mitos tugas pi

9
I . PENDAHULUAN Mitos merupakan suatu penjelasan tanpa menggunakan penalaran yang baik, biasanya diungkapkan secara gaib dan mengandung arti yang dalam. Istilah mitos (mythos) berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah “perkataan” atau “cerita”. Mitos biasanya berisi cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos sendiri juga bisa merujuk pada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap memiliki kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau. Masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya. Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Di Indonesia sendiri ada berbagai macam cerita

Upload: weedya-nastiti

Post on 27-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

I . PENDAHULUAN

Mitos merupakan suatu penjelasan tanpa menggunakan penalaran yang baik, biasanya diungkapkan secara gaib dan mengandung arti yang dalam. Istilah mitos(mythos)berasal dari bahasa Latin yang artinya adalah perkataan atau cerita. Mitos biasanya berisi cerita prosa rakyat yang di tokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau penganutnya. Mitos juga disebut Mitologi, yang kadang diartikan Mitologi adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Mitos sendiri juga bisa merujuk pada satu cerita dalam sebuah kebudayaan yang dianggap memiliki kebenaran mengenai suatu peristiwa yang pernah terjadi pada masa lampau. Masyarakat beranggapan mitos sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat tradisional yang masih sangat kental budaya kedaerahannya.Mereka kebanyakan mengabaikan logika dan lebih mempercayai hal-hal yang sudah turun temurun dari nenek moyang. Di Indonesia sendiri ada berbagai macam cerita mitos yang berbeda-beda di tiap provinsi/pulau namun beberapa mitos memiliki kesamaan tujuan atau pesan yang bertujuan untuk kebaikan dalam hidup.

II . PEMBAHASAN

1 . Larangan memotong kuku di malam hariLarangan ini jaman dahulu dipercayai, apabila hal tersebut dilakukan berarti kita mendoakan orang tua berumur pendek. Versi lain mengatakan apabila memotong kuku di malam hari maka akan memperpendek umur kita.2 . Larangan bersiul di malam hariSampai sekarang mitos ini tetap banyak beredar, dipercayai apabila bersiul di malam hari akan mengundang roh halus. Apabila mereka datang maka akan membalas siulan kita.3 . Gadis di larang duduk di depan pintuApabila hal ini dilakukan maka gadis tersebut akan di jauhkan dari jodoh.4 . Mitos fenomena gerhana bulan darahMenurut sejumlah kepercayaan yang beredar di Jawa, gerhana bulan darah adalah pertanda adanya raksasa buto kala yang memakan bulan. Untuk mengusir sang buta kala, biasanya masyarakat sekitar akan menabuh lumpang (tempat penumbuk dari besi). Para wanita hamil turut mengolesi perutnya dengan abu sisa pembakaran di dapur dengan harapan anak yang dikandung tidak dimakan atau tidak seperti buto.5. Larangan pernikahan wanita Sunda dengan lelaki JawaMitos tersebut hingga kini masih dipegang teguh beberapa gelintir orang. Tidak bahagia, melarat, tidak langgeng dan hal yang tidak baik bakal menimpa orang yang melanggar mitos tersebut. Lalu mengapa orang Sunda dan Jawa dilarang menikah dan membina rumah tangga. Tidak ada literatur yang menuliskan tentang asal muasal mitos larang perkawinan itu. Namun mitos itu diduga akibat dari tragedi perang Bubat.

III . EVALUASI

1 . Larangan memotong kuku di malam hariMitos ini mungkin bertujuan agar anak-anak jaman dahulu tidak memotong kuku pada malam hari karena bisa melukai jari sebab cahaya malam hari tidak terlalu terang.2 . Larangan bersiul di malam hariMitos ini bertujuan menakuti anak-anak karena bersiul pada malam hari tidak baik atau tidak sopan karena bisa mengganggu orang di sekitar atau tetangga.3 . Gadis di larang duduk di depan pintuArti dari mitos tersebut ialah apabila ada seorang anak gadis melakukan hal tersebut maka ia akan jauh dari jodohnya, atau orang yang akan melamarnya mengurungkan niatnya karena ada hal-hal tertentu. Logisnya ialah pintu adalah sebuat tempat orang keluar masuk dalam sebuah ruangan, maka apabila ada yang berdiri atau melakukan kegiatan di depan pintu maka akan menghalangi proses kegiatan yang diharuskan melakukan keluar masuk ruangan.4 . Mitos fenomena gerhana bulan darahTerlepas dari mitos gerhana bulan merah tersebut, fenomena langka ini sebenarnya dapat dijelaskan secara ilmiah. Gerhana bulan merah darah ini disebut juga Blood Moon. Disebut Blood Moon atau merah darah karena warna gerhana bulan akan serupa warna merah darah. Gerhana bulan total ini terjadi lantaran planet Mars diwaktu ini berada dalam titik terdekat dengan bumi.5 . Larangan pernikahan wanita Sunda dengan lelaki JawaMitos ini terjadi karena adanya cerita masa lampau yaitu perang Bubat yang melibatkan kerajaan Majapahit di Jawa Timur dengan kerajaan Pajajaran di Jawa Barat. Peristiwa Perang Bubat diawali dari niat Prabu Hayam Wuruk yang ingin memperistri putri Dyah Pitaloka Citraresmi dari Negeri Sunda. Konon ketertarikan Hayam Wuruk terhadap putri tersebut karena beredarnya lukisan sang putri di Majapahit, yang dilukis secara diam-diam oleh seorang seniman pada masa itu, bernama Sungging Prabangkara. Hayam Wuruk memang berniat memperistri Dyah Pitaloka dengan didorong alasan politik, yaitu untuk mengikat persekutuan dengan Negeri Sunda. Atas restu dari keluarga kerajaan Majapahit, Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan kepada Maharaja Linggabuana untuk melamar Dyah Pitaloka. Upacara pernikahan rencananya akan dilangsungkan di Majapahit. Maharaja Linggabuana lalu berangkat bersama rombongan Sunda ke Majapahit dan diterima serta ditempatkan di Pesanggrahan Bubat. Raja Sunda datang ke Bubat beserta permaisuri dan putri Dyah Pitaloka dengan diiringi sedikit prajurit. Menurut Kidung Sundayana, timbul niat Mahapatih Gajah Mada untuk menguasai Kerajaan Sunda. Gajah Mada ingin memenuhi Sumpah Palapa yang dibuatnya pada masa sebelum Hayam Wuruk naik tahta, sebab dari berbagai kerajaan di Nusantara yang sudah ditaklukkan Majapahit, hanya kerajaan Sunda lah yang belum dikuasai. Dengan maksud tersebut, Gajah Mada membuat alasan oleh untuk menganggap bahwa kedatangan rombongan Sunda di Pesanggrahan Bubat adalah bentuk penyerahan diri Kerajaan Sunda kepada Majapahit. Gajah Mada mendesak Hayam Wuruk untuk menerima Dyah Pitaloka bukan sebagai pengantin, tetapi sebagai tanda takluk Negeri Sunda dan pengakuan superioritas Majapahit atas Sunda di Nusantara. Hayam Wuruk sendiri disebutkan bimbang atas permasalahan tersebut, mengingat Gajah Mada adalah Mahapatih yang diandalkan Majapahit pada saat itu. Beberapa reaksi tersebut mencerminkan kekecewaan dan kemarahan masyarakat Sunda kepada Majapahit, sebuah sentimen yang kemudian berkembang menjadi semacam rasa persaingan dan permusuhan antara suku Sunda dan Jawa yang dalam beberapa hal masih tersisa hingga kini. Antara lain, tidak seperti kota-kota lain di Indonesia, di kota Bandung, ibu kota Jawa Barat sekaligus pusat budaya Sunda, tidak ditemukan jalan bernama Gajah Mada atau Majapahit. Meskipun Gajah Mada dianggap sebagai tokoh pahlawan nasional Indonesia, kebanyakan rakyat Sunda menganggapnya tidak pantas akibat tindakannya yang dianggap tidak terpuji dalam tragedi ini.

MACAM-MACAM MITOS DI JAWA

Disusun Oleh :Widya NastitiH0711111

Agroteknologi-6F

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SEBELAS MARETSURAKARTA2015