modul praktikum penggudangan dan inventori...

37
i MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI V3AIM203P (2 SKS) Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S. Anjar K. Purwaditya, S.T.P., M.Sc. PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019

Upload: leanh

Post on 03-Jul-2019

254 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

i

MODUL PRAKTIKUM

PENGGUDANGAN DAN INVENTORI

V3AIM203P (2 SKS)

Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S.

Anjar K. Purwaditya, S.T.P., M.Sc.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AGROINDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

ii

HALAMAN PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

Nama Mata Praktikum : Penggudangan dan Inventori

Kode (SKS) : V3AIM203P (2 SKS)

Pelaksanaan : Semester Genap

Prasyarat : Sudah mengambil mata kuliah Peengukuran Produktivitas

Dosen Pengampu : 1. Wildan Fajar Bachtiar, ST., MS

2. Anjar K. Purwaditya, S.T.P., M.Sc.

Asisten Laboratorium : Wahyu Prasetya, A. Md

Program Studi : Diploma III Agroindustri

Fakultas : Sekolah Vokasi

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Diploma III Agroindustri SV UGM

Ratih Hardiyanti, STP., M.Eng

Yogyakarta, Februari 2019

Ketua Tim Penyusun Modul Praktikum

Wildan Fajar Bachtiar, ST., MS

Page 3: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

iii

KATA PENGANTAR

Praktikum Teknik Penggudangan dan Inventori dengan bobot 2 SKS ini dirancang

sebagai bagian tak terpisahkan dengan mata kuliah Teknik Penggudangan dan Inventori (1

SKS) pada Program Diploma Agroindustri DTHV SV UGM. Materi praktikum disusun sesuai

dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

mata kuliah Teknik Penggudangan dan Inventori secara praktis.

Semoga pedoman praktikum yang sangat sederhana ini dapat membantu para praktikan

dalam memahami Teknik Penggudangan dan Inventori. Kritik dan saran yang membangun

sangat kami harapkan dari semua pihak yang memiliki perhatian pada pengembangan sistem

Penggudangan dan Inventori di Indonesia.

Yogyakarta, Januari 2019

Penyusun

Page 4: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN MODUL PRAKTIKUM ........................................................ ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iv

TATA TERTIB PRAKTIKUM ............................................. Error! Bookmark not defined.

IDENTITAS PRAKTIKUM............................................................................................... ixx

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM ............................................................................... xiii

ACARA I ASISTENSI ..................................................................................................... 155

ACARA II STUDI LITERATUR TENTANG “GOOD WAREHOUSE/STORAGE

PRACTICES” .................................................................................................................... 155

ACARA III PENILAIAN PERSEDIAAN ......................................................................... 199

ACARA IV BEERGAME ................................................................................................. 222

ACARA V PENGENDALIAN INENTORI ...................................................................... 266

ACARA VI ANALISIS TATA LETAK GUDANG .......................................................... 311

ACARA VII RESPONSI................................................................................................... 377

Page 5: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

v

TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK PRAKTIKAN

Praktikum Mikrobiologi Industri dilaksanakan terintegrasi dengan pelaksanaan kuliah

Mikrobiologi Industri. Aturan-aturan umum yang harus diikuti oleh praktikan adalah sebagai

berikut :

1. Praktikan wajib mengisi daftar hadir sebelum pratikum dimulai. Keterlambatan

praktikum :

a. 5 menit dipersilahkan mengikuti pretest tetapi tidak ada penambahan waktu dan

masih diperkenankan untuk mengikuti praktikum

b. 10 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pretest tetapi diperkenankan

mengikuti praktikum

c. 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum dan dianggap GUGUR.

2. Praktikan wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi (pakaian berkerah dan celana

atau rok panjang) sepatu tertutup, dilarang keras memakai perhiasan yang berlebihan,

sandal, sandal jepit, berjaket maupun kaos oblong selama praktikum berlangsung. Bagi

praktikum Laboratorium Kimia (Lab. Pengawasan Mutu, Lab. Rekayasa Proses, dan

Lab. Uji Sensoris) wajib memakai jas laboratorium, mengenakan masker, sarung

tangan, membawa kain lap, dan kalkulator scientific.

3. Praktikan dilarang merokok, membawa makanan, minuman, atau bahan yang sifatnya

dapat merusak alat/peralatan percobaan ke dalam laboratorium.

4. Praktikan yang berambut panjang diharapkan mengikat atau menutup rambutnya agar

tidak mengganggu pelaksanaan praktikum.

5. Praktikan yang berjilbab diharapkan untuk mengatur jilbab sehingga tidak mengganggu

pelaksanaan praktikum.

6. Praktikan wajib membuat TIKET MASUK sesuai dengan ketentuan masing-masing

praktikum.

7. Praktikan DILARANG menggunakan Handphone dan menyentuh alat praktikum yang

tidak ada hubungannya dengan acara praktikum.

8. Praktikan WAJIB MEMPELAJARI MODUL SEBELUM PRAKTIKUM dimulai.

9. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat laboratorium

sebelum dan setelah praktikum selesai.

Page 6: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

vi

10. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat dalam pelaksanaan praktikum maka menjadi

tanggung jawab pemakai dan wajib mengganti dengan barang/ alat yang sama

maksimal 2 hari setelah kejadian.

11. Praktikan diwajibkan mengikuti semua rangkaian acara praktikum tanpa terkecuali,

apabila perlu adanya INHAL dikarenakan sakit harus menyertakan:

a. Sakit (rawat inap) adanya bukti rawat inap

b. Sakit yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit minimal

kelas D atau Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Tingkat 2.

c. Lelayu keluarga inti (bapak, ibu, saudara kandung, kakek, nenek kandung) adanya

bukti dan surat keterangan.

d. Apabila sakit maka maksimal 30 menit sebelum masuk praktikum, harus

konfirmasi ke teknisi, koass dan menyusulkan surat keterangan sakit maksimal

H+2

e. Jika tidak memenuhi syarat di atas maka dianggap GUGUR pada acara tersebut,

dan apabila 1 mahasiswa INHAL 3 acara atau lebih maka dianggap GUGUR pada

mata praktikum tersebut. Mata Praktikum yang gugur berarti praktikan

mendapatkan Nilai E.

f. Mekanisme INHAL:

1) Apabila dalam 1 minggu masih ada shift yang dapat sebagai pengganti, maka

bisa ikut shift lain untuk menggantikan praktikum.

2) Apabila praktikum INHAL tidak dapat dilakukan/ dilaksanakan maka akan

diberikan tugas dengan nilai maksimal 50%.

3) Praktikan yang dinyatakan melanggar tata tertib ini dan atau terbukti berlaku

curang, dapat dikenakan sanksi, paling berat dinyatakan TIDAK LULUS

PRAKTIKUM.

4) Semua praktikan maupun asisten harus mematuhi semua peraturan yang telah

disepakati.

12. MINIMAL KEHADIRAN untuk dapat mengikuti responsi adalah 75% seluruh acara.

13. Wajib mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh asisten instruktur sebagai tiket

masuk responsi.

14. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

Ketentuan :

Page 7: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

vii

1. Mahasiswa yang dapat melakukan inhal adalah yang memenuhi 3 persyaratan sesuai

ketentuan.

2. Jika memenuhi persyaratan, dan diberikan tugas maka nilai maksimal adalah 50%.

3. Tugas pengganti hanya boleh diberikan oleh Dosen Pengampu (bukan teknisi, aslab,

ataupun koas).

4. Jika tidak mengikuti acara, maka tidak ada nilai untuk seluruh rangkaian praktikum

(pre-test, laporan akhir, keaktifan, dll).

5. Bobot asistensi sama dengan 1 acara praktikum.

6. Minimal kehadiran untuk dapat mengikuti response adalah 75% seluruh acara.

Page 8: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

viii

TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK (CO-)ASISTEN

1. Asisten praktikum harus mengisi daftar hadir yang telah disediakan.

2. Asisten harus berpakaian yang sopan dan rapi, sepatu tertutup, dilarang keras

memakai perhiasan berlebihan dan tidak diperkenankan untuk memakai sandal,

berjaket maupun kaos selama pratikum berlangsung.

3. Asisten harus menjaga sopan santun dan kebersihan ruang laboratorium. Selama

praktikum berlangsung, praktikan tidak diperbolehkan merokok dan makan dan

minum di dalam laboratorium.

4. Asisten wajib membimbing praktikan dalam melaksanakan praktikum dan tidak

bersikap superior.

5. Asisten bersama-sama dengan teknisi harus membuat laporan pelaksanaan

praktikum di akhir masa praktikum. Laporan diserahkan kepada Dosen

Pembimbing Praktikum (DPP) dan dijadikan dokumen laboratorium.

6. Asisten boleh memberikan pre-test untuk setiap acara praktikum dan memberikan

penilaian pre-test maupun pelaksanaan praktikum.

7. HP mohon disenyapkan dan dilarang keras membuat keributan, kegaduhan,

bermain games dan menyentuh alat praktikum yang tidak ada hubungannya dengan

acara praktikum.

8. Asisten wajib hadir tepat waktu dan jika berhalangan hadir harus memberi tahu

lebih dahulu kepada Teknisi paling lambat 1 hari sebelum praktikum.

9. Asisten yang dinyatakan melanggar tata tertib maka dinyatakan gugur hak-haknya

sebagai asisten.

10. Hal-hal penting lainnya yang terkait dengan praktikum dan belum tercantum dalm

tata tertib ini, akan diatur kemudian oleh Dosen Pengampu Praktikum.

Page 9: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

ix

IDENTITAS PRAKTIKUM

1. Nama Mata Praktikum : Teknik Penggudangan dan Inventori

2. Kode (SKS) : V3AIM203P (2 SKS)

3. Pelaksanaan : Semester Genap

4. Prasyarat : Ekonomi Teknik

5. Dosen Pengampu : 1. Wildan Fajar Bachtiar, ST., MS

2. Anjar K. Purwaditya, S.T.P., M.Sc.

3. Satria Bhirawa Anoraga, S.T.P., M.Sc.

6. Asisten Laboratorium : Wahyu Prasetya, A.Md

a Deskripsi Singkat Praktikum

Mata praktikum teknik penggudangan dan inventory mengajarkan mahasiswa tentang

cara sistem manajemen pergudangan, perancangan gudang, aktivitas-aktivitas

pergudangan, mengukur kinerja pergudangan, penerapan aktivitas 5R dalam

pergudangan, pelaksanaan manajemen persediaan (FIFO, LIFO, FEFO, dan JIT).

b Tujuan Umum Praktikum

Mahasiswa yang telah melaksanakan mata praktikum teknik penggudangan dan inventory

mampu melaksanakan aktivitas 5R, mampu menentukan jumlah inventory yang

dibutuhkan, mampu mengumpulkan dan mengolah data kebutuhan dan tingkat inventory,

mampu menggunakan sistem informasi dalam sistem penggudangan dan inventory.

c Rencana Kegiatan Praktikum

Acara Topik (Pokok Bahasan) Metode dan Alat Bantu

Pembelajaran

1. Asistensi Diskusi

2. Penerapan Good Warehouse/Storage

Practices

1. Proteksi produk terhadap potensi

kontaminasi

2. Kondisi Gudang (storage)

optimum

Page 10: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

x

3. Identifikasi dan Pelacakan

Produk

4. Ketepatan dalam

pemisahan/penempatan produk

pada linkungan yang sesuai

5. Dokumentasi dan perawatan

dalam penggudangan dan

inventori

3. Penilaian Penggudangan

1. Penghitungan nilai produk di

gudang dengan sistem FIFO

2. Penghitungan nilai produk di

gudang dengan sistem LIFO

3. Penghitungan nilai harga pokok

produk

4. Penghitungan nilai laba kotor

produk

Diskusi, Laptop, LCD, Latihan Soal

4. Beer Game

1. Menjalankan proses incoming

order, outgoing order, incoming

delivery dan outcoming delivery

pada level retailer

2. Menjalankan proses incoming

order, outgoing order, incoming

delivery dan outcoming delivery

pada level wholesaler

3. Menjalankan proses incoming

order, outgoing order, incoming

delivery dan outcoming delivery

pada level manufacturer

4. Menjalankan proses incoming

order, outgoing order, incoming

Diskusi, Laptop, LCD, Latihan Soal

Page 11: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

xi

delivery dan outcoming delivery

pada level supplier

5. Pengendalian Inventori

1. Perhitungan EOQ menggunakan

software POM for Windows

2. Perhitungan Reoder point

mengguanakan software POM

for Windows

3. Perhitungan Safety Stock

menggunakan software POM for

Windows

4. Perhitungan total biaya

penyimpanan dan total biya

pemesanan menggunaka

software POM for Windows

Diskusi, Laptop, LCD, Latihan Soal

6. Analisis Tata Letak Gudang

1. Perhitungan space requirement

pada gudang

2. Perhitungan troughput pada

gudang

3. Perhitungan jarak penyimpanan

produk di gudang

4. Penempatan produk di gudang

Kunjungan Industri, diskusi,

Laptop, LCD, Latihan Soal

7. Responsi Praktek/Ujian Tertulis

d Outcome Pembelajaran

Keluaran yang diharapkan dari praktikum teknik penggudangan dan inventory adalah

dihasilkan mahasiswa yang mampu dalam mengelola sistem pergudangan dan inventory

dengan menerapkan aktivitas Good Warehouse Practices, mampu mengkalkulasikan

nilai produk yang ada di gudang dengan sistem penyimpanan FIFO dan LIFO, mampu

menentukan kebutuhan dan tingkat persediaan dengan memahami sistem rantai pasoknya,

dan mampu mendisain tata letak optimum dalam pemanfaatan luas area gudang.

Page 12: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

xii

e Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Mekanisme evaluasi dan penilaian hasil belajar dilakukan terhadap mahasiswa peserta

praktikum teknik penggudangan dan inventory. Evaluasi dan penilaian hasil belajar

tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa berdasarkan tingkat

ketercapaian tujuan dan outcome pembelajaran. Indikator yang digunakan untuk evaluasi

dan penilaian hasil belajar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Presensi

2) Pretest/Post-test

3) Keaktifan dalam kegiatan praktikum

4) Laporan praktikum

5) Responsi

6) Teamwork

Page 13: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

xiii

FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM

A. Laporan Praktikum Sementara

Setiap kali melakukan praktikum, praktikan wajib membuat laporan sementara,

berupa tulisan tangan yang berisi tentang pokok-pokok hasil diskusi.

B. Laporan Praktikum Resmi

Laporan akhir praktikum dibuat setelah ke acara praktikum selesai dilakukan.

Laporan akhir dibuat per acara praktikum. Laporan diketik dan dikumpulkan sebagai tiket

masuk acara berikutnya. Laporan terdiri dari halaman sampul dan halaman isi. Pada

halaman sampul dituliskan sbb:

Page 14: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

xiv

Pada halaman isi dituliskan sbb:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

BAB II DASAR TEORI

BAB III METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

B. Langkah Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

B. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

15

ACARA I

ASISTENSI

Asistensi bertujuan untuk menjelaskan tiap-tiap acara yang akan dilaksanakan dan

peralatan yang digunakan dalam praktikum. Ujian awal akan dilakukan untuk menguji

pemahaman dan kesiapan praktikan.

ACARA II

STUDI LITERATUR TENTANG

“GOOD WAREHOUSE/STORAGE PRACTICES”

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahami aktivitas dan prosedur persediaan dalam pergudangan

2. Mahasiswa mampu memahami prosedur manajemen persediaan (good storage

practices)

3. Mahasiswa mampu menjabarkan contoh penerapan good storage practices

berdasarkan aktivitas dan prosedurnya secara detail dan sistematis pada komoditas

berbasis agro

B. LANDASAN TEORI

Kualitas sebuah produk ditentukan dari sebuah rantai proses mulai dari hulu hingga

hilir. Cakupan proses tersebut dimulai dari pemilihan dan penanganan bahan baku, proses

produksi, pergudangan, distribusi, penjualan, hingga produk sampai ke tangan konsumen.

Dari rangkaian proses tersebut dibutuhkan sebuah prosees yang baik (good practices)

yang terintegrasi satu dengan yang lainnya. Good practices merupakan sebuah proses

yang diadaptasi dari Good Agricultural Practices (GAP) dengan tujuan untuk menjamin

bahan baku yang digunakan sesuai dengan syarat mutu dan keamanan pangan. Good

practices yang dikenal hingga hari ini merupakan sebuah praktik yang mulai berkembang

dengan pesat sejak 2-3 dekade terakhir.

Perjalanan sebuah produk dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen dengan

kualitas terbaik membutuhkan sebuah proses dengan konsep good practices. Konsep

Page 16: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

16

good practices juga diperlukan oleh produk jadi (finished good) dalam proses

penyimpanan di gudang. Proses penyimpanan dengan konsep good practices dikenal

dengan Good Storage Practices (GSP). Terdapat delapan hal yang menjadi perhatian

dalam GSP antara lain penerimaan barang, penyimpanan, kapasitas gudang, bangunan,

peralatan, kendaraan, pemeliharaan bangunan, dan manajemen pengelolan stok.

Gudang dalam proses rantai pasok sebuah produk memiliki peran yang vital. Secara

umum gudang memiliki beberapa fungsi antara lain:

1. Receiving

Aktivitas yang meliputi kegiatan penerimaan semua material yang telah dipesan

untuk disimpan dalam gudang, penjamin terhadap kualitas maupun kuantitas barang

sesuai dengan pesanan, serta pengalokasian atau pembagian barang untuk disimpan

atau dikirim lagi.

2. Inspection and quality control

Perpanjangan dari proses receiving dan dilakukan ketika supplier tidak konsisten

terhadap kualitas atau produk yang dibeli sulit diatur dan harus diperiksa tiap

langkah dalam proses

3. Repackaging

Kegiatan memecah produk yang diterima dalam jumlah atai ukuran yang besar dari

supplier kemudian dikemas dalam satuan yang lebih kecil atau menggabungkan

beberapa produk dalam bentuk kit. Pelabelan dilakukan ketika produk diterima tanpa

tanda yang mudah untuk dibaca oleh sistem atau manusia untuk tujuan identifikasi.

4. Putaway

Merupakan kegiatan memindahkan dan menempatkan barang pada tempat

penyimpanan

5. Storage

Merupakan suatu keadaan dimana barang menunggu untuk diambil sesuai dengan

permintaan.

6. Order picking

Merupakan proses pemindahan barang dari gudang sesuai dengan permintaan. Hal

ini merupakan layanan dasar warehouse untuk customer dan merupakan fungsi

utama dari dasar desai warehouse.

7. Postponement

Page 17: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

17

Dapat dilakukan sebagai langkah yang dapat dipilih setelah proses pengambilan

barang. Seperti pada proses repacking, barang sejenis atau campuran dikemas untuk

memudahkan penggunaan.

8. Sortation

Merupakan kegiatan memilah barang sesuai dengan pesanan masing-masing dan

akumulasi pendistribusian dari berbagai pesanan.

9. Packing and Shiping

Aktivitas yang meliputi kegiatan penecekan kelengkapan sesuai dengan pesanan,

pengepakan barang sesuai dengan shipping container yang tepat, menyiapkan

dokumen pengiriman, pengakumulasian pesanan dan penempatan muatan ke truk.

10. Crossdocking

Pengeluarann tanda terima dari receiving dock langsung ke shipping dock

11. Repleneshing

Merupakan kegiatan pengisian kembali lokasi pengambilan utama di gudang

Secara khusus, gudang atau area lain yang peruntukannya digunakan untuk tujuan

penyimpanan harus memenuhi standar minimum yang ditentukan. Gudang atau area

tersebut harus ditempatkan, dibangun, diservis dan dipelihara untuk melindungi

barang/produk yang disimpan, dari semua pengaruh yang berpotensi berbahaya seperti

variasi suhu dan kelembaban yang tidak semsestina; debu dan bau; masuknya binatang

seperti kutu dan serangga yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas atau merusak

produk. Untuk meastikan produk yang disimpan tetap dalam kondisi kualitas terbaik,

maka perlu proses dengan konsep good warehouse/storage practices.

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Praktikan mencari literature yang mendukung pemahaman konsep good storage

practices beserta aktivitas penggudangan secara umum.

2. Praktikan menduskusikan literatur-literatur tersebut yang terkait dengan prinsip dari

good warehouse/storage practices berikut dalam kelompok praktikum (sertakan

contoh penerapannya):

a. Proteksi produk terhadap potensi kontaminasi

Page 18: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

18

b. Kondisi Gudang (storage) optimum

c. Identifikasi dan Pelacakan Produk

d. Ketepatan dalam pemisahan/penempatan produk pada linkungan yang sesuai

e. Dokumentasi dan perawatan dalam penggudangan dan inventori

f. Kelebihan dan kekurangan dari penerapan good storage practices

3. Laporan bersifat individu, ditulis tangan dan diselesaikan saat praktikum!

4. Setiap pernyataan dalam laporan praktikum yang merupakan bukan penyataan

sendiri wajib menyertakan sumber referensinya

5. Lampirkan dokumentasi dari referensi yang digunakan

D. REFERENSI

Bekčić, S., Kelečevića, N., Marinkovićb, V., Tasićb, L. and Krajnovićb, D., 2015.

Developing a quality management tool for preparing Good Distribution

Practice audit of pharmaceutical contract vaccine distributor. Indian

Journal of Pharmaceutical Education and Research, 49(3), pp.174-182.

Anonim, 2019. https://www.ava.gov.sg/docs. [Online]

Available at: https://www.ava.gov.sg/docs/default-source/tools-and-

resources/resources-for-businesses/

[Accessed 21 Januari 2019].

Page 19: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

19

ACARA III

PENILAIAN PERSEDIAAN

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memahamu persediaan/inventori

2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana persediaan dinilai

3. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan nilai persediaan akhir sistem periodik dan

sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average)

4. Mahasiswa mamu melakukan perhitungan harga pokok dan laba kotor produk yang

ada di gudang

B. LANDASAN TEORI

Persediaan dapat diartikan sebagai gambaran suatu aktiva yang meliputi barang-

barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode waktu tertentu

atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi,

ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses

produksi.

Sebagai tempat penyimpanan barang baik itu bahan baku, produk setengah jadi

ataupun produk jadi, gudang memiliki peran penting untuk menjaga barang tersebut tetap

memiliki kualitas baik. Untuk menjaga agar barang yang disimpan tidak mengalami

kerusakan, dibutuhkan suatu metode untuk mengelola barang tersebut. Metode yang

umum digunakan untuk mengelola perputaran barang persediaan di gudang ada tiga, yaitu

Last In First Out (LIFO), First In First Out (FIFO), dan First Expired First Out (FEFO).

LIFO merupakan suatu metode sistem penyimpanan barang dalam gudang dengan

barang yang datang terakhir digunakan terlebih dahulu. Sistem ini biasanya digunakan

untuk barang barang yang dapat bertahan lama atau barang yang jika disimpan lebih lama

kualitasnya akan lebih baik. Salah satu produk yang menggunakan metode LIFO untuk

pengelolaannya pada persediaan penggudangan adalah tembakau. Sedangkan FIFO

merupakan suatu metode sistem penyimpanan barang dengan barang yang masuk terlebih

dahulu juga dikeluarkan terlebih dahulu. Jadi keluarnya barang secara berurutan atau

sesuai kronologis. Sistem ini umumnya digunakan untuk barang yang kurang bisa tahan

lama.

Sejumlah persediaan dalam sebuah gudang perlu untuk dilakukan dokumentasi.

Proses dokumentasi ini dilakukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam pemantauan

Page 20: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

20

persediaan dan juga menghitung nilai perputaran barang yang terjadi di gudang. Proses

dokumentasi ini dilakukan dengan menggunakan sistem akuntansi persediaan. Sistem

akuntansi persediaan dibedakan menjadi dua:

1. Periodik (periodic inventory system)

Pada akhir periode akuntansi dengan menggunakan sistem pencatatan periodik harus

melakukan pengecekan fisik terhadap persediaan (stock opname of inventories)

dengan cara mengukur dan menghitung berapa jumlah barang yang ada di gudang.

2. Perpetual (perpetual inventory system)

Sistem pencatatan perpetual selalu membuat catatan setiap terjadinya mutasi

persediaan (pembelian, penjualan, ataupun retur).

Penilaian dengan pendekatan arus harga pokok (cost basic flow approach) Dalam

pendekatan ini terdapat dua sistem pencatatan persediaan yaitu sistem periodik dan sistem

perpetual yang masing-masing ada tiga cara penilaian persediaan, yaitu:

1. FIFO (First in First Out)

Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal (pertama)

masuk akan dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai

dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir masuk (dibeli). Metode ini cenderung

menghasilkan persediaan yang nilainya tinggi dan berdampak pada nilai aktiva

perusahaan yang dibeli.

2. LIFO (Last In First Out)

Metode ini menyatakan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir masuk akan

dijual (digunakan) terlebih dahulu, sehingga persediaan akhir dinilai dan dilaporkan

berdasarkan nilai perolehan persediaan yang awal (pertama) masuk atau dibeli.

Metode ini cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah dan

berdampak pada nilai aktiva perusahaan yang rendah.

3. Metode Rata-rata (Average Method)

Dengan menggunakan metode ini nilai persediaan akhir akan menghasilkan nilai

antara nilai persediaan metode FIFO dan nilai persediaan LIFO. Metode ini juga akan

berdampak pada nilai harga pokok penjualan dan laba kotor.

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

Page 21: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

21

Berdasarkan contoh kasus catatan perputaran barang pada sebuah gudang milik

perusahaan X pada Tabel 4.1, hitunglah:

1. Nilai persediaan akhir (Per 31 Desember 2019) dengan menggunakan metode FIFO,

LIFO, dan rata-rata pada sistem pencatatan persediaan:

a. Periodik (periodic inventory system)

b. Perpetual (perpetual inventory system)

2. Harga pokok penjualan pada masing-masing metode (FIFO, LIFO, dan rata-rata) di

setiap sistem pencatatan persediaan

3. Nilai laba kotor pada masing-masing metode (FIFO, LIFO, dan rata-rata) di setiap

sistem pencatatan persediaan.

Tabel 4.1 Contoh Catatan Perputaran Barang di Gudang Perusahaan X

Tanggal Keterangan Kuantitas (unit) Harga (Rp)

7 Januari 2019 Persediaan awal 200 90.000

10 Maret 2019 Pembelian 300 100.000

5 April 2019 Penjualan 200 150.000

7 Mei 2019 Penjualan 100 150.000

21 September 2019 Pembelian 400 110.000

18 November 2019 Pembelian 100 120.000

20 November 2019 Penjualan 200 170.000

10 Desember 2019 Penjualan 200 180.000

D. REFERENSI

Indrajit, R.E. and Djokopranoto, R., 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Zulfikarijah, F., 2005. Manajemen persediaan. Malang: Universitas Muhammadiyah.

Page 22: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

22

ACARA IV

BEERGAME

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu berpikir secara sistem dalam pengelolaan persediaan di gudang

kaitannya dengan rantai pasok

2. Mahasiswa mampu berkoordinasi dalam upaya optimasi fungsi gudang dan inventory

dalam sebuah sistem rantai pasok

3. Mahasiswa mampu memahami tentang pentingnya sistem informasi yang terintegrasi

antar tier dalam rantai pasok

B. LANDASAN TEORI

Permainan “beergame” merupakan sebuah simulasi rantai pasok dengan empat level di

dalamnya. Dalam setiap level terdiri dari satu grup dengan anggota minimal dua orang

seperti yang ditampilkan pada Gambar 1.1. Empat level tersebut antara lain:

5. Level retailer, level ini berfungsi untuk memenuhi permintaan dari konsumen akhir.

6. Level wholesaler, level ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan dari retailer

7. Level Distributor, level ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan dari wholesaler

8. Level Manufacture, level ini bertugas untuk memenuhi kebutuhan dari distributor.

Gambar 1.1 Susunan ”beergame”

Setiap level pada “beergame” memiliki layout yang sama. Layout tersebut terdiri dari dua

bagian seperti yang dapat terlihat pada Gambar 1.2. Bagian pertama adalah outgoing order

dan incoming order, bagian ini berfungsi sebagai titik aliran informasi. Bagian kedua

terdiri dari delay (sebelum dan sesudah), incoming delivery, dan outgoing delivery, bagian

ini berfungsi sebagai aliran barang/produk.

Page 23: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

23

Gambar 1.2 Layout Level “beergame”

Secara lebih rinci, berikut adalah keterangan lebih rinci dari masing-masing titik di dalam

level pada permainan “beergame”:

1. Incoming order merupakan tempat untuk pesanan masuk yang berasal dari hilir

2. Outgoing order merupakan tempat untuk masuk yang berasal dari hulu

3. Incoming delivery merupakan tempat untuk pengiriman barang masuk yang berasal

dari hulu

4. Outgoing delivery merupakan tempat untuk pengirirman barang keluar yang akan ke

hilir

Secara khusus permainan “beergame” ini bertujuan untuk meminimalkan biaya dan

memenuhi kebutuhan konsumen. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, permainan ini

memperhatikan 4 macam biay, antara lain:

1. Inventory cost: Biaya simpan setiap minggu per produk dimana sebesar Rp 5000,-

2. Back order cost: Biaya pemesanan kembali (backorder) dimana sebesar Rp 10.000,-

3. Production Cost : Biaya produksi untuk setiap satu kali produksi sebesar Rp 50.000,-

4. Order Cost : Biaya untuk setiap kali melakukan pemesanan sebesar Rp 50.000,-

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

Asumsi dalam permainan “beergame” adalah proses pengiriman produk memakan

waktu selama dua minggu (lead time), proses produksi memakan waktu dua minggu.

Sedangkan untuk aturan umum yang mengikat pada permainan “beergame” ini antara

lain:

Page 24: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

24

1. Dalam permainan ini tidak diperkenankan adanya komunikasi dan koordinasi antar

lelel dalam rantai pasok

2. Permintaan pelanggan hanya diketahui oleh Retailer

3. Jika stock tersedia (available), maka order harus dipenuhi.

4. Jika stock tidak tersedia, maka item dimasukkan dalam backorder

5. Pemenuhan pesananan dari hilir akan dilakukan ketika stock sudah available

Prosedur permainan berjalan pada setiap minggu setiap kelompok melakukan

langkah-langkah berikut:

1. Incoming delivery (new delivery)

Tambahkan incoming delivery ke playsheet dan memperbarui "available".

Tambahkan incoming delivery ke inventory lama untuk mendapatkan available

number of items in stock.

Available = Inventory (last week) + Incoming

2. Incoming order (new order)

Tuliskan jumlah order untuk mengendalikan playsheet dan kemudian hitung jumlah

yang harus dikirimkan. Perhitungkan setiap backorders

To Ship = Backorder (last week) + New Order

3. Prepare delivery

Ketahui jumlah yang akan dikirimkan ke level berikutnya dan tulis angka pada

delivery slip, dan tempatkan pada shipping container (outgoing delivery). Jika jumlah

“to ship” melebihi available stock, maka Anda harus memberikan apa pun yang

available, jika tidak, anda hanya akan memenuhi pesanan tersebut.

If (to ship) > Available then Your Delivery = Available

If (to ship) < Available then Your Delivery = to ship

4. Calculate backorder

Jika permintaan ("To ship") tidak dapat dipenuhi, kemudian masukkan barang-barang

yang tersisa di backorder

Page 25: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

25

If (to ship) > Available then backorder = to ship - available else backorder = 0

5. Calculate inventory

New inventory dalam pengertiannya adalah stock yang tersedia dikurangi pengiriman

yang dilakukan. Ketika “To Ship” > level of inventory maka new inventory menjadi

“0” (nol).

If (to ship) > Available then inventory = 0

Else inventory = available - to ship

6. Place new order

Diskusikan dan tempatkan pesanan baru setiap level (atau pesanan produksi pada

factory). Kemudian catat pesanan menggunakan “kartu order” (orderslip) dan

mengisinya ke playsheet, kemudian tempatkan pesanan anda pada outgoing order dan

tuliskan jumlahnya di “kartu order”.

D. REFERENSI

Sterman, J.D., 1998. Instructions for Running the Production-Distribution Game “The

Beer Game”. Cambridge: Massachusetts Institute of Technology, edition.

Page 26: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

26

ACARA V

PENGENDALIAN INENTORI

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mencocokkan jumlah barang di gudang dengan jumlah barang

yang tertera di catatan pembukuan

2. Mahasiswa mampu segera melakukan tindakan pengambilan keputusan saat ada

barang yang hilang atau rusak.

3. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan perusahaan dengan membandingkan

jumlah persediaan di tahun-tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

4. Mahasiswa mampu mengetahui arus masuk dan keluar persediaan barang dagang.

B. LANDASAN TEORI

Persediaan/inventori dalam sebuah perusahaan umumnya dibedakan menjadi

beberapa kategori yaitu; bahan mentah, barang dalam proses (work in process), barang

jadi, bahan pembantu, bahan pelengkap, komponen yang disimpan dalam melakukan

antisipasi terhadap pemenuhan permintaan.

Sebuah perusahaan dalam melakukan proses persediaan/inventori dilatarbelakangi

oleh berbagai macam alasan. Secara umum, alasan yang melatarbelakangi perusahaan

melakukan persediaan/inventori disederhanakan menjadi tiga macam, yaitu:

1. Mekanisme pemenuhan atas permintaan (transaction motive)

Permintaan terhadap suatu barang akan dengan mudah dipenuhi apabila telah tersedia

saat konsumen hendak membeli. Pengadaan terhadap barang yang diminta oleh

konsumen akan membutuhkan waktu yang lama baik dari segi pembuatan maupun

pengiriman. Sedangkan konsumen memerlukannya pada waktu yang singkat dan tidak

terduga, oleh karena itu persediaan merupakan hal yang penting dan tidak

terhindarkan.

2. Adanya keinginan untuk mengantisipasi ketidakpastian (precautionary motive)

Antisipasi ketidakpastian yang akan terjadi merupakan salah satu langkah yang baik.

Dalam beberapa kasus ketidakpastian seperti permintaan yang bervariasi, waktu

pembuatan yang tidak konstan, maupun waktu ancang-ancang (lead time) yang

cenderung tidak pasti memerlukan persediaan untuk mengatasinya.

3. Adanya keinginan untuk melakukan spekulasi

Page 27: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

27

Spekulasi pada prinsipnya bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang besar dari

kenaikan harga dimasa yang akan datang.

Berbagai metode untuk melakukan pengendalian persediaan, model EOQ (economic

order quantity) adalah salah satu metode tradisional yang sistemnya merupakan push

system, dimana prosesnya dimulai dari peramalan permintaan dan setelah produk jadi siap

dipasarkan maka pelanggan baru akan memesan. Model EOQ merupakan metode

pengendalian persediaan dimana pemesanan dilakukan apabila kondisi inventori telah

mencapai titik reorder point (titik pemesanan kembali) dan jumlah yang dipesan sejumlah

EOQ. Secara umum EOQ dapat dikalkulasikan menggunakan persamaan berikut:

𝐸𝑂𝑄 (𝑄∗) = √2. 𝑂. 𝐷

𝐶

Keterangan:

O = Ongkos pesan (Rp per kali pesan)

D = Permintaan tahunan (unit)

C = Ongkos simpan (Rp / unit / periode)

Selain itu, momen bagi perusahaan perlu untuk melakukan pemesanan kembali (Reorder

point) dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut:

𝑅 = 𝐿𝐷

𝑡

Keterangan:

L = lead time pemesanan (satuan waktu)

t = periode pemesanan (satuan waktu)

D = permintaan selama satu tahun (unit)

Dalam kesempataan kali ini, praktikan akan diperkenalkan dengan software POM for

Windows. POM for Windows merupakan sebuah progam komputer yang digunakan untuk

memecahkan masalah dalam bidang produksi dan manajemen operasi yang bersifat

kuantitatif.

Page 28: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

28

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

Sebuah perusahaan eksportir buah manggis CV. Kolonjono memiliki stok 3 ton buah

manggis. Permintaan per tahun 100.000 Kg buah manggis dengan demand constant. Biaya

pemesanan kembali Rp 2000 per pemesanan dan biaya penyimpanan persediaan

diperkirakan Rp 1000 per unit. Serta diasumsikan jumlah hari kerja dalam satu tahun

adalah 250 hari.

Melalui Program POM for Windows, dengan menggunakan metode EOQ tentukan:

1. Berapakah kuantitas pesanan yang harus dipenuhi perusahaan untuk meminimalkan

biaya yang berhubungan dengan persediaan?

2. Pada titik berapa pesanan harus disiapkan/dipesan kembali?

3. Berapakah rata-rata persediaan yang akan terjadi (dalam satuan buah)?

4. Berapakah total pesanan dan biaya penyimpanan yang terjadi?

Berikut langkah-langkah untuk menjalankan program POM for Windows:

1. Jalankan program POM for Windows

a. Module

b. Inventory Management

c. File

d. New

e. Economic Order Quantity

f. Compute Reorder Point

Page 29: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

29

2. Pada bagian Title, silahkan ketikan judul sesuai dengan soal

3. Klik OK

4. Isikan data sesuai dengan soal

5. Klik Solve

6. Munculkan Outpun Inventory Result dan Cost Curve

a. Outpun Inventory Result

Page 30: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

30

b. Cost Curve

D. REFERENSI

Indrajit, R.E. and Djokopranoto, R., 2003. Manajemen Persediaan. Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia.

Nasution, A.H., 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Weiss, H.J., 2003. POM-QM FOR WINDOWS. Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.

Page 31: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

31

ACARA VI

ANALISIS TATA LETAK GUDANG

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menganalisis kekurangan tata letak penyimpanan produk dari segi

jarak, pemakaian rak, dan aliran barang pada gudang

2. Mahasiswa mampu menganalisis kelebihan tata letak penyimpanan produk dari segi

jarak, pemakaian rak, dan aliran barang pada gudang

3. Mahasiswa mampu merumuskan alternatif perbaikan tata letak produk pada gudang

dengan mempertimbangkan dengan jarak yang minimum, pemakaian rak yang

maksimal serta aliran barang yang lancar.

B. LANDASAN TEORI

Tata letak sistem penyimpanan meliputi tinggi, panjang, dan lebar penyimpanan,

lokasi tiap-tiap barang dalam penyimpanan, dan lokasi serta konfigurasi dari beberapa

fungsi pendukung yang dibutuhkan. Kapasitas penyimpanan (troughtput) dari sistem

penyimpanan akan dipengaruhi oleh tata letak yang digunakan. Kebutuhan simpanan

tergantung pada jumlah kebutuhan lokasi penyimpanan dan selanjutnya jumlah lokasi

penyimpanan bergantung pada aturan lokasi penyimpanan yang digunakan.

Peraturan yang berlaku pada sebuah gudang harus disesuaikan dengan kebutuhan

teknik penggudangan dan inventori sebuah barang/produk. Peraturan tersebut disesuaikan

dengan kondisi keterbatasan ruang penyimpanan, penempatan yang tidak teratur, terjadi

perubahan pada jenis dan karakteristik barang yang akan disimpan atau konstruksi gudang

yang sudah tidak layak lagi. Untuk merencanakan tata letak gudang perlu diperhatikan

lankah-langkah sebagai berikut (Apple, 1990) :

1. Menaksir perubahan jumlah barang yang disimpan.

2. Pengelompokan penempatan barang

3. Pengelompokan barang bisa didasarkan atas jenis barang

4. Menyususn hubungan penempatan setiap jenis barang

5. Identifikasi jenis barang yang disimpan

Pemanfaatan area gudang untuk kegiatan penggudangan dan inventori dapat

diperhitungkan dengan mempertimbangkan beberapa faktor antara lain kebutuhan ruang

Page 32: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

32

(space rewuirement), aktivitas penyimpanan (troughput), serta perhitungan jarak

penyimpanan.

1. Space Requirement adalah produk yang ditempatkan pada lokasi yang lebih

spesifikasi dan hanya satu jenis produk saja yang ditempatkan pada lokasi

penyimpanan tersebut dan metode ini merupakan bagian dari dedicted storage.

Kebutuhan ruang pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk dapat dihitung

dari kebutuhan penyimpanan maksimum produk tersebut. Secara teoritis untuk

mendapatkan Space Requirement dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan:

𝑆 =𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛

𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡 × 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑏𝑙𝑜𝑘 × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑡𝑢𝑚𝑝𝑢𝑘𝑎𝑛

2. Thoughput adalah pengukuran aktivitas atau penyimpanan yang sifatnya dinamis,

yang menunjukan aliran dalam penyimpanan. Istilah thoughput digunakan sebagai

ukuran jumlah aktivitas storage dan retrieval yang terjadi perperiode waktu. Jadi

perhitungan didasarkan atas pengukuran aktivitas penerimaan dan pengiriman dalam

gudang produk jadi rata-rata per hari. Dengan asumsi Aktivitas untuk aliran material

handling dari penerimaan dan pengiriman menggunakan forklift. Setiap aktivitas

forklift hanya dapat mengangkut 1 pallet saja. Maka rata-rata aktivitas penerimaan dan

pengirim produk dikonvensikan kedalam satuan pallet. Perhitungan troughput terjadi

dari jumlah aktivitas penerimaan dan pengiriman produk dengan persamaan yang

disempurnakan sebagai berikut:

𝑇 = (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡) + (

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑎𝑟𝑡𝑜𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑝𝑎𝑙𝑙𝑒𝑡)

Perhitungan jarak dapat dilakukan dengan menghitung jarak antara dua titik i dan j yang

koordinatnya ditunjukan sebagai (x,y) dan (a,b), Notasi-notasi yang digunakan dalam

pengukuran ini adalah

Xi : Koordinat x pusat dari fasilitas i

Yi : Koordinat y pusat dari fasilitas i

Xj : Koordinat x pusat dari fasilitas j

Yj : Koordinat y pusat dari fasilitas j

maka untuk menghitung jarak antara dua titik tengah dapat dilakukan beberapa metode:

Page 33: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

33

a Euclidean

Jarak Euclidean adalah jarak yang diukur lurus antara pusat fasilitas 1 dengan pusat

fasilitas lain. Metode ini sering digunakan karena lebih mudah dimengerti dan lebih

mudah digunakan. Contoh aplikasi dari jarak Euclidean misalnya pada beberapa

model conveyor, dan juga jaringan transportasi dan distribusi. Formula untuk jarak

Euclidean yaitu sebagai berikut:

b Squared Euclidean

Jarak Square Euclidean adalah ukuran jarak dengan mengkuadratkan bobot

terbesar suatu jarak antara dua fasilitas yang berdekatan, dengan formula sebagai

berikut:

Page 34: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

34

c Rectilinear

Jarak Rectilinear adalah jarak yang diukur mengikuti jalur tegak lurus. Jarak

Rectilinear sering juga disebut dengan Jarak Manhattan, merupakan jarak yang

diukur mengikuti jalur tegak lurus. Disebut dengan Jarak Manhattan,

mengingatkan jalan-jalan di kota Manhattan yang membentuk garis-garis paralel

dan saling tegak lurus antara satu jalan dengan jalan lainnya. Biasanya digunakan

untuk pemindahan bahan yang hanya dapat dilakukan secara tegak lurus misalnya

dengan menggunakan crane dan agv. Formula untuk jarak Rectilinear adalah

sebagai berikut:

Pengukuran dengan jarak rectilinear sering digunakan karena mudah

perhitungannya, mudah dimengerti dan untuk beberapa masalah lebih sesuai,

misalkan untuk menentukan jarak antar kota, jarak antar fasilitas di mana peralatan

pemindahan bahan hanya dapat bergerak secara lurus.

Page 35: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

35

d Aisle Distance

Merupakan jarak dimana yang diukur adalah lintasan yang dilalui alat pengangkut

untuk pemindahan bahan. Seperti yang dijelaskan dalam gambar berikut:

GAMBAR (A)

Ukuran jarak perpindahan bahan dari departemen K ke M

merupakan penjumlahan jarak a + b + d.

GAMBAR (B)

Jarak perpindahan dari departemen 1 ke

departemen 6 adalah penjumlahan jarak

a + b + c

GAMBAR (C)

Jarak perpindahan dari fasilitas-i ke

fasilitas-j adalah penjumlahan jarak a + b

+ c + d

Page 36: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

36

Jika bentuk luasan tidak persegi empat, maka harus dilakukan penentuan titik berat

lokasi dimana titik berat sama dengan titik tengah lokasi. Penentuan dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

3. Penempatan produk pada gudang dilakukan dengan mempertimbangkan

perbandingan antara Troughput (Tj) dan Storage (Sj) untuk tiap produk. Produk-

produk yang digabungkan dalam satu blok, perhitungan troughput nya akan

dijumlahkan baru kemudian dibandingkan dengan storagenya. Perhitungan

perbandingan Troughput dan Storage (T/S) dapat dilakukan dengan persamaan:

𝑇

𝑆=

𝑇𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡

𝑆𝑝𝑎𝑐𝑒 𝑅𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡

C. PROSEDUR PRAKTIKUM

1. Identifikasi masalah (ketidaksesuain tata letak) di gudang FG (Finished Goods) yang

menyebabkan terjadinya penumpukan barang di satu tempat di gudang FG tetapi juga

terdapat area rak penyimpanan yang kosong serta penyimpanan jenis produk yang

sama yang tidak dikelompokan dalam satu area sehingga menyulitkan operator dalam

pengangkutan barang.

2. Kumpulkan data terkait:

a. Luas gudang penyimpanan

b. Layout alokasi gudang serta dimensinya

c. Dimensi (𝑝 × 𝑙 × 𝑡) serta jumlah slot/blok/sub blok/rak untuk penyimpanan

barang/produk beserta kode nya.

d. Dimensi (𝑝 × 𝑙 × 𝑡) serta jumlah pallet untuk tiap slot/blok/sub blok/rak

e. Tinggi tumpukan per pallet dalam satuan karton (satuan kemasan barang: sak,

karung dll.)

f. Alokasi jenis produk yang ditempatkan pada slot/blok/sub blok/rak (Kode barang

dan nama barang)

g. Data rata-rata penyimpanan, penerimaan, pengiriman tiap produk/kode produk

dalam kurun waktu satu bulan (satuan kemasan barang; karton, kardus, sak,

karung, dll.)

h. Peralatan yang digunakan untuk material handling

Page 37: MODUL PRAKTIKUM PENGGUDANGAN DAN INVENTORI …agroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/...dengan kebutuhan program studi Diploma III Agroindustri DTHV SV UGM dalam menguasai

37

3. Hitunglah space riquirement pada gudang untuk setiap lokasi peletakan produk yang

dihitung dari kebutuhan penyimpanan maksimum produk tersebut.

4. Hitunglah troughput yang sifatnya dinamis yang didasarkan atas pengukuran aktivitas

penerimaan dan pengiriman dalam gudang produk jadi rata-rata per hari

5. Peringkatkan nilai T/S untuk tiap produk mulai dari yang terbesar sampai yang

terkecil untuk memudahkan saat penempatan produk.

6. Hitunglah jarak perjalanan menggunakan persamaan aisle distance yang merupakan

jarak yang sebenarnya. Jarak yang dihitung merupakan panjang perjalanan melalui

aisle yang dibutuhkan oleh peralatan material handling.

7. Tempatkan produk dengan nilai T/S terbesar (aktivitas perike slot/blok/sub blok/rak

dengan jarak perjalanan yang terkecil.

D. REFERENSI

Pornomo Hari,2004. Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Edisi pertama, Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wignjosoebroto, Sritomo. 1996. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Surabaya :

Penerbit Institut Teknologi Sepuluh November

ACARA VII

RESPONSI

Ujian responsi adalah ujian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan praktikan tentang apa

yang didapat selama praktikum. Responsi dapat dilakukan dengan ujian tertulis dan/atau ujian

lisan.