web viewnamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan...

35
TUGAS MANDIRI Akuntansi : Pandangan Umum Nama : Astuanna Sigalingging NPM : 130910195 Kode Kelas : 131-AC001-M11 Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi Dosen : Sunarto Wage, SE, MM. i

Upload: dinhmien

Post on 30-Jan-2018

267 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

TUGAS MANDIRI

Akuntansi : Pandangan Umum

Nama : Astuanna SigalinggingNPM : 130910195Kode Kelas : 131-AC001-M11Mata Kuliah : Pengantar AkuntansiDosen : Sunarto Wage, SE, MM.

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS PUTRA BATAM

2013

i

Page 2: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, bahwasanya

makalah yang berjudul “Akuntansi : Pandangan Umum” telah selesai

sebagaimana mestinya, guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar

Akumtansi, Semeter I Jurusan Manajemen Bisnis di lingkungan Universitas Putra

Batam (UPB).

Dalam penyusunan makalah ini tentu penulis mendapatkan kesulitan-

kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil,

sehingga kesulitan-kesulitan tersebut dapat teratasi.

Maka dari itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada

penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, sehingga

demi kesempurnaannya penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya

membangun. Namun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Batam, Desember 2013

Astuanna Sigalingging

ii

Page 3: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi............................................................................ 3

B. Pemakai Informasi Akuntansi............................................................... 4

C. Profesi Akuntan.................................................................................... 5

D. Bidang Akuntansi.................................................................................. 6

E. Standar Akuntansi Keuangan................................................................ 12

F. Sifat Dasar Akuntansi........................................................................... 14

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan........................................................................................... 20

B. Saran..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 21

iii

Page 4: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberadaan suatu lembaga tidak terlepas dari proses pencatatan

akuntansi. Setiap lembaga atau perusahaan berkewajiban melakukan

pencatatan atas aktivitas-aktivitas nakuntansi yang terjadi dalam perusahaan

yang selanjutnyadisajikan dalam bentuk laporan akuntasi atau laporan

keuangan.

Laporan tersebut disajikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

dana serta aset-aset perusahaan yang dikelola oleh managemenperusahaan

kepada pemilik perusahaan atau pemegang saham dan sebagai sarana atau

media utama bagi berbagai pihak yang berkepentingan.

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk

menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang

entitas ekonomik yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan

keputusan ekonomik-dalam mengambil pilhan-pilhan beralasan diantara

pelbagai tindakan alternative.

Proses mencatat mengklasifikasikan, meringkas, mengolah dan

menyajikandata, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan

sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah

untuk suatu tujuan pengambilan keputusanserta tujuan lainnya termasuk

dalam ilmu akuntansi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka kita

dapat menarik rumusan permasalahan yang ada, sebagai berikut :

1. Apa saja klasifikasi akuntansi?

2. Apa saja penggunaan akuntansi?

3. Apa prinsip akuntansi?

4. Apa yang konsep dasar akuntansi?

1

Page 5: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

5. Siapa saja orang yang disebut akuntan?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui : apakah

pandangan umum terhadap akuntasi? Mulai dari klasifikasi, penggunaan,

profesi akuntan, prinsip akuntansi, dan konsep dasar akuntansi.

2

Page 6: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

Akuntansi tepatnya Akuntansi Keuangan atau ada juga yang menyebut

akunting adalah merupakan bahasa atau alat komunikasi bisnis yang dapat

memberikan suatu informasi tentang kondisi keuangan, berupa posisi keuangan

yang tertuang dalam jumlah kekayaan, uang dan modal suatu usaha pada suatu

waktu atau periode tertentu. Dengan informasi ini pembaca laporan tidak perlu

lagi mengunjungi suatu perusahaan atau melakukan interview untuk mengetahui

keadaan keuangannya, hasil usahanya maupun memprediksi masa depan

perusahaan ini.

Definisi akuntansi yang dapat dipakai unutk memahami lebih dalam

pengertian akuntansi ini, ada dalam buku A Statement of Basic Accounting Theory

(ASOBAT), akuntansi diartikan sebagai berikut “Proses mengidentifikasikan,

mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam

hal mempertimbangkan berbagai alternative dalam mengambil kesimpulan oleh

para pemakainya”

Sedangkan Komite istilah American Institute of Certified Public

Accounting (AICPA) mendifinisikan Akuntansi sebagai berikut “Akuntansi

adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu

dan dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya

bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya”

Definisi ini bisa dipermasalahkan seandainya kita berhadapan dengan

keadan sistem pencatatan yang sudah menggunakan komputerisasi, apalagi proses

pengolahan datanya tidak lagi melalui pencatatan tetapi melalui optic, dialing atau

keyboard sehingga sama sekali tidak melibatkan proses pencatatan konvensioanal.

Definisi ini sudah “out of date”

Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 mendefinisikan

akuntansi sebagai berikut “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya

adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang,

3

Page 7: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam

pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih di antara berbagai

alternative”.

B. Pemakai Informasi Akuntansi

Secara umum pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon

pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan

perusahaan dari prospeknya di masa datang. Bagi pemilik I informasi itu dapat

digunakan untuk memutuskan, apakah ia akan tetap mempertahankan

kepemilikannya di perusahaan itu atau menjualnya dan kemudian menanamkan

modalnya di tempat lain. Bagi calon pemilik informasi akuntansi akan digunakan

untuk memutuskan apakah ia akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Pihak kreditur (misalnya bank) ingin mengetahui perkembangan

perusahaan setelah pinjaman diberikan. Bagi calon kreditur, informasi tentang

perusahaan diperlukan untuk menilai risiko yang akan terjadi sebelum pinjaman

diputuskan untuk diberikan.

Badan-badan Pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi

keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya.

Kantor pajak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk

memeriksa kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan. Pegawai dan serikat

pekerjanya sangat tertarik mengenal stabilitas dan profitabilitas perusahaan yang

mempekerjakannya.

Pihak yang sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan

hasil akhir akuntasi adalah mereka yang diberi tanggung jawab untuk

melaksanakan kegiatan perusahaan. Kadang-kadang mereka, secara keseluruhan

disebut sebagai manajemen (management) perusahaan. Jenis informasi yang

dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai dengan

besarnya perusahaan. Manajemen sebuah, perusahaan kecil mungkin hanya

membutuhkan informasi akuntansi yang sedikit saja. Semakin besar perusahaan,

semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan unutuk berhubungan

langsung dengan kegiatan sehari-hari. Akan tetapi, walaupun demikian, ia harus

4

Page 8: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

mendapatkan inforamsi yang tepat waktu mengenai bermacam-macam aspek yang

terdapat dalam perusahaan itu.

Informasi yang relevan untuk satu pihak mungkin menjadi tidak relevan

bagi pihak lain. Akan tetapi, begitu kelompok-kelompok yang membutuhkan

inforamsi akuntansi dapat diidentifikasikan, informasi yang relevan juga dapat

ditentukan. Jika kedua hal tersebut telah diketahui, seorang akuntan dapat

menciptakan kerangka sistem inforamsi yang diperlukan untuk membantu setiap

kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang berhubungan

dengan tindakan-tindakan di masa mendatang.

C. Profesi Akuntan

Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:

1. Akuntan public

2. Akuntan manajemen

3. Akuntan pemerintah

4. Akuntan pendidik

Akuntan public atau kadang disebut akuntan ekstern (external

accountants) adalah akuntan independent yang memberikan jasa-jasanya atas

dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, pada umumnya

mendirikan suatu kantor akuntan. Termasuk dalam kategori akuntan public adalah

akuntan yang bekerja pada kantor tadi. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan

public dan mendirikan kantor akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari

Departemen Keuangan. Seorang akuntan public dapat memberikan pelayanan

dalam bidang:

1. Jasa pemeriksaan (audit)

2. Jasa perpajakan (tax services)

5

Page 9: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

3. Jasa konsultasi manajemen

4. Jasa akuntansi

Akuntan manajemen atau disebut juga akuntan intern (internal

accountants) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi.

Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian

akuntansi, controller atau direktur keuangan.

Tugas yang dikerjakan oleh akuntan intern dapat berupa:

1. penyusunan sistem akuntansi

2. Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak-pihak di luar perusahaan

Penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen

3. Penyusunan anggaran

4. Menangani masalh perpajakan

5. Melakukan pemeriksaan intern.

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan

pemerintah, seperti di departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BPK), Direktorat Jenderal

Pajak, dan lain-lain. Disamping tiga golongan akuntan tersebut di atas, terdapat

akuntan yang bekerja sebagai pendidik. Akutan pendidik terutama bertugas dalam

pendidikan akuntansi, yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi

dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.

D. Bidang Akuntansi

Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain, akuntansi juga

mempunyai bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perkembangan zaman.

6

Page 10: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Pembahasan mengenai bidang-bidang akuntansi banyak diambil dari Guideline on

The Core of Konowledge Professional Subjects; International Federation of

Accountants; Now York; 1984.

Kecenderungan untuk sosialisasi disebabkan oleh perkembangan

perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-

pengaturan oleh Pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut

bersama-sama dengan kemajauan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat

telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam

spesialiasi tertentu.Berikut ini adalah bidang- bidang dalam Akuntansi:

1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting).

Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi, secara

keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-

pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang

mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya, maka laporan yang

dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Hal yang penting untuk

diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini

adalah aturan-aturan yang telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu

disebut “Standar Akuntansi Keuangan”. Adalah merupakan kewajiban

bagi perusahaan untuk mengikuti standard akuntansi keuangan tersebut

dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha

perusahaan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Standard akuntansi

keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

2. Auditing

Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap

laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama

audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih

dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup.

7

Page 11: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau

peraturan serta menilai efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan. Konsep

yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari

pemeriksa. Konsep lain yang dianut adalah kerahasiaan serta pengumpulan

bukti-bukti yang cukup dan relevan. Pengumpulan bukti, bukti

pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian

terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur pemeriksaan lainnya.

Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standard auditing

dan kode etik akuntan. Standard auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).

Audit merupakan jasa utama yang diberikan oleh akuntan public. Tetapi

disamping akuntan public, hampir semua perusahaan besar juga

mempekerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa intern

(Internal auditor). Salah satu tugas utama dari pemeriksa intern adalah

menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah

mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen

perusahaan.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk

manajemen perusahaan. Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen

adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan

menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Pengendalian perusahaan

melalui aktivitas yang dijalankan merupakan trend baru dalam akuntansi

manajemen. Keguanaan akuntansi manajemen dalam pengambilan

keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal yang diperlukan, akuntasi

manajemen tidak membatasi diri pada data historis saja. Ada kalanya

digunakan data yang baru terjadi dan bahkan data taksiran di masa datang.

8

Page 12: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Disamping itu, pemecahan masalah akuntansi manajemen kadang

memerlukan bantuan disiplin ilmu lain, misalnya: teori organisasi, ilmu

perilaku, dan teori informasi. Dalam tahun-tahun terakhir ini, akuntan

public telah mengembangkan penyediaan jasa konsultasi bisnis serta jasa

konsultasi ekonomi dan keuangan. Jasa-jasa tersebut banyak mendasarkan

pada pengetahuan tentang akuntansi manajemen.

4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting

Bidang ini menekankan pada penetapan dan control atas biaya. Ia

terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang, tetapi

perhatian yang makin meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi.

Bahkan akuntansi biaya telah mengarah pada penetapan biaya berdasarkan

aktivitas. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan

menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah maupun yang

akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi-manajemen sebagai

alat control atas kegiatan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk

membuat rencana di masa mendatang.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan

berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh

berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode

pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang

transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan

melaporkannya ditetapkan oleh peraturan pajak. Oleh karena setiap

perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka

9

Page 13: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode, dan cara pelaporan

untuk perpajakan tersebut. Di samping itu, peraturan perpajakan

mempunyai pengaruh yang besar terhadap keputusan usaha yang akan

dilkakukan perusahaan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat

berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan

peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak.

Tugas akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah

memberi nasihat tentang bagaimana meminimalisasi pengaruh pajak,

apabila secara hukum dimungkinkan. Nasihat-nasihat tersebut di antaranya

adalah pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan

dan cara menangani suatu transaksi. Dalam pelaksanaan peraturan

perpajakan seorang akuntan dapat membantu dalam perhitungan pajak

yang terutang, mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan

kegiatan-kegiatan administrasi perpajakan lainnya. jasa mewakili

perusahaan berkaitan dengan kegiatan pengurusan masalah perpajakan

yang memerlukan hubungan langsung dengan pihak pajak.

6. Sistem Inforamsi (Information System)

Bidang ini menyediakan inforamsi keuangan maupun non-

keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara

efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk

menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan

Pemerintah, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem

yang dirancang dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan

mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya sehingga masalah tersebut

dapat ditangani. Beberapa aspek dari suatu sistem adalah bahwa ia harus

dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang

bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar.

Perlu diterapkan pengendalian dalam sistem sehingga dapat

menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang

10

Page 14: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

layak. Bidang ini berhubungan dengan perencanaan serta pelaksanaan

prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-

keuangan. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk

melindungi kekayaan perusahaan sedemikian rupa sehingga terdapat

adanya “pengendalian intern” dan sedapat mungkin mendapatkan arus

laporan yang efisien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan

terhadap perusahaan. Ia juga harus mengetahui tentang penggunaan dan

kegunaan dari beberapa peralatan pemrosesan data (data processing

equipment). Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi

perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.

7. Penganggaran (Budgeting)

Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan

mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang

serta analisis dan pengontrolannya. Anggaran adalah saran untuk

menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana kegiatan-kegiatan yang

akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di

dalamnya. Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia

dapat merupakan alat control di dalam perusahaan.

8. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan

transaksi-transaksi yang terjadi di badan Pemerintah. Ia menyediakan

laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan dari administrai keuangan

Negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas

pengeluaran melalui anggaran Negara. Termasuk di dalamnya adalah

kesesuaian dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.

11

Page 15: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

E. Standar Akuntansi Keuangan

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) sebagai wadah organisasi profesi

akuntansi Indonesia, berdiri di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. IAI

berhasil menyusun dan menerbitkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) pada

tahun1973, dengan maksud antara lain untuk menghimpun prinsip-prinsip yang

lazim berlaku di Indonesia dan sebagai prasarana bagi terbentuknya pasar uang

dan modal di Indonesia pada waktu itu, di mana laporan keuangan dari perusahaan

yang akan go public, harus disusun atas dasar prinsip-prinsip akuntansi tersebut.

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1973 adalah hasil kerja panitia

Penghimpun Bahan-bahan dan Struktur daripada “Generally Accepted

Accounting Principles dan Gengerally Accepted Auditing Standars” yang terdiri

dari Dewan Penasihat Panitia kerja, antara lain telah berhasil menghimpun dan

mengkodifikasikan prinsip akuntansi. Hasilnya kemudian disahkan pasca Kongres

III tanggal 2 Deesember 1973, yaitu menjelang diaktifkannya kembali Pasar Uang

dan Modal. PAI ini merupakan salah satu prasarana mutlak bagi terbentuknya

pasar uang dan modal pada waktu itu, dimana laporan keuangan perusahaan yang

akan mengeluarkan surat-surat berharga kepada masyarakat harus disusun

berdasarkan prinsip akuntansi tersebut. Adapun bahan-bahan yang digunakan

untuk menghimpun Prinsip Akuntasi 1973 adalah sebagai berikut:

1. Buku prinsip-prinsip Accountingyang diterbitkan oleh Direktorat Akuntan

Negara, Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara (DJPKN),

Departemen Keuangan RI sekarang bernama Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

2. Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business

Enterprise, oleh Paul Gradi, diterbitkan oleh AICPA.

3. Opinions of Accounting Principles Board, diterbitkan oleh AICPA.

12

Page 16: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

4. Kumpulan dan Accounting Research Bulletins (ARBs), diterbitkan oleh

AICPA

5. A Statement of Australian Accounting Principles, diterbitkan oleh

Accounting and Auditing Research Committee dari Accountancy Research

Foundation

6. Wet op de jaarekening van Ondernemingen, diterbitkan oleh NIVRA.

7. Beberapa literature lainnya.

PAI 1973 ini setelah berjalan selama satu dasawarsa kemudian

disempurnakan lagi dengan “Prinsip Akuntansi Indonesia 1984”. Prinsip

Akuntansi 1984 adalah sebagai ganti Prinsip Akuntansi Indonesia 1973. Sama

halnya dengan PAI 1973, perumusan prinsip, prosedur, metode dan teknik-teknik

dalam Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 ini, dibatasi pada hal-hal yang

berhubungan dengan akuntansi keuangan yang diungkapakan secara garis besar

atau bersifat umum, tidak mencakup praktek akuntansi untuk industri tertentu.

Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang memerlukan penjabaran lebih lanjut diatur

dengan “pernyataan”tersendiri.

Sehubungan dengan itu, Komite PAI-IAI mulai tahun 1986 menerbitkan

serangkaian Pernyataan PAI dan Interpretasi PAI untuk mengembangkan,

menambah, mengubah serta menjelaskan standard akuntansi keuangan yang

berlaku, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari PAI 1984. Setelah

berlangsung selama sepuluh tahun PAI 1984 diganti dengan Standar Akuntansi

Keuangan 1994. Standar Akuntansi Keuangan 1994 mengadopsi pernyataan resmi

(pronouncements) International Accounting Standars Committee (IASC). IAI

mengadopsi statements atau pernyataan IASC sebagai dasar acuan standard

akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, kemudian menerbitkan dua buah

buku, yaitu”Standar Akuntansi Keuangan – Oktober 1994”, buku satu dan dua

yang berisi:

13

Page 17: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

1. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

2. Seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, terdiri dari 35 pernyataan yang

setaraf standard Internasional.

Kerangka dasar dan seperangkat pernyataan tersebut, merupakan landasan

yang dianggap kokoh untuk pengembangan lebih lanjut. Berlaku untuk

penyusunan laoporan keuangan mencakup periode laporan yang dimulai atau

setelah tanggal 1 januari 1995. Standard Akuntansi Keuangan terus menerus

direvisi dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang terbaru diterbitkan pada

tanggal 1 Oktober 2004.

F. Sifat Dasar Akuntansi

Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan

konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu akuntansi itu

dibangun. Prinsip dasar akuntansi ini bisa menjadi keterbatasan atau sekaligus

kekuatan informasi ini yang nanti akan dibahas lebih lanjut. Banyak kajian yang

telah menawarkan dan menjelaskan prinsip atau sifat dasar akuntansi itu. Dalam

APB Statement No. 4 dijelaskan beberapa sifat dan elemen dasar dari akuntansi

(keuangan) sebagai berikut:

1. Accounting entity:

Dalam menyusun informasi akuntansi maka yang menjadi fokus

pencatatan akuntansi adalah entity atau lembaga, unit organisasi tertentu

yang harus jelas sebagai sesuatu entity yang terpisah dari badan atau entity

yang lain. Kita tidak bisa mencatat atau menyajikan informasi akuntansi

sekaligus menyangkut suatu perusahaan dan pemiliknya. Informasi yang

disusun harus masing-masing terpisah antara satu entity dengan entity

yang lain.

14

Page 18: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

2. Going concern

Dalam menyusun atau memahami laporan keuangan harus dianggap

bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-

masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan

atau usaha ini akan bubaar. Prinsip ini menjad dasar bagi kewajaran nilai

yang dicantumkan dalam informasi keuangan. Nilai kekayaan dari suatu

perusahaan yang dianggap hidup terus atau going concern tidak akan sama

dengan nilai atau harga kekayaan atau kewajiban dari suatu perusahaan

atau lembaga yang akan dilikuidasi. Biasanya harga atau nilai asset dari

perusahaan yang sudah dinyatakan bubar atau likuidasi akan jauh lebih

murah dibandingkan dengan harga atau nilai asset yang masih berjalan.

3. Measurement:

Akuntansi ialah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi

(Economic Resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya

yang dimiliki perusahaan. Akuntansi mencoba mengukur nilai suatu asset,

kewajiban, mmodal, hasil dan biaya. Yang namanya pengukuran tentu

akan memiliki kemungkinan kesalahan atau kelemahan dalam pengukuran

itu.

4. Time Period

Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu,

tanggal tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai

kekayaan, utang dan modal pada saat atau pada tanggal tertentu. Laporan

laba rugi menggambarkan informasi hasil (pendapatan dan biaya) usaha

pada periode tertentu. Sedangkan laporan Arus Kas menggambarkan

informasi arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu.

5. Monetary Unit

15

Page 19: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran

moneter atau uang. Semua transaksi perusahaan dikuantitatifkan dan

dilaporkan dalam bentuk nilai uang (rupiah atau dollar misalnya).

6. Accrual

Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban

ditetapkan tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.

Penentuannya bukan keterlibatan kas tetapi didasarkan pada faktor

legalnya apakah memang sudah merupakan hak atau kewajiban

perussahaan atau belum. Kalau sudah, harus dicatat tanpa menunggu

pembayaran atau penerimaan kas.

7. Exchange Price

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada

harga pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai

pertemuanbargaining antara pembeli (demand) dan penjual (supply).

8. Approximation

Dalam akuntansi tidak dapat dihindarkan penafsiran-penafsiran, baik nilai,

harga, umur, jumlah penyisihan piutang ragu, kerugian dan sebagainya.

9. Judgement:

Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimbangan-

pertimbangan akuntan atau manajemen berdasarkan keahlian atau

pengalaman yang dimilikinya. Misalnya judgement tentang memilih FIFO,

LIFO, metode garis lurus, atau double declining, klasifikasi perkiraan dan

sebagainya.

10. General Purpose:

16

Page 20: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Informasi yang disajikan dalam keuangan yang dihasilkan akuntansi

keuangan ditujukan buat pemakai secara umum, bukan pemakaian khusus.

Tidak ditujukan khusus kepada bankir, investor, kreditor, analisis,

manajemen, atau karyawan.

11. Interrelated Statement

Neraca, Daftar Laba Rugi, dan Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

mempunyai hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini

merupakan salah satu alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah

melakukan rekayasa laporan begitu saja tanpa memperhatikan hubungan

satu pos (akun) dengan pos lainnya.

12. Substance Over Form

Karena akuntansi ingin memberikan informasi yang dipercaya bagi

pengambil keputusan maka akuntansi lebih menekankan penggunaan

informasi yang berasal dari kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada

bukti legalnya. Misalnya dalam akte Notaris modal telah disetor penuh,

tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada maka akuntansi berpihak

pada kenyataan yang sebenarnya. Kalau memang belum ada setoran yang

benar-benar telah masuk ke rekening perusahaan maka belum bisa dicatat

kendatipun secara legal formal dianggap sudah disetor penuh. Kredit bank

yang sudah disetujui tetapi belum dimanfaatkan seluruhnya akan dicatat

sebesar penggunaannya saja kendatipun secara legal dana itu sudah dapat

dimanfaatkan atau diambil.

13. Materiality

Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dan

dalam setiap pertimbangan yang dilakukannya tetap melihat signifikannya.

Pengertian penting di sini adalah jika informasi itu dapat mempengaruhi

para pengambil keputusan yang normal.

17

Page 21: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Disamping sifat-sifat tersebut sebenarnya para penulis lain mengemukakan

sifat-sifat lain yang terkandung dalam akuntansi keuangan seperti:

1. Laporan Historis:

Laporan keuangan pada hakikatnya mencatat informasi yang sudah terjadi.

Tidak mencatat informasi yang akan terjadi atau masa depan. Sehingga

informasinya bukan prediksi kendatipun dari laporan historis kita bisa

melakukan prediksi dalam keadaan situasi normal.

2. Classification

Inforamsi melalui laporan keuangan diklasifikasikan sesuai dengan sifat

dasar akuntansi yang dapat memudahkan para pemakainya misalnya

klasifikasi perkiraan berdasarkan likuiditasnya, klasifikasi biaya produksi,

biaya operasi, berguna untuk kepentingan pemilik, kreditur, dan pemakai

lainnya.

3. Summarization

Transaksi dan kejadian-kejadian yang sama dalam perusahaan

dikelompokkan dan diikhtisarkan menurut metode tertentu sesuai dengan

pola yang sudah mapan dalam akuntansi sehingga lebih mudah dipahami

dan dianalisa.

4. Measuremen Basis

Dalam pengukuran yang digunakan dalam akuntansi ada bernacan-macam

metode pengukuran seperti Haga Pokok (Cost) Harga Pasar (Market),

Harga yang terendah antara harga Pokok dan harga Pasar atau Locom

(Lower of Cost on Market), Harga realisasi (Realizable Value), dan lain-

lain.

5. Verifiability

18

Page 22: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

Setiap inforamsi dalam laporan keuangan harus dapat ditelusuri sampai ke

bukti-bukti dan didukung oleh bukti-bukti yang sah.

6. Conservation

Perusahaan biasanya memiliki kejadian-kejadian yang belum pasti

(uncerainty). Dalam keadaan seperti ini laporan keuangan akan

menginformasikan dengan cara memilih angka yang kurang

menguntungkan. Laporan keuangan memilih dan menilai asset dan

pendapatannya yang paling minimal. Jika ada potensi rugi kendatipun

belum direalisir tetapi sudah ada dasarnya sudah dapat dicatat atau

diinformasikan, sedang laba yang belum direalisir, walau sudah ada

indikasi laba belum dapat dicatat sebagai laba. Hal ini jelas menunjukkan

keberpihakan akuntansi kepada para pemilik modal, kapitalis atau pemilik

perusahaan. Karena jika potensi laba itu akan terrealisasi nantinya maka

akan dinikmati pemilik modal yang terus bertahan.

7. Technical Terminology

Banyak istilah yang digunakan dalam laporan keuangan merupakan istilah

teknis akuntansi yang berlaku khusus untuk akuntansi yang harus

dipahami para pembaca yang belum tentu cocok dengan pengertian dalam

disiplin ilmu yang lain.

Demikianlah sifat dan ciri akuntansi yang harus diketahui agar kita dapat

memanfaatkan outputnya. Akuntansi merupakan tool of management, ia

membantu fungsi-fungsi manajemen. Dalam fungsi perencanaan informasi,

akuntansi sangat berguna dalam penyusunan anggaran atau perencanaan. Dalam

pengawasan, tugas akuntansi sangat strategis sebagai alat pembanding dengan

planning untuk mengetahui penyimpangan (variance) yang terjadi sehingga dapat

dengan mudah melakukan usaha-usaha koreksi dan perbaikan secara lebih dini.

19

Page 23: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

BAB IIIKESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. akuntansi diartikan sebagai berikut “Proses mengidentifikasikan,

mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan

informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternative dalam

mengambil kesimpulan oleh para pemakainya”

2. Secara umum pihak-pihak yang berkepentingan. Pemilik dan calon

pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan

keuangan perusahaan dari prospeknya di masa dating.

3. Akuntan public atau kadang disebut akuntan ekstern (external

accountants) adalah akuntan independent yang memberikan jasa-jasanya

atas dasar pembayaran tertentu

B. Saran

1. Sifat dasar atau prinsip yang mendasari akuntansi keuangan merupakan

konsep yang harus diyakini kebenarannya sebagai dasar dari ilmu

akuntansi itu dibangun.

2. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan public dan mendirikan kantor

akuntan, seseorang harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan.

20

Page 24: Web viewNamun besar harapan penulis agar makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada ... proses pencatatan ... transaksi serta

DAFTAR PUSTAKA

Halim, A. 2003. Auditing I (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sugiri, Slamet. 2000. Akuntansi Pengantar 1. Edisi ketujuh. Yogyakarta : UPT STIM YKPN.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

21