mix desain beton

12
Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan BAB VI PERENCANAAN MIX DESIGN A. TUJUAN Tujuan metode ini adalah untuk memperoleh beton sesuai dengan mutu yang direncanakan tanpa nilai tambah. B. BAHAN 1. Air Air yang digunakan dalam campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak seperti bahan organic dan bahan–bahan lainnya yang dapat merugikan terhadap beton atau tulangan. 2. Semen Semen Portland yang digunakan adalah semen portland tipe 1. 3. Agregat Agregat harus memenuhi syarat–syarat yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengujian bahan agregat. Agregat yang digunakan pasir dari lumajang dan batu pecah dari pasuruan. C. LANGKAH PERHITUNGAN PROPORSI CAMPURAN Berikut adalah langkah–langkah dalam perhitungan proporsi campuran : Bab I Pendahuluan 1

Upload: zakiyatun-nafisah

Post on 27-Jan-2016

100 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

cara menentukan kadar semen,air dan agregat pada campuran betoon

TRANSCRIPT

Page 1: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

BAB VI

PERENCANAAN MIX DESIGN

A. TUJUAN

Tujuan metode ini adalah untuk memperoleh beton sesuai dengan mutu

yang direncanakan tanpa nilai tambah.

B. BAHAN

1. Air

Air yang digunakan dalam campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak seperti bahan organic dan bahan–bahan lainnya yang dapat merugikan terhadap beton atau tulangan.

2. Semen

Semen Portland yang digunakan adalah semen portland tipe 1.

3. Agregat

Agregat harus memenuhi syarat–syarat yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengujian bahan agregat. Agregat yang digunakan pasir dari lumajang dan batu pecah dari pasuruan.

C. LANGKAH PERHITUNGAN PROPORSI CAMPURAN

Berikut adalah langkah–langkah dalam perhitungan proporsi campuran :

1. Menentukan kuat tekan yang diisyaratkan dengan bagian yang hancur 10%

2. Mennetukan nilai deviasi standar dari mutu beton yang diisyaratkan

Persyaratan kuat tekan f’c

(MPa)

Persyaratan kuat tekan f’cr

(MPa)

Kurang dari 21 f’c + 7,0

21 sampai 35 f’c + 8,5

Lebih dari 35 f’c + 10,0

Bab I Pendahuluan 1

Page 2: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

3. Menetukan kekuatan rata-rata beton (f’cr). Karena mutu yang diisyaratkan dalam praktikum ini adalh 37,5 Mpa makan nilai tambah margin yang digunakan adalah 10, maka diperoleh:

f’cr = 37,5 + 10 = 47,5

4. Menentukan factor air-semen menggunakan grafik factor air semen karena tidak

disyaratkan lingkungan khusus

5. Menentukan nilai slump berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dicapai dalam hal

ini adalah pembuatan beton untuk plat. Nilai slump ditetapkan oleh pengawas

praktikum sebesar 100 milimeter.

6. Menentukan kadar air bebas harus memperhatikan nilai slump yang disesuaikan

dengan jenis pekerjaan. Dengan menggunakan tabel perkiraan kadar bebas

Bab I Pendahuluan2/3 Wh + 1/3 Wk

Start point

47,528 hari

0,33

2

Page 3: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

didapatkan nilai kadar air bebas yang kemudian dihitung menggunakan rumus

berikut :

Wh = perkiraan jumlah air untuk agregat halus

Wk = perkiraan jumlah air untuk agregat kasar

Slump 0-10 10-30 30-60 60-180

Ukuran besar butir agregat

maksimum (mm)Jenis agregat

10Batu tak dipecah 150 180 205 225

Batu pecah 180 205 230 250

20Batu tak dipecah 135 160 180 195

Batu pecah 175 190 210 225

40Batu tak dipecah 115 140 160 175

Batu pecah 155 175 190 205

Table perkiraan kadar air bebas

Pada saat pencampuran suhu 32ºC, suhu ruang/ketetapan 25ºC. Selain itu ada penyesuaian slump dari 120 mm – 100 mm Maka nilai kadar air bebas adalah :

7. Menentukan jumlah semen menggunakan nilai dari kadar air bebas dan nilai

factor air-semen.

8. Menentukan daerah atau zona gradasi agregat berdasarkan penujian material

agregat pada bab sebelumnya untuk selanjutnya digunakan dalam menentukan

jumlah agregat.dari percobaan sebelumnya termasuk dalam grading zone 2.

9. Menentukan persen agregat halus dan a gregat kasar berdasarkan hasil pengujian

bahan pada bab pengujian bahan agregat. Dari analisa lengkung ayakan campuran

diperoleh presentasi agregat halus 36% dan agregat kasar 64%.

Bab I Pendahuluan

2/3 Wh + 1/3 Wk = 2/3 (175 ) + 1/3 (205 ) + 7 -3 = 189 Kg/m3

Jumlah semen = jumlah kadar air bebas : nilai factor air-semen

Jumlah semen = 189 : 0,48 = 393,75 Kg/m3

3

Page 4: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

10. Menentukan berat jenis riil agregat SSD berdasarkan pada percobaan uji berat

jenis bahan agregat pada bab pengujian bahan agregat. Dari percobaan uji berat

jenis agregat didapatkan hasil berat jenis agregat halus 2.78 dan berat jenis

agregat kasar 2.68. Dengan menggunakan rumus

Didapatkan Berat jenis riil agregat adalah 2,69 Kg/m3

11. Menentukan berat isi beton basah dilakukan berdasrkan berat relative

agregat.yang telah didapatkan sebelumnya

Dari grafik di atas diperoleh perkiraan berat beton basah yang dimampatkan

sebesar 2435 kg

12. Menentukan kadar agregat gabungan berdasarkan hasil penghitungan

berat jenis beton dan kadar air bebas serta jumlah semen. Dengan rumus

Bab I Pendahuluan

Bj agregat = Bj agregat halus x persen agregat halus+ Bj agregat kasar x persen agregat kasar

Kadar agregat gabungan = BERAT JENIS BETON – KADAR AIR

BEBAS - SEMEN = 2435 –189 – 393,75= 1852,25 Kg/m3

Bj agregat = 0.36 x 2.78 + 0.64 x 2.68 = 2,69

187

2435

2,69

4

Page 5: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

13. Menentukan kadar agregat halus berdasarkan hasil penghitungan kadar

agregat campuran dengan persen agregat halus yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan rumus :

Kadar agregat halus = kadar agregat gabungan x persen agregat halus

= 0,36 x 1852,25 = 666,81 Kg/m3.

14. Menentukan kadar agregat kasar berdasarkan hasil penghitungan kadar

agregat campuran dengan persen agregat halus yang telah ditentukan sebelumnya.

Dengan rumus :

Kadar agregat kasar = kadar agregat gabungan- kadar agregat halus

= 0,64 x 1852,25 = 1185,44 Kg/m3

15. Kemudian data diatas dikoreksi untuk mendapatkan proporsi campuran

beton dalam kondisi asli dengan memperhitungkan nilai kadar air serta

penyerapan pada tiap-tiap agregat.

16. Setelah nilai kadar air agregat dan penyerapan tiap-tiap agregat maka dilakukan

koreksi sebagai berikut :

a. Air = B - (Cm - Ca) x C/100 - (Dm - Da) x D/100

b. Agregat Halus = C + (Cm - Ca) x C/100

c. Agregat Kasar = D + (Dm - Da) x D/100

Keterangan =

B adalah jumlah air (Kg/m3)

C adalah jumlah agregat halus (Kg/m3)

D adalah jumlah agregat kasar (Kg/m3)

Ca adalah absorpsi air pada agregat halus (%)

Cm adalah kandungan air dalam agregat halus (%)

Da adalah absorpsi air pada agregat kasar (%)

Cm adalah kandungan air dalam agregat halus (%)

Dm adalahkandungan air dalam agregat kasar (%)

Bab I Pendahuluan 5

Page 6: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

DAFTAR ISIAN (FORMULIR) PERENCANA CAMPURAN BETON

No Uraian Tabel/ Grafik/ Perhitungan

Nilai

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

Kuat tekan yang disyaratkan

Deviasi Standar

Nilai Tambah (Margin)

Kekuatan Rata – rata yang

ditargetkan

Jenis Semen

Jenis agregat kasar

Jenis agregat halus

Faktor air semen bebas

Faktor air semen maks

Slump

Ukuran agregat maksimum

Kadar air bebas

Jumlah Semen

Jumlah semen maksimum

Jumlah semen minimum

Faktor air semen yang

disesuaikan

Susunan Besar butir agregat

halus

Persen agregat halus

Ditetapkan

Ditetapkan

Ditetapkan

Ditetapkan

Ditetapkan

Tabel 2

Grafik 2

Ditetapkan

Dari analisa

ayakan

Tabel 6

tidak ditetapkan

hasil analisa

ayakan

Grafik 10 s/d 12

37,5 MPa pada 28 Hari

bagian cacat 10 %

-

10

37,5+10 = 47,5 MPa

PPC Semen Gresik Tipe I

Batu Pasuruan

Pasir Lumajang

0,48

100 mm

40 mm

189 kg/m3

189 / 0,48= 393,75 kg/m3

– kg/m3

– kg/m3

Daerah gradasi susunan butir 2

36 %

0.36 x 2.78 + 0.64 x 2.68 = 2,69

Bab I Pendahuluan 6

Page 7: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

18.

19.

20.

21.

22.

Berat jenis relatif, agregat

(kering permukaan)

Berat Jenis Beton

Kadar agregat gabungan

Kadar agregat halus

Kadar agregat kasar

Grafik 13

19 – 12 – 11

17 x 20

20 – 21

(perhitungan)

2435 kg/m3

2435 – 393,75 – 189 = 1852,25

kg/m3

0,36 x 1852,25 = 666,81 kg/m³

0,64x1852,25 = 1185,44 kg/m³

Proposal Campuran

tiap m3

Tiap campuran uji 0,06 m3

Semen

(kg)

393,75

23,625

Air

(kg atau Lt)

189

11,34

Agregat Halus

(kg)

666,81

40

Agregat Kasar

(kg)

1185,44

71,13

Perhitungan:

Bahan kg/m3 Resapan

%

Kelembaban

%

Berat volume

kg/m3

Semen 566,67 -- -- 1183

Air 187 (B) -- -- 1000

Pasir 605,28(C) 1,3 (Ca) 2,55 (Cm) 1680

Batu pecah 1076,05(D) 1.85 (Da) 1.87 (Dm) 1460

Kebutuhan bahan dalam kondisi asli per m kubik:

Semen = 393,75 kg

Air = B – (Cm – Ca) x C/100 – (Dm – Da) x D/100

= 189−(2 ,55−1,3 )666,81

100−(1 .87−1 ,85)1185,44

100

= 189 - (1,25)6,6681 - (0,02)11,8544

= 189 – 8,34-0,24 = 180,24 kg

Pasir = C + (Cm – Ca) x C/100

= 666,81+(2 ,55−1,3)666,81

100

Bab I Pendahuluan 7

Page 8: Mix Desain Beton

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Bangunan

= 666,81+ 1,25x6.6681

= 666,81+ 8,34

= 675,15 kg

Batu Pecah = D + (Dm – Da) x D/100

= 1185,44+(1 ,87−1,85 )1185,44

100

= 1185,44+ 0,02x11,8544

= 1185,44+ 0,24

= 1185,68 kg

Perbandingan berat (SSD) :

PC : Pasir : Batu Pecah = 393,75:666,81: 1185,44 = 1 : 1,69 : 3,01

Perbandingan volume (SSD) :

PC : Ps : BP =

393 ,751183

:666 ,811680

:1185 ,441460 = 0.257 : 0,397 : 0,812 = 1: 1,55 : 2,73

Perbandingan berat (ASLI) :

PC : Pasir : Batu Pecah = 393,75 : 675,15 : 1185,68 = 1 : 1,72 : 3.01

Perbandingan volume (ASLI) :

PC : Ps : BP =

393 ,751183

:675 ,151680

:1185 ,681460

= 0,257 : 0,402 : 0,812 = 1 : 1,56 : 2,73

Bab I Pendahuluan 8