m;obgyn k;8 t;4

21

Click here to load reader

Upload: fandy-faidhul-attamimi

Post on 24-Jul-2015

78 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

obgyn plasenta previa

TRANSCRIPT

Page 1: M;Obgyn K;8 T;4

LAPORAN TUTORIAL

MODUL OBGYN

TRIGGER 4 : PLACENTA PREVIA

FASILITATOR : dr. Zulbadar Panil, DABK

Ketua : Fandy Faidul attamimi

Sekretaris : Rusdawati

Anggota :

Frindos Rifzal

Aulia Rahmat Paing

Fadel Ahmad Pratama

Erick Apra

Afriadi

Adio Sangiro

Ishack Adha Harahap

Ryan viantino pratama

Desti Aryanti

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2012

Page 2: M;Obgyn K;8 T;4

TRIGGER 4. Plasenta previa

Seorang ibu G1 hamil preterm. Ditemui kepala belum masuk PAP dan perdarahan

pervaginam berulang-ulang/sedikit dating ke RS siti Rahmah untuk melahirkan.

BJA + dan His -

Page 3: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS

1. Plasenta previa : Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim2. G1 : kehamilan pertama3. Hamil preterm : usia kehamilan belum matur <28 minggu4. PAP : Pintu atas panggul

Page 4: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 2. DEFINE THE PROBLEMS

1. Apa yang dimaksud dengan plasenta previa?2. Jelaskan klasifikasi dari plasenta previa!3. Apa factor resiko plasenta previa4. Bagaimana pemeriksaan fisik plasenta previa?5. Bagaimana gejala klinis plasenta previa?6. Apa diagnose banding plasenta previa?7. Bagaimana Penatalaksanaan dari plasenta previa?8. Apa komplikasi dari plasenta previa?

Page 5: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 3. BRAINSTROM POSSIBLE HYPOTHESIS

1. Edema step 1

2. Klasifikasi :

Plasenta previa totalis

Plasenta previa marginalis

Plasenta previa parsial

Plasenta previa letak rendah

3. Factor resiko :

Multigravida

Keadaan rahim tidak baik

Myoma uteri

Bicornu uteri

4. Pemeriksaan fisik

VT : teraba massa terasa seperti bantalan pada orificium uteri internum

Inspekulo : terdapat perdarahan yang berasal dari portio

5. Gejala klinis :

Perdarahan tanpa nyeri

BJA +

Kontraksi uterus tidak ada

6. Diagnosa banding : solution plasenta

7. Penatalaksanaan :

Tipe marginal dan tipe letak rendah :pervaginam

Page 6: M;Obgyn K;8 T;4

Tipe total dan tipe partial : section sesarea

Page 7: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 4. SKEMA

Ibu G1

Perdarahan pervaginam

Diagnosa plasenta previa

Pemeriksaan

Pem. LaborPem.fisik

Penatalaksanaankomplikasipatofisiologietiologi

Prognosa

Page 8: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 5. LEARNING OBJECTIVE

Mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang :

PLASENTA PREVIA1. Anamnesa2. Riwayat penyakit3. Gejala klinis4. Etiologi5. Pemeriksaan6. Pemeriksaan penunjang7. Diagnose dan diagnos abanding8. Penatalaksanaan9. Prognosa10.Upaya pencegahan

Page 9: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 6. PRIVATE STUDY

DALAM NOTEBOOK

Page 10: M;Obgyn K;8 T;4

STEP 7. SHARE THE RESULT

1. Anamnesa Keluhan utama : Perdarahan pervaginam yang berulang-ulang Riwayat penyakit sekarang : Seorang ibu dating ke RS untuk melahirkan dan ibu

mengeluh ada darah yang keluar dari vaginanya yang berulang-ulang, tidak nyeri. Riwayat keputihan : tidak ada Riwayat persalinan : kehamilan pertama

2. Defenisi Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (OUI) .

3. Klasifikasi

Beberapa klasifikasi plasenta previa: a. Menurut de Snoo, berdasarkan pembukaan 4 -5 cm

1. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostea.

2. Plasenta previa lateralis; bila mana pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, dibagi 2 : 2.1 Plasenta previa lateralis posterior; bila sebagian menutupi ostea bagian belakang. 2.2 Plasenta previa lateralis anterior; bila sebagian menutupi ostea bagian depan. 2.3 Plasenta previa marginalis; bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostea yang ditutupi

plasenta.

b. Menurut penulis buku-buku Amerika Serikat : 1. Plasenta previa totalis ; seluruh ostea ditutupi uri. 2. Plasenta previa partialis ; sebagian ditutupi uri. 3. Plasenta letak rendah, pinggir plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir pembukaan Pada

periksa dalam tak teraba.

Page 11: M;Obgyn K;8 T;4

c. Menurut Browne: 1. Tingkat I, Lateral plasenta previa :

Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai ke segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.

2. Tingkat II, Marginal plasenta previa: Plasenta mencapai pinggir pembukaan (Ostea).

4. Faktor Predisposisi : 1. Multiparitas dan umur lanjut ( >/ = 35 tahun). 2. Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan atrofik dan

inflamatorotik. 3. Cacat atau jaringan parut pada endometrium oleh bekas pembedahan (SC, Kuret, dll). 4. Chorion leave persisten. 5. Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil

konsepsi. 6. Konsepsi dan nidasi terlambat. 7. Plasenta besar pada hamil ganda dan eritoblastosis atau hidrops fetalis.

5. Gejala klinis

a. Gejala utama plasenta previa adalah pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya berulang darah biasanya berwarna merah segar.

b. Bagian terdepan janin tinggi (floating). sering dijumpai kelainan letak janin. c. Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali

bila dilakukan periksa dalam sebelumnya, sehingga pasien sempat dikirim ke rumah sakit. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak.

d. Janin biasanya masih baik. e. Pada uterus tidak teraba keras dan tidak tegangf. bagian terbanyak janin biasanya belum masuk pintu atas panggul

6. Pemeriksaan khusus obstetric

Inspeksi - Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam : banyak, sedikit, darah beku, dan sebagainya.- Kalau telah berdarah banyak maka ibu kelihatan pucat/anemis.

Palpasi abdomen- Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah.- Sering dijumpai kesalahan letak janin.- Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala, biasanya kepala masih goyang atau terapung (floating) atau mengolak diatas pintu atas panggul.

Page 12: M;Obgyn K;8 T;4

- Bila cukup pengalaman (ahli), dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim, terutama pada ibu yang kurus.

Pemeriksaan in spekulo

Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum atau dari kelainan cervix dan vagina. Apabila perdarahan berasal dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.

Penentuan letak plasenta tidak langsung

Dapat dilakukan dengan radiografi, radio sotop dan ultrasonografi. Akan tetapi pada pemerikasaan radiografi clan radiosotop, ibu dan janin dihadapkan pada bahaya radiasi sehingga cara ini ditinggalkan. Sedangkan USG tidak menimbulkan bahaya radiasi dan rasa nyeri dan cara ini dianggap sangat tepat untuk menentukan letak plasenta.

Penentuan letak plasenta secara langsung

Pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perdarahan banyak. Pemeriksaan harus dilakukan di meja operasi. Perabaan forniks. Mulai dari forniks posterior, apa ada teraba tahanan lunak (bantalan) antara bagian terdepan janin dan jari kita. Pemeriksaan melalui kanalis servikalis. Jari di masukkan hati-hati kedalam OUI untuk meraba adanya jaringan plasenta.

7. Pemeriksaan penunjang

USG : untuk penentuan lokasi plasentaGolongan darahPemeriksaan darah lengkap

8. DiagnosisDapat ditegakkan dengan anamnesam pemeriksaan obstetric dan pemeriksaan penunjang lainnya.

Diagnose banding :

a. Solusio Placenta

b. Kehamilan dengan :- Trauma pada vagina- Varises yang pecah

Page 13: M;Obgyn K;8 T;4

- Ca cervik- Polip endocervik

9. Penatalaksanaan

Semua pasien dengan perdarahan per vagina pada kehamilan trimester ketiga, dirawat di rumah sakit tanpa periksa dalam. Bila pasien dalam keadaan syok karena pendarahan yang banyak, harus segera diperbaiki keadaan umumnya dengan pemberian infus atau tranfusi darah.

Selanjutnya penanganan plasenta previa bergantung kepada :

• Keadaan umum pasien, kadar hb.

• Jumlah perdarahan yang terjadi.

• Umur kehamilan/taksiran BB janin.

• Jenis plasenta previa.

• Paritas clan kemajuan persalinan.

Page 14: M;Obgyn K;8 T;4

Penanganan Ekspektif

Kriteria : - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.

- Perdarahan sedikit

- Belum ada tanda-tanda persalinan

- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.

Rencana Penanganan :

1. Istirahat baring mutlak.

2. Infus D 5% dan elektrolit

3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.

4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.

5. Pemeriksaan USG.

6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin.

7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya penanganan secara aktif.

Penanganan aktif

Kriteria

• umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.

• Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.

• Ada tanda-tanda persalinan.

• Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginum, dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.

Indikasi Seksio Sesarea :

Page 15: M;Obgyn K;8 T;4

1. Plasenta previa totalis.

2. Plasenta previa pada primigravida.

3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang

4. Anak berharga dan fetal distres

5. Plasenta previa lateralis jika :

• Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.

• Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.

• Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).

6. Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir dengan cepat.

Partus per vaginam.

Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal atau prematur.

1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm), ketuban dipecah (amniotomi) jika hid lemah, diberikan oksitosin drips.

2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan SC.

3. Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk melakukan operasi.

10. Prognosis

Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karana plasenta rendah sekali atau tak ada sama sekali. Sejak diperkenalkannya penanganan pasif pada tahun 1945, kematian perinatal berangsur-angsur dapat diperbaiki. Walaupun demikian, hingga kini kematian perinatal yang disebabkan prematuritas tetap memegang peranan utama.

Page 16: M;Obgyn K;8 T;4

11. PencegahanTidak ada cara untuk mencegahn plasenta previa karena penyebab pasti dari plasenta previa belum ditemukan. Yang harus dilakukan adalah mencoba menghindari factor resiko seperti merokok.

Page 17: M;Obgyn K;8 T;4

KESIMPULAN

Plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (OUI) . diklasifikasikan dalam empat klasifikasi yaitu; plasenta previa totalis, marginalis, partial dan letak rendah. Gejala klinis yang khas yaitu perdarahan pervaginam yang berulang-ulang tanpa nyeri. Disebabkan oleh beberapa factor resiko. Penatalaksanaan berdasarkan letak plasentanya.

DAFTAR PUSTAKA

http://tyovillage.blogspot.com/2011/03/laporan-kasus-plasenta-previa.html

http://www.lusa.web.id/plasenta-previa/

http:// digilib.unimus.ac.id/

bahan kulyah dr.azhar kiman,SpOG