modul perkuliahanbowo+prayoga...fakultas program studi tatap muka kode mk disusun oleh ekonomi dan...
TRANSCRIPT
2014 1 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
SALESMANSHIP
INTRODUCTION OFSALESMANSHIP
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 01 84046 Arief Bowo Prayoga K, SE, MM.
Abstract KompetensiPada modul ini akanmempelajari mengenai konsepsalesmanship
Mahasiswa setelah selesaimempelajari modul inidiharapkan mampu untukmemahami salesmanship.
2014 2 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Latar BelakangBeberapa persepsi negatif tentang seorang salesman dan salesgirl dimasyarakat
menyebabkan profesi ini jarang sekali disukai, terkecuali kalau terpepet dengan
kondisi hidup sehingga sales adalah alternatif untuk lepas dari kehiduapan. Padahal
aktiftas penjualan ini merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang
pengusaha dan para professional diberbagai bidang yang menduduki jabatan
managerial diberbagai perusahaan. Persepsi tenaga penjual di Indonesia masih
mendapatkan pandangan yang kurang “bergensi” hal ini disebabkan antara lain
karena budaya priyayi sangat mendominasi budaya Indonesia dimana sekolah tinggi
berorientasi kerja di kantor atau menjadi pegawai negeri sebagai pekerja teknis
maupun administratif saja serta menghindari berkarir di bidang penjualan. Dengan
berbagai kelebihan dan kelemahannya, begitu pula banyak orang yang menghindari
sebagai pengusaha karena takut bangkrut dalam berdagang atau berbisnis, hal ini
disebabkan antara lain karena tidak menguasai teknik penjualan dengan baik.
Sekarang tinggal bagaimana merubah paradigma agar masyarakat dapat melakukan
pekerjaan sebagai tenaga penjual professional baik bekerja pada orang lain sebagai
karyawan maupun membangun bisnisnya sendiri.
Paul D. converse Huegy dan Mitchell mendefinsikan : “Salesmanship is one of
order and one of the most effective methods of creating and stimulating demand,
finding buyer’s and making sales”- menjual adalah suatu metode yang paling tua dan
paling efektif dalam menciptkan dan mendorong permintaan, mencari pembeli dan
melakukan penjualan. (Alma, 2005: 111).
Pertanyaan pertama seorang penjual menurut Atkinson Kirkpatrick (1966),what
can I do for my prospect and customers – apa yang saya dapat lakukan untuk
kepentingan calon pelanggan dan pelanggan saya? Bukan sebaliknya what can my
prosect and customers do for me? Apa yang calon pelanggaan dan pelanggan saya
bisa lakukan buat saya?
Lebih lanjut Atkinson menggambarkan profesionalisme penjual :
1. He posses a satisfactory amount of basic ability to sell (memiliki kemampuan
menjual yang memuaskan).
2014 3 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
2. He consciously chose the selling field and is proud of it (dia bangga memilih
pekerjaan menjual ini)
3. He is loyal to high ethical standards (dia memiliki standar etika yang tinggi)
4. He is skilled in his work (terampil dalam pekerjaan)
5. His knowledge is thorough (memiliki pengetahuan)
6. He is true to his obligations (benar bila berjanji)
7. He stay up to date because he never stops learning (dia tidak ketinggalan
jaman, karena selalu belajar)
8. He maintains his self respect and his independence (dia memelihar keutuhan
pribadinya dan kemerdekaannya)
9. He knows that to sell is to serve (dia mengetahui bahwa pekerjaan menjual
artinya melayani)
“KEPRIBADIAN DAN PENJUALAN”Profesi penjual tdiak bisa diganti dengan mesin, sehingga membutuhkan kepribaidan
yang baik katena harus berhubungan dengan manusia dengan berbagai karkater
kepribadian yang unik.dan penjual masih menjadi tulang punggung industry untuk
menjual kelebihan produksi dan menjaga tetap berputarnya roda industry.
Sehingga seorang penjual harus bisa menjawab, what can I do for my prospect and
customer
Profil layak seorang Sales.1. Memahami psikologi manusia.
2. Berhasil
3. Secara naluriah emlakukan hal yang tepat, tapi tidak mengetahui mengapa
berbuat demikian
Jenis-jenis kepribadian1. Dominan Mengendalikan
Bersiang-menang adalah satu-satunya tujuan yang berarti
Kesadaran akan status
Tidak peka
Cenderung tidak percaya pada orang lain
Tidak tergantung, individualistis-gunakan “caraku atau tidak sama sekali”
2014 4 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Sepenuhnya mendominasi tipe relasional dan sering mengelilingi diri mereka
sendiri dengan orang-orang yang mudah mereka kendalikan.
Kecewa bila berada diantara para penyendiri; tidak sanggup diabaikan.
Sales dominan : Pendekatannya mengandung persiangan dan tekanan tinggi.
Umumnya bukan perencana;ingin disertakan dalam mengambil tindkaan
Berusaha secepatnya memegang kendali
Berasumsi mereka mengetahui apa yang dibutuhkan prospek
Informasi terorganisir dengan baik tapi mungkin tidak berhubungan langsung
dengan kebutuhan prospek
Tujuan jarang dianalisa
Penutupan (mencapai kesepakatan) meruapkan kekuatan mereka
Informasi dan catatan jarang terorganisisr dan diperbaiki
Pertemuan lanjutan jarang dilakuakn dan dangkal
Tidak suka menganalisa diri sendiri, namun tidak ingin mengalami kehilangan
lebih lanjut.
Prospek dominan. Tidak mudah percaya; takut dimanfaatkan dan dikalahkan
Ingin mengadakan transaksi dengan tingkat atas atau orang yang cukup
dominan untuk mendapatkan penghargaan dari mereka
Pertanyaan tersembunyi : apakah anda cukup baik untuk mendapatkan
bisnis saya?
Pendekatan paling efektif-dominasi yang lembut :
Tunjukan keuletan dan ketangkasan diri anda tanpa membuatnya merasa
dikalahkan.
Perencanaan yang cermat
Pembukaan seharusnya tajam dan praktis, tapi tidak mengancam
Ajuan pertanyaan terbuka dan dengarkan secara aktif
Informasi sebaiknya singkat, terorganisir dengan baik dan mengandung
kebenaram yang mutlak.
Analisa tujuan mereka dengan hati-hati sebelum menjawab.
Buat kesimpulan yang langsung dan kuat, tapi jangan menuntut
Setelah tercapai kesepakatan, pergilah secepatnya
2014 5 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Buat kelanjutan yang singkat dan praktis.
2. Penyendiri Merasa lebih nyaman dengan benda, gagasan atau angka; merasa tdiak
nyaman diatara orang lain
Tdiak memahami emosi dan berusaha emnghndarinya.
Menyukai keteraturan dans egala sesuatu yang dapat diperkirakan.
Bebas; penyendiri menyenagkan ingin dibiarkan sendiri.
Terbuka dan obyektif
Hubungan dengan orang yang juga peneyndiri tapi tetap menjaga jarak
relasional tidak logis dan emosional
Mengaggap tipe dominan tidak logis, suka mempermainkan emosi.
Sales penyendiri : Pendekatannya logis, umum dan bertekanan rendah
Perencana hebat
Pernyataan pembuka bersifat umum dan tidak mengandung usaha untuk
membentuk hubungan
Diagnosa dari fakta obyektif teliti
Menyajikan informasi secara factual dan logis.
Mendengarkan dengan cermat, memberikan informasi; tapi tidak dapat
mengatasi kemacetan atau penolakan tersembunyi.
Maju dibidang yang mereka kuasai, tapi tidak dapat mengatasi kelemahan
sebenarnya.
Prospek penyendiri Tidak mudah percaya dan tidak menyukai para pembuat transaksi
Pertanyaan tersembunyi : apakah anda akan memanipulasi saya?
Pendekatan paling efektif-umum logis, factual. Mengetahui semua fakta
Pembukaan seharusnya singkat dan umum
Ajukan pertanyaan yang khusus untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan
Penjelasan seharusnya terinci dengan bahan pendukung yang luas
Memahami dengan tepat maksud dari suatu tujuan, lalu menjawabnya
secara logis.
2014 6 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Mengusulkan tindkaan yang paling masuk akal
Proposal akhir harus didokumentasikan secara lengkap.
Pertemuan lanjutan harus cermat dan hubungan hanya dilakukan bila anda
memiliki sesuatu yang akan dibicarakan.
3. Relasional Membutuhkan penerimaan dan persetujuan dari orang lain.
Senang menjadi bagian dari suatu kelompok
Pendengar yang baik dan peka terhadap orang lain.
Senang bekerja sama dan suka menglah
Pemurah
Terus menerus meminta kepastian
Gelisah; mudah dimanfaatkan dan dimanipulasi
Berhubngan baik dengan tipe relasional yang lain
Membiarkan tipe dominan mempermainkan dan memanfaatkan
Tipe penyendiri sangat mengecewakannya.
Sales yang relasional Pendekatannya adalah membuat orang lain menyukainya
Memusatkan perhatian pada orang bukan peluang bisnis
Pembukaannya hangat, bersahabat dan terlalu panjang
Membutuhkan banyak informasi tapi banyak yang tdiak relevan
Komunikasi tidak jelas dan terlalu panjang
Mendengarkan dengan cerat dan perhatian yang simpatik memudahkan
prospek untuk mengungkapkan penolakan tersembunyi.
Penutupan adalah kelemahan terbesar mereka
Menghabiskan sebagian besar waktu untuk bercakap-cakap setelah tercapai
eksepakatan
Pertemuan lanjutan umumnya sangat baik
Bekerja sama dengan usaha elatihan tapi menolak mengatasi kelemahan
sebenarnya.
Prospek relasional Paling mudah dihubungi
Pertanyaan tersembunyi : apakah anda memperhatikan saya dengan tulus.
Pendekatan paling efektif
2014 7 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dominasi yang bersahabat
Rencana tidak harus terinci
Pelajari sesuatu mengenai kepentingan pribadi mereka
Komunikasi harus hangat, bersahabat dan tidak terburu-buru
Arahkan percakapan pada masalah yang harus diselidiki tapi kadang-kadang
alihkan percakapan seperlunya
Informasi harus singkat; tidak umum, tapi menyatakan kehangatan dalam
sikap praktis.penutupan harus kuat tapi bersahabat.
Bercakap-cakap selama beberapa menit setelah bisns selesai
Pertemuan lanjutan adalah yang paling penting
CARA-CARA MENEMUI DAN MEMPENGARUHI CALON PEMBELISebelum melakukan penjualan, maka terlebih dahulu harus dipikirkan bagaimana
cara mendekati calon pembeli. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
mengadakan kontak dengancalon pembeli yaitu
Datang sendiri dengan memperkenalkan diri.
Dengan perantaraan orang lain.
Dengan perantara surat
Dengan perantara telepon
Melalui organisasi
Sedang untuk mengetahui dan mendapatkan calon pembeli, kita harus emlakukan
sebagai berikut :
1. Menciptakan suasana yang menyenangkan : Buatlah suasana persahabatan yang intim.
Besarkanlah perasaan hati konsumen agar merasa dirinya itu adalah orang
penting.
Tanamkanlah kepercayaan pada dirinya agar ia mempunyai ilham atau
inspirasi
Berikanlah jalan untuk mempermudah pembeli dalam menentukan
keputusannya.
2. Mengadakan pendekatan terhadap pembeli : Dengan memberikan salam.
Menunggu sejenak
Pendekatan dagang
2014 8 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Dengan menaruh perhatian
Beberapa persepsi negatif tentang seorang salesman dan salesgirl dimasyarakat
menyebabkan profesi ini jarang sekali disukai, terkecauli kalau terpepet dengan
kondisi hidup sehingga sales adalah alternatif untuk lepas dari kehiduapan. Padahal
aktiftas penjualan ini adalah soko guru perekonomian di negara maju dimana jiwa
kewirausahaannya tertanam kuat. Tidak bisa disalahkan karena
budaya priyayi sangat mendominasi budaya indonesia yang selalu sekolah orientasi
kerja di kantor atau menjadi pegawai negeri dengan berbagai kelebihan dan
kelemahannya. Bagaimana berdagang ? jawabannya masih meragukan, berbeda
dengan etnis china alternatif berdagang sangat kuat.
Sekarang tinggal bagaimana merubah paradigma tersebut sehingga dimasa krisis ini
jelas posisi berdagang sangat terpukul, tapi bisa mematangkan mental mereka untuk
lebih survival, sehingga timbul pertanyaan bagaimana dengan pedagang profesional
? dapat kita lihat beberapa karakteristik dibawah ini.
Sifat-sifat penjual yang disenangi pembeli : Jujur dalam informasi
Pengetahuan yang baik tentang barang
Tahu kebutuhan konsumen
Pribadi yang menarik
Beberapa tipe pembeli :1. The decided customer (telah mengetahui dan memutuskan apa yang akan
dibeli)
2. The knows it all customer (pembeli yang mengetahui segalanya)
3. The deliberate customers (pembeli yang yang menghendaki faktafakta dan
advis tentang barang yang baik)
4. The undecided customer (pembeli yang tidak bisa memutuskan ukuran,
warna dari barang yang akan dibeli)
5. The talkative customer (pembeli senang ngobrol, tapi tidak mengarah pada
pembelian)
6. The silent timid customer (pembeli yang canggung dan merasa takut
kurangnya pengetahuan tentang arang akan diketahui kalai ia bertanya)
7. The decided but mistaken customer (pembeli yang memutuskan mendatangi
toko dengan suatu keputusan untuk mebeli suatu barang tertentu)
2014 9 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
8. The I get discount costomer (konsumen yang selalu menghendaki diskon)
Beberapa kepribadian/temperamen seseorang (hippocrates) (Erich Fromm,1975) :1. Choleric (api, panas, cepat dan kuat )= easily angered (gampang marah).
2. Sanguine (udara, panas dan lembab, cepat dan lemah) = over estimated =
terlalu optimis.
3. Melancholic (bumi, dingin, kering, lemah dan kuat dan pendiam) = kuat dalam
kelemahannya yang berdifat pendiam (defressed)
4. Phlegmatic (air dingin, lembab dan lemah (too slow)
Sepuluh sifat yang harus dimiliki oleh seorang penjual :1. selalu gembira
2. lurus hati dan disiplin
3. bijaksana
4. sopan santun
5. periang
6. mudah bergaul
7. penuh inisiatif
8. tidak putus asa
9. ketajaman daya ingat
10. penuh perhatian
Sebelas prinsip “Costumer is king Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
pembeli tidak tergantung pada kita, justru kita tergantung padanya.
pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita tetapi sebaliknya
sebagai tujuan usaha.
pembeli berbuat pada kita sebagai suatu hal yang menyenangkan janganlah
kita berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan.
pembeli adalah sebagian dari usaha kita dan kegiatan kita
pembeli bukanlah sebuah benda yang beku, tetapi dia adalah seseorang
manusia berdarah daging dengan perasaan dan emosi
pembeli bukanlah lawan berdebat, tetapi kawan-kawan yang bersahabat
pembeli adalah seseorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan ini
adalah pekerjaan kita untuk memenuhinya.
2014 10 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
pembeli orang yang dilayani dan dimengerti dengan penuh perhatian yang
dapat kita berikan kepadanya.
pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi
pendapatan kita.
pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha.
Syarat-syarat untuk menjadi penjual :1. Syarat fisik Kesehatan
Badan tegap
Mudah tersenyum
Lancar berbicara
Muka riang dan peramah
Mata jernih
Nafas bersih
Berpakaian rapih
2. Syarat mentalseksama, waspada, simpati, berinisatif, berkeahlian, optimis, percaya diri, jujur,
beranidaya imajinasi, tanggung jawab dan kontrol.
3. Syarat karakterKesetiaan, rajin, teliti, tulus hati, hati-hati, sunguhsungguh, tepat waktu dan patuh
4. Syarat sosial· Pandai bergaul, lancar bicara, sopan santun, bijaksana, halus budi pekerti, toleran,
simpati, sikap mau bekerja dan tenang dan tabah
Mengapa ada penjual yang gagal ? kurang inisiatif
tidak membuat rencana
kurang sunguhsunguh
penjual tidak berorientasi pada pelanggan
kurang latihan memadai
kurang luwes dalam mengikuti keinginan pembeli
tidak mempunyai pengetahuan pasar
kurang memiliki pengetahuan perusahaan
karir penjual kurang menguntungka
2014 11 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
tidak memiliki pengalaman menjual
kurang disiplin
kurang menaruh perhatian pada perkembangan dengan pribadiny
bekerja dengan tidak penuh perhatian
kegagalan dalam mengkuti instruksi
kurang percaya diri
tidak cakap dalam mengarahkan dan membimbing pembeli ekrah pembelian
tak pandai bicara
kurang daya imajinasi
banyak yang terpengaruh oleh persoalan pribadi
kesukaran dalam mengadakan komunikasi
kurang bijaksana
kegagalan mengatasi keberatan yang diajukan pembeli
sikap tidak meyakinkan
kurang sopan dan kurang ramah
suka berjudi dan minuman keras
banyak melamun
sering terganggu kesehatan selalu mengeluh
Sumber :Alma, Buchari, Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa, Alfabeta, Bandung,
2008
1. Etika Penjualan
Agen Perusahaan mengacu kepada setiap individu atau badan yang ditunjuk oleh
Perusahaan melalui surat pengangkatan dan / atau perjanjian untuk mempromosikan
dan menjual produk dan layanan Perusahaan melalui hubungan penjualan pribadi
yang juga termasuk hubungan melalui telemarketing dan / atau surat.
Administrator Kode mengacu pada Perusahaan / Chief Marketing Officer untuk
memantau kepatuhan Agen Perusahaan kepada etika penjualan dan menyelesaikan
keluhan sesuai dengan kode etik profesi yang berlaku pada perusahaan tersebut.
2014 12 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Pelanggan mengacu kepada setiap individu atau badan di mana kegiatan promosi
dan penjualan ditujukan untuk maksud mempromosikan pembelian atau penggunaan
produk dan layanan Perusahaan.
Penawaran mengacu kepada apa-apa negosiasi kepada / atau komunikasi atau
interaksi dengan pelanggan oleh Agen Perusahaan baik secara tertulis atau lisan,
secara langsung atau secara telemarketing atau surat dan / atau penjualan produk
Perusahaan yang dihasilkan darinya.
Produk mengacu pada produk dan layanan Perusahaan yang diizinkan oleh
Perusahaan untuk dipromosikan dan dijual oleh Agen Perusahaan.
Penjual mengacu kepada setiap individu yang ditunjuk atau bekerja oleh Agen
Perusahaan untuk menjual produk Perusahaan.
2. Cakupan Etika Penjualan
Tujuan Etika Penjualan ini adalah supaya semua Agen Perusahaan menitikberatkan
sifat bertanggung jawab terhadap Pelanggan dan terhadap masyarakat umum. Kode
etik ini diterima serta digunakan pada latihan praktek promosi dan penjualan yang
digunakan dalam pemasaran produk dan mengacu hanya kepada perhubungan
perusahaan dan Salesman mereka dengan Pelanggan yang membeli produk-produk
tersebut.
Kode etik penjualan ini bukan bertujuan dan tidak membuat kontrak pekerjaan antara
Agen Perusahaan dengan Perusahaan, dan tidak juga menjamin bahwa layanan
mereka dengan Perusahaan akan diteruskan selama mereka mematuhi dasarnya.
Prinsip Dasar Etika Penjualan.
Semua Agen Perusahaan wajib mematuhi prinsip persaingan yang adil yang diterima
umum dalam bisnis serta perhatikan:
• Ketentuan penawaran dan metode serta bentuk kontrak dengan Pelanggan;
• Metode penyampaian dan demontrasi serta informasi tentang produk;
2014 13 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
• Memenuhi kewajiban yang timbul dari penawaran atau operasi yang terkait
dengannya termasuk layanan penjualan (sebelum dan setelah penjualan).
Etika penjualan ini mencerminkan janji semua Agen Perusahaan untuk menjalankan
kegiatan mereka dengan mematuhi Kebijakan-Kebijakan Perusahaan, asosiasi
industri serta hukum Indonesia.
Kode ini adalah ukuran kepada peraturan yang diatur sendiri oleh Agen Perusahaan.
Ini bukanlah suatu hukum dan kewajibannya mungkin memerlukan integritas dan
perilaku etis yang melampaui persyaratan hukum. Ketidakpatuhan Kode tidak akan
mengakibatkan apa-apa tanggung jawab perdata atas Agen Perusahaan yang
bersangkutan.
Ketentuan dalam Kode akan tetap diterimapakai dalam semua transaksi atau
transaksi yang dilakukan saat mereka menjadi Agen Perusahaan. Namun Agen
Perusahaan tidak lagi terikat dengan Kode ini ketika layanan mereka sebagai Agen
Perusahaan dihentikan atau diberhentikan.
Semua Agen Perusahaan yakin bahwa transaksi mereka adalah dilakukan pada
tingkat yang melampaui tingkat minimum yang diperlukan oleh hukum dan menyakini
bahwa integritas dan kepuasan hati pelanggan adalah dua tujuan yang paling
berharga bagi mereka.
Agen Perusahaan akan secara sukarela mengambil tanggung jawab terhadap
pelanggan mereka terkait dengan metode penjualan yang adil dan nilai produk yang
ditawarkan serta akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan
kepuasan pelanggan.
Semua Agen Perusahaan mengerti tanggung jawab mereka untuk menginformasikan
sepenuhnya kepada Penjual mereka tentang karakteristik produk yang ditawarkan
untuk memungkinkan mereka menyampaikan semua informasi yang diperlukan oleh
Pelanggan.
2014 14 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Salah satu pedoman menilai permasalahan etika dalam praktek pemasaran adalah
American Marketing Associations’s (AMA’s), secara spesifik contoh dari nilai-nilai etis
yang terdapat dalam AMA’s tersebut antara lain honesty, fairness, dan openess.
Honesty berbicara tentang “kejujuran dalam berhubungan para pelanggan dan
stakeholder”. Hal ini menghendaki bahwa dalam memasarkan produknya, para
pemasar menceritakan kebenaran dalam setiap situasi dan waktu. Fairnessberbicara tentang “mencoba untuk menyeimbangkan antara kebutuhan pembeli
dengan kepentingan penjual”. Hal ini menghendaki bahwa dalam menjual dan
mengiklankan produknya, para pemasar melakukannya dengan cara yang jelas,
termasuk menghindari promosi yang bohong, menyesatkan, dan menipu. Terakhir,
Openness berbicara tentang “menciptakan keterbukaan dalam praktek-praktek
pemasaran”. Hal ini menghendaki bahwa para pemasar berusaha untuk melakukan
komunikasi pemasaran secara jelas atau tidak sembunyi-sembunyi kepada seluruh
masyarakat.
3. Memahami Tipe Pembeli
a. The decided customerMeraka ini telah mengetahui dan memutuskan apa yang akan di beli dan
penual harus cepat melayani dan mengambilkan barangnya. Dalam
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan memberi ketrangan harus merupakan
keterangan yang bersifat khusus tidak usah memberikan keterangan yang
bersifat umum.
b. The know it all custumerTipe pembeli yang mengetahui segalanya, dilah yang bercerita kepada
penjual. Walaupun apa yang diceritakannya tidak semuanya benar, tapi
penjual tidak usah membantahnya. Penjual dapat memberi keterangan-
keterangan yang tepat secara bijaksana dengan menempuh cara yang tidak
langsung sehingga dapat mempengaruhi sikap langganan tersebut.
c. The deliberate custumerTipe pelanggan yang menghendaki fakta-fakta yang kadang-kadang advis
tentang kontruksi dancara-cara penggunaan barang yang
2014 15 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
dibelinya.Langganan ini banyak mengambil waktu mengambil waktu untuk
mempertimbangkan setiap pembelinya.
d. The undecided customersTipe pembeli ini tidak dapat memutuskan ukuran, warna dari yang akan
dibelinya. Tugas penjual disini adalah mencoba menentukan apa sebenarnya
yang dibutuhkan langganan.Penjual harus berusaha mengarahkan attensi
langganan dan membantu si langganan mengambil keputusan dengan
memperlihatkan berbagai macam barang yang menarik.
e. The talkative custumersPelanggan ini senang ngobrol, tetapai tidak mengarah kepada pembelian.
Jika pada asaat itu tidak banyak langganan yang lain maka penjual bisa
melayani obrolan itu dan mengarahkan sedikit ke arah pembelian. Jika
pembelian sudah terjadi, segera bungkus barang-barangnya dan bersiap
melayani langganan yang lain.
f. The silent timid custumersCustumer ini merasa canggung di dalam took dan merasa takut kalu-kalu
kekurangan suatu barang akan diketahui jika ia betanya-tanya. Salesman
harus pandai melayani langganan ini, jangan sekali-kali menunjukkan kesan
bahwa langganan itu memang tidak mengerti apa-apa tentang barang-barang
ynag dilihatnya.
g. The decided but mistaken custumersLanggnan ini memandangi toko dengan suatu keputusan dalam pikirannya
untuk membeli suatu barang tertentu. Akan tetapi, menurut penjual pilihannya
itru tidak sesuai dengan maksud pejualannya. Salesman tidak perlu berdebat
dengan langganan tetapi cukup memberitahukan mamfaat dan kegunaan dari
barang-barang itu.
h. The I get discount custumers
2014 16 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Tipe ini merupakan pelanggan yang selalu menghendaki discount atau
potongan harga dari barang yang di belinya.
4.Kepribadian Penjual Profesional
Kualitas mental seorang tenaga penjual sangat menentukan keberhasilan
dalam aktifitas penjualan yang dilakukannya. Secara mental seorang penjual
harus memilki sikap mental antara lain dijelaskan oleh William Walker
Atkinson (1862-1932) dalam buku The Psycology of Salesmanship (1910)
dan disampaikan juga oleh Yoge Books:Hollister,Mo (2010), yang paling
diperlukan untuk salesman dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Self RespectMenghormati diri sendiri akan yang menanamkan rasa kedewasaandengan benar, kemandirian, martabat, keberanian dan independensi.
b. Poisekualitas mental yang baik dapat diperlihara dengan ketenangan, hal inidapat di wujudkan melalui keseimbangan antara berbagai aktifitasyang meliputi perasaan, emosi dan kecenderungan.
c. CheerfulnessKeceriaan merupakan sikap mental sumber utama keberhasilan untukpara tenaga penjual professional.
d. PolitenessKesopanan, merupakan sebuah sympaty batin dan pemahaman oranglain yang terwujud dalam sebuah sikap sopan santun kepada setiaporang.
e. Human NatureMemiliki kecenderungan melayani. Dimana sebagian besar orangdapat dikelompokkan ke dalam kelas khusus tergantung padatemperamen mereka.
f. HopeHarapan, kualitas mental yang akan menumbuhkan optimis padakehidupan.
g. Enthusiasm
2014 17 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Antusiasme akan memberikan dampak akan memiliki jauh lebihbanyak energi, aktivitas, minat dan harapan. Ini berarti ekspresi "jiwa"dalam aksi mental dan fisik.
h. DeterminationMemiliki Tujuan yang jelas, kualitas mental ini akan membawa untukmemiliki motivasi yang kuat dalam memenuhi target yang telahditetapkan.
i. SecretivenessBerpikir tiga kali sebelum berbicara mengenai setiap masalah kantoratau kebijakan pribadi, rencana, metode, atau hal-hal lain yang ia tidakingin pesaingnya tahu.
j. AcquisitivenessMemiliki hasrat yang kuat untuk mendapatkan sesuatu.
11. ApprobativessSuatu bentuk dimana dalam keinginan untuk pujian, sanjungan,persetujuan, ketenaran, dan lain sebagianya.
Hubungan antara ilmu menjual dengan kepribadian erat sekali, boleh diaktakan
sebagai dwitunggal yang tak terpisahkan. Seorang yang berhasil menjadi penjual
ulung tentu merupakan seorang yang berkepribadian menarik. Sebaliknya seorang
yang pribadinya menarik tentu berbakat menjadi penjual yang sukses.
Kadang-kadang ada juga orang yang tidak memiliki kepribadian dapat memperoleh
sukses dalam hidupnya. Dalam hal ini, kita tak perlu heran karena setiap hal tentu
saja ada kecualinya. Akan teptia, sudah dapat dipastikan seandainya orang tersebut
memiliki kepribadian yang menarik tentu akan lebih sukses. Kepribadian penjual
dapat diartikan sebagai kualitas pribadi penjual yang memiliki daya tarik dan
menimbulkan kesan pertama yang baik pada para langganannya.
Dipandang dari sudut ilmu jiwa, setiap orang memiliki dua kepribadian yaitu:
a. Kepribadian bakat
b. Kepribadian didikan
2014 18 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Kepribadian bakat antara lain senang berkawan, ramah tamah, sabar, dan
sebagainya. Kepribadian bakat tersebut dapat dikembangkan (dididik) sehingga
orang-orang yang memiliki sifat-sifat sabar, ramah tamah setelah dikembangkan
dapat menjadi seorang penjual yang sukses. Inilah yang dimaksud dengan
kepribadian didikan. Memang sulit untuk mengetahui kepribadian bakat seseorang.
Untuk mengembangkan kepribadian, penjual dapat melakukannya dengan belajar
intensif dan latihan-latihan. Untuk mengembangkan kepribadian penjual perlu
ditanamkan pengetahuan dasar, seperti :
a. Pengetahuan akan diri sendiri
b. Pengetahuan tentang barang-barang yang dijual
c. Pengetahuan tentang langganan-langganan calon-calon pembeli
Pengetahuan kepribadian penjual yang baik, selalu berdasarkan pada diri sendiri.
Dengan rasa kepercayaan pada diri sendiri yang kuat, akan menghasilkan seorang
penjual yang sukses dan mampu mengatasi segala kesulitan.
Rasa percaya pada diri sendiri dapat dilihat dari pancaran mata, ekspresi air muka,
dan sikap. Keelokan paras, kecantikan belum menjamin berhasilnya penjualan.
Seorang pemuda atau pemudi dari desa yang memiliki kepribadian, ramah tamah,
dan suka berkawan, suka humor dan mau bekerja keras ditambah dengan ilmu
menjual dan latihan yang terarah akan menjadi seorang penjual yang sukses.
Bila dilihat pada profil banyak para penjual sukses diberbagai industry, maka paling
tidak ada sepuluh macam sifat kepribadian penjual yang perlu dipelajari, yaitu:
a. Selalu gembira
Gembira adalah satu kebiasaan yang baik. Mulai sekarang, cobalah untuk melatih
diri “bergembira” tersenyumlah sedikit setiap jam sekali dan tersenyumlah
seandainya pada hari ini anda tidak mendapat pesanan sama sekali.
b. Lurus hati dan disiplin
Setiap perbuatan yang lurus akan membawa perasaan menyenangkan, membawa
2014 19 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
suasana yang terbuka dan tidak kaku, sebab dengan selalu berlurus hati kita punya
rasa bebas dosa. Rasa berdosa membuat kita resah dan kaku, bahkan palsu.
Biasakanlah berbuat lurus dalam pekerjaan dan perbuatan, karena semua yang
dilakukan dengan dibuat-buat akan kelihatan tidak wajar. Dalam hal ini, disiplin perlu
dipegang teguh, jadi jangan melanggar rencana yang sudah ditentukan.
c. Bijaksana
Seorang yang bijaksana ialah seorang yang dapat melihat situasi serta dapat
mengambil keputusan dengan cepat guna kepentingan relasi-relasinya. Setiap
perbuatan harus didasarkan atas tidak merugikan kepentingan kedua belah pihak,
yaitu penjual dan pembeli.
d. Sopan santun
Berlaku sopan santun menimbulkan penghargaan orang terhadap diri kita. Oleh
karena itu, tindakan penjual harus sopan santun serta menyenangkan calon pembeli.
Ingat kesan pertama itulah yang menentukan penjualan.
e. Periang
Setiap orang Periang akan menimbulkan kesan baik serta menimbulkan suasana
menyenangkan. Wajahnya selalu menyunggingkan senyuman dan terutama tidak
kurang bahan pembicaraannya.
f. Mudah bergaul
Kalau orang ingin pandai bergaul harus berusaha mendengarkan pembicaraan orang
lain. Jangan suka membantah dan menghargai pikiran orang lain. Sikap ini perlu
dimiliki oleh seorang penjual yang ingin memiliki kepribadian yang menarik.
g. Penuh inisiatif
Selalu bertindak dengan memberikan saran-saran dan mengajukan usul yang
berharga untuk kepentingan calon-calon pembeli atau para langganannya.
h. Tidak putus asa
Kadang-kadang kita melihat orang-orang begitu ulet dalam perjuangan hidupnya.
2014 20 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
Tidak mudah putus asa, begitu juga mereka bangun lagi untuk meneruskan
perjuangannya. Orang yang demikian akan lebih menarik dan dikagumi oleh orang-
orang sekitarnya.
i. Ketajaman daya ingatan
Orang yang pelupa akan menimbulkan perasaan tidak enak. Sebagai penjual yang
berkepribadian menarik haruslah memiliki daya ingat yang kuat. Jangan salah
menyebut nama barang langganan, jangan salah menyebut produksi keluaran tahun
berapa dan model-modelnya. Dengan menyebut secara tepat semua apa yang akan
dikerjakan, maka penjual menjadikan dirinya seorang yang berkepribadian kuat.
j. Penuh perhatian
Di dalam pekerjaan kita harus selalu penuh perhatian. Tidak boleh berbicara dengan
perhatian kurang kepada apa yang menjadi inti pembicaraan, apalagi mengalihkan
perhatian kepada soal-soal yang bukan menjadi tujuan.
Kesepuluh sifat di atas sangat diperlukan untuk berhasilnya penjualan. Sifat-sifat
tersebut dapat dipelajari dan dikembangkan untuk diri penjual. Seorang penjual yang
baik akan merubah sifatnya yang jelek dan mengembangkan sifat-sifat di atas
supaya tugasnya berhasil dengan memuaskan. Barang siapa yang berusaha
memperbaiki sifat-sifatnya sesuai dengan sepuluh sifat di atas maka diharapkan dia
akan menjadi penjual yang baik.
2014 21 Salesmanship Pusat Bahan Ajar dan eLearningArief Bowo Prayoga K, SE, MM. http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Afiff, Faisal.(2014), Teknik Penjualan, Penerbit Angkasa.
Anhari, Maskur.(2014), Creative Salesman: Tips Menjadi Salesman No.1, PenerbitKobis.
Buduara, Sotar. dan Sirait, S.Martin.(2006), Salesmanship: Ilmu dan Seni menjadipenjual yang sukses, Penerbit Bumi Aksara.
Marwanto, Aris.(2013), Super Sales: Bagaimana Menjadi Sales No.1, Penerbit BukuPintar.
Robinson, Marco.(2014), Close the Deal and Suddenly Grow Rich, PenerbitGramedia Pustaka Utama.