modul kuliah sistem informasi manajemen...satu mata kuliah yang ada di universitas bina sarana...

55
M SISTEM IN YOKI F FAKULTAS PROD UNIVERSITAS MODUL KULIAH NFORMASI MANAJEME DISUSUN OLEH FIRMANSYAH M.KOM S TEKNOLOGI INFORMA DI SISTEM INFORMASI BINA SARANA INFORMA EN ASI MATIKA

Upload: others

Post on 31-May-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL

SISTEM INFO

YOKI FIRMANSYAH M.KOM

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI SISTEM INFORMASI

UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA

MODUL KULIAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

DISUSUN OLEH

YOKI FIRMANSYAH M.KOM

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

PRODI SISTEM INFORMASI

SITAS BINA SARANA INFORMATIKA

EMEN

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

SITAS BINA SARANA INFORMATIKA

ii

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Sistem Informasi managemen ini guna untuk mahasiswa Universitas Bina Sarana Informatika

Modul sistem informasi managemen ini dirancang khusus untuk membantu mahasiswa memahami hal hal yang berkaitan dengan Sistem Informasi managemen yang merupakan salah satu mata kuliah yang ada di Universitas Bina Sarana Informatika.

Sesuai dengan tujuan penulis, modul ini dimaksudkan sebagai bacaan dasar tentang sistem informasi managemen. Isi modul ini telah disesuaikan sedemikian rupa agar dapat dibahas habis selama 1 semester dengan jumlah jam kuliah sebanyak 3 x 40 menit (dengan 14 minggu per semester).

Dalam penulisan dan menyelesaikan Modul ini, penulisan banyak mendapat bimbingan dan saran dari berbagai pihak dan secara khusus dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua serta Saudara tercinta yang telah banyak memberikan bantuan dan dorongan selama

penulis menyelesaikan penulisan modul ini 2. Orang orang disekitar saya yang selalu memberikan dorongan dan motivasi bagi saya selama

penyelesaian Modul ini 3. Kepada Rekan-rekan dan Sahabat baik berada didalam maupun diluar lingkungan Universitas

Bina Sarana Informatika yang telah memberi kritik, komentar maupun saran yang membangun untuk perbaikannya, penulis mengucapkan terima kasih. Saran dan kritik yang sangat membantu dan berguna adalah untuk penyelesaian isi dari modul ini.

Semoga atas izin dan hidayah ALLAH SWT, Modul ini dapat memberikan manfaat

khususnya bagi diri Saya pribadi dan dapat memberi sumbangan ilmu bagi mereka yang memerlukannya, dengan harapan akan ada pula pandangan-pandangan dan saran-saran perbaikan untuk dimasa yang akan datang.

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin

TTD

Yoki Firmansyah M.Kom

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..…………………………………………………………………………………..ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………iii

BAB I KONSEP DASAR SISTEM & SISTEM INFORMASI ..................................................... 1

1.1. Apa itu Sistem .................................................................................................................. 1

1.2. Karateristik Sistem ........................................................................................................... 3

1.3. Klasifikasi Sistem ............................................................................................................. 5

1.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ............................................................................... 7

1.5. Kosep Dasar informasi ..................................................................................................... 9

BAB II SISTEM INFORMASI DAN CBIS ................................................................................. 12

2.1. Definisi Sistem Informasi............................................................................................... 12

2.2. Komponen & Karakteristik Sistem Informasi ............................................................... 13

2.3. Jenis Jenis Sistem Informasi .......................................................................................... 15

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) ...................................................... 16

2.5. Konsep Dasar Computer Base Management Sistem (CBIS) .......................................... 20

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI ............................................................................ 22

3.1. Apa Itu Manajemen ........................................................................................................ 23

3.2. Tingkatan manajemen .................................................................................................... 24

3.3. Konsep Dasar Organisasi ............................................................................................... 27

BAB IV SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DAN PEMASARAN .................................. 42

4.1. Sistem Informasi Manufaktur......................................................................................... 42

4.2. Sistem Informasi Pemasaran .......................................................................................... 46

BAB V SISTEM INFORMASI KEUANGAN ............................................................................ 50

5.1. Definisi Sistem Informasi keuangan .............................................................................. 50

5.2. Sifat Sistem Informasi Keuangan ................................................................................... 51

5.3. Tujuan sistem informasi keuangan ................................................................................. 51

5.4. Fungsi sistem informasi keuangan ................................................................................. 51

Daftar Pustaka

1

BAB I KONSEP DASAR SISTEM & SISTEM INFORMASI 1.1. Apa itu Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara di mana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka. Beberapa ahli mengeluarkan pendapatnya tentang sistem diantaranya yaitu

a. Menurut (Mulyani & Purnama, 2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan mengemukakan bahwa sistem Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan

b. Menurut (Firmansyah & Pitriani, 2017) dalam penelitiannya mengatakan sistem dapat diartikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari komponen- komponen atau subsistem yang tertata dengan teratur, saling interaksi, saling ketergantungan satu dengan yang lainnya, dan tidak dapat dipisahkan (integratif) untuk mewujudkan suatu tujuan

c. Menurut Gordon B. Davis Sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama.

d. Menurut Raymond Mc. Leod Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan

e. Jogianto (2005:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

f. Indrajit (2001:2), Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

g. Lani Sidharta (1995:9), Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.

h. Murdick, R. G (1991:27), Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau prosedur-prosedur atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.

i. Davis, G. B (1991:45), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang beroperai bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.

2

Pada prinsipnya, setiap sistem selalui terdiri atas empat elemen: Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak,

ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu: tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem:

- Tujuan. Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.

- Masukan. Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan)

- Proses. Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

- Keluaran. Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

- Batas. Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana

- Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik. Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.

- Lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

3

Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori: Atas dasar keterbukaan:

sistem terbuka, di mana pihak luar dapat mempengaruhinya. sistem tertutup.

Atas dasar komponen: Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi. Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.

1.2. Karateristik Sistem

Karakteristik sistem adalah sistem yang mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini yang merupakan karakteristik sistem.

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8

bagian, yaitu : 1. Komponen

Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki komponen. Komponen ini merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi, dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain. Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.

4

2. Boundary (Batasan Sistem) Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah sistem informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut. Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.

3. Environment (lingkungan Luar Sistem) Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar dari sebuah siste, atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.

4. Interface (Penghubung Sistem) Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sebuah sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi. Hal ini mengacu pada karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem informasi memilki beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan dengan apa yang disebut denan interface. Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem tersebut tidaka akan dapat berjalan dengan optimal.

5

5. Input (Masukan) Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu Maintenance Input Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal. Signal Input Signal input merupakan energy yang merupakan sinyal, yang artinya, energy ini sangat berpengaruh terhadap proses transfer dan juga transmisi data atau informasi yang dimiliki sebuah host untuk diteruskan melalui sistem informasi menuju keluaran atau output.

6. Output (Keluaran) Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.

7. Proses (Pengolahan Sistem) Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi. Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.

8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem) Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna. Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.

1.3. Klasifikasi Sistem Klasifikasi sistem informasi adalah suatu bentuk kesatuan antara satu komponen dengan

satu komponen lainnya, karena tujuan dari sistem tersebut memiliki akhir tujuan yang berbeda untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem tersebut. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan menjadi beberapa sistem, diantaranya yaitu:

6

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik Sistem Abstrak (Abstract System) merupakan sistem yang berupa suatu konsep atau gagasan, atau sistem yang berupa suatu ide-ide atau suatu pemikiran yang bersifat non fisik yaitu tidak terlihat secara fisik. Contohnya seperti Teologi yaitu suatu ilmu tentang ketuhanan atau suatu gagasan maupun suatu pemikiran tentang hubungan antara manusia dengan Tuhannya.

b. Sistem Fisik (Physical System) merupakan sistem yang terlihat secara fisik contohnya seperti sistem akuntansi, sistem transportasi, sistem komputer, sistem produksi, dan lain-.lainnya

c. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik - Sistem Deterministik (Deterministic System) merupakan suatu sistem yang bergerak atau

beroperasi dengan cara yang dapat diperkirakan secara tepat, dan dapat mengetahui interaksi yang terjadi pada setiap bagian-bagiannya. Contohnya yaitu sistem komputer.

- Sistem Probabilistik (Probabilistic System) merupakan suatu sistem yang tidak dapat memperkirakan hasil akhirnya atau kondisi masa depannya secara tepat karena memiliki unsur probabilitas (kemungkinan atau tidak tentu). Contohnya seperti sistem persediaan barang, sistem pemilihan presiden, dan lain sebagainya.

d. Sistem Terbuka dan Sistem Tertutup - Sistem terbuka (Open System) merupakan sistem yang berhubungan dan mendapatkan

pengaruh dari lingkungan luar untuk mendapatkan inputan dan melakukan proses sehingga menghasilkan keluaran. Karena sistem ini merupakan sistem yang mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar atau merupakan sistem yang terbuka, maka sistem ini harus memiliki pengendalian yang baik, sehingga secara relatif tertutup, karena sistem yang tertutup akan secara otomatis akan terbuka untuk pengaruh yang positif saja. Contohnya sistem keorganisasian.

- Sistem tertutup (Close System) kebalikan dari sistem terbuka, yaitu sistem yang tidak behubungan dan tidak mendapatkan pengaruh dari lingkungan luar, sehingga sistem ini tidak melakukan pertukaran materi, energi, ataupun informasi, dan secara otomatis akan bekerja tanpa adanya campur tangan dari lingkungan luar. Contohnya reaksi kimia dalam sebuah tabung. Secara teoritis sistem tersebut ada, akan tetapi pada kenyataanya sistem tersebut tidak sepenuhnya tertutup, yang ada hanyalah relatively close system (sistem yang relatif tertutup atau tidak sepenuhnya tertutup).

e. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan - Sistem Alamiah (Natural System) merupakan sistem yang terjadi karena proses-proses

alam tanpa adanya campur tangan manusia, karena memang tidak ada campur tangan manusia dan merupakan proses yang alamiah. Contohnya seperti rotasi perputaran bumi, sistem tatasurya, dan lain sebagainya.

- Sistem Buatan (Human Made System) merupakan sistem yang dirancang oleh manusia atau merupakan sistem yang proses terjadinya melibatkan campur tangan manusia. Sistem ini juga melibatkan mesin, sehingga sering kali disebut Human Machine System. Contohnya Sistem komputer.

7

f. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks Dilihat dari tingkat kerumitannya sistem juga dapat dibagi menjadi sistem sederhana dan sistem kompleks. Contoh dari sistem sederhana yaitu sistem yang ada pada sepeda, sedangkan contoh dari sistem kompleks yaitu terjaddi pada otak manusia.

1.4. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SDLC ) atau

Siklus Hidup Sistem (Systems Life Cycle ), di dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak merupakan proses pembuatan dan perubahan sistem, dan juga model dan metodologi yang digunakan untuk bisa mengembangkan beberapa sistem tersebut. pada umumnya konsep ini merujuk pada suatu sistem komputer serta informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang meliputi beberapa tahap berikut :

1. Rencana(planning) 2. Analisis (analysis) 3. Desain (design) 4. Implementasi (implementation) 5. Uji coba (testing) 6. Pengelolaan (maintenance

Ada tiga jenis metode siklus hidup dalam sistem yang paling sering digunakan, diantaranya yaitu:

(Traditional system life cycle) siklus hidup sistem tradisional. (Life cycle using prototyping) siklus hidup menggunakan prototyping. (Object-oriented system life cycle) siklus hidup sistem orientasi objek.

A. Tahap Tahap SDLC

Dalam tahapan ini, kerangka umum dikembangkan untuk mengimplementasi kebutuhan para pengguna serta menyelesaikan masalah. Berikut ini tahapannya : - Tahap Perencanaan Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan sistem

informasi apa yang nantinya akan dikembangkan, sasaran yang ingin dicapai, jangka waktu pelaksanaan dan juga pertimbangan dana yang tersedia, serta siapa yang akan melaksanakannya.

- Usulan Usulan perubahan pada sistem dari internal biasanya berisi hal yang dikarenakan :

Terdapat permasalahan yang dihadapi oleh sistem yang lama seperti biaya operasional yang tinggi. Pembuatan order yang sering terlambat dan juga laporan yang tidak up to date. Penyempurnaan pada sistem yang ada seperti efisiensi dan kontrol. Keputusan dari manajemen.

Usulan itu harus mendapat persetujuan dari manajemen karena hal itu menyangkut biaya, perubahan system kerja (uraian kerja dan tanggung jawab), keamanan data, dan hubungan dengan pelanggan.

- Kerangka Acuan Kerja

Sesudah memperoleh persetujuan dari manajemen, kemudian akan dibentuk tim yang terdiri dari beberapa devisi yang terkait untuk menyusun kerangka acuan kerja yang menyangkut hal-hal berikut :

8

latar belakang Maksud serta tujuan Sasaran proyek Ruang lingkup pekerjaan Jangka waktu pelaksanaan Prioritas pekerjaan Anggaran (Dana)

Berdasarkan kerangka kerja tersebut di atas, maka disusunlah anggaran atau dana untuk hardware, software, pelatihan SDM, pemeliharaan serta cadangan untuk keperluan yang tidak terduga.

- Penunjukkan Tim Pelaksanaan

Sesudah semua kegiatan diketahui maka selanjutnya diputuskan, apakah pengembangan sistem informasi ini akan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pihak konsultan. Sesudah menetapkan pelaksana, lalu diminta untuk memasukkan proposal pelaksanaan sistem informasi yang sesuai dengan kerangka acuan kerjanya. Proposal itu nantinya akan dievaluasi untuk menetapkan apakah proyek itu layak atau tidak untuk dilaksanakan.

- Menilai Kelayakan Proyek

Tahap ini mencakup kelayakan operasional, teknis dan juga ekonomisnya. Di dalam prakteknya, yang lebih dominan dinilai pada umumnya adalah aspek ekonomu atau dana. Berikut ini hal-hal yang dinilai :

Kelayakan operasional Yang menyangkut dengan apakah secara operasional sistem yang baru ini, bisa dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan juga metode training yang diberikan, pelayanan purna jual serta pemeliharaan dan efisiensi efektivitas yang baru.

Kelayakan teknis Yang menyangkut apakah radware/software yang akan dikembangkan bisa tersedia, jadwal pelaksanaan dan juga sistem keamanan data.

Kelayakan ekonomis Yang menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan sistem yang baru yang dimana keuntungannya akan didapatkan dari sistem itu sendiri.

B. Tahap Analisis Adalah terdapat kegiatan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh, ke dalam bagian komponennya dengan maksud untuk bisa mengidentifikasi serta mengevaluasi permasalahan yang ada, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

C. Mengidentifikasi Masalah Adalah langkah awal dalam analisa sistem. Di dalam tahap ini didefinisikan masalah yang harus diselesaikan dengan timbulnya pertanyaan.

D. Memahami Kerja Sistem yang Ada Pada tahap ini dilakukan dengan cara mempelajari dengan lebih rinci, bagaimana sebuah sistem yang ada sudah berjalan. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini dibutuhkan data yang bisa didapatkan dengan melakukan penelitian pada sistem yang ada.

9

E. Menganalisis Sistem Berdasarkan pada data yang telah diperoleh maka bisa dilakukan analisa dari hasil penelitian yang telah dilakukan, untuk memperoleh pemecahan masalah yang nantinya akan dipecahkan.

F. Membuat Laporan Laporan juga harus dibuat sebagai dokumentasi dari sebuah penelitian. Dengan tujuan yaitu sebagai bukti yang tertulis mengenai hasil analisa yang telah dilakukan.

Pihak Yang Terlibat Dalam Pengembangan Sistem 1. Manajemen

Yang memberikan dukungan dan juga dorongan untuk proyek pengembangan dan menyerasikan sistem informasi dengan strategi perusahaan.

2. Akuntan Sebagai pemakai SIA Sebagai komite pelaksana sistem informasi Mendesain, mengawasi, serta menguji

3. Komite pelaksana sistem informasi Merencanakan serta mengawasi fungsi dalam sebuah sistem informasi.

4. Analisis sistem dan programmer Analisis sistem ini mempelajari sistem yang ada, mendesain yg baru, dan membuat spesifikasi yang digunakan programmer komputer. Programmer komputer menulis program komputer dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh analis.

1.5. Kosep Dasar informasi A. Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. Sumber informasi adalah data. Data kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah kejadian yang terjadi pada saat tertentu.

B. Siklus Informasi Data yang diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan model proses yang tertentu. Misalkan suhu dalam fahrenheit diubah ke celcius. Dalam hal ini digunakan model matematik berupa rumus konversi dari derajat fahrenheit menjadi satuan derajat celcius. Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, kemudian penerima menerima informasi tersebut, yang berarti menghasilkan keputusan dan melakukan tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterunya yang disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycles).

10

Gambar Siklus Informasi

Kualitas informasi terdiri dari 3 hal yaitu : 1. Informasi harus akurat (accurate) Informasi harus akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias

atau menyesatkan. 2. Tepat pada waktunya (time lines) Tepat pada waktunya berarti informasi yang datang pada pemerima tidak boleh terlambat.

informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. 3. Relevan (relevance) Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. 4. Nilai Informasi (value of information).

Nilai informasi ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

5. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang dibutuhkan.

6. Konsep Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block) yaitu :

- Blok masukkan (input block) Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media yang digunakan untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.

- Blok model (model block)

11

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan metode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang sudah diinginkan.

- Blok keluaran (output block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

- Blok teknologi (technology block) Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian diri secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari unsur utama yaitu Teknisi (human ware atau brain ware), Perangkat lunak (software), Perangkat keras (hardware)

- Blok basis data (database block) Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

- Blok kendali (control block) Banyak faktor yang dapat merusak sistem informasi, misalnya bencana alam, api, temperatur tinggi, air, debu, kecurangan-kecurangan, kejanggalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan ketidakefisienan, sabotase dan sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung diatasi.

Gambar Blok Sistem Informasi

12

BAB II SISTEM INFORMASI DAN CBIS

2.1. Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam

mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan. Sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda dalam menanggapi pengertian sistem informasi. Berikut beberapa pengertian menurut para ahli:

1. Mc Leod, Pengertian sistem informasi menurut Mc Leod adalah suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi.

2. Erwan Arbie Erwan Arbie berpendapat bahwa pengertian sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan, dan dukungan operasi. Sistem ini bersifat manajerial dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi penyediaan laporan yang diperlukan.

3. O’Brien, menyatakan bahwa pengertian sistem informasi merupakan kombinasi dari setiap unit yang dikelola orang-orang, hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), jaringan komputer, serta jaringan komunikasi data (komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang bentuk organisasi.

4. John F Nash Menurut John F Nash, pengertian sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur, dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern, dan menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.

5. sedangkan Alter memiliki pendapat tersendiri, pengertian sistem informasi ialah sebagai tipe khusus dari sistem kerja dimana manusia dan atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan atau jasa bagi pelanggan.

A. Tujuan Sistem Informasi Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan informasi. Sistem informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para penggunanya. Data yang diolah saja pun tidak cukup apabila dikatakan sebagai suatu informasi. Untuk dapat berguna, maka harus tersedia tiga pilar seperti berikut:

1. Relevance: Tepat kepada orangnya. 2. Timeliness: Tepat waktu 3. Accurate: Akurat atau tepat nilainya

Apabila tiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka informasi tidak dapat dikatakan berguna, melainkan sampah (garbage).

B. Kualitas Sistem Informasi Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : - Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

13

- Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. - Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Dari 3 hal tersebut maka akan di dapatkan sebuah nilai dari informasi tersebut. Nilai informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

C. Komponen Fisik Sistem Informasi - Perangkat keras komputer : CPU, storage, perangkat input/output, terminal untuk

interaksi, media komunikasi data. - Perangkat lunak komputer : perangkat lunak sistem (sistem operasi dan utilitinya),

perangkat lunak umum aplikasi (bahasa pemrograman), perangkat lunak aplikasi (aplikasi akuntansi dll).

- Basis data : penyimpanan data pada media penyimpan komputer. - Prosedur : langkah-langkah penggunaan sistem. - Personil : yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran

dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.

2.2. Komponen & Karakteristik Sistem Informasi Beberapa komponen dari sistem Informasi Yaitu sebagai berikut :

- komponen input, input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi - komponen model, kombinasi prosedur,logika,dan model matematika yang memproses

data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

- komponen output, output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

- komponen teknologi, teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima innput, menjalankan model, minyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan memantu pengendalian sistem.

- komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didlm komputer denganmenggunakan softwre database

- komponen control pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gagguan terhadapsistem informasi.

Karakter Sistem informasi - Sistem informsi memiliki komponen yang berupa subsistem yang merupakan elemen-

elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut misalnya bagian input, proses, output. Contoh input adalah salesman memasukan data penjualan bulan ini, maka disana terdapat manusia yang melakukan pekerjaan input dengan menggunakan hardware keyboard dan menggunakan interface sebuah aplikasi laporan penjualan yang sudah di sediakan oleh sistem informasi tersebut.

- ruang lingkup sistem informasi yaitu rung lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang meupakan gari bats lingkup kerja sistem tersebut sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.

14

- tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah informasi dianggap berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.

- lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistemm informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini urut dipertimbangkan pada saat perencanaann sistem informasi.

- sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. Skema Sistem

Informasi Berbasis Komputer di organisasi,dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

- Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.

- Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

- Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems) Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.

- Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

- Sistem Ahli (Expert System) dan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelegent) Kecerdasan buatan dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas. Dua cara untuk melakukan riset kecerdasan buatan adalah memahami bahasa alamiahnya dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran kecerdasan buatan untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli yang disebut juga dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi. Berbeda dengan sistem pendukung

15

keputusan (decision support systems), sistem ini meninggalkan keputusan terakhir bagi pembuat keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah khusus.

- Sistem Pendukung Keputusan Kelompok (Group Decision Support Systems) dan Sistem Kerja Kolaborasi Dukungan Komputer (Computer-Support Collaborative Work Systems). Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems (DSS) menjadi suatu solusinya.

- Sistem Pendukung Eksekutif (Executive Support Systems). Sistem tergantung pada informasi yang dihasilkan oleh Sistem Pengolahan Transaksi. Sistem ini membantu para eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti kantor.

2.3. Jenis Jenis Sistem Informasi A. Sistem Informasi Manajemen

Jenis sistem informasi yang pertama adalah SIM (Sistem Informasi Manajemen). Sesuai dengan namanya sistem ini menyasar untuk kegiatan manajerial. Yang termasuk kedalam manajerial adalah setiap orang yang memiliki kedudukan dalam organisasi dan pekerjaan yang memiliki tanggung jawab untuk manajemen pada suatu divisi atau bagian dalam perusahaan. Fungsi sistem informasi manajemen ini seperti :

Monitoring kinerja karyawan Memberikan penilaian karyawan Menerima laporan dari karyawan Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap karyawan Memberikan masukan kepada direksi

B. Sistem Informasi Akuntansi Jenis yang kedua adalah sistem informasi akuntansi atau disebut SIA. SIA merupakan implementasi sistem informasi yang berhubungan dengan sistem akuntansi dari suatu organisasi atau perusahaan. Akuntansi memiliki fungsi untuk melihat kondisi keuangan suatu organisasi apakah sedang surplus atau minus. Dengan adanya sistem informasi akuntansi ini akan membantu tugas seorang akuntan untuk melakukan audit kondisi keuangan perusahaan, menampilkan data-data pemasukan dan pengeluaran, melihat keuntungan dan kerugian bisnis, merapikan pencatatan pelaporan keuangan dan masih banyak lainnya.

C. Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan merupakan sistem informasi yang berada dibawah manajemen dengan fungsi untuk mengatur keuangan perusahaan. Sistem informasi keuangan ini nantinya akan terintegrasi dengan sistem informasi akuntansi untuk masalah pencocokan datanya. Ada beberapa alasan penting kenapa harus mengimplementasikan sistem informasi keuangan dalam bisnis: Untuk mencatat semua transaksi keuangan dalam waktu tertentu Dapat diintegrasikan dengan sistem informasi akuntansi Sebagai audit dan kroscek terhadap pemasukan dan pengeluaran bisnis

16

Membantu dalam perhitungan pajak Mempercepat auditor dalam melakukan audit keuangan perusahaan.

D. Sistem Informasi Manufaktur Untuk bisnis Anda yang bergerak dalam bidang manufaktur atau produksi, memiliki sistem informasi manajemen ini adalah hal yang wajib. Ada beberapa manfaat yang akan diperoleh dari sistem informasi manufaktur seperti: Untuk pencatatan produksi dalam bisnis Untuk mencatat hasil produksi yang tidak lulus quality check Mencatat pemesanan barang Mencatat biaya produksi Analisa kebutuhan produksi Memberikan data realtime kegiatan produksi yang berlangsung Dan masih banyak lainnya.

E. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Sistem informasi ini sering digunakan pada bagian HRD dan personalia dalam perusahaan untuk menyimpan data diri karyawan, gaji pokok, tunjangan, bonus, masa kerja, jabatan dan lain sebagainnya. Dengan adanya sistem informasi ini kerjaan dari bagian SDM bisa lebih mudah. Selain itu sistem informasi sumber daya manusia ini juga bisa dikombinasikan dengan sistem informasi manajemen, keuangan dan lain sebagainnya.

G. Sistem Informasi Pemasaran

Jenis sistem informasi pemasaran sangat penting bagi divisi pemasaran dalam perusahaan. Dengan sistem ini akan membantu dalam proses pencatatan dan memberikan segala informasi mengenai penjualan yang telah dilakukan dari perusahaan. Manfaat lainnya dari sistem informasi pemasaran ini seperti: Mengetahui jumlah produk yang terjual Mengetahui produk yang paling laku Mengetahui produk yang jarang peminat Mengetahui metode pemasaran yang tepat Mengetahui respon pasar terhadap produk

H. Sistem Informasi Eksekutif. Sistem informasi ini dikembangkan dan juga digunakan untuk mereka yang berada di level eksekutif dari suatu perusahaan. Sistem informasi ini akan memberikan kemudahan dalam arus informasi dari divisi di bawahnya kepada mereka. Lalu siapa saja yang termasuk level eksekutif adalah mereka yang memiliki hak penuh atas perusahaan, CEO, Komisaris, Pimpinan tertinggi, Direksi dan element eksekutif lain yang memiliki kewenangan dalam perusahaan.

2.4. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) A. Definisi SIM

Beberapa ahli di bidang ilmu manajeman pernah menjelaskan mengenai manajemen sistem informasi, diantaranya adalah:

- Raymond McLeod Jr

17

Menurut Raymond McLeod Jr, pengertian management information system adalah suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pengguna yang memiliki kebutuhan yang sama. Informasi tersebut menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya tentang apa yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

- Nash dan Robert Menurut Nash dan Robert, manajemen sistem informasi adalah kombinasi dari user/orang, teknologi, media, prosedur, dan juga pengendalian, yang memiliki tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jalur komunikasi, memproses tipe transaksi, dan memberi sinyal kepada manajemen terhadap kejadian di internal suatu organisasi/ perusahaan.

- Bodnar dan Hopwood Menurut Bodnar dan Hopwood, management information system adalah kumpulan dari perangkat keras/ hardware maupun perangkat lunak/ software untuk mentransformasikan data ke dalam suatu bentuk informasi yang lebih berguna.

- James O’Brien Menurut James O’Brien, management information system adalah kombinasi dari setiap unit yang dikelola oleh user atau manusia, hardware, software, jaringan komputer dan jaringan komunikasi data, dan juga database yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi tentang suatu organisasi.

- James AF Stoner Menurut James AF Stoner, pengertian sistem informasi manajemen adalah metode formal yang memberikan pihak manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, dan dapat mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan, pengawasan, serta fungsi operasi sebuah organisasi yang lebih efektif.

- Danu Wira Pangestu Menurut Danu Wira Pangestu, manajemen sistem informasi adalah kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna bagi semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

- Gordon B. Davis Menurut Gordon B. Davis, management information system adalah sebuah sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya operasional, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi/ perusahaan.

- Azhar Susanto Menurut Azhar Susanto, manajemen sistem informasi adalah kumpulan/ group dari sub sistem/ komponen apapun, baik fisik maupun non fisik yang saling berkaitan satu sama lain dan memiliki fungsi dalam hal pengevaluasian, pengendalian dan perbaikan berkelanjutan.

- Joel D. Aron Menurut Joel D. Aron, management information system adalah sebuah sistem informasi yang memberikan informasi/ data yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam mengambil keputusan.

18

B. SIM Dalam Dunia Akademis Maeve Cummings, Penulis dari buku of Management Information Systems for the

Information Age dan Professor of Accounting & Computer Information Systems di Universitas Pittsburg State, menjelaskan bagaimana fungsi Sistem informasi manajemen dalam dunia akademis. ““Sistem informasi manajemen adalah studi tentang komputer dan komputasi dalam lingkungan bisnis. Ilmu komputer berfokus pada mesin sementara sistem informasi, atau sistem informasi manajemen, berfokus pada bagaimana TI dapat mendukung strategi dan operasi organisasi, ”jelasnya.”

Konsep ini mencakup apa yang dapat dilakukan komputer dalam bidang ini, bagaimana orang memproses informasi, dan cara terbaik untuk membuatnya dapat diakses dan selalu mendapatkan informasi yang up to date.

Cummings menambahkan, “ informasi yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat adalah apa yang kami perjuangkan. Disiplin ini jauh lebih beragam daripada ilmu komputer pada umumnya. ”

Selain ilmu komputer, ada bidang studi lain yang berhubungan dengan sistem informasi manajemen, baik di tingkat teoritis dan praktis: Sistem Informasi (SI): Dalam SI, ada penekanan yang lebih besar pada alat, sedangkan

sistem informasi manajemen lebih menekankan pada proses bisnis dan operasi. Teknologi Informasi (TI): TI mirip dengan SI, tetapi hanya berfokus pada komputer. Informatika: Suatu disiplin yang menggabungkan rekayasa perangkat lunak,

pengembangan sistem informasi, dan jaringan. Teknik Elektro dan Teknik Komputer: Bidang-bidang ini masing-masing fokus pada

pengembangan dan peningkatan perangkat keras dan perangkat lunak. Sistem informasi manajemen membantu menentukan implikasi praktis dan teoritis dari perubahan ini.

C. SIM Pada Bisnis

Sistem ini menjadi sangat diperlukan akibat adanya kompleksitas tinggi dalam setiap organisasi bisnis. Tanpa informasi yang tepat, tidak ada organisasi atau bisnis manapun yang dapat mengambil langkah yang benar dalam proses pengambilan keputusan. Karena itu, faktanya adalah dalam suatu keputusan organisasi memainkan peran penting untuk pencapaian tujuan dan kita tahu bahwa setiap keputusan didasarkan pada informasi. Jika informasi yang dikumpulkan tidak relevan maka keputusan akan salah dan bisnis mungkin akan menghadapi kerugian besar & banyak kesulitan dalam beroperasi. Berdasarkan hal ini, maka berikut adalah fungsi sistem informasi manajemen pada setiap entitas bisnis

- Membantu dalam pengambilan keputusan: Sistem ini memainkan peran penting dalam Proses pengambilan keputusan di organisasi mana pun. Karena dalam organisasi apa pun keputusan dibuat berdasarkan Informasi yang relevan dan informasi yang relevan hanya dapat diambil dari sistem informasi manajemen.

- Membantu Koordinasi di antara Departemen: Sistem ini juga membantu dalam membangun hubungan yang sehat di antara setiap orang dari departemen ke departemen melalui pertukaran informasi yang tepat.

- Membantu Menemukan Masalah: Seperti kita ketahui bahwa sistem ini memberikan informasi yang relevan tentang setiap aspek kegiatan. Oleh karena itu, Jika ada kesalahan yang dibuat oleh manajemen maka Informasi Sistem Informasi Manajemen membantu dalam mencari solusi dari masalah yang terjadi.

19

- Membantu dalam Membandingkan Kinerja Bisnis: Sistem ini juga menyimpan semua histori data dan informasi dalam Basis Data-nya. Itu sebabnya sistem ini sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi Bisnis.

- Dengan bantuan sistem terintegrasi ini, organisasi bisnis dapat menganalisis kinerjanya, apa pun yang mereka lakukan tahun lalu atau tahun-tahun sebelumnya, dan kinerja bisnis apa pun di tahun ini. Hal lainnya adalah juga dapat mengukur pengembangan dan pertumbuhan organisasi bisnis.

D. Kategori SIM

Sistem informasi manajemen adalah istilah luas yang menggabungkan banyak sistem khusus. Kategori utama dalam sistem ini meliputi:

- Executive Information System (EIS): Manajemen senior menggunakan EIS untuk membuat keputusan yang memengaruhi seluruh organisasi. Eksekutif membutuhkan data dengan tingkat akurasi yang tinggi dan kemampuan untuk menelusuri data tersebut.

- Marketing Information System (MkIS): Tim pemasaran menggunakan MkIS untuk melaporkan efektivitas histori proses pemasaran dan saat ini. Juga menggunakannya sebagai data yang dianalisa untuk merencanakan proses pemasaran di masa depan.

- Business Intelligence System (BIS): Operasi yang menggunakan BIS biasanya untuk membuat keputusan bisnis berdasarkan pengumpulan, integrasi, dan analisis data dan informasi yang dikumpulkan. Sistem ini mirip dengan EIS, tetapi manajer dan eksekutif tingkat bawah menggunakannya.

- Customer Relationship Management System (CRM): Sistem CRM menyimpan informasi penting tentang pelanggan, termasuk penjualan sebelumnya, informasi kontak, dan peluang penjualan. Tim pemasaran, layanan pelanggan, penjualan, dan pengembangan bisnis sering menggunakan CRM.

- Sales Force Automation System (SFA): Komponen khusus sistem SFA yang mengotomatiskan banyak tugas yang dilakukan oleh tim penjualan. Ini dapat mencakup manajemen kontak, pelacakan dan pembuatan kontak, dan manajemen pesanan.

- Transaction Processing System (TPS): Pada tingkat dasar, TPS dapat berupa sistem point of sale (POS) seperti Mokapos, atau sistem yang memungkinkan wisatawan untuk mencari hotel dan termasuk opsi kamar lalu seperti kisaran harga, jenis dan jumlah tempat tidur. Karyawan dapat menggunakan data yang dibuat untuk melaporkan tren penggunaan dan melacak penjualan dari waktu ke waktu.

- Knowledge Management System (KMS): Layanan pelanggan dapat menggunakan sistem KMS untuk menjawab pertanyaan dan memecahkan masalah.

- Financial Accounting System (FAS): Sistem ini khusus untuk departemen yang berhubungan dengan keuangan dan akuntansi, seperti untuk menghitung hutang dagang (AP) dan piutang dagang (AR). Contoh software akuntansi terbaik yang bisa Anda pakai adalah seperti Accurate Online.

- Human Resource Management System (HRMS): Sistem ini melacak catatan kinerja karyawan dan data penggajian.

- Supply Chain Management System (SCM): Perusahaan manufaktur menggunakan SCM untuk melacak aliran sumber daya, bahan, dan layanan dari pembelian hingga produk akhir dikirim.

20

E. Manfaat menggunakan SIM Adapun manfaat dari Sistem Informasi Manajemen, antara lain: 1. Meningkatkan efisiensi serta efektivitas data secara akurat dan juga realtime. 2. Mempermudah pihak manajemen dalam melakukan perencanaan, pengawasan,

pengarahan, serta pendelegasian kerja terhadap seluruh departemen yang mempunyai ikatan atau koordinasi.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab unit sistem kerja yang terkoordinasi dan juga sistematis.

4. Meningkatkan produktivitas serta penghematan biaya di dalam organisasi.

2.5. Konsep Dasar Computer Base Management Sistem (CBIS) A. Pengertian Computer Base Information System ( CBIS )

Sistem informasi berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis.

Computer Base Information System (CBIS)

B. Contoh Aplikasi CBIS :

- Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Sistem Informasi Akuntansi (SIA) melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan. Aplikasi ini ditandai dengan volume pengolahan data yang tinggi, dimana Pengolahan data terdiri dari 4 tugas utama, yaitu pengumpulan data, Menipulasi data, Penyimpanan data, dan Penyiapan dokumen. Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang bertugas mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi, serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun diluar perusahaan. SIA adalah satu-satunya CBIS yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. SIA bertanggungjawab memenuhi kebutuhan informasi bagi tiap-tiap elemen lingkungan kecuali PESAING.

- Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pengembangan dan penggunaan sistem-sistem informasi yang efektif dalam organisasi-organisasi (Kroenke, David, 1989). Suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan

21

informasi bagi beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa (Mc. Leod, 1995). Adapun fungsi dari sistem informasi manajemen, yaitu sebagai berikut : 1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi

para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi. 2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis. 3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. 4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi. 5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. 6. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem. 7. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat

berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi. 8. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada

tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia. - Sistem Pendukung Keputusan (DSS)

Sistem pendukung keputusan (decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Menurut Moore and Chang, SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Tahapan SPK: Definisi masalah Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam persentase) Tujuan dari SPK: Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur Mendukung manajer dalam mengambil keputusan Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy Logic, dll.

- Sistem Otomatisisasi Kantor (OA) Otomatisasi Kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi meningkatkan produktifitas pekerjaan. Asal mula otomatisasi kantor di awal 1960-an, ketika IBM menciptakan istilah word processing untuk menjelaskan kegaitan devisi mesin tik listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964, ketika IBM memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST) yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik secara otomatis.

22

Otomatisasi Kantor (Office Automation) atau OA adalah : Penggunaan alat elektronik untuk memudahkan komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan produktivitas

- Sistem Pakar (Expert System) Sistem pakar adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik. Jenis program ini pertama kali dikembangkan oleh periset kecerdasan buatan pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dan diterapkan secara komersial selama 1980-an. Bentuk umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan yang menganalisis informasi (biasanya diberikan oleh pengguna suatu sistem) mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah tersebut. Tergantung dari desainnya, sistem pakar juga mampu merekomendasikan suatu rangkaian tindakan pengguna untuk dapat menerapkan koreksi. Sistem ini memanfaatkan kapabilitas penalaran untuk mencapai suatu simpulan

23

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI

3.1. Apa Itu Manajemen A. Pengertian Manajemen

Penegertian manajemen adalah seperangkat prinsip yang berkaitan dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian, dan penerapan prinsip-prinsip ini dalam memanfaatkan sumber daya fisik, keuangan, manusia dan informasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Banyak ahli telah mendefinisikan manajemen dengan pemahaman mereka masing-masing. Berikut ini adalah definisi manajemen menurut para ahli di dunia.

- Van Fleet dan Peterson mendefinisikan manajemen sebagai serangkaian kegiatan yang diarahkan pada pemanfaatan sumber daya secara efisien dan efektif dalam mengejar satu atau lebih tujuan.

- Megginson, Mosley dan Pietri mendefinisikan manajemen sebagai pekerjaan yang melibatkan sumber daya manusia, keuangan dan fisik untuk mencapai tujuan organisasi dengan melakukan fungsi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.

- Kreitner berpendapat bahwa manajemen adalah proses penyelesaian masalah untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif melalui penggunaan sumber daya secara efisien sesuai dengan perkembangan.

- F. Taylor, manajemen adalah seni mengetahui apa yang harus dilakukan, kapan harus dilakukan dan melihat bahwa itu bisa dilakukan dengan cara terbaik dan termurah

B. Unsur Unsur Managemen - Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah manajemen. Peruahaan akan memiliki manajemen yang baik ketika memiliki SDM yang mumpuni. Karena mereka yang menyusun tujuan hingga melakukannya agar mencapai tujuan itu sendiri

- Keuangan Selain SDM, keuangan juga berpengaruh besar terhadap peruahaan. Dengan keuangan itu, segala kegiatan yang sudah disusun sesuai rencana bisa dijalankan dengan baik. Sehingga perusahaan akan lebih mudah untuk menjalankan segala kegiatannya.

- Material Atau Bahan Baku Sebuah perusahaan sulit untuk bisa berjalan jika tidak ada bahan yang digunakan dalam proses produksi. Jika bahan yang digunakan baik, produk yang akan dihasilkan bisa berkualitas bagus.

- Mesin Untuk memudahkan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya, unsur mesin memang sangat dibutuhkan. Nantinya pekerja bisa bekerja dengan efektif dan efisien.

- Metode Metode bisa diartikan sebagai cara yang digunakan dalam perlaksanaan kerja. Sebuah metode yang baik selalu mempertimbangkan berbagai hal.

- Pasar Produk yang sudah diproduksi nantinya akan dipasarkan kepada konsumen. Jika produk memiliki kualitas yang bagus, tingkat penjualannya juga akan meningkat dan

berpengaruh terhadap keuntngan. Dengan hal ini, pasar menjasebuah manajemen.

C. Fungsi Manajemen - Perencanaan

Perencanaan ini berorientasi pada masa depan dan menentukan arah perusahaan. Ini adalah cara yang rasional dan sistematis untuk membuat keputusan yang akan berpengaruh terhadap masa yang akan dan suatu saat akan dilakukan bisa diatur sedemekian rupa sehingga tujuan perusahaan bisa tergapai.

- Pengorganisasian Pengorganisasian ini berguna untuk mengkordinasikan berbagai kegiatan dperusahaan. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pengawasan terhadap sumber daya agar bisa menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien. Lebih mudahnya, pengorganisasian dilakukan untuk menentukan tugas yang akan dikerjakan dimasingmasing pihak.

- Kepegawaian Kepegawaian ini berfungsi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik di tingkat manajerial maupun nonhal ini berkaitan juga dengan pelatihan, pengembangan, kompensasi dan karyawan, dan mempertahankan tenaga kerja ini secara insentif dan memberikan motivasi yang tinggi. Hal itu didasari karena manusia adalah faktor paling vital dalam proses manajemen, penting untuk merekrut karyawan yang tepat.

- Pengarahan Fungsi pengarahan ini berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan pengawasan sehingga karyawan melakukan aktivitas mereka dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengarahan, komunikasi yang baik sangat diperlukan agar informasi bisa diterima dengan baik oleh para pekerja. Selain itu, pemberian motivasi juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja pekerjannya.

- Pengontrolan Fungsi pengontrolan terdiri dari kegiatanbahwa apa yang pekerja lakukan sesuai dengan tugas mereka. Kegiatannya terdiri dari penetapan standar yang harus dilakukan pekerja hingga memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja yang ada dalam perusahaan.

3.2. Tingkatan manajemen

24

berpengaruh terhadap keuntngan. Dengan hal ini, pasar menjadi unsur penting dalam

Perencanaan ini berorientasi pada masa depan dan menentukan arah perusahaan. Ini adalah cara yang rasional dan sistematis untuk membuat keputusan yang akan berpengaruh terhadap masa depan perusahaan. Dengan perencanaan ini, segala kegiatan yang akan dan suatu saat akan dilakukan bisa diatur sedemekian rupa sehingga tujuan perusahaan bisa tergapai.

Pengorganisasian ini berguna untuk mengkordinasikan berbagai kegiatan dperusahaan. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pengawasan terhadap sumber daya agar bisa menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien. Lebih mudahnya, pengorganisasian dilakukan untuk menentukan tugas yang akan dikerjakan dimasing

Kepegawaian ini berfungsi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan baik di tingkat manajerial maupun non-manajerial. Dalam hal ini berkaitan juga dengan pelatihan, pengembangan, kompensasi dan karyawan, dan mempertahankan tenaga kerja ini secara insentif dan memberikan motivasi yang tinggi. Hal itu didasari karena manusia adalah faktor paling vital dalam proses manajemen, penting untuk merekrut karyawan yang tepat.

garahan ini berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan pengawasan sehingga karyawan melakukan aktivitas mereka dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengarahan, komunikasi yang

agar informasi bisa diterima dengan baik oleh para pekerja. Selain itu, pemberian motivasi juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja pekerjannya.

Fungsi pengontrolan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memastikan ang pekerja lakukan sesuai dengan tugas mereka. Kegiatannya terdiri dari

penetapan standar yang harus dilakukan pekerja hingga memperbaiki penyimpangan yang dilakukan oleh pekerja yang ada dalam perusahaan.

Tingkatan Manajemen

di unsur penting dalam

Perencanaan ini berorientasi pada masa depan dan menentukan arah perusahaan. Ini adalah cara yang rasional dan sistematis untuk membuat keputusan yang akan

depan perusahaan. Dengan perencanaan ini, segala kegiatan yang akan dan suatu saat akan dilakukan bisa diatur sedemekian rupa sehingga tujuan

Pengorganisasian ini berguna untuk mengkordinasikan berbagai kegiatan dalam perusahaan. Hal ini sangat penting untuk memudahkan pengawasan terhadap sumber daya agar bisa menjalankan kegiatan secara efektif dan efisien. Lebih mudahnya, pengorganisasian dilakukan untuk menentukan tugas yang akan dikerjakan dimasing-

Kepegawaian ini berfungsi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang sesuai manajerial. Dalam

hal ini berkaitan juga dengan pelatihan, pengembangan, kompensasi dan evaluasi karyawan, dan mempertahankan tenaga kerja ini secara insentif dan memberikan motivasi yang tinggi. Hal itu didasari karena manusia adalah faktor paling vital dalam

garahan ini berkaitan dengan kepemimpinan, komunikasi, motivasi dan pengawasan sehingga karyawan melakukan aktivitas mereka dengan cara yang seefisien mungkin, untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam pengarahan, komunikasi yang

agar informasi bisa diterima dengan baik oleh para pekerja. Selain itu, pemberian motivasi juga akan berpengaruh besar terhadap kinerja pekerjannya.

kegiatan yang dilakukan untuk memastikan ang pekerja lakukan sesuai dengan tugas mereka. Kegiatannya terdiri dari

penetapan standar yang harus dilakukan pekerja hingga memperbaiki penyimpangan

25

A. Manajemen Puncak | Top Level of Management

Manajemen puncak (top level management) adalah tingkat manajemen yang paling atas dan memiliki otoritas tertinggi pada sebuah organisasi perusahaan dan bertanggungjawab langsung kepada pemilik perusahaan. Umumnya, manajemen puncak hanya bekerja pada tatanan konseptual dan pemikiran, bukan pada hal hal teknis. Manajemen puncak memiliki kewenangan yang paling besar diantara manajemen pada tingkatan lainnya. Manajemen puncak berhak untuk memilih, mengangkat, memberhentikan manajemen yang berada dibawah otoritasnya. Contoh tingkat manajemen puncak adalah CEO (Cheif Executive Officer), GM (General Manager) atau yang sering pula disebut presiden direksi (presdir).

Direksi merupakan perwakilan dari pemilik perusahaan atau pemegang saham, mereka dipilih oleh pemegang saham perusahaan, dan CEO dipilih oleh dewan direksi perusahaan. Apa saja yang dilakukan oleh manajemen puncak ? # Tugas Manajemen Puncak Setidaknya terdapat peran dan tugas manajemen puncak, seperti:

1. Menyusun dan menetapkan rencana perusahaan 2. Menentukan tujuan perusahaan 3. Mengatur manajemen yang berada dibawah posisi manajemen puncak 4. Memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan 5. Bertanggungjawab atas semua yang dilakukan oleh manajemen dibawahnya

B. Manajemen Tingkat Menengah | Middle Level of Management

Manajemen tingkat menengah berada pada tengah tengah dari hirarki manajemen pada sebuah perusahaan. Manajemen ini dipilih oleh manajemen puncak dan anajemen tingkat menengah bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana yang sudah ditentukan oleh manajemen puncak. Berbeda dengan manajer puncak, manajer tengah cenderung bekerja mengandalkan kemampuan manajerial dan hal teknis. Kurang membutuhkan ketrampilan yang sifatnya konseptual. Manajemen tingkat menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan manajer dibawahnya. Manajemen pada tingkat ini bertanggung jawab terhadap kegiatan yang dilakukan oleh tingkatan manajemen yang lebih rendah dan bahkan terkadang terhadap beberapa karyawan operasionalnya. Contoh tingkatan manajemen tengah adalah :

- Kepala departemen atau HOD. Contohya: manajer keuangan, manajer pembelian, manajer produksi.

- Manajer cabang. Seperti kepala cabang unit - Junior executive. Contoh : asisten manajer pembelian, asistem manajer keuangan, asistem

manajer produksi. Contoh tugas dan peran manajemen tingkat menengah sebagai berikut : - Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak - Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak - Mengkoordinasikan seluruh kegiatan semua departemen yang ada - Berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah

posisinya - Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun - Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat

menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dengan manajemen yang lebih rendah.

26

- Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan direksi dan CEO perusahaan Manajemen Lini Pertama (First Line Management)

Manajemen lini pertama (low Level Management) adalah tingkatan manajemen yang paling rendah dalam sebuah perusahaan. Manajemen ini bertugas untuk memimpin dan mengawasi kinerja tenaga operasional. Karena salah satu tugasnya mengawasi karyawan, manajemen tingkat pertama bekerja menggunakan keterampilan teknikal dan kemampuan komunikasi. Kemampuan konseptual hampir tidak dibutuhkan oleh manajer ini. Manajemen lini pertama tidak membawahi manajer yang lain.

Contoh manajemen tingkat pertama adalah mandor atau pengawas atau sering disebut dengan supervisor. Mereka dipilih oleh manajemen tingkat menengah. Mereka juga bagian dari manajemen operasional yang terlibat secara langsung dalam proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan rencana dan tugas yang diberikan oleh manajemen yang lebih tinggi. Contoh kegiatan yang dilakukan manajemen pada tingkat pertama ini seperti:

- Mengarahkan dan mengendalikan karyawan atau pekerja - Mengembangkan moral para karyawan - Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan para pekerja - Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau

pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari para karyawan atau pekerja

- Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka panjang

C. Keahlian Manajemen

Manajemen dalam jenjang atau level manapun harus mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dalam sebuah tim, kemampuan menyusun perencanaan dan pelaksanaan rencana jangka panjang, berani menghadapi dan mengambil resiko serta keahlian interpersonal. Umumnya, secara mendasar keahlian manajemen bisa dikelompokkan menjadi tiga:

- Keahlian teknis Keahlian teknis adalah kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik serta pengetahuan pada bidang khusus. Keahlian teknis ini sangat diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama atau manajer yang berada pada tingkatan terendah karena manajer dilini ini seringkali terlibat secara langsung dengan pekerjaan teknis. Contohnya para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas tugas mereka yang kompleks

- Keahlian interpersonal Keahlian interpersonal adalah keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau didalam kelompok. Contohnya kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan maupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja mereka

27

- keahlian konseptual Keahlian konseptual merupakan kemampuan dalam mengkoordinir dan mengintegrasikan seluruh kepentingan serta kegiatan organisasi. Keahlian ini sangat penting untuk manajemen puncak. Kemampuan skill seorang manajer dalam usahanya untuk naik ke level yang lebih tinggi lagi tergantung kepada kemampuannya dalam memahami peran kerja departemen yang lain seperti bagian keuangan, personalia, produksi, marketing dan yang lainnya

Masih ada keahlian keahlian manajemen yang lain selain keahlian teknis, keahian

interpersonal serta keahlian konseptual yaitu 4 keahlian tambahan yang mestinya dimiliki oleh seorang manajer yang handal, 4 keahlian tersebut sebagai berikut:

- Keahlian Diagnosis, Seorang manajer harusnya mampu untuk menganalisa sebuah masalah yang ada pada organisasi serta mengembangkan solusinya. Apabila manajer tidak mampun untuk mengdiagnosis sebuah masalah, maka bisa saja manajer tersebut bukanlah manajer yang berprestasi yang bisa diandalkan untuk naik ke jenjang level yang lebih tinggi

- Keahlian Komunikasi, Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasi kepada yang lain. Bukan hanya itu saja, seorang manajer juga harus bisa menerima sebuah ide dan informasi dari orang lain secara baik sehingga nantinya manajer bisa mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan rekan kerja satu timnya. Tanpa ilmu kemampuan komunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam menghidupkan kerja sama tim.

- Keahlian Manajemen Waktu, Manajemen waktu wajib dikuasai oleh seorang manajer yang handal, manajemen harus mampu memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. membagi pekerjaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga pekerjaan bisa dengan cepat terselesaikan

- Keahlian Pengambilan Keputusan, Manajemen harus sanggup mengambil sebuah keputusan, setelah mendiagnosa dan menganalisa sebuah permasalahan, seorang manajer yang handal harus mampu mengambil sebuah keputusan yang cepat, tepat, efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada dan mampu mengambangkan menjadi peluang yang amat berharga

3.3. Konsep Dasar Organisasi A. Pengertian Organisasi Dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian tugas mamandang organisasi dari segi sistem distribusitugas sehingga masing-masing pejabat atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas tertentu.Disamping itu, masih banyak definisi organisasi sebagai proses yang dikemukakan oleh para ahli, dengan cara dan bahasa yang berbeda-beda. Dua diantaranya adalah 1. Organization as the process of dividing up work or arranging personal to handle the work of

the enterprise. Artinya organisasiadalah sebagai proses pembagian tugas, mengatur pegawai-pegawai untuk memikul tugas atau pekerjaan dari suatu badan usaha(Yoseph Kingsbury & Robert Wilcox 1961).

2. Organization is the act or process of bringing together or arranging the related groups of the agency into a working whole. Artinya organisasi merupakan suatu kegiatan atau suatu proses

28

menghimpun atau mengatur kelomok-kelompok yang saling mengadakan hubungan dari unit perwakilan ke dalam suatu pekerjaan yang menyeluruh (Harleigh B. Trecker 1950).

Definisi organisasi menurut beberapa ahli diantaranya : James D. Mooney : Organization is the form of every human association for the attainment

of common purposes. Artinya organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

John D. Millet : Organization is people working together, and so it takes on characteristics of human relationships which are involved in group detivity.Artinya organisasi adalah orang-orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok.

Dwight Waldo : Organization is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an administrative system. Artinya satu organisasi merupakan struktur daripada hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi.

Chester I. Barnard : Organization is a system of cooperation activities of two or more persons something intangible and impersonal, largely a matter of relationships. Artinya organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih, sesuatu yang tidakberwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagian besar mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan.

Herbert A. Simon : Organization is the complex pattern of communication and other relations in a group of human being.Artinya organisasi merupakan pola komunikasi yang kompleks dan hubungan-hubungan lain dalam suatu kelompok manusia.

Prajudi Atmosudirdjo : Organisasi itu sebagi struktur-tatapembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu.

Sondand P. Siagian : Organisasi adalah setiap bentuk persekutuanantara dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuanbersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki di manaselalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang yangdisebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebutbawahan.

Edgar Schein (1973) ‘’An organization is the rational coordination ofthe activities of a numberof people for the achievement of somecommon explicit purpose or goal, through devision of labor function,and through a hierarchy of outhority and responcibility’’.

Ananda W.P. Guruge (1977)‘’Organization is defined as arraging acomplex of tasks intomanageable units and defining the formalrelationships among the people who are assigned the various tasks.’’

Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi lewat hirarki otoritas dan tanggungjawab (Schein). Karakterisitik organisasi menurut Schein meliputi : memiliki struktur, tujuan, saling berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain untuk mengkoordinasikan aktivitas di dalamnya.

Organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasikan usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu (Kochler).

Organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama.

29

B. Unsur-Unsur Organisasi Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2. Proses Kerja Sama Sedikitnya Antara Dua Orang Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-baiknya.

3. Jelas Tugas dan Kedudukannya Masing-masing Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain

4. Ada Tujuan Tertentu Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama. Harus ada orang-orang yang bekerja sama. Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas. Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Sebuah organisasi memiliki unsur-unsur yang saling terkait didalamnya, diantaranya adalah: Manusia : sebagai unsur terpenting dalam sebuah organisasi, artinya manusia sebagai

penggerak organisasi tersebut dalam usaha mencapai tujuannya. Team work : Kerja sama tim sangat diperlukan dalam sebuah organisasi, hal ini

menentukan tingkat kesuksesan organisasi tersebut. Tujuan utama : sebuah organisasi harus memiliki visi dan misi serta tujuan yang jelas. Peralatan dan Perlengkapan : peralatan dan perlengkapan dibutuhkan oleh manusia

sebagai sumber daya terpenting untuk mempermudah jalannya proses manajemen organisasi.

30

Sumber daya alam : sumber daya alam juga memegang peranan penting dalam sebuah organisasi. Manusia sebagai pelaku harus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia demi tercapainya tujuan organisasi.

Manajemen organisasi : adanya pembagian tugas dan kewajiban serta hak dan wewenang bagi setiap masing-masing anggota organisasi.

Lingkungan : adanya lingkungan yang kondusif artinya, terjadinya komunikasi positif antar sesama anggota organisasi.

C. Bentuk-Bentuk Organisasi

Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah: - Organisasi Lini (Line Organization)

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga. Memiliki ciri-ciri: Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis

wewenang Jumlah karyawan sedikit Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi Belum terdapat spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas

segala bidang pekerjaan Struktur organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan) Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah : Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan). Koordinasi lebih mudah dilaksanakan. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung

berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.

Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat

pimpinan. Adanya penghematan biaya. Pengawasan berjalan efektif. Kelemahan-kelemahan organisasi garis :

Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.

Pembebanan yang berat dari p Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung

bersikap kaku (tidak fleksibel). Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil

inisiatif sendiri. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan. Kurang tersedianya saf ahli

Contoh bagan Organisasi Lini :

- Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff Org)Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saranMemiliki ciri-ciri: Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung. Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff. Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff. Jumlah karyawan banyak. Organisasi besar, bersifat komplek. Adanya spesialisasi. Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf: Asas kesatuan komando tetap ada. Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada

organisasi besar maupun kecil. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat

pemikiran dari staf. Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan

spesialisasinya. Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.

31

Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan

Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel). Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil

isasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan. Kurang tersedianya saf ahli

Contoh bagan Organisasi Lini :

Organisasi Lini

Organisasi Lini Dan Staf (Line And Staff Org)

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:

Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung. ya satu orang dibantu staff.

Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff. Jumlah karyawan banyak. Organisasi besar, bersifat komplek.

Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf: Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana. Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil. Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn

Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan

Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya. Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.

Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan

ejabat pimpinan , karena dipegang sendiri. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung

Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengambil

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi

saran, data informasi yang dibutuhkan:

Pimpinan tetap dalam satu tangan.

Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada

bantuan/sumbangn

Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas. Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan

Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf: Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan

nasihat. Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing

dilaksanakannyalah yang penting. Pimpinan lini mengabaikan advis staf. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf

tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang. Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan

ketidaksenangan pegawai lini. Kemungkinan akan terda

kebijakan dan tugasmenjadi kompleks.

Contoh bagan organisasi garis dan staf :

- Organisasi Fungsional (FunctionaDiciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguhMemiliki ciri-ciri: Pembidangan tugas secarajelas dapat dibedakan. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis. Target-target jelas dan pasti. Pengawasan ketat. Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.Keuntungan-keuntungan menggunakan organi Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar

dan tertib.

32

kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf: Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan

Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting. Pimpinan lini mengabaikan advis staf. Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf

as, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar. Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini. Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan

Contoh bagan organisasi garis dan staf :

Organisasi Garis dan Staff

Organisasi Fungsional (Functional Org) Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.

secarajelas dapat dibedakan. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan. Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.

target jelas dan pasti.

Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi. keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :

Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal. Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing. Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan. Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar

Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan

Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal. masing menganggap tugas yang

Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf as, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.

Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan

pat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah

Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar

Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.

Pembidangan tugas menjadi jelas.Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional: Pekerjaan seringkali sangat membosankan. Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain

karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi

menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional

- Organisasi Lini & Fungsional (Line & Functional Org) Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.Memiliki ciri-ciri: Tidak tampak adanya perbedaan tugas

bantuan. Terdapat spesialisasi yang maksimal. Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.Kebaikan organisasi Lini dan fungsional : Solodaritas tinggi. Disiplin tinggi. Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal. Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakanSedangkan keburukannya adalah : Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional akan mengalami kebing

dari satu orang. Spesiaisasi memberikan kejenuhanContoh bagan organisasi Lini dan Fungsional

33

Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi. Pembidangan tugas menjadi jelas.

kelemahan organisasi fungsional: Pekerjaan seringkali sangat membosankan.

perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.

Organisasi Bentuk Fungsional

Organisasi Bentuk Fungsional

Organisasi Lini & Fungsional (Line & Functional Org) Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada

perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat

Terdapat spesialisasi yang maksimal. Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja.

Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :

Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal. pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan

Sedangkan keburukannya adalah : Kurang fleksibel dan tour of duty. Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih

Spesiaisasi memberikan kejenuhan Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional

Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama

perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja. Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada dan selanjutnya pimpinan

tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala

tugas yang bersifat

ungan karena dikoordinasikan oleh lebih

- Organisasi Lini, Fungsional Dan Staf (Line, Functional And Staff Org)Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional. Memiliki ciri-ciri: 1. Organisasi besar dan kadang sangat ruwet.2. Jumlah karyawan banyak.3. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:

o Karyawan dengan tugas pokok (line personal).o Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal).o Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).

- Organisasi Komite (Commite Org)Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari :1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai

wewenang lini. 2. Staff Committee, yaitu orang Memiliki ciri-ciri : Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif. Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing

dewan. Asas musyawarah sangat ditonjolkan. Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana. Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.Kebaikan Organisasi komite : Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan

pemegang saham maupun dewan. Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.Sedangkan keburukannya : Proses decision makin Biaya operasional rutin sangat tinggi.

34

Organisasi Lini dan Fungsional

Organisasi Lini, Fungsional Dan Staf (Line, Functional And Staff Org)merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan

Organisasi besar dan kadang sangat ruwet. Jumlah karyawan banyak. Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:

Karyawan dengan tugas pokok (line personal). dengan tugas bantuan (staff personal).

Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).Organisasi Komite (Commite Org)

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan

rdiri dari : Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai

Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif. hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-

Asas musyawarah sangat ditonjolkan. Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana. Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite : ision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan

pemegang saham maupun dewan. Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil. Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin.

Sedangkan keburukannya : Proses decision making sangat lambat. Biaya operasional rutin sangat tinggi.

Organisasi Lini, Fungsional Dan Staf (Line, Functional And Staff Org) merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan

Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group).

Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan

Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai

orang yang hanya mempunyai wewenang staf.

-masing anggota

ision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan

35

Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab.

D. TUJUAN ORGANISASI Tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan danmengembangkan:

Karier, Kemampuan, Kewenangan profesional, Martabat, dan Kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan visinya secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikanyang profesional.Penjabaran lima tujuan dan misi pendidikan adalah sebagai berikut: Meningkatkan dan mengembangkan karier anggota, merupakanupaya dalam

mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidangpekerjaan yang diembannya. Karier yang dimaksud adalahperwujudan diri seorang pengemban profesi secara bermakna, baikbagidirinya maupun bagi orang lain (lingkungannya) melaluiserangkaian aktivitas. Organisasi profesi berperan sebagai fasilitatordan motifator terjadinya peningkatan karier setiap anggota. Adalahkewajiban organisasi profesi kependidikan untuk mampumemfasilitasi dan memotifasianggotanya mencapai karier yangdiharapkan sesuai dengan tugas yang diembannya.

Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota,merupakan upaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal.Dengan kekuatan dan kewibawaan organisasi, para pengemban profesiakan memilikikekuatan moral untuk senantiasa meningkatkankemampuannya.

Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan profesionalanggota, merupakan upaya para profesional untuk menempatkananggota suatu profesi sesuai dengan kemampuannya. Organisasiprofesi kependidikan bertujuan untuk megembangkan danmeningkatkan kemampuan kepada anggotanya melaluai pendidikanatau latihan terprogram.

Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota,merupakan upaya organisasi profesi kependidikan agar anggotanyaterhindar dari perilakuan tidak manusiawi dari pihak lain dan tidakmelakukan praktik melecehkan nilai-nilai kemanusiaan. Denganmemasuki organisasi profesi kependidikan anggota sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang tidak mengindahkanmartabat kemanusiaan dan berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar etis yang disepakati.

Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan, merupakanupaya organisasi profesi kependidikan untuk meningkatkankesejahteraanlahir batin anggotanya. Dalam teori Maslow,kesejahteraan ini mungkin menempati urutan pertama berupakebutuhan fisiologis yangharus dipenuhi. Banyak kiprah organisasiprofesi kependidikan dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebihterindahkan dibandingkan individu.

E. EFEKTIVITAS ORGANISASI Konsep efektivitas sesungguhnya merupakan suatu konsep yang luas, mencakup berbagai

faktor di dalam maupun di luar organisasi. Konsep efektivitas ini oleh para ahli belum ada keseragaman pandangan, dan hal tersebut dikarenakan sudut pandang yang dilakukan dengan

36

pendekatan disiplin ilmu yang berbeda, sehingga melahirkan konsep yang berbeda pula di dalam pengukurannya. Namun demikian, banyak juga ahli dan peneliti yang telah mengungkapkan apa dan bagaimana mengukur efektivitas itu.

Emitai Etzioni (1982:54) mengemukakan bahwa “efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran.” Komaruddin (1994:294) juga mengungkapkan “efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.”

The Liang Gie (2000:24) juga mengemukakan “efektivitas adalah keadaan atau kemempuan suatu kerja yang dilaksanakan oleh manusia untuk memberikan guna yang diharapkan.”

Sedangkan menurut pendapat Gibson (1984:28) mengemukakan bahwa “efektivitas adalah konteks perilaku organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efisiensi, fleksibilitas, kepuasan, sifat keunggulan dan pengembangan.”

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat diketahui bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai sasarannya atau dapat dikatakan bahwa efektivitas merupakan tingkat ketercapaian tujuan dari aktivasi-aktivasi yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Gibson (1984:38) mengungkapkan tiga pendekatan mengenai efektivitas yaitu: 1. Pendekatan Tujuan. Pendekatan tujuan untuk mendefinisikan dan mengevaluasi efektivitas merupakan pendekatan tertua dan paling luas digunakan. Menurut pendekatan ini, keberadaan organisasi dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan tujuan menekankan peranan sentral dari pencapaian tujuan sebagai kriteria untuk menilai efektivitas serta mempunyai pengaruh yang kuat atas pengembangan teori dan praktek manajemen dan perilaku organisasi, tetapi sulit memahami bagaimana melakukannya. Alternatif terhadap pendekatan tujuan ini adalah pendekatan teori sistem. 2. Pendekatan Teori Sistem. Teori sistem menekankan pada pertahanan elemen dasar masukan-proses-pengeluaran dan mengadaptasi terhadap lingkungan yang lebih luas yang menopang organisasi. Teori ini menggambarkan hubungan organisasi terhadap sistem yang lebih besar, diman organisasi menjadi bagiannya. Konsep organisasi sebagian suatu sistem yang berkaitan dengan sistem yang lebih besar memperkenalkan pentingnya umpan balik yang ditujukan sebagai informasi mencerminkan hasil dari suatu tindakan atau serangkaian tindakan oleh seseorang, kelompok atau organisasi. Teori sistem juga menekankan pentingnya umpan balik informasi. Teori sistem dapat disimpulkan: (1) Kriteria efektivitas harus mencerminkan siklus masukan-proses-keluaran, bukan keluaran yang sederhana, dan (2) Kriteria efektivitas harus mencerminkan hubungan antar organisasi dan lingkungn yang lebih besar dimana organisasai itu berada. Jadi: (1) Efektivitas organisasi adalah konsep dengan cakupan luas termasuk sejumlah konsep komponen. (3) Tugas manajerial adalah menjaga keseimbangan optimal antara komponen dan bagiannya

37

3. Pendekatan Multiple Constituency. Pendekatan ini adalah perspepktif yang menekankan pentingnya hubungan relatif di antara kepentingan kelompok dan individual dalam hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan pentingnya hubungan relatif diantara kepentingan kelompok dan individual dalam suatu organisasi. Dengan pendekatan ini memungkinkan mengkombinasikan tujuan dan pendekatan sistem guna memperoleh pendekatan yang lebih tepat bagi efektivitas organisasi. Robbins (1994:54) mengungkapkan juga mengenai pendekatan dalam efektivitas organisasi: 1. Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach). Pendekatan ini memandang bahwa keefektifan organisasi dapat dilihat dari pencapaian tujuannya (ends) daripada caranya (means). Kriteria pendekatan yang populer digunakan adalah memaksimalkan laba, memenangkan persaingan dan lain sebaginya. Metode manajemen yang terkait dengan pendekatan ini dekenal dengan Manajemen By Objectives (MBO) yaiutu falsafah manajemen yang menilai keefektifan organisasi dan anggotanya dengan cara menilai seberapa jauh mereka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. 2. Pendekatan sistem. Pendekatan ini menekankan bahwa untuk meningkatkan kelangsungan hidup organisasi, maka perlu diperhatikan adalah sumber daya manusianya, mempertahankan diri secara internal dan memperbaiki struktur organisasi dan pemanfaatan teknologi agar dapat berintegrasi dengan lingkungan yang darinya organisasi tersebut memerlukan dukungan terus menerus bagi kelangsungan hidupnya. 3. Pendekatan konstituensi-strategis. Pendekatan ini menekankan pada pemenuhan tuntutan konstituensi itu di dalam lingkungan yang darinya orang tersebut memerlukan dukungan yang terus menerus bagi kelangsungan hidupnya. 4. Pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan ini mencoba mempersatukan ke tiga pendekatan diatas, masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai. Masing-masing didasarkan atas suatu kelompok nilai. Masing-masing nilai selanjutnya lebih disukai berdasarkan daur hidup di mana organisasi itu berada. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa pendekatan tujuan didasarkan pada pandangan organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Dalam teori sistem, organisasi dipandang sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Sedangkan pendekatan Multiple Constituency merupakan pendekatan yang menggabungkan pendekatan tujuan dengan pendekatan sistem sehingga diperoleh satu pendekatan yang lebih tepat bagi tercapainya efektifitas organisasi. Sedangkan untuk pendekatan nilai-nilai bersaing merupakan pendekatan yang menyatukan ketiga pendekatan yang telah dikemukakan di atas yang disesuaikan dengan nilai suatu kelompok.

38

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Berdasarkan pendekatan-pendekatan dalam efektivitas organisasi yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi adalah sebagai berikut: 1. Adanya tujuan yang jelas, 2. Struktur organisasi. 3. Adanya dukungan atau partisipasi masyarakat, 4. Adanya sistem nilai yang dianut Organisasi akan berjalan terarah jika memiliki tujuan yang jelas. Adanya tujuan akan memberikan motivasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Selanjutnya tujuan organisasi mencakup beberapa fungsi diantaranya yaitu memberikan pengarahan dengan cara menggambarkan keadaan yang akan datang yang senantiasa dikejar dan diwujudkan oleh organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi harus mendapat perhatian yang serius apabila ingin mewujudkan suatu efektivitas. Richard M Steers (1985:209) menyebutkan empat faktor yang mempengaruhi efektivitas, yaitu: 1. Karakteristik Organisasi adalah hubungan yang sifatnya relatif tetap seperti susunan sumber

daya manusia yang terdapat dalam organisasi. Struktur merupakan cara yang unik menempatkan manusia dalam rangka menciptakan sebuah organisasi. Dalam struktur, manusia ditempatkan sebagai bagian dari suatu hubungan yang relatif tetap yang akan menentukan pola interaksi dan tingkah laku yang berorientasi pada tugas.

2. Karakteristik Lingkungan, mencakup dua aspek. Aspek pertama adalah lingkungan ekstern yaitu lingkungan yang berada di luar batas organisasi dan sangat berpengaruh terhadap organisasi, terutama dalam pembuatan keputusan dan pengambilan tindakan. Aspek kedua adalah lingkungan intern yang dikenal sebagai iklim organisasi yaitu lingkungan yang secara keseluruhan dalam lingkungan organisasi.

3. Karakteristik Pekerja merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap efektivitas. Di dalam diri setiap individu akan ditemukan banyak perbedaan, akan tetapi kesadaran individu akan perbedaan itu sangat penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Jadi apabila suatu rganisasi menginginkan keberhasilan, organisasi tersebut harus dapat mengintegrasikan tujuan individu dengan tujuan organisasi.

4. Karakteristik Manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang dirancang untuk mengkondisikan semua hal yang di dalam organisasi sehingga efektivitas tercapai. Kebijakan dan praktek manajemen merupakan alat bagi pimpinan untuk mengarahkan setiap kegiatan guna mencapai tujuan organisasi. Dalam melaksanakan kebijakan dan praktek manajemen harus memperhatikan manusia, tidak hanya mementingkan strategi dan mekanisme kerja saja. Mekanisme ini meliputi penyusunan tujuan strategis, pencarian dan pemanfaatan atas sumber daya, penciptaan lingkungan prestasi, proses komunikasi, kepemimpinan dan pengambilan keputusan, serta adaptasi terhadap perubahan lingkungan inovasi organisasi.

Menurut pendapat di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa: Organisasi terdiri atas berbagai unsur yang saling berkaitan, jika salah satu unsur memiliki

kinerja yang buruk, maka akan mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan; Keefektifan membutuhkan kesadaran dan interaksi yang baik dengan lingkungan; Kelangsungan hidup organsiasi membutuhkan pergantian sumber daya secara terus menerus. Suatu perusahaan tidak memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi, akan mengalami kesulitan dalam mencapai tujuannya tetapi apabila suatu perusahaan

39

memperhatikan faktor-faktor tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dapat lebih mudah tercapai hal itu dikarenakan efektivitas akan selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Kriteria Pengukuran Efektivitas Organisasi Tercapainya tingkat efektivitas yang tinggi perlu memperhatikan kriteri-kriteri efektivitas sebagaimana yang dikemukakan oleh Richard M Steers (1985:46) sebagai berikut: Produktivitas Kemampuan berlaba. Kesejahteraan pegawai Secara lebih operasional, Emitai Atzoni yang dikutip oleh Indrawijaya (1989:227) mengemukakan “efektivitas organisasi akan tercapai apabila organisasi tersebut memenuhi kriteria mampu beradaptasi, berintegrasi, memiliki motivasi, dan melaksanakan produksi dengan baik”. Gibson (1984:32-34) berpendapat bahwa kriteria efektivitas meliputi: 1. Kriteria efektivitas jangka pendek: Produksi, Efisiensi, Kepuasan. 2. Kriteria efektivitas jangka menengah: Persaingan, dan Pengembangan 3. Kriteria efektivitas jangka panjang 4. Kelangsungan hidup Sondang P Siagian (2000:32) mengungkapkan beberapa hal yang menjadi kriteria dalam pengukuran efektivitas:Efektivitas dapat diukur dari berbagai hal, yaitu: kejelasan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan, proses analisa dan perumusan kebijakan yang mantap, perencanaan yang matang, penyusunan program yang tepat, tersedianya sarana dan prasarana kerja, pelaksanaan yang efektif dan efisien, sistem pengawasan dan pengendalian yang mendidik. F. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI Henry fayol mengusulkan 14 prinsip diantaranya : 1. Pembagian kerja

Proses ini berhubungan dengan siapa melakukan apa. Pembagian kerja ini memungkinkan adanya penyusunan struktur atau kabinet kepengurusan atau pembentukan kepanitiaan suatu kegiatan. Ada yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara, koordinator bidang, atau staf-staf. Perjalanan organisasi akan menjadi sinergi bila selama perjalanannya mengedepankan pembagian kerja yang proporsional. Penempatan atau penugasan diharapkan sesuai dengan minat, kapasitas, dan kesempatan seseorang. Bila ada yang memiliki kemampuan intelektual tinggi sebaiknya ditempatkan dalam bidang pengkajian ilmu pengetahuan, bila memiliki kemampuan kerohanian yang memadahi seyogyanya menjadi pengurus bidang pengembangan keagamaan, bila ada yang mumpuni kemampuan pelatihan alangkah baiknya diposisikan dalam bidang perkaderan dan atau pengembangan sumber daya manusia. Spesialisasi menambah hasil kerja dengan cara membuat para pekerja lebih efisien.

2. Wewenang

Menager harus dapat memberi perintah, wewenang memberikan hak ini kepadanya, wewenang berjalan dengan tanggung jawab.

3. Disiplin Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.Disiplin yang baik merupaka hasil dari kepemimpinan yang efektif.

40

4. Kesatuan komando Setiap pegawai harusnya menerima perintah hanya dari seorang atasan.

5. Kesatuan arah Setiap kelompok aktivitas organisasi yang mempunyai tujuan sama harus dipimpin oleh seorang manajer dengan menggunakan sebuah rencana.

6. Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

7. Remunarasi Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

8. Sentralisasi Ini merujuk kepada sejauh mana para bawahan terlibat dalam pengambilan keputusan.Apakah pengambilan eputusan itu disentralisasi (pada manajemen) atau disentralisasi (pada para bawahan) adalah proporsi yang tepat.Kuncinya terletak pada bagaimana menemukan tingkat sentralisasi yang optimal untuk setiap situasi.

9. Rantai Scalar Garis wewenang dari manajemen puncak sampai ke tingkat yang paling rendah merupakan rantai scalar.Komunikasi harus mengikuti rantai ini.Tetapi, jika dengan mengikuti rantai tersebut malah tercipta kelambatan, komunikasi silang dapat diizinkan jika disetujui oleh semua pihak, sedangkan atasan harus diberitahu.

10. Tata Tertib Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

11. Keadilan Para manajer harusselalu baik dan jujur terhadap para bawahannya.

12. Stabilisasi masa kerja para pegawai Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien.Manajemen harus menyediakan perencanaan personalia yang teratur dan memastikan bahwa untuk mengisi kekosongan harus selalu ada pengganti.

13. Inisiatif Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.

14. Esprit de corps Mendorong team spirit akan membangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi.

41

G. FUNGSI ORGANISASI Organisasi profesi kependidikan berfungsi sebagai pemersatu seluruhanggota profesi dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, danmemiliki fungsi peningkatan kemampuan profesional profesi ini. 1. Fungsi Pemersatuyaitu dorongan yang menggerakkan paraprofesional untuk membentuk

suatu organisasi keprofesian. Motiftersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat sosial, politik ekonomi,kultural, dan falsafah tentang sistem nilai. Motif tersebut terdiri dari motif intrinsik dan ekstrinsik.Secara intrinsik, para profesional terdorong oleh keinginannya medapatkan kehidupan yang layak, sesuai dengan tugas profesi yang diembannya, bahkan mungkin mereka terdorong olehsemangat menunaikan tugasnya sebaik dan seikhlas mungkin. Secara ekstrinsik, mereka terdorong oleh tuntutanmasyarakat pengguna jasa suatu profesi yang semakin hari semakinklompleks. Kedua motif tersebut sekaligus merupakan tantangan bagipengemban suatu profesi, yang secara teoritis sangat sulit dihadapidan diselesaikan secara individual. Kesadaran atas realitas inimenyebabkan para profesional membentuk organisasi profesi.Demikian pula organisasi profesi kependidikan , merupakanorganisasi profesi sebagai wadah pemersatu berbagai potensi profesikependidikan dalam menghadapi kopleksitas tantangan dan harapanmasyarakat pengguna jasa kependidikan. Denganmempersatukan potensi tersebut diharapkan organisasi profesikependidikan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam menentukankebijakan dan melakukan tindakan bersama, yaitu upaya untukmelindungidan memperjuangkan kepentingan para pengembanprofesi kependidikan itu sendiri dan kepentingan masyarakatpengguna jasa profesi ini.

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkankemampuan profesional pengemban profesi kependidikan ini. Fungsiini secarajelas tertuang dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yangberbunyi:“Tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesisebagai wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan karier,kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan kesejahteraantenaga kependidikan”.Bahkan dalam UUSPN tahun 1989, pasal 31, ayat 4 dinyatakan bahwa: “Tenaga kependidikan berkewajiban untukberusaha mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai denganperkembangan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi sertapembangunan bangsa”.

42

BAB IV SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DAN PEMASARAN

4.1. Sistem Informasi Manufaktur A. Definisi Sistem Informasi

Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk.

Proses ini meliputi: perancangan produk, pemilihan material dan tahap‐tahap proses dimana

produk tersebut dibuat.

Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan

berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin

dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman

material, support service, dan customer service.

Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam

hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen

perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk

perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input, proses dan output. Sistem ini

digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait

dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa

Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur,

Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem

pengendalian manufaktur.

B. Manfaat Sistem Informasi Manufaktur

Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi

manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya. 2. Perusahaan lebih cepat memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. 3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database 4. Sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil produksi semakin cepat,

tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai. C. Model Sistem Informasi Manufaktur

- Input Data/Informasi Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang mendukung

43

sumber internal

D

A

T

A

B

A

S Sub sistem

biaya

Sub sistem intelijen

manufaktur

Sub sistem

kualitas

Sub sistem industrial

engineering

Sub sistem

persediaan

Sub sistem produksi

Sistem informasi akuntansi

pemakai

proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material, frekuensi perawatan, dan lain‐lain. Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.

Model Sistem Informasi Manufaktur

- Sub Sistem Input Sub sistem input terdiri dari a. Sistem informasi akuntansi

Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.

b. Sub sistem industrial engineering (IE) Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

c. Sub sistem intelijen manufaktur Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :

• Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat

44

pekerja yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun borongan.

• Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.

• Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.

- Sub Sistem Output

Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur biaya yang terjadi di dalamnya. a. Sub sistem produksi

Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.

b. Sub sistem persediaan Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar dimana suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata‐rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety stock , dan lain‐lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input, biasanya memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan mentah menjadi bahan jadi.

c. sub sistem kualitas Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja, maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar yang melandasi TQM adalah : Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang

digunakan Kualitas dicapai oleh manajemen Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan

d. Sub sistem biaya Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas

45

unsur biaya yang terjadi di dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses produksi terjadi. Unsur‐unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu : Biaya Pemeliharaan

Biaya pemeliharaan / biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya tahunan dari barang, mencakup kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.

Biaya Pembelian Mencakup biaya‐biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian, biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

D. Komputer Sebagai Bagian Dari Sitem Fisik

Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam komputer sebagai bagian dari sistem fisik adalah : - Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur. CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik‐titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.

Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.

- Computer Aided Manufacturing (CAM)

Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari database rancangan. Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapat berlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusia seutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidak berguna. CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya.

- Robotik (Industrial Robots/IR)

46

Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses manufaktur yang memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.(Ogik & Arla, 2018)

4.2. Sistem Informasi Pemasaran A. Jenis Informasi Pemasaran

Pada tahun 1966 profesor Pillips Kotler dari Nortwestern University menggunakan istilah pusat saraf pemasaran (marketing nerve center) untuk menggambarkan suatu unit baru didalam pemasaran yang mengumpulkan dan mengolah informasi dan unit pemasaran. Menurut Kotler ada tiga jenis informasi pemasaran, yaitu: 1. Pemasaran (Marketing Intelligence). Adalah informasi yang mengalir ke perusahaan

dari lingkungan. 2. Informasi pemasaran intern (Internal Marketing Information). Adalah informasi yang

dikumpulkan dari dalam perusahaan sendiri. 3. Komunikasi Pemasaran (Marketing Comunication). Adalah informasi yang mengalir

ke luar dari perusahaan ke lingkungan.

Jenis Informasi Pemasaran Menurut Kotler

B. PERKEMBANGAN

Pada perkembangan sejarah bahwa informasi kurang diperlukan oleh suatu perusahaan. Padahal mengelola suatu bisnis secara baik adalah mengelola masa depannya, dan mengelola masa depan adalah mengelola informasi.seringkali pimpinan perusahaan tidak merasa puas dengan informasi pemasaran nya, antara lain kendala nya adalah:

1. Informasi pemasaran yang diperoleh banyak yang tidak tepat 2. Informasi pemasaran yang benar diperoleh tidak terlalu banyak 3. Informasi pemasaran adanya tersebar sehingga untuk mengumpulkan informasi itu

dilakukan dengan pengorbanan yang benar 4. Informasi pemasaran seringkali datangnya terlambat sehingga tidak dapat

dimanfaatkan. 5. Informasi pemasaran yang benar seringkali disembunyikan oleh bawahan apabila hal

itu tidak menguntungkannya

47

Ada tiga kecenderungan sehingga, informasi pemasaran itu sangat penting untuk kebutuhan pemasaran dalam perusahaan yakni:

1. Perubahan pemasaran lokal menjadi pemasaran wilayah, nasional maupun internasional. Oleh karena itu produk perusahaan berada jauh di daerah konsumen (wilayah, nasional, dan internasional), maka dalam mengambil keputusan, perusahaan haruslah berdasarkan informasi tangan kedua (pihak lain).

2. Beralih dari kebutuhan pembeli menjadi keinginan pembeli oleh karena itu tingkat kemakmuran masyarakat semakin tinggi dan kebutuhan terpenuhi secara meningkat pula membeli adalah keinginan pribadi, dan para penjual harus mengerti keinginan apa saja dari pembeli baik yang dapat dilihat maupun tidak dapat dilihat secara nyata.

3. Peralihan dari persaingan harga persaingan bukan harga. Seperti persaingan dalam bentuk merek difrensiensi produk iklan dan informasi penjualan sehingga diperlukan informasi dalam jumlah besar untuk kegiatan tersebut baik alat-alat pemasaran dan pasaran-pasarannya.

Dalam penanganan informasi telah tersedia berbagai teknik informasi baru seperti televisi, radio, koran, majalah, film-film mikro, internet alat perekam dan lain-lain. Yang mempunyai kesanggupan yang hebat dalam menangani informasi, sehingga di era teknologi dan informasi apa saja bisa dilihat dan dinikmati oleh masyarakat luas secara menyeluruh.

C. KOMPONEN Komponen-Komponen Dasar Sistem Informasi Pemasaran Komponen-komponen dasar SIP terdiri atas 5 hal berikut ini:

1. Lingkungan internal (internal environment) SIP didesain untuk membantu para manajer pemasaran dalam membuat keputusan yang efektif agar dapat memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Oleh karena itu, komponen pertama yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan SIP adalah lingkungan internal. Lingkungan Internal mencakup: Manajer-manajer yang menggunakan sistem tersebut Jenis-jenis keputusan yang harus dibuat Sasaran perusahaan yang seharusnya menjadi pedoman dalam proses pengambilan

keputusan secara keseluruhan Faktor sosial-budaya, dan politik internal yang mempengaruhi aktivitas organisasi

dalam pengambilan keputusan. 2. Perangkat pengguna (user interfaces)

Komponen dasar SIP yang kedua adalah perangkat/peralatan yang berhadapan langsung dengan pemakai, yaitu proses-proses dan peralatan yang akan dipakai oleh manajer-manajer pemasaran pengguna SIP, meliputi: Jenis-jenis komputer yang diharapkan oleh pengguna. Jalur dimana informasi ditampilkan pada kertas atau layar komputer. Jenis-jenis pengetahuan yang mungkin diperlukan dalam penggunaan sistem Printer dan bentuk-bentuk teknologi lainnya di mana laporan-laporan dibuat untuk

mendokumentasikan analisis yang mendasari sebuah keputusan. Sistem perangkat pengguna seharusnya didesain secara hati-hati beserta kebutuhan-kebutuhan dan latar belakang pemikiran para manajer yang akan membuat mereka merasa bahwa menggunakan sistem merupakan aset yang membantu dalam pekerjaan mereka sehari-hari.

48

3. Basis data (database) Karena pengambilan keputusan yang baik memerlukan data yang tersedia, maka komponen dasar SIP yang ketiga adalah database. Database adalah kumpulan file data yang tersusun dengan baik dan dapat digunakan untuk saling menghubungkan satu dengan yang lainnya. Dua kategori data untuk para manajer pemasaran terdiri dari: Data internal adalah informasi yang dikumpulkan perusahaan pada sebuah basis

reguler sebagai rutinitas dari aktivitas bisnis, termasuk pergerakan internal sumber-sumber diantara departemen-departemen dan pertukaran dengan lingkungan luar. Sebagai contoh: data internal mencakup rekaman-rekaman penjualan, rekaman-rekaman pembelian, laporan-laporan komisi para tenaga penjual, dan informasi persediaan.

Data eksternal adalah informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan. Contoh dari data eksternal mencakup: informasi yang disediakan oleh sumber diluar perusahaan yang melakukan spesialisasi pada kegiatan memonitor trend pasar dan penjualan, data yang disediakan oleh para partner bisnis yang melakukan pertukaran informasi dengan perusahaan, dan data yang disediakan oleh agen-agen pemerintah.

4. Sofware / perangkat lunak aplikasi (applications software) Pengetahuan mengenai bagaimana manajer membuat keputusan, tujuan dari perusahaan, dan sumber-sumber database yang tersedia akan mempengaruhi tipe yang bagaimana dari sistem pendukung keputusan dikembangkan dan dikelola sebagai bagian dari SIP. Sofware aplikasi adalah komponen keempat dari sebuah SIP. Ini adalah program-program yang digunakan oleh manajer pemasaran untuk mengakses data dalam sistem database dan untuk menganalisis data dalam menyediakan informasi untuk memberi arah keputusan pemasaran. Ketika digunakan oleh manajer yang berpengetahuan, sofware aplikasi dapat memindahkan data dalam database ke dalam informasi yang berguna yang dapat memberikan keuntungan komparatif bagi perusahan di lokasi pasar.

5. Dukungan adminitratif (administrative supports) Dukungan administrasi menyediakan arah, proses, prosedur, dan kebutuhan personel untuk memelihara integritas sistem dan untuk mendukung para manajer menggunakan sistem. Jika sistem SIP sedang berjalan dan efektif dalam pembuatan keputusan pemasaran, harus ada arahan yang jelas / formal untuk proses dan prosedur memerintah/mengatur masukan data dalam sistem dan mengakses data. Harus ada juga definisi yang jelas dari tipe data yang khas dalam database dan indikator pasar yang boleh di produksi sofware aplikasi. Dukungan administrasi juga meliputi sistem manajer yang bertanggung jawab untuk memelihara hardware dan sofware pemantau aktivitas, dan memastikan pemenuhan kebijakan.

D. UNSUR-UNSUR STRATEGI PEMASARAN

Strategi pemasaran terdiri dari gabungan unsur-unsur yang dinamakan Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Menurut Kotler (2003) Marketing Mix atau Bauran Pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variable-variabel yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran atau dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel pemasaran

49

yang merupakan faktor internal yang berada dalam jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan.

Adapun variabel-variabel tersebut sebagai berikut: 1. Produk (product)

Kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran. Bauran produk mempunyai sarana-sarana yaitu: mutu, cirikhas, gaya merk dagang, pembukus, pelayanan dan jaminan.

2. Harga (price) Sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu produk. Varibel ini mempunyai saran-saran yaitu: daftar harga, potongan harga, syarat kredit dan periode pembayaran.

3. Tempat (place) Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen. Variable ini mempunyai sarana-sarana seperti lokasi, transportasi,persediaan barang distributor dan pengecer.

4. Promosi (promotion) Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran untuk membeli produknya. Adapaun sarana-sarana yang terkandng didalamnya adalah periklanan, personal seling, promosi penjualan publisitas.

E. MANFAAT

1. Mengetahui apa saja kebutuhan pelanggan Setiap pelanggan mempunyai kebutuhan yang berbeda beda. Sistem informasi pemasaran mengolah data-data pemasaran sehingga perusahaan dapat mengetahui barang atau jasa apa yang disukai atau tidak disukai oleh pelanggan serta kebutuhan mengenai barang/jasa apa saya yang diinginkan pelanggan. Dengan adanya informasi pemasaran yang akurat dapat dijadikan acuan manajer untuk mengambil keputusan memproduksi/menyediakan suatu barang/jasa yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

2. Mengetahui perencanaan strategi yang lebih efisien dan efektif. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pemasaran dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan pemasaran yang lebih efisien dan efektif sehingga membuat organisasi mampu mencapai sasaran pemasaran.

3. Mengetahui pesaing-pesaing yang mengancam perusahaan Informasi yang didapatkan dari sistem informasi pemasaran akan mengidentifikasikan dan meramalkan masalah-masalah persaingan yang akan mengancam keberlangsungan perusahaan. Informasi yang dihasilkan juga dapat membatu menentukan keunggulan bersaing perusahaan misalnya harga yang lebih murah ataupun diferensiasi barang yang lebih bervariasi sehingga dapat akan dijadikan solusi mengatasi pesaing-pesaing yang akan mengancam perusahaan

50

BAB V SISTEM INFORMASI KEUANGAN

5.1. Definisi Sistem Informasi keuangan Sistem informasi keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada

orang atau kelompok baik yang berada didalam perusahaan maupun diluar perusahaan yang memuat mengenai permasalahan keuangan dan juga menyediakan atau berisi informasi tentang arus uang bagi para pemakai yang ada pada seluruh perusahaan.

Model sistem informasi keuangan Dengan kata lain bahwa sistem informasi keuangan merupakan bagian dari sistem informasi

manajemen yang digunakan untuk memecahkan seperti masalah-masalah keuangan dalam perusahaan (sistem informasi keuangan berkaitan dengan sistem informasi manajemen).

Adapun informasi-informasi yang diberikan pada sistem informasi keuangan, disajikan didalam berbagai bentuk seperti :

1. Bentuk laporan khusus. 2. Bentuk laporan periodik. 3. Hasil dari simulasi matematika. 4. Saran dari sistem pakar dan, 5. Komunikasi elektronik.

Sehingga dengan adanya sistem informasi keuangan, dapat mempermudah dan memenuhi kebutuhan manajer ataupun berbagai elemen dilingkungan perusahaan atas informasi yang menjelaskan status keuangan perusahaan.

51

5.2. Sifat Sistem Informasi Keuangan

Adapun sifat-sifat dari informasi yang terkandung didalam sistem informasi keuangan haruslah mengandung komponen-komponen yang antara lain yakni sebagai berikut :

1. Relevan dan materialitas. 2. Formal dan substansi. 3. Tingkat kepercayaan. 4. Bebas dari bias. 5. Dapat diperbandingkan. 6. Konsistensi. 7. Dapat dipahami.

5.3. Tujuan sistem informasi keuangan

Dibawah ini terdapat tujuan sistem informasi keuangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Memenuhi prinsip cepat Sistem informasi keuangan yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, maksudnya adalah bahwa standar akuntansi keuangan harus mampu untuk menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan (tepat waktu dan memenuhi kebutuhan).

2. Mempunyai prinsip aman Sistem informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip aman, maksudnya adalah bahwa sistem informasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka sistem informasi akuntansi keuangan harus disusun dengan atas pertimbangan pengawasan-pengawasan intern.

3. Mempunyai prinsip aman Sistem informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah, maksudnya adalah bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi keuangan harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal.

5.4. Fungsi sistem informasi keuangan

Dibawah ini terdapat fungsi sistem informasi keuangan yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Untuk menentukan hasil dari pada pelaksanaan operasi perusahaan, yang meliputi antara lain yakni sebagai berikut :

a. Adanya pemisah keterangan jumlah barang dan uang dari catatan-catatan perusahaan.

b. Membuat laporan untuk pemimpin 2. Untuk dapat mengikuti jalannya harta dan hutang perusahaan, yang meliputi

antara lain yakni seperti pemeliharaan terhadap bermacam-macam buku dan rekening seperti kas, rekening-rekening milik dan lain sebagainya.

3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.

52

DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Y., & Pitriani. (2017). Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan Aplikasi Pelayanan Anggota Pada CU Duta Usaha Bersama Pontianak. Jurnal Bianglala Informatika, 5(2), 66–74.

Mulyani, W., & Purnama, B. E. (2013). Pembangunan Sistem Informasi Data Balita Pada Posyandu Desa Ploso Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Speed - Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 7(2), 15–19.

Ogik, R., & Arla, N. (2018). Sistem Informasi Manufaktur. 450. https://dosenit.com/kuliah-it/sistem-informasi/karakteristik-sistem-informasi https://www.gurupendidikan.co.id/siklus-pengembangan-sistem/ Eko Riswanto. (2007). Analisa dan Perancangan Sistem. STMIK El Rahma, Yogyakarta https://www.kompasiana.com/dimasosd/55291077f17e6126268b48b6/pengertian-si-sistem-

informasi https://www.kompasiana.com/ibrahim096/552bc0ec6ea834027a8b460a/definisi-sistem-

informasi https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/sistem-informasi-manajemen.html https://cpssoft.com/blog/manajemen/definisi-sistem-informasi-manajemen-fungsi-kategori-dan-

manfaatnya/ https://www.yuksinau.id/sistem-informasi-

manajemen/#12_Manfaat_Sistem_Informasi_Manajemen Baridwan, Zaki. 2002. Sistem Akuntansi : Penyusunan Prosedur dan Metode. Yogyakarta: BPFE Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Bob Sabran. Jakarta:

Erlangga. Davis, Gordon B. 2003. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Pustaka

Binaman Pressindo. McLeod, Raymond. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Heri Yulianto. Jakarta: PT. Indeks

Imran. 2012. Riset dan Sistem Informasi Pemasaran. http://ilmu27.blogspot.com/2012/09/riset-dan-sistem-informasi-pemasaran.html. 7

Riadi, Muchlisin. 2012. Pengertian dan Siklus Sistem Informasi. http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-dan-siklus-sistem-informasi.html#.UWEs5jd83Z4. 7

Palumbai, Sukiman. 2013. Sistem Informasi Pemasaran. http://menarailmuku.blogspot.com/2013/03/sistem-informasi-pemasaran.html#ixzz2PlGDyyMo. 7