model pembelajaran enterpreneurship inovatif di perguruan ... filepengajaran. metode untuk...

27
USULAN PENELITIAN Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan Tinggi TIM PENELITI Ketua : Dr. Endang Ruswanti, SE, MM NIDN 0018085411 Anggota I : Dr. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. NIDN 0004065601 Anggota II : Arief Suwandi, ST., MT NIDN 0302046803 Universitas Indonusa Esa Unggul April 2013

Upload: phammien

Post on 29-Jul-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

USULAN PENELITIAN

Model Pembelajaran Enterpreneurship

Inovatif di Perguruan Tinggi

TIM PENELITI

Ketua : Dr. Endang Ruswanti, SE, MM NIDN 0018085411 Anggota I : Dr. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. NIDN 0004065601

Anggota II : Arief Suwandi, ST., MT NIDN 0302046803

Universitas Indonusa Esa Unggul April 2013

Page 2: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………..…………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………..……….. iii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………… iv

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………………. v

RINGKASAN …..………………………………………………………………………..……. 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………….………………………………………….……..…. 2

1.2 Urgensi Penelitian ………………………………………………….………... 4

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………….………………….………... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengeritan Entrepreneurship …………………………………….……..….… 6

2.2 Pembelajaran Kewirausahaan ……………………………………….…….…. 7

2.3 Luaran ………………………………………………………………………..... 8

2.4 Manfaat Penelitian Bagi Dosen dan Perguruan Tinggi …………………….. 9

2.5 Hipotesis Penelitian ……….…………………………….…………………….. 11

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ……….…………….…………...… 12

3.2 Variabel Penelitian .………………………….………………………..….…... 13

3.3 Obyek Penelitian dan Prosedur Pengambilan Data …….…………………. .13

3.4 Alir Penelitian .……………………………………...……………..……….…. 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 18

LAMPIRAN 4 Biodata Ketua dan Anggota Peneliti …………………………………..…… L-5

iii

Page 3: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

RINGKASAN

Masalah penelitian adalah belum banyak mahasiswa lulusan perguruan tinggi yang memiliki jiwa kewirausahaan,

kondisi tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar lulusan Universitas lebih

mengutamakan sebagai pencari kerja dari pada menciptakan lapangan kerja. Tujuan pertama,

mengevaluasi materi pembelajaran kewirausahaan. Kedua menyempurnakan model pembelajaran kewirausahaan

Universitas sebagai dasar keterampilan mahasiswa untuk mandiri menjadi wirausaha. Sebenarnya belum

terdapat model pembelajaran kewirausahaan universal untuk mengajar kewirausahaan. Pilihan

teknik dan modalitas terutama tergantung pada tujuan, isi dan kendala pengajaran di

institusional. Kebanyakan program pendidikan kewirausahaan menyajikan tujuan yang belum

sempurna, mata kuliah tidak dilengkapi dengan praktek. Melalui identifikasi berbagai tujuan

model pendidikan kewirausahaan, mungkin memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang

kebutuhan pendidikan serta pilihan yang lebih inovatif mengenai kriteria evaluasi dan teknik

pengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi

pelatihan dan sebelum diberi pelatihan home industri. Target khusus yang ingin dicapai adalah setelah

mahasiswa mendapatkan pelajaran teori-teori tentang kewirausahaan dengan dilengkapi keterampilan industri,

mahasiswa bisa mandiri berwirausaha. Rencana kegiatan tahun pertama adalah mengevaluasi pembelajaran

kewirausahaan yang selama ini 90% konseptual perlu dilengkapi dengan praktek home industry, memiliki

kreativitas dan ide-ide inovasi dan berani untuk mendirikan usaha secara mandiri.

Kata kunci : model pembelajaran, kewirausahaan, inovatif.

Page 4: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2010) bahwa tingkat pengangguran di

Indonesia mencapai 10,43 juta orang. Bahkan mereka yang lulus perguruan tinggi semakin sulit

untuk mendapatkan pekerjaan karena tidak banyak terjadi ekspansi kegiatan usaha. Masalah

pengangguran termasuk yang berpendidikan tinggi dapat berdampak negatif terhadap stabilitas

sosial dan kemasyarakatan. Kondisi tersebut didukung oleh kenyataan bahwa sebagian besar

lulusan Universitas lebih mengutamakan sebagai pencari kerja (job seeker) ketimbang

menciptakan lapangan kerja (job creator). Hal ini bisa jadi disebabkan karena sistem

pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi saat ini lebih terfokus menyiapkan

mahasiswa yang cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, tanpa mempertimbangkan bagaimana

menyiapkan lulusan yang mampu menciptakan pekerjaan.

Mahasiswa sebagai pelopor pembangunan bangsa, harus mampu menumbuhkan dan

menciptakan lapangan kerja melalui pengembangan jiwa kewirausahaan di perguruan tinggi dan

mampu membina masyarakat melalui kegiatan model pembelajaran kewirausahaan. Hal ini

sesuai dengan salah satu misi Perguruan Tinggi adalah meningkatkan mutu dan relevansi

pendidikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja dan meningkatkan kemampuan

kompetensi lulusan Perguruan Tinggi Indonesia. Tingginya angka kemiskinan, pengangguran

dan ketimpangan ekonomi merupakan masalah yang segera harus dicari jalan keluarnya. Daya

saing bangsa atau daerah ditentukan, terutama oleh daya saing sektor ekonomi, industri, serta

unit kegiatan usaha yang efisien dan efektif dari sektor strategis di Indonesia. Pemerintah, dunia

usaha, dan perguruan tinggi merupakan lembaga yang paling strategis untuk mengemban tugas

meningkatkan daya saing bangsa. Peran dunia perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi

lokomotif perubahan ke arah daya saing global (Kopertis V, 2012).

Masalah yang terjadi saat ini adalah bagaimana mengubah mindset lama mengenai

relevansi antara proses pendidikan di Universitas dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjadi

mindset baru untuk memenuhi kemampuan perguruan tinggi menghasilkan lulusan pencipta

kerja. Kurikulum Berbasis Entepreneur yakni kurikulum S1 selama ini memberikan bobot lebih

besar pada teori (90%) dan praktek riil di lapangan yang masih minim (10%). Kurikulum ini 2

Page 5: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

perlu direvisi sesuai dengan kebutuhan saat ini untuk menghasilkan lulusan yang mampu

menciptakan peluang kerja dengan mempraktekkan teori-teori melalui praktek home industry.

Universitas dalam menghasilkan lulusan, kurikulum berbasis kewirausahaan merupakan

kurikulum penting yang akan menjadi ukuran keberhasilan perguruan tinggi untuk menciptakan

lulusan yang berdaya saing tinggi di pasar tenaga kerja. Pengembangan kurikulum berbasis

kewirausahaan harus didukung kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan

kompetensi lulusan, meliputi evaluasi kurikulum, implementasi, maupun pengembangan

kurikulum model pembelajaran kewirausahaan. Menurut Global Entrepreunership Monitor,

sepertiga pertumbuhan ekonomi dihasilkan melalui kegiatan wirausaha. Di Amerika Serikat

(AS), setiap tahun penduduknya menciptakan 600 sampai 800 ribu wirausaha baru. Alur pikir

inilah yang kemudian menjadi dasar dikumandangkannya kembali pendidikan kewirausahaan di

Amerika Serikat.

Konsep membangun kewirausahaan bukanlah persoalan mudah karena hal ini juga tidak

bisa terlepas dari mental, budaya, norma-norma, tradisi, prinsip hidup serta nilai pandangan

sosial-masyarakat bahwa menjadi pekerja, terutama PNS lebih bermartabat dibanding menjadi

wirausaha. Filosofi ini tidak hanya berlaku untuk etnis tertentu, tetapi menjadi falsafah hidup.

Oleh karena itu, merubah mindset dari mencari kerja ke bentuk usaha menciptakan lapangan

kerja atau wirausaha harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dari pemaparan

tersebut diatas maka sangat beralasan jika penelitian model pembelajaran kewirausahaan di

Universitas Esa Unggul yang memotivasi mahasiswa agar berwirausaha tepat menjadi sangat

penting untuk diteliti lebih lanjut.

I.2 Urgensi Penelitian

Terdapat tiga hal utama yang menjadikan penelitian ini penting untuk dilakukan, yaitu:

1. Mengingat pentingnya model pembelajaran kewirausahaan dapat menjadi salah satu solusi

dalam mengatasi permasalahan pengangguran di negara ini. Permasalahannya adalah apakah

model pendidikan kewirausahaan yang telah diselenggarakan Universitas Esa Unggul sudah

mencapai hasil seperti yang diharapkan.

3

Page 6: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

2. Model Pembelajaran Kewirausahaan yang tepat perlu dirancang untuk menghasilkan angkatan

kerja yang kompetitif. Salah satu indikator mutu hasil pendidikan yang selama ini digunakan

adalah nilai indek prestasi mahasiswa. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika

Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-

mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan

mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya

ditentukan sekitar 20% oleh hard skill dan sisanya 80% oleh soft skill. Bahkan orang-orang

tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill dari

pada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter termasuk karakter

kewirausahaan bagi mahasiswa sangat penting untuk segera ditingkatkan. Sehubungan dengan

hal tersebut, peningkatan mutu model pembelajaran kewirausahaan.

3. Jakarta merupakan daerah industri. Oleh karenanya, faktor lingkungan industri ini pun akan

mempengaruhi pola penerapan model pendidikan kewirausahaan pada mahasiswa

Universitas. Artinya, motivasi kewirausahaan menjadi penentu keberhasilan dalam

menciptakan entrepreneurship dan penerapan model pendidikan kewirausahaan. Oleh

karenanya, perlu untuk melakukan penelitian ini dalam rangka menselaraskan hasil evaluasi

model pembelajaran kewirausahaan di Universitas dengan mempertimbangkan faktor-faktor

kompetensi lulusan didunia kerja.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran tentang urgensi dan potensi model

pembelajaran kewirausahaan, terutama dikaitkan dengan realitas kesempatan kerja dan

ketersediaan lapangan kerja dibandingkan dengan para pencari kerja yang terus meningkat

jumlahnya setiap tahun termasuk dari kelompok berpendidikan tinggi (Kopertis V, 2012). Tujuan

khusus dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi pola penerapan model pendidikan kewirausahaan di Universitas untuk

membangun sikap mental wirausaha bagi mahasiswa, yakni percaya diri, sadar akan jati

dirinya, bermotivasi untuk meraih suatu cita-cita, pantang menyerah, mampu bekerja

keras, kreatif, inovatif, berani mengambil risiko dengan perhitungan yang teliti,

berperilaku pemimpin dan memiliki visi ke depan, tanggap terhadap saran dan kritik,

4

Page 7: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

memiliki kemampuan responsive dan ketrampilan sosial.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang sering muncul dalam penerapan pendidikan

kewirausahaan yakni sulitnya untuk menumbuh-kembangkan wirausahawan baru yang

berpendidikan tinggi untuk meciptakan unit bisnis yang berbasis ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni yang bermanfaat langsung bagi masyarakat, khususnya masyarakat

sekelilingnya.

3. Tersusunnya model penerapan pendidikan kewirausahaan yang tepat untuk memberikan

kesempatan kepada mahasiswa agar terlibat langsung dengan kondisi dunia kerja guna

meningkatkan soft-skills-nya, sekaligus menumbuhkan jiwa bisnis (sense of business),

sehingga akan memiliki keberanian untuk memulai usaha yang didukung dengan

keterampilan yang memadai baik teori-teori maupun praktek.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Entrepreneurship

Kewirausahaan atau konsep wirausaha dimurnikan lebih lanjut ketika prinsip dan istilah

dari sebuah bisnis, manajerial, dan perspektif pribadi dia perhitungkan. Secara khusus, konsep

kewirausahaan dari sudut pandang perorangan, dieksplorasi di abad ini, tercermin dalam tiga

definisi berikut hampir semua definisi kewirausahaan, memiliki kesepakatan bahwa kita sedang

berbicara tentang jenis perilaku meliputi: (1) pengambil inisiatif, (2) pengorganisasian dan

reorganisasi mekanisme sosial dan ekonomi untuk mengubah sumber daya yang memiliki

kompetensi (3) berani mengambil risiko (Shapero, 1975). Seorang entrepreneur adalah seseorang

yang membawa sumber daya, tenaga kerja, material dan aset lainnya menjadi kombinasi yang

membuat nilai mereka lebih besar daripada sebelumnya, dan juga orang yang memperkenalkan

perubahan, inovasi dan tatanan baru (Arasti, dkk 2012). Untuk psikolog, orang seperti itu biasanya

5

Page 8: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

didorong oleh kekuatan tertentu untuk memperoleh atau mencapai sesuatu, ber eksperimen, untuk

mencapai, atau mungkin untuk melarikan diri, dari otoritas orang lain.

Seorang pengusaha muncul sebagai ancaman, sebuah persaingan agresif, sedangkan

untuk pengusaha lain pengusaha yang sama mungkin menjadi sekutu, sumber pasokan,

pelanggan, atau seseorang yang menciptakan kekayaan bagi orang lain, serta menemukan cara

yang lebih baik untuk memanfaatkan sumber daya, mengurangi limbah, dan menghasilkan

pekerjaan lain yang menyenangkan untuk diperoleh (Vesper, 1980). Kewirausahaan adalah

proses dinamis untuk menciptakan kekayaan tambahan. Kekayaan tambahan diciptakan oleh

individu yang menganggap risiko utama dalam hal permodalan, waktu, komitmen karir atau

memberikan nilai untuk beberapa produk atau jasa. Layanan yang mungkin tidak baru atau

unik, bagaimana harus ditanamkan oleh pengusaha dengan menerima dan menempatkan

keterampilan yang diperlukan dan sumber daya (Ronstadt, 1984).

Meskipun masing-masing definisi memandang pengusaha dari sudut pandang yang

sedikit berbeda, mereka semua mengandung pengertian yang sama, seperti inovasi,

pengorganisasian, penciptaan, kekayaan dan pengambilan risiko. Untuk mencakup semua jenis

perilaku kewirausahaan. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dengan

nilai dari pengabdian waktu dan usaha yang diperlukan, dengan asumsi risiko keuangan, psikis,

dan sosial yang menyertainya, menerima penghargaan yang dihasilkan kepuasan keuangan dan

pribadi serta kemandirian (Hisrich et al, 2010).

Pengusaha dan pemimpin kewirausahaan merupakan komponen penting dari abad ke-21.

Mereka memiliki kemampuan untuk memajukan diri, orang lain, usaha mereka atau tempat kerja

dan bahkan ekonomi dan masyarakat di mana mereka tinggal. "Negara, masyarakat, dan

organisasi individu serta lembaga pendidikan memperoleh keuntungan dengan mengembangkan

peserta didik kewirausahaan dan kemampuan kepemimpinan individu" (Reimers, Hild dan King,

2009). Tujuan dasar dari pemimpin wirausaha adalah untuk menciptakan suatu inovasi yang

nantinya mendorong diri sendiri memiliki jiwa kewirausahaan.

"Inovasi dan kepemimpinan kewirausahaan yang kompleks dan menantang, namun

keduanya dapat didukung dengan menciptakan dan mengkomunikasikan visi yang relevan,

memotivasi dan memberdayakan individu, meningkatkan modal manusia dan sosial serta

6

Page 9: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

mengembangkan pola pikir global di lembaga mereka yang mencakup perubahan, keragaman

nilai dan memupuk terus menerus inovasi (Reimers, Hild dan King 2009). Seperti yang

ditunjukkan, para pemimpin kewirausahaan memiliki berbagai macam latar belakang

kehidupan. Menjadi seorang visioner, memiliki gairah untuk ide-ide mereka, menjadi pengambil

risiko, memiliki ketekunan, membangun kelompok, mengenali peluang dan tantangan,

memecahkan masalah.

2.2 Pembelajaran Kewirausahaan

Pengertian pembelajaran merupakan suatu proses dimana lingkungan seseorang secara

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-

kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu. Pengertian kewirausahaan

relatif berbeda-beda antar para ahli dengan penekanan yang juga berbeda satu sama lain,

diantaranya adalah penciptaan organisasi baru, menjalankan kombinasi kegiatan yang baru

Fayolle et al, (2008) ekplorasi berbagai peluang, menghadapi ketidakpastian, dan mendapatkan

secara bersama faktor-faktor produksi. Secara sederhana arti entrepreneur adalah orang yang

berjiwa pemberani dalam mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

Berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi

rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi ketidakpastian.

Metode Pengajaran dalam Pendidikan kewirausahaan menurut (Carrier, 2007; Hindle,

2007; Fayolle, 2007; Fayolle et al, 2008). Juga Lonappan et al (2011) mengklasifikasikan

metode pengajaran menjadi kategori berikut: Studi kasus, diskusi kelompok, presentasi individu,

laporan tertulis individu, proyek kelompok, perkuliahan formal, pembicara tamu, pembelajaran

tindakan, seminar, pembelajaran berbasis web, video yang direkam. Hasil penelitian Salomon et

al (2002) menekankan bahwa metode pengajaran yang paling populer dalam model pendidikan

kewirausahaan adalah penciptaan rencana bisnis, studi kasus dan kuliah. Namun, menurut Hytti

dan O'Gorman (2004) menunjukkan bahwa pandangan yang berbeda bahwa terdapat banyak cara

untuk menawarkan pendidikan kewirausahaan, tergantung pada tujuan pendidikan tersebut. Jika

tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang apa kewirausahaan maka cara

yang paling efektif untuk mencapai tujuan ini adalah memberikan informasi melalui saluran

publik seperti media, seminar, atau ceramah. Tampaknya sebagian besar penulis

mengkategorikan metode pendidikan kewirausahaan menjadi dua kelompok, yang disebut

7

Page 10: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

"metode tradisional" (terdiri atas materi kuliah teori dan konsep) sedangkan "metode inovatif"

(mempraktekkan ketrampilan tertentu), masing-masing juga dikenal sebagai "metode pasif" dan

"metode aktif" (Mwasalwiba, 2010).

2.3 Luaran

1. Mahasiswa mengenal dan mampu mengembangkan unit bisnis secara mandiri atau

berkelompok setelah mendapatkan model pembelajaran kewirausahaan inovatif.

2. Meningkatnya motivasi mahasiswa dengan model pembelajaran yang tepat untuk berkinerja

sebagai pelaku pembisnis kecil, menengah, atau kelompok serta tumbuhnya unit bisnis-bisnis

baru. Selanjutnya menambah daya saing lulusan Perguruan Tinggi.

3. Pengkajian penelitian mendapatkan hasil yang dapat mengembangkan model pembelajaran

kewirausahaan di Perguruan Tinggi sehingga pada akhirnya mahasiswa dapat menerapkan

ilmu dan pengetahuannya untuk berwirausaha.

2.4 Manfaat Penelitian Bagi Dosen dan Perguruan Tinggi

Model pembelajaran kewirausahaan yang tepat dapat membuka mindset mahasiswa untuk

memotivasi munculnya jiwa kewirausahaan sehingga tidak hanya bergantung menjadi pegawai

negeri atau pegawai swasta tapi justru membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Identifikasi kewirausahaan sebenarnya tidak bisa terlepas dari faktor yang melingkupi dan saling

terkait dengan Usia siswa dalam rentang usia 20 tahun mereka memiliki keberanian, pendidikan

dan pengalaman berwirausaha, sementara rentang usia yang lebih dari tua cenderung kurang

fleksibel dalam melihat peluang usaha bisnis.

Human Capital, dalam hal ini model pendidikan kewirausahaan menjadi alasan penting

dibalik etos kewirausahaan, karena model pendidikan berpengaruh atas pengambilan keputusan

dan kejelian melihat peluang. Namun gender dalam perilaku kewirausahaan masih kontroversi

sehingga temuan sejumlah riset masih memicu polemik. Pembelajaran kewirausahaan artinya,

pembelajaran tersebut akan makin menumbuh kembangkan etos kewirausahaan di semua

kalangan tanpa terkecuali dan ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan dunia

usaha dan perekonomian secara global.

8

Page 11: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

Model pendidikan, pengajaran dan juga model pembelajaran kewirausahaan saat ini tidak

bisa lagi diremehkan. Oleh karena itu, konsekuensi pendidikan kompleks, sistem pendidikan

yang dinamis, termasuk juga pembentukan kurikulum umumnya dan kurikulum kewirausahaan

menjadi muara untuk penciptaan pembelajaran sosial sehingga pendidikan bisa mereduksi

kewirausahaan (Fayolle, 2009). Identifikasi tersulit dari kewirausahaan adalah menjawab

pertanyaan yaitu apakah kewirausahaan itu dilahirkan atau diciptakan? (Hegarty, 2006). Filosofis

ini cenderung menjadi mitos jika tidak bisa diungkapkan secara tepat.

Kajian tentang kewirausahaan menjadi salah satu aspek yang sangat penting terutama

dikaitkan dengan jumlah kemiskinan dan pengangguran dari kelompok terdidik. Lingkungan

pendidikan kewirausahaan di kampus berperan penting untuk mendukung intensitas

berwirausaha. Kewirausahaan yang dikembangkan di Amerika Serikat pada dasarnya untuk

melihat interaksi hasil yaitu proses pembelajaran saat ini dan niat mahasiswa berwirausaha.

Perspektif perempuan tentang kewirausahaan minat terhadap penelitian kewirausahaan menjadi

kajian menarik di abad 21, terutama pendekatan yang terfokus pada wirausahawan perempuan.

Paling tidak, terlihat dari riset Global Entrepreneurship menunjukkan bahwa rata-rata 34 negara

yang disurvei ternyata minat menjadi wirausaha perempuan lebih rendah dibanding dengan

wirausahawan pria.

Identifikasi terhadap perilaku kewirausahaan sangat beragam, termasuk juga motif

seseorang berwirausaha. Penelitian yang dilakukan oleh Varela dan Jimenez (2001)

menunjukkan adanya nilai hubungan positif antara persepsi kewirausahaan yang muncul di

benak mahasiswa dan pilihan karier yang juga didukung lingkungan pendidikan sebelumnya. Hal

ini diperkuat temuan Faramarzi and Elyasi (2012) terdapat hubungan antara intensitas

kewirausahaan dengan pengalaman menjalani sejumlah pendidikan - kursus informal. Selain itu,

hasil penelitian peneliti terdahulu Varela dan Jimenez (2001) dalam Fayolle (2009) dengan riset

longitudinal yang melibatkan mahasiswa 5 jurusan dari 3 universitas di Kolombia menunjukan

tingkat keberhasilan kewirausahaan tidak bisa terlepas dari pendidikan dan pengajaran

kewirausahaan yang didapat pada jenjang pendidikan mereka.

Hasil penelitian dari Luthje dan Franke (2003) memperkuat argumen lingkungan

pendidikan kajian pengembangan kewirausahaan bersifat on going sehingga tak ada rumusan

9

Page 12: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

yang tepat untuk menciptakan kewirausahaan, termasuk juga adanya perdebatan perbedaan

karakteristik pria - wanita dalam kewirausahaan. Meski demikian, upaya merumuskan model

pembelajaran yang tepat terus dilakukan, termasuk salah satunya adalah dengan model

Entrepreneurship Education Programmes yang dikembangkan di Amerika (Fayolle, et.al,

2006). Definisi kewirausahaan beragam dan hal ini terkait dengan identifikasi berbagai faktor

yang melatar belakangi munculnya minat kewirausahaan.

2.5 Hipotesis Penelitian:

H: Diduga terdapat pengaruh positif signifikan model pembelajaran kewirausahaan inovatif

yang dilengkapai dengan keterampilan dan keahlian dari pada model pembelajaran

kewirausahaan dengan teori dan konseptual.

Gambar 1 Evaluasi Model Pembelajaran Kewirausahaan

Keterangan Gambar :

1. Evaluasi Model Pembelajaran Kewirausahaan Tradisional, selanjutnya

2. Melihat mata kuliah terkait

3. Menyatukan teori-teori dan rencana isi kuliah

4. Memilih Alternatif

5. Memutuskan Model Pembelajaran Kewirausahaan Inovatif

6. Eksperimen melalui praktikum di laboratorium home industry dan Salon rambut.

Tradisional Menyatukan teori2

yang terkait

Motivasi usaha

Kewirausahaan

Pengantar Manajemen

Pengantar Bisnis

Accounting

Pemasaran

Model Pembelajaran

Kwrushn Tradisional

Teori yg terkait dg

matkul Kwrushn

Perkuliahan formal

Studi Kasus

Laporan Tertulis

Diskusi Kelompok

Presentasi Individu Proyek Kelompok

Pembicara Tamu

Seminar Rekaman Video

Praktek home

industri

Pilihan Evaluasi Alternatif Model

Pembelajaran

Kewirausahaan

Perkuliahan formal

Diskusi Kelompok

Laporan Tertulis

Pembicara Tamu

Video Praktek home

industri

Keputusan Model Pembelajaran

Kewirausahaan

Eksperimen home

industry

Menentukan

Produk yg dijual

Membuat Merek Kemasan

Harga

Cara Menjual Promosi WOM

Motivasi Usaha

Kewirausahaan

Sumber : Carrier, 2007; Hindle, 2007, Fayolle, 2007; Fayolle et al, 2008, Leonappan et al, 2011)

Page 13: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan rancangan penelitian ekperimen yang rencana diselesaikan

dalam dua tahun. Adapun tempat penelitian dilakukan di universitas Esa Unggul Jakarta.

Dengan sampel mahasiswa yang sudah pernah ikut mata kuliah kewirausahaan dan jika ditambah

praktek home industri di laboratorium lebih efektif yang mana. Penelitian ini menggunakan

pendekatan ekperimen yang dilakukan kepada mahasiswa yang sudah pernah mengikuti kuliah

kewirausahaan untuk melihat motivasi mahasiswa dengan model tradisional atau model inovasi.

Penelitian ini dilakukan menggunakan ekperimen untuk menguji kausalitas karena penelitian ini

mengemukakan keterkaitan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel dependen

serta mengajukan hipotesis. Jenis data berbentuk data primer, metode pengumpulan data primer

dilakukan dengan metode survey kepada mahasiswa Universitas di Jakarta. Penelitian ini berupa

data subjek yang menyatakan motivasi mahasiswa setelah mendapat teori kewirausahaan dan

setelah dilengkapi dengan praktik home industri.

3.1 Populasi, Sampel, dan Penarikan Sampel

Jumlah populasi penelitian tidak diketahui, terdiri atas mahasiswa dan karyawan yang

memiliki aktivitas kuliah kewirausahaan, namun penelitian ini akan menggunakan sampel

sebesar 200 responden mahasiswa. Besarnya jumlah sampel menurut Hair et al (2007) dalam

estimasi yang menggunakan maximum likelihood (ML) dengan jumlah sampel berjumlah 100 –

200. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu mahasiswa/wi. Adapun cara

mengukur adalah melalui kuesioner yang akan diisi responden yang menggambarkan motivasi

mahasiswa model pembelajaran kewirausahaan tradisional, dengan mahasiswa model

pembelajaran inovasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen untuk melihat perbedaan antara

mahasiswa yang mendapatkan keterampilan dan keahlian dengan yang hanya teori-teori saja,

untuk menghasilkan model pembelajaran kewirausahaan yang tepat. Teknik penelitian

menggunakan pendekatan studi empiris terhadap mahasiswa yang sudah mengikuti mata kuliah

11

12

Page 14: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

kewirausahaan. Paradigma penelitian adalah positifism. Riset dengan pendekatan positivism

bersifat realistis artinya ilmu menemukan sifat kenyataan sesungguhnya, objektif berdasarkan

penjelasan, prediksi dan kontrol. Jumlah Populasi tidak diketahui namun sampel penelitian

terdiri atas responden yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan.

Skala interval, 1 sampai 5 konsep interval sepadan. Intrumen penelitian terdiri atas dua

bagian menggunakan pertanyaan tertutup sehingga memudahkan responden menjawab dan untuk

menjaga konsistensi. Desain kuesioner penelitian menggunakan scala likert. Alat analisa

menggunakan Struktural Equation Modelling dengan AMOS seri 7.

3.2 Variabel Penelitian

1. Variabel eksogen dikenal juga sebagai variabel independen yaitu variabel bebas yang tidak

dipengaruhi oleh variabel lain dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah

model pembelajaran tradisional (X)

2. Variabel endogen adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh satu atau beberapa konstruk

eksogen dan endogen lainnya. Variabel ini terdiri dari variabel akibat yang disebut sebagai

variabel dependen yaitu variabel yang memiliki pengaruh kontingensi yang kuat pada

hubungan variabel indenpenden dengan variabel dependen. Variabel model pembelajaran

kewirausahaan inovatif (Y).

3.3 Obyek Penelitian dan Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan dengan sampel mahasiswa di lingkungan Esa Unggul Jakarta Barat,

dengan objek penelitian model pembelajaran kewirausahaan yang saat ini dilakukan dan model

pembelajaran kewirausahaan inovatif. Sumber data, data yang dikumpulkan merupakan data

primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner untuk mengukur model pembelajaran

kewirausahaan yang tepat agar mahasiswa termotivasi untuk menjadi pembisnis muda. Data

yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar

pertanyaan (questionnaire) yang terstruktur.

Sebelum kuesioner dibagikan kepada responden dalam penelitian, perlu harus

dilaksanakan uji kualitas kuesioner melalui pre-test atau try out kepada mahasiswa dan karyawan

sebanyak 30 orang. Tujuan dilakukan pre-test adalah untuk menguji kuesioner tersebut apakah

sudah valid dan reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan menghitung cronbach alpha dari 13

Page 15: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

masing-masing item dalam suatu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel dikatakan

handal (reliable) apabila memiliki cronbach alpha lebih dari 0,60 (Nunnally, 1978). Untuk

mengetahui pertanyaan dalam variabel yang valid dilakukan menggunakan faktor analisis.

Variabel-variabel diharapkan memiliki nilai MSA diatas 0,50 sehingga data yang

dikumpulkan dikatakan tepat untuk faktor analisis, dan juga mengindikasikan construct validity

dari masing-masing variabel (Hair et al, 2010). Jumlah responden penelitian ini sebesar 200

responden, pada dasarnya penentuan jumlah ini merupakan penyesuaian dari kebutuhan alat

analisis Struktur Equation Modeling. Sampel yang memenuhi syarat dalam model berjumlah

lima kali jumlah estimated parameter dan dapat diterima jika ukuran sampel lebih dari 30 dan

kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian (Sekaran 2006) selain itu dalam

penelitian multivariate ukuran sampel lebih disukai 10 kali lebih besar dari jumlah indicator

variabel dalam studi.

Page 16: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

3.4 ALIR PENELITIAN / TAHUN

---------------------------------------------------------

Gambar 2. Bagan Alir Tahapan penelitian

Keterangan gambar alur penelitian tahun pertama (1): langkah pertama mengevaluasi teori-teori pembelajaran

kewirausahaan yang telah dilakukan universitas dengan melakukan pertemuan dosen pengampu mata kuliah

kewirausahaan. Kedua membandingkan melalui eksperimen motivasi mahasiswa antara model pembelajaran

tradisional dan model pembelajaran kewirausahaan inovasi melalui praktek home industry menggunakan

laboratorium kewirausahaan.

TAHAPAN PENELITIAN TAHUN I

Menyeleksi dan Memilih Model Pembelajaran

Kewirausahaan yang tepat untuk Perguruan Tinggi.

Model Pembelajaran Kewirausahaan

Melalui Metode Tradisional. Model Pembelajaran

Kewirausahaan Melalui Metode

Inovasi melalui laboratorium/home

industri Laboratorium lebih memotivasi mahasiswa

Model Inovatif Pembelajaran

Kewirausahaan Perguruan Tinggi

TAHAPAN PENELITIAN TAHUN 2

II

Pembuatan Model Pembelajaran Kewirausahaan

DICAPAI DENGAN STUDI LITERATUR

Model Pembelajaran yang telah

dilakukan saat ini

Frame model pasif Frame model aktifitas

Metode

Tradisional

Metode Inovatif

Opini, sikap, justifikasi, dan

pengalaman wirausaha

Preferensi

kewirausahaan Menjelaskan Menjelaskan

HASIL TAHAPAN PENELITIAN PENDAHULUAN

15

Page 17: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Sh. F., Baharun, R. and Rahman, S.H. A. (2004). Interest in Entrepreneurship: an

exploratory study on engineering and technical students In entrepreneurship

education and choosing entrepreneurship as a career. in Project Report. Faculty of

Management and Human Resource Development, Skudai, Johor.

Arasti, Fayarjani, dan Imanipour 2012 “A Study Of Teaching Methods In Enterpreneurship

Education For Graduate Students” Vol. 2, No. 1, Maret 2012

Arthur dan Hisrich, 2011 Entrepreneurship throughthe Ages:Lessons Learned Journal of

Enterprising culture Vol 19 No. 1

Carrier, C. (2007). Strategies for teaching entrepreneurship: what else beyond lectures, case

studies and business plans (Vol. 1, pp. 143-158). Handbook of research in

entrepreneurship education. Edward Elgar Publishing.

Hair, (2007), “Structural Equation Modelling dalam Penelitian manajemen,” Edisi 3, Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang.

Fayolle A. (2009). Entrepreneurship Education in Europe: Trends and Challenges, OECD LEED

Programme, universities, innovation and entrepreneurship: good practice workshop.

available: http://www.oecd.org/dataoecd/11/36/43202553.pdf.

………., Gailly, B. (2008). From craft to science: Teaching models and learning

Processes in Entrepreneurship Education. Journal of European Industrial Training.

32(7). 569 – 593.http://dx.doi.org/10.1108/03090590810899838

Faramarzi and Elyasi, 2012, Learning sources and Method Used By Famous Entrepreners:A

Comparative Studi Abaut Three Entrepreneurship From Iran, Japan and USA,

International Business Research Vol. 5 No. 9

Hair, J.F. Anderson, R.E. Tatham, R.L. and Black, W.C. 2007, “Multivariate Data Analysis,” 6th

,

Pearson International Edition: Pearson Prentice Hall

Handoko, T.H. 2007, “Desain Eksperimental dalam Riset Keperilakuan Berbagai Isu dan

Solusi,” Seminar Nasional, Universitas Gajah Mada.

Hannon, P. D. et. al. (2006). The State of Education Provision for Enterprise and

Entrepreneurship: A Mapping Study of England’s HEIs. International Journal of

Entrepreneurship Education, 4. 41-72.

Hindle, K. (2007). Teaching Entrepreneurship at the university: from the wrong building to the

right philosophy in

Hisrich, R. D., Peters, M. P. and Shepherd, D. A. (2010). Entrepren16

urship, 8th edn., New York: McGraw-Hill Irwin, p. 8.

Hytti, U., and O’Gorman, C. (2004). What is “enterprise education”? An analysis of the

objectives and methods of enterprise education programmes in four European

countries, Education and Training.

Jurneli, Meiliana, Alfaqiih, 2011, Model Penerapan Pendidikan Kewirausahaan Berbasis

Minat dan Bakat Disekolah Menengah atas Kejuruan dan Madrasah Aliah di Batam

Universitas Internasional Batam Riau

Kopertis Wilayah V, 2012 Pedoman Penyusunan Proposal MAUBISA.

Luthje dan Franke (2003) and Venkataraman, S. (2000). The promise of entrepreneurship as a

field of research, Academy of Management Review 25:217–226 (as cited by Coglisera et

al.).

Lonappan, J, and Devaraj, K. (2011). Pedagogical Innovations in Teaching 17

Page 18: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

Entrepreneurship. in: Eighth AIMS International Conference on

Management, pp 513-518.

Mwasalwiba, E. S. (2010). Entrepreneurship education: a review of its objectives, teaching

methods, and impact indicators. Education and Training. 52(1).20 - 47.

http://dx.doi.org/10.1108/00400911011017663.

Reimers-Hild, C. and King, J. (2009). Six questions for entrepreneurial leadership and

innovation in distance education,Online Journal of Distance Learning administration

12(4),Web. 5 July 2010.

Ronstadt, R. C. (1984). Entrepreneurship, Dover, MA: Lord Publishing Co., p. 28.

Shapero, A. (1975). Entrepreneurship and Economic Development, Wisconsin: project ISEED,

LTD., The Center for Venture Management, Summer, p. 187.

Solomon, G. (2007). An examination of entrepreneurship education in the United States.

Enterprise Development, 14(2). 168-182. UScarborough, N.M., and

http://dx.doi.org/10.1108/14626000710746637

White. R.J., Hertz, G.T., and D’Souza, R., (2010). Entrepreneurship Education Pedagogy: Using

Technology to Learn About Fundable Business Plans. in: 14th Annual Conference

(NCIIA), San Francisco.

Vesper. K.H. and Gartner, W.B. (1997). Measuring progress in entrepreneurship

Education.Journal of Business Venturing, 12, 403-421.

Page 19: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

LAMPIRAN 4 : BIODATA KETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI

1. BIODATA KETUA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Dr. Endang Ruswanti, SE, MM

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4. NIP/NIK/Identitas lainnya 195408181986012001

5. NIDN 0018085411

6. Tempat, Tanggal Lahir Yogyakarta 18 Agustus 1954

7. E-mail [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 081328171834

9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat

10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 120 orang, S2 = 37 orang, S3 = 0 orang

12. Nomor Telepon/Faks -

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Manajemen Pemasaran

2. Perilaku Konsumen

3. Riset Pemasaran

4. Manajemen Retail

5. Kewirausahaan

6. Pengantar Bisnis

7. Pengantar Manajemen

8. Pemasaran Relasional

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi UII Yogyakarta UII Yogyakarta UII Yogyakarta

Bidang Ilmu Manajemen

Perusahaan

Manajemen

Pemasaran

Perilaku

Konsumen

Tahun Masuk-Lulus 1974-1982 1996-1998 2003-2010

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Pengaruh Produk,

Harga, Distribusi,

Promosi terhadap

Penjualan di

Perusahaan Rokok

Makmur Pematang

Siantar Sumatera

Utara

Strategi Pemasaran

Pada Rumah Sakit

PKU Muhamadiah

Yogyakarta

Pengaruh Atensi

Iklan Dua Sisi

Terhadap Intensi

Pembelian Jasa

Penerbangan

Elang Air

Nama Pembimbing/Promotor Drs. Has’ari Anwar Drs. Gunawan

Adisaputra, MBA

Prof. HM. Idrus,

Phd.

L-5

Page 20: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2013 Kualitas Pelayanan, Kepuasan

Pelanggan Dan Loyalitas Terhadap

WOM

Pribadi 3

2. 2013 Atensi Iklan Dua Sisi Terhadap Niat

Beli Jasa Akupuntur Sumber Waras di

Jakarta, sebagai Ketua Peneliti

DIKTI 36,650

3. 2013 Materialism, Fashion Cloting and

Recreational Shopper Indentity

Pribadi 3

4. 2013 Aplikasi Teori Kebutuhan ERG

Terhadap Motivasi Kerja Karyawan

Rumah Sakit Islam Hidayatullah

Yogyakarta

Pribadi 3

5. 2013 Demensi Cerry Peking terhadap

Market Maven Ritel Carfoor di Jakarta

Pribadi 3

6. 2012 Perilaku Self-Monitoring Dan Derajat

Materialistik Terhadap Keterlibatan

Produk (Hibah Fundamental/ Ketua

Peneliti).

DIKTI 30,500

7. 2012 Analisis Kualitas Pelayanan dan

Kepuasan Konsumen Pada Jasa

Busway Tran Jakarta Fakultas

Ekonomi Program Kreativitas

Mahasiswa.

Univ. Esa

Unggul

3

8. 2012 Relationship Marketing dan kepuasan

pelanggan terhadap Bank Syariah di

Jakarta Barat.

Univ. Esa

Unggul

3

9. 2011 Konflik Antara Pekerjaan dan

Keluarga, Stres Kerja Terhadap

Kinerja Perawat Wanita Pada Rumah

Sakit Bethesda Yogyakarta

Pribadi 3

10. 2011 PengaruhPersepsi Kualitas Pelayanan

dan Kepuasan Pelanggan Terhadap

Niat Pembelian Ulang Pada Toko

Buku Gramedia Yogyakarta Magister

Manajemen

Pribadi 3

11. 2011 Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Loyalitas Pelayan Pada

Rumah sakit Panti Rapih di

Yogyakarta, Magister Manajemen

Universitas Tehnologi Yogyakarta

Pribadi 3

12. 2010 Atensi Sentral dan Peripheral Iklan Pribadi 3

L-6

Page 21: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

Dua Sisi Pada Jasa Penerbangan Elang

Air, Pada Tahun 2010.

13. 2009 Analisis atensi sentral dan peripheral

iklan dua sisi iklan dua sisi terhadap

niat pembelian industri penerbangan

di Indonesia.

Pribadi 3

14. 2008 Hubungan antara atensi sentral dan

peripheral iklan dua sisi dengan niat

pembelian jasa akupuntur klinik

Bregas Waras di Jogyakarta.

Pribadi 2,5

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2013 Terapi Akupuntur Univ. Esa

Unggul

1,5

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

1. Pengaruh Pemasaran Kemitraan

Terhadap Keunggulan bersaing

Jurnal Ekonomi Volume 2/Nomor

1/ Mei 2011. ISSN

2007-8133

2. Pengaruh Service Quality Dan

Customer Satisfaction Terhadap

Customer Loyality

Majalah Ilmiah

Widya

No.318 Maret 2012

ISSN 0215-2800

3. Pengaruh Efektivitas Level Negatif

Two-Sided Persuasion Dalam

Ekpose Terhadap Niat Pembelian

Majalah Ilmiah

Widya

No.304/ Januari

2011/ISSN:0215-

2800

4. Peranan Prilaku Konsumen dalam

Pemasaran

Majalah Ilmiah Widya No. 269 Tahun

XXV/2008

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. International Seminar Strategic

Leadership: Green Manajement ISSL

2012

Self-Monitoring,

Materialism, Fashion

Clothing, Recreational

Shopper Indentity And

Product Involvement

Universitas

Mercubuana 12

Desember 2012

2. Seminar Nasional UNP Padang Pelaku self-Monitoring,

Derajat Materialism

UNP Padang,

ISBN: 978-602-

L-7

Page 22: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

Terhadap Keterlibatan

Produk

18867-1-7

2. BIODATA ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Arief Suwandi, ST, MT

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4. NIP/NIK/Identitas lainnya 0211080436

5. NIDN 0302046803

6. Tempat, Tanggal Lahir Padang, 2 April 1968

7. E-mail [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 081310420157

9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat

10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 5 orang, S2 = 0 orang, S3 = 0 orang

12. Nomor Telepon/Faks -

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Otomasi Sistem Produksi

2. Analisis dan Estimasi Biaya

3. Pengantar Manajemen dan Bisnis

4. Perancangan Teknik Industri

5. Analisis dan Perancangan Perusahaan

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Univ. Indonesia Univ. Indonesia -

Bidang Ilmu Teknik Industri Teknik Industri -

Tahun Masuk-Lulus 1987-1993 2007-2009 -

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Model Perhitungan

dan Penetapan Tarif

Angkutan Darat

BBM dan Non BBM

dan Material Operasi

Pertamina

Penggunaan Non Liner

Goal Programming

Untuk Menentukan

Jumlah Pemesanan

Ekonomis Dari Multi

Produk Inventori

Nama Pembimbing/Promotor Ir. T. Yuri Z., MSc. Ir. Amar Rahman, MSIE -

L-8

Page 23: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2013 Analisis Penentuan Konservasi Energi

Pada Industri Logam

Univ. Esa

Unggul

3

2. 2013 Pembuatan Aplikasi Untuk Evaluasi

Data Dispute Settlement Interkoneksi

Advanced Service PT. Telkom,

Univ. Mercu

Buana

3

3. 2013 Sistem Informasi Perjalanan Dinas

Pegawai Dinas Komunikasi dan

Informasi Kota Depok

Univ. Mercu

Buana

3

4l 2012 Sistem Informasi Project Tracker

Menggunakan Metode Singleton dan

Mediator Pattern

Univ. Mercu

Buana

3

5. 2011 Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa

Terhadap Penggunaan E-Learning di

Universitas

Univ. Mercu

Buana

3

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta

Rp)

1. 2011 Sebagai Auditor pada Audit

Energi 2011 di Sektor Industri

Logam dan Tekstil pada

Direktorat Jenderal Energi Baru,

Terbarukan dan Konservasi

Energi, Kementrian ESDM

PT. Indra

Karya,

Consulting

Engineers

25

2. 2012 Sebagai Auditor pada Audit

Energi 2011 di Sektor Industri

Agro dan Kimia pada Direktorat

Jenderal Energi Baru,

Terbarukan dan Konservasi

Energi, Kementrian ESDM

PT. Miranthi

Konsultan

Permai

5

3. 2012 Nara Sumber pada Pelatihan

Penyusunan Bisnis Model

Balai Inkubator

Teknologi

BPPT

3

4. 2012 Nara Sumber Pelatihan

Manajemen Proyek

Balai Inkubator

Teknologi

BPPT

3

L-9

Page 24: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

1. Pembuatan Aplikasi Untuk Evaluasi

Data Dispute Settlement Interkoneksi

Advanced Service PT. Telkom,

FIFO (Forum

Informasi Fakultas

Ilmu Komputer

Vol. III/No. 1/

Mei/2011

2. Sistem Informasi Perjalanan Dinas

Pegawai Dinas Komunikasi dan

Informasi Kota Depok

FIFO (Forum

Informasi Fakultas

Ilmu Komputer

Vol.III/No. 2/

Nopember/2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar Nasional Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Industri ke-2

Analisis Tingkat

Kepuasan Mahasiswa

Terhadap Penggunaan

E-Learning di

Universitas

16 Juli 2011,

Universitas Mercu

Buana, Jakarta

2. Seminar Nasional Pengkajian dan

Penerapan Teknologi Industri ke-3

Sistem Informasi

Project Tracker

Menggunakan Metode

Singleton dan Mediator

Pattern

28 April 2012,

Universitas Mercu

Buana, Jakarta

3. BIODATA ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Dr. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4. NIP/NIK/Identitas lainnya 19560604 198603 2 002

5. NIDN 0004065601

6. Tempat, Tanggal Lahir Cilacap, 4 Juni 1956

7. E-mail [email protected]

8. Nomor Telepon/HP 021-8604015/ 0811988304

9. Alamat Kantor Jl. Arjuna Utara 9 Tol Tomang Jakarta Barat

10. Nomor Telepon/Faks 021 5682510

11. Lulusan yang Telah Dihasilkan S1 = 17 orang, S2 = 0 orang, S3 = 0 orang

12. Nomor Telepon/Faks -

13. Mata Kuliah yang Diampu 1. Perencanaan Wilayah

2. Perencanaan Transport

3. Metode Analisis Perencanaan

L-10

Page 25: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

4. Urban Dinamik

5. Kajian Lingkungan Hidup Strategis

6. Dasar Perancangan Rekayasa Teknik

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi

Bandung

Univ. Indonesia Institut Pertanian

Bogot

Bidang Ilmu Perencanaan

Wilayah dan Kota

Teknik

Sipil/Transportasi

Ilmu

Perencanaan

Pembangunan

Wilayah dan

Pedesaan

Tahun Masuk-Lulus 1975-1981 1994-1997 1999-2005

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Studi Penentuan

Sub Pust Kota

sebagai Masukan

untuk Pemecahan

Masalah

Transportasi di

Kawasan Pusat Kota

- Studi Kasus Pusat

Kota Bandung

Pemrogramam

Model Matriks

Asal - Tujuan

Dengan Studi

Kasus Koridor

Bekasi - Cawang

Kajian

Keterkaitan

Perkotaan -

Perdesaan di

Jawa Barat

Nama

Pembimbing/Promotor

Ir. Djoko Sujarto

M.Sc. Urb. Des

Dr.Ir. Suyono

Dikun, M.Sc.

Prof. Dr. Ir. H.

Affendi Anwar,

M.Sc.

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta Rp)

1. 2009 Peraturan Zonasi untuk Pulau Kecil

Studi Kasus Pulau Ambalau

Univ Indonusa Esa Unggul

3

2. 2009 Keterkaitan Antar Wilayah Studi

Kasus Kabupaten Cilacap

Univ Indonusa Esa Unggul

3

3. 2010 Potensi Biofuel Nyamplung

(Calophyllum inophyllum L)dalam

Pengembangan Wilayah Kecamatan

Nusawungu – Kabupaten Cilacap

Univ. Esa

Unggul

3

4. 2010 Peluang Pemanfaatan Biofuel

Nyamplung (Calophyllum Inophyllum

Linn) dalam Pengembangan Wilayah

di Kabupaten Cilcacap

Univ. Esa

Unggul

3

5. 2011 Tipologi Perkotaan di Kabupaten Cilacap

Univ. Esa

Unggul

3

6. 2012 Pengaruh Pergeseran Ekonomi Terhadap Perubahan Penggunaan

Univ. Esa

Unggul

3

L-12

Page 26: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

Lahan

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah (Juta

Rp)

1. 2010 Sebagai insruktur pada Pelatihan

Sistem Informasi Pengendalian

Pemanfaatan Ruang di Wilayah

II, Dirjen Penataan Ruang,

Kementerian Pekerjaan Umum

Dept PU 1

2. 2011 Menjadi Instruktur pada

pelatihan dan workshop di PT.

Wiratama : Penataan Kawasan

Perumahan untuk Golongan

Menengah

P.T. Wiratama

0,5

3. 2011 Menjadi Instruktur pada

pelatihan dan workshop di PT.

Wiratama : Penataan Prasarana

Wilayah Perumahan Golongan

Menengah

P.T. Wiratama

0,5

4. 2012 Team Penilai Pembekalan Dasar

Sertifikasi Keahlian IAP

IAP Indonesia

1

5. 2012 Menjadi Instruktur pada

Pelatihan dan Workshop di PT.

Wiratama: Ruang Terbuka Hijau

Perumahan Golongan Menengah

P.T. Wiratama

0,5

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/

Nomor/Tahun

1. Pemanfaatan Model Sistem Dinamis

dalam Memperkirakan Jumlah

Penduduk dimasa Datang (Studi

Kasus Kabupaten Cilacap)

Planesa

Volume 1/Nomor

2/November 2010

2. Tipologi Perkotaan di Kabupaten

Cilacap

Planesa

Volume 2/Nomor

1/Mei 2011

3. Keterkaitan Antar Wilayah Studi

Kasus Kabupaten Cilacap

Planesa

Volume 2/Nomor

2/ November 2011

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. ICTNRE 2010 Synchronizing Nyamplung 1-2 December

L-13

Page 27: Model Pembelajaran Enterpreneurship Inovatif di Perguruan ... filepengajaran. Metode untuk pelaksanaan menggunakn eksperimen sebelum dan sesudah diberi pelatihan dan sebelum diberi

(Calophyllum inophyllum

L.) Utilization as

Alternative Biofuel

Source with Regional

Develompent of Indonesia

2010, BPPT

2. APEC EGNRET Meeting Indonesia Update of

Financial Incentives for

Promoting Renewable

Energy

8th to 20th of May

2012., Ministry for

Economic

Development in

Wellington, New

Zealand

3. Sinkronisasi Penataan Ruang di

Indonesia Terkait dengan undang-

Undang Geospasial

Penggunaan Sistem

Dinamis dan Geospasial

dalam Mendukung

Perencanaan Tata Ruang

Planning Student

Association di

Universitas Esa

Unggul

4. Green Regional Development

Melalui Pengembangan Inovasi

Teknologi Mendukung

Terwujudnya MP3EI

Lansekap Hijau pada

Jaringan Jalan

Penghubung Pelabuhan

Bitung dengan Wilayah

Belakangnya

20 November 2012

FATL Universitas

Trisakti dan

Kemenko di Hotel

Borobudur

5. Universitas Esa Unggul

Kajian Konektivitas dalam

Masterplan Percepatan

dan Perluasan

Pembangunan Ekonomi

Indonesia (MP3EI)

19 Februari 2013 di

Universitas Esa

Unggul