modul memey

8
 PERANANAN PERS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DEMOKRATIS Pendalaman Materi A. Pengertian, Fungsi dan Peran serta Perkembang an Pers di Indonesia a. Pen ge rt ia n Pers 1) Dalam Kamu s Umum B ahasa I ndoen sia, kat a pers berarti : a) alat c etak u ntu k men cet ak bu ku at au su rat ka bar  b) alat unt uk men jepi t, m ema datk an c) sur at ka bar d an majal ah y ang ber isi b erit a d) ora ng yan g bek erja di bi dan g pers urat kab aran 2) En si kl op ed ia Pe rs Indo ne si a me ny eb ut ba hwa is ti la h pe rs me ru pa ka n sebutan bagi penerbit / perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media massa atau wartawan. 3) Und ang Und ang No mor 40 tahun 199 9 tentan g pers meny ebu tkan bah wa yang dimaksud pers adalah lembaga social dan wahana komunikasi massa yan g mel aks anak an keg iatan jur nalis tik mel ipu ti me ncar i, mempero leh , memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam  be ntuk tulisa n, suara dan gamba r, ser ta data dan gra fik mau pun dalam  bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia.  b . Fungsi P ers 1) Fun gs i Univer sal ( F ung si I nfor mas i ) Fungsi per umum adalah sebagai lembaga untuk memperoleh informasi dalam berbagai bidang kehidupan dan kepentingan manusia baik untuk  pri bad i, mas yara kat, bang sa dan Neg ara maupun utn uk keh idu pan antarbangsa (internasional) 2) Fu ng si Pendidika n Melalui berbagai media pers memuat berita untuk proses pembelajaran denga n membe rikan berbag ai ninformasi ilmun penge tahuan, teknologi dan ketrampilan hidup (life skill). Jadi fungsi pendidikan dalam Negara demok ratis adalah sebag ai media pendidika n/ pembe lajaran politik bagi masyarakat luas.

Upload: ayoed1

Post on 18-Jul-2015

73 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 1/8

 

PERANANAN PERS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

DEMOKRATIS

Pendalaman Materi

A. Pengertian, Fungsi dan Peran serta Perkembangan Pers di Indonesia

a. Pengertian Pers

1) Dalam Kamus Umum Bahasa Indoensia, kata pers berarti :

a) alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar 

 b) alat untuk menjepit, memadatkan

c) surat kabar dan majalah yang berisi berita

d) orang yang bekerja di bidang persuratkabaran

2) Ensiklopedia Pers Indonesia menyebut bahwa istilah pers merupakan

sebutan bagi penerbit / perusahaan/ kalangan yang berkaitan dengan media

massa atau wartawan.

3) Undang Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang pers menyebutkan bahwa

yang dimaksud pers adalah lembaga social dan wahana komunikasi massa

yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh,

memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam

  bentuk tulisan, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam

  bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan

segala jenis saluran yang tersedia.

 b. Fungsi Pers

1) Fungsi Universal ( Fungsi Informasi )

Fungsi per umum adalah sebagai lembaga untuk memperoleh informasi

dalam berbagai bidang kehidupan dan kepentingan manusia baik untuk   pribadi, masyarakat, bangsa dan Negara maupun utnuk kehidupan

antarbangsa (internasional)

2) Fungsi Pendidikan

Melalui berbagai media pers memuat berita untuk proses pembelajaran

dengan memberikan berbagai ninformasi ilmun pengetahuan, teknologi

dan ketrampilan hidup (life skill). Jadi fungsi pendidikan dalam Negara

demokratis adalah sebagai media pendidikan/ pembelajaran politik bagi

masyarakat luas.

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 2/8

 

3) Fungsi Hiburan

Pers dapat memuat berita dan gambar yang bersifat menghibur 

(menyenangkan). Selain sengaja menayangkan materi yang bertema

hu,or atau komedi, pers juga dikemas dengan sangat menarik. Hal ini

sesuai dengan kebutuhan hidup manusia baik untuk dewasa, anak, pria,

wanita, tua muda.

4) Fungsi Ekonomi

Pers dapat menyajikan berita dan gambar untuk kepentingan ekonomi,

 baik berita kebijakan ekonomi Negara, promosi suatu komoditi/barang

ekonomi, bursa efek, perbankan dan pengelolaan pers sebagai

 perusahaan akan melahirkan kegiatan nekonomi yang cukup potensial,

melibatkan banyak tenaga kerja.

5) Fungsi Kontrol, Kritik dan Koreksi

Kegiatan pers melalui berbagai media dapat digunakan masyarakat

untuk melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan aparatur Negara.

Hal ini dapat dilakukan melalui penyampaian usul, saran, kritk, dan

koreksi berbagai kehidupan politik, ekonomi, sosila, budaya, hokum

agama dan sebagainya.

Fungsi Pers dalam masyarakat demokratis adalah sebagai saluran

komunikasi massa yang adil dan seimbang untuk hubungan antara

 pemerintah dengan rakyatnya dalam mewujudkan kesejahteraan bangsa dan

negara.

c. Peran Pers

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers disebutkan

 bahwa pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut :1) Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui

2) Menengahkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya

supermasi hkum, hak asasi manusia serta menghormati kebhinekaan.

3) Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,

akurat dan benar 

4) Melakukan pengawasan , kritik, koreksi dan saran terhadp hal hal yang

 berkaitann dengan kepentingan umum

5) Memperjuangkan keadilan dan keberanian

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 3/8

 

d. Perkembangan Pers di Indonesia

1) Pers pada masa sebelum kemerdekaan

Pers dan wartawan tetap merupakan bagian penting dalam

  pergerakan nasional bahkan perkembangan pergerakan nasional

menuntut lebih banyak sarana penerangan dan kelembagaan persatuan

wartawan. Lahirnya surat-surat kabar dan majalah seperti “ Benih

Merdeka”, Soera Ra’jat Medika., Fikiran Ra’jat, Daulat Ra’jat, Soera

Oemoem, dan sebaginya meningkatkan perjuangan kemerdekaan di

lingkungan wartawan dan pers nasional sebagai bagian dari perjuangan

nasional secara keseluruhan.

Pada masa pendudukan militer jepang, pers nasional ditutup. Jepang

menerbitkan sejumlah surat kabar dan majalah di beberapa kota besar 

dengan kewajiban menyajikan propaganda tertentu untuk 

kepentingannya, tetapi para wartwan Indonesia yang bekerja di

  penerbitan-penerbitan yang dikuasai secara ketat oleh jepang tetap

melibatkan diri dalam pergerakan kemerdekaan, bahkan sebagai tokoh-

tokoh pers ikut aktif dalam persiapan proklamasi kemerdekaan bersa-

sama para pemimpin organisasi politis nasional. Setelah Soekarno – 

Hatta mengumumkan proklamasi pada 17 Aguystus 1945, peranan

wartawan dalam penyebarluaskan pernyataan kemerdekaan Indonesia

dan perjuangan mempertahanlan kemerdekaan merupakan salah satu

kekuatan penting umtuk melawan penjajahan Belanda.

2) Pers pada zaman kemerdekaan

3) Perkembangan pers di era reformasi

Pada era reformasi dewasa ini tampak kebijakan media hampir sepenuhnya berada di tangan pemilik media. Komunikasi dari

 pemerintah lebih berupa imbauan kepada media agar mematuhi rambu-

rambu etika dan hokum yang berlaku kecuali di daerah-daerah rusuh

yang dikenakan keadaan darurat sipil (Undang-undang No. 23 tahun

1959) seperti di Maluku. Disana kebijakan media sepenuhnya ditangani

 penguasa darurat sipil, sehingga bisa terjadi pembredalan dan sensor.

Kondisi perkembangan pers masih relative sama dengan

  pemerintaha sebelumnya (dibawah presiden Abdurrohman Wahid).

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 4/8

 

Yakni hubungan pers dengan presiden tidak begitu harmonis,

 pemberityaan pers di nilai merugikan presiden.

Pada ketentuan undang-undang di atas dijelaskan pengertian kode

etik jurnalistik yaitu himpunan etika profesi kewartawanan. Lebih jelas

disebutkan hal-hal yang berhubungan dengan kewartawanan atau

kepenuolisan, termasuk di dalamnya pengertian pers bebas dan

 bertanggung jawab sebagi berikut : pers yang bebas atau kemerdekaan

  pers dimaksudkan tidak campur tangan dari pihak luar untuk 

membengkokkan standar professional dan kode etik jurnalistik.

Kemerdekaan pers ini diperlukan agar dapat menyalurkan informasi dan

 pendapat kepada kepada pembaca, pendengar, dan penonton dengan

 jujur dan akurat tanpa prasangka, adil dan tidak sepihak serta objektif 

dan komprehensif.

e. Peranan pers alam masyarakat Demokrasi

Dalam Negara demokratis yang sedang membangun pers menjadi mitra

  pemerintah untuk forum dialog antara pemerintah dan rakyat dalam

 pengambilan kebijakan memecahkan masalah-masalah pembangunan serta

menyebarluaskan informasi berbagai inovasi/ perubahan yang bermanfaat

 bagi pembangunan menyejahterakan rakyat. Bahkan pers dapat melakukan

transformasi social dengan mengubah nilai-nilai negative yang tidak 

menguntungkan bagi pembangunan sambil melestarikan nilai-nilai positis

yang diperlukan. Dengan demikian pers dapat membentuk opini public

(pendapat umum) bagi proses demokrasi yang baik dalam masyarakat.

B. Pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam masyarakat

Sebagaimana tercantum dalam UU 1945, pasal 28 tentang kemerdekaan

  berserikat, dalam kalimat terakhir disebutkan …….. “ ditetapkan dengan

undang-undang” maka sebagai realisasi dari kalimat tersebut lahirlah UU No. 9

tahu 1999 tentang menyampaikan pendapat di muka umum. Di samping itu

lahirlah UU No. 9 tahun 1999 yang mengatur khusus tentang pers dan KUHP

tentang delik pers.

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 5/8

 

Pada ketentuan undang-undang diatas dijelaskan pengertian kode etik 

 jurnalistik yaitu himpunan etika profesi kewartawanan. Lebih jelas disebutkan

hal-hal yang berhubungan dengan kewartawanan ataun kepenulisan termasuk 

di dalamnya pengertian pers yang bebas dan bertanggung jawab sebagai berikut

: pers yang bebas atau kemerdekaan pers dimaksudkan tidak ada campur 

tangan dari piohak luar untuk membengkokkan standar professional dan kode

etik jurnalistik. Kemerdekaan pers ini diperlukan agar dapat jujur dan akurat,

tanpa prasangka, adil dan tidak berpihak serta objektif dan komprehensif.

a. Ode Etik Jurnalistik dalam Masyarakat Demokratis di Indonesia

Dalam melaksanakan fungsi dan peranannya yang strategis pers melalui

organisasi persatuan wartawan Indonesia (PWI) telah menetapkan kode etik 

kewartawanan. Kode etik semacam ini sudah ada sebelum Indonesia

merdeka dimana organisasi yang mewadahinya adalah Persatuan Djurnalis

Indonesia (PERDI). Kode etik PWI yaitu :

1) Menyajikan berita secara berimbang dan adil, mengutamakan

kecermatan dan kecepatan serta tidak mencampuradukkan fakta dan

opini watrawan disajikan dengan menggunakan nama jelas penulisanya.

2) Menghormati dan menjunjung tinggi kehidupan pribadi dengan tidak 

menyiarkan berita tulisan atau gambar yang merugikan nama baik dan

 perasaan susila seseorang kecuali menyangkut kepentingan umum.

3) Pemberitaan peristiwa yang di duga menyangkut pelanggaran hokum

atau proses peradilan harus menghormati asas praduga tak bersalah,

 prinsip adil, jujur dan penyajian berimbangh.

4) Memberitakan kejahatan susika tidak menyebutkan nama dan identitas

korban, penyebutan nama dan identitas pelaku kejahatan yang masih di bawah umur tidak boleh dilakukan

5) Menulis judul yang mencerminkan isi berita

6) Menempuh cara sopan dan terhomat untuk memperoleh bahan berita,

gambar, atau tulisan dan selalu menyatakan identitasnya kepada sumber 

 berita

7) Dengan kesadaran sendiri secepatnya mencabut atau meralat setiap

  pemberitaan yang kemudian ternyata tidak akurat dan memberi

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 6/8

 

kesempatan hak jawab secara proposional kepada sumber dan atau

objek berita

8) Meneliti kebenaran bahan berita dan memperhatikan kredibilitasnya

serta kompetensi sumber berita

9) Tidak melakukan tindakan plagiat, tidak mengutip brita, tulisan atau

gambar tanpa menyebut sumbernya

10) Harus menyebut sumber berita, kecuali atas permintan yang

  bersangkutan untuk tidak disebut nama dan identitasnya sepanjan

menyangkut fakta dan data bukan opini

11) Menghormati ketentuan embargo, bahan latar belakang dan tidak 

meyiarkan informasi yang oleh sumber berita tidak dimasukkan sebagai

  bahan berita serta atas kesepakatan dengan sumber berita tidak 

meyiarkan keterangan off the record

12) Mengakui bahwa pengawasan dan penetapan sanksi pelanggaran kode

etik jurnalistik ini sepenuhnya hak organisasi dari PWI dan dilaksanakan

oleh dewan kehormatan PWI.

 b. Contoh-contoh penyimpangan kode etik jurnalistik 

1) Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik 

Penyiaran berita dan penyampaian informasi yang tidak memenuhi

kode etik jurnalistik dan kewartawanan dapat terjadi . hal ini karena

ketidak sengajaan atau sebaliknya, atau kurang profesionalnya

 pelaku Pers.

2) Peradilan oleh Pers

Berita kurang berimbang dan tidak menggunakan pihak kedua (side

 both) kadang-kadang terlalu jauh mengadili person tertentu, tentusaja tidak langsung melanggar asas praduga tidak bersalah

(presumption of innocence)

3) Membentuk opini yang menyesatkan

Dalam masyarakat tidak tertutup kemungkinan terjadi sesuatu berita

dipahami secara tidak tepat, baik karena tingkat pemahaman

 pembaca maupun karena isi berita dan informasi media tersebut

  bertendensi membentuk opini public demi kepentingan tertentu.

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 7/8

 

Objektifitas berita dan informasi kurang di utamakan. Dengan

demikian masyarakat dapat terpengaruh oleh pola piker dan

 pendapat yang menyesatkan. Iklan yang menggunakan bahasa secara

 berlebihan karena hanya mengejar keuntungan semata, jelas dapat

merugikan masyarakat.

4) Bentuk tulisan yang profokatif 

Kemungkinan suatu berita dapat menimbulkan emosi masyarakat,

hal ini terjadi karena kekhilafan penulis berita atau redaksi atas

  peliputan peristiwa tertentu atau mungkin saja disebabkan oleh

informasi sumber berita atau sebab-sebab yang lain

5) Pelanggaran terhadap ketentuan Undang-undang hukum pidana

Sanksi penyalahgunaan penyampaian informasi dan komunikasi

antara lain terdapat dalam KUHP misalnya pasal 137 KUHP

c. Evaluasi Kebebasan Pers dan dampak penyalahgunaan kebebasan media

massa dalam masyarakat Demokratis di Indonesia

1. Manfaat media masa dalam kehidupan sehari-hari

Secara umum pemanfaatan media massa dalam kehidupan sehari-

hari misalnya

a. Untuk hiburan

 b. Untuk mengekspresikan keluhan-keluhan tentang berbagai masalah

 public

c. Untuk meyatakan pandangan tentang masalah-masalah public

d. Bisa memanfaatkan untuk beriklan

e. Untuk memperoleh informasi terikini/perkembangan terakhir dalam

 berbagai bidang kehidupan , misalnya bidang politik, ekonomi,.Sosisal budaya (IPTEK).

2. Dampak penyalahgunaan kebebasan media massa

Adanya sikap kontradiksi dari media massa misalnya pada suatu sisi

 berita-berita yang ditulis merupakan informasi yang actual dan sangat

diperlukan, bisa dibaca brulang-ulang dan dijadikan sumber tulisan,

namun pada sisi lain pemberitaan sering menimbulkan keresahan dan

 berbau profokasi. Profokasi itu misalnya berupa penyalahgunaan media

massa yang seharusnya independen dijadikan alat sebagai kelompok 

5/16/2018 Modul Memey - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/modul-memey 8/8

 

tertentu sebagai ajang untuk menyudutkan kelompok lain sebagai lawan

 politik atau lawan berkonflik.

Dampak penyalahguanaan media massa sangat berpengaruh dalam

kehidupan kita, karena media massa cetak maupun elektronik senantiasa

hadir diperilaku yang ditampilkan. Kita cenderung merupakan hasil

 peniruan dari media massa baik perilaku yang negative maupun positif.

Dalam kenyataannya ada kecenderungan perilaku negative mudah

terbentuk dalam diri kita dibandingkan perilaku positif, misalnya

dorongan menjadi konsumtif (boros akibat menonton atau membaca

iklan di media massa lebih kuat dibandingkan dorongan untuk menjadi

 produktif