model penelitian taguchi
DESCRIPTION
model penelitian aguchiTRANSCRIPT
Analisis Kualitas dengan Metode Taguchi pada Produk Keju
I. Pendahuluan
1. Judul Penelitian
Analisis Pengendalian Kualitas dengan Metode Taguchi pada Produk
Keju Indrakila
2. Latar Belakang Masalah
Keju Indrakila merupakan produk keju yang dihasilkan oleh Kelompok
Koperasi Susu di Kabupaten Boyolali. Meskipun proses produksi masih
berskala kecil, namun produk Keju Indrakila harus dapat bersaing dengan
produk keju yang diproduksi oleh industri besar. Salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam persaingan adalah aspek kualitas. Kualitas menjadi peranan
penting dalam suatu produk untuk meningkatkan keyakinan konsumen
terhadap prodk tersebut. Konsumen akan memilih produk yang memiliki
kualitas yang sesuai dengan harapannya.
Kualitas yang merupakan faktor utama dalam preferensi konsumen, perlu
adanya pengawasan yang ketat. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan
kualitas perlu dilakukan penelitian dengan metode yang sesuai. Salah satu
metode yang dapat digunakan adalah metode Taguchi. Dengan menggunakan
metode Taguchi, faktor-faktor yang menyebabkan kualitas tidak sesuai dengan
standar dapat diindentifikasi. Sehingga dengan adanya penelitian ini, kualitas
Keju Indrakila dapat terjaga dan dapat bersaing dengan industri besar.
3. Pokok Permasalahan
Pada umumnya produk usaha kecil menengah (UKM) memiliki kendala
dalam pengendalian kualitas produk yang dihasilkan. Berbeda dengan industri
besar yang sudah memiliki standar kualitas baku dan memiliki aspek quality
control yang baik. Sehingga produk UKM perlu adanya peningkatan kualitas
agar dapat bersaing dengan produk yang dihasilkan industri besar.
Proses pengendalian kualitas produk yang dihasilkan oleh Keju Indrakila
perlu dimulai dari awal proses produksi, kemudian perlu dilakukan identifikasi
spesifikasi kualitas yang akan dijadikan standar baku kualitas keju Indrakila.
Dengan spesifikasi kualitas tersebut selanjutnya dapat dilakukan penelitian
terhadap kualitas keju yang dihasilkan. Penelitian kualitas keju tersebut dapat
dilakukan menggunakan Seven Tools dan pendekatan Metode Taguchi.
Pada penelitian ini secara garis besar pokok permasalahannya adalah
bagaimana kualitas produk Keju Indrakila dapat terjaga dan bersaing dengan
produk lain dengan menggunakan Seven Tools dan pendekatan Metode
Taguchi.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
a. Melakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengarui kualitas Keju
Indrakila
b. Merumuskan solusi yang dapat dilakukan dalam aspek pengendalian
kualitas produk Keju Indrakila
5. Data Penelitian
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua
sumber utama, yaitu data primer dan data sekunder. Penjabaran data tersbut
antara laina adalah sebagai berikut
a. Data Primer
Data primer yaitu data diperoleh secara langsung selama proses penelitian.
Data-data yang diambil tersebut antara lain adalah data kecacatan sampel
produk selama proses pengamatan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Selain data primer juga diperoleh dari hasil wawancara secara
langsung terhadap pihak terkait.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah daya yang diperoleh dari pihak manajemen produksi
Keju Indrakila. Data sekunder dapat dijadikan sebagai pendukung penelitian
yang telah dilakukan.
II. Dasar Teori
Istilah mutu sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Namun
dalam praktek, pengertian mutu dapat beraneka ragam. Mutu biasanya dinilai dari
penampilan, unjuk kerja atau pemenuhan terhadap persyaratan. Suatu produk
dikatakan bermutu jika eksklusif, harganya mahal, memiliki ketelitian lebih
tinggi, lebih tahan lama, lebih kuat, lebih menarik atau lebih nyaman dipakai.
Pengertian ini tidak dapat disalahkan, namun sangat subyektif. Mutu dari sudut
pandang orang perorang tentu saja berbeda, demikian pula menurut sudut pandang
konsumen dan produsen juga berbeda. Konsumen lebih berorientasi terhadap
kesesuainnya dengan kebutuhan dan penggunaan, sementara produsen lebih
melihat pada kesesuaiannya dengan standar (Herjanto, 2013)
Menghasilkan mutu yang terbaik diperlukan upaya perbaikan
berkesinambungan (continuous improvement) terhadap kemampuan produk,
manusia, proses dan lingkungan. Menurut Kotler (2004) menyatakan konsumen
yang sangat puas atau senang dengan sebuah produk akan memiliki ikatan
emosional bukan sekedar preferensi rasional, namun juga loyalitas yang tinggi.
Manajemen mutu terpadu merupakan konsep perbaikan yang dilakukan terus
menerus yang meliabtkan semua karyawan disetiap jenjang oragnisasi untuk
mencapai kualitas yang prima dalam semua proses organisasi melalui process
management.
Thomas Y. Choi dan Karen Eboch (1997) menjelaskan penerapan
manajemen mutu terpadu akan mengurangi jumlah kerusakan produk akhir serta
down time produksi. Implementasi spesifikasi kualitas melalui berbagai sistem
manajemen mutu yang berkesinambungan merupakan langkah yang baik yang
harus dikerjakan oleh bagian produksi sbeleum melepas produknya kepasar.
(Hatani 2013)
Pengendalian mutu merupakan implementasi yagn lebih spesifik dari
jaminan mutu dan aktivitas yang terkait. Pengendalian mutu yang efektif akan
mengurangi kemungkinan perubahan, kesalahan dan kelalaian yang pada
gilirannya akan mengakibatkan konflik dan perselisihan yang lebih sedikit (Tang,
2005).
Menurut David Garvin (1987), ada delapan dimensi agar sebuah
perusahaan dapat membuat produk yang ”berkualitas”. Berikut merupakan
“Delapan Dimensi Kualitas Garvin” dan implementasinya pada produk printer:
a. Kinerja (performance), yaitu mengenai karakteristik operasi pokok dari produk
inti. Misalnya bentuk dan kemasan yang bagus akan lebih menarik pelanggan.
b. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder
atau pelengkap.
c. Kehandalan (reability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan
atau gagal dipakai.
d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications). Yaitu sejauh
mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditetapkan sebelumnya. Seperti halnya produk atau jasa yang diterima
pelanggan harus sesuai bentuk sampai jenisnya dengan kesepakatan bersama.
e. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan. Biasanya pelanggan akan merasa puas bila produk yang dibeli
tidak pernah rusak.
f. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah
direparasi; penanganan keluhan yang memuaskan.
g. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. Misalnya kemasan
produk dengan warna-warna cerah, kondisi gedung dan lain sebagainya.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk
serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Sebagai contoh merek yang
lebih dikenal masyarakat (brand image) akan lebih dipercaya dari pada merek
yang masih baru dan belum dikenal.
Metode Taguchi merupakan suatu metodologi baru dalam bidang teknik
yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang
bersamaan menekan biaya dan sumber daya seminimal mungkin, (Soejanto, Irwan
2009).
Dr. Genichi Taguchi mengembangkan "system of quality engineering"
yang merupakan metode peningkatan kualitas. Konsep dasar metode Taguchi
adalah "Quality Function Deployment (QFD)" yaitu menerapkan fungsi-fungsi
jaminan kualitas kedalam aktivitas kerja maupun proses-proses yang dimulai dari
awal product life cycle. Taguchi quality engineering juga dapat disebut dengan
istilah "robust design method" dengan mengedepankan prinsip-prinsip dasar
sebagai berikut:
a. Fokus pada tahap awala daur hidup produk dengan menyertakan desain-desain
konsep, desain produk, desain proses manufaktur, dan berbagai persiapannya.
Tahap pertama daur hidup produk yang disebut impertus/ideation diawali
dengan aktivitas proses pengmebangan dari teknologi yang diadopsi.
b. Fokus pada "design of the engineering system" yang mampu menghasilkan
fungsi-fungsi dan ketahanan sistem yang diharapkan. Ketahanan sistem adalah
ketahanan variabel-variabel proses terhadap faktor-faktor pengganggu (noise
factor) yang biasanya terjadi karena kondisi lingkungan, operator, dan
ketidakpastian yang sering timbul seiring dengan kepentingan
pemasok/penyalur.
c. Menegaskan Taguchi system's of experimental design dalam proses desain
merupakan pendekatan desain berbasisi kualitas yang paling ideal.
(Hidayat, 2007)
Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki
kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness),
fungsi kerugian kualitas (quality loss function) dan kualitas berorientasi sasaran
(target-oriented quality) . Pengertian Kualitas Menurut Taguchi Metode Taguchi
dicetuskan oleh Dr. Genichi Taguchi seorang ahli mesin pada tahun 1949 saat
mendapatkan tugas untuk memperbaiki sistem telekomunikasi di Jepang. (Azelya,
2014).
Suseno (2013) menyatakan ada beberapa langkah yang diusulkan
Taguchi untuk melakukan percobaan secara sistematis, yaitu:
a. Penentuan Variabel Tidak Bebas (Karakteristik Kualitas) Variabel tidak
bebas adalah variabel yang perubahannya tergantung pada variabel-
variabel lain, disebut juga variable respon. Dalam merencanakan suatu
eksperimen harus dipilih dan ditentukan dengan jelas variabel tak bebas
mana yang akan diselidiki.
b. Identifikasi Faktor (Variabel Bebas) Variabel bebas (faktor) adalah
variabel yang perubahannya tidak tergantung pada variabel lain. Pada
tahap ini akan dipilih faktor-faktor mana saja yang akan diselidiki
pengaruhnya terhadap variabel tak bebas yang bersangkutan.
c. Pemisahan Faktor Kontrol dan Faktor Ganggu Faktor-faktor yang diamati
terbagi atas faktor kontrol dan faktor gangguan. Dalam metode Taguchi
keduanya perlu diidentifikasi dengan jelas sebab pengaruh antara kedua
faktor tersebut berbeda. Faktor kontrol adalah faktor yang nilainya dapat
diatur atau dapat dikendalikan, atau faktor yang nilainya ingin kita atur
atau kendalikan. Sedangkan faktor gangguan adalah faktor yang nilainya
tidak bisa kita atur atau kendalikan, walaupun dapat kita atur faktor
gangguan akan mahal biayanya.
III. Metodologi Penelitian
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian adalah produk Keju Indrakila yang cacat atau tidak
memenuhi kualitas yang menjadi standar industri.
2. Waktu dan Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di Industri Keju Indrakila, Boyolali Jawa
Tengah. Waktu penelitian direncanakan pada bulan Oktober dan November
2014.
3. Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Checksheet
b. Alat dokumentasi
4. Metode Pengumpulan Data
Data yang diperlukan berupa data kecacatan produk diambil pada periode
waktu yang telah ditentuka yaitu pada periode waktu Oktober dan November
2014. Kemudian dari data yang telah diperoleh dilakukan pengolahan data
dengan menggunakan seventools
5. Metode Analisis Data
Data yang diperlukan seperti data kecacatan produk diolah dengan
menggunakan seventools. Seventools yang digunakan antara lain adalah
Checksheet, Histogram, Pareto diagram, Scatter diagram, dan Control Chart.
Hasil yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan beberapa metode
seventools kemudian diolah dengan menggunakan pendekatan metode
Taguchi.
6. Langkah-Langkah Penelitian
a. Studi pustaka terkait dengan pendekatan metode Taguchi dan melakukan
observasi awal lapangan untuk mengetahui proses produksi yang dilakukan
oleh Industri Keju Indrakila.
b. Perumusan latar belakang dilakukannya penelitian berdasarkan hasil studi
pustaka dan observasi awal.
c. Perumusan masalah penelitian berdasarkan latar belakang dilakukannya
penelitian.
d. Pengumpulan data berupa sampling dan rekap terhadap sampel produk
cacat
e. Pengolahan data dengan menggunakan seventools dan pendekatan dengan
metode Taguchi
f. Analisis dan intepretasi hasil pengolahan data
g. Kesimpulan dan usulan terhadap manajemen mutu yang dilakukan
Daftar Pustaka
Azelya, Veni.dkk. 2014. Analisis Taguchi Dalam Meningkatkan Utilisasi
Produksi CPO pada PT. Talang Jerinjing Sawit Indragiri Hulu. Dalam
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3667/jurnal
%20veni.pdf?sequence=1 diakses pada 23 Maret 2014 pukul 21.15 WIB
Hatani, La. 2013. Manajemen Pe Dlngendalian Mutu Produksi Roti Melalui
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC) (Studi Kasus Pada
Perusahaan Roti Rizki Kendari) dalam
http://118.97.35.230/library-2/files/hata/Jurnal%207%20Hatani
Hidayat, Anang. 2007. StrategI Six Sigma Peta Pengembangan Kualitas dan
Kinerja Bisnis. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia.
Herjanto, Eddy. 2013. Manajemen Operasi. Jakarta : Grasindo
Garvin, D. A. 1987. Managing Quality. The Free. New York.
Suseno, Sawaludin. 2013. Analisis Produksi Pada Mesin Speed Dengan
Pendekatan Taguchi untuk Mengurangi Cacat Produk di PT Industri
Sandang Nusantara. Dalam Journal Teknik Vol.3 No. 1/April 2013.
Tang, S.L et.al. 2005. Construction Quality Management. HongKong University
Press. HongKong.