model dalam eksplorasi batubara

8
Model Dalam Eksplorasi Batubara Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen danoksigen. Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat- sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk. Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain. Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak,

Upload: dwiki-nur-agrizal

Post on 07-Dec-2015

20 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

eksplorasi Batubara

TRANSCRIPT

Page 1: Model Dalam Eksplorasi Batubara

Model Dalam Eksplorasi Batubara

Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya adalah

batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa

tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari

karbon, hidrogen danoksigen.

Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang

kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-

era tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl),

adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit batu

bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.

Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang

ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke

Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.

Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,

menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan

galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya

penambangan. Tujuan utama dari kegiatan eksplorasi geofisika adalah untuk membuat model

bawah permukaan bumi dengan mengandalkan data lapangan yang diukur bisa pada permukaan

bumi atau di bawah permukaan bumi atau bisa juga di atas permukaan bumi dari ketinggian

tertentu. Untuk mencapai tujuan ini, idealnya kegiatan survey atau pengukuran harus dilakukan

secara terus-menerus, berkelanjutan, dan terintegrasi menggunakan sejumlah ragam metode

geofisika.Seringkali -bahkan hampir pasti- terjadi beberapa kendala akan muncul dan tak bisa

dihindari, Seperti kehadiran noise pada data yang diukur. Ada juga kendala ketidaklengkapan

data atau malah kurang alias tidak cukup.

Page 2: Model Dalam Eksplorasi Batubara

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih

banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;

penyelidikan;penjajakan.

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)

Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk

mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu

endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya

penambangan.

Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi

adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk

mengetahui ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan esarnya cadangan serta “studi kalayakan”

dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan.

Kegiatan eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh

informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas, dan

sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan

lingkungan hidup. Menentukan suatu daerah prospek adalah merupakan tahapan yang penting

dalam kegiatan eksplorasi. Dalam kaitan dengan batubara, eksplorasi batubara merupakan suatu

proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan,

dimana selama pelaksanaan program akan dilakukan pengambilan contoh batubara (coal

sampling) untuk dievaluasi dan dianalisis di laboratorium baik dengan pendekatan analisis kimia

maupun analisis fisika agar kualitas dan kuantitas batubara tersebut dapat diketahui dengan pasti

(Blayden and Goodwin, 1982).

Page 3: Model Dalam Eksplorasi Batubara

Tahapan eksplorasi batubara sebagaimana tercantum dalam Standar Nasional Indonesia,

Amandemen 1 – SNI – 13-50141998, tentang Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Indonesia,

umumnya dilaksanakan dalam beberapa tahap:

1. Survey Tinjau

Survey tinjau merupakan tahap eksplorasi batubara yang paling awal dengan tujuan untuk

mengidentifikasi daerah-daerah yang mengandung endapan batubara yang prospek untuk

diselidiki lebih lanjut. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini meliputi studi geologi regional,

interpretasi potret udara, geofisika, dan peninjauan lapangan pendahuluan.

2. Prospeksi

Pada tahap ini, dilakukan pemilihan lokasi daerah yang mengandung endapan batubara

yang potensial untuk dikembangkan dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebaran dan potensi

endapan batubara yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Pemboran uji pada tahap ini

bertujuan untuk mempelajari stratigrafi regional atau litologi, khususnya di daerah yang

mempunyai indikasi adanya endapan batubara. Jarak antar titik bor berkisar dari 1000 sampai

3000 meter. Pada tahap ini peta yang dipakai mulai dari 1:50.000 sampai 1:25.000.

3. Eksplorasi Pendahuluan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh gambaran awal tentang endapan

batubara yang meliputi jarak titik pengamatan, ketebalan, kemiringan lapisan, bentuk, korelasi

lapisan, sebaran, struktur geologi dan sedimen, kuantitas dan kualitasnya. Jarak antar titik bor

berkisar 500 – 1000 meter, skala peta yang digunakan mulai dari 1: 25.000 sampai 1:10.000.

Sesuai dengan Keputusan Direktur Jendral Pertambangan Umum No. 661.K/201/DDJP/1996

tentang Pemberian Kuasa Pertambangan, Laporan Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum

perlu dilampiri dengan beberapa peta:

• Peta lokasi/situasi

• Peta geologi lintasan dan singkapan (skala 1:25.000)

• Peta kegiatan penyelidikan umum, termasuk lokasi sumur uji, parit uji,

pengambilan contoh batubara (skala 1:10.000)

Page 4: Model Dalam Eksplorasi Batubara

• Peta anomali geofisika, bila dilakukan (skala 1:10.000)

• Peta penyebaran endapan batubara dan daerah prospek (skala 1:10.000)

• Peta wilayah rencana peningkatan Kuasa Pertambangan

• Penampang sumur uji

• Penampang parit uji

• Penampang lubang bor Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model

penyebaran endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai

untuk menetapkan apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik

(prospek) atau tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat

diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya.

4. Eksplorasi Rinci

Eksplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi

terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang

bor, shafts, dan terowongan. Pada survei eksplorasi rinci perlu dilakukan pengamatan lapang

dengan tingkat kerapatan pengamatan di lapang: 2 tiap 1 hektar; kisaran skala yang dihasilkan

berkisar antara: 1 : 10.000 atau berskala lebih besar; pada umumnya skala yang dihasilkan adalah

1 : 5.000; sehingga memiliki luas tiap 1 cm2 pada peta adalah 0,25 hektar.

Pengkajian :

•Geoteknik

•Geohidrologi

Kegiatan :

•Pemetaan geologi dan topografi ( 1:2.000 )

•Pemboran dan pencontohan

Page 5: Model Dalam Eksplorasi Batubara

•Penampangan (logging) geofisika

Tujuan Eksplorasi Batubara adalah : Untuk menginventarisir serta melokalisir data

endapan batubara yang ada di daerah studi yang guna mencari lokasi-lokasi singkapan batubara

dan melaporkan daerah prospeksi hasil temuan di lapangan.

Dari uraian tentang tahapan kegiatan eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan

penyelidikan lapangan bertujuan untuk mendapatkan data tentang sifat fisik-mekanik batuan,

struktur geologi dan kondisi air tanah sampai dengan kedalaman rencana penambangan. Secara

spesifik harus dibuat laporan struktur geologi meliputi litologi, geometri dan kemiringan dari

formasi lapisan batubara, geometri dan komposisi struktur major seperti patahan, serta domain

dan orientasi dari bidang-bidang diskontinuitas. Demikian juga dengan data geoteknik terutama

sifat fisik dan mekanik dari over burden, interburden, lapisan batubara dan batuan alas.

Gambaran tentang data level air tanah, permeabelitas dan aliran air tanah artesis yang diperoleh

pada waktu kegiatan pengeboran dan pemasangan piezometer perlu juga dibuat dalam laporan

tertulis.

Page 6: Model Dalam Eksplorasi Batubara

Daftar Pustaka

http://godamaiku.blogspot.com/2013/09/eksplorasi-batubara.html

http://bahangaliantambang.blogspot.com/2013/11/kegiatan-eksplorasi-batubara.html

http://harrykurniafirmansyah.blogspot.com/2014/01/kegiatan-eksplorasi.html

http://toba-geoscience.blogspot.com/2011/11/eksplorasi-batubara.html

http://simonsamosir.blogspot.com/2014/07/eksplorasi-batubara-dengan-

menggunakan.html

http://andiashariahmad.blogspot.com/2012/12/eksplorasi-batubara-umi.html