modul perkuliahan analisa dan perancangan sistem...
TRANSCRIPT
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
01 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Pengertian Sistem dan Analis Sistem
1. Definisi Sistem
Sistem adalah kumpulan / group / komponen apapun baik phisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu.
Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan system, yaitu yang
menenkankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pendekatan system yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
system sebagai berikut ini :
“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari procedure-prosedure yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”
Pendekatan system yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan system sebagai berikut ini :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu”
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan system yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau susbsistem-
subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima,
karena kenyataanya suatu system dapat terdiri dari beberapa subsistem atau
system bagian.. Sebagai missal, system akuntansi dapat terdiri dari beberapa
subsistem-subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
pembelian, subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain
sebagainya.
Apa itu Subsistem?
Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu system, subsistem ini
bisa phisik ataupun abstrak.
Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa
sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, mobil adalah
suatu system yang terdiri dari system-sistem bawahan seperti system mesin,
system badan mobil dan system rangka. Masing-masing system ini terdiri dari
system tingkat yang lebih rendah lagi.
Apa itu Supersistem?
Walaupun istilah supersistem jarang digunakan, system seperti ini ada. Jika
suatu system adalah bagian dari system yang lebih besar, system yang lebih
besar itu adalah supersistem.
Dari definisi dan penjelasan diatas dapatlah diambil kesimpulan, suatu system
terdiri dari elemen yang bisa berbentuk individu atau bagian-bagian yang
terpisah, kemudian berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
2. Karakteristik Sistem
Karakteristik system dapatlah digambarkan sebagai berikut :
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a. Komponen Sistem (Components)
Suatu system terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
system atau elemen-elemen system dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari system. Setiap system tidak peduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat-sifat dari system untuk menjalankan suatu fungsi
tertentu dan mempengaruhi proses system secara keseluruhan. Jadi, dapat
dibayangkan jika dalam suatu system ada subsistem yang tidak berjalan /
berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya system tersebut tidak akan
berjalan mulus atau mungkin juga system tersebut rusak sehingga dengan
sendirinya tujuan system tersebut tidak tercapai.
b. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan system yang
lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
D Input Out Put
Batas sistem
C
A
B
Sub Sistem
Lingkungan eksternal
Hirarki Sistem
Hubungan Sistem ( interface )
Lingkungan internal
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Atau menuruta Azhar Susanto Batas Sistem merupakan garis abstraksi yang
memisahkan antara system dan lingkungannya. Batas system ini bagi setiap
orang sangat relative dan tergantung kepada tingkat pengetahuan dan situasi
kondisi yang dirasakan oleh orang yang melihat system tersebut. Batas
system ini memungkinkan suatu system dipandang sebagai satu kesatuan.
Batas suatu system nenunjukan ruang lingkup (scope) dari system tersebut.
c. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu system adalah apapun diluar batas dari system
yang mempengaruhi operasi system. Lingkungan luar system dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan system tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari system dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari system.
d. Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung system merupakan media penghubung anatara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran output
dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya
dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan (Input) Sistem
Masukan system adalah energi yang dimasukkan kedalam system. Masukan
dapat berupa masukan perawatan maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukan supaya
system tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam system computer,
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah siganal input untuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran (Output) Sistem
Keluaran system adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisi pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk
system computer, panas yang dihaislkan adalah keluaran yang tidak berguna
dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran
yang dibutuhkan.
g. Pengolah (Process) Sistem
Suatu system dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu system produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi
laporan-laporan keuangan dan laporan-lpaoran lain yang dibutuhkan oleh
manajemen.
h. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Tujuan Sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh
suatu system. Suatu system pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau
suatu system tidak mempunyai sasaran, maka operasi system tidak akan ada
gunanya. Sasaran dari system sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan system. Suatu system
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
3. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai
berikut ini :
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a. Sistem diklasifikan sebagai hasil system abstrak (abstrak system) dan
system fisik (Physical System)
Sistem abstrak adalah system yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya system teologia, yaitu system yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan system yang ada secara fisik. Misalnya system computer, system
akuntansi, system produksi dan lain sebagainya.
b. Sistem diklasifikan sebagai system alamiah (natural system) dan system
buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya system perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah
system yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi anatara manusia dengan mesin disebut dengan human
machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.
Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena
menyangkut penggunaan computer yang berinteraksi dengan manusia.
c. Sistem diklasifikan sebagai system tertentu (deterministic System) dan
system tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari system dapat diramalkan. Sistem computer adalah contoh dari
system tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-
program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah system yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsure probabilitas.
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
d. Sistem diklasifikan sebagai system tertutup (closed system) dan system
terbuka(open system)
Sistem tertutup merupakan system yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis
system tertutup ini ada, tetapi kenyataanya tidak ada system yang benar-
benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed (secara relative tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah system yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya. Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh
oleh lingkungan luanya, maka suatu system harus mempunyai suatu system
pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa,
sehingga secara relative tertutup karena system tertutup akan bekerja secara
otomatis dna terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Klasifikasi system terbuka dan tertutup dapat digambarkan sebagai
berikut :
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
4. Pengertian Pengembangan Sistem
Pengembangan system (system development) dapat berarti menyusun suatu
system yang baru untuk menggantikan system yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki system yang telah ada.
a. Alasan Pengembangan Sistem
1) Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di
sistem yang lama yang dapat berupa :
a) Ketidakberesan
Input Output Transformasi
Sistem Terbuka
Sistem Tertutup
Tujuan
Mekanisme
Pengendalian
Input Output Transformasi
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ketidakberesan dalam system yang lama menyebabkan system yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Ketidakberesan ini dapat berupa :
- Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya
harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang
terjamin.
- Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat
menyebabkan kebenaran dari data kurang terjamin.
- Tidak efisiensinya operasi.
- Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
b) Pertumbuhan Organisasi
Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya system
yang baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan
informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin
meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru. Karena adanya
perubahan ini, maka menyebabkan system yang lama tidak efektif lagi,
sehingga system yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua
kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
c) Untuk meraih kesempatan-kesempatan(Opportunities)
Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras
computer, perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat
berkembang. Oganisasi mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi sehingga
dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan yang akan
dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan
informasi atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya
strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih
kesempatan-kesempatan yang ada. Bila pesaing dapat memanfaatkan
teknologi ini, maka kesempatan-kesempatan akan jatuh ke tangan
pesaing. Kesempatan-kesempatan ini dapat berupa peluang-peluang
pasar, pelayanan yang meningkat kepada pelanggan dan lain sebagainya.
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
d) Adanya instruksi-instruksi (derivatives)
Penyusunan system yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-
instruksi dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya
peraturan pemerintah.
Berikut ini dapat digunakan sebagai indicator adanya permasalahan-
permasalahan dan kesempatan-kesempatan yang dapat diraih, sehingga
menyebabkan system yang lama harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan
diganti keseluruhannya. Indikator-indikator ini diantaranya adalah sebagai
berikut :
- Keluhan dari langganan
- Pengiriman barang yang sering tertunda
- Pembayaran gaji yang terlambat
- Laporan yang tidak tepat waktunya
- Isi laporan yang sering salah
- Tanggung jawab yang tidak jelas
- Waktu kerja yang berlebihan
- Ketidakberesan kas
- Produktifitas tenaga kerja yang rendah
- Banyaknya pekerja yang menganggur
- Kegiatan yang tumpang tindih
- Tanggapan yang lambat terhadap langganan
- Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
- Kesalahan-kesalahan manual yang tinggi
- Persediaan barang yang terlalu tinggi
- Pemesnaan kembali barang yang tidak efisien
- Biaya Operasi yang tinggi
- File-file yang kurang teratur
- Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- Bertumpuknya back order (tertundanya pengiriman karena kurangnya
persediaan barang)
- Investasi yang tidak efisien
- Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
- Kapasitas produksi yang menganggur (idle capasites)
- Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
- Dll.
b. Proses pengembangan system dapat digambarkan sebagai berikut :
Dengan telah dikembangkannya system yang baru, maka diharapkan akan
terjadi peningkatan-peningkatan di system yang baru. Peningkatan-
peningkatan ini berhubungan dengan PIECES (merupakan singkatan untuk
memudahkan mengingatnya), yaitu sebagai berikut:
- Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) system
yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari
throughput dan response time. Throughtput adalah jumlah dari pekerjaan
yang dapat dilakukan suatu saat tertentu. Response time adalah rata-rata
Sistem Yang ada
Pengembangan
ssitem
Sistem Yang baru
Permasalahan, kesempatan,
instruksi
Memecahkan masalah,meraih
kesempatan menemui
instruksi
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
waktu yang tertunda diantara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan
waktu response untuk menanggapi pekerjaan terebut.
- Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang
disajikan.
- Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau
keuntungan-keuntungan atau penurunan-penurunan biaya yang terjadi.
- Control (Pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk
mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-
kecurangan yang dan akan terjadi.
- Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi
berbeda dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah
sumber daya yang digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana
sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum.
Efisiensi dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
- Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
system.
c. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajeman
Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Semua alternative yang ada harus diinvestigasi
Investasi yang terbaik harus bernilai
Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan system.
Proses pengembangan system tidak harus urut
Jangan takut membatalkan proyek
Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system
d. SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengembangan system informasi yang berbasis computer dapat merupakan
tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat
memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk
menyelesaikannya. Proses pengembangan system melewati beberapa
tahapan dari mulai system itu direncanakan sampai dengan system tersebut
diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi system yang sudah
dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan yang kritis
serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan system, maka perlu
dikembangkan kembali suatu system untuk mengatasinya dan proses ini
kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan system. Siklus ini
disebut dengan siklus hidup suatu system (system life cycle). Daur atau siklus
hidup dari pengembangan system merupakan suatu bentuk yang digunakan
untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam
tahanpan tersebut dalam proses pengembangannya.
Dari sekian banyak siklus pengembangan system menurut beberapa penulis
sejak tahun 1970 an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita
mengenai pengembangan system ini, yaitu menurut John Burch, Gary
Grudnitski, Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley
& Sons) yang menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:
1) Kebijakan dan perencanaan system (System policy and planning)
2) Pengembangan system (system development)
a) Analisis system (system analysis)
b) Desain system secara umum (general system design)
c) Penilaian system (system evaluation)
d) Desain system terinci (detailed system design)
e) Implementasi system (system implementation)
3) Manajemen system dan operasi (system management and operation)
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. Metodologi Pengembangan Sistem
a. Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, procedure-prosedure, konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh suatu ilmu
pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.
b. Metode adalah :
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Kebijakan dan perencanaan sistem
Awal Proyek Sistem
Pengembangan
Sistem
Manejemen Sistem
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Suatu cara/ teknik yang sisematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi pengembangan system yang ada biasanya dibuat atau diusulkan
oleh :
Penulis buku
Peneliti
Konsultan
System house
Pabrik software
c. Alat dan teknik pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh
metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat
dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang digunakan dalam suatu
metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain
berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar
atau grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured
English, pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan
data.
Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah
sebagai berikut ini :
1) HIPO diagram
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi
program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system
digambarkan oleh fungsi utamanya.
2) Data flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau
system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir
(misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana
data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape,
diskette dan lain sebagianya)
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3) Structured chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari
system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule
dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara
hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari
system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan
antar modulnya.
4) SADT (Structure Analysis and Design Technique)
Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system
terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian
(kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak).
Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams,
disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams)
5) Jackson’s diagram (JSD)
Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari
dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan
dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada
suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik
yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang
ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai
berikut :
(a) Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
(1) Bagan alir sistem(system flowchart)
(2) Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
- Bagan alir logika program (program logic flowchart)
- Bagan alir program computer terinci (detailed computer program
flowchart)
(3) Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
(4) Bagan alir proses (process flowchart)
(5) Gantt chart
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
(b) Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)
(c) Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil
relationship charting)
- Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
- Bagan organisasi (organization chart)
Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain
sebagai berikut ini :
a. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek
b. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan menemukan
fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik-teknik ini
diantaranya adalah :
1) Wawancara (interview)
Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer) untuk
mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan orang yang
diwawancarai (interviewee).
2) Observasi (observation)
Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan yang
mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut juga berpartisipsi
dengan orang-orang yang sedang melakukan suatu kegiatan tersebut.
3) Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan
khusus yang memungkinkan analis sistem untuk mengumpulkan data dan
pendapat dari responden-responden yang dipilih.
4) Pengumpulan sampel (sampling)
2014 19
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari seluruh
item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item tersebut untuk
mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan biaya dan waktu yang
terbatas.
c. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost benefit
analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan sistem
informasi.
d. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat diadakan
baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara tim
pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga kemampuan
analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam suatu rapat
merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek pengembangan
sistem.
e. Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough
merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan walkthrough
untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan kepada pemakai
sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat dilakukan dengan
diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain. Pemakai sistem
melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi yang diserahkan oleh
analis sistem secara teknik tidak mengandung kesalahan.
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
- Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
- Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
- Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
- Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
2014 20
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
- Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara
- Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik
6. FUNGSI ANALIS SISTEM
Analis sistem(system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem
(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-
kebutuhan pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang
beralasan. Sebutan lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi
(information analyst), analis bisnis (business analyst), perancang sistem (system
designer), konsultan sistem (system consultant) dan ahli teknik sistem (system
engineer).
Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer) adalah
orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan
rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada juga analis
sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga
pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis sistem.
Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun pemrogram
disebut analis / pemrogram (analyst / programmer) atau pemrogran/ analis
(programmer/analyst).
a. Tugas dan tangung jawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda
dan dapat dilihat pada table berikut :
Pemrogram Analis Sistem
1. Tanggung jawab pemrogram
terbatas pada pembuatan
program computer.
1.Tanggung jawab analis sistem
tidak hanya pada pembuatan
program computer saja, tetapi
2014 21
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Pengetahuan pemrogram
cukup terbatas pada teknologi
computer, sistem computer,
utilities dan bahasa-bahasa
pemrograman yang
diperlukan.
3. Pekerjaan pemrogram
sifatnya teknis dan harus
tepat dalam pembuatan
instruksi-instruksi program.
4. Pekerjaan pemrogram tidak
menyangkut hubungan
dengan banyak orang,
terbatas pada sesame
pemrogram dan analis sistem
yang mempersiapkan rancang
bangun (spesifikasi)
programnya.
pada sistem secara keseluruhan.
2. Pengetahuan analis sistem
harus luas, tidak hanya pada
teknologi computer, tetapi juga
pada bidang aplikasi yang
ditanganinya.
3.Pekerjaan analis sistem dalam
pembuatan program terbatas
pada pemecahan masalah
secara garis besar.
4.Pekerjaan analis sistem
melibatkan hubungan banyak
orang, tidak terbatas pada
sesame analis
sistem,pemrogram, tetapi juga
pemakai sistem dan manajer.
b. Pengatahuan dan keahlian yang diperlukan Analis Sistem
Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang
khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan
keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
1) Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data,
tekonologi computer dan pemrograman computer:
2014 22
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a) Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak
aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.
b) Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa
computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak
lainnya.
2) Pengetahun tentang bisnis secara umum
Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak
diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang
ini. Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi
dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi
keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan,
tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis
lainnya.
3) Pengetahun tentang metode kuantitatif
Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak
menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman
linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic programming),
regresi (regression), network, pohon keputusan (decision tree), trend,
simulasi dan lain sebagainya.
4) Keahlian pemecahan masalah
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan
permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,
memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya,
menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali
menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
tersebut.
5) Keahlian komunikasi antar personil
2014 23
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan
komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam
wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.
6) Keahlian membina hubungan antar personil
Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia
satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam
membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat,
akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis
sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,
maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau
manajemen dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.
c. Tim Pengembangan Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,
kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap
sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek
pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya
dilakukan oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim
pengembangan sistem ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup
proyek yang akan ditangani.Tim ini secara umum dapat terdiri dari personil-
personil sebagai berikut :
1) Manajer analisis sistem
Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga
sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a) Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem
b) Mengarahkan,mengontrol dan mengatur anggota tim pengembangan
sistem lainnya
c) Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang
akan dilakukan
2014 24
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
d) Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi kelayakan,
disain sistem dan penerapananya.
e) Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
f) Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam hal
perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian nasehat
kepada manajemen dan pemakai sistem.
g) Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h) Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2) Ketua analis sistem
Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai
wakil dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari
manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem
berhalangan.
3) Analis sistem senior
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang
sudah berpengaalaman.
4) Analis sistem
Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup
berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis
sistem senior.
5) Analis sistem yunior
Analis sistem yunior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang
belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan
dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem yunior ini sering juga
disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).
2014 25
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
6) Pemrogram aplikasi senior
Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan
pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan tugas
merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja
dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini kadang-
kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.
7) Pemrogram aplikasi
Pemrogram apliaksi (application programmer) merupakan pemrogram
computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya
tanpa harus dibimbing secara langsung lagi.
8) Pemrogram aplikasi yunior
Pemrogram aplikasi yunior (junior application programmer) merupakan
pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah
bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram
aplikasi yunior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul
program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi yunior ini sering juga disebut dengan pemrogram
aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).
2014 26
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
2. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
3. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
02 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Siklus Hidup Sistem
1. General Systems Life Cycle (GSLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada semua sistem, baik sistem
biologis, fisikal, sosial ataupun sistem lainnya. Adapun fase-fase tersebut terbagi
dalam empat fase, yaitu :
a. Development (introduction)
b. Growth
c. Maturity
d. Deterioration (decline)
Apabila digambarkan, GSLC akan terlihat seperti berikut :
|
| +---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I : II : III : IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Development Growth Maturity Deterioration
Gambar 1 : General Systems Life Cycle (GSLC)
2. Information Systems Life Cycle (ISLC)
Merupakan fase-fase utama (general) yang terjadi pada sistem informasi. Adapun
fase-fase tersebut terbagi dalam empat fase, yaitu :
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a. Systems Development (Design)
b. Systems Implementation
c. Systems Operation (Maintenance)
d. Systems Obsolescence
Apabila digambarkan, ISLC akan terlihat seperti berikut :
|
| +---------------+\
| /: : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : : \
| / : :
| /--------+/ : :
| / I : II : III : IV
|/ : : :
+---------------------------------------------------------------
Systems Systems Systems Operation Systems
Development Implementation (Maintenance) Obsalescence
(Design)
Gambar 2 : Information Systems Life Cycle
3. Systems Development Life Cycle (SDLC)
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-
langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
c. Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil
kegiatannya (deliverable).
Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih
rinci dapat digambarkan seperti berikut :
+---------------------------------------------------------------------+
: ANALYSIS : DESIGN : IMPLEMENTATION :
+---------------------------------------------------------------------+
: :
+---------------+ : :
+-->: Problem : : :
| : Detection : : :
| +---------------+ +-----------+ +-----------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Initial : | : : Output : | : : Programming / :
| : Investigation : | : : : | : : test :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
| : Requirements : | : : Input : | : : Training / :
| : Analysis : | : : : | : : Other :
| +---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> | | : | | : |
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
: Generation of : | : : Files :--+ : : System :
: Alternatives : | : : : : : Change Over :
+---------------+ | : +---------------+ : +---------------+
| | : :
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
+---------------+ | : :
: Selection of :--+ : :
: Proper System : : :
+---------------+ : :
Gambar 3 : Stages of Problem Solving Systems Development Life Cycle (SDLC)
4. ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah
tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1) Problem detection
a. Tujuan
Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(memburuk).
b. Hasil
Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
2) Initial investigation
a. Tujuan
Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah-daerah yang
menimbulkan permasalahan.
b. Hasil
Penjelasan sistem saat ini.
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3) Requirement analysis (determination of ideal systems)
a. Tujuan
Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang
ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem
saat ini dengan sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
b. Hasil
Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4) Generation of system alternatives
a. Tujuan
Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak
(gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
b. Hasil
Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk
memperbaiki sistem.
5) Selection of proper system
a. Tujuan
Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell)
kepada management.
b. Hasil
Hasil-hasil dari studi sistem.
5. DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a. Output design
1) Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
2) Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
b. Input design
1) Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke
sistem informasi.
2) Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
c. File design
1) Tujuan : Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam
sistem informasi.
2) Hasil : Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
6. IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
- Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang
sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau
dikembangkannya.
- Mengimplementasikan sistem yang baru.
- Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
a. Programming & testing
1) Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi
coding dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest
semua program serta memastikan semua fungsi / modul program dapat
berjalan secara benar.
2) Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
b. Training
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1) Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem,
Persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp
pelatihan (buku-buku panduan sistem).
2) Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
c. System changeover
1) Tujuan: Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi
yang berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team
designer ke pemakai siste (user organization).
2) Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DETEKSI MASALAH SISTEM
(DETECTION OF SYSTEM PROBLEMS)
1. Permasalahan Sistem
Semua sistem informasi akan mempunyai masalah, tanpa memperdulikan
seberapa
baiknya sistem tersebut didesain. Beberapa hal yang menyababkan sistem
informasi mempunyai masalah, antara lain karena :
a. Waktu (overtime).
b. Lingkungan sistem yang berubah.
c. Perubahan prosedur operasional.
Perbaikan masalah sistem informasi disebut maintenance programming, yang
meliputi tanggapan terhadap masalah sistem dan penambahan fungsi baru ke
sistem. Maintenance programming mencakup 60 sampai 90 persen dari
programming budget dan menunjukkan apakah sistem informasi yang memburuk
perlu diganti atau dipertahankan dengan melakukan perbaikan kecil (minor).
Masalah sistem informasi berhubungan dengan karakteristik informasi, yaitu :
- Relevansi (relevancy).
- Keakuratan (accuracy), yang memiliki faktor :
(a) Kelengkapan (completeness),
(b) kebenaran (correctness), dan keamanan (security).
(c) Ketepatan waktu (timeliness).
(d) Ekonomi (economy), yang memiliki faktor : sumber daya (resources) dan
(e) biaya (cost).
(f) Efisiensi (eficiency).
(g) Dapat dipercaya (reliability).
(h) Kegunaan (usability).
(i) Relevansi (relevancy)
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Hasil dari sistem informasi (SI) harus dapat digunakan untuk kegiatan managemen
ditingkat operasional, taktis dan strategik. Jika tidak dapat digunakan, informasi
tersebut layak untuk tidak diperhatikan lagi.
Beberapa gejala dari informasi yang tidak lagi relevan, antara lain :
- Banyak laporan yang isinya terlalu panjang
- Laporan tidak digunakan oleh pihak yang menerimanya.
- Permintaan informasi tidak tersedia dalam SI.
- Sebagai laporan yang tersedia tetapi tidak diminta/dibutuhkan.
- Bertumpuknya keluhan-keluhan pemakai ketika laporan tidak diproduksi dan
disebarluaskan.
(a) Kelengkapan (completeness)
Data tidak hanya dimasukkan secara benar, tetapi juga harus lengkap. Apabila
sebuah sistem informasi memiliki 95% keakuratan data, tetapi hanya 80% dari
kebutuhan informasi, maka sistem akan tidak efektif.
Berikut beberapa gejala ketidaklengkapan (incompleteness).
- Sebagian data dikembalikan ke pemakai karena sumber dokumennya atau isian
formulirnya tidak lengkap.
- Pengawas data menunjukkan sebuah atau lebih isian field yang tidak diisi karena
kesengajaan atau ketidaksengajaan.
- Bagian pemasukan data menelepon ke pemakai untuk mengklarifikasikan data
dari sumber-sumber dokumennya.
(b) Kebenaran (correctness)
Kebenaran biasanya dipikir sebagai keakuratan. Semua data dari field harus
dimasukkan secara benar. Berikut gejala dari ketidakbenaran, antara lain :
- Total kesalahan transaksi mengalami kenaikan dibanding kualitasnya.
- Permintaan untuk perubahan program mengalami kenaikan.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- Masalah yang terjadi setelah akhir hari kerja normal mengalami kenaikan.
- Jumlah kesalahan kritis mengalami kenaikan.
Sebagai contoh adalah kesalahan saldo hutang nasabah dapat mengurangi
masukan kas, sehingga membuat nasabah mengalami ketidakpuasan.
(c) Keamanan (security)
Seringkali informasi dikirimkan ke setiap orang yang membutuhkannya.
Pengawasan keamanan adalah struktur pengecekan untuk memutuskan jika
informasi yang sensitif ditujukan kepada pemakai yang tidak sah.
(d) Ketepatan waktu (timeliness)
Beberapa gejala yang menunjukkan masalah ketepatan waktu :
- Keluaran (throughput) sistem informasi mengalami penurunan.
- Troughput adalah tingkat proses transaksi sampai akhir waktu yang bebas
kesalahan.
- Tumpukan pemasukan data mengalami kenaikan.
- Sebuah tumpukan pemasukan data terjadi ketika data transaksi tidak langsung
dimasukkan pada saat itu (ditunda/tertunda).
- Keluhan tentang lambatnya sistem membuat laporan mengalami kenaikan.
- Waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan program mengalami
kenaikan.
- Banyaknya keluhan dari pemakai tentang kesulitan dalam menghubungi staff
pemeliharaan program dan staff operasinya.
(e) Ekonomi (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya
waktu. Meskipun ada beberapa biaya yang mengalami penurunan, dan sebagian
akan naik Banyak hal yang menunjukkan kenaikan biaya, seperti konsultan
pemeliharaan hardware dan program, dan sebagainya. Banyak organisasi merekrut
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
konsultan sebagai programmer atau analis selama proyek. Untuk jangka pendek
secara drastis akan menaikkan biaya tenaga kerja,
tetapi untuk jangka panjang mengurangi biaya karena mempertimbangkan
keuntungan sistem informasi yang didapat.
(f) Efisiensi (eficiency)
Efisiensi adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber
daya dalam proses produksinya.
Untuk contoh, sebuah perusahaan mengeluarkan $500.000 untuk sistem inventory.
Penjualan mengalami kenaikan $100.000 sebagai hasil dari sistem baru tersebut.
Efisiensi dari sistem tersebut adalah :
100.000
------------ = 20%
500.000
Disini beberapa rasio yang dapat dihitung dan dianalisa, antara lain :
- Keluaran / nilai uang (trougput/dollar).
- Keluaran / waktu untuk memasukkan data (trougput/data entry hours worked).
- Transaksi tanpa kesalahan/waktu (errorless transaction/hours).
- Kesalahan yang dibetulkan/nilai uang (errors corrected/dollar).
- Perubahan program/jumlah programmer (program changes/number of
programmers).
- Biaya kertas/transaksi (paper costs/transaction).
(g) Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi yang adalah dengan memperhatikan
masalah reliabilitasnya. Beberapa gejala tentang masalah reliabilitas, antara lain :
- Computer downtime, yaitu sistem informasi bekerja dengan baik ketika
komputernya bagus, kemudian komputer mengalami penurunan.
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- Banyaknya karyawan mengalami pergantian (turnover), yaitu tingkat rata-rata
karyawan bekerja dengan baik keluar, dan karyawan baru ditraining.
- Waktu perbaikan kesalahan program, yaitu pemakai tidak dapat memperkirakan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sebuah kesalahan
informasi, barangkali satu jam atau empat minggu.
- Biaya, yaitu tingginya varian rata-rata biaya setiap bulannya.
- Tumpukan transaksi, yaitu jumlah transaksi yang tertunda atau ditolak.
- Rata-rata kesalahan, yaitu rata-rata kesalahan yang tidak dapat diprediksi,
sehingga perlu menguranginya.
(h) Kegunaan (usability)
Tidak ada hal yang lebih baik dari sebuah sistem yang dirancang sesuai dengan
kriteria. Jika sistem sulit digunakan, berarti adalah masalah dalam sistem.
Beberapa gejala yang menunjukkan sedikit kegunaan (poor usability) sistem, antara
lain:
- Lamanya waktu pelatihan bagi pemakai pemula.
- Tingginya rata-rata kesalahan yang terjadi.
- Naiknya keluhan-keluhan pemakai.
- Naiknya kemangkiran dari sebagian pemakai komputer.
2. Information systems backlog
Tumpukan pemasukan data adalah sebuah kondisi dimana transaksi yang datang
tidak langsung dimasukkan (posted) ke record pada awal hari kerja berikutnya.
Tujuan uatma dari sistem informasi bisnis adalah menyimpan sumber daya (to keep
track of resources), sehingga kegagalan memperbarui (to update) sumber daya
record adalah sebuah masalah sistem yang serius. Sebagai analis, adalah penting
untuk mengetahui apa yang menyebabkan terjadi tumpukan (backlogs) dan
masalah-masalah yang sebabkan systems backlogs.
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Terdapat 5 alasan mengapa sebuah tumpukan masalah sistem informasi dapat
terjadi :
- Volume transaksi mengalami kenaikan (transaction volume increase).
- Penurunan kinerja (decreasing performance).
- Pergantian karyawan yang tinggi (employee turnover).
- System downtime.
- Transaction variances.
Beberapa masalah backlogs menyebabkan beberapa kekacauan, antara lain :
- Menumpuknya rekord-rekord (lack of record currency).
- Kenaikan rata-rata kesalahan (increased error rates).
- Kenaikan biaya (increased costs).
- Kenaikan pergantian karyawan (increased employee turnover).
Deteksi sumber-sumber masalah sistem informasi :
- Keluhan pemakai (user complaints).
- Perhatian top manajemen (top management concerns)
- Penunjuk jalan (scouting).
- Pengawas pemakai (user surveys).
- Pengawas (audits).
- Pengukur kinerja sistem (performance measurement systems).
3. Laporan awal masalah
Banyaknya catatan-catatan (logs) masalah-masalah laporan dapat digunakan oleh
sistem analis untuk studi awal (preliminary study).
Studi ini memutuskan jika laporan atau deteksi masalah adalah cukup serius untuk
menjamin perhatian lebih lanjut dan perhatian apa saja yang perlu untuk dilakukan.
Analis menyiapkan sebuah laporan awal masalah yang mencakup 4 elemen
berikut:
a. Source, dari mana sumber masalah informasi berasal.
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Nature, sebuah deskripsi singkat tentang sumber masalah.
c. Detailed analysis, pengembangan secara teknis dari masalah (problem nature).
d. Recommendation, sejauh mana solusi dari masalah akan dikembangkan.
Tipe recommendation, terdiri dari :
1) Masalahnya kecil dan kebutuhan pemeliharaan.
2) Masalahnya membutuhkan kemampuan sistem.
3) Masalahnya serius sehingga perlu analisis detail. Rekomendasi ini dimulai
dari system development life cycle. Detail analisis memutuskan apakah
sistem saat ini perlu diganti dengan sistem informasi yang baru.
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
4. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
5. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
6. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
03 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Metodologi Siklus Hidup
1. SIKLUS HIDUP SISTEM
Siklus hidup sistem (system life cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti
dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut
dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan
sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu :
a. Tahap Perencanaan
b. Tahap Analisis
c. Tahap Rancangan
d. Tahap Penerapan
e. Tahap Penggunaan
Kelima tahap tersebut secara diagram nampak seperti Gambar 1
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1. Diagram Siklus Hidup Sistem
Empat tahap pertama dinamakan dengan siklus hidup pengembangan sistem (system
development life cycle – SDLC).
Siklus hidup sistem yang pertama dikelola oleh manajer unit jasa informasi, dibantu oleh
manajer dari analisis sistem, pemrograman dan operasi. Namun kecenderungan saat ini,
meletakkan tanggung jawab pada tingkat yang lebih tinggi dan lebih rendah. Ada tiga tingkatan
besar (hirarki) dari manajemen siklus hidup sistem, yaitu :
a. Tanggung Jawab Eksekutif
Ketika sistem memiliki nilai strategis atau mempengaruhi seluruh organisasi, direktur utama
atau komite eksekutif mungkin memutuskan untuk mengawasi proyek pengembangannya.
Ketika lingkup sistem menyempit dan fokusnya lebih operasional kemungkinan besar
kepemimpinan akan dipegang oleh eksekutif tingkat yang lebih rendah, seperti wakil direktur
utama, direktur bagian administrasi, dan CIO.
b. Komite Pengarah SIM (steering committee MIS – SC MIS)
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Banyak perusahaan membuat suatu komite khusus, di bawah tingkat komite eksekutif, yang
bertanggung jawab atas pengawasan seluruh proyek sistem. Jika tujuan komiter tersebut
adalah memberikan petunjuk, pengarahan dan pengendalian yang berkesinambungan,
dalam rangka penggunaan sumber daya komputer perusahaan maka komite tersebut
dinamakan Komite Pengarah SIM.
Komite Pengarah SIM melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu :
1) Menetapkan kebijakan
2) Menjadi pengendali keuangan
3) Menyelasaikan pertentangan
Keuntungan yang dicapai :
Semakin besar kemungkinan komputer akan digunakan untuk mendukung pemakai di
seluruh perusahaan.
Semakin besar kemungkinan proyek-proyek komputer akan mempunyai perencanaan
dan pengendalian yang baik.
c. Kepemimpinan Proyek
Komite pengarah SIM yang terlibat langsung dengan rincian pekerjaan, tanggung
jawabnya ada pada Tim Proyek. Tim proyek mencakup semua orang yang ikut serta
dalam pengembangan sistem berbasis komputer. Kegiatan tim tersebut diarahkan oleh
seorang Pemimpin Proyek yang memberikan pengarahan selama proyek berlangsung.
Tidak seperti komite pengarah SIM, tim proyek tidak berkelanjutan dan biasanya
dibubarkan ketika penerapan sistem telah selesai.
2. TAHAP PERENCANAAN
Keuntungan dari merencanakan proyek CBIS, yaitu :
Menentukan lingkup dari proyek
Unit organisasi, kegiatan atau sistem manakah yang terlibat dan mana yang tidak ? Hal
tersebut akan memberikan perkiraan awal dari skala sumber daya yang diperlukan.
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mengenali berbagai area permasalahan potensial
Akan menunjukkan hal-hal yang mungkin tidak berjalan dengan semestinya, sehingga hal
tersebut dapat dicegah.
Mengatur urutan tugas
Banyak tugas-tugas terpisah yang diperlukan untuk mencapai sistem. Tugas tersebut diatur
dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan agar efisien.
Memberikan dasar untuk pengendalian
Tingkat kinerja metode pengukuran tertentuharus dispesifikasikan sejak awal.
Langkah-langkahnya
a. Menyadari masalah
Kebutuhan akan proyek CBIS (Computer Based Information System) biasanya dirasakan
oleh manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen dalam lingkungan perusahaan.
b. Mendefinisikan masalah
Setelah manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar
dapat mengatasi permasalah tersebut. Ia melakukan identifikasi dimana letak
permasalahannya, penyebabnya dan berusahan mengumpulkan semua informasi. Jika
perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end user computing, dan manajer ingin
memakai pendekatan tersebut untuk pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab
untuk membuat definisi. Selain itu, manajer memerlukan bantuan analis sistem yang saling
bekerja sama dengan manajer.
c. Menentukan tujuan sistem
Manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem yang harus dipenuhi
oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Sehingga tujuan hanya dinyatakan secara umum,
yang nantinya akan dibuat lebih spesifik.
d. Mengidentifikasi kendala sistem
Sistem baru dalam pengoperasiannya tidak bebas dari kendala. Beberapa kendala mungkin
ditimbulkan oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan
informasi pembayaran yang dibutuhkan oleh konsumen. Kendala lainnya, seprti keharusan
menggunakan perangkat keras yang telah ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem
pada tanggal tertentu. Kendala-kendala tersebut penting untuk diidentifikasi sebelum sistem
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
benar-benar mulai dikerjakan. Dengan demikian, baik rancangan sistem maupun kegiatan
proyek akan berada di antara kendala-kendala tersebut.
e. Membuat studi kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan seklias pada faktor-faktor utama yang akan
mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ada enam
dimensi kelayakan, yaitu :
- Teknis; tersediakan hardware dan software untuk melaksanakan pemrosesan yang
diperlukan ?
- Pengembalian ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan
dengan membandingkan kegunaan dan biayanya ?
- Pengembalian non ekonomis; dapatkah sistem yang diajukan dinilai berdasarkan
keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang?
- Hukum dan etika; akankah sistem yang diajukan beroperasi dalam batasan hukum dan
etika ?
- Operasional; apakah rancangan sistem akan didukung oleh orang-orang yang akan
menggunakannya ?
- Jadual; mungkinkah penerapan sistem dalam kendala waktu yang ditetapkan ?
Analis sistem mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk menyawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut dengan mewawancarai beberapa pegawai penting dalam area pemakai.
f. Menyiapkan usulan penelitian sistem
Jika suatu sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem secara menyeluruh.
Penelitian sistem (sistem study) akan memberikan dasar yang terinci bagi rancangan sistem
baru mengenai apa yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem tersebut
melakukannya. Analis akan menyiapkan usulan penelitian sistem yang memberi dasar bagi
manajer untuk menentukan perlu tidaknya pengeluaran untuk analisi. Hal penting yang harus
diingat tentang usulan tersebut adalah bahwa sebagian besar isinya didasarkan pada
perkiraan (perkiraan merupakan informasi terbaik yang tersedia) dan perkiraan jauh lebih
baik daripada tanpa informasi sama sekali. Selebihnya akan dipelajari ketika siklus hidup
mulai berjalan.
g. Menyetujui atau menolak proyek penelitian
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Manajer dan komite pengarah menimbang pro dan kontra proyek dan rancangan sistem
yang diusulkan,
serta
menentukan
apakah perlu diteruskan keputusan teruskan / hentikan. Pertimbangan penting yang perlu
dilakukan yaitu :
- Akankah sistem yang diusulkan dapat mencapai tujuannya ?
- Apakah penelitian proyek yang diusulkan merupakan cara terbaik untuk melakukan
analisis sistem ?
- Jika keputusannya adalah teruskan maka proyek akan berlanjut ke tahap penelitian
(analisis). Namun, jika keputusannya hentikan maka semua pihak mengalihkan
perhatiannya ke masalah-masalah lain.
h. Menetapkan mekanisme pengendalian
Sebelum penelitian sistem dimulai, SC MIS menetapkan pengendalian proyek dengan
menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan akan
dilaksanakan. Setelah jadual ditetapkan, jadual tersebut harus didokumentasikan dalam
bentuk yang memudahkan pengendalian. (misalkan gunakan Microsoft Project).
Secara diagram tahapan perencanaan nampak pada Gambar 2
Komite Pengarah SIM Manajer
Analis Sistem
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 2. Tahap Perencanaan dari SLC
1 Menyadari
masalah
2 Mendefinisikan
masalah
3 Menentukan tujuan sistem
4 Mengidentifikasi kendala sistem
Konsultasi
5 Membuat
studi kelayakan
6 Usulan
penelitian sistem
7. Menyetujui / menolak proyek peneltitian
8. Menetapkan mekanisme pengendalian
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Bentuk dari usulan penelitian sistem secara umum mencakup :
1) Ikhtisar eksekutif
2) Pendahuluan
3) Tujuan dan kendala sistem
4) Berbagai alternatif sistem yang mungkin
5) Proyek penelitian sistem yang disarankan
6) Tugas yang harus dilaksanakan
7) Kebutuhan sumber daya manusia
8) Jadual kerja
9) Perkiraan biaya
10) Dampak yang diharapkan dari sistem
a. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
b. Dampak pada operasi perusahaan
c. Dampak pada sumber daya perusahaan
11) Rencana pengembangan umum (tahap analisis, rancangan dan penerapan)
12) Ikhtisar
3. TAHAP ANALISIS
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek
beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem
yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapannya yaitu :
a. Mengumumkan Penelitian Sistem
Manajer khawatir terhadap penerapan aplikasi komputer baru yang mempengaruhi kerja
para pegawainya. Sehingga perlu dikomunikasikan kepada para pegawai tentang :
1) alasan perusahaan melaksanakan proyek
2) bagaimana sistem baru akan menguntungkan perusahaan dan pegawai.
b. Mengorganisasikan Tim Proyek
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tim proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Agar proyek berhasil,
pemakai sangat perlu berperan aktif daripada berperan pasif. Banyak perusahaan
mempunyai kebijakan menjadikan pemakai sebagai pemimpin proyek dan bukannya
spesialis informasi.
c. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
Analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam berbagai kegiatan
pengumpulan informasi (wawancara, pemgamatan, pencarian catatan, dan survei). Dari
semua metode tersebut, wawancara perorangan lebih disukai, dengan alasan :
- Menyediakan komunikasi dua arah dan pengamatan terhadap bahasa tubuh.
- Dapat meningkatkan antusiasme pada proyek baik dari pihak spesialis maupun
pihak pemakai.
- Dapat menjalin kepercayaan antara pemakai dan spesialis informasi.
- Memberi kesempatan bagi peserta proyek untuk mengungkapan pandangan yang
berbeda bahkan bertentangan.
Dokumentasi dapat berupa flowchart, diagram aliran data (data flow diagram), dan grafik
serta penjelasan naratif dari proses dan data. Istilah kamus proyek sering digunakan untuk
menggambarkan semua dokumentasi yang menjelaskan suatu sistem.
d. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem
Langkah selanjutnya adalah menspesifikasikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh
sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Misalkan,
- Laporan harus disiapkan dalam bentuk salinan kertas dan tampilan komputer;
- Laporan harus tersedia tidak lebih dari 3 hari setelah akhir bulan;
- Laporan harus membandingkan pendapatan dan biaya actual dengan anggarannya baik
untuk bulan lalu maupun sepanjang tahun hingga sekarang (year to date).
e. Menyiapkan Usulan Rancangan
Analis sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan teruskan
atau hentikan untuk kedua kalinya. Dalam hal ini manajer harus menyetujui tahap
rancangan dan kungan bagi keputusan tersebut termasuk di dalam usulan rancangan.
f. Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan
apakah akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin
diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali atau mungkin proyek
ditinggalkan. Jika disetujui, proyek maju ke tahap rancangan.
Secara diagram tahapan analisis tampak pada Gambar 3. sedangkan contoh format untuk
dokumen usulan rancangan, yaitu sebagai berikut :
1) Ikhtisar eksekutif
2) Pendahuluan
3) Definisi masalah
4) Tujuan dan kendala sistem
5) Kriteria kinerja
6) Berbagai alternatif sistem yang mungkin
7) Rancangan proyek yang disarankan
7.1. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
7.2. Kebutuhan sumber daya manusia
7.3. Jadual kerja
7.4. Perkiraan biaya
8) Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
8.2. Dampak pada operasi perusahaan
8.3. Dampak pada sumber daya perusahaan
9) Rencana pengembangan umum (tahap analisis, rancangan dan penerapan)
10) Ikhtisar
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komite Pengarah SIM Manajer
Analis Sistem
1 Mengumumkan penelitian sistem
2 Mengorganisasikan tim proyek
3 Mendefinisikan kebutuhan informasi
4 Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5 Menyiapkan
usulan rancangan
6 Menerima / menolak proyek penelitian
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar.3. Diagram Tahapan Analisis dari SLC
4. TAHAP PERANCANGAN
Rancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Jika
sistem itu berbasis komputer, rancangan dapat menyertakan spesifikasi jenis peralatann yang
akan digunakan. Langkah-langkah tahapan rancangan yaitu :
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci
Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru
dengan alat-alat yang dijelaskan dalam modul teknis. Beberapa alat memudahkan analis
untuk menyiapkan dokumentasi secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan
secara bertahap mengarah lebih rinci. Pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan
terstruktur (structured design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat
subsistem. Alat-alat dokumentasi yang popular yaitu diagram arus data (data flow diagram),
diagram hubungan entitas (entity relationship duagram), kamus data (data dictionary),
flowchart, model hubungan objek, dan spesifikasi kelas.
b. Mengidentifikasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
Analis mengidentifikasi konfigurasi – bukan merek atau model – peralatan komputer yang
akan memberikan hasil yang terbaik bagi sistem dalam menyelesaikan pemrosesan.
Identifikasi merupakan suatu proses berurutan, dimulai dengan berbagai kombinasi yang
dapat menyelesaikan setiap tugas.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Analis bekerja sama dengan manajer mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif yang dipilih
adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-
kendala yang ada.
d. Memilih konfigurasi terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan
sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai, analis
membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Bila manajer menyetujui konfigurasi
tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh SC MIS.
e. Menyiapkan usulan penerapan
Analis menyiapkan usulan penerapan (implementation proposal) yang mengikhtisarkan
tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biayanya.
f. Menyetujui atau menolak penerapan sistem
Keputusan untuk terus pada tahap penerapan sangatlah penting, karena usaha ini akan
sangat meningkatkan jumlah orang yang telibat. Jika keuntungan yang diharapkan dari
sistem melebihi biayanya, maka penerapan akan disetujui.
Secara diagram tahapan analisis tampak pada Gambar 4. sedangkan contoh format untuk
dokumen usulan penerapan, yaitu sebagai berikut :
1) Ikhtisar eksekutif
2) Pendahuluan
3) Definisi masalah
4) Tujuan dan kendala sistem
5) Kriteria kinerja
6) Rancangan sistem
- Deskripsi ringkasan
- Konfigurasi peralatan
7) Proyek penerapan yang disarankan
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- Tugas-tugas yang harus dilaksanakan
- Kebutuhan sumber daya manusia
- Jadual kerja
- Perkiraan biaya
8) Dampak yang diharapkan dari sistem
8.1. Dampak pada struktur organisasi perusahaan
8.2. Dampak pada operasi perusahaan
8.3. Dampak pada sumber daya perusahaan
9) Rencana penerapan umum
10) Ikhtisar
Komite
Pengarah
SIM
Manajer Analis Sistem
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4. Diagram Tahapan Perancangan dari SLC
1. Menyiapkan rancangan sistem terinci
2. Mengidentifikasi alternatif
konfigurasi sistem
3. Mengevaluasi alternatif
konfigurasi sistem
4. Memilih konfigurasi
terbaik
5. Menyiapkan usulan
penerapan
6. Menyetujui / menolak
penerapan sistem
Mengatur
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
5. TAHAP PENERAPAN
Penerapan merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan
konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun tahapannya yaitu :
a. Merencanakan penerapan;
Manajer dan spesialis informasi harus memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan
untuk menerapkan rancangan sistem dan untuk mengembangkan rencana penerapan yang
sangat rinci.
b. Mengumumkan penerapan;
Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama pada
penelitian sistem. Tujuannya adalah untuk menginformasikan kepada para pegawai
mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama mereka.
c. Mendapatkan sumber daya perangkat keras;
Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis perangkat keras yang
terdapat pada konfigurasi sistem yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for
proposal (RFP), yang berisi antara lain :
- Surat yang ditransmisikan
- Tujuan dan kendala sistem
- Rancangan sistem : deskripsi ringkasan, kriteria kerja, konfigurasi peralatan,
dokumentasi sistem ringkasan, perkiraan volume transaksi, perkiraan ukuran file.
- Jadual pemasangan
Selanjutnya mereka membuat usulan tertulis, bagaimana peralatan yang diusulkan akan
membuat sistem mencapai kriteria kinerjanya. Ketika semua usulan telah diterima dan
dianalisis, SC MIS memilih satu pemasok atau lebih. Spesialis informasi memberi dukungan
bagi keputusan tersebut dengan mempelajari usulan dan membuat rekomendasi. Setelah
disetujui, perusahaan melakukan pemesanan.
d. Mendapatkan sumber daya perangkat lunak;
Ketika perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya,
programmer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai titik
awal. Programmer dapat menyiapkan dokumentasi yang lebih rinci seperti flowchart atau
bahasa semu (psedudo code) yang terstruktur, dilakukan pengkodean, dan pengujian
program. Hasil akhirnya adalah software library dari program aplikasi. Jika peangkat lunak
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
aplikasi jadi (prewritten application software) dibeli, pemilihan pemasok perangkat lunak
dapat mengikuti prosedur yang sama seperti yang digunakan untuk memilih pemasok
perangkat keras, yaitu RFP dan Usulan.
e. Menyiapkan database;
Pengelola database (database administrator – DBA) bertanggung jawab untuks emua
kegiatan ynag berhubungan dengan data, dan mencakup persiapan database. Hal tersebut
memerlukan pengumpulan data baru atau data yang telah ada perlu dibentuk kembali
sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru dan menggunakan sistem manajemen basis
data (database management sistem – DBMS).
f. Menyiapkan fasilitas fisik;
Jika perangkat keras dan sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu dilakukan
konstruksi baru atau perombakan. Sehingga pembangunan fasilitas tersebut merupakan
tugas berat dan harus dijadualkan sehingga sesuai dengan keseluruhan rencana proyek.
g. Mendidik peserta dan pemakai;
Sistem baru kemungkinan besar akan mempengaruhi banyak orang. Beberapa orang akan
membuat sistem bekerja. Mereka disebut dengan peserta, yang meliputi operator entry data,
pegawai coding, dan pegawai administrasi lainnya. Semuanya harus dididik tentang peran
mereka dalam sistem. Pendidikan harus dijadualkan jauh setelah siklus hidup dimulai, tepat
sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.
h. Menyiapkan usulan cutover;
Proses menghentikan penggunaan sistem lama dan memulai menggunakan sistem baru
disebut cutover. Ketika seluruh pekerjaan pengembangan hampir selesai , tim proyek
merekomendasikan kepada manajer agar dilaksanakan cutover (dalam memo atau laporan
lisan)
i. Menyetujui atau menolak masuk ke sistem baru;
Manajer dan SC MIS menelaah status proyek dan menyetujui atau menolak rekomendasi
tersebut. Bila manajemen menyetujui maka manajemen menentukan tanggal cutover.
Namun, bila manajemen menolak maka manajemen menentukan tindakan yang harus
diambil dan tugas yang harus diselesaikan sebelum cutover akan dipertimbangkan kembali,
kemudian manajemen menjadualkan tanggal baru.
2014 19
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
j. Masuk ke sistem baru.
Ada 4 pendekatan dasar (cutover), yaitu :
1) Percontohan (pilot) yaitu suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu subset
dari keseluruhan operasi.
2) Serentak (immediate) merupakan pendekatan yang paling sederhana yakni beralih dari
sistem lama ke sistem baru pada saat yang ditentukan.
3) Bertahap (phased), sistem baru digunakan berdasarkan bagian per bagian pada suatu
waktu.
4) Paralel (parallel), mengharuskan sistem lama dipertahankan sampai sistem baru telah
diperiksa secara menyeluruh. Akan memberikan pengamanan yang paling baik terhadap
kegagalan tetapi yang paling mahal, karena kedua sumber daya harus dipertahankan.
Cutover menandakan berakhirnya bagian pengembangan dari siklus hidup sistem.
Penggunaan sistem dapat dimulai sekarang.
Secara diagram tahapan penerapan dari siklus hidup sistem tersebut dapat dilihat pada
Gambar 5.
2014 20
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komite Pengarah
SIM Manajer
Spesialis Informasi
3. Mendapatkan SD -
Hardware
4. Mendapatkan SD -
Software
10. Ganti Sistem Baru
Mengontro
l
Mengontro
l
1. Merencanakan Penerapan
2. Mengumumkan Penerapan
5. Menyiapkan database
6. Menyiapkan Fasilitas
Fisik
7. Mendidik Peserta &
Users
8. Menyiapkan Usulan
Ganti Sistem
9. Menyetujui atau Menolak
Penggantian Sistem Baru
2014 21
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 5. Diagram Tahapan Penerapan (Implementasi) dari SLC
2014 22
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
6. TAHAP PENGGUNAAN
Tahap penggunaan terdiri dari 5 langkah, yaitu :
a. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap
perencanaan.
b. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik
sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan
setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS
dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem
berlanjut.
c. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus
memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem
maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
- Memperbaiki kesalahan
- Menjaga kemutakhiran sistem
- Meningkatkan system
d. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak
dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang
(reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan
untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan
tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
e. Menyetujui atau menolak rekayasa ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan
menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
2014 23
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Komite Pengarah
SIM Manajer
Spesialis Informasi
2. Pengaudit Sistem
3. Memelihara
Sistem
4. Mempersiapkan
Usulan Rekayasa
Ulang
5. Menyetujui / menolak
rekayasa ulang sistem
1.
Menggunakan
Sistem
Mengatur
2014 24
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 6. Diagram Tahapan Penggunaan dari SLC
Guna memberi respon yang lebih baik bagi kebutuhan pemakai, spesialis informasi telah
membuat modifikasi pada SLC, sehingga waktu yang diperlukan untuk menerapkan sistem
dapat dikurangi. Hal tersebut yang banyak mendapat perhatian yaitu protipe (prototyping) dan
pengembangan aplikasi cepat (Rapid Application Development – RAD).
a. Prototipe (Prototyping).
Prototype memberikan ide bagi pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem
berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping).
Adapun jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya akan menjadi sistem operasional. Langkah-langkah
pengembangannya adalah sebagai berikut :
Mengidentifikasi
Kebutuhan Pemakai
Mengembangkan
Prototipe
Menggunakan
Prototipe
Prototipe
dapat
diterima ?
Ya
Tidak
2014 25
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 7. Pengembangan Prototipe Jenis I
Prototype jenis II, merupakan suatu model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem
operasional. Langkah-langkah pengembangannya adalah sebagai berikut :
2014 26
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mengidentifikasi
Kebutuhan Pemakai
Mengembangkan
Prototipe
Prototipe
dapat
diterima ?
Ya
Tidak
Mengkodekan Sistem
Operasional
Menguji Sistem
Operasional
Menggunakan Sistem
operasional
Sistem
dapat
diterima ?
Tidak
Ya
2014 27
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 8. Pengembangan Prototipe Jenis II
2014 28
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daya tarik prototype, yaitu :
1) Komunikasi antar analis sistem dengan pemakai membaik.
2) Analis dapat bekerja dengan lebih baik dalam menentukan kebutuhan pemakai.
3) Pemakai berperan lebih aktif dalam pengembangan sistem.
4) Lebih efisien dan dapat menghemat biaya pengembangan.
5) Penerapan lebih mudah.
Potensi kegagalan prototype, yaitu :
1) Bersifat tergesa-gesa.
2) Berharap sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasionalnya.
3) Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem yang dikodekan dengan bahasa
pemrograman.
4) User interface tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik.
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai berikut :
1) Risiko tinggi
2) Pertimbangan interaksi pemakai
3) Jumlah pemakai banyak
4) Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
5) Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
6) Sistem yang inovatif
7) Perilaku pemakai yang sukar ditebak.
b. Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid application development – RAD)
RAD merupakan seperangkat strategi, metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam
satu kerangka kerja menyeluruh (information engineering – IE).
Metodologi RAD akan memberi respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur penting RAD, yaitu :
2014 29
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1) Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan
kerja yang membuat kegiatan tersebut sangat menyenangkan.
2) Manusia, dibentuk beberapa Tim yang terspesialisasi yang dikenal dengan istilah
SWAT (Skilled with advanced tools).
3) Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang terdiri dari perencanaan kebutuhan,
rancangan pemakai, konstruksi, dan cutover.
4) Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman generasi ke-4 dan peralatan CASE
(computer aided software engineering)
7. IKHTISAR
Evolusi sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang disebut siklus hidup sistem, yang
terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan, dan penerapan serta penggunaan. Manajer
dari area pemakai terlibat dalam perencanaan dengan maksud agar proyek akan memperoleh
manfaat. Analis sistem membantu manajer dalam pendefinisian masalah, menetapkan tujuan
dan mengenai kendala-kendala serta studi kelayakan.
Tahap analisis dimulai dengan pengumuman kepada para pegawai dan dibentuknya tim proyek.
Kegiatan yang dilakukan yaitu pemakai mendefinisikan kebutuhan informasi, menentukan
kriteria kinerja, menyiapkan usulan rancangan untuk merancang sistem baru.
Tahap rancangan mulai saat analis terlibat dalam rancangan sistem yang terinci, dengan
menggunakan teknik-teknik dan peralatan terstruktur yang mendokumentasikan proses dan
data. Dilakukan pula identifikasi konfigurasi sistem alternatif dan dievaluasi, dan yang terbaik
dipilih. Diajukan usulan penerapan yang akan memberi dasar untuk menciptakan suatu sistem
kerja dari dokumentasi rancangan.
Tahap penerapan melibatkan para spesialis informasi lainnya, pemakai tambahan dan mungkin
orang luar seperti konsultan dan kontraktor. Setelah perancangan yang terinci diperoleh
perangkat keras dan perangkat lunak serta dibuat database. Ketika fasilitas fisik telah siap dan
2014 30
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
pendidikan yang diperlukan telah dilaksanakan, manajemen menentukan apakah cutover ke
sistem baru perlu dilaksanakan. Apabila sistem tersebut dianggap tidak bisa digunakan lagi,
pihak manajemen dapat mengotorisasi proyek rekayasa ulang, yang mengulang siklus hidup
sistem.
Setelah tahap penggunaan dimulai, analis sistem dan auditor internal melaksanakan
penelaahan pasca penerapan, yang diulang secara berkala sepanjang umur hidup sistem.
Spesialis informasi juga melakukan pemeliharaan sistem.
Meskipun siklus hidup sistem mewakili bentuk dasar dari kerja sistem, siklus hidup sistem
terpengaruh perubahan metodologi lain yang menekankan penggunaan peralatan
pengembangan berbasis komputer. Salah satunya yaitu rapid application development – RAD
yang menyatukan baik CASE maupun prototyping.
2014 31
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
PERTANYAAN / DISKUSI :
1. Apakah perbedaan antara SLC dan SDLC ?
2. Sebutkan fungsi dari SC MIS ?
3. Apakah perbedaan antara studi kelayakan dan penelitian sistem ?
4. Bagaimana cara yang paling efektif bagi analis sistem untuk menentukan kebutuhan
pemakai informasi ?
5. Apakah hubungan antara rancangan terstruktur dengan tingkatan sistem ?
6. Apa yang dimaksud dengan cutover dalam penerapan sistem ?
7. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis cutover !
8. Apakah hubungan antara SPIR dan IE ?
9. Pada tahap SLC mana yang menyertakan kegiatan pengumuman kepada karyawan ? Apa
tujuan kegiatan tersebut ?
10. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur inti dari RAD !
2014 32
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR ACUAN :
[1]. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.
[2]. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in
Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
-----o0o-----
Daftar Pustaka
7. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
8. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
9. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
2014 33
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
04 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Perancangan Sistem Secara Umum
1. Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan
perancangan sistem.
Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
a. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal /
perancangan secara makro.
b. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
2. PENGERTIAN PERANCANGAN SISTEM
- Verzello / John Reuter III
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan
fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana
suatu sistem dibentuk “.
- John Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
- George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti
diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir
tahap analisis sistem.
Dengan demikian Perancangan Sistem dapat diartikan sbb :
a. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
b. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
c. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
d. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
e. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
f. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem
3. TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain
sistem yang terinci)
4. PERSONIL YANG TERLIBAT
Analis sistem seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti :
a. Spesialis pengendalian
b. Personil penjamin kualitas
c. Spesialis komunikasi data
d. Pemakai sistem
5. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum
kepada user tentang sistem yang baru.
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi
menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis
menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem
merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.
Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari
model dasar yang dibuat selama analisis sistem.
Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk
memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa
dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa
dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah
atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem
secara umum sudah dipilih untuk implementasi.
TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
A. Global-Based Systems
B. Group-Based Systems
C. Local-Based Systems
A. Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global)
Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara
seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe
perubahan yang umum adalah :
Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik
berwarna 2 atau 3 dimensi
Proses baru dibuat
Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP
(Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi
(komputer dan peralatannya) yang mendukung
Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO.
Lembar kerjanya berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara
umum. Beberapa alternatif diberikan ke user untuk di review dan diketahui.
Setelah direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya.
Beberapa diantaranya dapat diterima atau dapat ditolak.
B. Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok)
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki
kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang
sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-
based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti
database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform
teknologi, khusus untuk group local (LAN).
C. Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal)
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus
tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem
umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem
yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan
pendukungnya.
EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) UNTUK
MENDESAIN SISTEM
RAD dipopulerkan oleh James Martin.
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama, sehingga
dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu / masing-
masing.
Adapun 4 kunci elemen RAD adalah :
1) Joint Application Development (JAD)
2) Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
3) Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools
4) Prototyping
1) Joint Apllication Development (JAD)
- Efektif untuk digunakan di sistem global-based.
- JAD dapat juga dipakai di sistem group-based maupun local-based.
- Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk
menganalisis dan mendesain sistem.
3 perbedaan model perancangan, yaitu :
a. Model Perancangan Mental Desainer (Designer’s Mental Design Model)
Model ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input
dari interaksi yang dilakukan dengan user.
b. Model Perancangan Mental User (User’s Mental Design Model)
Idealnya model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan
proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual sama dengan model desain
mental user
c. Model Perancangan Sistem Konseptual
Menggambarkan modeling tool, seperti Data Flow Diagram (DFD), Entity
Relationship Diagram (ERD), decision table, screen prototype of report, decision
tree, dll.
2) Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi.
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang
lebih besar.
3) CASE Tools
Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari
membangun sistem.
Menambah disiplin
Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain
Mengurangi kerja sistem yang berulang
4) Prototyping
Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan
meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang
bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem
akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20%
desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT
dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.
Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu
DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari
90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti
kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang.
6. TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
a. PERANCANGAN OUTPUT
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan
atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang
membutuhkannya.
Tipe Output dapat dibedakan :
1) Eksternal; Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai
Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
2) Internal; Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
- Tipe output (Eksternal, Internal)
- Isi output (keterangan atau informasi)
- Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
- Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
- Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
- Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah
dibuat.
- Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam
perancangan Output)
b. PERANCANGAN INPUT
Tujuan dari Perancangan Input adalah :
Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
Data capture / Penangkapan data
Data preparation / Penyiapan data
Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data
capture, data preparation dan data entry.
Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama,
yaitu data capture dan data entry.
Tipe Input dapat dibedakan :
Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
Internal
Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
Tipe input
Fleksibel format
Kecepatan
Akurat
Metode verifikasi
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Mudah dikoreksi
Keamanan
Mudah digunakan
Kompatibel dengan sistem yang lain
Biaya yang ekonomis
Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
Menentukan parameter dari Input
Alat Input direct entry :
MICR, OCR, OMR, Digitizer, Image Scanner, Pos Device, ATM, Mouse, Voice Recognition.
c. PERANCANGAN DIALOG
Tujuan dari perancangan Dialog adalah :
Untuk menjaga agar pemasukan data benar
Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai
Tipe Dialog :
Dialog Aktif
Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data
PEMASUKAN DATA BARANG
Nomor Order :
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Nama Barang :
Jumlah Barang :
Harga :
Penjual :
Tanggal Pemesanan Barang :
Tanggal Diterima Barang :
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Dialog Pasif
Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia
PROGRAM SISTEM INVENTORY
MENU PILIHAN
1. PEMASUKAN DATA BARANG
2. PROSES DATA BARANG
3. CETAK LAPORAN
4. SELESAI
PILIHAN ANDA : …
Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Dialog adalah :
Mudah digunakan
Dapat memberikan petunjuk
Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai
Cepat memberikan respon
Dapat menampilkan pesan kesalahan
Fleksibel
d. PERANCANGAN PROSES SISTEM
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi
yang benar
Untuk mengawasi proses dari sistem
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
Sistem Flowchart
DFD
dll
Proses
Real Time
Batch
Online
Offline
e. PERANCANGAN DATABASE
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data
(database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data
yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
A. Tipe dari File
1) File Master
Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-
waktu tertentu.
Terdapat 2 tipe file master :
a) File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan
waktu yang lama
b) File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2) File Input / Transaksi
Berisi data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan
diolah oleh komputer
3) File Laporan
Berisi informasi yang akan ditampilkan
4) File Sejarah / Arsip
Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan
masa datang
5) File Backup / Pelindung
Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
6) File Kerja / Temporary File
Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara
7) File Library
Berisi program-program aplikasi atau utility program
B. Akses File :
Metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca
record-record dari suatu file.
File dapat diakses dengan 2 cara, yaitu :
Sequential (urut)
Direct / Random (langsung)
C. Organisasi File :
Pengaturan dari record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang
lainnya.
File Urut (Sequential File)
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula
File Urut Berindex (Indexed Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung
File Akses Langsung (Direct Acces File)
Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung
D. Alat Perancangan Database
ERD
Mapping
Normalisasi
Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :
- Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
- Menentukan parameter dari file database
f. PERANCANGAN KONTROL
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan
dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman Sistem
Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse,
Logic Bomb, Worm, Virus)
Penyadapan
Pengaksesan yang tidak sah
Perubahan / kehilangan database
Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
Pencegahan
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pendeteksian
Pengkoreksian
g. PERANCANGAN JARINGAN
Langkah :
1) Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, bangunan,
lantai, dsb)
2) Membuat sebuah model LAN
3) Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap segmen
diseluruh usaha
4) Interkoneksi segmen-segmen jaringan
Topologi :
Bus
Star
Ring
h. PERANCANGAN KOMPUTER
Kelompok Komputer :
Mainframe
Mini Komputer
Mikrokomputer
Device :
Input
Output
Proses
Penyimpanan
7. TEKANAN-TEKANAN PERANCANGAN
Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
desain (forces design) :
a. Integrasi (Integration)
b. Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
c. Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
d. Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
e. Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
f. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
g. Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
h. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
i. Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
j. Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)
EVALUASI :
1. Sebutkan perbedaan antara Perancangan Sistem dan Perancangan Sistem
Secara Umum.
2. Apa yang dimaksud dengan Model Perancangan Sistem Konseptual ?
3. Sebutkan tahapan dari perancangan sistem.
4. Sebutkan perbedaan antara Real Time processing dengan Online processing.
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
10. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
11. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
12. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
13. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
14. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
05 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Perancangan Sistem Secara Umum
Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD
menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponen-
komponen tersebut, dan asal, tujuan, dan penyimpanan dari data tersebut.
Kita dapat menggunakan DFD untuk dua hal utama, yaitu untuk membuat dokumentasi
dari sistem informasi yang ada, atau untuk menyusun dokumentasi untuk sistem informasi yang
baru.
Empat simbol yang digunakan :
Ada 3 (tiga) jenis DFD, yaitu ;
Context Diagram (CD)
DFD Fisik
DFD Logis
DFD Level
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DFD dapat digambarkan dalam Diagram Context dan Level n. Huruf n dapat
menggambarkan level dan proses di setiap lingkaran.
Diagram Context
Diagram Level n
DFD Logis
DFD Fisik
Context Diagram (CD)
Jenis pertama Context Diagram, adalah data flow diagram tingkat atas (DFD Top Level),
yaitu diagram yang paling tidak detail, dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan
aliran-aliran data ke dalam dan ke luar sistem dan ke dalam dan ke luar entitas-entitas
eksternal. (CD menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan hubungan dengan entitas luar.
Lingkaran tersebut menggambarkan keseluruhan proses dalam sistem).
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggambar CD;
Terminologi sistem :
Batas Sistem adalah batas antara “daerah kepentingan sistem”.
Lingkungan Sistem adalah segala sesuatu yang berhubungan atau mempengaruhi
sistem tersebut.
Interface adalah aliran yang menghubungkan sebuah sistem dengan linkungan sistem
tersebut.
Sebagai contoh, dalam gambar 1.
Menggunakan satu simbol proses,
Catatan:
Yang masuk didalam lingkaran konteks (simbol proses) adalah kegiatan pemrosesan
informasi (Batas Sistem). Kegiatan informasi adalah mengambil data dari file,
mentransformasikan data, atau melakukan filing data, misalnya mempersiapkan dokumen,
memasukkan, memeriksa, mengklasifikasi, mengatur, menyortir, menghitung, meringkas
data, dan melakukan filing data (baik yang melakukan secara manual maupun yang
dilakukan secara terotomasi).
Nama/keterangan di simbol proses tersebut sesuai dengan fungsi sistem tersebut,
Antara Entitas Eksternal/Terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Jika terdapat termintor yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan
untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit,
dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ).
Jika Terminator mewakili individu (personil) sebaiknya diwakili oleh peran yang
dipermainkan personil tersebut.
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
Diagram Level n / Data Flow Diagram Levelled
Dalam diagram n DFD dapat digunakan untuk menggambarkan diagram fisik maupun
diagram diagram logis. Dimana Diagram Level n merupakan hasil pengembangan dari Context
Diagram ke dalam komponen yang lebih detail tersebut disebut dengan top-down partitioning.
Jika kita melakukan pengembangan dengan benar, kita akan mendapatkan DFD-DFD yang
seimbang. Sebagai contoh, gambar 1.1, gambar 1.2, gambar 1.3, gambar 1.4 dan gambar 1.5.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD ialah:
Pemberian Nomor pada diagram level n dengan ketentuan sebagai berikut:
Setiap penurunan ke level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses
tersebut dalam sepesifikasi proses yang jelas. Sehingga seandainya belum cukup jelas
maka seharusnya diturunkan ke level yang lebih rendah.
Setiap penurunan harus dilakukan hanya jika perlu.
Tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama
karena yang kompleks bisa saja diturunkan, dan yang sederhana mungkin tidak perlu
diturunkan. Selain itu, karena tidak semua proses dalam level yang sama punya derajat
kompleksitas yang sama juga.
Konfirmasikan DFD yang telah dibuat pada pemakai dengan cara top-down.
Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level n harus berhubungan
dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level n+1. Dimana level n+1 tersebut
mendefinisikan sub-proses pada level n tersebut.
Penyimpanan yang muncul pada level n harus didefinisikan kembali pada level n+1,
sedangkan penyimpanan yang muncul pada level n tidak harus muncul pada level n-1
karena penyimpanan tersebut bersifat lokal.
Ketika mulai menurunkan DFD dari level tertinggi, cobalah untuk mengidentifikasi
external events dimana sistem harus memberikan respon. External events dalam hal ini
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
berarti suatu kejadian yang berkaitan dengan pengolahan data di luar sistem, dan
menyebabkan sistem kita memberikan respon.
Jangan menghubungkan langsung antara satu penyimpanan dengan penyimpanan lainnya
(harus melalui proses).
Jangan menghubungkan langsung dengan tempat penyimpanan data dengan entitas
eksternal / terminator (harus melalui proses), atau sebaliknya.
Jangan membuat suatu proses menerima input tetapi tidak pernah mengeluarkan output
yang disebut dengan istilah “black hole”.
Jangan membuat suatu tempat penyimpanan menerima input tetapi tidak pernah digunakan
untuk proses.
Jangan membuat suatu hasil proses yang lengkap dengan data yang terbatas yang disebut
dengan istilah “magic process”.
Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran, diperbolehkan
untuk digambarkan lebih dari satu sehingga mencegah penggambaran yang terlalu rumit,
dengan memberikan tanda asterik ( * ) atau garis silang ( # ), begitu dengan bentuk
penyimpanan.
Aliran data ke proses dan keluar sebagai output keterangan aliran data berbeda.
DFD Fisik
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukan entitas-entitas internal
dan eksternal dari sistem tersebut, dan aliran-aliran data ke dalam dan keluar dari entitas-
entitas tersebut. Entitas-entitas internal adalah personel, tempat (sebuah bagian), atau mesin
(misalnya, sebuah komputer) dalam sistem tersebut yang mentransformasikan data. Maka DFD
fisik tidak menunjukkan apa yang dilakukan, tetapi menunjukkan dimana, bagaimana, dan oleh
siapa proses-proses dalam sebuah sistem dilakukan. (Tidak Bahas).
Perlu diperhatikan didalam memberikan keterangan di lingkaran-lingkaran (simbol proses) dan
aliran-aliran data (simbol aliran data) dalam DFD fisik menggunakan label/keterangan dari kata
benda untuk menunjukan bagaimana sistem mentransmisikan data antara lingkaran-lingkaran
tersebut.
Misal :
Aliran Data : Kas, Formulir 66W, Slip Setoran
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses : Cleck Penjualan, Kasir, Pembukuan, dll.
DFD Logis
Adalah representasi grafik dari sebuah sistem yang menunjukkan proses-proses dalam
sistem tersebut dan aliran-aliran data ke dalam dan ke luar dari proses-proses tersebut. Kita
menggunakan DFD logis untuk membuat dokumentasi sebuah sistem informasi karena DFD
logis dapat mewakili logika tersebut, yaitu apa yang dilakukan oleh sistem tersebut, tanpa perlu
menspesifikasi dimana, bagaimana, dan oleh siapa proses-proses dalam sistem tersebut
dilakukan.
Keuntungan dari DFD logis dibandingkan dengan DFD fisik adalah dapat memusatkan
perhatian pada fungsi-funsi yang dilakukan sistem.
Perlu diperhatikan di dalam pemberian Keterangan/ Label;
Lingkaran-lingkaran (simbol proses) menjelaskan apa yang dilakukan sistem
Misal : Menerima Pembayaran, Mencatat Penjualan, Membandingkan kas dan Daftar
Penerimaan, Mempersiapkan Setoran, dll.
Aliran-aliran data (simbol aliran data) menggambarkan sifat data.
Misal : Pembayaran (bukan “Cek”, “Kas”, “ Kartu Kredit”
Jurnal Penjualan (bukan “Buku Penjualan”), dll
Usulan dari analis ( berupa DFD dalam bab 4 ), beberapa hal yang umum yang mendapat
perhatian dalam mendesain baru tersebut ialah:
Menggabungkan beberapa tugas menjadi Satu
Master Detail Update
Meminimalkan tugas-tugas yang tidak penting
Menghilangkan tugas-tugas yang duplikat
Menambahkan proses baru
Meminimalkan proses input
Menetapkan bagian mana yang harus dikerjakan komputer dan bagian mana yang harus
dikerjakan manual
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.2
Mahasiswa
0.
Sistem Informasi
Pengolahan Data Nilai
STMIK DCI
Dosen
- Data Mahasiswa
- Data FRS / PRS
- Transkrip Nilai
- Kartu Ujian
- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
- Data Nilai
Jurusan
- D
ata
Ma
ta K
ulia
h
-
Da
ta N
ila
i
Diagram Konteks
Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat bantu yang dapat menggambarkan sistem
secara lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang masih dalam
rancangan. Dalam DFD dijelaskan mengenai aliran data, informasi proses, basis data dan
sumber tujuan data yang dilakukan oleh sistem.
Tingkatan atau level DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan dan
menggambarkan sistem secara umum, terdiri dari beberapa elemen-elemen di luar sistem yang
memberikan input ke dalam sistem. Diagram konteks tersebut akan dirinci ke dalam beberapa
proses yang ada dalam sistem sehingga menghasilkan uraian sistem dalam level n yang lebih
rinci.
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3.4. Entitas Luar Pendukung Sistem
Berdasarkan Diagram konteks pada gambar 2, terdapat tiga entitas luar yang
berhubungan dengan sistem. Setiap entitas luar tersebut mempunyai peran masing – masing
yang berhubungan dengan sistem. Peran dari setiap entitas tersebut akan diuraikan sebagai
berikut :
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 3.1
Entitas Luar P endukung Sistem
.
Gambar 3.3
DFD Level 1 - Proses Pengolahan Data
Nilai Akademik STMIK DCI.
Sumber data : yang diolah
Data Matakuliah
P.1
Pengolahan
Data Mahasiswa,
Data FRS/PRS
Data Matakuliah
P.2
Pengolahan
Data Nilai,
Data Absensi
Mahasiswa
Kartu UjianData Mahasiswa
Data FRS/PRS
- Data Mahasiswa
- Data FRS/PRS
- DataMatakuliah
Transkrip Nilai
Jurusan
Data Nilai
Dosen
Data Nilai- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
Overvie
w
Diagra
m (DFD
level 1)
No. Nama Entitas Peran
1. Mahasiswa 1. Mengisi formulir FRS/PRS untuk melakukan perwalian
terhadap sejumlah matakuliah yang akan diambil.
2. Mengikuti Perkuliahan sampai dengan dinyatakan lulus
semua matakuliah dan aturan lainnya yang telah
ditetapkan program studi tersebut.
3. Mengikuti setiap Ujian (UTS, UAS).
4. Menerima Transkrip Nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).
2. Dosen
1. Mengajar satu atau lebih mata kuliah tertentu.
2. Memberikan tugas, quiz, praktikum, ujian atau lainnya
sebagai bahan evaluasi belajar.
3. Mencatat data hadir mahasiswa pada setiap kali
pertemuan proses belajar mengajar.
4. memberikan penilaian kepada setiap mahasiswa untuk
setiap matakuliah yang diajarkannya.
3. Jurusan 1. Mencatat data matakuliah
2. mencatat data hasil perwalian
3. mengolah data nilai akademik setiap mahasiswa.
4. Membuat atau mencetak Transkrip Nilai, KHS.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.4
Tinjauan Proses Pengolahan Data Nilai
Akademik STMIK DCI
Sumber data : yang diolah
SISTEM PENGOLAHAN DATA NILAI AKADEMIK
STMIK DCI TASIKMALAYA
Pengolahan
- Data Mahasiswa
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
Pengolahan
Data
Mahasiswa
Pengolahan
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
- Pembuatan KTPU
Pengolahan
Data FRS/PRS
Pengolahan
Data
Matakuliah
Pembuatan
KTPU
Pengolahan
- Data Nilai
- Data Absensi
Pengolahan
Data Nilai
Pengolahan
Data Absensi
Pembuatan
Absensi
Kuliah
Pembuatan
Absensi UTS
Pembuatan
Absensi UAS
3.5. Tinjauan Prosedur Kerja
Pada Sistem yang berjalan sekarang, aktivitas yang dilakukan dalam
pengolahan data nilai adalah sebagai berikut :
3.5.1. Input data (Data Master), terdiri dari :
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Data
Matakuliah
Data
Mahasiswa
Tabel Mahasiswa
Data
MatakuliahTranskrip
Nilai
Data
FRS/PRSData
Mahasiswa
Jurusan
P.1.1
Pengolahan
Data Mahasiswa
P.1.2
Pengolahan
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
Tabel FRS/PRS
P.2
Data
FRS/PRS
Mahasiswa
Tabel Matakuliah
KartuUjian
- Input data mahasiswa, data yang didinputkan terdiri dari : NIM, Nama, Tempat dan
tanggal lahir, Alamat sekarang, Jurusan, Jenjang, dan Program studi.
- Input data Mata kuliah, data yang diinputkan terdiri dari : Kode mata kuliah, Nama mata
kuliah, Semester, dan Jumlah SKS.
3.5.2. Pengolahan data, terdiri dari :
- Pengolahan data FRS/PRS (perwalian) : data yang diinputkan adalah data matakuliah
yang diambil pada saat perwalian untuk setiap semesternya.
- Pengolahan data nilai : Data yang diinputkan adalah data nilai akhir setiap mahasiswa
yang didapat setiap mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diambil pada saat
perwalian, data nilai yang diinputkan berupa angka yang kemudian dikonversikan
menjadi nilai mutu dan nilai lambang.
3.5.3. Pembuatan Laporan, terdiri dari :
- Kartu Hasil Studi (KHS)
- Transkrip Nilai
- Kartu Ujian
- Absensi UTS
- Absensi UAS
- Absensi Kuliah
Dari Ketiga proses utama sebagaimana terdapat pada gambar DFD level satu
diatas, selanjutnya akan dirinci/dipecah yang digambarkan dengan DFD level 2 dan DFD level
3. Penggambaran DFD juga menyertakan data – data yang dilibatkan serta entitas yang
berhubungan dengan sistem.
DFD Level 2 Proses 1
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.6
DFD Level 2 Proses 2 - Proses
Transkrip
Nilai
Data Nilai
P.2.2
Pengolahan Data NilaiP.2.1
Pengolahan Data
Absensi
Dosen Mahasiswa
Jurusan
Tabel Matakuliah Tabel FRS/PRSTabel Mahasiswa
- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
Data
Nilai
DFD Level 2 Proses 2
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.7
DFD Level 3 Proses 1.2 - Proses
Kartu Ujian
Data
FRS/PRS
P.1.2.1
Pengolahan
Data Matakuliah
P.1.2.2
Pengolahan
Data FRS/PRS
P.1.2.3
Pembuatan
Kartu Ujian
Tabel Matakuliah
Tabel Mahasiswa
Tabel FRS/PRS
Data Matakuliah
MahasiswaJurusan
DFD Level 3 Proses 1.2
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
s
Absensi
Kuliah
P.2.1.1
Pembuatan
Absensi Kuliah
P.2.1.2
Pembuatan
Absensi UTS
P.2.1.3
Pembuatan
Absensi UAS
Tabel Mahasiswa Tabel FRS/PRS Tabel Matakuliah
Dosen
Absensi
UTS
Absensi
UAS
DFD Level 3 Proses 2.1
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 3.2
Ketentuan
Pengolahan Data
Nilai
.
3.6. Ketentuan – Ketentuan
Adapun ketentuan – ketentuan yang berlaku dalam aktivitas akademik yang
berhubungan dengan pengolahan data nilai adalah sebagai berikut :
NO. Item Ketentuan / Aturan
1. Data mata Kuliah Kode mata kuliah mengacu pada pengelompokkan mata
kuliah berdasarkan : Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan & Ketrampilan
(MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata
Kuliah Prilaku Berkarya (MPB), Mata Kuliah Kehidupan
Bermasyarakat (MBB). Namun pada intinya keseluruhan
mata kuliah tersebut mengacu pada kurikulum standar
internasional.
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Perwalian Setiap pengambilan matakuliah dilakukan secara normal
oleh setiap mahasiswa yaitu berkisar 20 sks sesuai paket
sks tiap semester, kecuali semester tahun terakhir.
Namun pengambilan jumlah beban sks oleh mahasiswa
STMIK DCI semester berikutnya ditentukan oleh IP
mahasiswa tersebut dengan berpedoman pada
ketentuan – ketentuan yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya. Proses perwalian harus selesai sebelum
perkuliahan semester selanjutnya dimulai.
3. Data Nilai 1. Data nilai yang telah diolah berupa angka dengan
rentang nilai 0 – 100 dan disebut nilai absolut.
2. Data nilai kemudian dikonversi menjadi nilai mutu
dan nilai lambang.
3. Pada hasil pengolahan data nilai apabila diperoleh
mahasiswa dengan nilai D dengan jumlah enam
buah untuk S1 dan empat buah untuk D-3, maka
nama mahasiswa tersebut wajib mengulang
matakuliah tersebut, jika diperoleh nilai E maka
mahasiswa tersebut wajib mengulang, dan jika nilai
T maka mahasiswa tersebut harus melengkapi tugas
maximum 2 minggu dan jika tidak melengkapinya
nilai E.
3.7. Pengkodean
Format pengkodean yang diterapkan pada sistem sekarang adalah sebagai berikut :
3.7.1. Kode Mahasiswa / Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
Kode mahasiswa yang sekarang diterapkan adalah {99 99 9999}
1 2 3
Keterangan :
2014 19
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2 digit pertama : Kode Jurusan
11 : Teknik Informatika
32 : Manajemen Informatika
2 digit kedua : Kode tahun masuk
4 digit pertama : Nomor Urut Mahasiswa
Contoh :
- 32030066 berarti mahasiswa jurusan manajemen Informatika, angkatan tahun
masuk 2003 dengan nomor urut 66.
- 11050008 berarti mahasiswa jurusan teknik informatika, angkatan tahun masuk
2005 dengan nomor urut 8.
Format kode mahasiswa (NIM) yang sekarang digunakan sudah baik dan pada
sistem yang baru tidak akan dimodifikasi atau dikembangkan karena sudah bersifat unik dan
dapat dijadikan key untuk mengakses data mahasiswa.
3.7.2 Kode Mata Kuliah
Kode mata kuliah yang sekarang diterapkan adalah {XX X 9 9 9 99}
1 2 3 4 5 6
2 digit pertama : Kode Jurusan
IF : Teknik Informatika
MI : Manajemen Informatika
1 digit kedua : Sebagai pemisah
1 digit ketiga : Kode Tingkatan
1 : Tingkat 1
2014 20
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2 : Tingkat 2
3 : Tingkat 3
4 : Tingkat 4
1 digit keempat : Kode Semester
1 : Semester 1
2 : Semester 2
3 : Semester 3
4 : Semester 4
5 : Semester 5
6 : Semester 6
7 : Semester 7
1 digit kelima
1
2
3
4
5
:
:
:
:
:
:
Kelompok Mata kuliah
Mata kuliah Pengembangan Kepribadian
Mata kuliah Keahlian & Ketrampilan
Mata kuliah Keahlian Berkarya
Mata kuliah Perilaku Berkarya
Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
2 digit keenam : Nomor Urut (evaluasi ulang)
Contoh :
- MI-11206 adalah kode mata kuliah Dasar Akuntansi Bisnis, untuk jurusan
Manajemen informatika, tingkat 1, semester 1, termasuk kelompok mata kuliah
keahlian & ketrampilan, dan dengan nomor urut 06.
2014 21
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
- IF-35317 adalah kode mata kuliah Pemrograman Mikroprosesor, untuk jurusan
teknik Informatika, tingkat 3, semester 5, termasuk kelompok mata kuliah
Keahlian Berkarya, dan dengan nomor urut 17.
Format kode mata kuliah yang sekarang digunakan sudah baik dan pada sistem
yang baru tidak akan dimodifikasi atau dikembangkan karena sudah bersifat unik dan dapat
dijadikan key untuk mengakses data mata kuliah.
3.8. Kesimpulan Hasil Analisis
Secara umum sistem yang berjalan sekarang sudah cukup baik. Dukungan personil,
pembagian tugas dan tanggung jawab serta struktur organisasi sudah memadai. Selain itu juga
sebagian informasi pengolahan datanya sudah diolah dengan sistem komputerisasi, yang
diantaranya sudah memiliki software khusus untuk menanganinya sistem tersebut, namun
hanya sebatas pada aplikasi yang belum terintegrasi dengan sub sistem lain.
Sumber : Metodologi Pengembangan Sistem Informasi, 1998. Leman, PT Elex Media
Komputindo, Jakarta
Pengantar Sistem Informasi Bisnis, 1995. Lani Sidarta, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta
2014 22
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
15. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
16. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
17. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
18. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
19. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
06 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
FLOWCHART
STRUCTUR CHART (BAGAN STRUKTUR)
Fungsi dari Structure Chart digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan dari
sistem secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul. Structure Chart juga
menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol serta hubungan antar modulnya,
sehingga Structure Chart dapat memberikan penjelasan yang lengkap dari sistem dipandang
dari elemen data, elemen kontrol, modul dan hubungan antar modulnya.
SIMBOL-SIMBOL DASAR
Dalam menggambarkan struktur organisasi sistem secara berjenjang digunakan
beberapa macam simbol. Simbol-simbol ini merupakan simbol-simbol standar yang paling
banyak digunakan.
Disamping simbol-simbol standar tersebut, pemrogram juga dapat menambah khasanah
simbol yang akan digunakan dalam penggambaran tersebut, tetapi pemrogram juga harus
memberi penjelasan tentang maksud dari simbol yang dibuat tersebut dalam bentuk kamus
simbol. Namun demikian sebaiknya pemrogram menggunakan simbol-simbol standar untuk
menggambarkan struktur sistem tersebut agar mudah dipahami oleh pemrogram lain.
Gambar Nama Keterangan
Module
Simbol ini menunjukkan suatu
modul
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Connection
Simbol ini digunakan untuk
menghubungkan suatu modul
dengan modul yang
Lainnya
Loop
Simbol ini menunjukkan suatu
perulangan didalam modul
Decision
Simbol ini menunjukkan suatu
penyeleksian kondisi didalam
modul
Couple
Simbol ini menunjukkan suatu
data/elemen yang dikirimkan
dari satu modul ke modul
lainnya. Anak panah dengan
lingkaran yang kosong
menunjukkan data yang
dikirimkan, sedangkan anak
panah dengan lingkaran padat
menunjukkan elemen kontrol
yang dikirimkan
Contoh penggunaan simbol-simbol pada structure chart dalam menggambarkan struktur suatu sistem.
Gambar Keterangan
Menunjukkan suatu modul dengan
nama “Luas Persegi Panjang”
Luas Persegi
Panjang
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Modul A memanggil Modul B. Setelah
proses dari modul B selesai, maka
proses kembali ke modul yang
memanggil
Structure Chart memiliki dua model penggambaran sistem, yaitu Transformes-Centered dan
Transaction-Centered
a. Transformed-Centered
Structure Chart dengan model Transformed Centered menggambarkan sistem dalam
cabang utama, yaitu :
Cabang Input yang merupakan cabang yang akan menerima input dan
menentukan status input untuk siap di proses
Cabang Proses yang merupakan cabang yang akan melakukan fungsi utama
dari sistem, yaitu memproses input yang dikirim dari cabang input
Cabang Output, merupakan cabang yang akan memformat data menjadi output
Contoh :
B
A A
B
Sistem
Proses A
menjadi B
Input A Output B
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Input Branch / Afferent
Branch
Process Branch
Transform Brannch
Central Trannsform
Output Branch
Efferent Brannch
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Transaction-Centered
Cetak Jurnal
Update File P
Edit
Transaksi A
Proses Tipe C
Proses Tipe B
Proses Tipe A
Dispatcher Analyzer tipe
transaski
Masukan Data Transasksi
Proses Transaksi
Update File R
Edit
Transakssi C Update File Q
Edit Transaksi B
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
HIPO (Hierarchy plus Input-Process-Output)
Merupakan alat dokumentasi program yang dikembangkan dan didukung oleh IBM. Tetapi kini
HIPO juga telah digunakan sebagai alat bantu untuk merancang dan mendokumentasikan
siklus pengembangan sistem
SASARAN HIPO
HIPO telah dirancang dan dikembangkan secara khusus untuk menggambarkan suatu struktur
bertingkat guna memahami fungsi-fungsi dari modul-modul suatu sistem, dan HIPO juga
dirancang untuk menggambarkan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO
tidak dipakai untuk menunjukkan instruksi-instruksi program yang akan digunakan, disamping
itu HIPO menyediakan penjelasan yang lengkap dari input yang akan digunakan, proses yang
akan dilakukan serta output yang diinginkan.
DIAGRAM HIPO
HIPO menggunakan tiga macam diagram untuk masing-masing tingkatannya, yaitu sebagai
berikut :
a. Visual table of contents
Diagram ini menggambarkan hubungan dari modul-modul dalam suatu sistem secara
berjenjang
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Laporan Peminjam
3.3
Karyawan
1.1
Sistem Perustakaan
0
Kembalian
2.2
Pinjaman
2.1
Pustaka
1.3
Anggota
1.2
Laporan
Laporan
3.0
Pelayanan Sirkulasi
2.0
Entry
Data
1.0
Laporan Pustaka
3.2
Laporan Denda
3.1
Tambah
1.1.1
Hapus
1.1.4
Edit
1.1.2 Lihat
1.1.3
Tambah
1.2.1
Hapus
1.2.4
Edit
1.2.2 Lihat
1.2.3
Tambah
1.3.1
Hapus
1.3.4
Edit
1.3.2 Lihat
1.3.3
Tambah
2.1.1
Hapus
2.1.4
Edit
2.1.2 Lihat
2.1.3
Tambah
2.2.1
Hapus
2.2.4
Edit
2.2.2 Lihat
2.2.3
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
b. Overview diagrams
Overview diagrams digunakan untuk menunjukkan secara garis besar hubungan dari
input, proses dan output, dimana bagian input menunjukkan item-item data yang akan
digunakan oleh bagian proses berisi langkah-langkah yang menggambarkan kerja dari
fungsi atau modul dan bagian output berisi hasil pemrosesan data.
Input Process Output
Data Karyawan Memasukkan Data - Kartu Identitas
- Daftar Karyawan
- Slip Gaji
c. Detail Diagram
Detail Diagram berisi elemen-elemen dasar dari paket yang menggambarkan secara rinci
kerja dari fungsi atau modul
Input Process Output
Data Karyawan meliputi
:
- NIP
- Nama Lengkap
- Tempat
- Tanggal Lahir
- Alamat Lengkap
- Golongan
- Jabatan
- Status
- Jumlah Anak
- Gaji Pokok
- Tunjangan
- Masukkan Data
- Uji Kesamaan
Data
- Uji Akhir Input
Data
- Kartu Identitas
- Daftar Karyawan
- Slip Gaji
- Pemberitahuan
Kesamaan Data
- Pemberitahuan
Kesalahan Data
- Kembali ke Menu
Induk
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
FLOWCHART
Adalah Bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah-langkah
penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma
Tujuan Utama dari penggunaan Flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan
penyelesaian masalah secara sederhanna, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-
simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan harus jelas, sederhana,
efektif dan tepat.
Dalam penulisan Flowchart dikenal dua model, yaitu Sistem Flowchart dan Program
Flowchart
SISTEM FLOWCHART
Merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang
digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut
Sistem Flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk
memecahkan masalah, tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang
dibentuk
Dalam menggambar Flowchart biasanya digunakan simbol-simbol standar, tetapi
pemrograman juga dapat membuat simbol-simbol sendiri apabila simbol-simbol yang telah
tersedia di rasa masih kurang. Dalam kasus ini pemrogram harus melengkapi gambar
Flowchart tersebut dengan kamus simbol yang digunakannya, agar pemrogram lain dapat
mengetahui maksud dari simbol-simbol tersebut.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol standar yang telah banyak digunakan pada
penggambaran Sistem Flowchart serta contoh penggunaannya.
Pita Magnetik
Process
Kartu Plong/ Keyboard
Magnetic Disk
Punched Paper Tape OffLine Storage On Line Storage/ VDU
Process Sortir
Input / Output
Proses Merge
Magnetic Drum Arus
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Penggunaan Sistem Flowchart
PROGRAM FLOWCHART
Merupakan diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan
masalah.
Dalam menggambarkan program Flowchart, telah tersedia simbol-simbol standar, tetapi seperti
pada sistem flowchart, pemrogram dapat menambah khasanah simbol-simbol tersebut, tetapi
pemrogram juga harus melengkapi penggambaran program Flowchart dengan kamus simbol.
Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol standar yang digunakan pada program Flowchart
Keyboard
CPU Disket
VDU
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses Input Output Keterangan
Pengujian Pemberian Nilai Awal Awal/Akhir Program
Konektor pada satu halaman Konektor pada halaman lain Arah
Pada penggambaran program Flowchart terdapat dua jenis metode, yaitu Conceptual
Flowchart dan Detail Flowchart. Conceptual Flowchart menggambarkan tentang alur dari
suatu pemecahan masalah secara global saja, sedangkan Detail Flowchart menggambarkan
alur pemecahan masalah secara rinci.
Gambar Proses Conceptual Flowchart
Start
Input
Proses
Output
End
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Proses Detail Flowchart
Start
End
Input “Berapa data” ; N
Jml = 0
Input Bil
Next K
For K = 1 to N
Print “Jumlah = “; Jml
Jml = Jml + Bil
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Flowchart Sistem Informasi Perpustakaan
Daftar Pustaka
20. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
21. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
22. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
23. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
24. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
2. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
3. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
4. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
5. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
07 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Basis Data
1.1 File-Based
File-Based Systems
Kumpulan dari program-program aplikasi yang menyediakan layanan untuk end users
(Co : Laporan).
Setiap program mendefinisikan dan mengatur datanya masing-masing.
File-Based Processing
Keterbatasan dari pendekatan berbasis file (File-Based)
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Data terpisah-pisah dan terisolasi (Separation and isolation of data)
o Setiap program mengatur datanya masing-masing.
o User dari program yang satu tidak dapat menggunakan data yang diperlukan yang
berada pada program yang lain.
o
Duplikasi Data (Duplication of data)
o Data yang sama terdapat pada program yang berbeda.
o Pemborosan ruang penyimpanan dan sangat potensial untuk terjadinya perbedaan
format dan/atau nilai untuk data yang sama.
Ketergantungan Data (Data dependence)
o Stuktur file didefinisikan dalam kode program.
Ketidaksesuaian Format File (Incompatible file formats)
o Program dituliskan dalam bahasa pemrograman yang berbeda, sehingga tidak mudah
untuk mengakses data/file yang satu dengan yang lainnya.
Program Aplikasi dengan Queri/pengembangan yang terbatas (Fixed
Queries/Proliferation of application programs)
o Program dibuat untuk memenuhi fungsi-fungsi khusus
o Setiap terdapat kebutuhan baru yang timbul/diperlukan, akan memerlukan program yang
baru pula.
1.2 Pendekatan Database
Timbul karena :
- Pendefinisian data disimpan/dilekatkan dalam program aplikasi bukan disimpan pada
tempat yang terpisah dan independen.
- Tidak ada pengaturan/control pada pengaksesan dan manipulasi data yang dilakukan oleh
program aplikasi
Hasil :
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
– Database dan Database Management System (DBMS).
Definisi :
Kumpulan relasi-relasi logikal dari data (dan deskripsi data) yang dapat digunakan
bersama dan dibuat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Katalog sistem (metadata) menyediakan deskripsi data untuk memungkinkan
kemandirian data-program (program–data independence).
Merupakan relasi data logikal yang terdiri dari entity-entity, atribut-atribut, dan
relationship dari informasi organisasi/perusahaan.
1.3 Database Management System (DBMS)
Sistem software yang memungkinkan user untuk mendefinisikan, membuat, dan
memelihara database dan menyediakan akses terkontrol untuk database yang
bersangkutan.
Data definition language (DDL).
o Memungkinkan spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan data
o Semua spesifikasi disimpan dalam database
Data manipulation language (DML).
o Fasilitas pengadaan umum (dengan query language) mengenai data.
Pengontrolan akses terhadap database meliputi :
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Enforce
security
and
integrity
constraint
o Sistem keamanan.
o Sistem integritas.
o Sistem kontrol konkurensi.
o Sistem kontrol recovery.
o Katalog yang dapat diakses oleh user.
Mekanisme view .
o Hanya menyediakan data-data yang dibutuhkan atau digunakan oleh user.
DataBase Management System (DBMS)
Source schemas
and mappings
Planned DML
request
DDL Processor DML
Processor
Query Language
Processor
Compiled
request
Optimizer
Source and
object schemas
and mappings
Optimized
request
Run Time
Manager
Database
Metadat
a
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi DBMS
Definisi Data (DDL)
o Untuk spesifikasi tipe data, struktur dan batasan-batasan lainnya (Skema eksternal,
konseptual dan internal, juga mapping-mapping yang ada).
o Seluruh spesifikasi disimpan dalam database.
o DBMS harus menyertakan komponen DDL processor atau DDL Compiler.
Manipulasi Data (DML)
o DBMS harus mampu menangani permintaan pemanggilan data, update atau penghapusan
data, juga penambahan data baru kedalam database.
o DBMS harus menyertakan komponen DML processor atau DML compiler.
Optimasi dan Eksekusi
o DML Request akan diproses oleh komponen Optimizer yang berfungsi untuk menentukan
cara yang paling efisien dalam implementasi request.
Data
Metadata (Data
Dictionary)
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
o Requaest yang telah dioptimalkan kemudian dieksekusi dibawah kontrol Run-Time
Manager.
Keamanan dan Integritas Data
o DBMS harus mampu memonitor permintaan user, dan menolak segala usaha yang
mengganggu batasan keamanan dan integritas data yang telah didefinisikan.
Recovery dan Concurrency Data
o DBMS atau komponen software lain (Transaction Manager) harus menyediakan kontrol
system recovery dan concurrency.
Data Dictionary
o Berisikan “data about the data “, yaitu seluruh objek yang terkait dalam system didefinisikan
dan disimpan dalam data dictionary.
Performance
o DBMS harus menampilkan semua fungsi yang telah didefinisikan sebelumnya se-efisien
mungkin.
Mekanisme View.
o Menyediakan/menampilkan kepada pengguna data-data yang diperlukan dan digunakan
saja.
Views
o Memungkinkan setiap pengguna memiliki tampilan database tersendiri.
o Suatu view pada dasarnya merupakan bagian/subset dari database.
o Manfaat view meliputi:
Mengurangi kerumitan (Reduce complexity)
Menyediakan tingkatan keamanan (Provide a level of security)
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Menyediakan mekanisme untuk mengubah tampilan database
Menampilkan struktur database yang konsisten dan tidak berubah walaupun database
asal diubah
1.4 Komponen DBMS
Komponen DBMS
Hardware
Meliputi PC sampai dengan jaringan komputer.
Tempat penyimpanan secondary (manegtic disk), I/O device ex : disk drives),
device Controller, I/O Channels, dan lainnya.
Hardware processor dan main memory, digunakan untuk mendukung saat
eksekusi system software database.
Software
DBMS, operating system, network software (jika diperlukan) dan program
aplikasi pendukung lainnya.
Data
Data pada sebuah system database baik itu single-user system maupun multi-
user system harus terintegrasi dan dapat ddigunakan bersama (Integrated and
Shared).
Digunakan oleh organisasi dan deskripsi dari data disebut schema.
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Procedures
Instrukti dan aturan yang harus disertakan dalam mendesain dan menggunakan
database dan DBMS.
People
DA (Data Administrator), seseorang yang berwenang untuk membuat keputusan
stategis dan kebijakan mengenai data yang ada
DBA (DataBase Administrator), menyediakan dukungan teknis untuk
implementasi keputusan tersebut, dan bertanggungjawab atas keseluruhan
kontrol system pada level teknis
Database Designer (Logical and Physical)
Application Programmers, bertanggungjawab untuk membuat aplikasi database
dengan menggunakan bahasa pemrograman yang ada, seperti : C++, Java, dan
lainnya.
End Users, Siapapun yang berinteraksi dengan system secara online melalui
workstation/terminal.
Database System
Database Management Sistem(DBMS)
Application
Programs
End Users
Database
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1.5 History of Database Systems
First generation
Hierarchical and Network
Second generation
Relational
Third generation
Object Relational
Object-Oriented
1.6 Keuntungan dan kerugian DBMS
Keuntungan DBMS
Penggunaan Data Bersama (The Data Can Be Shared)
Mengurangi Kerangkapan Data (Redudancy Can Be Reduced)
Menghindari Ketidakkonsistenan Data (Inconsistency Can Be Avoided)
Integritas Data Terpelihara (Integrity Can Be Maintained )
Keamanan Terjamin (Security Can Be Enforced )
Kebutuhan User Yang Kompleks Dapat Teratasi (Balanced conflicting requirements)
Pelaksanaan Standarisasi (Standards Can Be Enforced)
Meningkatkan Produktivitas (Increased productivity)
Layanan Back up dan Recovery Semakin Baik (Improved backup and recovery services)
Kerugian DBMS
Rumit (Complexity)
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Karena penetapan fungsi dari DBMS yang baik, menyebabkan DBMS menjadi software
yang cukup rumit. Seluruh user harus mengetahui fungsi-fungsi yang ada dengan baik,
sehingga dapat memperoleh manfaatnya.
Ukuran (Size)
Kerumitan dan banyaknya fungsi yang ada menyebabkan DBMS memerlukan banyak
software pendukung yang mengakibatkan penambahan tempat penyimpanan dan
memory.
Biaya DBMS (Cost of DBMS)
Biaya Tambahan Hardware (Additional hardware costs)
Biaya Konversi (Cost of conversion)
Performance
Pada dasarnya DBMS dibuat untuk menyediakan banyak aplikasi, akibatnya mungkin
beberapa aplikasi akan berjalan tidak seperti biasanya.
Higher impact of a failure
Karena system yang terpusat, jika seluruh user dan aplikasi terakses dari DBMS maka
kerusakan pada bagian manapun dari system, akan menyebabkan operasi terhenti.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
6. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
7. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
8. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
9. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
10. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
08 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Perencanaan, Perancangan dan Administrasi
Basis Data
1. Data dan Informasi
Menurut Turban, Aronson, and Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut:
• Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi
yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data
dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara.
• Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan
makna atau arti bagi penerimanya.
2. Siklus Informasi
• Data dan informasi akan saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus
yang disebut information cycle (siklus informasi).
• Data ditangkap oleh indera kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk
diubah menjadi informasi bagi penerimanya yang nantinya akan membantu
pengambilan keputusan dan menjadi sebuah hasil tindakan.
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 0-1 Siklus informasi
3. Pentingnya data dan informasi
Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi.
Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh
margin untuk melakukan aksi.
Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi
(maturity level).
4. Sistem Basis Data dan Sistem File
Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap
bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan
sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap
divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data
tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk
menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi,
bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-
file yang dibuat.
Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk
record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan
pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa
sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).
Menyimpan data dalam bentuk file yang berbeda-beda, memiliki kekurangan-kekurangan:
Data redundancy dan inconsistency.
Dikarenakan programer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing,
menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat. Bahkan, aplikasi pun dibuat
menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data atau
informasi yang sama bisa terdapat dalam beberapa file yang berbeda. Ini yang disebut
dengan redundancy. Redundancy data ini lama kelamaan akan menyebabkan
inconsystency dari data.
Kesulitan dalam pengaksesan data.
Dikarenakan setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan pengambilan
data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari bagian lain, akan
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki bagian tersebut, tidak dapat
membaca file yang terdapat di bagian lain.
Isolasi data.
Dikarenakan data tersebar dalam berbagai macam file, dan file tersebut dalam beragam
format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca format dari
masing-masing file tersebut.
Masalah integritas.
Data yang disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint.
Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan harus
mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan beberapa data dari
file yang berbeda-beda.
Masalah keamanan.
Tidak semua pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit
dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.
Gambar 0-2 Perkembangan Database
5. Definisi Basis Data dan Sistem Basis Data (DBMS)
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah
komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat Lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil query basis data disebut Sistem Manajemen Basis Data (Database Management
System, DBMS). DBMS memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Software program
• Supplements operating sistem
• Manages data
• Queries data and generates reports
• Data security
Sedangkan sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang
saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang
saling berhubungan dan dikelola oleh program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau
program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut. Kelebihan
pemakaian DBMS adalah:
• Data berdiri sendiri (Data Independence)
• Pengaksesan data efisien (Efficient data access)
• Integritas data dan keamanan terjamin (Data integrity and security)
• Administrasi data (Data administration)
• Dapat diakses bersamaan (Concurrent access )
• Recovery saat terjadi kegagalan (Crash recovery)
• Mengurangi waktu pembangunan aplikasi (Reduced application development time)
6. Komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain:
Perangkat keras
Sistem operasi
Basis data
DBMS (Database Management System)
Pemakai
Aplikasi lain
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 0-3 Komponen DBMS
7. Abstraksi Data
Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk view data
secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan dan mengelola data
tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi data merupakan level dalam
bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Berikut ini tiga level abstraksi data:
1. Level fisik
Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari
struktur dan datanya sendiri.
2. Level lojik
Merupakan level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa yang
disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.
3. Level view
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari
basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat dengan semua data
atau informasi yang ada atau yang disimpan. Para user umumnya hanya membutuhkan
sebagian data atau informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur
oleh aplikasi end user.
Gambar 0-4 Abstraksi Data.
8. Model Basis Data
Hierarchical
Memiliki struktur pohon dimana field hanya memiliki satu buah induk (parent), masing-
masing parent memiliki banyak child (anak). Model ini memiliki kecepatan yang baik.
Network
Relationship dibuat menggunakan linked list (pointer). Berbeda dengan model
hierarchical satu anak dapat memiliki beberapa induk. Model ini memiliki fleksibilitas
yang tinggi.
Relational
Model ini direpresentasikan dalam tabel dua dimensi, tabel-tabel tersebut memiliki
hubungan yang disebut dengan relasi. Model ini memiliki fleksibilitas dan kecepatan
yang tinggi.
Object oriented
Object Oriented Database adalah sebuah sistem database yang menggabungkan
semua konsep object oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dll. Model ini
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dapat berinteraksi dengan baik dengan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti
java dan C++.
9. Perancangan Database
Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting pada sistem
informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.
Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang
suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan
secara maksimal.
Tujuan Perancangan Database
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh pengguna
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem
database
Berikut ini siklus kehidupan sistem informasi di mana terdapat siklus kehidupan sistem
database.
a. Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )
Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
1) Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul ,
mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari
keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan
menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
2) Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada
sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur
laporan.
3) Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem
aplikasi
4) Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
5) Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh
pengguna.
6) Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan
sistem
b. Siklus Kehidupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
1. Pendefinisian Sistem
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai
dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
3. Implementasi Database
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–
file database yang kosong serta implementasi aplikasi software.
4. Pengambilan dan Konversi Data
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin memanggil data secara
langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai
dengan format sistem databasenya.
5. Konversi Aplikasi
Software-software aplikasi dari sistem database sebelumnya di konversikan ke
dalam sistem database yang baru
6. Pengujian dan Validasi
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya
7. Pengoperasian
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya
8. Pengawasan dan Pemeliharaan
Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software
10. Proses Perancangan Database
Ada 6 tahap untuk proses perancangan suatu database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan sistem manajemen database
4. Perancangan database secara logika
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi sistem database
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan :
Secara khusus proses perancangan berisikan 2 aktifitas paralel. Aktifitas yang pertama
melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database, sedangkan aktifitas kedua
mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi–aplikasi perangkat lunak.
Dua aktifitas ini saling berkaitan , misalnya mengidentifikasi data item yang akan disimpan
dalam database dengan cara menganalisa aplikasi–aplikasi database. Dua aktifitas ini juga
saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya tahap perancangan database secara fisik,
pada saat memilih struktur penyimpanan dan jalur akses dari file suatu database dimana
bergantung dengan aplikasi–aplikasi yang akan menggunakan file tersebut.
Penentuan perancangan aplikasi–aplikasi database yang mengarah ke konstruksi skema
database telah ditentukan selama aktifitas pertama.
Ke-enam tahap yang telah disebutkan sebelumnya dapat di proses secara tidak berurutan .
Dalam beberapa hal, dapat dilakukan modifikasi perancangan kembali ke tahap yang pertama
(feedback loop) setelah melakukan tahap selanjutnya.
a. Tahap 1 : Pengumpulan data dan analisis
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan
menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut
pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali
dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi
dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga
aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.
Kegiatan pengumpulan data dan analisis :
Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
Peninjauan dokumentasi yang ada.
Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan
dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan
dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah
dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan akan di
gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi dan frekuensi
transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input dan output data untuk
transaksi tersebut harus diperinci.
Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah dibuat
sebelumnya.
Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan berisikan prioritas para
pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai aplikasi. Ketua kelompok
mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna dalam memberikan informasi
yang penting dan menentukan prioritas.
Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal :
OOA ( Object Oriented Analysis )
DFD ( Data Flow Diagram )
HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
SADT ( Structured Analysis & Design )
b. Tahap 2 : Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang
tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model
data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema
konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang
diketahui .
Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual :
Perancangan skema konseptual :
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan
pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana
tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman
dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-
batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen
database
Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :
Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang
berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang
menjadi satu skema konseptual.
Integrasi view–view yang ada
Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda
dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut
disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.
Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :
Top down
Bottom Up
Inside Out
Mixed
Transaksi
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa
tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk
memanipulasi database sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input,
output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan delete, select dll.
c. Tahap 3 : Pemilihan Sistem Manajemen Database
Pemilihan sistem manajemen database ditentukan oleh beberapa faktor a.l : Teknik,
Ekonomi, dan Politik Organisasi
Faktor Teknik :
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional )
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Struktur penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem manajemen
database
Tipe interface dan programmer
Tipe bahasa queri
Faktor Ekonomi :
Biaya penyiadaan hardware dan software
Biaya konversi pembuatan database
Biaya personalia
Biaya pelatihan
Biaya pengoperasian
Biaya pemeliharaan
Faktor Organisasi :
Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis
hirarki dari sistem manajemen database harus dipikirkan.
Personal yang terbiasa dengan sistem yang terdahulu
Jika staff programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan sautu sistem
manajemen database maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
Ketersediaan dari service vendor
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan masalah sistem.
d. Tahap 4 : Perancangan database secara logika ( Transformasi model data )
Transformasi dari skema konseptual dan eksternal ( Tahap 2 ) ke model data sistem
manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak
mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang akan
diaplikasikan pada sistem manajemen database
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di lakukan suatu
penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap 1 untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan oleh sistem
manajemen database yang terpilih
Hasil dari tahap ini dituliskan dengan perintah DDL ke dalam bahasa sistem manajemen
database terpilih. Tapi jika perintah DDL tersebut termasuk dalam parameter–parameter
perancangan fisik , maka perintah DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap
perancangan database secara fisik telah lengkap.
e. Tahap 5 : Perancangan Database Secara Fisik
Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan file– file database
untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam–macam aplikasi
Kriteria pemilihan perancangan fisik :
Waktu respon
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon
Penggunaan ruang penyimpanan
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur
pengaksesannya
Terobosan yang dilakukan file transaksi
(Transaction troughput )
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem
database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
Apabila waktu respon dari database tidak mencapai optimalisasi, maka pada tahap
perancangan fisik ini dapat dilakukan denormalisasi.
Denormalisasi
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah
dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan kerangkapan
data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database.
Proses denormalisasi termasuk :
Mengkombinasikan tabel-tabel yang terpisah dengan join
Mereplikasi/menduplikat data pada tabel
f. Tahap 6 : Implementasi
Implementasi skema database logik dan fisik ke dalam penyataan DDL dan SDL dari
sistem manajemen database yang telah dipilih, untuk digunakan dalam pembuatan file–
file database yang masih kosong
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
11. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
12. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
13. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
14. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
15. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
09 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Perencanaan, Perancangan dan Administrasi
Basis Data
11. Data dan Informasi
Menurut Turban, Aronson, and Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut:
• Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi
yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data
dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara.
• Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan
makna atau arti bagi penerimanya.
12. Siklus Informasi
• Data dan informasi akan saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus
yang disebut information cycle (siklus informasi).
• Data ditangkap oleh indera kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk
diubah menjadi informasi bagi penerimanya yang nantinya akan membantu
pengambilan keputusan dan menjadi sebuah hasil tindakan.
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 0-1 Siklus informasi
13. Pentingnya data dan informasi
Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi.
Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh
margin untuk melakukan aksi.
Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi
(maturity level).
14. Sistem Basis Data dan Sistem File
Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap
bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan
sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap
divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data
tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk
menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi,
bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-
file yang dibuat.
Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk
record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan
pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa
sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).
Menyimpan data dalam bentuk file yang berbeda-beda, memiliki kekurangan-kekurangan:
Data redundancy dan inconsistency.
Dikarenakan programer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing,
menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat. Bahkan, aplikasi pun dibuat
menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data atau
informasi yang sama bisa terdapat dalam beberapa file yang berbeda. Ini yang disebut
dengan redundancy. Redundancy data ini lama kelamaan akan menyebabkan
inconsystency dari data.
Kesulitan dalam pengaksesan data.
Dikarenakan setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan pengambilan
data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari bagian lain, akan
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki bagian tersebut, tidak dapat
membaca file yang terdapat di bagian lain.
Isolasi data.
Dikarenakan data tersebar dalam berbagai macam file, dan file tersebut dalam beragam
format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca format dari
masing-masing file tersebut.
Masalah integritas.
Data yang disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint.
Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan harus
mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan beberapa data dari
file yang berbeda-beda.
Masalah keamanan.
Tidak semua pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit
dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.
Gambar 0-2 Perkembangan Database
15. Definisi Basis Data dan Sistem Basis Data (DBMS)
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah
komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat Lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil query basis data disebut Sistem Manajemen Basis Data (Database Management
System, DBMS). DBMS memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Software program
• Supplements operating sistem
• Manages data
• Queries data and generates reports
• Data security
Sedangkan sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang
saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan.
Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang
saling berhubungan dan dikelola oleh program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau
program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut. Kelebihan
pemakaian DBMS adalah:
• Data berdiri sendiri (Data Independence)
• Pengaksesan data efisien (Efficient data access)
• Integritas data dan keamanan terjamin (Data integrity and security)
• Administrasi data (Data administration)
• Dapat diakses bersamaan (Concurrent access )
• Recovery saat terjadi kegagalan (Crash recovery)
• Mengurangi waktu pembangunan aplikasi (Reduced application development time)
16. Komponen Sistem Basis Data
Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain:
Perangkat keras
Sistem operasi
Basis data
DBMS (Database Management System)
Pemakai
Aplikasi lain
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 0-3 Komponen DBMS
17. Abstraksi Data
Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk view data
secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan dan mengelola data
tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi data merupakan level dalam
bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Berikut ini tiga level abstraksi data:
4. Level fisik
Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana
sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari
struktur dan datanya sendiri.
5. Level lojik
Merupakan level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa yang
disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.
6. Level view
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari
basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat dengan semua data
atau informasi yang ada atau yang disimpan. Para user umumnya hanya membutuhkan
sebagian data atau informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur
oleh aplikasi end user.
Gambar 0-4 Abstraksi Data.
18. Model Basis Data
Hierarchical
Memiliki struktur pohon dimana field hanya memiliki satu buah induk (parent), masing-
masing parent memiliki banyak child (anak). Model ini memiliki kecepatan yang baik.
Network
Relationship dibuat menggunakan linked list (pointer). Berbeda dengan model
hierarchical satu anak dapat memiliki beberapa induk. Model ini memiliki fleksibilitas
yang tinggi.
Relational
Model ini direpresentasikan dalam tabel dua dimensi, tabel-tabel tersebut memiliki
hubungan yang disebut dengan relasi. Model ini memiliki fleksibilitas dan kecepatan
yang tinggi.
Object oriented
Object Oriented Database adalah sebuah sistem database yang menggabungkan
semua konsep object oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dll. Model ini
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dapat berinteraksi dengan baik dengan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti
java dan C++.
19. Perancangan Database
Di dalam suatu organisasi yang besar, sistem database merupakan bagian penting pada sistem
informasi, karena di perlukan untuk mengelola sumber informasi pada organisasi tersebut.
Untuk mengelola sumber informasi tersebut yang pertama kali di lakukan adalah merancang
suatu sistem database agar informasi yang ada pada organisasi tersebut dapat digunakan
secara maksimal.
Tujuan Perancangan Database
Untuk memenuhi kebutuhan akan informasi dari pengguna dan aplikasi
Menyediakan struktur informasi yang natural dan mudah di mengerti oleh pengguna
Mendukung kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek kinerja dari suatu sistem
database
Berikut ini siklus kehidupan sistem informasi di mana terdapat siklus kehidupan sistem
database.
c. Siklus Kehidupan Sistem Informasi (Macro Life Cycle )
Tahapan–tahapan yang ada pada siklus kehidupan sistem informasi yaitu :
7) Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul ,
mengidentifikasi pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari
keuntungan dan kerugian , penentuan kompleksitas data dan proses, dan
menentukan prioritas aplikasi yang akan digunakan.
8) Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada
sekelompok pemakai atau pemakai individu. Mengidentifikasikan masalah yang ada
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi, komunikasi dan prosedur
laporan.
9) Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu : perancangan sistem database dan sistem
aplikasi
10) Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan database yang ada
11) Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan kriteria kinerja yang diinginkan oleh
pengguna.
12) Pengoperasian dan Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai dengan pengawasan dan perawatan
sistem
d. Siklus Kehidupan Aplikasi Database ( Micro Life Cycle )
Tahapan yang ada pada siklus kehidupan aplikasi database yaitu :
9. Pendefinisian Sistem
Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database, pengguna dan aplikasinya.
10. Perancangan Database
Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database sesuai
dengan sistem manajemen database yang diinginkan.
11. Implementasi Database
Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan file–
file database yang kosong serta implementasi aplikasi software.
12. Pengambilan dan Konversi Data
Database ditempatkan dengan baik, sehingga jika ingin memanggil data secara
langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai
dengan format sistem databasenya.
13. Konversi Aplikasi
Software-software aplikasi dari sistem database sebelumnya di konversikan ke
dalam sistem database yang baru
14. Pengujian dan Validasi
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Sistem yang baru telah di test dan di uji kinerja nya
15. Pengoperasian
Pengoperasian database sistem dan aplikasinya
16. Pengawasan dan Pemeliharaan
Pengawasan dan pemeliharaan sistem database dan aplikasi software
20. Proses Perancangan Database
Ada 6 tahap untuk proses perancangan suatu database :
1. Pengumpulan data dan analisis
2. Perancangan database secara konseptual
3. Pemilihan sistem manajemen database
4. Perancangan database secara logika
5. Perancangan database secara fisik
6. Implementasi sistem database
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Keterangan :
Secara khusus proses perancangan berisikan 2 aktifitas paralel. Aktifitas yang pertama
melibatkan perancangan dari isi data dan struktur database, sedangkan aktifitas kedua
mengenai perancangan pemrosesan database dan aplikasi–aplikasi perangkat lunak.
Dua aktifitas ini saling berkaitan , misalnya mengidentifikasi data item yang akan disimpan
dalam database dengan cara menganalisa aplikasi–aplikasi database. Dua aktifitas ini juga
saling mempengaruhi satu sama lain. Contohnya tahap perancangan database secara fisik,
pada saat memilih struktur penyimpanan dan jalur akses dari file suatu database dimana
bergantung dengan aplikasi–aplikasi yang akan menggunakan file tersebut.
Penentuan perancangan aplikasi–aplikasi database yang mengarah ke konstruksi skema
database telah ditentukan selama aktifitas pertama.
Ke-enam tahap yang telah disebutkan sebelumnya dapat di proses secara tidak berurutan .
Dalam beberapa hal, dapat dilakukan modifikasi perancangan kembali ke tahap yang pertama
(feedback loop) setelah melakukan tahap selanjutnya.
g. Tahap 1 : Pengumpulan data dan analisis
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan
menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut
pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali
dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi
dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga
aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.
Kegiatan pengumpulan data dan analisis :
Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap bagian dipilih untuk
menyampaikan kebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
Peninjauan dokumentasi yang ada.
Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan
dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form, laporan–laporan
dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk mengetahui apakah
dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan proses spesifikasi
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Analisa lingkungan operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi yang direncanakan akan di
gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis dari transaksi dan frekuensi
transaksinya seperti halnya alur informasi dengan sistem. Input dan output data untuk
transaksi tersebut harus diperinci.
Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan angket yang telah dibuat
sebelumnya.
Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan berisikan prioritas para
pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai aplikasi. Ketua kelompok
mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna dalam memberikan informasi
yang penting dan menentukan prioritas.
Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal :
OOA ( Object Oriented Analysis )
DFD ( Data Flow Diagram )
HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
SADT ( Structured Analysis & Design )
h. Tahap 2 : Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang
tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model
data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema
konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang
diketahui .
Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual :
Perancangan skema konseptual :
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan
pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana
tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman
dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-
batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen
database
Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :
Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang
berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang
menjadi satu skema konseptual.
Integrasi view–view yang ada
Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda
dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut
disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.
Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :
Top down
Bottom Up
Inside Out
Mixed
Transaksi
Merancangan karakteristik dari transaksi–transaksi yang akan di
implementasikan tanpa tergantung dengan DBMS yang telah dipilih. Transaksi–
transaksi ini digunakan untuk memanipulasi database sewaktu
diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input, output dan fungsional .
Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan delete, select dll.
i. Tahap 3 : Pemilihan Sistem Manajemen Database
Pemilihan sistem manajemen database ditentukan oleh beberapa faktor a.l : Teknik,
Ekonomi, dan Politik Organisasi
Faktor Teknik :
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional )
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Struktur penyimpanan dan jalur pengaksesan yang didukung sistem manajemen
database
Tipe interface dan programmer
Tipe bahasa queri
Faktor Ekonomi :
Biaya penyiadaan hardware dan software
Biaya konversi pembuatan database
Biaya personalia
Biaya pelatihan
Biaya pengoperasian
Biaya pemeliharaan
Faktor Organisasi :
Struktur data
Jika data yang disimpan dalam database mengikuti struktur hirarki, maka suatu jenis
hirarki dari sistem manajemen database harus dipikirkan.
Personal yang terbiasa dengan sistem yang terdahulu
Jika staff programmer dalam suatu organisasi sudah terbiasa dengan sautu sistem
manajemen database maka hal ini dapat mengurangi biaya latihan dan waktu belajar.
Ketersediaan dari service vendor
Keberadaan fasilitas pelayanan penjual sangat dibutuhkan untuk membantu
memecahkan masalah sistem.
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
j. Tahap 4 : Perancangan database secara logika ( Transformasi model data )
Transformasi dari skema konseptual dan eksternal ( Tahap 2 ) ke model data sistem
manajemen database yang terpilih, ada dua proses yaitu :
Transformasi yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap ini transformasi tidak
mempertimbangkan karakteristik yang spesifik atau hal– hal khusus yang akan
diaplikasikan pada sistem manajemen database
Penyesuaian skema ke sistem manajemen database yang spesifik, di lakukan suatu
penyesuaian skema yang dihasilkan dari tahap 1 untuk dikonfirmasikan pada bentuk
implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti yang digunakan oleh sistem
manajemen database yang terpilih
Hasil dari tahap ini dituliskan dengan perintah DDL ke dalam bahasa sistem manajemen
database terpilih. Tapi jika perintah DDL tersebut termasuk dalam parameter–parameter
perancangan fisik , maka perintah DDL yang lengkap harus menunggu sampai tahap
perancangan database secara fisik telah lengkap.
k. Tahap 5 : Perancangan Database Secara Fisik
Proses pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik dan pengaksesan file– file database
untuk mencapai kinerja yang terbaik di bermacam–macam aplikasi
Kriteria pemilihan perancangan fisik :
Waktu respon
Waktu transaksi database selama eksekusi untuk menerima respon
Penggunaan ruang penyimpanan
Jumlah ruang penyimpanan yang digunakan oleh database file dan struktur jalur
pengaksesannya
Terobosan yang dilakukan file transaksi
(Transaction troughput )
Merupakan nilai rata–rata transaksi yang dapat di proses permenit oleh sistem
database dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Apabila waktu respon dari database tidak mencapai optimalisasi, maka pada tahap
perancangan fisik ini dapat dilakukan denormalisasi.
Denormalisasi
Denormalisasi merupakan proses yang dilakukan pada database yang sudah
dinormalisasi, dengan cara memodifikasi struktur tabel dan mengabaikan kerangkapan
data (yang terkontrol) untuk meningkatkan kinerja database.
Proses denormalisasi termasuk :
Mengkombinasikan tabel-tabel yang terpisah dengan join
Mereplikasi/menduplikat data pada tabel
l. Tahap 6 : Implementasi
Implementasi skema database logik dan fisik ke dalam penyataan DDL dan SDL dari
sistem manajemen database yang telah dipilih, untuk digunakan dalam pembuatan file–
file database yang masih kosong
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
16. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
17. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
18. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
19. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
20. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
10 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Manajemen Proyek Pengembangan Software
Manajemen Projek Software:
Memfokuskan pada aktifitas pengembangan software sesuai dengan jadwal
penyelesaian dan organisasi pengembangan software
Manajemen projek dibutuhkan karena pengembangan software memiliki kendala pada
biaya dan jadwal yang ditentukan oleh pengembang.
Aktifitas dalam Manajemen
Pembuatan Proposal
Perencanaan dan penjadwalan Projek
Pembuatan rencana biaya projek
Monitoring dan review projek
Pemilihan dan evaluasi projek
Pembuatan Laporan dan presentasi
Penguatan Project
Penentuan Personal dalam Projek
o Dana projek terbatas untuk pembiayan staff yang tinggi
o Dimungkinkan tidak tersedianya staff yang memiliki kemampuan sesuai dengan
yang diinginkan
o Pengembangan kemampuan(skill) pegawai pada projek software
Menuntut kemampuan manager dalam menentukan staff sesuai dengan standar tenaga
IT internasional
Perencanaan Projek
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Merupakan aktifitas manajemen projek yang membutuhkan waktu paling lama
Merupakan aktifitas berkelanjutan dari tahap initial hingga pengiriman software sehingga
secara regular harus diperbaharui ketika terdapat informasi baru,
Beberapa tipe perencanaan (rencana validasi, rencana perubahan managemen,
rencana pengembangan dan training staff, rencana perawatan) harus pula
dikembangkan untuk mendukung perencanaan projek utama yang memiliki kendala
terhadap waktu dan biaya
Jenis-jenis Perencanaan
Jenis Deskripsi
Perencanaan Kualitas Menentukan standar dan prosedur penentuan kualitas
software yang digunakan
Perencanaan Validasi Menentukan teknik, jadwal, dan sumber daya yang digunakan
untuk validasi software
Perencanaan Perubahan
Manajemen
Menggambarkan struktur dan prosedur perubahan
manajemen
Perencanaan Perawatan Memprediksi kebutuhan, biaya dan usaha perawatan sistem
Perencanaan pengembangan staff Menggambarkan bagaimana perencanaan pengembangan
kemampuan dan ketrampilan staff untuk menunjang projekS
Proses Manajemen Projek
Mendefinisikan kendala projek
Menentukan penilaian awal terhadap parameter projek
Menentukan projek milestone dan pengiriman
while projek belum selesai ataupun dibatalkan loop
Menyusun jadwal projek
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Initiasi aktifitas sesuai dengan jadwal
delay (untuk sementara)
review perkembangan projek
revisi parameter dan estimasi projek
apply revisi ke jadwal
negosiasikan kembali kendala projek dan pengiriman
if (terdapat masalah) then
initiasi review teknis dan kemungkinan revisi
end if
end loop
Struktur perencanaan projek
1. Pendahuluan
2. Organisasi Projek
3. Analisis Resiko
4. Kebutuhan akan sumber daya hardware dan software
5. Work breakdown
6. Penjadwalan Projek
7. Mekanisme pemantauan dan pelaporan
Pengorganisasian Kegiatan Projek
Aktifitas pada suatu pengembangan projek harus diorganisasikan untuk
menghasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progress
Milestones merupakan titik akhir dari aktifitas proses
Deliverable (pengiriman) merupakan hasil projek yang dikirim ke pelanggan
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pada model proses air terjun (waterfall) boleh didefnisikan progress milestone
secara langsung
Milestone dalam proses rekayasa kebutuhan
Penjadwalan Projek
Membagi projek ke dalam bebtuk tugas dan estiamsi waktu serta sumber daya yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tsb
Pengorganisasian tugas yang bersamaan untuk membuat jadwal yang optimum
Meminimumkan ketergantungan tugas untuk menghindari adanya delay yg ditimbulkan
oleh suatu tugas yang menunggu tugas lainnya selesai
Ditentukan oleh intusi dan pengalaman manajer
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Proses Penjadwalan Projek
Masalah dalam Penjadwalan
Estimasi kesulitan masalah dan berakibat pada biaya pengembangan solusi menjadi
cukup rumit
Produktifitas tidak berbanding lurus dengan jumlah orang yang mengerjakan tugas
Penambahan personal pada akhir projek menyebabkan adanya overhead komunikasi
Segala sesuatu yang tidak diharapkan akan terjadi, sehingga membutuhkan suatu
perencanaan contingency
Diagram Batang dan Jaringan Kerja
Merupakan notasi grafis yang digunakan untuk mengilustrasikan jadwal projek
Menyatakan suatu breakdown projek ke dalam tugas-tugas. Tugas seharusnya tidak
terlalu kecil dan diestimasi waktunya selama satu atau dua minggu
Bagan Aktifitas menyatakan ketergantungan dan jalur kritis
Diagram batang menyatakan jadwal yang sesuai dengan waktu kalender.
Durasi dan Ketergantungan
Tugas Durasi (hari) Ketergantungan
T1 8
T2 15
T3 15 T1 (M1)
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
T4 10
T5 10 T2, T4 (M2)
T6 5 T1, T2 (M3)
T7 20 T1 (M1)
T8 25 T4(M5)
T9 15 T3, T6 (M4)
T10 15 T5, T7 (M7)
T11 7 T9 (M6)
T12 10 T11 (M8)
Jaringan Aktifitas
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Timeline Aktifitas
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Alokasi Staf
Manajemen Risiko
Manajemen risikon mengidentifikasikan risiko dan menggambarkan minimisasi dampak
risiko
Suatu risiko adalah kemungkinan munculnya dampak yang akan merugikan
o Risiko projek berdampak pada jadwal dan sumber daya
o Risiko produk berdampak pada kualitas dan unjuk kerja software yang
dikembangkan
o Risiko Bisnis berdampak pada organisasi pengembang software
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Risiko Software
Risiko Tipe Risiko Deskripsi
Pindahnya Staff Projek Perginya staff berpengalaman sebelum projek
selesai
Perubahan Manajemen Projek Berubahnya manajemen maka berubah pula
prioritas program
Hardware yang tidak
tersedia
Projek Harware penting tidak dapat dikirim sesuai dengan
waktu yang sudah ditentukan
Perubahan Kebutuhan Projek dan
Produk
Munculnya perubahan kebutuhan yang lebih besar
dibandingkan antisipasinya
Delay terhadap
spesifikasi
Projek dan
Produk
Spesifikasi pada interface penting tidak dapat
disediakan tepat waktu
Estimasi ukuran yang
rendah
Projek dan
Produk
Estimasi ukuran sistem yang terlalu rendah
Unjuk kerja tool/sumber
daya yang rendah
Produk Tool (CASE) yang digunakan tidak menunjukkan
performa yg baik dalam mengantisipasi masalah
Perubahan Teknologi Bisnis Adanya perubahan teknologi dalam implementasi
software
Produk saingan Bisnis Produk saingan sudah dipasarkan sebelum software
yang dikembangkan selesai
Proses Manajemen Risiko
Identifikasi Risiko
o Identifikasi risiko projek, produk dan bisnis
Analisis Risiko
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
o Menilai konsekuensi dan likelihood risiko
Perencanaan Risiko
o Menggambarkan perencanaan untuk menghindari dan meminimisasi dampak
risiko
Memantau Risiko
o Memantau risiko selama projek pengembangan
Identifikasi Risiko
Risiko Teknologi
Risiko Personal
Risiko Organisasi
Estimasi Risiko
Jenis Risiko Kemungkinan Risiko
Teknologi Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat melakukan
proses transaksi sebanyak yang dinginkan,
Terdapat kerusakan pada komponen software yg digunakan sehingga
tidak sesuai dengan fungsinya
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Personal Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang memiliki
kemampuan sesuai dengan yang diingikan
Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang dibutuhkan
Organisasi Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg berbeda
bertanggung jawab ke projek
Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan menurunkan
biaya-biaya
Tools Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien
CASE tool tidak dapat diintegrasikan
Kebutuhan-kebutuhan Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang
Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan kebutuhan
Estimasi Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan projek
terlalu rendah
Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah
Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah
Analisis Risiko
Menilai kemungkinan terjadinya risiko dan dampak risiko
Kemungkinan risiko: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi
Dampak risiko: fatal, serius, dapat ditolerir, tidak signifikan
Risiko Kemungkinan Dampak
Masalah dalam keuangan organisasi mengakibatkan
menurunkan biaya-biaya.
Rendah Fatal
Tidak dimungkinkannya melakukan recruitment staff yang Tinggi Fatal
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
memiliki kemampuan sesuai dengan yang diingikan
Staff penting sakit pada saat jalur kritis Sedang Serius
Terdapat kerusakan pada komponen software yg
digunakan sehingga tidak sesuai dengan fungsinya
Sedang Serius
Perubahan kebutuhan mengakibatkan perancangan ulang Sedang Serius
Organisasi direstrukturisasi sehingga manajemen yg
berbeda bertanggung jawab ke projek
High Serius
Kecepatan Database-Engine yang digunakan tidak dapat
melakukan proses transaksi sebanyak yang dinginkan
Sedang Serius
Perkiraan jumlah waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan projek terlalu rendah
Tinggi Serius
CASE tool tidak dapat diintegrasikan Tinggi Dapat ditolerir
Tidak pahamnya pelanggan terhadap dampak perubahan
kebutuhan
Sedang Dapat ditolerir
Tidak tersedianya tempat training untuk staff yang
dibutuhkan
Sedang Dapat ditolerir
Perkiraan jumlah perbaikan kerusakan terlalu rendah Sedang Dapat ditolerir
Perkiraan ukuran sistem software terlalu rendah High Dapat ditolerir
Code yang dibangkitkan oleh Tool tidak efisien Sedang Tidak Signifikan
Perencanaan Risiko
Mempertimbangkan setiap risiko dan mengembangkan strategi untuk mengatur risiko
tersebut
Strategi penghindaran
Kemungkinan risiko muncul dikurangi
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Strategi minimisasi
o Dampak risiko pada projek ataupun produk harus dikurangi
Perencanaan Contigency
o Jika terjadi risiko, rencana contingency dilakukan untuk antisipasi risiko
Manajemen Strategi Risiko
Risiko Strategi
Masalah Keuangan
Organisasi
Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior
untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan
bisnis organisasi
Masalah Recruitment Memberitahukan ke pelanggan bahwa sulitnya memperoleh sumber
daya sehingga dimungkinkan terjadinya penundaan
Staff yg sakit Mengorganisasikan pekerjaan sehingga yang menangani setiap
tugas terdiri dari lebih dari satu orang ataupun bagian lainnya dapat
memahmi proses bagian lain
Rusaknya komponen Mengganti komponen yg rusak dengan yg tersedia di pasaran yg
sudah diketahui kehandalannya.
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perubahan Kebutuhan Mengatur informasi yang dapat ditelusuri untuk menilai dapak
perubahan kebutuhan,
Restrukturisasi
Organisasi
Membuat suatu dokumen singkat yang diajukan ke manajer senior
untuk menggambarkan bahwa pentingnya projek terhadap kemajuan
bisnis organisasi
Unjuk Kerja Database Melihat kemungkinan pembelian database yang memiliki untuk kerja
tinggi
Rendahnya perkiraan
waktu pengembangan
Menggunakan program generator ataupun pembelian komponen-
komponen
Memantau Risiko
Menilai setiap risiko yang teridentifikasi secara regular untuk memutuskan apakah
kemungkinan munculnya risiko tersebut akan lebih banyak/sedikit
Menilai apakah dampak risiko tersebut sudah berubah
Setiap risiko harus didiskusikan pada pertemuan manajemen progress
Faktor-faktor Risiko
Tipe Risiko Indikator Potensial
Teknologi Pengiriman produk hardware/software yang terlambat karena
adanya masalah teknologi
Personal Rendahnya moral staff, kurangnya team work, dan
ketersediaan pekerjaan
Organisasi Gossip di organisasi, kurangnya aksi dari senior manajemen,
reward & punishment
Tools Adanya komentar kerusakan CASE tool, butuhnya spesifikasi
komputer yang tinggi,
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kebutuhan Complaints dr pelanggan, berubahnya kebutuhan
Estimasi Tidak adanya kesesuaian terhadap jadwal, tidak adanya
laporan yang jelas terhadap kerusakan.
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
21. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
22. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
23. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
24. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
25. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
11 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Pengembangan Software dengan Pengembangan
Aplikasi
A. Pengembangan Software
Pengembangan software adalah sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak yang
digunakan untuk struktur, perencanaan, dan pengendalian proses pengembangan sistem
informasi. Dalam pengembangan software digunakan beberapa alat, model dan metode, untuk
membantu dalam proses perencanaan dan pengembangannya. Pendekatan
penggunaan software yang digunakan adalah :
1. Waterfall, yaitu suatu proses pengembangan yang saling berurutan. Pengembangan
berikutnya tergantung dari hasil sebelumnya dan melalui tahapan analisis kebutuhan, desain,
penerapan, pengujian (validasi), integrasi, dan pemeliharaan.
2. Prototyping yaitu kegiatan yang didokumentasikan selama pengembangan perangkat lunak
untuk menciptakan prototype yang dimulai dengan pengumpulan kebutuhan.
3. Spiral, yaitu suatu model proses software yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan
mengendalikan aspek sistematis. Model ini mengembangkan software yang telah dibuat.
Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktifitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di
antara tiga sampai enam wilayah tugas, yaitu :
Komunikasi Pelanggan: yaitu identifikasi kebutuhan pelanggan.
Perencanaan: yaitu wilayah yang bertugas untuk mengembangkan kebutuhan-
kebutuhan pelanggan, mencari sumber daya yang tepat serta membuat metode
pengerjaan dan mencari informasi yang relevan.
Analisis Risiko: yaitu bagian yang mempelajari kemungkinan-kemungkinan yang muncul
dari pengembangan ini.
Perekayasaan: membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut.
Konstruksi dan peluncuran: yaitu wilayah yang melingkupi tugas-tugas yang dibutuhkan
untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (instal) dan memberikan pelayanan kepada
pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Evaluasi pelanggan: yaitu wilayah yang melingkupi tugas-tugas yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi hasil dari sebuah software dan mengetahui apakah software tersebut
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan tujuan.
Menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dalam blog Analisa
Setyowati, software adalah suatu program komputer, prosedur, data dan semua dokumentasi
yang berhubungan operasi pada sistem komputer dengan kata lain software merupakan
kumpulan dari object membentuk konfigurasi yang didalamnya termasuk program, dokumen,
dan data.
Pengembangan software adalah suatu aplikasi sistematik, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk
pengembangan, operasi dan pemeliharaan dari software, dengan kata lain software engineering
merupakan sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak (software) yang membahas
semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem hingga pada
tahap pemeliharaan sistem setelah digunakan dengan tujuan untuk membuat perangkat lunak
yang tepat dengan metode yang tepat.
Pengembangan sistem informasi adalah merupakan proses pengembangan sistem untuk
menghasilkan sistem informasi (CBIS atau computer based information system) dimana
metodologi pengembangan sistem digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan pengelolaan
dan pengendalian komponen sistem informasi (sumber daya manusia, hardware, software,
jaringan, sumberdaya data dan produk informasi).
B. Pengembangan Sistem Informasi.
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai proses pengembangan sistem.
Pengembangan sistem adalah kegiatan untuk menghasilkan sistem informasi berbasis
komputer untuk menyelesaikan kendala yang muncul dalam sebuah organisasi / perusahaan.
Dalam pengembangan sebuah sistem informasi, digunakan konsep SDLC (system
development life cycle). SDLC adalah suatu proses yang kontinu untuk menciptakan atau
mengubah sebuah sistem. SDLC merupakan sebuah model yang digunakan untuk melakukan
pengembangan sistem. SDLC dapat mendukung kebutuhan bisnis, rancangan dan
pembangunan sebuah sistem. Tahapan SDLC meliputi proses :
1. Planning. Dalam proses perencanaan biasanya ditentukan suatu tujuan pembuatan sistem.
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Proses Analisis. Setelah perencanaan telah dibuat, maka dilakukan tahapan analisis
dengan memberikan detil dan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Misalnya waktu dan tempat dimana sistem tersebut akan dibuat.
3. Design adalah suatu tahapan yang mengembangkan perencanaan dan proses analisis
menjadi sebuah sistem yang akan berjalan.
4. Tahap terakhir yaitu implementasi dimana sistem akan diterapkan untuk menunjang
kebutuhan.
Menurut Angelia dalam blognya, perbedaan antara pengembangan sistem informasi dengan
pengembangan software adalah pengembangan sistem berkaitan dengan semua aspek dalam
pembangunan sistem berbasis komputer termasuk hardware, software development dan
proses. Sedangkan pengembangan software merupakan bagian dari pengembangan sistem
yang meliputi pembangunan software, infrastruktur, kontrol, aplikasi dan database pada sistem.
KONVERSI SISTEM DALAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN FENOMENANYA
Sering kali organisasi melakukan kesalahan dalam melakukan pengalihan dari suatu sistem
lama kesistem baru (konversi sistem) hal ini tentunya dapat berakibat fatal bagi organisasi.
Fenomena kesalahan dalam konversi sistem informasi dapat terjadi apabila tidak dilakukan
langkah-langkah awal dengan tepat sebelum dilakukan konversi. Adapun hal yang perlu
dilakukan sebelum proses konversi yaitu 1) Proses perencanaan dan permodelan, meliputi
analisa kebutuhan dan design, 2) konstruksi, meliputi penyusunan kode dan pengujian 3)
Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software), meliputi kegiatan : Developmental
(error testing per modul oleh programmer), Alpha testing (error testing ketika sistem
digabungkan dengan interface user oleh software tester), dan Beta testing (testing dengan
lingkungan dan data sebenarnya). Dengan memperhatikan hal-hal tersebut sebelum konversi
dilakukan akan mampu meminimalisir kesalahan dalam melakukan konversi sistem.
Pengalihan Sistem Informasi dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat berakibat fatal,
terjadi karena :
Belum siapnya sumber daya untuk mengaplikasikan system yang baru.
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
system baru sudah terpasang, namun terdapat kesalahan prosedur dalam
pelaksanaanya, sehingga perubahan tidak dapat terjadi. Sehingga keberadaan system
baru justru mempersulit kinerja yang sudah ada.
Perencanaan dan aplikasi sistem Informasi tidak memiliki arah dan tahapan yang baik.
Tidak ada komunikasi yang baik diantara vendor sebagai penyedia IT dengan
perusahaan sebagai pengguna, sehingga system baru yang terbentuk menjadi tidak
sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Perusahaan memandang perubahan teknologi merupakan hal yang harus dilakukan
agar perusahaan tidak ketinggalan zaman. Namun sebenarnya perusahaan tidak
membutuhkan teknologi tersebut.
Level kematangan perusahaan terhadap TI masih rendah.
Fenomena ini terjadi karena dengan adanya perubahan dari sistem lama ke sistem baru
maka akan terjadi keadaan dimana karyawan menghadapi masa transisi yaitu
keharusan menjalani adaptasi yang dapat berupa adaptasi teknikal (skill, kompetensi,
proses kerja), kultural (perilaku, mind set, komitment) dan politikal (munculnya isu
efisiensi karyawan/PHK, sponsorship/dukungan top management). Dengan adanya
ketiga hal ini maka terjadi saling tuding di dalam organisasi, dimana manajemen puncak
menyalahkan bawahan yang bertanggung jawab, konsultan, vendor bahkan terkadang
peranti TI itu sendiri.
Langkah-langkah yang dilakukan agar kesalahan alih system informasi dapat dihindari:
Lihat kembali dan koreksi visi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang
belum maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti
yang sudah dibeli. Hal ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan
perusahaan mengetahui tentang TI/sedikit tentang TI, sehingga dia paham apa yang
ingin dicapai perusahaannya dengan mengaplikasikan TI ini.
Harus menciptakan sinergisme diantara subsistem-subsistem yang mendukung
pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama secara terintegrasi diantara
subsistem-subsistem ini. Asumsi hanya akan tercapai apabila para perancang sistem ini
mengetahui masalah-masalah informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus
segera di selesaikan. Biasanya para perancang sistem ini akan mulai pada tingkat
perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat-tingkat sistem.
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Para perancang Sistem Informasi harus menyadari bagaimana rasa takut di pihak
pegawai maupun manajer dapat mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan proyek
pengembangan dan sistem operasional. Manajemen perusahaan, dibantu oleh spesialis
informasi, dapat mengurangi ketakutan ini dan dampaknya yang merugikan dengan
mengambil empat langkah berikut :
Menggunakan komputer sebagai suatu cara mencapai peningkatan pekerjaan (job
enhancement) dengan memberikan pada komputer tugas yang berulang dan membosankan,
serta memberikan pada pegawai tugas yang menantang kemampuan mereka.
Menggunakan komunikasi awal untuk membuat pegawai terus menyadari maksud perusahaan.
Pengumuman oleh pihak manajemen puncak pada awal tahap analisis dan penerapan dari
siklus hidup sistem merupakan contoh strategi ini.
Membangun hubungan kepercayaan antara pegawai, spesialisasi informasi dan manajemen.
Hubungan tersebut tercapai dengan sikap jujur mengenai dampak-dampak dari sistem
komputer dan dengan berpegang pada janji. Komunikasi formal dan penyertaan pemakai pada
tim proyek mengarah pada tercapainya kepercayaan.
Menyelaraskan kebutuhan pegawai dengan tujuan perusahaan. Pertama, identifikasi kebutuhan
pegawai, kemudian memotivasi pegawai dengan menunjukkan pada mereka bahwa bekerja
menuju tujuan perusahaan juga membantu mereka memenuhi kebutuhan mereka.
Terdapat empat metode konversi sistem, yaitu :
1. Konversi Langsung (Direct Conversion)
Konversi ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan
sistem baru.. Konversi langsung adalah pengimplementasian sistem baru dan pemutusan
jembatan sistem lama, yang kadang-kadang disebut pendekatan cold turkey. Apabila konversi
telah dilakukan, maka tak ada cara untuk balik ke sistem lama.
Asumsi dari penggunaan sistem ini diantarnya
1. Data sistem yang lama bias digantikan sistem yang baru
2. Sistem yang lama sepenuhnya tidak bernilai.
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Sistem yang barn bersifat kecil atau sederhana atau keduanya.
4. Rancangan sistem baru sangat berbeda dari sistem lama, dan perbandingan antara
sistem – sistem tersebut tidak berarti.
Kelebihan dari sistem konversi langsung ini yaitu sistem ini relatif murah, namun memiliki resiko
kegagalan yang cukup besar.
Gambar 1. Konversi Langsung
2. Konversi Paralel (Parallel Conversion)
Konversi Paralel adalah suatu pendekatan dimana baik sistem lama dan baru beroperasi
secara serentak untuk beberapa période waktu. Pada konversi ini, sistem baru dan sistem lama
sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika sistem baru telah bisa diterima
untuk menggantikan sistem lama, maka sistem lama segera dihentikan. Kelebihan dari sistem
ini yaitu merupakan pendekatan yang paling aman sedangkan kelemahan dari sistem ini adalah
merupakan cara yang paling mahal, karena pemakai harus menjalankan dua sistem sekaligus.
Besarnya biaya dikeluarkan untuk penduplikasian fasilitas-fasilitas dan biaya personel yang
memelihara sistem rangkap tersebut.
Gambar 2. Konversi Paralel
3. Konversi Bertahap (Phase-In Conversion)
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Konversi ditakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru.
Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan yang lama. Jika
tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk mengganti modul-modul
lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya semua sistem lama akan tergantikan
oleh sistem baru. Kelebihan dari sistem konversi ini yaitu kecepatan perubahan dalam
organisasi tertentu bisa diminimasi, dan sumber-sumber pemrosesan data dapat diperoleh
sedikit demi sedikit selama période waktu yang luas. Sedangkan kelemahannya yitu keperluan
biaya yang harus diadakan untuk mengembangkan interface temporer dengan sistem lama,
daya terapnya terbatas, dan terjadi kemunduran semangat di organisasi, sebab orang-orang
tidak pernah merasa menyelesaikan sistem.
Sistem konversi ini dianggap lebih aman daripada konversi langsung. Dengan metode Konversi
Phase-in, sistem baru diimplementasikan beberapa kali, yang secara sedikit demi sedikit
mengganti yang lama. la menghindarkan dari risiko yang ditimbulkan oleh konversi langsung
dan memberikan waktu yang banyak kepada pemakai untuk mengasimilasi perubahan. Untuk
menggunakan metode phase-in, sistem harus disegmentasi.
Gambar 3. Konversi Bertahap
4. Konversi Pilot (Pilot Conversion)
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu
yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka akan diperluas ke
tempat-tempat yang lain. Ini merupakan pendekatan dengan biaya dan risiko yang rendah.
Dengan metode Konversi Pilot, hanya sebagian dari organisasilah yang mencoba
mengembangkan sistem baru. Kalau metode phase-in mensegmentasi sistem, sedangkan
metode pilot mensegmentasi organisasi.
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4. Konversi Pilot
Cara untuk mengkonversi file adalah dengan cara :
1. Konversi File Gradual
Konversi file gradual adalah konversi yang dilakukan dengan beberapa tahapan. Biasanya
digunakan dengan metode paralel dan phase-in. Cara kerja metode ini adalah :
1. Suatu transaksi diterima dan dimasukkan ke dalam sistem.
2. Program mencari file master baru.
3. Jika record tersebut tidak ditemukan dalam file master baru, file master lama diakses
untuk record yang tepat, dan ditambahkan ke file master baru dan di update.
4. Jika transaksi tersebut adalah record baru maka record baru disiapkan dan ditambahkan
ke file master baru.
2. Konversi File Total
Konversi file total adalah konversi file dengan cara memformat sistem lama ke sistem baru
dengan suatu software tertentu. Rancangan file baru hampir selalu mempunyai field-field record
tambahan, struktur pengkodean baru, dan cara baru perelasian item-item data (misalnya, file-
file relasional). Dengan menggunakan klasifikasi file perlu diperhatikan jenis prosedur kendali
yang digunakan selama konversi.
Rencana Implementasi
Implementasi sistem lama ke sistem baru akan melibatkan :
a. Tim implementasi
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tim implementasi terdiri dari :
1. Profesional sistem yang merancang sistem
2. Para manajer dan beberapa staff
3. Perwakilan Vendor
4. Pemakai Primer
5. Pengcode
6. Teknisi
b. Keperluan implementasi sistem
1. Persiapan tempat
2. Pelatihan personil
3. Persiapan/pembuatan dokumentasi
4. Konversi file dan sistem
5. Peninjauan Pasca Implementasi
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari kegagalan penerapan sistem yaitu :
1. Adanya keteraturan dan saling terkait agar terjadi kerjasama yang baik.
2. Menerapkan sistem dengan memperhatikan semua aspek yang terlibat di dalamnya
3. Kembali ke tujuan awal dari perusahaan dan sistem harus mampu memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditetapkan untuk dikembangkan
4. Memperhatikan sumber daya manusia dengan cara melakukan sosialisasi dan
pelatihan.
Perkembangan teknologi yang begitu cepat dan persaingan yang semakin kompetitif
menyebabkan perusahaan harus melakukan perubahan pada sistem informasinya. Hal ini
dilakukan agar perusahan tidak ketinggalan dengan pesaing lainnya. Akan tetapi kadang kala
terjadi kesalahan besar yang dapat berakibat fatal pada suatu organisasi pada saat pengalihan
sistem informasi organisasi tersebut dari suatu sistem lama ke sistem yang baru.
Fenomena kesalahan dalam konversi sistem informasi dapat terjadi apabila tidak dilakukan
langkah-langkah awal dengan tepat sebelum dilakukan konversi. Adapun hal yang perlu
dilakukan sebelum proses konversi yaitu 1) Proses perencanaan dan permodelan, meliputi
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
analisa kebutuhan dan design, 2) konstruksi, meliputi penyusunan kode dan pengujian 3)
Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software), meliputi kegiatan : Developmental
(error testing per modul oleh programmer), Alpha testing (error testing ketika sistem
digabungkan dengan interface user oleh software tester), dan Beta testing (testing dengan
lingkungan dan data sebenarnya)
Langkah-langkah yang dilakukan agar kesalahan alih sistem informasi dapat dihindari :
1. Lihat kembali dan koreksi visi yang ingin di bangun, pelajari implementasi apa yang
belum maksimal dan latih sumber daya manusia agar mampu mengoptimalkan peranti
yang sudah dibeli. Hal ini hanya akan mungkin untuk dilaksanakan apabila pimpinan
perusahaan mengetahui tentang TI/sedikit tentang TI, sehingga dia paham apa yang
ingin dicapai perusahaannya dengan mengaplikasikan TI ini.
2. Harus menciptakan sinergisme diantara subsistem-subsistem yang mendukung
pengoperasian sistem sehingga akan terjadi kerjasama secara terintegrasi diantara
subsistem-subsistem ini. Asumsi hanya akan tercapai apabila para perancang sistem ini
mengetahui masalah-masalah informasi apa yang ada di perusahaan dan yang harus
segera di selesaikan. Biasanya para perancang sistem ini akan mulai pada tingkat
perusahaan, selanjutnya turun ke tingkat-tingkat sistem.
Fenomena penyebab kegagalan ini dapat berasal dari 3 (tiga) stakeholder utamanya dari
organisani/perusahaan tersebut, yaitu: management yang mewakili pihak perusahaan, vendors
sebagai pihak ketiga yang membantu implementasi sistem baru tersebut, dan user sebagai
pihak yang menggunakan sistem tersebut. Management adalah salah satu penyebab dari
kesalahan peralihan sistem lama ke sistem baru, hal tersebut dapat terjadi oleh beberapa
faktor, antara lain
Kurangnya dukungan dan komitmen dari pimpinan puncak dan manajemen perusahaan,
sehingga inisiatif sistem baru yang digulirkan berjalan dengan tersendat-sendat,
Buruknya perencanaan yang disusun oleh pihak manajemen sehingga ketika ingin
dieksekusi mengalami banyak hambatan dan kesulitan.
Ketidakinginan manajemen dalam “merubah paradigma” berpikir maupun bekerja lebih
senang kondisi status quo sehingga berbagai prasyarat utama untuk menjalankan atau
mengimplementasikan sistem baru tersebut tidak tercapai
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Ekspektasi yang terlampau berlebihan dari pihak manajemen terhadap sistem baru yang
ingin diterapkan tanpa perduli dengan isu-isu terkait dengan cara atau pendekatan atau
strategi menerapkan sistem tersebut secara efektif,
Pendefinisian kebutuhan yang kabur, sehingga ruang lingkup sistem baru yang ingin
diterapkan menjadi tidak jelas yang tentu saja mempertinggi resiko kegagalan dalam
implementasinya.
Sosialisasi mengenai sistem baru yang buruk kepada segenap karyawan perusahaan
sehingga banyak pihak yang menolak dibandingkan dengan yang mendukung.
Pihak berikutnya yang dapat menyebapkan terjadinya kegagalan peralihan sistem informasi
lama ke sistem informasi baru adalah pihak ketiga atau vendor. Faktor faktor kegagalan yang
disebapkan oleh vendor :
Kurangnya pengalaman dari vendor maupun orang yang ditugaskan untuk
mengimplementasikan sistem baru tersebut terutama untuk ruang lingkup penugasan
serupa di industri yang sejenis.
Tidak mampu memberikan pemahaman dan penjelasan yang baik dan benar mengenai
paradigma yang dipergunakan dalam sistem baru kepada mereka yang berkepentingan
sehingga seringkali terjadi kekeliruan dalam cara memandangnya.
Pemilihan aplikasi yang keliru, atau tidak sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan
yang membutuhkannya.
Salah dalam usaha membantu manajemen dalam mendefinisikan kebutuhannya
sehingga ketika sistem baru tersebut diterapkan, tidak memberikan hasil sebagaimana
yang diharapkan oleh para stakeholder terkait.
Tidak memberikan pelatihan yang memadai dan efektif kepada segenap stakeholder
sehingga mereka tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya secara baik.
Pihak terakhir yang memiliki andil besar dalam dalam penyebap kegagalan sistem informasi
lama ke sistem informasi baru adalah user sebagai pihak yang menggunakan sistem tersebut.
Faktor-faktor yang dapat ditimbulkan oleh user adalah :
Ketidakinginan para user untuk merubah cara kerja dalam beraktivitas sehari-hari
sehingga selalu menentang segala bentuk aplikasi sistem baru tersebut, yang pada
dasarnya membutuhkan keinginan dan kemampuan untuk bekerja dengan cara yang
lebih efektif dan efisien.
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kurangnya porsi pelatihan bagi para user agar yang bersangkutan memiliki kompetensi
dan keahlian yang memadai untuk menjalankan sistem baru tersebut.
Harapan yang berlebihan dan cenderung keliru terhadap sistem yang baru yang
biasanya para user menganggap bahwa teknologi informasi dan software dapat
menyelesaikan segala masalah dan kesulitan yang ada.
Perubahan SI lama ke SI baru dapat mengakibatkan kesalahan yang beresiko dan berakibat
fatal bagi jalannya suatu organisasi apabila tidak tepat dalam pelaksanaan SI barunya. Dalam
memperkecil resiko yang ada, maka perlu kiranya diperhatikan berbagai cara dalam
mengkonversi sistem dan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum pengalihan sistem
informasi. Menurut O’Brien (2005) operasi awal dari sistem bisnis yang baru dapat menjadi
tugas yang sulit. Hal ini biasanya memerlukan proses konversi dari penggunaan sistem yang
ada saat ini (sistem lama) ke operasi aplikasi yang baru atau yang lebih baik.
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
26. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
27. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
28. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
29. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
30. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
12 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Studi Kasus : Analisa Masalah
Alat Bantu Analisis
Analisis data masukan adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap data-data dari
entitas luar yang dimasukkan kedalam sistem. Dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman
sistem secara keseluruhan, tentang sistem yang berjalan sekarang sehingga permasalahan dapat
dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diindentifikasi dengan benar. Untuk
mendapatkan informasi tentang sistem yang berjalan sekarang, penulis banyak melakukan
komunikasi dengan pemakai sistem serta pihak lainnya yang berhubungan dengan permasalahan
yang sedang dianalisa.
Pada tahapan analisis ini, penulis menggunakan beberapa alat bantu untuk dapat
menggambarkan sistem secara keseluruhan. Alat bantu yang penulis gunakan adalah : Flowmap,
Diagram Konteks yang dilanjutkan dengan Data Flow Diagram (DFD) beserta diagram rincinya.
Informasi yang disajikan dengan penggambaran flowmap ini lebih menekankan pada urutan
aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem. Sedangkan Diagram Konteks
menggambarkan aliran data yang mengalir dari setiap entitas ke sistem, dan Data Flow Diagram
merupakan penjelasan atau pemecahan dari Diagram Konteks yang menggambarkan aliran data,
spesifikasi proses serta penyimpanan data hasil proses.
Selain penggambaran dengan alat bantu diatas, penulis juga memberikan pemaparan
sebagai penjelasan tambahan agar data yang disajikan dari hasil analisis mudah untuk dipahami.
Analisis ini juga meliputi analisis pengkodean, analisis perangkat pengolahan data (Hardware &
Software), analisis struktur Organisasi beserta tinjauan proses struktur sistem pengolahan data
nilai STMIK DCI, dan analisis kebutuhan informasi. Pada bagian akhir penulis juga menyertakan
kesimpulan hasil analisis sebagai tinjauan secara keseluruhan terhadap hasil analisis.
Flowmap Sistem Informasi Pengolahan Data Nilai
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.1
Flowmap Sistem Informasi Pengolahan
Data Nilai Akademik STMIK DCI
Sumber data : yang diolah
MAHASISWA BAKU DOSEN WALI BAAK JURUSANDOSEN
MATAKULIAH
Mulai
Slip
pembayaran
registrasi
Pencatatan
dan
paraf bukti
registrasi
Slip registrasi
yang telah
diparaf
Slip registrasi
yang telah
diparaf
Mengisi
formulir
FRS / PRS
Formulir FRS /
PRS
Formulir
FRS / PRS
Data FRS /
PRS
Data FRS /
PRS
Di setujui
Data FRS /
PRS yang
tidak disetujuiData FRS /
PRS yang
disetujui
Y
T
Perbaikan
FRS /
PRS
Data FRS /
PRS yang
disetujui
KTPU
Transkrip
Nilai
Data Matakuliah Data Matakuliah
Input Data
Matakuliah
Data
Matakuliah
Data FRS /
PRS yang
disetujui
Input Data FRS /
PRS
Data
FRS / PRS
Pencetakan
AbsensiKuliah,
Absensi UTS,
Absensi UAS
Daftar Nilai Akhir
Daftar Nilai Akhir
Input Data Nilai
Akhir
Data
Nilai Akhir
Pencetakan
Transkrip
Nilai
AbsensiKuliah,
Absensi UTS,
Absensi UAS,
KTPU
Flowmap merupakan suatu diagram untuk menggambarkan aliran data / informasi
antar bagian-bagian yang terkait dalam sistem. Informasi yang disajikan dengan penggambaran
flowmap ini lebih menekankan pada urutan aktivitas disetiap entitas yang berada dalam sistem
akademik STMIK-DCI Tasikmalaya. Entitas yang terdapat pada sistem lama ini terdiri dari
Mahasiswa, BAKU, Dosen Wali, BAAK, Jurusan, dan Dosen Matakuliah, yang dimana masing
– masing entitas tersebut memiliki peranan yang sangat penting di dalam melakukan proses
akademik.
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.2
Mahasiswa
0.
Sistem Informasi
Pengolahan Data Nilai
STMIK DCI
Dosen
- Data Mahasiswa
- Data FRS / PRS
- Transkrip Nilai
- Kartu Ujian
- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
- Data Nilai
Jurusan
- D
ata
Ma
ta K
ulia
h
-
Da
ta N
ila
i
Diagram Konteks
Data Flow Diagram (DFD) yaitu alat bantu yang dapat menggambarkan sistem secara
lengkap dan jelas, baik sistem yang sudah ada maupun sistem yang masih dalam rancangan. Dalam DFD
dijelaskan mengenai aliran data, informasi proses, basis data dan sumber tujuan data yang dilakukan
oleh sistem.
Tingkatan atau level DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan dan
menggambarkan sistem secara umum, terdiri dari beberapa elemen-elemen di luar sistem yang
memberikan input ke dalam sistem. Diagram konteks tersebut akan dirinci ke dalam beberapa proses
yang ada dalam sistem sehingga menghasilkan uraian sistem dalam level n yang lebih rinci.
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 3.1
Entitas Luar P endukung Sistem
.
Entitas Luar Pendukung Sistem
Berdasarkan Diagram konteks pada gambar 2, terdapat tiga entitas luar yang berhubungan
dengan sistem. Setiap entitas luar tersebut mempunyai peran masing – masing yang berhubungan
dengan sistem. Peran dari setiap entitas tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
No. Nama Entitas Peran
1. Mahasiswa
1. Mengisi formulir FRS/PRS untuk melakukan perwalian
terhadap sejumlah matakuliah yang akan diambil.
2. Mengikuti Perkuliahan sampai dengan dinyatakan lulus semua
matakuliah dan aturan lainnya yang telah ditetapkan program studi
tersebut.
3. Mengikuti setiap Ujian (UTS, UAS).
4. Menerima Transkrip Nilai dan Kartu Hasil Studi (KHS).
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Data Matakuliah
P.1
Pengolahan
Data Mahasiswa,
Data FRS/PRS
Data Matakuliah
P.2
Pengolahan
Data Nilai,
Data Absensi
Mahasiswa
Kartu UjianData Mahasiswa
Data FRS/PRS
- Data Mahasiswa
- Data FRS/PRS
- DataMatakuliah
Transkrip Nilai
Jurusan
Data Nilai
Dosen
Data Nilai- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
Overview Diagram (DFD level 1)
2. Dosen
5. Mengajar satu atau lebih mata kuliah tertentu.
6. Memberikan tugas, quiz, praktikum, ujian atau lainnya sebagai
bahan evaluasi belajar.
7. Mencatat data hadir mahasiswa pada setiap kali pertemuan proses
belajar mengajar.
8. memberikan penilaian kepada setiap mahasiswa untuk setiap
matakuliah yang diajarkannya.
3. Jurusan 5. Mencatat data matakuliah
6. mencatat data hasil perwalian
7. mengolah data nilai akademik setiap mahasiswa.
8. Membuat atau mencetak Transkrip Nilai, KHS.
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.4
Tinjauan Proses Pengolahan Data Nilai
Akademik STMIK DCI
Sumber data : yang diolah
SISTEM PENGOLAHAN DATA NILAI AKADEMIK
STMIK DCI TASIKMALAYA
Pengolahan
- Data Mahasiswa
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
Pengolahan
Data
Mahasiswa
Pengolahan
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
- Pembuatan KTPU
Pengolahan
Data FRS/PRS
Pengolahan
Data
Matakuliah
Pembuatan
KTPU
Pengolahan
- Data Nilai
- Data Absensi
Pengolahan
Data Nilai
Pengolahan
Data Absensi
Pembuatan
Absensi
Kuliah
Pembuatan
Absensi UTS
Pembuatan
Absensi UAS
Tinjauan Prosedur Kerja
Pada Sistem yang berjalan sekarang, aktivitas yang dilakukan dalam pengolahan data nilai
adalah sebagai berikut :
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Input data (Data Master), terdiri dari :
- Input data mahasiswa, data yang didinputkan terdiri dari : NIM, Nama, Tempat dan tanggal
lahir, Alamat sekarang, Jurusan, Jenjang, dan Program studi.
- Input data Mata kuliah, data yang diinputkan terdiri dari : Kode mata kuliah, Nama mata kuliah,
Semester, dan Jumlah SKS.
Pengolahan data, terdiri dari :
- Pengolahan data FRS/PRS (perwalian) : data yang diinputkan adalah data matakuliah yang
diambil pada saat perwalian untuk setiap semesternya.
- Pengolahan data nilai : Data yang diinputkan adalah data nilai akhir setiap mahasiswa yang
didapat setiap mahasiswa untuk setiap mata kuliah yang diambil pada saat perwalian, data
nilai yang diinputkan berupa angka yang kemudian dikonversikan menjadi nilai mutu dan nilai
lambang.
Pembuatan Laporan, terdiri dari :
- Kartu Hasil Studi (KHS)
- Transkrip Nilai
- Kartu Ujian
- Absensi UTS
- Absensi UAS
- Absensi Kuliah
Dari Ketiga proses utama sebagaimana terdapat pada gambar DFD level satu diatas,
selanjutnya akan dirinci/dipecah yang digambarkan dengan DFD level 2 dan DFD level 3. Penggambaran
DFD juga menyertakan data – data yang dilibatkan serta entitas yang berhubungan dengan sistem.
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.5
DFD Level 2 Proses 1 - Proses
Pengolahan Data Mahasiswa,
Data FRS/PRS, dan Data Mata Kuliah.
Sumber data : yang diolah
Data
Matakuliah
Data
Mahasiswa
Tabel Mahasiswa
Data
MatakuliahTranskrip
Nilai
Data
FRS/PRSData
Mahasiswa
Jurusan
P.1.1
Pengolahan
Data Mahasiswa
P.1.2
Pengolahan
- Data FRS/PRS
- Data Matakuliah
Tabel FRS/PRS
P.2
Data
FRS/PRS
Mahasiswa
Tabel Matakuliah
KartuUjian
Gambar 3.6
DFD Level 2 Proses 2 - Proses
Pengolahan Data Absensi, dan Data
Nilai.
Transkrip
Nilai
Data Nilai
P.2.2
Pengolahan Data NilaiP.2.1
Pengolahan Data
Absensi
Dosen Mahasiswa
Jurusan
Tabel Matakuliah Tabel FRS/PRSTabel Mahasiswa
- Absensi Kuliah
- Absensi UTS
- Absensi UAS
Data
Nilai
DFD Level 2 Proses 1
DFD Level 2 Proses 2
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 3.7
DFD Level 3 Proses 1.2 - Proses
Pengolahan Data Mata kuliah,
Data FRS/ PRS, dan Pembuatan Kartu
Ujian.
Sumber data : yang diolah
Kartu Ujian
Data
FRS/PRS
P.1.2.1
Pengolahan
Data Matakuliah
P.1.2.2
Pengolahan
Data FRS/PRS
P.1.2.3
Pembuatan
Kartu Ujian
Tabel Matakuliah
Tabel Mahasiswa
Tabel FRS/PRS
Data Matakuliah
MahasiswaJurusan
Gambar 3.8
DFD Level 3 Proses 2.1 – Proses
Absensi
Kuliah
P.2.1.1
Pembuatan
Absensi Kuliah
P.2.1.2
Pembuatan
Absensi UTS
P.2.1.3
Pembuatan
Absensi UAS
Tabel Mahasiswa Tabel FRS/PRS Tabel Matakuliah
Dosen
Absensi
UTS
Absensi
UAS
DFD Level 3 Proses 1.2
DFD Level 3 Proses 2.1
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 3.2
Ketentuan
Pengolahan Data
Nilai
.
Ketentuan – Ketentuan
Adapun ketentuan – ketentuan yang berlaku dalam aktivitas akademik yang berhubungan
dengan pengolahan data nilai adalah sebagai berikut :
NO. Item Ketentuan / Aturan
1. Data mata Kuliah Kode mata kuliah mengacu pada pengelompokkan mata kuliah
berdasarkan : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata
Kuliah Keilmuan & Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB), Mata Kuliah Prilaku Berkarya (MPB), Mata Kuliah
Kehidupan Bermasyarakat (MBB). Namun pada intinya keseluruhan
mata kuliah tersebut mengacu pada kurikulum standar
internasional.
2. Perwalian Setiap pengambilan matakuliah dilakukan secara normal oleh setiap
mahasiswa yaitu berkisar 20 sks sesuai paket sks tiap semester,
kecuali semester tahun terakhir. Namun pengambilan jumlah beban
sks oleh mahasiswa STMIK DCI semester berikutnya ditentukan oleh
IP mahasiswa tersebut dengan berpedoman pada ketentuan –
ketentuan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Proses
perwalian harus selesai sebelum perkuliahan semester selanjutnya
dimulai.
3. Data Nilai 4. Data nilai yang telah diolah berupa angka dengan rentang nilai
0 – 100 dan disebut nilai absolut.
5. Data nilai kemudian dikonversi menjadi nilai mutu dan nilai
lambang.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
6. Pada hasil pengolahan data nilai apabila diperoleh mahasiswa
dengan nilai D dengan jumlah enam buah untuk S1 dan empat
buah untuk D-3, maka nama mahasiswa tersebut wajib
mengulang matakuliah tersebut, jika diperoleh nilai E maka
mahasiswa tersebut wajib mengulang, dan jika nilai T maka
mahasiswa tersebut harus melengkapi tugas maximum 2
minggu dan jika tidak melengkapinya nilai E.
Pengkodean
Format pengkodean yang diterapkan pada sistem sekarang adalah sebagai berikut :
3.7.1. Kode Mahasiswa / Nomor Induk Mahasiswa (NIM)
Kode mahasiswa yang sekarang diterapkan adalah {99 99 9999}
1 2 3
Keterangan :
2 digit pertama : Kode Jurusan
11 : Teknik Informatika
32 : Manajemen Informatika
2 digit kedua : Kode tahun masuk
4 digit pertama : Nomor Urut Mahasiswa
Contoh :
- 32030066 berarti mahasiswa jurusan manajemen Informatika, angkatan tahun masuk
2003 dengan nomor urut 66.
- 11050008 berarti mahasiswa jurusan teknik informatika, angkatan tahun masuk 2005
dengan nomor urut 8.
Format kode mahasiswa (NIM) yang sekarang digunakan sudah baik dan pada sistem yang
baru tidak akan dimodifikasi atau dikembangkan karena sudah bersifat unik dan dapat dijadikan key
untuk mengakses data mahasiswa.
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3.7.3 Kode Mata Kuliah
Kode mata kuliah yang sekarang diterapkan adalah {XX X 9 9 9 99}
1 2 3 4 5 6
2 digit pertama : Kode Jurusan
IF : Teknik Informatika
MI : Manajemen Informatika
1 digit kedua : Sebagai pemisah
1 digit ketiga : Kode Tingkatan
1 : Tingkat 1
2 : Tingkat 2
3 : Tingkat 3
4 : Tingkat 4
1 digit keempat : Kode Semester
1 : Semester 1
2 : Semester 2
3 : Semester 3
4 : Semester 4
5 : Semester 5
6 : Semester 6
7 : Semester 7
1 digit kelima : Kelompok Mata kuliah
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1
2
3
4
5
:
:
:
:
:
Mata kuliah Pengembangan Kepribadian
Mata kuliah Keahlian & Ketrampilan
Mata kuliah Keahlian Berkarya
Mata kuliah Perilaku Berkarya
Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat
2 digit keenam : Nomor Urut (evaluasi ulang)
Contoh :
- MI-11206 adalah kode mata kuliah Dasar Akuntansi Bisnis, untuk jurusan Manajemen
informatika, tingkat 1, semester 1, termasuk kelompok mata kuliah keahlian &
ketrampilan, dan dengan nomor urut 06.
- IF-35317 adalah kode mata kuliah Pemrograman Mikroprosesor, untuk jurusan teknik
Informatika, tingkat 3, semester 5, termasuk kelompok mata kuliah Keahlian Berkarya,
dan dengan nomor urut 17.
Format kode mata kuliah yang sekarang digunakan sudah baik dan pada sistem yang baru
tidak akan dimodifikasi atau dikembangkan karena sudah bersifat unik dan dapat dijadikan key untuk
mengakses data mata kuliah.
Kesimpulan Hasil Analisis
Secara umum sistem yang berjalan sekarang sudah cukup baik. Dukungan personil,
pembagian tugas dan tanggung jawab serta struktur organisasi sudah memadai. Selain itu juga sebagian
informasi pengolahan datanya sudah diolah dengan sistem komputerisasi, yang diantaranya sudah
memiliki software khusus untuk menanganinya sistem tersebut, namun hanya sebatas pada aplikasi
yang belum terintegrasi dengan sub sistem lain.
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
31. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
32. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
33. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
34. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
35. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 1
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
13 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
2014 2
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Definisi Sistem, subsistem, super sistem, dan karakteristik sistem
Memahami siklus pengembangan sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Perancangan Input Output (I/O)
PERANCANGAN OUTPUT
Rancangan sistem terinci dimulai dari output krn output merupakan
komponen pengendalian rancangan sistem. Komponen lain dikembangkan dan
dirancang untuk menghasilkan output yang berguna.
Tujuan dari rancangan output untuk mengubah data menjadi informasi yang
berkualitas dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat.
Ciri dari informasi berkualitas tinggi adalah :
1. Aksesabilitas (Accesability)
2. Ketepatan-waktu (Timelines)
3. Relevansi (Relevance)
4. Keakuratan (Accuracy)
5. Usabilitas (Usability)
Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari system yang baru. Bagaimana output
dimedia lunak, dimedia keras dan dilayar terminal.
Pedoman Perancangan Laporan
1. Alat Perancangan Output Terinci
Printer Layout Form merupakan suatu bagan yang digunakan untuK menggambarkan
sketsa bentuk dari output di printer
Kamus Data Output merupakan pengembangan dari kamus dari arus data. Kamus data
output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang akan disajikan di
laporan.
2. Mengatur Tata Letak Isi Output
Bentuk dari literal dapat ditulis apa adanya
Nilai suatu data yang berasal dari suatu field atau variabel ditunjukkan oleh bentuk edit-
mask. Edit Mask dibentuk dari edit descriptor yang tergantung dari bahasa yang
digunakan. Berikut ini merupakan edit descriptor yang digunakan di bahasa cobol.
2014 3
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Jenis Laporan
1. Laporan penyingkat data untuk tingkat manajemen yang berbeda
Laporan Hierarkikal (Hierarchical Report)
Menyingkat, mengumpulkan dan menyesuaikan data untuk hierarki
manajemen sehingga memungkinkan manajer pada semua tingkatan menerima
informasi sesuai kebutuhan khusus mereka.
Tipe laporan ini adalah :
A. Laporan Penyaring (Filter Report)
Contoh : manajer proyek membutuhkan laporan biaya bahan baku dan biaya
overhead
B. Laporan Pertanggungjawaban (Responsibility Report)
Contoh : manajer pemasaran memerlukan laporan pengeluaran untuk iklan
2014 4
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
2. Laporan untuk membandingkan data
Laporan Komparatif (Comparative Report)
Memungkinkan manajer dan pemakai lain memeriksa dua atau lebih item
untuk menentukan kesamaan dan ketidaksamaan.
Tipe laporan ini adalah
A. Laporan Horisontal (Horizontal Report)
Contoh : neraca , laporan rugi laba
.
C. Laporan Tandingan (Counterbalance Report)
Contoh : laporan keuntungan atau kerugian dari mulai kasus
terburuk, moderat hingga terbaik
2014 5
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
3. Laporan untuk memonitor varian dalam data
Laporan Monitoring (Monitoring Report)
Memperlihatkan sebuah varian (variance) dan divergensi (divergence)
dari sebuah standar, anggaran kuota, rencana atau tolak ukur.
Tipe laporan ini adalah
A. Laporan Varian (Variance Report)
Contoh : laporan kinerja tenaga kerja dirancang untuk
membandingkan standard dan hasil nyata
B. Laporan Pengecualian (Exception Report)
Contoh : Laporan penjualan salesman yang melebihi atau
kurang dari target yang telah ditetapkan
2014 6
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Dasar Perancangan Layar Tampilan
• Organisasi layar
• Minimasi gerakan mata melalui layar dengan cara pembacaan
atas ke bawah, kiri ke kanan sehingga memungkinkan kekuatan
kognitif (pemahaman) pemakai dipergunakan penuh
• 2 elemen kunci dari layar adalah kapsion (caption) dan field data
• Caption : nama yg mengidentifikasi isi dari sebuah field data
Contoh :
DEPARTEMENT :
PRODUKSI
DEPARTEMENT :
SYSTEMS
SUBTOTAL :
$X.XXX.XXX TAX :
XX.XXX TOTAL
:
X.XXX.XXX
• Pengaturan kapsion & field data
• Kapsion & field data diatur rata kiri atau kanan
NAME : MARY NAME : MARY
DEPARTEMENT : SYSTEMS DEPARTEMENT :
SYSTEMS
• Heading
• Penempatan heading dan penggunaan huruf (capslock
atau lowercase)
2014 7
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
• Pemberian spasi
• Judul dan pengenal layar
• Penggunaan dan penempatan judul layar yang akan muncul pada setiap
layer
• Warna
Warna apabila digunakan dengan tepat dapat mengorganisasikan data,
memusatkan perhatian, menonjolkan perbedaan dan
membuat tampilan lebih menarik.
Panjang gelombang spektrum yang terlihat sensitif oleh mata berkisar
400 - 700 milimikron. Petunjuk penggunaan warna :
1. Untuk diskriminasi antar item digunakan merah, kuning, hijau,biru
dan putih
2. Gunakan warna terang untuk memberi tekanan
3. Untuk menyampaikan kesamaan gunakan warna serupa, contoh :
jingga dengan kuning, biru dengan ungu.
4. Pada suatu saat jangan gunakan lebih dari dua warna plus warna putih
sehingga menggangu kenyamanan pemakai
• Sesuaikan dengan ketentuan umum, contoh : merah =
kerugian/berhenti/bahaya, kuning = hati-hati, hijau =
keuntungan/memulai/normal
• Konsistensi harus dipelihara dalam penggunaan warna.
Grafik
Digunakan untuk mengilustrasikan informasi numerik agar dapat dipahami secara
cepat.
Perangkat untuk membuat prototype grafik : Spreadsheet, CASE tools,
2014 8
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
DBMS, 4GL.
Jenis Grafik
1. Grafik Sebaran (Scatter Graph)
Menggambarkan trend data
2. Grafik Garis (Line Graph)
Mengggambarkan fluktuasi selama jangka waktu tertentu
3. Grafik Batang (Bar Graph)
Menunjukkan proporsi atau kuantitas yang saling berhubungan
Ada 2 jenis yaitu
− Horisontal (Horizontal Bar Graph)
Digunakan untuk membandingkan item yang berbeda dalam kerangka waktu
yang sama
− Vertikal (Vertical Bar Graph)
Digunakan untuk mengukur perbandingan item yang sama pada
periode waktu yang berbeda
4. Sektograf
Menunjukkan pembagian jumlah total
− Bagan kue (Pie Chart)
Berupa lingkaran yang disegmentasi yang menunjukkan prosentasi
− Grafik Lapisan (Layer Graph)
Wilayah antara garis menunjukkan kuantitas dan ditambahkan ke jumlah
total
5. Piktograf
Serupa batang hanya diganti dengan icon
2014 9
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Tabel
Digunakan untuk menyajikan rangkuman informasi bagi eksekutif
Matriks
Menunjukkan keterhubungan antar elemen
PERANCANGAN INPUT
Konversi data mentah menjadi output
Kegiatan yang dilakukan
1. Up-date database
2. Gabung database
3. Masukan dan olah data langsung
4. Dialog dengan sistem
Media Input
1. Formulir Kertas
Dokumen sumber yang membutuhkan pengisian dengan metode tulisan tangan
atau pengetikan. Perancangan formulir kertas melibatkan
- Pemilihan kertas yang tepat
- Ukuran
- Manifolding
- Zoning
- Penyiapan instruksi
- Pembuatan kapsion danpenggambaran field data
- Pemberian spasi
- Pemberian sekuens
2. Formulir Elektronik
Rancangan layar entri data yang merefleksikan dokumen sumber.
Komponen yang digunakan
- Zoning
- Instruksi
- Garis, kotak dan kapsion
- Indikator field data
- Urutan pedoman perancangan
2014 10
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Perancangan formulir elektronik
- Rancangan field data
- Pengaturan kapsion dan field data
- Rancangan pesan pada layar
3. Perangkat entri langsung
Perangkat yang dapat digunakan untuk memasukkan data secara
langsung, antara lain
- Magnetic Ink Character Recognition (MICR)
- Optical Character Recognition (OCR)
- Digitizer
- Image scanner
- Perangkat Teller Machines (ATM)
- Mouse
- Voice recognition
4. Kode
Kode digunakan untuk
- Meringkas input data
- Mengklasifikasi dan mengidentifikasi item data
- Mengambil atau memilih item data tertentu
- Memperbolehkan satu atau lebih arah tindakan untuk terjadi menurut nilai
yang disimpan dalam field kode
Yang termasuk struktur kode adalah
- Sekuens
- Blok
- Grup
- Kode spesial (kode bar & kode warna)
5. Menu
Menu dibedakan atas menu basis teks dan visual.
Jenis menu visual adalah menu pull-down, nested, shingled, tiled, icon, sentuh,
isyarat dan suara.
6. Bahasa natural
2014 11
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Memungkinkan sistem komputer mengerti bahasa manusia. Bahasa natural
berupa dialog percakapan dan antarmuka database.
2014 12
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
36. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
37. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
38. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
39. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
40. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
2014 13
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
MODUL PERKULIAHAN
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ilmu Komputer Sistem Informasi
14 87007 Team Dosen
Abstract Kompetensi
Definisi Sistem, subsistem, super Memahami siklus pengembangan
2014 14
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
sistem, dan karakteristik sistem sistem, memahami metodhologi pengembangan sistem, mengenal UML
Studi Kasus : Sistem Transaksi Jual Beli
0
Sistem Transaksi
Jual Beli
Pengurus Kasir
Nama Pengguna
Kata Kunci
Data Transaksi Penjualan
Administrator
Nama Pengguna
Kata Kunci
Data Pengguna
Data Barang
Data Anggota
Data Supplier
Data Transaksi Pembelian
Data Transaksi Penjualan
Nama Pengguna
Kata Kunci
Data Barang
Data Anggota
Data Supplier
Data Transaksi Pembelian
Data Transaksi Penjualan
Hak Akses
Laporan Penjualan, Informasi Transaksi Penjualan
Laporan Pembelian, Informasi Transaksi Pembelian
Laporan Data Anggota, Informasi Anggota
Laporan Data Supplier, Informasi Supplier
Laporan Data Barang, Informasi Barang
Hak Akses
Informasi Transaksi Penjualan
Hak Akses
Informasi Pengguna
Informasi Barang
Informasi Anggota
Informasi Supplier
Informasi Transaksi Pembelian
Informasi Transaksi Penjualan
Gambar 1
Diagram Konteks
Sistem Transaksi Jual Beli
2014 15
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
1
Login
Pengurus KasirAdministrator
Pengguna
2
Pengolahan
Data
3
Pengolahan
Data
4
Pengolahan
Data Transaksi
Penjualan
5
Pembuatan
Laporan
Anggota Supplier Barang
Transaksi
Pembelian
Transaksi
Penjualan
Data Pengguna
Nama Pengguna
Kata KunciHak
AksesNama Pengguna
Kata Kunci
Hak Akses
Nama Pengguna
Kata Kunci
Hak Akses
Data Pengguna
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Pembelian
Data BarangData SupplierData Anggota
Data Anggota
Data Supplier
Data Barang
Data
Transaksi Pembelian
Data Anggota
Data Supplier
Data Barang
Data Transaksi PenjualanLaporan Penjualan
Laporan Pembelian
Laporan Data Anggota
Laporan Data Supplier
Laporan Data Barang
Data Transaksi Pembelian Data Transaksi Penjualan
Data Barang
Data
Anggota
Gambar 2
Diagram Overview
Sistem Transaksi Jual Beli
2014 16
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
2.1
Pengolahan
Data Anggota
Anggota Supplier BarangTransaksi
Pembelian
2.2
Pengolahan
Data Supplier
2.3
Pengolahan
Data Barang
2.4
Pengolahan
Data Transaksi
Pembelian
Data Anggota
Informasi Anggota
Data
Supplier
Informasi
Supplier Data
Barang
Informasi
Barang
Data Transaksi Pembelian
Informasi Transaksi Pembelian
Data
Anggota
Data
Supplier
Data
Transaksi
Pembelian
Kode Supplier
Nama Supplier
Data
Barang
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Stok Barang
Stok
Barang
Gambar 3
Diagram Rinci
Pengolahan Data
2014 17
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
3.1
Pengolahan
Data Anggota
Anggota Supplier BarangTransaksi
Pembelian
3.2
Pengolahan
Data Supplier
3.3
Pengolahan
Data Barang
3.4
Pengolahan
Data Transaksi
Pembelian
Data Anggota
Informasi Anggota
Data
Supplier
Informasi
SupplierData
Barang
Informasi
Barang
Data Transaksi Pembelian
Informasi Transaksi Pembelian
Data
Anggota
Data
Supplier
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Barang
3.5
Pengolahan
Data Transaksi
Penjualan
3.6
Manajemen
Pengguna
Transaksi
PenjualanPengguna
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Pengguna
Data Transaksi Penjualan
Informasi Transaksi Penjualan
Data Pengguna
Informasi Pengguna
Stok
Barang
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Kode Supplier
Nama Supplier
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Stok
Barang
Kode Anggota
Nama Anggota
Gambar 4
Diagram Rinci
Pengolahan Data
2014 18
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Kasir
4.1
Penambahan
Transaksi
Penjualan
BarangTransaksi
Penjualan
4.2
Penghapusan
Transaksi
Penjualan
4.3
Pencarian
Transaksi
Penjualan
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Stok Barang
Stok
Barang
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Informasi
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Informasi Transaksi Penjualan
Data
Transaksi
PenjualanData
Transaksi
Penjualan Data
Transaksi
Penjualan
Anggota
Kode Anggota
Nama Anggota
Gambar 5
Diagram Rinci
Pengolahan Data Transaksi Penjualan
2014 19
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
5.1
Laporan
Data Anggota
Anggota Supplier BarangTransaksi
Pembelian
Transaksi
Penjualan
5.2
Laporan
Data Supplier
5.3
Laporan
Data Barang
5.4
Laporan
Pembelian
5.5
Laporan
Penjualan
Data
Anggota
Data
Supplier
Data
Barang
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Penjualan
Laporan Data Anggota
Laporan
Data
Supplier
Laporan
Data
Barang
Laporan
Pembelian
Laporan Penjualan
Kode Anggota
Nama Anggota
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Gambar 6
Diagram Rinci
Pembuatan Laporan
2014 20
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
2.1.1
Penambahan
Data Anggota
Anggota
2.1.2
Perubahan
Data Anggota
2.1.3
Penghapusan
Data Anggota
2.1.4
Pencarian
Data Anggota
Data
AnggotaData
Anggota
Data
Anggota
Data
Anggota
Data Anggota
Data
Anggota
Informasi
Anggota
Data
Anggota
Informasi
Anggota
Data Anggota
Informasi Anggota
Gambar 7
Diagram Rinci
Pengolahan Data Anggota
2014 21
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
2.2.1
Penambahan
Data Supplier
Supplier
2.2.2
Perubahan
Data Supplier
2.2.3
Penghapusan
Data Supplier
2.2.4
Pencarian
Data Supplier
Data
SupplierData
Supplier
Data
Supplier
Data
Supplier
Data Supplier
Data
Supplier
Informasi
Supplier
Data
Supplier
Informasi
Supplier
Data Supplier
Informasi Supplier
Gambar 8
Diagram Rinci
Pengolahan Data Supplier
2014 22
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
2.3.1
Penambahan
Data Barang
Barang
2.3.2
Perubahan
Data Barang
2.3.3
Penghapusan
Data Barang
2.3.4
Pencarian
Data Barang
Data
BarangData
Barang
Data
Barang
Data
Barang
Data Barang
Data
Barang
Informasi
Barang
Data
Barang
Informasi
Barang
Data Barang
Informasi Barang
Gambar 9
Diagram Rinci
Pengolahan Data Barang
2014 23
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
Supplier BarangTransaksi
Pembelian
2.4.1
Penambahan
Transaksi
Pembelian
2.4.2
Penghapusan
Transaksi
Pembelian
2.4.3
Pencarian
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian Informasi
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Informasi Transaksi Pembelian
Kode Supplier
Nama Supplier
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Stok Barang
Stok Barang
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian Data
Transaksi
Pembelian
Gambar 10
Diagram Rinci
Pengolahan Data Transaksi Pembelian
2014 24
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
3.1.1
Penambahan
Data Anggota
Anggota
3.1.2
Perubahan
Data Anggota
3.1.3
Penghapusan
Data Anggota
3.1.4
Pencarian
Data Anggota
Data
AnggotaData
Anggota
Data
Anggota
Data
Anggota
Data Anggota
Data
Anggota
Informasi
Anggota
Data
Anggota
Informasi
Anggota
Data Anggota
Informasi Anggota
Gambar 11
Diagram Rinci
Pengolahan Data Anggota
2014 25
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
3.2.1
Penambahan
Data Supplier
Supplier
3.2.2
Perubahan
Data Supplier
3.2.3
Penghapusan
Data Supplier
3.2.4
Pencarian
Data Supplier
Data
SupplierData
Supplier
Data
Supplier
Data
Supplier
Data Supplier
Data
Supplier
Informasi
Supplier
Data
Supplier
Informasi
Supplier
Data Supplier
Informasi Supplier
Gambar 12
Diagram Rinci
Pengolahan Data Supplier
2014 26
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
3.3.1
Penambahan
Data Barang
Barang
3.3.2
Perubahan
Data Barang
3.3.3
Penghapusan
Data Barang
3.3.4
Pencarian
Data Barang
Data
BarangData
Barang
Data
Barang
Data
Barang
Data Barang
Data
Barang
Informasi
Barang
Data
Barang
Informasi
Barang
Data Barang
Informasi Barang
Gambar 13
Diagram Rinci
Pengolahan Data Barang
2014 27
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
Transaksi
Pembelian
3.4.1
Penghapusan
Transaksi
Pembelian
3.4.2
Pencarian
Transaksi
Pembelian
Informasi
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Informasi
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Gambar 14
Diagram Rinci
Pengolahan Data Transaksi Pembelian
2014 28
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
Transaksi
Penjualan
3.5.1
Penghapusan
Transaksi
Penjualan
3.5.2
Pencarian
Transaksi
Penjualan
Informasi
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Informasi
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Gambar 15
Diagram Rinci
Pengolahan Data Transaksi Penjualan
2014 29
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Administrator
3.6.1
Penambahan
Pengguna
Pengguna
3.6.2
Perubahan
Password
Pengguna
3.6.3
Penghapusan
Pengguna
Data
Pengguna
Data
Pengguna
Data
Pengguna
Data
Pengguna Data
Pengguna
Informasi
Pengguna
Data
Pengguna
Informasi
Pengguna
Gambar 16
Diagram Rinci
Pengolahan Data User
2014 30
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
BarangTransaksi
Pembelian
5.4.1
Laporan
Pembelian
Harian
5.4.2
Laporan
Pembelian
Bulanan
5.4.3
Laporan
Pembelian
Tahunan
5.4.4
Laporan
Pembelian
Periode
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Data
Transaksi
Pembelian
Kode Barang
Nama Barang
Harga BeliKode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Kode Barang
Nama Barang
Harga Beli
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Data
Transaksi
Pembelian
Laporan Pembelian Harian
Laporan
Pembelian
Bulanan
Laporan
Pembelian
Tahunan
Laporan Pembelian Periode
Gambar 17
Diagram Rinci
Pengolahan Laporan
2014 31
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Pengurus
BarangTransaksi
Penjualan
5.5.1
Laporan
Penjualan
Harian
5.5.2
Laporan
Penjualan
Bulanan
5.5.3
Laporan
Penjualan
Tahunan
5.5.4
Laporan
Penjualan
Periode
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Data
Transaksi
Penjualan
Kode Barang
Nama Barang
Harga JualKode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Data
Transaksi
Penjualan
Laporan Penjualan Harian
Laporan
Penjualan
Bulanan
Laporan
Penjualan
Tahunan
Laporan Penjualan Periode
5.5.5
Laporan
Penjualan
per Anggota
Anggota
Laporan Penjualan per Anggota
Kode Barang
Nama Barang
Harga Jual
Data
Transaksi
Penjualan
Kode Anggota
Nama Anggota
Gambar 18
Diagram Rinci
Pengolahan Laporan
2014 32
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Modul 01 Pusat Bahan Ajar dan eLearning
Team Dosen http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
41. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
42. HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
43. Martin, Merle P., Analysis And Design of Business Information Sytems, Mac
Millan Publishing Company, New York, 1991.
44. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall,
New Jersey, 1998.
45. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems
Management in Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.