modul pengembangan kualitas.pdf

Upload: fitriana-djafar

Post on 25-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    1/10

    0

    M od u l

    MANAJ EMEN PENGENDALIAN MUTU DAN KUALITAS

    Oleh

    FITRIANA DJAFAR, S.Si. MT

    Disampaikan pada:

    Pelatihan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Angkatan I dan II

    Banda Aceh, 20 25 Mai 2013

    KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI

    BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

    BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI BANDA ACEH

    2 0 1 3

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    2/10

    1

    I. PENDAHULUAN

    Pengendalian mutu atau pengendalian kualitas melibatkan pengembangan sistem untuk

    memastikan bahwa produk dan jasa dirancang dan diproduksi untuk memenuhi atau

    melampaui persyaratan dari pelanggan. Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan

    sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi

    kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu. Hal ini berarti bahwa

    kita harus dapat mengidentifikasikan ciri dan karkter produk yang berhubungan dengan mutu

    dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya. Definisi ini jelas

    menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk. Dalam suatu proyek gedung,

    pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya

    dari segi disain, kepuasan dapat diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan,

    keamanan, dan ketepatan waktu. Sedangkan dari segi pelaksanaan, ukurannya adalah pada

    kerapihan penyelesaian, integritas (sesuai gambar dan spesifikasi) pelaksanaan, tepatnya waktu

    penyerahan dan biaya, serta bebas cacat.

    Manajemen pengendalian mutu adalah aspek-aspek dari fungsi manajemen keseluruhan

    yang menetapkan dan menjalankan kebijakan mutu suatu industri perusahaan/organisasi.

    Dalam rangka mencukupkan kebutuhan pelanggan dan ketepatan waktu dengan anggaran yang

    hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan mengadakan pelatihan

    management kualitas. Hal hal yang menyangkut kualitas yang di maksud diatas adalah :

    Produk / pelayanan / proses pelaksanaan.

    Proses management proyek itu sendiri.

    Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar

    tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan kerja, terutama tentang

    pentingnya sistem dan realisasinya dalam proyek di lapangan. Menurut Gazpers (1997),

    manajemen kualitas dapat dikatakan sebagai semua aktivitas dari fungsi manajemen secara

    keseluruhan yang menentukan kebijakan pelaksanaan kualitas, tujuan dan tanggung jawab

    serta mengimplementasikannya melalui alat-alat manajemen kualitas, seperti perencanaan

    kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan kualitas.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    3/10

    2

    II.PENGERTIAN MUTU DAN KUALITAS

    Mutu merupakan istilah yang mempunyai makna berbeda bagi setiap orang. Memahamidimensi mutu produk perusahaan merupakan langkah awal dalam mengembangkan dan

    memelihara keunggulan produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen

    merupakan pihak yang paling berkepentingan dalam menilai mutu produk yang dikonsumsinya.

    Tiap definisi menekankan pada aspek mutu yang berbeda kecocokan penggunaan, tingkat

    dimana suatu produk dapat memenuhi keinginan konsumen, dan tingkat dimana suatu produk

    sesuai dengan spesifikasi desain dan persyaratan teknisnya. Ada hubungan yang erat antara

    mutu produk (barang dan jasa), kepuasan pelanggan dan laba perusahaan.

    Secara umum mutu dapat didefinisikan sebagai karakteristik produk atau jasa yang

    ditentukan oleh customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta perbaikan yang

    berkelanjutan (Soewarso, 1996: 7). Pendapat ini lebih menekankan kepada pelanggan yaitu,

    apabila suatu pelanggan mengatakan sesuatu itu bermutu baik, maka barang/jasa tersebut

    dapat dianggap bermutu. Semakin tinggi mutu, semakin tinggi kepuasan pelanggan dan pada

    waktu yang bersamaan mendukung harga tinggi dan seringkali biaya yang rendah. Oleh karena

    itu program perbaikan mutu umumnya meningkatkan laba.

    Sebenarnya mutu dapat diartikan dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan sudut

    pandangan orang yang mengartikannya. Beberapa pengertian mutu menurut para ahli:

    1. Goetsch D.L dan Davis D.L (1997:3) mendefinisikan mutu sebagai keadaan dinamik yang

    diasosiasikan dengan produk, jasa, orang, proses, dan lingkungan yang mencapai atau

    melebihi harapan. Istilah keadaan dinamik di sini mengacu pada kenyataan bahwa

    apa yang dianggap bermutu dapat dan sering berubah sejalan dengan berlakunya waktu

    dan pergantian keadaan lingkungan. Unsur produk, jasa, orang, proses, dan

    lingkungan menunjukkan bahwa mutu tidak hanya berlaku untuk produk dan jasa yang

    disediakan, melainkan juga orang dan proses yang menyediakan produk dan jasa itu

    serta lingkungan di mana produk dan jasa tersebut disediakan.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    4/10

    3

    2. Menurut Russel (dalam Purnama, 2006:14-15) mendefinisikan mutu dalam dua

    perspektif : Perspektif pertama adalah Producers perspective. Menurut perspektif ini

    kualitas produk dikaitkan dengan standar produksi dan biaya; artinya produk dinilai

    berkualitas jika memiliki kesesuaian terhadap spesifikasi dan memenuhi persyaratan

    biaya. Perspektif kedua, Consumers perspective, menyatakan kualitas produk dikaitkan

    dengan desain dan harga. Artinya kualitas produk dilihat dari karakteristik kualitas dan

    harga yang ditentukan. Menurut kedua perspektif tersebut, kualitas produk dapat

    tercipta jika terjadi kesesuaian antara perspektif produsen dengan perspektif konsumen

    yang disebut dengan kesesuaian untuk digunakan (fitness for consumer use).

    3. Elyse (2006) mengungkapkan bahwa kualitas produk atau barang memiliki dua dimensi,

    yaitu:

    a)Physical dimension; A products physical dimension measures the tangible

    product itself and includes such things as length, weight, and temperature.

    b)Performance dimension; A products performance dimension measures how

    well a product works and includes such things as speed and capacity.

    4. Margono (2002), mutu adalah jasa pelayanan atau produk yang menyamai atau

    melebihi kebutuhan dan harapan pelanggan Konsep ini masih menekankan kepada

    pelanggan, yaitu dapat diartikan produk tersebut bermutu baik.

    5. Deming (1986), the difficulty in defining quality is to translate quality is to translate

    future needs of the user into measureable characteristics, so that a product can be

    designed and turned out to give satisfaction at a price that the user will pay. Definisi ini

    menekankan pada konteks, persepsi costumer dan kebutuhan serta kemampuan

    pelanggan. Artinya untuk mendefinisikan mutu, terlebih dahulu perlu dipahami

    karakteristik tentang mutu itu sendiri. Deming sebenarnya menekankan bagaimana

    suatu produk atau jasa itu dipersepsikan oleh pelanggan, dan kapan persepsi pelanggan

    itu berubah, dengan demikian semakin pelanggan merasa puas, maka selama itu pula

    produk/jasa dianggap bermutu.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    5/10

    4

    6. Menurut Field (1993) adalah sebagai ukuran dari produk atau kinerja pelayanan

    terhadap satu spesifikasi pada satu titik tertentu. Pendapat ini lebih menekankan pada

    ukuran. Ukuran di sini, tentunya bergantung pada jenis barang atau jasa yang

    dihasilkan sebagai hasil kinerja manusia, baik yang berupa benda (produk) maupun non-

    benda (berupa jasa layanan)

    7. Menurut Philip B. Crosby (1986), yang dimaksud dengan mutu adalah derajat

    kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan pemakai dan

    penghasilnya.

    8. Menurut Juran (1988) : F itness for purpose or use (kesesuaian pada penggunaan).

    9. Menurut Crosby (1979) : Conformance to requirement (kesesuaian dengan

    kebutuhan atau persyaratan).

    10. Menurut Bahar (1993), menyatakan bahwa mutu menyangkut 5 (lima) aspek utama

    yaitu :

    a)

    Quality ( Q ) : Mutu dari hasil produk atau jasa yang sesuai dengan persyaratanpermintaan.

    b) Cost ( C ): Mutu dari biaya produk atau jasa.

    c) Delivery ( D ) : Mutu pengiriman atau penyerahan hasil produk atau jasa yang tepat

    waktu sesuai dengan permintaan.

    d) Safety ( S ): Mutu keselamatan atau keamanan pemakaian produk atau jasa.

    e) Morale ( M ): Mutu sikap mental sumber daya manusia

    Sesuai dengan definisi di atas dapat dikatakan bahwa mutu adalah suatu karakter atau

    batasan tertinggi dari suatu produk atau jasa layanan yang dapat memenuhi harapan dan

    kepuasan pelanggan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian mutu

    adalah suatu produk atau jasa yang memenuhi syarat atau keinginan pelanggan, dimana

    pelanggan dapat menggunakan atau menikmati produk atau jasa tersebut dengan sangat puas

    dan ia menjadi pelanggan tetap.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    6/10

    5

    III.FUNGSI MUTU

    Menurut Shigeru Mizuno (1994:2), pada dasarnya terdapat tiga fungsi utama mutu

    suatu produk, yaitu:

    1. Pemeriksaan Mutu (Quality Inspection)

    Dengan adanya mutu suatu produk maka dapat dilakukan pemeriksaan mutu, yaitu

    tindakan untuk mengetahui produk sesuai dengan yang dimaksud atau tidak.

    2. Pengendalian Mutu (Quality Control)

    Bila suatu produk telah melalui tahap pemeriksaan mutu, ternyata diketahui bahwa produk

    tersebut tidak sesuai dengan persyaratan, maka dilakukan tindakan pengendalian terhadap

    kondisi tadi, dengan membawa produk tersebut kedalam kondisi sesuai dengan yang

    dimaksud.

    3. Pemastian Mutu (Quality Assurance)

    Mutu tidak dijamin melalui pemeriksaan saja. Mutu memerlukan desain yang rasional,

    pelaksanaan operasi, dan prosedur pengendalian mutu yang benar. Mutu dapat dipastikan

    sedemikian rupa sehingga konsumen yang membeli bebas dari rasa cemas, dalam jangka

    panjang tanpa kesulitan.

    IV.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUTU

    Mutu produk secara langsung dipenuhi oleh sembilan faktor dasar, yang dikenal dengan

    istilah 9M, yang terdiri atas:

    1. Pasar (Market)

    Jumlah produk baru dan lebih baik yang ditawarkan di pasar terus bertumbuh pada laju yang

    ekplosif, akibatnya bisnis harus lebih fleksibel dan mampu berubah arah dengan cepat.

    2. Uang (Money)

    Biaya mutu adalah salah satu titik lunak dimana biaya operasi dan kerugian dapat ditekan

    untuk memperbaiki laba.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    7/10

    6

    3. Manajemen (Management)

    Tanggung jawab mutu telah didistribusikan kepada semua bagian dan tingkatan manajemen.

    4.Manusia (Men)

    Pekerja yang dibutuhkan kini adalah yang memiliki pengetahuan khusus.

    5.Motivasi (Motivation)

    Pengakuan yang positif secara pribadi bahwa pekerja memberi sumbangan demi tercapainya

    tujuan perusahaan, dapat meningkatkan motivasi pekerja.

    6.Bahan (Material)

    Material harus diperiksa sedemikian rupa sehingga layak untuk diproses. Pemeriksaan atas

    spesifikasi yang semakin ketat dapat menurunkan biaya secara efektif.

    7.Mesin dan Mekanisasi (Machines and Mechanization)

    Keinginan perusahaan untuk mencapai penurunan biaya dan peningkatan volume produksi

    mendorong penggunaan perlengkapan pabrik yang sempurna.

    8.Metode Informasi Mutakhir (Modern Information Method)

    Evolusi teknologi yang cepat seperti komputer membuka kemungkinan untuk

    mengumpulkan, menyimpan, dan mengambil kembali serta memanipulasi informasi.

    9.Persyaratan Proses Produksi (Mounting Products Requirements)

    Kemajuan dalam rekayasa rancangan memerlukan kendali yang lebih ketat pada seluruh

    proses pembuatan.

    V.PENGENDALIAN MUTU/ TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

    Total Quality Management (TQM) dapat didefinisikan sebagai mengelola organisasi

    (suatu usaha) secara menyeluruh agar organisasi memperoleh keunggulan pada semua dimensi

    dari produk dan jasa yang penting bagi pelanggan. Dapat dikatakan bahwa dari definisi ini

    adalah bahwa mutu mencakup keseluruh organisasi, pada setiap hal yang dilakukan organisasi

    dan bahwa mutu pada akhirnya di definisikan oleh pelanggan.

    Dalam penerapannya TQM menerapkan tiga prinsip, yaitu :

    1. Berfokus pada kebutuhan pelanggan (Customer focus).

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    8/10

    7

    2. Usaha perbaikan atau peningkatan proses produksi barang maupun jasa (Process

    Improvement).

    3.Keterlibatan seluruh personil atau karyawan dalam usaha peningkatan mutu (Total

    Involvement).

    VI.TUJUAN PENGENDALIAN MUTU

    Secara singkat pengendalian mutu pada suatu usaha bertujuan untuk:

    1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu dan terampil

    melaksanakan tugasnya dengan baik.

    2. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan agar tercapai kepuasan pelanggan.

    3. Meningkatkan kerjasama atau hubungan antara manusia dan semangat kerjasama

    karyawan.

    4. Meningkatkan produktivitas.

    5. Menurunkan biaya.

    6. Terlaksananya kebijakan dan sasaran perusahaan.

    Dalam arti sempit, tujuan TQM adalah untuk perbaikan mutu produk, jasa, dan proses, dimana

    mutu tersebut diperoleh dengan tingkat biaya yang paling ekonomis, yang akan berpengaruh

    pada produktivitas dan kepuasan pelanggan serta yang paling akhir ditujukan kepada

    pencapaian laba perusahaan.

    VII.MANFAAT PENGENDALIAN MUTU

    Terdapat dua pengaruh dari dilaksanakannya pengendalian mutu (TQM):

    1. Pengaruh Internal yaitu bila mutu diperbaiki, akan didapat produktivitas yang lebih

    tinggi memungkinkan harga yang lebih kompetitif, peningkatan pangsa pasar dan laba

    yang tinggi.

    2. Pengaruh Eksternal yaitu mutu yang lebih tinggi akan meningkatkan kepuasan

    konsumen, loyalitas konsumen, mendapatkan lebih banyak pembeli sehingga akan

    meningkatkan pangsa pasar dan laba.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    9/10

    8

    Manfaat dan keuntungan pengendalian mutu (TQM) menurut Berry (1991), yaitu:

    Meningkatkan tingkat laba

    Mengurangi keluhan konsumen dan klaim garansi

    Mengurangi biaya dengan mengurangi pemborosan.

    Meningkatkan pangsa pasar

    Meningkatkan keikutsertaan dan kepuasan karyawan

    Meningkatkan kemampuan untuk menarik konsumen baru.

    VIII. PENUTUP

    Didalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak belajar

    tentang hal-hal yang menyangkut proses manajemen pengendalian mutu dalam lingkungan

    usaha. Pengendalian mutu dan kualitas yang baik harus meliputi semua aktivitas dari suatu

    usaha (perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, penjaminan kualitas, dan peningkatan

    kualitas). Dengan adanya pengendalian mutu, suatu organisasi/usaha diharapkan untuk bisa

    merefleksikan iklim persaingan kinerja mutu dalam sektor industri dan mampu meningkatkan

    kinerja semula dalam organisasi.

  • 7/25/2019 Modul Pengembangan Kualitas.pdf

    10/10

    9

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah melimpahkan rahmat

    dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul yang berjudul Manajemen

    Pengendalian Mutu dan Kualitas.

    Modul ini disampaikan pada disampaikan pada Pelatihan Fasilitasi Pengembangan

    Usaha Kecil dan Menengah Angkatan I dan II di Banda Aceh tanggal 20 25 Mai 2013

    Adapun tujuan penulisan ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan masukan bagi

    para peserta pelatihan, serta untuk meningkatkan pengetahuan sehingga dapat diaplikasikan

    dalam mengembangkan produk-produk dan usahanya.

    Banda Aceh, Mai 2013

    Penulis

    i