morfus buah pohon
TRANSCRIPT
MORFUS BUAH POHON( Laporan Praktikum Dendrologi )
Oleh:
HARRY ANGGARAMajapait (Crescentia cuyete)
1014081033
JURUSAN KEHUTANANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2010
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pohon atau juga pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang
berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang
tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak
juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan
demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang
sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak
daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak
dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.
Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama
antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk
pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula
dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil
dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga
mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan
pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang
dari kerusakan.
Selain bunga,pada suatu pohon juga terdapat buah.Namun tidak semua
pohon memiliki buah. Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang
merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah
biasanya membungkus dan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah
tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai
pemencar biji tumbuhan.Struktur buah dibagi menjadi dua yaitu
angiospermae dan gymnospermae. Buah pada angiospermae pada
umumnya dikatakan sebagai bakal buah yang telah masak. Secara botani,
pada buah dewasa dapat dibedakan secara jelas antara biji dan kulit buah
(pericarpus) atas. Pericarpus terdiri atas tiga lapisan yaitu, exocarpus,
mesocarpus, dan endocarpus. Exocarpus adalah lapusan terluar yang
melindungi kulit buah dan biasanya tipis. Mesocarpus adalahlapisan yang
berada pada tengah-tengah kulit buah, dan biasanya tebal. Dan endocarpus
adalah lapisan terdalam dari kulit buah dan biasanya tebal dan keras.
Adapun biji memiliki struktur yang terdiri embrio, penyimpanan makanan,
dan kulit biji. Buah pada gymnospermae adalah buah yang memiliki
beberapa sisik berkayu dan keras atau sisik berdaging, masing-masing
sisik tersusun pada sumbu hingga membentuk kerucut dan disebut buah
runjung atau buah kerucut.Biji pada pada gymnospermae memiliki struktur
hampir sama dengan biji angiosperm yang terdiri atas embrio,
penyimpanan makanan, dan kulit biji. Buah merupakan organ tumbuhan
yang terbentuk dari bakal buah dan bakal biji atau bagian-bagian lain dari
bunga yang ikut membentuk pembentukan buah. Buah yang dimiliki
setiap jenis pohon memiliki bentuk yang bervariasi karena struktur bunga
yang membentuknya bervariasi antar satu jenis pohon dengan pohon yang
lainnya. Setelah proses pembuahan, struktur bunga akan berubah
membentuk suatu buah karena perkembangan bagian-bagian bunga akan
berubah bentuk menjadi buah. Oleh sebab itu, dapat diketahui bahwa
perbedaan bentuk buah ditentukan oleh bagian-bagian bunga yang
membentuknya dan oleh keadaan dinding buahnya.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan tipe buah berdasarkan kepada bagian-bagian bunga yang
membentuknya pada buah pohon yang sedang diamati.
2. Menentukan tipe buah berdasarkan kepada keadaan dinding buah pada
buah pohon yang diamati.
3. Menentukan tipe buah berdasarkan kepada cara pecahnya.
C. Lokasi Praktikum
Praktikum mengenai morfus bunga pohon dilakukan di Arboretum
Universitas Lampung dan di laboratorium Silvikultur dan Perlindungan
Hutan Jurusan Kehutanan Fakultas pertanian Universitas Lampung.
II. METODE PRAKTIKUM
A. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah-buah pohon yang
ada di Arboretum sebagai objek pengamatan, spesimen bunga segar dari
berbagai jenis pohon, dan herbarium kering. Alat-alat yang diperlukan untuk
praktikum meliputi: lembar pengamatan, buku gambar, pensil, pena, kaca
pembesar (loupe), pisau, dan kamera.
B. Cara kerja
Hal-hal yang harus dikerjakan dalam pengamatan morfus buah pohon antara
lain sebagai berikut:
1. Mengamati bentuk, warna, ukuran, dan struktur morfologis buah pohon
bagi jenis pohon yang menjadi tugas pengamatannya (jenis pohon
ditentukan oleh dosen pada saat praktikum).
2. Mengambil gambar letak buah pada dahan atau ranting pohon, serta
mengambil gambar bentuk, warna, ukuran dan struktur morfologis buah
tersebut dengan kamera.
3. Mengambil sampel beberapa buah (3-5 buah) dalam satu pohon,
kemudian diukur panjang dan diameternya.
4. Mengambil satu buah pohon, kemudian dibelah secara melintang dan
diambil gambarnya dengan kamera.
5. Menggambar buah tersebut (nomor 4) pada buku gambar, kemudian diberi
keterangan bagian-bagian buahnya.
6. Mengambil satu buah pohon, kemudian dibelah secara membujur dan
diambil gambarnya dengan kamera.
7. Menggambar buah tersebut (nomor 6) pada buku gambar, kemudian diberi
keterangan bagian-bagian buahnya.
8. Mengukur panjang dan diameter lingkaran buah, kemudian keterangan
ukuran buah ini dituliskan pada gambar buah tersebut.
9. Menentukan golongan buah yang diamati kedalam salah satu tipe buah.
10.Membuat laporan sementara dan laporan akhir tentang hasil
pengamatannya sesuai dengan petunjuk buku penuntun praktikum ini.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Nama jenis buah yang diamati
Mangga (Mangivera Indica)
Kasia (Cassia multijuga)
Gambar hasil pengamatan
Gambar1.Buah Mangga
Gambar 2.Buah Kasia
Exocarpus
Mesocarpus
Endocarpus
B. Tabulasi data hasil pengamatan
Tabel Pengamatan buah.
No.
Nama Jenis
Tipe BuahBuah
sejati
Buah
semu
Buahkering
Buah ber-dagi-
ng
Buah
berbelah
Buah
kendaga
Buah
kotak
Warna
buah
Pan j ang
buah
Lebar
buah
Diameter
buah
Buah
kotak
Buah
polong
Buah
bumbung
Buah
samara
Buah
keras
Buah
buni
Buah
batu
Ku l i t
L uar
K u l i t
d a l am
1.
2.
Kasia(Cassia multijuga)
Mangga(Mangifera indica)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Hij a u
Hij au
Hi j au
Pu t i h
22cm
5,5cm
14,5mm
5,5 cm
C. Pembahasan
Buah merupakan organ tumbuhan yang berbentuk dari bakal buah dan bakal biji,
tanpa atau dengan bagian-bagian lain dari bunga yang menyertai pembuntukan
buah tersebut.Dalam praktikum ini digunakan buah Mangga dan buah
Kasia.Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama
pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40
anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya
(habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang
mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Pada mangga, Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau
dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya
hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril
lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna
menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan
kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk
tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak
pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya
terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-
kadang terdapat tiga bakal buah.
Jika dilihat dari tipe buah berdasarkan bagian-bagian bunga yang
membentuknya,buah dibedakan menjadi dua,yaitu buah sejati atau buah
telanjang, dan atau buah semu atau buah tertutup. Buah sejati yaitu buah yang
terbentuk dari bakal buah dan bakal biji saja. Buah semu yaitu buah yang
terbentuk dari bakal buah, bakal biji, dan bagian-bagian dari bunga.
Dalam praktikum yang dilakukan,digunakan 2 buah yang berbeda,yaitu buah
Mangga(Mangivera indica) dan buah Kasia(Cassia multijuga). Dalam data yang
di dapat pada saat praktikum, buah pohon Kasia (Cassia multijuga) memiliki
struktur buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bakal biji
saja, termasuk dalam jenis buah polong,dalam tipe buah kering,memiliki buah
terbelah, mempunyai warna hijau pada kulit dalam dan luarnya, panjang 22 cm
dan lebar sekitar 14,5 mm. Sedangkan pada buah Pohon Mangga (Mangifera
indica), dapat diketahui bahwa buah pohon ini memiliki Struktur buah yang
termasuk buah sejati, memiliki buah batu yang termasuk dalam tipe buah
berdaging , memiliki warna buah yang hijau pada kulit luar, kulit dalam yang
berwarna putih,dan kulit tengah yang berwarna putih.apabila telah masak,kulit
tengahnya menjadi berwarna kuning,serta mempunyai ukuran lebar 5,5 cm dan
berdiameter 5,5 cm.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Buah merupakan organ tumbuhan yang terbentuk dari bakal biji
dan bakal buah.
2. Buah Mangga (Mangivera indica) berdasarkan bagian-bagian
bunga yang membentuknya adalah buah sejati.
3. Buah Kasia (Cassia multijuga) berdasarkan bagian-bagian bunga
yang membentuknya adalah buah sejati.
4. Kasia (Cassia multijuga) memiliki struktur buah sejati, termasuk
buah polong dalam tipe buah kering, memiliki buah terbelah,
mempunyai warna hijau pada kulit dalam dan luarnya, panjang 22
cm dan lebar sekitar 14,5 mm.
5. Buah mangga (Mangifera indica), memiliki Struktur buah yang
termasuk buah sejati, memiliki buah batu yang termasuk dalam tipe
buah berdaging , memiliki warna buah yang hijau pada kulit luar,
kulit dalam yang berwarna putih, lebar 5,5 cm dan berdiameter 5,5
cm.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada Dosen praktikum dendrologi
adalah peringatkan mahasiswa yang kurang memperhatikan dalam
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, Arifin. 1990. Hutan : Hakekat dan Pengaruh terhadap Lingkungan. Yayasan
Obor Indonesia. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Mangga. diambil pada hari kamis 24/03/2011. 01.47
Indrianto. 2005. Dendrologi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Tim Penyusun Praktikum Dendrologi. 2010. Penuntun Praktikum Dendrologi.
Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Samingan, Tj. 1972. Dendrologi. Bahan Kuliah Dendrologi pada Akademi Ilmu
Kehutanan Bandung. Bandung. Tidak Dipublikasikasi. P.40-58.
van Steenis, C.G.G.J. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. PT Pradnya
Paramita. Jakarta.
Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia.
Jakarta