monorel sebagai solusi penyelesaian kemacetan di t

25
i Monorel Sebagai Solusi Penyelesaian Kemacetan di T.B Simatupang Penulis: Almatrisa M.H 1206223120 Anies Labibah K 1206242776 Baiti Rahma M 1206262986 Florensia Rosary 1206263004 Tiffany Mawardi 1206222736 Tri rahayu 1306481921 Pengajar: Bpk. ALVINYAH Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Upload: tiffany-mawardi

Post on 18-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ini hanya tugas mahasiswa jadi belum 100% benar

TRANSCRIPT

  • i

    Monorel Sebagai Solusi Penyelesaian Kemacetan di T.B Simatupang

    Penulis:

    Almatrisa M.H 1206223120

    Anies Labibah K 1206242776

    Baiti Rahma M 1206262986

    Florensia Rosary 1206263004

    Tiffany Mawardi 1206222736

    Tri rahayu 1306481921

    Pengajar:

    Bpk. ALVINYAH

    Teknik Sipil

    Fakultas Teknik

    Universitas Indonesia

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan dengan

    judul Monorel Sebagai Solusi Penyelesaian Kemacetan di T.B Simatupang. laporan ini

    disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi mata kuliah Sistem Transportasi, Tenkik

    Sipil, Universitas Indonesia.

    Dalam pengerjaan laporan ini, tentunya ada kendala yang dihadapi, tetapi akhirnya

    terlewati dengan tidak terlepas dari segala bantuan, bimbingan, dan dorongan yang diberikan.

    Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai

    pihak, khususnya kepada Pak Alvinsyah selaku dosen mata kuliah Sistem Transportasi.

    Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna baik dalam penyajian

    maupun pemahaman. Sehingga penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

    untuk kebaikan dan kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi

    penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

    Depok, Desember 2014

    Penulis

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR i

    DAFTAR ISI ii

    DAFTAR GAMBAR iii

    BAB I Pendahuluan 1

    1.1 Latar Belakang 1

    1.2 Rumusan Masalah 2

    1.3 Tujuan 2

    1.4 Manfaat Penulisan 3

    BAB II Tinjauan Teoritis 4

    2.1 Kriteria 4

    2.2 Solusi permasalahan 4

    2.2.1 Transportasi umum monorel 4

    2.2.2 Commuter Line 6

    2.2.3 Subway 9

    BAB III Data pengamatan 11

    BAB IV Pembahasan 12

    4.1 Permasalahan di Jalan T.B Simatupang 12

    4.2 Perbandingan Alternatif-alternatif Untuk Menyelesaikan Permasalahan Jalan Tb Simatupang 13

    4.3 Rencana Desain 15

    4.4 Sistem Monorail 2

    BAB V Penutup 20

    5.1 Kesimpulan 20

    5.2 Saran 20

    DAFTAR PUSTAKA 21

  • iii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Transportasi monorel tipe stradlling di Kota Chinqing, China 9

    Gambar 2.2 Transportasi monorel tipe suspended di Wuppertal, Jerman 11

    Gambar 2.3 Commuter Line di Jakarta 11

    Gambar 2.4 Commuter Line di Jepang 11

    Gambar 2.5 Bak Tando Bawah Tanah 11

    Gambar 2.1 Konstruksi ASR 9

    Gambar 2.2 Kolam Penampung Air Hujan 11

    Gambar 2.3 Bak Tando Bawah Tanah 11

    Gambar 2.1 Konstruksi ASR 9

    Gambar 2.2 Kolam Penampung Air Hujan 11

    Gambar 2.3 Bak Tando Bawah Tanah 11

    Gambar 2.1 Konstruksi ASR 9

    Gambar 2.2 Kolam Penampung Air Hujan 11

    Gambar 2.3 Bak Tando Bawah Tanah 11

    Gambar 2.1 Konstruksi ASR 9

    Gambar 2.2 Kolam Penampung Air Hujan 11

    Gambar 2.3 Bak Tando Bawah Tanah 11

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Jalan T.B Simatupang merupakan jalan yang melalui mulai dari arah simpang Condet,

    terusan jalan T.B Simatupang sekitaran Fly Over Universitas Jagakarsa sampai menuju ke arah

    Fatmawati dan Lebak Bulus, Jalan T.B Simatupang juga dapat dikatakan sebagai jalan yang

    strategis yaitu tepat ditengah jalan ini dilengkapi dengan lintasan bebas hambatan JORR ( Jakarta

    Outer Ring Road ), dengan pintu keluar masuk tol yang strategis tersambung ke seluruh

    Jabodetabek.

    Jalan T.B Simatupang juga merupakan salah satu jalanan sentra bisnis yang pesat

    perkembangannya dengan bukti bertumbuhnya gedung gedung baru pencakar langit adalah

    jalan T.B Simatupang, Jakarta Selatan, tentu para pengusaha serta kontraktor pembangunan telah

    menganalisa dan dapat menemukan bermacam point keuntungan, bagi pengembangan bisnis

    mereka dari selatan Jakarta ini. Begitu juga dukungan tambahan penunjang seperti hunian

    perumahan, mall Cilandak town square, town house, apartemen, rumah sakit dan sekolah seperti

    Tarakanita, tempat wisata kebun binatang Ragunan, bahkan dari jalan ini juga menuju Kemang

    dan Pondok Indah bisa di jangkau dalam hitungan menit. Berdirinya gedung pencakar langit

    seperti Gedung Trakindo di kawasan Cilandak KKO serta menjamurnya perusahaan dan agen

    perwakilan perusahaan internasional seperti PT Atlas, Baker, Antam, Nestle serta perusahaan -

    perusahaan pertambangan minyak dan gas. Harga lahan tanah yang masih terjangkau berkisar 10

    juta/meter, sepertinya akan membuat investor dalam negeri serta asing bersaing

    memperebutkannya.

    Namun dengan perkembangan infrastruktur dan strategisnya jalan T.B Simatupang, hal

    tersebut menyebabkan kemacetan yang parah pada jalan T.B simatupang kemacetan dimulai

    pada jam awal masuk dan pulang jam kerja kemacetan sudah mulai terjadi di setiap perempatan

    lampu merah kendaraan melaju dengan merayap, selalu terjadi di perempatan lampu merah

    Kementrian Pertanian RI, perempatan Cilandak KKO, perempatan Fatmawati dan Lebak Bulus.

    Diperkirakan kurang dari 5 tahun lagi lajur kiri dan kanan nantinya akan menjadi sulit terkendali,

  • 2

    demi kelancaran perekonomian di DKI Jakarta yang berisikan berbagai perusahaan multi

    nasional dengan peran sebagai pusat dan kontrol distribusi tentu pemerintah daerah juga pusat

    harus jelas mengatur regulasi, menjadikan daerah ini menjadi kawasan tertib lalu lintas serta

    tertib pembangunan.

    Selain itu dengan drainase yang kurang baik seperti gorong-gorong yang kecil dan tidak

    sesuai dengan spesifikasi juga menyebabkan jalan T.B Simatupang sering mengalami banjir

    masalah tersebut semakin parah apabila curah hujan tinggi, hal tersebut juga menyebabkan

    amblasnya jalan di T.B Simatupang selain merusak konstruksi badan jalan amblasnya jalan T.B

    Simatupang hal tersebut juga membuat kemacetan semakin parah di sekitar jalan T.B

    Simatupang.

    Di samping itu pula, saat ini masih banyak angkutan umum yang melewati rute TB

    Simatupang yang tidak memenuhi standar angkutan umum. Sehingga para pengguna jalan tidak

    banyak yang tertarik untuk menggunakan angkutan umum dalam aktivitasnya sehari-hari. Oleh

    karena itu diperlukan suatu moda transportasi umum modern yang dapat mengangkut banyak

    massa dalam pergerakan manusia sehari-hari yang melewati jalan TB Simatupang.

    1.2 Rumusan Masalah

    Apa saja alternatif solusi penggunaan angkutan umum MRT dalam menyelesaikan

    permasalahan di jalan TB Simatupang?

    Apa saja kelebihan dan kekurangan MRT apabila diimplementasikan pada jalan TB

    Simatupang?

    1.3 Tujuan Penulisan

    Mencari alternatif penggunaan angkutan umum MRT dalam menyelesaikan

    permasalahan di jalan TB Simatupang.

    Mengetahui kelebihan dan kekurangan MRT apabila diimplementasikan pada jalan TB

    Simatupang.

  • 3

    1.4 Manfaat Penulisan

    Bagi mahasiswa teknik sipil Universitas Indonesia, kami dapat mempelajari berbagai

    macam alternatif MRT dan dapat merancang atau mendesain infrastrukturnya.

    Bagi warga sekitar atau pengguna jalan TB Simatupang, penulisan makalah ini dapat

    menjadi salah satu referensi dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan di jalan

    tersebut.

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Kriteria Perencanaan Kriteria adalah parameter tercapainya sasaran yang telah ditentukan. Kriteria untuk

    masalah yang dibahas ini adalah sebagai berikut:

    Berkurangnya kemacetan di jalan TB simatupang

    2.2. Solusi Permasalahan 2.2.1. Transportasi umum monorel

    Monorel atau monorail adalah sebuah sistem transportasi jalan kereta yaitu rel dengan

    dengan jalur yang terdiri dari rel tunggal. Rel kereta monorel terbuat dari beton dan untuk

    rodanya terbuat dari karet. Monorel menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya sehingga

    ramah lingkungan. Jalur rel monorel terletak diatas tiang tiang pondasi sehingga tidak

    akan memakan area. Kereta pada Monorel terdiri dari 2 sampai 3 gerbong dengan kapasitas

    menampung satu gerbong 100 hingga 150 orang.

    Monorel kadang dapat dibilang sebagai solusi. Tetapi monorel dapat menjadi solusi

    pada keadaan tertentu. Monorel memiliki banyak variasi tetapi yang umum dari monorel

    adalah rel single, batang atau channel yang dapat menompang gerbong.

    Di zaman sekarang, monorel menjadi kendaraan pada skala kecil dan untuk jarak

    pendek sehingga telah dikembangkan menjadi shuttle pada daerah yang aktivitas tinggi.

    Monorel dapat dijadikan sebagai moda transportasi masyarakat yang potensial.

    sudah banyak negara di dunia yang menggunakan sistem jalur kereta api monorel,

    sebut saja seperti di Jepang, Malaysia, Singapura, Cina, Korea Selatan, Belgia, Jerman,

    Italia, Russia, Irlandia, Inggris, Amerika Serikat dan juga Brazil.

    Tipe operasi monorel

    Servis transit cepat dengan jaringan seluruh kota

  • 5

    Servis shuttle yang menhubungkan noda antar kota

    Konektor internal dalam area control

    Komponen dari system monorel

    Jalur

    o Monorel Straddling : Jalurnya berbetuk sepert huruf T dengan penompang utama

    adalah rubber tire roda ditengah dan disampingnya terdapat roda horizontal.

    o Monorel suspended : ada saluran yang menyediakan penompang untuk satu set

    roda yang berbentuk truk dimana gerbong penumpang digantung. Sehingga kereta

    melaju dibawah rel.

    Stasiun

    Stasiun monorel harus sama tinggi dengan letak monorel

    Area

    Dalam pengoperasian monorel harus di memiliki area yang dapat mengakomodasi prakir

    mobil, pemeliharaan, dan fasilitas perbaikan.

    Kapasitas dan biaya

    Kapasitas dari kereta monorel adalah 20.000 penumpang per jam jika monorel bergerak

    dengan interval setap 2 menit. Dalam biaya tergantung oleh Negara tetapi idelanya biaya

    monorel harusnya lebih murah daripada kereta didarat.

    Possible Action Programs and Recent Experience

    System monorel pada daerah Asia menggunakan teknologi Hitachi. Di jerman yang

    menggunakan sisten Siemes H-Bahn.

  • 6

    Gambar 2.1 Transportasi monorel tipe straddling di kota Chinqing, China

    Gambar 2.2 Transportasi monorel tipe suspended di Wuppertal, Jerman.

    2.2.2. Commuter Line

    Commuter Line adalah sistem angkutan massal yaitu kereta listrik yang jalurnya

    relnya dapat tunggal maupun bercabang dan relnya terletak diatas tanah.

    Commuter line merupakan Moda kereta tradisional masih yang paling efisien dalam

    memindahkan banyak orang ke wilayah yang jaraknya panjang dengan kecepatan yang

    memungkinkan. System operasi moda ini hanya eksis pada daerah dengan populasi besar

    yang berkonsetrasi di suatu tempat dan tempat dengan banyak lapangan pekerjaan. Moda ini

  • 7

    adalah moda kereta terbesar dan memerlukan luas infrastruktur yang besar. Sekarang kereta

    menjadi operasi yang vital baik dari sudut ekonomi maupun social pada daerah

    metropolitan.

    Tipe operasi Commuter Rail

    Stasiun

    Jarak antara stasiun harus 1,6 km. stasiun yang ideal harus terletak dekat daerah

    perumahan dan tempat kerja. Stasiun yang ideal juga harus tergintegrasi baik dengan bus,

    taxi, maupun jalur jalan dan dekat dengan stasiun.

    Jadwal Operasi

    System kereta akan menampung banyak masuk termasuk orang yang berbelanja

    maupun traveller sehingga system kereta harus berjalan sepanjang hari walu frekuensi

    lebih rendah dari pada peak hour.

    Rute

    Rute dari Commuter Line menyambungkan daerah pinggir dengan daerah pusat.

    Sebisa mungkin terdapat track yang terpisah dengan daerah tujuan masing masing, jika

    jumlah kereta yang lewat tidak cukup banyak memungkinkan untuk kereta bergerak

    dengan track yang sama.

    Tujuan dan Kualitas dari servis

    Tujuan Commuter Line tentunya membawa sebanyak banyaknya penumpang dari

    satu tempat dengan tempat lain dengan aman. Kualitas commuter line baik jika memiliki

    ventilasi yang baik. Kursi yang nyaman, memiliki pendingin udara dan aman.

    Komponen Kommuter Line

    Kereta : gerbong, lokomotif, powered cars, diesel multiple units.

    Jalur : harus bebas dari kendaraan lain dan sebisa mungkin memiliki track terpisah.

  • 8

    Stasiun : tinggi rendahnya platform bergantung dengan pintu masuk gerbong kereta

    dimungkinkan untuk adanya jalur sibuk, tempat duduk, dan ajan untuk orang cacat atau

    dikursi roda

    Signaling and system control : dilakukan oleh professional karena sangat krusial.

    Biaya : biasanya ditentukan oleh pemerintah

    Area : harus adanya lahan untuk parkiri kereta tak terpakai.

    Energy : modern skerang suadah 25000 V ac dan 60 Hz.

    Gambar 2.3 Commuter Line di Jakarta

    Gambar 2.4 Commuter Line di Jepang

  • 9

    2.2.3. Subway

    Subway adalah sistem angkutan umum kereta yang dapat membawa banyak massa

    dimana jalur subway berada dibawah permukaan tanah. Jalur rel tersebut menggunakan

    tenaga listrik di wilayah dalam kota dengan kapasitas dan frekuensi tinggi dan tidak ikut

    campur dengan jalur transportasi lain karena jalurnya di terowongan bawah tanah. Sistem

    ini memiliki kemampuan mengangkut banyak massa secara cepat dalam jarak pendek dan

    sedikit permukaan yang digunakan.

    Komponen dari subway

    Jalur

    Sistem subway ini terdiri dari satu atau lebih jalur, yang setiap jalurnya memiliki rute

    spesifik dengan kereta berhenti pada setiap stasiun dan terletak dibawah tanah. Jalur berada

    di dalam terowongan bawah tanah.

    Kapasitas dan biaya

    Kapasitas dari kereta subway pada tiap gerbongnya sekir 100 -150 bergantung pada rasio

    area berdiri dan tempat duduk. Kapasitas umum memungkinkan 1200 orang di tiap kereta,

    menghasilkan daya angkut sebesar 36.000 orang tiap jam. Dalam biaya tergantung oleh

    Negara.

    Stasiun

    Stasiun subway berada di bawah tanah sama tinggi dengan jalur subway. Satsiun akan

    memiliki pintu masuk dan keluar dipermukaan tanah.

  • 10

    Gambar 2.5 Madrid subway, Spanyol

    Gambar 2.6 New York City Subway, Amerika Serikat

  • 11

    BAB III

    DATA PENGAMATAN

    Hasil pengamatan yang kami dapatkan berasal dari pengamatan kami serta dari beberapa berita

    yang ada pada saat terjadi masalah pada jalan TB Simatupang ,karena kurangnya real data kami

    ,maka kami lampirkan fakta dari berita permasalahan jalan TB Simatupang.

    Jalan TB Simatupang terdiri dari 4 jalur dan 2 lajur. Lajur TB Simatupang terpisah oleh Tol

    Lingkar Luar Jakarta. Pada kiri kanan jalan TB Simatupang banyak terdapat gedung gedung

    perkantoran dan apartemennya. Pada jam kerja maupun pulang kerja jalan TB simatupang

    mengalami kemacetan. Jalan TB simatupang juga mengalami penurunan tanah dan drainase yang

    tidak baik sehingga di beberapa titik Jalan TB simatupang sering mengalami banjir dan

    kemacetan. Jalan TB simatupang juga pernah mengalami amblas sehingga sering dilakukan

    perbaikan yang juga menambah kemacetan jalan.

    Masalah jalan TB Simatupang : banjir, kemacetan, jalan yang sempit, terjadi amblas jalan,

    drainase tidak berjalan dengan baik

    TB simatupang mengalami amblas pada tanggal 16 Januari 2014 akibat banjir (sumber :

    detikNews)

  • 12

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Permasalahan di Jalan T.B. Simatupang

    Kemacetan. Kata ini mungkin menjadi sarapan sehari-hari bagi pengguna jalan TB

    Simatupang. Baik pagi maupun malam, kemacetan selalu terjadi di jalan ini. Apabila setiap

    gedung perkantoran pada jalan tersebut terdapat 3000 orang pegawai, dan jalan tersebut memiliki

    20 gedung, maka total pegawai yang akan memakai akses jalan tersebut pada jam kerja

    diperkirakan mencapai 60000 orang. Belum lagi saat ini, banyak pembangunan gedung-gedung

    apartemen dan perkantoran yang baru yang tentunya akan menyerap lebih banyak orang untuk

    memakai jalan tersebut.

    Berdasarkan data pengamatan yang telah dilakukan, dapat dianalisis bahwa penyebab

    permasalahan kemacetan di jalan TB Simatupang adalah sebagai berikut :

    a. Lebar jalan yang terlalu sempit

    Jalan TB Simatupang yang dari arah Tanjung Barat terbukti hanya memiliki 2 jalur,

    dimana tiap jalurnya hanya hanya selebar 3 meter.

    b. Sering banjir

    Pada musim hujan, jalan TB Simatupang sering tergenang air, dan hal ini memperparah

    kemacetan yang terjadi di jalan tersebut.

    c. Minimnya angkutan umum yang layak

    Berdasarkan referensi, angkutan umum yang melewati jalan TB Simatupang adalah

    Metromini S79, PPD P21, Mikrolet D02 dan bus antar kota seperti Debora dan AgraMas.

    d. Proyek Galian

    Beberapa bulan belakangan ini, telah dilaksanakan penggalian untuk saluran pipa dan

    listrik serta fiber optic. Hal ini memakan lahan jalan TB Simatupang lebih, sehingga

    ruang gerak untuk kendaraan yang melewati jalan tersebut menjadi terbatas dan terjadilah

    kemacetan.

  • 13

    4.2 Perbandingan Alternatif-alternatif Untuk Menyelesaikan Permasalahan Jalan Tb

    Simatupang

    Untuk menyelsaikan permasalahan pada jalan TB simatupang yaitu kemacetan maka

    terdapat alternatif alternatif yaitu :

    1. Transportasi umum jalan raya (BRT)

    2. Transportasi umum rel kereta (MRT)

    o Kecepatan

    Kereta monorel berkecepatan hanya 80 km/jam dibandingkan dengan kereta lain

    dengan kereta lain 120 km/jam monorel memiliki kecepatan rendah. Tetapi karena

    letak monorel didalam kota dan jarak stasiun 500 m 1 km maka kecepatan

    maksimal jadi terabaikan

    o Daya angkut

    Kereta Monorel berkapasitas 2 sampai 3 gerbong dengan 1 gerbong kereta 100

    150 orang sehingga diasumsikan sekali monorel bergerak 300 orang terbawa.

    Memang lebih sedikit daya tampungnya dibanding dengan kereta yang lain tetapi

    dengan interval 2 -3 menit maka akan daya tampung akan terpenuhi.

    o Metode pembangunan monorel

    Dalam pembangunan monorel, struktur monorel tidak memakan banyak area

    untuk penjalanan sistemnya. Selain itu dalam pemasangan strukturnya dapat

    menggunakan metode sosrobahu metode sosrobahu adalah teknik konstruksi yang

    terutama untuk memutar bahu lengan beton dan ditemukan oleh Tjokorda Raka

    Sukawati. Jika menggunakan metode sosrobahu lengan beton diletakkan sejajar

    dengan jalan dibawah kemudian diputar 900 sehingga di jalan tb simatupang

    diharapkan tidak mengganggu lalu lintas. Tentunya metode ini sangat membantu

    karena jalan tb simatupang yang ruangnya terbatas pada pengerjaan konstruksi dan

    tidak mengganggu kegiatan masyarakat.

    o Faktor lain

    Tenaga yang digunakan untuk menggunakan monorel ialah tenaga listrik sehingga

    ramah lingkungan. Selain itu jalur monorel terletak di atas sehingga tidak akan

  • 14

    berpengaruh pada banjir yang sering melanda jalan tb simatupang dan tidak terkena

    efek langsung terhadap penurunan tanah.

    Perbandingan monorail dengan kendaraan berbasis rel lainnya

    Aspek yang ditinjau

    Subway LRT Monorail MRT

    Estetika

    Berada di bawah tanah, menghalangi

    penglihatan para penumpang

    Berada sejajar dengan jalan sehingga

    menghalangi penglihatan

    Berada di atas jalan sehingga tidak

    mengganggu dan hanya menutupi sebagian kecil

    dari langit

    Berada sejajar dengan jalan sehingga

    mengganggu penglihatan

    Cost Initial cost dan operational cost tinggi

    Initial cost dan operasional cost rendah

    Initial cost dan operasional cost rendah

    Initial cost dan operational cost rendah

    Kecepatan

    Aktivitas HRT tidak akan terganggu jika

    berada di dalam tanah dan akan terganggu jika

    berada di jalan

    Aktivitas LRT akan terganggu oleh lalu lintas

    saat peak hour

    Dikarenakan letaknya berada di atas, aktivitas

    monorail tidak akan terganggu oleh traffic di

    bawahnya

    Keamanan Pada saat darurat,

    penumpang dapat dengan mudah keluar dari kereta.

    Pada saat darurat, penumpang dapat dengan mudah keluar dari kereta.

    Pada saat darurat, penumpang sulit keluar

    dari kereta karena letaknya di atas.

    Pada saat darurat, penumpang dapat

    dengan mudah keluar dari kereta.

    Kenyamanan

    Berada di bawah jalan sehingga harus turun menuju bawah tanah

    Mudah dijangkau karena terletak sejajar

    tanah

    Membutuhkan usaha lebih untuk menuju

    Monorail

    Mudah dijangkau karena terletak sejajar

    tanah

    Stasiun pemberhentian

    Jika ingin menambah stasiun pemberhentian, memerlukan cost lebih

    banyak

    Mudah untuk menambah stasiun

    pemberhentian

    Memerlukan cost lebih untuk menambah stasiun

    pemberhentian

    Mudah untuk menambah stasiun

    pemberhentian

  • 15

    4.3 Rencana Desain

    Desain Stasiun

    Gambar 4. 10 Denah tampak atas stasiun

    Gambar 4. 11 Denah tampak depan stasiun

    Gambar 4. 12 Denah tampak samping stasiun

  • 16

    Denah ini merupakan denah stasiun yang akan dibangun di Jalan TB. Simatupang.

    Terdapat 2 loket di ujung stasiun dan terdapat 3 tangga yang dapat digunakan untuk naik

    dan turun. Panjang total stasiun adalah 50 meter untuk pemberhentian kereta yang

    direncanakan sepanjang 40 meter. Stasiun ini memiliki lebar 18 meter. Untuk masuk ke

    dalam stasiun, terdapat gate untuk tapping tiket sebagai tanda masuk. Atap juga dibangun

    untuk melindungi stasiun dari hujan dan panas. Akan terdapat 9 stasiun yang

    direncanakan akan dibangun Tanjung Barat, PT. Nestle, Graha Simatupang, Warung

    Buncit, Ampera, Jl. Pangeran Antasari, Cilandak Town Square, Jl. Fatmawati dan Lebak

    Bulus

    Gambar 4.13 Denah Isometric stasiun

  • 17

    Desain Monorel

    Gambar 4.14 Desain Monorel

    Desain ini merupakan desain monorel yang akan digunakan di T.B Simatupang. Terdapat 2 -3

    gerbong dalam pelaksanaanya. Tinggi struktur untuk monorel dan stasiunnnya adalah 7-8 meter.

    Desain Jalur Monorel

    Gambar 4.15 awal jalur pada belokan ragunan

  • 18

    Gambar 4.16 Gambar jalur dipertengahan

    Gambar 4.17 jalur di daerah dekat fatmawati

  • 19

    Dari gambar gambar diatas jalur monorel direncanakan hanya pada jalan T.B Simatupang yang

    sebelah kiri jalan yang rutenya dari tanjung barat hingga lebak bulus.

    4.4. Sistem Monorail

    Salah satu alternative dalam menyelesaikan permasalahan kemacetan di jalan TB Simatupang

    adalah monorail. Dimana pilihan Mass Rapid Transit (MRT) lainnya adalah Commuter Rail,

    Subway, dan Monorail. Tipe monorail yang diimplementasikan adalah tipe Straddle Beam.

    Ada beberapa komponen yang harus dipenuhi dalam membangun atau mengimplementasikan

    Monorail, antara lain :

    a. Dari sisi pengguna jasa Monorail:

    Memiliki kecepatan 75 mil/jam

    Menggunakan sumber tenaga yang renewable

    Perawatan mudah

    Transisi rel sangat mulus

    Penampilan menarik

    Dapat menanggung beban 160000 pounds

    Waktu berhenti yang singkat untuk di tiap stasiun

    Ramah lingkungan.

    b. Dari sisi Engineering :

    Memaksimalkan tegangan allowable.

    Waktu penggunaan mesin

    Waktu pengoperasian

    Meminimalisir beda tinggi rel

    Meningkatkan bentuk penampilan monorail.

    Meningkatkan gaya gesekan pada saat berhenti

    Meminimalisir biaya

    Mencegah dampak lingkungan yang berasal dari material.

  • 20

    BAB 5

    PENUTUP

    5.1 KESIMPULAN

    monorel sebagai solusi transportasi rel yang terbaik untuk mengatasi kemacetan di jalan

    TB Simatupang.

    ide kelompok ini dalam pemilihan alternative angkutan umum untuk mengatasi

    kemacetan di jalan TB Simatupang menggunakan monorel dapat diimplementasikan

    namun membutuhkan biaya yang cukup mahal dalam pembangunannya.

    5.2 SARAN

    alternatif angkutan umum yang kelompok kami pilih yaitu monorel merupakan solusi

    yang terbaik. namun jika tidak didukung dengan perilaku masyarakat dan kesadaran

    masyarakat untuk menggunakan angkutan umum maka akan menjadi solusi yang sia

    sia.

  • 1

    DAFTAR PUSTAKA

    BUKU SIGUR GRAVA : Urban Transportation System