mitos

9
Menurut Depkes RI (2009) memberi MP-ASI dini atau terlalu awal yaitu kurang dari 6 bulan akan :  Menggantikan asupan ASI, membuat bayi sulit memenuhi kebutuhan gizinya.  Makanan mengandung zat gizi rendah bila berbentuk cair, seperti bubur encer.  Meningkatkan resiko kesakitan : kurangnya faktor perlindungan, MP-ASI tidak sebersih ASI, tidak mudah dicerna seperti ASI, meningkatkan resiko alergi. Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini akan meningkatkan angka kematian pada bayi. Selain itu tidak ditemukan bukti yang mendukung bahwa pemberian Makanan Pendamping ASI pada usia 5-6 bulan lebih menguntungkan. Bahkan Pemberian MP-ASI yang terlalu dini mempunyai dampak negative terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positifnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Laksono, 2010). Dampak Positif Menunda MP-ASI Dini (Indiarti,2009).  Mengurangi alergi makanan Bayi sejak usia 6 bulan mempunyai apa yang disebut usus terbuka. Maksudnya adalah jarak yang ada diantara sel-s el usus kecil ak an membuat makro melekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri pathogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Dengan tidak memberikan MP-ASI sebelum usia 6 bulan (ASI saja) maka akan menguntungkan bayi sebab zat antibody yang terdapat di dalamASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi. Tetapi bagi bayi yang mendapat MP- ASI bakteri pathogen dapat masuk dan dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit. Penutupan usus terjadi sekitar usia 6 bulan saat bayi dapat memproduksi antibodynya sendiri.  Melindungi Bayi Dari Kekurangan Zat Besi Menurut penelitian Pisacane,1995 bayi yang diberi ASI eksklusif selama 7 bulan (tidak diberikan MP-ASI) dan tidak diberi suplemen zat besi menunjukan level hemoglobin yang secara signivikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun dibandingkan pada bayi yang mendapat ASI tapi juga diberikan MP-ASI (makanan padat) pada usia kurang dari 7bulan. Oleh karena itu pemberian MP-ASI dini akan mengganggu penyerapan zat besi pada bayi. Bayi yang lahir normal sangat cukup kebutuhan suplemen zat besinya jika hanya minum ASI saja. Dengan begitu MP-ASI sebelum 6 bulan tidak diperlukan.  Dapat melindungi bayi dari kegemukan. Bayi yang diberikan MP-ASI dini maka bayi akan mengalami obesitas atau kegemukan, karena zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kelebihan. Fakta membuktikan bahwa bayi yang tidak diberikan MP-ASI dini mengurangi angka obesitas atau kegemukan pada bayi sebesar 13 %, hal ini terjadi karena kandungan gizi pada ASI sangat tepat dalam memenuhi kebutuhan bayi tidak berlebihan atau kurang. King (2001) pemberian makanan buatan ti dak sebaik pemberian ASI karena banyak keburukan-keburukan dari makanan buatan itu sendiri yaitu : 1. Pencemaran Makanan buatan sering tercemar bakteri, terutama bila ibu menggunakan botol dan tidak merebusnya setiap selesai memberi makan. Bakteria tumbuh sangat cepat pada makanan buatan. Bakteri sangat berbahaya bagi bayi sebelum susu tercium basi. 2. Infeksi

Upload: lisa-dwipurnamasari-tobing

Post on 19-Jul-2015

116 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 1/9

 

Menurut Depkes RI (2009) memberi MP-ASI dini atau terlalu awal yaitu kurang dari 6 bulan

akan :

  Menggantikan asupan ASI, membuat bayi sulit memenuhi kebutuhan gizinya.

  Makanan mengandung zat gizi rendah bila berbentuk cair, seperti bubur encer.

  Meningkatkan resiko kesakitan : kurangnya faktor perlindungan, MP-ASI tidak sebersih ASI,

tidak mudah dicerna seperti ASI, meningkatkan resiko alergi.

Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini akan meningkatkan angka kematian pada

bayi. Selain itu tidak ditemukan bukti yang mendukung bahwa pemberian Makanan Pendamping

ASI pada usia 5-6 bulan lebih menguntungkan. Bahkan Pemberian MP-ASI yang terlalu dinimempunyai dampak negative terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positifnya untuk 

pertumbuhan dan perkembangan bayi (Laksono, 2010).

Dampak Positif Menunda MP-ASI Dini (Indiarti,2009).

  Mengurangi alergi makananBayi sejak usia 6 bulan mempunyai apa yang disebut usus terbuka. Maksudnya adalah jarak 

yang ada diantara sel-sel usus kecil akan membuat makro melekul yang utuh, termasuk protein dan bakteri pathogen, dapat masuk ke dalam aliran darah. Dengan tidak memberikan

 

MP-ASI sebelum usia 6 bulan (ASI saja) maka akan menguntungkan bayi sebab zat antibody

yang terdapat di dalamASI dapat masuk langsung melalui aliran darah bayi. Tetapi bagi bayi

yang mendapat MP- ASI bakteri pathogen dapat masuk dan dapat menyebabkan berbagai

 

gangguan penyakit. Penutupan usus terjadi sekitar usia 6 bulan saat bayi dapat memproduksi

 

antibodynya sendiri.

  Melindungi Bayi Dari Kekurangan Zat Besi

 

Menurut penelitian Pisacane,1995 bayi yang diberi ASI eksklusif selama 7 bulan (tidak 

diberikan MP-ASI) dan tidak diberi suplemen zat besi menunjukan level hemoglobin yangsecara signivikan lebih tinggi dalam waktu satu tahun dibandingkan pada bayi yang

mendapat ASI tapi juga diberikan MP-ASI (makanan padat) pada usia kurang dari 7bulan.Oleh karena itu pemberian MP-ASI dini akan mengganggu penyerapan zat besi pada bayi.

 

Bayi yang lahir normal sangat cukup kebutuhan suplemen zat besinya jika hanya minum ASI

saja. Dengan begitu MP-ASI sebelum 6 bulan tidak diperlukan.

  Dapat melindungi bayi dari kegemukan.Bayi yang diberikan MP-ASI dini maka bayi akan mengalami obesitas atau kegemukan,karena zat-zat yang diperlukan oleh tubuh kelebihan. Fakta membuktikan bahwa bayi yang

tidak diberikan MP-ASI dini mengurangi angka obesitas atau kegemukan pada bayi sebesar

13 %, hal ini terjadi karena kandungan gizi pada ASI sangat tepat dalam memenuhikebutuhan bayi tidak berlebihan atau kurang.

King (2001) pemberian makanan buatan tidak sebaik pemberian ASI karena banyak 

keburukan-keburukan dari makanan buatan itu sendiri yaitu :1.  Pencemaran

Makanan buatan sering tercemar bakteri, terutama bila ibu menggunakan botol dan

tidak merebusnya setiap selesai memberi makan. Bakteria tumbuh sangat cepat pada

makanan buatan. Bakteri sangat berbahaya bagi bayi sebelum susu tercium basi.

2.  Infeksi

Page 2: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 2/9

 

Susu sapi tidak mengandung sel darah putih hidup dan antibodi untuk melindungi

tubuh terhadap infeksi. Bayi yang diberi makanan buatan lebih sering sakit diare daninfeksi saluran pernapasan.

3.  Pemborosan

Ibu dari kelompok ekonomi lemah mungkin tidak mampu membeli cukup susu untuk 

bayinya. Mereka mungkin memberikan dalam jumlah sedikit dan mungkin menaruhsusu atau bubuk susu ke dalam botol. Sebagai akibatnya bayi yangdiberi susu botol

sering kelaparan.

4.  Kekurangan VitaminSusu sapi tidak mengandung vitamin yang cukup

5.  Kekurangan Zat Besi

Zat besi dari susu sapi tidak diserap sempurna seperti zat besi dari ASI. Bayi yangdiberi makanan buatan bisa terkena anemia karena kekurangan zat besi.

6.  Terlalu banyak garam

Susu sapi terlalu mengandung terlalu banyak garam yang kadang-kadang bisa

menyebabkan hipernatremia (terlalubanyak garam dalam darah) dan kejang, terutama

bila anak menderita diare.7.  Terlalu banyak kalsium dan fosfat

Hal ini bisa menyebabkan tetani, yaitu kedutan dan kaku otot (kejang-kejang)8.  Lemak yang tidak cocok 

Susu sapi mengandung lebih banyak asam lemak jenuh dibandingkan ASI. Untuk 

pertumbuhan bayi yang sehat diperlukan asam lemak tidak jenuh yang lebih banyak.Susu

 

sapi tidak mengandung lemak esensial dan asam linoleat yang cukup, dan

mungkin juga tidak mengandung kolestrol yang cukup bagi pertumbuhan otak. Susu

krim kering tidak mengandung lemak, sehingga tidak mengandung cukup banyak 

energi.9.  Protein yang tidak cocok 

Susu sapi mengandung terlalu banyak protein kasein. Kasein mengandung campuranasam amino yang tidak cocok dan sulit dikeluarkan oleh ginjal bayi yang belum

sempurna. Petugas kesehatan kadang-kadang mengajarkan ibu untuk mengencerkansusu sapi dengan air untuk mengurangi protein total. Tetapi susu yang diencerkan

tidak mengandung asam amino esensial sistin dan taurin yang cukup diperlukan bagi

pertumbuhan otak bayi.10.  Tidak bisa dicerna

Susu sapi lebih sulit dicerna karena tidak mengandung enzim lipase untuk mencerna

lemak. Juga karena kasein membentuk gumpalan susu tebal yang sulit dicerna karena

 

susu sapi lambat dicerna maka lebih lama untuk mengisi lambung bayi daripada ASI.

Akibatnya bayi cepat merasa lapar. Bayi yang diberikan susu sapi bisa menderita

sembelit, yaitu tinja menjadi lebih tebal dan keras.11.  AlergiBayi yang diberi susu sapi terlalu dini mungkin menderita lebih banyak masalah

alergi, misalnya asma dan eksim.

Makanan Pendamping ASI harus diberikan bayi berusia 6 bulan tetapi dalam prakteknya

MP-ASI sudah diberikan sejak dini yaitu sejak bayi berusia 3 bulan bahkan di beberapa daerah

 

MP- ASI diberikan sejak bayi. Pemberian MP-ASI dini mempunyai resiko terhadap kesehatan

Page 3: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 3/9

 

bayi. Hasil penelitian membuktikan bahwa bayi-bayi yang diberikan MP-ASI dini mempunyai

 

resiko mengalami kegemukan atau obesitas karena pada bayi berusia di bawah 6 bulan belumbias memproses pemecahan sari-sari makanan. Bahkan beberapa kasus yang ekstrim dilakukan

operasi pembedahan pada bayi yang kemudian sakit atau alergi akibat pemberian MP-ASI dini.

 

(Laksono,2010).

Rendahnya pemberian ASI salah satunya dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yangmemberikan makanan pendamping ASI dini kepada bayi. Kebiasaan ini telah dilakukan di

berbagai daerah di Indonesia dengan memberikan makanan pendamping ASI kepada bayi sejak 

dini bahkan setelah bayi lahir (Juliantoro,2000).Kebiasan masyarakat di Pulau Jawa masyarakat terbiasa memberikan buah-buahan

seperti pisang kepada bayi yang barulahir, demikian juga di pulau Madura, ada kebiasaan

masyarakat Madura yang memberikan nasi lembek pada bayi setelah bayi berumur 1 minggu, halini menyebabkan angka pencapaian ASI eksklusif hanya sebesar 3,4% (Wildan, 2006).

Kebiasaan memberikan makanan pendamping ASI sejak dini di berbagai daerah tidak 

terlepas dari pengaruh sosial budaya masyarakat yang turun temurun dipercaya dan dianggap

sebagai suatu kebenaran. Kebiasaan memberikan MP-ASI dini karena menganggap bahwa bayi

yang menangis berarti lapar dan harus diberi makan (Juliantoro, 2006).Kebiasaan-kebiasaan tersebut telah lama berkembang di masyarakat dan menjadi salah

satu faktor yang dominan yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif danmendukung pemberian MP ASI dini. Kebiasaan memberikan MP- ASI dini di dalam masyarakat

 juga sangat kuat pengaruhnya dan didukung dengan adanya mitos-mitos yang berkembang di

masyarakat. Kebiasaan memberikan MP-ASI dini ini sudah dilakukan oleh masarakat yangditurunkan dari nenek moyang atau dilakukan secara turun temurun.

Mitos-mitos yang mendukung pemberian MP-ASI dini yang ada di masyarakat antara

lain :

  Jika ASI belum keluar dapat diberikan madu dan susu formula.Faktanya : Pemberian makanan lain selain ASI meningkatkan resiko terganggunya usus bayi

yang masih belum matur.  Usia 0- 6 bulan ASI saja tidak cukup untuk bayi.

Faktanya: semua kebutuhan bayi sampai usia 6 bulan dapat terpenuhi oleh ASI saja.

  Susu formula sama baiknya dengan ASI.Faktanya : tidak ada cairan apapun yang dapat menggantikan ASI.

  ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kuning merupakan ASI basi dan tidak baik untuk bayi dan harus dibuang.

Faktanya : ASI yang keluar pada hari pertama sampai ketujuh adalah colostrom yaitu cairanberwarna jernih kekuningan dan mengandung zat putih telur (protein) dalam kadar tinggi

terutama zat anti infeksi / daya tahan tubuh sedangkan kadar laktosa ( hidrat arang ) dan

lemak rendah sehingga mudah dicerna. Dan sangatdianjurkan untuk bayi.

  Bayi menangis karena laparFaktanya : bayi menangis karena kurang nyaman, merasa tidak aman, merasa sakit, dansebagainya dan belum tentu lapar

Page 4: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 4/9

 

1.  Mitos: Pemakaian gurita pada bayi mencegah perut buncit.

Fakta: Salah. Pemakaian gurita pada bayi (terutama bayi perempuan) sama sekali tidak adahubungannya dengan upaya pencegahan agar perut tidak melar ketika dewasa. Ketika

dilahirkan, semua bayi memiliki perut yang ukurannya lebih besar daripada dada. Seiring

pertambahan usia, perut bayi akan terlihat mengecil. Pemakaian gurita malah sebaiknya

dihindari, karena membuat bayi susah bernapas, tidak nyaman, sesak dan akan menghambatperkembangan organ-organ perut. Hal ini terjadi karena dinding perut bayi masih lemah,

volume organ-organ tubuhnya pun tak sesuai dengan rongga dada dan rongga perut yang ada,

karena sampai 5 bulan dalam kandungan, organ-organ ini terus tumbuh, sementara tempatnyasangat terbatas.

2.  Mitos: Uang logam yang ditempel di pusar bisa mencegah bodong.

Fakta: Salah. Tak hanya mitos, hal ini berbahaya karena uang logam (yang pastinya kotor)bisa menyebabkan infeksi. Pusar menonjol alias bodong adalah kondisi yang wajar sebab

otot dinding perut bayi masih lemah sehingga bisa mempengaruhi bentuk pusar. Seiring

bertambah kuatnya dinding perut, bentuk pusar juga akan mengalami perubahan. Pusar bayi

bisa menonjol akibat terlalu banyak menangis atau „ngulet‟. Kondisi ini sering dialami bayi

yang alergi susu sapi atau formula.3.  Mitos: Agar mancung, tarik-tarik hidung bayi sejak dini.

Fakta: Salah. Anatomi hidung seseorang ditentukan oleh bentuk tulang hidung dan inibersifat genetis.

4.  Mitos: Bedong membuat bayi tidur nyaman dan tak „masuk angin‟. 

Fakta: Benar. Bedong memang bisa mencegah „masuk angin‟ dan membuat bayi tidur n yenyak. Ketika dibedong, bayi merasa seperti sedang dipeluk. Hasilnya? Ia merasa nyaman

dan hangat.

5.  Mitos: Jangan ajak bayi ke luar rumah sebelum 40 hari.

Fakta: Benar. Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yangamat rendah. Begitu ada kuman atau virus yang masuk kedalam tubuhnya, ia mudah jatuh

sakit. Mungkin yang tepat adalah jangan pergi ke tempat yang penuh orang (crowded).6.  Banyak orang berarti banyak kuman penyakit. Kalau kepadatan pada suatu ruangan tinggi,

maka penyakit pun tinggi. Misalnya ke mal atau membawa bayi ke perhelatan. Ingat,kekebalan bayi masih sangat rentan saat usianya di bawah 40 hari. Jadi, di bawah setahun,

sebaiknya jangan membawa bayi ke mal, kecuali memang sangat penting dan hanya sebentar.

7.  Mitos: Embun pagi di rumput akan membuat anak cepat berjalan.Fakta: Benar. Paduan antara dinginnya embun pagi dan tekstur rumput memang bisa

merangsang saraf-saraf yang ada di telapak kaki anak.Rangsangan ini nantinya akan

diteruskan ke otak. Saat kakinya diletakkan di atas rumput, anak akan merasa nyaman(seolah-olah dipijat!) dan hal itu akan memancingnya untuk melangkah.

8.  Mitos: Dibedong agar kaki tidak bengkok.

Fakta: Ternyata di bedong bisa membuat peredaran darah bayi menjadi terganggu, kerja jantung akan lebih berat memompa darah, akibatnya bayi akan sering sakit di daerah paru-paru dan jalan nafasnya. Selain itu dibedong akan menghambat perkembangan motorik si

bayi karena tidak ada kesempatan untuk bergerak.

Sebaiknya dibedong saat sesudah mandi untuk melindungi dari dingin atau saat cuaca dinginitu pun dibedong longgar. Jadi dibedong itu tidak ada hubungannya dengan pembentukan

kaki karena semua kaki bayi yang baru lahir kakinya bengkok, sebab di dalam perut tidak ada

Page 5: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 5/9

 

ruang yang cukup untuk meluruskan kakinya sehingga waktu lahirpun masih bengkok, tapi

akan lurus dengan sendirinya.9.  Mitos: Menggunting bulu mata agar lentik 

Fakta: Memotong bulu mata bisa mengurangi fungsinya untuk melindungi mata dari benda-

benda asing. Panjang pendeknya bulu mata sudah menjadi bawaan dari bayi itu sendiri.

10. Mitos: Beri setetes kopi agar bayi tidak step (kejang)Fakta: Pemberian kopi pada bayi jelas berbahaya karena mengandung kafein yang akan

memacu denyut jantungnya bekerja lebih cepat. Lagi pula bayi itu minumnya susu bukan

kopi.11. Mitos: Jangan memeras kencang-kencang saat mencuci baju bayi, bayi akan gelisah tidurnya

Fakta: Kalo di pikir secara logika jelas tidak masuk akal, mungkin bayi gelisah saat tidur

karena dia pipis, pub, gerah, atau ada faktor lain, jadi bukan karena saat memeraspakaiannya, mungkin lebih masuk akal kalau jangan memeras terlalu keras karena akan

merusak pakaian si bayi yang kalau sudah koyak atau lepas jahitannya akan membuat gelisah

sang ayah karena harus membelikan pakaian yang baru lagi.

12. Mitos: Jangan menyusui bayi jika bunda sedang sakit

Fakta: Tadinya saya percaya karena penalaran saya bayi akan tertular sakit si ibu, ternyatasaya salah karena setelah saya konsultasi ke dokter ternyata malah sebaliknya, saat ibu

sedang sakit tubuh si ibu akan menghasilkan sistem kekebalan tubuh yang lebih banyak danakan ikut ke dalam asi yang jika di minum si bayi akan meningkatkan sistem kekebalan

tubuhnya. Yang tidak boleh adalah menyusui bayi saat sakit tanpa ada pelindung untuk anda,

contohnya pakailah masker penutup mulut dan hidung saat anda flu karena akan memularkanpenyakit, jadi bukan karena ASI nya.

13. Mitos: Tak boleh memotong kuku bayi sebelum usia 40 hari.

Fakta: Tentu ini tak tepat. Karena kalau tidak dipotong, kuku yang panjang itu bisa berisiko

melukai wajah bayi. Bahkan, bisa melukai kornea mata. “Kalau sampai kena kornea mata,tak bisa disembuhkan lagi.” Larangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan

melukai kulit jari tangan/kaki si bayi saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Sebaiknyagunting dengan gunting kuku khusus untuk bayi.

14. Mitos: Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki.Fakta: Boleh-boleh saja asal dipakaikan kala udara dingin atau untuk menghindari bayi

terluka saat ditinggal. Di luar itu, sebaiknya bayi tak usah dipakaikan sarung. “Pemakaian

sarung justru akan mengurangi perkembangan indera perasa bayi.” 15. Mitos: Sebelum berusia 40 hari, jangan memandikan bayi sore hari.

Fakta: Kalau memang tujuannya menjaga agar bayi tidak masuk angin sih, tidak masalah.

 Namun, sebaiknya bayi tetap dimandikan, sedikitnya 2 kali sehari. “Sejak dilahirkan punsudah boleh dimandikan kok, tak perlu menunggu sampai 40 hari. Yang penting adalah

waktunya. Kalau malam hari tentu tidak pas,‟ lanjut Adi. Biasanya pada bulan-bulan pertama

bayi dimandikan pukul 9 pagi. Mandi sore tergantung suhu ruang.16. Mitos: Bayi usia seminggu diberi makan pisang dicampur nasi agar tidak kelaparan.Fakta: Salah, pasalnya usus bayi di usia ini belum punya enzim yang mampu mencerna

karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi. Akibatnya, bayi jadi sembelit,

karena makanan padat pertama adalah di usia 4 bulan, yakni bubur susu dan 6 bulan makananpadat kedua, bubur tim.

17. Mitos: Pamali memandikan bayi setelah pukul 3 sore. Jadi bayi hanya dimandikan sekali

sehari. Bahkan ada anggapan bayi baru boleh dimandikan setelah 40 hari

Page 6: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 6/9

 

Fakta: Anggapan ini tak sepenuhnya salah, bila maksudnya untuk menghindari si bayi masuk 

angin. Tapi jika untuk menjaga kesehatan bayi, sebaiknya dimandikan sedikitnya 2 kalisehari. Sejak bayi baru dilahirkan pun sudah boleh dimandikan, tak perlu menunggu sampai

40 hari. Kapan waktunya yang tepat, ibu bebas menentukannya. Biasanya pada bulan-bulan

pertama bayi dimandikan pukul 9.30-10.00. Selanjutnya, umumnya sekitar pukul 08.00-

10.00. Sedangkan sore hari, tergantung dari suhu ruang atau sebelum kena angin sore. Yangpenting diperhatikan, jangan memandikan bayi setelah ia diberi minum, karena biasanya

segera sesudah diberi minum si bayi akan tidur.

Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, seperti masuk angin, ada beberapa halpenting yang perlu diperhatikan sebelum memandikan bayi:

1. Gunakan air hangat kira-kira bersuhu antara 35-38 derajat C. Cara mengukurnya, celupkan

siku ibu ke dalam air. Jangan memakai telapak atau punggung tangan.2. Jangan asal menggunakan sembarang sabun. Gunakan sabun khusus untuk bayi (dapat

dipilih dalam bentuk sabun padat atau sabun cair bayi) yang mengandung pro-vitamin B5

agar kulit bayi menjadi bersih, halus, dan sehat.

18. Mitos: Jemur pakaian bayi lewat maghrib mengundang penyakit.

Fakta: benar. Mitos ini bisa jadi benar bila Anda menjemur pakaian di luar ruangan, sepertihalaman. Maghrib adalah saat pergantian sore menuju malam. Pada saat ini biasanya

binatang kecil (serangga) yang di tubuhnya tertempel serbuk sari bunga, ramai-ramai keluarmeninggalkan sarang. Nah, jika baju si kecil masih berada di luar rumah, besar kemungkinan

serangga dan serbuk sari tersebut akan menempel di baju bayi. Akibatnya, ketika dipakai bisa

menimbulkan gatal-gatal di kulit atau bersin-bersin yang menyerupai pilek.

Page 7: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 7/9

 

5. Dibedong agar kaki tidak pengkor.

Bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja jantung memompa darahmenjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru atau jalan napas. Selain

itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi, karena tangan dan kakinya tak 

mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak.

Sebaiknya bedong dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin, untuk menjaganya dari udara dingin. Dipakainya pun longgar.

Yang jelas, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukan kaki. “Semua

kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada ruangan cukup bagi

 bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih bengkok,” terang Adi. 

Apalagi, di negara-negara yang cukup mendapatkan sinar matahari seperti Indonesia, tak ada

kaki X atau O. Yang ada adalah orang menderita kaki X atau O karena sakit pada kelenjarparathyroid. Kelenjar ini mengatur kadar dan penyerapan kalsium serta pembentukan tulang. Jika

pembentukan tulang terhambat, tentu ia akan memiliki kaki X atau O.

Kaki X atau O hanya terjadi zaman dulu, itu pun di daerah yang jauh dari sinar matahari, seperti

Kutub. “Di Kutub pun sekarang sudah nggak ada, karena orang Kutub sudah minum vitamin D”

lanjut Adi.

*Bayi baru lahir harus dibedong agar kakinya tak pengkar (berbentuk huruf X atau O)Sebetulnya tujuan ibu membedong bayi agar si bayi dapat tidur dengan tenang. Sampai usia 6

bulan, bayi mengalami apa yang dinamakan refleks kaget (MORO). Nah, jika bedong dipakai

longgar, maka saat refleks itu terjadi, bayi akan merasa seperti ada yang memeluk sehingga iabisa tidur lagi.

Hanya perlu diingat, bedong bisa membuat peredaran darah bayi terganggu lantaran kerja

 jantung memompa darah menjadi sangat berat. Akibatnya, bayi sering sakit di sekitar paru-paru

atau jalan napas. Selain itu, bedong juga bisa menghambat perkembangan motorik si bayi karenatangan dan kakinya tak mendapatkan banyak kesempatan untuk bergerak. Sebaiknya bedong

dilakukan hanya setelah bayi dimandikan atau kala cuaca dingin untuk menjaganya dari udaradingin. Dipakainya pun longgar.

Yang perlu diketahui, pemakaian bedong sama sekali tak ada kaitannya dengan pembentukankaki. "Semua kaki bayi yang baru lahir memang bengkok. Soalnya, di dalam perut tak ada

ruangan cukup bagi bayi untuk meluruskan kaki. Sehingga waktu lahir, kakinya pun masih

bengkok," terang Adi Tagor.Di negara-negara yang cukup mendapatkan sinar matahari seperti Indonesia, kata Adi Tagor, tak 

ada kaki X atau O. Lantaran kulit mampu membuat vitamin D3 untuk pembentukan tulang dari

sinar matahari. Yang ada adalah orang menderita kaki X atau O karena sakit padakelenjarparathyroid . Kelenjar ini mengatur kadar dan penyerapan kalsium serta pembentukan

tulang. Jadi, kalau pembentukan tulangnya terhambat, tentu ia akan memiliki kaki X atau O.

*Bayi tak boleh digendong di sisi kiri/kanan ibu/ayah dengan posisi kaki melingkari pinggangayah/ibu, karena bisa membuat kakinya pengkarTidak benar. Tak apa-apa bayi digendong dengan cara ini asal kepala dan punggungnya disangga

agar bayi tak terlempar ke belakang (Baca Agar Ia Aman Dan Nyaman Dalam Gendongan,

nakita No. 09/I/5 Juni 1999, hal. 10-11, Red.. )*

*Ibu dan bayinya tak boleh keluar rumah atau melakukan aktivitas sebelum 40 hari sejak 

persalinan

Page 8: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 8/9

 

Sebenarnya tak ada suatu keharusan yang demikian. Tapi biasanya ibu masih memerlukan waktu

untuk memulihkan kesehatannya setelah melahirkan. Sedangkan si bayi masih terlalu kecil untuk bepergian jarak jauh.

Dari segi ilmiah, menurut Adi Tagor, hal ini dibenarkan. Karena kekebalan bayi masih sangat

lemah saat usianya di bawah 40 hari. Ia harus dihindari masuk ke kumpulan manusia.

Sayangnya, banyak ibu yang masih mengabaikan hal ini. Misalnya, bayi sudah dibawa ke mal."Sebetulnya tak boleh. Karena mal merupakan pusat udara yang penuh virus. Mal adalah suatu

tempurung besar tertutup di mana udara didaur ulang dengan segala bakteri dan virus, yang

hanya didinginkan lalu disemprotkan kembali." Jadi, di bawah satu tahun sebaiknya janganmembawa bayi ke mal kecuali darurat dan hanya sebentar.

*Tangan dan kaki bayi harus selalu ditutup dengan sarung tangan/kaki

Sebenarnya tak masalah, asal sarung tersebut dipakaikan kala udara dingin. Atau saat bayiditinggal untuk mencegah agar tak terluka kala ia menggapai mukanya. Di luar itu, sebaiknya

bayi tak usah dipakaikan sarung karena pemakaian sarung justru akan mengurangi

perkembangan indera perasa pada bayi. Penting diketahui, bayi mengenal dunia pada awalnya

lewat panca inderanya. Salah satunya indera perasa/peraba.

*Kuku bayi tak boleh digunting sebelum si bayi usia 40 hariLarangan ini mungkin lebih disebabkan kekhawatiran akan melukai kulit jari tangan/kaki si bayi

saat ibu mengguntingi kuku-kukunya. Padahal, jika ibu melakukannya secara hati-hati dandengan menggunakan gunting kuku khusus bayi, maka "kecelakaan" dapat dihindarkan.

Jadi, sebenarnya boleh, kok, menggunting kuku bayi. Asal hati-hati. Bahkan, kata Adi Tagor,

kalau perlu dikikir setelah digunting. Justru kalau tidak digunting, dikhawatirkan kukunya yangpanjang akan menggores muka atau bahkan mengenai kornea mata. Kalau sudah terkena kornea,

tak bisa disembuhkan, lo.

*Bayi usia 3 hari sudah harus diberi nasi yang dihaluskan dengan pisang

Secara ilmiah, hal ini salah. Sebab, usus bayi pada usia ini belum punya enzim yang mampumencerna karbohidrat dan serat-serat tumbuhan yang begitu tinggi.

Mitos tersebut merupakan salah. Karena,

pusar menonjol atau sering diistilahkan bodong pada bayu adalah kondisi yang wajar. Sebab,

otot dinding perut bayi masih lemah sehingga bisa mempengaruhi bentuk pusar. Seiringbertambah kuatnya dinding perut, bentuk pusar juga akan mengalami perubahan. Pusar bayi bisa

menonjol akibat terlalu banyak menangis atau „ngulet‟. Kondisi ini sering dialami bayi yang

alergi susu sapi atau formula.Mitos tersebut adalah salah. Karena, membedong anak 

sekuat mungkin tidak ada hubungannya sama sekali untuk meluruskan kaki bayi. Semua kaki

bayi memang bengkok pada awalnya. Hal ini berkaitan dengan posisi bayi yang meringkuk didalam rahim. Nanti, dengan semakin kuatnya tulang ana dan kian besarnya keinginan untuk bisaberjalan, kaki anak akan lempeng sendiri. Perkembangan fisiologis kaki memang seperti itu.

Mitos tersebut adalah benar. Adabaiknya

memang bila Anda menuruti nasihat untuk tidak mengajak ke laur rumah di usia terlalu dini.Bayi yang usianya masih dalam hitungan hari memiliki daya tahan tubuh yang amat rendah. Jadi,

kalau ada kuman atau virus yang masuk ke dalam tubuhnya, ia akan dengan mudah jatuh sakit.

Maka dari itu, jika ingin mengajak si kecil jalan-jalan, sebaiknya mama bersabar menunggu

Page 9: mitos

5/16/2018 mitos - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/mitos-55ab57b05cdc3 9/9

 

hingga daya tahan tubuh bayi lebih kuat dan sudah menjalani imunisasi awal, seperti BCG dan

Hepatitis A.