moluskum kontagiosum

10
STATUS PASIEN BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN RSUD UNDATA PALU I. IdentitasPasien 1) NamaPasien : An. A 2) Umur : 3 Tahun 3) JenisKelamin : Laki-laki 4) Alamat : Jl. Samratulangi 5) Agama : Islam 6) Pekerjaan : (-) II. Anamnesis/Heteroanamnesis 1)KeluhanUtama : Benjolan – benjolan kecil pada lengan kiri 2)Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien laki-laki berumur 3 tahun datang dibawa oleh orangtuanya ke poli kulit dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan munculnya benjolan – benjolan kecil pada tangan pasien sebelah kiri sudah sekitar 1 bulan yang lalu. Orang tua pasien juga mengatakan bahwa keluhan sudah pernah dialami pasien sejak berumur 2 tahun dan kembali timbul saat ini. Awal munculnya benjolan dikatakan berawal pada saat sang anak sering bermain dengan temannya yang berusia sekitar 5 tahun dan sepertinya memiliki penyakit yang mirip dengan anaknya namun terdapat pada bagian badannya. Pasien juga sudah diberikan amoxicillin namun karena tidak terdapat

Upload: erwin-charisma-pasang

Post on 28-Nov-2015

83 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

moluskum kontagiosum

TRANSCRIPT

Page 1: Moluskum Kontagiosum

STATUS PASIEN

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

I. IdentitasPasien

1) NamaPasien : An. A

2) Umur : 3 Tahun

3) JenisKelamin : Laki-laki

4) Alamat : Jl. Samratulangi

5) Agama : Islam

6) Pekerjaan : (-)

II. Anamnesis/Heteroanamnesis

1) KeluhanUtama : Benjolan – benjolan kecil pada lengan kiri

2) Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien laki-laki berumur 3 tahun datang dibawa oleh orangtuanya ke poli kulit

dan kelamin RSUD Undata dengan keluhan munculnya benjolan – benjolan kecil

pada tangan pasien sebelah kiri sudah sekitar 1 bulan yang lalu. Orang tua pasien juga

mengatakan bahwa keluhan sudah pernah dialami pasien sejak berumur 2 tahun dan

kembali timbul saat ini. Awal munculnya benjolan dikatakan berawal pada saat sang

anak sering bermain dengan temannya yang berusia sekitar 5 tahun dan sepertinya

memiliki penyakit yang mirip dengan anaknya namun terdapat pada bagian badannya.

Pasien juga sudah diberikan amoxicillin namun karena tidak terdapat perubahan,

pasien segera dibawa ke RS untuk berobat. Selain benjolan – benjolan kecil yang

timbul di bagian lengan pasien, tidak terdapat keluhan lain seperti rasa gatal, nyeri,

demam, penggunaan obat imunosupresan, kebiasaan mandi (berenang) bersama

teman, keringat berlebih dan riwayat alergi.

3) Riwayat Penyakit Terdahulu :

Pasien pernah mengalami penyakit seperti ini pada saat berusia 2 tahun namun sudah

sembuh.

4) Riwayat Penyakit Keluarga :

Tidak ada

Page 2: Moluskum Kontagiosum

III. PemeriksaanFisik

Status Generalisata :

1. Keadaan Umum : Sakit Ringan,Gizi Baik, Kompos Mentis

2. Tanda Vital :

TekananDarah : - MmHg,

Nadi : 100 x/menit,

Pernapasan : 24x/menit,

Suhu : - o C

IV. Status Dermatologis :

Ujud Kelainan Kulit : Papul milier berwarna putih seperti lilin dengan diameter 3-6mm,

berbentuk kubah dan ditengahnya terdapat lekukan yang berisi badan moluskum (delle).

Lokalisasi : Lengan kiri

1. Kepala : Tidak terdapat UKK

2. Leher : Tidak terdapat UKK

3. Dada : Tidak terdapat UKK

4. Punggung : Tidak terdapat UKK

5. Bokong : Tidak terdapat UKK

6. Perut : Tidak terdapat UKK

7. Genitalia : Tidak terdapat UKK

8. Ekstermitas Atas : Terdapat papul milier berwarna putih seperti lilin dengan

diameter 3-6mm pada lengan kiri

9. Ekstermitas Bawah : Tidak terdapat UKK

10. Kelenjar Getah Bening : Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening

V. Diagnosis Banding :

1. Moluskum Kontagiosum

2. Veruka Vulgaris

3. Miliaria

VI. PemeriksaanPenunjang :

- Histopatologi

Pengambilan sedikit jaringan kulit pada dearah lesi dan kemudian dilihat

hasilya di bawah mikroskop. Gambaran klinis yang diharapkan adalah ditemukannya

badan moluskum yang mengandung partikel virus

Page 3: Moluskum Kontagiosum

VII. Diagnosis : Moluskum Kontagiosum

VIII. Penatalaksanaan :

Prinsip pengobatannya adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan

moluskum dengan memakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik atau kuret. Cara

lain yang dapat digunakan adalah :

1. Elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2.

2. Pemberian antibiotik setelah penatalaksaan intensif

IX. Pencegahan :

a) Menghentikan semua penggunaan obat penekan imun

b) Tidak memakai peralatan secara bergantian.

c) Menghindari kontak langsung dengan penderita moluskum kontagiosum

d) Menghindari barganti-ganti pasangan sexual (khususnya orang dewasa)

X. Prognosis :

Qua ad vitam : ad bonam

Qua ad fungtionam : ad bonam

Qua ad sanationam : ad bonam

Qua ad cosmetikam : ad bonam

Page 4: Moluskum Kontagiosum

PEMBAHASAN

Pasien laki-laki berumur 3 tahun datang dibawa oleh orangtuanya ke poli kulit dan

kelamin RSUD Undata dengan keluhan munculnya benjolan – benjolan kecil pada lengan kiri

sudah sekitar 1 bulan. Pasien pernah mengalami keadaan yang sama saat berumur 2 tahun

dan memiliki riwayat kontak dengan teman bermainnya yang memiliki keadaan yang sama

seperti pasien. Pasien sudah diberikan amoxicillin namun karena tidak terdapat perubahan,

pasien dibawa ke RS untuk berobat. Selain benjolan – benjolan kecil yang timbul di bagian

lengan pasien, tidak terdapat keluhan lain seperti rasa gatal, nyeri, demam, penggunaan obat

imunosupresan, kebiasaan mandi (berenang) dengan temannya, keringat berlebihan dan

riwayat alergi. Dari hasil pemeriksaan Ujud Kelainan Kulit dan lokalisasinya, didapatkan

papul milier berwarna putih seperti lilin dengan diameter 3-6mm, berbentuk kubah dan

ditengahnya terdapat lekukan yang berisi badan moluskum sehingga pasien dapat di

diagnosis menderita moluskum kontagiosum.

Moluskum kontagiosum adalah sebuah penyakit kulit infeksi yang disebabkan oleh

virus poks. Penyakit ini dapat timbul pada semua umur namun kebanyakan terjadi pada anak

– anak. Pria lebih beresiko dibandingkan wanita dan bisa terjadi diakibatkan pemakaian

imunosupresan. Transmisi penyakit ini adalah melalui kontak langsung dan apabila penyakit

ini menyerang orang dewasa, dapat digolongkan dalam penyakit akibat hubungan seksual.

Masa inkubasi penyakit ini berlangsung satu sampai beberapa minggu. Kelainan yang tampak

berupa papul miliar, kadang – kadang lentikular, berwarna putih seperti lilin, berbentuk

kubah dan ditengahnya terdapat lekukan yang jika dipijat akan tampak keluar massa yang

berwarna putih seperti nasi. Lokalisasi penyakit ini didaerah muka, badan dan ekstremitas,

sedangkan pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna.

Prinsip pengobatan penyakit ini adalah mengeluarkan massa yang mengandung badan

moluskum dengan memakai alat seperti ekstraktor komedo, jarum suntik atau kuret. Cara lain

yang dapat digunakan adalah elektrokauterisasi atau bedah beku dengan CO2. Pemberian

antibiotik setelah penatalaksaan intensif yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi

sekunder. Kemudian dilakukan pemberian edukasi mengenai cara untuk mencegah terjadinya

penyakit seperti menghentikan semua penggunaan obat penekan imun, tidak memakai

peralatan secara bergantian, menghindari kontak langsung dengan penderita moluskum

kontagiosum dan menghindari barganti-ganti pasangan sexual (khususnya orang dewasa).

Page 5: Moluskum Kontagiosum

Moluskum

Kontagiosum

Veruka

VulgarisMiliaria

EtiologiVirus Poks Human Papiloma Virus Cuaca panas,

aktivitas berlebih, dll

UsiaSemua umur namun

terbanyak anak-anak

Paling banyak pada anak-

anak

Semua umur namun

terbanyak anak-anak

Ujud

Kelainan kulit

Papul milier berwarna

putih seperti lilin dengan

diameter 3-6mm,

berbentuk kubah dan

ditengahnya terdapat

lekukan yang berisi

badan moluskum (delle).

Papula kecil seukuran kepala

jarum, jernih, kemudian

tumbuh menonjol, permukaan

papilar berwarna lebih gelap

dan hiperkeratotik

Vesikel berukuran

kurang dari 1mm,

eritematosa miliar,

papul jika sudah

parah

Tempat

predileksi

Muka, badan,

ekstremitas, sedangkan

pada orang dewasa di

daerah pubis dan

genitalia eksterna.

Jari-jari tangan dan telapak

kaki tapi dapat timbul dimana

saja pada epidermis dan

mukosa

Wajah, leher, kulit

kepala dan badan

Histopatologi

Tampak badan

moluskum yang

mengandung partikel

virus

Tampak Hiperkeratosis,

parakeratosis, papilomatosis,

akantosis, pelebaran pembulu

darah, sel – sel radang kronik

Tampak vesikel

spongiotik pada

stratum spinosum.

Terapi

Mengeluarkan massa

yang mengandung badan

moluskum dengan

memakai alat seperti

ekstraktor komedo,

jarum suntik atau kuret,

elektrokauterisasi atau

bedah beku dengan CO2.

Pemberian antibiotik

setelah penatalaksaan

intensif dan edukasi

Kuret dan elektrodesikasi

ringan, bedah krio dengan

nitrogen cair, asam

triklorasetat 50-80%, asam

salisilat 20% dan asam laktat

10%

Bedak salisil 2%

dibubuhi mentol

0,25 - 2%

Komposisinya :

As. Salisilat 1

Talc. Venet 10

Oxyd zinc 10

Amyl. Oryzae 10

Spiritus ad 200 cc

Page 6: Moluskum Kontagiosum

Daftar Pustaka

Djuanda Adhi., 2008, Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Edisi Kelima, Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. Jakarta

Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani W, Setiwulan W., 2002, Kapita Selekta Kedokteran Edisi

Ketiga, Media Aesculapius. Jakarta

Siregar R.S., 2004, Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi kedua, EGC. Jakarta

Page 7: Moluskum Kontagiosum

REFLEKSI KASUS

MOLUSKUM

KONTAGIOSUM

Oleh :

ERWIN CHARISMA P., S.Ked

G 501 08 044

Pembimbing Klinik :

dr. SENIWATY ISMAIL, Sp.KK

BAGIAN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN

RSUD UNDATA PALU

UNIVERSITAS TADULAKO

2013