manajemenfeunwar.files.wordpress.com · web viewrasio keuangan adalah suatu cara untuk menganalisa...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
A. Latar Belakang Masalah
Keadaan perekonomian Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan
serta jumlah pengunaan kendaraan bermotor yang terus meningkat ini
menyebabkan bisnis dalam bidang otomotif akan memiliki prospek yang
bagus kedepannya. Hal ini didukung juga program nasional pemerintah
tentang pemberian insenstif LCGC ( Low Cost Green Car ) dan LCE ( Low
Carbon Emission). Program pemberian insentif diharapkan dapat memacu
investasi industri dibidang otomotif dan mendorong pertumbuhan industri
komponen di dalam negeri.
Investasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Para investor pun semakin cerdik dalam memilih suatu investasi, apabila
salah dalam memilih suatu investasi akan mengalami kerugian besar. Selain
itu perkembangan teknologi yang semakin cepat mengglobal membuat
persaingan semakin ketat antara para investor maupun pebisnis untuk
mendapatkan informasi secara cepat, akurat dan efisien. Selain informasi dan
teknologi satu hal yang sangat penting mutlak harus dipenuhi sebagai dasar
bersaing dalam dunia bisnis adalah modal. Jika tidak, maka perusahaan tidak
akan mampu bersaing dan serta mengembangkan kinerja-kinerja perusahaan.
Karena hal itu harus ada upaya untuk mencari sumber dana lain yang bisa
diandalkan untuk jangka panjang adalah melalui pasar modal.
2
Pasar modal merupakan sebuah pasar yang disiapkan guna
memperdagangkan saham-saham, obligasi, surat-surat berharga lainnya
dengan memakai jasa para Perantara Pedagang Efek (PPE). Di tempat inilah
para pelaku baik perorangan, badan-badan usaha yang memiliki kelebihan
dana (surplus fund) melakukan investasi dalam bentuk surat berharga, yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang menjual sahamnya dipasar
modal (emiten). Sebaiknya perusahaan yang membutuhkan dana menawarkan
surat berharga dengan cara mendaftarkan terlebih dahulu (listing) pada badan
otoritas dipasar modal sebagai (emiten). Proses transaksi yang terjadi di pasar
modal pada dasarnya tidak dibatasi oleh lokasi dan dinding gedung pasar
modal mengingat transaksi bisa terjadi dimanapun (Sunariyah, 2003:5).
Pasar modal menyediakan investasi bagi investor, baik dalam jangka
pendek maupun dalam jangka panjang, yang pada umunya akan
menyebabkan para investor menjadi tertarik untuk menginvestasikan
dananya. Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva
yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang (Sunariyah,
2003:5). Namun investor juga perlu membuat prediksi atau perkiraan jika
harapan tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk membuat
prediksi dimasa yang akan datang diperlukan pengetahuan dalam
menganalisis data-data ekonomi keuangan dimasa sekarang dan yang akan
datang. Dalam memutuskan untuk berinvestasi perlu diketahui pendapatan
tiap tahunnya apabila pendapatan belum sesuai dapat menimbulkan resiko
3
bagi investor. Investor yang akan menanamkan dananya atau saham pada
pasar modal agar menganalisis pengaruh likuiditas dan profitabilitas
perusahaan tersebut terhadap harga saham.
Investor harus teliti dalam melihat keuntungan (profitabilitas) suatu
perusahaan tiap tahunnya, karena tanpa adanya keuntungan investor tidak
akan mendapatkan Capital Gain, selain itu investor harus tahu kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban dalam jangka panjang maupun
jangka pendek, Karena tiap perusahaan memberikan penawaran berbeda-
beda.
Laporan keuangan perusahaan dapat mempengaruhi harga saham
perusahaan di pasar modal. Harga saham merupakan ukuran indeks prestasi
perusahaan, yaitu seberapa jauh manajemen perusahaan telah berhasil
mengelola perusahaan atas para pemegang saham sehingga kekuatan pasar
dibursa ditunjukan dengan adanya transaksi jual beli saham perusahaan
tersebut di pasar modal. Terjadinya transaksi jual beli tersebut didasarkan
pada pengamatan para investor terhadap laporan perusahaan sehingga pada
umumnya perusahaan yang diketahui mempunyai kinerja yang bagus akan
mempunyai prospek kenaikan harga saham dengan cepat. Secara umum
dikatakan bahwa laporan keuangan adalah: Laporan yang menunjuk kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau suatu periode tertentu
( Kasmir,2010:66)
Salah satu alat untuk menganalisis laporan keuangan adalah dengan
menggunakan rasio keuangan yang dinyatakan dalam arithmetical term yang
4
dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data
finansial. Rasio keuangan adalah suatu cara untuk menganalisa hubungan
dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan. Hasil dan analisa ini
merupakan dasar untuk dapat menginteprestasikan kondisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan ( Hanafi,2013:36)
Disamping rasio keuangan adalah petunjuk yang menuntun
manajemen sebuah perusahaan menetapkan berbagai target serta standar.
Rasio keuangan juga sangat membantu para manajer keuangan / investor
dalam menetapkan strategi jangka panjang yng menguntungkan serta dalam
membuat keputusan jangka pendek yang efektif. ( Wiagustini, 2014:84)
Analisis rasio adalah teknik analisis yang menghubungkan antara satu
pos dengan pos lainnya baik dalam neraca atau rugi laba maupun kombinasi
dari kedua laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan. Rasio keuangan dikelompokkan menjadi 5 bagian yaitu : Rasio
likuiditas, rasio solvabilitas / leverage, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan
rasio penilaian/pasar. Rasio likuiditas yaitu mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya saat jatuh tempo.
Rasio solvabilitas/leverage yaitu rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh dana pinjaman. Rasio profitabilitas yaitu rasio untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio aktivitas
yaitu rasio untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya. Rasio penilaian/pasar yaitu rasio untuk mengukur
5
pengakuan pasar terhadap kondisi keuangan yang dicapai oleh perusahaan.
(Wiagustini, 2014:86)
Dalam penelitian ini penilaian laporan keuangan perusahaan diteliti
dengan menggunakan rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio
profitabilitas (ROE/Return on Equity, Net Profit Margin ) pada perusahaan
manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2010-2014.
Tabel 1Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif dan Komponen
Yang Listing Tahun 2010-2014
NO KODE SAHAM NAMA EMITEN TANGGAL
IPO1 ASII PT. Astra Internasional Tbk 04-Apr-19902 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 15-Jun-19983 BOLT PT. Garuda Metalindo Tbk 07-Jul-20154 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 05-Sep-19905 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk 01-Des-19806 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 08-Mei-19907 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 15-Sep-19938 INDS PT. Indospring Tbk 10-Aug-19909 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 05-Feb-199010 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 09-Jun-200511 NIPS PT. Nipres Tbk 24-Jul-199112 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 12-Jul-199013 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 09-Sep-1990
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
Dari data tabel diatas ada 13 perusahaan sektor otomotif dan
komponen yang diambil untuk diteliti yang sudah terdaftar di Bursa Efek
Indonesia di tahun 2015.
Beberapa teori mengatakan bahwa harga saham sebagai surat berharga
yang diperdagangkan di bursa yang selalu mengalami fluktuasi mengikuti
6
kekuatan hukum pasar (kekuatan penawaran dan permintaan) dimana apabila
suatu saham mengalami kelebihan permintaan maka harga saham akan
cenderung naik, sebaliknya apabila terjadi kelebihan penawaran maka harga
saham akan turun. Pergerakan permintaan harga saham selain dipengaruhi
oleh faktor tehnikal dan spekulan pasar modal, secara fundamental, fluktuasi
harga saham perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba yang tercermin pada kinerja perusahaan yang diukur
berdasarkan indikator-indikator dalam bentuk rasio keuangan. Hal ini
menjadi satu dasar keputusan seorang investor membeli saham di pasar
modal.
7
Tabel 2Harga Saham Penutupan (Closing Price)
(Dalam Jutaan Rupiah)
No Kode Harga Saham Penutup ( Closing Price)
Pertumbuhan
Saham 2010 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014Rata-rata
1 ASII 54550 74000 7600 6800 7425 36% -90% -11% 9% -14%2 AUTO 13378 3400 3700 3650 3650 -75% 9% -1% 0% -17%3 BOLT - - - - - - - - -4 BRAM 2400 2150 3000 2250 5000 -10% 40% -25% 122% 32%5 GDYR 12500 9550 12300 19000 16000 -24% 29% 54% -16% 11%6 GJTL 2300 3000 2225 1680 1425 30% -26% -24% -15% -9%7 IMAS 7554 12800 5300 4900 4000 69% -59% -8% -18% -4%8 INDS 2178 3500 4200 2675 1600 61% 20% -36% -40% 1%9 LPIN 3125 2200 7650 5000 6200 -30% 248% -35% 24% 52%
10 MASA 328 500 450 390 420 52% -10% -13% 977% 9%11 NIPS 3948 4000 4100 325 487 1% 3% -92% 50% -10%12 PRAS 93 132 255 185 204 42% 93% -27% 10% 29%13 SMSM 1070 1360 2525 3450 4750 27% 86% 37% 38% 47%
Sumber : www.idx.co.id ( data diolah)
Dari data pada tabel 2 dapat dilihat bagaimana terjadi pertumbuhan
rata-rata harga saham yang berfluktuasi. Pada kolom pertumbuhan
menunjukkan bahwa dari 13 perusahaan yang memiliki harga saham positif
paling tinggi itu pada perusahaan PT Multi Prima Sejahtera Tbk (LPIN) rata-
rata sebesar 52% dan PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) rata-rata sebesar 32%.
Sedangkan dari jumlah yang paling negatif adalah PT Astra Otoparts Tbk
(AUTO) dengan jumlah nilai rata-rata sebesar -17%.
8
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio
profitabilitas (ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) berpengaruh
secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan kompenen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
2. Apakah rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio
profitabilitas (ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur otomotif
dan kompenen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
3. Diantara variable rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio
Profitabilitas (ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) yang manakah
berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan
komponen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan rasio
likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio profitabilitas
(ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sektor otomotif dan kompenen di Bursa Efek
Indonesia 2010-2014.
9
b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara parsial rasio
likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio profitabilitas
(ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen di Bursa Efek
Indonesia 2010-2014.
c. Untuk mengetahui variable mana diantara rasio likuiditas ( Current
Ratio, Quick Ratio), rasio profitabilitas (ROE/Return on Equity, Net
Profit margin) yang berpengaruh dominan terhadap harga saham pada
perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen di Bursa Efek
Indonesia 2010-2014
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
1) Untuk memgaplikasikan ilmu yang diperoleh selama menuntut
ilmu di bangku kuliah dan sekaligus menanggapi suatu kejadian,
memberikan sumbangan pemikiran serta pemecahan.
2) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Sarjana
Ekonomi (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa.
b. Bagi Perusahaan/Investor
Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi
perusahaan ataupun investor mengenai betapa pentingnya penilaian
laporan keuangan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan
keputusan keuangan.
10
c. Bagi Lembaga Pendidikan (FE)
Hasil penelitian ini merupakan sumbangan atau tambahan
keperpustakaan serta refrensi bagi mahasiswa yang akan meneliti lebih
lanjut tentang pengaruh antara rasio keuangan terhadap harga saham.
D. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teori
a. Definisi Pasar Modal
Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan
semua lembaga perantara dibidang keuangan serta keseluruhan surat-
surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah
pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan
saham-saham, obligasi-obligasi, jenis surat berharga lainnya dengan
memakai jasa perantara pedagang efek (Sunariyah, 2011:1)
Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjual
belikannya berbagai instrument lainnya. Pasar modal merupakan
sarana pendanaan bagi perusahaan maupun instansi lainnya
(pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan
demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya (Tjipto Darmadji dan
Hendry M. Fakhruddin, 2011:1).
11
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa pasar modal
merupakan tempat untuk memperdagangkan saham, obligasi, dan jenis
surat berharga lainnya dimana bertujuan untuk mencari investor atau
penanaman modal guna mendapatkan dana untuk keperluan
perusahaan yang menjual saham ke bursa efek.
1) Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu Negara
yang pada dasarnya mempunyai kesamaan pada suatu Negara
dengan Negara lain. Peranan pasar modal suatu Negara dilihat
dari 5 aspek (Sunariyah, 2011:7) yaitu sebagai berikut :
a) Sebagai fasilitas melakukan transaksi interaksi antara
pembeli dan penjual untuk menentukan harga saham atau
surat berharga yang dijualbelikan. Kedua belah pihak dapat
melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka (pembeli dan
penjual bertemu secara tidak langsung).
b) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor
untuk memperoleh hasil (return) yang diharapkan.
c) Pasar modal memberikan kesempatan pada para investor
untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat
berharga lainnya.
d) Pasar modal menciptakan kesempatan pada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
12
e) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat
berharga. Bagi para investor, keputusan investasi harus
didasarkan pada tersediannya informasi yang akurat dan
dapat dipercaya.
2) Manfaat Pasar Modal
Beberapa manfaat sebagai berikut :
a) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara
optimal.
b) Memberi wahana investasi bagi investor sekaligus
memungkinkan upaya divertifikasi.
c) Menyediakan indicator utama (leading indicator) bagi trend
ekonomi Negara.
d) Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan hingga
lapisan masyarakat menengah.
e) Memungkinkan penyebaran kepemilikan, keterbukaan, dan
profesionalisme serta penciptaan iklim berusaha yang sehat.
f) Menciptakan lapangan kerja / profesi yang menarik.
g) Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan
mempunyai prospek.
h) Menjadi alternatif investasi yang memberikan potensi
keuntungan dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui
keterbukaan, likuiditas, dan diverifikasi investasi.
13
i) Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, member akses
control social.
j) Mendorong pengelola perusahaan dengan iklim keterbukaan
dan pemanfaatan manajemen professional (Tjipto Darmadji dan
Hendry M Fakhruddin,2011:2).
3) Macam-macam Pasar Modal
Penjualan saham pada masyarakat dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis
ataupun bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut
diperjualbelikan. Ada beberapa macam jenis pasar modal yaitu :
(Sunariyah, 2011:12)
a) Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang
menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu
yang ditetapkan oleh pihak yang menerbitkan sebelum saham
tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
b) Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder merupakan pasar dimana saham dan sekuritas
lain diperjualbelikan secara luas, setelah melalui masa
penjualan di pasar perdana.
c) Pasar Ketiga (Third Market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas
lain diluar bursa (over the counter market).
d) Pasar Keempat (Fourth Market)
14
Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar
pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu
pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa melalui
perantara pedagang efek.
b. Jenis-jenis Instrumen Pasar Modal
Instrument keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (lebih dari satu tahun) seperti
saham (stock), obligasi (bond), waran (warrant), sertifikat (right), dan
reksadana (mutual fund). (Tjipto Darmadji dan Hendry M.
Fakhruddin,2011:2).
1) Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau
perseroan terbatas (Tjipto Darmadji dan Hendry M.
Fakhruddin,2011:5).
a) Saham Biasa (Common Stock)
Yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling
junior terhadap pembagian deviden, dan hak atas kekayaan
perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
b) Saham Preferen (Preferen Stock)
Yaitu saham yang memiliki karakteristik gabungan antara
obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan
pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak
mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.
15
2) Obligasi (bond)
Adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan
memiliki kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan
kewajiban melunasi pokok hutang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak obligasi tersebut.
3) Sertifikat (right)
Merupakan surat berharga yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk menukarkan (exercise) menjadi saham biasa.
4) Waran (warrant)
Adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan
harga yang sudah ditentukan.
c. Definisi Laporan Keuangan
Menurut Jumingan (2006:4) : “Laporan keuangan
merupakan hasil pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan.
Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan
manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai
kepentingan dengan data keuangan perusahaan”.
Laporan keuangan yang disusun guna memberikan
informasi kepada berbagai pihak terdiri atas neraca, laporan laba rugi,
laporan bagian laba ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan
perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana.
Menurut Purba (2010:27) : “Laporan keuangan adalah laporan yang
16
menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang
dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan oleh para stakeholder
perusahaan”.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan
keuangan terdiri dari (Kasmir,2009:18) :
1) Pemilik atau Pemegang Saham
Pemilik adalah pihak yang memiliki usaha. Hal ini tercermin dari
kepemilikian saham yang dimilikinya. Pemilik atau pemegang
saham berkepentingan untuk melihat kondisi dan posisi
perusahaan, untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan
perusahaan dalam suatu periode serta memiliki kinerja manajemen
atas target yang telah ditetapkan.
2) Manajemen
Bagi pihak manajemen, laporan keuangan yang dibuat merupakan
cermin kinerja dalam suatu periode tertentu. Nilai penting laporan
keuangan bagi manajemen adalah alat untuk menilai dan
mengevaluasi kinerja dalam pencapaian target dan tujuan yang
telah ditetapkan dalam suatu periode serta untuk melihat
kemampuan manajemen mengoptimalkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
3) Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan, seperti
bank atau lembaga keuangan lainnya. Bagi perusahaan yang telah
17
mendapat pinjaman, laporan keuangan dapat menyajikan informasi
tentang pengguna dana yang diberikan serta kondisi keuangan
seperti likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan. Bagi
perusahaan calon debitur, laporan keuangan dapat menjadi sumber
informasi untuk menilai kelayakan perusahaan untuk menerima
kredit yang akan diberikan.
4) Pemerintah
Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah untuk
menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan
perusahaan yang sesungguhnya dan untuk mengetahui kewajiban
perusahaan terhadap Negara termasuk jumlah pajak yang harus
dibayar kepada Negara.
5) Investor
Investor adalah pihak yang akan menanamkan dana di suatu
perusahaan. Dengan laporan keuangan, investror dapat melihat
prospek atau keuntungan yang akan diperoleh (deviden) serta
perkembangan nilai saham kedepan. Dengan begitu, investor dapat
mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.
d. Rasio Keuangan
Menurut Harahap (2011:297), rasio keuangan adalah angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan satu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan
signifikan (berarti)
18
Analisis rasio keuangan yang terdiri dari :
1) Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan jangka pendek
perusahaan untuk membayar kewajiban yg sudah jatuh tempo dan
untuk memenuhi kebutuhan kas yang tak terduga. (Al. Haryono
Jusup, 2011:493) : Diantara rasio yang dapat digunakan untuk
menentukan kemampuan jangka pendek perusahaaan untuk
membayar kewajibannya adalah Current Ratio dan Quick Ratio
Aktiva Lancar1. Current ratio = X 100%
Pasiva Lancar Aktiva Lancar – Persediaan
2. Quick ratio = X 100% Pasiva Lancar
2) Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur laba dan keberhasilan operasi suatu
perusahaan dalam suatu periode tertentu. ( Al. Haryono Jusup,
2011:500) dan biasanya profitabilitas digunakan sebagai tes
terakhir dalam menilai efektivitas operasi manajemen. ROE
( Return on Equity ) digunakan untuk mengukur return atas modal
sendiri.
Laba Bersih 1. Return on Equity = X 100%
Modal sendiri
Sedangkan Net Profit Margin untuk mengukur laba yang di capai
dibandingkan dengan penjualan.
19
Laba Bersih 2. Net Profit Margin = X 100%
Penjualan e. Harga Saham
Harga saham menurut Halim (2005:12) adalah ringkasan dari
pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang
berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi bahkan
kejadian politik, sosial dan keamanan karena saham merupakan bukti
kepemilikan perusahaan yang berupa surat berharga atau efek yang
diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di bursa (go public).
Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam
memperoleh laba, apabila laba yang diperoleh perusahaan relatif tinggi
maka akan berpengaruh positif terhadap harga saham di bursa yang
berakibat langsung pada permintaan dan diikuti oleh harga saham yang
meningkat.
Dalam bukunya juga disebutkan istilah-istilah yang
berhubungan dengan harga saham adalah :
1) Harga pasar adalah harga jual dari investor satu ke investor yang
lain, harga yang diterbitkan setiap harinya adalah harga pasar.
2) Harga nominal adalah harga yang ditetapkan oleh emiten untuk
menilai setiap lemba rsaham yang dikeluarkan.
3) Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau
pembeli pada saat akhir bursa.
20
4) Harga perdana adalah harga sebelum saham tersebut dicatatkan
dibursa efek atau merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada
investor, besarnya harga perdana ini tergantung pada kesepakatan
antara emiten dan penjamin emisi (underwriter).
5) Agio saham adalah selisih harga normal dengan harga perdana.
Pergerakan harga suatu saham dalam jangka pendek tidak dapat
diterka secara pasti, harga saham ditentukan menurut hukum
permintaan dan penawaran (Supply and Demand) atau kekuatan tawar
menawar. Namun dalam jangka panjang, kinerja perusahaan emiten
dan pergerakan harga saham umumnya akan bergerak searah.
Meskipun demikian perlu diingat, tidak ada bursa saham yang terus-
menerus naik dan juga tidak ada bursa saham yang terus-menerus
turun. Pergerakan harga saham selama jangka waktu tertentu
umumnya membentuk suatu pola tertentu.
Berdasarkan fungsinya nilai suatu saham dibagi atas tiga jenis
(Pandji dan Piji Pakarti,2008:58) yaitu sebagai berikut :
a) Per Value (Nilai Nominal) / Stade Value / Face Value
Nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan akuntansi
(Ketentuan UU PT No. 1/1195).
1) Nilai nominal dicantumkan dalam mata uang RI
2) Saham tanpa nilai nominal tidak dapat dikeluarkan
Nilai nominal ini tidak digunakan untuk mengukur sesuatu. Jumlah
saham yang dikeluarkan perseroan dikali dengan nilai nominalnya
21
merupakan modal disetor penuh bagi suatu perseroan, dan dalam
pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas
perseroan didalam neraca. Untuk satu jenis saham yang sama harus
mempunyai satu jenis nilai nominal.
b) Base Price (Harga Dasar)
Harga perdana (untuk menentukan nilai dasar), dipergunakan
dalam perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah
sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham baru, harga dasar
merupakan harga perdananya.
Nilai Dasar = Harga Dasar x Total Saham yang beredar
c) Market Price
Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan
harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari
suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar
sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing
price). Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa,
baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market).
Transaksi disini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin
emisi. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain dan disebut sebagai harga pasar
sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu
saham dan setiap harinya diumumkan di surat-surat kabar atau di
media-media lainnya.
22
Nilai Pasar = Harga Pasar x Total Saham yang beredar
(Kapitalisasi Pasar)
2. Publikasi Penelitian Sebelumnya
Sebagai pembanding dalam penyusunan skripsi ini digunakan dua
skripsi yang hampir serupa yaitu :
Penelitian pertama dilakukan oleh Ni Luh Nita Sudiani tahun 2014
mahasiswa Universitas Warmadewa Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen dalam skripsinya berjudul “Pengaruh Rasio Likuiditas dan
profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Transportasi Di Bursa
Efek Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh secara simultan dan secara parsial yaitu rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas, terdiri dari Current Ratio, Quick/Acid test, Net Working,
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, ROA/Return on Assets,
ROE/Return on Equity terhadap harga saham pada perusahaan transportasi
di Burasa Efek Indonesia tahun 2008-2012. Teknik analisi data yang
digunakan adalah uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolonieritas,
uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi). Analisis linier berganda, uji
F, uji t, koefisien determinasi. Betdasarkan hasil analisis diperoleh
persamaan regresi yaitu Y = 64,992 + 0,431X1 – 0,548X2 + 0,000098X3
+ 3,175X4 + 1,001X5 – 0,488X6 – 0.512X7. Berdasarkan hasil regresi
linier berganda diperoleh signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Ini berarti
variabel Current Ratio (X1), Quick/Acid test Ratio (X2), Net Working
(X3), Gross Profit Margin (X4), Net Profit Margin (X5), ROA/Return on
23
Assets (X6), dan ROE/Return on Equity (X7) memiliki pengaruh yang
sangat kuat terhadap harga saham.
Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah:
1) Sama-sama meneliti tentang pengaruh kinerja keuangan perusahaan
terhadap harga saham.
2) Sama-sama menggunakan uji regresi linier berganda dan uji asumsi
klasik.
Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah:
1) Sektor perusahaan yang dijadikan sasaran penelitian pada Bursa Efek
Indonesia pada penelitian sebelumnya adalah sektor transportasi,
sedangkan penelitian sekarang adalah perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan komponen.
2) Periode data keuangan yang dipakai dalam penelitian sebelumnya
adalah dari tahun 2008 sampai dengan 2012, sedangkan penelitian
sekarang adalah tahun 2010 sampai dengan 2014.
Penelitian kedua dilakukan oleh Syafi’i tahun 2014 mahasiswa Universitas
Warmadewa Jurusan Manajemen dalam judul skripsinya “Pengaruh
Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail
Yang Go Public Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui secara simultan dan parsial antara
beberapa rasio keuangan yang terdiri dari current ratio (CR), price
24
earning ratio (PER), earning per share (EPS), return on assets (ROA) dan
debt to equity ratio (DER) dan juga untuk mengetahui variabel yang
paling berpengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan retail
yang go public di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012 . Teknik analisis
data yang digunakan adalah uji asumsi klasik (uji normalitas, uji
multikolonieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi), analisis
linier berganda, uji F (F-test) untuk analisis secara simultan dan uji t (t-
test) untuk analisis secara parsial dan uji koefisien beta untuk mengetahui
kinerja keuangan yang paling dominan mempengaruhi harga saham.
Berdasarkan hasil analisis diperoleh persamaan regresi yaitu LnYi = 0,311
+ 0,193 Xı + 0,929 X2 + 0,850Xᴣ ˗ 0,107 X4 + 0,311X5. Hasil Uji- F
diperoleh nilai F-hitung (13,338) > F-Tabel (2,53) dengan tingkat
signifikan 0,0000< 0,05 ada pengaruh secara simultan terhadap harga
saham pada perusahaan retail yang go publich di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2010-2012, sedangkan untuk uji-t diperoleh current ratio
dan debt to equity ratio tidak berpangaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap harga saham. Hasil uji-t untuk price earning ratio dan
earning per share menunjukan berpengaruh positif dan signifikan secara
parsial terhadap harga saha. Sementara hasil uji-t untuk return on asset
menunjukkan pengaruh negative namun tidak signifikan secara parsial
terhadap harga saham Berdasarkan uji koefisien beta dari kelima variable
bebas diketahui bahwa variabel earning per share memiliki pengaruh
25
paling dominan terhadap harga saham perusahaan retail yang go publich
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2012.
Adapun persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah :
1) Sama-sama meneliti pengaruh keuangan perusahaan terhadap harga
saham.
2) Sama-sama menggunakan uji regresi linier berganda dan uji asumsi
klasik.
Adapun perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
adalah:
1) Sektor perusahaan yang dijadikan sasaran penelitian pada Bursa Efek
Indonesia pada penelitian sebelumnya adalah perusahaan retail yg go
publich sedangkan penelitian sekarang perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan komponen .
2) Periode data keuangan yang dipakai dalam penelitian sebelumnya
adalah dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, sedangkan
penelitian sekarang adalah tahun 2010– 2014.
3) Rasio keuangan yang dipakai penelitian sebelumnya adalah Current
Ratio, price earning ratio , earning per share, Return on Asset, dan
debt to equity ratio sedangkan penelitian sekarang menggunakan rasio
likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio) dan rasio profitabilitas
(ROE/Return on Equity, Net Profit Margin )
26
E. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran penelitian menggambarkan hubungan dari
variabel bebas (independent), dalam hal ini Current Ratio (X1), Quick Ratio (
X2 ) ROE (Return on Equity) (X3), Net Profit Margin ( X4) terhadap variabel
terikat (dependent) yaitu Harga Saham ( Y).
Gambar 1Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterangan :
a. : Parsialb. : Simultan
Harga Saham
(Y)
Likuiditas
1. 1.Current Ratio (X1)
2. 2.Quick Ratio ( X2)
Profitabilitas
1. ROE/Return on Equity ( X3)
2.Net Profit Margin ( X4)
27
F. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan tinjauan
pustaka yang telah diuraikan maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai
jawaban sementara yaitu :
1. Rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio ) dan rasio profitabilitas
(ROE/Return on Equity, Net Profit Margin) berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan komponen
di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
2. Rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio ) dan rasio profitabilitas
(ROE/Return on Equity, Net Profite Margin) berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan otomotif dan
komponen di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
3. Rasio likuiditas (Current Ratio) berpengaruh dominan terhadap harga
saham pada perusahaan otomotif dan komponen di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2014
G. Metode Penelitian
1. Tempat dan Obyek Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang tergabung dalam
perusahaan manufaktur aneka industri dengan sub sektor otomotif dan
komponen di Indonesia yang Go Public di PT Bursa Efek Indonesia
meliputi situs resminya yaitu di www.idx.co.id.
28
b. Objek Penelitian
Obyek dalam penelitian ini adalah laporan keuangan khususnya neraca
dan laba rugi tahun 2010-2014.
2. Metode Penentuan Sampel
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif untuk mengukur
keuangan perusahaan yaitu dengan melakukan perhitungan dengan rasio
likuiditas dan profitabilitas yang selanjutnya dilakukan suatu analisis.
Kriteria penentuan sampel :
a. Perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI.
b. Menggunakan mata uang rupiah dalam pelampiran laporan keuangan.
c. Melaporkan data keuangan secara continue dari tahun 2010-2014.
Namun dari 13 perusahaan sektor otomotif dan komponen yang
sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia, hanya 12 perusahaan yang akan
diteliti dalam penelitian ini, sedangkan sisanya 1 perusahaan Garuda
Metalindo Tbk dengan kode saham BOLT tidak diteliti karena perusahaan
tersebut baru melakukan IPO pada 07-Juli-2015 sehingga tidak memenuhi
tahun periode dalam penelitian ini yaitu rentang waktu dari tahun 2010
dengan menggunakan time series analysis sampai dengan tahun 2014,
dengan menggunakan crossectional approach sehingga data laporan
keuangan dan harga sahamnya pada Bursa Efek Indonesia masih belum
dapat dianalisis. Perusahaan-perusahaan tersebut ditunjukkan dalam tabel
3 berikut :
29
Tabel 3Perusahaan Sektor Otomotif dan Komponen
Pada Bursa Efek Indonesia
NO KODE SAHAM NAMA EMITEN TANGGAL
IPO1 ASII PT. Astra International Tbk 04-Apr-19902 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk 16-Jun-19983 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk 05-Sep-19904 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk 01-Des-19805 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk 08-Mei-19906 IMAS PT. Indomobil Sukses International Tbk 15-Sep-19937 INDS PT. Indosprings Tbk 10-Aug-19908 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk 05-Feb-19909 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk 09-Jun-200510 NIPS PT. Nipress Tbk 24-Jul-199111 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk 12-Jul-199012 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk 09-Sep-1990
Sumber : www.idx.co.id
3. Identifikasi Variabel
Di dalam penelitian ini menggunakan empat variabel bebas dan satu
variabel terikat yaitu :
a) Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel lain, dimana yang menjadi variebel bebas
dalam penelitian ini adalah Current Ratio (X1), Quick Ratio ( X2),
ROE (Return on Equity) (X3) dan Net Profit Margin
b) Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel lainnya, yang merupakan variabel terikat dalam
penelitian ini adalah harga saham (Y).
30
4. Definisi Operasional Variabel
a) Variabel bebas (variable independent)
Variabel bebas (variable independent) dalam penelitian ini adalah :
1) Current Ratio (X1)
Current Ratio merupakan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancarnya
yang diukur dengan membandingkan antara aktiva lancar dengan
hutang lancar pada perusahaan manufaktur sektor otomotif dan
komponen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2010
sampai dengan 2014.
2) Quick Ratio ( X2)
Quick Ratio merupakan kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban yang segera jatuh tempo dengan menlihat
kualitas dari aktiva lancar pada perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan komponen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2014.
3) ROE (Return on Equity) (X3)
ROE (Return on Equity) merupakan rasio yang
dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan penggunaan seluruh aktiva
perusahaan yang dimiliki pada perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan kompenen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
tahun 2010 sampai dengan 2014.
31
4) Net Profit Margin (X4)
Net Profit Margin merupakan rasio yang dipergunakan
perusahaan untuk mengukur laba yang dicapai dengan
membandingkan penjualan pada perusahaan manufaktur sektor
otomotif dan komponen yang terdaftar pada Bursa efek Indonesia
tahun 2010 samapai dengan 2014.
b) Variabel Terikat
Variabel terikat (variable dependent) dalam penelitian ini adalah harga
saham (Y).
Harga saham adalah harga penutupan (Closing Price) pada akhir tahun
yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia khususnya perusahaan
manufaktur sektor otomotif dan komponen pada tahun 2010-2014 yang
dinyatakan dalam satuan rupiah.
5. Jenis Data
a. Jenis Data Menurut Sifatnya
1) Data Kuantitatif
Data Kuantitatif adalah data yang dapat dihitung dan berupa
angka-angka seperti laporan keuangan dan harga saham perusahaan
manufaktur sektor otomotif dan kompenen yang terdaftar pada PT
Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
2) Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang tidak berupa angka-angka dan
tidak dapat dihitung, seperti sejarah dan gambaran umum
32
perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang
terdaftar PT Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.
b. Jenis Data Menurut Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data yang dipakai dalam penelitian ini adalah
data sekunder, yaitu data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti melainkan sudah dikumpulkan oleh
pihak lain, misalnya literatur-literatur yang ada hubungannya dengan
penelitian ini.
6. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini
adalah secara sistematis sehubungan dengan penulisan ilmiah meliputi :
Studi Dokumentasi
Yaitu mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan obyek dan ruang
lingkup penelitian sebagai literatur dan pijakan dalam penulisan. Tentunya
untuk mempermudah, penulis telah mengumpulkan beberapa buku sebagai
pedoman bacaan.
7. Teknik Analisis Data
Suatu data yang telah dikumpulkan tersebut dapat bermanfaat
maka harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun teknik analisis yang
digunakan adalah sebagai berikut :
33
a. Analisis Kuantitatif
Yaitu analisis data dengan melakukan perhitungan terhadap data
kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus tertentu dengan bantuan
komputer menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social
Science) 13.0 for windows.
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh
rasio likuiditas (Current Ratio, Quick Ratio ) dan rasio
profitabilitas (ROE (Return on Equity, Net Profit Margin) terhadap
harga saham. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen
maka digunakan model regresi linier berganda (multiple linier
regression method), dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + bᴣXᴣ + b4X4
Keterangan :
Y = Harga Saham
a = konstanta
X1 = variabel (Current Ratio)
X2 = variable ( Quick Ratio )
X3 = variabel (ROE(Return on Equity))
X4 = variabel ( Net Profit Margin)
b1 – b4 = nilai koefisien regresi
34
Untuk dapat menggunakan analisis regresi linier berganda
harus memenuhi asumsi klasik sebagai berikut :
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi residual yang normal atau mendekati normal (Imam
Ghozali, 2013:160). Jika tidak normal, maka prediksi yang
dilakukan tidak akan baik, atau dapat memberikan hasil yang
menyimpang. Dalam penelitian ini untuk menguji apakah
distribusi data normal tidak dengan melihat grafik normal plot.
Jika titik-titik tersebar mengikuti dan mendekati garis diagonal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Imam
Ghozali, 2013:160).
b) Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(Imam Ghozali, 2013:105). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Uji
multikolonieritas dapat dilihat dari :
(1) Nilai Tolerance dan Lawannya
(2) Variance Inflation Factor (VIF)
35
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang
tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena
(VIF=1/tolerance) dan menunjukan adanya kolonieritas yang
tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance ≥
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Imam
Ghozali,2013:106).
c) Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variabel itu sendiri
pada pengamatan pada waktu yang berbeda. Model yang baik
adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi
dilakukan terhadap nilai Durbin-Waston (D-W). kriteria
pengujiannya adalah sebagai berikut :
(1) 0 < d < dl tidak ada autokorelasi positif
(2) dl ≤ d ≤ du tidak ada autokorelasi positif
(3) 4 – dl < d < 4 tidak ada korelasi negatif
(4) 4 – du < d < 4 – tidak ada korelasi negatif
(5) du < d < 4 – du tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
(Imam Ghozali, 2013:139).
d) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
36
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2013:139). Untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat
Grafik Plot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas sedangkan jika tidak ada pola yang jelas,
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol (0)
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam
Ghozali, 2013:139).
2) Uji Signifikansi Simultan (F-test)
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) yaitu digunakan
untuk menguji bahwa Current Ratio (x1), Quick Ratio (x2)
ROE(Return on Equity) (x3) dan Net Profit Margin (x4) secara
simultan berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel
terikat yaitu Risiko Investasi pada perusahaan otomotif dan
komponen yang listing di PT. Bursa Efek Indonesia periode 2010
– 2014 (Imam Ghozali, 2002 : 46). Tes ini diuji dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
Ho : b1, b2,b3,b4 = 0 Variabel bebas yang terdiri dari Current
Ratio (x1), Quick Ratio (x2) ,ROE (Return
on Equity) (x3), Net Profit Margin (x4)
37
secara simultan tidak ada pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap variabel
terikat yaitu harga saham (Y).
Ho : b1, b2,b3,b4 > 0 Variabel bebas yang terdiri dari Current
Ratio (x1),Quick Ratio (x2), ROE (Return on
Equity) (x3), Net Profit Margin (x4) secara
simultan ada pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap variabel terikat yaitu
harga saham (Y).
Kriteria pengujian :
a. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho
Gambar 1Daerah Penguji Penolakan/Penerimaan Ho dengan Uji-F
Daerah penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
F α (k-1) (n-k)
b. Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05 dan df pembilang =
(k-1), df penyebut = (n-k) untuk menentukan nilai F tabel. Jika
F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Jika F
hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak.
38
c. Menentukan nilai F hitung
Rumus (Sugiyono 2012 : 257) :
Fh = R2 / k
(1 - R2) / (n – k – 1)
Dimana :
Fh = F-hitung
R = Koefisien korelasi berganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
3) Uji Signifikansi Parsial (t-test)
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
digunakan untuk menguji besarnya penagruh masing-masing faktor
yaitu Current Ratio (x1), Quick Ratio ( x2), ROE (Return on
Equity) (x3), Net Profit Margin (x4) secara parsial terhadap variabel
terikat (harga saham) pada perusahaan otomotif dan komponen di
Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2013 (Imam Ghozali, 2001 :
46). Test ini diuji dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Merumuskan formulasi hipotesis :
Ho : bi = 0 Variabel bebas yang terdiri dari Current Ratio (x1),
Quick Ratio ( x2), ROE (Return on Equity) (x3), Net
Profit Margin (x4) secara parsial tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat yaitu harga saham
(Y).
39
Hi : bi ≠ 0 Variabel bebas yang terdiri dari current ratio (x1),
Quick Ratio (x2), ROE (Return on Equity) (x3), Net
Profit Margin (x4) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel terikat yaitu harga saham
(Y)
Kriteria pengujian :
a. Menentukan daerah penerimaan dan penolakan Ho
Gambar 2Daerah Pengujian Penerimaawn Ho / Penolakan Ho dengan
Uji- t
b. Menentukan taraf nyata (α) = 5% = 0,05
Untuk menentukan taraf nyata ini menggunakan tabel t dengan
rumus : t tabel = (α/2 : n-k) dengan melakukan uji dua sisi.
c. Membandingkan t hitung dengan t tabel
Jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel, maka Ho ditolak
dan Hi diterima.
Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi
ditolak.
Daerah penolakan HoDaerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
-t (α/2) (n-k) -t (α/2) (n-k)
40
d. Menentukan nilai t hitung.
Rumus (Sugiyono, 2012 : 246) :
thitung = b1
Sb1
Dimana :
t = thitung
b1 = koefisien regresi X1
Sb1 = Standard error / tingkat kesalahan koefisien regresi X1
4) Koefisien Beta
Koefisien Beta merupakan modifikasi koefisien regresi
dalam standar. Koefisien Beta dipergunakan untuk menentukan
faktor yang mana dari rasio likuiditas ( Current Ratio, Quick
Ratio )dan rasio profitabilitas ( ROE/Return On Equity, Net
Profit Margin ) yang dominan pengaruh terhadap harga saham
dalam regresi faktor. Informasi tentang variable bebas yang
dominan diperoleh melalui perbandingan antara koefisien Beta
dalam model regresi tersebut.
Rumus koefisien Beta ( Mulyono, 2010:258) :
σ Xiβі = bі σ YDimana :
βі = Koefisien Beta
bі = Koefisien Regresi Xi
σY = Standar deviasi Y
41
σXi = Standard deviasi Xi
H. Sistimatika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan pembahasan maka dalam penulisan ini dibuatkan
kerangka sistematika penulisan yang terdiri dari 6 (enam) bab dan masing-
masing bab yang memiliki hubungan yang saling berkaitan. Adapun
sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab I merupakan pendahuluan, terdiri dari: latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II merupakan tinjauan pustaka yang mendukung penelitian
terdiri dari: landasan teori, publikasi penelitian sebelumnya,
kerangka pemikiran dan hipotesis. Pada landasan teoritis diuraikan
teori: definisi pasar modal, jenis-jenis instrument pasar modal
laporan keuangan, rasio keuangan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab III menguraikan metode penelitian, terdiri dari tempat dan
obyek penelitian, metode penentuan responden, identifikasi
variabel, definisi operasional variabel, jenis data yang diperlukan,
metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
42
Bab IV merupakan gambaran umum tempat penelitian, terdiri dari
sejarah singkat pasar modal Indonesia, visi misi pasar modal
Indonesia, struktur pasar modal Indonesia dan gambaran umum
perusahaan sektor otomotif dan komponen.
BAB V DATA DAN PEMBAHASAN
Bab V merupakan data dan pembahasan, terdiri dari deskripsi data,
analisis data dan pembahasan.
BAB VI PENUTUP
Bab VI merupakan bab terakhir yang berisi simpulan dari hasil
analisis serta saran-saran yang bisa diajukan sehubungan dengan
hasil pembahasan tersebut yang sekiranya dapat dipakai oleh pihak
manajemen perusahaan maupun investor dalam mengambil
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
43
Al. Haryono Jusup.2011 Dasar-dasar Akuntasi, Edisi Tujuh. Yogyakarta : STIE YKPN Yogyakarta
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BP UNDIP, Semarang.
Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi, Jakarta : Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syaffri. 2011. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : RajawaliPers.
Jumingan. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Kasmir, S.E., M.M. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Manduh. M. Hanafi, 2013 Manajemen Keuangan Edisi Pertama. BPFE – Yogyakarta.
Ni Luh Sudiani. Skripsi Pengaruh Rasio Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Transportasi di Bursa Efek Indonesia. Warmadewa 2014
Pandji Anoraga dan Piji Pakarti. 2001. Pengantar Pasar Modal, Edisi Revisi,
Cetakan Keempat.
Purba P.Marisi. 2010. International Financial Reporting Standard. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sri Mulyono, 2010. Statistika untuk Ekonomi dan Bisnis, Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Keenam. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Syafi’i. Skripsi Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Warmadewa 2014
Tjiptono Darmadji dan Hendry M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal di Indonesia,
Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat.
44
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Denpasar : Udayana University Press.
_________,www.idx.co.id/idid/beranda/perusahaantercata/profileperusahantercatat.aspx, 22.10.2015, http://www.idx.co.id
_________,www.sahamok.com/emiten/sektor-aneka-industri/sub-sektor-otomotif-komponen, 22.10.2015, www.sahamok.com
_________,www.yahoo.com/Finance, 22.10.2015, www.yahoo.com