modul h 06
TRANSCRIPT
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 1/38
LAPORAN PRAKTIKUM
MEKANIKA FLUIDA DAN HIDROLIKA
KELOMPOK : 8
Catarina Widyadayinta 1306404960
Exa heydemans 1306402715
Feni Yuzanda 1306370360
Luthfiy muhaimin 1306401800
Ika Alam Sari 1306369472
Nadia karima izzati 1306369466
Hari/Tanggal Praktikum : Sabtu, 4 Oktober 2014
Asisten : Gilang Pratama Aziz
Tanggal Disetujui :
Nilai :
Paraf :
LABORATORIUM HIDROLIKA, HIDROLOGI DAN SUNGAI
DEPARTEMEN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 2/38
H-06 ALIRAN MELALUI LUBANG
I. PERCOBAAN A
A. TUJUAN
Mendapatkan besaran koefisien kecepatan melalui lubang kecil.
B. DASAR TEORI
Lubang adalah bukaan pada dinding atau dasar tangki dimana
zat cair mengalir melaluinya. Lubang tersebut bisa berbentuk segi
empat, segi tiga, ataupun lingkaran. Sisi hulu lubang tersebut bisa
tajam atau dibulatkan. Karena kemudahan dalam pembuatan, lubang
lingkaran dengan sisi tajam adalah yang paling banyak digunakan
untuk pengukuran zat cair. Menurut ukurannya lubang dapat
dibedakan menjadi lubang kecil dan besar.
Pada lubang besar, apabila sisi atas dari lubang tersebut berada
di atas permukaan air di dalam tangki, maka bukaan tersebut dikenal
dengan peluap. Peluap ini juga berfungsi sebagai alat ukur debit
aliran, dan banyak digunakan pada jaringan irigasi. Peluap dengan
ukuran yang besar disebut bendung, yang selain sebagai pengukur
debit, dalam jaringan irigasi juga berfungsi untuk menaikkan elevasi
muka air. Tinjauan hidraulis bendung adalah sama dengan peluap.
Peluap biasanya terbuat dari plat, sedang bendung terbuat dari beton
atau pasangan batu. Kedalaman zat cair disebelah hulu diukur dari
sumbu lubang tersebut dengan tinggi energi (head ) H. Pada aliran
melalui lubang atau peluap, tinggi energi bisa konstan atau berubah
karena adanya aliran keluar. Apabila tinggi energi konstan maka
aliran adalah mantap ( steady), sedangkan jika tinggi energi berubah
maka aliran adalah tak mantap (unsteady).
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 3/38
Gambar 1 Aliran melalui
Koefisien Aliran
Partikel zat cair yang mengalir melalui lubang berasal dari segala
arah. Karena zat cair mempunyai kekentalan maka beberapa partikel
yang mempunyai lintasan membelok akan mengalami kehilangan
tenaga. Setelah melewati lubang pancaran air mengalami kontraksi,
yang ditunjukkan oleh penguncupan aliran. Kontraksi maksimum
terjadi pada suatu tampang sedikit disebelah hilir lubang, dimana
pancaran kurang lebih horisontal. Tampang dengan kontraksi
maksimum tersebut dikenal dengan vena kontrakta.
Gambar 2 vena contracta
H
Vene contracta
aac
Vc
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 4/38
Pada aliran zat cair melalui lubang terjadi kehilangan tenaga
menyebabkan beberapa parameter aliran akan lebih kecil dibanding pada
aliran zat cair ideal yang dapat ditunjukkan oleh beberapa koefisien, yaitu
koefisien kontraksi, kecepatan, dan debit.Koefisien kontraksi (Cc) adalah
perbandingan antara luas tampang aliran pada vena kontrakta (ac) dan luas
lubang (a) yang sama dengan tampang aliran zat. Nilai koefisien kecepatan
tergantung pada bentuk dari sisi lubang (lubang tajam atau dibulatkan) dan
tinggi energi. Nilai rerata dari koefisien kecepatan adalah Cv = 0,97. Nilai
koefisien debit tergantung pada nilai Cc dan Cv yang nilai reratanya adalah 0,
69
Kecepatan aliran melalui lubang (orifice) dapat dinyatakan sebagai berikut:
Sedangkan dari percobaan ini harga Cv diperoleh dari hubungan:
√
Dimana:
- V = kecepatan aliran yang melalui lubang.
- Cv = koefisien kecepatan.
- g = gravitasi.
- h = tinggi air terhadap lubang.
- X = jarak horizontal pancaran air dari bidang vena contracta.
- Y = jarak vertical pancaran air.
Titik nol (0) untuk pengukuran sumbu X, diambil dari bidang vena contracta,
demikian juga dengan luas penampang yang dipakai adalah luas pada bidang
vena contracta, dimana hubungan antara luas penampang lubang (Ap) dengan
luas bidang vena contracta (Av) dinyatakan sebagai berikut
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 5/38
Dimana CC adalah nilai koefisien kontraksi.
C.
ALAT - ALAT
1. Meja Hidrolika.
2. Kertas grafik.
3. Perangkat alat percobaan aliran melalui lubang.
4. Stopwatch.
5. Gelas ukur.
D. CARA KERJA
1. Menempatkan alat pada saluran tepi meja Hidrolika. Hubungkan pipa
aliran masuk dengan suplai meja Hidrolika dan arahkan pipa lentur dari
pipa pelimpah ke tangki air meja Hidrolika
2. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal dan mengatur
juga arah aliran dari lubang bukaan sedemikian rupa sehingga menjadi
sebidang dengan jajaran jarum pengukur.
3. Menyelipkan selembar kertas pada papan dibelakang jajaran jarum dan
naikkan dulu semua jarum untuk membebaskan lintasan air yang
menyembur
4. Menaikkan pipa pelimpah, buka katup pengatur aliran dan alirkan air
masuk ke tangki utama
5. Mengatur katup pengatur aliran sedemikian rupa, hingga air persis
melimpah lewat pipa pelimpah dan tidak ada gelombang pada tangki
utama
6.
Mencatat besarnya tinggi tekanan pada tangki utama
7. Menentukan letak terjadinya vena contracta diukur dari lubang bukaan
(0,5 diameter bukaan)
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 6/38
8. Mengatur posisi jarum tegak secara berurutan untuk mendapatkan bentuk
lintasan aliran yang menyembur. Beri tanda posisi ujung atas jarum pada
kertas grafik
9.
Mengulangi percobaan untuk setiap perbedaan tinggi tekanan pada tangki
utama
10. Mengganti lempeng lubang bukaan dengan diameter yang lain dan ulangi
langkah 1 sampai 9
E. DATA HASIL PERCOBAAN
D(mm) H (mm) koordinat 1 2 3 4 5 6 7 8
6
400
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 0 6 15 27 43 59 79 101
380
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 0 6 15 29 45 63 83 107
360
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 8 16 30 47 65 88 112
340
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 8 18 32 50 69 93 126
320
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 8 19 34 53 73 101 135
3
400
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 0 6 15 27 44 60 82 108
380
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 7 17 29 45 63 85 15
360
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 7 18 31 50 64 90 21
340
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 8 19 33 52 69 95 28
Tabel I.1 Data percobaan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 7/38
F. PENGOLAHAN DATA
a. Mencari nilai b, Cv, dan Cv rata-rata
x adalah X2/h
y adalah h
stuan yang dipakai adalah mm, secon,
Dengan menggunakan persamaan-persamaan :
b =
Cv =
√
b. Pengolahan data dan grafik untuk diameter bukaan lubang 3 mm
i. Head = 400 mm
X h X /h Y x xy
0
400
0 0 0 0
50 6,25 6 39,0625 37,5
100 25 15 625 375
150 56,25 27 3164,063 1518,75
200 100 44 10000 4400
250 156,25 60 24414,06 9375
300 225 82 50625 18450
350 306,25 108 93789,06 33075
jumlah 182656,3 67231,25
320
X (mm) 0 50 100 150 200 250 300 350
Y (mm) 1 9 20 35 54 73 101 35
Sumber: pengolahan data praktikan
Tabel I.2 en olahan data D = 3 mm, h= 400mm
Sumber: hasil Percobaan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 8/38
y = 0.3681x
R² = 0.9837
0
20
40
60
80
100
120
0 50 100 150 200 250 300 350
Y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
b =
b =
= 0,368075
Cv =
√
Cv =
√ = 0,824141
ii. Head = 380 mm
X h X /h Y x
xy
0
380
0 1 0 050 6,578947 7 43,28255 46,05263
100 26,31579 17 692,5208 447,3684
150 59,21053 29 3505,886 1717,105
200 105,2632 45 11080,33 4736,842
Tabel I.3 pengolahan data D = 3 mm, h= 380 mm
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 9/38
b =
b =
= 0,368168
Cv =
√
Cv =
√ =
iii. Head = 360 mm
250 164,4737 63 27051,59 10361,84
300 236,8421 85 56094,18 20131,58
350 322,3684 15 103921,4 4835,526
jumlah 202389,2 42276,32
X h X /h Y x xy
y = 0.3682x
R² = 0.983
0
20
40
60
80
100120
140
0 50 100 150 200 250 300 350
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Tabel I.4 pengolahan data D = 3 mm, h= 360 mm
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 10/38
b =
b =
= 0,367299
Cv =
√
Cv = √ = 1,074833
0
360
0 1 0 0
50 6,944444 7 48,22531 48,61111
100 27,77778 18 771,6049 500
150 62,5 31 3906,25 1937,5
200 111,1111 50 12345,68 5555,556
250 173,6111 64 30140,82 11111,11
300 250 90 62500 22500
350 340,2778 21 115789 7145,833
jumlah 225501,5 48798,61
y = 0.3673x
R² = 0.9799
0
20
40
6080
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350 400
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 11/38
iv. Head = 340 mm
b =
b =
= 0,36734
Cv =
√
Cv =
√ = 1,054504
X h X /h Y x xy
0
340
0 1 0 0
50 7,352941 8 54,06574 58,82353
100 29,41176 19 865,0519 558,8235
150 66,17647 33 4379,325 2183,824
200 117,6471 52 13840,83 6117,647
250 183,8235 69 33791,09 12683,82
300 264,7059 95 70069,2 25147,06
350 360,2941 28 129811,9 10088,24
jumlah 252811,4 56838,24
Tabel I.5 pengolahan data D = 3 mm, h = 340 mm
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 12/38
v. Head = 320 mm
X h X /h Y x xy
0
320
0 1 0 0
50 7,8125 9 61,03516 70,3125
100 31,25 20 976,5625 625
150 70,3125 35 4943,848 2460,938
200 125 54 15625 6750
250 195,3125 73 38146,97 14257,81
300 281,25 101 79101,56 28406,25
350 382,8125 35 146545,4 13398,44
jumlah 285400,4 65968,75
y = 0.3673x
R² = 0.9802
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350 400
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Sumber: pengolahan data praktikan
Tabel I.6 pengolahan data D = 3mm, h = 320 mm
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 13/38
b =
b =
= 0,365276
Cv =
√
Cv =
√ = 1,039988
y = 0.3653x
R² = 0.9808
020
40
60
80
100
120
140
160
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 14/38
c. Pengolahan data dan grafik untuk diameter bukaan lubang 6 mm
i. Head = 400 mm
X h x^2/h Y x xy
0 400 0 0 0 0
50 400 6,25 6 39,0625 37,5
100 400 25 15 625 375
150 400 56,25 27 3164,063 1518,75
200 400 100 43 10000 4300
250 400 156,25 59 24414,06 9218,75
300 400 225 79 50625 17775
350 400 306,25 101 93789,06 30931,25
Jumlah 182656,3 64156,25
b =
b = = 0,35124
Cv =
√
Cv =
√ = 0,843661
y = 0.3512x
R² = 0.9751
0
20
40
60
80
100
120
0 50 100 150 200 250 300 350
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Sumber: pengolahan data praktikan
Tabel I.7 en olahan data D = 6mm, h = 400 mm
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 15/38
ii.
Head = 380 mm
X h x^2/h Y x xy
0 380 0 0 0 0
50 380 6,578947 6 43,28255 39,47368
100 380 26,31579 15 692,5208 394,7368
150 380 59,21053 29 3505,886 1717,105
200 380 105,2632 45 11080,33 4736,842
250 380 164,4737 63 27051,59 10361,84
300 380 236,8421 83 56094,18 19657,89
350 380 322,3684 107 103921,4 34493,42
Jumlah 202389,2 71401,32
b =
b =
= 0,352792
Cv =
√
Cv =
√ = 0,841803
Tabel I.8 en olahan data D = 6mm, h = 380 mm
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 16/38
iii. Head = 360 mm
X h x^2/h Y x xy
0 360 0 1 0 0
50 360 6,944444 8 48,22531 55,55556
100 360 27,77778 16 771,6049 444,4444
150 360 62,5 30 3906,25 1875
200 360 111,1111 47 12345,68 5222,222
250 360 173,6111 65 30140,82 11284,72
300 360 250 88 62500 22000
350 360 340,2778 112 115789 38111,11
Jumlah 225501,5 78993,06
b =
y = 0.3528xR² = 0.9763
0
20
40
60
80
100
120
0 50 100 150 200 250 300 350
y
X2
/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Sumber: pengolahan data praktikan
Tabel I.9 pengolahan data D = 6mm, h = 360 mm
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 17/38
b =
= 0,350299
Cv =
√
Cv =
√ = 0,844793
y = 0.3503x
R² = 0.9755
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350 400
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 18/38
iv.
Head = 340 mm
X h x^2/h Y x xy
0 340 0 1 0 0
50 340 7,352941 8 54,06574 58,82353
100 340 29,41176 18 865,0519 529,4118
150 340 66,17647 32 4379,325 2117,647
200 340 117,6471 50 13840,83 5882,353
250 340 183,8235 69 33791,09 12683,82
300 340 264,7059 93 70069,2 24617,65
350 340 360,2941 126 129811,9 45397,06
Jumlah 252811,4 91286,76
b =
b =
= 0,361086
Cv =
√
Cv =
√ = 0,832079
Tabel I.10 en olahan data D = 6mm, h = 340 mm
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 19/38
v. Head = 320 mm
X h x^2/h Y x xy
0 320 0 1 0 0
50 320 7,8125 8 61,03516 62,5
100 320 31,25 19 976,5625 593,75
150 320 70,3125 34 4943,848 2390,625
200 320 125 53 15625 6625
250 320 195,3125 73 38146,97 14257,81
300 320 281,25 101 79101,56 28406,25
350 320 382,8125 135 146545,4 51679,69
b= 0,364455 Σ 285400,4 104015,6
Cv= 0,828224
y = 0.3611x
R² = 0.9825
0
20
40
60
80
100
120
140
0 50 100 150 200 250 300 350 400
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
Tabel I.11 pengolahan data D = 6mm, h = 320 mm
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 20/38
b =
b =
= 0,364455
Cv =
√
Cv =
√ = 0,828224
d. Cv rata-rata dan kesalahan literatur
Dari pengolahan data yang sudah dilakukan maka didapatkan
data data sebagai berikut :
y = 0.3645x
R² = 0.9849
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
y
X2/h
Grafik hubungan x2/h dengan y
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 21/38
D h b Cv
3 400 0,368075 0,824141
380 0,208886 1,093994
360 0,361086 1,074833
340 0,224825 1,054504
320 0,231145 1,039988
6 400 0,35124 0,843661
380 0,352792 0,841803
360 0,350299 0,844793
340 0,361086 0,832079
320 0,364455 0,828224
Jumlah 9,2780199
Rata-rata 0,927802
Cv rata-rata =
0,927802
Kesalahan literatur =
=
= 4,35 %
G. ANALISA
Analisa percobaan
Percobaan “H.06 A” ini bertujuan untuk mendapatkan besaran
koefisien kecepatan (Cv) aliran melalui lubang kecil. Dimana koefisien
kecepatan tersebut adalah perbandingan antara kecepatan aliran air yang
Tabel I.12 data hasil pengolahan
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 22/38
didapatkan melalui percobaan pada praktikum dengan kecepatan aliran yang
dicari secara teoritis.
Percobaan dimulai dengan menghubungkan pipa suplai dari meja
hidrolika ke tangki utama alat dan memasang lempeng lubang. Pada langkah
ini praktikan memastikan, sambungan terpasang dengan benar, lempeng
lubang terpasang dengan benar, tidak ada kebocoran pada tangki dan pipa.
Hal-hal ini dilakukan untuk menghindari terjadi kesalahan.
Selanjutnya, praktikan menyelipkan selembar kertas milimeter block
pada papan yang telah disediakan pada alat percobaan, tepat di belakang
jajaran jarum vertikal. Kertas milimeter block ini digunakan untuk memplot
bentuk kurva aliran air(yang keluar dari lubang kecil) pada 8 titik yang
ditunjukkan oleh jarum vertikal yang telah diatur hingga ujung bawahnya
tepat diatas aliran air. Sehingga, nantinya data yang didapat berupa koordinat
(x,y).
Setelah itu, praktikan menghidupkan mesin pompa pada meja
hidrolika sehingga air bersirkulasi dari meja hidrolika ke tangki utama dan
kembali ke meja hidrolika melalui pipa pelimpah pada tangki utama.
Selanjutnya, praktikan mendorong pipa pelimpah ke atas hingga permukaan
air pada tangki utama mencapai ketinggian 400 mm dari dasar tangki utama.
Pada langkah selanjutnya, praktikan mengatur jarum-jarum vertikal sehingga
ujung bawahnya berada tepat di atas aliran air. Setelah itu, praktikan
menandai (dengan pulpen) letak bagian atas jarum vertikal pada milimeter
block sebagai data pengamatan.
Percobaan ini dilakukan dengan memvariasikan bukaan lubang yaitu
dengan menggunakan lempeng-lempeng lubang dengan diameter 6 mm dan
3mm, serta dengan memvariasikan ketinggian permukaan air pada tangki
utama (memvariasikan tekanan air pada lubang) yaitu ketinggian 400mm,
380mm, 360mm, 340mm, 320mm.
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 23/38
Analisa hasil dan grafik
Setelah melakukan pengolahan data, praktikan mendapatkan hasil
seperti berikut.
D h b Cv R
3 400 0,368075 0,824141 0,9837
380 0,36817 1,093994 0,9830
360 0,3672985 1,074833 0,9799
340 0,3673396 1,054504 0,9802
320 0,3652763 1,039988 0,98086 400 0,35124 0,843661 0,9751
380 0,352792 0,841803 0,9763
360 0,350299 0,844793 0,9755
340 0,361086 0,832079 0,9825
320 0,364455 0,828224 0,9849
Jumlah 9,2780199 9,8019
Rata-rata 0,927802 0,98019
Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai Cv yang didapat pada tiap-tiap
head dengan menggunakan persamaan Cv =
√ memiliki nilai yang relatif
tidak terlalu berbeda. Sehingga dapat dikatakan praktikum yang dilakukan
presisi. Jika ditinjau dari kesalahan literatur yang didapatkan pada pengolahan
data, dapat dikatakan bahwa nilai Cv yang didapatkan pada praktikum akurat
dengan nilai Cv pada literatur karena kesalahan literatur yang didapat adalah
4,35 %, dan nilai ini kecil dari 10 %.
Selanjutnya, jika ditinjau dari segi grafik, terlihat bahwa grafik yang
terjadi hampir berbentuk linier, dimana hubungan yang sebenarnya antara
Tabel I.13 data hasil pengolahan
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 24/38
X2/h dan Y secara teori adalah linier. Sehingga dapat dikatakan bahwa data
yang didapatkan cukup akurat dan presisi. Hal ini terlihat juga dari nilai
sebaran data (R 2) yang didapatkan hampir mendekati satu.
Analisa kesalahan
Kesalahan pada praktikum “H.06 B” ini dapat disebabkan oleh
praktikan, alat yang digunakan.
1. Kesalahan praktikan
Kesalahan praktikan pada percobaan “H.06” B ini dapat terjadi berupa
hal-hal seperti berikut :
Ketidak tepatan praktikan dalam mempaskan ujung bawah jarum
vertikal tepat diatas aliran air
Terjadinya kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks merupakan
kesalahan yang disebabkan oleh praktikan terutama berkaitan dengan
cara pengamatan dan pembacaan pengukuran suatu objek, seperti
kesalahan dalam menandai ujung atas jarum vertikal pada kertas
milimeter block Terjadinya gelombang pada air di tangki utama yang disebabkan
goyangan oleh praktikan
2. Kesalahan alat
Kesalahan alat dapat terjadi berupa hal-hal seperti berikut :
Debit air yang masuk ke tangki utama tidak konstan, hal ini
disebabkan karena pompa tidak mengalirkan air secara konstan
Terjadinya gelombang pada air di tangki utama yang disebabkan
goyangan oleh mesin pompa
Meja hidrolika dan alat percobaan ttidak terletak sempurna secara
horizontal
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 25/38
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan nilai Cv rata-rata yaitu
0,927802 dengan kesalahan literatur yang relatif kecil yaitu 4,35 %,
II.
PERCOBAAN B
A. TUJUAN
Mendapatkan besaran koefisien debit aliran melalui lubang kecil dalam
keadaan :
1. Aliran dengan tekanan tetap
2. Aliran dengan tekanan berubah
B. Teori
Selain koefisien kecepatan (Cv) pada aliran melalui lubang dikenal juga
dengan istilah koefisien Cd, yaitu perbandingan antara debit yang sebenarnya
dengan debid teoritis
(aliran dengan tekanan tetap)
√ √ (aliran dengan tekanan berubah)
Keterangan :
Q = besarnya debit aliran melalui lubang
Cd = koefisien debit
A = luas penampang lubang
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 26/38
G = percepatan gravitasi
H = tinggi air terhadap lubang
∆T = waktu pengosongan tabung / tangki (t1-t2)
At = luas tangki utama
h 1 = tinggi air pada waktu t1
h 2 = tinggi air pada waktu t2
C. Alat- Alat
1. Meja hidrolika
2. Stop watch
3. Gelas ukur
4. Perangkat alat percobaan / peraga aliran melalui lubang
5. Jangka sorong
D.
Cara kerja
Pendahuluan
1. Menukur diameter tangki utama
2. Menempatkan alat pada saluran tepi meja hidrolika. Kemudian
menghubungkan pipa aliran masuk dengan suplai meja hidrolika dan
arahkan pipa lentur dan pipa pelimpah ke tangki meja hidrolika
3. Mengatur kaki penyangga sehingga alat terletak horizontal
4. Menaikkan pipa pelimpah, kemudian membuka katup pengatur aliran pada
meja hidrolika
Keadaan aliran tetap
1.
Mengatur katup pengatur aliran dan pipa pelimpah sedemikian, hingga
tinggi muka air pada tangki tetap pada ketinggian yang dikehendaki
2. Mencatat tinggi tekanan air h pada skala mistar ukur, hitung debit alirang
yang melewati lubang dengan menggunakan gelas ukur dan stop watch
3. Mengulangi prosedur 1 dan 2 untuk setiap perbedaan tinggi tekanan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 27/38
4. Mengganti lempeng lubang dengan diameter yang lain dan ulang langkah
1, 2, dan 3
Untuk keadaan aliran dengan tekanan berubah
1. Menaikkan pipa pelimpah sampai ketinggian tekanan maksimum
2. Membuka katup pengatur aliran, mengisi penuh tangki utama aliran
sehingga air persis melimpah lewat pipa pelimpah pada ketinggian
maksimum tersebut
3. Menutup katup pengatur aliran
4. Mencatat waktu yang dibutuhkan untuk mengisingkan tangki utama dari
ketinggian h1 hingga ketinggian h2, ambil setiap penurunan muka air 2
cm
5. Mengulangi percobaan untuk harga h1 dan h2 yang lain
6. Mengganti lempeng bukaan dan ulangi langkah 1 sampai 5
E. DATA HASIL PERCOBAAN
Constant head
D (mm) h (mm) V (ml) T (sec) Q (ml/s) Q^2
3
400 30 2,06 14,56311 212,0841
380 33 1,93 17,09845 292,3568
360 28 1,96 14,28571 204,0816
340 32 2,16 14,81481 219,4787
320 30 2,35 12,76596 162,9697
6
400 145 2 72,5 5256,25380 126 2 63 3969
360 108 2 54 2916
340 84 2 42 1764
320 106 2 53 2809
Tabel II.1 data ercobaan constant head
Sumber: hasil Percobaan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 28/38
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 29/38
Cd =
(untuk variable head)
Keterangan:
A = luas bukaan lubang (mm2)
g = percepatan gravitasi (mm/s2)
At = luas permukaan tangki utama (mm3)
b. Pengolahan data untuk percobaan constant head
D V T Q Q h x xy
3
30 2,06 14,56311 212,0841 400 44979,66 84833,63
33 1,93 17,09845 292,3568 380 85472,52 111095,6
28 1,96 14,28571 204,0816 360 41649,31 73469,39
32 2,16 14,81481 219,4787 340 48170,92 74622,77
30 2,35 12,76596 162,9697 320 26559,11 52150,29
jumlah 246831,5 396171,7
b =
b =
Cd =
Cd =
√ 0,00079762
Tabel II.3 pengolahan data percobaan constant head
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 30/38
y = 1.605x
R² = -3.033
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
0 50 100 150 200 250 300 350
h
Q 2
Grafik Hubungan Q2 dengan h
untuk D=3 mm
b =
b =
0,097940479
Cd =
V T Q Q^2 h x^2 xy
145 2 72,5 5256,25 400 27628164 2102500
126 2 63 3969 380 15752961 1508220
108 2 54 2916 360 8503056 1049760
84 2 42 1764 340 3111696 599760
106 2 53 2809 320 7890481 898880
Jumlah 62886358 6159120
Tabel II.4 pengolahan data percobaan constant head
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 31/38
y = 0.0979x
R² = -11.19
0
100
200
300
400
500
600
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000
h
Q 2
Grafik Hubungan Q2 dengan h
untuk D=6 mm
Cd = √
0,000797622
c. Pengolahan data untuk percobaan variable head
D h1 h2 √ √ ∆T x^2 xy
3 400 380 0,50641131 17,32 0,256452 8,771044
380 360 0,519922729 29,78 0,27032 15,4833
360 340 0,534577046 23,38 0,285773 12,49841
340 320 0,550545095 33,83 0,3031 18,62494
320 300 0,568035744 28,47 0,322665 16,17198
jumlah 1,438309 71,54967
b =
b =
49,74568
Tabel II.5 pengolahan data percobaan variable head
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 32/38
y = 49.746x
R² = 0.2044
0
5
10
15
2025
30
35
40
0.5 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.58
∆ T
(√ 1−√ 2)
Grafik Hubungan (√ 1−√ 2) dengan ∆T
untuk D=3 mm
Cd =
Cd =
√ 0,56973
h1 h2 h1^(1/2)-h2^(1/2) ∆T x^2 xy
400 380 0,50641131 6,23 0,256452 3,154942
380 360 0,519922729 7,28 0,27032 3,785037
360 340 0,534577046 7,36 0,285773 3,934487
340 320 0,550545095 7,63 0,3031 4,200659
320 300 0,568035744 7,03 0,322665 3,993291
Jumlah 1,438309 19,06842
b =
Tabel II.6 en olahan data ercobaan variable head
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 33/38
y = 13.258x
R² = 0.2834
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0.5 0.51 0.52 0.53 0.54 0.55 0.56 0.57 0.58
∆ T
(√ 1−√ 2)
Grafik Hubungan (√ 1−√ 2) dengan ∆T
untuk D=6 mm
b =
13,25752
Cd =
Cd =
√ 0,569736
d. Cd rata-rata dan kesalahan literatur
Dari pengolahan data yang telah dilakukan maka didapatkan data-
data seperti pada tabel berikut
Percobaan D (mm) b Cd
Constant head 3 1,60502873 0,000797622
6 0,097940479 0,000806496
Variable head 3 49,74568 0,607352
6 13,25752 0,569736
Tabel II.7 hasil pengolahan data percobaan variable head dan constant head
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 34/38
Jumlah 1,178693
Rata-rata 0,294673
Cd rata-rata =
0,294673
Kesalahan literatur =
=
57,29 %
G. ANALISA
Analisa percobaan
Percobaan “H. 06 B” ini bertujuan untuk mendapatkan koefisien
debit aliran melalui lubang kecil. Dimana koefisien debit adalah perbandingan
debit aliran air yang didapatkan dari percobaan pada praktikum dengan debit
aliran air yang didapatkan secara teoritis.
Tidak jauh berbeda dengan percobaan “H. 06A”, percobaan “H.06B” ini dimulai dengan menghubungkan pipa suplai dari meja hidrolika ke
tangki utama alat dan memasang lempeng lubang. Pada langkah ini praktikan
memastikan, sambungan terpasang dengan benar, lempeng lubang terpasang
dengan benar, tidak ada kebocoran pada tangki dan pipa,. Hal-hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadi kesalahan.
Pada percobaan constant head, praktikan mencari data
banyaknya air yang keluar melalui lubang dalam 2 detik untuk beberapa nilai
tekanan pada lubang. Hal ini dilakukan dengan cara mengatur ketinggian
permukaan air pada tangki utama untuk mendapatkan nilai tekanan tertentu
pada lubang, setelah itu menampung air yang keluar dari lubang kecil selama
2 detik untuk menentukan debit air yang keluar melalui lubang. Praktikum
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 35/38
constant head ini dilakukan dengan memvariasikan bukaan lubang keluar air
yaitu untuk diameter 6mm dan 3mm serta dengan memvariasikan ketinggian
permukaan air pada tangki utama (untuk mendapatkan nilai tekanan yang
berbeda pada lubang), yaitu 400mm, 380mm, 360mm, 340mm, 320mm
Pada percobaan variable head, praktikan mencari data waktu
yang diperlukan untuk beberapa perubahan nilai tekanan. Hal ini dilakukan
dengan mengatur ketinggian air pada tangki utama agar pas setinggi 400mm.
Setelah itu, mesin pompa dimatikan sehingga air berhenti bersirkulasi.
Selanjutnya praktikan menghitung waktu yang diperlukan ketinggian air
dalam tangki berubah dari 400mm ke 380mm, dari 380mm ke 360mm, dari
360mm ke 340mm, dari 340mm ke 320mm, dari 320mm ke 300mm.
Percobaan ini dilakukan untuk diameter bukaan lubang 6mm dan 3mm.
Analia hasil
Dari pengolahan data yang dilakukan didapatkan data-data
seperti pada tabel berikut:
Percobaan D (mm) b Cd R
Constant head3 1,60502873 0,000797622 -3,033
6 0,097940479 0,000806496 -11,19
Variable head3 49,74568 0,607352 0,2834
6 13,25752 0,569736 0,2834
Jumlah 1,178693
Rata-rata 0,294673
Tabel II.8 hasil pengolahan data
Sumber: pengolahan data praktikan
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 36/38
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai Cd ,yang didapat dari persamaan
Cd =
untuk percobaan constant head dan Cd =
untuk
percobaan variable head, relatif sangat berbeda sehingga dapat dikatakan
bahwa percobaan yang dilakukan pada praktikum ini jauh dari presisi.
Jika ditinjau dari kesalahan literatur yang nilainya 57,29 % terlihat
bahwa nilai Cd rata-rata yang didapatkan pada praktikum yaitu 0,294673,
nilainya jauh dari nilai Cd pada literatur yang nilainya 0,69 sehingga dapat
dikatakan bahwa praktikum yang dilakukan jauh dari akurat.
Tidak akuratnya data yang didapatkan pada percobaan ini terlihat juga
dari grafik. Terlihat bahwa sebaran data yang didapatkan nilainya jauh dari 1,
yang artinya grafik hubungan √1−√2 dengan ∆T pada percobaan variable
head dan grafik hubungan Q2 dengan h pada percobaan constant head jauh
dari linier. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi banyak kesalahan pada
percobaan.
Analisa kesalahan
Kesalahan pada praktikum “H.06 B” ini dapat disebabkan oleh
praktikan, alat yang digunakan.
1.
Kesalahan praktikan
Kesalahan praktikan pada percobaan H.06 B ini dapat terjadi
berupa hal-hal seperti berikut :
Ketidak tepatan waktu antara penyalaan stopwatch dengan waktu
penampungan air ke gelas ukur saat pengukuran debit dalam
percobaan constant head
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 37/38
Ketidak tepatan waktu pengukuran waktu penurunan ketinggian
permukaan air pada tangki utama pada percobaan variable head
Terjadinya kesalahan paralaks. Kesalahan paralaks merupakan
kesalahan yang disebabkan oleh praktikan terutama berkaitan dengan
cara pengamatan dan pembacaan pengukuran suatu objek, seperti
kesalahan saat membaca ukuran volume air yang keluar dari aliran
lubang di gelas ukur dan kesalahan saat membaca skala ketinggian air
di tangki utama.
Terjadinya gelombang pada air di tangki utama yang disebabkan
goyangan oleh praktikan
2.
Kesalahan alatKesalahan alat dapat terjadi berupa hal-hal seperti berikut :
Debit air yang masuk ke tangki utama tidak konstan, hal ini
disebabkan karena pompa tidak mengalirkan air secara konstan
Meja hidrolika dan alat percobaan ttidak terletak sempurna secara
horizontal
Terjadinya gelombang pada air di tangki utama yang disebabkan
goyangan oleh mesin pompa
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan nilai Cd rata-rata yaitu
0,294673 dengan kesalahan literatur yang sangat besar yaitu 57,29 %
8/10/2019 modul h 06
http://slidepdf.com/reader/full/modul-h-06 38/38
III. REFERENSI
https://darmadi18.files.wordpress.com/2011/09/bab-ix-aliranmelaluipeluapi.pdf
waktu akses: 14 oktober 2014, pukul 09:15 WIB
Pedoman Praktikum Mekanika Fluida dan Hidrolika, Laboratorium Hidrolika,
Hidrologi dan Sungai Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196404241991011-
IV.
LAMPIRAN
Mengatur ketinggian permukaan
air dalam tangki utama
Alat percobaan