mi/panca syurkani minggu, 11 desember 2011 … · kasus demi kasus yang seakan tiada henti...

1
ANGGOTA DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh mencurahkan perasaannya le- wat situs jejaring sosial Twitter. Ia mengaku pasrah menghadapi kasus demi kasus yang seakan tiada henti menerpanya. Mantan Puteri Indonesia itu, misalnya, disebut-sebut ter libat dalam kasus duga- an korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang. Terakhir, ia menjadi bahan perbincangan setelah diindikasikan punya hubungan pribadi dengan pe- nyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial Br. Adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas yang mengungkap- kan indikasi tersebut, Jumat (9/12). Angie pun hanya bisa pasrah. Ia mengungkapkan perasaannya dengan berki- cau di Twitter. Belum dipasti- kan di mana Angie saat ini. Ia dikabarkan tengah berada di luar negeri, tapi ada pula yang menyebutkan sedang berlibur di Manado, Sulawesi Utara. ‘Aku nikmati saja irama ka- lian, que sera sera, what ever will be, will be. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar’, tulis Angelina. Belum cukup sampai di situ, Angie yang menggunakan nama @SondakhAngelina, menu- lis dua pelajaran yang menu- rutnya bisa menjadi hikmah. Pertama, ia berprinsip semua ujian harus dihadapi dan dile- wati dengan kejernihan hati, doa, dan ikhlas. Kedua, Angie mengatakan hanya Tuhan yang bisa mena- kar derajat hubungan dengan sesama manusia. ‘Bahwa dera- jat hubungan dengan sesama tidak ada yang bisa menakar kecuali Allah, dan setiap pri- badi, sehingga sangat mustahil bila semua bisa paham dengan pasti akan hal tersebut’. Meski Br tidak menangani kasus yang melibatkan Angie, KPK berencana mengemba- likan penyidik berpangkat komisaris itu ke Mabes Polri. “Ada indikasi kedekatan priba- di dan sudah kami periksa. Kita mencegah secara maksimal su- paya tidak ada intervensi terha- dap kasusnya,” jelas Busyro. Kepala Divisi Hubungan Ma- syarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution mengatakan pihaknya belum menerima lapor- an dari KPK terkait Br. “Sehingga kami belum bisa menentukan sikap. Tetapi kalau memang KPK mengembalikan, kami siap me- nerima.” (SZ/X-16) PAUSE Raib 22 Bulan Nunun Ditangkap ‘CINTA itu buta’, demikian ungkapan bagi orang yang se- dang jatuh cinta dan rela melakukan apa saja bagi pasang- an. Namun, ungkapan itu rasanya juga tepat ditujukan bagi para kolektor sepatu dan mainan mewah. Demi mendapatkan barang yang digilai itu, mere- ka rela melakukan berbagai hal yang bagi kebanyakan orang mungkin tidak wajar. Abraham Zulkarnein, warga Surabaya, rela merogoh kocek ratusan juta dan pergi ke berbagai negara, termasuk Jepang, Amerika, Inggris, dan Australia, untuk berburu sepatu Adidas. Pria yang akrab disapa Bram itu telah mengoleksi seki- tar 180 sepatu Adidas sejak mulai berburu 11 tahun lalu. Di antara koleksi tersebut termasuk seri Adicolor yang diproduksi pada 1983 dan baru diluncurkan lagi pada 2005. Sepatu-sepatu itu kini dipajang di kamar khusus seluas 15x4 meter di kediamannya. Tempat khusus itu tidak kalah dari konter sepatu asal Jerman tersebut yang ada di mal-mal. Pria berusia 29 tahun itu menuturkan fanatismenya bermula pada 1997 ketika menonton penampilan grup musik Deftones. Bram terkesima melihat sepatu strip tiga yang dikenakan sang vokalis. Kolektor seperti Bram juga sangat mengikuti jadwal diluncurkannya sepatu baru. Para kolektor biasanya su- dah berlomba memesan sejak sebelum sepatu itu dijual ke umum. Dengan cara itu pula mereka bisa mendapatkan harga lebih murah. “Jadi, setiap kali akan dikeluarkan, saya sudah pesan dulu,” tukas Bram. Perjuangan serupa juga dilakoni Adityo Dwi Purtanto dan Win Satrya yang mengoleksi mainan mewah. Adityo atau akrab disapa Didit rela menyisihkan kebutuhan lain dan menabung berbulan-bulan untuk mendapatkan Bar- bie yang hampir seharga motor itu. Adapun Win harus membuat gudang khusus agar puluhan ribu designer toys koleksinya tetap dalam kondisi baik. Benda koleksi itu kemudian tidak hanya sebagai pemuas rasa senang para kolektor, tapi juga kerap memengaruhi berbagai sisi kehidupan mereka. Ada kolektor yang men- jadikannya sebagai inspirasi pekerjaannya. Bahkan ada yang kemudian terjun menjadi produsen barang-barang koleksi. (FL/*/*/M-5) MI/PANCA SYURKANI MINGGU, 11 DESEMBER 2011 | NO.11228 | TAHUN XLII | 24 HALAMAN GAYA MODERN TENUN SUMBAR Bukan hanya cocok untuk keseharian, harga pun lebih terjangkau karena inovasi motif. Style, Hlm 13 Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Cinta Mati para Kolektor TAK perlu terburu-buru memun- tahkan permen karet Anda be- gitu sebuah ujian akan dimulai. Sebuah penelitian yang diter- bitkan jurnal Appetite mengung- kapkan, siswa yang mengunyah permen karet selama 5 menit sebelum mengambil soal ujian mendapat nilai lebih baik daripada siswa yang tidak mengunyah permen karet. Serge Onyper, asisten profesor psikologi St Lawrence University, Canton, New York, mengatakan peningkat- an kinerja akademik itu terjadi karena adanya ‘stimulasi akibat pengunyahan’ yang berlangsung selama sekitar 20 menit pertama tes tersebut. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan semua jenis aktivitas sik dapat meningkat- kan kinerja otak. Dengan adanya studi ini, aktivitas sik yang terhitung ringan pun dapat melakukan hal itu. Ia menjelaskan manfaat mengunyah permen karet hanya terjadi ketika dilakukan selama 5 menit sebelum tes. Bukan akibat pengunyahan sepanjang tes itu berlangsung. Ini mungkin karena mengunyah dan berpikir saat ujian akan menimbulkan konik aktivitas. (*/Healthday/I-2) Permen Karet dan Ujian PENGANTAR: Berbagai cara dilakukan orang untuk merasa senang, termasuk dengan mengoleksi barang yang mungkin tampak sepele. Bagaimana para kolektor mengejar barang impian mereka, kami sajikan di halaman 1 dan 5. KOLEKSI SEPATU: Abraham Zulkarnein memamerkan sepatu Adidas koleksinya di Surabaya, kemarin. Sebagian dari ratusan pasang sepatu itu didapat dengan berburu hingga berbagai negara. MI/FAISHOL TASELAN SENO AMAHL S AZWAR P ELARIAN selama 22 bulan itu berakhir di Bangkok, Thailand. Nunun Nurbaeti, ter- sangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Se- nior Bank Indonesia pada 2004, Miranda Swaray Goeltom, di- tangkap Royal Police Thailand. Nunun pergi ke luar negeri sejak 23 Februari 2010. Ketika itu, ia yang masih berstatus saksi pergi ke Singapura untuk berobat. Namun, sejak itu, Nu- nun tak pernah kembali. Ia disebut-sebut pernah mam- pir ke Kamboja, sebelum akhir- nya ke Thailand. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqod- das mengungkapkan, Nunun ditangkap pada Rabu (7/12) malam oleh kepolisian Thai- land. Mereka lalu menginfor- masikan penangkapan itu kepa- da KPK, yang beberapa waktu lalu berkirim surat ke kepolisian Thailand untuk mengekstradisi Nunun jika yang bersangkut- an ada di ‘Negeri Gajah Putih’ itu. Nunun di- PELAKU aksi bakar diri di de- pan Istana Negara yang diduga Sondang Hutagalung, 22, akhir- nya meninggal dunia di ICU Unit Pelayanan Terpadu Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Ma- ngunkusumo (RSCM), Jakarta, kemarin. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) itu menghembuskan napas ter- akhir pada pukul 17.45 WIB. “Sempat ada bantuan perna- pasan dari mesin sekitar 15 menit. Tapi pasien tidak dapat terselamatkan lagi,” kata Dirut RSCM Akmal Taher. Begitu mendengar kabar ke- matian Sondang, para pendemo dari Aliansi Mahasiswa yang sebelumnya menggelar aksi menggalang dukungan di de- pan RSCM langsung memasuki gedung. Mereka meneriakkan yel-yel ‘Hidup Sondang!’ sam- bil membawa foto almarhum serta meletakkan lilin di depan foto aktivis Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi) itu. Sondang yang lahir 12 Novem- ber 1989 adalah anak terakhir dari empat bersaudara pasangan Pirto Hutagalung, 57, dan Saur Sipahutar, 57. Ia aktif dalam Ko- munitas Sahabat Munir. Sejumlah teman Sondang menyebut bahwa si Hidung (panggilan akrabnya) pernah menyatakan siap menjadi martir demi perubahan dan demi para korban pelanggaran HAM. Staf Divisi Advokasi Kontras, Chrisbiantoro, mendesak polisi segera mengungkap hasil tes DNA atas pelaku bakar diri itu. “Walaupun pihak keluarga sudah memastikan itu Sondang, hasil tes DNA tersebut harus tetap diungkap,” ujar dia, kemarin. Kakak tertua Sondang, Bob Crispianza, menyatakan bahwa sepatu pantofel yang dipakai Sondang saat aksi bakar diri adalah pemberiannya. “Awal- nya ukuran kakinya nggak ada yang cocok. Akhirnya dapat pantofel ukuran 44 yang paling besar,” kata Bob. Setelah kematian Sondang, pihak Kontras akan mendesak polisi untuk menyelidiki moti- vasi aksi bakar diri itu. Namun, Chris tetap yakin aksi bakar diri Sondang sebagai bentuk keke- cewaan dan protes terhadap pemerintah saat ini. (*/X-7) DOK KONTRAS Istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu ditangkap polisi Thailand, Rabu malam. Pelaku Bakar Diri di Depan Istana Meninggal NUNUN MENUTUPI WAJAH: Tersangka kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 2004, Nunun Nurbaeti (kiri), menutupi wajahnya saat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, tadi malam. MI/ANGGA YUNIAR Angie Pasrah lewat Twitter Aku nikmati saja irama kalian, que sera sera, what ever will be, will be. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.” Angelina Sondakh Anggota DPR Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Sondang Hutagalung Aktivis terbangkan dari Bangkok me- nuju Bandara Soekarno-Hatta, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 867 pada pukul 14.30 waktu Bangkok, ke- marin. Ia tiba sekitar pukul 17.45 WIB. Tim penjem- put dari KPK yang diketuai Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah lang- sung membawa Nunun ke Kan- tor KPK. Dengan pengawalan superketat, Nunun tiba di Ge- dung KPK pukul 19.30 WIB. Mengenakan jaket hitam, celana panjang warna gelap, kerudung ungu bermotif bintang-bintang merek Louis Vuitton, berka- camata hitam, serta menutup wajah de- ngan masker, Nunun langsung dibawa ke ruang pemeriksaan. Chandra Hamzah menyebut- kan kondisi Nunun baik-baik saja bahkan bisa menandatangani surat penangkapan. Pernyataan itu berbeda dengan keterangan Adang Daradjatun yang meng- utip keterangan dokter, bebera- pa waktu lalu, bahwa istrinya sakit amnesia. Wakil Ketua KPK M Jasin juga menegas- kan Nunun sehat. “Kalau enggak sehat, namanya tidak ‘ditangkap’ tetapi ‘dibesuk’,” tulis Jasin melalui pesan singkat. Duta Besar RI un- tuk Thai- land Muhammad Hatta menge- mukakan Nunun mengguna- kan dokumen tidak resmi saat masuk Thailand. Pada Februari atau Maret lalu, tukasnya, Nu- nun keluar dari Thailand. “Paspor Nunun telah dicabut oleh Ditjen Imigrasi pada 26 Mei lalu, berarti yang bersangkutan masuk lagi ke Thailand tidak melalui prosedur administrasi,” ujar Hatta kepada Metro TV. Praktisi hukum Johnson Pan- jaitan mencurigai ada skenario pengalihan isu karena pen- jemputan Nunun berbarengan dengan sidang Nazaruddin dan ramainya kembali kasus Century. (*/SM/X-7) [email protected] 7

Upload: phungtu

Post on 17-Sep-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MI/PANCA SYURKANI MINGGU, 11 DESEMBER 2011 … · kasus demi kasus yang seakan tiada henti menerpanya. Mantan Puteri Indonesia itu, misalnya, disebut-sebut ... diproduksi pada 1983

ANGGOTA DPR dari Partai Demokrat Angelina Sondakh mencurahkan perasaannya le-wat situs jejaring sosial Twitter. Ia mengaku pasrah menghadapi kasus demi kasus yang seakan tiada henti menerpanya.

Mantan Puteri Indonesia itu, misalnya, disebut-sebut ter libat dalam kasus duga-an korupsi Wisma Atlet SEA Games Palembang. Terakhir, ia menjadi bahan perbincangan setelah diindikasikan punya hubungan pribadi dengan pe-nyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berinisial Br.

Adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas yang mengungkap-kan indikasi tersebut, Jumat (9/12). Angie pun hanya bisa pasrah. Ia mengungkapkan perasaannya dengan berki-cau di Twitter. Belum dipasti-kan di mana Angie saat ini. Ia dikabarkan tengah berada di luar negeri, tapi ada pula yang menyebutkan sedang berlibur di Manado, Sulawesi Utara.

‘Aku nikmati saja irama ka-lian, que sera sera, what ever will be, will be. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar’, tulis Angelina.

Belum cukup sampai di situ, Angie yang menggunakan nama @SondakhAngelina, menu-lis dua pelajaran yang menu-rutnya bisa menjadi hikmah. Pertama, ia berprinsip semua ujian harus dihadapi dan dile-wati dengan kejernihan hati, doa, dan ikhlas.

Kedua, Angie mengatakan hanya Tuhan yang bisa mena-kar derajat hubungan dengan sesama manusia. ‘Bahwa dera-jat hubungan dengan sesama tidak ada yang bisa menakar kecuali Allah, dan setiap pri-badi, sehingga sangat mustahil bila semua bisa paham dengan pasti akan hal tersebut’.

Meski Br tidak menangani kasus yang melibatkan Angie, KPK berencana mengemba-likan penyidik berpangkat komisaris itu ke Mabes Polri. “Ada indikasi kedekatan priba-di dan sudah kami periksa. Kita mencegah secara maksimal su-paya tidak ada intervensi terha-dap kasusnya,” jelas Busyro.

Kepala Divisi Hubungan Ma-syarakat Mabes Polri Irjen Saud Usman Nasution mengata kan pihaknya belum menerima lapor-an dari KPK terkait Br. “Sehingga kami belum bisa menentukan sikap. Tetapi kalau memang KPK mengembalikan, kami siap me-nerima.” (SZ/X-16)

PAUSE

Raib 22 BulanNunun Ditangkap

‘CINTA itu buta’, demikian ungkapan bagi orang yang se-dang jatuh cinta dan rela melakukan apa saja bagi pasang-an. Namun, ungkapan itu rasanya juga tepat ditujukan bagi para kolektor sepatu dan mainan mewah.

Demi mendapatkan barang yang digilai itu, mere-ka rela melakukan berbagai hal yang bagi kebanyakan orang mungkin tidak wajar. Abraham Zulkarnein, warga Surabaya, rela merogoh kocek ratusan juta dan pergi ke berbagai negara, termasuk Jepang, Amerika, Inggris, dan Australia, untuk berburu sepatu Adidas.

Pria yang akrab disapa Bram itu telah mengoleksi seki-tar 180 sepatu Adidas sejak mulai berburu 11 tahun lalu. Di antara koleksi tersebut termasuk seri Adicolor yang diproduksi pada 1983 dan baru diluncurkan lagi pada 2005. Sepatu-sepatu itu kini dipajang di kamar khusus seluas 15x4 meter di kediamannya. Tempat khusus itu tidak kalah dari konter sepatu asal Jerman tersebut yang ada di mal-mal.

Pria berusia 29 tahun itu menuturkan fanatismenya bermula pada 1997 ketika menonton penampilan grup musik Deftones. Bram terkesima melihat sepatu strip tiga yang dikenakan sang vokalis.

Kolektor seperti Bram juga sangat mengikuti jadwal diluncurkannya sepatu baru. Para kolektor biasanya su-dah berlomba memesan sejak sebelum sepatu itu dijual ke umum.

Dengan cara itu pula mereka bisa mendapatkan harga lebih murah. “Jadi, setiap kali akan dikeluarkan, saya sudah pesan dulu,” tukas Bram.

Perjuangan serupa juga dilakoni Adityo Dwi Purtanto dan Win Satrya yang mengoleksi mainan mewah. Adityo atau akrab disapa Didit rela menyisihkan kebutuhan lain dan menabung berbulan-bulan untuk mendapatkan Bar-bie yang hampir seharga motor itu. Adapun Win harus membuat gudang khusus agar puluhan ribu designer toys koleksinya tetap dalam kondisi baik.

Benda koleksi itu kemudian tidak hanya sebagai pemuas rasa senang para kolektor, tapi juga kerap memengaruhi berbagai sisi kehidupan mereka. Ada kolektor yang men-jadikannya sebagai inspirasi pekerjaannya. Bahkan ada yang kemudian terjun menjadi produsen barang-barang koleksi. (FL/*/*/M-5)

MI/PANCA SYURKANI

MINGGU, 11 DESEMBER 2011 | NO.11228 | TAHUN XLI I | 24 HALAMAN

GAYA MODERN TENUN SUMBARBukan hanya cocok untuk keseharian, harga pun lebih terjangkau karena inovasi motif.

Style, Hlm 13

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

Cinta Mati para Kolektor

TAK perlu terburu-buru memun-tahkan permen karet Anda be-gitu sebuah ujian akan dimulai. Sebuah penelitian yang diter-bitkan jurnal Appetite mengung-kapkan, siswa yang mengunyah

permen karet selama 5 menit sebelum mengambil soal ujian

mendapat nilai lebih baik daripada siswa yang tidak mengunyah permen karet.

Serge Onyper, asisten profesor psikologi St Lawrence University, Canton, New York, mengatakan peningkat-an kinerja akademik itu terjadi karena adanya ‘stimulasi akibat pengunyahan’ yang berlangsung selama sekitar 20 menit pertama tes tersebut. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan semua jenis aktivitas fi sik dapat meningkat-kan kinerja otak. Dengan adanya studi ini, aktivitas fi sik yang terhitung ringan pun dapat melakukan hal itu.

Ia menjelaskan manfaat mengunyah permen karet hanya terjadi ketika dilakukan selama 5 menit sebelum tes. Bukan akibat pengunyahan sepanjang tes itu berlangsung. Ini mungkin karena mengunyah dan berpikir saat ujian akan menimbulkan konfl ik aktivitas. (*/Healthday/I-2)

Permen Karet dan Ujian

PENGANTAR:Berbagai cara dilakukan orang untuk merasa senang, termasuk dengan mengoleksi barang yang mungkin tampak sepele. Bagaimana para kolektor mengejar barang impian mereka, kami sajikan di halaman 1 dan 5.

KOLEKSI SEPATU: Abraham Zulkarnein memamerkan sepatu Adidas koleksinya di Surabaya, kemarin. Sebagian dari ratusan pasang sepatu itu didapat dengan berburu hingga berbagai negara.

MI/FAISHOL TASELAN

SENO

AMAHL S AZWAR

PELARIAN selama 22 bulan itu berakhir di Bangkok, Thailand. Nunun Nurbaeti, ter-

sangka kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Se-nior Bank Indonesia pada 2004, Miranda Swaray Goeltom, di-tangkap Royal Police Thailand.

Nunun pergi ke luar negeri sejak 23 Februari 2010. Ketika itu, ia yang masih berstatus saksi pergi ke Singapura untuk berobat. Namun, sejak itu, Nu-nun tak pernah kembali.

Ia disebut-sebut pernah mam-pir ke Kamboja, sebelum akhir-nya ke Thailand.

Ketua Komisi Pemberantas an Korupsi (KPK) Busyro Muqod-das mengungkapkan, Nunun ditangkap pada Rabu (7/12) malam oleh kepolisian Thai-land. Mereka lalu menginfor-masi kan penangkapan itu kepa-da KPK, yang beberapa waktu lalu berkirim surat ke kepolisian Thailand untuk mengekstradisi Nunun jika yang bersangkut-an ada di ‘Negeri Gajah Putih’ itu.

Nunun di-

PELAKU aksi bakar diri di de-pan Istana Negara yang diduga Sondang Hutagalung, 22, akhir-nya meninggal dunia di ICU Unit Pelayanan Terpadu Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Ma-ngun kusumo (RSCM), Jakarta, kemarin.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bung Karno (UBK) itu menghembuskan napas ter-akhir pada pukul 17.45 WIB. “Sempat ada bantuan perna-pasan dari mesin sekitar 15 menit. Tapi pasien tidak dapat terselamatkan lagi,” kata Dirut RSCM Akmal Taher.

Begitu mendengar kabar ke-matian Sondang, para pendemo dari Aliansi Mahasiswa yang sebelumnya menggelar aksi menggalang dukungan di de-pan RSCM langsung memasuki gedung. Mereka meneriakkan yel-yel ‘Hidup Sondang!’ sam-bil membawa foto almarhum serta meletakkan lilin di depan foto aktivis Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi) itu.

Sondang yang lahir 12 Novem-ber 1989 adalah anak terakhir dari empat bersaudara pasangan

Pirto Hutagalung, 57, dan Saur Sipahutar, 57. Ia aktif dalam Ko-munitas Sahabat Munir.

Sejumlah teman Sondang menyebut bahwa si Hidung (panggilan akrabnya) pernah menyatakan siap menjadi martir demi perubahan dan demi para korban pelanggaran HAM.

Staf Divisi Advokasi Kontras, Chrisbiantoro, mendesak polisi segera mengungkap hasil tes DNA atas pelaku bakar diri itu. “Walaupun pihak keluarga sudah memastikan itu Sondang, hasil tes DNA tersebut harus tetap diungkap,” ujar dia, kemarin.

Kakak tertua Sondang, Bob Crispianza, menyatakan bahwa sepatu pantofel yang dipakai Sondang saat aksi bakar diri adalah pemberiannya. “Awal-nya ukuran kakinya nggak ada yang cocok. Akhirnya dapat pantofel ukuran 44 yang paling besar,” kata Bob.

Setelah kematian Sondang, pihak Kontras akan mendesak polisi untuk menyelidiki moti-vasi aksi bakar diri itu. Namun, Chris tetap yakin aksi bakar diri Sondang sebagai bentuk keke-cewaan dan protes terhadap pemerintah saat ini. (*/X-7)

DOK KONTRAS

Istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun itu ditangkap polisi Thailand, Rabu malam.

Pelaku Bakar Diri di Depan Istana Meninggal

NUNUN MENUTUPI WAJAH: Tersangka kasus suap cek pelawat dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI pada 2004, Nunun Nurbaeti (kiri), menutupi wajahnya saat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, tadi malam.

MI/ANGGA YUNIAR

Angie PasrahlewatTwitter

Aku nikmati saja ira ma kalian, que

sera sera, what ever will be, will be. Allah selalu bersama orang-orang yang sabar.”

Angelina SondakhAnggota DPR

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

[email protected] mediaindonesia.com

Facebook: Harian Umum Media Indonesia

Twitter: @MIdotcom

Sondang HutagalungAktivis

terbangkan dari Bangkok me-nuju Bandara Soekarno-Hatta, dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 867 pada pukul 14.30 waktu Bangkok, ke-marin. Ia tiba sekitar pukul 17.45 WIB.

Tim penjem-put dari KPK yang diketuai Wakil Ketua KPK Chandra Hamzah lang-sung membawa Nunun ke Kan-tor KPK. Dengan pengawalan superketat, Nunun tiba di Ge-dung KPK pukul 19.30 WIB.

Mengenakan jaket hitam, celana panjang warna gelap, kerudung ungu bermotif bintang-bintang me rek Louis Vuitton, berka-camata hitam, serta menutup wajah de-n g a n

masker, Nunun langsung dibawa ke ruang pemeriksaan.

Chandra Hamzah menyebut-kan kondisi Nunun baik-baik saja bahkan bisa menandatangani surat penangkapan. Pernyataan itu berbeda dengan keterangan Adang Daradjatun yang meng-utip keterangan dokter, bebera-

pa waktu lalu, bahwa istrinya sakit amnesia.

Wakil Ketua KPK M Jasin juga menegas-k a n N u n u n sehat. “Kalau enggak sehat,

namanya tidak ‘ditangkap’ tetapi ‘dibesuk’,” tulis Jasin melalui pesan singkat.

Duta Besar RI un-tuk Thai-

land Muhammad Hatta menge-mukakan Nunun mengguna-kan dokumen tidak resmi saat masuk Thailand. Pada Februari atau Maret lalu, tukasnya, Nu-nun keluar dari Thailand.

“Paspor Nunun telah dicabut oleh Ditjen Imigrasi pada 26 Mei lalu, berarti yang bersangkutan masuk lagi ke Thailand tidak melalui prosedur administrasi,” ujar Hatta kepada Metro TV.

Praktisi hukum Johnson Pan-jaitan mencurigai ada skenario pengalihan isu karena pen-jemputan Nunun berbarengan dengan sidang Nazaruddin dan ramainya kembali kasus Century. (*/SM/X-7)

[email protected]

7