modul 1 pti 2015
DESCRIPTION
Modul ini berisi tentangTRANSCRIPT
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi adalah sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok manusia, yang
berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiapanggota organisasi memiliki
fungsi dan tugasnya masing-masing, yang sebagai kesatuan mempunyai tujuan tertentu
dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan secara tegas dari
lingkunganya.
Dalam dunia industri, persaingan antar perusahaan sangatlah ketat. Apabila
sebuah perusahaan tidak dapat mengikuti perkembangan, perusahaan tersebut akan kalah
bersaing dengan perusahaan lainya dan menyebabkan perusahaan tersebut bangkrut. Oleh
karena itu, agar perusahaan tersebut harus memiliki daya saing terhadap perusahaan pada
bidang yang samadengan cara, membuat strategi-strategi yang baik dan cocok untuk
perusahaan tersebut.
PT Kanishta Garjita Indonesia adalah sebuah perusahaan yang baru berdiri di
Indonesia. PT Kanishta Garjita Indonesia merupakan anak perusahaan Masaki Corpration
yang berpusat di Guangdong, China. Khusus untuk PT Kanishta Garjita Indonesia
berfokus pada produksi Tamiya 4WD.
Sebagai Perusahaan yang baru, PT Kanishta Garjita Indonesia harus mampu
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainya di Indonesia yang telah berpengalaman
pada bidang yang sama. Karena perusahaan baru, PT Kanishta Garjita Indonesia
membutuhkan adanya perancangan proses organisasi untuk merancang blueprint
perusahaan yang berisi visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan , proses bisnis, analisis
strategi perusahaan , dll untuk membuat strategi yang baik sehingga dapat bersaing.
Perusahaan Masaki Corporation sebagai induk perusahaan dari PT Kanishta
Garjita Indonesia tentu sudah memiliki langkah-langkah yang jitu agar anak
perusahaanya yang baru di Indonesia dapat bersaing di negara tersebut. Karena
Perusahaan Masaki Corporation mengatahui pentingnya perancangan organisasi dan
bisnis untuk memulai suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut menyewa tim
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 2
konsultan ahli untuk merancang organisasi dan bisnis pada PT Kanishta Garjita Indonesia
sehingga perusahaan tersebut dapat beraing di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Pada perancangan organisasi dan bisnis, masalah akan diselesaikan pada PT Kanishta
Garjita Indonesia dengan output berupa kebijakan perusahaan, arah organisasi, proses
bisnis, strategi perusahaan, struktur organisasi dan analisis jabatan, jumlah karyawan,
serta gaji dan tunjangan karyawan.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan modul 1 Perancangan Organisasi Bisnis adalah :
1. Mampu memahami pentingnya blueprint sebagai rancangan awal dan landasan
pembuatan dan perancangan suatu organisasi
2. Mampu memahami pentingnya arah organisasi dalam perancangan organisasi
3. Mampu menganalisia strategi perusahaan dengan menggunakan matriks IFAS
EFAS.
4. Mampu memahami keterkaitan antara proses bisnis dengan pembuatan struktur
organisasi dan analisis jabatan.
5.Mampu merancang sebuah organisasi perusahaan berdasarkan kompleksitas,
sentralisasi, dan formalisasi perusahaan.
6. Mampu menganalisis jabatan dan aliran informasi dalam perusahaan.
7. Mampu memahami macam-macam desain organisasi
8. Mampu menentukan alur rekruitmen karyawan.
9. Mampu menentukan besarnya gaji dan tunjangan karyawan.
10. Mampu menentukan kebjakan perusahaan.
1.4 Pembatasan Masalah
Perusahaan Masaki Corporation berencana membuka cabang perusahaan di Indonesia
dengan nama PT Kanishta Garjita Indonesia dengan menggunakan supplier lokal. PT
Kanishta Garjita Indonesia berfokus pada produksi tamiya dengan 3 jenis produk yaitu
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 3
Almondo, Bernardo, dan Cartaya. Maka dari itu, manajemen Masaki Corporation
menyewa tim konsultan yang ahli pada bidangnya untuk melakukan perancangan proses
bisnis dan struktur organisasi untuk PT Kanishta Garjita Indonesia. Input untuk
pembatasan berupa data riset pasar, data perusahaan, dan data kapasitas produksi.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang disusun dalam praktikum modul 1 perancangan
organisasi dan bisnis ini adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan, pembatasan masalah,
serta sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi teori yang berhubungan dengan praktikum modul 1 perancangan organisasi
dan bisnis.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi flowchart prosedur praktikum.
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi mengenai kondisi perusahaan, matriks IFAS-EFAS, Analisis SWOT,
Perhitungan bobot dan rating, dan penentuan posisi perusahaan.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi mengenai analisis situasi dan kondisi pasar, latar belakang perusahaan, logo
dan slogan perusahaan, blueprint perusahaan, Perumusan strategi perusahaan
berdasarkan analisi SWOT, proses bisnis, perancangan struktur organisasi,
kompleksitas, sentralisasi, formalisasi, Human resources, kebijakan perusahaan, dan
analisis keterkaitan antar modul.
BAB VI PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 4
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Perusahaan
Perusahaan didehinisikan sebagai :
Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua
faktor produksi (Muhammad K. Abdul, Pengantar Hukum Perusahaan di Indonesia)
Keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus-menerus, bertindak keluar
untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang,
menyerahkan barang-barang, atau mengadakan perjanjian-perjanjian persediaan
(Prof. Mr. W.L.P.A. Molengraff, 1917)
Setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang tetap dan terus-
menerus dan yang didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah Negara
Republik Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan/atau laba(UU No.3 ,
1982)
Perusahaan itu sendiri merupakan sebuah sistem yang terstruktur, maka tidak
pelak bahwa perusahaan merupakan sebuah organisasi dengan orientasi profit. Dimana
terdapat pola tertentu sehingga setiap anggota perusahaan mempunyai fungsi dan
tugasnya masing-masing sebagai satu kesatuan dengan tujuan tertentu dan batasan yang
jelas.
2.2 Blueprint Perusahaan
Blueprint atau cetak biru didefinisikan sebagai suatu tulisan yang menjelaskan
tentang perkembangan teknis yang produktif dalam keberlangsungan sesuatu, atau dapat
dikatakan sebagai sebuah rancangan yang dirumuskan dengan tujuan memberikan arahan
terhadap suatu kegiatan. Merujuk pada definisi blueprint diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa blueprint perusahaan merupakan suatu rancangan bisnis perusahaan secara
berkesinambungan sehingga setiap kegiatan memiliki kebersesuaian dengan tuntutan,
tantangan, dan kebutuhan lingkungan sekitar sehingga memiliki kerangka yang terperinci
sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan. Berikut beberapa hal yang terdapat dalam
blueprint:
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 5
* Penetapan Visi dan Misi
* Penetapan tujuan dan sasaran
* Penyusunan Strategi
* Pelaksanaan program dan fokus kegiatan
* Penetapan budaya perusahaan.
Landasan dari adanya penyusunan blueprint didalam suatu perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai landasan hukum untuk pendayagunaan, pemanfaatan dan pengalokasian
sumberdaya perusahaan secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
2. Memberikan bingkai atau koridor dalam proses sinkronisasi dan penjabaran kebihakan
dan program didalam sebuah perusahaan.
3. Memberikan gambaran yang jelas bagi kepengurusan perusahaan dalam jangka waktu
kepengurusan.
2.3 Logo dan Slogan Perusahaan
Logo didefinisikan sebagai:
Logo diibaratkan sebuah wajah dari seseorang sedangkan keseluruhan badannya
merupakan identitas (Rustan, 2009)
Istilah logo merujuk pada bahasa Yunani yaitu logos yang berarti kata, pikiran,
pembicaraan, dan akal budi. Maka fungsi dari logo tersebut antara lain sebagai identitas
diri, tanda kepemilikan, tanda jaminan, kualitas, dan mencegah adanya peniruan atau
pembajakan. Berikut merupakan klasifikasi logo:
1. Alphabet (berbentuk huruf)
2. Symbols and Numbers (lambang-lambang dan angka-angka)
3. Concrete Form (bentuk yang serupa dengan bentuk aslinya)
4. Abstract Form (bentuk abstrak)
Slogan didefinisikan sebagai:
Susunan kata yang diringkas (biasanya tidak lebih dari 7 kata dan diletakkan
mendampingi logo dan mengandung pesan brand yang kuat) yang ditujukan kepada
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 6
target tertentu. Oleh karena itu penciptaan sebuah slogan perlu disesuaikan dengan citra
yang hendak dibangun (Eric Swratz, 2005)
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Visi didefinisikan sebagai:
Pandangan jauh kedepan mengenai perusahaan, tujuan-tujuan perusahaan atau
organisasi dan apa yang harus dilakukan oleh perusahaan atau organisasi untuk
mencapai tujuannya (Saujana, 2012)
Merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah
organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan (Wibisono, 2006)
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa visi merupakan impian suatu
perusahaan yang ingin dicapai dengan jangka waktu yang tak terbatas dan bersifat abstrak
dalam penyampaiannya. Visi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Desireble (menarik).
Imagible (dapat dibayangkan).
Feasible (realistis dan dapat dicapai)
Communicable (mudah dipahami)
Flexible (responsif terhadap lingkungan)
Focused (Jelas)
Sedangkan misi didefinisikan sebagai:
Merupakan faktor-faktor dan alasan yang menjadi landasan terhadap
berdirinya suatu organisasi atau perusahaan dan untuk mencapai tujuan dari
perusahaan maupun organisasi tersebut(Drucker, 1974)
Untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu organisasi
yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, berupa produk
atau jasa. Misi dapat digunakan sebagai petunjuk arah dalam dunia bisnis (Wheelen,
2006)
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 7
Penyusunan misi yang baik harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
Fokus pada kompetensi yang dimiliki perusahaan
Menghindari kata-kata yang tidak bermakna
Dapat diterpkan selama beberapa tahun sejak ditetapkan dalam cakupan yang luas.
2.5 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tujuan didefinisikan sebagai:
Tujuan merupakan sesuatu yang mungkin dicapai, bukan sesuatu yang utopis
(Jemsly H & Martani H, Contemporary Strategic Management)
Tujuan merupakan realisasi dari misi yang spesifik dan dapat dilakukan dalam
jangka pendek (Tommy Suprapto , 2006)
Sehingga tujuan perusahaan merupakan suatu keadaan yang ingin dicapai oleh
perusahaan dengan karakteristik terukur, realistik, menantang, berbatas waktu, dan
khusus.Sasaran Didefinisikan sebagai:Penjabaran dari tujuan organisasi, dalam bentuk
terakhir dan akan dapat dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tahunan,
semesteran, atau bulanan (Yulistiawati, 1999)
Sehingga sasaran perusahaan merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
perusahaan untuk mencapai tujuan, sasaran diharapkan memberikan fokus pada
penyusunan program dan kegiatan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur, dan dapat
tercapai.
2.6 Value & Belief Perusahaan
Value didefinisikan sebagai:
Value merupakan suatu perasaan yang spesifik mengenaik yang baik dan buruk,
bagus dan jelek, normal dan abnormal, rasional dan irasional. Value tidak dapat diamati
secara langsung tapi diketahui karena merupakan manifestasi dari perilaku
seseorang(Hofstede, 1985)
Tujuan transsituasional yang diinginkan, bervariasi tingkat kepentingannya,
merupakan pannduan hidup seseorang atau kelompok sosial lainnya (Schwartz, 1994)
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 8
Maka dapat disimpulkan bahwa value dalam perusahaan merupakan manifestasi
dari perilaku seluruh anggota perusahaan yang menjadikannya sebagai cerminan
perusahaan itu sendiri, sehingga nilai-nilai ini merupakan ciri khas dari perusahaan itu
sendiri.
Belief didefinisikan sebagai:
Perasaan terhadap benar tidaknya suatu organisasi dan seluruh anggotanya
dalam mencapai tujuan perusahaan (Robbins, 2013)
Value dan Belief merupakan sebuah cerminan dan ciri khas perusahaan dalam
membangun image perusahaan tersebut.
2.7 Strategi Manajemen
Menurut Pearch dan Robinson (1997) Strategi manajemen adalah kumpulan dan
tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi)
rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Atau dengan
kata lain strategi manajemen merupakan perencanaan berskala besar yang berorientasi
pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan
tertinggi agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha
menghasilkan sesuatu yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian
tujuan (tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi.
2.7.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT merupakan suatu alat analisis untuk mengetahui factor internal
dan eksternal dalam orgaisasi yang akan digunakan sebagai dasar strategi perusahaan atau
organisasi dimana analisis factor internal terdiri dari strength dan weakness sementara
factor eksternal terdiri dari opportunity dan threat . Analisis SWOT dapat diterapkan
dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya
adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 9
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang
ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu
membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
Terdapat dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu :
a. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT merupakan pendekatan yang menampilkan
8 kotak analisis SWOT dimana dua kotak paling atas adalah kotak factor eksternal
(Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah factor internal
(Kekuatan dan Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu
strategis yang timbul sebagai titik pertemuan antara faktor internal dan eksternal.
b. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Pendekatan kuantitatif analisis SWOT merupakan pendekatan dengan melakukan
perhitungan skor dan bobot poin faktor pada setiap factor-faktor SWOT. Setelah
itu melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W dan faktor O
dengan T. Selanjutnya, mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y)
pada kuadran SWOT. (Widhiyanti, Lusi 2012)
2.7.2 Matriks IFAS-EFAS
Analisis faktor strategis internal internal (Internal Strategic factors analysis
summary/IFAS) adalah analisis yang menilai prestasi atau kinerja yang merupakan faktor
kekuatan dan kelemahan yang ada unutk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan analisis
faktor strategis eksternal (Eksternal strategic factors analysis summary/EFAS).adalah
analisis yang menilai kondisi luar perusahaan yakni peluang dan ancaman. Analisis
tersebut dapat dilakukan dengan menyusun tabel faktor faktor strategis internal dan
strategis eksternal serta dilakukan pembobotan untuk menentukan posisi strategis.
Cara pembobotan untuk menentukan posisi strategis adalah dengan memberi
bobot dengan jumlah total bobot adalah 1 pada tiap masing-masing faktor. Bobot yang
diberikan menunjukkan seberapa penting faktor tersebut akan menunjang keberhasilan
suatu perusahaan. Selanjutnya masing-masing faktor akan diberi rating yang
menunjukkan respon terhadap faktor-faktor tersebut. Setiap bobot dan rating akan
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 10
dikalikan untuk menentukan nilai bobot faktor. Kemudian menjumlahlkan nilai bobot
setiap faktor untuk menentukan nilai bobot bagi perusahaan.
Contoh matriks IFAS-EFAS :
Tabel 1.1 Contoh Matriks IFAS-EFAS
IFAS
EFAS
STRENGTH(S)
Faktor kekuatan
internal
WEAKNESSES(W)
Faktor kelemahan
internal
OPPORTUNITIES (O)
Peluang eksternal
STRATEGI SO
Membuat strategi / cara
agar kekuatan
dimanfaatkan menjadi
sebuah peluang
STRATEGI WO
Membuat strategi agar
dapat meminimalkan
kelemahan dan
dimannfaatkan menjadi
peluang
THREATS (T)
Ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Membuat strategi dengan
menggunakan kekuatan
yang ada untuk mengatasi
kemungkinan ancaman
yang ada
STRATEGI WT
Membuat strategi dengan
meminimalkan kelemahan
untuk menghindari
ancaman
Tujuan dilakukannya analisis matriks IFAS EFAS adalah untuk mengetahui strategi
bisnis terbaik yang akan digunakan pada tingkat korporat yang lebih detail. Dengan
membuat matriks IFAS EFAS juga dapat mengidentifikasi 9 sel strategi perusahaan.
Berikut penjelasan 9 sel strategi perusahaan :
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 11
Tabel 1.2 9 Sel Strategi Perusahaan
Kuat Biasa Lemah
Tinggi 1. Pertumbuhan
-Konsentrasi via
integrase vertikal
2.Pertumbuhan
-Konsentrasi via
integrase horisontal
3.Pengurangan
-Turnaround
Sedang 4.Stabilitas
-Istirahat
-Hati-hati
5.Tumbuh
Konsentrasi via
integrase horizontal
6.Pengurangan
-Captive
-Company
-Selling out
Stabilitas
-Tidak berubah
-Profit
Rendah 7.Pertumbuhan
Diversifikasi
Konsentrasi
8.Pertumbuhan
Diversifikasi
konglomerasi
9.Pengurangan
-Bankrupty
-Liquidation
Penjelasan mengenai 9 sel adalah sebagai berikut :
Sel I : Strategi Konsentrasi Melaui Integrasi Vertikal
Strategi pertumbuhan ini dapat dicapai dengan mengadakan kerjasama maupun
menambah jaringan ke pihak supplier dan pihak distribusi. Strategi ini umumnya
digunakan oleh organisasi/perusahaan yang mempunyai pasar yang kuat serta berdaya
tarik tinggi.
Sel II : Strategi Konsentrasi Melalui Integrasi Horizontal
Strategi ini berguna untuk memperluas daerah perusahaan dengan membuka
cabang di daerah lain dengan jumlah produk/jasa yang meningkat. Tujuan strategi ini
untuk meningkatkan penjualan yang membuahkan profit.
Sel III : Strategi Penciutan (Turnaround)
Strategi turnaround merupakan strategi untuk mengurangi maupun memperkecil
usaha yang dilakukan perusahaan.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 12
Sel IV : Strategi Stabilitas
Strategi stabilitas merupakan suatu strategi yang diterapkan dalam perusahaan
tanpa mengubah arah strategi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sel V : Strategi Konsentrasi Tumbuh Melalui Integrasi Horizontal atau Stabilitas
Strategi pertumbuhan melalui integrasi horizontal merupakan strategi dalam
memperluas perusahaan dengan membuka cabang di daerah lain dan menambah jumlah
jenis produk/jasa dengan serta memperuas daerah pemasaran. Strategi ini berguna untuk
mencegah pengurangan profit.
Sel VI : Strategi Divestasi
Strategi divestasi ini diterapkan apabila top manajemen tidak bisa memperbaiki
kinerja perusahaan serta gagal memutar arah perusahaan menuju perusahaan yang siap
berkembang kembali.
Sel VII : Strategi Diversifikasi Konsentrik
Strategi ini diterapkan bila perusahaan akan mengekspansi/memperluas usahanya
dengan cara menambah usaha baru, baik dengan cara pertumbuhan internal maupun
akuisisi,.
Sel VIII : Strategi Diversifikasi Konglomerasi
Strategi ini diterapkan apabila perusahaan ingin melakukan usahanya ke dalam
perusahaan lain melalui kegiatan bisnis yang tidak saling berhubungan atau jika
perusahaan menghadapi posisi yang tidak begitu kuat dan nilai daya tarik industrinya
sangat rendah.
Sel IX : Strategi Likuidasi
Strategi ini diterapkan dengan menjual harta perusahaan. Biasanya strategi ini
diterapkan apabila posisi perusahaan tidak dalam kondisi yang baik. (Freddy Rangkuti,
2001)
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 13
2.8 Proses Bisnis
Proses bisnis adalah suatu unit-unit kerja yang terintegrasi untuk menjalankan
dan menyelesaikan masalah tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan. Analisis
proses bisnis biasanya digambarkan dengan pemetaan proses dan subproses sampai
tingkatan aktivitas di dalamnya.
Beberapa karakteristik umum dalam proses bisnis :
1. Definitif: Batasan, masukan, serta keluaran yang jelas dalam proses bisnis.
2. Urutan: Aktivitas yang berurutan berdasar ruang dan waktu dalam proses
bisnis.
3. Pelanggan: Seseorang atau kelompok yang merima hasil dari proses bisnis.
4. Nilai tambah: Nilai tambah yang didapat dari proses transformasi mulai dari
bahan mentah menjadi barang jadi.
5. Keterkaitan: Proses bisnis saling berkaitan, tidak dapat berdiri sendiri dan
terintegrasi dengan suatu struktur organisasi.
6. Fungsi silang: Proses pada umumnya memeliki beberapa fungsi. (Henry
Tanjung, 2003)
2.9 STO
2.9.1 Pengertian
Beberapa definisi dan pengertian organisasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.
Organisasi merupakan suatu pola hubungan-hubungan orang di bawah
pengarahan manajer untuk mengejar tujuan bersama (Stoner, 1994).
Organisasi merupakan sebagai struktur yang terdiri pekerjaan dari beberapa orang
untuk mewujudkan suatu tujuan bersama (John D. Millet).
Organisasi merupakan sebuah sistem tentang aktivitas kerjasama dua orang atau
lebih dari sesuatu yang tidak berwujud dan tidak pandang bulu. (L. Barnard).
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 14
2.9.2 Elemen Dasar Organisasi
Berikut adalah elemen-elemen dasar organisasi :
the operating core : para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan degan produksi dari produk dan jasa.
the strategic apex: manajer tingkat puncak, yang diberi tanggungjawab organisasi
keseluruhan, dan RUPS (Rapat umum pemegang saham)
the middle line: para manajer yang menjadi penghubung antara the operating core
dengan the strategic apex
the technostructure: Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
the support staff: orang-orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung
tidak langsung kepada organisasi. (Robbins, 2003)
2.9.3 Elemen Struktur Organisasi
Berikut adalah elemen-elemen struktur organisasi menurut Robbins (2003) :
1. Kompleksitas
Kompleksitas merujuk pada tingkatan jumlah aktivitas maupun subsistem yang
ada di dalam sebuah organisasi. Kompleksitas dapat diukur dengan tiga bentuk
diferensiasi yaitu :
Diferensiasi Horisontal,
Merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit jenis pekerjaan dalam satu
departemen berdasarkan orientasi para anggotanya. Semakin banyak jenis pekerjaan
yang ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
ahli, maka semakin kompleks pula organisasi tersebut.
Diferensiasi Vertikal
Makin banyak tingkatan yang terdapat diantara top management dan tingkat
hirarki yang paling rendah,maka semakin besar pula terjadinya distorsi dalam
komunikasi dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai
manajerial, serta makin sukar bagi top manajer untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 15
Diferensiasi Spasial
Merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan personalia sebuah
organisasi tersebar secara geografis atau mengenai jumlah daerah dari keberadaan
organisasi secara fisik.
2. Formalisasi
Formalisasi merujuk pada tingkat sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu
distandarisasikan dan dibakukan. Jika sebuah pekerjaan sangat diformalisasikan maka
pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai apa yang harus
dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus melakukannya.
3. Sentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan dikonsentrasikan
pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi menyatakan
adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah menunjukkan
sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi.
2.10 Analisis Jabatan
Adapun definisi atau pengertian menurut para ahli mengenai Analisis pekerjaan,
menurut Bedjo Siswanto (2003:37) adalah Suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mendapatkan gambaran mengenai unsur-unsur dan tugas - tugas yang terkandung dalam
jabatan. Suatu analisis jabatan dilakukan dengan tujuan antara lain :
1. Untuk memberi pengertian tentang tugas yang terkandung dalam suatu jabatan dan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang menduduki jabatan tersebut.
2. Dengan menggunakan hasil suatu analisa jabatan, kita akan memiliki dasar untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan MSDM lainnya, mulai dari prencanaan kebutuhan
tenaga kerja sampai dengan pelaksanaan kegiatan pemeliharaannya.
3. Untuk menciptakan SDM yang handal dalam meghadapi tantangan teknologi modern,
merasakan kenyamanan dalam bekerja, bermartabat dan berkeadilan di dalam suatu
perusahaan. (Pujongkoro, Sugih. 2004)
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 16
Langkah langkah yang dilakukan pada analisis jabatan :
Gambar 2.1 Bagan Langkah Langkah Analisis Jabatan
2.10.1 Job Description
Job Description (uraian jabatan) menurut Siswanto (2002:128) adalah rincian
pekerjaan yang berisi infoermasi menyeluruh tentang tugas/kewajiban, tanggung jawab,
dan kondisi-kondisi yang diperlukan apabila pekerjaan tersebut dikerjakan.
Tujuan dari job description ini adalah untuk memberikan ketegasan dan standar tugas
yang harus dicapai oleh pemegang jabatan. Uraian pekerjaan ini menjadi dasar untuk
menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi pekerjaan bagi pemegang jabatan. Uraian
pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui
tugas dan tanggung jawabnya. (Permatasari, dkk. 2012)
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 17
Berikut merupakan contoh Job Description :
Gambar 2.2 Contoh Lembar Job Description
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 18
2.10.2 Job Specification
Menurut Hasibuan (2010) spesifikasi pekerjaan (job spesification) merupakan uraian
persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan satu
jabatan dengan baik dan kompeten. Secara mudahnya spesifikasi pekerjaan ini
merupakan rincian karakteristik atau kualifikasi yang diperlukan bagi tenaga kerja yang
dipersyaratkan. Spesifikasi pekerjaan dinamakan pula kualifikasi personal (personal
qualification). Kualifikasi personal ini secara garis besar dapat dibagi dua. Pertama,
kualifikasi umum (general qualification), yaitu kualifikasi minimal yang biasanya
diperlukan untuk menempati suatu pos tertentu dalam suatu jabatan tertentu dalam
organisasi. Adapun kualifikasi yang kedua adalah kualifikasi spesifik (spesific
qualification), yaitu kualifikasi tambahan yang secara spesifik akan sangat dibutuhkan
bagi pengisian jabatan tertentu. (Permatasari, dkk. 2012)
Secara umum, job spesifikasi memuat hal-hal sebagai berikut :
a) Tingkat pendidikan pekerja.
b) Jenis kelamin pekerja.Keadaan fisik pekerja.
c) Pengetahuan dan kecakapan pekerja.
d) Batas umur pekerja.
e) Nikah atau belum.
f) Minat pekerja.
g) Emosi dan temperamen pekerja.
h) Pengalaman pekerja.
2.11 Desain Organisasi
Menurut Wisnu dan Nurhasanah (2005 : 11) Desain organisasi adalah sebuah proses
memilih dan mengelola aspek - aspek struktural dan kultural yang dilakukan oleh para
manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu
dilakukan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Mulyadi (2001) secara garis besar
terdapat 5 macam desain organisasi, yaitu sebagai berikut :
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 19
1. Desain Organisasi Struktur Sederhana
Gambar 2.3. Desain Organisasi Struktur Sederhana
Karakteristik :
- Struktur sederhana tidak rumit.
- Kompleksitasnya rendah,
- Mempunyai sedikit formalisasi,
- Wewenang yang disentralisasi pada seseorang.
Kelebihan :
- Kekuatan struktur sederhana terletak pada kesederhanaannya.
- Struktur ini cepat, fleksibel dan membutuhkan sedikit biaya untuk
pemeliharaannya.
- Tidak terdapat lapisan dari struktur yang rumit.
- Pertanggungjawabannya jelas.
- Ketidakpastian tujuan minimum karena para anggota dengan mudah
dapat mengidentifikasikan diri dengan cepat dengan misi organisasi, dan
cukup mudah untuk melihat bagaimana tindakan seseorang memberi
sumbangan terhadap tujuan organisasi.
Kelemahan :
- Kelemahan yang paling dominan dari struktur sederhana adalah
penggunaannya yang terbatas.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 20
- Struktur sederhana mengkonsentrasikan kekuasaan di tangan satu orang
sehingga berisiko terhadap penyalahgunaan kekuasaan oleh orang yang
berkuasa.
- Konsentrasi dari kekuasaan tersebut, dapat membuat inefisiensi dan
mengancam kelangsungan hidup organisasi.
- Struktur sederhana sebenarnya dapat diibaratkan, sebagai struktur yang
paling berisiko karena bergantung pada kesehatan dan tingkah dari
seorang individu". Satu serangan jantung dalam arti sebenarnya dapat
menghancurkan pusat pengambilan keputusan organisasi.
Penggunaan :
- Jika organisasi itu kecil atau berada pada tahap permulaan
pengembangannya,
- Jika lingkungan organisasi sederhana dan sekaligus dinamik,
- Jika organisasi sedang menghadapi serangan atau sebuah krisis,
- Jika manajer senior adalah juga pemiliknya,
- Jika eksekutif senior mempunyai kekuasaan yang dilimpahkan
kepadanya oleh para bawahan.
- Contoh : Organisasi pada koperasi
2. Desain Organisasi Birokrasi Mesin
Gambar 2.4 Desain Organisasi Birokrasi Mesin
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 21
Karakteristik :
- Proses kerja terstandarisasi untuk koordinasi dan kontrol.
- Birokrasi mesin mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi,
- Peraturan yang sangat diformalisasi,
- Tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen-departemen
fungsional,
- Wewenang yang disentralisasi,
- Pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando
- Pebuah struktur administrasi yang rumit dengan perbedaan tajam antara
aktivitas lini dan staf.
Kelebihan :
- Kekuatan utama dari birokrasi mesin terletak pada kemampuannya
untuk melakukan aktivitas yang distandarisasi dengan cara sangat
efisien. Mengumpulkan para spesialis bersama-sama akan
menghasilkan :
o economies of scale,
o meminimalkan duplikasi dari personalia dan peralatan,
o pegawai yang puas dan senang mempunyai "bahasa yang sama"
di antara para kawan sejawat mereka.
- Dengan standarisasi, birokrasi mesin dapat dijalankan dengan baik
dengan manajer tingkat menengah dan rendah yang kurang berbakat,
sehingga dengan demikian, lebih murah.
Kelemahan :
- Adanya spesialisasi menciptakan konflik pada sub-sub unit.
- Tujuan fungsional unit-unit dapat mengalahkan tujuan keseluruhan
organisasi tersebut.
- Jika timbul masalah yang tidak secara tepat sesuai dengan peraturan,
tidak ada tempat untuk melakukan modifikasi.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 22
- Birokrasi mesin hanya akan efisien selama para pegawai menghadapi
masalah yang pernah mereka jumpai sebelumnya dan keputusan yang
terprogram telah ditentukan.
- Tidak mendukung untuk membuat perubahan secara cepat dan efisien
Penggunaan :
- Pada perusahaan produksi massal, seperti yang terdapat pada industri
mobil dan baja
- organisasi jasa dengan aktivitas yang sederhana dan yang diulang-ulang
seperti misalnya perusahaan telepon dan asuransi
- lembaga pemerintah dengan pekerjaan yang rutin, seperti kantor dinas,
kantor pos dan kantor pajak
- organisasi yang memerlukan keselamatan khusus, seperti perusahaan
penerbangan dan pemadam kebakaran.
-
3. Desain Organisasi Birokrasi Profesional
Gambar 2.5. Desain Organisasi Birokrasi Profesional
Karakteristik :
- Birokrasi profesional berkembang pada organisasi yang mempekerjakan
spesialis yang sangat terlatih bagi operating core-nya, sambil tetap
memperoleh efisiensi dari standarisasi. Konfigurasi ini menggabungkan
standarisasi dengan desentralisasi.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 23
Kelebihan :
- Struktur ini mempekerjakan orang yang dapat mengerjakan tugas yang
terspesialisasi, yang membutuhkan keterampilan profesional yang
sangat terlatih, tetapi dengan efisiensi yang relatif sama seperti yang
dapat dilakukan oleh birokrasi mesin.
Kelemahan :
- Ada kecenderungan berkembangnya konflik yang tidak diharapkan
antara sub-unit.
- bersifat kompulsif dalam tekadnya untuk mengikuti peraturan.
Penggunaan :
Birokrasi profesional paling baik untuk organisasi dengan :
- Ukuran besar, operating core organisasi tersebut didominasi oleh
profesional terampil.
- Lingkungan yang stabil dan kompleks. Contoh : Organisasi pada rumah
sakit, organisasi perpustakaan
4. Desain Organisasi Divisional
Gambar 2.6 Desain Organisasi Divisional
Karakteristik :
- Kekuasaan dalam struktur divisional terletakpada manajemen
menengah.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 24
- Struktur bagianonal adalah sejumlah unit yang otonom,
- Masing-masing secara khas adalah birokrasi mesin, yang dikoordinasi
secara terpusat oleh sebuah kantor pusat.
- Karena bagian-bagian tersebut berdiri sendiri, ia memberi kepada
manajemen menengah (para manajer bagian) kontrol yang cukup besar.
Kelebihan :
- Memberi lebih banyak pertanggungjawaban dan memfokuskan diri pada
hasil ketimbang hanya pada birokrasi mesin.
- Membebaskan staf kantor pusat dari hal-hal rutin, sehingga dapat lebih
memberi perhatian pada masalah jangka panjang.
Kelemahan :
- Adanya duplikasi kegiatan dan sumber daya.
- Desain struktural bagianonal hanya memberi sedikit ruang bagi
terbentuknya kerja sama di antara bagian.
- Konflik selanjutnya diciptakan pada saat bagian dan kantor pusat
berargumentasi tentang di mana jasa pendukung harus ditempatkan.
Penggunaan :
- Organisasi yang melaksanakan diversifikasi produk dan jasa secara
penuh dan beraneka ragam.
- Lingkungan organisasi simple dan stabil.
Contoh : Organisasi pada brand otomotif (Saturn, Chevron, Hummer,
dsb.) dan juga GMAX, divisi pelayanan finansial.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 25
5. Desain Organisasi Adhocracy
Gambar 2. 7 Desain Organisasi Adhocracy
Karakteristik :
- diferensiasi horisontal yang tinggi
- diferensiasi vertikal yang rendah
- formalisasi yang rendah
- desentralisasi
- fleksibilitas dan daya tanggap yang tinggi.
Kelebihan :
- Adhocracy pada umumnya diisi oleh profesional dengan tingkat
keahlian yang tinggi.
- Mendukung terjadinya inovasi, pemecahan masalah yang unik, dan
melaksanakan aktivitas yang fleksibel.
Kelemahan :
- tingkatan administrasi yang banyak akan membatasi kemampuan
organisasi untuk melakukan penyesuaian.
- Karena manajer tingkat menengah, staf pendukung, serta operatives
secara khas semuanya adalah profesional, perbedaan tradisional antara
supervisor dan pegawai serta garis dan staf menjadi tidak jelas.
Penggunaan :
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 26
- Organisasi yang lingkungannya sering berubah dan memiliki resiko
tinggi.
- Organisasi dengan berdasar terhadap keahlian yang dimiliki.
- Contoh : Organisasi pembuatan film, Lembaga penelitian luar angkasa
2.12 Alur Perekrutan Karyawan
Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:105) Rekrutmen merupakan proses mencari,
menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu
organisasi. Menurut Henry Simamora (1997:214) proses rekrutmen memiliki beberapa
tujuan, antara lain:
1. Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan
mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-
calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
2. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-
karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama
dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
3. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects)
yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal
haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.
Alur perekrutan karyawan tersebut meliputi :
1. Melakukan analisis jabatan yang ada pada setiap departemen
2. Membuka lowongan rekruitmen karyawan.
3. Melakukan seleksi berkas/ administrasi tahap awal
4. Melakukan penyeleksian tertulis (tes psikotest dan test TPA)
5. Melakukan wawancara dengan calon karyawan yang lulus seleksi tertulis.
6. Mengumumkan kandidat terpilih yang telah lulus seleksi.
7. Membuat penawaran kerja dengan menjelaskan tugas dan kondisi lingkungan kerja.
8. Memberikan training selama periode tertentu.
9. Memulai bekerja.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 27
Berikut merupakan contoh alur perekrutan karyawan PT. Bina Swarna :
START
MENGAJUKAN FORM
PERMINTAAN
KARYAWAN
PIMPINAN DEPT.
DISETUJUI
?
MENCARI CALON
KARYAWAN
STAFF HRD
KUALIFIKASI
DATA
KARYAWAN
MENGADAKAN
SELEKSI
STAFF HRD
LULUS
?
MENEMPATKAN
KARYAWAN
STAFF HRD
KONTRAK KERJA
STAFF HRD &
KARYAWAN
MEMBERIKAN ON THE JOB
TRAINING
DEPT TERKAIT
BUAT RIWAYAT
PELATIHAN & UPDATE
DAFTAR KARYAWAN
HRD
END
MEMBERIKAN
BASIC TRAINING
STAFF HRD
YA
OK
YA
TIDAK
TDK
TDK
Gambar 2.8 Alur Rekruitmen
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 28
Keterangan :
1. Department Head bisa mengajukan form permintaan karyawan sesuai dengan
kebutuhan mereka.
2. Form permintaan karyawan harus disetujui oleh Direktur SDM.
3. Berdasarkan form permintaan karyawan dari departmental, HRD melakukan pencarian
karyawan dengan cara antara lain :
a. Pasang iklan di surat kabar
b. lewat pihak ke tiga (penyalur)
c. lewat internet
d. dll.
4. HRD akan melakukan kualifikasi terhadap data calon karyawan yang
masuk/mendaftar.
5. Untuk level operator, proses kualifikasi bisa dilakukan oleh HRD sendiri.
6. Untuk level leader atau staff keatas dilakukan oleh HRD dan pimpinan department
yang memerlukan.
7. Jika seleksi data karyawan telah selesai, maka HRD akan mengundang calon karyawan
yang bersangkutan untuk mengikuti seleksi.
8. Proses seleksi dilakukan dengan Test tertulis dan interview.
9. Jika calon karyawan dinyatakan lulus proses seleksi, maka selanjutnya calon karyawan
tersebut wajib menandatangani kontrak kesepakatan kerja.
10. Semua karyawan wajib mengikuti on the job training sebelum melakukan pekerjaan.
11. Berdasarkan training yang telah diberikan, HRD membuat Riwayat Pelatihan
Karyawan.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 29
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Pemahaman Tujuan Praktikum
Pengamatan Skenario
Arah OrganisasiVisi dan Misi Perusahaan
Tujuan dan Sasaran Penulisan
Melakukan Analisis Pasar
Melakukan Analisis SWOT dan IFAS-
EFAS
Menentukan Strategi Utama
Perusahaan
Identifikasi Proses Bisnis
Peranccangan Organisasi dan
Bisnis
Kebijakan Perusahaan
Selesai
Pembentukan Struktur Organisasi serta Penentuan Alur
Rekruitmen, Jumlah, dan Kesejahteraan Karyawan
Apakah sesuai
Mulai
Gambar 3.1 Metodologi Praktikum
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 30
Penjelasan dari skema metodologi praktikum di atas yaitu sebagai berikut :
Pengamatan Skenario
Pengamatan skenario merupakan tahap pertama yang dilakukan pada modul
perancangan organisasi dan bisnis yaitu dengan mengamati skenario akan mengetahui
masalah-masalah yang ada pada perusahaan.
Pemahaman Tujuan Praktikum
Memahami tujuan-tujuan yang akan dicapai selama praktikum modul 1 mengenai
perancangan organisasi dan bisnis pada suatu perusahaan.
Arah Organisasi
Tahap yang memberikan gambaran proses dimana perusahaan menentukan arah
organisasi untuk merancang organisasi perusahaan.
Visi dan Misi Perusahaan
Tahap ini perusahaan menentukan cita-cita, harapan atau tujuan yang ingin dicapai
dimasa yang akan datang dan menentukan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan
bersama.
Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tahap ini perusahaan mulai menentukan tujuan perusahaan dan kemudian
menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan
tersebut.
Melakukan Analisis Pasar
Tahap ini perusahaan mulai menentukan siapa yang akan menjadi konsumen bagi
produk yang diproduksi perusahaan, melakukan market research, analisis desain
produk, proses produksi dan sampai kepada memasarkan produk kepada konsumen.
Melakukan Analisis SWOT dan IFAS-EFAS
Tahap ini perusahaan menganalisa dan mengevaluasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi perusahaan yang berupa faktor kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 31
Menentukan Strategi Utama Perusahaan
Pada tahap ini perusahaan menentukan strategi utama yang nantinya strategi ini akan
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan.
Identifikasi Proses Bisnis
Pada tahap ini perusahaan mulai mengetahui rancangan dan proses-proses kerja yang
ada dalam perusahaan.
Perancangan Organisasi Bisnis
Pada tahap ini perancangan organisasi dilakukan mulai dari arah organisasi, visi dan
misi perusahaan, tujuan dan sasaran perusahaan, strategi perusahaan dan jika masih
ditemukan suatu hal yang dirasa kurang sesuai maka perlu ditinjau ulang pada proses
bisnis yang ada pada perusahaan. Jika sudah terjadi kesesuaian antar komponen-
komponen tersebut maka perusahaan dapat menentukan kebijakan perusahaan yang
tepat.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 32
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Kondisi Perusahaan
Perusahan Masaki Corporation merupakan perusahaan multinasional yang
bergerak di bidang manufaktur yakni produksi mobil mainan. Perusahaan yang berpusat
di Guangdong, China ini memiliki struktur organisasi produk, dengan ketiga produknya,
yaitu mobil remote control, Tamiya 4WD dan hot wheels. Perusahaan ini memiliki
beberapa anak cabang di beberapa Negara Asia yakni Korea Selatan, Singapura, dan
India. Dalam perjalanan perusahaan selama kurun waktu 10 tahun terakhir, permintaan
konsumen terhadap produk mengalami peningkatan. Pada tahun 2005-2014 demand
meningkat dari tahun ke tahun. Untuk lebih menguasai pasar Asia, Masaki Corporation
mencoba melakukan pemasaran produk ke negara berkembang seperti Thailand, Filipina,
Turki, dan Indonesia. Setelah 1 tahun pemasaran berlangsung di Indonesia, respon
masyarakat Indonesia terhadap produk Masaki Corporation sangat besar, sehingga
Masaki Corporation berencana membuka cabang di Indonesia yang bernama PT.
Kanishta Garjita Indonesia, dengan menggunakan supplier lokal.
Aktivitas utama produksi PT Kanishta Garjita Indonesia direncanakan pada
system perakitan/assembly dengan 3 jenis produk yakni Amoldo, Bernardo, dan Cartaya.
Dengan pangsa pasar yang luas, produksi tamiya 4WD ini ditargetkan untuk memenuhi
demand lokal dan nasional. Melihat peluang ini, Masaki Corporation mencari investor
untuk menambah modal kerja mendirikan pabrik perakitan. Modal berasal dari
perusahaan induk (Masaki Corporation) sebesar 70% dan sisanya akan diperoleh dari
dana investor. Posisi manajemen puncak PT. Kanishta Garjita Indonesia akan diisi oleh
sumberdaya yang didatangkan dari perusahaan induk dan untuk karyawan perusahaan
diperoleh dari proses rekruitmen. Maka dari itu, manajemen Masaki Corporation
menyewa tim konsultan yang ahli pada bidangnya untuk melakukan perancangan proses
bisnis dan struktur organisasi. Semua aktivitas konsultan tersebut akan diawasi penuh
oleh manajemen puncak Masaki Corporation.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 33
Sumber Daya Manusia dan Proses Bisnis merupakan 2 komponen penting yang
akan mengiringi keberhasilan PT Kanishta Garjita Indonesia. Untuk itu, Masaki
Corporation berpedoman bahwa memahami visi, misi, serta nilai-nilai yang dianut oleh
perusahaan sehingga visi dan strategi perusahaan tercapai dengan baik. Perancangan
proses bisnis merupakan hal yang mutlak sebagai dasar pelaksanaan bisnis yang
dijalankan masing-masing fungsi bisnis perusahaan. PT Kanishta Garjita Indonesia harus
melakukan pemetaan terhadap proses bisnis secara terperinci dengan kali pertama
berpedoman pada proses bisnis perusahaan induknya. Proses bisnis Masaki Corporation
secara umum dijelaskan pada point berikut:
Mengadakan rapat penentuan visi misi, kebijakan-kebijakan, strategi, tatat
ertib, SOP, menyusun anggaran perusahaan, bersama seluruh komite eksekutif
dan pemegang saham.
Merancang Struktur Organisai Perusahaan
Merancang Proses Bisnis Perusahaan
Melakukan perekrutan karyawan dengan penempatan posisi sesuai dengan
kemampuan calon karyawan
Memberikan pengembangan ketrampilan, motivasi dan training kepada
karyawan secara berkala guna membentuk team work yang efektif
Memberikan reward dan punishment terhadap kinerja karyawan
Mencari supplier untuk pembelian material dan pengadaan peralatan guna
inventaris perusahaan
Melakukan pengadaan inventaris perusahaan melalui proses pengadaan yang
telah diatur dalam SOP perusahaan
Melakukan perawatan secara berkaladan memperbaiki apabila ada inventaris
yang rusak
Melakukan riset pasar berupa kuisioner, discuss group dan wawancara untuk
mengetahui kebutuhan pasar
Mendesain tamiya sesuai dengan data kebutuhan pasar
Melakukan peramalan terhadap permintaan pasar (forecasting)
Melakukan perencanaan agregat
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 34
Menghitung kebutuhan bersih (Netting), ukuran lot (lotting), waktu
pemesanan (offsetting) dan kebutuhan kotor (exploding)
Menentukan supplier pembelian part
Melakukan pemesanan dan pembelian part
Melakukan perakitan tamiya 4WD
Melakukan proses inspeksi raw material, in process, dan finish product
Mendistribusikan packaged tamiya 4WD kepada distributor
Melakukan penjualan langsung kepada konsumen melalui sales dan web
Membuat laporan penjualan produk
Mencatat administrasi pengeluaran dan pemasukan tiap departemen
Membuat laporan laba rugi
Membuat neraca
Mengurus gaji karyawan
Membuat database data penjualan, data pembelian, data supplier, data
inventori, data distributor, dan data-data penting lainnya yang dibutuhkan
perusahaan
Membangun sistem informasi internal perusahaan
Membangun sistem informasi eksternal perusahaan
Melakukan maintenance terhadap media sistem informasi eksternal dan
internal perusahaan
Kebijakan Masaki Corporation untuk mendirikan perusahaan cabang yakni posisi
manajemen puncak diisi oleh 5 orang dari Masaki Corporation. Untuk penentuan jumlah
karyawan menggunakan metode ratio analysis dengan ketentuan yaitu jumlah karyawan
di bagian support sebanyak 15% dari total keseluruhan karyawan. Tim konsultan
diberikan tugas untuk merancang Struktur Organisasi sehingga sumber daya manusia
dapat dimanfaatkan secara optimal dan proses bisnis dapat berjalan dengan lancar.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 35
4.2 Matriks IFAS EFAS
4.2.1 Analisis SWOT
STRENGTH(S)
Perusahaan induk memiliki beberapa anak cabang dibeberapa negara ASIA
Demand selalu meningkat selama 10 tahun terakhir
Memiliki pangsa pasar yang luas
Mendapat modal dari perusahaan induk sebesar 70%
Manajemen puncak diisioleh SDM yang profesional dari perusahaan induk
WEAKNESSES(W)
Perusahaan Kanishta Garjita tergolong baru di Indonesia sehingga belum cukup
dikenal oleh masyarakat
Karena tergolong baru, masih sedikit investor yang menamkan modalnya
Perancangan proses bisnis dan struktur organisasi belum tersusun dengan baik
Letak perusahaan induk yang jauh sehingga menyulitkan koordinasi
Perbedaan budaya dan bahasa yang digunakan antara manajemen puncak dengan
karyawan sehingga membutuhkan adaptasi dalam berkoordinasi
OPPORTUNITIES (O)
Tingginya minat konsumen di negara-negara berkembang
Respon masyarakat terhadap produk mobil mainan semakin meningkat
Mempunyai target dapat memenuhi demand lokal dan nasional sehingga
berpeluang menguasai pasar
Mempunyai jaringan dengan perusahaan induk yang terkenal memungkinkan
menarik banyak investor
Perkembangan teknologi dan informasi membuka peluang
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 36
THREATS (T)
Memungkinkan terdapat kesenjangan/gap antara manajemen puncak dan
karyawan
Terdapat banyak kompetitor pada bidang yang sama
Harga material yang didapat dari supplier lokal belum stabil
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar dapat meningkatkan biaya operasional
Harga BBM di Indonesia yang semakin tinggi, sehingga menaikkan ongkos
distribusi produk
4.2.2 Perhitungan Bobot dan Rating
Analisis SWOT yang telah dibuat terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) perusahaan. Dalam
penilaian, faktor-faktor tersebut dimasukan kedalam tabel IFAS (Internal Factor Analysis
Summary). Perincian bobot dilakukan dengan membandingkan satu faktor dengan faktor
lainnya dengan rincian nilai sebagai berikut : 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat
penting). Bobot pada strength dan weakness apabila dijumlahkan sama dengan 1.
Sedangkan pemberian nilai rating berdasarkan penilaian berikut :
4 = Kekuatan utama
3 = Kekuatan kecil
2 = Kelemahan kecil
1 = Kelemahan utama
Penjumlahan skor di masing masing faktor kemudiang dijumlahkan untuk
menentutak total pada masing masing faktor. Selisih antara total kekuatan dan total
kelemahan merupakan nilai IFAS yang didapatkan. Nilai IFAS akan menjadi nilai pada
sumbu x pada matriks IFAS - EFAS.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 37
Tabel 4.1 Penialaian IFAS
No Strength Bobot Rating Skor
1
Perusahaan induk memiliki beberapa anak cabang di
beberapa negara ASIA 0,12 3 0,36
2 Demand selalu meningkat selama 10 tahun terakhir 0,15 4 0,6
3 Memiliki pangsa pasar yang luas 0,18 3 0,54
4 Mendapat modal dari perusahaan induk sebesar 70% 0,24 4 0,96
5
Manajemen puncak diisioleh SDM yang profesional dari
perusahaan induk 0,11 3 0,33
Total Kekuatan 2,79
No Weakness Bobot Rating Skor
1
Perusahaan Kanishta Garjita tergolong baru di
Indonesia sehingga belum cukup dikenal oleh masyarakat 0,03 2 0,06
2
Karena tergolong baru, masih sedikit investor yang
menamkan modalnya 0,02 1 0,02
3
Perancangan proses bisnis dan struktur organisasi
belum tersusun dengan baik 0,07 2 0,14
4
Letak perusahaan induk yang jauh sehingga
menyulitkan koordinasi 0,02 1 0,02
5
Perbedaan budaya dan bahasa yang digunakan antara
manajemen puncak dengan karyawan sehingga
membutuhkan adaptasi dalam berkoordinasi
0,06 2 0,12
Total Kelemahan 0,36
Selisih total kekuatan total kelemahan = S-W = x 2,43
Selain analisis faktor internal terdapat juga faktor eksternal yang terdiri dari
Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman) yang dimiliki dan dihadapi perusahaan.
Faktor tersebut diklsifikasikan dalam tabel EFAS (External Factor Analysis Summary.
Perincian bobot dilakukan dengan membandingkan satu faktor dengan faktor lainnya
dengan rincian nilai sebagai berikut : 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting). Bobot
pada oppurtinity dan threat apabila dijumlahkan sama dengan 1. Sedangkan pemberian
nilai rating berdasarkan penilaian berikut :
4 = Superior
3 = Diatas rata-rata
2 = Rata rata
1 = Dibawah rata-rata
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 38
Penjumlahan skor di masing masing faktor kemudian dijumlahkan untuk
menentutan total pada masing masing faktor. Selisih antara total peluang dan total ancaman
merupakan nilai EFAS yang didapatkan. Nilai EFAS akan menjadi nilai pada sumbu y pada
matriks IFAS - EFAS.
Tabel 4.2 Penilaian EFAS
No Opportunity Bobot Rating Skor
1 Tingginya minat konsumen di negara-negara
berkembang 0,16 4 0,64
2 Respon masyarakat terhadap produk
mobil mainan semakin meningkat 0,18 3 0,54
3
Mempunyai target dapat memenuhi
demand lokal dan nasional sehingga berpeluang
menguasai pasar
0,1 3 0,3
4
Mempunyai jaringan dengan perusahaan
induk yang terkenal memungkinkan menarik banyak
investor
0,15 3 0,45
5 Perkembangan teknologi dan informasi
membuka peluang 0,18 4 0,72
Total Peluang 2,65
No Threat Bobot Rating Skor
1 Memungkinkan terdapat kesenjangan/gap
antara manajemen puncak dan karyawan 0,06 2 0,12
2 Terdapat banyak kompetitor pada bidang
yang sama 0,03 1 0,03
3 Harga material yang didapat dari supplier
lokal belum stabil 0,04 1 0,04
4 Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar
dapat meningkatkan biaya operasional 0,08 3 0,24
5 Harga BBM di Indonesia yang semakin tinggi,
sehingga menaikkan ongkos distribusi produk 0,02 1 0,02
Total Ancaman 0,45
Selisih total Peluang total tantangan = O-T
= y 2,20
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 39
4.2.3 Penentuan Posisi Perusahaan
Kuat Rata-rata
Lemah
4,00 3,00 2,00 1,00
Tinggi
(I)
Pertumbuhan
- konsentrasi
via integrasi
vertical
(II)
Pertumbuhan
- konsentrasi
via integrasi
horizontal
(III)
Pengurangan
-Turnaround
3,00
Menengah
(IV)
Stabilitas
- istirahat
- hati - hati
(V)
Tumbuh
-konsentrasi
via integrasi
horizontal
(VI)
Pengurangan
-Captive
company
-Selling out
-
2,00
Stabilitas
-tidak berubah
- profit
Rendah
(VII)
Pertumbuhan
-Diversifikasi
konsentrasi
-
(VIII)
Pertumbuhan
-Diversifikasi
Konglomerasi
(IX)
Pengurangan
-Bankrupt
-Liquidation
1,00
Gambar 4.1 Matriks IFAS-EFAS
Berdasarkan penghitungan, diperoleh nilai IFAS sebesar 2,43 dan nilai EFAS
sebesar 2,2. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan tersebut berada pada tingkat rata
rata atau dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut kurang mampu merespons dengan
baik faktor faktor internal maupun eksternal perusahaan. Kemudian berdasarkan output
skor matriks IFAS dan EFAS dapat diketahui bahwa posisi perusahaan berada pada sel
V. Sel ke V menunjukkan bahwa perusahaan PT Kanishta Garjita berada pada posisi
2,43
2,2
Strategi Eksternal
Strategi Internal
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 40
pertumbuhan. Sesuai dengan ketentuan SWOT, bahwa suatu kegiatan pengembangan
perusahaan dapat dilanjutkan bila minimal berasal dari kondisi pertumbuhan (total skor
dimensional internal > 2 dan total skor dimensional eksternal > 1). Oleh karena itu,
perusahaan tersebut sedang membutuhkan strategi dengan konsentrasi secara horizontal.
Tingginya skor kekuatan dan peluang menunjukkan bahwa strategi yang pantas
digunakan untuk perusahaan tersebut adalah melalui strategi S-O.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 41
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Analisis Situasi dan Kondisi Pasar
Situasi Penduduk Indonesia.
Dalam menentukan wilayah yang dijadikan tujuan distribusi produk dari PT
KanishtaGarjita Indonesia, situasi dan kondisi pasar pada suatu daerah menjadi latar
belakangnya. Pemilihan didasarkan pada 3 situasi, yaitu :
- Situasi Geografi: Situasi tentang letak suatu wilayah bumi
- Situasi Demografi : Situasi yang berhubungan dengan keendudukan pada
suatu daerah.
- Situasi Psikografi : Situasi tentang gaya hidup pada suatu daerah
Berdasarkan ketiga dasar situasi diatas maka, kota yang dipilih untuk tujuan
distribusi adalah kota Semarang,Pekalongan, dan Surabaya. Berikut analisis situasi dan
kondisi pasarnya :
1. Kota Semarang
- Situasi Geografis
Secara geografis Semarang terletak antara 6 derajat 50 7 derajat 10 lintang
selatan dan garis 109 derajat 35 110 derajat 50 Bujur Timur. Kota Semarang memiliki
luas 373,70 km atau 37.366.836 Ha terdiri dari 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan. Dilihat
dari kondisi geografisnya, kota Semarang memiliki daerah yang strategis berada di tengah
pulau Jawa dan dilalui oleh jalur Pantura.
-Situasi Demografi
Berdasarkan data statistik, jumlah penduduk kota Semarang semakin meningkat.
Pada tahun 2005 jumlah penduduk sebesar 1.419.478 jiwa, sedangkan pada tahun 2009
sebesar 1.506.924 jiwa, yang terdiri dari 748.515 penduduk laki - laki, dan 758.409
penduduk perempuan.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 42
Tabel 5.1 Data penduduk kota Semarang
Karena Jumlah penduduk yang semakin meningkat, kota Semarang akan
memiliki jumlah penduduk yang padat, sehingga cocok dijadikan sebagai kota tujuan
distribusi produk PT Kanishta Garjita Indonesia. Target sasaran penjualan produk PT
Kanishta Garjita Indonesia berada pada usia 7-15 tahun (entry level) dan usia 15-30 tahun
(enthusiast)
-Situasi Psikografi
Kota Semarang memiliki perkembangan kesejahteraan yang baik. Menurut data
BPS selama 3 tahun berturut-turut tingkat kesejahteraan di Semarang meningkat. Oleh
sebab itu PT Kanishta Garjita memilih kota semarang karena tingkat kesejahteraan yang
baik, sifat konsumtif masyarakat bertambah.
2. Kota Pekalongan
- Kondisi Geografi
Kota Pekalongan membentang antara 6504265544 LS dan 1093755
1094219 BT. Berdasarkan koordinat fiktifnya, Kota Pekalongan membentang antara
510,00 518,00 Km membujur dan 517,75 526,75 Km melintang. Jarak terjauh dari
Utara ke Selatan mencapai 9 Km, sedangkan dari Barat ke Timur mencapai 7 Km.
Kota Pekalongan juga dilalui jalur pantura, sehingga cocok untuk menjadi tujuan
distribusi produk karena jalur pantura merupakan jalur yang penting dalam
pendistribusian barang di pulau Jawa.
-Kondisi Demografi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kota Pekalongan memiliki jumlah
penduduk di usia produktif yang cukup banyak. Pada tahun 2010 hingga 2012 jumlah
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 43
penduduk pada usia produktif terus meningkat. Kondisi demografi kota Pekalongan
sesuai dengan target sasaran penjualan produk PT Kanishta Garjita Indonesia yang berada
pada usia 15-30 tahun (enthusiast). Oleh karena itu PT Kanishta Garjita Indonesia
memilih lokasi tersebut.
Tabel 5.2 Jumlah usia produktif kota Pekalongan
-Kondisi Psikografi
Pada periode tahun 2012-2013, persentase kemiskinan di kota Pekalongan
semakin kecil. Ini memungkinkan gaya hidup masyarakat kota Pekalongan yang
meningkat, sehingga PT Kanishta Garjita Indonesia memilih lokasi ini.
Tabel 5.3 persentase penduduk miskin kota Pekalongan
3. Kota Surabaya
-Situasi Geografi
Surabaya secara geografis berada pada 0709`00 0721`00 Lintang Selatan
dan 11236`- 11254` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 44
333,063 km dan lautan seluas 190,39 km. Letak geografis kota Surabaya sangatlah
strategis. Kota surabaya merupakan jalur yang dilalui untuk menuju pulau Bali dari Jawa
dan sebaliknya.
-Situasi Demografi
Menurut sensus penduduk tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk
sebanyak 2.765.908 jiwa. Dengan wilayah seluas 333,063 km, maka kepadatan
penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 8.304 jiwa per km. Berdasarkan hasil sensus
tersebut, PT Kanishta Garjita Indonesia memilih kota Surabaya sebagai tujuan distribusi
produknya karena banyaknya penduduk di kota Surabaya. Sararan penjualan produk PT
Kanishta Garjita Indonesia barada pada usia 7-15 tahun (entry level) dan usia 15-30 tahun
(enthusiast).
-Situasi Psikografi
Selama 10 tahun dari tahun 2003 hingga 2013 persentase kemiskinan di kota
Surabaya semakin kecil. Ini memungkinkan adanya peningkatan gaya hidup di kota
Surabaya, sehingga PT Kanishta Garjita Indonesia memilih kota tersebut.
Tabel 5.4 Persentase penduduk miskin kota Surabaya
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 45
Analisis Situasi dan Pasar
A. Analisis Situasi.
* Situasi Eksternal
Merujuk pada ketiga poin diatas, maka situasi yang dihadapi perusahaan PT
Kanishta Garjita Indonesia termasuk dalam posisi yang menguntungkan. Hal ini
dikarenakan oleh konsentrasi kependudukan yang terpusat di pulau Jawa dan pulau
Sumatra sehingga kegiatan distribusi produk dapat dipusatkan secara terfokus pada kedua
daerah tersebut.
Tabel 5.5 Konsumsi Penduduk non Makanan di Indonesia
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 46
Merujuk pada tabel 5.5 mengenai konsumsi penduduk non makanan di Indonesia, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa daerah dengan tingkat konsumsi tinggi dan
perkembangan daya beli yang stabil tiap tahun diprakarsai oleh 4 pulau utama yaitu:
1. Jawa
2. Sumatra
3. Kalimantan
4.Bali
Maka perusahaan harus dapat menyuplai keempat daerah tersebut secara kontinu dan
cepat.
* Situasi Internal
Situasi Internal disini bukanlah situasi atau kapabilitas dari perusahaan PT
Kanishta Garjita Indonesia, melainkan situasi yang mempengaruhi produksi dari produk
PT Kanishta Garjita Indonesia. Dengan situasi eksternal yang memberikan dukungan,
selanjutnya ialah kondisi internal harus dievaluasi menurut suplai material dan dukungan
jasa ataupun teknologi manufaktur yang mumpuni serta harga tanah dan bangunan yang
murah untuk memenuhi kebutuhan kedua area utama tersebut.
Analisis Pasar
Pasar memiliki pengertian yang luas dengan seluruh segmen-segmennya yang
memiliki perilaku dan karakteristik yang berbeda-beda pula. Demi mendapatkan proporsi
yang baik, perusahaan sebaiknya melakukan segmentasi pasar agar produk-produk
memiliki fungsi dan karakteristik yang dapat memuaskan segmen pasar tersebut karena
menjadi sesuatu yang mustahil jika perusahaan membidik seluruh pasar dengan
merangkul segala karakteristik dan perilaku konsumen yang berbeda bahkan kontras.
Variabel-variabel diatas (geografi, demografi, dan psikografi) merupakan acuan atas
pembidikan pasar. Hal ini dinilai praktis, mengingat kapabilitas perusahaan yang terbatas
hanya dapat memenuhi kebutuhan yang terbatas pula.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 47
Tabel 5.6 Psikografi Penduduk Indonesia
Berdasarkan tabel diatas PT Kanishta Garjita Indonesia memiliki target pasar
segmentasi pasar menjadi jelas yaitu:
1. Anak-anak dengan rentang umur 7-15 tahun (entry level)
2. Remaja dan dewasa dengan rentang umur 15-30 tahun (enthusiast )
Pada segmen enthusiast, terdapat perbedaan yang signifikan terhadap segmen
entry dimana para enthusiast yang umumnya dewasa telah memiliki perilaku konsumsi
berdasarkan psikografi konsumsi masyarakat Indonesia. Motif utama para penggemar
umumnya adalah:
1. Achiever (14%).
2. Pleasure Seeker (20%).
Yang merupakan konsumen entry pada awal-mulanya, sehingga dapat disimpulkan
bahwa 34% entry consumer dapat dikembangkan menjadi enthusiast dengan
pemberdayaan konsumen (Costumer Development)
Sedangkan menurut geografi, tujuan pasar utama adalah daerah yang memiliki
konsumsi non makanan terbesar sesuai dengan proporsi jumlah penduduknya
(demografinya) dengan prioritas sebagai berikut:
1. Pulau Jawa
2. Pulau Sumatera
3. Kalimantan
4. Pulau Bali
Melihat bahwa pasar terbesar adalah pulau Jawa, makan sistem manufaktur harus
berada di pulai Jawa dengan pilihan kota-kota industri sebagai berikut:
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 48
1. Pekalongan
2. Semarang
3. Surabaya
Pertimbangan lokasi produksi ditentukan oleh ketersediaan material, harga tanah atau
lahan, upah minimum regional, dan transportasi yang memadai untuk mendistribusikan
barang hasil produksi. Dalam pertimbangan pertama, maka tak pelak kota Semarang dan
Surabaya merupakan kota yang memiliki pasokan material terdekat dan terlengkap,
sehingga pemilihan kota Pekalongan dapat dieliminasi. Maka tersisa dua pilihan yaitu:
1. Semarang
2. Surabaya
Selanjutnya adalah membandingkan harga tanah atau lahan dari kedua lokasi beserta upah
minimum regional dan transportasi yang memadai. Dalam segi transportasi, kedua kota
memiliki akses yang bagus dalam pendistribusian barang seperti tersedianya kapal laut,
kereta, dan jalur ekspedisi darat yang luas. Namun ditimbang dari pendapatan regional
kedua kota tersebut dan rata-rata harga tanah kedua kota tersebut, maka diputuskan bahwa
Semarang yang akan menjadi tempat produksi PT Kanishta Garjita Indonesia, berikut
perbandingan harga tanah dan upah minimum kedua kota tersebut :
Tabel 5.7 Perbandingan Harga Tanah dan UMK Surabaya dengan Semarang
Kota UMK 2015 Rata-Rata Harga Tanah
Semarang Rp 1.685.000 Rp 2.250.000/m daerah kawasan industri Candi
Surabaya Rp 2.707.500 Rp 2.500.000/m daerah kawasan industri Gresik
Melihat data diatas, maka diputuskan bahwa pendirian lokasi pabrik terletak pada
kawasan industri Candi Semarang.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 49
5.2 Latar Belakang Perusahaan
5.2.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan :PT.Kanishta Garjita
Alamat : Jl. Jend Gatot Subroto, Kawasan Industri Candi B1 F2/9
Semarang
No.Telepon/Fax :024-23222322/ 024 -8449459
Email :[email protected]
Bidang : Produksi Tamiya
Web : www.kanishtagarjitasuksesya.com
5.2.2 Deskripsi Perusahaan
Perusahaan PT.Kanishta Garjita Indonesia dalam menentukan lokasi perusahaan
memerlukan banyak pertimbangan agar lokasi yang dipilih adalah lokasi yang paling
tepat dan memberikan benefit yang paling besar. PT.Kanishta Garjita membangun lokasi
di Pulau Jawa. Dari berbagai survey dan penelitian yang dilakukan, akhirnya PT.Kanishta
Garjita memilih lokasi dikota Semarang. Kota Semarang memiliki UMR untuk pekerja
tidak terlalu besar. UMR di kota Semarang berkisar sebesar Rp 1.650.000,00 . Dengan
akses transportasi yang berupa pelabuhan, bandara , stasiun dan terminal sangat
mendukung bahwa PT.Kanishta Garjita memilih kota Semarang karena dapat mudah
mensuplai barang yang dibutuhkan. Dan pertimbangan terakhir adalah kota Semarang
biaya hidupnya juga sangat terjangkau. Dengan ketiga pertimbangan tersebut maka
PT.Kanishta Garjita memilih untuk berlokasi di Semarang.
PT.Kanishta Garjita merupakan perusahaan yang bergerak di bidang proses
produksi Tamiya. Perusahaan ini hanya memproduksi 3 jenis produk yaitu Amoldo,
Bernardo, dan Cartaya. Dimana diharapkan perusahaan ini menguasai pasar lokal dan
nasional di produksi Tamiya 4WD.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 50
5.3 Logo dan Slogan Perusahaan
5.3.1 Logo Perusahaan
Gambar 5.1 Logo Perusahaan
Logo dengan gambar mobil tamiya dari PT. Kanishta Garjita ini melambangkan
bahwa perusahaan ini akan menguasai pasar tamiya di pasar lokal maupun
nasional.
Lambang berwarna merah dengan arti bahwa perusahaan akan selalalu menjadi
perusahaan yang berani berinovasi dan selalu berinovasi dengan menghasilkan
kualitas produk tamiya yang unggul.
Logo berwarna biru dengan arti bahwa di dalam perusahaan ini terdapat sumber
daya manusia yang unggul yang bekerja di perusahaan dengan saling menghargai,
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 51
saling menjalin tali persaudaraan sehingga dalam bekerjapun akan tumbuh
semangat sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi.
5.3.2 Slogan Perusahaan
Slogan yang dibawa oleh perusahaan adalah Selalu menjadi yang pertama,
berinovasi dan memproduksi produk berkualitas . Dengan slogan tersebut memberi arti
bahwa PT.Kanashita Garjita selalu mengedepankan konsumen agar puas terhadap produk
yang ditawarkan kepada konsumen dan tidak akan pernah untuk putus asa dalam
membuat produk berkualitas unggul. Dengan hal itu maka PT.Kanashita Garjita akan
menjadi perusahaan tamiya no 1 yang unggul di pasar lokal maupun nasional.
5.4 Blueprint Perusahaan
5.4.1 Rancangan Awal
Nama Perusahaan : PT Kanishta Garjita Indonesia
Jenis Produksi : Assembly/Mass Production.
Lokasi : Jl. Jend Gatot Subroto, Kawasan Industri Candi B1 F2/9
Semarang
Kapasitas Produksi : 150.000 Unit/tahun
Luas Perusahaan : 1.300 m3
Sistem Manufaktur :Make to stock
Jenis Produk : Tamiya jenis Amoldo, Bernardo, dan Cartaya
5.4.2 Visi Perusahaan
Menjadi produsen mainan tamiya terkemuka di Indonesia pada tahun 2020
melalui upaya inovasi produk dan pengembangan konsumen.
5.4.3 Misi Perusahaan
Kanishta Garjita Indonesia mempunyai misi untuk memberikan tamiya terbaik
melalui produk inovatif yang memiliki harga kompetitif.
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 52
Kanishta Garjita Indonesia akan mengelola keinginan konsumen dengan
menerima saran, keluhan, dan pengembangan produk berdasarkan keinginan
konsumen.
Kanishta Garjita Indonesia berinisiatif untuk terus memperbaiki ke-efisienan,
ke-efektifan organisasi perusahaan dan pelayanan terhadap konsumen
5.4.4 Value Perusahaan
Memiliki kesetian kepada konsumen dan perusahaan.
Mampu memberikan kemampuan terbaik dalam melaksanakan tanggung jawab.
Berani menyatakan ide baru dan mau serta mampu untuk turut mengembangkannya.
Mempunyai konsistensi terhadap kualitas, pelayanan, dan integritas.
Selalu bekerjasama dan memiliki jiwa bersaing yang tinggi.
Berpikiran terbuka dan mampu menerima pendapat.
5.4.5 Belief Perusahaan
Kami percaya dengan memiliki kesetiaan dan integritas yang tinggi akan mampu
membawa perusahaan Kanishta Garjita Indonesia menjadi perusahaan terkemuka
Kami percaya dengan memiliki pikiran yang terbuka dan selalu bekerjasama akan
mampu membawa perusahaan Kanishta Garjita Indonesia memberikan produk
dengan kualitas terbaik dan memberikan pelayanan konsumen yang terbaik.
5.4.6 Tujuan Perusahaan
Menjadi pemimpin pasar dalam bisnis mainan Tamiya di Indonesia
Melakukan inovasi nilai produk dengan orientasi kepada konsumen demi menjaga
pasar dan mengembangkan pasar.
Menjadi penyedia layanan interaksi sesame konsumen Tamiya sehingga pemberdayaan
konsumen terus-menerus berlangsung.
Mengembangkan sistem manajemen dan produksi yang efektif serta efisien
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 53
5.4.7 Sasaran Perusahaan
Membangun komunitas sebagai tempat berinteraksi dan pengembangan konsumen
dalam waktu 2 tahun.
Memberikan akses umpan balik yang selalu tersedia dan mudah dijangkau dalam
waktu 1 tahun.
Mendapatkan persentase pasar sebesar 65% dalam waktu 3 tahun.
Mengeluarkan produk berbasis inovasi nilai yang diberikan oleh umpan balik
konsumen dalam waktu 2 tahun.
5.5 Perumusan Strategi Perusahaan Berdasarkan Analisis SWOT
5.5.1 Analisis SWOT
STRENGTH(S)
Perusahaan induk memiliki beberapa anak cabang dibeberapa negara ASIA
Demand selalu meningkat selama 10 tahun terakhir
Memiliki pangsa pasar yang luas
Mendapat modal dari perusahaan induk sebesar 70%
Manajemen puncak diisioleh SDM yang profesional dari perusahaan induk
WEAKNESSES(W)
Perusahaan Kanishta Garjita tergolong baru di Indonesia sehingga belum cukup
dikenal oleh masyarakat
Karena tergolong baru, masih sedikit investor yang menamkan modalnya
Perancangan proses bisnis dan struktur organisasi belum tersusun dengan baik
Letak perusahaan induk yang jauh sehingga menyulitkan koordinasi
Perbedaan budaya dan bahasa yang digunakan antara manajemen puncak dengan
karyawan sehingga membutuhkan adaptasi dalam berkoordinasi
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 54
OPPORTUNITIES (O)
Tingginya minat konsumen di negara-negara berkembang
Respon masyarakat terhadap produk mobil mainan semakin meningkat
Mempunyai target dapat memenuhi demand lokal dan nasional sehingga
berpeluang menguasai pasar
Mempunyai jaringan dengan perusahaan induk yang terkenal memungkinkan
menarik banyak investor
Perkembangan teknologi dan informasi membuka peluang
THREATS (T)
Memungkinkan terdapat kesenjangan/gap antara manajemen puncak dan
karyawan
Terdapat banyak kompetitor pada bidang yang sama
Harga material yang didapat dari supplier lokal belum stabil
Melemahnya nilai rupiah terhadap dolar dapat meningkatkan biaya operasional
Harga BBM di Indonesia yang semakin tinggi, sehingga menaikkan ongkos
distribusi produk
Tabel 5.8 Analisis SWOT
EFAS
IFAS
OPPORTUNITIES (O)
Tingginya minat
konsumen di negara-
negara berkembang
Respon masyarakat
terhadap produk mobil
mainan semakin
meningkat
Mempunyai target
dapat memenuhi
demand lokal dan
THREATS (T)
Memungkinkan
terdapat
kesenjangan/gap
antara manajemen
puncak dan
karyawan
Terdapat banyak
kompetitor pada
bidang yang sama
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 55
nasional sehingga
berpeluang menguasai
pasar
Mempunyai jaringan
dengan perusahaan
induk yang terkenal
memungkinkan
menarik banyak
investor
Perkembangan
teknologi dan informasi
membuka peluang
Harga material
yang didapat dari
supplier lokal
belum stabil
Melemahnya nilai
rupiah terhadap
dolar dapat
meningkatkan
biaya operasional
Gaji top
manajemen yang
tinggi karena diisi
oleh tenaga
profesional dari
perusahaan induk
STRENGTH(S)
Perusahaan induk
memiliki beberapa
anak cabang
dibeberapa negara
ASIA
Demand selalu
meningkat selama
10 tahun terakhir
Memiliki pangsa
pasar yang luas
Mendapat modal
dari perusahaan
induk sebesar 70%
STRATEGI SO Membuat strategi / cara agar
kekuatan dimanfaatkan
menjadi sebuah peluang
Memanfaatkan
teknologi untuk proses
pemasaran produk
Membuka 30%
sahamnya untuk
menarik minat para
investor
Memanfaatkan
banyaknya cabang di
Negara ASIA untuk
menarik minat di
STRATEGI ST Membuat strategi agar
dapat meminimalkan
kelemahan dan
dimannfaatkan menjadi
peluang
Mengoptimalkan
fungsi anak cabang
di beberapa Negara
Asia guna
mencegah
pertumbuhan
kompetitor
Memanfaatkan
demand yang selalu
meningkat agar
-
Laporann Perancangan Teknik Industri
Modul 1 Perancangan Organisasi dan Bisnis
Kelompok 22
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro 56
Manajemen puncak
diisioleh SDM
yang profesional