modul materi ujian dinas dan ujian · pdf fileseluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan...

24
MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP) PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI REFORMASI BIROKRASI 2014

Upload: trankiet

Post on 22-Feb-2018

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN

UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN (UPKP)

PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

REFORMASI BIROKRASI

2014

Page 2: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

BAB I

PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat

Mata pelajaran ini membahas tentang Reformasi Birokrasi, Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online, dan Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi di Badan POM.

2. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta diharapkan dapat memahami

pentingnya Reformasi Birokrasi dan melaksanakan kegiatan dalam rangka

Reformasi Birokrasi.

3. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Setelah mempelajari modul ini, para peserta mampu:

a. Menjelaskan pengertian dan tujuan Reformasi Birokrasi.

b. Memahami Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online.

c. Menjelaskan proses pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Badan

POM.

4. Materi Bahasan

Materi bahasan mata pelajaran ini terdiri dari 3 (tiga) kegiatan belajar, yaitu:

a. Reformasi Birokrasi.

b. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara Online.

c. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM.

Page 3: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

BAB II

REFORMASI BIROKRASI

A. PENDAHULUAN

Krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun 1997, pada tahun 1998 telah

berkembang menjadi krisis multidimensi yang mengakibatkan adanya tuntutan

kuat dari segenap lapisan masyarakat terhadap pemerintah untuk segera

melaksanakan reformasi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sejak itu, dimulainya era reformasi di bidang politik, hukum, ekonomi, dan

birokrasi, yang dikenal sebagai reformasi gelombang pertama.

Dalam perkembangan pelaksanaan reformasi gelombang pertama, reformasi di

bidang birokrasi mengalami ketertinggalan dibanding reformasi di bidang politik,

ekonomi, dan hukum. Oleh karena itu, pada tahun 2004, pemerintah telah

menegaskan kembali akan pentingnya penerapan prinsip-prinsip clean

government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip

yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Program utama yang dilakukan pemerintah adalah membangun aparatur negara

melalui penerapan Reformasi Birokrasi. Dengan demikian, Reformasi Birokrasi

gelombang pertama pada dasarnya secara bertahap mulai dilaksanakan pada

tahun 2004.

Pada pidato kenegaraan dalam rangka memperingati ulang tahun ke-64

Kemerdekaan RI di depan Sidang DPR RI tanggal 14 Agustus 2009, Presiden

menegaskan kembali tekad pemerintah untuk melanjutkan misi sejarah bangsa

Indonesia untuk 5 (lima) tahun mendatang, yaitu melaksanakan reformasi

gelombang kedua, termasuk Reformasi Birokrasi. Reformasi gelombang kedua

bertujuan untuk membebaskan Indonesia dari dampak dan ekor krisis yang

terjadi 10 (sepuluh tahun) yang lalu. Pada tahun 2025, Indonesia diharapkan

berada pada fase yang benar-benar bergerak menuju negara maju.

Gambar 1. Perbandingan Reformasi Birokrasi Gelombang I dan Gelombang II

Page 4: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi merupakan upaya berkelanjutan yang setiap tahapannya

memberikan perubahan atau perbaikan birokrasi ke arah yang lebih baik. Pada

tahun 2014 diharapkan sudah berhasil mencapai penguatan dalam hal:

a. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih, bebas korupsi, kolusi,

dan nepotisme.

b. Kualitas pelayanan publik.

c. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

d. Profesionalisme SDM Aparatur yang didukung oleh sistem rekrutmen dan

promosi aparatur yang berbasis kompetensi, transparan, dan mampu

mendorong mobilitas aparatur antar daerah, antar pusat, dan antara pusat

dengan daerah, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahteraan

yang sepadan.

Pada tahun 2019, diharapkan dapat terwujud kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, bersih, dan bebas korupsi, kolusi, serta nepotisme.

Selain itu, diharapkan pula dapat diwujudkan pelayanan publik sesuai dengan

harapan masyarakat, harapan bangsa Indonesia yang semakin maju dan mampu

bersaing dalam dinamika global yang semakin ketat, kapasitas dan akuntabilitas

kinerja birokrasi semakin baik, SDM Aparatur semakin profesional, dan mind set

serta culture set yang mencerminkan integritas dan kinerja semakin tinggi.

Pada tahun 2025, diharapkan telah terwujud tata pemerintahan yang baik dengan

birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas tinggi, serta menjadi pelayan

masyarakat dan abdi negara.

Kondisi di atas dapat dikemukakan pada gambar berikut.

Gambar 2. Kondisi Birokrasi yang Diinginkan

Page 5: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

B. GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dalam rangka mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik, mengacu Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010

tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025. Grand Design Reformasi

Birokrasi adalah rancangan induk yang berisi arah kebijakan pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Nasional untuk kurun waktu 2010-2025. Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025 dapat diubah sesuai dengan perkembangan oleh

Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional yang penetapannya dilakukan

dengan Peraturan Presiden.

1. Tujuan Grand Design Reformasi Birokrasi

Grand Design Reformasi Birokrasi bertujuan untuk memberikan arah

kebijakan pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional selama kurun waktu

2010-2025 agar Reformasi Birokrasi di Kementerian/Lembaga (K/L) dan

Pemerintah Daerah (Pemda) dapat berjalan secara efektif, efisien, terukur,

konsisten, terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan. Kebijakan

pelaksanaan Reformasi Birokrasi meliputi visi pembangunan nasional, arah

kebijakan Reformasi Birokrasi, visi, misi, tujuan, dan sasaran Reformasi

Birokrasi.

2. Visi Pembangunan Nasional

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, visi pembangunan

nasional adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL, DAN MAKMUR.

3. Arah Kebijakan Reformasi Birokrasi

Arah kebijakan Reformasi Birokrasi adalah:

a. Pembangunan aparatur negara dilakukan melalui Reformasi Birokrasi

untuk meningkatkan profesionalisme aparatur negara dan untuk

mewujudkan tata pemerintahan yang baik, baik di pusat maupun di

daerah agar mampu mendukung keberhasilan pembangunan di bidang

lainnya (Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025).

b. Kebijakan pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan pada

perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pemantapan

pelaksanaan Reformasi Birokrasi (Peraturan Presiden Nomor 5 tahun

2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Mengengah Nasional

2010-2014).

4. Visi Reformasi Birokrasi

Visi Reformasi Birokrasi adalah “Terwujudnya Pemerintahan Kelas Dunia”.

Visi tersebut menjadi acuan dalam mewujudkan pemerintahan kelas dunia,

yaitu pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi yang mampu

menyelenggarakan pelayanan prima kepada masyarakat dan manajemen

Page 6: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

pemerintahan yang demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada

abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada tahun 2025.

5. Misi Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi memiliki beberapa misi sebagai berikut:

a. Membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam

rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

b. Melakukan penataan dan penguatan organisasi, tata laksana,

manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, pengawasan,

akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, pola pikir (mind set), dan

Budaya Kerja (culture set).

c. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.

d. Mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien.

6. Tujuan Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah yang

profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi,

bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik,

netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan

kode etik aparatur negara.

Area perubahan yang menjadi tujuan Reformasi Birokrasi meliputi seluruh

aspek manajemen pemerintahan, seperti yang dikemukakan pada Tabel-1.

Tabel 1. Area Perubahan dan Hasil yang Diharapkan

No Area Perubahan Hasil yang diharapkan

1 Organisasi Organisasi yang tepat fungsi dan tepat

ukuran (right sizing).

2 Tata laksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang

jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai

dengan prinsip-prinsip good governance.

3 Peraturan Perundang-

undangan

Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang

tindih dan kondusif.

4 SDM Aparatur SDM Apatur yang berintegritas, netral,

kompeten, capable, profesional,

berkinerja tinggi, dan sejahtera.

5 Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi, dan nepotisme.

6 Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas

kinerja birokrasi.

Page 7: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

No Area Perubahan Hasil yang diharapkan

7 Pelayanan publik Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan

harapan masyarakat.

8 Pola pikir (mind set)

dan Budaya Kerja

(culture set) Aparatur

Birokrasi dengan integritas dan kinerja

yang tinggi.

7. Sasaran Reformasi Birokrasi

Sasaran Reformasi Birokrasi adalah:

a. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan

nepotisme.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

c. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

8. Prinsip-prinsip Reformasi Birokrasi

Beberapa prinsip dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi sebagai berikut:

a. Outcomes oriented

Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan

Reformasi Birokrasi harus dapat mencapai hasil (outcomes) yang

mengarah pada peningkatan kualitas kelembagaan, tata laksana,

peraturan perundang-undangan, manajemen SDM Aparatur,

pengawasan, akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, perubahan pola

pikir (mind set), dan budaya kerja (culture set) aparatur. Kondisi ini

diharapkan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan membawa

pemerintahan Indonesia menuju pada pemerintahan kelas dunia.

b. Terukur

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dirancang dengan outcomes

oriented harus dilakukan secara terukur dan jelas target serta waktu

pencapaiannya.

c. Efisien

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi yang dirancang dengan outcomes

oriented harus memperhatikan pemanfaatan sumber daya yang ada

secara efisien dan profesional.

d. Efektif

Reformasi Birokrasi harus dilaksanakan secara efektif sesuai dengan

target pencapaian sasaran Reformasi Birokrasi.

e. Realistik

Outputs dan outcomes dari pelaksanaan kegiatan dan program

ditentukan secara realistik dan dapat dicapai secara optimal.

Page 8: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

f. Konsisten

Reformasi Birokrasi harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke

waktu, dan mencakup seluruh tingkatan pemerintahan, termasuk

individu pegawai.

g. Sinergi

Pelaksanaan program dan kegiatan dilakukan secara sinergi. Satu

tahapan kegiatan harus memberikan dampak positif bagi tahapan

kegiatan lainnya, satu program harus memberikan dampak positif bagi

program lainnya. Kegiatan yang dilakukan satu instansi pemerintah

harus memperhatikan keterkaitan dengan kegiatan yang dilakukan oleh

instansi pemerintah lainnya, dan harus menghindari adanya tumpang

tindih antar kegiatan di setiap instansi.

h. Inovatif

Reformasi Birokrasi memberikan ruang gerak yang luas bagi K/L dan

Pemda untuk melakukan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pertukaran pengetahuan, dan best practices untuk menghasilkan kinerja

yang lebih baik.

i. Kepatuhan

Reformasi birokrasi harus dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

j. Dimonitor

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi harus dimonitor secara melembaga

untuk memastikan semua tahapan dilalui dengan baik, target dicapai

sesuai dengan rencana, dan penyimpangan segera dapat diketahui dan

dapat dilakukan perbaikan.

9. Strategi Pelaksanaan

Langkah-langkah strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi meliputi tingkat

pelaksanaan, pelaksana, program, dan metode pelaksanaan.

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dilakukan melalui 3 (tiga) tingkat

pelaksanaan, sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Tingkat Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Tingkat Pelaksanaan Keterangan

Nasional Makro Menyangkut penyempurnaan regulasi nasional

yang terkait dengan upaya pelaksanaan

Reformasi Birokrasi.

Meso Menjalankan fungsi manajerial, yakni

menerjemahkan kebijakan makro dan

mengkoordinir (mendorong dan mengawal)

pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat K/L

dan Pemda.

Page 9: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

Tingkat Pelaksanaan Keterangan

Kementerian/

Lembaga/

Pemda

Mikro Menyangkut implementasi kebijakan/ program

Reformasi Birokrasi sebagaimana digariskan

secara nasional yang menjadi bagian dari upaya

percepatan Reformasi Birokrasi pada masing-

masing K/L dan Pemda.

Pelaksana sebagai berikut:

Gambar 3. Pengorganisasian Reformasi Birokrasi

Peran Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional antara lain

mengarahkan kebijakan, strategi, dan standar bagi pelaksanaan Reformasi

Birokrasi dan kinerja operasi birokrasi. Peran Tim Reformasi Birokrasi

Nasional antara lain merumuskan kebijakan dan strategi operasional

Reformasi Birokrasi. Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional bertanggung

jawab kepada Ketua Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional. Tim

Reformasi Birokrasi Nasional dibantu oleh Unit Pengelola Reformasi

Birokrasi Nasional.

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Tim Independen.

Sedangkan Tim Quality Assurance bertugas dalam memastikan

pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Dalam pelaksanaan tugasnya Tim

Independen dan Tim Quality Assurance bertanggung jawab kepada Ketua

Komite Pengarah Reformasi Birokrasi yang dalam pelaksanaan tugas

sehari-hari dikoordinasikan oleh Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional.

Tim Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda berperan sebagai penggerak,

pelaksana dan pengawal pelaksanaan Reformasi Birokrasi di masing-masing

K/L dan Pemda.

Page 10: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

Pengorganisasian pelaksana Reformasi Birokrasi dapat digambarkan dalam

tabel di bawah ini.

Tabel 3. Pelaksana Reformasi Birokrasi

Tingkat Pelaksanaan Penanggung jawab/Pelaksana

Nasional Makro Komite Pengarah Reformasi Birokrasi

Nasional

Tim Reformasi Birokrasi Nasional

Meso Unit Pengelola Reformasi Birokrasi

Nasional

Tim Independen

Tim Quality Assurance

Instansional

(Kementerian/

Lembaga/Pemda)

Mikro Tim Reformasi Birokrasi K/L/Pemda

Strategi pelaksanaan Reformasi Birokrasi dilakukan melalui program-

program yang berorientasi pada hasil (outcomes oriented program).

Program-program tersebut dilaksanakan sesuai dengan tingkat

pelaksanaannya sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. Perbandingan Program Antar Tingkat Pelaksanaan

Program Untuk

Tingkat Makro

Program Untuk

Tingkat Meso

Program Untuk

Tingkat Mikro

Program Untuk Tingkat

Meso Program Untuk

Tingkat Mikro

a. Penataan

Organisasi.

b. Penataan Tata

Laksana.

c. Penataan

Sistem.

d. Manajemen

SDM Aparatur.

e. Penguatan

Pengawasan.

f. Penguatan

Akuntabilitas

Kinerja.

g. Peningkatan

Kualitas.

h. Pelayanan

Publik.

a. Manajemen

Perubahan.

b. Konsultasi dan

Asistensi.

c. Monitoring,

Evaluasi, dan

Pelaporan.

a. Manajemen Perubahan.

b. Penataan Peraturan

c. Perundang-undangan.

d. Penataan dan Penguatan

Organisasi.

e. Penataan Tata Laksana.

f. Penataan Sistem

Manajemen SDM

Aparatur.

g. Penguatan Pengawasan.

h. Penguatan Akuntabilitas

Kinerja.

i. Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik.

j. Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan.

Page 11: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

C. ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

Pelaksanaan operasional Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025,

dituangkan dalam Road Map Reformasi Birokrasi yang ditetapkan setiap 5 (lima)

tahun sekali oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi (MenPANRB). Road Map Reformasi Birokrasi adalah bentuk

operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilakukan

setiap 5 (lima) tahun sekali dan merupakan rencana rinci pelaksanaan Reformasi

Birokrasi dari 1 (satu) tahapan ke tahapan selanjutnya selama 5 (lima) tahun

dengan sasaran per tahun yang jelas. Sasaran tahun pertama akan menjadi

dasar bagi sasaran tahun berikutnya, begitupun sasaran tahun-tahun berikutnya

mengacu pada sasaran tahun sebelumnya. Road Map Reformasi Birokrasi 2010-

2014 ditetapkan dengan Peraturan MenPANRB Nomor 20 Tahun 2010.

Road Map Reformasi Birokrasi yang disusun dan dilaksanakan setiap 5 (lima)

tahun sekali bertujuan untuk memberikan arah pelaksanaan Reformasi Birokrasi

di K/L dan Pemda agar berjalan secara efektif, efisien, terukur, konsisten,

terintegrasi, melembaga, dan berkelanjutan.

Ruang lingkup Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 mencakup 3 (tiga) hal

berikut:

1. Penguatan Birokrasi Pemerintah

Terwujudnya penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka pemerintahan

yang bersih dan bebas KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik

kepada masyarakat, dan meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja

birokrasi.

2. Tingkat Pelaksanaan

Ada 2 (dua) tingkat pelaksanaan, yaitu tingkat nasional dan tingkat

instansional. Pada tingkat nasional, pelaksanaan Reformasi Birokrasi dibagi

ke dalam tingkat pelaksanaan makro dan meso. Tingkat pelaksana makro

menyangkut penyempurnaan regulasi nasional dalam upaya pelaksanaan

Reformasi Birokrasi. Sementara tingkat pelaksanaan meso menjalankan

fungsi manajerial, yaitu mendorong kebijakan-kebijakan inovatif,

menerjemahkan kebijakan makro, dan mengkoordinasikan (mendorong dan

mengawal) pelaksanaan Reformasi Birokrasi di tingkat K/L dan Pemda.

Pada tingkat instansional (disebut tingkat pelaksanaan mikro) menyangkut

implementasi kebijakan/program Reformasi Birokrasi sebagaimana

digariskan secara nasional dan menjadi bagian dari upaya percepatan

Reformasi Birokrasi pada masing-masing K/L dan Pemda.

3. Program

Program-program berorientasi hasil (outcomes oriented programs), baik

pada tingkat makro, meso, maupun tingkat mikro sebagaimana dikemukakan

pada tabel berikut ini:

Page 12: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

Tabel 5. Program pada Tingkat Makro, Meso dan Mikro

Program Untuk

Tingkat Makro

Program Untuk

Tingkat Meso Program Untuk Tingkat Mikro

a. Penataan

Organisasi.

b. Penataan

Tatalaksana.

c. Penataan Sistem

Manajemen SDM

Aparatur.

d. Penguatan

Pengawasan.

e. Penguatan

Akuntabilitas

Kinerja.

f. Peningkatan

kualitas pelayanan

publik.

a. Manajemen

Perubahan.

b. Konsultasi dan

Asistensi.

c. Monitoring,

Evaluasi, dan

Pelaporan.

d. Knowledge

Management.

a. Manajemen Perubahan.

b. Penataan Peraturan

Perundang-undangan.

c. Penataan dan Penguatan

Organisasi.

d. Penataan Tatalaksana.

e. Penataan Sistem

Manajemen SDM Aparatur.

f. Penguatan Pengawasan.

g. Penguatan Akuntabilitas

Kinerja.

h. Peningkatan Kualitas

Pelayanan Publik.

i. Monitoring, Evaluasi, dan

Pelaporan.

Hasil akhir dari pelaksanaan program Reformasi Birokrasi pada tingkat mikro dan

makro akan mewujudkan tercapainya 3 (tiga) sasaran utama Reformasi Birokrasi

yang dituangkan ke dalam 6 (enam) indikator kinerja utama (key performance

indicators) keberhasilan Reformasi Birokrasi sebagaimana ditetapkan dalam

Perpres Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-

2025. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel-6.

Tabel 6. Sasaran dan Indikator Keberhasilan Reformasi Birokrasi

Sasaran Indikator Base line

(2009)

Target

(2014)

Terwujudnya

pemerintahan yang

bersih dan bebas KKN.

IPK*) 2.8 5.0

OPINI BPK

(WTP).

Pusat. 42,17% 100%

Daerah. 2.73% 60%

Terwujudnya

peningkatan kualitas

pelayanan publik kepada

masyarakat.

Integritas

Pelayanan

Publik.

Pusat. 6,64 8,0

Daerah. 6,46 8,0

Peringkat Kemudahan

Berusaha.

122 75

Meningkatnya kapasitas

dan akuntabilitas kinerja

birokrasi.

Indeks Efektivitas

Pemerintahan**)

- 0,29 0,5

Instansi pemerintah yang

akuntabel.

24% 80%

*) Skala 0 – 10

**) Skala – 2.5 s/d 2.5

Sumber: Diolah dari RPJMN 2010-2014

Page 13: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

BAB III

PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

SECARA ONLINE

A. PENDAHULUAN

Untuk menilai dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

Reformasi Birokrasi serta mengawal proses pencapaian tujuan, sasaran, dan

keberhasilan pencapaian Reformasi Birokrasi Nasional, telah ditetapkan

PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Mandiri

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Petunjuk Teknis PMPRB secara

Online diatur dalam PermenPANRB Nomor 31 Tahun 2012.

Proses pencapaian tujuan dan sasaran RB Nasional dengan menggunakan

model PMPRB disajikan pada gambar di bawah ini:

Gambar 4. Model PMPRB

Gambar di atas menyajikan penerapan PMPRB dalam mengawal proses

pencapaian sasaran dan tujuan Reformasi Birokrasi. Monitoring dan evaluasi

terhadap 9 (sembilan) program mikro Reformasi Birokrasi dilakukan terhadap

Komponen “Pengungkit” PMPRB yang terdiri dari 5 (lima) Kriteria, yaitu: 1)

Kepemimpinan, 2) SDM Aparatur, 3) Perencanaan Strategis, 4) Kemitraan dan

Sumber Daya, serta 5) Proses. Kelima kriteria tersebut dijabarkan lagi ke dalam

20 (dua puluh) sub kriteria dan 115 (seratus lima belas) pertanyaan. Kriteria

Pengungkit PMPRB sudah mencakup 9 (sembilan) program Mikro Reformasi

Birokrasi.

Page 14: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

“Hasil yang diharapkan” dari program dan kegiatan Reformasi Birokrasi diukur

dengan pemenuhan Indikator Kinerja Internal di dalam Komponen “Hasil”, Sub

Kriteria “Hasil Kinerja Utama”. Hasil Kinerja Utama mencerminkan capaian yang

diperoleh oleh instansi terkait dengan Renstra dan Roadmap Reformasi Birokrasi

yang telah ditetapkan. Sub Kriteria “pemenuhan target indikator internal”

bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kinerja instansi dalam memenuhi target

indikator internal dengan menggunakan indikator yang terkait langsung dengan

“Hasil yang diharapkan pada tingkatan mikro Reformasi Birokrasi”. Sub Kriteria

“pemenuhan target indikator eksternal” menyangkut penilaian pencapaian IKU

dari masing-masing K/L dan Pemda yang didapatkan dari IKU RPJMN 2010-2025

yang mendukung pencapaian keberhasilan Reformasi Birokrasi.

Model PMRB tidak hanya dapat memantau kemajuan pelaksanaan Reformasi

Birokrasi namun juga dapat mengukur kemajuan program perbaikan internal

manajemen K/L dan Pemda sebagai bagian dari program Pendayagunaan

Aparatur Negara.

PMPRB mengadopsi model Common Assessment Framework (CAF) yang

secara metodelogis sudah teruji dan diterapkan pada lebih dari 2.000 (dua ribu)

intansi pemerintah di dunia, maka PMPRB lebih kredibel dalam memberikan

informasi kepada pengambil keputusan untuk membuat dan mereview kebijakan

nasional mengenai Reformasi Birokrasi.

Hubungan sebab-akibat antara Komponen Pengungkit dan Komponen Hasil

seharusnya mewujudkan proses perbaikan bagi instansi melalui inovasi dan

pembelajaran. Proses perbaikan ini akan meningkatkan kinerja instansi

pemerintah secara berkelanjutan. Komponen Pengungkit sangat menentukan

keberhasilan tugas instansi, sedangkan Komponen Hasil berhubungan dengan

kepuasan para pemangku kepentingan dan pencapaian IKU instansi yang

bersangkutan.

Sistem penilaian PMPRB menilai kemajuan pelaksanaan Pengungkit (sebagai

“cause”) dan Hasil (sebagai “effect”) berdasarkan bukti-bukti dengan

menggunakan siklus kualitas PDCA (Plan, Do, Check, dan Action), serta

mendorong pemberdayaan internal K/L untuk melakukan perbaikan

berkelanjutan.

Sistem PMPRB memiliki berbagai keunggulan, yaitu melihat proses Pengungkit

yang mendorong tercapainya Hasil, dan juga adanya rencana perbaikan dan

tindak lanjut sebagai proses perbaikan internal berkelanjutan bagi K/L dan

Pemda. KemenPANRB melalui PMPRB dapat membantu dan memfasilitasi K/L

dan Pemda untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, serta

memperbaiki kelemahan dan meningkatkan kekuatan untuk mewujudkan tujuan

dan sasaran Reformasi Birokrasi.

Page 15: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

B. INFRASTRUKTUR PADA PMPRB ONLINE

Aplikasi PMPRB Online merupakan sebuah instrumen bantu berupa aplikasi

teknologi informasi (TI) berbasis Web. PMPRB Online memanfaatkan teknologi

Aplikasi Web-Based sehingga dalam implementasinya tidak diperlukan instalasi

oleh pihak pengguna. Pengguna dan server dihubungkan dengan jaringan

internet yang sudah tersedia di seluruh Indonesia.

PMPRB Online akan memudahkan dan mempercepat proses PMPRB yang

dilakukan oleh masing-masing K/L dan Pemda dalam hal Pengumpulan Data,

Pengolahan Data, Evaluasi Data, dan Monitoring, serta memudahkan proses

Saling Belajar (Bench Learning) secara Real Time Online.

Infrastruktur dari PMPRB Online dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 5. Infrastruktur PMPRB Online

C. PROSES PADA PMPRB ONLINE

Proses yang terjadi pada aplikasi PMPRB Online sebagai berikut :

1. Server yang menyimpan database terletak di “PMPRB Resource Center” dan

terhubung ke jaringan internet.

2. K/L dan Pemda menggunakan PC/Laptop/Tablet yang terhubung dengan

jaringan internet, mengakses aplikasi PMPRB Online melalui browser seperti

Firefox, IE, Google Chrome.

3. K/L dan Pemda melakukan pengisian Penilaian Mandiri yang selanjutnya

data tersebut akan terkirim ke Database pusat.

Page 16: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

4. Dari data hasil penilaian pelaksanaan RB oleh seluruh K/L dan Pemda, akan

diperoleh Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi baik di tingkat instansional

maupun nasional.

5. KemenPANRB melalui Deputi Program dan RB berperan sebagai PMPRB

Resource Center yang berfungsi melakukan Pengelolaan Data, Penilaian,

Monitoring, dan Evaluasi, serta pembuatan Profil Pelaksanaan Reformasi

Birokrasi baik di tingkat instansional maupun nasional.

Proses pada PMPRB Online dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 6. Proses Dalam PMPRB Online

D. MENJALANKAN APLIKASI PMPRB ONLINE

Untuk dapat menggunakan PMPRB Online yang perlu disiapkan adalah:

1. Sebuah PC/Laptop/Tablet.

2. Koneksi dengan Internet.

3. OS Komputer: Windows, Linux, MacOS, Android atau yang lain.

4. Browser/Perambah: Forefox, Internet Explorer (IE), Google Chrome, Safari

atau yang lain.

Aplikasi PMPRB secara Online dapat diakses melalui alamat

http://pmprb.menpan.go.id.

E. PERAN PADA PMPRB ONLINE

Page 17: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

Pada aplikasi PMPRB Online ini setiap akun memiliki peran yang berbeda-beda.

Peran akan menentukan cara berinteraksi dengan aplikasi PMPRB Online.

Beberapa peran yang dikenal pada PMPRB Online sebagai berikut:

1. Menteri PANRB.

2. Menteri: Menteri dan Kepala Lembaga.

3. Gubernur.

4. Bupati.

5. Walikota.

6. Deputi: Dirjen, Sekjen, Sestama, Deputi K/L.

7. Deputi-rb: Deputi Program dan RB KemenPANRB/Ketua UPRBN.

8. Pmprb-rc : PMPRB-RC KemenPANRB.

9. Irjen/irtama/ir/ufpi.

10. Irda.

11. Asesor.

12. Responden.

13. Tqa : Team Quality Assurance.

F. INTERAKSI PERAN DENGAN APLIKASI PMPRB ONLINE

Interaksi terhadap PMPRB Online sesuai dengan masing-masing jenis perannya

adalah:

1. Peran pmprb-rc (PMPRB-RC KemenPANRB)

Peran pmprb-rc dimiliki oleh PMPRB-RC KemenPANRB. Seluruh aktifitas

dan interaksi terhadap aplikasi PMPRB Online semua diinisialisasi oleh

pmprb-rc. Pmprb-rc berfungsi menyiapkan akun-akun untuk K/L dan

Pemda, memberikan informasi akun tersebut kepada Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi

dari K/L dan Pemda bersangkutan serta membuat akun responden untuk

melakukan pengisian survei yang dilakukan K/L dan Pemda.

2. Peran irjen/irtama/ir/irda/ufpi

Pengguna dengan peran irjen/irtama/ir/irda/ufpi akan menerima informasi

akun yang terdiri dari kode akun dan password sesuai K/L/Pemda. Dengan

akun ini Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi dapat melakukan:

a. Mensetup data Unit Kerja di K/L/Pemda, Mensetup Akun Asesor dan

Penugasan Asesor.

b. Melihat Penilaian Mandiri RB.

c. Memasukkan Penilaian Eksternal.

d. Melihat Penilaian Eksternal.

e. Melihat Penilaian Rencana Aksi.

f. Membuat akun pimpinan.

g. Kemajuan penilaian mandiri.

h. Panel.

Page 18: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

3. Asesor

Asesor yang telah ditunjuk oleh Irjen/Irtama/Ir/Irda/Ufpi bertanggung jawab

untuk mengisi Penilaian Mandiri sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Pada prinsipnya Asesor bertugas sebagai berikut:

a. Memberikan penilaian sesuai dengan ketentuan.

b. Menganalisis dan menilai bukti dan hasil survei.

c. Memasukkan data Rencana Perbaikan.

d. Membuat laporan rencana perbaikan dan tindak lanjut beserta rencana

aksi sesuai standar yang ada/format yang diberikan.

e. Mencetak Lembar Penilaian.

f. Menyampaikan laporan PMPRB ke irjen/irtama/ir/irda/ufpi.

Pengisian PMPRB menyangkut Penilaian Mandiri komponen Pengungkit,

komponen Hasil, dan memasukkan Data Rencana Perbaikan.

4. Responden

Responden yang telah ditunjuk berkewajiban untuk mengisi data survei

internal sesuai dengan guiding question yang sudah ada dalam formulir

survei internal.

G. PROSES SETUP ORGANISASI DAN PENYIAPAN AKUN

Aplikasi PMPRB Online akan digunakan oleh seluruh K/L dan Pemda, untuk itu

diperlukan beberapa tahapan setup. Adapun tahapan setup Organisasi dan

Penyiapan Akun ini adalah sebagai berikut:

1. Mengaktifkan Akun irjen/irtama/ir/irda/ufpi oleh pmprb-rc.

2. Mensetup Data Unit Kerja oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi.

3. Mensetup akun Asesor oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi.

4. Mensetup penugasan Asesor oleh irjen/irtama/ir/irda/ufpi.

H. OUTPUT PMPRB ONLINE

Contoh output yang dihasilkan oleh PMPRB Online berupa profil pelaksanaan

reformasi birokrasi.

1. Profil untuk Informasi Publik.

Profil yang ditampilkan untuk Informasi Publik yaitu :

a. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional.

b. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi K/L.

c. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tingkat Propinsi.

d. Profil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tingkat Kabupaten/Kota.

2. Profil RB Nasional Realtime.

Profil RB Nasional Realtime yaitu:

a. Dashboard Nasional.

b. Profil Pelaksanaan RB.

i. Nasional.

ii. Seluruh K/L.

Page 19: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

iii. K/L di bawah Kemenko Polhukam.

iv. K/L di bawah Kemenko Perekonomian.

v. K/L di bawah Kemenko Kesejahteraan Rakyat.

vi. Seluruh Propinsi.

vii. Seluruh Kabupaten/Kota.

viii. Per K/L.

ix. Per Propinsi.

x. Per Kabupaten/Kota.

c. Rekapitulasi PMPRB.

i. Nasional.

ii. Seluruh K/L.

iii. K/L di bawah Kemenko Polhukam.

iv. K/L di bawah Kemenko Perekonomian.

v. K/L di bawah Kemenko Kesejahteraan Rakyat.

vi. Seluruh Propinsi.

vii. Seluruh Kabupaten/Kota.

viii. Per K/L.

ix. Per Propinsi.

x. Per Kabupaten/Kota.

d. Profil PMPRB

i. Nasional.

ii. Per K/L.

iii. Per Propinsi.

iv. Per Kabupaten/Kota.

e. Perbandingan Profil PMPRB.

Page 20: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

BAB IV

PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI

DI LINGKUNGAN BADAN POM

A. PENGAJUAN DOKUMEN USULAN REFORMASI BIROKRASI DI

LINGKUNGAN BADAN POM

Badan POM mengajukan usulan Reformasi Birokrasi pada tahun 2009 dan tahun

2011.

B. PEMBENTUKAN TIM REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN

POM

Dalam melaksanakan Reformasi Birokrasi di Badan POM telah dibentuk Tim

Reformasi Birokrasi Badan POM yang telah beberapa kali diubah sebagai

berikut:

1. Surat Keputusan yang pertama kali ditetapkan yaitu Surat Keputusan Kepala

Badan POM RI Nomor HK.00.06.24.3574a tanggal 16 September 2009

tentang Pembentukan Kelompok Kerja Reformasi Birokrasi Badan POM.

Secara keseluruhan Kepala Badan POM bertindak sebagai penanggung

jawab dari proses Reformasi Birokrasi di Badan POM.

Untuk memudahkan pelaksanaan dan penyelesaian program/kegiatan

Reformasi Birokrasi di Badan POM, dibentuk kelompok kerja (Pokja)

sebanyak 13 (tiga belas) Pokja yaitu:

(1) Pokja I : Quick Wins-1 (Registrasi Obat dan Makanan

CEPPATT).

(2) Pokja II : Quick Wins-2 (Transparansi Sertifikasi Produk Impor

Obat dan Makanan).

(3) Pokja III : Quick Wins-3 (Quick Respon Pengawasan Obat dan

Makanan yang Mengandung Bahan Berbahaya).

(4) Pokja IV : Penilaian Kinerja Organisasi.

(5) Pokja V : Postur Birokrasi 2025 dan Penataan Organisasi.

(6) Pokja VI : Manajemen Perubahan.

(7) Pokja VII : Penataan Sistem, Analisa Beban Kerja, dan

Penataan Tatalaksana.

(8) Pokja VIII : Penataan Sistem Manajemen SDM.

(9) Pokja IX : Penguatan Unit Organisasi.

(10) Pokja X : Penyusunan Peraturan Perundang-undangan.

(11) Pokja XI : Pengawasan Internal.

(12) Pokja XII : Pemantauan Implementasi RB.

(13) Pokja XIII : Promosi dan Komunikasi RB.

Page 21: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

2. Surat Keputusan yang terakhir ditetapkan pada tahun 2012 yaitu Surat

Keputusan Kepala Badan POM RI Nomor HK.04.1.24.11.12.7154 Tahun

2012 tentang Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat

dan Makanan.

Tim Reformasi Birokrasi terdiri atas: 1) Tim Pengarah, 2) Tim

Pelaksana, 3) Pokja, dan 4) Tim PMPRB. Untuk membantu kelancaran

pelaksanaan tugas Tim Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud

dalam diktum Pertama, dibentuk Sekretariat.

Tim Reformasi Birokrasi bertanggung jawab kepada Kepala Badan

POM.

Pokja yang diatur dalam Keputusan ini terdiri dari 7 (tujuh) Pokja, yaitu:

(1) Pokja I : Bidang Penataan Organisasi dan Tata Laksana.

(2) Pokja II : Bidang Peraturan Perundang-undangan di bidang

pengawasan obat dan makanan.

(3) Pokja III : Bidang Penataan Sistem Manajemen Sumber Daya

Manusia Aparatur

(4) Pokja IV : Bidang Penguatan Pengawasan dan Akuntabilitas

Kinerja.

(5) Pokja V : Bidang Pelayanan Publik (Perkuatan Sistem

Pengawasan Pre Market dan Post Market.

(6) Pokja VI : Bidang Pola Pikir (Mind Set) dan Budaya Kerja

(Culture Set).

(7) Pokja VII : Bidang Promosi dan Komunikasi Reformasi Birokrasi.

Tim PMPRB, meliputi Inspektur dan Asesor.

C. PROSES REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN POM

Perjalanan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Badan POM yaitu:

1. Tahun 2009

Badan POM telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

- Penetapan SK.Kepala Badan POM Nomor HK.00.06.24.3574a tanggal

16 September 2009 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Reformasi

Birokrasi Badan POM.

- Penyusunan Uraian Jabatan yang mengacu Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/61/M.PAN/6/2004

tentang Pedoman Pelaksanaan Analisis Jabatan.

- Penyusunan Quick winss Reformasi Birokrasi Badan POM yaitu:

a. Pelayanan Registrasi Obat Dan Makanan Cekatan, Efisien,

Profesional, Pasti, Akuntabel, Tanggap dan Transparan

(CEPPATT).

b. Transparasi Sertifikasi Produk Impor Obat dan Makanan.

c. Respon Pengawasan Obat dan Makanan yang Mengandung Bahan

Berbahaya.

- Penyusunan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM 2009-2014.

Page 22: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

- Penyelenggaraan Workshop Reformasi Birokrasi Badan POM pada

tanggal 27 Oktober 2009, sekaligus dilakukan penyerahan dokumen

usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM kepada Asisten

Deputi Program dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Aparatur-KemenPAN

yang mewakili Tim Teknis Reformasi Birokrasi Nasional.

2. Tahun 2010

Badan POM melakukan langkah perbaikan terhadap 5 (lima) area

perubahan dengan menjabarkan menjadi 3 (tiga) Quick Wins, 10 (sepuluh)

program kerja, 24 (dua puluh empat) kegiatan yang dilaksanakan oleh 13

(tiga belas) Pokja, yaitu antara lain:

- Pelayanan Satu Atap (One Roof Service) dengan meresmikan gedung

pelayanan publik.

- Deregulasi tata laksana registrasi.

- SosialisasiQuality Management System (QMS) Awareness.

- Perencanaan dan pelaksanaan Opgabnas dan Opgabda produk ilegal.

- Pengembangan Sistem Laboratorium Badan POM.

3. Tahun 2011

Beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi Badan POM selama tahun 2011

antara lain:

- Simplifikasi jumlah Pokja Reformasi Birokrasi Badan POM dari 13 (tiga

belas) menjadi 9 (sembilan) Pokja yang ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Badan POM Nomor HK.04.243.05.11.2267.

- Penyusunan revisi dokumen usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi

Badan POM, disesuaikan dengan perubahan kebijakan yang berlaku

nasional antara lain Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang

Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2015, PermenPANRB Nomor

20 Tahun 2010 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi, PermenPANRB

Nomor 7 s.d 15 Tahun 2011 (9 Buku Pedoman Reformasi Birokrasi).

- Penyusunan perbaikan Quick Wins Badan POM yaitu menjadi:

a. Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Pangan Low Risk secara

Online.

b. Peningkatan Transparansi, Efisiensi, dan Efektivitas Pelayanan

Notifikasi Kosmetik Melalui E-Payment.

- Pada tanggal 14 September 2011 telah disampaikan revisi Dokumen

Usulan dan Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM kepada Tim

UPRBN.

- Penyusunan Evaluasi Jabatan disesuaikan dengan PermenPANRB

Nomor 34 Tahun 2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan. Pokja

Penataan SDM memfasilitasi pelaksanaan FGD 23 (dua puluh tiga) unit

kerja Pusat dan 4 (empat) Balai Besar/Balai POM sampling yang hasil

akhirnya adalah Nomenklatur Jabatan, Desain Jabatan, serta Nilai dan

Kelas Jabatan yang ada di Badan POM.

Page 23: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

- Pada tanggal 13 Oktober 2011 dilakukan verifikasi/validasi nilai dan

kelas jabatan Badan POM oleh Tim Evaluasi jabatan KemenPANRB dan

BKN.

- Pada tanggal 2 November 2011 Berita acara Validasi Nilai dan Kelas

Jabatan Badan POM telah ditandatangani oleh Deputi MenPANRB,

Deputi BKN, dan Sekretaris Utama Badan POM.

- Pada tanggal 27 Oktober 2011, Tim UPRBN melakukan verifikasi

lapangan di Badan POM Pusat dan tanggal 3 November 2011 di

BBPOM Denpasar. Desk evaluation oleh Tim UPRBN terhadap Usulan

Reformasi Birokrasi Badan POM mempunyai nilai 76% dan terhadap

Roadmap Reformasi Birokrasi Badan POM mempunyai nilai 74%.

Setelah dilakukan verifikasi lapangan, Nilai Usulan dan Roadmap RB

Badan POM meningkat menjadi 90,45%.

- Penerapan Quality Management System (QMS) di seluruh Unit Kerja

Badan POM Pusat dan Balai Besar/Balai POM.

- Penyusunan simulasi besaran tunjangan kinerja per kelas jabatan di

Badan POM dan perhitungan dampak anggaran untuk diusulkan ke

Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional melalui Tim UPRBN,

DPR, dan Kementerian Keuangan.

4. Tahun 2012

Beberapa kegiatan Reformasi Birokrasi Badan POM pada tahun 2012 antara

lain:

- Launching Aplikasi Sistem Informasi Administrasi Pegawai (SIAP), e-

registration untuk produk pangan low risk, dan penyerahan sertifikat ISO

9001 kepada Badan POM, yang pelaksanaannya bertepatan dengan

HUT Badan POM ke-11 pada tanggal 31 Januari 2012.

- Badan POM melakukan kembali evaluasi jabatan sehingga melakukan

revalidasi Nilai dan Kelas Jabatan. Jabatan yang telah disetujui oleh

KemenPANRB dan BKN dalam validasi ulang Nilai Jabatan dan Kelas

Jabatan sebanyak 43 (empat puluh tiga) jabatan, dituangkan dalam

Berita Acara Nomor B/2890.1/D.III.PAN-RB/10/2012, Nomor

35/K/KS/X/2012, dan Nomor OR.04.08.2.243.10.12.6378 tanggal 16

Oktober 2012 tentang Hasil Validasi Ulang Nilai Jabatan dan Kelas

Jabatan di Lingkungan Badan POM.

- Pada tahun 2012 telah dilakukan pembahasan penyusunan Sasaran

Kinerja Pegawai (SKP) dalam rangka penilaian kinerja pegawai.

- Pokja Badan POM melakukan penyusunan Roadmap yang disesuaikan

dengan matriks pada PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2011 untuk

nantinya dapat digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi oleh

Tim Quality Assurance. Namun sejalan dengan ditetapkannya

PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian

Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB), maka monitoring

dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Badan POM

Page 24: MODUL MATERI UJIAN DINAS DAN UJIAN · PDF fileSeluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam kaitan dengan ... akuntabilitas, kualitas pelayanan publik, ... Tingkat Pelaksanaan

disesuaikan sesuai Peraturan tersebut, oleh Asesor PMPRB Badan

POM.

- Penetapan Surat Keputusan Kepala Badan POM Nomor

HK.04.1.24.11.12.7154 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tim

Reformasi Birokrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan.

- Sejalan dengan ditetapkannya Peraturan Presiden RI Nomor 108 Tahun

2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan POM,

maka Badan POM menyusun dan menetapkan Peraturan Kepala Badan

POM Nomor HK.03.1.24.12.12.7694 Tahun 2012 tentang Ketentuan

Teknis Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Kinerja Pegawai di

Lingkungan Badan POM.

SELESAI

SELAMAT MENGIKUTI UJIAN DINAS ATAU

UJIAN PENYESUAIAN KEPANGKATAN

SEMOGA SUKSES