modernisasi

11
2.9 Modernisasi 2.9.1 Definisi Modernisasi Kata modern berasal dari bahasa latin modo, modernus, yang berarti “sekarang” (just now). Dalam bahasa Perancis disebut moderne. Kata ini memberikan juga pengertian tentang karakteristik yang terjadi pada masa kini atau kesekarangan, dan bukan yang lama atau kuno. Dalam pengertian lebih jauh, kata modern juga dapat diartikan “siap pakai” (up to date). ( Tim Dosen ISBD Unimed, 2015 ) Modernisasi adalah suatu proses perubahan menuju pada tipe sistem-sistem ekonomi, sosial dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Ameriaka Utara pada abad ke 17 sampai pada abad ke 19. Sistem sosial ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta berkembang juga di negara- negara Amerika Selatan, Afrika dan Asia pada abad ke 19 dan 20. Selanjutnya mengenai pengertian modernisasi diungkapkan oleh para pakar di bawah ini. Pengertian Modernisasi menurut pendapat Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial, yang biasanya berupa perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan. Menurut Wibert E. Moore, Pengertian Modernisasi ialah suatu proses transformasi total dalam kehidupan bersama yang meliputi bidang teknologi dan organisasi sosial yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang terlebih dahulu diterapkan oleh negara-negara Barat yang telah stabil.

Upload: faisal-iskandar

Post on 11-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ISBD peradaban

TRANSCRIPT

Page 1: Modernisasi

2.9 Modernisasi

2.9.1 Definisi Modernisasi

Kata modern berasal dari bahasa latin modo, modernus, yang berarti “sekarang” (just

now). Dalam bahasa Perancis disebut moderne. Kata ini memberikan juga pengertian tentang

karakteristik yang terjadi pada masa kini atau kesekarangan, dan bukan yang lama atau kuno.

Dalam pengertian lebih jauh, kata modern juga dapat diartikan “siap pakai” (up to date).

( Tim Dosen ISBD Unimed, 2015 )

Modernisasi adalah suatu proses perubahan menuju pada tipe sistem-sistem ekonomi,

sosial dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Ameriaka Utara pada abad ke 17

sampai pada abad ke 19. Sistem sosial ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa

lainnya serta berkembang juga di negara-negara Amerika Selatan, Afrika dan Asia pada abad

ke 19 dan 20. Selanjutnya mengenai pengertian modernisasi diungkapkan oleh para pakar di

bawah ini.

Pengertian Modernisasi menurut pendapat Soerjono Soekanto, Modernisasi adalah

suatu bentuk dari perubahan sosial, yang biasanya berupa perubahan sosial yang

terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan.

Menurut Wibert E. Moore, Pengertian Modernisasi ialah suatu proses transformasi

total dalam kehidupan bersama yang meliputi bidang teknologi dan organisasi sosial

yang tradisional ke arah pola-pola ekonomis dan politis yang terlebih dahulu

diterapkan oleh negara-negara Barat yang telah stabil.

Harold Rosenberg mengemukakan pengertian modernisasi, Modernisasi merupakan

suatu tradisi baru yang mengacu pada urbanisasi atau sampai sejauh mana proses

pengikisan sifat-sifat pedesaan suatu masyarakat dapat berlangsung.

Pengertian Modernisasi menurut Wijoyo Nitisastro adalah suatu proses transformasi

total kehidupan masyarakat, dimana perubahan yang tadinya bersifat tradisional

menuju ke arah pola-pola ekonomis dan politis. Modernisasi dalam hal ini ditekankan

dari segi teknologi suatu organisasi sosial.

Menurut Astrid S. Susanto, Pengertian Modernisasi ialah suatu proses pembangunan

yang mana memberikan kesempatan bagi masyarakat ke arah perubahan demi

kemajuan bersama.

Dari pengertian modernisasi yang diungkapkan oleh para pakar di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial. Dalam hal ini biasanya

berupa perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada perencanaan

(merupakan intended atau planned-change yang biasa disebut social planning). Modernisasi

Page 2: Modernisasi

merupakan suatu permasalahan yang harus dihadapi oleh masyarakat yang bersangkutan

karena prosesnya meliputi bidang-bidang yang luas, dimana menyangkut proses

disorganisasi, problema-problema sosial, hambatan-hambatan terhadap perubahan, konflik

antara kelompok dan lain sebagainya di dalam kehidupan masyarakat.

( Soekanto, 2003 )

2.9.2 Konsep Modernisasi

Pada dasarnya semua bangsa dan masyarakat di dunia ini senatiasa terlibat dalam

proses modernisasi, meskipun kecepatan dan arah perubahannya berbeda-beda antara

masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain. Proses modernisasi itu sangat luas,

hampir-hampir tidak bisa dibatasi ruang lingkup dan masalahnya, mulai dari aspek sosial,

ekonomi, budaya, politik, dan seterusnya.

Konsep modernisasi dalam arti khusus yang disepakati teoritisi modernisasi di tahun

1950-an dan tahun 1960-an, didefinisikan dalam tiga cara: historis, relatif, dan analisis.

Menurut definisi historis, modernisasi sama dengan westernisasi atau Amerikanisasi.

Modernisasi dilihat sebagai gerakan menuju cita-cita masyarakat yang dijadikan model.

Menurut pengertian relatif, modernisasi berarti upaya yang bertujuan untuk menyamai

standar yang dianggap moderen baik oleh masyarakat banyak maupun oleh penguasa.

Definisi analisis berciri lebih khusus dari pada kedua definisi sebelumnya yakni melukiskan

dimensi masyarakat moderen dengan maksud untuk ditanamkan dalam masyarakat

tradisional atau masyarakat pra modern.

Modernisasi adalah suatu proses transformasi dari suatu arah perubahan ke arah yang

lebih maju atau meningkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara

sederhana dapat dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara

tradisional ke cara-cara baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan pendapat Wilbert E. Moore yang mengemukakan

bahwa modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau

pra moderen dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola ekonomis dan politis

yang menjadi ciri-ciri negara barat yang stabil.

( Rosana, 2011 )

2.9.3 Syarat – Syarat Modernisasi

Berbicara mengenai syarat syarat modernisasi, maka syarat syarat suatu modernisasi

yaitu :

Page 3: Modernisasi

(1) Dalam modernisasi harus memiliki cara berpikir yang ilmiah, dimana melembaga

dalam kelas penguasa maupun dalam masyarakat. Hal ini menghendaki agar suatu

sistem pendidikan dan pengajaran terencana dan baik.

(2) Dalam modernisasi harus memiliki sistem administrasi negara yang baik, benar-

benar mewujudkan birokrasi.

(3) Dalam modernisasi adanya sistem pengumpulan data yang baik, teratur dan terpusat

pada suatu lembgai atau badan tertentu. Hal ini memerlukan penelitian yang

berlangsung secara terus-menerus, agar data yang dimiliki tidak tertinggal.

(4) Tingkat organisasi yang tinggi dalam modernisasi menyebabkan di satu pihak berarti

disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.

(5) Dalam modernisasi harus memiliki sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan

perencanaan sosial. Apabila itu tidak dilakukan, maka perencanaan akan terpengaruh

oleh kekuatan-kekuatan dari kepentingan-kepentingan yang ingin mengubah

perencanaan tersebut demi kepentingan suatu organisasi kecil di dalam masyarakat.

( Soekanto, 2003 )

2.9.4 Ciri – Ciri Manusia Modern

Modernisasi dapat terwujud apabila masyarakatnya memiliki individu yang

mempunyai sikap modern, menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern. Ciri-

ciri itu sebagai berikut:

1) Memiliki sikap hidup yang menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan.

2) Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya

sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya serta dapat bersikap

demokratis.

3) Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu.

4) Memiliki perencanaan dan pengorganisasian.

5) Percaya diri.

6) Perhitungan.

7) Menghargai harkat hidup manusia lain.

8) Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi.

9) Menunjung tinggi suatu sikap di mana imbalan yang diterima seseorang haruslah

sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat.

(http://www.distrodoc.com/3179-makalah-modernisasi-dan-globalisasi)

Page 4: Modernisasi

2.9.5 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Modernisasi

a. Faktor Penghambat Moderniasi

― Perasaan takut akan disintegrasi

Perasaan ini biasanya muncul pada masyarakat yang masing memegang teguh

tradisi nenek moyangnya, sehingga modernisasi dianggap akan merusak

integrasi atau organisasi masyarakat yang telah ada sebelumnya.

― Kurang berkembangnya IPTEK

Masyarakat yang masi berpikiran kolot biasanya menolak adanya kemajuan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

― Adanya vested interested ( nillai – nilai yang telah tertanam sangat kuat )

― Adanya prasangka buruk terhadap budaya luar

― Perkembangan pendidikan yang lambat

― Sikap yang kuat dari masyarakat terhadap tradisi yang dimiliki

― Rasa takut dari masyarakat jika terjadi kegoyahan (pro kemapanan)

― Cenderung menolak terhadap hal-hal baru

b. Faktor Pendorong Modernisasi

― Adanya kontak dengan kebudayaan lain

Kontak dengan kebudayaan lain dapat menyebabkan manusia saling

berinteraksi dan mampu menghimpun penemuan – penemuan baru yang telah

dihasilkan. Penemuan – penemuan baru tersebut dapat berasal dari

kebudayaan asing atau merupakan perpaduan antara budaya asing dengan

buadaya sendiri. Proses tersebut dapat mendorong pertumbuhan suatu

kebudayaan dan memperkaya kebudayaan yang ada.

― Sistem pendidikan formal yang maju

Pendidikan memberikan nilai – nilai tertentu bagi manusia, terutama

membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan

objektif. Hal ini akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah

kebudayaan masyarakatnya dapat memenuhi perkembangan zaman atau tidak.

― Sikap menghargai hasil karya orang lain

Penghargaan terhadap hasil karya seseorang akan mendorong seseorang untuk

berkarya lebih baik lagi, sehingga masyarakat akan semakin menghasilkan

karya-karya lain yang mendorong modernisasi.

Page 5: Modernisasi

― Sistem terbuka masyarakat ( Open Stratification )

Sistem terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal atau horizontal

yang lebih luas kepada anggota masyarakat. Masyarakat tidak lagi

mempermasalahkan status sosial dalam menjalin hubungan dengan

sesamanya. Hal ini membuka kesempatan kepada para individu untuk dapat

mengembangkan kemampuan dirinya dalam pengembangan teknologi ke arah

yang labih modern.

― Orientasi ke masa depan

Pemikiran yang selalu berorientasi ke masa depan akan membuat masyarakat

selalu berpikir maju dan mendorong terciptanya penemuan-penemuan baru

yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin

modern.

(http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45469-Makalah-

Modernisasi.html)

2.9.6 Gejala – Gejala Modernisasi

Modernisasi sejatinya meliputi bidang-bidang yang sangat kompleks. Mau tidak mau

masyarakat harus menghadapi modernisasi. Modernisasi pada awal-awalnya akan

mengakibatkan disorganisasi dalam masyarakat. Terlebih lagi bila sudah menyangkut

nilai-nilai dan norma-norma masyarakat. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif,

memproyeksikan kecenderungan yang ada dalam masyarakat di masa mendatang.

Dalam melakukan modernisasi tidak boleh menghilangkan unsur-unsur asli

kebudayaan Indonesia yang masih relevan. Bangsa Indonesia harus selektif mencapai

kemajuan, dengan memfilter (menyaring) unsur-unsur kebudayaan dari luar yang tidak

sesuai dengan ideologi dan nilai-nilai moral. Modernisasi bukan berarti westernisasi

(pembaratan), sebab banyak budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya bangsa.

Gejala-gejala modernisasi di Indonesia mencakup berbagai bidang, yakni sebagai

berikut.

1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Gejala yang menyangkut ilmu pengetahuan dan teknologi ditandai dengan penemuan

dan pembaharuan berbagai unsur teknologi baru yang dapat meningkatkan

kemakmuran rakyat.

2. Bidang Ekonomi.

Kemajuan bidang ekonomi mendorong kemajuan bidang industri menggunakan

tenaga modern untuk meningkatkan ekspor dan menarik tenaga kerja. Bidang

Page 6: Modernisasi

ekonomi yang menyangkut pola produksi, distribusi, dan konsumsi melibatkan

seluruh komponen masyarakat.

3. Politik dan Ideologi.

Upaya demokratisasi yang berasaskan Pancasila dengan mengedepankan persamaan-

persamaan hak atas ekonomi, hukum, pendidikan, kesehatan, sosial tanpa

diskriminasi, menjadi harapan dan tumpuan bagi segenap lapisan masyarakat. Gejala

politik dan ideologi modern bercirikan pemikiran-pemikiran baru tentang

ketatanegaraan dan falsafah negara.

4. Bidang Agama dan Kepercayaan.

Membangun kehidupan agama dan kepercayaan yang mampu memegang

keseimbangan antara nilai-nilai keagamaan dan kemajuan, keseimbangan meraih nilai

kehidupan dunia dan akhirat. Kemajuan dalam bidang agama dan kepercayaan

menyangkut aspek nilai maupun pemikiran yang terbuka terhadap berbagai

perubahan, dan menyikapinya secara positif, sehingga ada keseimbangan antara

masalah-masalah keduniawian dan masalah-masalah non-keduniawian.

Perubahan sosial terjadi di setiap bagian kehidupan manusia. Mau tidak mau, suka tidak

suka, manusia harus menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut. Perubahan-

perubahan yang sifatnya positif, harus diterima dengan tangan terbuka. Sementara

perubahan sosial budaya yang merugikan nilai-nilai budaya masyarakat dan bangsa harus

diantisipasi. Upaya penanggulangan perubahan negatif bisa dilakukan dengan

pengembangan pendidikan moral dan agama. Keduanya menuntun bangsa Indonesia

untuk menunjukkan eksistensinya sebagai bangsa yang mempunyai budaya adiluhung.

( Sunarto, 1993 )

Page 7: Modernisasi

DAFTAR PUSTAKA

Alhada, M. 2011. Modernisasi. (http://alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-45469-

Makalah-Modernisasi.html). Diakses 9 september 2015.

Amanda. 2014. Modernisasi dan Globalisasi. (http://www.distrodoc.com/3179-makalah-

modernisasi-dan-globalisasi). Diakses 9 september 2015.

Rosana, Ellya. 2011. Modernisasi dan Perubahan Sosial. Jurnal TAPIs Vol. 7 No. 12.

Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sunarto, Kamanto. 1993. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE – UI.

Tim Dosen ISBD Unimed . 2015. Ilmu Sosial & Budaya Dasar. Medan : Unimed Press.