model oksigen terlarut
TRANSCRIPT
+
-
-
Organik
DO
Reaerasi
Dekomposisi
La ; y
Tugas Permodelan Lingkungan & SDA Nama : Ahmad Rajib SyuhuriDosen : Drs. Dwi P Sasongko, MSi
Model Oksigen Terlarut (DO)
Disolved Oksigen adalah kadar oksigen yang terdapat di suatu perairan dalam bentuk
yang terlarut. Kadar oksigen tersebut memiliki rentang antara 0 – 8 mg/l. Dalam suatu
lingkungan perairan, kadar oksigen terlarut ini sangat dipengaruhi oleh komponen komponen
di dalam perairan tersebut. Misalnya adalah sejumlah organisme yang memanfaatkan oksigen
terlarut untuk respirasi, dan beberapa mikroba yang memanfaatkan oksigen terlarut untuk
menguraikan senyawa organik dalam proses dekomposisi (fase deoksigenasi). Selain itu
dipengaruhi oleh proses fotosintesis dari tumbuhan air dan proses lainnya yang meningkatkan
kadar oksigen terlarut dalam air (fase reaerasi). Jadi oksigen terlarut di dalam air dipengaruhi
oleh dua fase tersebut, yaitu fase deoksigenasi dan fase reaerasi. Jika diasumsikan di dalam
sebuah lingkungan perairan terdapat senyawa organik dalam jumlah yang cukup dan akan
diuraikan oleh mikroba. Dimana dalam proses penguraiannya, mikroba membutuhkan
oksigen terlarut dalam kadar tertentu. Maka jumlah oksigen terlarut dalam perairan ini akan
sangat ditentukan oleh mikroba hingga kadar oksigen mencapai titik minimum.
Diketahui laju deoksigenasi : dDdt
=−K1 (La− y )….(1.1)
Organik
DO
Mikroba
O2 di Udara
Dan laju reaerasi : dDdt
=K2D…………………….....(1.2)
Dan apabila tidak terjadi reaerasi (misal kasus di perairan dalam) maka :
dDdt
=−K1 (La− y )−0
Melihat dari persamaan (1.2) asumsi besar nilai D (defisit oksigen = BOD dalam proses
dekomposisi) dalam persamaan (1.1) setara dengan nilai (La-y) (selisih antara BOD dengan
jumlah bahan organik yang telah terurai), maka dapat ditulis sebagai berikut :
d (La− y )dt
=−K1 (La− y )
d (La− y )La− y
=−K1dt
∫ d (La− y)(La− y )=∫−K1dt
lnLa− yLa− y0
=−K1 t
La− yLa−0
=e−K1 t
La− y=La .e−K1 t
y=La(1−e−kt )……(1.3)
Apabila dekomposisi terjadi di permukaan, maka model persamaan yang diperoleh sebagai
berikut :
dDdt
=−K1 (La− y )+K 2D
Subtitusikan persamaan 1.3 ke dalam persamaan 1.1
dDdt
=−K1 ¿….(1.4)
∫ dD=∫¿¿
Dt=Dt=−K1La (e−k1 t )+K 2D
Selesaikan persamaan tersebut hingga didapatkan
Dt=K1LaK 1+K 2
(10−kt )+Da .10kt……….…(1.5)
Persamaan (1.5) inilah yang dikenal dengan persamaan model Streeder & Phelps, dimana :
D : Defisit oksigen terlarut, mg/l
La : BOD campuran, mg/l
y : Banyaknya zat organik yang telah terurai, mg/l
Dt : Defisit oksigen terlarut pada setiap titik pada saat t, mg/l
K1 : Konstanta deoksigenasi, hari-1, tergantung pada temperatur
K2 : Konstanta reaerasi, hari-1, tergantung pada temperatur
Da : Defisit oksigen terlarut campuran, mg/l
Dengan syarat batas titik kritis sebagai berikut :
Dan defisit kritis (defisit O2 maksimum) :
Contoh kasus :
Effluen dengan debit 1,10 m3/detik mengandung BOD ultimate 50 mg/l dibuang ke sungai
yang mempunyai debit 8,70 m3/detik dengan BOD 6,0 mg/l. konstanta deoksigenasi k1=0,2/hr
(bil. dasar e).
a. Bila dianggap terjadi pencampuran sempurna pada aliran sungai tersebut, perkirakan
BOD ultimate di sungai tepat pada titik pencampuran?
b. Bila aliran sungai berkecepatan 0,30 m/detik, perkirakan BOD aliran pada jarak 30.000 m
sebelah hilir titik tersebut!
c. Bila effluen limbah pada soal diatas mengandung DO 2 mg/l dan temperatur 20OC, sedang
DO sungai 8,3 mg/l. Berapa defisit DO awal bila DO jenuh pada 20OC adalah 9,09 mg/l?
Diketahui :
Q1 = 1,10 m3/detik y = 6,0 mg/l x = 30.000 m DOjenuh = 9,09 mg/l
L = 50 mg/l k1= 0,2/hr DOlimbah = 2 mg/l
Q2= 8,70 m3/detik u = 30 m/detik DOsungai = 8,3 mg/l
Ditanyakan :
a. La = …? b. Lt =…?
c. Da = …?
Jawab :
a. La=¿
=
( 8 ,70m3 /dtk×6mg / l)+(1 ,10m3/dtk×50mg / l)8 ,70m3 /dtk+1 ,10m3 /dtk
=10 ,94mg /l
b.
t=xu
t=30000m0,3m /dtk
=1 ,16hari
Lt = La.e-k1.t
=10,94 mg/l . e-0,2 . 1,16 hari
= 8,7 mg/l
c.
Q2 ×DOsungai+Q 1×DO limbah
Q2 +Q 1 = 7,6 mg/l