model latihan passing dalam permainan sepakbola …digilib.unila.ac.id/58922/3/skripsi tanpa bab...

73
MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA BAGI SISWA SMP (Skripsi) Oleh Arinda Wahyu Safitri FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 20-Jan-2020

57 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINANSEPAKBOLA BAGI SISWA SMP

(Skripsi)

OlehArinda Wahyu Safitri

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

ABSTRAK

MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA BAGISISWA SMP

Oleh

Arinda Wahyu Safitri

Masalah dalam penelitian ini adalah masih rendahnya tingkat keterampilan

passing siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian dan pengembangan ini adalah untuk

menghasilkan produk model latihan passing sepakbola. Penelitian ini

menggunakan metode Research & Development (R&D). Subyek dalam penelitian

ini adalah siswa SMP yang mengikuti ekstrakulikuler sepakbola.

Uji efektifitas produk yaitu berdasarkan penilaian ahli sepakbola, pembelajaran,

dan ahli bahasa. Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup

valid dan layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil pengembangan dapat

disimpulkan : (1) Model latihan yang dikembangkan dapat diterapkan dalam

proses latihan (2) Model latihan passing sepakbola ini dapat meningkatkan

kemampuan passing siswa, (3) Sebagai sumbangan bagi ilmu pendidikan

khususnya bidang sepakbola khususnya bagi siswa SMP.

Kata kunci : model, passing, sepakbola.

Page 3: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

ABSTRACK

A MODEL OF PASSING PRACTICE IN A SOCCER GAME FOR MIDDLESCHOOL STUDENTS

Oleh

Arinda Wahyu Safitri

The problem in this study was the still low level of passing skills of the football

extracurricular students at Tri Sukses Natar Middle School in South Lampung.

The aim to be achieved in this research and development is to produce a model of

soccer passing training. This study uses the Research & Development (R & D)

method. The subjects in this study were junior high school staudents who took

football extracurricular activities. Product effectiveness test is based on the

assessment of football experts, learning experts, and linguists. The value obtained

is 84.41% which is stated to be quite valid and feasible to use. Based on the

results of the development it can be concluded: (1) The training model developed

can be applied in the training process (2) This model of soccer passing training

can improve students' passing skills, (3) As a contribution to education science

especially in the field of football especially for middle school students.

Keywords: football, model, passing.

Page 4: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINANSEPAKBOLA BAGI SISWA SMP

Oleh

Arinda Wahyu Safitri

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

2019

Page 5: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara
Page 6: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara
Page 7: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara
Page 8: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Kelurahan Tanjung Aman, Kecamatan

Kotabumi Selatan, Kota Kotabumi, Kabupaten Lampung

Utara, Provinsi Lampung pada tanggal 25 April 1997, anak

pertama dari tiga bersaudara pasangan dari Bapak Sutar

dan Ibu Wiwik Purwati.

Pendidikan yang ditempuh adalah, TK Muslimin Kotabumi Lampung Utara

selesai pada tahun 2003, Sekolah Dasar Negri (SDN) 4 Tanjung Aman selesai

pada tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama Negri (SMPN) 1 Kotabumi

Lampung Utara selesai pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas Negri

(SMAN) 3 Kotabumi Lampung Utara selesai pada tahun 2015. Tahun 2015,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Unila melalui jalur SBMPTN.

Selama penulis menempuh pendidikan dari mulai sekolah dasar hingga menjadi

mahasiswa penulis juga sering mengikuti beberapa kejuaraan dari tingkat Daerah

maupun Nasional seperti :

1. Juara I Kejuaraan Daerah (KEJURDA) Futsal tahun 2013.

2. Juara II Futsal BSI Cup Palembang tahun 2014.

3. Juara I Sepakbola Putri Kartini Cup Lampung tahun 2016.

Page 9: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

ii

4. Juara I Sepakbola Putri Kartini Cup Lampung tahun 2017.

5. Juara II Sepakbola Putri Kartini Cup Lampung tahun 2018.

Pada Tahun 2018 penulis melakukan KKN di Desa Campang, Kecamatan Gisting,

Kabupaten Tanggamus dan PPL di SMP Muhammadiyah 2 Gisting Tanggamus.

Demikian riwayat hidup penulis Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Page 10: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

MOTTO

Kesuksesan adalah buah dari hasil usaha – usaha kecilyang dilakukan setiap hari.

(Arinda Wahyu Safitri)

Page 11: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada :

Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang yang tidak pernahputus dan dukungan serta doa dalam setiap sujudnya demi

keberhasilanku.Terimakasih atas semua cinta dan pengorbanan serta jerih payahdari setiap tetes keringatmu yang telah kau berikan kepadaku.

Doa dan restumu sangat berarti bagi keberhasilanku kelak, maka janganlahberhenti untuk mendukungku dalam kebaikan.

Serta

Almamaterku Tercinta, Universitas Lampung.

Page 12: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

SANWACANA

Assalammualaikum.Wr. Wb

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang penulis susun ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

pendidikan pada program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP

Unila.Dengan Judul “Model Latihan Passing Dalam Permainan Sepakbola Bagi Siswa

SMP ”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada, Bapak Dr. Fransiskus

Nurseto, M.Psi., selaku Pembimbing Akademik, dan juga selaku Pembimbing Pertama,

dan Bapak Dr. Rahmat Hermawan, M.Kes., selaku Pembimbing Kedua, dan Bapak Drs.

Herman Tarigan, M.Pd., selaku Pembahas, yang telah memberikan bimbingan,

perbaikan, serta motivasi, pengarahan, serta kepercayaan kepada penulis. Serta tidak

lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 13: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

iii

3. Bapak Drs. Akor Sitepu, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Universitas Lampung.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan

ilmu dan pengetahuan saat penulis menyelesaikan perkuliahan.

5. Pelatih, di SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan yang telah memberikan izin dan

membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.

6. Kedua Orang Tuaku tercinta, Bapak Sutar dan Ibu Wiwik Purwati. Terimakasih atas

kasih sayang, cinta kasih, doa, dan dukungan yang telah diberikan demi kelulusan

dan kesuksesan penulis.

7. Keluarga besarku, Nenek, Kakek, Indri, Nurhayati, Rini, Ana, Om Rudi, Alm.Om

Didi, Uwak Dadah, Om Yasir Prasad, S.E., Tante Ariyanti, Amd.Kep., Alika Dwi

Lupitasari, Devina Aulia Putri, atas kebersamaan, doa, dan motivasi agar aku tetap

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat yang selalu menemani, membantu dan memberi motivasi Meysha Surya

Widian, Maya Regita Cahyani, Suryani Hasanah, Annisa Destriara, dan Rizki Fitri

Julia, Ilham Novriansyah, Miftahul Huda, Adytia Setiawan, Panji Ramadhan Putra,

Rasyid Husen, Feri Nuriansyah, Dawam Ashidiqie, Ziko Fajar Ramadhan, M.Pd.,

Terima kasih atas motivasinya dan selalu menjadi pendengar yang baik.

9. Teman-teman KKN-PPL Papi Ucup, Emak Destia, Abang Vian, Yunda Erin,

Kanjeng Alda, Atu Ulfa, Gusti Aini, Minan Berlin, Adek Ferlida yang selalu

memberi semangat dan motivasi.

Wassalammualaikum, Wr. Wb.

Bandar Lampung, 26 Juli 2019Penulis

Arinda wahyu Safitri

Page 14: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ............. xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ............ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ............ xvii

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ......................................................................... ............. 1B. Identifikasi Masalah ............................................................................... ............. 4C. Rumusan Masalah .................................................................................. ............. 4D. Tujuan Penelitian.................................................................................... ............. 5E. Manfaat Penelitian.................................................................................. ............. 5

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pendidikan Olahraga............................................................................... ............ 6B. Hakikat Olahraga.................................................................................... ............ 7C. Fungsi dan Manfaat Olahraga............................................................................. 10D. Pembinaan Olahraga dan Fair Play.................................................................... 13E. Ciri Khas Olahraga dan Ciri Khas Hakiki Olahraga....................................... ... 17F. Kualitas Prestasi dan Keterampilan............................................................... ..... 18G. Pengertian Belajar………………..………………………………..................... 20H. Hakekat Pembelajaran Gerak………………………………………............. .... 22I. Konsep Pengembangan Model……………………………………................ ... 25J. Sepakbola…………………………………………………………................ ... 28K. Passing……………………………………………………………................. ... 32L. Latihan………………………………………………………….................... .... 34M. Macam – Macam Cara Menendang Bola…………………………................ ... 36N. Ekstrakurikuler……………………………………………………................ ... 39O. Kerangka Berfikir…………………………………………………............... .... 40P. Hipotesis……………………………………………………………............. .... 41

Page 15: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

III.METODOLOGI PENELITIANA. Metode Penelitian........................................................................................... .... 42B. Karakteristik Model Yang dikembangkan.......................................................... 44

1. Sasaran Penelitian..................................................................................... .... 442. Subjek Penelitian....................................................................................... ... 44

C. Langkah – Langkah Pengembangan Model.................................................... ... 44a. Penelitian pendahuluan................................................................................. 45b. Perencanaan Pengembangan Model.......................................................... ... 45c. Validasi, Revisi dan Ujicoba Model............................................................. 46d. Teknik Pengumpulan Data danUji Efektifitas.............................................. 48e. Implementasi Model................................................................................. .... 50

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian Pengembangan Model.......................................................... .... 51

1. Pengolahan Data Berdasarkan Validasi Ahli................................................ 51a. Ahli Sepakbola.................................................................................... ... 52b. Ahli Pembelajaran............................................................................... ... 53c. Ahli Bahasa......................................................................................... ... 54

B. Hasil Penelitian Produk……………………………………………............... ... 56C. Pembahasan..................................................................................................... ... 61

1. Penyempurnaan Produk............................................................................ .... 612. Pembahasan Produk...................................................................................... 62

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARANA. Kesimpulan...................................................................................................... ... 63B. Implikasi......................................................................................................... .... 64C. Saran ................................................................................................................ .. 65

1. Saran Pemanfaatan……………………………………………................ ... 652. Saran Deseminasi………………………………………………............... .. 653. Saran Pengembangan Lebih Lanjut………………………….................. .... 65

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ ... 66

LAMPIRAN............................................................................................................... ... 68

Page 16: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Konsep Olahraga ...................................................................................................... 7

2. Piramida Pembinaan ................................................................................................. 15

3. Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ....................................................................... 37

4. Passing Dengan Kaki Bagian Luar ……………………...……………… .............. 38

5. Passing Dengan Menggunakan Punggung Kaki…………………………............... 39

6. Chart Langkah-Langkah Pengembangan……………………………….. ............... 43

7. Gambar Bentuk Variasi 1………………………………………………. ................ 56

8. Gambar Bentuk Variasi 2……………………………………………….................. 57

9. Gambar Bentuk Variasi 3………………………………………………....... .......... 58

10. Gambar Bentuk Variasi 4………………………………………………....... .......... 59

11. Gambar Bentuk Variasi 5………………………………………………....... .......... 60

Page 17: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Persentase Hasil Evaluasi ........................................................................................... 50

2. Rekapitulasi Validasi Dari Expert Judgement............................................................ 56

Page 18: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Surat Izin Penelitian ................................................................................................... 69

2. Surat Pernyataan Bahwa Telah Melaksanakan Penelitian.......................................... 70

3. Angket Hasil Validasi Ahli Sepakbola....................................................................... 71

4. Angket Hasil Validasi Ahli Pembelajaran.................................................................. 72

5. Angket Hasil Validasi Ahli Bahasa ............................................................................ 73

6. Blangko Bimbingan..................................................................................................... 74

7. Foto Penelitian............................................................................................................ 76

8. Foto Pembuatan Dvd………………………………………………………............... 80

Page 19: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa ini

ialah belum efektifnya proses pengajaran pendidikan jasmani disekolah.

Kondisi dari kualitas pengajaran pendidikan jasmani yang

memprihatinkan di sekolah dasar, sekolah lanjut bahkan perguruan tinggi,

telah dikemukakan dan di telaah dalam berbagai forum oleh beberapa

pengamat pendidikan jasmani dan olahraga. Demikian pula pada

pelajaran penjaskes khususnya pada materi permainan bola besar yaitu

sepak bola, masih banyaknya siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam

belajar teknik dasar sepakbola, hal tersebut ditunjukan bahwa siswa lebih

suka pembelajaran langsung kepada permainan sepak bola dari pada

belajar tentang teknik dasar terlebih dahulu rendahnya motivasi siswa

anak tidak tertarik pada permainan sepakbola karena kurangnya

pengembangan metode pembelajaran yang bervariasi.

Pada akhirnya siswa merasa kurang untuk mengatasi hal ini, maka perlu

di adakan tindakan penelitian dengan pengembangan model latihan

penjasorkes khususnya pada permainan bola besar yaitu sepakbola

dibutuhkan kreativitas guru yang inovatif agar pembelajaran menarik dan

menyenangkan khususnya bagi peserta didik. Teknik sepak bola adalah

Page 20: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

2

cara pengolahan bola maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain,

pemain yang memiliki fisik dan mental yang lebih dapat melakukan

gerakan terampil ketik adalah permainan Pada saat dalam permainan

pemain yang mampu berlari beberapa meter dalam suatu pertandingan

hampIr menyamai kecepatan sprinter dan dapat menghadapi perubahan

situasi permainan dengan cepat.

Cabang olahraga sepakbola adalah permainan beregu yang tiap regu

terdiri dari sebelas orang pemain salah satunya adalah penjaga gawang,

permainan seluruhnya menggunakan kaki kecuali penjaga gawang boleh

menggunakan tangan di daerah hukumannya (Sucipto, 2000:7).

Permainan sepakbola merupakan permainan kelompok yang melibatkan

banyak unsur, seperti fisik, teknik, taktik, dan mental. Sepakbola

merupakan permainan beregu yang mengutamakan kerjasama tim serta

berusaha untuk memasukan bola kegawang lawan sebanyak – banyaknya

dan mempertahankan gawang sendiri agar tidak kemasukan bola,

permainan sepakbola sangat membosankan apabila tidak ada pemain yang

memiliki teknik dribbling yang sangat lincah untuk menusuk pertahanan

lawan dan shooting yang kuat untuk membobol gawang lawan.

Beberapa pemain dunia tempo dulu yang menghidupkan animo penonton

untuk menyaksikan pertandingan sepakbola lebih menarik dengan

keterampilan menggiring bola yang ditampilkan oleh pemain kelas dunia

pada waktu itu, seperti Irfan Bachdim, Lilipali, Bambang Pamungkas.

Sedangkan para pemain dunia saat ini yang memiliki kemampuan

Page 21: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

3

shooting yang sangat menawan di atas lapangan seperti Dalmiansah

Matutu, Mandacini, Maulina, RaniOdoy, Boas Solossa, Evan Dimas.

Adapun para pemain local di Indonesia mempunyai ciri khas shooting

yang kuat dan tendangan yang keras seperti, Febri Hariadi, Andik

Vermansyah, Boaz Sallosa, dan C. Gonzalez. Pencapaian prestasi tersebut

dapat tercapai dengan maksimal, maka perlu adanya pembinaan atlet yang

dimulai sejakdini. Langkah – langkah yang perlu dilakukan antaranya

yaitu, peningkatan pengadaan sarana dan prasarana, pemandu bakat,

peningkatan kualitas pelatih dengan mengadakan pelatihan berskala

internasional.

Pelajaran olahraga di SMP hanya berlangsung 2x45 menit dan hanya

dilaksanakan seminggu sekali. Tentunya waktu yang cukup singkat ini

belum tentu persoalan, sehingga masing –masing siswa mempunyai

keterampilan yang berbeda - beda.. Bagi siswa SMP yang kurang

berprestasi dalam bidang sepakbola masih kurangnya kesadaran siswa

untuk belajar teknik dasar sepakbola khususnya passing yang ditandai

dengan siswa yang kurang bersungguh – sungguh dan asal - asalan dalam

mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Keadaan ini sungguh

memprihatinkan apabila terus berlanjut, karena seorang pelatih dituntut

untuk kreatif dan menciptakan inovasi baru dalam latihan yang sesuai

dengan karakteristik siswa SMP dan lebih mengembangkan variasi latihan

yang mencakup aspek fisik, teknik, dan mental sehingga tujuan dari

latihan data tercapai dengan maksimal. Berdasarkan uraian di atas serta

beberapa pertimbangan tersebut maka dibutuhkan inovasi baru dalam

Page 22: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

4

latihan khususnya passing. Inovasi itu berupa variasi – variasi latihan

passing yang digunakan pada saat latihan sehingga latihan berjalan tidak

monoton dan membosankan. Sehingga peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul ”Model Latihan Passing Dalam Permainan Sepakbola Bagi

Siswa SMP”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat di identifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Posisi badan yang tidak tepat mempengaruhi saat passing?

2. Rendahnya passing yang di lakukan siswa?

3. Model latihan yang kurang bervariasi sehingga siswa merasa jenuh saat

latihan?

4. Belum diketahui pengaruh latihan passing yang dilakukan oleh siswa?

5. Faktor – factor apasaja yang berpengaruh terhadap hasil passing yang

dilakukan siswa?

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan variasi latihan Passing sepakbola untuk

keperluan pengembangan sepakbola SMP Tri Sukses Natar?

2. Bagaimana keberhasilan variasi pengembangan latihan Passing

sebagai pemanfaatan akfektif pengembangan Passing tersebut?

Page 23: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

5

D. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis adanya kebutuhan pengembangan variasi latihan passing

terhadap keefektifan pengembangan passing sepakbola.

2. Menganalisis keberhasilan variasi pengembangan latihan passing

sebagai pemanfaatan akfektif pengembangan passing Sepakbola.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelatih dan Guru Penjaskes

Hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai sumbangan pemikiran

dalam penyempurnaan peningkatan prestasi serta variasi metode

latihan dan pembelajaran sepakbola.

2. Bagi Klub Sepakbola

Penelitian ini di harapkan dapat meningkatkan prestasi sepakbola di

Tingkat SMP. Khususnya agar lebih mengetahui tentang model

latihan passing.

3. Prodi Penjaskesrek

Sebagai bahan informasi dibidang pembinaan prestasi olahraga

khususnya sepakbola dan sebagai salah satu bahan referensi untuk

menentukan program latihan yang sesuai ditiap individu khususnya

teknik dasar psassing.

Page 24: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Olahraga

Sebelum kita jauh membahas tentang Pendidikan Olahraga alangkah baiknya

kita bahas dulu tentang pengertian pendidikan dan tujuan pendidikan. Berikut

Pengertian Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20

Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memeiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Cholik Mutohir (1997) mengartikan Olahraga adalah proses sistematik yang

berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan,

dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai

perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan,

pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi,

kemengangan, dan prestos puncak dalam rangka pembentukan manusia

Indonesia seutuhnya yang berkualitas.

Page 25: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

7

B. Hakikat Olahraga

Apabila kita mempelajari sejarah perkembangan olahraga, maka konsep

tentang olahraga tidak selalu sama dan sukar difahami. Namun demikian,

olahraga telah menjadi salah satu pembicaraan orang sehari-hari. Pada

umumnya orang memiliki pengertian yang berbeda tentang olahraga

walaupun mereka menganalisis bagian-bagian konsep tetapi tetap

mengandung banyak kebimbangan karena adanya perbedaan-perbedaan

pendapat tersebut.

Mungkin aspek yang paling mengacaukan orang adalah hubungan antara

konsep-konsep yang serupa. Kita ketahui bahwa pendidikan jasmani adalah

salah satu dari konsep-konsep yang mempunyai hubungan erat. Sekurang-

kurangnya ada dua konsep lain yang tidak dapat dihindari hubungannya

dengan olahraga, yang mempunyai sumbangan besar dalam membawa konsep

olahraga kearah fokus yang lebih jelas .

Gambar 1. Konsep Olahraga, Heru Suranto (1991:3)

Ada : bermain (play) dan permainan (games). Sesungguhnya sukar sekali

membicarakan olahraga tanpa berfikir tentang bermain dan permainan baik

satu persatu maupun kedua-keduanya secara bersamaan. Konsep-konsep yang

akan dibahas dalam bab ini, ialah bermain sebagai hal yang paling umum dan

Olahraga

Bermain (play) Permainan

(games)

Page 26: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

8

mendasar. Olahraga memperoleh nilai sentralnya dari bermain. Permainan

adalah bermain yang telah mempunyai bentuk atau peraturan-peraturan.

Namun demikian, kesemuanya itu tidak sederhana seperti nampaknya. Karna

itu perlu adanya analisis tentang bermain, permainan dan olahraga sebelum

kita dapat memulai menetapkan apa hakikat olahraga, dan bagaimana

menentuukan hubungan antara olahraga dengan konsep-konsep lain yang ada

itu.

1. Olahraga sebagai Perluasaan Bermain

Di dalam kertas kerjanya, Kenneth Schmitz berpendapat bahwa olahraga

adalah suatu perluasaan dari bermain. Pendapatnya tersebut dibahas dan

dikemukakan secara deskriptis, singkat dan jelas tentang hal-hal yang

membedakan antara olahraga dan bermain yang sampai saat ini kita

jumpai. Menurut Schmitz olahraga memperoleh nilai-nilai sentralnya dari

bermain. Ini dapat pula diinterprestasikan bahwa sekurang-kurangnya

olahraga memiliki semangat dan jiwa bermain.

Apabila olahraga dipandang sebagai perluasaan bermain, maka dapat

diletakkan keduanya pada satu garis kesinambungan (garis continuum),

dimulai dari ujung bermain menuju ke ujung olahraga. Seperti halnya pada

saat kita membandingkan bermain dengan kerja, di sini kita tidak dapat

menggolongkan berbagai macam kegiatan sebagai bermain yang murni

atau olahraga yang murni. Dalam batas-batas tertentu mereka bersifat

bermain, sedang dalam batas-batas yang lain, mereka lebih bersifat

berolahraga.

Page 27: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

9

Oleh karena itu harus dicatat bahwa olahraga harus dipandang lebih

menyerupai bekerja. Schmitz dalam Lutan (1988), menjelaskan

pendapatnya bahwa olahraga itu adalah perluasaan dari bermain dengan

mengemukakan tentang adanya berbagai sifat dan keadaan tertentu yang

terdapat dalam bermain, yang oleh Schmitz disebutnya sebagai frolic,

make belive, sporting skill, dari games.

2. Faktor yang cendenrung mengurangi ciri-ciri kegembiraan olahraga.

Salah satu faktor yang menyebabkan olahraga dianggap sebagai perluasaan

bermain, karena dalam olahraga ada beberapa hal tertentu yang

bertentangan dengan semangat murni bermain. Dalam olahraga Schmitz

mengkatagorisasikan perbedaan-perbedaan ini sebagai yang tidak baik dan

salah. Schmitz mengatakan bahwa mereka membunuh semangat bermain

di dalam olahraga, kemudian ia menyatakan bahwa olahraga menjadi

sesuatu yang kurang dapat memberikan kemungkinan-kemungkinan yang

manusiawi. Untuk mengatakan bahwa faktor-faktor ini merupakan hal

yang salah dan dapat mengurangi makna olahraga sebagai sesuatu yang

kurang mempunyai mengembangkan kemungkinan yang manusiawi.

Olahraga dapat berupa perluasaan dari bermain karena faktor-faktor ini,

tetapi dalam hal-hal tertentu olahraga dapat sah dalam bentuknya sendiri-

sendiri.

Yang dikatakan salah oleh Schmitz adalah:

a. Membesar-besarkan pentingnya kemenangan.

b. Rasionalisasi teknik-teknik bila didorong oleh pengertian berlebih-

lebihan tentang nilai daya guna.

Page 28: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

10

c. Hadirnya penonton.

Masing-masing dari penggunaan salah itu, atau faktor-faktor itu

memerlukan analisis lebih jauh. Adalah benar bahwa unsur kompetisi di

dalam olahraga akan merangsang perhatian kea rah kemengan, sedang

sebaliknya kemenanngan dan kekalahan tidak nyata dalam bermain.

Jadi ada semacam kekurangn langsung antara olahraga dan

kemenangan. Tetapi pada umumnya bentuk-bentuk olahraga semacam

itu tidak mengutamakan pentingnya suatu kemenangan secara berlebih-

lebihan. Sifat berlebih-lebihan biasanya terjadi pada olahraga yang

memerlukan organisasi tinggi.

C. Fungsi dan Manfaat Olahraga

1. Ruang lingkup Olahraga

1. Olahraga di sekolah

Olahraga yang dikembangkan di lembaga-lembaga pendidikan,

disekolah khususnya, adalah dalam rangka pelaksanaan pendidikan,

sehingga pendidikan yang dilakukannya bukan pendidikan yang

menyebelah.

Olahraga itu dilakukan, bukan saja karena olahraga dapat dimanfaatkan

sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan, melaikan olahraga

itu sendiri adalah bagian integral dari pendidikan, kerena olahraga itu

sendiri merupakan salah satu muka, salah satu sisi dari pendidikan.

Kalau membicarakan pendidikan jasmani di sekolah maka tidak dapat

kita mengesampingkan tujuan utama pendidikan pada umumnya, yaitu

Page 29: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

11

membantu setiap anak agar dapat berkembang penuh dengan potensi

masing-masing. Yang dimaksud potensi di sini, termasuk

perkembangan keterampilan kognitif pada pemikiran anak tadi, belajar

serta ide yang kreatif.

a. Olahraga dan pemuda

Pemuda adalah penerus cita-cita bangsa penentu masa depan.

Ucapan itu berisikan suatu kebenaran dan kita harus insyaf dan

sadar, kea rah manakah hendak kita bimbing pemuda masa depan

juga berarti nasib nusa dan bangsa. Masa muda adalah masa

perkembangan jasmaniah dan rohaniah. Jadi pada masa inilah anak

itu harus belajar, harus menyesuaikan diri, harus dibentuk dalam

berbagai lapangan. Pada masa inilah anak muda berlimpah-limpah

tenaganya yang ingin disalurkan dalam perbuatan. Banyak

kemungkinan yang terkandung dalam pemuda itu. Banyak cita-cita

yang dapat diwujudkannya.

b. Olahraga dan masyarakat

Olahraga sungguh besar fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat,

karena olahraga memperluas hubungan sosial dan merupakan

jembatan antara berbagai lapisan masyarakat. Disini jelas bahwa

olahraga sangat sesuai dengan berbagai kebutuhan manusia dan

masyarakat. Dengan melihat itu semua maka dimasa yang akan

mendatang olahraga dapat dan harus dibuat berperan lebih

menentukan dalam pengembangan serta integrasi sosial manusia

yang lebih baik. Dengan melihat betapa pentingnya olahraga bagi

Page 30: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

12

masyarakat, maka di negara telah banyak upaya dilakukan antara

lain:” Memasyarakatkan Olahraga dan Mengolahragakan

Masyarakat”.

Usaha memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat

merupakan salah satu usaha pokok dalam usaha pembinaan yang

sehat, maka tumbuhlah kegiatan olahraga di lingkungan masyarakat

sehingga berkembang menjadi gerakan olahraga nasional yang

berkesinambungan.

2. Olahraga dan manfaat bagi individu dan masyarakat

Ada sementara orang yang berpendapat, bahwa olahraga hanya menda

tangkan kelelahan, dan menilai olahraga sebagai hal yang tidak perlu

bahkan merugikan, menghabiskan waktu belajar atau membuat anak

bodoh, membuat orang menambah beban yang paling memperihatinkan

adalah anak yang melakukan olahraga tidak mempunyai masa depan.

Hal itu semua adalah pandangan dari orang awam atau orang-orang

yang sangat sempit pandangnnya terhadap olahraga. Padahal olahraga

mempunyai fungsi dan manfaat yang besar sekali bagi kehidupan

manusia.Olahraga mempunyai fungsi biologis, misalnya untuk menjaga

kesehatan, memelihara sikap dan bentuk badan yang harmonis,

memeberikan kecakapan dan ketangkasan gerak. Olahraga juga

mempunyai fusngsi social, misalnya dapat dan mudah menyesuaikan

Page 31: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

13

diri dengan norma-norma yang ada. Rasa gotong royong dan mudah

bergaul dengan lingkungannya.

3. Olahraga dan waktu senggang

Waktu senggang adalah waktu yang dapat diisi secara sekehendak oleh

yang bersangkutan, maka waktu senggang dipergunakan, diisi dengan

kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan yang

bersangkutan, yang biasanya disebut sebagai kegiatan-kegiatan yang

bersifat rekreatif dan kegiatannya disebut sebagai rekreasi

D. Pembinaan Olahraga dan Fair Play

1. Pembinaan Olahraga

Pembinaan adalah usaha kegiatan yang dilakukan secara berdaya dan

berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Kamiso (1998)

Pada pola pembinaan ada dua aspek yang harus diperhatikan, dan

yangpertama adalah latihan yang disesuaikan dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Pola Pembinaan berdasar pertumbuhan dan

perkembangan anak meliputi :

a. Latihan dari cabang olahraga dari spesialisasi harus disesuaikan dengan

pertumbuhan dan perkembangan atlet.

b. Perhatian harus difokuskan pada kelompok otot, keleturan persendian,

stabilitas dan penggiatan anggota tubuh, yang berhubungan dengan

salah satu syarat cabang olahraga spesialisasi.

c. Pengembangan kemampuan fungsional dan morfologis sampai tingkat

tertinggi yang akan diperlukan untuk membangun tingkat ketrampilan

Page 32: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

14

teknik dan taktik yang tinggi secra efisien.

d. Pengembanhgan penguasaan ketrampilan adalah sebagai persyaratan

pokok yang diperlukan untuk memasuki tahap spesialisasi dan prestasi.

e. Prinsip perkembangan penguasaan teknik dan ketrampilan harus

didasarkan pada fakta bahwa semuanya ada saling ketergantungan satu

sama lain anatara semua organ dan sisitem tubuh manusia dan antara

dengan faktor psikologis.

f. Latihan khusus untuk suatu cabang olahraga yang mengarah kepada

perubahan morfologis dan fungsional.

g. Spesialisasi adalah salah satu komponen yang didasarkan pada pengem

bangan keterampilan terpadu yang diterapkan dalam program latihan

bagi anak–anak (pemula ) samapi pada tingkatan tarunasamapai remaja.

Menurut Kamiso (1998), Pola pembinaan dengan menggunkan sistem

bertahap. Ketrampilan gerak dapat mulai diperbaiki dari gerakan yang besar

sampai gerakan yang sulit terpadu. Kecenderungan perkembangan dari yang

sederhana menuju perkembangan yang kompleks dan dari perkembangan

yang kasar sampai halus. Untuk meningkatkan pembinaan kualitas atlet

sepakbola menjadi lebih berdaya saing tinggi sehingga dapat mencapai

prestasi yang diinginkan yang dipersiapakan untuk sebuah even atau

kejuaraan yang bergengsi, perlu digunakannya system piramida yang

komponen – komponennya terdiri dari, pemassalan, pembibitan, dan

peningkatan prestasi.

Page 33: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

15

P PEMBIBITAN

PERMASALAHAN\

Gambar 2. Piramida Pembinaan ( Kamiso : 1998 )

Apabila salah satu dari komponen terpenting tersebut, tidak dilaksanakan

dengan benar maka tidak akan dihasilkan atlet andalan yang berkualitas dan

berprestasi. Oleh karena itu untuk menghasilkan atlet yang berkualitas, perlu

diadakannya pemasslan olahraga, sehingga kemudian seorang pelatih akan

mengetahui serta dapat menilai mana atlet potensial dan berbakat untuk

mengetahui serta dapat menilai mana atlet potensial dan berbakat untuk

dimasukan pada tahap pembibitan. Tahap prestasi akan berada pada tahap

selanjutnya dimana pelatih telah memiliki program – program latihan untuk

meningkatkan prestasi, sehingga dengan berjalanya tahapan - tahapan tersebut

diharapkan dapat mampu menghasilkan atlet yang berkulitas dan berprestasi.

Sedangkan tahapan berikutnya adalah tahapan evaluasi dimana seorang

pelatih mengadakan evaluasi untuk menganalisa dan menilai kinerja atlet dan

tim secara keseluruhan, sesaat setelah pertandingan maupun pasca kejuaraan

atau kompetisi berakhir, hal tersebut sangat diperlukan guna melihat

kekurangan dan kelebihan atlet maupun tim secara lengkap dan terperinci,

sehingga setelah evaluasi dilakukan, mereka (atlet) mengerti kesalahan

masing-masing, dan diharapkan dapat diperbaiki sedini mungkin agar tercipta

PRESTAS8II

Page 34: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

16

prestasi yang lebih baik dari sebelumnya untuk atlet maupun tim. Atlet dan

tim yang berprestasi dan berkualitas tinggi harus melakukan ketiga komponen

tersebut secara berkelanjutan dengan pengawasan ketat dari pelatih.

Apabila terdapat atlet yang sudah sampai di masa puncaknya atau masa

keemasannya karena faktor usia, maka perlu diadakannya regenarasi atlet,

dimana yang muda menggantikan atlet yang telah uzur, tentunya dengan

kualitas yang harus lebih baik. Apabila kesalahan dapat diminimalisir dan

ditekan, serta komponen – komponen tersebut dijalankan sebagai man

mestinya, maka akan didapatkan atlet yang berkualitas dan berprestasi.

1. Pengertian Fair Play

Orang yang banyak berkecimpung dalam olahraga kiranya tidak asing lagi

dengan kata Fair Play, walaupun kita mengakui bahwa tidak setiap

olahragawan mengerti dan memahami arti sebenarnya dari fair play itu

sendiri sebagai semangat yang harus dimiliki oleh setiap insan

olahragawan. Sebagaimana yan diungkapkan oleh Keating (1995:146),

bahwa: “Not that you won or lost-but how you played the game”, bukan

menang atau kalah, tetapibagaimana anda memainkan permainan itu.

Rusli Lutan (2001:127) mengungkapkan bahwa, “Fair playmerupakan

kesadaran yang selalu melekat, bahwa lawan bertanding adalahkawan

bertanding yang diikat oleh persaudaraan olahraga.”

Rusli Lutan menjelaskan lebih rinci bahwa fair play adalah kebesaran hati

terhadap lawan yang menimbulkan hubungan kemanusiaan yang akrab,

hangat, dan mesra. Jadi, fair play merupakan sikap mental yang

menunjukkan martabat ksatria dalam olahraga. Perilaku yang

Page 35: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

17

menunjukkan fair play akan diawali dengan kemampuan untuk

sepenuhnya tunduk kepada peraturan tertulis. Ini berarti, setiap pihak yang

berurusan dengan olahraga, terutama para atlet atau olahragawan, harus

memahami peraturan, dan setelah itu harus siap mematuhi peraturan yang

berlaku.

2. Wujud nyata fair play

Rusli Lutan (2011) menjelaskan bahwa wujud nyata dari fair play adalah

kesiapan dan kesediaan untuk mentaati peraturan, respek terhadap lawan,

menghargai keputusan wasit, menghormati ofisial dan penonton, berjiwa

besar dalam kekalahan, dan tidak berlebihan dalam merayakan

kemenangan.

E. Ciri Khas Olahraga dan Ciri Khas Hakiki Olahraga

a. Ciri Khas Olahraga

Ciri-ciri yang terdapat dalam olahraga menurut Rusli Luthan (1992)

menjelaskan tentang ciri khas yaitu :

1. Olahraga ditekankan pada kegiatan jasmani yang berwujud

keterampilan gerak, daya tahan, kekuatan, kecepatan. Jadi olahraga

yang lebih dominan adalah kegiatan jasmani.

2. Olahraga sebagai realitas, olahraga dilakukan dalam suasana yang

tidak sebenarnya, tetapi keterlibatan seseorang dalam melakukan

olahraga merupakan sesuatu yang nyata.

3. Prinsip prestasi dalam olahraga, mengenai tanda-tanda prinsip prestasi

dalam olahraga adalah:

a. Peragaan kemampuan jasmani ditunjukan secara maksimal.

Page 36: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

18

b. Kegiatan olahraga dilakukan secara sukarela.

c. Tidak bertujuan untuk menghancurkan lawan.

d. Aspek sosial olahraga, dalam melakukan olahraga akan

memungkinkan terjadi interaksi sosial yang akan menbentuk

kelompok sosial.

Dari penjelasan mengenai ciri-ciri olahraga maka penulis berasumsi bahwa

olahraga merupakan kegiatan fisik yang lebih dominan, kegiatan yang

nyata, terdapat prinsip prestasi, dan terdapat aspek social.

b. Ciri Khas Hakiki Olahraga

Ciri-ciri hakiki olahraga menurut Abdul Kadir Ateng (1993)

menjelaskan bahwa “ciri-ciri hakiki olahraga adalah: (1) aktivitas fisik,

(2) permainan, (3) pertandingan.

F. Kualitas Prestasi dan Keterampilan Dengan Untuk Teknik, Fisik, Taktik

Dan Mental

Pembinaan Prestasi menurut (Rusli Lutan, 2000:32), adalah

mengorganisasikan atau cara mencapai suatu tujuan teori atau spekulasi

terhadap suatu prestasi. Prestasi terbaik hanya akan dapat dicapai bila

pembinaan dapat dilaksanakan dan tertuju pada aspek-aspek melatih

seutuhnya mencakup kepribadian atlet, kondisi fisik, keterampilan taktik,

keterampilan teknik dan kemampuan mental.

Menurut Harsono (1993), Tujuan utama latihan adalah untuk

meningkatkanketrampilan dan prestasi semaksimal mungkin. Untuk mencapai

keberhasilan ada empat aspek utama yang harus dilatih secara seksama yaitu:

Page 37: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

19

1. Aspek Fisik

Latihan fisik adalah latihan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi

fisik, yaitu faktoryang amat penting bagi setiap atlet. Tanpa kondisi fisik

yang baik tidak akan dapat mengikuti latihan, apalagi pertandingan dengan

sempurna.

2. Latihan Teknik

latihan teknik bertujuan untuk mempermahir penguasaan ketrampilan

gerak dalam suatu cabang olahraga, seperti misalnya teknik menendang,

melempar, menangkap, menggiring bola, mengumpan dalam bolavoli,

smash, menarik busur, teknik start, lari dan sebagainya. Penguasaan

ketrampilan dsri teknik dasar amatlah penting karena menentukan

kemahiran melakukan seluruh gerak dalam suatu cabang olahraga.

3. Latihan Taktik

latihan taktik bertujuan untukmengembangkan dan menumbuhkan

kemampuan daya tafsir pada atlet ketika melaksanakan kegiatan olahraga

yang bersangkutan. Yang dilatih ialah pola-pola permainan, strategi dan

taktik pertahanan dan penyerangan. Latihan taktik akan bisa berjalan

mulus apabila teknik dasar sudah dikuasai dengan baik dan atlet

mempunyai kecerdasan yang baik pula.

4. Latihan Mental

Latihan mental sama penting dengan ketiga tersebut di atas. Sebab betapa

sempurna pun perkembangan fisik, teknik dan taktik atlet apabila

mentalnya tidak turut berkembang, prestasi tinggi tidak mungkin akan

dapat dicapai. Latihan mental adalah latihan yang lebih banyak

Page 38: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

20

menekankan pada perkembangan kedewasaan (maturitas) serta emosional

atlet, seperti semangat bertanding, sikap pantang menyerah, keseimbangan

Emosi terutama bila dalam situasi stress, fair play, percaya diri, kejujuran,

kerjasama, serta sifat-sifat positif lainnya. Kesalahan umum yang terjadi

banyak pelatih mengabaikan dan kurang perhatian aspek psikologis yang

amat penting, karena selalu hanya menekankan pada latihan penguasaan

fisik, teknik dan taktik serta ketrampilan yang sempurna.

Keempat aspek tersebut diatas harus diajarkan secara serempak dan tidak

satupun boleh diabaikan. Keempat aspek tersebut juga harus dilatih

dengan metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang

semaksimal mungkin sehingga memungkinkan tercapainya peningkatan

prestasi yang diinginkan.

G. Pengertian Belajar

Seseorang dikatakan telah belajar sesuatu apabila terjadi perubahan

tertentu, misalnya dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca.

Slameto (1995) menjelaskan, “Belajar ialah suatu proses usaha yangdilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”. Selanjutnya menurut Gagne dalam Dahar (1996:11)

menyatakan, “Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu

organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.

Belajar adalah suatu perubahan yang relatif pemanen dalam suatu

kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari praktik atau latihan. Nana

Page 39: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

21

Sujana, (1991:5). Menurut Thorndike dalam Arma Abdullah (1994:162)

belajar adalah asosiasi antara kesan yang diperoleh alat indera (stimulus) dan

impuls untuk berbuat (respons). Ada tiga aspek penting dalam belajar, yaitu

hukum kesiapan, hukum latihan dan hukum pengaruh.

a. Hukum kesiapan

Berarti bahwa individu akan belajar jauh lebih efektif dan cepat bila ia

telah siap atau matang untuk belajar dan seandainya ada kebutuhan yang

dirasakan. Ini berarti dalam aktivitas Pendidikan Jasmani guru

seharusnyalah dapat menentukan materi-materi yang tepat dan mampu

dilakukan oleh anak. Guru harus memberikan pemahaman mengapa

manusia bergerak dan cara melakukan gerakan secara aman, efisien dan

efektif sehingga kegiatan belajar akan memuaskan.

b. Hukum latihan

Jika seseorang ingin memperoleh hasil yang lebih baik, maka ia harus

berlatih. Sebagai hasil dari latihan yang terus-menerus akan diperoleh

kekuatan, tetapi sebagai hasil tidak berlatih akan memperoleh kelemahan.

Kegiatan belajar dalam pendidikan diperoleh dengan melakukan.

Melakukan berulang-ulang tidak berarti mendapatkan kesegaran atau

keterampilan yang lebih baik. Melalui pengulangan yang dilandasi dengan

konsep yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan dan dilakukan secara

teratur akan menghasilkan kemajuan dalam pencapaian tujuan yang

dikehendaki. Ini berarti guru harus menerapkan latihan atau pengulangan

dengan penambahan beban agar meningkatnya kesegaran jasmani anak,

dengan memperhatikan pula fase pertumbuhan dan perkembangan anak.

Page 40: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

22

c. Hukum pengaruh

Bahwa seseorang individu akan lebih mungkin untuk mengulangi

pengalaman-pengalaman yang memuaskan daripada pengalaman-

pengalaman yang mengganggu. Hukum ini seperti yang berlaku pada

Pendidikan Jasmani mengandung arti bahwa setiap usaha seharusnya

diupayakan untuk menyediakan situasi-situasi agar siswa mengalami

keberhasilan serta mempunyai pengalaman yang menyenangkan dan

memuaskan. Guru harus merencanakan model-model pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan, akan lebih baik jika disesuaikan dengan fase

pertumbuhan dan perkembangan anak, pada usia remaja, anak akan

menyukai permainan, bermain dengan kelompok-kelompok dan

menunjukkan prestasinya sehingga mendapat pengakuan diri dari orang.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan belajar adalah proses

perubahan tingkah laku akibat adanya interaksi. Perubahan itu dapat

berupa penguasaan, sikap dan cara berpikir yang bersifat menetap sebagai

hasil dari latihan dan pengalaman belajar. Kondisi internal belajar dengan

eksternal belajar yang bersifat interaktif.Sehinggaperlu pengaturan

kegiatapembelajaran yang sesuai dengan fase-fase belajar dan hasil belajar

yang dikehendaki.

H. Hakekat Pembelajaran Gerak

Keterampilan gerak adalah kemampuan seseorang melakukan gerakan secara

efisien dan efektif. Keterampilan gerak yang baik diperoleh melalui proses

Page 41: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

23

belajar dengan melakukan gerakan berulang-ulang yang disertai dengan

kesadaran fikir akan benar atau tidaknya gerakan yang dilakukan.

Menurut Tarigan (2019:15) bahwa belajar gerak adalah belajar yang

diwujudkan melalui respon-respon muskular yang diekspresikan dalam

gerakan tubuh.

Syarifudin (3:1997) mengatakan belajar gerak dapat diartikan sebagai

rangkaian proses pembelajaran gerak yang dilakukan secara terencana,

sistematik, dan sistemik untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang

direncanakan.Kemudian menurut Schmidt dalam Lutan (1988:102) belajar

motorik adalah seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau

pengalaman yangmengantarkan kearah perubahan permanen dalam perilaku

gerak Yang dipelajari dalam belajar gerak adalah pola-pola gerak

mempelajari gerakan olahraga, seorang siswa berusaha untuk mengerti

gerakan yang dipelajari kemudian apa yang dimengerti itu dikomandokan

pada otot-otot tubuh untuk mewujudkan dalam gerakan tubuh secara

keseluruhan atau hanya sebagian sesuai dengan pola gerakan yang dipelajari.

Dalam proses belajar gerak ada 3 tahap yang harus dilalui oleh siswa untuk

mencapai tingkat keterampilan yang sempurna (otomatis). Tiga tahapan

belajar gerak ini harus dilakukan secara berurutan, karena tahap sebelumnya

adalah prasyarat untuk tahap berikutnya. Apabila ketiga tahapan belajar gerak

ini tidak dilakukan maka tidak akan mencapai suatu keberhasilan.

Rusli Lutan (1988:305) mengemukakan bahwa belajar keterampilan gerak

berlangsung melalui beberapa tahap yakni:

Page 42: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

24

1. Tahap Kognitif

Pada tahap ini seseorang yang baru mulai mempelajari keterampilan

motorik membutuhkan informasi bagaimana cara melaksanakan tugas

gerak yang bersangkutan. Karena itu, pelaksanaan tugas gerak itu diawali

dengan penerimaan informasi dan pembentukan pengertian, termasuk

bagaimana penerapan informasi atau pengetahuan yang diperoleh. Pada

tahap ini gerakan seseorang masih nampak kaku, kurang terkoordinasi,

kurang efisien, bahkan hasilnya tidak konsisten.

2. Tahap Asosiatif

Permulaan dari tahap ini ditandai oleh semakin efektif cara-cara siswa

melaksanakan tugas gerak, dan dia mulai mampu menyesuaikan diri

dengan keterampilan yang dilakukan. Akan nampak penampilan yang

terkoordinasi dengan perkembangan yang terjadi secara bertahap, dan

lambat laun semakin konsisten.

3. Tahap Otomatis

Pada tahap ini, keterampilan motorik yang dilakukannya dikerjakan secara

otomatis. Pelaksanaan tugas gerak yang bersangkutan tak seberapa

terganggu oleh kegiatan lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar

gerak (motorik) merupakan suatu perubahan perilaku motorik

berupaketerampilan sebagai hasil dari latihan dan pengalaman yang

mengantarkan ke arah perubahan permanen dalam prilaku terampil.

Page 43: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

25

I. Konsep Pengembangan Model

Penelitian menurut Hamid Darmadi (2011:24) adalah usaha seseorang yang

dilakukan secara sistematis mengikuti aturan-aturan metodologi seperti

observasi sistematis terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan

diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada. Penelitian dapat pula diartikan

sebagai cara pengamatan atau inkuiri dan mempunyai tujuan untuk mencari

jawaban permasalahan atau proses penemuan, baik discovery, maupun

invention.

Penelitian pada dasarnya adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk

mencari jawaban dari pertanyaan yang ada atau untuk memecahkan masalah

yang dilakukan dalam penerapan metode ilmiah. Salah satu penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan penelitian yang sudah ada adalah penelitian

pengembangan. Pengembangan model dapat diartikan sebagai proses desain

konseptual dalam peningkatan fungsi dari model yang sudah ada sebelumnya.

Pengembangan model yang baru dapat disusun berdasarkan pengalaman

terhadap model sebelumnya yang telah dilaksanakan, kebutuhan individu,

kebutuhan kelompok, atau disesuaikan dengan perkembangan dan perubahan

lingkungan.

Secara menyeluruh model diartikan sebagai suatu obyek atau konsep yang

digunakan untuk merepresentasikan suatu hal. Pada hakikatnya kata “model”

memiliki definisi yang berbeda-beda sesuai dengan bidang ilmu atau

pengetahuan yang menggunakannya. Model latihan digunakan sebagai

pendekatan pembelajaran atau latihan agar tujuan pada setiap latihan atau

belajar dapat tercapai dengan baik sesuai dengan kompetensi yang ingin

Page 44: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

26

dicapai. Penelitian dapat dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu penelitian

dasar, terapan, evaluasi, pengembangan dan mendesak. Dalam pembagian

penelitian didasarkan pada fungsi dan penerapannya dalam pendidikan yang

relevan dan dapat selalu digunakan. Salah satu model penelitian yang relevan

dan dapat selalu digunakan yaitu penelitian pengembangan. Penelitian

pengembangan (development research) menemukan pola, urutan

pertumbuhan, perubahan dan terutama memiliki maksud untuk

mengembangkan bahan ajar.

Penelitian pengembangan merupakan suatu penelitian yang mendasarkan pada

pembuatan suatu produk yang efektif, diawali dengan analisis kebutuhan,

pengembangan produk dan uji coba produk. Pada proses pengembangan,

peneliti tetap melakukan observasi dari perancangan produk tersebut sampai

pada saat uji produk tersebut di lapangan. Dengan demikian, penelitian

pengembangan mencakup evaluasi, sumatif, dan konfirmatif. National Science

Board dalam Nusa Putra (2012:70) menyebutkan penelitian dan

pengembangan adalah studi sistematis terhadap pengetahuan ilmiah yang

lengkap atau pemahaman tentang subjek yang diteliti.

Sugiyono (2011:9) menyebutkan bahwa penelitian dan pengembangan

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau

memvalidasi produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan dan

pembelajaran. Penelitian dan pengembangan dapat juga digunakan untuk

menilai suatu produk dalam kegiatan belajar mengajar. Apakah produk

Page 45: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

27

tersebut dapat digunakan dalam dunia pendidikan atau harus mendapat revisi

untuk dapat digunakan.

Sukmadinata (2005:164)menjelaskan bahwa penelitian dan pengembangan

adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat

dipertanggungjawabkan. Pengembangan model merupakan hasil penelitian

yang berorientasi pada hasil pengembangan produk. Jadi penelitian dan

pengembangan dapat menghasilkan produk dan dapat diuji keefektifitasan dari

produk tersebut.

Penelitian pengembangan menurut Maksum (2012:79) adalah:

“Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Istilah produk bisa

berarti perangkat keras (hardware) atau perangkat lunak (software).

Penelitian pengembangan umumnya bersifat siklus yang diawali dengan

adanya kebutuhan, kebutuhan tersebut dapat diselesaikan dengan

pengembangan produk, dan untuk menghasilkan produk yang terpercaya

perlu dilakukan pengujian beberapa kali”.

Langkah-langkah untuk mengembangkan produk atau menyempurnakan

produk yang sudah ada dapat dilakukan dengan menganalisa kebutuhan.

Peneliti dapat mendesain konsep yang akan dikembangkan dengan

menganalisa kebutuhan. Proses tersebut agar hasil penelitian dapat mencapai

hasil yang diinginkan dan menyempurnakan hasil produk sebelumnya.

Page 46: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

28

Secara sederhana penelitian dan pengembangan atau biasa yang disebut R&D

bisa di definisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis,

bertujuan/diarahkan untuk menemukan, merumuskan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model,

metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih baik, baru, efektif,

efisien produktif, dan bermakna. Penelitian pengembangan memang diarahkan

untuk menemukan pembaruan dan keunggulan dalam rangka efektifitas,

efisiensi, dan produktivitas.

Penelitian pengembangan selalu dengan tegas dibedakan dari penelitian

murni/dasar walaupun tentu saja tidak dapat dipisahkan dari penelitian

murni/dasar. Bahkan seringkali penelitian pengembangan didasarkan pada

penelitian murni/dasar.

Dengan demikian penelitian pengembangan dapat disimpulkan sebagai

penelitian yang menghasilkan suatu produk yang telah dianalisis terlebih

dahulu tingkat keefektifanya dalam latihan ataupun latihan dengan diawali

dengan analisis kebutuhan, pengembangan produk dan uji coba produk.

Produk dievaluasi dan direvisi dari hasil uji coba yang dilakukan hingga

menghasilkan produk akhir yang siap untuk disebarluaskan.

J. Sepakbola

Permainan sepak bola merupakan olahraga yang sangat digemari saat

ini,terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Tidak hanya di

dunia, di Indonesia sepak bola telah merebut hati para pecinta olahraga. Maka

dari itu tidak heran jika permainan yang dominan menggunakan kaki ini sering

Page 47: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

29

dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa. Tidak hanya pria, saat ini

sepak bola wanita juga sudah mulai populer di indonesia. Olahraga ini sangat

berguna sebagai pendidikan, sarana rekreasi, maupun sebagai tujuan

pembentukan prestasi.

Luxbacher (2008:2) menyatakan bahwa pertandingan sepakbola dimainkan

oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 orang, masing-masing

tim mempertahankan gawang dan berusahamenjebol gawang lawan. Menurut

Sodikin dan Achmad (2010:2) bahwa sepak bola merupakan permainan yang

dilakukan oleh dua regu/tim. Setiap tim terdiri atas 11 pemain. Permainan

sepak bola membutuhkan kerja sama tim yang kompak. Di samping itu,

variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar juga diperlukan dalam permainan

ini. Permainan sepakbola dalam memainkannya setiap pemain dibolehkan

menggunakan seluruh anggota badan kecuali lengan, hanya penjaga gawang

diperbolehkan memainkan bola dengan kaki dan lengan. Sepakbola hampir

seluruhnya menggunakan kemahiran kaki, kecuali penjaga gawang yang bebas

menggunakan anggota tubuh manapun. Tujuan dari masing-masing regu

adalah memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dengan

pengertian pula berusaha sekuat tenaga agar gawangnya terhindar dari

kebobolan penyerang lawan.

Luxbacher (2012:1) mengemukakan bahwa :

“Gerakan pemain yang lancar dan terkontrol mengekspresikan

individualitasnya dalam permainan beregu. Kecepatan, kekuatan,

stamina, keterampilan dan pengetahuan mengenai taktik, semuanya

merupakan aspek yang penting dari penampilan”.

Page 48: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

30

Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain terlepas dari faktor

kondisi fisik dan taktik sangat menentukan tingkat permainan suatu

kesebelasan sepakbola. Semakin baik tingkat penguasaan keterampilan teknik

dasar bermain setiap, maka semakin cepat dan cermat kerja sama secara

kolektif yang akan tercapai. Dengan demikian, kesebelasan akan lebih lama

menguasai bola dan akan mendapatkan keuntungan secara fisik dan taktik.

Pencapaian penguasaan teknik-teknik dasar bermain sepakbola pemain harus

melakukan dengan prinsip-prinsip gerakan teknik yang benar, cermat,

sistematik yang dilakukan berulang-ulang terus-menerus dan berkelanjutan,

sehingga menghasilkan kerjasama yang baik antara sekumpulan saraf otot

untuk membentuk gerakan yang harmonis, sehingga menghasilakan

otomatisasi gerakan. Pencapaian gerakan yang otomatis harus dimulai sejak

usia muda. Permainan sepakbola menuntuk setiap pemainnya untuk memiliki

kondisi fisik yang prima serta aspek-aspek pondasi fisik.

Gratz (2009:1) mengatakan bahwa :

“To develop an effective training program, you must first understand

thedamands of soccer. the fitnes fondation for soccer consists of many

componens: flexibility, strength, power, speed, agility, and endurance”.

Pondasi fisik sangat penting untuk menunjang seorang pemain dalam bermain

sepakbola. Tanpa pondasi fisik yang baik, seseorang akan kesulitan dalam

meyesuaikan diri pada permainan yang memerlukan kondisi fisik yang prima.

Berdasarkan hakikat permainan sepak bola yang dikemukakan oleh para ahli

diatas, maka peneliti bisa memberikan kesimpulan yang dimana permainan

sepak bola yaitu suatu permainan yang dimainkan oleh dua tim yang saling

Page 49: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

31

bertanding dengan menggunakan satu bola yang nantinya akan diperebutkan

oleh kedua tim tersebut untuk saling memasukkan bola kegawang lawan

mereka dan yang dapat memasukkan bola paling banyaklah tim yang

memenangkan pertandingan.

Teknik dasar bermain bola merupakan bagian penting dalam sepak bola yang

harus dikuasai oleh setiap pemain. Menurut Muchtar (1992 : 27) teknik

sepakbola adalah “Cara pengolahan bola atau pengolahan gerak tubuh dalam

bermain sepak bola adalah semua cara pelaksaaan gerakan-gerakan yang

diperlukan untuk bermain sepak bola, terlepas sama sekali permainannya”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat dirumuskan bahwa, teknik dasar bermain

sepak bola merupakan cara-cara memainkan bola dan gerak tubuh yang

mendukung kemampuan memainkan bola yang berdiri sendiri terlepas dari

permainan sepak bola yang sebenarnya. Bertolak dari pengertian teknik dasar

bermain bola yang telah dikemukakan diatas dapat di identifikasi bahwa

teknik dasar bermain sepak bola dibedakan menjadi dua macam dalam hal ini

Muchtar (1992 : 27) mengelompokkan teknik sepak bola terdiri atas :

1. Teknik badan adalah cara menguasai gerak tubuhnya dalam permainan

terdiri atas : cara lari, melompat dan gerak tipu.

2. Teknik bola adalah semua gerakan-gerakan dengan bola terdiri dari : (a)

Teknik menedang bola (kicking), (b) Teknik menahan bola (trapping), (c)

Teknik menggiring bola (dribbling), (d) Gerak tipu dengan bola, (e)

Teknik menyundul bola (heading), (f) Teknik merebut bola (tackling), (g)

Page 50: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

32

Teknik lemparan kedalam ( Throw in), (h) Teknik penjaga gawang (goal

keeping).

K. Passing

Passing adalah istilah yang erat kaitannya dengan aktivitas mengoper atau

mengumpan bola ke arah teman. Passing adalah teknik mengoper atau

memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya dalam

pertandingan sepak bola. Teknik Passing sangat-sangat perlu dikuasai oleh

pemain bola agar pola permainan yang diinginkan bisa berhasil baik dalam

menyerang atau bertahan. Secara umum ada 3 jenis passing dalam permainan

sepak bola yaitu; passing dengan kaki bagian luar, passing dengan kaki

bagian dalam dan pasing dengan punggung kaki atau kura-kura.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, passing ada tiga jenis yaitu passing

dengan kaki bagian dalam, luar dan kura-kura kaki. Macam – macam teknik

dasar passing dalam sepakbola, pengertian dan cara melakukannya. Selain

menggiring dan menendang, pemain bola juga harus menguasai teknik dasar

passing. Teknik passing adalah teknik mengumpan atau mengoper bola

keteman setim. Dan untuk melakukan passing dalam sepakbola bagian tubuh

yang paling tepat digunakan adalah kaki.

Passing yang baik dan benar sangat dibutuhkan dalam permainan sepak bola,

karena dengan menguasai tekhnik ini maka akan mempermudah teman kita

untuk menerima bola. Seperti halnya menendang, passing juga bisa di lakukan

dengan kaki bagian luar dan bagian dalam atau bisa dengan kepala. Menurut

(Josep A. Luxbacher, 1999:2), terdapat empat rangkaian tekhnik dasar untuk

mengoper bola atau passing yaitu :

Page 51: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

33

a. Persiapan

1.) Berdiri menghadap target

2.) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola.

3.) Arahkan kaki ke target yang di tuju.

4.) Kaki di tempatkan dalam posisi menyamping.

5.) Fokus perhatian pada bola.

b. Pelaksanaan

1.) Tubuh berada di dekat bola

2.) Lutut sedikit di tekuk

3.) Ayunkan kaki yang akan menendang ke depan.

4.) Pandangan melihan ke sasaran yang di tuju.

5.) Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki.

c. Follow through

1.) Berat badan di pindah ke depan.

2.) Lanjutkan gerakan searah dengan bola.

3.) Gerakan akhir berlangsung dengan mulus.

4.) Kaki yang menendang mendarat sedikit di depan kaki tumpu.

5.) Menjaga keseimbangan.

d. Hasil

1.) Arah bola lurus kedepan.

2.) Bola tepat sasaran.

3.) Akurat dalam mengirimkan bola.

4.) Bola mudah di terima.

Page 52: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

34

5.) Bola mendatar menyusun tanah.

Teknik menendang dalam permainan sepakbola fungsinya untuk mengoper ke

teman atau lawan, tujuan akhir dalam sepakbola adalah untuk mencetak goal

oleh karena itu passing yang baik sangat berpengaruh dalam permainan sepak

bola untuk melewati atau mengumpan ke teman. Teknik passing yang baik

harus memperhatikan perpaduan antara kekuatan dan akurasi tendangan. Cara

agar mampu melakukan tendangan keras dan akurat saat passing dalam

sepakbola yaitu dengan sering melakukan latihan memperkuat kaki untuk

menendang bola supaya terarah dan tepat sasaran. Semakin sering seorang

pemain dalam melatih teknik passing ini tentu akan semakin bagus dan tajam

kemampuannya dalam melakukan mengoper atau melewati lawan untuk

mengoper ke lawan.

Untuk melakukan teknik passing ini perlu kekuatan, power tenaga yang

lebih besar sehingga menghasilkan laju bola yang cepat. Cara

melakukan passing yang benar bisa menggunakan kaki bagian dalam yang

dekat dengan ujung, sisi kaki bagian luar dan dengan punggung kaki. Dengan

melakukan passing yang baik maka akan menghasilkan tendangan yang

akurat dalam mengoper bola ke teman dan menghasilkan peluang yang baik

untuk melakukan tembakan ke gawang.

L. Latihan

Proses dari suatu latihan merupakan suatu dasar dari peningkatan efektifitas

jasmani. Oleh karena itu kita harus terlebih dahulu mengerti dan memahami

arti dari latihan. Latihan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas

fungsional organ tubuh pelakunya. Oleh sebab itu latihan yang dilakukan

Page 53: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

35

harus disusun dan dilaksanakan secara tepat dan benar sesuai dengan tujuan

yang ingin dicapai. Latihan dengan cara yang tidak tepat akan mempengaruhi

perkembangan anak, baik secara fisiologi ataupun psikologis.

Kent dalam Budiwanto (2012:16) bahwa “latihan adalah suatu progam latihan

fisik yang direncanakan untuk membantu mempelajari keterampilan,

memperbaiki kesegaran jasmani, dan terutama untuk mempersiapkan atlet

dalam suatu pertandingan. Selanjutnya Bompa dalam Budiwanto (2012:16)

mengemukakan bahwa latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang

sistematis dalam waktu yang panjang, ditingkatkan secara bertahap dan

perorangan, bertujuan membentuk manusia yang berfungsi fisioligis dan

psikologisnya untuk memenuhi tuntutan tugas.

Harsono (2006:2) melihat bahwa, latihan adalah suatu proses penyempurnaan

atlet secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan diberi

beban fisik, teknik, taktik dan mental yang harus teratur, meningkat, bertahap

dan berulang-rulang. Lumintuarso (2013:45) mengatakan bahwa “latihan

pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu

individu dalam meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotornya”` Latihan yang baik dan berhasil adalah yang dilakukan

secara teratur, seksama, sistematis, serta berkesinambungan/kontinyu,

sepanjang tahun, dengan pembebanan latihan (training) yang selalu

meningkat dan bertahap setiap tahun. Dengan kata lain bahwa latihan adalah

suatu proses latihan yang sistematis dan dilakukan secara berulang-ulang dan

yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah. Sistematis

Page 54: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

36

maksudnya bahwa pelatihan yang dilaksnakan secara teratur, berencana,

sesuai jadual, menurut pola dan sistem tertentu, metodis, berkesinambungan

dari yang sederhana ke yang lebih kompleks. Berulang-ulang berarti bahwa

gerakan yang dilakukan harus dilatih secara berulang-ulang agar gerakan

yang dimaksud kelihatan sukar dan koordinasi yang masih rendah menjadi

kian mudah. Otomatis dan refleksi pelaksnaannya. Demikian pula agar pola

serta koordinasi gerak menjadi semakin halus sehingga semakin menghemat

energi.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latihan pada hakikatnya

kegiatan yang bertujuan membina dan menormalkan keadaan tubuh,

pembentukan gerakan, pembinaan prestasi yang menekankan pada kekuatan,

kecepatan, ketahanan dan keterampilan dengan fase-fase pemanasan, latihan

inti dan latihan penenangan sesuai dengan prinsip-prinsip latihan untuk

mencapai ambang batas denyut nadi dan keterampilan cabang olahraga

tertentu yang diprogramkan secara optimal. Setiap perbedaan tujuan latihan

yang akan dilakukan akan berbeda pula jenis latihannya.

M. Macam Macam Cara Menendang Bola (Passing)

a. Passing dengan Kaki Sisi Dalam

Cara menendang bola dengan teknik ini biasa dilakukan untuk melakukan

tembakan dengan jarak dekat. Passing menggunakan kaki bagian dalam

merupakan teknik yang paling sering digunakan untuk passing. Beberapa

tips melakukan teknik passing dengan cara ini yaitu :

Page 55: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

37

Gambar 3. Passing Dengan Kaki Bagian Dalam

Kaki ditumpu pada samping sejajar dengan bola, lutut di tekuk.

Kaki yang ingin menedang membentuk sudut 90 derajad dengan

kaki tumpu

Posisi badan dibelakang bola sedikit tegak

Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan

Saat perkenaan mata melihat bola dan meneruskan pandangan pada

sasaran.

Setelah menendang ada gerakan lanjutan (follow through)

b. Passing dengan Kaki Sisi Luar

Dalam permainan sepak bola teknik menendang bola menggunakan kaki

bagian luar sering dilakukan ketika melepaskan tendangan jauh ke arah

teman dimana posisi pemain berada pada tempat yang berlawanan dengan

posisi gawang lawan. Selainitu teknik passing ini juga dapat dipakai untuk

mengecoh dari tim lawan. Inilah tips dalam melakukan tendangan

menggunakan sisi kaki bagian luar, yaitu:

Page 56: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

38

Gambar 4. Passing Dengan Kaki Bagian Luar

Kaki ditumpu pada samping sejajar dengan bola, kaki lurus

kebelakang

Kaki sepak membentuk sudut 30 derajad dengan kaki tumpu

Posisi badan sedikit cndong kedepan

Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan

Saat bola mulai mengenai perkenaan kaki bagian luar mata melihat

bola dan meneruskan pandangan pada sasaran

Setelah menendang ada gerakan lanjutan (follow through)

c. Passing dengan Punggung Kaki / Kura - Kura

Cara menendang bola menggunakan bagian punggung kaki sangat sering

dipakai oleh pemain sepakbola dalam pertandingan karena teknik ini

menghasilkan laju bola yang kencang dan terarah. Diperlukan latihan yang

benar agar bisa menguasai teknik passing ini dengan baik. Cara untuk

melakukan tendangan bola dengan keras menggunakan punggung kaki ada

beberapa tips, antara lain:

Page 57: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

39

Gambar 5. Passing Dengan Menggunakan Punggung Kaki

Posisikan bola di depan tubuh kita

Letakkan kaki untuk menumpu di samping bola dan hadapkan jari-

jari ke arah gawang

Kaki yang digunakan untuk menendang tarik ke belakang lalu

ayunkan ke depan sekuat mungkin

Saat melakukan tendangan tubuh sedikit dicondongkan ke depan

Tendang bagian tengah bola dengan punggung kaki menghadap ke

arah target

Biarkan kaki tetap mengayun ke depan mengikuti bola setelah

ditendang

N. Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler disekolah meliputi pramuka, seni musik, tari, dan

olahraga. Ektrakurikuler olahraga di sekolah memiliki beberapa cabang

olahraga yaitu bola voli, bola basket, dan sepakbola. Ekstrakurikuler di

sekolah telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 (2014:2) tentang kegiatan

ekstrakurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah pasal 2 yaitu

Page 58: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

40

kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk

mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,

dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Ekstrakurikuler Menurut Subagiyo (2003: 23) ekstrakurikuler merupakan

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan

di sekolah maupun di luar sekolah untuk lebih memperkaya dan memperluas

wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki siswa dari

berbagai bidang studi.

Ekstrakurikuler merupakan program sekolah, berupa kegiatan siswa,

optimasi pelajaran terkait, dengan menyalurkan bakat dan minat, kemampuan

dan keterampilan untuk memantapkan kepribadian siswa.

Kegiatan ekstrakurikuler sebagai suatu program diluar jam pelajaran

sekolah yang dikembangkan untuk memperlancar program kurikuler dengan

kegiatan ini dapat berjalan lancar.

O. Kerangka Berfikir

Perkembangan sepakbola pada saat ini menjadikan kita sebagai pelatih, atlet,

atau pengurus sepakbola menjadi lebih terpacu dalam mengembangkan dan

meneliti perkembangan sepakbola itu sendiri. Dalam hal ini, peneliti

menganalisis berbagai model variasi passing sepakbola sebagai acuan untuk

mengembangkan berbagai latihan khususnya latihanpassing sepakbola.

Variasi latihan ini akan di analisis dan di validasi oleh pakar sepakbola dan

digunakan sebagai model latihan passing sepakbola. Selain itu dari segi

Page 59: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

41

afektif dan efesiensinya model latihan ini menjadi suatu latihan

pengembangan variasi latihan sepakbola yang baru . Model latihan ini

menjadi salah satu sumbangsih peneliti terhadap perkembangan sepakbola di

Indonesia.

P. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,

2013: 64). Mendefinisikan hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat

sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data

yang terkumpul. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dalam penelitian

ini yaitu dengan pengembangan variasi model latihan passing dapat

meningkatkan kepercayaan diri siswa dan kemampuan passing sepakbola

siswa ekstrakurikuler sepakbola SMP TRI SUKSES Lampung Selatan.

Page 60: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian pengembangan model latihan passing ini menggunakan model

penelitian dan pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall

(1983:775) yang terdiri dari sepuluh langkah dalam penelitian, antara lain: (1)

Research and information collecting (2) Planning (3) Development of the

preliminary from of product (4) Preliminary field testing(5) Main product

revision (6) Main field test. (7) Operational product revision (8) Operational

field testing (9) Final produk (10) Dissemination and implementation.

Penelitian dan pengembangan ini tentunya diharapkan akan menghasilkan

sebuah produk yang dapat digunakan sebagai model latihan passingpada

permainan sepakbola dengan desain model baru atau menyempurnakan yang

telah ada secara lengkap sehingga bisa dijadikan salah satu sumber belajar lain

dalam proses latihan. Untuk mempermudah sistematika penelitian maka akan

digambarkan menggunakan chart mengenai langkah-langkah penelitian dan

pengembangan yang digunakan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah

penelitian yang diadopsi dari Borg dan Gall:

Page 61: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

43

Gambar 4. Chart Langkah-Langkah Pengembangan

Sumber: Borg, dan Gall. 1983. Educational Research An Introduction.New

York:Longman.

Berdasarkan chart di atas dapat diterangkan langkah-langkah penelitian

sebagai berikut:

1) Melakukan penelitian dan pengumpulan informasi (kajian pustaka,

pengamatan subyek, persiapan laporan pokok persoalan)

2) Melakukan perencanaan (definisi keterampilan, perumusan tujuan, uji ahli,

uji coba skala kecil)

3) Mengembangkan jenis/bentuk produk awal (penyiapan materi, penyusunan

buku/modul dan perangkat evaluasi)

4) Melakukan uji coba lapangan tahap awal dengan menggunakan 10 subjek

5) Melakukan revisi produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari ahli

berdasarkan hasil uji coba lapangan tahap awal

6) Melakukan uji lapangan utama dengan 10 subjek

7) Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan

saran-saran ahli dari hasil uji coba lapangan utama

8) Melakukan uji produk utama

Page 62: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

44

9) Melakukan revisi terhadap produk akhir berdasarkan saran dalam uji coba

lapangan

10) Membuat laporan mengenai produk pada jurnal dan bekerja sama dengan

penerbit untuk melakukan distribusi secara komersial.

B. Karakteristik Model yang Dikembangkan

Pengembangan model latihan passing pada permainan sepakbola yang akan

disusun dan dikembangkan berupa model baru adapun sasarannya:

a. Sasaran penelitian

Pengguna yang menjadi sasaran dalam penelitian pengembangan model

latihan passing pada permainan sepakbola untuk siswa laki-laki yang

mengikuti ekstrakurikuler sepakboladi SMP TRI SUKSES Lampung

Selatan.

b. Subyek Penelitian

Teknik pengambilan subyek yang diterapkan dalam penelitian ini

merupakan sampling jenuh/sensus, yang dikenal juga sebagai semua

anggota populasi digunakan sebagai subjek penelitian.

C. Langkah-Langkah Pengembangan Model

Proses selanjutnya adalah menentukan langkah-langkah tahapan penelitian

yang akan dilakukan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang

dikembangkan leh peneliti meliputi :

1) Pertama adalah menentukan masalah atau potensi yang menjadi dasar

pengembangan model.

Page 63: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

45

2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi sebagai landasan pemikiran

dalam pembuatan konsep

3) Pembuatan model (rancangan produk), bentuk rancangan tersebut adalah

model latihan passing permainan sepakbola.

4) Validasi desain, dilakukan oleh ahli yang bersangkutan

5) Revisi, dari hasil uji ahli (validasi desain)

6) Ujicoba produk, dilakukan dengan mempraktekkan model latihan passing

pada permainan sepakbola pada ekstrakulikuler sepakbola SMP TRI

SUKSES Lampung Selatan

7) Revisi hasil uji coba produk kembali.

8) Model dapat diproduksi.

a. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan dengan studi literatur, studi

pengumpulan data lapangan, pengamatan proses, identifikasi

permasalahan yang dijumpai pada latihan passing permainan sepakbola

dan deskripsi serta temuan yang di dapatkan dilapangan. Hasil ini

dipergunakan untuk mengkaji keadaan lapangan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah produk yang akan dikembangkan ini nantinya

dipergunakan oleh subjek, artinya model yang dikembangkan oleh peneliti

diperlukan atau tidak.

b. Perencanaan Pengembangan Model

Langkah selanjutnya adalah membuat produk awal berupa rangkaian

pengembangan modeldalam latihan passing pada permainan sepakbola

Page 64: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

46

yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk untuk

mempermudah proses latihan passing pada permainan sepakbola sehingga

dapat memperoleh hasil latihan yang baik. Produk awal tersebut

dituangkan dalam model latihan.

Pengembangan model latihan diharapkan menjadi produk yang dapat

dikembangkan secara sistematis dan logis, sehingga produk ini

mempunyai keefektifan dan keefisienan yang layak digunakan. Pada

pembuatan produk yang peneliti kembangkan, peneliti harus konsultasi

tentang produk pada ahli sepakbola, ahli pembelajaran, dan ahli bahasa

agar dapat menghasilkan produk yang sempurna.

c. Validasi, Evaluasi dan Revisi Model

Langkah selanjutnya dalam penelitian riset dan pengembangan model

latihan passing sepakbola adalah:

1) Telaah Pakar (Expert Judgement)

Telaah Pakar dalam latihan passing sepakbola berguna untuk

mengevaluasi bagian-bagian dari model latihan yang perlu diperbaiki,

dihilangkan atau disempurnakan, hal ini dilakukan pada hasil

rancangan dalam bentuk rancangan tulisan gambar maupun dari teknik

peragaan langsung di lapangan saat perancangan modellatihan passing

sepakbola ini. Pakar yang dilibatkan dalam penelitian R and D ini

adalah 3 pakar yaitu pakar sepakbola, pakar pembelajaran, dan pakar

Bahasa. Hasil dari evaluasi dari pakar akan dijadikan masukan dalam

menyempurnakan rancangan model latihan passing pada permainan

sepakbola sebelum dilakukan uji coba kepada kelompok kecil.

Page 65: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

47

2) Uji coba kepada kelompok kecil (small group try-out)

Pelaksaan uji coba kelompok kecil dilakukan dengan subjek 10 siswa

SMP TRI SUKSES Lampung Selatan, sebelum uji coba kelompok

kecil siswa diberikan test awal tentang kemampuan passing bola yang

dimiliki, siswa melakukan latihan passing pada permainan sepakbola

dengan model latihan yang telah di kembangkan.

3) Revisi

Setelah melaksanakan ujicoba kelompok kecil, hasilnya dijadikan

sebagai bahan untuk memperbaiki model latihan passing sepakbola

sebelum di uji cobakan lapangan. Hasil yang dilakukan para siswa

kelompok kecil merupakan evaluasi yang kedua setelah evaluasi dari

para pakar sebelumnya.

4) Uji coba lapangan (field try-out)

Kegiatan selanjutnya adalah melakukan uji coba lapangan atau uji coba

kelompok besar, dalam kegiatan lanjutan penelitian riset dan

pengembangan model latihan passing sepakbola adalah ujicoba

lapangan. Ujicoba lapangan dilakukan setelah model latihan direvisi

dari hasil uji coba sebelumnya. Uji coba lapangan dilakukan pada

siswa TRI SUKSES Lampung Selatan sebanyak 10 siswa. Siswa yang

melakukan uji coba lapangan terdiri dari siswa putra yang mengikuti

ekstrakulikuler sepakbola.

Page 66: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

48

5) Revisi

Hasil kesimpulan yang diperoleh dari ujicoba lapangan merupakan

landasan terakhir dari perbaikan dan penyempurnaan produk baru

model latihan passing sepakbola. Hasil respon dari para siswa setelah

melakukan latihan secara langsung diberikan sebagai masukan evaluasi

perbaikan model.

Evaluasi pada tahapan ini merupakan evalusi akhir dari model latihan

passing permainan sepakbola ini. setelah perbaikan berdasarkan

masukan dan evaluasi ahli maka produk model latihan passing

sepakbola ini dianggap layak untuk disebarkan atau digunakan.

d. Teknik Pengumpulan Data dan Uji Efektifitas Produk

Uji coba ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah desain model

telah diterapkan dengan baik dan benar, dan seberapa efektifkah hasil

penerapan model terhadap tujuan penelitian ini. Efektivitasan produk

didapatkan berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh 3 orang ahli

terhadap model yang dikembangkan. Penilaian tersebut berupa angket

yang diberikan kepada setiap ahli untuk menilai kelayakan dari produk

yang dikembangkan. Cara yang digunakan untuk mengambil skor

adalah sebagai berikut:

1. Ahli sepakbola

Terdapat 1 instrumen penilaian yang diberikan kepada ahli

sepakbola untuk menilai kelayakan produk yang dihasilkan. Pada

setiap instrument terdapat 5 pilihan nilai mulai yang paling baik

Page 67: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

49

dengan skor 5 dan yang terkecil dengan skor 1.cara menskor hasil

dari seluruh instrument penilaian adalah sebagai berikut:

∑ = 100%2. Ahli Pembelajaran

Terdapat 1 instrumen penilaian yang diberikan kepada ahli

pembelajaran untuk menilai kelayakan produk yang dihasilkan.

Pada setiap instrument terdapat 5 pilihan nilai mulai yang paling

baik dengan skor 5 dan yang terkecil dengan skor 1.cara menskor

hasil dari seluruh instrument penilaian adalah sebagai berikut:

∑ = 100%3. Ahli Bahasa

Terdapat 1 instrumen penilaian yang diberikan kepada ahli bahasa

untuk menilai kelayakan produk yang dihasilkan. Pada setiap

instrument terdapat 5 pilihan nilai mulai yang paling baik dengan

skor 5 dan yang terkecil dengan skor 1.cara menskor hasil dari

seluruh instrument penilaian adalah sebagai berikut:

∑ = 100%

Page 68: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

50

Analisis Persentase Hasil Evaluasi Oleh Ahli

PROSENTASE KETERANGAN MAKNA

80% - 100% VALID LAYAK DIGUNAKAN

60% - 79% CUKUP VALID LAYAK DIGUNAKAN

50% - 59% KURANG VALID DIPERBAIKI

< 50% TIDAK VALID DIPERBAIKI

Tabel. 1. Persentase Hasil Evaluasi

e. Implementasi Model

Implementasi produk hasil akhir penelitian riset dan pengembangan

model berupa model latihan passing sepakbola untuk dapat

dipergunakan setelah kelayakan dan keefektifan model latihan passing

tersebut di ketahui. Dalam beberapa periode tertentu latihan passing

sepakbola dapat digunakan dan di implementasikan di Sekolah

Menengah Pertama pada proses latihan sepakbola khususnya teknik

passing.

Page 69: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penilaian yang diberikan oleh ahli sepakbola,

pembelajaran, dan media dengan kuisioner di dapat nilai dari ahli sepakbola

adalah, ahli pembelajaran, dan ahli bahasa. Kesemuanya dinyatakan valid dan

layak. Hasil perhitungan rata - rata dari ke 3 ahli adalah dinyatakan valid dan

layak untuk digunakan dalam menunjang proses latihan passing pada

permainan sepakbola khususnya tingkat SMP. Produk yang dihasilkan adalah

berupa buku panduan latihan passing pada permainan sepakbola. Produk yang

dikembangkan berupa 5 variasi latihan passing, model latihan yang

dikembangkan berdasarkan aspek fisik yang mempengaruhi kemampuan

passing seperti kelincahan, kelentukan, dan power yang dikemas dan

disesuaikan dengan karakteristik siswa SMA dengan gambar serta penjelasan

yang mudah untuk dipahami.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian secara menyeluruh menunjukkan

bahwa produk model latihan passing ternyata secara keseluruhan layak dan

efektif digunakan. Maka implikasi dari hasil temuan tersebut adalah model

latihan passing sepakbola ini dapat digunakan oleh pengajar atau pelatih

sebagai panduan atau referensi bagi kegiatan latihan passing sepakbola karena

Page 70: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

65

efektif untuk meningkatkan hasil keterampilan passing pada permainan

sepakbola.

C. Saran

Berdasarkan hasil pengembangan model latihan passing ini, maka perlu

dikemuka kan beberapa saran oleh peneliti sehubungan dengan produk yang

dihasilkan. Adapun saran - saran yang dikemukan meliputi saran pemanfaatan,

saran diseminasi, dan saran pengembangan lebih lanjut.

1. Saran Pemanfaatan

Produk pengembangan ini adalah model latihan passing sepakbola yang

dapat digunakan sebagai variasi latihan passing oleh pelatih atau pengajar,

dimana dalam pemanfaatannya perlu mempertimbangkan situasi, kondisi

dan sarana prasarana yang ada.

2. Saran Deseminasi

Dalam penyebarluasan pengembangan kesasaran yang lebih luas, peneliti

memberikan saran, antara lain:

a. Agar model Latihan passing sepakbola ini dapat digunakan oleh para

pelatih dan guru, maka sebaiknya di cetak lebih banyak lagi, sehingga

nanti nya para pelatih dan guru dapat memahami dengan baik,

sehingga dapat mengaplikasikannya dan menjadikannya proses yang

efektif dan efisien.

3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut

Dalam mengembangkan penelitian ini kearah lebih lanjut, peneliti

mempunyai beberapa saran, sebagai berikut :

Page 71: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

66

a. Untuk subyek penelitian sebaiknya dilakukan pada subyek yang lebih

luas, baik itu dari jumah subyek maupun jumlah SMP yang digunakan

sebagai kelompok uji coba.

b. Harapannya hasil pengembangan model latihan passing sepakbola ini

dapat disebarluaskan keseluruh guru-guru pendidikan jasmani di

Indonesia dan pelatih sepakbola. Demikian saran - saran terhadap

pemanfaatan, deseminasi, maupun pengembangan produk.

Page 72: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT

Rineka Cipta, Jakarta.

Balai Pustaka. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Depdikbud. Jakarta.

Borg Walter R., and Gall M.D. 1983. Educational Research: An Introduction.

Longman Inc, New York.

Dahar, R.W. 2001. Teori – Teori Belajar. Erlangga, Bandung.

Darmadi, Hamid. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.

Dinata, Marta. 2007. Dasar – Dasar Mengajar Sepakbola. Cerdas Jaya, Jakarta.

Djamal, M. 2015. Paradigma Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Gifford, Clive. 2007. Keterampilan SepakBola. Pt Intan Sejati, Klaten.

Gunawan, Imam. 2016. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Bumi Aksara,

Jakarta.

Josep A. Luxbacher. 1999. Sepakbola Taktik dan Teknik Bermain. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Lutan, R. 2009. Belajar Keterampilan dan Motorik, Pengantar Teori dan Metode.

Depdikbud. Dirjendikti, Jakarta.

Mengajar Pendidikan Jasmani ( Pendekatan Pendidikan Gerak di Sekolah

Dasar).Depdiknas, Jakarta.

Mielke, Danny. 2007. Dasar – Dasar Sepakbola. Pakar Raya, Bandung.

Mutohir C. 2003. Metodik Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Page 73: MODEL LATIHAN PASSING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA …digilib.unila.ac.id/58922/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Nilai yang di dapatkan adalah 84,41% yang dinyatakan cukup ... Juara

67

Salim, Agus. 2008. Buku Pintar Sepakbola. Rosda, Jakarta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung. Sukmadinata, Nana Syaodah. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. PT Remaja

Resda karya, Bandung.

Subagiyo. 2003. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Syarifudin. 2008. Pokok – Pokok Pengembangan Program Pembelajaran Pendidikan

Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Slameto. 2005. Belajar dan Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta,

Jakarta.

Tarigan, Herman. 2019. Belajar Gerak dan Aktivitas Ritmik Anak – Anak. Penerbit

Hamim Grup, Metro Lampung.