minat baca.docx

28
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SD Pendahuluan. Dunia kita dewasa ini sangatlah berbeda dengan dunia beberapa tahun yang lalu. Jumlah penduduk semakin meningkat. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan sumber–sumber pengetahuan berupa buku–buku maupun media cetak lainnya tumbuh dengan pesatnya pula. Pendidikan yang hanya ditujukan untuk mengembangkan intelek dan ketrampilan – ketrempilan tertentu tidaklah memadai lagi di jaman sekarang agar dapat mempersiapkan anak didik hidup dalam dunia yang cepat berubah ini, seharusnya pendidikan lebih bersifat dinamis dan mampu meningkatkan daya anak berfikir dengan tujuan : Meningkatkan kemampuan dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan daya perkembangannya. Pelajaran di kelas dan buku teks masih mempunyai peranan penting dalam menyampaikan pengetahuan – pengetahuan tertentu. Tetapi tidaklah ada buku pelajaran yang isinya mencakup lengkap dengan segala sesuatu yang perlu diketahui murid. Untuk mencapai tujuan yang lebih luas, diperlukan PERPUSTAKAAN yang berisikan berbagai jenis sumber pengetahuan dan memberi kesempatan kepada tiap-tiap anak didik untuk belajar sendiri dengan bakat, perhatian dan waktu yang dimiliki oleh anak. Bahan-bahan pustaka akan menimbulkan motivasi belajar dan menghidupkan gairah serta minat baca untuk memperkaya pengetahuannya. Hal-hal baru yang ditemukan anak dalam perpustakaan akan menimbulkan daya pikir anak lebih tinggi. Dalam hal ini perpustakaan itu merupakan alat yang memainkan peranan aktif dalam proses pendidikan generasi yang akan datang. Berikut saya akan menguraikan pokok-pokok masalah bagaimana upaya sebagai pengelola perpustakaan di sekolah untuk lebih meningkatkan minat baca anak pada perpustakaan di sekolah maupun terhadap buku-buku sumber pengetahuan antara lain : 1)

Upload: robinverdianto

Post on 27-Oct-2015

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: minat baca.docx

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SDPendahuluan.

Dunia kita dewasa ini sangatlah berbeda dengan dunia beberapa tahun yang lalu. Jumlah penduduk semakin meningkat. Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat dan sumber–sumber pengetahuan berupa buku–buku maupun media cetak lainnya tumbuh dengan pesatnya pula.

Pendidikan yang hanya ditujukan untuk mengembangkan intelek dan ketrampilan – ketrempilan tertentu tidaklah memadai lagi di jaman sekarang agar dapat mempersiapkan anak didik hidup dalam dunia yang cepat berubah ini, seharusnya pendidikan lebih bersifat dinamis dan mampu meningkatkan daya anak berfikir dengan tujuan  : Meningkatkan kemampuan dan menanamkan kebiasaan belajar sendiri sesuai dengan bakat dan daya perkembangannya.

Pelajaran di kelas dan buku teks masih mempunyai peranan penting dalam menyampaikan pengetahuan – pengetahuan tertentu. Tetapi tidaklah ada buku pelajaran yang isinya mencakup lengkap dengan segala sesuatu yang perlu diketahui murid.

Untuk mencapai tujuan yang lebih luas, diperlukan PERPUSTAKAAN yang berisikan berbagai jenis sumber pengetahuan dan memberi kesempatan kepada tiap-tiap anak didik untuk belajar sendiri dengan bakat, perhatian dan waktu yang dimiliki oleh anak.

Bahan-bahan pustaka akan menimbulkan motivasi belajar dan menghidupkan gairah serta minat baca untuk memperkaya pengetahuannya. Hal-hal baru yang ditemukan anak dalam perpustakaan akan menimbulkan daya pikir anak lebih tinggi. Dalam hal ini perpustakaan itu merupakan alat yang memainkan peranan aktif dalam proses pendidikan generasi yang akan datang.

Berikut saya akan menguraikan pokok-pokok masalah bagaimana upaya sebagai pengelola perpustakaan di sekolah untuk lebih meningkatkan minat baca anak pada perpustakaan di sekolah maupun terhadap buku-buku sumber pengetahuan antara lain : 1) Fungsi perpustakaan sekolah; 2) Cara pengelolaan perpustakaan sekolah.

 Fungsi perpustakaan sekolah

Berbicara tentang perpustakaan di sekolah tidak akan lepas begitu saja dari masalah pendidikan yang diselenggarakan di sekolah. Kami mencoba membandingkan pendidikan yang dilaksanakan beberapa tahun yang lalu dengan pelaksanaan pendidikan masa sekarang, termasuk didalamnya pelaksanaan pengelolaan perpustakaan di sekolah

Pada masa dahulu, tugas utama dari sekolah adalah melatih kemahiran dalam mata pelajaran mata pelajaran tertentu. Untuk setiap mata pelajaran disediakan buku-buku pelajaran. Seluruh program dan organisasi sekolah serta metode mengajar dan alat alat pelajaran ditujukan untuk mencapai taraf kemahiran yang telah ditentukan. Buku-buku pelajaran merupakan hal yang penting peranannya dalam sistim ini. Buku dan sumber pengetahuan yang lain sekan

Page 2: minat baca.docx

dikesampingkan, sebab buku pelajaran sudah dianggap dapat mencakup segala yang perlu diketahui murid.

Perpustakaan yang berisikan berbagai jenis sumber pengetahuan dan diatur dalam ruangan yang kusus, tidak dirasa perlu, kalaupun ada buku-buku gunanya hanya sekedar persediaan untuk bacaan hiburan. Jenis dan ruang lingkup isi buku – buku tidak di tentukan dengan seksama. Murid diperbolehkan meminjam buku– buku, tetapi tidak di atur dan di haruskan memakai buku–buku tertentu untuk menambah pengetahuan mereka.

Cepatnya perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang, dewasa ini membuat manusia sadar, bahwa tugas sekolah tidak cukup melatih ingatan dan kemahiran dalam beberapa mata pelajaran saja. Isi pelajaran tidak dapat lagi di batasi hanya kepada isi buku pelajaran. Pendidikan tidak hanya menyampaikan pengetahuan dari guru dan buku pelajaran kepada anak didik, tetapi juga memberikan kesempatan kepada anak didik untuk ikut aktif dalam usaha membuka pikirannya, mengembangkan semua jenis  bakat yang ada padanya dan membiasakan anak memperkaya pengetahuannya dengan usahanya sendiri melalui kegemarannya membaca.

Perpustakaan sekolah di adakan bukan lagi hanya sekedar melayani selera para pelajar ( siswa ) untuk membaca buku–buku. Perpustakaan itu harus dapat membantu para pelajar mengasah otak, memperluas dan memperdalam pengetahuan , melahirkan kecekatan. Perpustakaan itu harus dapat membantu siswa untuk beraktivitas baik untuk mendukung kurikuler dan ekstra kurikuler.

Sedangkan fungsi utama dari perpustakaan :

1. 1.      Edukatif

Membantu para pelajar melaksanakan penyelelidikan dan mencari keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang di dapatnya di dalam kelas. Perpustakaan harus memberikan bahan- bahan yang dapat memperkaya pelajaran , membentuk watak dan pribadi yang halus dan luhur  serta berjiwa patriot sejati.

1. 2.      Information ( Informasi )

Dari sumber yang beraneka ragam itu seorang  anak  dapat mengetahui bahwa berbagai informasi dapat di berikan dengan cara yang berbeda–beda. daya kritiknya akan lebih berkembang bila ia menemukan keterangan yang bertentangan , mengenai masalah yang sama dari buku – buku yang mereka baca.

1. 3.   INSPIRASI

Perpustakaan yang baik juga harus dapat membantu siswa untuk mengembangkan kegemarannya , dan menimbulkan gagasan baru

1. 4.   PENDIDIKAN TANGGUNG JAWAB

Perpustakaan yang di pimpin dan diatur baik, akan memberikan pendidikan tanggung jawab. Siswa diikutsertakan dalam pekerjaan rutin pengelolaan perpustakaan, seperti:  a) menolong

Page 3: minat baca.docx

menyelenggarakan peminjaman dan pengembalian buku–buku; b) Mengecek buku–buku yang ada dalam rak; c) Menolong kawan–kawan yang belum berpengalaman

Cara pengelolaan perpustakaan sekolah.

Perpustakaan merupakan sarana penting bagi pendidikan. Suatu lembaga pendidikan yang tidak mempunyai perpustakaan akan sangat sulit berkembang. Untuk lebih meningkatkan pendidikan di sekolah, sudah semestinya perpustakaan berisi buku–buku yang mendukung kegiatan pendidikan tersebut, yaitu buku–buku yang langsung berhubungan dan mendukung mata pelajaran, serta buku–buku lain yang bersifat pengetahuan umum yang berguna untuk siswa dalam usaha menambah cakrawala pemikiran–pemikiran mereka.

Pengelola perpustakaan hendaknya memperhatikan keseimbangan jumlah buku dan dapat mengembangkan koleksi melalui: 1) Donasi ( sumbangan ); 2) Pembelian; 3) Hasil karya guru atau murid

Perlu di perhatikan pula hendaknya dalam pengembangan koleksi tersebut, agar memperhatikan dan memilih buku–buku yang akan  dijadikan koleksi dalam perpustakaan sekolah, sehingga  dengan demikian dapat dicegah tersalurnya buku–buku yang tidak sesuai dengan keperluan anak didik. Perpustakaan sekolah hendaknya berisi buku–buku yang dapat menunjang tercapainya pendidikan tanpa meninggalkan fungsi dan tujuan perpustakaan.

Di samping itu pengelola perpustakaan sekolah juga mampu, agar dapat menciptakan suasana sekolah, agar dapat menciptakan suasana perpustakaan sekolah, membuat anak kerasan diam di perpustakaan, juga suasana aman dan tenang serta memperhatikan kebersihan dan kerapian ruang perpustakaan.

Agar perpustakaan berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan mutunya, sebagai pengelola hendaknya melaksanakan tugas–tugas pokok dalam mengelola perpustakaan, meliputi: a) Mengumpulkan;b)Menginventarisir; )Menyimpan; d) Memelihara; e) Melayani hendaklah di kerjakan dengan baik dan tertib.

Kesimpulan / Saran

Perpustakaan sebagai sumber belajar yang ikut menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Sesuai perkembangan jaman dan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, maka tujuan pendidikan tidak dapat akan tercapai bila hanya menggantungkan pembelajaran di kelas saja tanpa memperhatikan kegiatan–kegiatan di luar kelas yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Salah satu kegiatan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan itu adalah dengan meningkatkan  penggunaan sarana perpustakaan yang telah di sediakan , tanpa meninggalkan kedisiplinan kita dalam menjalankan tugas utama sebagai pendidik dan sebagai pengelola perpustakaan, serta dapat menjaga kelestarian semua bahan yang ada di perpustakaan itu demi perkembangan generasi berikutnya.

Untuk menarik minat baca siswa perlu di perhatikan langkah – langkah sebagai berikut: 1) Dengan penerangan atau pengarahan kepada anak; 2) Diadakan lomba membaca buku atau membuat karya tulis secara berkala; 3) Pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan usia, selera dan bakat / kegemaran anak; 4) Diadakan penilaian membaca; 5) Penggunaan bahasa

Page 4: minat baca.docx

ndonesia yang benar dan mudah di pahami anak dalam setiap buku / karya tulis; 6) Penataan ruang perpustakaan yang mempesona, sehingga anak merasa betah membaca di dalam ruang perpustakaan.

Berdasarkan survei yang dilakukan UNESCO menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan yaitu minat baca masyarakat Indonesia berada pada urutan paling rendah di ASEAN. Hal inilah yang menjadi faktor mengapa Negara kita susah bersaing dengan negara-negara lain. Sebab dengan membaca dapat membuka jendela dunia. Ketika jendela dunia sudah terbuka, masyarakat Indonesia akan dapat melihat keluar, sisi-sisi apa yang ada dibalik jendela tersebut. Sehingga cara berpikir masyarakat kita akan maju dan keluar dari zona kemiskinan menuju kehidupan yang sejahtera.Rendahnya minat baca masyarakat kita sangat mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, sebab dengan rendahnya minat baca, tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, untuk dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini.Bila sebelumnya membaca identik dengan buku atau media cetak saja, maka di zaman sekarang yang sudah serba digital, membaca tidak lagi terpaku pada membaca kertas karna segala informasi terkini teleh tersedia di dunia maya/ internet dan media elektronik lainnya.Dengan semakin mudahnya media untuk mendapatkan informasi bacaan maka sudah seharusnya kita tingkatkan minat baca kita. Di bawah ini langkah awal untuk meningkatkan minat baca kita :

1. Bangunlah Motivasi Minat MembacaMeningkatkan minat baca harus dimulai dengan motivasi diri dalam membaca. Bagi saya pribadi pandangan selintas di atas sudah cukup untuk memicu akan pentingnya membaca bagi masyarakat, sebab itu adalah sebuah keharusan bila kita ingin menguasai dunia. Dengan membaca, pandangan kita menjadi terbuka terhadap hal-hal baru yang tidak kita ketahui sebelumnya.

2. Mulailah Membaca Sesuatu yang Kita Disukai.Salah satu kesalahan terbesar dari seseorang yang ingin mulai membiasakan diri untuk membaca adalah image buku dan bacaan yang sebenarnya ia buat sendiri: berat dan membosankan. Padahal banyak sekali jenis buku dengan karakteristik yang beragam. Saya dulu memulainya dengan membaca cerita fiksi seperti cerpen dan novel, berlanjut ke buku-buku praktis (yang pake kata kunci: cara, langkah, tips, kiat, dll), lalu berlanjut lagi ke buku motivasi dan pengembangan diri, hingga sekarang saya sudah mulai baca buku-buku politik dan sejarah. Satu hal yang pasti: sesuaikanlah dengan minat anda. Agar niat untuk membaca tidak hanya berasal dari pikiran, tetapi juga dari hati.

3. Menyisihkan waktu yang tepat dan nyaman untuk Membaca.Bila anggapan penting membaca itu sudah melekat, maka tidak semuanya yang baca berhasil memindahkan semua informasi yang didapat dari bacaannya itu pada memori otaknya, disebabkan momentum waktunya yang kurang tepat. Atau seringkali malas baca disebabkan waktunya kurang tepat. Beragam orang yang punya momentum baca yang tepat: ada yang suka membaca saat jam pelajaran kosong saat sekolah, atau lagi istirahat di sekolah, ada juga yang nyaman membacanya membaca saat perjalanan, beberapa saat sebelum tidur, dan saat di perpustakaan. Pakailah waktu-waktu yang biasa kita habiskan untuk bengong dan menunggu dengan membaca!

4. Menumbuhkan Rasa Ingin TahuMinat baca harus dipicu dari diri kita untuk menumbuhkan rasa ingin tahu. Kita harus membuat pertanyaan setiap hal yang ada di sekitar kita dan carilah jawabannya di buku. Atau bisa juga melihat-lihat buku di toko atau perpustakaan dan cobalah pertanyakan, “Apasih isi buku ini?” Biasanya rasa ingin tahu dan penasaran sangat efektif untuk menggerakkan diri ini untuk melakukan sesuatu.

Page 5: minat baca.docx

5. Minta Seseorang Merekomendasikan BukuIni juga salah satu cari yang efektif nih untuk lebih ‘memaksa’ diri ini untuk segera mulai membaca. Karena buku yang direkomendasikan biasanya punya nilai lebih yang akan membuat kita lebih semangat membacanya. Tanyakanlah pada teman, “Eh, punya buku bagus gak? Minjem dong?”

6. Membacalah Seperlunya SajaSelagi masih belajar membacalah seperlunya saja. Tak usah berlebihan. Keperluan orang itu tergantung dari hasratnya masing-masing untuk memperoleh informasi. Makin perlu anda terhadap informasi, maka sudah pasti kuantitas dan kualitas membaca anda pun pasti akan makin banyak dan baik.

Membaca adalah salah satu aktivitas penting yang akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih unggul dan berkualitas. Namun untuk menumbuhkan rasa senang untuk membaca tidak lah mudah. Inilah satu hal yang sering dirasakan banyak orang. Hal itu wajar karena kebanyakan orang tidak tahu caranya bagaimana menumbuhkan minat membaca. Dari itulah berikut ada 8 cara efektif untuk menumbuhkan minat membaca, yang Insya Allah akan bermanfaat dan membuat anda senang untuk membaca.

1. Tentukan Tujuan Membaca

Pembaca yang baik adalah pembaca yang tahu betul akan tujuan ia membaca. Membaca bukanlah hanya aktivitas mata saja, tapi melibatkan aktivitas pikiran dan hati. Jika seseorang membaca buku tanpa tujuan maka apa yang dibacanya hanya akan sedikit saja memberikan manfaat. Berbeda dengan orang yang memiliki sebuah tujuan yang jelas. Sebelum ia membaca buku ia tahu betul buku mana yang dibutuhkan dan manfaat apa yang bisa diambil dari buku yang akan dibaca. Hal inilah yang selama ini kurang dipahami oleh banyak orang, sehingga mereka pun sulit menumbuhkan minat membaca dalam dirinya.

2. Buatlah Perencanaan Dalam Membaca

Dalam segala hal rencana selalu memegang peranan penting. Kenapa demikian? Karena perencanaan akan membantu seseorang menjadi lebih siap dalam menjalankan tugasnya. Apakah termasuk dalam membaca buku? Ya. Membaca buku juga butuh perencanaan. Dalam hal ini anda harus tahu betul kapasitas kemampuan anda yakni berupa waktu yang tepat, buku yang sesuai dan kapasitas menguasainya.  Setelah anda mengetahui kemampuan anda, teruskan dengan membuat target misalnya anda akan membaca 1 buku dalam waktu satu bulan, dalam waktu 6 bulan anda akan membaca 6 buku dan satu tahun akan membaca 12 buku. Dalam menyusun perencanaan ini awalnya sangat berat, tapi dengan sebuah kesungguhan dan komitmen manfaat besar akan anda raih di kemudian hari.

3. Mulailah Dari yang Paling Anda Sukai

Ketika seseorang ingin menumbuhkan semangat membaca buku, sebaiknya bacalah buku-buku yang paling anda sukai lebih dulu. Namun di sini anda juga harus melihat kualitas buku bacaan yang anda. Tentu saja buku yang baik dibaca adalah buku-buku yang bisa memberikan manfaat kepada diri anda, bukan malah sebaliknya meskipun anda suka. Mungkin ada yang bertanya jika tidak ada buku yang saya sukai bagaimana? Jika itu yang anda alami, saya sarankan banyak-banyaklah merenung, untuk menemukan masalah anda, karena hanya anda yang tahu tentang masalah itu.

Page 6: minat baca.docx

4. Aturlah Waktu Anda

Tidak punya waktu satu alasan yang sering diungkapkan oleh seseorang ketika ditanya tentang membaca buku. Mungkin memang benar, karena kesibukan terkadang membuat menjadi capek dan sedikit punya waktu dibandingkan dengan seseorang yang aktivitasnya tidak banyak. Namun itu bukan alasan kenapa seseorang enggan membaca buku. Sebenarnya waktu itu banyak. Hanya saja seseorang cenderung mengingkarinya. Sekarang kalau kita mau jujur dalam sehari pastilah kita memiliki waktu luang, meskipun hanya antara 30 menit sampai  1 jam. Benar gak? Tidak…..!!! Ini adalah jawaban orang yang hidupnya saya yakin tidak menyenangkan, hehe. Saya rasa tidak perlu saya panjang lebar, intinya adalah  kenali waktu luang anda dan gunakan itu untuk membaca, kalau perlu bawalah selalu buku kemana pun anda berada, sehingga kapan saja ada waktu luang anda bisa membacanya.

5. Mulailah Secara Bertahap

Banyak orang ketika menemukan semangat membaca pertama kali, biasanya mereka ingin langsung membaca buku, ada juga yang langsung mencari buku di toko buku, kemudian ia menyempatkan waktu yang banyak untuk itu.  Sampai-sampai mereka mengorbankan waktu-waktu yang lain hanya untuk membaca buku, bagi mereka buku adalah hal yang sangat penting. Bagi orang yang seperti ini saya mengatakan “Santai saja bro…perlahan-lahan saja, tidak usah terlalu nafsu. Sesungguhnya membaca itu hanya butuh istiqomah atau kontinuitas, khususnya bagi mereka yang belum terbiasa membaca. Karena kalau tidak anda akan cepat merasa bosan.

6. Bersungguh-sungguhlah

Pernah mendengar pepatah Arab yang berbunyi “Man Jadda Wajada” yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Dalam membaca pun di butuhkan kesungguhan. Siapa orang yang bersungguh-sungguh dalam membaca, maka manfaat besar pun akan diraih. Sekarang coba anda tanyakan pada diri anda sendiri, selama ini sudahkah anda bersungguh-sungguh dalam membaca? Kalau sudah saya mengucapkan selamat, semoga manfaat besar akan segera anda raih. kalau belum, mulai detik ini segeralah rubah kebiasaan anda itu, mulailah mengambil sebuah tanggung jawab besar bahwa dengan membaca anda hidup anda dan hidup orang lain akan lebih bahagia.

7. Manfaatkan Sarana Yang Ada

Jika di sekolah atau di rumah anda ada perpustakaan maka manfaatkan sarana itu dengan baik. Tentunya tidak semua orang punya koleksi buku bacaan yang banyak dan bermanfaat. Karena itulah sarana yang ada ini harus anda manfaatkan dengan baik. Mungkin anda bertanya “bagaimana dengan orang yang sudah tidak sekolah atau di rumahnya tidak ada perpustakaan? Tentu saja masih banyak hal yang bisa dilakukan misalnya dengan membeli buku, atau anda cari buku elektronik di internet, di sana pun anda bisa mendapatkan banyak bahan bacaan yang bagus dan bermanfaat.

8. Sampaikan Apa Yang Anda Baca

Ketika seseorang sudah bisa mendapatkan ilmu dari sebuah buku, maka Dia wajib menyampaikan ilmu itu kepada orang lain. Seperti yang disabdakan Rasulullah Saw “Sampaikan yang datang dariku walau hanya satu ayat” (HR Bukhari)

Page 7: minat baca.docx

Dari hadist tersebut adalah sebuah pelajaran yang dapat kita ambil yaitu kita dituntut untuk mengajar orang lain dari apa yang telah kita pelajari. Hal ini memberikan dua manfaat. Pertama, manfaat buat diri kita sendiri. Dengan kita berbagi, ilmu itu akan semakin terpatri di dalam otak, sehingga kita akan semakin memahami apa yang telah kita pelajari, dan saya yakin Allah akan mewariskan ilmu lain yang belum kita ketahui. Kedua, manfaat buat orang lain. Manfaatnya seperti bisa membantu orang lain keluar dari masalahnya, memberikan pengetahuan baru bagi orang lain, membukakan pikiran dan hati orang lain dari kebuntuan dan lain-lain. Satu hal yang harus kita catat “Setiap Anda mengajarkan manusia, maka Allah akan menambah ilmu Anda.

 

Pendidikan formal diluar keluarga akan mulai berkembang bila struktur sosial suatu masyarakat sudah cukup terdiferensiasi sehingga anak-anak dapat memperoleh kedudukan dan peran yang berbeda dari orang tua mereka. Pengajaran itu akan diberikan oleh orang-orang yang khusus dilatih untuk mengajarkan atau disebut dengan para spesialis. Pendidikan formal dapat pula meningkatkan perobahan sosial ekonomi lebih lanjut. Kemajuan dan keberhasilan pendidikan selalu dikaitkan dengan prestise sosial dan status pekerjaan seseorang dalam masyarakat. Melalui sistem pendidikan, orang miskin dapat memperoleh jalan menuju kesuksesan. Serta pendidikan merupakan cara untuk memelihara status bagi orang yang telah memperolehnya. Hal seperti inilah yang terus berkembang dalam fikiran masyarakat sehingga muncul motivasi-motivasi dalam hidup. Termasuk motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Skripsi ini berbicara mengenai motivasi orang tua melanjutkan pendidikan anak pada pendidikan formal, yang mengkhususkan pada pendidikan tinggi dan mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi keluarga yang melanjutkan pendidikan anak mereka ke perguruan tinggi. Tipe penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan menggunakan metode studi kasus yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai subjek yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data adalah melalui pengamatan dan wawancara. Sedangkan pemilihan informan secara purposive sampling, dimana peneliti menentukan siapa-siapa saja yang dijadikan informan dengan menetapkan beberapa kriterian untuk menjadi seorang informan. Dalam tatanan teoritis atau dalam teorinya orang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi merupakan orang-orang yang mempunyai status sosial ekonomi relatif lebih tinggi. Namun secara empirik ditemukan bahwa tidak semua orang yang mempunyai status sosial ekonomi relatif tinggi mau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Bahkan ada pula orang yang status sosial ekonomi relatif rendah, juga manpu melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi, seperti yang terdapat di Nagari Taruang-taruang.

Pendidikan adalah yang utama dan terutama di dalam kehidupan era masa sekarang ini. Sejauh kita memandang maka harus sejauh itulah kita harus memperlengkapi diri kita dengan berbagai pendidikan. Kita jangan salah memahami bahwa pendidikan diperoleh dengan cara menempuh jalur formal saja, dengan cara datang, duduk, mendengar dan selanjutnya hingga akan memperoleh penghargaan dari test yang sudah dilewati. Umumnya yang kerap kita dengar yaitu:

LONG LIFE EDUCATION

Pendidikan dapat diperoleh dengan berbagai cara terlebih lagi semakin mendukungnya perkembangan alat-alat elektronika sekarang ini. Dengan mudah kita beroleh informasi tentang

Page 8: minat baca.docx

perkembangan zaman baik dari belahan bumi barat terlebih lagi dari negara tetangga.

Ilmu pengetahuan, keterampilan, pendidikan merupakan unsur dasar yang menentukan kecekatan seseorang berpikir tentang dirinya dan lingkungannya. Seseorang yang mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik diharapkan mampu mengubah keluarganya, kelak mengubah daerahnya dan kemudian mengubah negaranya serta mengubah dunia dimana dia hidup. Seperti puisi seorang suster yang sangat mengharapkan terciptanya kedamaian di muka bumi ini. Seseorang memiliki eksistensi tentang arti penting dirinya dan kehidupan yang diberikan Tuhan bagi dia dan sangat disayangkan jika itu berbuah dalam kesiasiaan.

Jika kita melirik sebentar ke negara-negara di Barat, mereka memberi perhatian penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan keterampilan sebab hal itu bagi mereka merupakan asset, modal utama untuk boleh andil bersaing dengan yang lain.

Misalnya saja, negara USA dengan penemuan-penemuan baru di bidang IPTEK, yang dapat dijadikan sebagai "nilai jual" ke negara lain tanpa menghilangkan keoriginalan penemuan awal yang mereka lakukan. Mereka tidak segan-segan harus mengeluarkan berjuta dolar untuk merealisasikan penemuan mereka.

Kita sebagai warga negara Indonesia tidak menuntut seperti itu di negara kita sebab melihat kondisi pendidikan masih jauh perlu pembenahan di berbagai bidang pendidikan. Sekalipun demikian realitanya, bukan berarti kita hanya berpangku tangan saja dan menonton berharap dari negara lain yang akhirnya di era free trade ini kita tidak lagi mampu maju untuk memberdayakan diri agar layak bersaing dan layak jual. Kita boleh bermimpi tapi hati-hati jangan menjadi pemimpi.

Secara ruang lingkup yang sempit di kawasan Negara kita sendiri masih ada yang tertinggal, tidak mampu baca dan tulis. Hal ini merupakan suatu kekhawatiran yang sangat sulit untuk diberantas jika kita masih berkutat pada pemahaman yang primitif atau sedikit lebih maju namun sekedar tekhnis saja.

Memandang keluar dan melihat keterbukaan dalam dunia globalisasi, menjadikan peranan pendidikan sangat vital untuk jadi penentu sebab dunia pendidikan mampu memotivasi terciptanya tekhnologi yang bisa diadaptasi, diimitasi bahkan disebarkan dengan cara yang cepat dan mudah. Yang kemudian hal tersebut dapat mendukung laju perkembangan suatu Negara.

Saat ini kita ditantang untuk belajar dan belajar sebab semakin kita tahu justru semakin banyak yang kita tidak tahu. Perkembangan bukan hitungan hari tetapi sudah bertolak ukur dengan hitungan detik. Dari waktu detik ke detik berikutnya sudah menghasilkan berbagai daya kreasi penemuan-penemuan di berbagai bidang. Mengingat hal itu, maka mari kita memanfaatkan kesempatan yang tersedia, bukan kesempatan yang memanfaatkan kita. Sebab saat ini telah dinyatakan dalam prakteknya bahwa manusia adalah subyeknya dan kualitasnya adalah kunci, bukan soal kuantitas lagi.

Kata bijak dari seorang berkebangsaan China yang menyatakan:

Give a man a fish And you will feed him for a meal But Teach a man how to fish And you will feed him for life

Kata bijak yang sangat menggugah kita yang mempunyai arti "berikan pada seseorang seekor ikan maka kamu memberi dia hanya sekali makan tapi ajarilah seseorang untuk memancing maka kamu telah memberi dia makan seumur hidupnya." Suatu ungkapan yang boleh diberi acungan jempol.

Page 9: minat baca.docx

Dalam ungkapan itu tersimpan makna yang ingin disampaikan adalah manusiakan manusia agar ia menjadi manusia, berdayakan, didik, latih, beri keterampilan agar kelak dia yang memberdayakan dan bertanggungjawab pada dirinya, kehidupannya serta masa depannya.

Kaum muda adalah pemegang kunci di setiap daerah, pemuda adalah penerus bangsa. Adalah realita yang harus kita akui bahwa pemuda-pemuda bangsa kita, sebelum maju bersaing sudah hampir kalah bersaing, tetapi tidak ada kata terlambat, sekarang juga mari semua kita perlengkapi anak-anak, diri kita untuk menjadi manusia-manusia kunci sebagai langkah menuju manusia yang siap pakai dan mempunyai daya kreatif tinggi serta bernilai jual yang layak di dunia Internasional. Tidak mudah tapi kita mampu. Mari kita buktikan kepada dunia bahwa kita sebagai anak bangsa sanggup berkreasi di kancah dunia.

Pendidikan : Pentingnya Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal yang penting kita perhatikan, pentingnnya pendidikan sangat terlihat jelas. Melamar pekerjaan yang layak tentu membutuhkan ijazah sesuai dengan jabatan yang akan kita lamar. Jabatan yang tinggi tentunya membutuhkan orang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi juga yang dibuktikan dengan ijazah. Tapi apakah ijazah yang notabene merupakan simbol tingkat pendidikan sesorang berbanding lurus dengan pengetahuan yang dimiliki. Hal ini patut kita perhatikan dan amati bersama, apalagi di era globalisasi yang penuh persaingan dan tidak sedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk memenangkan kompetisi tersebut. Pendidikan pada dasarnya memberikan kita pengetahuan bagaimana bersikap, bertutur kata dan mempelajari perkembangan sains yang pada akhirnya bisa dimanfaatkan untuk khalayak banyak. Tapia apa yang terjadi sekarang pendidikan menjadi ajang untuk mencari nafkah uang, uang dan uang. Berbagai cara orang lakukan untuk mendapatkan label Sarjana agar dapat diterima pada sebuah instansi. Dan tidak sedikit yang menempuh jalur yang tidak benar yang biasa kita kenal dengan sogok menyogok dan Nepotisme. Pentingnya pendidikan pun hilang ditelan ganasnya kebuasaan manusia yang hanya merasa hidup ketika berduit. Padahal pendidikan tidak mengajarkan seperti itu, pendidikan itu penting tapi sangat jarang orang mengetahui secara spesifik pentingnya pendidikan. Pendidikan dianggap penting karena dapat menjadi bekal untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Padahal tujuan pendidikan tidak seperti itu, pendidikan penting karena ingin memanusiakan manusia sesuai dengan teori pendidikan. Pentingnya Pendidikan Bagi Semua Orang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Seorang anak yang disayangi akan menyayangi keluarganya ,sehingga anak akan merasakan bahwa anak dibutuhkan dalam keluarga. Sebab merasa keluarga sebagai sumber kekuatan yang membangunya.Dengan demikian akan timbul suatu situasi yang saling membantu,saling menghargai,yang sangat mendukung perkembangan anak.Di dalam keluarga yang memberi kesempatan maksimum pertumbuhan,dan perkembangan adalah orang tua.Dalam lingkungan keluarga harga diri berkembang karena dihargai,diterima,dicintai,dan dihormati sebagai manusia .Itulah pentingnya mengapa kita menjadi orang yang terdidik di lingkungan keluarga.Orang tua mengajarkan kepada kita mulai sejak kecil untuk menghargai orang lain.

Page 10: minat baca.docx

Sedangkan di lingkungan sekolah yang menjadi pendidikan yang kedua dan apabila orang tua mempunyai cukup uang maka dapat melanjutkannya ke jenjang yang lebih tinggi dan akan melanjutkan ke Perguruan Tinggi kemudian menjadi seorang yang terdidik . Alangkah pentingnya pendidikan itu. Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran  memberi bantuan dan dorongan ,serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak  agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .

Pentingnya Pendidikan Bagi KehidupanPosted by' Haryanto, S.Pd on January 15, 2012

3

Pentingnya Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Bagi KehidupanBerbicara tentangt pendidikan kita semua pasti sudah tahu bahwa betapa pentingnya pendidikan tersebut. Pendidikan, kemampuan, pengetahuan merupakan salah satu modal yang kita miliki untuk hidup di zaman yang serba sulit ini. Mengapa dikatakan demikian?

Kita tentu sudah bisa menjawabnya, apa hal pertama yang dilihat bila kita ingin mengajukan surat lamaran perkerjaan? Apa yang kita butuhkan ketika ingin memulai suatu bisnis atau usaha?

Tentu saja pendidikan, kemampuan, wawasan dan pengetahuanlah yang kita butuhkan. Di dalam bangku pendidikan banyak sekali hal yang kita dapatkan.Tetapi entah mengapa banyak sekali warga di Indonesia ini yang tidak mengenyam bangku pendidikan sebagaimana mestinya, khususnya di daerah-daerah terpencil di sekitar wilayah Indonesia ini. Sepertinya kesadaran mereka tetang pentingnya pendidikan perlu ditingkatkan.

Sebagaimana yang diungkapkan Daoed Joesoef tentang pentingnya pendidikan : “Pendidikan merupakan segala bidang penghidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia” Dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.

Page 11: minat baca.docx

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Sudah menjadi suatu rahasia umum bahwa maju atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, karna seperti yang kita ketahui bahwa suatu Pendidikan tentunya akan mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill dan pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

Bagi suatu bangsa yang ingin maju, pendidik harus dipandang sebagai sebuah kebutuhan sama halnya dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh terhadap perkembangan suatu bangsa. Kita ambil contoh Amerika, mereka takkan bisa jadi seperti sekarang ini apabila –maaf– pendidikan mereka setarap dengan kita. Lalu bagaimana dengan Jepang? si ahli Teknologi itu? Jepang sangat menghargai Pendidikan, mereka rela mengeluarkan dana yang sangat besar hanya untuk pendidikan bukan untuk kampanye atau hal lain tentang kedudukan seperti yang–maaf– Indonesia lakukan. Tak ubahnya negara lain, seperti Malaysia dan Singapura yang menjadi negara tetangga kita.

Pentingnya Pendidikan Bagi KehidupanMungkin sedikit demi sedikit Indonesia juga sadar akan pentingnya pendidikan. Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei menitikberatkan atau mengambil tema pendidikan karakter untuk membangun peradaban bangsa dan seperti yang diberitakan bahwa Kementrian Pendidikan Nasional telah menyediakan infrastruktur terkait akses informasi bekerja sama dengan MNC Group, melalui TV berbayarnya, Indovision menyiarkan siaran televisi untuk pendidikan.Dan juga penyediaan taman bacaan di pusat perbelanjaan. Namun apakah pendidikan karakter ini bisa mengubah masalah-masalah yang sering kita hadapi dalam dunia pendidikan?

Didalam UU No.20/2003 tentang sistem pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara” Namun satu pertanyaan, sudahkah pendidikan kita seperti yang tercantum dalam UU tersebut?

Pendidikan adalah gerbang menuju kehidupan yang lebih baik dengan memperjuangkan hal-hal terkecil hingga hal-hal terbesar yang normalnya akan dilewati oleh setiap manusia. Pendidikan adalah bekal untuk mengejar semua yang ditargetkan oleh seseorang dalam kehidupannya sehingga tanpa pendidikan, maka logikanya semua yang diimpikannya akan menjadi sangat sulit untuk dapat diwujudkan.Faktanya, memang tidak semua orang yang berpendidikan sukses dalam perjalanan hidupnya, tetapi jika dilakukan perbandingan maka orang yang berpendidikan tetap jauh lebih banyak yang bisa mengecap kesuksesan daripada orang yang tidak pernah mengecap pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan adalah alat untuk mengembangkan diri, mental, pola pikir dan juga kualitas diri seseorang.Jika orang yang sudah dibekali ilmu saja terbukti masih ada atau bahkan banyak yang mengalami kegagalan, lalu bagaimana dengan mereka yang tidak dibekali ilmu sama sekali? Logikanya sudah pasti mereka akan lebih kesulitan dalam mengembangkan hal-hal yang

Page 12: minat baca.docx

diminatinya dengan tujuan untuk mendapatkan level kehidupan yang lebih baik. Proses hidup membutuhkan teori, dan dengan pendidikan lah teori tersebut bisa didapatkan.Jangan meyakini opini sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Apa pun alasannya setiap orang tetap membutuhkan pendidikan. Meski pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang, namun pendidikan akan membekali anda kualitas diri yang lebih baik sehingga anda akan lebih berpeluang untuk mendapatkan apa yang anda cita-citakan. Pendidikan merupakan alat terpenting untuk merealisasikan semua impian anda.

Membaca

Arti Penting MembacaJika orang mengatakan buku adalah jendela dunia, maka membaca adalah cara membuka jendela tersebut. Buku dalam konteks kini nampaknya tidak lagi diartikan sebagai lembaran kertas yang penuh tulisan dan dijilid. Perkembangan teknologi informasi telah memperluas arti dari buku, termasuk buku digital yang dengan mudah dibaca dengan Kindle keluaran Amazon atau iPad besutan Apple, dan halaman-halaman di Internat.

Dengan membaca kita bisa mengetahui banyak hal dan perspektif. Membaca juga membuka pikiran kita. Dengan membaca kita tidak lagi jumud alias kaku dan keukeuh hanya pada satu perspektif tanpa mau membuka diri terhadap pendapat berbeda. Membaca juga memperkaya imajinasi dan menjadikan kita menjadi lebih kreatif.

Dalam surat Al-Alaq, kata iqra’ sebanyak dua kali, dalam ayat pertama dan ketiga. Qurash Shihab (2006) dalam bukunya Membumikan Al-Qur’an menjelaskan bahwa perulangan ini mengindikasikan bahwa membaca memang harus dilakukan terus menerus, bahkan berulang untuk bacaan yang sama pun tidak sedikit pun memberikan kerugian. Membaca sesuatu secara berulang dapat menghadirkan pemahaman baru, dengan memberikan tafsir baru atas bacaan.

Sata teringat seorang kawan, sewaktu saya masih di bangku kuliah S1 dan sering aktif di Masjid Mujahidin di Banding, yang mempunyai komitmen untuk meluangkan waktu minimal 30 menit per hari untuk membaca buku. Dia merasa berdosa kalau komitmen ini tidak tertunaikan. Luar biasa! Saya tahu betul kawan tersebut memang menjaga komitmen. Sudah lama saya tidak kontak dengan dia sejak kepindahan saya dari Bandung tahun 1997. Kabar terakhir yang saya dengar, dia sekarang menjadi dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Bandung.

Komitmen dia terus terang menginspirasi saya pada saat itu. Komitmen nyatanya adalah dengan misalnya mengalokasikan uang untuk beli buku minimal satu buah dalam satu bulan. Sampai saat ini pun, cerita tentang kawan tersebut sering saya putar ulang setiap kali menyemangati mahasiswa untuk gemar membaca.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa peradaban sebuah masyarakat akan sangat ditentukan oleh bacaan generasi mudanya beberapa tahun sebelumnya. Persis dengan ketika madinatul munawwarah terbetuk setelah 20 tahun Nabi Muhammad menerima wahu pertama. Kualitas bacaan akan sangat menentukan pola pikir pembacanya. Untuk menilai manfaat bacaan, seringkali kita harus berpikir lateral, melihat dibalik teks dan gambar. Meskipun dapat dibuat

Page 13: minat baca.docx

perbandingan yang cukup mudah, bahkan bahan bacaan yang satu lebih bermanfaat dibanding bahan bacaan yang lain. Sebuah novel dan cerita bergambar, jika dikemas dengan baik dan syarat pesan bahkan kadang lebih memudahkan dalam penyampaian nilai-nilai. Dan, sebaliknya, tulisan serius tetapi dikemas dengan kurang pas (misal, cenderung menghujat), tentu akan lebih sulit membentuk pola pikir pembacanya. Bagi saya, apapun yang kita baca, harusnya kita selalu kritis terhadap ide-ide yang muncul dalam bahan bacaan.

BETAPA pun besarnya manfaat dari membaca buku, jika masyarakatnya kurang memiliki kesadaran tentang pentingnya membaca buku, terciptanya suatu peradaban yang lebih baik menjadi suatu keniscayaan. Disamping faktor lain yang menjadi penyebab kurangnya minat baca, di antaranya budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal, dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku.

Berdasarkan hasil survei lembaga internasional yang bergerak dalam bidang pendidikan, United Nation Education Society and Cultural Organization (UNESCO), minat baca penduduk Indonesia jauh di bawah negara-negara Asia. Indonesia tampaknya harus banyak belajar dari negara-negara maju yang memiliki tradisi membaca cukup tinggi.

Jepang, Amerika, Jerman, dan negara maju lainnya yang masyarakatnya punya tradisi membaca buku, begitu pesat peradabannya. Masyarakat negara tersebut sudah menjadikan buku sebagai sahabat yang menemani mereka kemana pun mereka pergi, ketika antre membeli karcis, menunggu kereta, di dalam bus, mereka manfaatkan waktu dengan kegiatan produktif yakni membaca buku. Di Indonesia kebiasaan ini belum tampak.

Menumbuhkan kebiasaan membaca harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan kegemaran membaca buku anak-anaknya. Untuk menjadikan anak memiliki kegemaran membaca, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pepatah Inggris mengatakan we first make our habits, then our habits make us. Sebuah watak akan muncul, bila kita membentuk kebiasaan terlebih dahulu. Artinya, bila orang tua ingin anaknya mempunyai kegemaran membaca buku, maka membaca buku perlu dibiasakan sejak kecil. Disamping perlunya keteladanan dari orang tua sendiri.

Saat ini, biaya pendidikan kian membumbung. Hanya kalangan tertentu saja yang dapat menikmati pendidikan formal sampai jenjang perguruan tinggi. Bagi mereka yang belum beruntung dari aspek ekonomi, sehingga tidak sempat mengenyam pendidikan tinggi, mestinya tidak berkecil hati. Membaca buku menjadi alternatif untuk bisa menjadi terpelajar layaknya orang yang mengikuti pendidikan formal.Dengan adanya Perpustakaan Daerah yuk mari ramai ramai budayakan membaca

enumbuhkan Budaya Gemar Membaca dengan Membangun Perpustakaan Idaman

Page 14: minat baca.docx

Posted by: Pemustaka on 24 March 2013 in Artikel Perpustakaan Leave a comment

Membaca adalah kegiatan sarat manfaat. Karena itulah kemudian muncul slogan-slogan seperti â??Buku jendela dunia.â?, â??Banyak baca, banyak tahu.â?, â??Baca, baca, bacaâ?,� � � dan lain-lain. Bahkan Barbara Tuchman pernah berkata bahwa â??Buku adalah pengusung peradaban. Tanpa buku sejarah diam. Sastra bungkam, sains lumpuh. Pemikiran macet. Buku adalah mesin perubahan, jendela dunia, mercusuar yang dipancangkan di samudera waktu.

Secara khusus, Jordan E. Ayan pernah menyatakan dalam bukunya yang berjudul â??Bengkel Kreativitasâ?? bahwa membaca memiliki dampak positif bagi perkembangan kecerdasan, yaitu: 1) mempertinggi kecerdasan verbal/linguistik, karena dengan banyak membaca akan memperkaya kosakata, 2) meningkatkan kecerdasan matematis-logis dengan â??memaksaâ? � kita menalar, mengurutkan dengan teratur dan berpikir logis untuk dapat mengikuti jalan cerita atau memecahkan suatu misteri, 3) mengembangkan kecerdasan intrapersonal dengan mendesak kita merenungkan kehidupan dan mempertimbangkan kembali keputusan akan cita-cita hidup, dan 4) membaca dapat memicu imajinasi dengan mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap dengan segala kejadian, lokasi dan karakternya.Manfaat membaca buku yang lain adalah membentuk karakter dan kepribadian. Karena itulah kemudian sering kita mendengar pernyataan bahwa apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun mendatang.

Perpustakaan atau library (berasal dari bahasa Latin liber atau libri yang berarti buku) memegang peranan yang sangat penting dalam menumbuhkan minat baca masyarakat. Perpustakaan adalah sumber primer bagi setiap pencari informasi. Perpustakaan adalah bangunan utama untuk melahirkan suatu komunitas ilmiah dan masyarakat informasi. Perpustakaan juga merupakan jalan untuk menuju  masyarakat modern yang berperadaban. Kondisi perpustakaan suatu bangsa merupakan cerminan atau refleksi dari tingkat kebudayaan serta tingkat peradaban yang telah dicapainya, dimana perpustakaan berkewajiban memperkenalkan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat serta menanamkan sikap untuk terus belajar secara berkelanjutan sepanjang hayat (Rimbarawa, 2006 : 12).

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menumbuhkan minat baca, antara lain dengan menambah koleksi-koleksi buku yang ada dengan buku yang menarik minat masyarakat, melengkapi fasilitas perpustakaan dan mewujudkan â??pustakawan sahabat pelangganâ?.�

Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya manusia. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang ia miliki. Pada hakekatnya perpustakaan merupakan hasil budaya berupa lembaga yang mengumpulkan, menyimpan, mengatur baik berupa karya cetak maupun karya rekam sebagai sumber informasi dan belajar dari generasi ke generasi. Di Indonesia hanya ada lima jenis perpustakaan dan kelima jenis ini sudah ditetapkan di dalam UU Perpustakaan No 43 pasal 20, yakni: 1. Perpustakaan Nasional (National Library), perpustakaan ini tugasnya membina seluruh jenis perpustakaan di Indonesia dan sebagai pusat dokumentasi seluruh karya cipta dari pengarang. Perpustakaan nasional hanya berkedudukan di ibu kota negara yakni di Jakarta sebagai lembaga pemerintah non-departemen.2. Perpustakaan Umum (Public Library), perpustakaan ini diperuntukkan untuk umum tanpa memandang status social dari pengunjungnya. Perpustakaan umum wajib diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan dan desa/

Page 15: minat baca.docx

kelurahan dan dapat diselenggarakan oleh masyarakat. Contohnya perpustakaan Provinsi Sulsel. 3. Perpustakaan Sekolah/ Madrasah (School Library). 4. Perpustakaan Perguruan Tinggi (Univercity Library). 5. Perpustakaan Khusus (special library), perpustakaan ini terdapat pada setiap instansi/ unit kerja/ kantor baik milik pemerintah maupun swasta yang berfungsi membantu kelancaran tugas pegawai dan kantor. Contoh: Perpustakaan Rumah Sakit.

Mendirikan Perpustakaan berdasarkan UU Perpustakaan paling sedikit memiliki lima syarat, yakni memiliki koleksi perpustakaan, memiliki tenaga perpustakaan, memiliki sarana dan prasarana perpustakaan, memiliki sumber pendanaan yang berkelanjutan dan memberitahukan keberadaanya kepada Perpustakaan Nasional. Syarat koleksi berdasarkan keputusan Menpan No 132 sekurang-kurangnya 1.000 judul. Masalah pembinaan seluruh jenis perpustakaan sekarang ini dibawahi oleh pemerintah daerah setempat. Sehingga pemerintah provinsi dan kabupaten/kota selain menyelenggarakan perpustakaan umum juga mengatur, mengawasi dan mengevaluasi penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan di wilayah masing-masing.

Kini peran perpustakaan mulai tergeser dengan adanya internet. Untuk sebagian orang datang ke perpustakaan menjadi tambah malas saja. Apalagi bagi yang pernah datang ke perpustakaan dan mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan di perpustakaan. Misalnya perpustakaan yang mereka datangi tidak mempunyai alat penelusuran, koleksi tidak tertata dengan baik, koleksi tidak up to date, perpustakaannya kotor, buku-bukunya berdebu, petugas perpustakaan tidak ramah dan tidak banyak membantu, dan lain sebagainya. Celakanya, seperti itulah kondisi kebanyakan perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. Tidak heran apabila perpustakaan semakin ditinggal oleh masyarakat pencari informasi dan internet menjadi primadonanya.

Hikmah yang dapat diambil dari perkembangan internet dan kemajuan teknologi informasi ini ialah bahwa sistem pengelolaan perpustakaan tidak dapat dipandang sebagai sesuatu yang baku tetapi harus dilihat dan diperlakukan sebagai sistem yang dinamis yang disesuaikan dengan perkembangan kemajuan teknologi, tuntutan pasar, dan preferensi pemakainya. Adanya internet semestinya tidak dipandang sebagai pesaing. Tapi internet bisa dijadikan salah satu layanan perpustakaan untuk menarik minat orang datang ke perpustakaan. Internet juga dapat dijadikan media publikasi yang murah bagi perpustakaan dengan membuat website perpustakaan dan media penelusuran (online catalog) sehingga perpustakaan kita dapat dikenal dan diakses di seluruh dunia.

Perpustakaan Nasional RI (PNRI) bertugas sebagai pembina, pengembang dan pendayaguna perpustakaan di Indonesia sangat diperlukan. Dalam RUU Perpustakaan, disebutkan tugas PNRI antara lain menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan. Untuk itu ada dua hal yang ingin penulis usulkan kepada PNRI.

Pertama, sebagai pusat jaringan layanan otomasi perpustakaan PNRI seharusnya merancang sistem otomasi perpustakaan yang dapat digunakan oleh seluruh perpustakaan di Indonesia. PNRI dapat membeli lisensi software otomasi perpustakaan yang sudah ada di pasaran atau mengembangkan sendiri software tersendiri atau juga mengembangkan software yang ada yang sifatnya freeware, seperti WINISIS, Athenaeum Light atau senayan untuk didistribusikan secara gratis ke seluruh perpustakaan-perpustakaan di Indonesia sekaligus bertanggung jawab untuk memberikan pelatihan dan pembinaan pemanfaatan perangkat lunak tersebut. PNRI juga berkewajiban untuk mengembangkan dan memperbaharui

Page 16: minat baca.docx

perangkat lunak tersebut secara terus menerus disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi. Dengan adanya kesamaan struktur database dan sistem otomasi perpustakaan akan mempermudah bagi setiap perpustakaan untuk membina jaringan kerjasama. Siapa tahu bila penulis mendaftar menjadi anggota Perpustakaan Daerah di Bandung, penulis dapat meminjam buku di perpustakaan daerah di Surabaya, misalnya. Dan juga akan mempermudah Perpustakaan Nasional untuk mendata, memantau dan memelihara koleksi nasional sebagai wujud pelestarian hasil budaya bangsa, khususnya dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan karya rekam.

Kedua, Perpustakaan Nasional bersama-sama Badan Perpustakaan Daerah (Provinsi dan Kota) mengajukan anggaran khusus untuk pengadaan bandwith. Perpustakaan dapat menganggarkan pengadaan bandwith untuk seluruh perpustakaan di Indonesia, sehingga penetrasi internet lebih jauh dan dapat dijangkau sampai ke pelosok melalui infrastruktur perpustakaan yang ada dan yang akan dibangun. Dengan begitu melek informasi untuk semua orang akan cepat terwujud.

Dengan adanya pelayanan internet gratis di perpustakaan-perpustakaan niscaya akan menjadikan perpustakaan tempat yang bergengsi dan ramai dikunjungi orang layaknya pusat pembelanjaan atau mal. Minimal di perpustakaan tingkat propinsi dapat dipasang hotspot. Biarkan masyarakat yang memiliki laptop, notebook, Pocket PC, atau PDA dapat menikmati wireless connection untuk mengakses internet. Bagi yang tidak mempunyai perangkat seperti itu, sediakan beberapa unit komputer agar mereka juga memperoleh kesempatan yang sama untuk mengakses informasi di internet.

Selain itu, peran pustakawan juga sangat menentukan. Pustakawan harus bersikap profesionalime terutama bangga dengan pekerjaan dan menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas dengan benar-benar mendengarkan kebutuhan orang yang mereka layani. Selain itu Pustakawan perlu mensosialisasikan fungsi-fungsi perpustakaan kepada masyarakat sebagai sumber belajar dan informasi yang memiliki sifat praktis, demokratis dan ekonomis. Praktis dalam arti mudah diperoleh, demokratis dengan tidak membeda-bedakan status social dan ekonomis yakni murah bahkan gratis karena orientasi layanan perpustakaan berbasis layanan social bukan profit oriented. Sekali lagi perhatian pemerintah pusat dan daerah sangat penting demi mengangkat kembali peran dan fungsi perpustakaan sebagai wahana belajar masyarakat sepanjang hayat.

KESIMPULANLangkah pertama menumbuhkan budaya gemar membaca adalah dengan memperkenalkan arti penting membaca bagi kehidupan. Selanjutnya peran perpustakaan dan pustakawan sangat mendukung untuk menumbuhkan budaya gemar membaca. Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi dapat berperan untuk mempermudah akses informasi bagi setiap orang termasuk bagi golongan masyarakat yang tidak mampu asalkan perpustakaan dapat menyesuaikan diri dengan tren yang berkembang sekarang dalam hal pengelolaan informasi dan kemajuan teknologi informasi. Dengan adanya perpustakaan idaman diharapkan akan bisa meningkatkan kecerdasan bangsa

Sumber: http://www.pemustaka.com/menumbuhkan-budaya-gemar-membaca-dengan-membangun-perpustakaan-idaman.html

Page 17: minat baca.docx

10 Hal Penting yang Anda dapatkan dari Membaca Buku

Frekuensi setiap orang dalam membaca buku per hari tentunya ditentukan oleh berbagai macam variabel yang mungkin salah satunya adalah ketersediaan waktu. Akan tetapi, semua orang sebenarnya mendapatkan kesempatan yang sama 24 / 7 / 365 (24 jam ; 7 hari ; 365 hari), yang diatur sebenarnya dalam prioritas mereka terkait kehidupan sehari-hari, jenis pekerjaan, aktifitas diluar dan lain sebagainya. Intinya terletak pada bagaimana menyediakan waktu dalam membaca buku walau hanya 15 – 30 menit / hari misalnya. Amat disayangkan bila rekan sekalian melewatkan 10 hal penting yang akan anda dapatkan dari kegiatan membaca buku dibawah ini. Penambahan ilmu yang merupakan hal lumrah dan mudah pencapaiannya seiring penambahan frekuensi dan jam membaca buku. Batasan hanya setinggi langit untuk beratus-ratus ribu ilmu yang ingin diraih bila kita memulainya dengan mencari informasi, pengetahuan, fakta dan data via membaca buku. Satu kali anda akan berterima kasih kepada setiap buku yang pernah kita baca, karena kita tidak akan pernah tahu kapan saatnya kita benar-benar membutuhkan info penting tersebut yang sudah tersedia pada buku yang pernah kita baca. Penambahan kosakata yang terjadi pada saat kita membaca novel, buku cerita, buku komik, majalah bisnis, ekonomi dan jenis penyedia informasi lainnya. Keterkaitan penambahan kosakata terjadi dengan derasnya arus informasi media yang selalu melahirkan hal baru seperti jejaring sosial, e-commerce, tautan dan macam istilah baru terkait dengan berita seputar bisnis, ekonomi, finansial, politik dan banyak ragam lainnya. Penambahan kemampuan mengingat dan itu terlatih karena salah satunya dari kegiatan membaca buku. Cara kerja otak sebenarnya luar biasa, karena makin sering otak dilatih dengan kegiatan yang merangsang kemampuan potensialnya, otak kita secara otomatis akan berkembang dan berkinerja lebih baik. Seperti buku cerita / novel yang kita baca,dalam hal

Page 18: minat baca.docx

tokoh / lakon, latar belakang, imajinasi ruang dan sejarah serta hal lainnya membuat kemampuan mengingat akan lebih berkembang. 

<p>Your browser does not support iframes.</p>

 Melatih kemampuan fokus dan konsentrasi, yang terjadi pada saat kita sudah terlatih. Mungkin ada rekan sekalian membaca buku ketika sedang naik bus Transjakarta, Kopaja, Kopami, Taxi & kendaraan pribadi lainnya, atau sedang menunggu antrian karcis bioskop, membayar uang belanja di market, ditengah hiruk pikuk bunyi kendaraan & orang mengobrol. Bilamana kita bisa membaca dan menyerap informasi dari buku tersebut, secara tidak langsung fokus dan konsentrasi akan terlatih hanya senantiasa berhati-hati dalam membaca buku bila melakukan kegiatan yang penting seperti ketika sedang menunggu antrian, tentunya anda tidak ingin terlewat dari antrian / dicopet bukan? Sarana penghilang stress / depresi yang cocok mungkin buat rekan sekalian bila menghadapi masalah berat, tak terpecahkan, kemudian mendapatkan buku yang disukai, meluangkan waktu untuk mengikuti imajinasi sang penulis, cerita favorit yang kita sukai dengan pemaparan cerita yang menarik. Masalah / beban tidak hilang mungkin, tetapi semangat dan kondisi hati kita akan menjadi lebih baik dan siap menghadapi stress / depresi itu lagi. Melatih kemampuan analisa rekan sekalian dengan frekuensi membaca buku tertentu seperti buku manajemen, contoh kasus kepemimpinan / pendidikan, misteri detektif dan buku thriller lainnya. Kemampuan analisa otak akan terbiasa & berkembang kapabilitasnya dengan sering dilatih memecahkan masalah. Memetakan masalah dengan sudut pandang lebih kaya bila rekan sekalian membiasakan diri membaca buku dikarenakan variasi buku dengan variasi penulis berbeda menawarkan sudut pandang yang juga berbeda pula. Berbeda itu baik dikarenakan perbedaan akan memberi pilihan yang lebih banyak daripada sekedar 1 atau 2 pilihan saja dalam melihat sebuah permasalahan. Umumnya memiliki kemampuan menulis lebih baik seiring dengan frekuensi membaca buku yang tinggi. Kosakata, penempatan dan penggunaan kata yang cocok, pemilihan kata unik, keluwesan dalam bercerita, kerapihan dalam menyajikan permasalahan serta banyak hal terkait lainnya dengan kemampuan menulis akan menjadi lebih bagus bila dibandingkan dengan yang tidak sering meluangkan waktunya dengan membaca buku. Mencegah penyakit yang terkait dengan daya ingat dikarenakan otak yang terlatih akan lebih kuat melawan degenerasi kerja otak yang jarang terpakai. Penyakit terkait daya ingat seperti Demensia, Alzheimer, Stroke, atau kehilangan Neuron akan lebih dapat dilawan bila ada stimulasi otak yang sering digunakan bahkan justru harus lebih diberdayakan ketika rekan sekalian sudah berusia 55 tahun keatas dan biasanya sudah mencapai usia pensiun. Sarana alternatif hiburan yang dapat dipilih selain sarana entertainment lainnya. Berkunjung ke toko buku yang unik, disusun dengan ala vintage atau desain khas akan menambah wawasan rekan sekalian sebagai pengunjung. Tentunya setiap orang berbeda

Page 19: minat baca.docx

dalam mempersepsi sebuah nilai hiburan, namun tanyakan kepada para pecinta buku, dan mereka dengan senang hati akan menjelaskannya

Dunia modern memberikan penawaran berbeda dalam kegiatan membaca buku terutama sejak timbul ledakan permintaan akan tablet yang merupakan hal luar biasa sebagai media alternatif membaca buku - See more at: http://solusibijak.com/10-hal-penting-dari-membaca-buku#sthash.35TkAkma.dpuf

- See more at: http://solusibijak.com/10-hal-penting-dari-membaca-buku#sthash.35TkAkma.dpuf