modul aneurisma serebri - perspebsi.org · tehnik operasi yang diajarkan sebagai target akhir...

12
Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf 1 MODUL ANEURISMA SEREBRI 1. Definisi Aneurisma adalah dilatasi/pelebaran/ penonjolan pada dinding pembuluh darah arteri. 2. Waktu Pendidikan TAHAP I TAHAP II TAHAP III S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKS Program Magister Neurologi Tesis Program Profesi Bedah Saraf Pogram Bedah Dasar Program Bedah Saraf PROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi) GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI KONGENITAL ICD 10 - Bab XVII Kranial Spinal INFEKSI ICD 10 - Bab I NEOPLASMA ICD 10 - Bab II Kranium Supratentorial Infratentorial Spinal Saraf Tepi TRAUMA ICD 10 - Bab XIX Kranial Spinal Saraf Tepi DEGENERASI ICD 10 - Bab VI & XIII Spinal Saraf Tepi VASKULER ICD 10 - Bab IX Intrakranial Spinal FUNGSIONAL ICD 10 - Bab VI & XXI Pendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 2 tahap, yaitu : 1. Tahap Pengayaan (tahap I): a. Lama pendidikan 9 semester,yaitu semster 1 s/d 9, peserta didik diberi ilmu-ilmu dasar maupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapat dipergunakan untuk mengambil program magister.

Upload: dinhhuong

Post on 21-May-2018

241 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

1

MODUL

ANEURISMA SEREBRI

1. DefinisiAneurisma adalah dilatasi/pelebaran/ penonjolan pada dinding pembuluh daraharteri.2. Waktu Pendidikan

TAHAP I TAHAP II TAHAP IIIS1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11

PROGRAM MAGISTER (beban dihitung dengan SKS) >=40SKSProgram Magister Neurologi

TesisProgram Profesi Bedah Saraf

Pogram Bedah DasarProgram Bedah SarafDasarPROGRAM KEPROFESIAN (beban dihitung berdasarkan kompetensi)

GOLONGAN PENYAKIT & LOKALISASI

KONGENITALICD 10 - Bab XVII

Kranial

SpinalINFEKSI

ICD 10 - Bab I

NEOPLASMAICD 10 - Bab II

Kranium

Supratentorial

Infratentorial

SpinalSaraf Tepi

TRAUMAICD 10 - Bab XIX

Kranial

SpinalSaraf Tepi

DEGENERASIICD 10 - Bab VI & XIII

SpinalSaraf Tepi

VASKULERICD 10 - Bab IX

Intrakranial

SpinalFUNGSIONAL

ICD 10 - Bab VI & XXIPendidikan spesialisasi bedah saraf terdiri dari 2 tahap, yaitu :1. Tahap Pengayaan (tahap I):a. Lama pendidikan 9 semester,yaitu semster 1 s/d 9, peserta didik diberiilmu-ilmu dasar maupun bedah saraf dasar. Dalam tahap ini dapatdipergunakan untuk mengambil program magister.

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

2

b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen I, yaitu di akhir masapendidikan tahap I residen baru mencapai Kompetensi tingkat I. Residensudah harus mengenal kelainan bedah saraf, khususnya semua jeniskelainan vskular dan 10 jenis kasus penyakit terbanyak.2. Tahap Magang (tahap II) :a. Lama pendidikan 2 semester, yaitu dari semester 10 s/d 11. Peserta didikmulai dilatih melakukan tindakan bedah saraf.b. Peserta didik dalam tahap ini disebut Residen II, yaitu di akhir masapendidikan tahap II residen telah mencapai Kompetensi tingkat II. Residensudah harus mampu menangani secara mandiri minimal 3 kasus gawatdarurat bedah saraf, serta mampu mengenal dan merujuk dengan benarkasus-kasus bedah saraf non-emergensi.Kompetensi bedah saraf dasar :1. Semua jenis penyakit yang diajarkan dalam masa pendidikan sampaimencapai tingkat mandiri (residen boleh mengerjakan operasi sendiri, dengantetap dalam pengawasan konsulen)2. Tehnik operasi yang diajarkan sebagai target akhir pendidikan adalah terbataspada tindakan operasi konvensional yang termasuk dalam Indeks Kesulitan 1dan 2; tehnik operasi sulit yang membutuhkan kemampuan motoris lebihtinggi dan/ataupun membutuhkan alat-alat operasi canggih, termasuk dalamIndeks Kesulitan 3 dan 4, diajarkan hanya maksimal sampai tingkat magang.Tindakan operasi dalam kelompok ini merupakan kelanjutan pendidikan yangmasuk dalam CPD.JENIS PENYAKIT ICD

10 TAHAP I TAHAP II TAHAP III IK1

IK2

IK3

IK4

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 G M G M G PVaskuler

IntrakranialAVM

Simpel 2 1Kompleks 2

Aneurysm 3Aneurisma intrakranial 2

Spontaneous ICH 3 3Spinal

AVM 1AV fistula 1

KETERANGANTingkat Pengayaan, dalam periode ini Tingkat Kognitif harus dapat mencapai 6 (K6)

Tingkat Magang, dalam periode ini disamping K6, Psikhomotor harus mencapai 2 (P2) dan Afektif mencapai 3 (A3)

Tingkat Mandiri semua Kategori Bloom harus mencapai maksimal, K6, P5, A5S : Semester G : Magang M : Mandiri K : Kognitif : A : Afektif P : Psikomotor

3. Tujuan Umum1. Mampu mengenali aneurisma intrakranial2. Mampu mengobati aneurisma intrakranial sesuai kompetensi mandiri4. Tujuan Khusus1. Mampu menerangkan insidens, patogenesis, aneurisma intrakranial

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

3

2. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkan aneurismaintrakranial.3. Mengetahui pengobatan berbagai jenis aneurisma intrakranial4. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkandiagnosis aneurisma intrakranial5. Mampu membuat diagnosis banding aneurisma intrakranial6. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalammenegakkan aneurisma intrakranial7. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa aneurisma intrakranial8. Mampu melakukan tindakan operasi aneurisma intrakranial9. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus aneurisma intrakranial10.Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan11.Mampu memberi informed consent

5. Strategi Pembelajarana Pengajaran dan kuliah pengantar Kuliah tatap muka 50 menitb Tinjauan PustakaPresentasi ilmu dasar : 1 kali tiapsubmodul penyakit 1 kali, telaah kepustakaanPresentasi kasus : 1 kali tiap jenissubmodul penyakit presentasi kasus : 1 kalib Diskusi Kelompok2 x 50 menit diskusi kasus tiapsubmodul penyakit menyangkutdiagnosis, operasi dan penyulit 2 x 50 menit diskusi kasusd Bed side teaching

Bedside teaching minimum 3 kalisetiap submodul penyakit ronde diikuti bedside teachinge Bimbingan Operasioperasi magang memenuhi minimal 3 kasussebagai prasyarat untukinstruksi/evaluasi operasi sampaidinyatakan lulusoperasi mandiri -6. Persiapan Sesi1. Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalammencapai kompetensi, mencakupa. Insidens, patogenesis, aneurisma intrakranialb. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkan aneurismaintrakranial.

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

4

c. Pengobatan berbagai jenis aneurisma intrakraniald. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis aneurismaintrakraniale. Diagnosis banding aneurisma intrakranialf. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan aneurismaintrakranialg. Pengobatan medikamentosa aneurisma intrakranialh. Tindakan operasi aneurisma intrakraniali. Penyulit tindakan bedah pada kasus aneurisma intrakranialj. Tindak lanjut yang diperlukank. Informed consent2. Lampu x ray3. Audio-visual

7. Referensi1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, etall. Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 20042. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby.19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 19948. Kompetensi

Jenis Kompetensi

TingkatKompetensi

TAHAP

K P Aa. Mampu menerangkan insidens, patogenesis, aneurisma intrakranial 6 PENGAYAAN

b. Mengetahui dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaantambahan (neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkananeurisma intrakranial. 6c. Mengetahui pengobatan berbagai jenis kelainan vaskuler susunansaraf 6d. Mampu melakukan pemeriksaan klinis neurologik untukmenegakkan diagnosis aneurisma intrakranial 6 2 3

MAGANG

e. Mampu membuat diagnosis banding aneurisma intrakranial 6 2 3f. Mampu melakukan pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalammenegakkan aneurisma intrakranial 6 2 3g. Mampu melakukan pengobatan medikamentosa aneurismaintrakranial 6 2 3

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

5

h. Mampu melakukan tindakan operasi aneurisma intrakranial 6 2 3i. Mengenali penyulit tindakan bedah pada kasus aneurismaintrakranial 6 2 3j. Mengetahui tindak lanjut yang diperlukan 6 2 3k. Mampu memberi informed consent 6 2 3

9. Gambaran UmumAneurisma intrakranial adalah dilatasi dinding pembuluh darah arteri. Frekuensianeurisma meningkat dengan bertambahnya usia. Umumnya aneurisma disebabkankarena kelainan hemodinamik dan metabolisme. Diagnosis aneurisma dapatditegakkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Tatalaksana aneurisma adalahoperasi atau tindakan endovaskular.10. Contoh KasusContoh kasus dibuat sesuai dengan jenis penyakit pada submodul.11. Tujuan PembelajaranProses, materi dan metode pembelajaran yang telah disiapkan bertujuan untukalih pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang terkait dengan pencapaiankompetensi dan keterampilan yang diperlukan dalam mengenali danmenatalaksana aneurisma intrakranial.12. Metode

Metode Pembelajaran1. Tinjauan Pustaka2. Diskusi Kelompok3. Bed side teaching4. Tindakan Operasi Mandiria. Peserta didik harus erlebih dahulu melakukan asistensi operasi(magang) sampai mencapai jumlah yang ditentukan, dan kemudianmelakukan instruksi pada spesialis pembimbing. Setelah dinyatakanlulus instruksi, baru diijinkan melakukan operasi mandiri.b. Operasi mandiri oleh asisten harus selalu ada spesialis supervisor yangakan menilai keseluruhan aspek yang harus dilakukan oleh asistenterhadap pasien secara mandiri.c. Residen yang memiliki level tertinggi dalam suatu operasi harusmembuat laporan operasi dengan berpedoman pada daftar tilik,selanjutnya konsulen/supervisor operasi ini akan memeriksa laporanoperasi sesuai daftar tilik dan memberi nilai berdasarkan kelengkapanyang ditetapkan daam daftar tilik.Metode Diagnostik1. Pemeriksaan klinis neurologik2. Alat bantu diagnostik

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

6

a. Pemeriksaan X ray,b. EMG / EEGc. Alat neuroradiologi lain.3. Metode diagnostik yang diajarkan mencakup metode diagnostikkonvensional sesuai ketersediaannya di daerah perifer, tidak semata-mataberorientasi pada alat-alat dianostik canggih.13. RangkumanAneurisma intrakranial adalah dilatasi dinding pembuluh darah arteri. Frekuensianeurisma meningkat dengan bertambahnya usia. Umumnya naeurismadisebabkan karena kelainan hemodinamik dan metabolisme. Diagnosis aneurismadapat ditegakan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang. Tatalaksana aneurismaadalah dengan operasi atau tindakan endovaskular.14. Evaluasi

Organisasi Evaluasi1. Evaluasi dilaksanakan di IPDS Bedah Saraf2. Evaluasi dilakukan minimal oleh Pembimbing di IPDS Bedah Saraf3. Evaluasi untuk peserta PPDS Bedah Saraf dilakukan sbba. Untuk penguasaan ilmu dasar (pengayaan) dilakukan pada akhir setiapsemesterb. Untuk penguasaan kasus dan teknis operasi dilakukan pada setiap akandilakukan tindakan / operasi.4. Untuk dokter spesialis bedah lain yang akan mengambil modul-modulbedah saraf tertentu untuk kepentingan penigkatan kompetensi dalamprogram CPD, waktu disesuaikan pada kodisi yang ada dari modul ini,dengan evaluasi dan tahap penguasaan materi yang dievaluasi samaketentuan yang berlaku.Tahap Evaluasi5. Evaluasi tahap pengayaan dilakukan setelah peseta didik menyelesaikanaspek kognitif di tahap pengayaan.6. Evaluasi tahap magang dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi Sebagai Asisten I sebagai prasyarat evaluasisesuai dengan jenis penyakit pada submodul7. Evaluasi tahap mandiri dilakukan setelah peserta didik melakukansejumlah tindakan operasi mandiri sebagai prasyarat evaluasi sesuaidengan jenis penyakit pada submodulMetode dan Materi Evaluasi1. Ujian Tulis dan Lisan2. Penilaian kemampuan melakukan tindakan3. Penilaian kemampuan penanganan penderita secara menyeluruhHasil Penilaian IPDS1. Penyelesaian modul harus dapat dicapai dalam kurun waktu yang telahditetapkan2. Kegagalan dalam 1 aspek harus diulang dalam masa selama stase diBagian/Departemen Bedah Saraf.

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

7

15. Instrumen Penilaian1 Kemampuan Informed consent Instruksi & Bimbingan2 Penilaian Ilmiaha. Teori & Penyakit Diskusi dan Ujianb. Instrument & Penyakit Diskusi dan Ujian3 Penilaian Kecakapan Poliklinik, Bedside teaching & KamarOperasi4 Penilaian Rehabilitasi Instruksi & Bimbingan16. Penuntun Belajar1. Kisi-kisi materi dan buku referensi2. Kisi-kisi materi aneurisma intrakranial :a. Insidens, patogenesis, aneurisma intrakranialb. Dasar-dasar pemeriksaan klinis maupun pemeriksaan tambahan(neuroradiologi)dan patologi anatomi dalam menegakkan aneurismaintrakranial.c. Pengobatan berbagai jenis aneurisma intrakraniald. Pemeriksaan klinis neurologik untuk menegakkan diagnosis aneurismaintrakraniale. Diagnosis banding aneurisma intrakranialf. Pemeriksaan tambahan (neuroradiologi) dalam menegakkan aneurismaintrakranialg. Pengobatan medikamentosa aneurisma intrakranialh. Tindakan operasi aneurisma intrakraniali. Penyulit tindakan bedah pada kasus aneurisma intrakranialj. Tindak lanjut yang diperlukan

k. Informed consent

17. Daftar Tilik

RINCIAN DAFTAR TILIKADA

TA TL L

Menentukan indikasi bedah saraf1 Uraian atau keluhan tentang gejala utama2 Cara datang (sendiri/rujukan)Kelengkapan riwayat penyakit1 Alasan pertama kali (bila pernah berobat) dan sekarangmembawa ke dokter2 Pengobatan dan tindakan yang pernah diberikan(tempat,waktu, oleh, siapa), serta hasilnyaDeskripsi keadaan kulit1 Bekas luka operasi (bila pernah operasi) dan lokalisasi2 Daerah yang akan dioperasi

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

8

Deskripsi kelainan saraf yang dijumpai

Pemeriksaan penunjang1 X-Ray, CT scan, MRI2 Laboratorium darahHasil konsultasi persiapan operasi

Catatan status gizi

Obat-obatan yang masih diberikan

Inform consent1 Kelainan yang dijumpai2 Apa yang dilakukan, lama perawatan, biaya yang dibutuhkan3 Peraturan rumah sakit untuk pasien maupun keluarga / pe-nunggu4 Prognose penyakit dan apa yang perlu dilakukan setelah pulangSurat pengantar rawat inap1 Lampiran daftar tilik2 Instruksi untuk perawat3 Nama konsulen dan asistenAdmission1 Kelengkapan administrasi2 Kelengkapan dokumen sesuai daftar tilik poliklinik* Status poliklinik* Hasil pemeriksaan neuroradiologi* Hasil pemeriksaan laboratorium* Hasil konsultasi persiapan operasiBuat status Medical Record

Cek ulang hasil pemeriksaan di poliklinik1 Riwayat penyakit2 Deskripsi keadaan kulit3 Hasil pemeriksaan klinis neurologis4 Status giziBuat rencana perawatan1 Instruksi perawatan dan pengobatanPersiapan Operasi1 Assesment rencana tindakan, operator dan asisten2 Persiapan alat3 Konsul toleransi operasi4 Buat daftar operasiPra bedah

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

9

1 Konsul anestesi2 Asisten lapor pada operator3 Persiapan menjelang operasi* Pasang infuse* Cek kelengkapan status* Cek dokumen pendukung* Sediakan alatKamar operasi1 Dokumen yang disertakan bersama pasien2 Keadaan pasien* Terpasang infuse3 Persiapan pasien4 Posisi pasien diatur sesuai standard5 Persiapan daerah operasi* Cuci ulang dengan sabun* Dilakukan tindakan a dan antiseptik* Dilakukan penyuntikan anestesi lokal6 Persiapan alatTindakan operasi1 Lokal anestesi daerah puncture2 Tindakan puncture, dilanjutkan pemasangan sheath3 Introduksi diagnostik kateter dengan bantuan guidewire keakses arteri4 Pengukuran presure pada arkus aorta5 Melakukan prosedur selektif angiografi sistem karotis danvertebrobasiler6 Mengevaluasi besar, bentuk, dan lebar leher dari aneurismadari berbagai sudut7 Menentukan jumlah coil yang akan di hantarkan ke dalamaneurisma8 Mengganti kateter diagnostik dengan guiding kateter9 Memasang mikrokateter tepat di ostium dari aneurisma10 Menghantar coil ke dalam aneurisma11 Mengevaluasi ulang aneurisma dari berbagai sudut12 Setelah prosedur selesai, melakukan pengukuran presure ulangpada arkus aorta13 Kateter dan guidewire dikeluarkan dari sheath14 Sheath diangkat dari akses arteri

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

10

12 Dressing luka/ pemasangan angioseal13 Melakukan balut tekan pada akses arteri14 Tulis Laporan OperasiPasca Bedah1 Dokumentasi* Status dan hasil pemeriksaan penunjang dari OK diterimalengkap* Laporan operasi* Laporan Anestesi2 Catatan perawatan* Pemantauan luka operasi* Pemantauan efek samping* Pemantauan KU rutin* Catatan pengobatanPemulangan1 Catatan keadaan pasien2 Inform concernt pada yang merawat3 Jadwal kontrol dan konsultasi4 Kelengkapan status dan diagnosis5 Catatan administrasi & keuangan

18. Materi BakuDefinisiAneurisma adalah dilatasi/ pelebaran/ penonjolan pada dinding pembuluh darah arte-ri.EpidemiologiFrekuensi aneurisma sebanding dengan meningkatnya usia. Resiko aneurisma berbedadiantara ras. Puncak insidens tertinggi pada usia dekade 6; perempuan lebih banyakmenderita kelainan ini daripada laki-laki.Klasifikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi rupture anuerismaAneurisma diklasifikasi berdasarkan morfologi (saccular, fusiform, dissecting), ukurandan lokasi (anterior dan posterior). Ruptur aneurisma dipengaruhi oleh aktivitas saatterjadi rupture, merokok, alcohol dan tindakan angiografi.DiagnosisDiagnosis ditegakan berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang. Pemeriksaanklinis yang patut dicurigai sebagai ruptur aneurisma adalah sakit kepala di seluruh

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

11

bagian atau terlokalisir, letargi, perburukan atau gangguan ekstraokular, defek lapangpandang, meningismus, koma, mual muntah dan perubahan reflex.Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah CT scan atau CT angiografi danangiografi.TatalaksanaTatalaksana aneurisma sebaiknya dilakukan dalam waktu 48 jam sejak ruptur atautimbul gejala. Obliterasi aneurisma sebaiknya dilakukan sebelum terjadi vasospasmedengan tindakan endovaskular. Antifibrinolitik dapat diberikan untuk menyediakanwaktu sampai dilakukannya tindakan operatif.19. Algoritme

20. Kepustakaan1. Osborn AG, Blasser SI, Salzman KL, Katzman GL, Provenzale J, Castillo M, et all.Osborn Diagnostic Imaging. Canada : Amirsys/Elsevier. 1st ed. 20042. Wilkins RH, Rengachary SS. Neurosurgery. USA : Mc Graw-Hill. 2nd Ed. 19963. Rengachary SS, Wilkins RH. Principles of Neurosurgery. London : Mosby. 19944. Winn HR. Youman’s Neurological Surgery. 5th ed. USA : Saunders. 1994

Bedah Saraf : Kelaianan Vaskuler Susunan Saraf

12

21. PresentasiMateri presentasi menggunakan materi dalam bentuk power point sesuai denganmateri modul aneurisma intrakranial.22. ModelModel pembelajaran dapat menggunakan diseksi kadaver.