minggu, 27 maret 2011 - ftp.unpad.ac.id filelensa bisnis nutrifood melalui salah satu merek...

1
LENSA BISNIS NUTRIFOOD melalui salah satu merek unggul- annya, Tropicana Slim, berkolaborasi dengan The Harvest mempersem- bahkan inovasi terbarunya yaitu Delightful Less Sugar Cakes. Strategic Al- liance Manager Nutrifood Christian Widi Nugraha mengatakan kolaborasi Tropicana Slim dengan The Harvest merupakan salah satu bentuk komitmen untuk semakin mendekatkan diri kepada konsumen di setiap momen penting kehidupannya. Pada acara peluncuran (launching) Delightful Less Sugar Cakes, The Harvets sekaligus memperkenalkan food and beverage director-nya, Eric Gouteyron, yang juga ikut menangani pembuatan cakes terbaru ini. Peluncuran Delightful Less Sugar Cakes PADA 16 Maret 2011, DPP Organda yang di- wakili Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Surbakti dan NEA Trans- port Research and Training (Belanda) yang diwakili Managing Director Menno Menist menandatangani memorandum of under- standing (MoU) di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. Hal itu dalam rangka kerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan pelatihan tentang transportasi darat serta pengembangan industri transportasi darat yang efektif di Indonesia serta pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan. Kerja sama itu juga bertu- juan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pembuatan training centre. Pengembangan Industri Transportasi TIM Pelaksana Sim- peda Asosiasi Bank Pemba ngunan Dae- rah (TPS-Asbanda) pada 17 Maret 2011 sukses menggelar perhelatan Panen Rejeki BPD yang merupakan Program Penarikan Undian Na- sional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Dae- rah Seluruh Indonesia. Perhelatan periode kali ini dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. Dalam acara ini juga telah dilaksanakan serangkaian pro- gram, di antaranya Seminar Nasional Direksi BPD Seluruh Indonesia dengan pembicara Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur BI Budi Rohadi, dan pengamat ekonomi Anggito Abimanyu. BPD DIY Jadi Tuan Rumah Perhelatan PADA Jumat, 11 Maret 2011, sekitar pukul 10.00 WIB, Hotel Atlet Century Park kedatangan tamu negara, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sem- biring. General Manager Bilal Chamsine beserta segenap jajaran manajemen hotel pun menyambutnya. Tifatul da- tang dalam rangka mengisi pembukaan workshop train- ing bertajuk Memory of The World. Di hari yang sama, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik juga menyambangi Hotel Atlet Century Park. Jero Wacik datang sekitar pukul 13.00 untuk mengisi talkshow pada pertemuan alumni ITB di Kridangga Ballroom. Setelah itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga datang pada pukul 19.00 untuk memberikan pidato dalam acara yang sama. Tiga Menteri Mengunjungi Hotel Atlet MEMASUKI usia keem- pat, Grand Mahkota Hotel Pontianak yang berulang tahun pada 23 Februari 2011 membuat sesuatu yang spesial bertema Grand Mahko- ta Hotel 4 You. Pada Sabtu (5/3) di Keca- matan Pontianak Utara, Jl Swadiri-Banjar Sera- san, dengan bantuan Ketua RT Hasan, Mobile Clinic ‘Monic’ Indosat dan tim medis yang dikoordinasi oleh Rumah Zakat melaksanakan kegiatan charity clinic pengobatan gratis untuk masyarakat setempat yang berjumlah mencapai 130 pasien. Kegiatan itu dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah dan diagnosis penyakit oleh dokter Firman. HUT Grand Mahkota Hotel Pontianak DALAM rangka HUT ke-20, PT Padi Mekatel sebagai pemegang sa- ham terbesar RS Ichsan Medical Center Bintaro akan mengembangkan RS IMC menjadi rumah sakit umum yang mo- dern. Presdir Mekatel Group Peters M Siman- juntak menyatakan visi RS berkonsentrasi pada pelayanan ibu dan anak serta pada perawatan penyakit degeneratif. Pada Juli 2011 akan dilaksana- kan peletakan batu pertama bangunan tujuh lantai rumah sakit. PT Padi Mekatel yang juga pemegang saham mayoritas di PT KOMET Konsorsium dan Mekatel Engineering melakukan donasi untuk PMI cabang Tangsel dan GNOTA masing-masing Rp20 juta. Padi Mekatel Group Rayakan Hari Jadi B ILA Anda berkeliling di hutan Australia dan tiba-tiba seekor marsupial raksasa terbang menghampiri, bisa dimaklumi bila Anda ketakutan dan mengira hewan itu akan mengincar leher Anda. Mestinya Anda merasa beruntung telah menyaksikan hewan mamalia yang disebut ‘penerbang tangguh’ (greater glider) ini meluncur terbang. Menemukan hewan ini memang tidak mu- dah. Masuklah ke hutan-hutan di Australia bagian tenggara pada tengah malam dengan membawa alat penerangan yang cukup kuat menerangi pepohonan. Sangat mungkin Anda akan menemukan si penerbang tangguh. Ada sejumlah mamalia ter- bang di dunia, dan si pener- bang tangguh itu merupakan salah satu yang terbesar. Tim peneliti telah menelusuri spesies ini sejak 1996 dan menemukan jumlah populasi mereka menu- run drastis. Menurut peneliti David Lindenmayer dan rekan kerjanya di Australian National University, Canberra, populasi penerbang tangguh ini di wilayah Victorian Central Highlands menurun sebanyak 8,8% sejak 1997, dan menghilang sama sekali dari Booderee National Park, New South Wales, sejak 2007. Panjang tubuh marsupial sekitar 45 sentimeter, atau bisa dua kali lipat bila diukur hingga ke ekornya. Dengan bulunya yang tebal itu, hewan ini terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya. Mereka terbang menggunakan selaput yang disebut patagia. Selaput ini menyambung dari siku lengan atas hingga ke pergelangan kaki. Ketika mereka melompat dari pohon ke pohon, mereka mengembangkan lengannya dan de- ngan selaput patagia itu mereka mampu terbang hingga sejauh 100 meter, dikendalikan dengan ekor. Selaput patagia itu juga memiliki kegunaan lain, yaitu melindungi si penerbang dari udara dingin. Seperti koala, mamalia pe- nerbang tangguh ini juga memiliki kebiasaan mema- kan makanan khusus, yaitu ekaliptus. Tiga kelompok pohon dari jenis ini yang disukai si pe- nerbang tangguh. Dedaunan pohon ekaliptus sebetulnya hanya sedikit mengandung nutrisi dan mengikat racun, sehingga tidak banyak spe- sies hewan yang menyukai daun tumbuhan ekaliptus. Karena kandungan gizinya yang rendah, si penerbang tangguh mesti memakan daun ekalip- tus lebih banyak agar mendapatkan kalori yang cukup, tapi ini justru yang menjadi masalah. Hewan terbang tidak boleh berbobot tubuh berat. (newscientist.com/*/Ghp/M-1) NATURE BIOTEK NEWSCIENTIST.COM S PERMA ibarat sebuah mesin yang kom- pleks. Memiliki cambuk ekor, bagian te- ngah mitokondria yang berbentuk spiral, dan sebuah kepala yang khusus untuk menero- bos ke luar membran telur. Semua itu merupakan hasil dari sebuah proses perkembangan yang sangat spesik pada testis. Selama hampir satu abad, para peneliti telah gagal dalam menciptakan kembali proses ter- sebut di dalam labo- ratorium. Untuk kali ini, me- reka telah mendekati hasil yang selama ini me- reka harapkan, yaitu mengembangkan- nya pada sebuah ca- wan dan menggu- nakan sperma untuk melahirkan seekor bayi tikus. Percobaan ini diharapkan dapat mengembangkan proses bayi tabung atau in vitro fertiliza- tion (IVF) dan teknik inseminasi buatan pada manusia. Penelitian ini dipimpin ahli biologi reproduksi Takehiko Ogawa dari Yokohama City Univer- sity, Jepang. Tim peneliti melibatkan bayi tikus berusia 2 atau 3 hari. Sperma bayi-bayi tikus ini dipastikan belum matang. Peneliti menempatkan bayi tikus pada sebuah cawan yang berisi medium kultur khusus, ter- masuk di antaranya unsur yang disebut KSR. Unsur ini biasa digunakan dalam kultur sel induk. Sekitar sebulan kemudian, para peneliti me- lihat testis bayi tikus berkembang normal dan memproduksi sperma, yang sebelumnya telah mereka atur agar ketika matang menjadi ber- warna hijau terang. Ketika mereka mengekstraksi sperma dan melakukan inseminasi buatan terhadap tikus betina, lahirlah bayi tikus yang sehat. Kultur testis pada percobaan itu memproduksi sperma selama dua bulan. Melalui metode yang sama, para peneliti bahkan dapat memproduksi sperma dari testis tikus muda yang telah dibekukan sebulan sebelumnya. Ogawa mengatakan kemampuan me- ngembangkan sperma di luar tubuh itu akan memudahkan pa- ra peneliti untuk mem- pelajari mekanisme molekul pada perkem- bangan sperma. “Saya sangat gem- bira karena metode ini juga dapat diterapkan terhadap hewan yang berbadan lebih besar,” katanya. Ahli biologi sel Martin Dym, dari Georgetown University, Washington DC, mengatakan teknik ini menjadi bukti nyata bagi perkembangan ke- suburan wanita. Banyak laki-laki yang tidak dapat mem- produksi sperma masih memiliki kesempatan untuk memiliki sel epitel benih yang normal, yang disebut spermatogonia. (sciencemag.org/ newscientist.com/*/Ghp/M-1) SCIENCEMAG.ORG/NEWSCIENTIST.COM Memproduksi Sperma Penerbang Tangguh 22 MINGGU, 27 MARET 2011 E KSPLOR ASI

Upload: hoangcong

Post on 08-Apr-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LENSA BISNIS

NUTRIFOOD mela lu i salah satu merek unggul-annya, Tropicana Slim, berkolaborasi dengan The Harvest mempersem-bahkan ino vasi terbarunya yaitu Delightful Less Sugar Cakes. Strategic Al-liance Manager Nutrifood Christian Widi Nugraha me ngatakan kolaborasi Tropicana Slim dengan The Harvest merupakan salah satu bentuk komitmen untuk semakin mendekatkan diri kepada konsumen di setiap momen penting kehidupannya. Pada acara peluncuran (launching) Delightful Less Sugar Cakes, The Harvets sekaligus memperkenalkan food and beverage director-nya, Eric Gouteyron, yang juga ikut menangani pembuatan cakes terbaru ini.

Peluncuran Delightful Less Sugar Cakes

PADA 16 Maret 2011, DPP Organda yang di-wakili Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Surbakti dan NEA Trans-port Research and Training (Belanda) yang diwakili Managing Director Menno Menist menandatangani memorandum of under-standing (MoU) di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta. Hal itu dalam rangka kerja sama untuk meningkatkan pengetahuan dan pelatihan tentang transportasi darat serta pengembangan industri transportasi darat yang efektif di Indonesia serta pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan. Kerja sama itu juga bertu-juan meningkatkan pembinaan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pembuatan training centre.

Pengembangan Industri Transportasi

TIM Pelaksana Sim-peda Asosiasi Bank Pemba ngunan Dae-rah (TPS-Asbanda) pada 17 Maret 2011 sukses menggelar perhelatan Panen Rejeki BPD yang merupakan Program Penarikan Undian Na-sional Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Dae-rah Seluruh Indonesia. Perhelatan periode kali ini dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta. Dalam acara ini juga telah dilaksanakan serangkaian pro-gram, di antaranya Seminar Nasional Direksi BPD Seluruh Indonesia dengan pembicara Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur BI Budi Rohadi, dan pengamat ekonomi Anggito Abimanyu.

BPD DIY Jadi Tuan Rumah Perhelatan

PADA Jumat, 11 Maret 2011, sekitar pukul 10.00 WIB, Hotel Atlet Century Park kedatangan tamu negara, yakni Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sem-biring. General Manager Bilal Chamsine beserta segenap jajaran manajemen hotel pun menyambutnya. Tifatul da-tang dalam rangka mengisi pembukaan workshop train-ing bertajuk Memory of The World. Di hari yang sama, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik juga menyambangi Hotel Atlet Century Park. Jero Wacik datang sekitar pukul 13.00 untuk mengisi talkshow pada pertemuan alumni ITB di Kridangga Ballroom. Setelah itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga datang pada pukul 19.00 untuk memberikan pidato dalam acara yang sama.

Tiga Menteri Mengunjungi Hotel Atlet

MEMASUKI usia keem-pat, Grand Mahkota Hotel Pontianak yang berulang tahun pada 23 Februari 2011 membuat sesuatu yang spesial bertema Grand Mahko-ta Hotel 4 You. Pada Sabtu (5/3) di Keca-matan Pontianak Utara, Jl Swadiri-Banjar Sera-san, dengan bantuan Ketua RT Hasan, Mobile Clinic ‘Monic’ Indosat dan tim medis yang dikoordinasi oleh Rumah Zakat melaksanakan kegiatan charity clinic pengobatan gratis untuk masyarakat setempat yang berjumlah mencapai 130 pasien. Kegiatan itu dimulai dengan pemeriksaan kesehatan, seperti tekanan darah dan diagnosis penyakit oleh dokter Firman.

HUT Grand Mahkota Hotel Pontianak

DALAM rangka HUT ke-20, PT Padi Mekatel sebagai pemegang sa-ham terbesar RS Ichsan Medical Center Bintaro akan mengembangkan RS IMC menjadi rumah sakit umum yang mo-dern. Presdir Mekatel Group Peters M Siman-juntak menyatakan visi RS berkonsentrasi pada pelayanan ibu dan anak serta pada perawatan penyakit degeneratif. Pada Juli 2011 akan dilaksana-kan peletakan batu pertama bangunan tujuh lantai rumah sakit. PT Padi Mekatel yang juga pemegang saham mayoritas di PT KOMET Konsorsium dan Mekatel Engineering melakukan donasi untuk PMI cabang Tangsel dan GNOTA masing-masing Rp20 juta.

Padi Mekatel Group Rayakan Hari Jadi

BILA Anda berkeliling di hutan Australia dan tiba-tiba seekor marsupial raksasa terbang menghampiri, bisa dimaklumi bila

Anda ketakutan dan mengira hewan itu akan mengincar leher Anda. Mestinya Anda merasa beruntung telah menyaksikan hewan mamalia yang disebut ‘penerbang tangguh’ (greater glider) ini meluncur terbang.

Menemukan hewan ini memang tidak mu-dah. Masuklah ke hutan-hutan di Australia ba gian tenggara pada tengah malam dengan membawa alat penerangan yang cukup kuat menerangi pepohonan. Sangat mungkin Anda akan menemukan si penerbang tangguh.

Ada sejumlah mamalia ter-bang di dunia, dan si pener-bang tangguh itu merupakan salah satu yang terbesar. Tim peneliti telah menelusuri spesies ini sejak 1996 dan menemukan jumlah populasi mereka menu-run drastis.

Menurut peneliti David Lindenmayer dan rekan kerjanya di Australian National University, Canberra, populasi penerbang tangguh ini di wilayah Victorian Central Highlands menurun sebanyak 8,8% sejak 1997, dan menghilang sama sekali dari Booderee National Park, New South Wales, sejak 2007.

Panjang tubuh marsupial sekitar 45 sentimeter,

atau bisa dua kali lipat bila diukur hingga ke ekornya. Dengan bulunya yang tebal itu, hewan ini terlihat lebih besar dari ukuran sebenarnya.

Mereka terbang menggunakan selaput yang disebut patagia. Selaput ini menyambung dari siku lengan atas hingga ke pergelangan kaki.

Ketika mereka melompat dari pohon ke pohon, mereka mengembangkan lengannya dan de-ngan selaput patagia itu mereka mampu terbang hingga sejauh 100 meter, dikendalikan dengan

ekor. Selaput patagia itu juga memiliki kegunaan lain, yaitu melindungi si penerbang dari udara dingin.

Seperti koala, mamalia pe-nerbang tangguh ini juga me miliki kebiasaan mema-kan makanan khusus, yaitu ekaliptus.

Tiga kelompok po hon dari jenis ini yang di sukai si pe-

nerbang tangguh. Dedaunan pohon ekaliptus sebetulnya hanya se dikit mengandung nutrisi dan mengikat racun, sehingga tidak banyak spe-sies hewan yang menyukai daun tumbuhan ekaliptus.

Karena kandungan gizinya yang rendah, si penerbang tangguh mesti memakan daun ekalip-tus lebih banyak agar mendapatkan kalori yang cukup, tapi ini justru yang menjadi masalah. Hewan terbang tidak boleh berbobot tubuh berat. (newscientist.com/*/Ghp/M-1)

NATURE

BIOTEK

NEWSCIENTIST.COM

SPERMA ibarat sebuah mesin yang kom-pleks. Memiliki cambuk ekor, bagian te-ngah mitokondria yang berbentuk spiral,

dan sebuah kepala yang khusus untuk menero-bos ke luar membran telur. Semua itu merupakan hasil dari sebuah proses perkembangan yang sangat spesifi k pada testis.

Selama hampir satu abad, para peneliti telah gagal dalam menciptakan kembali proses ter-sebut di dalam labo- ratorium. Untuk kali ini, me- reka telah mendekat i has i l yang selama ini me-reka harapkan, yaitu mengembangkan-nya pada sebuah ca-wan dan menggu-nakan sperma untuk melahirkan seekor bayi tikus.

Percobaan ini diharapkan da pat mengembangkan proses bayi tabung atau in vitro fertiliza-tion (IVF) dan teknik inseminasi buatan pada manusia.

Penelitian ini dipimpin ahli biologi reproduksi Takehiko Ogawa dari Yokohama City Univer-sity, Jepang. Tim peneliti melibatkan bayi tikus berusia 2 atau 3 hari. Sperma bayi-bayi tikus ini dipastikan belum matang.

Peneliti menempatkan bayi tikus pada sebuah cawan yang berisi medium kultur khusus, ter-masuk di antaranya unsur yang disebut KSR. Unsur ini biasa digunakan dalam kultur sel induk.

Sekitar sebulan kemudian, para peneliti me-lihat testis bayi tikus berkembang normal dan memproduksi sperma, yang sebelumnya telah mereka atur agar ketika matang menjadi ber-warna hijau terang.

Ketika mereka mengekstraksi sperma dan melakukan inseminasi buatan terhadap tikus betina, lahirlah bayi tikus yang sehat.

Kultur testis pada percobaan itu memproduksi sperma selama dua bulan. Melalui metode yang sama, para peneliti bahkan dapat memproduksi

sperma dari testis tikus muda yang telah dibekukan sebulan sebelumnya.

Ogawa mengatakan kemampuan me-ngembangkan sperma di luar tubuh itu

akan memudahkan pa-ra peneliti untuk mem-pelajari mekanisme molekul pada perkem-bangan sperma.

“Saya sangat gem-bira karena metode ini juga dapat diterapkan

terhadap he wan yang berbadan lebih besar,” katanya.

Ahli biologi sel Martin Dym, dari Georgetown University, Washington DC, mengatakan teknik ini menjadi bukti nyata bagi perkembangan ke-suburan wanita.

Banyak laki-laki yang tidak dapat mem-produksi sperma masih memiliki kesempatan untuk memiliki sel epitel benih yang normal, yang disebut spermatogonia. (sciencemag.org/newscientist.com/*/Ghp/M-1)

SCIENCEMAG.ORG/NEWSCIENTIST.COM

Memproduksi Sperma

Penerbang Tangguh

22 MINGGU, 27 MARET 2011EKSPLORASI