model pembelajaran langsung

19

Click here to load reader

Upload: rose-lind

Post on 28-May-2015

15.303 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Pembelajaran Langsung

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan

dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global.

Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia

pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan

sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan

juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan

proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan

baik.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi

ketercapaian dari tujuan tersebut. Faktor –faktor yang mempengaruhi ini satu

dengan yang lainnya saling berkaitan, sehingga apabila faktor yang satu

terabaikan maka hasil belajar itu sendiri menjadi tidak optimal. Faktor yang

berpengaruh terhadap ketercapaian belajar yaitu : 1) faktor guru, 2) faktor siswa,

3) faktor sarana prasarana, dan 4) faktor lingkungan.

Dari beberapa faktor diatas, salah satu yang sangat penting dalam belajar

adalah obyek belajarnya itu sendiri yaitu faktor siswa. Tidak dapat disangkal

bahwa setiap siswa memiliki kemampuan berbeda yang dapat dikelompokkan

siswa berkemampuan tinggi, sedang, rendah. Seperti halnya perbedaan yang

mencolok antara orang yang baru mempelajari sesuatu atau pemula dengan

pakar ialah bahwa para pakar telah benar-benar menguasai keterampilan-

keterampilan dasar, sehingga mereka dapat menerapkannya dengan spontan dan

tanpa difikirkan lagi, walau dalam situasi baru dan penuh tekanan atau beban.

Perbedaan-perbedaan seperti itu menuntut perlakuan yang berbeda pula.

Agar proses pengajaran lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa,

maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan

paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir serta

arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses

Page 2: Model Pembelajaran Langsung

belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan

guru dan siswa dengan siswa.

Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki pengetahuan

untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Berbagai model

pengajaran dapat digunakan untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pada

kesempatan ini penulis ingin memperkenalkan salah satu model pengajaran

yang terfokus pada pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan

selangkah demi selangkah yang disebut Model Pengajaran Langsung atau

Direct Instruction.

2. Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar objek kajian lebih terarah, terfokus, dan

tidak menyimpang dari sasaran pokok dari isi makalah. Oleh karena itu, penulis

memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi

dalam konteks permasalahan yang terdiri dari :

1. Istilah dan pengertian

2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung

3. Sintaks model pengajaran langsung

4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung

5. Pelaksanaan model pengajaran langsung

Selanjutnya, untuk memperdalam pemahaman mengenai model

pengajaran langsung maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah dan pengertian

model pengajaran langsung kemudian sintaks dari pengajaran lansung itu sendiri

lalu pembahasan mengenai ketiga aspek berikutnya sebagai landasan

pelaksanaan dan perencanaan model pengajaran langsung.

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan beberapa rumusan masalah yang diajukan oleh penulis

dalam bagian sebelumnya, maka dapat diperoleh tujuan penulisan dari makalah

ini, yakni sebagai berikut:

1. Istilah dan pengertian

2. Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung

Page 3: Model Pembelajaran Langsung

3. Sintaks model pengajaran langsung

4. Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung

5. Pelaksanaan model pengajaran langsung.

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini ialah

sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengetahui mengenai:

Istilah dan pengertian

Landasan teoritik dan empirik model pengajaran langsung

Sintaks model pengajaran langsung

Lingkungan belajar dan sistem pengelolaan model pengajaran langsung

Pelaksanaan model pengajaran langsung

2. Pembaca dapat mengetahui hal yang serupa dengan mahasiswa guna

meningkatkan pengetahuan mengenai model pembelajaran khususnya

pembelajaran langsung.

3. Sebagai bahan referensi dalam bidang Education untuk mahasiswa lain

tentang model pembelajaran khususnya pembelajaran langsung.

Page 4: Model Pembelajaran Langsung

BAB II

PEMBAHASAN

A. Istilah dan Pengertian Pembelajaran Langsung

Model Pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan

baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi

selangkah (Arends, 1997). Dalam pembahasan serupa, terdapat istilah lain yang

biasa dipakai untuk menyebutkan model pembelajaran langsung yakni

diantaranya training model, active teaching model, mastery teaching, dan

explicit instructions.

Model pengajaran langsung ini dipilih agar dapat menunjang proses

belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural (pengetahuan

tentang bagaimana melakukan sesuatu) dan pengetahuan deklaratif (pengetahuan

tentang sesuatu dan dapat diungkapkan dengan kata-kata) yang terstruktur

dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap,

selangkah demi selangkah, dan agar guru dapat menggunakannya untuk menilai

tingkat pengetahuaan siswa. Oleh karenanya, guru dituntut agar dapat menjadi

seorang model yang menarik bagi siswa.

Selain itu, dengan model pembelajaran langsung guru dapat

memaksimalkan waktu belajar siswa dan mengembangkan kemndirian dalam

mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan. Tindakan dalam pembelajaran

langsung dirancang untuk membuat sebuah lingkungan pendidikan yang

berorientasi akademik dan terstruktur serta mengharuskan siswa untuk terlibat

aktif saat pembelajaran.

Adapun gambaran umum atau ciri-ciri dari model Pengajaran Langsung

(dalam Kardi & Nur, 2005: 3) yang dapat digunakan untuk membedakan model

pembelajaran langsung dengan model-model pembelajaran lainnya adalah

sebagai berikut:

1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk

prosedur penilaian hasil belajar.

Page 5: Model Pembelajaran Langsung

2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran; dan

3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar

kegiatan pembelajaran tertentu dapat berlangsung dengan berhasil.

B. Landasan Model Pembelajaran Langsung

Secara historis, beberapa aspek model pembelajaran langsung banyak

diterapkan dan dikembangkan dalam prosedur pelatihan-pelatihan oleh dunia

kemiliteran dan industri. Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi

oleh latar belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari

bidang analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian

tentang keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.

Analisis Sistem

Dalam sebuah proses pembelajaran sebagai suatu sistem, analisis sistem

menekankan pada bagaimana pengorganisasian pengetahuan dan ketrampilan,

dan bagaimana menguraikan secara sistematik ketrampilan kompleks dan ide-

ide menjadi komponen-komponen sehingga dapat diajarkan secara berurutan.

Gagne dan Leslie Briggs (1987) mengemukakan pandangannya tentang hal

ini:

“Pembelajaran yang dirancang secara sistematik akan berpengaruh besar

terhadap perkembangan individu. Beberapa pakar pendidikan

mengemukakan, bahwa pendidikan akan menjadi paling baik jika dirancang

hanya untuk memberikan kesempatan kepada siswa memperoleh lingkungan

belajar yang menunjang dan berkembang sesuai dengan kemampuan dan

aktifitasnya sendiri tanpa adanya paksaan apapun. Kita menganggap hal

tersebut merupakan pandangan yang keliru. Pembelajaran yang tidak

diarahkan, menurut mereka, mungkin sekali membawa perkembangan banyak

individu oleh karena satu dan lain hal menjadi tidak kompeten dalam

mencapai kepuasan pribadi dan kehidupan masyarakat sekarang atau masa

yang akan datang”.

Page 6: Model Pembelajaran Langsung

Teori Pemodelan Tingkah Laku.

Teori belajar yang banyak memberikan sumbangannya pada model

pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial atau belajar melalui

observasi yang menurut Arend disebut teori pemodelan tingkah laku. Teori

ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari

Stanford University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk

menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan

sebenarnya. Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku,

lingkungan dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang

mempengaruhi persepsi dan aksi adalah merupakan hubungan yang saling

berpengaruh (interlocking),

Hasil penelitian tentang keefektifan guru.

Landasan penelitian dari model pembelajaran langsung dan berbagai

komponennya, berasal dari bermacam-macam bidang. Meskipun demikian,

data penunjang empirik yang palin jelas terhadap model pembelajaran

langsung berasal dari penelitian tentang keefektifan guru yang dilakukan pada

tahun 1970-an dan 1980-an.

Penelitian Stalling dan Kazkowitz (dalam Trianto, 2007: 32)

menunjukkan pentingnya waktu yang dialokasikan pada tugas (Time on task).

Penelitian ini juga menyumbang dukungan empirik penggunaan pembelajaran

langsung. Beberapa orang guru menggunakan metode-metode yang sangat

terstruktur dan formal, sedangkan guru-guru yang lain menggunakan metode-

metode yang informal. Stalling dan koleganya ingin mengungkapkan,

manakah di antara program-program itu yang dapat berfungsi baik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa. Prilaku guru-guru dalam 166 kelas yang

diamati, siswa-siswa dites. Banyak hal yang dapat diungkap pada penelitian

itu, namun ada dua hal yang sangat menonjol, yaitu alokasi waktu dan

penggunaan tugas (kegiatan yang menggunakan metode pembelajaran

langsung lebih berhasil dan memperoleh tingkat keterlibatan yang tinggi

daripada mereka yang menggunakan metode-metode informal dan berpusat

pada siswa.

Page 7: Model Pembelajaran Langsung

Beberapa hasil penelitian tahun 1970-an, misalnya yang dilakukan oleh

Stalling dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa guru yang memiliki kelas

yang terorganisasikan dengan baik menghasilkan rasio keterlibatan siswa

(Time task ratios) yang lebih tinggi daripada guru yang menggunakan

pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur. Observasi terhadap

guru-guru yang berhasil, menunjukkan bahwa kebanyakan mereka

menggunakan prosedur pembelajaran langsung (Kardi dan Nur, 2000: 17)

C. Karakteristik Model Pembelajaran Langsung

1. Sintaks Model

Sintaks atau disebut juga pemfasean model merupakan penjelasan

pengoperasian model (model in action). Sintaks dijelaskan dalam term-term

deretan aktivitas yang disebut fase (phase). Setiap model pembelajaran

memiliki sintaks atau fase-fase pengoperasian yang berbeda antara satu

model pembelajaran dengan model pembelajaran yang lain. Menurut Bruce

and Weil (1996) model pembelajaran langsung memiliki lima fase yang

sangat penting, yaitu:

a. Fase 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa

1) Menjelaskan Tujuan

Guru mengkomunikasikan tujuan tersebut kepada siswa–siswanya

melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya

di papan tulis atau membacakannya, atau menempelkan informasi

tertulis pada papan buletin, yang berisi tahap-tahap dan isinya, serta

alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap. Dengan demikian

siswa dapat melihat keseluruhan alur tahap pelajaran dan hubungan

antar tahap-tahap pelajaran itu. Hal ini dimaksudkan agar siswa

mengetahui dengan jelas, mengapa mereka berpartisipasi dalam suatu

pelajaran tertentu, dan mereka perlu mengetahui apa yang harus dapat

mereka lakukan setelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu.

Page 8: Model Pembelajaran Langsung

2) Menyiapkan Siswa

Selain itu, guru berusaha menarik perhatian siswa, memusatkan

perhatian siswa pada pokok pembicaraan, dan mengingatkan kembali

pada hasil belajar yang telah dimilikinya yang relevan dengan pokok

bahasan yang dipelajari.

b. Fase 2: Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan

Kunci keberhasilan pada fase ini yaitu mendemonstrasikan pengetahuan

dan keterampilan sejelas mungkin dan mengikuti langkah-langkah

demonstrasi efektif.

1) Menyampaikan informasi dengan jelas

Kejelasan informasi atau presentasi yang diberikan guru

kepada siswa dapat dicapai melalui perencanaan dan pengorganisasian

pembelajaran yang baik. Dalam melakukan presentasi guru harus

menganalisis keterampilan yang kompleks menjadi keterampilan yang

lebih sederhana dan dipresentasikan dalam langkah-langkah kecil

selangkah demi selangkah.

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam penyampaian

informasi/presentasi adalah:

Kejelasan tujuan dan poin-poin utama, yaitu menfokuskan pada

satu ide (titik, arahan) pada satu waktu tertentu dan menghindari

penyimpangan dari pokok bahsan/LKS;

Presentasi selangkah demi selangkah;

Prosedur spesifik dan kongkret, yaitu berikan siswa contoh-contoh

kongkrit dan beragam, atau berikan kepada siswa penjelasan rinci

dan berulang-ulang untuk poin-poin yang sulit;

Pengecekan untuk pemahaman siswa, yaitu pastikan bahwa siswa

memahami satu poin sebelum melanjutkan ke poin berikutnya,

ajukan pertanyaan kepada siswa untuk memonitor pemahaman

mereka tentang apa yang telah dipresentasikan, mintalah siswa

mengikhtisarkan poin-poin utama dalam bahasan mereka sendiri,

dan ajarkan ulang bagian-bagian yang sulit dipahami oleh siswa,

Page 9: Model Pembelajaran Langsung

dengan penjelasan guru lebih lanjut atau dengan tutorial sesama

siswa (Kardi dan Nur, 2000: 32).

2) Melakukan demonstrasi

Pembelajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa

sebagian besar yang dipelajari berasal dari pengamatan terhadap

orang lain. Tingkah laku orang lain yang baik maupun yang buruk

merupakan acuan siswa, sehingga perlu diingat bahwa belajar melalui

pemodelan dapat mengakibatkan terbentuknya tingkah laku yang

kurang sesuai atau tidak benar. Oleh karena itu, agar dapat

mendemonstrasikan suatu keterampilan atau konsep dengan berhasil,

guru perlu sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang

akan didemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk

menguasai komponen-komponennya.

c. Fase 3: Menyediakan latihan terbimbing

Salah satu tahap penting dalam pembelajaran langsung adalah cara guru

mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan

siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat

belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan

konsep/keterampilan pada situasi yang baru atau yang penuh tekanan.

Beberapa prinsip yang dapat digunakan sebagai acuan bagi guru dalam

menerapkan dan melakukan pelatihan adalah seperti berikut (Kardi dan

Nur,2000:34).

Tugasi siswa melakukan latihan singkat dan bermakna.

Berikan pelatihan sampai benar-benar menguasai

konsep/keterampilan yang dipelajari.

Hati-hati terhadap kelebihan dan kelemahan latihan berkelanjutan

(massed practice) dan latihan terdistribusi (distributed practiced).

Perhatikan tahap-tahap awal pelatihan.

d. Fase 4: Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

Pada pembelajaran langsung, fase ini mirip dengan apa yang kadang-

kadang disebut resitasi atau umpan balik. Hal ini dimaksudkan untuk

Page 10: Model Pembelajaran Langsung

menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar dan bukan

sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada

setiap tahap demonstrasi. Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk

memberikan umpan balik kepada siswa. Beberapa pedoman dalam

memberikan umpan balik efektif yang patut dipertimbangkan oleh guru

seperti berikut (Kardi dan Nur, 2000: 38).

Berikan umpan balik sesegera mungkin setelah latihan.

Upayakan agar umpan balik jelas dan spesifik.

Konsentrasi pada tingkah laku, dan bukan pada maksud.

Jaga umpan balik sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

Berikan pujian dan umpan balik pada kinerja yang benar.

Apabila memberikan umpan balik yang negatif, tunjukkan bagaimana

melakukannya dengan benar.

Bantulah siswa memusatkan perhatiannya pada “proses” dan bukan

pada “hasil.”

Mengajar cara memberikan umpan balik kepada diri sendiri dan

bagaimana menilai keberhasilan kinerja sendiri.

Ajari siswa cara memberi umpan balik kepada dirinya sendiri, dan

bagaimana menilai kinerjanya sendiri.

e. Fase 5: Memberikan kesempatan latihan mandiri

Kebanyakan latihan mandiri yang diberikan kepada siswa sebagai fase

akhir pelajaran pada pembelajaran langsung adalah pekerjaan rumah.

Pekerjaan rumah atau berlatih secara mandiri, merupakan kesempatan

bagi siswa untuk menerapkan keterampilan baru yang diperolehnya

secara mandiri. Kardi dan Nur (2000: 43) memberikan tiga panduan

umum latihan mandiri yang diberikan sebagai pekerjaan rumah seperti

berikut.

Tugas rumah yang diberikan bukan merupakan kelanjutan dari proses

pembelajaran, tetapi merupakan kelanjutan pelatihan atau persiapan

untuk pembelajaran berikutnya.

Page 11: Model Pembelajaran Langsung

Guru seyogyanya menginformasikan kepada orang tua siswa, tentang

tingkat keterlibatan yang diharapkan.

Guru seharusnya memberikan umpan balik tentang pekerjaan rumah

tersebut.

Di lain pihak, Slavin (2003) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks

pembelajaran langsung, yaitu:

a. Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada

siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus

dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.

b. Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru

mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan

keterampilan yang telah dikuasai siswa.

c. Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan

materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,

mendemontrasikan konsep dan sebagainya.

d. Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan

mengoreksi kesalahan konsep.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih. Dalam tahap ini,

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih

keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau

kelompok.

f. Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan

review terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan

balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika

diperlukan.

g. Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan

tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya

terhadap materi yang telah mereka pelajari.

2. Sistem Sosial

Sistem sosial merupakan penjelasan tentang peranan guru dan peserta didik

dan keterhubungan serta jenis norma-norma yang didukung. Dalam model

Page 12: Model Pembelajaran Langsung

pembelajaran langsung diperlukan perencanaan dan pelaksanaan yang sangat

hati-hati di pihak guru agar pembelajarannya efektif, pembelajaran langsung

mensyaratkan tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama

dan demonstrasi serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara

seksama (Kardi dan Nur, 2000: 8).

Menurut Kardi dan Nur (2000: 8-9), meskipun tujuan pembelajaran

dapat direncanakan bersama oleh guru dan siswa, model ini terutama berpusat

pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus

menjamin terjadinya keterlibatan siswa terutama melalui atensi

(memperhatikan), mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab) yang terencana.

Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin dan tanpa

humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi

harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.

3. Prinsip Reaksi

Prinsip-prinsip reaksi menjelaskan bagaimana sebaiknya guru memandang

peserta didik dan bagaimana merespon hal-hal yang dilakukan peserta didik.

Dalam model pembelajaran langsung terhadap konsep-konsep yang perlu

diperhatikan, yakni sebagai berikut:

Menjelaskan tujuan pembelajaran.

Memotivasi dan memusatkan perhatian siswa.

Mendemonstrasikan dan menyajikan informasi setahap demi setahap.

Merencanakan dan memberikan bimbingan pelatihan awal.

Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan

memberikan umpan balik.

Memberikan latihan mandiri berupa pekerjaan rumah.

Menyediakan pengetahuan mengenai hasil-hasil.

Membantu siswa mengandalkan diri mereka sendiri.

Melakukan penguatan.

Hal-hal tersebut di atas perlu diperhatikan dengan seksama oleh guru demi

keberhasilan proses pembelajarannya.

Page 13: Model Pembelajaran Langsung

4. Sistem Pendukung

Sistem pendukung menjelaskan hal-hal yang diperlukan sebagai tambahan

terhadap model yang berkaitan dengan pendukung keterampilan manusia,

kapasitas dan fasilitas. Sistem pendukung ini meliputi media dan perangkat

pembelajaran yang digunakan dalam model pembelajaran langsung. Media

pembelajaran dimaksudkan untuk mempermudah siswa menerima konsep-

konsep atau bentuk-bentuk materi yang harus diterimanya selama proses

pembelajaran berlangsung. Media ini pula akan membantu guru dalam

menarik perhatian siswa dalam materi ajar yang disampaikan. Contoh media

yang sering digunakan ialah power point, alat peraga dan lain sebagaianya.

Perangkat pembelajaran lain yang dapat digunakan oleh guru dalam model

pembelajaran langsung ialah pemberian tugas kepada siswa baik berupa

portofolio maupun berupa lembar kerja siswa (LKS).

5. Dampak Instruksional dan Pengiring

Dampak instruksional dalam model pembelajaran langsung ialah efek atau

hasil yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran

berlangsung. Adapun dampak pengiring akan secara otomatis muncul ketika

tujuan instruksionalnya telah dicapai. Model pembelajaran langsung ini

diharapkan akan memunculkan efek-efek sebagai berikut:

Dampak instruksional :

Meningkatkan keterampilan dasar dan keterampilan akademik siswa.

Membangun minat dan menimbulkan rasa ingin tahu

Merangsang siswa untuk berpikir cepat.

Dampak pengiring :

Meningkatkan kemampuan berfikir kritis.

Meningkatkan kreativitas siswa.

Melalui kesuksesan dan respon balik positif, dapat memperkaya

penghargaan diri siswa.

Page 14: Model Pembelajaran Langsung

D. Pelaksanaan Model Pembelajaran Langsung

Sebagaimana halnya pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, dalam

pelaksanaan pembelajaran langsung guru perlu merencanakan proses

pembelajaran secara spesifik, mulai dari penentuan model, pemilihan materi,

hingga proses evaluasi. Serangkaian kegiatan persiapan ini di awali dengan

tugas-tugas perencanaan guru dan dilanjutkan dengan pelaksanaan proses

pembelajaran.

1. Tugas-tugas perencanaan

a. Merumuskan Tujuan

Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa yang

spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi

evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan

(kriteria keberhasilan).

b. Memilih Isi

Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya

materi ajar, disarankan agar dalam memilih materi ajar mengacu pada

GBPP kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu (Kardi &

Nur,2000:20).

c. Melakukan Analisis Tugas

Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk

mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikat yang setepatnya dari

suatu keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik,

yang akan diajarkan oleh guru.

d. Merencanakan Waktu dan Ruang

Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru:

Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat dan

kemampuan siswa.

Memotivasi siswa agar mereka tetap melakukan tugas-tugasnya

dengan perhatian yang optimal.

Page 15: Model Pembelajaran Langsung

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Pengajaran langsung

Langkah-langkah pembelajaran model pengajaran langsung pada

dasarnya mengikuti pola-pola pembelajaran secara umum. Meliputi tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran serta menyiapkan siswa.

Langkah ini bertujuan untuk menarik dan memusatkan perhatian siwa,

serta memotivasinya.

a. Menjelaskan indicator pencapaian hasil belajar.

b. Menyiapkan siswa. Mereview hasil belajar yang telah dimiliki siswa

yang relevan dengan pokok bahasan yang akan dipelajari.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan.

Guru melaksanakan presentasi atau demonstrasi pengetahuan dan

keterampilan. Kunci keberhasilan kegiatan demonstrasi ialah tingkat

kejelasan demostrasi informasi yang dilakukan dan mengikuti pola-pola

demonstrasi yang efektif.

3. Menyediakan latihan terbimbing

Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung ialah cara guru

mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing.” Keterlibatan

siswa secara aktif dalam pelatihan dapat meningkatkan retensi, membuat

belajar berlangsung dengan lancar, dan memungkinkan siswa

menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.

4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku yang benar

dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar memperhatikan apa yang

terjadi pada setiap tahap demonstrasi ini berarti, bahwa jika guru perlu

berupaya agar segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar. Selain

itu perlu diadakan Tanya jawab terarah untuk mengetahui sejuh mana

pemahaman siswa terhadap materi yang sedang di ajarkan.

5. Menyediakan latihan mandiri.

Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar diperlukan latihan

yang intensif, dan memperhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan

atau konsep yang didemonstrasikan.

Page 16: Model Pembelajaran Langsung

E. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Langsung

Secara umum setiap model pembelajaran mempunyai kelebihan-

kelebihan yang membuat model pembelajaran tersebut lebih baik digunakan

dibanding dengan model pembelajaran yang lainnya. Namun, selain mempunyai

kelebihan-kelebihan pada setiap model pembelajaran juga ditemukan

keterbatasan-keterbatasan yang merupakan kelemahannya dari model

pembelajaran itu sendiri. Berikut diuraikan kelebihan-kelebihan dan kelemahan

Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelebihan sebagai berikut:

1. Dalam model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan

urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan

fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.

2. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan

keterampilan-keterampilan kepada siswa yang berprestasi rendah sekalipun.

3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam

bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu permasalahan

dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana suatu pengetahuan

dihasilkan.

4. Model pembelajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan (melalui

ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi), sehingga

membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.

5. Model pembelajaran langsung dapat memberikan tantangan untuk

mempertimbangkan kesenjangan antara teori dan fakta.

6. Model pembelajaran langsung dapat diterapkan secara efektif dalam kelas

besar maupun kelas yang kecil.

7. Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran dengan jelas.

8. Waktu untuk berbagi kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.

9. Dalam model ini terdapat penekanan pada pencapaian akademik.

10. Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.

11. Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.

12. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk menekankan butir-butir

penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa.

Page 17: Model Pembelajaran Langsung

13. Model pembelajaran langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk

mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual dan terstruktur.

Model pembelajaran langsung mempunyai beberapa kelemahan sebagai berikut:

1) Karena dalam model ini berpusat pada guru, maka kesuksesan pembelajaran

bergantung pada guru. Jika guru kurang dalam persiapan, pengetahuan,

kepercayaan diri, antusiasme maka siswa dapat menjadi bosan, teralihkan

perhatiannya, dan pembelajaran akan terhambat.

2) Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada cara komunikasi guru.

Jika guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik maka akan menjadikan

pembelajaran menjadi kurang baik pula.

3) Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci atau abstrak, model

pembelajaran langsung tidak dapat memberikan kesempatan pada siswa

untuk cukup memproses dan memahami informasi yang disampaikan.

4) Jika terlalu sering menggunakan model pembelajaran langsung akan

membuat beranggapan bahwa guru akan memberitahu siswa semua informasi

yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab

mengenai pembelajan siswa itu sendiri.

5) Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.

Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga sering

melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.

Page 18: Model Pembelajaran Langsung

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pengajaran langsung ini dirancang khusus untuk menunjang proses

belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan

deklaratif yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola

kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

Pengembangan model pembelajaran langsung dilandasi oleh latar

belakang teoritik dan empirik tertentu. Diantaranya adalah ide-ide dari bidang

analisis sistem, teori pemodelan sosial dan perilaku, serta hasil penelitian tentang

keefektifan guru dalam melaksanakan fungsinya.

Model pengajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting, yaitu

1) Menyampaikan Tujuan dan Mempersiapkan Siswa, 2) Mendemonstrasikan

Pengetahuan atau Keterampilan, 3) Menyediakan Latihan Terbimbing, 4)

Mengecek Pemahaman dan Memberikan Umpan Balik, 5) Memberikan

Kesempatan Latihan Mandiri.

Pengajaran langsung memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang

sangat hati-hati di pihak guru agar efektif, pengajaran langsung mensyaratkan

tiap detail keterampilan atau isi didefinisikan secara seksama dan demonstrasi

serta jadwal pelatihan direncanakan dan dilaksanakan secara seksama.

Sebagaimana halnya setiap mengajar, pelaksanaan yang baik model

pengajaran langsung memerlukan tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan

yang jelas dari guru selama berlangsungnya perencanaan, pada saat

melaksanakan pembelajaran, dan waktu menilai hasilnya.

B. Saran

Banyak faktor yang mempengaruhi ketercapaian dari tujuan pembelajaran

sehingga dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memiliki

pengetahuan untuk mengidentifikasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa.

Dengan adanya tuntutan tersebut maka pendidik sebaiknya mencari berbagai

Page 19: Model Pembelajaran Langsung

referensi untuk memperdalam pemahaman mengenai pelaksanaan proses

pembelajaran guna tercapainya tujuan optimal yang diharapkan.

Dalam prakteknya, pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran

yang tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih

model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat

materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.