moratorium revisi

24
3.4.1Moratorium/Jeda Tebang 10 – 30 Tahun 1. Pe ngert ian Mor ato riu m Pengertian moratorium dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia) KBBI Online sebagai  berikut: penangguhan pembayaran utang didasarkan pada Undang-Undang aga r dapat mencegah krisis keuangan yang semakin hebat; penundaan; penangguhan! Pengertian moratorium berdasarkan KBBI Online secara "elas sangat berkaitan dengan  bidang ekonomi dan politik! #amun secara singkat istilah moratorium lebih tepat diartikan sebagai penundaan atau penangguhan karena alasan tertentu! $ebagai contoh moratorium P#$ dilakukan karena beralasan untuk menge%aluasi "alannya proses pengadaan& seleksi& penempatan& serta e'isiensi anggaran belan"a pegaai! $ehingga akan mudah untuk melakukan audit atau  penataan lembaga-lembaga pemerintahan yang ada! Pada penulisan ini istilah moratorium digunakan untuk mengistilahkan "eda penebangan hutan! umusan ataupun konsep kebi"akan moratorium  logging  (moratorium penebangan hutan) ini& dicetuskan oleh (*ahana +ingkungan ,idup Indonesia) *+,I melalui rapat Konsultasi .aerah +ingkungan ,idup (K.+,) yang diadakan *+,I pada tanggal pril tahun /// di 0akar ta! $ecara de'inisi& moratorium logging  atau "eda tebang menurut *+,I adalah berhenti se"enak dari akti'itas penebangan dan kon%ersi hutan! dapun de'inisi lainnya yaitu pembekuan atau penghentian sementara seluruh akti'itas  penebangan kayu skala besar (skala industri) untuk sementara aktu tertentu sampai sebuah kondisi yang diinginkan tercapai! 1enurut *+,I& moratorium logging  ini dilaksanakan paling sedikit selama 23 tahun! +ama atau masa diberlakukannya moratorium logging  ini biasanya "uga ditentukan oleh berapa lama  aktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut! 4u"uannya

Upload: adi-prasetya

Post on 18-Feb-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 1/24

3.4.1Moratorium/Jeda Tebang 10 – 30 Tahun

1. Pengertian Moratorium

Pengertian moratorium dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia) KBBI Online sebagai

 berikut: penangguhan pembayaran utang didasarkan pada Undang-Undang agar dapat mencegah

krisis keuangan yang semakin hebat; penundaan; penangguhan!

Pengertian moratorium berdasarkan KBBI Online secara "elas sangat berkaitan dengan

 bidang ekonomi dan politik! #amun secara singkat istilah moratorium lebih tepat diartikan

sebagai penundaan atau penangguhan karena alasan tertentu! $ebagai contoh moratorium P#$

dilakukan karena beralasan untuk menge%aluasi "alannya proses pengadaan& seleksi& penempatan&

serta e'isiensi anggaran belan"a pegaai! $ehingga akan mudah untuk melakukan audit atau

 penataan lembaga-lembaga pemerintahan yang ada!

Pada penulisan ini istilah moratorium digunakan untuk mengistilahkan "eda penebangan

hutan! umusan ataupun konsep kebi"akan moratorium logging  (moratorium penebangan hutan)

ini& dicetuskan oleh (*ahana +ingkungan ,idup Indonesia) *+,I melalui rapat Konsultasi

.aerah +ingkungan ,idup (K.+,) yang diadakan *+,I pada tanggal pril tahun /// di

0akarta! $ecara de'inisi& moratorium logging  atau "eda tebang menurut *+,I adalah berhenti

se"enak dari akti'itas penebangan dan kon%ersi hutan!

dapun de'inisi lainnya yaitu pembekuan atau penghentian sementara seluruh akti'itas

 penebangan kayu skala besar (skala industri) untuk sementara aktu tertentu sampai sebuah

kondisi yang diinginkan tercapai! 1enurut *+,I& moratorium logging  ini dilaksanakan paling

sedikit selama 23 tahun! +ama atau masa diberlakukannya moratorium  logging  ini biasanya "uga

ditentukan oleh berapa lama aktu yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi tersebut! 4u"uannya

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 2/24

2adalah untuk mengambil "arak dari masalah agar didapat "alan keluar yang bersi'at "angka

 pan"ang dan permanen!

2. Latar Belakang Moratorium di Indoneia

Pengurangan emisi dari de'orestasi dan degradasi hutan &  Reducing Emissions from

 Deforestation and Degradation Forest (5..) disepakati di Bali pada $esi ke-26 Kon'erensi

Para Pihak& Conference of Parties (7oP 26) Kon%ensi Kerangka Ker"a PBB mengenai Perubahan

Iklim829& United Nations Framework Convention on Climate Change  (U#777)& sebagai

mekanisme global untuk mitigasi perubahan iklim! 1ekanisme yang sekarang disebut 5..

ini meliputi rangkaian kegiatan yang lebih luas& termasuk konser%asi hutan& pengelolaan hutan

secara lestari dan peningkatan cadangan karbon melalui penghutanan (a'orestasi) dan

 penghutanan kembali (reboisasi)89! Pada tanggal < 1ei /2/& pemerintah epublik Indonesia

dan Kera"aan #oregia menandatangani $urat Pernyataan Kehendak&  Letter of Intent   (+oI)

tentang 5..869!

Berdasarkan +oI ini& Indonesia sepakat untuk melakukan beberapa tindakan& antara lain:

a! 1enyusun $trategi #asional tentang 5..

 b! 1enetapkan badan khusus untuk menerapkan strategi 5..& termasuk sistem

 pemantauan& pelaporan dan pembuktian (1=) atas pengurangan emisi dan

instrumen keuangan untuk penyaluran dana; dan

1829 .ecision >7P!26! educing emissions 'rom de'orestation in de%eloping countries: approaches to stimulate

action! 777>7P>//?><>dd!2& pp! @A22!89 .ecision >7P!23! 7openhagen ccord! 777>7P>//>22>dd& pp! CA 

!869 http:>>!noray!or!id>Pageiles>C/C6<>+etterDo'DIntentD#orayDIndonesiaD<D1ayD/2/!pd'  !

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 3/24

c! 1engembangkan dan menerapkan instrumen kebi"akan serta kemampuan untuk 

melaksanakannya& termasuk penundaan selama dua tahun bagi pemberian iEin ,ak 

Pengusahaan ,utan (,P,) baru untuk kon%ersi kaasan lahan gambut dan hutan

alam untuk penggunaan lainnya!

,anya satu minggu sebelum setahun penandatanganan +oI tersebut& pada / 1ei /22&

Instruksi Presiden& yang dikenal dengan Inpres #o! 2/>/22 diterbitkan! Inpres ini

mengumumkan moratorium hutan yang akan memenuhi salah satu tindakan kesepakatan dalam

+oI yang paling banyak menarik perhatian publik 8C9! Inpres ini bertu"uan untuk menunda

 pemberian iEin ,P, baru untuk penebangan dan kon%ersi hutan dan lahan gambut selama dua

tahun se"ak tanggal diundangkannya! Penundaan ini memungkinkan pembenahan tata kelola

hutan yang lebih baik melalui pelembagaan proses koordinasi dan pengumpulan data dan

kemungkinan "uga peraturan-peraturan baru yang diperlukan! $ementara Center for 

 International Forestry Reaserch  (7IO)839  dan se"umlah pihak lain menyambut baik 

moratorium ini sebagai langkah ma"u& dua kelompok pemangku kepentingan tertentu menyambut

 pengumuman ini dengan kecemasan yang berbeda alasannya8<9!

Pertama& kalangan pengusaha (dan sebagian anggota dean dan birokrat) yang

mengungkapkan kekhaatirannya baha dengan membatasi peluang pembangunan berbasis

lahan& moratorium akan menghambat pertumbuhan ekonomi8?9! 1ereka menegaskan baha

moratorium dapat membahayakan strategi pembangunan yang mampu menciptakan lapangan

ker"a dan yang berpihak pada rakyat miskin yang telah diterima secara luas!

28C9 http:>>sipuu!setkab!go!id>PUUdoc>2?2?<>I#P5$/2//22!pd' !839 7IO press release& / 1ei /22! Ban on ne

'orest concessions in Indonesia is good nes 'or climate change& but many challenges remain!8<9 4he 0akarta Flobe& 1ei /22! orest moratorium too harsh 'or some& too eak 'or others!8?9 ntara& 1ei /22! FPKI menganggap Inpres moratorium akan memicu perselisihan!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 4/24

Kedua& kalangan pemerhati lingkungan yang kecea atas ruang lingkup moratorium yang

sempit dengan berbagai pengecualiannya! 1ereka menyatakan baha moratorium tidak akan

e'ekti' untuk mengurangi emisi karbon dan mengungkapkan kekhaatiran tentang lemahnya

6rencana tata ruang>tata guna lahan dan tata kelola hutan& yang diperlukan secara lebih luas untuk 

mendukung pelaksanaan moratorium ini8@9!

3. !one" #$%%& dan Im"lementain'a

a! +atar Belakang 5..

Pengurangan emisi dari de'orestasi dan degradasi hutan ( Reduction of Emission from

 Deforestation and Degradation Plus) (5..) dilandasi ide utama yaitu menghargai indi%idu&

masyarakat& proyek dan #egara yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca A FK ( green

house gas A F,F) yang dihasilkan hutan! 5.. berpotensi mengurangi emisi FK dengan

 biaya rendah dan aktu yang singkat& dan pada saat bersamaan membantu mengurangi tingkat

kemiskinan dan memungkinkan pembangunan berkelan"utan!

("a "erbedaan de)oretai dan degradai hutan*

Fambar Perbedaan .e'orestasi dan .egradasi ,utan($umber: Pengendalian Kebakaran ,utan

dan +ahan Berbasis 1asyarakat&/2C)

38@9 Kompas& < 1ei /22! Inpres& kompromi politik-ekonomi!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 5/24

5.. merupakan satu dari beberapa skema yang hangat diperdebatkan dalam putaran

 perundingan perubahan iklim! $kema ini aalnya dirancang oleh Papua #ugini dan Kosta ika& dua

negara pemilik hutan tropis yang merasa tidak mendapat keuntungan apapun dari skema perubahan iklim

di baah reEim Protokol Kyoto! .ua skema Protokol Kyoto&  Emission rading (54) dan  !oint 

 Im"lementation (0I) hanya berlaku untuk dan di kalangan negara ma"u (nneG I)! $atu skema lain& Clean

 Develo"ment #echanism (7.1)& melibatkan #egara berkembang tapi hanya dibatasi tidak lebih dari 2H

total emisi tahunan negara ma"u yang mengin%estasikan proyek 7.1-nya di negara berkembang! 0umlah

yang sangat kecil ini tidak lepas dari prinsip pengurangan emisi domestik sebagai tu"uan utama Protokol

Kyoto! rtinya& mekanisme 54& 0I maupun 7.1 hanya pelengkap (additional ) dari tu"uan utama

Protokol Kyoto yaitu mendesak negara nneG I mengurangi emisi domestik mereka (1urdiyarso& //?:

C@-3)!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 6/24

Fambar +atar Belakang 4erbentuknya $kema 5..

 b! $e"arah 5.. dan 5..

Perdebatan mengenai 5.. beraal dari perdebatan mengenai kerangka implementasi

kon%ensi perubahan iklim& terutama Protokol Kyoto!

Pada kon%ensi perubahan iklim selan"utnya perdebatan kerangka implementasi ini

diperbaiki dan disempurnakan setelah meleati berbagai perubahan pada tiap kon%ensi

 perubahan iklim& perbaikan kerangka implementasi ini menghasilkan skema 5..!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 7/24

Fambar $e"arah Per"alanan Konsep 5.& 5.. dan 5.. (.#PI& /2)($umber: Pengendalian Kebakaran ,utan

dan +ahan Berbasis 1asyarakat&/2C)

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 8/24

c! Konsep 5.. di Indonesia

Perangkat +ukum #$%% & di Indoneia

da tiga peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kehutanan yang langsung

 berhubungan dengan 5..& yaitu:

(2) P! <@>1enhut-II>//@ tentang Penyelenggaran Demonstration $ctivities Pengurangan

5misi Karbon dari .e'orestasi dan .egradasi ,utan&

() Peraturan 1enteri Kehutanan (Permenhut) #o! 6/>1enhut-II>// tentang 4ata 7ara

Pengurangan 5misi

dari .e'orestasi dan .egradasi ,utan

(6) Peraturan 1enteri Kehutanan (Permenhut) #o! 6<>1enhut-II>// tentang 4ata 7ara

PeriEinan Usaha Peman'aatan Penyerapan dan>atau Penyimpanan Karbon pada ,utan

Produksi dan ,utan +indung!

1eski berhubungan dengan 5..& ketiga peraturan tersebut memiliki acuan

 pembentukan yang berbeda! .ua peraturan yang pertama merupakan tindak lan"ut dari keputusan

$B$4 dalam 7OP 26 di Bali yang mendorong penyelenggaraan berbagai demonstration

activities atau akti%itas u"i coba& untuk menemukan metodologi 5.. yang memadai! .i sisi

lain& menurut #ur 1asripatin& anggota Pok"a 5.. Kementerian Kehutanan& kehadiran P!6/

 "uga dipicu oleh semakin mera"alelanya inisiati' 5.. di daerah yang berpotensi

menggadaikan aset bangsa (baca: hutan) tanpa kendali memadai dari kerangka hukum yang ada!

Karena itu& Permenhut 5.. dibentuk ala kadarnya agar bisa mengatur lalu lintas 5..

yang terdiri dari berbagai arna proposal& baik skema sharing bene'it& "angka aktu& bentuk 

hubungan hukum& penyelesaian sengketa dan sebagainya!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 9/24

$ementara itu& P!6< merupakan peraturan mengenai Peman'aatan 0asa +ingkungan (P0+)

 berupa penyerapan karbon (car%on se&uestration) dan penyimpanan karbon (carbon sink)!

Konsep P0+ itu sendiri sudah dirumuskan dalam berbagai peraturan perundang-undangan baik 

secara langsung maupun tidak! Beberapa contoh peraturan tentang peman'aatan "asa lingkungan

 bisa dilihat sebagai berikut :

UU #o! 3 tahun 2/& tentang Konser%asi $umber .aya lam ,ayati dan 5kosistemnya Pasal

6C ayat 6:

Untuk kegiatan kepariisataan dan rekreasi& pemerintah dapat memberikan hak 

 pengusahaan atas Eona peman'aatan taman nasional& taman hutan raya& dan taman isata alam

dengan mengikut sertakan rakyat!

UU #o! C2 tahun 2& tentang Kehutanan Pasal < ayat 2:

Peman'aatan hutan lindung dapat berupa peman'aatan kaasan& peman'aatan "asa

lingkungan& dan pemungutan hasil hutan bukan kayu!

PP #o! < tahun //?& tentang 4ata ,utan dan Penyusunan encana Pengelolaan ,utan

Perencanaan ,utan serta Peman'aatan ,utan Pasal 2 angka <:

Peman'aatan "asa lingkungan adalah kegiatan untuk meman'aatkan potensi "asa

lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi 'ungsi utamanya!

,trategi -aional #$%%&

1enindak lan"uti +oI Pemerintah Indonesia dan Pemerintah #oregia& Presiden

membentuk $atuan 4ugas 5.. dengan membaa 2/ kementerian dan lembaga lainnya ke

dalam proses koordinasi berdasarkan C bidang penting yaitu strategi dan perencanaan&

membangun institusi& implementasi taktis dan dukungan keseluruhan!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 10/24

Pada 0uni /2& $atuan 4ugas Persiapan Kelembagaan 5.. merumuskan $trategi

 #asional 5.. yang memuat :

- =isi& 1isi& 4u"uan& uang +ingkup dan Keterkaitan 5.. dengan Program lain

- Kerangka dan Pilar-Pilar $trategi #asional 5..

- Pembangunan $istem Kelembagaan 5..

- Pengka"ian Ulang dan penguatan kebi"akan dan Peraturan

- Peluncuran Program-Program $trategis

- Perubahan Paradigma dan Budaya Ker"a

- 1elibatkan para Pihak 

- rahan Pelaksanaan

- ase-'ase Pelaksanaan

- Pelaksanaan 5.. di tingkat sub-#asional (Pro%insi Percontohan dan Pengembangan

Implementasi di 4ingkat sub-#asional)

- Penyusunan encana ksi

- Penyusunan encana Bisnis

- e'ormasi Kerangka ,ukum

ii Mii Tuuan dan #uang Lingku" #$%% & di Indoneia

=isi :

Pengelolaan sumber daya alam hutan dan lahan gambut yang berkelan"utan sebagai aset nasional

yang dapat diman'aatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat!

1isi :

- 1eu"udkan %isi pengelolaan hutan dan gambut berkelan"utan melalui tata kelola yang e'ekti' 

yang dicapai dengan :

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 11/24

- 1emantapkan 'ungsi lembaga pengelolaan hutan dan lahan gambut

- 1enyempurnakan peraturan>perundangan dan meningkatkan penegakan hukum

- 1eningkatkan kapasitas pengelolaan sumberdaya hutan dan lahan gambut 4u"uan

- 4u"uan 0angka Pendek (/2-/2C)

Perbaikan kondisi tata kelola& kelembagaan& tata ruang dan iklim in%estasi secara strategis agar 

dapat mencapai komitmen Indonesia dalam penurunan emisi dengan tetap men"aga pertumbuhan

ekonomi!

- 4u"uan 0angka 1enengah (/2-//)

Pelaksanaan tata kelola sesuai kebi"akan dan tata cara yang dibangun pada lembaga pengelolaan

hutan dan lahan gambut& serta pada ruang dan mekanisme keuangan yang telah ditetapkan dan

dikembangkan dalam tahap sebelumnya agar target-target penurunan emisi <-C2H pada tahun

// dapat dicapai!

- 4u"uan 0angka Pan"ang (/2-/6/)

,utan dan lahan Indonesia men"adi net carbon sink pada tahun /6/ sebagai hasil pelaksanaan

kebi"akan yang benar untuk keberlan"utan 'ungsi ekonomi dan "asa ekosistem dari hutan!

#uang Lingku" #$%% & di Indoneia

- Penurunan emisi dari de'orestasi

- Penurunan emisi dari degradasi hutan>dan atau degradasi lahan gambut

- Pemeliharaan dan peningkatan cadangan karbon melalui :

- Konser%asi hutan

- Pengelolaan hutan yang berkelan"utan ($1)

- ehabilitasi dan restorasi kaasan yang rusak 

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 12/24

- Penciptaan man'aat tambahan bersama dengan peningkatan man'aat dari karbon melalui :

Peningkatan kese"ahteraan masyarakat lokal

Peningkatan kelestarian keanekaragaman hayati

Peningkatan kelestarian produksi "asa ekosistem lain

$ecara hukum sesuai dengan pasal 2(b) dan 2(c) dari UU no C2 tahun 2 tentang

Kehutanan& skema 5.. dilaksanakan dalam kaasan lahan berhutan (termasuk hutan

mangro%e) dan lahan bergambut di dalam kaasan hutan dan kaasan P+ (rea Penggunaan

+ahan) di seluruh ilayah Indonesia baik yang sudah maupun belum tercatat dalam da'tar hutan

Indonesia ketika $trategi #asional 5..! $ebagaimana gambar berikut:

Fambar : uang +ingkup Kegiatan 5.. (#.7-4#7& /26)

($umber: Pengendalian Kebakaran ,utan dan +ahan Berbasis 1asyarakat&/2C)

$trategi nasional 5.. dilaksanakan dengan berlandaskan pada lima pilar sebagaimana

Fambar & yaitu :

- Kelembagaan dan proses

- ,ukum dan peraturan

- Program-program strategis

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 13/24

- Perubahan paradigma J budaya ker"a

- 1elibatkan para pihak 

Fambar ! +ima Pilar $trategi #asional 5.. di Indonesia($umber: Pengendalian

Kebakaran ,utan dan +ahan Berbasis 1asyarakat&/2C)

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 14/24

,umber Pendanaan #$%% &

Permenhut 6/>// tidak menyebut secara tegas sumber pendanaan& tapi secara implisit

menggambarkan perdagangan serti'ikat yang merupakan bagian dari skema pasar! Penyebutan

secara tegas muncul dalam Permenhut 6<>//& dimana sumber pendanaan adalah:

(2) .ana sendiri;

() Cor"orate 'ocial res"onsi%ility (7$)&

(6) .ana hibah!

.alam tulisannya ber"udul uo =adis 5.. di Indonesia& $teni (//) menyatakan

 baha skema sumber pendanaan 5.. menurut Peraturan 1enteri Kehutanan #omor #o!

6<>1enhut-II>// tentang 4ata 7ara PeriEinan Usaha Peman'aatan Penyerapan dan>atau

Penyimpanan Karbon pada ,utan Produksi dan ,utan +indung agak membingungkan secara

hukum! Pertama& iEin usaha karbon merupakan skema peman'aatan "asa yang pasti mendapat

kontraprestasi atau keuntungan langsung! .alam hal ini& penyebutan 7$ sebagai sumber 

 pendanaan sangat berbeda dengan ketentuan mengenai 'ungsi 7$ dalam UU #o! C/ 4ahun

//? tentang Perseroan 4erbatas! .alam pasal ?C ayat (2) disebutkan baha LPerseroan yang

men"alan kegiatan usahanya di bidang dan>atau berkaitan dengan a"ib melaksanakan tanggung

 "aab sosial dan lingkunganM! $elan"utnya dalam pasal 2 angka 6 menyebutkan Ltanggung "aab

sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan

ekonomi berkelan"utan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang berman'aat&

 baik bagi perseroan sendiri& komunitas setempat& maupun masyarakat pada umumnyaM!

$ecara konseptual dan se"arah 7$ adalah in%estasi sosial untuk pemberdayaan

masyarakat& bukan in%estasi komersial! $ementara itu iEin usaha karbon adalah in%estasi

komersial yang berusaha mencari keuntungan ekonomi langsung! Karena itu& menempatkan 7$ 

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 15/24

sebagai sumber pendanaan merupakan bentuk penyimpangan dari 'ungsi 7$! $eharusnya& 7$ 

dikembalikan ke mandatnya sebagai salah satu kontribusi perusahaan bagi pengembangan

kehidupan karyaan maupun komunitas di sekitar lokasi operasi perusahaan!

+ogika yang sama berlaku untuk sumber pendanaan berupa hibah! ,akikat hibah adalah

'ungsi sosial bukan komersial! 0ika peman'aatannya dipakai untuk tu"uan menghasilkan serti'ikat

karbon yang diper"ualbelikan untuk mendapat untung maka 'ungsi sosial tersebut berubah total

men"adi komersial!

0ika dilihat ke belakang& disorientasi sumber pendanaan tampaknya bersumber dari

ketidaktegasan perbedaan antara sumber pendanaan yang berbasis pasar dan dana publik! 0ika

skema pasar yang diterima maka secara etis komersialisasi akan dikategorikan sebagai kepatutan

karena arena pasar hakikatnya merupakan ilayah komersial terutama untuk tu"uan pri%at!

Berbeda dengan dana publik yang memiliki 'ungsi mendukung kiner"a untuk tu"uan publik!

.alam hal ini& dana hibah dan 7$ yang memiliki 'ungsi publik tidak akan dibelokan untuk 

tu"uan pri%at-komersial tapi dikelola untuk kepentingan publik& antara lain kelestarian hutan dan

 pemulihan 'ungsi ekologis!

4. #uang Lingku" Moratorium

Inpres merupakan seperangkat perintah presiden kepada kementerian dan lembaga

 pemerintahanlain yang terkait! $ebagai dokumen nonlegislati'& Inpres tidak memiliki

konsekuensi hukum "ika tidak dilaksanakan! Inpres #o! 2/>/22 memberi perintah kepada tiga

menteri (Kehutanan& .alam #egeri dan +ingkungan ,idup) dan kepala lima lembaga (Unit

Ker"a Presiden Bidang Pengaasan dan Pengendalian Pembangunan& Badan Pertanahan

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 16/24

 #asional& Badan Koordinasi Penataan uang #asional& Badan Koordinasi $ur%ei dan Pemetaan

C #asional dan lembaga yang dibentuk untuk mengelola 5..)& serta para gubernur dan bupati!

Inpres ini men"elaskan tugas dan tanggung "aab masing-masing lembaga selama dua tahun

se"ak dikeluarkannya Inpres!

.ua kementerian penting yang sangat terkait dengan de'orestasi dan emisi berbasis lahan

tidak disebutkan dalam Inpres& yaitu: Kementerian Pertanian dan Kementerian 5nergi dan

$umber .aya 1ineral! Kedua lembaga ini tidak dimasukkan dalam Inpres mungkin karena

terkait dengan peran mereka dalam program ketahanan pangan dan energi nasional! Pembatasan

 penerapan moratorium pada kegiatan di sektor-sektor ini dapat melemahkan kemampuan

 pemerintah untuk memenuhi tu"uan Inpres itu sendiri& serta komitmen Presiden untuk 

menurunkan emisi gas rumah kaca!

Inpres ini berlaku bagi hutan alam primer dan lahan gambut! Istilah yang baru sa"a

diperkenalkan Nhutan alam primer dan bukan hutan alam& sebagaimana digunakan dalam +oI

telah dita'sirkan berbeda oleh berbagai pemangku kepentingan! Istilah baru dalam Inpres ini

menguatkan pena'siran baha sasaran moratorium hanya hutan yang tidak tersentuh& tidak 

terkelola dan tidak terganggu! $edangkan sebagian pihak mena'sirkan baha +oI mencakup

kisaran hutan yang lebih luas! Penggunaan istilah hutan alam Nprimer "uga mempengaruhi ruang

lingkup moratorium karena tidak memasukkan hutan alam sekunder atau hutan bekas tebangan!

Perbedaannya besar sekali sebagaimana diuraikan lebih lan"ut di baah ini& karena "ika

489 +uas seluruh lahan berhutan di Indonesia pada tahun // ialah 2& "uta ha (paling sedikit @3&< "uta

ha lahan hutan negara dan <& "uta ha lahan untuk areal penggunaan lain& atau NP+)! .i antara luas ini&

hutan primer mencakup C3& "uta ha! Banyak di antara hutan primer ini telah dilindungi oleh hokum yang

ada& yang selan"utnya mengurangi daerah tambahan yang dilindungi berdasarkan moratorium! Bahkan&

seandainya sekitar C<&? "uta ha hutan nonprimer telah dilindungi& daerah yang tercakup dalam moratorium

tersebut semestinya telah bertambah cukup besar!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 17/24

menggunakan istilah Nhutan alam luas kaasan yang tercakup moratorium dapat mencapai dua

kali lipat& bergantung pada berapa bagian dari luas hutan ini yang telah diberi ,P,89!3

6 #amun demikian& teks tentang lahan gambut dalam Inpres ini menyiratkan baha

moratorium mencakup seluruh lahan gambut tanpa membedakan "enis& kedalaman& letak&

ilayah administrasi dan tingkat kerusakannya! $ebelumnya& berdasarkan Peraturan 1enteri

Pertanian (#o! 2C>Permentan>+!22/>>//)& hanya lahan gambut dengan kedalaman lebih dari

6 m yang dilindungi dari kon%ersi men"adi perkebunan kelapa sait!

Fubernur dan bupati& yang menerbitkan iEin pengembangan kelapa sait& perlu

mena'sirkan Inpres lebih bi"aksana setelah sekian lama memegang peraturan menteri tersebut

sebagai acuan baha lahan yang tercakup moratorium adalah seluas <C "uta ha82/9! Kemudian

$ekretaris 0enderal Kementerian Kehutanan menyatakan baha lahan yang tercakup kira-kira ?

 "uta ha& yang terdiri dari 33 "uta ha hutan primer dan 2? "uta ha lahan gambut A yang "auh lebih

kecil dari pengumuman sebelumnya& < "uta ha8229! (*ells dan Paoli /22)!

Interpretasi independen secara digital terhadap PIPIB yang melampiri Inpres

menun"ukkan baha moratorium mencakup luas yang tidak lebih dari C< "uta ha 829! $ementara

itu analisis yang dilakukan terhadap PIPIB tersedia bagi umum pada tanggal 3 gustus /22

menun"ukkan baha luas cakupan Inpres adalah <<&C "uta ha! Berbagai man'aat lingkungan yang

akan diperoleh dari moratorium diperkirakan lebih kecil daripada yang mungkin diharapkan!

5

682/9 4he 0akarta Flobe& / 1ei /22! $B signs decree on -year de'orestation moratorium; 4he 0akarta Post& /

1ei /22! 1oratorium issued to protect primary 'orests& peatland!8229 4he 0akarta Post& 3 0uli /22! Fo%t reduces area

o' 'orests protected by moratorium!829 http:>>!greenpeace!org>seasia>id>blog>pak-presidensby-kami-akan-memberitahu-siapa->blog>6323/p!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 18/24

+uas kaasan yang belum dilindungi masih sangat luas dan emisi yang dapat dihindari masih

terlalu kecil!

. !emungkinan %am"ak Moratorium

a! .ampak +ingkungan+ahan gambut mendapat perhatian khusus dalam moratorium karena peran pentingnya

dalam menyimpan karbon dan menyediakan "asa lingkungan lain& termasuk konser%asi air 

dan keanekaragaman hayati! $esungguhnya& dampak lingkungan positi' utama dari

moratorium adalah dari perlindungan tambahan yang diberikan kepada ekosistem ini!

Kepadatan karbon di lahan gambut berhutan dapat mencapai 3-2/ kali lipat dibandingkan

dengan tanah mineral berhutan dalam satuan luas yang sama bergantung pada kedalaman

gambutnya! Oleh karena itu& melindungi lahan gambut merupakan upaya nyata dalam hal

 pengurangan emisi dan man'aat lingkungan lainnya! #amun hanya C& "uta ha gambut

yang tercakup dalam moratorium masih berada di dalam tutupan hutan primer!

Bergantung pada pengendalian kebakaran hutan dan perubahan tata air dari lahan gambut

yang terganggu& emisi karbon dioksida (7O) akan terus berlan"ut sekalipun moratorium

membatasi kerusakan lebih "auh terhadap hutan yang tumbuh di atasnya! Oleh karena itu&

 pelaksanaan moratorium dan re%isi PIPIB semestinya mengutamakan perlindungan

terhadap hutan gambut dan lahan gambut bekas tebangan yang berada dalam keenangan

Kementerian Kehutanan!

+a"u de'orestasi di lahan gambut berhutan selama ///-//3 adalah sekitar 2// /// ha

 per tahun! $ebagian besar gambut dalam yang telah gundul dan rusak terletak di Pro%insi

iau (Kementerian Kehutanan //@)! Ka"ian terbaru menun"ukkan baha la"u de'orestasi

di hutan gambut di sia 4enggara kepulauan (terutama Indonesia) selama ///-/2/

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 19/24

sebesar &H per tahun& "auh lebih tinggi dari la"u de'orestasi tahunan di hutan hu"an

dataran rendah sebesar 2&H (1iettinen dkk! /22)!

Pengeringan lahan gambut dapat menyebabkan kubah gambut runtuh dan emisi gas

rumah kaca meningkat! .i daerah pesisir& runtuhnya gambut telah menyebabkan intrusi

air laut sehingga memaksa petani pindah dari lahan pertanian mereka (0oshi dkk! /2/)!

.ampak langsung akibat kesalahan pengelolaan lahan gambut ini menimbulkan

tantangan baru dalam hal penghidupan masyarakat yang melampaui persoalan perubahan

iklim! $ehingga untuk mendukung pengelolaan lahan gambut yang berkesinambungan

diperlukan penyempurnaan tata kelola lahan gambut& termasuk memper"elas sistem

 pemilikan atau penguasaan lahan& peningkatan kapasitas dan penegakan hukum!

 b! .ampak 5konomi

Pemegang ,P, dan pengusaha perkebunan kelapa sait khaatir baha moratorium

akan mengancam penyediaan lapangan ker"a karena dapat mengganggu program peluasan

mereka! Keabsahan klaim seperti ini perlu dicermati! 1enurut telaah euters&

 perusahaan-perusahaan perkebunan besar kelapa sait yang beroperasi di Indonesia telah

melakukan peluasan dengan la"u 2/ /// ha per perusahaan per tahun (Kosanage dan

4aylor /22)! Bagi perusahaan-perusahaan ini& penguasaan lahan terkecil sekalipun cukup

 bagi mereka untuk meneruskan peluasan selama dua tahun ke depan! Perusahaan-

 perusahaan besar diduga telah menguasai lahan dalam "umlah yang cukup& dengan iEin

ataupun iEin prinsip sehingga masih memungkinkan mereka melakukan peluasan dengan

la"u tersebut hingga "auh melampaui "angka aktu dua tahun moratorium! 0ika temuan

dalam laporan euters benar& moratorium berdampak minimal terhadap lapangan ker"a

yang berkaitan dengan peluasan kebun sait!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 20/24

1oratorium dua tahun "ustru dapat diman'aatkan pengembang untuk menggeser kegiatan

mereka dari peluasan lahan produksi prioritas men"adi peningkatan produksi dari kebun

yang ada! Produkti%itas per satuan luas pada kebanyakan perkebunan kelapa sait di

Indonesia "auh lebih rendah dibandingkan potensinya! erata produkti%itas minyak sait

saat ini adalah 6&3 ton per ha& yaitu C/H lebih rendah daripada rerata produksi 1alaysia

sebesar <&C ton per ha (KPPU //?)! Pilihan untuk meningkatkan produkti%itas dapat

dibuat sambil memperbaiki prasarana& yang dengan sendirinya menciptakan lapangan

 peker"aan dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat setempat!

Perusahaan "uga dapat merehabilitasi ekosistem pada hutan gambut yang terdegradasi dan

telah dikuasainya! *alaupun cadangan karbon di atas permukaan tanah di daerah ini

mungkin rendah& karbon di baah tanahnya masih tinggi! Perusahaan-perusahaan ini

harus didorong untuk menga"ukan iEin baru bagi rehabilitasi ekosistem yang dikecualikan

dalam Inpres moratorium ini! 0ika skema seperti ini baik secara ekonomis maka tidak 

tertutup kemungkinan menarik in%estasi sektor sasta!

Fambar 6! .aerah ,utan 1ortorium di Indonesia 4ahun /23$umber: (lo%al Forest )atch& ? Oktober /23

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 21/24

. $aluai !ebiakan Moratorium di Indoneia

1asa "eda tebang telah ber"alan selama 6 tahun& namun dalam praktiknya pemerintah

gagal melindungi hutan Indonesia& bahkan sebalikya menggunakan moratorium sebagai

instrumen untuk melegalkan perusakan hutan dengan memberikan kemudahan iEin konsesi

kehutanan! ,al tersebut mengakibatkan tekanan dan kerusakan pada hutan dan kon'lik semakin

luas!

Pemerintah memberikan iEin kepada perusahaan& di sisi lain memasukkan ilayah

kelola masyarakat sebagai obyek moratorium serta membatasi hak-hak masyarakat dalam

mengelola hasil hutan! $ering kali ditemukan baha ilayah kelola masyarakat dimasukkan

dalam cakupan moratorium& sementara konsesi yang dimiliki korporasi dapat dengan mudah

keluar dan masuk dalam cakupan moratorium! ,al ini dapat dibuktikan pada beberapa kasus di

kabupaten 1erauke dengan melihat pada PIPIB!

$ementara itu& kebakaran hutan yang seharusnya bisa diminimalkan ternyata malah

mencapai tingkat yang sangat mengkhaatirkan di tahun /2C! ,ingga ebruari /2C& telah

ter"adi kebakaran lahan gambut di Pro%insi iau seluas lebih dari ?!? hektar dengan 2&/@

titik api& di mana C2C titik (6@&/H) terdapat di ilayah PIPIB re%isi ((reen"eace* /2C)!

$elain kebakaran hutan& alih 'ungsi kaasan hutan untuk alasan pembangunan

dengan mengorbankan lingkungan dan masyarakat adat>lokal "uga terus ter"adi di beberapa

tempat di Indonesia!

da banyak celah yang membuat moratorium men"adi tidak e'ekti' dan sesuai dengan

apa yang diharapkan& di antaranya :

a! Pemberlakuan kebi"akan "eda tebang semen"ak aal terlalu banyak memberikan

ruang kompromi yang "ustru mengancam perlindungan hutan dan lahan gambut

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 22/24

Indonesia! ,al ini terlihat daribanyaknya pengecualian yang diatur dalam kebi"akan

tersebut!

 b! Kebi"akan moratorium tidak menyentuh akar persoalan kehutanan dan tidak 

implementati'!

c! Berbagai upaya yang dilakukan oleh $atgas 5.. dalam mengisi periode

moratorium lebih banyak berupa ka"ian& namun belum tercermin dalam kebi"akan

'ormal yang memiliki landasan hukum kuat!

d! 4erdapat beberapa capaian positi' dalam upaya penyelamatan hutan seperti

 penandatanganan 1OU antar penegak hukum dan 1oU antara BP 5.. dengan

 pemerintah daerah! #amun& hal tersebut kalah cepat dengan la"u pelanggaran dan

 perusakan hutan! $ebagai contoh& keberhasilan penegakan hukum pada kasus P4!

Kalista di ceh& tidak diikuti oleh kasus +abora $itorus di Papua Barat! ,al ini

menun"ukkan masih lemahnya penegakan hukum dalam kasus perusakan hutan dan

lingkungan!

e! 1ekanisme monitoring dan pengaduan terhadap pelanggaran iEin tidak e'ekti' 

dan tidak mudah dilaksanakan masyarakat! 1ekanisme ini hanya e'ekti' 

digunakan oleh instansi terkait dan perusahaan sehingga sebagian besar pengaduan

hanya berasal dari pihak perusahaan!

1oratorium yang e'ekti' dapat memperbaiki proses pemberian iEin dan perencanaan

 penggunaan lahan yang mendukung target pembangunan ekonomi nasional dan menghormati

hak-hak masyarakat setempat! .iharapkan e'ek moratorium ini bisa dirasakan lebih dari dua

tahun!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 23/24

Persepsi salah yang sering disebut dalam media adalah moratorium ini dibuat untuk 

menghentikan semua penebangan hutan di Indonesia dan menghambat ekspansi industri-industri

seperti industri kelapa sait& ,4I& dan tambang! #amun& menurut isi dari kesepakatan Indonesia-

 #oregia& moratorium ini adalah suspensi atas pemberian iEin baru kon%ersi hutan alam dan

lahan gambut!

Pencabutan iEin-iEin yang sudah dikeluarkan banyak di antaranya yang mungkin ilegal

sepertinya berada di luar rancangan moratorium ini! $elain itu& karena moratorium hanya

diberlakukan pada iEin baru kon%ersi hutan alam dan lahan gambut& kemungkinan besar 

 peraturan ini tidak mencakup iEin penebangan pohon selekti' ( selective logging "ermits) atau iEin

 perkebunan kelapa sait di daerah P+! 

0angka aktu dua tahun& di mana tidak ada iEin baru kon%ersi hutan& memberi

kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk mulai men"alankan kebi"akan 5..& seperti

memperbaiki perencanaan penggunaan lahan& mengka"i dan mencabut iEin ilegal& mendorong

ekspansi perkebunan kelapa sait yang berkesinambungan di Llahan terdegredasiM& dan

mengembangkan insenti' untuk melakukan LlandsapM untuk pembangunan antara daerah

 berhutan dengan lahan yang tingkat karbonnya rendah!

*alaupun terbatas dalam hal aktu dan cakupan areal& moratorium ini berpotensi untuk 

mendukung perbaikan tata kelola hutan& yang merupakan penentu untuk mencapai

 penguranganemisi berbasis lahan dalam "angka pan"ang!

1oratorium memberikan pesan yang "elas dan tegas mengenai pentingnya melindungi

lahan gambut khususnya; mener"emahkan pesan Inpres ini dalam bentuk tindakan nyata akan

mendorong pengurangan emisi dalam "umlah sangat besar! #amun demikian& Inpres ini tidak 

menetapkan sanksi sehingga dalam pelaksanaannya masih tetap menghadapi tantangan!

7/23/2019 Moratorium Revisi

http://slidepdf.com/reader/full/moratorium-revisi 24/24

rah yang diberikan dalam Inpres untuk hutan nongambut dapat dikategorikan sebagai

kesempatan yang hilang! e%isi selama proses pelaksanaan masih memberi kesempatan kedua

untuk mengalihkan pembangunan ke luar dari lahan berkarbon tinggi& termasuk hutan sekunder 

yang tidak dapat dikategorikan sebagai hutan alam primer& yang se"alan dengan strategi

 pemerintah untuk kegiatan pembangunan beremisi rendah! Pemaduan rencana tata ruang pada

tingkat pro%insi dan kabupaten untuk menghasilkan re%isi PIPIB secara berkala akan menuntut

kepemimpinan yang tegas& keterbukaan dan pendekatan partisipati'!

1oratorium semestinya tidak dipandang sebagai tu"uan untuk mencapai sasaran

 pengurangan emisi seperti yang dicanangkan Presiden! 1oratorium adalah alat untuk 

menciptakan keadaan yang memungkinkan perbaikan tata kelola hutan dan lahan gambut& yang

diperlukan untuk menun"ang strategi pembangunan berkarbon rendah dan keikutsertaan dalam

mekanisme global seperti 5.. dalam "angka pan"ang! 1oratorium dapat membuka "alan bagi

keberhasilan pembaruan kebi"akan "auh melampaui masa berlakunya yang hanya dua tahun!