modul2 deprilana ego-prakasa-14102055_if-b
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM INTERNETWORKING
MODUL II ROUTING STATIC
Disusun Oleh :
Deprilana Ego Prakasa
14102055
Asisten Praktikum :
1. Ahmad Yogi Kurniawan
2. Rio Adi Nugroho
LABORATORIUM KOMPUTER DAN MULTIMEDIA
STT TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO
2016
DASAR TEORI
Static routing terdiri dari command-command konfigurasi sendiri-sendiri untuk
setiap route kepada router. sebuah router hanya akan meneruskan paket hanya kepada
subnet-subnet yang ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang
bersentuhan langsung kepada nya – keluar interface dari router yang mempunyai status
“up and up” pada line interface dan protocolnya. Dengan menambahkan static route,
sebuah router dapat diberitahukan kemana harus meneruskan paket-paket.
Suatu static routing akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route
untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigure secara manual oleh
administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigure untuk mengarah
kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface
local router, dimana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana
digunakan untuk meneruskan paket.
Keuntungan dan kerugian pada Static Routing
Keuntungan static routing :
1. Static route lebih aman disbanding dynamic route
2. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing
protocols dengan maksud melakukan configure router untuk tujuan membajak traffic.
Kerugian Static Routing :
1. Administrasinya adalah cukup rumit disbanding dynamic routing khususnya jika
terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigure secara manual.
Rentan terhadap kesalahan saat entry data static route dengan cara manual.
Contoh penggunaan sederhana sintax routing statik:
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 172.16.1.1
Artinya bahwa untuk menuju network 192.168.1.0/24, maka gateway yang dituju oleh
router adalah 172.16.1.1
Anda harus mampu melakukan ping ke interface router ini sebelum Anda
menambahkan route. Jika Anda mengetikkan alamat di hop berikutnya salah, atau
interface ke router sedang mati, route statis akan muncul di konfigurasi router, tetapi
tidak di routing table.
HASIL DAN ANALISA
1. Buatlah suatu rangkaian dengan 2 router, 2 switch, dan 2 PC, kabel copper cross-over
untuk menghubungkan dari Router0 ke Router3, kabel copper cross-over untuk
menghubungkan dari Router 0 ke Switch 0, Switch 0 ke PC 0, Router 1 ke Switch 1,
dan Switch 1 ke PC 1.
2. Lakukan IP Configuration Pada PC 0 dan PC 1
3. Lakukan konfigurasi pada Router 0
4. Lakukan konfigurasi pada Router 1
5. Pada Router 0 dan Router 1 tampilkan interface
6. Menampilkan routing tabel yang telah ada secara otomatis pada router dikarenakan
adanya network yang terhubung secara langsung dengan mengetikkan perintah.
7. Lakukan konfigurasi dari PC 0 ke PC 3, lalu hasilnya seharusnya terlihat bahwa ada
beberapa routing yang telah dimiliki oleh Router0 maupun Router1 dengan kode C
atau connected. Hal ini terjadi karena Router0 tidak mengetahui letak network yang
alamat dituju karena di dalam tabel routing nya tidak ditemukan
8. Lakukan pengenalan pada network yang ada pada Router 0 dan Router 1
9. Tampilkan IP Route 0
10. Lakukan ping dari Route 0 ke Route 1 dan hasilnya Route 0 sudah mengetahui letak
network alamat yang dituju.
11. Lalu lihatlah hasilnya untuk mengetahui network yang dilalui dari PC 0 ke PC 1
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dari praktikum Modul II ini adalah bahwa setiap jaringan yang ingin
dihubungkan dari PC ke PC harus diketahui letak network alamat yang dituju sesuai table
routing. Telitilah dalam menulis alamat dan skrip programnnya . Agar PC satu ke PC satunya
saling terhubung .
Saran dari praktikum Modul II ini adalah untuk menghubungkan suatu jaringan harus
teliti dan mengikuti langkah-langkah dengan alamat network yang ada sehingga suatu
jaringan dapat terhubung dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. H, A. (2010, January 18). Retrieved December Senin, 2016, from
http://www.jaringan-komputer.cv-sysneta.com/static-route
2. Modul II Routing Static Praktikum Internetworking