetap yang di dalamnya terdapat roda-

    roda gigi (gerak), sudu-sudu (vanes), torak-torak, bumbungan (cam), segmen,

    sekrup-sekrup, dan lain-lain yang beroperasi dengan jarak ruangan (regangan)

    yang minimum. Pada pompa rotari cairan diperangkap atau dijebak dan didorong

    ke casing yang tertutup dama seperti torak pada pompa torak (Zuriman, 2010).

    Berikut jenis pompa rotari .

    - Pompa bumbungan dan torak

    - Pompa roda gigi luar

    - Pompa roda gigi dalam

    - Pompa laburar (sudu tebal)

    - Pompa sekrup (poros cilin)

    - Pompa sudu

    Gambar 2.6.8. Pompa rotari roda gigi luar

    c. Pompa torak (reciprocating)

    Pompa reciprocating mempunyai torak, plunger, diafragma yang bergerak

    maju mundur di dalam sebuah silinder. Silinder dilengkapi dengan katup-katup

    isap dan buang. Gerakan dari torak, plunger, diafragma bersama-sama dengan

    gerak yang sesuai dari katup- katup yang menyebabkan cairan mengisi dan

    tersalur secara silih berganti dari silinder (Zuriman, 2010). Jenis pompa torak

    (reciprocating) yaitu sebagai berikut.

    - pompa aksi langsung

    - pompa tenaga

    - pompa jenis tenaga kapasitas kecil

    - pompa jenis diafragma

  • BAB 3. METODOLOGI

    3.1 Waktu dan Tempat

    Praktikum Jaringan Listrik dilaksanakan pada:

    hari, tanggal : Jumat, 18 April 2014

    waktu : pukul 07.30-selesai

    tempat : Laboratorium Instrumentasi Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian,

    Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember.

    3.2 Alat dan Bahan

    Adapun alat dan bahan yang digunakan ketika praktikum adalah sebagai

    berikut.

    a. Satu set pompa air listrik yang diperuntukkan bongkar pasang

    b. Satu unit pompa air listrik praktikum yang bekerja normal

    c. Alat pengukur arus listrik

    d. Gelas/panci pengukur volume air

    e. Stopwatch

    3.3 Prosedur Kerja

    Bongkar pompa listrik yang telah disediakan.

    Gambar secara sket motor dan pompanya.

    A

    Mulai

  • A

    Kembalikan air yang telah dikeluarkan pada bak di bak sumber air.

    Ukur dan catat besarnya arus, tegangan, volume air, waktu, dan ketinggian

    pada manometer serta tekanan pada percobaan kedua.

    Lakukan dua kali percobaan, percobaan pertama kran dibuka penuh dan

    percobaan kedua kran dibuka setengah.

    Sediakan air dalam bak atau drum yang akan dipompa dan pasang

    pengeluarannya dengan pipa.

    Selesai

  • BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Praktikum

    Tabel 1. Data pengukuran kran terbuka penuh

    Pengukuran

    ke

    Arus listrik

    (A)

    Tegangan

    (V)

    Volume air

    (liter)

    Waktu

    (s)

    Penunjukkan

    manometer (cm)

    1 0,89 211 1,81 10 -

    2 0,92 215 9,5 20 -

    3 0,96 217 15,5 30 -

    Tabel 2. Data pengukuran kran terbuka sebagian

    Pengukuran

    ke

    Arus

    listrik

    (A)

    Tegangan

    (V)

    Volume air

    (liter)

    Waktu

    (s)

    Penunjukkan

    manometer

    (cm)

    Tekanan

    (mPA)

    1 0,54 214 3,2 10 52 0,125

    2 1,05 217 4,7 20 54 0,125

    3 0,95 218 11,5 30 53 0,025

    4.2 Pembahasan

    4.2.1 Mekanisme Kerja Pompa Manual

    Berikut ini merupakan gambar dari pompa manual atau pompa hidrolik.

    Gambar 4.2.1. Sket pompa manual

  • Pada dasarnya pompa manual atau yang biasa dikenal dengan pompa

    hidrolik merupakan suatu pompa yang tidak membutuhkan energi listrik dalam

    pengoperasiannya, namun membutuhkan energi manusia untuk menjalankannya.

    Cara kerja pompa tersebut yaitu ketika tangkai pompa ditekan ke bawah, dua

    batang as akan menarik cincin ke atas, maka terjadilah tekanan hampa pada ruang

    hampa, sehingga air akan terisap dan mendorong peluru. Kemudian ketika tangkai

    ditekan ke atas, cincin karet yang cembung ke atas akan tertekan ke bawah lagi,

    selanjutnya peluru akan menutup jalan masuknya air di ruang hampa dan mencari

    jalan keluar dengan mendorong peluru ke atas, sampai akhirnya air masuk ke

    ruang hampa yang kemudian keluar lewat saluran buang.

    4.2.2 Gambar Sudu-Sudu Pompa

    Gambar 4.2.2 Sudu-sudu pompa

    1. Casing merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai

    pelindung elemen di dalamnya.

    2. Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran cairan

    dari casing pompa yang berhubungan dengan Poros, biasanya terbuat dari

    Asbes atau Teflon.

    3. Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama

    beroperasi dan tempat tumpuan impeller dan bagian-bagian lain yang

    berputar.

  • 4. Vane adalah sudu impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya

    cairan pada impeller.

    5. Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat

    keluarnya fluida hasil pemompaan.

    6. Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi

    energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga

    cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan

    akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.

    7. Bearing berfungsi untuk menumpu atau menahan beban dari Poros agar

    dapat berputar. bearing juga berfungsi untuk memperlancar putaran poros

    dan menahan poros agar tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek

    dapat diperkecil.

    8. Eye of impeller adalah bagian masuk pada arah hisap impeller.

    4.2.3 Mekanisme Air Bisa Dipompa (Dihisap dan Dihantarkan) ke Suatu Tempat

    Lebih Tinggi dengan Konstruksi Gambar di Atas

    Penghisapan terjadi dengan membuat tekanan pada suatu lokasi yang lebih

    rendah daripada tekanan atmosfer. Prinsip ini sama halnya dengan prinsip pada

    sedotan miuman. Kaitannya dengan pompa air adalah karena pada pompa air

    memiliki pipa dan pipa tersebut harus dikondisikan agar vakum udara sehingga air

    dapat mengalir ketika dihisap oleh pompa.

    Pompa listrik mempunyai mempunyai sebuah impeller (baling-baling)

    untuk mengangkat zat cair dari tepat yang lebih rendah ke tempat yang lebih

    tinggi. Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan impeller

    di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam impeller dapat berputaroleh

    dorongan sudu-sudu. Karena timbul gaya sentrifugal maka zat cair mengalir dari

    tengah impeller ke luar melalui saluran diantara sudu-sudu. Di sini head tekanan

    zat cair menjadi lebih tinggi. Demikian pula head kecepatannya menjadi lebih

    tinggi karena mengalami percepatan. Kemudian air akan ditampung atau diproses

    oleh manometer selanjutnya air akan mengalir pada saluran pembuangan.

  • 4.2.4 Deskripsi Bagian-Bagian Motor dan Pompa

    a. Guna sudu kipas pada bagian belakang motor listrik

    Sudu kipas adalah bagian dari pompa berupa piringan/plat yang berfungsi

    untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada

    cairan yang dipompakan secara kontiniu, sehingga cairan pada sisi isap secara

    terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan

    yang masuk sebelumnya.

    b. Rotor motor

    Rotor adalah bagian dari motor listrik atau generator listrik yang berputar

    pada sumbu rotor. Perputaran rotor di sebabkan karena adanya medan magnet dan

    lilitan kawat email pada rotor. Sedangkan torsi dari perputaran rotor di tentukan

    oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya.

    c. Strator motor

    Strator motor adalah bagian diam dari motor listrik yang mengeluarkan

    tegangan bolak-balik. Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan rumah

    dari semua bagian-bagian rotor. Rangka stator ini berbentuk lingkaran dimana

    sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin rotor terhadap getaran-

    getaran. Inti strator terbuat dari bahan ferromagnetic atau besi lunak disusun

    berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat terbnentuknya fluks magnet.

    Sedangkan belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur, belitan

    stator berfungsi tempat terbentuknya gaya gerak listrik.

    d. Seal dan kegunaanya

    Seal pompa berfungsi mencegah terjadinya kebocoran air melalui poros

    pompa pada saat pompa hidup atau mati,seal terbuat dari carbon. Kebocoran yang

    berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian pompa dan juga

    dapat mengganggu kerja pompa. Kebocoran dapat berupa keluarnya minyak

    pelumas dari pompa.

  • Gambar 4.2.4 Berbagai jenis seal pompa

    e. Putaran motor yang berakibat berutarnya sudu

    Pada putaran pompa yang umum digunakan rpmnya sebesar 100-1000

    rpm. Karena rmp sangat berpengaruh terhadap kinerja pompa. Sedangkan yang

    ditanyakan 10 rpm maka kinerja pompa akan terlambat. Semakin besar rpm maka

    semakin besar proses kinerja dari suatu pompa.

    4.2.5 Rerata Tabel 1 dalam Nilai Debit dan Daya Listrik yang Diambil dari PLN

    pada Tabel 3

    Dengan asumsi power faktor sebesar 1, maka daya listrik yang digunakan

    adalah sebesar: P = I. V watt

    Tabel 3. Data daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka penuh.

    Pengukuran

    ke

    Daya listrik

    (watt) Debit (liter/s)

    Penunjukan

    manometer

    1 197,156 0,391 -

    Dari tabel dapat diketahui nilai daya untuk memindahkan air dari tempat

    rendah ke tempat yang lebih tinggi adalah sebesar 197,156 watt dari rumus P = I x

    V. Efisiensi pompa adalah 100 %, persentase ini diperoleh karena tidak ada

    hambatan yang menghalangi air menuju ke tempat saluran akhirnya. Rumus yang

    digunakan = W2 / W1 x 100 %, keterangan W1 adalah daya poros, W2 adalah

    daya air.

  • Tabel 4. Daya dan ketinggian air yang dihantarkan saat kran terbuka sebagian.

    Pengukuran

    ke

    Daya listrik

    (watt)

    Debit

    (liter/s)

    Penunjukan

    manometer

    (cm)

    Penunjukan

    manometer setara

    dengan ketinggian

    air

    1 183,855 0,312 53

    Pada saat kran terbuka sebagian daya listrik yang diambil dari PLN

    semakin besar. Hal ini terjadi karena aliran air terhambat oleh kran yang ditutup

    dan debitnya juga semakin kecil. Dengan ditutupnya sebagian kran pada saluran

    pompa membuat tekanan yang dimiliki oleh aliran fluida dalam tersebut semakin

    tinggi, sehingga secara tidak langsung juga meningkatkan konsumsi daya listrik.

    Sedangkan ketika kran terbuka penuh daya yang dibutuhkan sedikit karena tidak

    ada halangan ketika air mengalir, sehingga nilai debitnya besar. Namun pada

    praktikum yang kami lakukan terjadi kesalahan dimana daya ketika kran terbuka

    penuh dengan kran terbuka sebagian lebih besar kran terbuka penuh. Hal ini

    terjadi karena kemungkinan hasil pengukuran arus dan tegangan yang dilakukan

    oleh praktikan kurang akurat atau mungkin alat yang kurang terkalibrasi dengan

    baik.

    4.2.6 Konstruksi Valve Pompa Air Listrik

    Mekanisme kerja dari valve atau sering disebut katub ini yakni dengan cara

    sistem buka-tutup terhadap aliran yang bekerja secara otomatis, tanpa digerakkan

    manusia. ketika valve tersebut tidak ada atau memang sengaj diambil maka air

    akan mengalir secara terus menerus bahkan akan mengakibatkan kerusakan pada

    pompa.

  • On/Off

    Air

    Air

    Valve

    Gambar 4.2.6 Konstruksi Valve

    Valve adalah suatu keluaran aliran air atau kran yang memiliki pelampung

    untuk mengatur keluaran air pada pompa. Semua penghambat aliran disebut

    valve, tetapi dalam kehidupan sehari-hari dibedakan antara valve (klep atau katup)

    dengan kran. Kran yang membuka dan menutup sepenuhnya dikendalikan oleh

    bola pelampung yang terkena gaya ke atas akibat level air yang naik turun.

    Apabila valve tidak digunakan pada sistem saluran maka pengaturan pengeluaran

    air diatur secara manual sehingga kurang efektif dan efisien. Jadi ketika valve

    tersebut diambil maka air akan mengalir secara terus menerus bahkan akan

    mengakibatkan pompa rusak karena air yang mengalir tidak bisa ditutup secara

    otomatis apabila kapasitas kebutuhan airnya sudah terpenuhi. Karena valve adalah

    unit buka-tutup terhadap aliran yang bekerja secara otomatis, tanpa digerakkan

    manusia.

  • BAB 5. PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu

    sebagai berikut.

    a. Motor listrik merupakan suatu peralatan yang mampu mengubah energi

    listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan berupa

    putaran pada poros.

    b. Pompa merupakan suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga

    mesin untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke tempat

    lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir jika terdapat perbedaan

    tekanan.

    c. Cara kerja pompa air yaitu pompa mempunyai sebuah impeller (baling-

    baling) untuk mengangkat air dari tempat yang lebih rendah ke tempat

    yang lebih tinggi.

    d. Daya yang dibutuhkan ketikak kran tertutup lebih besar daripada kran

    terbuka sebagian karena tekanan aliran yang terjadi di dalam pompa

    semakin tinggi.

    e. Valve adalah suatu keluaran aliran air atau kran yang memiliki pelampung

    untuk mengatur keluaran air pada pompa, sehingga apabila diambil akan

    mengakibatkan air mengalir terus menerus dan tidak ada lagi unit yang

    mengatur keluarnya air.

    5.2 Saran

    Ketika praktikum agar asisten lebih memperhatikan data yang telah

    diambil oleh praktikan agar tidak terjadi kesalahan penagmbilan data atau data

    tidak akurat.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Apriyahanda, O. 2013. Sistem Seal pada Pompa. http://artikel-

    teknologi.com/sistem-seal-pada-pompa/. [27 April 2014].

    Bintoro, A. G. 2000. Dasar-Dasar Pekerjan Las. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

    Libratama. 2012. Fungsi dan Masalah pada Pompa Air.

    http://libratama.com/fungsi-dan-masalah-pada-pompa-air/. [27 April 2014].

    Susanta, G. & Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik. Depok: Penebar

    Swadaya.

    Zuriman, A. 2010. Motor Listrik dan Jenis-Jenisnya.

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf.

    [20 April 2014].

  • LAMPIRAN

    Perhitungan Tabel 3

    Daya listrik (watt) = I V

    Rata-rata I =

    = 0,92 A

    Rata-rata v =

    =214,3 v

    Daya listrik = 0,92 214,3 = 197,156 watt

    Debit (liter/s) = Volume/s

    Rata-rata debit 1 = 0,181 liter/s

    Rata-rata debit 2 = 0,475 liter/s

    Rata-rata debit 3 = 0,517 liter/s

    Rata-rata debit =

    = 0,391 liter/s

    Perhitungan tabel 4

    Daya listrik (watt) = I V

    Rata-rata I =

    = 0,85 A

    Rata-rata v =

    =216,3 v

    Daya listrik = 0,85 216,3 = 183,855 watt

    Debit (liter/s) = Volume/s

    Rata-rata debit 1 = 0,32 liter/s

    Rata-rata debit 2 = 0,235 liter/s

    Rata-rata debit 3 = 0,38 liter/s

    Rata-rata debit =

    = 0,312 liter/s

  • Gambar. Motor Listrik (Alat Peraga)

    Rotor

    Stator

    Cooling fan

    Bearing

    Casing

    Magnet

    Frame

    Penghasil

    Arus